SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  31
EKSPOS HASIL KAJIAN
   PENYERAHAN URUSAN
PEMERINTAHAN KEPADA DESA
   DI KABUPATEN KUTAI
      KARTANEGARA
PUSAT KAJIAN DAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR III
           LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
                     SAMARINDA
Tim Peneliti Bidang Kajian PKP2A III
       LAN Samarinda
   Tri Widodo W. Utomo
   Siti Zakiyah
   Said Fadhil
   Andi Wahyudi
   Fani Heru Wismono
   Rustan A
   Maria AP Sari
   Tri Noor Azizah
   Lany Erinda R
   Betha Miranti A
LATAR BELAKANG
 Pemerintah Desa merupakan pemerintah yang paling
  dekat dengan masyarakat di tingkat bawah sehingga
  memiliki peran dan posisi yang strategis dalam
  pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat.
 Kondisi saat ini pemerintah desa kurang berperan
  dalam pemberdayaan masyarakat, peran desa selama
  ini lebih menonjol dalam pelayanan administratif surat
  menyurat.
 Desa merupakan daerah otonom maka penyerahan
  urusan pemerintahan menjadi suatu yang mutlak
  dilakukan.
 Penyerahan urusan tersebut perlu disertai dengan
  pembiayaan dalam rangka pelaksanaan urusan
  pemerintahan desa.
Lanjutan…
   Penyerahan urusan yang lebih besar kepada desa
    yang disertai dengan peningkatan kualitas
    pemerintah desa merupakan langkah penting
    untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan
    pemberdayaan masyarakat desa.
Pengertian Desa
   Desa adalah kesatuan masyarakat hukum
    yang memiliki batas-batas wilayah yang
    berwenang untuk mengatur dan mengurus
    kepentingan masyarakat setempat,
    berdasarkan asal-usul dan adat istiadat
    setempat yang diakui dan dihormati dalam
    sistem Pemerintahan Negara Kesatuan
    Republik Indonesia.
Kewenangan Desa menurut UU No.
32/2004 Pasal 206 dan PP No. 72/2005
               Pasal 7
    Urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan
     hak asal-usul desa (hak autochtoon)
    Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
     kabupaten/kota yang diserahkan pengaturannya
     kepada desa
    Tugas pembantuan dari pemerintah, pemerintah
     provinsi, dan/atau pemerintah kabupaten/kota
    Urusan pemerintahan lainnya yang oleh peraturan
     perundang-undangan diserahkan kepada desa.
Tahapan Kajian
  Pembuatan tipologi desa-desa berdasarkan
  potensi dan kondisi masing-masing desa
  untuk menerima urusan dari Pemerintah
  Kabupaten Kutai Kartanegara
K Penetapan klasifikasi masing-masing desa di
  Kabupaten Kutai Kartanegara berdasarkan
  tipologi yang telah dibuat
l Penetapan urusan-urusan yang akan
  diserahkan kepada desa berdasarkan
  klasifikasi masing-masing desa tersebut.
RUANG LINGKUP
   Kajian ini membatasi pada urusan-urusan
    pemerintahan Pemerintah Kab. Kukar
    yang dapat diserahkan kepada desa
    menurut Permendagri No. 30 Tahun
    2006 serta Perda tentang Urusan
    Pemerintahan Kab. Kukar, dengan
    mempertimbangkan karakteristik masing-
    masing desa.
KERANGKA BERPIKIR
    Penyerahan urusan pemerintahan dari
    kabupaten/kota kepada desa didasarkan pada 3
    (tiga) faktor, yaitu:

   Pertama berdasarkan urusan pemerintahan
    yang dimiliki oleh desa secara normatif (top
    down) mengacu pada UU No. 32 Tahun 2004,
    PP No. 72 Tahun 2005 dan Permendagri No. 30
    Tahun 2006 sebagai peraturan pelaksanaannya.
   Kedua, penyerahan urusan pemerintahan kepada
    desa juga mempertimbangkan potensi dan karakteristik
    masing-masing desa. Mengingat bahwa potensi dan
    karakteristik masing-masing desa tidak seragam
    sehingga perlu dilakukan pemetaan terhadap masing-
    masing desa.

   Ketiga adalah persepsi aparat pemerintah desa
    tentang urgensi penyerahan urusan-urusan
    pemerintahan kepada desa dan kemampuan aparat
    desa dalam melaksanakan urusan-urusan yang akan
    diserahkan kepada desa tersebut. Persepsi aparat desa
    ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada
    para aparat desa.
Skema Alur Berpikir
                      UU NO.32/ 2004
                       PP NO.72/ 2005
                  PERMENDAGRI NO.30/ 2006
                  PERDA URUSAN KABUPATEN



Persepsi Aparat        Urusan yang            PERDA Urusan
Desa                    Diserahkan                Desa
                       kepada Desa

                                            Peraturan Bupati
                       Tipologi Desa


                                             Pelayanan dan
                                             Pemberdayaan
                                            Masyarakat Desa
METODE KAJIAN
 Kajian ini menggunakan metode deskriptif analisis
  dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.
  Pengumpulan data dilakukan dengan 2 cara, yaitu
  pengumpulan data-data sekunder dan penyebaran
  kuesioner kepada aparat desa, dengan penentuan
  sampel secara random bertujuan (purposive
  random sampling).
 Penyebaran kuesioner dimaksudkan untuk
  mengetahui persepsi aparat desa tentang
  kemampuan mereka dalam melaksanakan urusan-
  urusan yang akan diserahkan kepada desa.
Variabel Tipologi
• Variabel jumlah penduduk diberikan bobot 60,
  sedangkan luas wilayah diberikan bobot 40.
  Tipologi desa diperoleh dari penjumlahan bobot
  nilai masing-masing desa, kemudian total skor
  dari pembobotan akan menentukan masing-
  masing desa yang dibagi menjadi 4 tipe, yaitu:
  tipe A, B, C atau D.

• Lebar interval diperoleh dari penghitungan batas
  atas (nilai tertinggi) potensi desa yaitu nilai
  jumlah penduduk dan luas wilayah, dikurangi
  batas bawah (nilai terendah), kemudian dibagi 4.
Penentuan bobot nilai ini dilakukan dengan alasan:

• Pola umum ini secara luas diadopsi dalam peraturan
  perundangan-undangan, yaitu seperti yang digunakan dalam
  PP 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
  untuk melakukan klasifikasi daerah sebagai pertimbangan
  dalam menentukan jumlah SKPD.

• Masyarakat/penduduk merupakan obyek sekaligus subyek
  dalam pelayanan publik dan menjadi target kebijakan (policy
  target) sehingga memiliki peran dan posisi yang penting.

• Luas wilayah, APBDesa (Anggaran Pendapatan dan Belanja
  Desa), sarana dan prasarana, dan sebagainya merupakan alat
  kebijakan (policy tools) yang akan menghasilkan policy
  outcomes, yang kesemuanya bermuara pada peningkatan dan
  perbaikan kesejahteraan masyarakat.
Jumlah Kelas Interval = 4

Lebar Interval (LI)     = Batas Atas – Batas Bawah
                                          4
Variabel               Kelas Interval                 Nilai

Jumlah               ≥ Batas Bawah + 3 LI + 1            60
Penduduk        (Batas Bawah + 2 LI + 1) - (Batas        45
                          Bawah + 3 LI)
              (Batas Bawah + LI) + 1 - (Batas Bawah      30
                              + 2 LI)
                  ≤ (Batas Bawah + LI)                   15
Luas                 ≥ Batas Bawah + 3 LI + 1            40
Wilayah         (Batas Bawah + 2 LI + 1) - (Batas        30
                          Bawah + 3 LI)
              (Batas Bawah + LI) + 1 - (Batas Bawah      20
                              + 2 LI)
                  ≤ (Batas Bawah + LI)                   10
Dari penjumlahan nilai masing-masing variabel
akan diperoleh total skor untuk masing-masing
desa. Total skor tersebut menentukan tipe desa
yangbersangkutan dengan ketentuan sebagai
berikut:
 TOTAL SKOR       TIPOLOGI       POTENSI
     ≥ 76             A        Sangat Tinggi
    51 – 75           B           Tinggi
    26 – 50           C          Sedang
     ≤ 25             D          Rendah
Jumlah Desa
Berdasarkan pola penghitungan diatas kemudian
  diperoleh hasil tipe-tipe desa di Kabupaten Kukar
  sebagai berikut:
 13 desa tipe B
 40 desa tipe C
 132 desa tipe D
 JUMLAH 185 DESA

SAMPEL DESA diambil sebanyak 15% (Suharsimi
  Arikunto, 2002) sehingga diperoleh sampel sejumlah:
 2 desa tipe B
 6 desa tipe C
 20 desa tipe D
 JUMLAH SAMPEL 28 DESA
Distribusi Tipe Desa per Kecamatan
       WILAYAH/                 JUMLAH DESA
      KECAMATAN
                       TIPE B      TIPE C     TIPE D
WILAYAH HULU

1. Kec. Tabang           -           4          15

2. Kec. Kb. Janggut      2           2          7

3. Kec. Kenohan          -           2          6

4. Kec. Muara Wis        -           1          6

5. Kec. Muara Muntai     -           -          13

6. Kec. Kota Bangun      -           1          19

7. Kec. Muara Kaman      -           3          16

JUMLAH (HULU)            2           13         82
Lanjutan…
      WILAYAH/               JUMLAH DESA
     KECAMATAN
                       TIPE B   TIPE C   TIPE D
WILAYAH TENGAH

1. Kec. Loa Kulu         3        4        5

2. Kec. Loa Janan        4        2        2

3. Kec. Tenggarong       -        -        1

4. Kec. Tgr Seberang     2        7        9

5. Kec. Sebulu           -        5        8

JUMLAH (TENGAH)          9        18       25
Lanjutan…
      WILAYAH/               JUMLAH DESA
     KECAMATAN
                      TIPE B    TIPE C   TIPE D
WILAYAH HILIR

1. Kec. Samboja         -         -         4

2. Kec. Muara Jawa      -         -         -

3. Kec. Sanga-sanga     -         -         -

4. Kec. Anggana         1         2         5

5. Kec. Muara Badak     1         5         7

6. Kec. Marang Kayu     -         2         9

JUMLAH (HILIR)          2         9        25

           TOTAL        13        40       132
   HULU + TENGAH +
SAMPEL DESA
NO    KECAMATAN                       DESA                        JML
                       TIPE B         TIPE C           TIPE D
1    Muara Muntai                                 Jantur           2
                                                  Muara Muntai
                                                  Ilir
2    Loa Kulu                       Rempanga      Margahayu        2
3    Loa Janan      Loa Duri Ulu                  Tani Bakti
4    Anggana        Sungai Meriam                 Kutai Lama       2
5    Muara Badak                    Muara Badak   Suka Damai       2
                                    Ilir
6    Sebulu                         Senoni        Manunggal        2
                                                  Daya
7    Kota Bangun                                  Kota Bangun      2
                                                  Ilir
                                                  Kota Bangun I
Lanjutan…
8    Kenohan                               Semayang        1
9    Kembang Janggut                       Kelekat         2
                                           Hambau
10   Muara Kaman                           Muara Kaman     2
                                           Ilir
                                           Sido Mukti
11   Tabang                 Bila Talang    Sidomulyo       3
                                           Muara
                                           Podohon
12   Tenggarong             Manunggal Jaya Perjiwa         3
     Seberang               Suka Maju
13   Marang Kayu                           Santan          2
                                           Tengah
                                           Prangkat Baru
14   Muara Wis                             Melintang        1
     JUMLAH             2           6            20        28
Jumlah Urusan Yang Diserahkan
              JUMLAH URUSAN BERDASARKAN STATUSNYA
TIPOLOGI                   DISERAHKAN        TIDAK
  DESA     DISERAHKAN         DENGAN       DISERAHKAN
                              CATATAN
   B       118 rincian   105 rincian    7 rincian tersebar
                                           di 6 bidang

   C       170 rincian   42 rincian     18 rincian tersebar
                                          di 8 bidang

   D       194 rincian   25 rincian     11 rincian tersebar
                                          di 5 bidang
Fungsi-Fungsi Tugas Pemerintah Desa Terhadap
           Urusan Yang Akan Diserahkan Pada Desa

NO         FUNGSI URUSAN YANG            FREKUENSI / BEBAN
               DISERAHKAN                      KERJA
                                       TIPE B   TIPE C   TIPE D
1    Pembangunan/ Pengembangan          41       26       18
2    Rekomendasi                        40       39       41
3    Pengaturan dan Penetapan           31       28       26
4    Sosialisasi/ Pemasyarakatan        23       14       13
5    Fasilitasi                         18       19       22
6    Pemeliharaan                       17        4        4
7    Pembinaan dan Pembantuan           16       16       17
8    Pengelolaan/ Pemanfaatan           15       31       38
9    Perlindungan dan Penanggulangan    14        3        6
10   Pendataan/ Registrasi               5       23       23
11   Pemantauan/ Pengawasan              3        9       10
                  Total                 223      212      219
2 Kategori Penyerahan Urusan
Penyerahan urusan kepada desa meliputi 2 (dua)
  kategori yaitu urusan yang diserahkan tanpa
  catatan dan urusan yang diserahkan dengan
  catatan.

Urusan yang diserahkan dengan catatan perlu
 perlakuan khusus dari pemerintah kabupaten,
 yaitu berupa pengembangan kapasitas (capacity
 building) kepada desa, pendampingan, bimbingan
 dan pelatihan yang cukup kepada desa untuk
 meningkatkan kemampuan desa dalam
 menjalankan urusan-urusan yang diserahkan.
Pelaporan dan Evaluasi
Pemantauan terhadap pelaksanaan urusan
  pemerintahan desa yaitu Laporan Pelaksanaan
  Urusan Pemerintahan yang telah diserahkan
  kepada Pemerintah Desa untuk kemudian
  dilakukan evaluasi.
Apabila pelaksanaan urusan Pemerintahan
  Kabupaten yang telah diserahkan kepada Desa
  dalam kurun waktu 2 (dua) tahun tidak berjalan
  secara efektif, pemerintah Kabupaten dapat
  menarik sebagian atau seluruh urusan
  pemerintahan yang telah diserahkan tersebut.
  (Permendagri No. 30 Tahun 2007 Pasal 6)
Kendala Pelaksanaan Urusan

• Sumber Daya Aparatur (kualitatif dan
  kuantitatif)
• Kurangnya Berkoordinasi antara Pemerintah
  Kabupaten Dengan Pemerintah Desa.
• Sarana dan prasarana Pemerintah Desa yang
  belum memadai
• Kondisi Geografis
• Penentuan Batas Desa Yang Belum Jelas.
ANALISIS MEDAN KEKUATAN
                                                Perbatasan Desa
Komitmen Desa
                                                Geografis
             Potensi                                      Sarpras
  Komitmen Kab                                  Koordinasi
       ADD                                               SDM
              5   4     3   2   1   1   2   3      4    5
      Strenght (S)                                Weakness (W)


  S
         >1          (Baik)
  W      =1          (Sedang)
         <1          (Kurang)

Dimana S adalah strenght (kekuatan) dan W adalah weakness
(kelemahan).
Lanjutan…
      Dari tabel skala tersebut diperoleh faktor kekuatan yaitu:
      Alokasi Dana Desa           =5
      Komitmen Kab                =4
      Potensi Desa                =3
      Komitmen Desa               =5
      Jumlah                      = 17

      Sedangkan faktor kelemahan yaitu:
      SDM                     =5
      Koordinasi              =3
      Sarana prasarana= 5
      Geografis               =3
      Perbatasan Desa         =3
      Jumlah                  = 19

      Maka:
      S/W      = 17/19
               = 0,9     (Kurang)
 Artinya prospek efektivitas pelaksanaan urusan pemerintahan desa
 yang diserahkan oleh pemerintah kabupaten adalah kurang atau
 rendah.
SARAN
 Perlu segera disusun Peraturan Daerah (Perda) tentang Pedoman
  Penyerahan Urusan Pemerintahan kepada Desa
 Melakukan penguatan dan pembinaan kepada aparatur pemerintah desa
  untuk mendukung efektivitas pelaksanaan urusan pemerintahan yang akan
  diserahkan kepada desa. Penguatan dari sisi sumber daya aparatur yaitu
  dengan menutupi kekurangan sumber daya aparatur baik dari sisi
  kuantitas maupun kualitas, dengan melibatkan instansi/dinas teknis
  berkaitan dengan urusan yang diserahkan.
 Pendanaan terhadap urusan yang diserahkan kepada desa perlu
  diintegrasikan dengan program Alokasi Dana Desa (ADD)
 Perlu adanya tertib anggaran dan disiplin anggaran termasuk pedoman-
  pedoman pelaksanaan urusan desa untuk menunjang efektivitas
  penyelenggaraan urusan pemerintahan serta mencegah penyimpangan
  penggunaan anggaran.
SEKIAN
   &
TERIMA
 KASIH
 Semoga Bermanfaat…

Contenu connexe

Tendances

Musrenbangdes kab pidie ta 2012
Musrenbangdes kab pidie ta 2012Musrenbangdes kab pidie ta 2012
Musrenbangdes kab pidie ta 2012
irhaman
 

Tendances (18)

Tips Penyususnan RPJMDes
Tips Penyususnan RPJMDesTips Penyususnan RPJMDes
Tips Penyususnan RPJMDes
 
Buku saku-dana-desa-ttd-menteri-final-cover opt
Buku saku-dana-desa-ttd-menteri-final-cover optBuku saku-dana-desa-ttd-menteri-final-cover opt
Buku saku-dana-desa-ttd-menteri-final-cover opt
 
Permen no 81 tahun 2015
Permen no 81 tahun 2015Permen no 81 tahun 2015
Permen no 81 tahun 2015
 
Contoh program kerja rukun warga
Contoh program kerja rukun wargaContoh program kerja rukun warga
Contoh program kerja rukun warga
 
Draft lpp des
Draft lpp desDraft lpp des
Draft lpp des
 
Paparan Sosialisasi ADD_2018
Paparan Sosialisasi ADD_2018Paparan Sosialisasi ADD_2018
Paparan Sosialisasi ADD_2018
 
Peran Bpd Dalam Perencanaan Pembangunan Desa | Malming Desa 06 Feb 2021
Peran Bpd Dalam  Perencanaan Pembangunan Desa | Malming Desa 06 Feb 2021Peran Bpd Dalam  Perencanaan Pembangunan Desa | Malming Desa 06 Feb 2021
Peran Bpd Dalam Perencanaan Pembangunan Desa | Malming Desa 06 Feb 2021
 
Pidato selamatan Desa 2021
Pidato selamatan  Desa 2021Pidato selamatan  Desa 2021
Pidato selamatan Desa 2021
 
Perumahan Permata Cimanggis | Rapat Pemilihan Ketua RT 1 RW 21
Perumahan Permata Cimanggis | Rapat Pemilihan Ketua RT 1 RW 21Perumahan Permata Cimanggis | Rapat Pemilihan Ketua RT 1 RW 21
Perumahan Permata Cimanggis | Rapat Pemilihan Ketua RT 1 RW 21
 
Pandangan Revisi UU 6 2014 Forum Sekdes
Pandangan Revisi UU 6 2014 Forum SekdesPandangan Revisi UU 6 2014 Forum Sekdes
Pandangan Revisi UU 6 2014 Forum Sekdes
 
Buku pintar-dana-desa-221117 1630-web_opt
Buku pintar-dana-desa-221117 1630-web_optBuku pintar-dana-desa-221117 1630-web_opt
Buku pintar-dana-desa-221117 1630-web_opt
 
Desa Masuk Kampus
Desa Masuk KampusDesa Masuk Kampus
Desa Masuk Kampus
 
Pengembangan insentif daerah dalam peningkatan pelayanan dasar di prov sulut
Pengembangan insentif daerah dalam peningkatan pelayanan dasar di prov sulutPengembangan insentif daerah dalam peningkatan pelayanan dasar di prov sulut
Pengembangan insentif daerah dalam peningkatan pelayanan dasar di prov sulut
 
Bahan rakornas desa kemendagri 29 juli 2015
Bahan rakornas desa kemendagri 29 juli 2015 Bahan rakornas desa kemendagri 29 juli 2015
Bahan rakornas desa kemendagri 29 juli 2015
 
Musrenbangdes kab pidie ta 2012
Musrenbangdes kab pidie ta 2012Musrenbangdes kab pidie ta 2012
Musrenbangdes kab pidie ta 2012
 
Buku 4 sistem-pembangunan-desa-rev
Buku 4 sistem-pembangunan-desa-revBuku 4 sistem-pembangunan-desa-rev
Buku 4 sistem-pembangunan-desa-rev
 
Pengembangan kerjasama antar desa dalam mendukung pengembangan ekonomi unggul...
Pengembangan kerjasama antar desa dalam mendukung pengembangan ekonomi unggul...Pengembangan kerjasama antar desa dalam mendukung pengembangan ekonomi unggul...
Pengembangan kerjasama antar desa dalam mendukung pengembangan ekonomi unggul...
 
Paparan perencanaan DD 2018
Paparan perencanaan DD 2018Paparan perencanaan DD 2018
Paparan perencanaan DD 2018
 

En vedette (8)

Permen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desa
Permen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desaPermen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desa
Permen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desa
 
Peranan DPRD dalam Penyusunan Perda
Peranan DPRD dalam Penyusunan PerdaPeranan DPRD dalam Penyusunan Perda
Peranan DPRD dalam Penyusunan Perda
 
Penyusunan Perda tentang CSR/TSP
Penyusunan Perda tentang CSR/TSP Penyusunan Perda tentang CSR/TSP
Penyusunan Perda tentang CSR/TSP
 
Powerpoint
PowerpointPowerpoint
Powerpoint
 
Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah Dan Kewe...
Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah Dan Kewe...Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah Dan Kewe...
Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah Dan Kewe...
 
MS. Power Point PKN (Otonomi Daerah)
MS. Power Point PKN (Otonomi Daerah)MS. Power Point PKN (Otonomi Daerah)
MS. Power Point PKN (Otonomi Daerah)
 
Pp 38 2007 pembagian urusan pemerintahan lengkap
Pp 38 2007 pembagian urusan pemerintahan   lengkapPp 38 2007 pembagian urusan pemerintahan   lengkap
Pp 38 2007 pembagian urusan pemerintahan lengkap
 
Ms.PowerPoint Pkn - Otonomi Daerah kls IX
Ms.PowerPoint Pkn - Otonomi Daerah kls IXMs.PowerPoint Pkn - Otonomi Daerah kls IX
Ms.PowerPoint Pkn - Otonomi Daerah kls IX
 

Similaire à Kajian Penyerahan Urusan Pemerintahan Kepada Desa Di Kabupaten Kutai Kartanegara

Lppd akhir masa jabatan 2007 2013
Lppd akhir masa jabatan 2007 2013Lppd akhir masa jabatan 2007 2013
Lppd akhir masa jabatan 2007 2013
Abdul Kohar
 
Profil PNPM-MP Kabupaten Taput
Profil PNPM-MP Kabupaten TaputProfil PNPM-MP Kabupaten Taput
Profil PNPM-MP Kabupaten Taput
Taput17
 

Similaire à Kajian Penyerahan Urusan Pemerintahan Kepada Desa Di Kabupaten Kutai Kartanegara (20)

Penataan Kewenangan Pemdes
Penataan Kewenangan PemdesPenataan Kewenangan Pemdes
Penataan Kewenangan Pemdes
 
New Site Development (NSD) Jatiwangi Kota Bima
New Site Development (NSD) Jatiwangi Kota BimaNew Site Development (NSD) Jatiwangi Kota Bima
New Site Development (NSD) Jatiwangi Kota Bima
 
Lppd
LppdLppd
Lppd
 
SALINAN INMENDAGRI NOMOR 25 TAHUN 2022
SALINAN INMENDAGRI NOMOR 25 TAHUN 2022SALINAN INMENDAGRI NOMOR 25 TAHUN 2022
SALINAN INMENDAGRI NOMOR 25 TAHUN 2022
 
Lap.fakanal.2.gam um rtr pedesaan ma.jbi
Lap.fakanal.2.gam um rtr pedesaan ma.jbiLap.fakanal.2.gam um rtr pedesaan ma.jbi
Lap.fakanal.2.gam um rtr pedesaan ma.jbi
 
4 bab i pendahuluan lkpj desa titian resak
4 bab i pendahuluan lkpj desa titian resak4 bab i pendahuluan lkpj desa titian resak
4 bab i pendahuluan lkpj desa titian resak
 
BIMTEK-Perencanaan Pembangunan Desa KUTIM-Rustan
BIMTEK-Perencanaan Pembangunan Desa KUTIM-RustanBIMTEK-Perencanaan Pembangunan Desa KUTIM-Rustan
BIMTEK-Perencanaan Pembangunan Desa KUTIM-Rustan
 
Untuk paparan pemberdayaan desa mandiri
Untuk paparan pemberdayaan desa mandiriUntuk paparan pemberdayaan desa mandiri
Untuk paparan pemberdayaan desa mandiri
 
Lppd akhir masa jabatan 2007 2013
Lppd akhir masa jabatan 2007 2013Lppd akhir masa jabatan 2007 2013
Lppd akhir masa jabatan 2007 2013
 
Prospek Penataan Kelembagaan Menurut Nu Pemerintah Daerah 2014
Prospek Penataan Kelembagaan Menurut Nu Pemerintah Daerah 2014Prospek Penataan Kelembagaan Menurut Nu Pemerintah Daerah 2014
Prospek Penataan Kelembagaan Menurut Nu Pemerintah Daerah 2014
 
PPD Sragen-1.ppt
PPD Sragen-1.pptPPD Sragen-1.ppt
PPD Sragen-1.ppt
 
Salinan inmendagri nomor 58 tahun 2021 ttg ppkm luar jawa bali level 3, level...
Salinan inmendagri nomor 58 tahun 2021 ttg ppkm luar jawa bali level 3, level...Salinan inmendagri nomor 58 tahun 2021 ttg ppkm luar jawa bali level 3, level...
Salinan inmendagri nomor 58 tahun 2021 ttg ppkm luar jawa bali level 3, level...
 
Gerdu Taskin
Gerdu TaskinGerdu Taskin
Gerdu Taskin
 
Lppd 2011
Lppd 2011Lppd 2011
Lppd 2011
 
Prin penganggaran dan pertanggungjawaban apbd kpd pemdes final edit
Prin penganggaran dan pertanggungjawaban apbd kpd pemdes final editPrin penganggaran dan pertanggungjawaban apbd kpd pemdes final edit
Prin penganggaran dan pertanggungjawaban apbd kpd pemdes final edit
 
Capaian Program KOTAKU DKI jakarta
Capaian Program KOTAKU DKI jakartaCapaian Program KOTAKU DKI jakarta
Capaian Program KOTAKU DKI jakarta
 
Pra Desain ILBK_R16_Pringsewu Utara.pdf
Pra Desain ILBK_R16_Pringsewu Utara.pdfPra Desain ILBK_R16_Pringsewu Utara.pdf
Pra Desain ILBK_R16_Pringsewu Utara.pdf
 
Salinan inmendagri no 44 tahun 2021 Non Jawa Bali
Salinan inmendagri no 44 tahun 2021 Non Jawa BaliSalinan inmendagri no 44 tahun 2021 Non Jawa Bali
Salinan inmendagri no 44 tahun 2021 Non Jawa Bali
 
Profil PNPM-MP Kabupaten Taput
Profil PNPM-MP Kabupaten TaputProfil PNPM-MP Kabupaten Taput
Profil PNPM-MP Kabupaten Taput
 
Perencanaan keuangan
Perencanaan keuanganPerencanaan keuangan
Perencanaan keuangan
 

Plus de Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN

Plus de Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN (20)

Policy Paper Strategi Kebijakan Penguatan Pelayanan Investasi di Daerah Tahun...
Policy Paper Strategi Kebijakan Penguatan Pelayanan Investasi di Daerah Tahun...Policy Paper Strategi Kebijakan Penguatan Pelayanan Investasi di Daerah Tahun...
Policy Paper Strategi Kebijakan Penguatan Pelayanan Investasi di Daerah Tahun...
 
Policy Paper: Strategi Kebijakan Pengembangan ASN Daerah Penyangga/ Mitra IKN
Policy Paper: Strategi Kebijakan Pengembangan ASN Daerah Penyangga/ Mitra IKNPolicy Paper: Strategi Kebijakan Pengembangan ASN Daerah Penyangga/ Mitra IKN
Policy Paper: Strategi Kebijakan Pengembangan ASN Daerah Penyangga/ Mitra IKN
 
Buku Policy Brief-Telaah Isu Strategis-Penyederhanaan Birokrasi (final) 2022.pdf
Buku Policy Brief-Telaah Isu Strategis-Penyederhanaan Birokrasi (final) 2022.pdfBuku Policy Brief-Telaah Isu Strategis-Penyederhanaan Birokrasi (final) 2022.pdf
Buku Policy Brief-Telaah Isu Strategis-Penyederhanaan Birokrasi (final) 2022.pdf
 
Penguatan Daerah Penyangga Ibu Kota Negara (IKN)
Penguatan Daerah Penyangga Ibu Kota Negara (IKN)Penguatan Daerah Penyangga Ibu Kota Negara (IKN)
Penguatan Daerah Penyangga Ibu Kota Negara (IKN)
 
Pengenalan Pengelolaan Jurnal Borneo Administrator-2020
Pengenalan Pengelolaan Jurnal Borneo Administrator-2020Pengenalan Pengelolaan Jurnal Borneo Administrator-2020
Pengenalan Pengelolaan Jurnal Borneo Administrator-2020
 
Kajian penguatan daerah penyangga dalam mendukung IKN 2020
Kajian penguatan daerah penyangga dalam mendukung IKN 2020Kajian penguatan daerah penyangga dalam mendukung IKN 2020
Kajian penguatan daerah penyangga dalam mendukung IKN 2020
 
Konsep Perhitungan Tunjangan Transport atau Tunjangan Mobilitas Kerja Sebagai...
Konsep Perhitungan Tunjangan Transport atau Tunjangan Mobilitas Kerja Sebagai...Konsep Perhitungan Tunjangan Transport atau Tunjangan Mobilitas Kerja Sebagai...
Konsep Perhitungan Tunjangan Transport atau Tunjangan Mobilitas Kerja Sebagai...
 
survey kepuasan masyarakat & survey kepuasan pegawai 2020
survey kepuasan masyarakat & survey kepuasan pegawai 2020survey kepuasan masyarakat & survey kepuasan pegawai 2020
survey kepuasan masyarakat & survey kepuasan pegawai 2020
 
Daftar berita inovasi melawan corona (jilid 1)
Daftar berita inovasi melawan corona (jilid 1)Daftar berita inovasi melawan corona (jilid 1)
Daftar berita inovasi melawan corona (jilid 1)
 
Ekspose Kajian Kepemimpinan Kewirausahaan Daerah 2019
Ekspose Kajian Kepemimpinan Kewirausahaan Daerah 2019Ekspose Kajian Kepemimpinan Kewirausahaan Daerah 2019
Ekspose Kajian Kepemimpinan Kewirausahaan Daerah 2019
 
Policy Brief Optimalisasi Pengawasan Netralitas ASN
Policy Brief Optimalisasi Pengawasan Netralitas ASNPolicy Brief Optimalisasi Pengawasan Netralitas ASN
Policy Brief Optimalisasi Pengawasan Netralitas ASN
 
Policy Brief Pelaksanaan Kebijakan Netralitas ASN
Policy Brief Pelaksanaan Kebijakan Netralitas ASNPolicy Brief Pelaksanaan Kebijakan Netralitas ASN
Policy Brief Pelaksanaan Kebijakan Netralitas ASN
 
Kajian aktualisasi revolusi mental-PKP2A III LAN 2017
Kajian aktualisasi revolusi mental-PKP2A III LAN 2017Kajian aktualisasi revolusi mental-PKP2A III LAN 2017
Kajian aktualisasi revolusi mental-PKP2A III LAN 2017
 
Kajian pemetaan kemanfaatan proyek perubahan pasca diklatpim
Kajian pemetaan kemanfaatan proyek perubahan pasca diklatpimKajian pemetaan kemanfaatan proyek perubahan pasca diklatpim
Kajian pemetaan kemanfaatan proyek perubahan pasca diklatpim
 
Telaahan TPP Kaltim 2016
Telaahan TPP Kaltim 2016Telaahan TPP Kaltim 2016
Telaahan TPP Kaltim 2016
 
Policy Brief 2016 (Diskresi)
Policy Brief 2016 (Diskresi)Policy Brief 2016 (Diskresi)
Policy Brief 2016 (Diskresi)
 
Policy Brief 2016 (Potensi SDM)
Policy Brief 2016 (Potensi SDM)Policy Brief 2016 (Potensi SDM)
Policy Brief 2016 (Potensi SDM)
 
Policy Brief 2016 (Peningkatan Kapasitas Desa)
Policy Brief 2016 (Peningkatan Kapasitas Desa)Policy Brief 2016 (Peningkatan Kapasitas Desa)
Policy Brief 2016 (Peningkatan Kapasitas Desa)
 
Policy Brief 2016 (kapasitas desa)
Policy Brief 2016 (kapasitas desa)Policy Brief 2016 (kapasitas desa)
Policy Brief 2016 (kapasitas desa)
 
Presentasi potensi SDM sebatik/ Perbatasan
Presentasi potensi SDM sebatik/ PerbatasanPresentasi potensi SDM sebatik/ Perbatasan
Presentasi potensi SDM sebatik/ Perbatasan
 

Kajian Penyerahan Urusan Pemerintahan Kepada Desa Di Kabupaten Kutai Kartanegara

  • 1. EKSPOS HASIL KAJIAN PENYERAHAN URUSAN PEMERINTAHAN KEPADA DESA DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PUSAT KAJIAN DAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR III LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA SAMARINDA
  • 2. Tim Peneliti Bidang Kajian PKP2A III LAN Samarinda  Tri Widodo W. Utomo  Siti Zakiyah  Said Fadhil  Andi Wahyudi  Fani Heru Wismono  Rustan A  Maria AP Sari  Tri Noor Azizah  Lany Erinda R  Betha Miranti A
  • 3. LATAR BELAKANG  Pemerintah Desa merupakan pemerintah yang paling dekat dengan masyarakat di tingkat bawah sehingga memiliki peran dan posisi yang strategis dalam pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat.  Kondisi saat ini pemerintah desa kurang berperan dalam pemberdayaan masyarakat, peran desa selama ini lebih menonjol dalam pelayanan administratif surat menyurat.  Desa merupakan daerah otonom maka penyerahan urusan pemerintahan menjadi suatu yang mutlak dilakukan.  Penyerahan urusan tersebut perlu disertai dengan pembiayaan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan desa.
  • 4. Lanjutan…  Penyerahan urusan yang lebih besar kepada desa yang disertai dengan peningkatan kualitas pemerintah desa merupakan langkah penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat desa.
  • 5. Pengertian Desa  Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  • 6. Kewenangan Desa menurut UU No. 32/2004 Pasal 206 dan PP No. 72/2005 Pasal 7  Urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal-usul desa (hak autochtoon)  Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten/kota yang diserahkan pengaturannya kepada desa  Tugas pembantuan dari pemerintah, pemerintah provinsi, dan/atau pemerintah kabupaten/kota  Urusan pemerintahan lainnya yang oleh peraturan perundang-undangan diserahkan kepada desa.
  • 7. Tahapan Kajian Pembuatan tipologi desa-desa berdasarkan potensi dan kondisi masing-masing desa untuk menerima urusan dari Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara K Penetapan klasifikasi masing-masing desa di Kabupaten Kutai Kartanegara berdasarkan tipologi yang telah dibuat l Penetapan urusan-urusan yang akan diserahkan kepada desa berdasarkan klasifikasi masing-masing desa tersebut.
  • 8. RUANG LINGKUP  Kajian ini membatasi pada urusan-urusan pemerintahan Pemerintah Kab. Kukar yang dapat diserahkan kepada desa menurut Permendagri No. 30 Tahun 2006 serta Perda tentang Urusan Pemerintahan Kab. Kukar, dengan mempertimbangkan karakteristik masing- masing desa.
  • 9. KERANGKA BERPIKIR Penyerahan urusan pemerintahan dari kabupaten/kota kepada desa didasarkan pada 3 (tiga) faktor, yaitu:  Pertama berdasarkan urusan pemerintahan yang dimiliki oleh desa secara normatif (top down) mengacu pada UU No. 32 Tahun 2004, PP No. 72 Tahun 2005 dan Permendagri No. 30 Tahun 2006 sebagai peraturan pelaksanaannya.
  • 10. Kedua, penyerahan urusan pemerintahan kepada desa juga mempertimbangkan potensi dan karakteristik masing-masing desa. Mengingat bahwa potensi dan karakteristik masing-masing desa tidak seragam sehingga perlu dilakukan pemetaan terhadap masing- masing desa.  Ketiga adalah persepsi aparat pemerintah desa tentang urgensi penyerahan urusan-urusan pemerintahan kepada desa dan kemampuan aparat desa dalam melaksanakan urusan-urusan yang akan diserahkan kepada desa tersebut. Persepsi aparat desa ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada para aparat desa.
  • 11. Skema Alur Berpikir UU NO.32/ 2004 PP NO.72/ 2005 PERMENDAGRI NO.30/ 2006 PERDA URUSAN KABUPATEN Persepsi Aparat Urusan yang PERDA Urusan Desa Diserahkan Desa kepada Desa Peraturan Bupati Tipologi Desa Pelayanan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
  • 12. METODE KAJIAN  Kajian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan 2 cara, yaitu pengumpulan data-data sekunder dan penyebaran kuesioner kepada aparat desa, dengan penentuan sampel secara random bertujuan (purposive random sampling).  Penyebaran kuesioner dimaksudkan untuk mengetahui persepsi aparat desa tentang kemampuan mereka dalam melaksanakan urusan- urusan yang akan diserahkan kepada desa.
  • 13. Variabel Tipologi • Variabel jumlah penduduk diberikan bobot 60, sedangkan luas wilayah diberikan bobot 40. Tipologi desa diperoleh dari penjumlahan bobot nilai masing-masing desa, kemudian total skor dari pembobotan akan menentukan masing- masing desa yang dibagi menjadi 4 tipe, yaitu: tipe A, B, C atau D. • Lebar interval diperoleh dari penghitungan batas atas (nilai tertinggi) potensi desa yaitu nilai jumlah penduduk dan luas wilayah, dikurangi batas bawah (nilai terendah), kemudian dibagi 4.
  • 14. Penentuan bobot nilai ini dilakukan dengan alasan: • Pola umum ini secara luas diadopsi dalam peraturan perundangan-undangan, yaitu seperti yang digunakan dalam PP 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah untuk melakukan klasifikasi daerah sebagai pertimbangan dalam menentukan jumlah SKPD. • Masyarakat/penduduk merupakan obyek sekaligus subyek dalam pelayanan publik dan menjadi target kebijakan (policy target) sehingga memiliki peran dan posisi yang penting. • Luas wilayah, APBDesa (Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa), sarana dan prasarana, dan sebagainya merupakan alat kebijakan (policy tools) yang akan menghasilkan policy outcomes, yang kesemuanya bermuara pada peningkatan dan perbaikan kesejahteraan masyarakat.
  • 15. Jumlah Kelas Interval = 4 Lebar Interval (LI) = Batas Atas – Batas Bawah 4 Variabel Kelas Interval Nilai Jumlah ≥ Batas Bawah + 3 LI + 1 60 Penduduk (Batas Bawah + 2 LI + 1) - (Batas 45 Bawah + 3 LI) (Batas Bawah + LI) + 1 - (Batas Bawah 30 + 2 LI) ≤ (Batas Bawah + LI) 15 Luas ≥ Batas Bawah + 3 LI + 1 40 Wilayah (Batas Bawah + 2 LI + 1) - (Batas 30 Bawah + 3 LI) (Batas Bawah + LI) + 1 - (Batas Bawah 20 + 2 LI) ≤ (Batas Bawah + LI) 10
  • 16. Dari penjumlahan nilai masing-masing variabel akan diperoleh total skor untuk masing-masing desa. Total skor tersebut menentukan tipe desa yangbersangkutan dengan ketentuan sebagai berikut: TOTAL SKOR TIPOLOGI POTENSI ≥ 76 A Sangat Tinggi 51 – 75 B Tinggi 26 – 50 C Sedang ≤ 25 D Rendah
  • 17. Jumlah Desa Berdasarkan pola penghitungan diatas kemudian diperoleh hasil tipe-tipe desa di Kabupaten Kukar sebagai berikut:  13 desa tipe B  40 desa tipe C  132 desa tipe D  JUMLAH 185 DESA SAMPEL DESA diambil sebanyak 15% (Suharsimi Arikunto, 2002) sehingga diperoleh sampel sejumlah:  2 desa tipe B  6 desa tipe C  20 desa tipe D  JUMLAH SAMPEL 28 DESA
  • 18. Distribusi Tipe Desa per Kecamatan WILAYAH/ JUMLAH DESA KECAMATAN TIPE B TIPE C TIPE D WILAYAH HULU 1. Kec. Tabang - 4 15 2. Kec. Kb. Janggut 2 2 7 3. Kec. Kenohan - 2 6 4. Kec. Muara Wis - 1 6 5. Kec. Muara Muntai - - 13 6. Kec. Kota Bangun - 1 19 7. Kec. Muara Kaman - 3 16 JUMLAH (HULU) 2 13 82
  • 19. Lanjutan… WILAYAH/ JUMLAH DESA KECAMATAN TIPE B TIPE C TIPE D WILAYAH TENGAH 1. Kec. Loa Kulu 3 4 5 2. Kec. Loa Janan 4 2 2 3. Kec. Tenggarong - - 1 4. Kec. Tgr Seberang 2 7 9 5. Kec. Sebulu - 5 8 JUMLAH (TENGAH) 9 18 25
  • 20. Lanjutan… WILAYAH/ JUMLAH DESA KECAMATAN TIPE B TIPE C TIPE D WILAYAH HILIR 1. Kec. Samboja - - 4 2. Kec. Muara Jawa - - - 3. Kec. Sanga-sanga - - - 4. Kec. Anggana 1 2 5 5. Kec. Muara Badak 1 5 7 6. Kec. Marang Kayu - 2 9 JUMLAH (HILIR) 2 9 25 TOTAL 13 40 132 HULU + TENGAH +
  • 21. SAMPEL DESA NO KECAMATAN DESA JML TIPE B TIPE C TIPE D 1 Muara Muntai Jantur 2 Muara Muntai Ilir 2 Loa Kulu Rempanga Margahayu 2 3 Loa Janan Loa Duri Ulu Tani Bakti 4 Anggana Sungai Meriam Kutai Lama 2 5 Muara Badak Muara Badak Suka Damai 2 Ilir 6 Sebulu Senoni Manunggal 2 Daya 7 Kota Bangun Kota Bangun 2 Ilir Kota Bangun I
  • 22. Lanjutan… 8 Kenohan Semayang 1 9 Kembang Janggut Kelekat 2 Hambau 10 Muara Kaman Muara Kaman 2 Ilir Sido Mukti 11 Tabang Bila Talang Sidomulyo 3 Muara Podohon 12 Tenggarong Manunggal Jaya Perjiwa 3 Seberang Suka Maju 13 Marang Kayu Santan 2 Tengah Prangkat Baru 14 Muara Wis Melintang 1 JUMLAH 2 6 20 28
  • 23. Jumlah Urusan Yang Diserahkan JUMLAH URUSAN BERDASARKAN STATUSNYA TIPOLOGI DISERAHKAN TIDAK DESA DISERAHKAN DENGAN DISERAHKAN CATATAN B 118 rincian 105 rincian 7 rincian tersebar di 6 bidang C 170 rincian 42 rincian 18 rincian tersebar di 8 bidang D 194 rincian 25 rincian 11 rincian tersebar di 5 bidang
  • 24. Fungsi-Fungsi Tugas Pemerintah Desa Terhadap Urusan Yang Akan Diserahkan Pada Desa NO FUNGSI URUSAN YANG FREKUENSI / BEBAN DISERAHKAN KERJA TIPE B TIPE C TIPE D 1 Pembangunan/ Pengembangan 41 26 18 2 Rekomendasi 40 39 41 3 Pengaturan dan Penetapan 31 28 26 4 Sosialisasi/ Pemasyarakatan 23 14 13 5 Fasilitasi 18 19 22 6 Pemeliharaan 17 4 4 7 Pembinaan dan Pembantuan 16 16 17 8 Pengelolaan/ Pemanfaatan 15 31 38 9 Perlindungan dan Penanggulangan 14 3 6 10 Pendataan/ Registrasi 5 23 23 11 Pemantauan/ Pengawasan 3 9 10 Total 223 212 219
  • 25. 2 Kategori Penyerahan Urusan Penyerahan urusan kepada desa meliputi 2 (dua) kategori yaitu urusan yang diserahkan tanpa catatan dan urusan yang diserahkan dengan catatan. Urusan yang diserahkan dengan catatan perlu perlakuan khusus dari pemerintah kabupaten, yaitu berupa pengembangan kapasitas (capacity building) kepada desa, pendampingan, bimbingan dan pelatihan yang cukup kepada desa untuk meningkatkan kemampuan desa dalam menjalankan urusan-urusan yang diserahkan.
  • 26. Pelaporan dan Evaluasi Pemantauan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan desa yaitu Laporan Pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang telah diserahkan kepada Pemerintah Desa untuk kemudian dilakukan evaluasi. Apabila pelaksanaan urusan Pemerintahan Kabupaten yang telah diserahkan kepada Desa dalam kurun waktu 2 (dua) tahun tidak berjalan secara efektif, pemerintah Kabupaten dapat menarik sebagian atau seluruh urusan pemerintahan yang telah diserahkan tersebut. (Permendagri No. 30 Tahun 2007 Pasal 6)
  • 27. Kendala Pelaksanaan Urusan • Sumber Daya Aparatur (kualitatif dan kuantitatif) • Kurangnya Berkoordinasi antara Pemerintah Kabupaten Dengan Pemerintah Desa. • Sarana dan prasarana Pemerintah Desa yang belum memadai • Kondisi Geografis • Penentuan Batas Desa Yang Belum Jelas.
  • 28. ANALISIS MEDAN KEKUATAN Perbatasan Desa Komitmen Desa Geografis Potensi Sarpras Komitmen Kab Koordinasi ADD SDM 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 Strenght (S) Weakness (W) S >1 (Baik) W =1 (Sedang) <1 (Kurang) Dimana S adalah strenght (kekuatan) dan W adalah weakness (kelemahan).
  • 29. Lanjutan… Dari tabel skala tersebut diperoleh faktor kekuatan yaitu: Alokasi Dana Desa =5 Komitmen Kab =4 Potensi Desa =3 Komitmen Desa =5 Jumlah = 17 Sedangkan faktor kelemahan yaitu: SDM =5 Koordinasi =3 Sarana prasarana= 5 Geografis =3 Perbatasan Desa =3 Jumlah = 19 Maka: S/W = 17/19 = 0,9 (Kurang) Artinya prospek efektivitas pelaksanaan urusan pemerintahan desa yang diserahkan oleh pemerintah kabupaten adalah kurang atau rendah.
  • 30. SARAN  Perlu segera disusun Peraturan Daerah (Perda) tentang Pedoman Penyerahan Urusan Pemerintahan kepada Desa  Melakukan penguatan dan pembinaan kepada aparatur pemerintah desa untuk mendukung efektivitas pelaksanaan urusan pemerintahan yang akan diserahkan kepada desa. Penguatan dari sisi sumber daya aparatur yaitu dengan menutupi kekurangan sumber daya aparatur baik dari sisi kuantitas maupun kualitas, dengan melibatkan instansi/dinas teknis berkaitan dengan urusan yang diserahkan.  Pendanaan terhadap urusan yang diserahkan kepada desa perlu diintegrasikan dengan program Alokasi Dana Desa (ADD)  Perlu adanya tertib anggaran dan disiplin anggaran termasuk pedoman- pedoman pelaksanaan urusan desa untuk menunjang efektivitas penyelenggaraan urusan pemerintahan serta mencegah penyimpangan penggunaan anggaran.
  • 31. SEKIAN & TERIMA KASIH Semoga Bermanfaat…