Rangkuman dalam 3 kalimat:
1. Pemerintah kota Surabaya sedang menyusun peraturan daerah untuk melindungi pasar tradisional yang terdesak oleh toko modern.
2. Peraturan ini akan mewajibkan pengelola pasar tradisional untuk merenovasi atau membangun pasar baru setiap tahunnya.
3. Anggota dewan yang menjadi panitia khusus mendukung peraturan ini untuk melindungi eksistensi pasar
1. Pemerintah harus
fasilitasi pasar tradisional
Surabaya-AnggotaDPRDSuraba-
ya kini tengah menggodok Ran-
cangan Peraturan Daerah (Rap-
erda) tentang pengelolaan pasar
tradisional.Tujuandaridisusun-
nyaRaperdainiadalahmelindu-
ngikeberadaanpasartradisional
yang kian terdesak dengan ke-
beradaantokomodern.
Dari poin Raperda yang di-
godok tim Pantia Khusus (Pan-
sus) pasar tradisional menye-
butkan PD Pasar Surya selaku
pengelolah pasar tradisional
di Surabaya, setiap tahunnya
harus melakukan rehabilita-
si atau merenovasi pasar tra-
disional serta setiap tahunnya
juga harus membangun pasar
tradisional baru.
Baktiono, anggota tim pan-
sus pasar tradisional menjelas-
kan ada tiga hal penting yang
diatur dalam Raperda ini. Di-
antaranya terkait dengan pe-
nataan pasar, pembinaan pe-
dagang dan juga perlindungan
pasar dari menjamurnya toko
modern dalam beberapa tahun
terakhir ini.
Menurutnya setiap tahun PD
Pasar Surya harus merenovasi
ataumerehabilitasipasarkarena
selama ini masih banyak pasar
tradisional yang kondisinya ti-
dak layak seperti becek, atap ba-
ngunanyangbocordankumuh.
“Kalau dilihat dari pertum-
buhan penduduk dan fenome-
na masyarakat, saat ini mereka
membuka pasar sendiri-sendi-
ri. Pemerintah ini harus mem-
fasilitasi agar pasar-pasar ini
tidak mengganggu seperti
mengganggu bahu jalan,” kata
Baktiono, anggota tim Pansus.
Selain merenovasi pasar
tradisional setiap tahunnya,
Pemkot yang hal ini adalah PD
Pasar Surya, setiap tahunnya
harus membangun satu pasar
tradisional. Sebab saat ini jum-
lah keberadaan pasar tradisio-
nal dengan toko modern su-
dah tidak berimbang. “Mulai 15
tahun lalu sampai saat ini PD
PasarSuryamenguasai81pasar
dan tidak pernah bertambah.
Inilah yang sangat mempri-
hatinkan,” tambahnya. nhar
Surabaya Post 6senin
11 mei 2015wakil Rakyat
Anggota Dewan Kebut
Raperda Pasar Tradisional
Anggaran Proyek Tak Terealisasi Dialihkan Dewan
Komisi VIII
DPR RI: Tempat
Karaoke Harus
Tutup
Probolinggo-Seruan menutup
tempat hiburan berkedok kara-
oke keluarga di Kota Probolinggo
terus bermunculan. Komisi VIII
DPR RI wacanakan hiburan kara-
oke harus tutup tanpa terkecuali.
Setelah PWNU turun gunung
menyikapi kejahaan moral dari
hiburan malam, seruan keras ju
ga muncul dari anggota Komisi
VIII DPR RI, Hasan Aminuddin.
Hasan mengatakan, hiburan
karaoke keluarga yang menjamur
di Kota Probolinggo sudah me-
lenceng jauh dan melanggar nor-
ma-norma yang ada. Kemuda
ratan yang ditimbulkan sangat
besar dan tidak bisa dikompensa-
si dengan setoran PAD. Dia juga
menolak adanya tawar menawar
antara pengusaha dan pemerin-
tah agar hiburan berjalan terus.
Katanya, pemerintah harus ber-
sikap tegas. “Nggak ada tawar
menawar, harus ditutup. Ini su-
dah parah,” ujar politisi Nasdem
tersebut sambil geleng-geleng.
Hasan menginstruksikan,
Fraksi Nasdem di DPRD Kota
Probolinggo untuk kritis dan
mendesak pemkot menutup ka-
raoke. “Kami siap menindaklan-
juti instruksi beliau,” ujar Roy
Amran, ketua F-Nasdem.
Bahkan, dia mengancam demo
jika pemerintah masih tutup
mata dengan kemaksiatan yang
menyertai hiburan malam itu.
“Tapi demonya yang ahlakul kha-
rimah,” pungkasnya.
Sekedardiketahui,hiburanma
lamyangdilabelikaraokekeluarga
makin trengginas suguhannya. Di
cafe karaoke JJ Royal yang kemu-
dian berganti nama J-Star, per-
nah menampilkan tarian erotis.
Sayangnya pemkot hanya mem-
beri teguran keras, dan prosesnya
hukumnya di kepolisian men-
gendap. Karena pemkot lemah
dalam menindak, J-Star yang
pemiliknya orang satu dengan JJ
Royal, kembali melanggar. Ratu-
san miras berkelas ditemukan di
cafe tersebut dan tidak ada tinda-
kan refresif dari pemkot.
Cafe karaoke yang terkategori
larismanisadalahHeavenBejaay,
dan Pop City. Setiap malam peng
unjungnya selalu membludak.
Pemandu lagu atau yang biasa di-
sebut purel, siap menemani me-
reka yang butuh pendamping
untuk bersenang-senang. Hal
tersebut juga mendapat duku-
ngan penuh dari Wakil Walikota,
Suhadak, bahwa pada pelaksa-
naan bulan suci Ramdhan, selu-
ruh tempat karaoke ditutup tan-
pa terkecuali. nhar
RSD dr Soebandi Diminta Pemprov Jatim
Baktiono ketika memberikan keterangannya kepada wartawan soal penyelesaian
Raperda PasarTradisional.
Jember-Legislator Komisi E
DPRD Jawa Timur Moch. Ek-
san membuka kembali wacana
perlunya RS Daerah dr. Soe-
bandi diambil alih Pemerintah
Provinsi (Pemprov) Jatim.
Wacana ini dikembangkan
menyusul menipisnya dana ja-
minan kesehatan daerah yang
dibiayaiAPBDJember.Pemkab
Jember menganggarkan Rp 5
miliar dalam APBD 2015 untuk
warga miskin yang belum ter-
daftar di Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Kesehatan. Na-
mun memasuki Mei 2015, dana
itu terpakai Rp 4 miliar. Dana
jamkesda ini dicairkan bagi
wargayangmenggunakansurat
pernyataan miskin (SPM).
“Kalau memang Pemkab
Jember merasa untuk menan-
gani pasien miskin yang tidak
terkover jaminan kesehatan
dengan baik mengalami keku-
rangan anggaran, kenapa ti-
dak? Tidak usah malu untuk
memberikan dr. Soebandi ke
Pemprov,” kata Eksan.
Ada keuntungan, imbuh Ek-
san, yang bisa didapat Pemkab
Jember.
“Sumber pendanaan yang
biasanya digunakan RS dr. Soe-
bandi, bisa digunakan untuk
yang lain. Toh Dinas Keseha-
tan masih menangani RSD Ba
lung dan Kalisat. Saya kira ti-
dak apa-apa diambil Pemprov,
demi kepentingan pelayanan
kesehatan masyarakat miskin.
Kalau APBD kita jebol, sudahl-
ah APBD provinsi yang menan-
gani,” lanjutnya. nhar
Malang - DPRD Kota Batu meng-
ancam akan mengurangi atau
mencoret alokasi anggaran da-
lam APBD bagi proyek-proyek
yang dinilai tidak akan selesai
dikerjakan hingga akhir Tahun
Anggaran 2015.
“Kami tidak habis pikir me-
ngapa proyek-proyek berskala
besar yang didanai APBD tahun
inikurangmaksimalrealisasinya.
Ini yang membuat kami khawatir
proyek tidak selesai,” kata Ketua
Komisi C DPRD Kota Batu, Didik
Mahmud, Minggu (10/5).
Dijelaskan Didik, sejumlah
proyek yang sudah dianggarkan
dalam APBD Tahun 2015 dian-
taranya, revitalisasi Alun-alun
Kota Batu, revitalisasi Terminal
Angkutan Kota, pembangunan
Wisata Coban Rondo, pemba-
ngunan pengolahan sampah.
Revitalisasi Alun-alun Kota
Batu mengusulkan anggaran
hingga Rp 7,5 miliar, namun
akhirnya disetujui Rp 4 miliar.
“Meskisudahdikurangiangga
rannya, kenyataannya hingga ki
ni belum ada tanda-tanda diker-
jakan,” tandas Didik.
Pemotongan anggaran terse-
but dialihkan untuk membiayai
program-program yang mende-
sak dibutuhkan oleh rakyat Batu
disesuaikan dengan kebutuhan
selama delapan bulan.
“Apa yang akan dikerjakan
sampai akhir tahun anggaran itu
yang dibiayai. Jadi pembiayaan
proyek tidak muluk-muluk na-
mun tak terealisir, kan sayang
anggaran menjadi nganggur dan
kembali ke kas negara,” pungkas-
nya. nhar