Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2008 Tema Jejaring AMPL
1.
2. Media Informasi Air Minum
dan Penyehatan Lingkungan
Dari Redaksi 1
Diterbitkan oleh:
Suara Anda 2
Kelompok Kerja Air Minum Laporan Utama
dan Penyehatan Lingkungan
(Pokja AMPL) Mengenal Beragam Jejaring 3
Jejaring Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) 5
Penasihat/Pelindung:
Direktur Jenderal Cipta Karya TSI
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Seputar Tahun Sanitasi Internasional 9
Penanggung Jawab: Wawancara
Direktur Permukiman dan Perumahan, Berjejaring Membangun AMPL 11
BAPPENAS
Direktur Penyehatan Lingkungan, Peraturan
DEPKES UU Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah 14
Direktur Pengembangan Air Minum,
Dep. Pekerjaan Umum Wawasan
Direktur Pengembangan Penyehatan Teknologi Pengolahan Sampah di PLTSa Gede Bage Bandung 16
Lingkungan Permukiman,
Dep. Pekerjaan Umum Unsur Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Air Bawah Tanah 18
Direktur Bina Sumber Daya Alam dan Lima Tahun Mendatang Desa Tetaf Menjadi Desa Makmur 20
Teknologi Tepat Guna, DEPDAGRI
Direktur Penataan Ruang dan Mengenal Pembelajaran Partisipatif Singkat (PPS) 22
Lingkungan Hidup, DEPDAGRI Inovasi
Pemimpin Redaksi: Ecoplas, Tas Ramah Lingkungan dari Singkong 25
Oswar Mungkasa Tamu Kita
Dewan Redaksi: Ully Sigar Rusady Membuat Konservasi Air 26
Zaenal Nampira, Reportase
Indar Parawansa,
Bambang Purwanto Kunjungan Delegasi Republik Demokratik Timor Leste 28
Inspirasi
Redaktur Pelaksana:
Maraita Listyasari, Rheidda Pramudhy, Kota yang Tak Berkelanjutan 30
Raymond Marpaung, Bowo Leksono Cermin
Desain/Ilustrasi: Toilet Kering untuk Permukiman Padat dan Wilayah Kurang Air 31
Rudi Kosasih
Seputar ISSDP 32
Produksi: Seputar WASPOLA 34
Machrudin
Seputar WES-UNICEF 36
Sirkulasi/Distribusi: Seputar STBM 38
Agus Syuhada
Seputar Jejaring 39
Alamat Redaksi: Seputar AMPL 40
Jl. Cianjur No. 4 Menteng, Jakarta Pusat.
Telp./Faks.: (021) 31904113
Program
http://www.ampl.or.id SToP! (Sanitasi Total dan Pemasaran Sanitasi) 47
e-mail: redaksipercik@yahoo.com
redaksi@ampl.or.id
Klinik IATPI 48
oswar@bappenas.go.id Info CD 49
Redaksi menerima kiriman Info Buku 50
tulisan/artikel dari luar. Isi berkaitan Info Situs 51
dengan air minum dan penyehatan lingkungan
dan belum pernah dipublikasikan. Pustaka AMPL 52
Panjang naskah tak dibatasi.
Agenda
Sertakan identitas diri.
Redaksi berhak mengeditnya.
Silahkan kirim ke alamat di atas.
Cover: Rudi Kosasih
Ide: OM Majalah Percik dapat diakses di situs AMPL: http://www.ampl.or.id
3. DARI REDAKSI
S
etiap tahun kita memperingati beragam jenis tema kemudian menindaklanjutinya pun secara sendiri-sendiri. Kon-
peringatan yang terkait dengan air minum dan penye- disi ini yang dalam beberapa tahun terakhir mulai meng-
hatan lingkungan mulai dari Hari Air Dunia, Hari Toilet, khawatirkan. Pembangunan air minum dan penyehatan ling-
Hari Lingkungan Hidup, Hari Bumi dan banyak hari-hari lain- kungan hasilnya menjadi kurang optimal. Cakupan layanan se-
nya. Belum terhitung setiap tahun kita juga memperingati perti jalan di tempat sementara investasi yang dikucurkan oleh
beragam tema dan kebetulan tahun ini temanya terkait air banyak pihak sudah sedemikian banyak.
minum dan penyehatan ling- Dibutuhkan kerja bersama
kungan yaitu Tahun Sanitasi diantara pemangku kepen-
Internasional. tingan. Tema ini yang kemudi-
Kegiatan peringatan ini ke- an menjadi topik utama Percik
mudian menjadi paradoks. Ide kali ini. Bagaimana semua
awal setiap peringatan tersebut pihak bekerjasama dalam pem-
tentunya untuk mengingatkan bangunan AMPL. Pada saat ini
kita semua tentang banyak hal di Indonesia telah terbentuk
penting yang mungkin terlupa Jejaring Air Minum dan Penye-
akibat kesibukan kita sehari- hatan Lingkungan (Jejaring
hari. Namun kemudian pe- AMPL), yang merupakan wa-
ringatan yang dilakukan seta- dah untuk mensinergikan po-
hun sekali tersebut kemudian tensi informasi, pengetahuan
juga tergelincir menjadi bagian dan komunikasi antarpemang-
dari rutinitas kita. Gaungnya ku kepentingan dalam kerja-
sebatas bagaimana mempe- sama yang memberi manfaat
ringati dan bukannya bagai- kepada semua pihak dalam
mana memulai sesuatu agar pembangunan AMPL. Tentu-
peringatan tersebut menjadi nya kita semua berharap tujuan
bermakna. Kita sibuk dengan ini dapat tercapai. Untuk itu,
bagaimana menyiapkan pa- kisah perjalanan pembentukan
meran, bagaimana menyiap- Jejaring AMPL, wawancara de-
kan pencanangan oleh presi- ngan pemrakarsa, dan kiprah
den atau menteri, dan banyak Jejaring AMPL selama ini men-
bagaimana lainnya. jadi sorotan kali ini. Dilengkapi
Hal ini kemudian tercer- pula dengan contoh jejaring di
min dari kondisi cakupan la- mancanegara.
yanan air minum dan penye- Selain itu, juga diketengah-
hatan lingkungan Indonesia kan beberapa contoh nyata
yang masih belum beranjak ja- kegiatan dari pelaku pemba-
uh dari angka 50 persen untuk ngunan AMPL seperti Ully
air minum, dan 65 persen Sigar Rusadi dengan komit-
untuk sanitasi dasar. Masih se- mennya melakukan konservasi
kitar 70-100 juta penduduk In- alam, Neni Sintawardani de-
donesia belum terlayani de- ngan inovasinya berupa toilet
ngan air minum dan sanitasi Foto: Bowo Leksono kering, dan inovasi terbaru
yang layak. Padahal kita telah berupa tas plastik dari daun
memperingati Hari Air Dunia untuk kesekian kalinya. Telah ba- singkong keluaran Dana Mitra Lingkungan.
nyak pencanangan dan janji yang diucapkan pada setiap kali Bahasan menarik lainnya adalah tentang Undang-Undang
Hari Air diperingati. Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Undang-
Peringatan tersebut menjadi suatu rutinitas saja. Diperlukan su- undang ini merupakan upaya pemerintah memberikan jaminan
atu perubahan sikap agar kita semua baik pemerintah, non-pe- kehidupan yang baik dan sehat bagi masyarakat Indonesia. Per-
merintah, masyarakat, bersama-sama menjadikan setiap tema ingatan Hari Lingkungan dan Hari Bumi juga mendapat porsi.
peringatan tersebut awal dari langkah-langkah nyata bersama. Tentunya dengan harapan kita semua dapat menjadikannya se-
Gaung dari setiap peringatan tersebut sebenarnya cukup ter- bagai sumber inspirasi. Sebagaimana kata orang bijak "Menjaga
lihat. Namun kemudian setiap pemangku kepentingan berlom- bumi tetap nyaman adalah sebaik-baik warisan untuk anak cucu
ba-lomba secara sendiri-sendiri untuk memperingatinya dan kita". OM.
Percik
Agustus 2008 1
4. SUARA ANDA
Menambah Wawasan tang lingkungan. Saya sangat berminat up to date sehingga kami pandang perlu
mendapatkan majalah Percik. Dengan untuk mengakses majalah tersebut.
Saat meliput kegiatan Pokja AMPL di ini saya mencantumkan alamat lengkap:
Untung Junendar
Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Jl. Gurami No 63a, RT 11 RW 04, Asrama Mahasiswa Kalimantan Barat Surakarta
Selatan, saya mendapat hadiah tiga edisi Kelurahan Seketeng Sumbawa Besar Jl. Anggur 1 No. 15 Kerten Surakarta 57147
Percik dan beberapa brosur disertai janji (NTB) 84311
'akan mengirim edisi berikut'. Majalah Besar harapan saya untuk menda- Yth. Bp Untung Junendar,
tersebut telah menambah wawasan kami patkan majalah Percik. Atas perhatian SD di Kabupaten Administrasi Ke-
mengenal lebih jauh kegiatan Pokja bapak saya ucapkan banyak terimakasih. pulauan Seribu, DKI Jakarta sudah
AMPL. Majalah bersama brosur tersebut menerapkan sekolah hijau pada mata
Mukhlis, ST
setelah saya baca, saya serahkan sebagai Sumbawa Besar - NTB
pelajaran muatan lokal (mulok).
koleksi kepada Taman Bacaan Iqra,
sebuah taman bacaan masyarakat yang Yth Bp Mukhlis,
kami bina bersama beberapa rekan di segera kami tindaklanjuti untuk pe- Percik Edisi Lama
Kelurahan Tuwung Kecamatan Barru ngiriman majalah Percik.
Kabupaten Barru. Semoga bacaan terse- Kami dari NGO Perancis bekerjasama
but dapat memberi manfaat lebih jauh SD yang Menerapkan dengan Departemen Kesehatan, tertarik
kepada masyarakat tentang pentingnya untuk mendapatkan edisi-edisi lama
sanitasi dan penyehatan lingkungan. Sekolah Hijau majalah Percik, atau bahkan berlang-
Seterusnya, saya berharap taman ganan, karena banyaknya data dan
bacaan kami dapat memperoleh Percik Saya tertarik membaca artikel Percik bahasan terkait bidang kesehatan yang
tiap terbit. Demikian pula bacaan-bacaan edisi tahun 2007 mengenai sekolah hijau. kami geluti (WASH, gizi, dll). Mohon
lain yang berkaitan dengan AMPL untuk Dan yang jadi pertanyaan, adakah seko- infonya. Bila perlu saya bisa datang
menambah koleksi. Demikian informasi lah yang tingkatannya sekolah dasar yang kekantor. Terimakasih.
kami, atas bantuan Bapak sebelumnya sudah mengadopsi sistem sekolah hijau? Cheers
kami ucapkan terima kasih. Kebetulan saya bagian dari organisasi
Rayendra
mahasiswa Kalimantan Barat yang Assistant Head of Mission ACF Indonesia
Badaruddin Amir
Wartawan majalah Dunia Pendidikan
memiliki program pengembangan pen- Office 6221 7220775
Mobile 0816 903793
Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel didikan tingkat dasar untuk daerah pe-
Pembina Taman Bacaan Iqra
Jl. Pramuka No. 108 Barru,
dalaman khususnya Kalimantan yang
Provinsi Sulawesi Selatan 90711 berbasis lingkungan. Isu global mengenai Yth. Bp Rayendra,
Telp 0427-322752, mobile : 081342138499
email : tamanbacaaniqra@yahoo.co.id
lingkungan yang dibahas di Percik cukup akan lebih baik bila Bapak datang
badarsaja@yahoo.co.id langsung ke kantor redaksi kami untuk
mendapatkan sendiri edisi-edisi Percik
Yth. Bp Badaruddin, sebelumnya.
kami akan berusaha mengirim
materi-materi terkait AMPL ke alamat
yang Bapak cantumkan. Terima kasih. Majalah Percik untuk Perpus
Yth. Redaksi Majalah Percik
Susah Memperoleh Nama saya Darman Eka Saputra,
Info Lingkungan guru SD N Sukaresmi Kampung Talaga
RT 02/04 Desa Cigunungherang Cika-
Dengan hormat, longkulon Cianjur. Saya mohon Majalah
Saya alumni teknik lingkungan Se- Percik dikirim kepada kami untuk
kolah Tinggi Teknologi Sapta Taruna menambah perpustakaan SD.
Jakarta. Saya telah membaca majalah Darman Eka Saputra
Percik dari teman edisi November 2007. SDN Sukaresmi Kampung talaga
Cianjur
Ternyata majalah Percik sangat baik
untuk mendapatkan informasi mengenai Yth Bp Darman,
lingkungan, sanitasi dan lain-lain. Di akan kami kirimkan Majalah Percik
daerah saya yaitu Sumbawa Besar sangat sesuai dengan permohonan. Semoga
susah sekali mendapatkan informasi ten- ILustrasi: Rudi Kosasih bermanfaat.
2 Percik
Agustus 2008
5. L A P O R A N U TA M A
Mengenal BERAGAM JEJARING
PHILIPPINE ECOLOGICAL SANITATION NETWORK (PEN) tinggi (UP-National Engineering Center, College of Chemical
Engineering/Environmental Engineering Program), lembaga
Apa itu PEN? donor (German Technical Assistance/GTZ, Water and
PEN merupakan sebuah jejaring informal yang teroganisir ter- Sanitation Program-East Asia Pacific/WSP-EAP), LSM (BNS-
diri dari instansi pemerintah pusat, legislatif, pemerintah dae- Borda), asosiasi (Solid Waste Management Association of the
rah, lembaga donor, program/proyek, perguruan tinggi dan Philippines/SWAPP), perusahaan (Manila Water Sewerage
LSM. System/MWSS), proyek (LWUA, ECO-ASIA-Linaw Projects,
Waste Water Projects, Sustainable Coastal Tourism/SCO-
Sejarah Pembentukan TIA).
Pada tahun 2004 diselenggarakan The 1st International
Symposium on Low-cost Technology Options for Water Supply Peran Saat Ini
and Sanitation di Bohol, Pilipina, yang dalam penyiapannya Peluncuran TSI 2008 di Pilipina dimotori oleh PEN. Selain
mendorong terjadinya kerjasama diantara pemangku ke- itu, PEN juga berperan dalam mengembangkan Program
pentingan mulai dari pemerintah daerah, pemerintah pusat, Sustainable Sanitation for East Asia (SuSEA)-Komponen Pili-
LSM, swasta, dan akademisi. pina Tahun 2007-2010. SuSEA merupakan proyek yang didanai
Ecosan dipresentasikan pada simposium tersebut. Sebuah oleh SIDA dengan tujuan mempercepat pencapaian target air
Kelompok Kerja dibentuk untuk mempersiapkan draf awal ren- dan sanitasi MDGs di Indonesia dan Pilipina.
cana aksi pengelolaan aktifitas terkait pertukaran pengetahuan,
proyek percontohan ecosan, dan pembentukan PEN. UGANDA WATER AND SANITATION NETWORK (UWASNET)
Kiprah Awal UWASNET merupakan organisasi payung nasional dari LSM
Kiprah PEN diawali ketika Clean Water Act of 2004 dan organisasi berbasis masyarakat di sektor air minum dan
Implementing Rules and Regulations sedang disusun. Ketika sanitasi Uganda. Didirikan pada Februari 2000 dengan du-
itu, dibutuhkan masukan tentang pilihan sanitasi selain sanitasi kungan the Directorate of Water Development (DWD), Danida,
konvensional yaitu sanitasi ekologis (ecological sanitation/eco- Water Aid dan sebuah kelompok kerja gabungan 11 LSM, untuk
san). Selain itu, PEN juga berperan sebagai motor penggerak memanfaatkan potensi keberadaan LSM dan lembaga berbasis
penyelenggaraan Philippine Sanitation Summit 2007 di Manila. masyarakat dalam berkontribusi mencapai target MDGs.
Selanjutnya PEN juga membantu Departemen Kesehatan
menyelenggarakan Southern Philippine Sanitation Summit Motto
2007. Bekerja menuju tercapainya akses air minum dan sanitasi
bagi semua di Uganda melalui koordinasi efektif, kolaborasi
Bentuk Organisasi yang lebih baik, dan kemitraan strategik.
Pada tahap awal PEN masih berbentuk informal dan meru-
pakan organisasi advokasi yang tidak ketat, tetapi setelah dua Misi
tahun dengan pertimbangan meningkatkan efektifitas kemu- Uwasnet bertujuan memperkuat koordinasi, kolaborasi dan
dian diputuskan untuk memformalkan dan mencatatkannya jaringan LSM dan organisasi berbasis masyarakat dengan
pada pihak berwenang sebagai organisasi nirlaba. Diharapkan pemangku kepentingan lainnya di sektor air minum dan sanitasi
mobilisasi sumber daya menjadi lebih optimal. Uganda.
Untuk itu, disepakati menunjuk beberapa orang sebagai
pelaksana harian yang menjabat sebagai presiden, wakil presi- Visi
den, sekretaris, bendahara, dan dilengkapi badan pengawas. Berkontribusi mengurangi kemiskinan melalui peningkatan
akses air minum dan sanitasi melalui koordinasi efektif dari
Anggota LSM dan organisasi berbasis masyarakat dalam sektor air mi-
Secara resmi organisasi yang menjadi anggota adalah legis- num dan sanitasi ganda.
latif (House of Representatives Committee on Ecology), lemba-
ga pemerintah (National Water Resources Board/NWRB), Kelompok Kerja
(Departemen Kesehatan), pusat studi (Center for Advanced UWASNET melingkupi 4 Kelompok Kerja (Pokja) yaitu (i)
Philippine Studies/CAPS, Institute for the Development of Pokja Higinitas dan Sanitasi/Hygiene and Sanitation Working
Educational and Ecological Alternatives/IDEAS), perguruan Group (HSWG). Tujuannya adalah mendorong terciptanya dia-
Percik
Agustus 2008 3
6. L A P O R A N U TA M A
log diantara pemangku kepentingan demi terciptanya pening- Tujuan SuSanA
katan kepedulian terhadap higinitas dan sanitasi; (ii) Pokja Tek- Berkontribusi terhadap pencapaian MDGs melalui promosi
nologi Air Minum dan Sanitasi/Water and Sanitation Tech- sanitasi berkelanjutan.
nologies Working Group (WSTWG). Tujuannya adalah menjadi Meningkatkan kepedulian terhadap solusi sanitasi berke-
media bertukar ide dan pengalaman tentang teknologi yang lanjutan dan mempromosikan dalam skala besar.
tepat guna; (iii) Pokja Air Minum dan Sanitasi Perkota- Menunjukkan peran penting sanitasi dalam pencapaian
an/Urban Water and Sanitation Working Group (UWSWG). keseluruhan target MDGs.
Tujuan utamanya adalah mendorong timbulnya perhatian ter- Merubah paradigma sanitasi melalui promosi pendekatan
hadap penyediaan air minum dan sanitasi bagi penduduk mis- sanitasi berorientasi penggunaan kembali (reuse oriented
kin perkotaan; dan (iv) Water and Sanitation for Women and sanitation approaches) tanpa membahayakan kesehatan.
Children Working Group (WSWCWG). Tujuannya adalah untuk
mendorong timbulnya perhatian terhadap kepentingan wanita Fokus Utama
dan anak-anak dalam pembangunan air minum dan sanitasi. Fokus utama SuSanA adalah mempromosikan implementasi
sanitasi berkelanjutan dalam program air dan sanitasi skala besar.
Program dan Proyek
Untuk memaksimalkan hasil kerja LSM Air Minum dan Sasaran Khusus
Sanitasi, UWASNET mengembangkan dua program inti yaitu: Mengumpulkan dan mengompilasi informasi, yang mem-
1. Program Koordinasi, Informasi dan Jaringan bantu pengambil keputusan untuk menilai beragam
Program ini ditujukan untuk mempercepat terjadinya koor- teknologi dan sistem sanitasi dengan memperhatikan kri-
dinasi, kolaborasi, dan jaringan efektif diantara LSM air minum teria keberlanjutan.
dan sanitasi dengan pemangku kepentingan lain. Diharapkan Mendemonstrasikan sanitasi yang berorientasi penggu-
anggota UWASNET dapat mempengaruhi dan menanggapi naan kembali.
kebijakan, strategi dan implementasi melalui jaringan dan per- Mengumpulkan dan menampilkan contoh praktik terbaik
tukaran informasi. sanitasi dalam rangka TSI 2008.
Sasaran program diantaranya adalah (i) memungkinkan Mengidentifikasi dan menggambarkan mekanisme untuk
anggota bertukar ide dan pengalaman dengan pemangku mereplikasi implementasi sanitasi berkelanjutan termasuk
kepentingan lain terkait kebijakan, strategi, dan implementasi; instrumen pembiayaan penyediaan sanitasi pro-poor.
(ii) menyediakan focal point informasi tentang UWASNET Mengembangkan visi bagaimana pendekatan berkelanjut-
maupun isu terkait air minum dan sanitasi; (iii) menjamin an dapat berkontribusi dalam pencapaian MDGs.
keberlanjutan UWASNET. Dalam rangka pencapaian sasaran khusus ini, road map
Kegiatan terkait program ini adalah (i) keterlibatan dalam proses bersama untuk TSI 2008 telah berhasil disusun.
pengambilan keputusan, (ii) kontribusi penulisan artikel di media
massa; (iii) mengelola pusat data dan informasi; (iv) menyediakan Bentuk Organisasi
jasa konsultansi bagi anggota; (v) menerbitkan newsletter berkala. SuSanA bukan organisasi baru, tetapi lebih merupakan jejaring
2. Program Peningkatan Kapasitas organisasi yang tidak mengikat yang bekerja bersama dan bersifat
Program ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas LSM terbuka dan aktif mempromosikan sanitasi berkelanjutan. SuSanA
sehingga akan terbangun jaringan LSM yang mandiri, dinamis, didukung oleh beberapa kelompok kerja tematik. OM dari berbagai
dan efektif, yang akan menjadi mitra kerja pemerintah. Dengan sumber.
demikian diharapkan LSM dapat berperan aktif dalam turut
mencapai target MDGs, mempunyai kemampuan menanggapi SEKILAS PRINSIP SANITASI BERKELANJUTAN
kebijakan pemerintah, dan mampu melaksanakan kegiatan air
minum dan sanitasi yang inovatif. B eberapa tahun lalu prinsip sanitasi berkelanjutan telah disepakati oleh
Water Supply and Sanitation Collaborative Council yang dikenal seba-
gai "Bellagio Principles for Sustainable Sanitation" pada Global Forum ke-
THE SUSTAINABLE SANITATION ALLIANCE (SUSANA) 5, November 2000, yaitu:
(i) Harga diri manusia, kualitas hidup dan keamanan lingkungan tempat
tinggal seharusnya menjadi dasar semua pendekatan sanitasi.
Dasar Pembentukan (ii) Sejalan dengan prinsip kepemerintahan yang baik, pengambilan
Motivasi utama pembentukan SuSanA adalah keputusan keputusan sebaiknya melibatkan partisipasi seluruh pemangku
Sidang Umum PBB untuk mendeklarasikan Tahun 2008 kepentingan, khususnya konsumen dan penyedia layanan.
(iii) Limbah sebaiknya dipertimbangkan sebagai sumber daya dan pe-
sebagai Tahun Sanitasi Internasional, yang kemudian ditin- ngelolaannya sebaiknya terpadu dan bagian dari sumber daya air ter-
daklanjuti pada tahun 2007 oleh berbagai organisasi yang padu dan proses pengelolaan limbah.
berkecimpung dalam pembangunan sanitasi untuk memben- (iv) Penyelesaian masalah sanitasi lingkungan sebaiknya dilakukan pada
tuk jejaring sanitasi berkelanjutan yang terbuka untuk men- ukuran minimum yang dapat dikelola (rumah tangga, lingkungan,
kota, daerah tangkapan air). (sumber: WSSCC).
dukung TSI 2008.
4 Percik
Agustus 2008
7. L A P O R A N U TA M A
JEJARING
AIR MINUM DAN PENYEHATAN
LINGKUNGAN (AMPL)
P
embentukan Jejaring berangkat
dari keprihatinan beberapa pihak
yang menyadari bahwa isu air
minum dan penyehatan lingkungan sela-
ma ini masih menjadi arus pinggiran
sehingga belum menjadi perhatian dan
komitmen dari para pengambil keputus-
an ditingkat nasional maupun daerah.
Disisi lain, kebijakan pemerintah
dalam pembangunan AMPL masih belum
terpadu. Banyak program sering tum-
pang tindih, para pemangku kepentingan
yang peduli terhadap AMPL masih ber-
jalan sendiri-sendiri, sementara di ting-
kat masyarakat kesadaran terhadap peri-
laku hidup bersih dan sehat masih ren-
dah. Penandatanganan pembentukan Jejaring AMPL
Dibutuhkan koordinasi dan integrasi pada 8 Oktober 2007 di Jakarta. Foto: Bowo Leksono.
yang lebih strategis dari berbagai pihak
pemangku kepentingan untuk saling lalu, akhirnya menghasilkan draf konsep informasi dan komunikasi AMPL yang
berkoordinasi dan membangun kekuatan dan arahan strategis Jejaring AMPL ke efektif untuk mendukung partisipasi
bersama yang lebih besar. Untuk itu depan. Konsep ini kemudian yang menja- pemangku kepentingan (pemerintah,
dibutuhkan suatu jaringan yang dapat di dasar dari pernyataan bersama ang- swasta dan masyarakat) dalam proses
mengkomunikasikan kebutuhan dan gota Jejaring yang disepakati pada 8 pembangunan Nasional di Indonesia.
kepentingan dari berbagai pihak sehing- Oktober 2007 dan menjadi mandat untuk Sedangkan misinya mensinergikan
ga setiap pihak mampu mempunyai dilaksanakan oleh tim pengarah. program yang strategis dan implemen-
wadah untuk dapat berkontribusi dan tatif melalui penerapan prinsip ke-
saling bersinergi untuk mempercepat Nama dan Pengertian Jejaring mitraan, pengembangan kerjasama pe-
pencapaian tujuan bersama dalam pem- Jejaring AMPL atau Watsan Net- ngelolaan air minum dan penyehatan
bangunan AMPL. working-INA merupakan wadah untuk lingkungan, peningkatan kapasitas lem-
Maka sejak pertemuan pertama mensinergikan potensi informasi, penge- baga dan sumber daya manusia, serta pe-
Jejaring AMPL pada 27 Februari 2007 di tahuan dan komunikasi antarpemangku ningkatan penyediaan dana pemba-
Bappenas yang membuahkan kesepa- kepentingan (stakeholder) dalam ker- ngunan AMPL.
katan untuk membangun Jejaring Ko- jasama yang memberikan manfaat kepa-
munikasi antarpemangku kepentingan di da semua pihak. Keanggotaan
sektor ini, dilanjutkan pertemuan yang Adapun visi dari Jejaring AMPL ada- Secara umum Jejaring bersifat terbu-
lebih intensif pada Juli dan Agustus 2007 lah menjadikan jejaring sebagai wadah ka, inklusif dan independen. Siapa saja
Percik
Agustus 2008 5
8. L A P O R A N U TA M A
dapat menjadi anggota Jejaring: anggota; (ii) Komite Pengarah, yang ber- Gugus Tugas
Perorangan, terbuka bagi perseo- fungsi menjaga agar organisasi tetap berja- Gugus Tugas dibentuk mengingat
rangan dengan kewarganegaraan lan sesuai dengan keinginan anggota; (iii) adanya beberapa isu pokok dalam kon-
apapun. Ketua Pelaksana Harian, yang dibantu oleh teks AMPL seperti air minum, pengelo-
Lembaga Swadaya Masyarakat sekretaris umum dan gugus tugas, yang laan sampah, sanitasi dan perilaku hidup
(LSM), lembaga non-pemerintah, menjalankan roda organisasi sehari-hari. bersih. Keempat isu tersebut memiliki
lembaga pemerintah atau institusi permasalahan dan pendekatan tersendiri
akademis yang memiliki program Komite Pengarah Jejaring untuk pengelolaannya. Atas dasar kera-
dan/atau memiliki minat dalam Terdiri dari sembilan lembaga yang gaman itu, maka dibentuk gugus tugas,
bidang pendidikan dan lingkungan. mewakili berbagai pihak, yaitu peme- agar setiap permasalahan di atas dapat
Lembaga Internasional. rintah, LSM, donor, perguruan tinggi, dibahas secara lebih terfokus. Adapun
Proyek/program yang dikelola pe- perusahaan, manajemen tim proyek/ gugus tugas tersebut adalah Gugus Tugas
merintah maupun non-pemerintah. program di bidang AMPL sebagai beri- Pengelolaan Sampah (GTPS), Gugus Tu-
kut: Pokja AMPL, WASPOLA, JAS/ gas Sanitasi (GTS), Gugus Tugas Air Mi-
Struktur Organisasi GTZ, Air Kita/Europromocap IWAT, num, dan Gugus Tugas Kesehatan dan
Struktur organisasi terdiri dari (i) IHE Indonesia, Plan Indonesia, ISSDP, Higienitas.
anggota sebagai penentu arah kebijakan Jurusan Teknik Lingkungan Univer-
Jejaring melalui keputusan rapat sitas Trisakti, dan PDAM Tirta Pakuan. Program Kerja Jejaring
1. Pusat Sumber Daya Informasi
Membangun Program Integrasi Data,
ANGGOTA Informasi Pengetahuan, dan Program
AMPL dalam Bentuk Data Base.
2. Program Penguatan Kapasitas
KOMITE PENGARAH Mewujudkan penguatan dan pember-
dayaan masyarakat dalam pemba-
ngunan AMPL yang berkelanjutan
KETUA
PELAKSANA HARIAN
melalui sharing kapasitas antar-
Pokja AMPL (Oswar Mungkasa) anggota Jejaring dan pihak lain di luar
yang terkait, melalui pelatihan/work-
shop/seminar mengenai metodologi
dan praktik-praktik terbaik AMPL.
SEKRETARIS UMUM 3. Program Pengembangan Kemitraan
GUGUS TUGAS ISSDP (Syarif Puradimadja) Mengembangkan kemitraan inter-
AIR MINUM: nal antarsesama anggota Jejaring
Dit. PAM, Dep. PU dan eksternal dengan menjalin ker-
(Bambang Purwanto)
&
jasama dan hubungan baik dengan
FORKAMI (Abdullah) pihak-pihak di luar jejaring komuni-
BIDANG SEKRETARIAT:
Pokja AMPL tas AMPL untuk mendukung pro-
DATA & (Dini Haryati) &
INFORMASI:
gram-program di atas.
Air Kita (Indriati)
PENGELOLAAN SAMPAH: Tim Pokja AMPL 4. Advokasi
DML
(Kemal Taruc)
Mendorong isu AMPL menjadi pri-
PENGUATAN:
Jurusan TL Trisakti oritas pemerintahan maupun publik
(Rositayanti) & dengan serangkaian kegiatan ad-
IHE Indonesia
SANITASI: (Hendra Murtidjaja)
vokasi yang melibatkan berbagai
ISSDP (Eri Trinurini) pihak untuk membangun dukungan,
&
Dit. PLP, Dep. PU
ADVOKASI: penetapan kebijakan, pola pen-
Waspola
(Handy Legowo) (Sofyan Iskandar) & danaan, strategi kampanye dan
JAS (Manfred Oepen) kajian solusi di bidang AMPL.
KESEHATAN DAN KEMITRAAN:
HIGIENITAS: Plan Indonesia & ESP
Gugus Tugas Pengelolaan Sampah
Dit. PL, Depkes (Alwis Rustam) (GTPS)
(Zainal Nampira)
Untuk memfasilitasi para anggota Je-
jaring yang mempunyai minat di bidang
6 Percik
Agustus 2008
9. L A P O R A N U TA M A
persampahan maka dibentuklah Gugus
Tugas Pengelolaan Sampah (GTPS) atau
Solid Waste Management Task Force
(SWM-TF). Gugus Tugas ini adalah bagi-
an dari Jejaring AMPL yang merupakan
wadah untuk mensinergikan potensi in-
formasi, pengetahuan dan komunikasi
antaranggota Jejaring AMPL di bidang
persampahan dalam kerjasama yang
memberikan manfaat kepada semua
pihak.
Koordinator GTPS yang juga Direktur
Eksekutif Dana Mitra Lingkungan
(DML), Kemal Taruc, kepada Percik
mengatakan fokus dari gugus tugas ini
pada kegiatan yang berkaitan dengan
Gugus Tugas Pengelolaan Sampah-Jejaring AMPL menggelar lokakarya “Pengelolaan Sampah Berbasis
pengelolaan sampah berbasis masyarakat
Masyarakat” pada tanggal 16-17 Januari 2008 di Jakarta. Foto: Bowo Leksono.
skala kecil. Sementara untuk sasaran
strategisnya, jelas Kemal, yaitu terinte- masyarakat sebagai upaya penting yang Gugus Tugas Sanitasi (GTS)
grasinya data, informasi, pengetahuan harus mendapat pengakuan publik dan Koordinator GTS Eri Trinurini Adhi
dan program gugus tugas pengelolaan dukungan politis (yang berarti anggaran, mengatakan seperti halnya gugus tugas
sampah, tersedianya fasilitas situs seba- kebijakan, dan sebagainya). "Bukan lainnya, yang terlibat dalam GTS adalah
gai sarana untuk mengakses informasi seperti sekarang yang hanya sekedar organisasi dan individu yang tertarik
yang berkualitas bagi seluruh anggota menjadi kegiatan hobi para pengelola dengan isu-isu sanitasi baik untuk
Jejaring AMPL pada umumnya dan sampah di RT-RW, kelurahan, maupun kepentingan organisasi maupun individu.
khususnya gugus tugas pengelolaan sam- kompleks perumahan," ujarnya. "Sebuah organisasi atau individu dapat
pah, serta terwujudnya penguatan dan saja bergabung dengan lebih dari satu
pemberdayaan masyarakat dalam pe- Kegiatan GTPS gugus tugas," katanya.
ngelolaan sampah yang berkelanjutan. Hingga saat ini, GTPS telah melak- GTS saat ini terus menggalang keang-
sanakan berbagai kegiatan diantaranya gotaannya. Tidak seperti isu persampah-
Keanggotaan Lokakarya Persampahan Berbasis Ma- an, isu sanitasi (air limbah) memang
Anggota gugus tugas ini adalah per- syarakat pada pertengahan Januari belum banyak disentuh oleh banyak orga-
orangan ataupun lembaga seperti DML, 2008. Sesuai dengan semangat kebersa- nisasi. Meskipun demikian kesadaran
ESP, Mercy Corps, dan lainnya, yang juga maan Jejaring AMPL, kegiatan tersebut sanitasi sudah mulai banyak diperhatikan
merupakan bagian dari Jejaring AMPL. diselenggarakan atas sinergi banyak pi- oleh banyak lembaga baik secara khusus
Menurut Kemal, pihak-pihak yang terli- hak diantaranya JBIC dan Mercy Corps. maupun bergabung dengan isu lain yang
bat dalam GTPS adalah semua pelaku, Baru-baru ini, GTPS menyeleng- relevan seperti air minum dan ling-
pemerhati, penggemar, pengamat, pe- garakan pertemuan di kantor ESP untuk kungan, kesehatan dan pendidikan.
ngomentar, pengkritik, pembuat kebi- membahas Undang-Undang Pengelolaan
jakan, pelaksana kebijakan, dan pengusul Sampah yang baru saja disahkan DPR Kegiatan GTS
kebijakan. "Semuanya terbuka bagi siapa awal April 2008 lalu. Fokusnya bukan Pada prinsipnya, Jejaring AMPL
saja yang berkenan dengan pengelolaan membedah undang-undang tersebut pa- adalah sebuah jaringan komunikasi.
sampah dan berbasis masyarakat," ung- sal per pasal, tetapi lebih melihat peratur- Dengan demikian membuka dan memeli-
kapnya. an perundangan yang diamanatkan, hara komunikasi dengan semua stake-
GTPS merintis kerja sama dalam ben- terutama peraturan pemerintah. holder merupakan sesuatu yang harus
tuk pertukaran informasi melalui milis "Untuk ke depannya, selain dalam dilakukan.
dan situs serta informasi yang bisa saling bentuk pertemuan yaitu saling meng- Kerjasama antarorganisasi baik se-
dipertukarkan antaranggota, dan tentu undang dan saling mengajak partisi- sama anggota maupun organisasi lain di
saja kesempatan untuk memperluas pasi dalam acara yang diprakarsai luar Jejaring AMPL merupakan sesuatu
jaringan rekan kerja dan apa saja yang salah satu anggota. Nantinya diharap- yang jamak bagi GTS untuk menjalankan
bisa dilahirkan dari situ. kan adanya kegiatan bersama yang misinya. Misalnya lokakarya simplified
Menurut Kemal, kegiatan bersama sedang dicari bentuknya yang paling sewerage yang baru saja di lakukan pada
berupa pengelolaan sampah berbasis tepat," tutur Kemal. bulan Mei 2008. Kegiatan ini merupakan
Percik
Agustus 2008 7
10. L A P O R A N U TA M A
kerjasama antara Tim Teknis Sanitasi Pengembangan Sanitasi (ISSDP), adalah Untuk itu pada 26-27 Mei 2008 atas
Nasional, ISSDP, WSP-EAP dan Gugus terbentuknya pusat data serta kerjasama kerjasama Bappenas dan Departemen
Tugas Sanitasi. yang baik dengan organisasi, program Kesehatan, diselenggarakan Lokakarya
GTS disini berperan sebagai pelak- dan individu yang memiliki komitmen Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Bo-
sana kegiatan tersebut dengan steering terhadap pembangunan sanitasi. "Pro- gor. Kesempatan tersebut juga digunakan
commitee dari Tim Teknis Sanitasi dan gram kerjanya antara lain menyusun data sebagai momen peluncuran Gugus Tugas
ISSDP. GTS juga secara aktif mem- base anggota gugus tugas, melakukan Kesehatan dan Higienitas, salah satu gu-
berikan dukungan kepada DitJen Cipta penelitian, dan melaksanakan lokakar- gus tugas di bawah Jejaring AMPL. Gu-
Karya Departemen Pekerjaan Umum ya," ungkapnya. gus tugas ini berada di bawah koordinasi
dalam pelaksanaan Tahun Sanitasi Direktorat Penyehatan Lingkungan,
Internasional 2008 dan Hari Air Dunia. Gugus Tugas Kesehatan dan Higi- Departemen Kesehatan.
Menurut Eri, fokus GTS adalah per- nitas (GTKH) Dalam lokakarya STBM ini juga di-
tukaran pembelajaran antarpemangku Pembangunan AMPL tidak hanya ter- sampaikan presentasi rancangan Strategi
kepentingan terhadap pendekatan dan fokus pada pembangunan fisik, tetapi Nasional STBM oleh Kasubdit Penye-
model-model pendekatan sanitasi perde- perubahan perilaku juga merupakan hatan Air yang juga koordinator Gugus
saan dan perkotaan yang selama ini bagian yang tidak terpisahkan. Pada saat Tugas Kesehatan dan Higinitas, Zainal
berkembang. "Selama ini sudah banyak ini, pemangku kepentingan AMPL Nampira. Terdapat 6 komponen strategi,
model terutama sistem setempat (on site) sedang bergiat mendorong perubahan yaitu penciptaan lingkungan kondusif,
yang dikembangkan, tetapi baru dalam perilaku melalui pendekatan Sanitasi peningkatan kebutuhan, peningkatan
tingkat proyek percontohan" tuturnya. Total Berbasis Masyarakat (STBM). penyediaan, pengelolaan pengetahuan,
Antarprogram ini harus selaku mela- Untuk menghindari program yang tum- pembiayaan, monitoring dan evaluasi.
kukan pembelajaran, sehingga dapat mun- pang tindih, perlu disinergikan gerakan Strategi Nasional juga dilengkapi dengan
cul inovasi baru. Lebih jauh, GTS ingin STBM. Melalui Jejaring AMPL, Gugus rencana kerja dan indikator.
mendorong agar model yang sudah dikem- Tugas Kesehatan dan Higienitas ini men-
bangkan tersebut dapat diadaptasi untuk jadi wadah untuk meningkatkan sinergi Rencana Kegiatan
kawasan yang lebih luas lagi oleh pemangku pembangunan AMPL melalui gerakan Kegiatan Gugus Tugas Kesehatan dan
kepentingan lain dan pemerintah. STBM. Langkah-langkah yang dilakukan Higinitas, saat ini lebih difokuskan pada
Sasaran GTS, ujar Eri yang juga men- bersama diharapkan menjadi lebih efektif kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masya-
jabat Asisten Team Manager Program dan efisien. rakat. Terdapat lima pilar utama kegiatan
STBM, yaitu Open Defecation Free
(ODF), Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS),
Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga
(PAM RT), Pengelolaan Air Limbah
Rumah Tangga, dan Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga.
Untuk tahun 2008 ini, dari April
hingga Desember, serangkaian kegiatan
terkait akan dilaksanakan Gugus Tugas
Kesehatan dan Higienitas. Mulai dari fa-
silitasi pelaksanaan gerakan STBM, pe-
nyusunan panduan-panduan hingga fa-
silitasi klinik sanitasi di daerah.
Ke depan diharapkan Gugus Tugas
Kesehatan dan Higienitas ini dapat mem-
berikan kontribusi yang nyata dalam
pembangunan AMPL di Indonesia,
khususnya kegiatan STBM. Partisipasi
aktif Gugus Tugas Kesehatan dan
Higienitas dalam gerakan STBM diharap-
kan akan mengurangi angka kematian
karena diare dan penyakit lainnya yang
Diskusi “Simplified Sewerage” diselenggarakan oleh Gugus Tugas Sanitasi-Jejaring AMPL di Departemen
berhubungan dengan kondisi sanitasi di
Pekerjaan Umum, Jumat 25 April 2008. Foto: Bowo Leksono. Indonesia. BW/DH
8 Percik
Agustus 2008
11. TSI
Seputar Tahun Sanitasi
Internasional
Pencanangan Tahun Sanitasi
Internasional di tingkat nasional
pada tanggal 27 Maret 2008
oleh Menteri Pekerjaan Umum,
ternyata cukup bergaung.
Beberapa daerah kemudian
menindaklanjuti dengan
melakukan pencanangan Tahun
Sanitasi Internasional
dengan beragam kegiatan.
Berikut ini cuplikannya
PERESMIAN PROYEK PEKERJAAN
UMUM DI PROPINSI BALI
S ebagai rangkaian dari pencanangan
Tahun Sanitasi Internasional di In-
donesia, pada tanggal 14 Juni 2008, De- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto meresmikan
partemen Pekerjaan Umum menyeleng- proyek-proyek infrastruktur pekerjaan umum dan penyerahan bantuan langsung Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri serta kredit usaha rakyat untuk Provinsi Bali di Denpasar.
garakan serangkaian kegiatan di Den- Foto: Repro Kompas.
pasar, Bali. Dimulai dengan penyerahan
hadiah bagi pemenang lomba pidato anak nya bahwa pariwisata tidak lagi hanya
dan lomba lukisan anak bertema sela- menyangkut 5 S yaitu sun, sand, sea,
matkan air dan lingkungan oleh Menteri Tanpa sanitasi smile tapi juga S yang lain yaitu sanita-
PU. Kemudian dilanjutkan dengan peres- yang baik maka tion. Tanpa sanitasi yang baik maka pari-
mian Denpasar Sewerage Development pariwisata wisata tidak akan berkembang. OM
Project (DSDP) dan Trash-Rack Tukad tidak akan
Badung dan Tukad Mati oleh Presiden. PENCANANGAN TAHUN SANITASI
berkembang.
Pembangunan DSDP dimulai segera INTERNASIONAL DI NANGROE ACEH
setelah terjadinya peristiwa sejumlah wi- DARUSSALAM
satawan Jepang terkena Disentri di Bali
yang berakibat jumlah wisatawan Jepang
ke Bali berkurang 50 persen. Diharapkan
dapat menurun, selain estetika ling-
kungan juga terganggu. Pembangunan
S elepas Tsunami 2004, banyak peru-
bahan yang terjadi di NAD, termasuk
pembangunan AMPL. Hal ini terutama
setelah terbangunnya DSDP maka kualitas Trash-Rack dimaksudkan untuk me- terkait dengan banyaknya dukungan dari
lingkungan perairan akan lebih baik, se- nangkap sampah di sungai dan kemudian lembaga donor maupun LSM yang ber-
hingga peristiwa terjangkutnya Disentri diangkat keluar dari badan sungai. Diha- kiprah membantu penyediaan kebutuhan
dapat dicegah. Dengan demikian, citra rapkan hal ini dapat membantu mence- dasar diantaranya layanan air minum,
pariwisata Bali akan menjadi lebih baik. gah penurunan kualitas lingkungan aki- sanitasi dan sampah. Tanggap akan kon-
Fakta lain yang juga dapat menurun- bat pembuangan sampah sembarangan disi ini, kemudian Gubernur NAD me-
kan kualitas lingkungan adalah masya- ke sungai. lalui Surat Keputusan No. 699/66/ 2008
rakat yang masih menjadikan sungai se- Peresmian kedua proyek ini dimak- tanggal 13 Maret 2008 menetapkan Tim
bagai tempat pembuangan sampah. Kon- sudkan untuk mengingatkan kepada kita Koordinasi Penyelenggara Program Na-
disi ini dapat mengakibatkan pendang- semua tentang keterkaitan yang erat an- sional AMPL atau dikenal sebagai Kelom-
kalan sungai dan mengakibatkan banjir. tara sanitasi dan pariwisata. Hal ini pok Kerja AMPL (Pokja AMPL). Kebera-
Akibatnya derajat kesehatan masyarakat ditekankan oleh Presiden dalam pidato- daan Pokja ini diharapkan dapat mem-
Percik
Agustus 2008 9
12. TSI
bantu mensinergikan pembangunan wil, PSDA, Pokja AMPL bekerjasama
AMPL di NAD. dengan UNICEF dan WASPOLA melak-
Diharapkan
Sebagai bagian sosialisasi keberadaan sanakan Deklarasi Hari Air Dunia dan
Pokja AMPL NAD, pemerintah Propinsi
Tahun Sanitasi Tahun Sanitasi Internasional pada tang-
NAD bekerjasama dengan UNICEF, BRR, Internasional gal 29 Mei 2008 dipusatkan di Kabu-
dan GTZ menyelenggarakan kegiatan menjadi bagian dari paten Kendal.
Peluncuran Tahun Sanitasi Internasional kepedulian masyarakat Acara berlangsung meriah dengan
2008 dan Program Pembangunan Pokja secara umum, rangkaian agenda antara lain sarasehan
AMPL Propinsi NAD, bertempat di "Air Minum dan Sanitasi" dihadiri lebih
bukan hanya pemerintah
Banda Aceh pada tanggal 12 Juni 2008. dari 300 peserta dari seluruh Jawa Te-
Pertemuan tersebut dibuka oleh Asisten
saja. ngah, lomba poster air minum dan sani-
Daerah Propinsi NAD, dan dihadiri oleh tasi, lomba menggambar dan mewarnai
lembaga donor, LSM, dinas terkait, dan bertema "Lingkungan Sehat" yang diikuti
media massa. Selain mensosialisaikan Sanitasi oleh GTZ. sekitar 60 anak. Tidak lupa juga dilang-
Keputusan Gubernur tentang Pokja Menariknya, pada sudut jalan utama sungkan pameran bertema air minum
AMPL Propinsi NAD, sekaligus juga dipasang baliho besar dan spanduk ten- dan sanitasi.
dilakukan sosialisasi Kebijakan Nasional tang acara ini. Diharapkan Tahun Sa- Puncak acara ditandai dengan sam-
Pembangunan AMPL Berbasis Masya- nitasi Internasional menjadi bagian dari butan dan pernyataan deklarasi serta
rakat oleh Pokja AMPL Nasional. Untuk kepedulian masyarakat secara umum, diikuti dengan penanaman pohon oleh
melengkapi, Mardan dari Pokja AMPL bukan hanya pemerintah saja. (Sofyan) Gubernur Propinsi Jawa Tengah, Guber-
Kabupaten Solok berkesempatan menje- nur berpesan pentingnya pelestarian
laskan pengalamannya selama ini dalam DEKLARASI HARI AIR DUNIA DAN sumber air minum melalui konservasi
melakukan implementasi kebijakan na- TAHUN SANITASI INTERNASIONAL dan sanitasi lingkungan. (SBR)
sional tersebut di daerahnya. Acara PROPINSI JAWA TENGAH
RAPAT KOORDINASI AIR MINUM
kemudian ditutup dengan penjelasan
tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem P emerintah Propinsi Jawa Tengah de-
ngan dimotori oleh Dinas Kimpras- DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
DAN PENCANANGAN TAHUN
SANITASI PROPINSI NUSA
TENGGARA BARAT
B ertempat di Hotel Lombok Raya Ma-
taram tanggal 22-23 Mei 2008, dise-
lenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor)
AMPL dan Pencanangan Tahun Sanitasi
Nusa Tenggara Barat. Mungkin ini adalah
Rakor AMPL yang pertama kali di Indo-
nesia yang diselenggarakan oleh Peme-
rintah Propinsi melalui Pokja AMPL Pro-
pinsi dengan mengundang dinas terkait
dari masing-masing kabupaten/kota.
Pada kesempatan tersebut juga sekaligus
dilakukan pencanangan Tahun Sanitasi
Internasional oleh Kepala Bappeda Pro-
pinsi NTB, Lalu Fathurrahman, sekaligus
membuka acara. Beberapa agenda kegiat-
an tahun Sanitasi Internasional telah di-
persiapkan. Dalam Rakor tersebut diba-
has beberapa agenda utama seperti pena-
jaman Renstra AMPL kabupaten, dan pe-
netapan rencana kerja kegiatan WES
UNICEF. (OM)
Gubernur provinsi Jawa Tengah Ali Mufiz menanam pohon menandai Deklarasi Hari Air Dunia dan Tahun
Sanitasi Internasional. Foto: Sobari.
10 Percik
Agustus 2008
13. WAWA N C A R A
Berjejaring Membangun AMPL
Pada 8 Oktober 2007, sekitar 40 lembaga yang terdiri dari pemerintah, lembaga internasional, LSM, proyek terkait,
perguruan tinggi, PDAM, badan regulator dan asosiasi profesi telah menyatakan kesepakatan bersama untuk
pembentukan Jejaring Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL). Jejaring ini terdiri dari sembilan Tim Pengarah yaitu
Pokja AMPL, WASPOLA, JAS/GTZ, Air Kita/ Europromocap IWAT, IHE Indonesia, Plan Indonesia, ISSDP,
Jurusan Teknik Lingkungan Universitas Trisakti, dan PDAM Tirta Pakuan. Berikut ini kami sarikan pandangan dari
masing-masing anggota tim pengarah terhadap perlunya Jejaring AMPL dan harapan-harapannya.
Mengapa perlu membuat Apa yang hendak dilakukan Apa yang diharapkan
Jejaring AMPL? untuk Jejaring AMPL? dari Jejaring AMPL?
Pembentukan Jejaring AMPL Pada saat ini jejaring masih bersifat Banyak harapan yang ditujukan
berangkat dari keprihatinan beberapa informal karena belum terdaftar secara kepada Jejaring ini. Beberapa peran yang
pihak yang menyadari bahwa isu AMPL resmi di notaris maupun di Departemen diharapkan dari jejaring diantaranya
selama ini masih di arus pinggiran Hukum dan HAM. Hal ini memang se- adalah (i) meningkatkan koordinasi pem-
sehingga belum menjadi perhatian dan ngaja dilakukan untuk memberi kesem- bangunan AMPL di Indonesia; (ii) menja-
komitmen dari para pengambil kepu- patan kepada semua anggota jejaring di pusat pembelajaran (resource center)
tusan. untuk berkiprah dahulu dalam wadah ini. termasuk juga menjadi wadah penyedia
Setelah dua atau tiga tahun kita akan bahan advokasi, bahkan melakukan
berembuk kembali seperti apa bentuk sendiri advokasi tersebut, best practice
formal dari jejaring ini. Walaupun AMPL; (iii) menjadi focal point pemba-
Oswar Mungkasa demikian kita sudah menyiapkan ngunan AMPL di Indonesia; (iv) menjadi
(Pokja AMPL) AD/ART Jejaring berikut kode etiknya. garda depan pelaksanaan kampanye
Termasuk juga bentuk organisasinya. publik. Semua harapan tersebut sebe-
Seperti diketahui dalam wadah jejaring narnya dalam rangka menjawab isu pem-
ini terdapat empat gugus tugas (gugus bangunan AMPL di Indonesia seperti (i)
tugas pengelolaan sampah/GTPS, gugus data AMPL yang tidak berkesesuaian
tugas sanitasi/GTS, gugus tugas kese- satu sama lain; (ii) kesulitan memperoleh
hatan dan higienitas, dan gugus tugas air informasi menyangkut pembelajaran dan
minum) dibawah koordinasi wakil ketua best practice AMPL; (iii) banyaknya
pelaksana, dan empat bidang kerja (data pelaku pembangunan AMPL sementara
dan informasi, penguatan kapasitas, dilain pihak terlihat kurangnya koordinasi
pengembangan kemitraan, serta komu- diantara pelaku pembangunan AMPL; (iv)
nikasi dan advokasi) dibawah koordinasi kampanye publik yang masih belum
sekretaris umum. Bidang-bidang ini men- mendapat perhatian selayaknya.
dukung pelaksanaan kegiatan oleh ma-
sing-masing gugus tugas. Pengawasan
sendiri dilaksanakan oleh komite peng-
arah yang terdiri dari sembilan institusi
yang menjadi penggagas berdirinya jeja-
ring. Dalam waktu dekat kita akan mulai
menyusun rencana kerja untuk tahun
2009. Sementara ini sampai tahun
2008, masih bersifat darurat sehingga
banyak kegiatan yang dilakukan masih
bersifat sporadis.
Ini penting, untuk pengembangan WASPOLA berkomitmen mendorong Sebagai wadah stakeholders yang
jaringan sektor AMPL dalam kerangka proses sharing knowledge antar-stake- sangat lengkap, Jejaring diharapkan
percepatan reformasi Kebijakan sektor holders, termasuk memfasilitasi perte- menjadi media percepatan adopsi dan
AMPL menuju pelayanan AMPL yang muan dan pertukaran informasi. Ter- implementasi Kebijakan Nasional,
efektif dan tepat sasaran serta berkelan- utama untuk pengembangan kapasitas, khususnya berbasis masyarakat sekali-
jutan. Relasi dan komunikasi antar- reformasi kelembagaan dan rising aware- gus menjadi media sharing sekaligus
stakeholders dalam Jejaring akan mem- ness. pressure advocacy terhadap komitmen
bentuk komitmen percepatan pemba- berbagai pihak untuk pembangunan
ngunan AMPL, termasuk pembagian AMPL.
peran yang lebih jelas, transparan dan
Gary D. Swisher akuntabel.
(WASPOLA)
Percik
Agustus 2008 11
14. WAWA N C A R A
Mengapa perlu membuat Apa yang hendak dilakukan Apa yang diharapkan
Jejaring AMPL? untuk Jejaring AMPL? dari Jejaring AMPL?
Bidang AMPL di Indonesia masih ter- Koordinasi kegiatan, menyusun Kami, sebagai anggota jejaring,
abaikan dari persoalan investasi, per- data, membuat modul pelatihan, peneli- mengharapkan ada koordinasi yang ba-
aturan yang melingkupi, kebijakan serta tian, membuat isu legal, standar teknis ik. Kami berharap bekerjasama dalam
kesadaran bersama. Dalam Jejaring dan sebagainya. Disamping itu menga- pembiayaan dan mengatur kegiatan
AMPL harus ada komitmen secara profe- jak kerjasama dengan pengambil kebi- dengan mempertimbangkan strategi.
sional di bidangnya. Karena itu, komit- jakan diberbagai bidang seperti politik Kerjasama juga ditujukan untuk mem-
men kita dibutuhkan sebagai bentuk dan ekonomi. bantu mengatasi bidang AMPL yang ter-
kepedulian kita terhadap bidang air abaikan.
minum dan sanitasi.
Manfred
(JAS)
Untuk organisasi asing yang ingin Saya mau mencoba merubah cara Saya tidak menginginkan apa-apa.
membantu bidang lingkungan di In- berpikir orang Indonesia karena kesan di Saya hanya ingin membantu, saya tidak
donesia, sampai sekarang tidak ada luar negeri masih perlu diperbaiki. Saya mengharapkan apapun.
koordinasi dan susah mencari jalannya. mau mencoba memotivasi donatur,
Kami bingung memilih partner, Depkes, membuat sinergi, dan kredibilitas.
Bappenas, Departemen PU, atau PDAM?
Jejaring AMPL adalah alat yang paling
cepat dan paling efektif.
Didier Perez
(Air Kita
Europromacap/IWAT)
Sebuah langkah untuk kepentingan Menyumbangkan pikiran dan ide. Saya berharap dengan jejaring ini
bersama tidak bisa dilakukan secara Karena Jejaring memiliki program pe- akan membangun budaya yang benar-
individu dan berjalan sendiri-sendiri. Kita nguatan kapasitas Jejaring AMPL dalam benar cinta lingkungan. Sebuah pengab-
harus berpikir bersama dan berjalan hal ini fokus pada sharing kapasitas dian dan perhatian sepenuhnya untuk
bersama secara berkesinambungan, antaranggota Jejaring dan pihak lain di kesinambungan lingkungan yang bebas
sekalipun kesadaran itu harus datang luar yang terkait melalui seminar, work- dari pencemaran. Kedepannya Jejaring
dari per individu yang berbeda. shop, dialog, diskusi tematik, dan AMPL menjadi lebih terintegrasi dan
kajian. Dan mendistribusikan penga- berkelanjutan.
laman, kajian, strategi, dan praktik-
Jan Yap praktik terbaik AMPL.
(IHE)
Karena keterbatasan sumber da- Menguatkan partnership dan sharing Implementasi AMPL di Indonesia
ya/dana dalam meningkatkan kualitas lesson learn dengan lembaga lain dibi- yang lebih terintegrasi saling mengu-
dan cakupan kegiatan AMPL di Plan dang AMPL dalam meningkatkan pro- atkan dan menghindari perulangan
Indonesia. gram AMPL di area Plan. strategi implementasi yang tidak
berhasil.
Tofik Rochman
(Plan Indonesia)
12 Percik
Agustus 2008
15. WAWA N C A R A
Mengapa perlu membuat Apa yang hendak dilakukan Apa yang diharapkan
Jejaring AMPL? untuk Jejaring AMPL? dari Jejaring AMPL?
Untuk menjalin dan mengem- Ada tiga fokus kegiatan; bagi Pengenalan antara semua stakehol-
bangkan komunikasi efektif secara tim- pengembangan kemitraan, penguat- der yang terlibat dibidang AMPL
bal-balik dari semua anggota dan stake- an kapasitas dan peningkatan sehingga dapat diketahui seberapa
holders dalam peningkatan layanan air komunikasi melalui advokasi serta besar terwujudnya kebersamaan
minum dan penyehatan lingkungan. pembentukan dan penguatan bank tindak yang lebih bermanfaat.
Melalui jalinan komunikasi dalam ben- data AMPL. Saling mendukung kegiatan dan
tuk wadah jejaring akan sangat me- Ada juga fokus program yang bersi- program antarpemerintah dan non-
mungkinkan terjadinya sinergi dan fat sektor dibidang pengembangan pemerintah untuk mewujudkan
komitmen bersama dalam menyatukan gugus sanitasi persampahan dan social objectives yang semakin ter-
visi yang lebih terfokus. perubahan perilaku dalam upaya konsolidasi.
Syarif membantu peningkatan layanan Terbentuknya pemetaan berbagai
Puradimadja yang lebih efektif dan efisien. kegiatan di bidang yang sama di
(ISSDP) berbagai sektor dan wilayah sehing-
ga dapat diketahui base line yang
dapat dijadikan umpan balik bagi
tersusunnya suatu rekonsolidasi
kebijakan dan strategi pengem-
bangan AMPL di tingkat nasional.
Pemberian dukungan bagi pena-
jaman program di sisi pemerintah
sehingga terdapat prioritas pengem-
bangan program yang terjamin
tingkat pelaksanaannya (workable)
dan pendanaannya secara politis.
Terciptanya harmonisasi, ker-
jasama, dan kolaborasi antar-stake-
holders dalam memfokuskan
sasaran layanan yang ditujukan
pada target pemihakan pada
masyarakat miskin.
Supaya setiap kegiatan AMPL yang Menyusun, melaksanakan, serta me- Memperoleh sinergi dan kemitraan
dilakukan para anggotanya dapat lebih ngevaluasi kegiatan AMPL sesuai kapa- yang lebih luas dalam pelaksanaan
terarah, tepat sasaran, dan luas ca- sitas dan program kerja Jurusan Teknik kegiatan AMPL di Jurusan TL Usakti.
kupannya. Selain itu, melalui jejaring Lingkungan Universitas Trisakti.
diharapkan isu AMPL menjadi perhatian
penting dalam kebijakan Nasional.
Rositayanti
(Jurusan
Teknik Lingkungan
Universitas Trisakti)
Jejaring AMPL sangat diperlukan Menyampaikan ide-ide/gagasan, ino- Pelatihan dan informasi terkini
sebagai media komunikasi dan sosial- vasi, pengalaman atau praktik terbaik di dibidang AMPL.
isasi tentang kegiatan yang menyangkut bidang AMPL untuk meningkatkan AMPL
air minum dan penyehatan lingkungan, secara nasional.
bagi para pelaku AMPL, praktisi,
akademisi dan masyarakat.
Henry Darwin
(PDAM Tirta Pakuan
Kota Bogor)
BW
Percik
Agustus 2008 13
16. P E R AT U R A N
Undang-Undang Nomor 18 Tahun
2008 Tentang Pengelolaan Sampah
S
udah sejak 2003 masyarakat yang mendambakan
lingkungan bersih dan sehat menanti kehadiran undang-
undang persampahan. Penantian panjang itu akhirnya
berakhir juga. Pada 9 April 2008, Rancangan Undang-Undang
(RUU) tentang Pengelolaan Sampah disetujui Sidang Paripurna
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).
Undang-undang hasil naskah akademis tim dari
Kementerian Lingkungan Hidup ini bernama Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah. UU ini
merupakan upaya pemerintah dalam memberikan jaminan
kehidupan yang baik dan sehat kepada masyarakat Indonesia.
Latar Belakang Terbitnya UU Pengelolaan Sampah
Seiring pertambahan penduduk, sampah yang dihasilkan
semakin bertambah. Namun, pertambahan sampah tersebut
tidak terbatas pada volume semata karena mencakup juga jenis
dan kualitasnya. Sementara metode pengelolaan sampah saat
ini pada umumnya masih dengan cara membuang sampah
secara langsung ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Bermacam masalah pun hadir tak sekedar persoalan keber-
sihan dan pencemaran lingkungan, namun sudah masuk ke
wilayah sosial yaitu perselisihan antarwarga di sekitar TPA.
Parahnya, hampir semua kota di Indonesia, baik kota besar
maupun kota kecil, tidak memiliki penanganan sampah yang
baik.
Penanganan kebanyakan dengan manajemen yang sama,
kumpul-angkut-buang. Suatu pengaturan klasik yang sudah
seharusnya diakhiri. Karena terbukti cara ini memiliki kelemah-
an dan cenderung merugikan. Tidak hanya bagi lingkungan tapi
juga bagi masyarakat di sekitar lokasi pembuangan. Foto: Bowo Leksono
Tentu kita masih ingat bencana ledakan di TPA sampah di
Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat yang menelan korban ratusan Revolusi Pengelolaan Sampah
orang. Belum lagi konflik masyarakat di sekitar lokasi tempat Istilah ini muncul dari Menteri Negara Lingkungan Hidup
pengolahan sampah terpadu (TPST) Bojong, Bogor, Jawa Barat Rachmat Witoelar yang mengatakan bahwa UU Pengelolaan
atau TPA Bantar Gebang di Bekasi yang sudah kerap menghiasi Sampah merupakan revolusi pengelolaan sampah yang diharap-
media massa. Belum lagi beberapa persoalan persampahan di kan dalam waktu yang tidak lama, masyarakat mendapatkan
kota-kota lain. Hal ini tidak hanya berdampak pada satu kota lingkungan yang bersih dan sehat.
saja tapi berkaitan antarkota. Seperti yang terdapat pada Pasal 4 yang mengatakan bahwa
Untuk itu, penting segera diterbitkan UU persampahan. "Pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
Dengan diundangkannya Undang-Undang tentang Pengelolaan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah
Sampah ini dimaksudkan untuk mewujudkan sistem pengelo- sebagai sumber daya".
laan sampah yang berhasil guna dan berdaya guna, sehat, aman Dengan diberlakukannya UU Pengelolaan Sampah sejak
dan ramah lingkungan. Hal penting yang diatur dalam UU ini diundangkannya dalam lembaran negara, penanganan sampah
adalah perubahan paradigma dalam pengelolaan sampah yang di Indonesia diatur dengan paradigma baru. Semua pihak
semula sekedar mengumpulkan, mengangkut dan membuang bertanggung jawab terhadap sampah, baik masyarakat, peme-
sampah ke TPA berganti menjadi pengelolan sampah dengan rintah maupun pemangku kepentingan yang berkaitan dengan
menerapkan prinsip 4 R (reduce, reuse, recycle, recover). keberadaan sampah.
14 Percik
Agustus 2008
17. P E R AT U R A N
Seperti diketahui, selama ini sebagian besar masyarakat
dalam mengelola sampah masih bertumpu pada pendekatan
dengan metode kumpul-angkut-buang. Paradigma baru
memandang sampah sebagai sumber daya yang mempunyai
nilai ekonomi, misalnya untuk energi, kompos, pupuk ataupun
untuk bahan baku industri.
Tanggung Jawab Pengelolaan Sampah
Dalam undang-undang ini, tidak hanya pemerintah saja
yang bertanggung jawab terhadap persoalan persampahan.
Masyarakat (rumah tangga) dan pihak swasta (produsen sam-
pah) pun wajib mengelola sampah dengan aturan yang sudah
ditentukan.
Aturan ini terdapat pada Pasal 12 ayat (1) yang mengatakan
bahwa "Setiap orang dalam pengelolaan sampah rumah tangga
dan sampah sejenis sampah rumah tangga wajib mengurangi
dan menangani sampah dengan cara yang berwawasan ling-
kungan".
Sementara pada Pasal 13 menyebutkan "Pengelola kawasan
permukiman, kawasan komersial, kawasan industri, kawasan
khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya
wajib menyediakan fasilitas pemilahan sampah".
Dengan kata lain, undang-undang itu memaksa masyarakat
untuk melakukan daur ulang dalam pengelolaan sampah. Tentu
bila tidak mengelola sampah akan dikenai sanksi sesuai peratur-
annya.
Hal lain yang menarik dalam undang-undang sampah ini
berkenaan aturan bagi para produsen seperti yang tercantum
dalam Pasal 14 dan 15. Seperti kewajiban yang dibebankan pada
masyarakat, produsen pun diwajibkan mengelola kemasan dari
barang yang diproduksi yang tidak dapat atau sulit terurai oleh
Foto: Bowo Leksono
alam. Pemerintah akan melakukan mekanisme punishment and
reward kepada perusahaan yang melanggar dan tidak men- memaksa pemimpin daerah mengelola sampah bila tak ingin
jalankan pengolahan sampah. Tak terkecuali pada masyarakat digugat atau terkena sanksi. Aturan ini mewajibkan pemerintah
baik secara individu maupun komunitas. daerah menangani sampah di wilayahnya.
Pada Pasal 5 disebutkan "Pemerintah dan pemerintah dae-
Kewajiban Pemerintah Daerah rah bertugas menjamin terselenggaranya pengelolaan sampah
Sebelum diundangkannya UU No. 18 Tahun 2008, tidak ada yang baik dan berwawasan lingkungan sesuai dengan tujuan
standar aturan yang tegas mengenai pengelolaan sampah di sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini".
setiap kabupaten/kota atau provinsi di Indonesia. Semua dae- Kondisi bersih dan sehatnya suatu daerah dari persoalan
rah berpegangan pada peraturan daerah masing-masing, sampah memang bergantung pada niat dan minat pemimpin
sehingga penanganan sampah pun berbeda-beda. daerahnya. Untuk urusan pengawasan pengelolaan sampah
Parahnya, pemerintah daerah terjebak pada masalah re- dalam undang-undang ini diatur dengan cara pengawasan ber-
tribusi dan sanksi-sanksi (denda) untuk meningkatkan penda- tingkat seperti yang tercantum pada Pasal 30 ayat (1) dan ayat
patan daerah masing-masing dibanding tanggung jawab mana- (2). Sederet kewajiban bagi pemerintah dan pemerintah daerah
jemen pengolahan sampah untuk kepentingan bersama. berkenaan dengan pengelolaan sampah terdapat dalam undang-
Melalui undang-undang inilah konsep dasar berkaitan pem- undang yang pertama kali mengatur soal sampah ini.
benahan penanganan sampah di Indonesia bisa terwujud Tentu semua pihak berharap, dengan diberlakukannya
segera. Tentu setelah diterbitkannya peraturan pemerintah undang-undang mengenai pengelolaan sampah akan mampu
sebagai pedoman pelaksana undang-undang tersebut. Untuk mengurangi persoalan sampah di seluruh wilayah Nusantara.
kemudian diikuti peraturan daerah yang berpedoman pada Semoga dimasa yang akan datang, Indonesia menjadi negara
aturan yang lebih tinggi tingkatannya. yang tidak lagi meributkan soal sampah tapi justru mampu
Secara tersurat Undang-Undang Pengelolaan Sampah membuka peluang kerja dari pengelolaan sampah ini. BW
Percik
Agustus 2008 15
18. WAWA S A N
Teknologi Pengolahan Sampah
di PLTSa Gede Bage Bandung
oleh Sandhi Eko Bramono, S.T., MEnvEngSc. *)
P
embangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Gede Bage
yang akan dibangun di Kabupaten Bandung, rupanya
telah banyak menimbulkan pro dan kontra dalam ren-
cana pembangunannya. Sebagian masyarakat menolak, seba-
gian lagi menerima, meskipun telah diterbitkannya studi
kelayakan dari pengoperasian PLTSa oleh tim dari Institut
Teknologi Bandung (ITB).
Masyarakat berhak untuk mengetahui mengenai proses yang
diterapkan di PLTSa, mengingat penanganan sampah juga
dapat menimbulkan kerawanan akan friksi sosial. Informasi
yang tidak akurat atau bahkan menyesatkan, justru dapat men-
jadi bumerang bagi pemerintah sendiri dalam menerapkan
PLTSa ini.
Terlepas dari pro dan kontra yang berkembang saat ini,
Sebuah spanduk dukungan pembangunan PLTSa Gede Bage
kiranya masyarakat perlu mengetahui, bahwa pengolahan yang di depan Pasar Balubur Bandung. Foto: Istimewa
akan diterapkan di PLTSa Gede Bage, merupakan pengolahan
yang terintegrasi. Pengolahan yang tidak sekedar membakar Untuk membuatnya menjadi konsisten, mengapa tidak dina-
sampah, namun juga menghasilkan produk berupa listrik, abu makan sebagai Instalasi Pengolahan Sampah (IPS)? Selain itu,
sisa pembakaran yang dapat dimanfaatkan, hingga dampak IPS lebih bertujuan mengolah sampah sebagai tujuan utamanya,
sosial baik lainnya, seperti penyerapan tenaga kerja. Namun di bukan untuk memproduksi listrik. Produksi listrik atau produk
sisi lain, jika pengoperasian tidak dilakukan dengan benar, yang bermanfaat lainnya, hanya merupakan hasil samping dari
maka dapat pula menyebabkan kerusakan lingkungan secara pengolahan sampah itu sendiri. Dengan pengistilahan menjadi
lokal dan regional di kawasan tersebut, yang akhirnya berakhir IPS, maka fungsi dari pengolahan sampah tersebut menjadi
dengan biaya sosial yang mahal yang harus dibayar masyarakat. lebih umum, yaitu untuk mengolah sampah.
Istilah PLTSa Pembakaran Terkontrol
Istilah ini diciptakan karena adanya proses pembangkitan Teknologi yang akan digunakan dalam PLTSa Gede Bage
energi dari sampah yang diolah dalam PLTSa. Sesungguhnya adalah pembakaran secara terkontrol. PLTSa dirancang untuk
istilah ini cukup beresiko, mengingat besarnya peluang ketidak- mengolah dengan kapasitas 500 ton/hari atau setara dengan
mampuan pengolahan sampah yang menghasilkan listrik secara pelayanan 850 ribu jiwa penduduk Kota Bandung. Sementara
ekonomis. Hal ini dapat dimengerti, karena tingginya kadar air sampah yang dihasilkan di Kota Bandung dengan penduduk
dalam sampah di Indonesia (yang rata-rata dapat mencapai 60- sekitar 2,6 juta jiwa (tahun 2007) adalah sekitar 1.600 ton/hari.
80 persen), yang akan menurunkan nilai kalor dan energi yang Dalam hal ini, PLTSa Gede Bage akan mengolah sekitar 30
dapat dibangkitkan dari sampah tersebut. persen sampah yang diproduksi Kota Bandung setiap harinya.
Seperti saat musim penghujan, dimana kadar air sampah Pemerintah Kota Bandung masih harus memikirkan untuk
dapat semakin tinggi, maka peluang untuk PLTSa untuk mem- mengolah 70 persen sampah yang belum dapat diolah oleh
produksi listrik akan menurun, justru PLTSa akan menjadi PLTSa tersebut.
pengkonsumsi energi yang lebih banyak untuk dapat mengolah Sampah dari lokasi timbulan sampah, seperti di permuki-
sampah. man, kawasan komersial, kawasan perkantoran, kawasan indus-
Dalam istilah infrastruktur yang berkenaan dengan hal ini, tri, hingga kawasan pariwisata, akan diangkut dengan menggu-
terdapat istilah Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan Instalasi nakan truk pengangkut sampah. Pengumpulan sampah yang
Pengolahan Air Limbah (IPAL). umumnya dilakukan oleh gerobak sampah, akan dibawa ke
16 Percik
Agustus 2008