SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  123
Télécharger pour lire hors ligne
Penanggung Jawab
Nugroho Tri Utomo (Direktur Permukiman dan Perumahan, BAPPENAS)

Pengarah
Hari Kristijo (Kasubdit Pengembangan Perumahan, BAPPENAS), Eko Wiji Purwanto (Kasubdit Air Minum dan Air
Limbah, BAPPENAS), Wahanudin (Kasubdit Persampahan dan Drainase, BAPPENAS)

Penyusun
Dendra Falah Aprila, Darajat Mulyanto, Kurnia Ratna Dewi

Dukungan
Maraita Listyasari, Nurul Wajah Mujahid, Adi Perdana, Aldy Mardikanto, Ira Lubis, Nur Aisyah Nasution, Nuri
Yusnita, Dian Kartika Sari, Sali Fitriani

Diterbitkan Oleh
Direktorat Permukiman dan Perumahan
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

Bekerjasama dengan
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan( POKJA AMPL)

Direktorat Permukiman dan Perumahan
Kementerian Negara Perencanaan dan Pembangunan Nasional
Gd. Baru Lt. 3, Jalan Taman Surapati No. 2 Jakarta 10310
Telp/Fax (+62-21) 31934819
Website : http://www.bappenas.go.id
E-mail : perkim@bappenas.go.id
Kata Pengantar
 Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas karunia-Nya Buku Saku
 Pembangunan Permukiman dan Perumahan dapat diterbitkan.

 Buku Saku ini merupakan edisi revisi dari Buku Pembangunan Permukiman dan Perumahan yang sengaja
 dibuat dalam versi yang lebih kecil dan ringkas namun tetap tidak mengurangi informasi yang telah diberikan
 pada buku sebelumnya. Buku ini mencantumkan berbagai informasi terkait pembangunan permukiman dan
 perumahan di Indonesia. Selain itu, buku ini juga telah melakukan berbagai pemutakhiran data hingga tahun
 2009-2011 sehingga data yang tercantum diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
 proses perencanaan selama kurun waktu 2012-2014.

 Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan atas dukungan dari berbagai pihak diantaranya
 (i) Sekretariat Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan; (ii) Para Narasumber yang telah
 meluangkan waktu untuk menyediakan data dan informasi yang berharga yang sangat kami butuhkan; dan
 (iii) berbagai pihak lainnya yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Kami sangat menyadari bahwa tanpa
 dukungan dan kerjasamanya, kami tidak akan dapat merealisasikan buku ini.

 Akhir kata, semoga buku ini dapat menjadi salah satu sumber data dan informasi, serta dapat memberi
 manfaat bagi peningkatan kinerja pelaksanaan pembangunan permukiman dan perumahan di Indonesia.
 Kritik dan Saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk penyempurnaan buku ini di masa
 yang akan datang.

                                                                                    Jakarta, Desember 2011
                                                                       Direktur Permukiman dan Perumahan
                                                                                                 Bappenas


                                                                                       Nugroho Tri Utomo
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
  DAFTAR ISTILAH ....................................................................................................................               1
  DATA UMUM .......................................................................................................................                 5
    Persentase Rumah Tangga menurut Provinsi dan Sumber Air Minum Layak, 1993-2010 ........                                                         6
    Persentase RUmah Tangga menurut Provinsi, Tipe Daerah dan Sumber Air Minum Layak,
    2009-2010 ...................................................................................................................................    7
    Akses Terhadap Air Minum Layak Berdasarkan Provinsi, 2010 ...................................................                                    8
    Persentase Rumah Tangga menurut Provinsi dan Sanitasi Layak, 1993-2010 ............................                                              9
    Persentase Rumah Tangga menurut Provinsi, Tipe Daerah dan Sanitasi Layak, 2009-2010 .......                                                     10
    Akses Terhadap Sanitasi Layak Berdasarkan Provinsi, 2010 .......................................................                                11
    Jumlah Rumah Tangga Menurut Wilayah dan Fasilitas Tempat Buang Air Besar ......................                                                 12
    Indikator Perumahan, 1993-2010 ................................................................................................                 14
    Kinerja PDAM Per DPD Perpamsi .................................................................................................                 15
    Backlog Kebutuhan Rumah Tahun 2009 .....................................................................................                        16
  KESEPAKATAN INTERNASIONAL .............................................................................................                           19
  MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS ........................................................................................                              21
    Target MDGs Bidang Permukiman dan Perumahan ....................................................................                                22
    Trend Persentase Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Layak 1993-2010 Relatif
    Terhadap Pencapaian MDGs .......................................................................................................                23
    Trend Persentase Rumah Tangga dengan Akses Sanitasi Layak 1993 – 2010 Relatif Terhadap
    Pencapaian MDGs .......................................................................................................................         24
    Proporsi Rumah Tangga Kumuh Per Provinsi Tahun 2009 ..........................................................                                  25
DAFTAR ISI

  RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL 2010-2014 ..................................                                             27
    Sasaran Pembangunan Permukian dan Perumahan dalam RPJMN 2010-2014 ..........................                                        28
    Isu dan Permasalahan Pembangunan Perumahan ......................................................................                   29
    Isu dan Permasalahan Pembangunan Air Minum........................................................................                  30
    Isu dan Permasalahan Pembangunan Air Limbah .......................................................................                 31
    Isu dan Permasalahan Pembangunan Persampahan...................................................................                     32
    Isu dan Permasalahan Pembangunan Drainase...........................................................................                33
    Matriks Buku 1 Prioritas Nasional 3 .............................................................................................   34
    Matriks Buku 1 Prioritas Nasional 6 .............................................................................................   37
    Rencana Tindak Pembangunan Jangka Menengah 2010-2014 Per Kementerian/Lembaga,
    Kementerian Pekerjaan Umum....................................................................................................      40
    Rencana Tindak Pembangunan Jangka Menengah 2010-2014 Per Kementerian/Lembaga,
    Kementerian Perumahan Rakyat .................................................................................................      50
    Arah Kebijakan Pembangunan Permukian dan Perumahan dalam RPJMN 2010-2014 ..............                                             51
    Target (Sesuai RPJMN 2010-2014), Rencana Dan Realisasi 2010 dan Rencana 2011 .................                                      52
  RENCANA KERJA PEMERINTAH 2012 .......................................................................................                 53
    Posisi RKP 2012 di dalam Konstelasi Rencana Pembangunan Nasional ......................................                             54
    Matriks Target Kinerja Pembangunan Tahun 2012 Bidang Permukiman dan Perumahan .........                                             55
DAFTAR ISI

  PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI .....................................................................................                                59
     Perubahan Peraturan Terkait Pinjaman dan Hibah Luar Negeri .................................................                                     60
     Alur Perencanaan Pinjaman Kegiatan..........................................................................................                     61
     Dokumen Perencanaan Pinjaman................................................................................................                     62
     Rencana Pemanfaatan Pinjaman Luar Negeri (RPPLN)................................................................                                 63
     Dokumen Perencanaan Hibah .....................................................................................................                  64
     Alur Perencanaan Hibah Kegiatan ...............................................................................................                  65
     Rencana Pemanfaatan Hibah Luar Negeri (RPH) .........................................................................                            66
     Daftar Rencana Pinjaman Dan/Atau Hibah Luar Negeri Jangka Menengah (DRPHLN-JM) Tahun
     2011-2014 Bidang Permukiman Dan Perumahan........................................................................                                67
     Proyek On-Going ..........................................................................................................................       69
     Proyek On-Propose ......................................................................................................................         77
  DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) ...............................................................................................                           79
     DAK Air Minum ............................................................................................................................       82
     DAK Sanitasi .................................................................................................................................   83
     DAK Perumahan dan Kawasan Permukiman ...............................................................................                             84
DAFTAR ISI

  KEBIJAKAN AMPL BERBASIS MASYARAKAT .............................................................................                                 85
     11 Prinsip Kebijakan AMPL Berbasis Masyarakat ........................................................................                        86
     16 Strategi Pelaksanaan Kebijakan AMPL Berbasis Masyarakat .................................................                                  87
  DIREKTIF PRESIDEN ................................................................................................................               89
     Direktif Presiden .........................................................................................................................   90
     Penyediaan Anggaran Program Klaster 4 dalam RKP 2012 ........................................................                                 91
     Pembangunan Rumah Sangat Murah .........................................................................................                      92
     Rencana Aksi Pembangunan Rumah Murah Tahun 2012 ...........................................................                                   98
     Penyediaan Air Bersih Untuk Rakyat ..........................................................................................                 99
  POKJA AMPL NASIONAL .........................................................................................................                    103
     Sekretariat Pokja AMPL Nasional.................................................................................................              105
     Produk Sekretariat Pokja AMPL Nasional ....................................................................................                   106
  PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN BIDANG PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN.................                                                                    109
  FAKTA-FAKTA SEPUTAR PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN .....................................................                                               111
DAFTAR ISTILAH
DAFTAR ISTILAH
        Indikator Sumber Air Minum Layak MDGs
            Persentase rumah tangga yang menggunakan sumber air minum layak (termasuk
              sambungan air minum rumah tangga, standpipes, lubang bor, sumur gali yang
              terlindung, mata air terlindung, tampungan air hujan, dan air dalam kemasan) --> untuk
              Indonesia, abaikan air dalam kemasan karena masalah keberlanjutan.
        Indikator Sanitasi Layak MDGs
            Proporsi rumah tangga yang menggunakan sanitasi dasar (termasuk toilet guyur/toilet siram-
              guyur atau jamban; pipa saluran pembuangan, tangki septik atau jamban lubang; jamban
              cemplung dengan ventilasi yang baik; jamban cemplung dengan segel slab; atau
              toilet/jamban kompos)
        Indikator Rumah Tangga Kumuh Perkotaan
            Permukiman kumuh adalah suatu lingkungan permukiman yang tidak sesuai dengan tata
              ruang,memiliki kepadatan bangunan yang sangat tinggi, kualitas bangunan yang
              rendah, prasarana lingkungan yang tidak memenuhi persyaratan dan rawan sehingga dapat
              membahayakan kehidupan dan penghidupan masyarakat penghuni.
            Di Indonesia, estimasi permukiman kumuh menggunakan perhitungan proporsi rumah tangga
              kumuh perkotaan. Terdapat empat indikator yang digunakan yaitu
                  i.     tidak adanya akses terhadap sumber air minum layak
                  ii.    tidak adanya akses terhadap sanitasi dasar yang layak
                  iii.   luas minimal lantai hunian per kapita
                  iv.    daya tahan material hunian.
               Rumah dapat dikategorikan sebagai hunian layak huni apabila luas lantai per kapita lebih
                besar dari 7,2 m2 (Permenpera Nomor 22/Permen/M/2008)

Sumber Peta Jalan Percepatan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia

                                                                        2
DAFTAR ISTILAH
   Rumah tangga dibedakan menjadi dua, yaitu:
    Rumah Tangga Biasa (Ordinary Household) adalah seorang atau sekelompok orang yang
      mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik/sensus, dan biasanya tinggal bersama dan
      makan dari satu dapur.
      Yang dimaksud dengan makan dari satu dapur adalah mengurus kebutuhan sehari-hari bersama
      menjadi satu. Ada bermacam-macam bentuk rumah tangga biasa, di antaranya:
        orang yang tinggal bersama isteri dan anaknya;
        orang yang menyewa kamar atau sebagian bangunan sensus dan mengurus makannya
          sendiri;
        keluarga yang tinggal terpisah di dua bangunan sensus, tetapi makannya dari satu
          dapur, asal kedua bangunan sensus tersebut masih dalam satu segmen;
        rumah tangga yang menerima pondokan dengan makan (indekos) yang pemondoknya
          kurang dari 10 orang;
        pengurus asrama, panti asuhan, lembaga pemasyarakatan dan sejenisnya yang tinggal
          sendiri maupun bersama anak, isteri serta anggota rumah tangga lainnya, makan dari satu
          dapur yang terpisah dari lembaga yang diurusnya;
        masing-masing orang yang bersama-sama menyewa kamar atau sebagian bangunan sensus
          tetapi mengurus makannya sendiri-sendiri.
    Rumah Tangga Khusus (Special Household) adalah orang-orang yang tinggal di
      asrama, tangsi, panti asuhan, lembaga pemasyarakatan, atau rumah tahanan yang pengurusan
      kebutuhan sehari-harinya dikelola oleh suatu yayasan atau lembaga serta sekelompok orang yang
      mondok dengan makan (indekos) dan berjumlah 10 orang atau lebih.

Sumber : www.bps.go.id

                                                 3
DATA UMUM
DATA UMUM
                          Persentase Rumah Tangga menurut Provinsi dan Sumber Air Minum Layak, 1993-2010
  No.                   Provinsi          1993    1994    1995    1996    1997    1998    1999    2000    2001    2002    2003    2004    2005    2006    2007    2008    2009    2010
    1   Aceh                              24.05   23.15   24.71   26.12   28.12   26.96   26.48     -       -     79.59   37.48   42.63   31.28   31.34   32.85   28.02   30.60   29.02
    2   Sumatera Utara                    37.25   39.25   40.23   37.84   46.06   41.44   41.80   44.10   52.08   50.05   49.59   50.24   48.00   50.67   49.85   49.52   51.04   46.06
    3   Sumatera Barat                    32.57   34.41   35.16   35.54   39.89   40.00   41.11   39.60   47.18   47.28   47.09   49.11   45.11   46.45   47.56   46.23   46.62   41.92
    4   Riau                              40.79   43.66   39.82   45.96   46.00   41.90   43.91   45.66   50.47   51.41   53.66   49.84   49.58   46.54   50.28   45.17   40.96   40.01
    5   Jambi                             35.92   38.50   36.06   38.27   42.81   44.86   46.61   40.87   51.74   49.37   47.96   53.79   50.01   46.62   52.04   53.52   51.19   48.28
    6   Sumatera Selatan                  34.78   31.44   35.07   35.51   38.09   37.63   37.46   36.51   45.16   40.34   46.28   42.41   45.06   45.26   49.59   45.89   48.53   45.99
    7   Bengkulu                          20.13   24.30   21.83   21.20   22.58   22.78   24.12   25.08   31.85   35.42   30.89   31.88   33.86   36.73   26.93   26.82   33.02   28.23
    8   Lampung                           15.20   18.16   17.22   24.92   22.90   25.45   27.84   21.39   35.78   38.71   41.35   39.05   43.74   42.92   38.68   39.77   40.29   38.07
    9   Kep. Bangka Belitung                -       -       -       -       -       -         -     -     42.31   41.17   31.64   32.05   33.66   31.39   37.73   37.36   36.84   38.17
   10   Kep. Riau                           -       -       -       -       -       -         -     -       -       -       -       -     57.03   57.03   43.10   34.72   37.74   23.82
   11   DKI Jakarta                       50.70   54.35   55.07   58.58   59.20   58.97   56.23   48.76   63.59   63.76   62.54   60.91   57.50   56.85   49.27   39.20   34.81   28.41
   12   Jawa Barat                        27.26   28.16   28.61   33.70   33.10   32.57   32.44   24.24   40.33   39.42   38.07   40.04   39.23   38.82   39.52   38.06   40.51   35.32
   13   Jawa Tengah                       38.25   39.19   39.01   42.17   46.32   44.60   45.38   40.24   52.10   52.06   50.48   55.20   52.84   54.58   55.25   54.45   58.30   57.44
   14   DI Yogyakarta                     42.63   44.34   43.96   42.54   40.63   45.51   45.56   42.91   60.89   57.29   55.05   52.42   55.40   54.93   59.22   58.20   60.38   60.41
   15   Jawa Timur                        51.12   45.94   46.41   50.62   50.45   48.29   49.32   41.23   55.39   54.67   55.70   54.84   53.57   52.87   56.88   56.04   55.70   52.94
   16   Banten                              -       -       -       -       -       -         -     -     34.87   36.03   37.60   38.55   35.80   34.49   29.59   26.27   27.47   22.32
   17   Bali                              51.34   59.87   58.67   59.73   63.88   61.92   63.96   63.43   68.54   66.74   66.81   65.09   64.84   60.33   58.12   57.17   59.99   48.44
   18   Nusa Tenggara Barat               32.63   27.71   27.46   30.51   33.32   31.76   32.23   35.08   40.10   42.91   35.93   37.78   39.18   39.67   45.40   42.81   44.96   46.20
   19   Nusa Tenggara Timur               40.16   36.62   34.30   40.31   42.14   45.90   43.81   47.92   44.92   42.16   40.20   42.74   43.60   45.00   43.82   46.53   45.45   49.29
   20   Kalimantan Barat                  45.68   46.84   57.63   49.01   53.99   58.06   52.87   53.78   53.07   53.24   54.15   55.06   53.24   55.38   56.43   54.64   54.02   54.47
   21   Kalimantan Tengah                 27.43   29.77   26.11   31.62   30.90   35.82   38.30   32.08   37.99   34.64   39.77   38.97   37.04   37.37   38.45   37.53   36.89   40.55
   22   Kalimantan Selatan                37.90   40.07   38.37   42.60   41.97   46.74   46.07   41.21   48.80   47.22   47.16   52.59   48.58   54.16   54.87   52.88   51.97   48.97
   23   Kalimantan Timur                  51.47   52.36   55.21   59.74   59.95   61.15   61.84   57.76   59.99   62.63   63.42   65.03   61.28   65.61   63.17   59.10   55.71   43.27
   24   Sulawesi Utara                    40.16   46.92   47.96   42.13   48.93   48.11   47.16   46.05   58.90   57.32   54.29   58.79   49.11   56.08   51.03   45.21   44.49   44.41
   25   Sulawesi Tengah                   27.61   26.96   28.62   34.67   38.51   40.84   38.41   33.86   40.77   38.43   39.69   38.09   44.94   39.45   37.40   40.57   44.36   35.10
   26   Sulawesi Selatan                  32.54   34.98   33.22   36.54   40.48   40.46   41.03   39.80   42.75   45.24   46.34   47.65   45.82   50.12   47.12   47.49   50.13   45.12
   27   Sulawesi Tenggara                 39.96   40.53   44.02   41.14   44.76   46.82   47.42   52.07   49.67   50.69   52.92   54.37   53.78   53.83   54.55   55.88   59.12   50.74
   28   Gorontalo                           -       -       -       -       -       -         -     -     32.04   29.95   31.07   39.34   34.84   39.44   42.96   36.93   44.85   40.09
   29   Sulawesi Barat                      -       -       -       -       -       -         -     -       -       -       -       -       -     33.19   41.02   42.21   42.92   37.44
   30   Maluku                            35.04   44.98   40.29   47.04   41.87   44.68   42.26           59.02   66.64   49.94   50.85   60.86   56.26   55.10   47.54   55.50   56.95
   31   Maluku Utara                        -       -       -       -       -       -         -     -     36.52   81.69   41.90   43.65   44.98   45.03   43.57   44.15   43.75   54.18
   32   Papua Barat                         -       -       -       -       -       -         -     -       -       -       -       -       -     43.25   45.79   38.80   48.08   45.26
   33   Papua                             34.26   29.66   31.94   33.68   38.24   33.74   37.38   35.89   40.27   89.63   35.64   37.19   38.72   36.33   40.44   33.20   35.44   32.42
                       INDONESIA          37.73   37.74   38.03   41.18   42.76   41.95   42.18   37.51   48.68   48.33   47.73   48.81   47.62   47.79   48.31   46.45   47.71   44.19

   Ket: a. Catatan: pada tahun 2000 pencacahan Susenas tidak dilakukan di Provinsi NAD (Aceh) dan Maluku
        b. Catatan: pada tahun 2001 pencacahan Susenas tidak dilakukan di Provinsi NAD (Aceh)
        c. Catatan: untuk Provinsi Aceh, Maluku, Maluku Utara, dan Papua, pencacahan Susenas tahun 2002 hanya dilakukan di ibu kota provinsi
        d. Catatan: pencacahan Susenas 2005 di Provinsi Aceh dilakukan pada waktu yang berbeda (Januari.2006)

Sumber : www.bps.go.id
                                                                                          6
DATA UMUM
             Persentase Rumah Tangga menurut Provinsi, Tipe Daerah dan Sumber Air Minum Layak, 2009-2010
                                                              2009                               2010
       No.                   Provinsi                                 Perkotaan+                           Perkotaan+
                                              Perkotaan   Perdesaan                Perkotaan   Perdesaan
                                                                      Perdesaan                            Perdesaan
       1     Aceh                              34.19           29.2      30.6       24.74        30.68       29.02
       2     Sumatera Utara                    62.45          41.33     51.04       52.11        40.34       46.06
       3     Sumatera Barat                    58.14          40.53     46.62       47.94        38.17       41.92
       4     Riau                              35.83          46.08     40.96       29.05        46.96       40.01
       5     Jambi                             63.59          45.44     51.19       54.14        45.78       48.28
       6     Sumatera Selatan                  59.66          41.91     48.53       50.65        43.55       45.99
       7     Bengkulu                          43.15           27.6     33.02       37.02        24.37       28.23
       8     Lampung                           37.71           41.2     40.29       34.02        39.36       38.07
       9     Kep. Bangka Belitung              34.31          39.18     36.84       36.13        40.22       38.17
       19    Kep. Riau                         36.22          39.46     37.74       21.69        34.72       23.82
       11    DKI Jakarta                       34.81            -       34.81       28.41          -         28.41
       12    Jawa Barat                        41.04          39.77     40.51       34.35        37.04       35.32
       13    Jawa Tengah                       61.54          55.28      58.3       58.63        56.49       57.44
       14    DI Yogyakarta                     57.61          65.85     60.38       54.50        73.12       60.41
       15    Jawa Timur                        54.06          57.25      55.7       47.95        57.26       52.94
       16    Banten                            27.54          27.35     27.47       22.19        22.61       22.32
       17    Bali                              51.63          71.42     59.99       37.77        65.47       48.44
       18    Nusa Tenggara Barat               49.76          41.51     44.96       50.44        43.15       46.20
       19    Nusa Tenggara Timur               76.97          39.00     45.45       69.43        44.43       49.29
       20    Kalimantan Barat                  76.28          45.71     54.02       67.54        48.98       54.47
       21    Kalimantan Tengah                 53.03          28.56     36.89       48.71        36.40       40.55
       22    Kalimantan Selatan                76.64          34.79     51.97       67.18        35.94       48.97
       23    Kalimantan Timur                  65.10          40.54     55.71       45.35        39.83       43.27
       24    Sulawesi Utara                    43.79          45.03     44.49       44.74        44.13       44.41
       25    Sulawesi Tengah                   49.01          43.13     44.36       38.30        34.07       35.10
       26    Sulawesi Selatan                  63.38          43.74     50.13       49.04        42.92       45.12
       27    Sulawesi Tenggara                 71.13          55.50     59.12       51.34        50.50       50.74
       28    Gorontalo                         61.47          37.18     44.85       47.10        36.40       40.09
       29    Sulawesi Barat                    65.01          32.28     42.92       55.96        32.12       37.44
       30    Maluku                            74.72          48.59     55.50       65.56        51.47       56.95
       31    Maluku Utara                      66.56          34.16     43.75       68.75        48.57       54.18
       32    Papua Barat                       55.20          45.12     48.08       40.69        49.02       45.26
       33    Papua                             53.56          30.29     35.44       43.63        28.59       32.42
                             INDONESIA         49.82          45.72     47.71       42.51        45.85       44.19
Sumber : www.bps.go.id
                                                          7
%




                                                 10
                                                      20
                                                                   30
                                                                        40
                                                                                     50
                                                                                          60
                                                                                                                             70




                                             0
                                   Banten




                                                           22.32
                                 Kep. Riau




 Sumber : www.bps.go.id
                                 Bengkulu
                               DKI Jakarta
                                     Aceh
                                    Papua
                          Sulawesi Tengah
                                                                                                                                                                   DATA UMUM




                                Jawa Barat
                            Sulawesi Barat
                                 Lampung
Kep. Bangka Belitung
                                     Riau
                                 Gorontalo
             Kalimantan Tengah
                           Sumatera Barat




8
                          Kalimantan Timur
                               INDONESIA
                                                                             44.19




                            Sulawesi Utara
                          Sulawesi Selatan
                              Papua Barat
                          Sumatera Selatan
                           Sumatera Utara
Nusa Tenggara Barat
                                    Jambi
                                      Bali
                                                                                                       Akses Terhadap Air Minum Layak Berdasarkan Provinsi, 2010




             Kalimantan Selatan
Nusa Tenggara Timur
                Sulawesi Tenggara
                               Jawa Timur
                              Maluku Utara
                          Kalimantan Barat
                                   Maluku
                             Jawa Tengah
                             DI Yogyakarta
                                                                                               60.41
DATA UMUM
                                Persentase Rumah Tangga menurut Provinsi dan Sanitasi Layak, 1993-2010
  No.                Provinsi             1993    1994    1995    1996    1997    1998    1999    2000    2001    2002    2003    2004    2005   2006    2007    2008    2009    2010
    1   Aceh                              18.70   19.00   18.96   18.74   19.26   24.08   24.59     -       -     93.97   30.80   35.66   n.a    24.08   30.65   40.17   42.03   45.17
    2   Sumatera Utara                    28.68   30.58   25.56   28.26   34.60   32.55   37.79   36.79   39.60   39.91   37.95   40.39   n.a    41.82   49.11   52.87   51.92   57.10
    3   Sumatera Barat                    18.39   19.20   16.51   20.48   21.11   24.95   27.09   25.31   27.81   28.01   29.33   28.44   n.a    29.86   36.16   37.59   39.21   44.26
    4   Riau                              24.35   26.20   19.41   24.32   27.00   27.32   29.52   38.20   34.82   39.53   37.06   37.95   n.a    32.74   43.12   54.64   52.75   54.27
    5   Jambi                             12.83   20.74   16.55   19.53   22.64   21.87   26.82   26.07   26.12   28.98   26.62   30.51   n.a    29.08   35.26   38.91   40.93   51.98
    6   Sumatera Selatan                  23.84   24.20   16.98   22.32   24.13   22.12   30.81   25.90   23.69   25.95   24.01   26.74   n.a    24.72   37.57   38.39   41.48   44.36
    7   Bengkulu                          22.48   28.71   20.37   24.22   25.69   27.39   32.29   26.88   28.36   23.34   21.43   28.26   n.a    24.20   31.08   31.50   34.66   41.64
    8   Lampung                           17.40   17.35   13.17   17.40   23.76   23.29   23.92   18.83   21.43   22.88   21.53   26.44   n.a    24.44   31.85   37.72   38.43   43.85
    9   Kep. Bangka Belitung                -       -       -       -       -       -       -       -     37.54   38.48   39.63   40.49   n.a    39.23   47.54   55.74   60.66   65.06
   10   Kep. Riau                           -       -       -       -       -       -       -       -       -       -       -       -     n.a    34.97   48.89   46.39   45.78   72.37
   11   DKI Jakarta                       78.70   84.82   57.52   66.82   57.92   56.78   72.50   66.53   73.01   76.10   68.82   71.46   n.a    65.21   74.49   75.61   80.37   84.57
   12   Jawa Barat                        24.44   29.90   22.30   25.04   28.77   28.67   31.90   34.04   33.44   34.95   37.36   38.97   n.a    35.89   45.05   49.04   52.17   55.57
   13   Jawa Tengah                       22.51   25.11   19.59   23.12   25.96   28.41   30.83   31.83   32.97   35.01   36.42   38.89   n.a    39.68   46.34   50.41   54.06   57.76
   14   DI Yogyakarta                     40.96   45.28   42.54   43.13   46.25   50.30   52.32   47.17   57.53   52.56   55.97   61.91   n.a    54.94   68.49   73.44   75.35   81.85
   15   Jawa Timur                        20.12   22.95   18.54   19.48   21.46   24.42   27.95   28.13   29.40   30.46   31.57   35.37   n.a    32.68   42.44   47.49   51.07   52.96
   16   Banten                              -       -       -       -       -       -       -       -     47.75   45.66   48.33   50.79   n.a    40.91   50.57   57.75   58.82   63.78
   17   Bali                              40.14   34.86   42.19   50.69   56.10   59.32   58.78   64.90   59.58   61.25   61.17   63.08   n.a    61.16   74.10   77.13   75.95   79.13
   18   Nusa Tenggara Barat               14.23   16.70   14.13   21.68   30.17   26.41   30.69   26.11   28.64   25.46   23.25   26.69   n.a    16.37   33.79   42.32   39.83   47.43
   19   Nusa Tenggara Timur                6.53    6.36    7.03    6.45    7.56    8.35   10.06    9.45   10.41   10.26   10.55   10.68   n.a     9.06   15.43   17.41   14.98   26.23
   20   Kalimantan Barat                  19.46    7.59   11.51   17.06   17.63   23.68   24.91   23.94   24.94   23.87   24.85   24.63   n.a    25.45   32.21   36.56   40.12   45.32
   21   Kalimantan Tengah                 13.71   11.44    9.54   15.08   10.54   17.27   20.24   13.98   19.89   17.52   19.77   22.11   n.a    16.54   21.82   24.40   25.78   35.14
   22   Kalimantan Selatan                 8.22    7.60    9.41   15.82   16.32   17.44   19.62   18.00   21.02   20.30   21.19   25.19   n.a    21.55   27.04   36.67   41.16   48.95
   23   Kalimantan Timur                  35.87   33.37   28.33   39.31   33.88   38.63   40.32   35.09   43.73   44.46   44.95   41.51   n.a    35.09   48.97   52.79   58.48   68.37
   24   Sulawesi Utara                    34.45   35.59   35.99   36.40   36.73   35.56   43.92   45.80   50.60   48.80   49.16   48.38   n.a    42.04   54.46   54.36   63.59   64.87
   25   Sulawesi Tengah                   20.53   18.85   18.24   22.14   25.49   22.60   27.50   23.62   22.32   25.25   29.15   29.76   n.a    27.14   33.71   43.76   42.02   48.25
   26   Sulawesi Selatan                  16.54   22.33   21.46   29.97   31.37   34.36   35.66   37.04   33.60   38.99   38.39   39.22   n.a    36.74   47.37   51.01   57.58   61.45
   27   Sulawesi Tenggara                 16.25   24.23   15.15   18.62   18.44   20.76   24.01   26.66   29.29   24.17   27.60   29.20   n.a    27.10   36.43   42.60   45.91   50.87
   28   Gorontalo                            -       -       -       -       -       -      -        -    25.92   25.42   27.35   26.79   n.a    18.37   33.64   37.32   43.84   45.66
   29   Sulawesi Barat                       -       -       -       -       -       -      -        -      -       -       -       -     n.a    14.17   28.87   38.68   45.35   41.30
   30   Maluku                            23.20   25.53   23.46   22.42   28.21   28.58   30.85      -    22.70   39.49   23.48   27.04   n.a    19.76   31.45   40.19   38.69   48.28
   31   Maluku Utara                        -       -       -       -       -       -       -        -    31.15   67.81   33.93   39.04   n.a    28.57   41.56   45.90   43.18   53.26
   32   Papua Barat                         -       -       -       -       -       -       -        -      -       -       -       -     n.a    22.64   26.19   26.54   32.63   46.91
   33   Papua                             22.53   19.56   11.68   13.58   14.59   17.04   17.02   14.81   20.75   32.93   17.98   23.47   n.a    13.06   21.86   18.34   21.65   23.97
                    INDONESIA             24.81   27.52   21.93   25.40   27.65   28.90   32.56   32.72   34.30   35.64   35.61   38.13   n.a    35.03   44.20   48.56   51.19   55.53

   Ket: a. Catatan: pada tahun 2000 pencacahan Susenas tidak dilakukan di Provinsi NAD (Aceh) dan Maluku
        b. Catatan: pada tahun 2001 pencacahan Susenas tidak dilakukan di Provinsi NAD (Aceh)
        c. Catatan: untuk Provinsi Aceh, Maluku, Maluku Utara, dan Papua, pencacahan Susenas tahun 2002 hanya dilakukan di ibu kota provinsi

Sumber : www.bps.go.id
                                                                                          9
DATA UMUM
             Persentase Rumah Tangga menurut Provinsi, Tipe Daerah dan Sanitasi Layak, 2009-2010
                                                       2009                                 2010
  No.                     Provinsi                               Perkotaan+                           Perkotaan+
                                         Perkotaan   Perdesaan                Perkotaan   Perdesaan
                                                                 Perdesaan                            Perdesaan
    1    Aceh                              73.03      29.96        42.03       74.00       34.00        45.17
    2    Sumatera Utara                    72.88      34.09        51.92       75.37       39.83        57.10
    3    Sumatera Barat                    65.73      25.19        39.21       68.70       29.06        44.26
    4    Riau                               75.6      29.96        52.75       81.98       36.70        54.27
    5    Jambi                             63.53      30.48        40.93       78.71       40.60        51.98
    6    Sumatera Selatan                   73.1      22.71        41.48       73.84       28.94        44.36
    7    Bengkulu                          59.16      21.55        34.66       67.51       30.26        41.64
    8    Lampung                            57.6      31.71        38.43       72.81       34.61        43.85
    9    Kep. Bangka Belitung              77.04      45.51        60.66       82.44       47.59        65.06
   19    Kep. Riau                         75.43      12.24        45.78       81.18       27.46        72.37
   11    DKI Jakarta                       80.37         -         80.37       84.57          -         84.57
   12    Jawa Barat                        62.12      38.47        52.17       65.15       38.39        55.57
   13    Jawa Tengah                        67.2      41.76        54.06       70.99       47.13        57.76
   14    DI Yogyakarta                     84.99      56.26        75.35       89.71       64.98        81.85
   15    Jawa Timur                        69.51      33.63        51.07       69.71       38.47        52.96
   16    Banten                            77.03       30.1        58.82       79.30       29.26        63.78
   17    Bali                              85.72       62.6        75.95       90.09       61.65        79.13
   18    Nusa Tenggara Barat               49.51      32.86        39.83       56.92       40.61        47.43
   19    Nusa Tenggara Timur               35.43       10.8        14.98       56.35       18.94        26.23
   20    Kalimantan Barat                  81.23      24.77        40.12       84.76       28.76        45.32
   21    Kalimantan Tengah                 56.13       10.11       25.78       63.98       20.52        35.14
   22    Kalimantan Selatan                64.31      25.05         41.16      72.56       32.06        48.95
   23    Kalimantan Timur                  75.69      30.69        58.48       80.83       47.80        68.37
   24    Sulawesi Utara                    78.84      51.89        63.59       71.73       59.09        64.87
   25    Sulawesi Tengah                   70.41      34.49        42.02       77.40       38.85        48.25
   26    Sulawesi Selatan                  85.38      44.18        57.58       80.47       50.79        61.45
   27    Sulawesi Tenggara                 78.87      35.98        45.91       82.75       38.70        50.87
   28    Gorontalo                         73.17      30.31        43.84       68.16       33.83        45.66
   29    Sulawesi Barat                    66.59      35.13        45.35       68.37       33.52        41.30
   30    Maluku                             70.5      27.27        38.69       75.15       31.17        48.28
   31    Maluku Utara                       85.5      25.39        43.18       81.98       42.19        53.26
   32    Papua Barat                       56.05      22.89        32.63       61.46       34.90        46.91
   33    Papua                             54.03      12.45        21.65       66.01        9.61        23.97
                        INDONESIA          69.51      33.96        51.19       72.78       38.47        55.53
 Sumber : www.bps.go.id
                                                     10
%




                                10
                                     20
                                            30
                                                  40
                                                       50
                                                              60
                                                                    70
                                                                         80
                                                                                 90




                            0
                   Papua




                                          23.97
     Nusa Tenggara Timur
       Kalimantan Tengah
           Sulawesi Barat
                Bengkulu
                Lampung
          Sumatera Barat
                                                                                                                                            DATA UMUM




        Sumatera Selatan
                    Aceh
         Kalimantan Barat
               Gorontalo
             Papua Barat
     Nusa Tenggara Barat
         Sulawesi Tengah
                  Maluku




11
       Kalimantan Selatan
       Sulawesi Tenggara
                   Jambi
              Jawa Timur
            Maluku Utara
                    Riau
             INDONESIA
                                                            55.53




              Jawa Barat
          Sumatera Utara
                                                                                 Akses Terhadap Sanitasi Layak Berdasarkan Provinsi, 2010




            Jawa Tengah
         Sulawesi Selatan
                  Banten
           Sulawesi Utara
     Kep. Bangka Belitung
        Kalimantan Timur
               Kep. Riau
                     Bali
           DI Yogyakarta
              DKI Jakarta
                                                                              84.57
DATA UMUM
Jumlah Rumah Tangga Menurut Wilayah dan Fasilitas Tempat Buang Air Besar
   No.           Nama Provinsi   Ada           Tidak ada        Jumlah
    1     Aceh                       772,741          293,605     1,066,346
    2     Sumatera Utara           2,556,253          481,053     3,037,306
    3     Sumatera Barat             813,173          339,205     1,152,378   Ket:
    4     Riau                     1,200,436          128,025     1,328,461   Ada meliputi:
    5     Jambi                      618,633          151,977       770,610   • Sendiri yaitu jamban/kakus yang digunakan khusus
    6     Sumatera Selatan         1,464,908          348,528     1,813,436     oleh rumah tangga responden, walaupun kadang-
    7     Bengkulu                   322,086          110,781       432,867     kadang ada yang menumpang.
    8     Lampung                  1,687,507          246,924     1,934,431   • Bersama yaitu jamban/kakus yang digunakan
    9     Kep. Bangka Belitung       228,958           82,186       311,144     beberapa rumah tangga tertentu.
   10     Kepulauan Riau             419,979           21,781       441,760   • Umum yaitu jamban/kakus yang penggunaannya
   11     DKI Jakarta              2,488,929           19,940     2,508,869     tidak terbatas pada rumah tangga tertentu, tetapi
   12     Jawa Barat              10,169,289       1,323,835     11,493,124     siapapun dapat menggunakannya.
   13     Jawa Tengah              6,892,630       1,810,869      8,703,499
   14     DI Yogyakarta              974,606           63,246     1,037,852   Tidak ada meliputi:
   15     Jawa Timur               7,980,025       2,399,459     10,379,484   tidak ada fasilitas jamban/kakus, misalnya lahan
   16     Banten                   2,033,977          562,455     2,596,432   terbuka yang bisa digunakan untuk buang air besar
   17     Bali                       880,648          147,523     1,028,171   (tanah lapang / kebun / halaman / semak
   18     Nusa Tenggara Barat        697,661          554,855     1,252,516   belukar), pantai, sungai, danau, kolam, dan lainnya.
   19     Nusa Tenggara Timur        764,712          249,170     1,013,882
   20     Kalimantan Barat           753,703          269,277     1,022,980
   21     Kalimantan Tengah          494,077           78,713       572,790
   22     Kalimantan Selatan         829,884          145,284       975,168
   23     Kalimantan Timur           804,293           66,619       870,912
   24     Sulawesi Utara             477,012          104,860       581,872
   25     Sulawesi Tengah            370,863          249,541       620,404
   26     Sulawesi Selatan         1,384,980          462,845     1,847,825
   27     Sulawesi Tenggara          336,686          165,361       502,047
   28     Gorontalo                  129,902          114,079       243,981
   29     Sulawesi Barat             136,057          122,502       258,559
   30     Maluku                     209,586          107,011       316,597
   31     Maluku Utara               152,831           61,485       214,316
   32     Papua Barat                141,179           26,897       168,076
   33     Papua                      419,446          239,138       658,584
               Indonesia         49,607,650       11,549,029     61,156,679
 Sumber : sp2010.bps.go.id                            12
DATA UMUM
                             Jumlah Rumah Menurut Wilayah dan Fasilitas Tempat Buang Air Besar

               Papua
         Papua Barat
         Maluku Utara
               Maluku
       Sulawesi Barat
            Gorontalo
  Sulawesi Tenggara
    Sulawesi Selatan
    Sulawesi Tengah
       Sulawesi Utara
   Kalimantan Timur
  Kalimantan Selatan
  Kalimantan Tengah
    Kalimantan Barat
Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Barat
                  Bali
               Banten
           Jawa Timur
        DI Yogyakarta
        Jawa Tengah
           Jawa Barat
          DKI Jakarta
      Kepulauan Riau
Kep. Bangka Belitung
             Lampung
             Bengkulu
   Sumatera Selatan
                Jambi
                 Riau
      Sumatera Barat
      Sumatera Utara
                 Aceh

                         0    2,000,000      4,000,000           6,000,000   8,000,000    10,000,000   12,000,000

                                                         Ada    Tidak ada
Sumber : www.bps.go.id
                                                               13
DATA UMUM
                                                                    Indikator Perumahan, 1993-2010
No            Indikator        1993    1994     1995    1996    1997    1998     1999     2000    2001    2002    2003    2004     2005    2006       2007    2008    2009    2010
     Persentase Rumah
     Tangga menurut Status
 1                              n.a     n.a      n.a     n.a     n.a      n.a    84.98    84.68   80.71   82.47   83.66   82.38    81.95   81.24      79.06   79.97   79.36   78.00
     Kepemilikan Rumah Milik
     Sendiri
     Persentase Rumah
     Tangga menurut Status
 2                              n.a     n.a      n.a     n.a     n.a      n.a    7.81     8.06    8.36    7.68     7.3     7.42    7.87    7.79       8.36    8.54    8.88    10.32
     Kepemilikan Rumah
     Kontrak/sewa
     Persentase Rumah
     Tangga menurut Atap
 3                             90.33   90.64    90.92   91.64   92.52    93.12   93.3     94.67   94.39   95.32   95.01   95.37     n.a    95.36      95.63   95.76   96.39   96.55
     Terluas Bukan
     Ijuk/Lainnya
     Persentase Rumah
     Tangga menurut Dinding
 4                             74.45    77.1    77.07   79.21    81.3    82.1    82.71     84     83.11   84.34   85.79   87.15     n.a    87.39      87.56   87.77   89.4    90.13
     Terluas bukan
     Bambu/lainnya
     Persentase Rumah
 5   Tangga menurut Lantai     72.94   74.96    76.17   77.51   80.25    81.59   82.63    84.28   82.45   83.25   83.14    84.9     n.a    83.65      86.21   86.99   88.05   88.49
     Terluas bukan Tanah
     Persentase Rumah
 6   Tangga menurut Sumber     37.73   37.74    38.03   41.18   42.76    41.95   42.18    37.51   48.68   48.33   47.73   48.81    47.62   47.79      48.31   45.99   47.71   44.19
     Air Minum Layak
     Persentase Rumah
 7   Tangga menurut Sanitasi   24.81   27.52    21.93   25.4    27.65    28.9    32.56    32.72   34.3    35.64   35.61   38.13     n.a    35.03      44.2    47.12   51.19   55.53
     Layak
     Persentase Rumah
 8   Tangga menurut Sumber     55.43   61.08    66.86   72.39    77.4    80.94   83.73    86.3    86.26   87.6    87.94   89.01     na     90.62      91.47   92.38   93.55   94.15
     Penerangan dari Listrik
     Persentase Rumah
     Tangga menurut Sumber
 9                             51.83   57.51    63.1    68.66   73.77    78.13   81.7     83.97   83.48   85.38   85.02   86.56     na     87.76      88.37   88.99   89.29   89.47
     Penerangan dari Listrik
     PLN
     Persentase Rumah
     Tangga menurut Luas
10                             19.2    17.54    17.04   16.48   15.06    14.05   13.9     13.74   12.3    12.52   11.79   11.08     na     13.79      13.24   13.71   13.08   13.27
     Hunian per kapita <
     =7,2m2
               a. Catatan: pada tahun 2000 pencacahan Susenas tidak dilakukan di Provinsi NAD (Aceh) dan Maluku
        Ket: b. Catatan: pada tahun 2001 pencacahan Susenas tidak dilakukan di Provinsi NAD (Aceh)
               c. Catatan: untuk Provinsi Aceh, Maluku, Maluku Utara, dan Papua, pencacahan Susenas tahun 2002 hanya dilakukan di ibu kota provinsi
               d. Catatan: pencacahan Susenas 2005 di Provinsi Aceh dilakukan pada waktu yang berbeda (Januari.2006)


Sumber : www.bps.go.id                                                                   14
DATA UMUM
                                          Kinerja PDAM Per DPD Perpamsi
                                                                                 NILAI KINERJA         BELUM ADA
                                                     JUMLAH       JUMLAH
No.                 DPD PERPAMSI                                                   KURANG                DATA
                                                   PELANGGAN       PDAM    SEHAT               SAKIT
                                                                                    SEHAT              PENILAIAN
 1    NANGROE ACEH DARUSALLAM                          160,186      19      1          6        5          7
  2   SUMATERA UTARA                                   608,254      17      4          2        9          2
  3   SUMATERA BARAT                                   199,548      16      4          5        6          1
  4   RIAU DAN KEPULAUAN RIAU                          246,310      17      1          4        3          9
  5   BENGKULU                                           54,398      9       -         2        4          3
  6   JAMBI                                            119,131      10       -         3        6          1
  7   SUMATERA SELATAN & KEP. BANGKA BELITUNG          217,114      16      3          6        7          -
  8   LAMPUNG                                            60,492      9       -         1        6          2
  9   DKI JAYA                                         796,121       1       -         -        1          -
 10   BANTEN                                           187,236       8      5          -        1          2
 11   JAWA BARAT                                       996,548      22      13         5        4          -
 12   JAWA TENGAH                                    1,001,159      35      24         5         6         -
 13   DI. YOGYAKARTA                                    112,883      5       2         2         1         -
 14   JAWA TIMUR                                     1,246,182      38      15         8        15         -
 15   BALI                                              306,657     10       4         3         2         1
 16   NUSA TENGGARA BARAT                               144,066     7       2          3        1          1
 17   NUSA TENGGARA TIMUR                                96,234     14      2          7        3          2
 18   KALIMANTAN BARAT                                 133,033      14      1          6        1          6
 19   KALIMANTAN TIMUR                                 287,954      13      5          7        1          -
 20   KALIMANTAN TENGAH                                  83,302     14      2          8        4          -
 21   KALIMANTAN SELATAN                               224,648      12      4          7        1          -
 22   SULAWESI UTARA                                   110,777      10       -         2        5          3
 23   GORONTALO                                          32,028      6       -         1        2          3
 24   SULAWESI TENGAH                                    62,385      9      2          5        1          1
 25   SULAWESI TENGGARA                                  56,129     10      1          2        4          3
 26   SULAWESI SELATAN & BARAT                         340,441      27       4         8        12         3
 27   MALUKU                                             16,798      6       1         2         3         -
 28   MALUKU UTARA                                       43,839      9       2                   3         4
 29   PAPUA & PAPUA BARAT                                62,961      9       1         5         2         1
                    TOTAL                            8,006,814     392      103       115       119       55

Sumber : Peta Buku Masalah PDAM – PERPAMSI, 2010
                                                        15
BACKLOG KEBUTUHAN RUMAH TAHUN 2009
                                                                                    ΣRT – (Σ Bangunan Eksisting – Σ Rumah Rusak Berat
                                                                                    dengan faktor koreksi extended family 20%)
                                            7,4 juta unit
                                                                                    •   Milik
                                                                                    •   Kontrak
                                                                                                     Termasuk komponen untuk
                                                                                    •   Sewa
                                                                                                     mengurangi backlog
                                                                                    •   dll
             MENGHUNI
                                                                                    Kelemahan:
                         Asumsi Backlog yang        Rata-rata Pertambahan           • Data yang ada hanya jumlah Rumah Tangga (RT), bukan
                            akan ditangani          RT Baru (2010-2014) =              jumlah Kepala Kelaurga (KK)
                          sebesar 25% (2010-            710.000/tahun               • Data jumlah bangunan eksisting merupakan hasil proyeksi
                                                                                       (tidak ada data yang update)
                         2014) = 1.842.994 unit
                                                                                    Kelebihan:
                                                                                    • Memperhatikan jumlah fisik bangunan rumah yang ada
PERSPEKTIF
 BACKLOG




                                        Kebutuhan Total
                                                                       Fasilitasi Pemerintah                      : 2.070.000 unit
                                          Penanganan
                                         (2010-2014) =
                                                                       Potensi Swadaya Masyarakat                 : 3.322.994 unit
                                         5.392.994 unit


                               Tanpa
                                                     12,3 juta unit         13,5 juta unit
                          memperhitungkan
                                                        (2007)                 (2009)             Kelemahan:
                          Extended Family
                                                                                                  • Data yang ada hanya jumlah Rumah Tangga
                                                                                                     (RT), bukan jumlah Kepala Kelaurga (KK)
                                                                                                  • Tidak memperhitungkan jumlah fisik bangunan
                                                                                                     rumah
                                                                                                  • Komponen sewa seperti Rusunawa tidak
             MEMILIKI                                                           80%                  diperhitungkan untuk mengurangi backlog
                                                                                                  • 28,8% anggaran Kemenpera 2010-2014
                                                                                                     dialokasikan untuk pembangunan 70.000 unit
                                                                                                     Rusunawa.
                          Memperhitungkan                                                         Kelebihan:
                                                                            10,8 juta unit        • Data yang digunakan dapat di update dari hasil
                          Extended Family
                                                                                                     Susenas yang dilaksanakan setiak 3 tahun

Sumber : Buku Saku Kemenpera, 2011                              16
BACKLOG KEBUTUHAN RUMAH TAHUN 2009
(Dengan Asumsi Menghuni)
             Provinsi                 Backlog                Provinsi      Backlog
 Aceh                                  662,167        NTB                   148,243
 Sumatera Utara                        337,424        NTT                     76,885
 Sumatera Barat                        129,384        Kalimantan Barat      147,855
 Riau                                  151,939        Kalimantan Tengah       67,668
 Jambi                                  50,848        Kalimantan Selatan     117,472
 Sumatera Selatan                      264,932        Kalimantan Timur        65,345
 Bengkulu                               31,182        Sulawesi Utara        137,930
 Lampung                                96,506        Sulawesi Tengah         66,028
 Kep. Bangka Belitung                   49,111        Sulawesi Selatan       203,714
 Kep. Riau                              90,655        Sulawesi Tenggara       58,397
 DKI Jakarta                           289,318        Gorontalo               72,079
 Jawa Barat                          1,495,513        Sulawesi Barat          21,409
 Jawa Tengah                           817,106        Maluku                  44,931
 DI Yogyakarta                         170,101        Maluku Utara            52,554
 Jawa Timur                            960,733        Papua Barat             51,261
 Banten                                288,656        Papua                   88,966
 Bali                                   65,664        INDONESIA            7,371,976
Sumber : Buku Saku Kemenpera, 2011
                                                 17
KESEPAKATAN
INTERNASIONAL
KESEPAKATAN INTERNATIONAL
   TAHUN                        JUDUL                                                KESEPAKATAN

                Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (The International Covenant on Economic,
    1966
                Social, and Cultural Rights)
Mengatur berbagai hak asasi manusia mulai dari hak tenaga kerja, hak keamanan sosial, hak kehidupan keluarga, hak memperoleh
standar hidup yang layak, hak kesehatan, hak pendidikan, dan hak ikut serta dalam kebudayaan
                Deklarasi Rio tentang Lingkungan dan Pembangunan (Rio Declaration on Environment and Development),
    1992
                dikenal sebagai Agenda 21
Kesepakatan terkait perumahan terutama menegaskan akses terhadap perumahan diakui sebagai suatu hal yang hakiki dan pemerintah
didorong untuk memenuhi kewajibannya. Khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah .
Kesepakatan terkait penyediaan air minum didedikasikan khusus pada Bab 18 yang menegaskan pengelolaan air global dan
menterpadukan program dan rencana pembangunan terkait air kedalam kerangka kebijakan.
                Deklarasi Istanbul tentang Permukiman (Istanbul Declaration on Human Settlements), dikenal sebagai Agenda
    1996
                Habitat (Habitat Agenda)
Komitmen untuk meningkatkan kondisi lingkungan dan pekerjaan yang berkelanjutan sehingga semua orang dapat memperoleh
perumahan layak yang sehat, aman, nyaman, akses mudah, dan murah serta memiliki prasarana dasar yang memadai.

    2000        Tujuan Pembangunan Milenium (Millenium Development Goals)

Pemimpin dunia bersepakat mengurangi tingkat kemiskinan melalui tujuan pembangunan yang disepakati dan terukur. Secara ringkas,
arah tujuan pembangunan yang disepakati secara global meliputi:
1. Menghapus kemiskinan dan kelaparan berat
2. Mewujudkan pendidikan dasar untuk semua orang
3. Mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan
4. Menurunkan tingkat kematian anak
5. Meningkatkan kesehatan ibu melahirkan
6. Melawan penyebaran HIV/AIDS dan penyakit kronis lainnya (malaria dan tuberkulosa)
7. Menjamin keberlangsungan lingkungan
8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan

                                                              20
MILLENNIUM
DEVELOPMENT
       GOALS
MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS
                               Target MDGs Bidang Permukiman dan Perumahan

                                                                                      Target
                                                          Acuan
                       Indikator                                        Saat Ini      MDG        Status     Sumber
                                                          Dasar
                                                                                       2015
 TUJUAN 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
 Target 7C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan
 sanitasi layak hingga tahun 2015
         Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan  37,73%      47,71%
   7.8
         terhadap air minum layak, perkotaan dan perdesaan (1993)       (2009)
                                                                                     68,87%       ▼
                                                           50,58%      49,82%
  7.8a Perkotaan
                                                           (1993)       (2009)
                                                                                     75,29%       ▼
                                                           31,61%      45,72%
  7.8b Perdesaan
                                                           (1993)       (2009)
                                                                                     65,81%       ▼
                                                                                                           BPS, Susenas
         Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan  24,81%      51, 19%
   7.9
         terhadap sanitasi layak, perkotaan dan perdesaan  (1993)       (2009)
                                                                                     62,41%       ▼
                                                           53,64%      69,51%
  7.9a Perkotaan
                                                           (1993)       (2009)
                                                                                     76,82%       ▼
                                                           11,10%      33,96%
  7.9b Perdesaan
                                                           (1993)       (2009)
                                                                                     55,55%       ▼
 Target 7D: Mencapai peningkatan yang signifikan dalam kehidupan penduduk miskin di permukiman kumuh (minimal 100
 juta) pada tahun 2020
                                                          20,75%        12,12%          6%
  7.10   Proporsi rumah tangga kumuh perkotaan            (1993)        (2009)        (2020)
                                                                                                  ▼       BPS, Susenas

 Status: ▼ Perlu perhatian khusus
  Sumber : Buku Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Indonesia 2010
                                                            22
MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS
                           Trend Persentase Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Layak 1993 – 2010
                                              Relatif Terhadap Pencapaian MDGs
    80

                                                                                                                                                                  75.29       Sumber :
    70                                                                                                                                                                        • Buku Laporan Pencapaian Tujuan
                                                                                                                                                                  68.86         Pembangunan Milenium Indonesia


                                                                         59.51
                                                                                 58.21
                                                                                         57.25
                                                                                                                                                                      65.80     2010




                                                                                                 56.77
                                                                                                         55.62
                                         54.91




                                                                                                                  54.58
                                                                                                                          54.08
                                 53.78




    60                                                                                                                                                                        • www.bps.go.id
                                                         52.97
                                                 52.70
                         51.65
                 51.45
         50.58




                                                                                                                                  50.15
                                                                                                                                          49.82
                                                                                                                                                                              Ket:
                                                                 46.02



    50




                                                                                                                                                  45.85 42.51
                                                                                                                                                                Target MDGs   * Persentase rumah tangga yang
                                                                                                                                                                              menggunakan sumber air minum layak
                                                                                                                                                                              (termasuk sambungan air minum rumah




                                                                                                                                          45.72
    40



                                                                                                                          43.93
%                                                                                                                                                                             tangga, standpipes, lubang bor, sumur gali




                                                                                                                                  42.95
                                                                                                 42.93


                                                                                                                  42.67
                                                                                                         41.50
                                                                                         40.98
                                                                         40.38
                                                                                 40.29




                                                                                                                                                                              yang terlindung, mata air
                                                                                                                                                                              terlindung, tampungan air hujan, dan air
                                         35.87
                                                 35.55
                                                         35.19
                                 34.48




    30
                                                                                                                                                                              dalam kemasan)
         31.61




                                                                 31.30
                 30.79
                         30.73




                                                                                                                                                                              Untuk Indonesia, abaikan air dalam kemasan
    20
                                                                                                                                                                              karena masalah keberlanjutan.


    10


     0




                                         Perkotaan                         Perdesaan                             Perkotaan+Perdesaan


                                                                                                                                      23
MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS
                           Trend Persentase Rumah Tangga dengan Akses Sanitasi Layak 1993 – 2010
                                             Relatif Terhadap Pencapaian MDGs
    90
                                                                                                                                                  Target MDGs
                                                                                                                                                                Sumber :
    80                                                                                                                                                          • Buku Laporan Pencapaian Tujuan
                                                                                                                                                       76.82      Pembangunan Milenium Indonesia
    70                                                                                                                                                            2010




                                                                                                                                          72.78
                                                                                                                                                                • www.bps.go.id




                                                                                                                                  69.51
                                                                                                                                                       62.40




                                                                                                                          66.70
    60




                                                                                                                  64.67
                                                                                                                                                       55.55

                                                                                                 59.20
                 57.71




                                                                                 57.29
                                                         56.87




                                                                                         56.73
                                                                         56.56




                                                                                                                                          55.53
    50                                                                                                                                                          Ket :



                                                                                                          54.13
                                                                 53.73
         53.64




                                                 51.19




                                                                                                                                  51.19
                                         51.10




                                                                                                                                                                Termasuk sanitasi yang layak apabila
%
                                 49.44




                                                                                                                          48.56
                                                                                                                                                                mempunyai fasilitas buang air besar
                         45.00




    40


                                                                                                                  44.19
                                                                                                                                                                sendiri/ bersama, jenis kloset leher
                                                                                                                                                                angsa, dan tempat pembuangan akhir




                                                                                                                                          38.47
                                                                                                 38.13
                                                                                 35.64
                                                                                         35.61




                                                                                                                                                                tinja (TPAT) dengan tangki septik
                                                                                                          35.03
    30
                                                                         34.30




                                                                                                                                  33.96
                                                                 32.72
                                                         32.58




                                                                                                                          31.40
                                                 28.90




                                                                                                                  28.63

                                                                                                                                                                *) Sendiri/bersama dan tangki septik
                 27.52




                                         27.50
                                 25.21
         24.81




    20                                                                                                                                                          tanpa klasifikasi jenis kloset/jamban
                                                                                                 22.52
                         21.93




                                                                                         20.66




                                                                                                          20.64
                                                                                 18.03
                                                                 17.39
                                                         17.27


                                                                         17.26




                                                                                                                                                                **) Tidak ada pertanyaan mengenasi
                                                 15.62




    10
                                         14.17
                 12.24




                                                                                                                                                                sanitasi
                                 12.13
         11.10


                         9.63




     0




                                         Perkotaan                        Perdesaan                      Perkotaan + Perdesaan


                                                                                                                           24
MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS
                                  Proporsi Rumah Tangga Kumuh Per Provinsi Tahun 2009




Sumber : BPS, diolah dari data Susenas 2009

                                                            25
RENCANA PEMBAGUNAN
JANGKA MENENGAH NASIONAL
                 2010-2014
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
NASIONAL 2010-2014
          Sasaran Pembangunan Permukian dan Perumahan dalam RPJMN 2010-2014

  1                                                                      3
      Tersedianya akses perumahan                                            Terwujudnya kondisi
   yang layak bagi 5,6 juta rumah                                         Stop Buang Air Besar
   tangga                                                                 Sembarangan


  2
     Tersedianya akses air                               Sistem pengolahan limbah       Sistem pengolahan limbah
   minum bagi 70 persen                                  terpusat (off-site) bagi 10    setempat (on-site) bagi
   penduduk                                              persen penduduk                90 persen penduduk


                                                                             Skala komunal 5 persen

 Air minum perpipaan 32   Air minum non-perpipaan                             Skala kota 5 persen
 persen                   terlindungi 38 persen


      4 Menurunnya                                           5
                         luas genangan                            Tersedianya  akses      terhadap
       sebesar 22.500 hektar di 100                           pengelolaan sampah bagi 80 persen RT
       kawasan strategis perkotaan                            di perkotaan


                                                    28
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
NASIONAL 2010-2014
        Isu dan Permasalahan Pembangunan Perumahan
                             Belum mantap
                                                   Belum mantap
                             kelembagaan
                                                  pasar primer dan
                           penyelenggaraan
                                                    pembiayaan
                             pembangunan
                                                     sekunder
                            perumahan dan
                                                    perumahan
                              permukiman

       Terbatasnya akses
                                                                     Masih rendah
          masyarakat
                                                                     efisiensi dalam
           terhadap
                                                                     pembangunan
          pembiayaan
                                                                       perumahan
          perumahan




                                      Masih terdapat                          Pemanfaatan
Terbatasnya akses                     rumah tangga                            sumber daya
  MBR terhadap
 penguasaan dan                      yang menempati                          perumahan dan
                                       rumah tidak                             permukiman
  legalitas lahan
                                        layak huni                            belum optimal



                                             29
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
NASIONAL 2010-2014
     Isu dan Permasalahan Pembangunan Air Minum


                                             Masih terbatasnya
                                            penyedia air minum
                                           (PDAM & non-PDAM)
                                          yang sehat (kredibel dan
                                                profesional)
                    Menurunnya
                                                                     Belum optimalnya sistem
               kuantitas, kualitas, dan
                                                                     perencanaan penyediaan
               kontinuitas air baku air
                                                                            air minum
                       minum




      Belum lengkap dan
                                           Rendahnya akses                      Terbatasnya pendanaan
   terbaharuinya perangkat
                                                                                   untuk mendukung
        peraturan yang                    penduduk terhadap                          seluruh aspek
   mendukung penyediaan                       air minum                          penyediaan air minum
          air minum




                                                   30
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
NASIONAL 2010-2014
   Isu dan Permasalahan Pembangunan Air Limbah


                                   Minimnya pengelola
                                   air limbah (Perusda
                                     & non-Perusda)
                                    yang kredibel dan
                                         profesional
              Masih rendahnya                            Belum tersedianya
             kesadaran pelaku                              rencana induk
            akan pengelolaan air                          pengelolaan air
             limbah yang layak                                limbah




                                   Rendahnya akses                   Terbatasnya
   Belum memadainya
                                      penduduk                     pendanaan untuk
   perangkat peraturan
                                                                     mendukung
    yang mendukung                     terhadap                   keseluruhan aspek
     pengelolaan air                pengelolaan air                 pengelolaan air
         limbah                         limbah                          limbah



                                          31
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
NASIONAL 2010-2014
  Isu dan Permasalahan Pembangunan Persampahan


                                Minimnya pengelola
                                      layanan
                                persampahan yang
                                    kredibel dan
                                     profesional
               Penanganan                             Belum optimalnya
            sampah yang belum                        sistem perencanaan
                 optimal                             pengelolaan sampah




      Masih belum               Rendahnya akses                  Terbatasnya
      memadainya                  RT terhadap                  pendanaan untuk
   perangkat peraturan              layanan                      mendukung
    yang mendukung                pengelolaan                 leseluruhan aspek
   pengelolaan sampah               sampah                   pengelolaan sampah




                                      32
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
NASIONAL 2010-2014
    Isu dan Permasalahan Pembangunan Drainase



                        Belum adanya              Belum optimalnya
                     kejelasan pengelola         sistem perencanaan
                       sistem drainase          pengelolaan drainase




                                                                     Terbatasnya
      Kapasitas sistem
                                                                   pendanaan untuk
    drainase yang sudah
                                                                     mendukung
    tidak sesuai dengan
                                                                  keseluruhan aspek
       kondisi saat ini
                                 Belum optimalnya                pengelolaan drainase
                                  fungsi drainase
                                 sebagai pematus
                                     air hujan




                                           33
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
NASIONAL 2010-2014
MATRIKS BUKU 1 PRIORITAS NASIONAL

      PRIORITAS 3                     PROGRAM AKSI DI BIDANG KESEHATAN
  TEMA PRIORITAS    Penitikberatan pembangunan bidang kesehatan melalui pendekatan
                    preventif, tidak hanya kuratif, melalui peningkatan kesehatan masyarakat
                    dan lingkungan diantaranya dengan perluasan penyediaan air bersih,
                    pengurangan wilayah kumuh sehingga secara keseluruhan dapat
                    meningkatkan angka harapan hidup dari 70,7 tahun pada tahun 2009
                    menjadi 72,0 tahun pada tahun 2014, dan pencapaian keseluruhan
                    sasaran Millennium Development Goals (MDGs) tahun 2015

  PENANGGUNGJAWAB   Menteri Kesehatan
  BEKERJASAMA       Menteri Pekerjaan Umum; Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan
  DENGAN            Rakyat




                                            34
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
NASIONAL 2010-2014
MATRIKS TARGET KEGIATAN PRIORITAS
              SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN                                                    TARGET
     No                                 SASARAN        INDIKATOR                                                            K/L
                     PRIORITAS                                         2010     2011       2012      2013       2014
  KESEHATAN MASYARAKAT: Pelaksanaan upaya kesehatan preventif terpadu yang meliputi: penurunan tingkat kematian ibu saat
  melahirkan dari 228 (2007) menjadi 118 per 100.000 kelahiran hidup (2014); penurunan tingkat kematian bayi dari 34 (2007) menjadi
  24 per 1.000 kelahiran hidup (2014); pemberian imunisasi dasar kepada 90% bayi pada tahun 2014, penyediaan akses sumber air
  bersih yang menjangkau 67% penduduk dan akses terhadap sanitasi dasar berkualitas yang menjangkau 75% penduduk sebelum tahun
  2014
      1     Pengaturan, Pembinaan,       1.063    Jumlah kawasan 159          179        195       247        263        Kemen. PU
            Pengawasan,                kawasan dan desa yang         kawasan kawasan kawasan kawasan kawasan
            Pengembangan Sumber dan 4.650 terfasilitasi              dan      dan        dan 500 dan          dan 700
            Pembiayaan dan Pola          desa     pembangunan air 1.472       1.165      desa      1.000      desa
            Investasi, serta                      minum              desa     desa                 desa
            Pengembangan Sistem
            Penyediaan Air Minum
      2     Pengaturan, Pembinaan,        387     Jumlah kawasan          94       107        122       137        138 Kemen. PU
            Pengawasan,                Kawasan dan desa yang
            Pengembangan Sumber                   terfasilitasi
            Pembiayaan dan Pola                   pembangunan
            Investasi, serta                      sanitasi (air
            Pengelolaan                           limbah,
            Pengembangan                          persampahan,
            Infrastruktur Sanitasi                dan drainase)
            dan Persampahan



                                                               35
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
NASIONAL 2010-2014
MATRIKS PAGU INDIKATIF
                    SUBSTANSI INTI/                                           INDIKASI PAGU (RP. MILIAR)
     No                                       SASARAN
                   KEGIATAN PRIORITAS                     2010       2011        2012        2013         2014     TOTAL
  KESEHATAN MASYARAKAT: Pelaksanaan upaya kesehatan preventif terpadu yang meliputi: penurunan tingkat kematian ibu
  saat melahirkan dari 228 (2007) menjadi 118 per 100.000 kelahiran hidup (2014); penurunan tingkat kematian bayi dari 34
  (2007) menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup (2014); pemberian imunisasi dasar kepada 90% bayi pada tahun 2014,
  penyediaan akses sumber air bersih yang menjangkau 67% penduduk dan akses terhadap sanitasi dasar berkualitas yang
  menjangkau 75% penduduk sebelum tahun 2014
      1     Pengaturan, Pembinaan,             1.063      793,0     2.301,7 2.595,2 2.577,6              2.577,5 10.845,0
            Pengawasan, Pengembangan         kawasan
            Sumber Pembiayaan dan Pola dan 4.650
            Investasi, serta                    desa
            Pengembangan Sistem
            Penyediaan Air Minum
      2     Pengaturan, Pembinaan,              387      1.445,0 2.328,0 1.678,0 2.088,0                 2.361,0  9.900,0
            Pengawasan, Pengembangan         Kawasan
            Sumber Pembiayaan dan Pola
            Investasi, serta Pengelolaan
            Pengembangan Infrastruktur
            Sanitasi dan Persampahan




                                                           36
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
NASIONAL 2010-2014
MATRIKS BUKU 1 PRIORITAS NASIONAL

      PRIORITAS 6                PROGRAM AKSI DI BIDANG INFRASTRUKTUR
  TEMA PRIORITAS    Pembangunan infrastruktur nasional yang memiliki daya dukung dan daya
                    gerak terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkeadilan dan
                    mengutamakan kepentingan masyarakat umum di seluruh bagian negara
                    kepulauan Republik Indonesia dengan mendorong partisipasi masyarakat


  PENANGGUNGJAWAB   Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
  BEKERJASAMA       Menteri Pekerjaan Umum; Menteri Dalam Negeri; Menteri Kehutanan;
  DENGAN            Menteri Pertanian; Menteri Komunikasi dan Informatika; Menteri
                    Perhubungan; Menteri Negara Perumahan Rakyat; Kepala Badan
                    Pertanahan Nasional; Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal




                                            37
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
NASIONAL 2010-2014
MATRIKS TARGET KEGIATAN PRIORITAS
              SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN                                                    TARGET
     No                                 SASARAN         INDIKATOR                                                                 K/L
                       PRIORITAS                                        2010      2011     2012        2013        2014
  PERUMAHAN RAKYAT: Pembangunan 685.000 Rumah Sederhana Sehat Bersubsidi, 180 Rusunami dan 650 twin block berikut fasilitas pendukung
  kawasan permukiman yang dapat menampung 836.000 keluarga yang kurang mampu pada 2012
     1      Pembangunan rumah             380     Jumlah rusunawa          100       100      180            0             0 Kemenpera
            susun sederhana sewa       twin block terbangun
     2      Pengaturan, Pembinaan,       26.700   Jumlah satuan unit     3.960     7.041    7.041       5.200        3.458 Kemen. PU
            Pengawasan dan                unit    hunian rumah susun
            Penyelenggaraan dalam                 yang terbangun dan
            Pengembangan Per-                     infrastruktur
            mukiman                               pendukungnya
     3      Fasilitasi pembangunan      700.000 Jumlah fasilitasi dan   90.374 117.010 145.000 161.616 186.000 Kemenpera
            prasarana, sarana, dan        unit    stimulasi prasarana,
            utilitas kawasan peru-                sarana, dan utilitas
            mahan dan permukiman                  kawasan peru-
                                                  mahan dan per-
                                                  mukiman
     4      Bantuan subsidi            1.350.000 Jumlah bantuan         21.000    25.000 290.000 290.000 310.000 Kemenpera
            perumahan Tahun 2010 -        unit    subsidi perumahan
            2014
     5      Pembayaran Tunggakan        187.006 Jumlah bantuan         187.006          -         -           -             - Kemenpera
            Subsidi Tahun 2008 - 2009     unit    subsidi perumahan
     6      Fasilitasi dan stimulasi    200.000 Jumlah fasilitasi dan   30.000    50.000   65.000      30.000       25.000 Kemenpera
            pembangunan baru              unit    stimulasi
            perumahan swadaya                     pembangunan baru
                                                  perumahan swadaya
     7      Fasilitasi dan stimulasi    400.000 Jumlah fasilitasi dan   50.000    75.000   85.000      90.000 100.000 Kemenpera
            peningkatan kualitas          unit    stimulasi pening-
            perumahan swadaya                     katan kualitas peru-
                                                  mahan swadaya
                                                                   38
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
NASIONAL 2010-2014
MATRIKS PAGU INDIKATIF
                       SUBSTANSI INTI/                                                INDIKASI PAGU (RP. MILIAR)
     No                                          SASARAN
                     KEGIATAN PRIORITAS                          2010       2011        2012         2013        2014            TOTAL
  PERUMAHAN RAKYAT: Pembangunan 685.000 Rumah Sederhana Sehat Bersubsidi, 180 Rusunami dan 650 twin block berikut fasilitas pendukung
  kawasan permukiman yang dapat menampung 836.000 keluarga yang kurang mampu pada 2012
      1      Pembangunan rumah susun               380          1.200,00   1.200,00    2.160,00               -             -    4.560,00
             sederhana sewa                     twin block
      2      Pengaturan, Pembinaan, Penga-       26.700           300,00   1.530,00      900,00       400,00        200,00       3.330,00
             wasan dan Penyelenggaraan dalam       unit
             Pengembangan Permukiman
      3      Fasilitasi pembangunan prasa-rana,       700.000         564,84     731,31     906,25    1.010,10     1.162,50     4.375,00
             sarana, dan utilitas kawasan               unit
             perumahan dan permukiman
      4      Bantuan subsidi perumahan Tahun        1.350.000 unit   3.240,00   3.840,00   4.440,00   4.440,00     4.740,00    20.700,00
             2010 - 2014
      5      Pembayaran Tunggakan Subsidi             187.006         923,51           -          -          -             -      923,51
             Tahun 2008 - 2009                          unit
      6      Fasilitasi dan stimulasi                 200.000         300,00     500,00     715,00     330,00       300,00      2.145,00
             pembangunan baru perumahan                 unit
             swadaya
      7      Fasilitasi dan stimulasi peningkatan     400.000         250,00     375,00     510,00     540,00       700,00        625,00
             kualitas perumahan swadaya                 unit




                                                                      39
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Pembangunan Permukiman dan Perumahan

Contenu connexe

Tendances

Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negaraPedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negarainfosanitasi
 
Rencana Detail Tata Ruang Wilayah Kota
Rencana Detail Tata Ruang Wilayah KotaRencana Detail Tata Ruang Wilayah Kota
Rencana Detail Tata Ruang Wilayah KotaPenataan Ruang
 
DRAFT RPP RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH
DRAFT RPP RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH DRAFT RPP RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH
DRAFT RPP RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH LAKSMI WIJAYANTI
 
Peraturan Penataan Ruang RDTR
Peraturan Penataan Ruang  RDTRPeraturan Penataan Ruang  RDTR
Peraturan Penataan Ruang RDTRhenny ferniza
 
KEBIJAKAN MENERAPKAN PP 46/2016 TENTANG KLHS
KEBIJAKAN MENERAPKAN PP 46/2016 TENTANG KLHSKEBIJAKAN MENERAPKAN PP 46/2016 TENTANG KLHS
KEBIJAKAN MENERAPKAN PP 46/2016 TENTANG KLHSLAKSMI WIJAYANTI
 
Pedoman teknis pembangunan rumah susun sederhana bertingkat tinggi
Pedoman teknis pembangunan rumah susun sederhana bertingkat tinggiPedoman teknis pembangunan rumah susun sederhana bertingkat tinggi
Pedoman teknis pembangunan rumah susun sederhana bertingkat tinggiinfosanitasi
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SemarangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SemarangPenataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang KabupatenPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang KabupatenPenataan Ruang
 
Perumahan Permukiman
Perumahan PermukimanPerumahan Permukiman
Perumahan PermukimanLeks&Co
 
Rencana Urban Desain Kawasan Koridor Ir. H. Soekarno (Middle East Ring Road) ...
Rencana Urban Desain Kawasan Koridor Ir. H. Soekarno (Middle East Ring Road) ...Rencana Urban Desain Kawasan Koridor Ir. H. Soekarno (Middle East Ring Road) ...
Rencana Urban Desain Kawasan Koridor Ir. H. Soekarno (Middle East Ring Road) ...Himpunan Mahasiswa Planologi ITS
 
IAP Indonesian Most Livable City Index
IAP Indonesian Most Livable City IndexIAP Indonesian Most Livable City Index
IAP Indonesian Most Livable City IndexOswar Mungkasa
 
Expose fgd klhs rdtr
Expose fgd klhs rdtrExpose fgd klhs rdtr
Expose fgd klhs rdtrRyan Nugraha
 
Review Perencanaan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Pada Zona Pemanfaatan ...
Review Perencanaan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Pada Zona Pemanfaatan ...Review Perencanaan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Pada Zona Pemanfaatan ...
Review Perencanaan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Pada Zona Pemanfaatan ...bramantiyo marjuki
 
RDTR, RTBL dan Peraturan Zonasi dalam sistem perencanaan tata ruang di Indonesia
RDTR, RTBL dan Peraturan Zonasi dalam sistem perencanaan tata ruang di IndonesiaRDTR, RTBL dan Peraturan Zonasi dalam sistem perencanaan tata ruang di Indonesia
RDTR, RTBL dan Peraturan Zonasi dalam sistem perencanaan tata ruang di IndonesiaFitri Indra Wardhono
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Penataan Ruang
 
1 laporan pendahuluan rtdr kp rengasdengklok
1 laporan pendahuluan rtdr kp rengasdengklok1 laporan pendahuluan rtdr kp rengasdengklok
1 laporan pendahuluan rtdr kp rengasdengklokmuhfidzilla
 
Struktur Ruang dan Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan Pulau P...
Struktur Ruang dan Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan Pulau P...Struktur Ruang dan Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan Pulau P...
Struktur Ruang dan Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan Pulau P...Oswar Mungkasa
 

Tendances (20)

Laporan Akhir
Laporan AkhirLaporan Akhir
Laporan Akhir
 
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negaraPedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
 
Rencana Detail Tata Ruang Wilayah Kota
Rencana Detail Tata Ruang Wilayah KotaRencana Detail Tata Ruang Wilayah Kota
Rencana Detail Tata Ruang Wilayah Kota
 
DRAFT RPP RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH
DRAFT RPP RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH DRAFT RPP RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH
DRAFT RPP RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH
 
Peraturan Penataan Ruang RDTR
Peraturan Penataan Ruang  RDTRPeraturan Penataan Ruang  RDTR
Peraturan Penataan Ruang RDTR
 
KEBIJAKAN MENERAPKAN PP 46/2016 TENTANG KLHS
KEBIJAKAN MENERAPKAN PP 46/2016 TENTANG KLHSKEBIJAKAN MENERAPKAN PP 46/2016 TENTANG KLHS
KEBIJAKAN MENERAPKAN PP 46/2016 TENTANG KLHS
 
Pedoman teknis pembangunan rumah susun sederhana bertingkat tinggi
Pedoman teknis pembangunan rumah susun sederhana bertingkat tinggiPedoman teknis pembangunan rumah susun sederhana bertingkat tinggi
Pedoman teknis pembangunan rumah susun sederhana bertingkat tinggi
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SemarangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
 
MANAJEMEN PERKOTAAN
MANAJEMEN PERKOTAANMANAJEMEN PERKOTAAN
MANAJEMEN PERKOTAAN
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang KabupatenPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
 
Perumahan Permukiman
Perumahan PermukimanPerumahan Permukiman
Perumahan Permukiman
 
Rencana Urban Desain Kawasan Koridor Ir. H. Soekarno (Middle East Ring Road) ...
Rencana Urban Desain Kawasan Koridor Ir. H. Soekarno (Middle East Ring Road) ...Rencana Urban Desain Kawasan Koridor Ir. H. Soekarno (Middle East Ring Road) ...
Rencana Urban Desain Kawasan Koridor Ir. H. Soekarno (Middle East Ring Road) ...
 
IAP Indonesian Most Livable City Index
IAP Indonesian Most Livable City IndexIAP Indonesian Most Livable City Index
IAP Indonesian Most Livable City Index
 
Expose fgd klhs rdtr
Expose fgd klhs rdtrExpose fgd klhs rdtr
Expose fgd klhs rdtr
 
Review Perencanaan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Pada Zona Pemanfaatan ...
Review Perencanaan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Pada Zona Pemanfaatan ...Review Perencanaan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Pada Zona Pemanfaatan ...
Review Perencanaan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Pada Zona Pemanfaatan ...
 
RDTR, RTBL dan Peraturan Zonasi dalam sistem perencanaan tata ruang di Indonesia
RDTR, RTBL dan Peraturan Zonasi dalam sistem perencanaan tata ruang di IndonesiaRDTR, RTBL dan Peraturan Zonasi dalam sistem perencanaan tata ruang di Indonesia
RDTR, RTBL dan Peraturan Zonasi dalam sistem perencanaan tata ruang di Indonesia
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
 
1 laporan pendahuluan rtdr kp rengasdengklok
1 laporan pendahuluan rtdr kp rengasdengklok1 laporan pendahuluan rtdr kp rengasdengklok
1 laporan pendahuluan rtdr kp rengasdengklok
 
Struktur Ruang dan Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan Pulau P...
Struktur Ruang dan Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan Pulau P...Struktur Ruang dan Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan Pulau P...
Struktur Ruang dan Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan Pulau P...
 

En vedette

Menuju Kota Tanpa Permukiman Kumuh
Menuju Kota Tanpa Permukiman KumuhMenuju Kota Tanpa Permukiman Kumuh
Menuju Kota Tanpa Permukiman KumuhOswar Mungkasa
 
Program KOTAKU_strategi_percepatan_penanganan_kumuh_Perkotaan_Dir PKP-DJCK-PUPR
Program KOTAKU_strategi_percepatan_penanganan_kumuh_Perkotaan_Dir PKP-DJCK-PUPRProgram KOTAKU_strategi_percepatan_penanganan_kumuh_Perkotaan_Dir PKP-DJCK-PUPR
Program KOTAKU_strategi_percepatan_penanganan_kumuh_Perkotaan_Dir PKP-DJCK-PUPRAdvisory Specialist for P2KP
 
Surat Edaran Dirjen Cipta Karya no.40 Tahun 2016 Pedoman Umum Program KOTAKU
Surat Edaran Dirjen Cipta Karya no.40 Tahun 2016 Pedoman Umum Program KOTAKUSurat Edaran Dirjen Cipta Karya no.40 Tahun 2016 Pedoman Umum Program KOTAKU
Surat Edaran Dirjen Cipta Karya no.40 Tahun 2016 Pedoman Umum Program KOTAKUAdvisory Specialist for P2KP
 
Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016
Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016
Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016ayi sugandhi
 
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan PermukimanUndang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukimaninideedee
 
Pembiayaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Perumahan Rakyat
Pembiayaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Perumahan RakyatPembiayaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Perumahan Rakyat
Pembiayaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Perumahan RakyatOswar Mungkasa
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...infosanitasi
 
Paparan Perda Penanganan Permukiman Kumuh Kota Surakarta
Paparan Perda Penanganan Permukiman Kumuh Kota SurakartaPaparan Perda Penanganan Permukiman Kumuh Kota Surakarta
Paparan Perda Penanganan Permukiman Kumuh Kota SurakartaBagus ardian
 
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...Joy Irman
 

En vedette (10)

Menuju Kota Tanpa Permukiman Kumuh
Menuju Kota Tanpa Permukiman KumuhMenuju Kota Tanpa Permukiman Kumuh
Menuju Kota Tanpa Permukiman Kumuh
 
Program KOTAKU_strategi_percepatan_penanganan_kumuh_Perkotaan_Dir PKP-DJCK-PUPR
Program KOTAKU_strategi_percepatan_penanganan_kumuh_Perkotaan_Dir PKP-DJCK-PUPRProgram KOTAKU_strategi_percepatan_penanganan_kumuh_Perkotaan_Dir PKP-DJCK-PUPR
Program KOTAKU_strategi_percepatan_penanganan_kumuh_Perkotaan_Dir PKP-DJCK-PUPR
 
Rumah Layak Huni
Rumah Layak HuniRumah Layak Huni
Rumah Layak Huni
 
Surat Edaran Dirjen Cipta Karya no.40 Tahun 2016 Pedoman Umum Program KOTAKU
Surat Edaran Dirjen Cipta Karya no.40 Tahun 2016 Pedoman Umum Program KOTAKUSurat Edaran Dirjen Cipta Karya no.40 Tahun 2016 Pedoman Umum Program KOTAKU
Surat Edaran Dirjen Cipta Karya no.40 Tahun 2016 Pedoman Umum Program KOTAKU
 
Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016
Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016
Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016
 
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan PermukimanUndang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
 
Pembiayaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Perumahan Rakyat
Pembiayaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Perumahan RakyatPembiayaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Perumahan Rakyat
Pembiayaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Perumahan Rakyat
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
 
Paparan Perda Penanganan Permukiman Kumuh Kota Surakarta
Paparan Perda Penanganan Permukiman Kumuh Kota SurakartaPaparan Perda Penanganan Permukiman Kumuh Kota Surakarta
Paparan Perda Penanganan Permukiman Kumuh Kota Surakarta
 
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
 

Similaire à Pembangunan Permukiman dan Perumahan

Memori Akhir Jabatan Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Perumah...
Memori Akhir Jabatan Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Perumah...Memori Akhir Jabatan Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Perumah...
Memori Akhir Jabatan Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Perumah...Oswar Mungkasa
 
Draf NA raperda Kumuh Kota Surakarta 13102015
Draf NA raperda Kumuh Kota Surakarta 13102015Draf NA raperda Kumuh Kota Surakarta 13102015
Draf NA raperda Kumuh Kota Surakarta 13102015Bagus ardian
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sulbar - UNM
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sulbar - UNMLaporan Akhir EKPD 2010 - Sulbar - UNM
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sulbar - UNMEKPD
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kalteng - UNPAR
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kalteng - UNPARLaporan Akhir EKPD 2010 - Kalteng - UNPAR
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kalteng - UNPAREKPD
 
Buku Saku. Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman. Maret 2012
Buku Saku. Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman. Maret 2012Buku Saku. Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman. Maret 2012
Buku Saku. Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman. Maret 2012Oswar Mungkasa
 
Laporan AKhir EKPD 2009 Kalimantan Tengah - UNPAR
Laporan AKhir EKPD 2009 Kalimantan Tengah - UNPARLaporan AKhir EKPD 2009 Kalimantan Tengah - UNPAR
Laporan AKhir EKPD 2009 Kalimantan Tengah - UNPAREKPD
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 201...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 201...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 201...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 201...Oswar Mungkasa
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Babel - UBB
Laporan Akhir EKPD 2010 - Babel - UBBLaporan Akhir EKPD 2010 - Babel - UBB
Laporan Akhir EKPD 2010 - Babel - UBBEKPD
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Gorontalo - UNG
Laporan Akhir EKPD 2010 - Gorontalo - UNGLaporan Akhir EKPD 2010 - Gorontalo - UNG
Laporan Akhir EKPD 2010 - Gorontalo - UNGEKPD
 
Laporan AKhir EKPD 2009 Gorontalo - UNG
Laporan AKhir EKPD 2009 Gorontalo - UNGLaporan AKhir EKPD 2009 Gorontalo - UNG
Laporan AKhir EKPD 2009 Gorontalo - UNGEKPD
 
Deklarasi dan Agenda Hasil Kongres Perumahan dan Permukiman II Tahun 2009
Deklarasi dan Agenda Hasil Kongres Perumahan dan Permukiman II Tahun 2009Deklarasi dan Agenda Hasil Kongres Perumahan dan Permukiman II Tahun 2009
Deklarasi dan Agenda Hasil Kongres Perumahan dan Permukiman II Tahun 2009Oswar Mungkasa
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sumut - USU
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sumut - USULaporan Akhir EKPD 2010 - Sumut - USU
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sumut - USUEKPD
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sultra - Unhal
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sultra - UnhalLaporan Akhir EKPD 2010 - Sultra - Unhal
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sultra - UnhalEKPD
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sumbar - Unand
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sumbar - UnandLaporan Akhir EKPD 2010 - Sumbar - Unand
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sumbar - UnandEKPD
 
Laporan Akhir EKPD 2009 Bali - UNUD
Laporan Akhir EKPD 2009 Bali - UNUDLaporan Akhir EKPD 2009 Bali - UNUD
Laporan Akhir EKPD 2009 Bali - UNUDEKPD
 
Laporan Akhir EKPD 2009 Sumatera Barat - UNAND
Laporan Akhir EKPD 2009 Sumatera Barat - UNANDLaporan Akhir EKPD 2009 Sumatera Barat - UNAND
Laporan Akhir EKPD 2009 Sumatera Barat - UNANDEKPD
 
Rkjm sdn pondokkaso tonggoh
Rkjm sdn pondokkaso tonggohRkjm sdn pondokkaso tonggoh
Rkjm sdn pondokkaso tonggohagusrenggi
 
Forum diskusi infrastruktur tik daerah
Forum diskusi infrastruktur tik daerahForum diskusi infrastruktur tik daerah
Forum diskusi infrastruktur tik daerahSutrisno Mawa Putra
 
Laporan Akhir EKPD 09 DKI Jakarta - UI
Laporan Akhir EKPD 09 DKI Jakarta - UILaporan Akhir EKPD 09 DKI Jakarta - UI
Laporan Akhir EKPD 09 DKI Jakarta - UIEKPD
 

Similaire à Pembangunan Permukiman dan Perumahan (20)

Memori Akhir Jabatan Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Perumah...
Memori Akhir Jabatan Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Perumah...Memori Akhir Jabatan Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Perumah...
Memori Akhir Jabatan Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Perumah...
 
Draf NA raperda Kumuh Kota Surakarta 13102015
Draf NA raperda Kumuh Kota Surakarta 13102015Draf NA raperda Kumuh Kota Surakarta 13102015
Draf NA raperda Kumuh Kota Surakarta 13102015
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sulbar - UNM
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sulbar - UNMLaporan Akhir EKPD 2010 - Sulbar - UNM
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sulbar - UNM
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kalteng - UNPAR
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kalteng - UNPARLaporan Akhir EKPD 2010 - Kalteng - UNPAR
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kalteng - UNPAR
 
Buku Saku. Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman. Maret 2012
Buku Saku. Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman. Maret 2012Buku Saku. Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman. Maret 2012
Buku Saku. Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman. Maret 2012
 
Laporan AKhir EKPD 2009 Kalimantan Tengah - UNPAR
Laporan AKhir EKPD 2009 Kalimantan Tengah - UNPARLaporan AKhir EKPD 2009 Kalimantan Tengah - UNPAR
Laporan AKhir EKPD 2009 Kalimantan Tengah - UNPAR
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 201...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 201...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 201...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 201...
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Babel - UBB
Laporan Akhir EKPD 2010 - Babel - UBBLaporan Akhir EKPD 2010 - Babel - UBB
Laporan Akhir EKPD 2010 - Babel - UBB
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Gorontalo - UNG
Laporan Akhir EKPD 2010 - Gorontalo - UNGLaporan Akhir EKPD 2010 - Gorontalo - UNG
Laporan Akhir EKPD 2010 - Gorontalo - UNG
 
Laporan AKhir EKPD 2009 Gorontalo - UNG
Laporan AKhir EKPD 2009 Gorontalo - UNGLaporan AKhir EKPD 2009 Gorontalo - UNG
Laporan AKhir EKPD 2009 Gorontalo - UNG
 
Deklarasi dan Agenda Hasil Kongres Perumahan dan Permukiman II Tahun 2009
Deklarasi dan Agenda Hasil Kongres Perumahan dan Permukiman II Tahun 2009Deklarasi dan Agenda Hasil Kongres Perumahan dan Permukiman II Tahun 2009
Deklarasi dan Agenda Hasil Kongres Perumahan dan Permukiman II Tahun 2009
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sumut - USU
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sumut - USULaporan Akhir EKPD 2010 - Sumut - USU
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sumut - USU
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sultra - Unhal
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sultra - UnhalLaporan Akhir EKPD 2010 - Sultra - Unhal
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sultra - Unhal
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sumbar - Unand
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sumbar - UnandLaporan Akhir EKPD 2010 - Sumbar - Unand
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sumbar - Unand
 
Laporan Akhir EKPD 2009 Bali - UNUD
Laporan Akhir EKPD 2009 Bali - UNUDLaporan Akhir EKPD 2009 Bali - UNUD
Laporan Akhir EKPD 2009 Bali - UNUD
 
Laporan Akhir EKPD 2009 Sumatera Barat - UNAND
Laporan Akhir EKPD 2009 Sumatera Barat - UNANDLaporan Akhir EKPD 2009 Sumatera Barat - UNAND
Laporan Akhir EKPD 2009 Sumatera Barat - UNAND
 
Executive Summary Batang
Executive Summary BatangExecutive Summary Batang
Executive Summary Batang
 
Rkjm sdn pondokkaso tonggoh
Rkjm sdn pondokkaso tonggohRkjm sdn pondokkaso tonggoh
Rkjm sdn pondokkaso tonggoh
 
Forum diskusi infrastruktur tik daerah
Forum diskusi infrastruktur tik daerahForum diskusi infrastruktur tik daerah
Forum diskusi infrastruktur tik daerah
 
Laporan Akhir EKPD 09 DKI Jakarta - UI
Laporan Akhir EKPD 09 DKI Jakarta - UILaporan Akhir EKPD 09 DKI Jakarta - UI
Laporan Akhir EKPD 09 DKI Jakarta - UI
 

Plus de Oswar Mungkasa

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganOswar Mungkasa
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Oswar Mungkasa
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingOswar Mungkasa
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Oswar Mungkasa
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAOswar Mungkasa
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganOswar Mungkasa
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Oswar Mungkasa
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganOswar Mungkasa
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Oswar Mungkasa
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranOswar Mungkasa
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Oswar Mungkasa
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaOswar Mungkasa
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiOswar Mungkasa
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Oswar Mungkasa
 

Plus de Oswar Mungkasa (20)

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
 

Dernier

Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercayaunikbetslotbankmaybank
 
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.ppt
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.pptMANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.ppt
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.pptnugrohoaditya12334
 
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptxAndiAzhar9
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiHaseebBashir5
 
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)DenniPratama2
 
Presentasi Root Cause Diagram bandung ppt
Presentasi Root Cause Diagram bandung pptPresentasi Root Cause Diagram bandung ppt
Presentasi Root Cause Diagram bandung pptAkuatSupriyanto1
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaHaseebBashir5
 
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.pptIjlalMaulana1
 
CONTOH RUK PPI TAHUNAN PUSKESMAS 00.docx
CONTOH RUK PPI TAHUNAN PUSKESMAS 00.docxCONTOH RUK PPI TAHUNAN PUSKESMAS 00.docx
CONTOH RUK PPI TAHUNAN PUSKESMAS 00.docxKartikaFebrianti1
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelHaseebBashir5
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfPritaRatuliu
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangRadhialKautsar
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptxerlyndakasim2
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...gamal imron khoirudin
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxvickrygaluh59
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxerlyndakasim2
 
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024DarmiePootwo
 
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Baratsenapananginterbaik2
 
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasaw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaNovaRuwanti
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"HaseebBashir5
 

Dernier (20)

Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
 
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.ppt
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.pptMANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.ppt
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.ppt
 
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
 
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
 
Presentasi Root Cause Diagram bandung ppt
Presentasi Root Cause Diagram bandung pptPresentasi Root Cause Diagram bandung ppt
Presentasi Root Cause Diagram bandung ppt
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
 
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
 
CONTOH RUK PPI TAHUNAN PUSKESMAS 00.docx
CONTOH RUK PPI TAHUNAN PUSKESMAS 00.docxCONTOH RUK PPI TAHUNAN PUSKESMAS 00.docx
CONTOH RUK PPI TAHUNAN PUSKESMAS 00.docx
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
 
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
 
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasaw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
 

Pembangunan Permukiman dan Perumahan

  • 1.
  • 2. Penanggung Jawab Nugroho Tri Utomo (Direktur Permukiman dan Perumahan, BAPPENAS) Pengarah Hari Kristijo (Kasubdit Pengembangan Perumahan, BAPPENAS), Eko Wiji Purwanto (Kasubdit Air Minum dan Air Limbah, BAPPENAS), Wahanudin (Kasubdit Persampahan dan Drainase, BAPPENAS) Penyusun Dendra Falah Aprila, Darajat Mulyanto, Kurnia Ratna Dewi Dukungan Maraita Listyasari, Nurul Wajah Mujahid, Adi Perdana, Aldy Mardikanto, Ira Lubis, Nur Aisyah Nasution, Nuri Yusnita, Dian Kartika Sari, Sali Fitriani Diterbitkan Oleh Direktorat Permukiman dan Perumahan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Bekerjasama dengan Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan( POKJA AMPL) Direktorat Permukiman dan Perumahan Kementerian Negara Perencanaan dan Pembangunan Nasional Gd. Baru Lt. 3, Jalan Taman Surapati No. 2 Jakarta 10310 Telp/Fax (+62-21) 31934819 Website : http://www.bappenas.go.id E-mail : perkim@bappenas.go.id
  • 3. Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas karunia-Nya Buku Saku Pembangunan Permukiman dan Perumahan dapat diterbitkan. Buku Saku ini merupakan edisi revisi dari Buku Pembangunan Permukiman dan Perumahan yang sengaja dibuat dalam versi yang lebih kecil dan ringkas namun tetap tidak mengurangi informasi yang telah diberikan pada buku sebelumnya. Buku ini mencantumkan berbagai informasi terkait pembangunan permukiman dan perumahan di Indonesia. Selain itu, buku ini juga telah melakukan berbagai pemutakhiran data hingga tahun 2009-2011 sehingga data yang tercantum diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam proses perencanaan selama kurun waktu 2012-2014. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan atas dukungan dari berbagai pihak diantaranya (i) Sekretariat Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan; (ii) Para Narasumber yang telah meluangkan waktu untuk menyediakan data dan informasi yang berharga yang sangat kami butuhkan; dan (iii) berbagai pihak lainnya yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Kami sangat menyadari bahwa tanpa dukungan dan kerjasamanya, kami tidak akan dapat merealisasikan buku ini. Akhir kata, semoga buku ini dapat menjadi salah satu sumber data dan informasi, serta dapat memberi manfaat bagi peningkatan kinerja pelaksanaan pembangunan permukiman dan perumahan di Indonesia. Kritik dan Saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk penyempurnaan buku ini di masa yang akan datang. Jakarta, Desember 2011 Direktur Permukiman dan Perumahan Bappenas Nugroho Tri Utomo
  • 5. DAFTAR ISI DAFTAR ISTILAH .................................................................................................................... 1 DATA UMUM ....................................................................................................................... 5 Persentase Rumah Tangga menurut Provinsi dan Sumber Air Minum Layak, 1993-2010 ........ 6 Persentase RUmah Tangga menurut Provinsi, Tipe Daerah dan Sumber Air Minum Layak, 2009-2010 ................................................................................................................................... 7 Akses Terhadap Air Minum Layak Berdasarkan Provinsi, 2010 ................................................... 8 Persentase Rumah Tangga menurut Provinsi dan Sanitasi Layak, 1993-2010 ............................ 9 Persentase Rumah Tangga menurut Provinsi, Tipe Daerah dan Sanitasi Layak, 2009-2010 ....... 10 Akses Terhadap Sanitasi Layak Berdasarkan Provinsi, 2010 ....................................................... 11 Jumlah Rumah Tangga Menurut Wilayah dan Fasilitas Tempat Buang Air Besar ...................... 12 Indikator Perumahan, 1993-2010 ................................................................................................ 14 Kinerja PDAM Per DPD Perpamsi ................................................................................................. 15 Backlog Kebutuhan Rumah Tahun 2009 ..................................................................................... 16 KESEPAKATAN INTERNASIONAL ............................................................................................. 19 MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS ........................................................................................ 21 Target MDGs Bidang Permukiman dan Perumahan .................................................................... 22 Trend Persentase Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Layak 1993-2010 Relatif Terhadap Pencapaian MDGs ....................................................................................................... 23 Trend Persentase Rumah Tangga dengan Akses Sanitasi Layak 1993 – 2010 Relatif Terhadap Pencapaian MDGs ....................................................................................................................... 24 Proporsi Rumah Tangga Kumuh Per Provinsi Tahun 2009 .......................................................... 25
  • 6. DAFTAR ISI RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL 2010-2014 .................................. 27 Sasaran Pembangunan Permukian dan Perumahan dalam RPJMN 2010-2014 .......................... 28 Isu dan Permasalahan Pembangunan Perumahan ...................................................................... 29 Isu dan Permasalahan Pembangunan Air Minum........................................................................ 30 Isu dan Permasalahan Pembangunan Air Limbah ....................................................................... 31 Isu dan Permasalahan Pembangunan Persampahan................................................................... 32 Isu dan Permasalahan Pembangunan Drainase........................................................................... 33 Matriks Buku 1 Prioritas Nasional 3 ............................................................................................. 34 Matriks Buku 1 Prioritas Nasional 6 ............................................................................................. 37 Rencana Tindak Pembangunan Jangka Menengah 2010-2014 Per Kementerian/Lembaga, Kementerian Pekerjaan Umum.................................................................................................... 40 Rencana Tindak Pembangunan Jangka Menengah 2010-2014 Per Kementerian/Lembaga, Kementerian Perumahan Rakyat ................................................................................................. 50 Arah Kebijakan Pembangunan Permukian dan Perumahan dalam RPJMN 2010-2014 .............. 51 Target (Sesuai RPJMN 2010-2014), Rencana Dan Realisasi 2010 dan Rencana 2011 ................. 52 RENCANA KERJA PEMERINTAH 2012 ....................................................................................... 53 Posisi RKP 2012 di dalam Konstelasi Rencana Pembangunan Nasional ...................................... 54 Matriks Target Kinerja Pembangunan Tahun 2012 Bidang Permukiman dan Perumahan ......... 55
  • 7. DAFTAR ISI PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI ..................................................................................... 59 Perubahan Peraturan Terkait Pinjaman dan Hibah Luar Negeri ................................................. 60 Alur Perencanaan Pinjaman Kegiatan.......................................................................................... 61 Dokumen Perencanaan Pinjaman................................................................................................ 62 Rencana Pemanfaatan Pinjaman Luar Negeri (RPPLN)................................................................ 63 Dokumen Perencanaan Hibah ..................................................................................................... 64 Alur Perencanaan Hibah Kegiatan ............................................................................................... 65 Rencana Pemanfaatan Hibah Luar Negeri (RPH) ......................................................................... 66 Daftar Rencana Pinjaman Dan/Atau Hibah Luar Negeri Jangka Menengah (DRPHLN-JM) Tahun 2011-2014 Bidang Permukiman Dan Perumahan........................................................................ 67 Proyek On-Going .......................................................................................................................... 69 Proyek On-Propose ...................................................................................................................... 77 DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) ............................................................................................... 79 DAK Air Minum ............................................................................................................................ 82 DAK Sanitasi ................................................................................................................................. 83 DAK Perumahan dan Kawasan Permukiman ............................................................................... 84
  • 8. DAFTAR ISI KEBIJAKAN AMPL BERBASIS MASYARAKAT ............................................................................. 85 11 Prinsip Kebijakan AMPL Berbasis Masyarakat ........................................................................ 86 16 Strategi Pelaksanaan Kebijakan AMPL Berbasis Masyarakat ................................................. 87 DIREKTIF PRESIDEN ................................................................................................................ 89 Direktif Presiden ......................................................................................................................... 90 Penyediaan Anggaran Program Klaster 4 dalam RKP 2012 ........................................................ 91 Pembangunan Rumah Sangat Murah ......................................................................................... 92 Rencana Aksi Pembangunan Rumah Murah Tahun 2012 ........................................................... 98 Penyediaan Air Bersih Untuk Rakyat .......................................................................................... 99 POKJA AMPL NASIONAL ......................................................................................................... 103 Sekretariat Pokja AMPL Nasional................................................................................................. 105 Produk Sekretariat Pokja AMPL Nasional .................................................................................... 106 PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN BIDANG PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN................. 109 FAKTA-FAKTA SEPUTAR PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN ..................................................... 111
  • 10. DAFTAR ISTILAH  Indikator Sumber Air Minum Layak MDGs  Persentase rumah tangga yang menggunakan sumber air minum layak (termasuk sambungan air minum rumah tangga, standpipes, lubang bor, sumur gali yang terlindung, mata air terlindung, tampungan air hujan, dan air dalam kemasan) --> untuk Indonesia, abaikan air dalam kemasan karena masalah keberlanjutan.  Indikator Sanitasi Layak MDGs  Proporsi rumah tangga yang menggunakan sanitasi dasar (termasuk toilet guyur/toilet siram- guyur atau jamban; pipa saluran pembuangan, tangki septik atau jamban lubang; jamban cemplung dengan ventilasi yang baik; jamban cemplung dengan segel slab; atau toilet/jamban kompos)  Indikator Rumah Tangga Kumuh Perkotaan  Permukiman kumuh adalah suatu lingkungan permukiman yang tidak sesuai dengan tata ruang,memiliki kepadatan bangunan yang sangat tinggi, kualitas bangunan yang rendah, prasarana lingkungan yang tidak memenuhi persyaratan dan rawan sehingga dapat membahayakan kehidupan dan penghidupan masyarakat penghuni.  Di Indonesia, estimasi permukiman kumuh menggunakan perhitungan proporsi rumah tangga kumuh perkotaan. Terdapat empat indikator yang digunakan yaitu i. tidak adanya akses terhadap sumber air minum layak ii. tidak adanya akses terhadap sanitasi dasar yang layak iii. luas minimal lantai hunian per kapita iv. daya tahan material hunian.  Rumah dapat dikategorikan sebagai hunian layak huni apabila luas lantai per kapita lebih besar dari 7,2 m2 (Permenpera Nomor 22/Permen/M/2008) Sumber Peta Jalan Percepatan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2
  • 11. DAFTAR ISTILAH Rumah tangga dibedakan menjadi dua, yaitu:  Rumah Tangga Biasa (Ordinary Household) adalah seorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik/sensus, dan biasanya tinggal bersama dan makan dari satu dapur. Yang dimaksud dengan makan dari satu dapur adalah mengurus kebutuhan sehari-hari bersama menjadi satu. Ada bermacam-macam bentuk rumah tangga biasa, di antaranya:  orang yang tinggal bersama isteri dan anaknya;  orang yang menyewa kamar atau sebagian bangunan sensus dan mengurus makannya sendiri;  keluarga yang tinggal terpisah di dua bangunan sensus, tetapi makannya dari satu dapur, asal kedua bangunan sensus tersebut masih dalam satu segmen;  rumah tangga yang menerima pondokan dengan makan (indekos) yang pemondoknya kurang dari 10 orang;  pengurus asrama, panti asuhan, lembaga pemasyarakatan dan sejenisnya yang tinggal sendiri maupun bersama anak, isteri serta anggota rumah tangga lainnya, makan dari satu dapur yang terpisah dari lembaga yang diurusnya;  masing-masing orang yang bersama-sama menyewa kamar atau sebagian bangunan sensus tetapi mengurus makannya sendiri-sendiri.  Rumah Tangga Khusus (Special Household) adalah orang-orang yang tinggal di asrama, tangsi, panti asuhan, lembaga pemasyarakatan, atau rumah tahanan yang pengurusan kebutuhan sehari-harinya dikelola oleh suatu yayasan atau lembaga serta sekelompok orang yang mondok dengan makan (indekos) dan berjumlah 10 orang atau lebih. Sumber : www.bps.go.id 3
  • 12.
  • 14. DATA UMUM Persentase Rumah Tangga menurut Provinsi dan Sumber Air Minum Layak, 1993-2010 No. Provinsi 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 1 Aceh 24.05 23.15 24.71 26.12 28.12 26.96 26.48 - - 79.59 37.48 42.63 31.28 31.34 32.85 28.02 30.60 29.02 2 Sumatera Utara 37.25 39.25 40.23 37.84 46.06 41.44 41.80 44.10 52.08 50.05 49.59 50.24 48.00 50.67 49.85 49.52 51.04 46.06 3 Sumatera Barat 32.57 34.41 35.16 35.54 39.89 40.00 41.11 39.60 47.18 47.28 47.09 49.11 45.11 46.45 47.56 46.23 46.62 41.92 4 Riau 40.79 43.66 39.82 45.96 46.00 41.90 43.91 45.66 50.47 51.41 53.66 49.84 49.58 46.54 50.28 45.17 40.96 40.01 5 Jambi 35.92 38.50 36.06 38.27 42.81 44.86 46.61 40.87 51.74 49.37 47.96 53.79 50.01 46.62 52.04 53.52 51.19 48.28 6 Sumatera Selatan 34.78 31.44 35.07 35.51 38.09 37.63 37.46 36.51 45.16 40.34 46.28 42.41 45.06 45.26 49.59 45.89 48.53 45.99 7 Bengkulu 20.13 24.30 21.83 21.20 22.58 22.78 24.12 25.08 31.85 35.42 30.89 31.88 33.86 36.73 26.93 26.82 33.02 28.23 8 Lampung 15.20 18.16 17.22 24.92 22.90 25.45 27.84 21.39 35.78 38.71 41.35 39.05 43.74 42.92 38.68 39.77 40.29 38.07 9 Kep. Bangka Belitung - - - - - - - - 42.31 41.17 31.64 32.05 33.66 31.39 37.73 37.36 36.84 38.17 10 Kep. Riau - - - - - - - - - - - - 57.03 57.03 43.10 34.72 37.74 23.82 11 DKI Jakarta 50.70 54.35 55.07 58.58 59.20 58.97 56.23 48.76 63.59 63.76 62.54 60.91 57.50 56.85 49.27 39.20 34.81 28.41 12 Jawa Barat 27.26 28.16 28.61 33.70 33.10 32.57 32.44 24.24 40.33 39.42 38.07 40.04 39.23 38.82 39.52 38.06 40.51 35.32 13 Jawa Tengah 38.25 39.19 39.01 42.17 46.32 44.60 45.38 40.24 52.10 52.06 50.48 55.20 52.84 54.58 55.25 54.45 58.30 57.44 14 DI Yogyakarta 42.63 44.34 43.96 42.54 40.63 45.51 45.56 42.91 60.89 57.29 55.05 52.42 55.40 54.93 59.22 58.20 60.38 60.41 15 Jawa Timur 51.12 45.94 46.41 50.62 50.45 48.29 49.32 41.23 55.39 54.67 55.70 54.84 53.57 52.87 56.88 56.04 55.70 52.94 16 Banten - - - - - - - - 34.87 36.03 37.60 38.55 35.80 34.49 29.59 26.27 27.47 22.32 17 Bali 51.34 59.87 58.67 59.73 63.88 61.92 63.96 63.43 68.54 66.74 66.81 65.09 64.84 60.33 58.12 57.17 59.99 48.44 18 Nusa Tenggara Barat 32.63 27.71 27.46 30.51 33.32 31.76 32.23 35.08 40.10 42.91 35.93 37.78 39.18 39.67 45.40 42.81 44.96 46.20 19 Nusa Tenggara Timur 40.16 36.62 34.30 40.31 42.14 45.90 43.81 47.92 44.92 42.16 40.20 42.74 43.60 45.00 43.82 46.53 45.45 49.29 20 Kalimantan Barat 45.68 46.84 57.63 49.01 53.99 58.06 52.87 53.78 53.07 53.24 54.15 55.06 53.24 55.38 56.43 54.64 54.02 54.47 21 Kalimantan Tengah 27.43 29.77 26.11 31.62 30.90 35.82 38.30 32.08 37.99 34.64 39.77 38.97 37.04 37.37 38.45 37.53 36.89 40.55 22 Kalimantan Selatan 37.90 40.07 38.37 42.60 41.97 46.74 46.07 41.21 48.80 47.22 47.16 52.59 48.58 54.16 54.87 52.88 51.97 48.97 23 Kalimantan Timur 51.47 52.36 55.21 59.74 59.95 61.15 61.84 57.76 59.99 62.63 63.42 65.03 61.28 65.61 63.17 59.10 55.71 43.27 24 Sulawesi Utara 40.16 46.92 47.96 42.13 48.93 48.11 47.16 46.05 58.90 57.32 54.29 58.79 49.11 56.08 51.03 45.21 44.49 44.41 25 Sulawesi Tengah 27.61 26.96 28.62 34.67 38.51 40.84 38.41 33.86 40.77 38.43 39.69 38.09 44.94 39.45 37.40 40.57 44.36 35.10 26 Sulawesi Selatan 32.54 34.98 33.22 36.54 40.48 40.46 41.03 39.80 42.75 45.24 46.34 47.65 45.82 50.12 47.12 47.49 50.13 45.12 27 Sulawesi Tenggara 39.96 40.53 44.02 41.14 44.76 46.82 47.42 52.07 49.67 50.69 52.92 54.37 53.78 53.83 54.55 55.88 59.12 50.74 28 Gorontalo - - - - - - - - 32.04 29.95 31.07 39.34 34.84 39.44 42.96 36.93 44.85 40.09 29 Sulawesi Barat - - - - - - - - - - - - - 33.19 41.02 42.21 42.92 37.44 30 Maluku 35.04 44.98 40.29 47.04 41.87 44.68 42.26 59.02 66.64 49.94 50.85 60.86 56.26 55.10 47.54 55.50 56.95 31 Maluku Utara - - - - - - - - 36.52 81.69 41.90 43.65 44.98 45.03 43.57 44.15 43.75 54.18 32 Papua Barat - - - - - - - - - - - - - 43.25 45.79 38.80 48.08 45.26 33 Papua 34.26 29.66 31.94 33.68 38.24 33.74 37.38 35.89 40.27 89.63 35.64 37.19 38.72 36.33 40.44 33.20 35.44 32.42 INDONESIA 37.73 37.74 38.03 41.18 42.76 41.95 42.18 37.51 48.68 48.33 47.73 48.81 47.62 47.79 48.31 46.45 47.71 44.19 Ket: a. Catatan: pada tahun 2000 pencacahan Susenas tidak dilakukan di Provinsi NAD (Aceh) dan Maluku b. Catatan: pada tahun 2001 pencacahan Susenas tidak dilakukan di Provinsi NAD (Aceh) c. Catatan: untuk Provinsi Aceh, Maluku, Maluku Utara, dan Papua, pencacahan Susenas tahun 2002 hanya dilakukan di ibu kota provinsi d. Catatan: pencacahan Susenas 2005 di Provinsi Aceh dilakukan pada waktu yang berbeda (Januari.2006) Sumber : www.bps.go.id 6
  • 15. DATA UMUM Persentase Rumah Tangga menurut Provinsi, Tipe Daerah dan Sumber Air Minum Layak, 2009-2010 2009 2010 No. Provinsi Perkotaan+ Perkotaan+ Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perdesaan Perdesaan 1 Aceh 34.19 29.2 30.6 24.74 30.68 29.02 2 Sumatera Utara 62.45 41.33 51.04 52.11 40.34 46.06 3 Sumatera Barat 58.14 40.53 46.62 47.94 38.17 41.92 4 Riau 35.83 46.08 40.96 29.05 46.96 40.01 5 Jambi 63.59 45.44 51.19 54.14 45.78 48.28 6 Sumatera Selatan 59.66 41.91 48.53 50.65 43.55 45.99 7 Bengkulu 43.15 27.6 33.02 37.02 24.37 28.23 8 Lampung 37.71 41.2 40.29 34.02 39.36 38.07 9 Kep. Bangka Belitung 34.31 39.18 36.84 36.13 40.22 38.17 19 Kep. Riau 36.22 39.46 37.74 21.69 34.72 23.82 11 DKI Jakarta 34.81 - 34.81 28.41 - 28.41 12 Jawa Barat 41.04 39.77 40.51 34.35 37.04 35.32 13 Jawa Tengah 61.54 55.28 58.3 58.63 56.49 57.44 14 DI Yogyakarta 57.61 65.85 60.38 54.50 73.12 60.41 15 Jawa Timur 54.06 57.25 55.7 47.95 57.26 52.94 16 Banten 27.54 27.35 27.47 22.19 22.61 22.32 17 Bali 51.63 71.42 59.99 37.77 65.47 48.44 18 Nusa Tenggara Barat 49.76 41.51 44.96 50.44 43.15 46.20 19 Nusa Tenggara Timur 76.97 39.00 45.45 69.43 44.43 49.29 20 Kalimantan Barat 76.28 45.71 54.02 67.54 48.98 54.47 21 Kalimantan Tengah 53.03 28.56 36.89 48.71 36.40 40.55 22 Kalimantan Selatan 76.64 34.79 51.97 67.18 35.94 48.97 23 Kalimantan Timur 65.10 40.54 55.71 45.35 39.83 43.27 24 Sulawesi Utara 43.79 45.03 44.49 44.74 44.13 44.41 25 Sulawesi Tengah 49.01 43.13 44.36 38.30 34.07 35.10 26 Sulawesi Selatan 63.38 43.74 50.13 49.04 42.92 45.12 27 Sulawesi Tenggara 71.13 55.50 59.12 51.34 50.50 50.74 28 Gorontalo 61.47 37.18 44.85 47.10 36.40 40.09 29 Sulawesi Barat 65.01 32.28 42.92 55.96 32.12 37.44 30 Maluku 74.72 48.59 55.50 65.56 51.47 56.95 31 Maluku Utara 66.56 34.16 43.75 68.75 48.57 54.18 32 Papua Barat 55.20 45.12 48.08 40.69 49.02 45.26 33 Papua 53.56 30.29 35.44 43.63 28.59 32.42 INDONESIA 49.82 45.72 47.71 42.51 45.85 44.19 Sumber : www.bps.go.id 7
  • 16. % 10 20 30 40 50 60 70 0 Banten 22.32 Kep. Riau Sumber : www.bps.go.id Bengkulu DKI Jakarta Aceh Papua Sulawesi Tengah DATA UMUM Jawa Barat Sulawesi Barat Lampung Kep. Bangka Belitung Riau Gorontalo Kalimantan Tengah Sumatera Barat 8 Kalimantan Timur INDONESIA 44.19 Sulawesi Utara Sulawesi Selatan Papua Barat Sumatera Selatan Sumatera Utara Nusa Tenggara Barat Jambi Bali Akses Terhadap Air Minum Layak Berdasarkan Provinsi, 2010 Kalimantan Selatan Nusa Tenggara Timur Sulawesi Tenggara Jawa Timur Maluku Utara Kalimantan Barat Maluku Jawa Tengah DI Yogyakarta 60.41
  • 17. DATA UMUM Persentase Rumah Tangga menurut Provinsi dan Sanitasi Layak, 1993-2010 No. Provinsi 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 1 Aceh 18.70 19.00 18.96 18.74 19.26 24.08 24.59 - - 93.97 30.80 35.66 n.a 24.08 30.65 40.17 42.03 45.17 2 Sumatera Utara 28.68 30.58 25.56 28.26 34.60 32.55 37.79 36.79 39.60 39.91 37.95 40.39 n.a 41.82 49.11 52.87 51.92 57.10 3 Sumatera Barat 18.39 19.20 16.51 20.48 21.11 24.95 27.09 25.31 27.81 28.01 29.33 28.44 n.a 29.86 36.16 37.59 39.21 44.26 4 Riau 24.35 26.20 19.41 24.32 27.00 27.32 29.52 38.20 34.82 39.53 37.06 37.95 n.a 32.74 43.12 54.64 52.75 54.27 5 Jambi 12.83 20.74 16.55 19.53 22.64 21.87 26.82 26.07 26.12 28.98 26.62 30.51 n.a 29.08 35.26 38.91 40.93 51.98 6 Sumatera Selatan 23.84 24.20 16.98 22.32 24.13 22.12 30.81 25.90 23.69 25.95 24.01 26.74 n.a 24.72 37.57 38.39 41.48 44.36 7 Bengkulu 22.48 28.71 20.37 24.22 25.69 27.39 32.29 26.88 28.36 23.34 21.43 28.26 n.a 24.20 31.08 31.50 34.66 41.64 8 Lampung 17.40 17.35 13.17 17.40 23.76 23.29 23.92 18.83 21.43 22.88 21.53 26.44 n.a 24.44 31.85 37.72 38.43 43.85 9 Kep. Bangka Belitung - - - - - - - - 37.54 38.48 39.63 40.49 n.a 39.23 47.54 55.74 60.66 65.06 10 Kep. Riau - - - - - - - - - - - - n.a 34.97 48.89 46.39 45.78 72.37 11 DKI Jakarta 78.70 84.82 57.52 66.82 57.92 56.78 72.50 66.53 73.01 76.10 68.82 71.46 n.a 65.21 74.49 75.61 80.37 84.57 12 Jawa Barat 24.44 29.90 22.30 25.04 28.77 28.67 31.90 34.04 33.44 34.95 37.36 38.97 n.a 35.89 45.05 49.04 52.17 55.57 13 Jawa Tengah 22.51 25.11 19.59 23.12 25.96 28.41 30.83 31.83 32.97 35.01 36.42 38.89 n.a 39.68 46.34 50.41 54.06 57.76 14 DI Yogyakarta 40.96 45.28 42.54 43.13 46.25 50.30 52.32 47.17 57.53 52.56 55.97 61.91 n.a 54.94 68.49 73.44 75.35 81.85 15 Jawa Timur 20.12 22.95 18.54 19.48 21.46 24.42 27.95 28.13 29.40 30.46 31.57 35.37 n.a 32.68 42.44 47.49 51.07 52.96 16 Banten - - - - - - - - 47.75 45.66 48.33 50.79 n.a 40.91 50.57 57.75 58.82 63.78 17 Bali 40.14 34.86 42.19 50.69 56.10 59.32 58.78 64.90 59.58 61.25 61.17 63.08 n.a 61.16 74.10 77.13 75.95 79.13 18 Nusa Tenggara Barat 14.23 16.70 14.13 21.68 30.17 26.41 30.69 26.11 28.64 25.46 23.25 26.69 n.a 16.37 33.79 42.32 39.83 47.43 19 Nusa Tenggara Timur 6.53 6.36 7.03 6.45 7.56 8.35 10.06 9.45 10.41 10.26 10.55 10.68 n.a 9.06 15.43 17.41 14.98 26.23 20 Kalimantan Barat 19.46 7.59 11.51 17.06 17.63 23.68 24.91 23.94 24.94 23.87 24.85 24.63 n.a 25.45 32.21 36.56 40.12 45.32 21 Kalimantan Tengah 13.71 11.44 9.54 15.08 10.54 17.27 20.24 13.98 19.89 17.52 19.77 22.11 n.a 16.54 21.82 24.40 25.78 35.14 22 Kalimantan Selatan 8.22 7.60 9.41 15.82 16.32 17.44 19.62 18.00 21.02 20.30 21.19 25.19 n.a 21.55 27.04 36.67 41.16 48.95 23 Kalimantan Timur 35.87 33.37 28.33 39.31 33.88 38.63 40.32 35.09 43.73 44.46 44.95 41.51 n.a 35.09 48.97 52.79 58.48 68.37 24 Sulawesi Utara 34.45 35.59 35.99 36.40 36.73 35.56 43.92 45.80 50.60 48.80 49.16 48.38 n.a 42.04 54.46 54.36 63.59 64.87 25 Sulawesi Tengah 20.53 18.85 18.24 22.14 25.49 22.60 27.50 23.62 22.32 25.25 29.15 29.76 n.a 27.14 33.71 43.76 42.02 48.25 26 Sulawesi Selatan 16.54 22.33 21.46 29.97 31.37 34.36 35.66 37.04 33.60 38.99 38.39 39.22 n.a 36.74 47.37 51.01 57.58 61.45 27 Sulawesi Tenggara 16.25 24.23 15.15 18.62 18.44 20.76 24.01 26.66 29.29 24.17 27.60 29.20 n.a 27.10 36.43 42.60 45.91 50.87 28 Gorontalo - - - - - - - - 25.92 25.42 27.35 26.79 n.a 18.37 33.64 37.32 43.84 45.66 29 Sulawesi Barat - - - - - - - - - - - - n.a 14.17 28.87 38.68 45.35 41.30 30 Maluku 23.20 25.53 23.46 22.42 28.21 28.58 30.85 - 22.70 39.49 23.48 27.04 n.a 19.76 31.45 40.19 38.69 48.28 31 Maluku Utara - - - - - - - - 31.15 67.81 33.93 39.04 n.a 28.57 41.56 45.90 43.18 53.26 32 Papua Barat - - - - - - - - - - - - n.a 22.64 26.19 26.54 32.63 46.91 33 Papua 22.53 19.56 11.68 13.58 14.59 17.04 17.02 14.81 20.75 32.93 17.98 23.47 n.a 13.06 21.86 18.34 21.65 23.97 INDONESIA 24.81 27.52 21.93 25.40 27.65 28.90 32.56 32.72 34.30 35.64 35.61 38.13 n.a 35.03 44.20 48.56 51.19 55.53 Ket: a. Catatan: pada tahun 2000 pencacahan Susenas tidak dilakukan di Provinsi NAD (Aceh) dan Maluku b. Catatan: pada tahun 2001 pencacahan Susenas tidak dilakukan di Provinsi NAD (Aceh) c. Catatan: untuk Provinsi Aceh, Maluku, Maluku Utara, dan Papua, pencacahan Susenas tahun 2002 hanya dilakukan di ibu kota provinsi Sumber : www.bps.go.id 9
  • 18. DATA UMUM Persentase Rumah Tangga menurut Provinsi, Tipe Daerah dan Sanitasi Layak, 2009-2010 2009 2010 No. Provinsi Perkotaan+ Perkotaan+ Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perdesaan Perdesaan 1 Aceh 73.03 29.96 42.03 74.00 34.00 45.17 2 Sumatera Utara 72.88 34.09 51.92 75.37 39.83 57.10 3 Sumatera Barat 65.73 25.19 39.21 68.70 29.06 44.26 4 Riau 75.6 29.96 52.75 81.98 36.70 54.27 5 Jambi 63.53 30.48 40.93 78.71 40.60 51.98 6 Sumatera Selatan 73.1 22.71 41.48 73.84 28.94 44.36 7 Bengkulu 59.16 21.55 34.66 67.51 30.26 41.64 8 Lampung 57.6 31.71 38.43 72.81 34.61 43.85 9 Kep. Bangka Belitung 77.04 45.51 60.66 82.44 47.59 65.06 19 Kep. Riau 75.43 12.24 45.78 81.18 27.46 72.37 11 DKI Jakarta 80.37 - 80.37 84.57 - 84.57 12 Jawa Barat 62.12 38.47 52.17 65.15 38.39 55.57 13 Jawa Tengah 67.2 41.76 54.06 70.99 47.13 57.76 14 DI Yogyakarta 84.99 56.26 75.35 89.71 64.98 81.85 15 Jawa Timur 69.51 33.63 51.07 69.71 38.47 52.96 16 Banten 77.03 30.1 58.82 79.30 29.26 63.78 17 Bali 85.72 62.6 75.95 90.09 61.65 79.13 18 Nusa Tenggara Barat 49.51 32.86 39.83 56.92 40.61 47.43 19 Nusa Tenggara Timur 35.43 10.8 14.98 56.35 18.94 26.23 20 Kalimantan Barat 81.23 24.77 40.12 84.76 28.76 45.32 21 Kalimantan Tengah 56.13 10.11 25.78 63.98 20.52 35.14 22 Kalimantan Selatan 64.31 25.05 41.16 72.56 32.06 48.95 23 Kalimantan Timur 75.69 30.69 58.48 80.83 47.80 68.37 24 Sulawesi Utara 78.84 51.89 63.59 71.73 59.09 64.87 25 Sulawesi Tengah 70.41 34.49 42.02 77.40 38.85 48.25 26 Sulawesi Selatan 85.38 44.18 57.58 80.47 50.79 61.45 27 Sulawesi Tenggara 78.87 35.98 45.91 82.75 38.70 50.87 28 Gorontalo 73.17 30.31 43.84 68.16 33.83 45.66 29 Sulawesi Barat 66.59 35.13 45.35 68.37 33.52 41.30 30 Maluku 70.5 27.27 38.69 75.15 31.17 48.28 31 Maluku Utara 85.5 25.39 43.18 81.98 42.19 53.26 32 Papua Barat 56.05 22.89 32.63 61.46 34.90 46.91 33 Papua 54.03 12.45 21.65 66.01 9.61 23.97 INDONESIA 69.51 33.96 51.19 72.78 38.47 55.53 Sumber : www.bps.go.id 10
  • 19. % 10 20 30 40 50 60 70 80 90 0 Papua 23.97 Nusa Tenggara Timur Kalimantan Tengah Sulawesi Barat Bengkulu Lampung Sumatera Barat DATA UMUM Sumatera Selatan Aceh Kalimantan Barat Gorontalo Papua Barat Nusa Tenggara Barat Sulawesi Tengah Maluku 11 Kalimantan Selatan Sulawesi Tenggara Jambi Jawa Timur Maluku Utara Riau INDONESIA 55.53 Jawa Barat Sumatera Utara Akses Terhadap Sanitasi Layak Berdasarkan Provinsi, 2010 Jawa Tengah Sulawesi Selatan Banten Sulawesi Utara Kep. Bangka Belitung Kalimantan Timur Kep. Riau Bali DI Yogyakarta DKI Jakarta 84.57
  • 20. DATA UMUM Jumlah Rumah Tangga Menurut Wilayah dan Fasilitas Tempat Buang Air Besar No. Nama Provinsi Ada Tidak ada Jumlah 1 Aceh 772,741 293,605 1,066,346 2 Sumatera Utara 2,556,253 481,053 3,037,306 3 Sumatera Barat 813,173 339,205 1,152,378 Ket: 4 Riau 1,200,436 128,025 1,328,461 Ada meliputi: 5 Jambi 618,633 151,977 770,610 • Sendiri yaitu jamban/kakus yang digunakan khusus 6 Sumatera Selatan 1,464,908 348,528 1,813,436 oleh rumah tangga responden, walaupun kadang- 7 Bengkulu 322,086 110,781 432,867 kadang ada yang menumpang. 8 Lampung 1,687,507 246,924 1,934,431 • Bersama yaitu jamban/kakus yang digunakan 9 Kep. Bangka Belitung 228,958 82,186 311,144 beberapa rumah tangga tertentu. 10 Kepulauan Riau 419,979 21,781 441,760 • Umum yaitu jamban/kakus yang penggunaannya 11 DKI Jakarta 2,488,929 19,940 2,508,869 tidak terbatas pada rumah tangga tertentu, tetapi 12 Jawa Barat 10,169,289 1,323,835 11,493,124 siapapun dapat menggunakannya. 13 Jawa Tengah 6,892,630 1,810,869 8,703,499 14 DI Yogyakarta 974,606 63,246 1,037,852 Tidak ada meliputi: 15 Jawa Timur 7,980,025 2,399,459 10,379,484 tidak ada fasilitas jamban/kakus, misalnya lahan 16 Banten 2,033,977 562,455 2,596,432 terbuka yang bisa digunakan untuk buang air besar 17 Bali 880,648 147,523 1,028,171 (tanah lapang / kebun / halaman / semak 18 Nusa Tenggara Barat 697,661 554,855 1,252,516 belukar), pantai, sungai, danau, kolam, dan lainnya. 19 Nusa Tenggara Timur 764,712 249,170 1,013,882 20 Kalimantan Barat 753,703 269,277 1,022,980 21 Kalimantan Tengah 494,077 78,713 572,790 22 Kalimantan Selatan 829,884 145,284 975,168 23 Kalimantan Timur 804,293 66,619 870,912 24 Sulawesi Utara 477,012 104,860 581,872 25 Sulawesi Tengah 370,863 249,541 620,404 26 Sulawesi Selatan 1,384,980 462,845 1,847,825 27 Sulawesi Tenggara 336,686 165,361 502,047 28 Gorontalo 129,902 114,079 243,981 29 Sulawesi Barat 136,057 122,502 258,559 30 Maluku 209,586 107,011 316,597 31 Maluku Utara 152,831 61,485 214,316 32 Papua Barat 141,179 26,897 168,076 33 Papua 419,446 239,138 658,584 Indonesia 49,607,650 11,549,029 61,156,679 Sumber : sp2010.bps.go.id 12
  • 21. DATA UMUM Jumlah Rumah Menurut Wilayah dan Fasilitas Tempat Buang Air Besar Papua Papua Barat Maluku Utara Maluku Sulawesi Barat Gorontalo Sulawesi Tenggara Sulawesi Selatan Sulawesi Tengah Sulawesi Utara Kalimantan Timur Kalimantan Selatan Kalimantan Tengah Kalimantan Barat Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Barat Bali Banten Jawa Timur DI Yogyakarta Jawa Tengah Jawa Barat DKI Jakarta Kepulauan Riau Kep. Bangka Belitung Lampung Bengkulu Sumatera Selatan Jambi Riau Sumatera Barat Sumatera Utara Aceh 0 2,000,000 4,000,000 6,000,000 8,000,000 10,000,000 12,000,000 Ada Tidak ada Sumber : www.bps.go.id 13
  • 22. DATA UMUM Indikator Perumahan, 1993-2010 No Indikator 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Persentase Rumah Tangga menurut Status 1 n.a n.a n.a n.a n.a n.a 84.98 84.68 80.71 82.47 83.66 82.38 81.95 81.24 79.06 79.97 79.36 78.00 Kepemilikan Rumah Milik Sendiri Persentase Rumah Tangga menurut Status 2 n.a n.a n.a n.a n.a n.a 7.81 8.06 8.36 7.68 7.3 7.42 7.87 7.79 8.36 8.54 8.88 10.32 Kepemilikan Rumah Kontrak/sewa Persentase Rumah Tangga menurut Atap 3 90.33 90.64 90.92 91.64 92.52 93.12 93.3 94.67 94.39 95.32 95.01 95.37 n.a 95.36 95.63 95.76 96.39 96.55 Terluas Bukan Ijuk/Lainnya Persentase Rumah Tangga menurut Dinding 4 74.45 77.1 77.07 79.21 81.3 82.1 82.71 84 83.11 84.34 85.79 87.15 n.a 87.39 87.56 87.77 89.4 90.13 Terluas bukan Bambu/lainnya Persentase Rumah 5 Tangga menurut Lantai 72.94 74.96 76.17 77.51 80.25 81.59 82.63 84.28 82.45 83.25 83.14 84.9 n.a 83.65 86.21 86.99 88.05 88.49 Terluas bukan Tanah Persentase Rumah 6 Tangga menurut Sumber 37.73 37.74 38.03 41.18 42.76 41.95 42.18 37.51 48.68 48.33 47.73 48.81 47.62 47.79 48.31 45.99 47.71 44.19 Air Minum Layak Persentase Rumah 7 Tangga menurut Sanitasi 24.81 27.52 21.93 25.4 27.65 28.9 32.56 32.72 34.3 35.64 35.61 38.13 n.a 35.03 44.2 47.12 51.19 55.53 Layak Persentase Rumah 8 Tangga menurut Sumber 55.43 61.08 66.86 72.39 77.4 80.94 83.73 86.3 86.26 87.6 87.94 89.01 na 90.62 91.47 92.38 93.55 94.15 Penerangan dari Listrik Persentase Rumah Tangga menurut Sumber 9 51.83 57.51 63.1 68.66 73.77 78.13 81.7 83.97 83.48 85.38 85.02 86.56 na 87.76 88.37 88.99 89.29 89.47 Penerangan dari Listrik PLN Persentase Rumah Tangga menurut Luas 10 19.2 17.54 17.04 16.48 15.06 14.05 13.9 13.74 12.3 12.52 11.79 11.08 na 13.79 13.24 13.71 13.08 13.27 Hunian per kapita < =7,2m2 a. Catatan: pada tahun 2000 pencacahan Susenas tidak dilakukan di Provinsi NAD (Aceh) dan Maluku Ket: b. Catatan: pada tahun 2001 pencacahan Susenas tidak dilakukan di Provinsi NAD (Aceh) c. Catatan: untuk Provinsi Aceh, Maluku, Maluku Utara, dan Papua, pencacahan Susenas tahun 2002 hanya dilakukan di ibu kota provinsi d. Catatan: pencacahan Susenas 2005 di Provinsi Aceh dilakukan pada waktu yang berbeda (Januari.2006) Sumber : www.bps.go.id 14
  • 23. DATA UMUM Kinerja PDAM Per DPD Perpamsi NILAI KINERJA BELUM ADA JUMLAH JUMLAH No. DPD PERPAMSI KURANG DATA PELANGGAN PDAM SEHAT SAKIT SEHAT PENILAIAN 1 NANGROE ACEH DARUSALLAM 160,186 19 1 6 5 7 2 SUMATERA UTARA 608,254 17 4 2 9 2 3 SUMATERA BARAT 199,548 16 4 5 6 1 4 RIAU DAN KEPULAUAN RIAU 246,310 17 1 4 3 9 5 BENGKULU 54,398 9 - 2 4 3 6 JAMBI 119,131 10 - 3 6 1 7 SUMATERA SELATAN & KEP. BANGKA BELITUNG 217,114 16 3 6 7 - 8 LAMPUNG 60,492 9 - 1 6 2 9 DKI JAYA 796,121 1 - - 1 - 10 BANTEN 187,236 8 5 - 1 2 11 JAWA BARAT 996,548 22 13 5 4 - 12 JAWA TENGAH 1,001,159 35 24 5 6 - 13 DI. YOGYAKARTA 112,883 5 2 2 1 - 14 JAWA TIMUR 1,246,182 38 15 8 15 - 15 BALI 306,657 10 4 3 2 1 16 NUSA TENGGARA BARAT 144,066 7 2 3 1 1 17 NUSA TENGGARA TIMUR 96,234 14 2 7 3 2 18 KALIMANTAN BARAT 133,033 14 1 6 1 6 19 KALIMANTAN TIMUR 287,954 13 5 7 1 - 20 KALIMANTAN TENGAH 83,302 14 2 8 4 - 21 KALIMANTAN SELATAN 224,648 12 4 7 1 - 22 SULAWESI UTARA 110,777 10 - 2 5 3 23 GORONTALO 32,028 6 - 1 2 3 24 SULAWESI TENGAH 62,385 9 2 5 1 1 25 SULAWESI TENGGARA 56,129 10 1 2 4 3 26 SULAWESI SELATAN & BARAT 340,441 27 4 8 12 3 27 MALUKU 16,798 6 1 2 3 - 28 MALUKU UTARA 43,839 9 2 3 4 29 PAPUA & PAPUA BARAT 62,961 9 1 5 2 1 TOTAL 8,006,814 392 103 115 119 55 Sumber : Peta Buku Masalah PDAM – PERPAMSI, 2010 15
  • 24. BACKLOG KEBUTUHAN RUMAH TAHUN 2009 ΣRT – (Σ Bangunan Eksisting – Σ Rumah Rusak Berat dengan faktor koreksi extended family 20%) 7,4 juta unit • Milik • Kontrak Termasuk komponen untuk • Sewa mengurangi backlog • dll MENGHUNI Kelemahan: Asumsi Backlog yang Rata-rata Pertambahan • Data yang ada hanya jumlah Rumah Tangga (RT), bukan akan ditangani RT Baru (2010-2014) = jumlah Kepala Kelaurga (KK) sebesar 25% (2010- 710.000/tahun • Data jumlah bangunan eksisting merupakan hasil proyeksi (tidak ada data yang update) 2014) = 1.842.994 unit Kelebihan: • Memperhatikan jumlah fisik bangunan rumah yang ada PERSPEKTIF BACKLOG Kebutuhan Total Fasilitasi Pemerintah : 2.070.000 unit Penanganan (2010-2014) = Potensi Swadaya Masyarakat : 3.322.994 unit 5.392.994 unit Tanpa 12,3 juta unit 13,5 juta unit memperhitungkan (2007) (2009) Kelemahan: Extended Family • Data yang ada hanya jumlah Rumah Tangga (RT), bukan jumlah Kepala Kelaurga (KK) • Tidak memperhitungkan jumlah fisik bangunan rumah • Komponen sewa seperti Rusunawa tidak MEMILIKI 80% diperhitungkan untuk mengurangi backlog • 28,8% anggaran Kemenpera 2010-2014 dialokasikan untuk pembangunan 70.000 unit Rusunawa. Memperhitungkan Kelebihan: 10,8 juta unit • Data yang digunakan dapat di update dari hasil Extended Family Susenas yang dilaksanakan setiak 3 tahun Sumber : Buku Saku Kemenpera, 2011 16
  • 25. BACKLOG KEBUTUHAN RUMAH TAHUN 2009 (Dengan Asumsi Menghuni) Provinsi Backlog Provinsi Backlog Aceh 662,167 NTB 148,243 Sumatera Utara 337,424 NTT 76,885 Sumatera Barat 129,384 Kalimantan Barat 147,855 Riau 151,939 Kalimantan Tengah 67,668 Jambi 50,848 Kalimantan Selatan 117,472 Sumatera Selatan 264,932 Kalimantan Timur 65,345 Bengkulu 31,182 Sulawesi Utara 137,930 Lampung 96,506 Sulawesi Tengah 66,028 Kep. Bangka Belitung 49,111 Sulawesi Selatan 203,714 Kep. Riau 90,655 Sulawesi Tenggara 58,397 DKI Jakarta 289,318 Gorontalo 72,079 Jawa Barat 1,495,513 Sulawesi Barat 21,409 Jawa Tengah 817,106 Maluku 44,931 DI Yogyakarta 170,101 Maluku Utara 52,554 Jawa Timur 960,733 Papua Barat 51,261 Banten 288,656 Papua 88,966 Bali 65,664 INDONESIA 7,371,976 Sumber : Buku Saku Kemenpera, 2011 17
  • 26.
  • 28. KESEPAKATAN INTERNATIONAL TAHUN JUDUL KESEPAKATAN Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (The International Covenant on Economic, 1966 Social, and Cultural Rights) Mengatur berbagai hak asasi manusia mulai dari hak tenaga kerja, hak keamanan sosial, hak kehidupan keluarga, hak memperoleh standar hidup yang layak, hak kesehatan, hak pendidikan, dan hak ikut serta dalam kebudayaan Deklarasi Rio tentang Lingkungan dan Pembangunan (Rio Declaration on Environment and Development), 1992 dikenal sebagai Agenda 21 Kesepakatan terkait perumahan terutama menegaskan akses terhadap perumahan diakui sebagai suatu hal yang hakiki dan pemerintah didorong untuk memenuhi kewajibannya. Khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah . Kesepakatan terkait penyediaan air minum didedikasikan khusus pada Bab 18 yang menegaskan pengelolaan air global dan menterpadukan program dan rencana pembangunan terkait air kedalam kerangka kebijakan. Deklarasi Istanbul tentang Permukiman (Istanbul Declaration on Human Settlements), dikenal sebagai Agenda 1996 Habitat (Habitat Agenda) Komitmen untuk meningkatkan kondisi lingkungan dan pekerjaan yang berkelanjutan sehingga semua orang dapat memperoleh perumahan layak yang sehat, aman, nyaman, akses mudah, dan murah serta memiliki prasarana dasar yang memadai. 2000 Tujuan Pembangunan Milenium (Millenium Development Goals) Pemimpin dunia bersepakat mengurangi tingkat kemiskinan melalui tujuan pembangunan yang disepakati dan terukur. Secara ringkas, arah tujuan pembangunan yang disepakati secara global meliputi: 1. Menghapus kemiskinan dan kelaparan berat 2. Mewujudkan pendidikan dasar untuk semua orang 3. Mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan 4. Menurunkan tingkat kematian anak 5. Meningkatkan kesehatan ibu melahirkan 6. Melawan penyebaran HIV/AIDS dan penyakit kronis lainnya (malaria dan tuberkulosa) 7. Menjamin keberlangsungan lingkungan 8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan 20
  • 30. MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS Target MDGs Bidang Permukiman dan Perumahan Target Acuan Indikator Saat Ini MDG Status Sumber Dasar 2015 TUJUAN 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP Target 7C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi layak hingga tahun 2015 Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan 37,73% 47,71% 7.8 terhadap air minum layak, perkotaan dan perdesaan (1993) (2009) 68,87% ▼ 50,58% 49,82% 7.8a Perkotaan (1993) (2009) 75,29% ▼ 31,61% 45,72% 7.8b Perdesaan (1993) (2009) 65,81% ▼ BPS, Susenas Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan 24,81% 51, 19% 7.9 terhadap sanitasi layak, perkotaan dan perdesaan (1993) (2009) 62,41% ▼ 53,64% 69,51% 7.9a Perkotaan (1993) (2009) 76,82% ▼ 11,10% 33,96% 7.9b Perdesaan (1993) (2009) 55,55% ▼ Target 7D: Mencapai peningkatan yang signifikan dalam kehidupan penduduk miskin di permukiman kumuh (minimal 100 juta) pada tahun 2020 20,75% 12,12% 6% 7.10 Proporsi rumah tangga kumuh perkotaan (1993) (2009) (2020) ▼ BPS, Susenas Status: ▼ Perlu perhatian khusus Sumber : Buku Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Indonesia 2010 22
  • 31. MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS Trend Persentase Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Layak 1993 – 2010 Relatif Terhadap Pencapaian MDGs 80 75.29 Sumber : 70 • Buku Laporan Pencapaian Tujuan 68.86 Pembangunan Milenium Indonesia 59.51 58.21 57.25 65.80 2010 56.77 55.62 54.91 54.58 54.08 53.78 60 • www.bps.go.id 52.97 52.70 51.65 51.45 50.58 50.15 49.82 Ket: 46.02 50 45.85 42.51 Target MDGs * Persentase rumah tangga yang menggunakan sumber air minum layak (termasuk sambungan air minum rumah 45.72 40 43.93 % tangga, standpipes, lubang bor, sumur gali 42.95 42.93 42.67 41.50 40.98 40.38 40.29 yang terlindung, mata air terlindung, tampungan air hujan, dan air 35.87 35.55 35.19 34.48 30 dalam kemasan) 31.61 31.30 30.79 30.73 Untuk Indonesia, abaikan air dalam kemasan 20 karena masalah keberlanjutan. 10 0 Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan 23
  • 32. MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS Trend Persentase Rumah Tangga dengan Akses Sanitasi Layak 1993 – 2010 Relatif Terhadap Pencapaian MDGs 90 Target MDGs Sumber : 80 • Buku Laporan Pencapaian Tujuan 76.82 Pembangunan Milenium Indonesia 70 2010 72.78 • www.bps.go.id 69.51 62.40 66.70 60 64.67 55.55 59.20 57.71 57.29 56.87 56.73 56.56 55.53 50 Ket : 54.13 53.73 53.64 51.19 51.19 51.10 Termasuk sanitasi yang layak apabila % 49.44 48.56 mempunyai fasilitas buang air besar 45.00 40 44.19 sendiri/ bersama, jenis kloset leher angsa, dan tempat pembuangan akhir 38.47 38.13 35.64 35.61 tinja (TPAT) dengan tangki septik 35.03 30 34.30 33.96 32.72 32.58 31.40 28.90 28.63 *) Sendiri/bersama dan tangki septik 27.52 27.50 25.21 24.81 20 tanpa klasifikasi jenis kloset/jamban 22.52 21.93 20.66 20.64 18.03 17.39 17.27 17.26 **) Tidak ada pertanyaan mengenasi 15.62 10 14.17 12.24 sanitasi 12.13 11.10 9.63 0 Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan 24
  • 33. MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS Proporsi Rumah Tangga Kumuh Per Provinsi Tahun 2009 Sumber : BPS, diolah dari data Susenas 2009 25
  • 34.
  • 36. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL 2010-2014 Sasaran Pembangunan Permukian dan Perumahan dalam RPJMN 2010-2014 1 3 Tersedianya akses perumahan Terwujudnya kondisi yang layak bagi 5,6 juta rumah Stop Buang Air Besar tangga Sembarangan 2 Tersedianya akses air Sistem pengolahan limbah Sistem pengolahan limbah minum bagi 70 persen terpusat (off-site) bagi 10 setempat (on-site) bagi penduduk persen penduduk 90 persen penduduk Skala komunal 5 persen Air minum perpipaan 32 Air minum non-perpipaan Skala kota 5 persen persen terlindungi 38 persen 4 Menurunnya 5 luas genangan Tersedianya akses terhadap sebesar 22.500 hektar di 100 pengelolaan sampah bagi 80 persen RT kawasan strategis perkotaan di perkotaan 28
  • 37. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL 2010-2014 Isu dan Permasalahan Pembangunan Perumahan Belum mantap Belum mantap kelembagaan pasar primer dan penyelenggaraan pembiayaan pembangunan sekunder perumahan dan perumahan permukiman Terbatasnya akses Masih rendah masyarakat efisiensi dalam terhadap pembangunan pembiayaan perumahan perumahan Masih terdapat Pemanfaatan Terbatasnya akses rumah tangga sumber daya MBR terhadap penguasaan dan yang menempati perumahan dan rumah tidak permukiman legalitas lahan layak huni belum optimal 29
  • 38. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL 2010-2014 Isu dan Permasalahan Pembangunan Air Minum Masih terbatasnya penyedia air minum (PDAM & non-PDAM) yang sehat (kredibel dan profesional) Menurunnya Belum optimalnya sistem kuantitas, kualitas, dan perencanaan penyediaan kontinuitas air baku air air minum minum Belum lengkap dan Rendahnya akses Terbatasnya pendanaan terbaharuinya perangkat untuk mendukung peraturan yang penduduk terhadap seluruh aspek mendukung penyediaan air minum penyediaan air minum air minum 30
  • 39. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL 2010-2014 Isu dan Permasalahan Pembangunan Air Limbah Minimnya pengelola air limbah (Perusda & non-Perusda) yang kredibel dan profesional Masih rendahnya Belum tersedianya kesadaran pelaku rencana induk akan pengelolaan air pengelolaan air limbah yang layak limbah Rendahnya akses Terbatasnya Belum memadainya penduduk pendanaan untuk perangkat peraturan mendukung yang mendukung terhadap keseluruhan aspek pengelolaan air pengelolaan air pengelolaan air limbah limbah limbah 31
  • 40. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL 2010-2014 Isu dan Permasalahan Pembangunan Persampahan Minimnya pengelola layanan persampahan yang kredibel dan profesional Penanganan Belum optimalnya sampah yang belum sistem perencanaan optimal pengelolaan sampah Masih belum Rendahnya akses Terbatasnya memadainya RT terhadap pendanaan untuk perangkat peraturan layanan mendukung yang mendukung pengelolaan leseluruhan aspek pengelolaan sampah sampah pengelolaan sampah 32
  • 41. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL 2010-2014 Isu dan Permasalahan Pembangunan Drainase Belum adanya Belum optimalnya kejelasan pengelola sistem perencanaan sistem drainase pengelolaan drainase Terbatasnya Kapasitas sistem pendanaan untuk drainase yang sudah mendukung tidak sesuai dengan keseluruhan aspek kondisi saat ini Belum optimalnya pengelolaan drainase fungsi drainase sebagai pematus air hujan 33
  • 42. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL 2010-2014 MATRIKS BUKU 1 PRIORITAS NASIONAL PRIORITAS 3 PROGRAM AKSI DI BIDANG KESEHATAN TEMA PRIORITAS Penitikberatan pembangunan bidang kesehatan melalui pendekatan preventif, tidak hanya kuratif, melalui peningkatan kesehatan masyarakat dan lingkungan diantaranya dengan perluasan penyediaan air bersih, pengurangan wilayah kumuh sehingga secara keseluruhan dapat meningkatkan angka harapan hidup dari 70,7 tahun pada tahun 2009 menjadi 72,0 tahun pada tahun 2014, dan pencapaian keseluruhan sasaran Millennium Development Goals (MDGs) tahun 2015 PENANGGUNGJAWAB Menteri Kesehatan BEKERJASAMA Menteri Pekerjaan Umum; Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan DENGAN Rakyat 34
  • 43. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL 2010-2014 MATRIKS TARGET KEGIATAN PRIORITAS SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN TARGET No SASARAN INDIKATOR K/L PRIORITAS 2010 2011 2012 2013 2014 KESEHATAN MASYARAKAT: Pelaksanaan upaya kesehatan preventif terpadu yang meliputi: penurunan tingkat kematian ibu saat melahirkan dari 228 (2007) menjadi 118 per 100.000 kelahiran hidup (2014); penurunan tingkat kematian bayi dari 34 (2007) menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup (2014); pemberian imunisasi dasar kepada 90% bayi pada tahun 2014, penyediaan akses sumber air bersih yang menjangkau 67% penduduk dan akses terhadap sanitasi dasar berkualitas yang menjangkau 75% penduduk sebelum tahun 2014 1 Pengaturan, Pembinaan, 1.063 Jumlah kawasan 159 179 195 247 263 Kemen. PU Pengawasan, kawasan dan desa yang kawasan kawasan kawasan kawasan kawasan Pengembangan Sumber dan 4.650 terfasilitasi dan dan dan 500 dan dan 700 Pembiayaan dan Pola desa pembangunan air 1.472 1.165 desa 1.000 desa Investasi, serta minum desa desa desa Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum 2 Pengaturan, Pembinaan, 387 Jumlah kawasan 94 107 122 137 138 Kemen. PU Pengawasan, Kawasan dan desa yang Pengembangan Sumber terfasilitasi Pembiayaan dan Pola pembangunan Investasi, serta sanitasi (air Pengelolaan limbah, Pengembangan persampahan, Infrastruktur Sanitasi dan drainase) dan Persampahan 35
  • 44. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL 2010-2014 MATRIKS PAGU INDIKATIF SUBSTANSI INTI/ INDIKASI PAGU (RP. MILIAR) No SASARAN KEGIATAN PRIORITAS 2010 2011 2012 2013 2014 TOTAL KESEHATAN MASYARAKAT: Pelaksanaan upaya kesehatan preventif terpadu yang meliputi: penurunan tingkat kematian ibu saat melahirkan dari 228 (2007) menjadi 118 per 100.000 kelahiran hidup (2014); penurunan tingkat kematian bayi dari 34 (2007) menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup (2014); pemberian imunisasi dasar kepada 90% bayi pada tahun 2014, penyediaan akses sumber air bersih yang menjangkau 67% penduduk dan akses terhadap sanitasi dasar berkualitas yang menjangkau 75% penduduk sebelum tahun 2014 1 Pengaturan, Pembinaan, 1.063 793,0 2.301,7 2.595,2 2.577,6 2.577,5 10.845,0 Pengawasan, Pengembangan kawasan Sumber Pembiayaan dan Pola dan 4.650 Investasi, serta desa Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum 2 Pengaturan, Pembinaan, 387 1.445,0 2.328,0 1.678,0 2.088,0 2.361,0 9.900,0 Pengawasan, Pengembangan Kawasan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi, serta Pengelolaan Pengembangan Infrastruktur Sanitasi dan Persampahan 36
  • 45. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL 2010-2014 MATRIKS BUKU 1 PRIORITAS NASIONAL PRIORITAS 6 PROGRAM AKSI DI BIDANG INFRASTRUKTUR TEMA PRIORITAS Pembangunan infrastruktur nasional yang memiliki daya dukung dan daya gerak terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkeadilan dan mengutamakan kepentingan masyarakat umum di seluruh bagian negara kepulauan Republik Indonesia dengan mendorong partisipasi masyarakat PENANGGUNGJAWAB Menteri Koordinator Bidang Perekonomian BEKERJASAMA Menteri Pekerjaan Umum; Menteri Dalam Negeri; Menteri Kehutanan; DENGAN Menteri Pertanian; Menteri Komunikasi dan Informatika; Menteri Perhubungan; Menteri Negara Perumahan Rakyat; Kepala Badan Pertanahan Nasional; Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal 37
  • 46. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL 2010-2014 MATRIKS TARGET KEGIATAN PRIORITAS SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN TARGET No SASARAN INDIKATOR K/L PRIORITAS 2010 2011 2012 2013 2014 PERUMAHAN RAKYAT: Pembangunan 685.000 Rumah Sederhana Sehat Bersubsidi, 180 Rusunami dan 650 twin block berikut fasilitas pendukung kawasan permukiman yang dapat menampung 836.000 keluarga yang kurang mampu pada 2012 1 Pembangunan rumah 380 Jumlah rusunawa 100 100 180 0 0 Kemenpera susun sederhana sewa twin block terbangun 2 Pengaturan, Pembinaan, 26.700 Jumlah satuan unit 3.960 7.041 7.041 5.200 3.458 Kemen. PU Pengawasan dan unit hunian rumah susun Penyelenggaraan dalam yang terbangun dan Pengembangan Per- infrastruktur mukiman pendukungnya 3 Fasilitasi pembangunan 700.000 Jumlah fasilitasi dan 90.374 117.010 145.000 161.616 186.000 Kemenpera prasarana, sarana, dan unit stimulasi prasarana, utilitas kawasan peru- sarana, dan utilitas mahan dan permukiman kawasan peru- mahan dan per- mukiman 4 Bantuan subsidi 1.350.000 Jumlah bantuan 21.000 25.000 290.000 290.000 310.000 Kemenpera perumahan Tahun 2010 - unit subsidi perumahan 2014 5 Pembayaran Tunggakan 187.006 Jumlah bantuan 187.006 - - - - Kemenpera Subsidi Tahun 2008 - 2009 unit subsidi perumahan 6 Fasilitasi dan stimulasi 200.000 Jumlah fasilitasi dan 30.000 50.000 65.000 30.000 25.000 Kemenpera pembangunan baru unit stimulasi perumahan swadaya pembangunan baru perumahan swadaya 7 Fasilitasi dan stimulasi 400.000 Jumlah fasilitasi dan 50.000 75.000 85.000 90.000 100.000 Kemenpera peningkatan kualitas unit stimulasi pening- perumahan swadaya katan kualitas peru- mahan swadaya 38
  • 47. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL 2010-2014 MATRIKS PAGU INDIKATIF SUBSTANSI INTI/ INDIKASI PAGU (RP. MILIAR) No SASARAN KEGIATAN PRIORITAS 2010 2011 2012 2013 2014 TOTAL PERUMAHAN RAKYAT: Pembangunan 685.000 Rumah Sederhana Sehat Bersubsidi, 180 Rusunami dan 650 twin block berikut fasilitas pendukung kawasan permukiman yang dapat menampung 836.000 keluarga yang kurang mampu pada 2012 1 Pembangunan rumah susun 380 1.200,00 1.200,00 2.160,00 - - 4.560,00 sederhana sewa twin block 2 Pengaturan, Pembinaan, Penga- 26.700 300,00 1.530,00 900,00 400,00 200,00 3.330,00 wasan dan Penyelenggaraan dalam unit Pengembangan Permukiman 3 Fasilitasi pembangunan prasa-rana, 700.000 564,84 731,31 906,25 1.010,10 1.162,50 4.375,00 sarana, dan utilitas kawasan unit perumahan dan permukiman 4 Bantuan subsidi perumahan Tahun 1.350.000 unit 3.240,00 3.840,00 4.440,00 4.440,00 4.740,00 20.700,00 2010 - 2014 5 Pembayaran Tunggakan Subsidi 187.006 923,51 - - - - 923,51 Tahun 2008 - 2009 unit 6 Fasilitasi dan stimulasi 200.000 300,00 500,00 715,00 330,00 300,00 2.145,00 pembangunan baru perumahan unit swadaya 7 Fasilitasi dan stimulasi peningkatan 400.000 250,00 375,00 510,00 540,00 700,00 625,00 kualitas perumahan swadaya unit 39