Program kerjasama Pemerintah Indonesia-UNICEF bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap air bersih dan sanitasi dasar, serta pendidikan anak-anak untuk mencapai MDG. Program ini dilaksanakan di 7 provinsi selama 2006-2010 dengan pendanaan sebesar US$ 2,9 juta untuk membangun prasarana air minum, sanitasi, dan meningkatkan kapasitas pemerintah daerah.

1. Program Kerjasama
Pemerintah Indonesia – UNICEF

2. Latar Belakang:
• MDG menjadi acuan penting pelaksanaan pembangunan di
Indonesia.
• MDG sebagai dasar perumusan Kebijakan Nasional
Pembangunan AMPL BM.
• Apapun kendalanya, Pemerintah Indonesia tetap
berkomitmen mencapai target MDG sesuai target.
• Pencapaian target MDG memerlukan kerja keras dan
kerjasama baik dengan warga negara, sektor swasta, antar
pemerintah negara berkembang, maupun komunitas
donor/kreditor.
• Salah satu upaya pencapaian target MDG dengan
membentuk program kerjasama dengan UNICEF.

3. Latar Belakang:
• Program Kerjasama dilakukan untuk periode 2006-2010.
• Tema program: “Meningkatkan Martabat Anak”.
• Salah satu lingkup program: Air Minum dan Penyehatan
Lingkungan.

4. Tujuan:
• Meningkatkan kesempatan melanjutkan pendidikan bagi
anak-anak dengan membangun lingkungan yang kondusif
dalam rangka mencapai Wajib Belajar 9 tahun dan
penyediaan kesempatan pendidikan non-formal termasuk
mendukung pemerintah untuk mendukung penurunan angka
buta huruf hingga 5 persen pada tahun 2009.
• Mengembangkan usaha-usaha dalam target PNBI tahun 2015
untuk air minum dan sanitasi dasar.
• Meningkatkan cakupan rumah tangga dan sekolah dalam
akses pelayanan air bersih dan sanitasi dasar, dengan fokus
30 kabupaten/kota.

5. Pelaksanaan Program:
Diarahkan pada 3 pokok program, yaitu:
• Implementasi program dengan membangun prasarana dan
sarana sesuai prinsip Kebijakan Air Minum dan Penyehatan
Lingkungan berbasis Masyarakat.
• Penguatan Pemerintah Daerah, dengan membangun kapasitas
Pemda dalam menyusun kebijakan skala daerah dan
mengelola implementasi program lapangan.
• Membangun sistem monitoring dan evaluasi terpadu dengan
mengembangkan Sistem Informasi Manajemen.

6. Pendanaan dan Lokasi:
Pendanaan:
Biaya untuk mendukung program kerjasama ini berasal dari
UNICEF. Dengan rincian:
• Anggaran yang diperkirakan : US $ 2.956.000,-
• Dana yang dialokasikan : US $ 2.948.646,96
• Anggaran tanpa alokasi : US $ 7.354,04
Lokasi:
Dalam jangka 5 tahun program ini (2006-2010), UNICEF
berusaha
mengembangkan di 7 propinsi yaitu: NAD, Jawa Barat,
Jawa Tengah, DIY, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat,
Banten, meliputi hampir 30 kabupaten/kota.

7. Status Pelaksanaan
Tahun 2006:
• Tangki Penampung Air Hujan : 1170 PAH di Alor, 445 PAH
di Ende.
• Sistem PAM perpipaan : 5 sistem di Alor, 3 sistem di Ende, 5
sistem di Sikka, 5 sistem di NTB tersebar di 3 kabupaten
(Lombok Tengah, Sumbawa, Bima).
• Pengelolaan data air minum dan penyehatan lingkungan 
sebagai bagian dari proses usulan Susenas 2007.

8. Status Pelaksanaan
Tahun 2007:
• Mengembangkan sistem PAH di NTT (Alor, Ende, & Sikka)
serta NTB di lokasi desa bertetangga dari yang sudah
dibangun.
• Melanjutkan program usulan pengelolaan data AMPL 
usulan Susenas BPS 2007.
• Capacity Building Pemerintah Daerah dengan menyusun
Annual Work Plan 2007 secara partisipatif di kabupaten di
NTT pada Februari 2007. selanjutnya akan dikembangkan di
NTB.

9. TERIMA KASIH