1. KOTA CIMAHI
SALUYU NGAWANGUN JATI MANDIRI
KONSENTRASI
INDUSTRI CIMAHI
1
2. CIMAHI
Umum:
Luas wilayah 40,25 km2
Jumlah kecamatan 3 dan kelurahan 15
Jumlah penduduk 483.000 (jiwa) dan keluarga (KK)
98.127 Jumlah penduduk miskin 10,28% dan KK
10,28 %
Pertumbuhan penduduk per tahun 2,61 %
Urbanisasi penduduk per tahun 4-5%
Pelayanan air limbah domestik ditangani dengan
sistem on-site dan off-site
2
3. Air Limbah
Pelayanan off-site sistem skala kota melayani sekitar
1-2% wilayah kota dan5% penduduk kota. Dibangun
sejak tahun 2004
Pelayanan off-site sistem diprioritaskan pada daerah
padat pemukiman dengan pertimbangan keterbatasan
lahan dan pencemaran air tanah
Terdapat pelayanan off-site sistem skala kawasan,
melayani 200 KK dibangun pada tahun 2004 Oleh
BPLHD Prov. Jabar dengan dana dari APBD Prov.
Jabar TA 2003-2004
3
4. Air Limbah
Pelayanan on-site sistem sekitar20% penduduk yang
mempunyai jamban pribadi (95%), jamban komunal
(5%)
Pelayanan off-site melayani 50 HC, sambungan rumah
dari total sambungan yang direncanakan sebanyak
200 sambungan
IPAL Tangki AG dengan kapasitas 0,75 l/det yang
dibangun pada tahun 2004 Oleh BPLHD Prov. Jabar
IPAL Tangki AG,saat ini masih berfungsi
IPAL Tangki AG ,dapat mereduksi BOD dari 200 mg/lt
menjadi 50 mg/lt.
IPLT belum ada
4
5. CIMAHI
PERSAMPAHAN
Daerah pelayanan meliputi 3 Kecamatan dari total
3 Kecamatan
Cakupan penduduk dilayani 39 % dari total
penduduk administrasi atau 39 % dari penduduk
daerah pelayanan (perkotaan)
Timbulan Sampah 2,5 l/o/h (data primer th 2003)
Total Timbulan Sampah1200 m3/hari, Sampah
Domestik 950 m3/hari, Sampah Pasar 225 m3/hari
(termasuk sampah daerah komersial) dan
penyapuan jalan 25m3/hari
5
6. PERSAMPAHAN
Timbulan sampah kota 1200m3/hari, terdiri dari 62%
organik dan 38% an-organik
Dilayani oleh Instansi Pengelola 138 m3/hari, dikelola
oleh masyarakat 29 m3/hari (dibuat kompos), yang
tidak dikelola (dibuang sembarangan), masih ada
yang tidak dikelola
Tarif rata-rata rumah tangga Rp 2.000,00 per bulan
Collection Eficiensy tarif sampah 15 %
6
7. PERSAMPAHAN
Lokasi TPA saat ini di Desa Sarimukti Kec. Cipatat
Kab. Bandung Berjarak 40 km dari pusat kota dengan
luas 21,3 Ha, terletak didaerah hutan Perhutani
Jarak dari permukiman 3 Km
Dioperasikan sebagai open dumping dengan
Pengelolaan kompos skala TPA bekerja sama dengan
PD. Kebersihan Kota Bandung dikelola oleh Unit
Pengelola Operasional (UPO) Sarimukti
Kapasitas sampah yang diolah 2.146 m3/hari (sampah
masuk harian)
7
8. Kesehatan Umum dan Hygiene Practices
Penyakit utama yang disebabkan oleh air diare, DBD,
dan disentri
Daerah paling rawan terhadap penyakit tersebut Kel.
Cigugur Tengah Kec. Cimahi Tengah
Ada perhubungan antara penyakit tersebut dengan
masalah persampahan kota
8
9. Kesehatan Umum dan Hygiene Practices
Masyarakat mendapat pelayanan air minum dari
perpipaan PDAM 18% dan dari suplai beberapa pabrik
1-2 %
Kampanye pengetahuan masyarakat untuk sektor
sanitasi (sanitation awareness campaigns) selalu
dilakukan rutin, dan dimasukkan pada kegiatan setiap
tahun anggaran
Cara pengelolaan air limbah dan sampah dari rumah
sakit ada, tetapi belum sesuai ketentuan
9
10. KELEMBAGAAN
Instansi Pengelola Sampah Kota dilaksanakan oleh :
UPTD Kebersihan di bawah Dinas Lingkungan Hidup
UPTD Kebersihan melakukan pengangkutan sampah
dari tempat pembuangan sementara ke tempat
pengolahan akhir sampah
Instansi Pengelola Air Limbah Kota on site sistem
dilaksanakan oleh : masyarakat sendiri
Keterlibatan/peran swasta pada pengomposan
komunal
10
11. PARTISIPASI MASYARAKAT
PERSAMPAHAN
Sebutkan program penanganan masalah sampah
yang dilakukan kelompok masyarakat :
1. Program Pengomposan sampah oleh
Masyarakat : Composting komunal di seluruh
Kelurahan
2. Program 3R sampah oleh Kelompok Paguyuban
Kompos Kota Cimahi
3. Program “Sekolah Hijau/Green School” di 2
sekolah sebagai pilot project
11
12. PERSAMPAHAN
Lembaga masyarakat (community-based organization)
yang aktif dalam sektor sanitasi Paguyuban Kompos
Kota Cimahi, KWT, kelompok PKK
Key stakeholders (pemangku kepentingan)dalam
sektor sanitasi Pemkot, Masyarakat, Pihak swasta
yang terkait
12
13. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
SANITASI KOTA
Teknis Operasional
Keterbatasan Armada
Keterbatasan Lahan TPS/TPA/IPLT/IPAL, TPA yang
ada masih perlu rehabilitasi
Teknologi masih sederhana sesuai anggaran yang
ada
Tidak sesuai dengan kapasitas plan, sehingga sistem
terlihat overload
13
14. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
SANITASI KOTA
Kelembagaan
Sistem Manajemen yang belum tertata bagus
SDM yang tidak capable di bidang sanitasi
Sedikitnya background pendidikan sanitasi pada
bidang teknis pelaksana
Sosial/ kebudayaan masyarakat
Pertisipasi Masyarakat secara umum masih rendah
Sudah ada Paguyuban Kompos Kota Cimahi sebagai
wadah komunikasi antar pelaku kompos
14
15. Pendanaan
Keuangan Pemerintah Kota masih memerlukan
bantuan untuk penanganan sanitasi
Kontribusi anggaran untuk penanganan masalah
sanitasi (persampahan dan limbah) kira-kira hanya 3%
dari APBD
Anggaran yang direalisasikan untuk O&M sarana dan
prasarana sanitasi yang dibangun kurang lebih Rp. 2M
15
16. SOLID WASTE & WASTE WATER MANAGEMENT/
IMPROVEMENT PROGRAM
Pemerintah Kota mempunyai master plan SANITASI
(air limbah)
Pemeritah Kota telah menganggarkan dana untuk
penyusunan master plan tersebut
Pemerintah Kota menyadari pentingnya master plan
persampahan dan sanitasi sesuai dengan aturan
yang tercantum dalam PP 16/2005
16
17. SOLID WASTE & WASTE WATER MANAGEMENT/
IMPROVEMENT PROGRAM
Pemerintah Kota telah mempunyai program
pengelolaan persampahan dan sanitasi kota dan telah
dimasukan dalam RPJM/Renstra
Program sanitasi yang sedang berjalan atau sudah
selesai Pembangunan Tangki AG, Composting
komunal di 15 Kelurahan, Rehabilitasi TPA
Leuwigajah untuk aktivasi kembali
17
18. RENCANA MASA DEPAN
Ada kebutuhan/keinginan kuat untuk peningkatan
pelayanan sanitasi dan penurunan incidence penyakit
di masyarakat
Ada program khusus untuk melayani masyarakat
berpendapatan rendah/ miskin di daerah Pemerintah
Kota
Pemerintah Kota mempunyai program pengembangan
sanitasi dan penuran incidence penyakit
Pemerintah Kota sudah mengenal kriteria persiapan
proyek yang disusun oleh pemerintah pusat
Belum ada donor yang berminat menanam modal
(investment) dalam sektor sanitasi di wilayah pemda
18