Dokumen tersebut membahas tentang pengujian hipotesis satu arah dan dua arah menggunakan analisis variansi (ANAVA). Secara garis besar dibahas tentang rumusan hipotesis nol dan alternatif, penetapan taraf nyata, membuat tabel ANAVA, dan kriteria pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak hipotesis.
4. Ớ Hipotesis berasal dari bahasa Yunani
□ Hupo berarti Lemah atau kurang atau di
bawah
□ Thesis berarti teori, proposisi atau
pernyataan yang disajikan sebagai bukti.
Sehingga dapat diartikan sebagai
“Pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan
perlu dibuktikan atau dugaan yang sifatnya masih
sementara”
Ớ Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang
dilakukan dengan tujuan memutuskan apakah
menerima atau menolak hipotesis mengenai
parameter populasi.
5. Satu Rata²
Uji hip.
rata²
Jenis Dua rata²
Parameter Uji hip.
proporsi
Uji hip
varians
Sampel
besar
Jumlah
sampel
Sampel kecil
Dis Z
Jenis
Hipotesis Jenis
Distribusi Dis t
Dis X
Dis F
Uji Dua
Arah
Arah/bentuk
formulasi
Uji PihakKiri
Uji pihak
kanan
6. Berdasarkan Jumlah Sampelnya
a. Pengujian hipotesis sampel besar
pengujian hipotesis yang menggunakan sampel n >
30
b. Pengujian hipotesis sampel kecil
pengujian hipotesis yang menggunakan sampel n ≤
30
7. Berdasarkan Jenis Distribusinya
a. Pengujian hipotesis dengan Distribusi Z
pengujian hipotesis yang menggunakan
distribusi Z sebagai Uji statistik.
1. Uji Hipotesis rata-rata
2. Uji Hipotesis beda dua rata-rata
3. Uji Hipotesis proporsi
4. Uji Hipotesis beda dua proporsi
Contoh :
“Uji Hipotesis satu dan beda dua rata-rata
sampel besar”
8. b. Pengujian hipotesis dengan Distribusi t
pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi t
sebagai Uji statistik.
Contoh :
“ Uji Hipotesis satu dan beda dua rata-rata sampel kecil”
9. Berdasarkan arah atau bentuk formulasinya
a. Pengujian hipotesis dua pihak (two tail test)
pengujian hipotesis dimana hipotesis nol (Ho)
berbunyi “sama dengan” .
Ho : µ = µo
H1 : µ = µo
10. b. Pengujian hipotesis pihak kiri atau sisi kiri
Ho : µ = µo
H1 : µ = µo
Atau
Ho : µ ≥ µo
H1 : µ ≤ µo
11. Pengujian hipotesis pihak kanan atau sisi kanan
Ho : µ = µo
H1 : µ > µo
Atau
Ho : µ ≤ µo
H1 : µ ≥ µo
13. 1. Menentukan formulasi hipotesis
Hipotesis nol yaitu (Ho) dirumuskan sebagai pernyataan
yang akan diuji. Rumusan pengujian hipotesis hendaknya
Ho dibuat pernyataan untuk ditolak.
Hipotesis Alternatif / Tandingan (Ha / H1) dirumuskan
sebagai lawan / tandingan hipotesis nol. Bentuk H1 terdiri
atas :
Ho ; µ = µo → H1 : µ > µo
H1 : µ < µo
H1 : µ ≠ µo
14. 2. Tentukan taraf nyata ( significant of level)
taraf nyata (α) adalah besarnya toleransi dalam menerima
kesalahan hasil hipotesis terhadap nilai parameter
populasinya.
taraf nyata dalam bentuk % umumnya sebesar 1%, 5% dan
10% ditulis α0,01, α0,05....
Besarnya kesalahan disebut sebagai daerah kritis pengujian
atau daerah penolakan.
15. 3. Tentukan kriteri pengujian
Bentuk keputusan menerima / menolak.
PIHAK KANAN
PIHAK KIRI
DUA PIHAK
17. 5. Kesimpulan
Pembuat kesimpulan merupakan penetapan
keputusan dalam hal penerimaan atau penolakan
hipotesis nol yang sesuai dengan kriteria
pengujiannya.
19. Analisis variansi adalah suatu prosedur untuk uji perbedaan
mean beberapa populasi. Konsep analisis variansi didasarkan
pada konsep distribusi F dan biasanya dapat diaplikasikan untuk
berbagai macam kasus maupun dalam analisis hubungan antara
berbagai varabel yang diamati.
Hipotesis ANOVA satu arah
H0 : μ1= μ 2 = μ 3 = … = μ k
Seluruh mean populasi adalah sama
Tidak ada efek treatment ( tidak ada keragaman mean dalam grup )
H1 : tidak seluruhnya mean populasi adalah sama
Terdapat sebuah efek treatment
Tidak seluruhmean populasi berbeda ( beberapa pasang mungkin
sama )
20. Ada dua cara dalam mengestimasi nilai varian yakni :
Metode Antar-kelompok (Between Method)
Metode penghitungan varians yang kedua adalah metode antar-
kelompok (between method). Metode menghasilkan estimasi
varians yang sahih jika hipotesis nol benar. Persamaan yang
digunakan dalam metode ini adalah sebagai berikut:
S22 =
Metode dalam kelompok menghasilkan estimasi tentang
varians yang sahih (valid) apakah hipotesis nol salah atau benar.
Sementara metode antar-kelompok menghasilkan estimasi
tentang varians yang sahih (valid) hanya jika hipotesis nol benar.
S12 =
21.
22.
23. .1. Formula Hipotesis
Jenis pengujian :
H0 = µ1 = µ2 = ..... = µk
H1 = Tidak semuanya sama (setidaknya ada µi ≠ µj , untuk i ≠ j )
Atau
H0 = Semua perlakuan (kolom, baris, interaksi) memiliki rata-rata yang
bernilaisama
H1 = Ada perlakuan (kolom, baris, interaksi) yang memiliki rata-rata yang
bernilai tidak sama (berbeda)
2. Taraf Nyata
Cara pengambilan keputusan → bandingkan F hitung dengan F tabel.
3. Membuat tabel Analisis Varians 1 arah
4. Kriteria Pengujian
Wilayah kritis :
Penolakan H0 jika F hitung > F tabel
Penerimaan H0 jika F hitung < F tabel
5. Kesimpulan
24. 1. Tiga kelompok subyek penelitian untuk menguji metode pengajaran
mana yang paling baik terhadap rata-rata nilai pelajaran yang diajar
dengan ketiga metode tersebut. Metode pertama adalah ceramah,
metode kedua diskusi dan metode ketiga praktek. Ujilah dengan taraf
nyata 5%. Data hasil penelitian adalah sebagai berikut:
27. Analisa ragam (Analysis of Variance) atau yang lebih
dikenal dengan istilah ANOVA adalah suatu teknik
untuk menguji kesamaan beberapa rata-rata secara
sekaligus. Uji yang dipergunakan dalam ANOVA
adalah uji F karena dipakai untuk pengujian dari 2
sampel.
28. Analisis Varians (ANAVA) 2 Arah tanpa interaksi
Dalam kategori, terdapat blok/sub-kelompok
kolom : kategori-1;
baris : blok, kategori-2
Setiap sel berisi satu data
Analisis Varians (ANAVA) 2 Arah dengan interaksi
Dalam kategori, terdapat blok/sub-kelompok
kolom : kategori-1
baris : blok, kategori-2
Setiap blok diulang, satu sel berisi beberapa data
Dengan pengulangan dalam tiap blok seperti ini, interaksi antara
kolom dan baris dapat diketahui.
29.
30.
31. 1. Formula Hipotesis
Jenis pengujian :
H0 = µ1 = µ2 = ..... = µk
H1 = Tidak semuanya sama (setidaknya ada µi ≠ µj , untuk i ≠ j )
Atau
H0 = Semua perlakuan (kolom, baris, interaksi) memiliki rata-rata yang bernilaisama
H1 = Ada perlakuan (kolom, baris, interaksi) yang memiliki rata-rata yang bernilai
tidak sama (berbeda)
2. Taraf Nyata
Cara pengambilan keputusan → bandingkan F hitung dengan F tabel.
3. Membuat tabel Analisis Varians 2 arah
4. Kriteria Pengujian
Wilayah kritis :
Penolakan H0 jika F hitung > F tabel
Penerimaan H0 jika F hitung < F tabel
5. Kesimpulan