SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  7
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA DASAR I
PERCOBAAN 1V
KESETIMBANGAN HASIL KALI KELARUTAN
NAMA : PRASTYO PRAKOSO
NIM : J1F111031
KELOMPOK : IV
ASISTEN : NIKEN E.O. SITOMPUL
PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2012
PERCOBAAN IV
KESETIMBANGAN HASIL KALI KELARUTAN
I. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan percobaan praktikum ini adalah dapat memahami sifat larutan
jenuh, kelarutan suatu garam dalam pelarut air dan menentukan hasil kali larutan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Sistem kesetimbangan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sistem
kesetimbangan homogen dan sistem kesetimbangan heterogen. Kesetimbangan
homogen merupakan kesetimbangan yang anggota sistemnya mempunyai
kesamaan fase, sehingga sistem yang terbentuk itu hanya memiliki satu fase.
Kesetimbangan heterogen merupakan suatu kesetimbangan yang anggota
sistemnya mempunyai lebih dari satu fase, sehingga sistem yang terbentuk pun
mempunyai lebih dari satu macam fase (Syukri, 1999).
Kelarutan dari suatu garam adalah banyaknya garam yang dapat larut
dalam suatu pelarut sampai garam tersebut tepat akan mengendap. Besarnya
kelarutan dari suatu garam nilainya beragam untuk setiap macam garam dan
merupakan salah satu sifat fisis dari garam tersebut (Syukri, 1999).
Pada ilmu kimia terdapat hubungan antara konstanta kesetimbangan
dengan persamaan reaksi yang disebut Hukum Kesetimbangan. Konstanta
kesetimbangan konsentrasi adalah hasil perkalian antara zat hasil reaksi dibagi
dengan perkalian konsentrasi zat pereaksi, dan masing-masing dipangkatkan
dengan koefisien reaksinya (Syukri, 1999).
Suatu larutan tak jenuh kalah pekat (lebih encer) dari pada larutan jenuh.
Dan suatu larutan lewat jenuh lebih pekat dibandingkan dengan larutan jenuh.
Suatu larutan lewat jenuh biasanya dibuat dengan membuat larutan jenuh pada
temperatur yang lebih tinggi. Zat terlarut haruslah lebih banyak larut dalam dalam
pelarut panas dari pada dalam pelarut dingin. Jika tersisa zat terlarut yang belum
larut, sisa itu disingkirkan. Larutan panas itu kemudian didinginkan dengan hati-
hati untuk menghindari pengkristalan. Artinya larutan itu tidak boleh digetarkan
atau diguncang, dan debu maupun materi asing dilarang masuk. Jika tidak ada zat
terlarut yang memisahkan diri selama pendinginan, maka larutan yang dingin itu
bersifat lewat jenuh (Brady, 1999).
Sejauh ini, larutan jenuh yang mengandung ion-ion berasal dari satu
sumber padatan murni. Namun, bagaimana pengaruhnya pada kesetimbangan
larutan jenuh jika ion-ion dari sumber lain dimasukkan ke dalam larutan pertama?
Menurut prinsip Le Chatelier, sistem pada keadaan setimbang menanggapi
peningkatan salah satu pereaksinya dengan cara menggeser kesetimbangan ke
arah dimana pereaksi tersebut dikonsumsi (Petrucci, 1987).
Kehadiran ion tak senama cenderung meningkatkan kelarutan. Jika
konsentrasi ion total dalam larutan meningkat, gaya tarik antar ion menjadi lebih
nyata. Aktifitas (konsentrasi efektif) menjadi lebih kecil dibanding konsentrasi
stoikiometrinya (Petrucci, 1987).
Sejauh ini kita hanya membahas permasalahan tentang suatu garam
tunggal yang sedikit larut mencapai keadaan setimbang dengan komponen ionnya
di dalam air. Konsentrasi relatif dari kation dan anion dalam larutan seperti ini
tergantung jumlah mol relatifnya dalam garam awal. Dengan demikian, jika AgCl
dilarutkan, jumlah mol ion Ag+
(aq) dan ion Cl-
(aq) yang dihasilkan sama, dan
jika Ag2SO4 dilarutkan, jumlah mol ion Ag+
(aq) sebanyak dua kali dari jumlah
mol ion SO4
2-
(aq) yang dihasilkan (Petrucci, 1987).
Misalkan sebuah larutan disiapkan dengan mencampur satu garam yang
dapat larut, seperti AgNO3, dengan larutan kedua NaCl. Apakah akan terbentuk
endapan perak klorida yang sedikit larut? Untuk menjawabnya, koefisien reaksi
Q, yang didefinisikan dalam hubungannya dengan kesetimbangan gas yang
digunakan. Q reaksi awal Qo, jika pencampuran larutan sudah selesai tetapi reaksi
tertentu belum terjadi, adalah :
Qo = [Ag+]o [Cl-]o
Jika Qo<Ksp, Perak Klorida padat tidak dapat terjadi, sebaliknya jika Qo>Ksp,
Perak Klorida akan mengendap sampai Q reaksi mencapai Ksp (Petrucci, 1987).
III. ALAT DAN BAHAN
A. Alat-alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah gelas piala 100 ml,
erlenmeyer 100 ml, pipet volume (ukuran 5 m, 20 m, 25 ml), buret 50 mL, corong
kaca.
B. Bahan-bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah larutan jenuh MgCO3,
CaCO3, BaCO3, larutan standar HCl 0,001 M, larutan standar NaOH 0,001 M,
indikator fenol merah.
IV. PROSEDUR KERJA
1. Larutan MgCO3 jenuh diambil sebanyak 25 ml dengan
pipet gondok kemudian dimasukkan ke dalam erlenmeyer.
2. Sebanyak 5 ml larutan HCl 0,001 M ditambahkan
dengan menggunakan pipet gondok
3. Sebanyak 10 ml larutan NaOH 0,001 M ditambahkan
dengan pipet gondok
4. Buret yang akan digunakan dicuci dengan aquades lalu
dikeringkan
5. Larutan standar HCl 0,001 M diambil, dimasukkan
dalam buret
6. Ditambahkan indikator fenol merah ke dalam
erlenmeyer
7. Larutan dalam elenmeyer dititrasi dengan larutan HCl
0,001 M dari buret sampai terjadi perubahan warna yang konstan
8. Titrasi dihentikan. Volume HCl yang diperlukan untuk
titrasi dicatat.
9. Titrasi diulangi sebanyak dua kali. Volume HCl yang
digunakan dirata-ratakan.
10. Prosedur yang sama dilakukan untuk larutan CaCO3 dan
BaCO3.
VI. PEMBAHASAN
Pada percobaan 1, hasil titrasi 5 ml MgCO3 dengan 1 ml HCl 0,001 M,
terlihat larutan berwarna bening. Kemudian ditambahkan 2 ml NaOH 0,001 M
dan 1 tetes indikator fenol merah, warna larutan berubah menjadi ungu muda,
kemudian diambil larutan standar HCl 0,001 M dan dimasukkan ke dalam buret,
tidak ada perubahan warna (merah muda), dititrasi larutan (MgCO3 + HCl +
NaOH + fenolmerah) tadi dengan HCl 0,001 M sebanyak 3 kali, juga tidak ada
perubahan warna.
VII. KESIMPULAN
Dari percobaan dapat diambil kesimpulan hal-hal sebagai berikut :
1. Hasil kali kelarutan adalah nilai dari perkalian ion-ion dalam larutan
dimana pada suhu tertentu terjadi keseimbangan antara ion-ion tersebut
dengan padatan
2. Suatu garam ionik apabila dilarutkan dalam air, akan terurai menjadi
ion-ionnya.Apabila dalam air larutan tersebut telah lewat jenuh, maka
garam tersebut akan mengendap Suatu garam ionik apabila dilarutkan
dalam air, akan terurai menjadi ion-ionnya. Apabila dalam air larutan
tersebut telah lewat jenuh, maka garam tersebut akan mengendap
3. Keadaan dimana ion-ion yang terlarut kembali membentuk padat itu
disebut keadaan jenuh atau larutan yang terbentuk disebut larutan jenuh.
Dengan demikian jika peristiwa tersebut digabung akan terbentuk
kesetimbangan
DAFTAR PUSTAKA
Brady, James E. 1999. Kimia Universitas Asas Dan Struktur. Bina Rupa Aksara.
Jakarta.
Petrucci. 1987. Kimia Dasar Jilid 2. Erlangga. Jakarta.
Syukri. 1999. Kimia Dasar 2. ITB. Bandung.

Contenu connexe

Tendances

Pelarutan dan pengenceran zat
Pelarutan dan pengenceran zatPelarutan dan pengenceran zat
Pelarutan dan pengenceran zatNurul Wulandari
 
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaLaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaRidha Faturachmi
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturqlp
 
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
Identifikasi dan cara pemisahan obat
Identifikasi dan cara pemisahan obatIdentifikasi dan cara pemisahan obat
Identifikasi dan cara pemisahan obatraesatartilla
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanwd_amaliah
 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Windha Herjinda
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetriwd_amaliah
 
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)qlp
 
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar IonLaporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar IonErnalia Rosita
 
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)Firda Shabrina
 
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium SulfatPenetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium SulfatRidwan Ajipradana
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiwd_amaliah
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaErnalia Rosita
 

Tendances (20)

Pelarutan dan pengenceran zat
Pelarutan dan pengenceran zatPelarutan dan pengenceran zat
Pelarutan dan pengenceran zat
 
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaLaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
 
Laporan termokimia
Laporan termokimia Laporan termokimia
Laporan termokimia
 
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
 
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR KINETIKA REAKSI
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR KINETIKA REAKSILAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR KINETIKA REAKSI
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR KINETIKA REAKSI
 
Identifikasi dan cara pemisahan obat
Identifikasi dan cara pemisahan obatIdentifikasi dan cara pemisahan obat
Identifikasi dan cara pemisahan obat
 
Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
 
Pr. 5 kinetika kimia
Pr. 5 kinetika kimiaPr. 5 kinetika kimia
Pr. 5 kinetika kimia
 
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
 
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar IonLaporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
 
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
 
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium SulfatPenetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
 
Halogen
HalogenHalogen
Halogen
 
Kimia Analitik I
Kimia Analitik IKimia Analitik I
Kimia Analitik I
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasi
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
 

Similaire à Percobaan iv

PPT KELOMPOK 6 KESETIMBANGAN.pptx
PPT KELOMPOK 6 KESETIMBANGAN.pptxPPT KELOMPOK 6 KESETIMBANGAN.pptx
PPT KELOMPOK 6 KESETIMBANGAN.pptxDedeDwika
 
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM risyanti ALENTA
 
Jbptitbpp gdl-auliaqiran-26437-1-laporan-i
Jbptitbpp gdl-auliaqiran-26437-1-laporan-iJbptitbpp gdl-auliaqiran-26437-1-laporan-i
Jbptitbpp gdl-auliaqiran-26437-1-laporan-iJepri Al Mudatsir
 
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERMLAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERMNesha Mutiara
 
BAB VI LARUTAN rev.docx
BAB VI LARUTAN rev.docxBAB VI LARUTAN rev.docx
BAB VI LARUTAN rev.docxSigitPurnomo65
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarilmanafia13
 
Laporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusi
Laporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusiLaporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusi
Laporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusiRukmana Suharta
 
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPURDISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPURLinda Rosita
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiawd_amaliah
 
Kelarutan 1.pdf
Kelarutan 1.pdfKelarutan 1.pdf
Kelarutan 1.pdfDonaPiter
 
Asam karboksilat
Asam karboksilatAsam karboksilat
Asam karboksilatargentum17
 

Similaire à Percobaan iv (20)

PPT KELOMPOK 6 KESETIMBANGAN.pptx
PPT KELOMPOK 6 KESETIMBANGAN.pptxPPT KELOMPOK 6 KESETIMBANGAN.pptx
PPT KELOMPOK 6 KESETIMBANGAN.pptx
 
Penuntun kd2
Penuntun kd2Penuntun kd2
Penuntun kd2
 
Redoks
RedoksRedoks
Redoks
 
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
 
Reaksi kimia
Reaksi kimiaReaksi kimia
Reaksi kimia
 
Jbptitbpp gdl-auliaqiran-26437-1-laporan-i
Jbptitbpp gdl-auliaqiran-26437-1-laporan-iJbptitbpp gdl-auliaqiran-26437-1-laporan-i
Jbptitbpp gdl-auliaqiran-26437-1-laporan-i
 
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERMLAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
 
Jenis Reaksi Kimia
Jenis Reaksi KimiaJenis Reaksi Kimia
Jenis Reaksi Kimia
 
Reaksi reaksi kimia laporan
Reaksi reaksi kimia laporanReaksi reaksi kimia laporan
Reaksi reaksi kimia laporan
 
BAB VI LARUTAN rev.docx
BAB VI LARUTAN rev.docxBAB VI LARUTAN rev.docx
BAB VI LARUTAN rev.docx
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasar
 
Laporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusi
Laporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusiLaporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusi
Laporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusi
 
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPURDISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 
Kelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhuKelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhu
 
3 beberapa reaksi senyawa karbon
3 beberapa reaksi senyawa karbon3 beberapa reaksi senyawa karbon
3 beberapa reaksi senyawa karbon
 
Kelarutan 1.pdf
Kelarutan 1.pdfKelarutan 1.pdf
Kelarutan 1.pdf
 
Laju reaksi
Laju reaksiLaju reaksi
Laju reaksi
 
4 fungsi-suhu
4 fungsi-suhu4 fungsi-suhu
4 fungsi-suhu
 
Asam karboksilat
Asam karboksilatAsam karboksilat
Asam karboksilat
 

Plus de Prasetyo Bondan

Laporan Tahap Akhir Pengaruh Penggunaan Gadget Pada Mahasiswa Dan Hubunganny...
Laporan Tahap Akhir  Pengaruh Penggunaan Gadget Pada Mahasiswa Dan Hubunganny...Laporan Tahap Akhir  Pengaruh Penggunaan Gadget Pada Mahasiswa Dan Hubunganny...
Laporan Tahap Akhir Pengaruh Penggunaan Gadget Pada Mahasiswa Dan Hubunganny...Prasetyo Bondan
 
Laporan Tahap 1 Pengaruh Penggunaan Gadget Pada Mahasiswa Dan Hubungannya Den...
Laporan Tahap 1 Pengaruh Penggunaan Gadget Pada Mahasiswa Dan Hubungannya Den...Laporan Tahap 1 Pengaruh Penggunaan Gadget Pada Mahasiswa Dan Hubungannya Den...
Laporan Tahap 1 Pengaruh Penggunaan Gadget Pada Mahasiswa Dan Hubungannya Den...Prasetyo Bondan
 
Laporan tahap 1 (PENGARUH PENGGUNAAN GADGET PADA MAHASISWA DAN HUBUNGANNYA DE...
Laporan tahap 1 (PENGARUH PENGGUNAAN GADGET PADA MAHASISWA DAN HUBUNGANNYA DE...Laporan tahap 1 (PENGARUH PENGGUNAAN GADGET PADA MAHASISWA DAN HUBUNGANNYA DE...
Laporan tahap 1 (PENGARUH PENGGUNAAN GADGET PADA MAHASISWA DAN HUBUNGANNYA DE...Prasetyo Bondan
 
Ringkasan penelitian prastyo prakoso j1f111031
Ringkasan penelitian prastyo prakoso j1f111031Ringkasan penelitian prastyo prakoso j1f111031
Ringkasan penelitian prastyo prakoso j1f111031Prasetyo Bondan
 
Ringkasan penelitian prastyo prakoso j1 f111031
Ringkasan penelitian prastyo prakoso j1 f111031Ringkasan penelitian prastyo prakoso j1 f111031
Ringkasan penelitian prastyo prakoso j1 f111031Prasetyo Bondan
 
Jurnal ilmiah hapalan shalat delisa
Jurnal ilmiah hapalan shalat delisaJurnal ilmiah hapalan shalat delisa
Jurnal ilmiah hapalan shalat delisaPrasetyo Bondan
 
Jurnal ilmiah hapalan shalat delisa
Jurnal ilmiah hapalan shalat delisaJurnal ilmiah hapalan shalat delisa
Jurnal ilmiah hapalan shalat delisaPrasetyo Bondan
 

Plus de Prasetyo Bondan (7)

Laporan Tahap Akhir Pengaruh Penggunaan Gadget Pada Mahasiswa Dan Hubunganny...
Laporan Tahap Akhir  Pengaruh Penggunaan Gadget Pada Mahasiswa Dan Hubunganny...Laporan Tahap Akhir  Pengaruh Penggunaan Gadget Pada Mahasiswa Dan Hubunganny...
Laporan Tahap Akhir Pengaruh Penggunaan Gadget Pada Mahasiswa Dan Hubunganny...
 
Laporan Tahap 1 Pengaruh Penggunaan Gadget Pada Mahasiswa Dan Hubungannya Den...
Laporan Tahap 1 Pengaruh Penggunaan Gadget Pada Mahasiswa Dan Hubungannya Den...Laporan Tahap 1 Pengaruh Penggunaan Gadget Pada Mahasiswa Dan Hubungannya Den...
Laporan Tahap 1 Pengaruh Penggunaan Gadget Pada Mahasiswa Dan Hubungannya Den...
 
Laporan tahap 1 (PENGARUH PENGGUNAAN GADGET PADA MAHASISWA DAN HUBUNGANNYA DE...
Laporan tahap 1 (PENGARUH PENGGUNAAN GADGET PADA MAHASISWA DAN HUBUNGANNYA DE...Laporan tahap 1 (PENGARUH PENGGUNAAN GADGET PADA MAHASISWA DAN HUBUNGANNYA DE...
Laporan tahap 1 (PENGARUH PENGGUNAAN GADGET PADA MAHASISWA DAN HUBUNGANNYA DE...
 
Ringkasan penelitian prastyo prakoso j1f111031
Ringkasan penelitian prastyo prakoso j1f111031Ringkasan penelitian prastyo prakoso j1f111031
Ringkasan penelitian prastyo prakoso j1f111031
 
Ringkasan penelitian prastyo prakoso j1 f111031
Ringkasan penelitian prastyo prakoso j1 f111031Ringkasan penelitian prastyo prakoso j1 f111031
Ringkasan penelitian prastyo prakoso j1 f111031
 
Jurnal ilmiah hapalan shalat delisa
Jurnal ilmiah hapalan shalat delisaJurnal ilmiah hapalan shalat delisa
Jurnal ilmiah hapalan shalat delisa
 
Jurnal ilmiah hapalan shalat delisa
Jurnal ilmiah hapalan shalat delisaJurnal ilmiah hapalan shalat delisa
Jurnal ilmiah hapalan shalat delisa
 

Dernier

PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 

Dernier (20)

PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 

Percobaan iv

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I PERCOBAAN 1V KESETIMBANGAN HASIL KALI KELARUTAN NAMA : PRASTYO PRAKOSO NIM : J1F111031 KELOMPOK : IV ASISTEN : NIKEN E.O. SITOMPUL PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 2012 PERCOBAAN IV
  • 2. KESETIMBANGAN HASIL KALI KELARUTAN I. TUJUAN PERCOBAAN Tujuan percobaan praktikum ini adalah dapat memahami sifat larutan jenuh, kelarutan suatu garam dalam pelarut air dan menentukan hasil kali larutan. II. TINJAUAN PUSTAKA Sistem kesetimbangan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sistem kesetimbangan homogen dan sistem kesetimbangan heterogen. Kesetimbangan homogen merupakan kesetimbangan yang anggota sistemnya mempunyai kesamaan fase, sehingga sistem yang terbentuk itu hanya memiliki satu fase. Kesetimbangan heterogen merupakan suatu kesetimbangan yang anggota sistemnya mempunyai lebih dari satu fase, sehingga sistem yang terbentuk pun mempunyai lebih dari satu macam fase (Syukri, 1999). Kelarutan dari suatu garam adalah banyaknya garam yang dapat larut dalam suatu pelarut sampai garam tersebut tepat akan mengendap. Besarnya kelarutan dari suatu garam nilainya beragam untuk setiap macam garam dan merupakan salah satu sifat fisis dari garam tersebut (Syukri, 1999). Pada ilmu kimia terdapat hubungan antara konstanta kesetimbangan dengan persamaan reaksi yang disebut Hukum Kesetimbangan. Konstanta kesetimbangan konsentrasi adalah hasil perkalian antara zat hasil reaksi dibagi dengan perkalian konsentrasi zat pereaksi, dan masing-masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya (Syukri, 1999). Suatu larutan tak jenuh kalah pekat (lebih encer) dari pada larutan jenuh. Dan suatu larutan lewat jenuh lebih pekat dibandingkan dengan larutan jenuh. Suatu larutan lewat jenuh biasanya dibuat dengan membuat larutan jenuh pada temperatur yang lebih tinggi. Zat terlarut haruslah lebih banyak larut dalam dalam pelarut panas dari pada dalam pelarut dingin. Jika tersisa zat terlarut yang belum larut, sisa itu disingkirkan. Larutan panas itu kemudian didinginkan dengan hati- hati untuk menghindari pengkristalan. Artinya larutan itu tidak boleh digetarkan atau diguncang, dan debu maupun materi asing dilarang masuk. Jika tidak ada zat terlarut yang memisahkan diri selama pendinginan, maka larutan yang dingin itu bersifat lewat jenuh (Brady, 1999).
  • 3. Sejauh ini, larutan jenuh yang mengandung ion-ion berasal dari satu sumber padatan murni. Namun, bagaimana pengaruhnya pada kesetimbangan larutan jenuh jika ion-ion dari sumber lain dimasukkan ke dalam larutan pertama? Menurut prinsip Le Chatelier, sistem pada keadaan setimbang menanggapi peningkatan salah satu pereaksinya dengan cara menggeser kesetimbangan ke arah dimana pereaksi tersebut dikonsumsi (Petrucci, 1987). Kehadiran ion tak senama cenderung meningkatkan kelarutan. Jika konsentrasi ion total dalam larutan meningkat, gaya tarik antar ion menjadi lebih nyata. Aktifitas (konsentrasi efektif) menjadi lebih kecil dibanding konsentrasi stoikiometrinya (Petrucci, 1987). Sejauh ini kita hanya membahas permasalahan tentang suatu garam tunggal yang sedikit larut mencapai keadaan setimbang dengan komponen ionnya di dalam air. Konsentrasi relatif dari kation dan anion dalam larutan seperti ini tergantung jumlah mol relatifnya dalam garam awal. Dengan demikian, jika AgCl dilarutkan, jumlah mol ion Ag+ (aq) dan ion Cl- (aq) yang dihasilkan sama, dan jika Ag2SO4 dilarutkan, jumlah mol ion Ag+ (aq) sebanyak dua kali dari jumlah mol ion SO4 2- (aq) yang dihasilkan (Petrucci, 1987). Misalkan sebuah larutan disiapkan dengan mencampur satu garam yang dapat larut, seperti AgNO3, dengan larutan kedua NaCl. Apakah akan terbentuk endapan perak klorida yang sedikit larut? Untuk menjawabnya, koefisien reaksi Q, yang didefinisikan dalam hubungannya dengan kesetimbangan gas yang digunakan. Q reaksi awal Qo, jika pencampuran larutan sudah selesai tetapi reaksi tertentu belum terjadi, adalah : Qo = [Ag+]o [Cl-]o Jika Qo<Ksp, Perak Klorida padat tidak dapat terjadi, sebaliknya jika Qo>Ksp, Perak Klorida akan mengendap sampai Q reaksi mencapai Ksp (Petrucci, 1987). III. ALAT DAN BAHAN A. Alat-alat Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah gelas piala 100 ml, erlenmeyer 100 ml, pipet volume (ukuran 5 m, 20 m, 25 ml), buret 50 mL, corong kaca.
  • 4. B. Bahan-bahan Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah larutan jenuh MgCO3, CaCO3, BaCO3, larutan standar HCl 0,001 M, larutan standar NaOH 0,001 M, indikator fenol merah. IV. PROSEDUR KERJA 1. Larutan MgCO3 jenuh diambil sebanyak 25 ml dengan pipet gondok kemudian dimasukkan ke dalam erlenmeyer. 2. Sebanyak 5 ml larutan HCl 0,001 M ditambahkan dengan menggunakan pipet gondok 3. Sebanyak 10 ml larutan NaOH 0,001 M ditambahkan dengan pipet gondok 4. Buret yang akan digunakan dicuci dengan aquades lalu dikeringkan 5. Larutan standar HCl 0,001 M diambil, dimasukkan dalam buret 6. Ditambahkan indikator fenol merah ke dalam erlenmeyer 7. Larutan dalam elenmeyer dititrasi dengan larutan HCl 0,001 M dari buret sampai terjadi perubahan warna yang konstan 8. Titrasi dihentikan. Volume HCl yang diperlukan untuk titrasi dicatat. 9. Titrasi diulangi sebanyak dua kali. Volume HCl yang digunakan dirata-ratakan. 10. Prosedur yang sama dilakukan untuk larutan CaCO3 dan BaCO3.
  • 5. VI. PEMBAHASAN Pada percobaan 1, hasil titrasi 5 ml MgCO3 dengan 1 ml HCl 0,001 M, terlihat larutan berwarna bening. Kemudian ditambahkan 2 ml NaOH 0,001 M dan 1 tetes indikator fenol merah, warna larutan berubah menjadi ungu muda, kemudian diambil larutan standar HCl 0,001 M dan dimasukkan ke dalam buret, tidak ada perubahan warna (merah muda), dititrasi larutan (MgCO3 + HCl + NaOH + fenolmerah) tadi dengan HCl 0,001 M sebanyak 3 kali, juga tidak ada perubahan warna.
  • 6. VII. KESIMPULAN Dari percobaan dapat diambil kesimpulan hal-hal sebagai berikut : 1. Hasil kali kelarutan adalah nilai dari perkalian ion-ion dalam larutan dimana pada suhu tertentu terjadi keseimbangan antara ion-ion tersebut dengan padatan 2. Suatu garam ionik apabila dilarutkan dalam air, akan terurai menjadi ion-ionnya.Apabila dalam air larutan tersebut telah lewat jenuh, maka garam tersebut akan mengendap Suatu garam ionik apabila dilarutkan dalam air, akan terurai menjadi ion-ionnya. Apabila dalam air larutan tersebut telah lewat jenuh, maka garam tersebut akan mengendap 3. Keadaan dimana ion-ion yang terlarut kembali membentuk padat itu disebut keadaan jenuh atau larutan yang terbentuk disebut larutan jenuh. Dengan demikian jika peristiwa tersebut digabung akan terbentuk kesetimbangan DAFTAR PUSTAKA Brady, James E. 1999. Kimia Universitas Asas Dan Struktur. Bina Rupa Aksara. Jakarta.
  • 7. Petrucci. 1987. Kimia Dasar Jilid 2. Erlangga. Jakarta. Syukri. 1999. Kimia Dasar 2. ITB. Bandung.