SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  12
K.RAJA AND HARRY F.
2000.CLIMATE CHANGE AND
GLOBAL CROPPRODUCTIVITY

Ringkasan Buku 2 Bagian 1 - 2
10 Desember 2013
Bismillah..
Chapter 1:Cuaca dan Iklim


Cuaca adalah penyebab utama terjadinya perbedaan
hasil produksi dari tahun ke tahun, bahkan dalam
produksi tinggi dan lingkungan dengan teknologi tinggi.
Terdapat kekwatiran dalam tahun – tahun saat ini
tentang kemungkinan perubahan iklim yang disebabkan
aktivitas manusia, karena perubahan apapun pada cuaca
akan meningkatkan ketidakpastian terhadap produksi
pangan.



Sejak permulaan revolusi industry, populasi masyarakat
dunia telah meningkat secara drastic bersamaan dengan
penggunaan bahan bakar fosil dalam skala besar, pabrik
semen dan pengolahan tanah intensif yang tidak
dimanfaatkan untuk tanaman atau produksi makanan
ternak.



Populasi terbesar dalam sejarah manusia akan muncul
selama abad ke 21 dan kemudian menimbulkan
kemungkinan perubahan iklim terbesar dan
mengakibatkan efek yang besar dan drastic



Terdapat kemungkinan yang tidak pasti berkaitan
dengan kejelasan suhu rata – rata bumi dan sejarah suhu
adalah hal yang lebih menakutkan. Mendapatkan data
secara globa atau rata –rata wilayah sangat sulit, karena
kedua hal tersebut memiliki nilai yang berbeda antara
satu tempat dengan tempat lain.
<Ringkasan Buku 2 K.Raja dan Harry F.>
Chapter 1:Cuaca dan Iklim
 Karena alasan inilah, kemungkinan perubahan

iklim dianggap sesuatu yang kontroversi di mata
public. Meskipun, peningkatanan kadar CO2 dan
gas radiasi lainnya pada tahun – tahun sebelumnya
telah didokumentasi dengan baik dan alasan
secara teori untuk konsentrasi gas yang lebih
tinggi menyebabkan pemanasan global tidak
diperdebatkan.
 Dua model iklim telah diterapkan hingga tahun
2100 oleh program prediksi nasional di Amerika
Serikat. Satu menunjukkan suhu wilayah
meningkat 5 derajat di musim dingin dan 3 derajat
di musim panas hingga tahun 2060, sementara
praduga lain memprediksi lebih besar.
 Model ini tidak sepakat pada perubahan iklim
regional tertentu. Sebagai contoh penguapan
meningkat dan menurun di belahan Amerika
bagian tenggara selama musim panas. Ini
menunjukkan hasil yang wajar untuk kesimpulan
bahwa sejak konsentrasi gas radioaktif secara jelas
meningkat di atmosfir dan alasan yang bersifat
teoritis dalam menyebabkan pemanasan tidak
diperdebatkan, kondisi – kondisi itu menyebabkan
pemanasan di beberapa tempat. Banyak peneliti
atmosfir sepakat dengan dugaan ini.
<Ringkasan Buku 2 K.Raja dan Harry F.>
Chapter 1:Cuaca dan Iklim
 Sector pertanian memberikan peran yang tidak

sedikit pada gas – gas radioaktif yang muncul dan
mengakibatkan perubahan iklim.


Sumber utama gas – gas ini adalah bahan bakar
fosil yang digunakan dalam aktivitas pertanian,
hilangnya karbon dari tanah karena operasi
pengolahan yang berkaitan dengan budidaya
tanama, pembakaran sisa tanaman dan residu
hutan, peningkatan makanan ternak dan efek
pemupukan secara teknik, pabrik dan
pemanfaatan pupuk N, dan pertumbuhan padi di
areal tergenang.

 Produksi padi di area tergenang menyebabkan

hasil panen yang mengandung senyawa CH4 yang
tinggi, akibat dari pemupukan yang
mengakibatkan terlepasnya N2O.
 Methan dan N2O dianggap lebih memiliki efek

radioaktif (sekitas 21 dan 310 kali lipat per unit
massa gas) dibandingkan atmosfir.

<Ringkasan Buku 2 K.Raja dan Harry F.>
Chapter 1:Cuaca dan Iklim
 Produksi gas methan di lahan padi tergenang

berhubungan dengan produksi biomassa selama
pertumbuhan vegetative, tetapi di area dimana
dua tanaman per tahun diterapkan metode
management, dapat mengurangi produksi CH4
dan emisi tanpa kehilangan hasil panen. Emisi
methan sangat sensitive pada management air,
meskipun emisi N2O bisa dihasilkan juga dari
metode tersebut. Sebagai tambahan informasi
diperlukan metode untuk mengurangi CH4 dan
N2O selaman masa produksi padi di lahan
tergenang.
 Perubahan – perubahan utama di lapisan atmosfir
bumi adalah konsentrasi CO2, yang meningkat
sekitar 25% sejak awal revolusi industry.
Karbondioksida meningkatkan fotosintesis dan
menekan respirasi tanaman, efek – efek inilah yang
diduga untuk meningkatkan pertumbuhan
tanaman bersamaan proses lainnya. Meskipun
begitu, sejumlah proses fisiologi tanaman juga
dipengaruhi oleh perubahan suhu, ozon, radiasi
ultraviolet, nutrisi dan air, semua itu berbeda
berdasarkan hubungannya dengan perubahan
iklim.
<Ringkasan Buku 2 K.Raja dan Harry F.>
Chapter 2:Perubahan Iklim
Jutaaan hingga ribuan tahun sebelum masa sekarang
 Perubahan iklim terjadi di skala ruang dan waktu.
Perubahan terbesar terjadi di waktu yang sama
seperti pembagiaan Negara – Negara. Namun,
perbedaan besar, seperti masa zaman es yang
ditandai dengan data iklim selama kurang lebih 3 juta
tahun yang lalu, muncul dalam siklus yang bertahan
selaman 10 hingga seratus ribu tahun.
 Kemudian perubahan iklim sebagai keadaan normal
yang terjadi di sistem atmosfir atau permukaan bumi.
Hal ini menjelaskan bahwa pemusatan iklim adalah
konsep yang keliru, sementara bahwa perubahan
iklim yang tidak terhenti bisa dijadikan model pikiran
yang lebih berguna untuk menganalisa iklim bumi dari
waktu ke waktu
 Iklim pada jutaan tahun yang lalu berkisar 13 derajat di
musim panas hingga 5 derajat lebih dingin
dibandingkan iklim saat ini (Sneider et al, 1990).
 Temperature global selisih sekitar 5 derajat selama
siklus zaman es. Beberapa suhu daerah berubah
melalui siklus ini hingga 10 sampai 15 derajat di
wilayah dengan garis lintang tinggi. Selama proses
tersebut, lapisan es menutupi Amerika Utara dan
Eropa bagian utara, level ketinggian air laut rata – rata
120 m dibawah keadaan saat ini.
<Ringkasan Buku 2 K.Raja dan Harry F.>
Chapter 2:Perubahan Iklim


Sebagai sistem biofisikal yang tergantung pada sumber daya
iklim, pertanian dapat dipengaruhi dengan perubahan hasil
panen dan produksi. Efek pemupukan positif yang
meningkatkan kadar CO2 pada tanaman pertanian memiliki
dampat menguntungkan di beberapa tanaman, terutaman
untuk tanaman jenis C3. Sejak penerapan teknologi (seperti
kultivar baru dan pestisida, irigasi, dan aplikasi herbisida)
menjadi sector penting pertanian, terdapat banyak diskusi
dan perdebatan tentang bagaimana pertanian dengan
sukses beradaptas terhadap perubahan iklim yang terjadi
(Easterlling, 1996 ; Reillu, 1996; Rosenzweig dan Hillel, 1998)
Iklim abad ke 20
 Langkah penting telah diperluas untuk menganalisa data
sejarah iklim saat ini selama lebih dari 150 tahun untuk
menentukan apakah terdapat pengaruh dari pemanasan gas
rumah kaca. Sebagai contoh, sejumlah data global diatur
mendekati suhu permukaan untuk dianalisa dan diteliti. Data
– data inilah yang diuji dengan teliti agar tidak terjadi
kesalahan atau dugaan yang bias akibat efek suhu panas
pulau, ketidakseragaman dan perubahan alat untuk
mengukur suhu permukaan laut. Salah satu data yang dibuat
mengindikasikan terdapat kisaran suhu antara 0,3 hingga 0,6
deracat ketika pemanasan permukaan bumi terjadi sejak
abad ke 19.
 Gejala ini berlanjut hingga tahun 1998. Rata – rata suhu
global dari januari hingga December 1998 adalah yang
terhangat, sedangkan suhu rata – rata dari januari hingga
juni 1998, adalah 0,6 derajat lebih tinggi dibandingkan pada
tahun 1961 hingga 1990. Meskipun demikian, perbedaan
pemanasan tersebut tidak rata dan sama di berbagai
wilayah, karena beberap Negara telah mengalami
pendinginan selama abad ke 20.

<Ringkasan Buku 2 K.Raja dan Harry F.>
Chapter 2:Perubahan Iklim






Terdapat peningkatan kecil dalam penguapan rata – rata di
lahan dunia selama abad ke 20 (Dai et al., 1997). Investigasi
baru – baru ini mengindikasikan bahwa nilai rata –rata ini
meningkat dikarenakan pengaruh utama dari laju
penguapan (Groisman et al., 1999). Sejak akhir 1970an,
terdapat peningkatan dalam persentase gejal kekeringan
di dunia atau kenaikan tingkat kelembapan (Dai et al.,
1998).
Banyak iklim global yang berubah dianalisa dari sudut
pandang sebagai kombinasi perubahan kea rah variable
yang disebut fingerprints. Sebagai contoh, kombinasi
pendinginan stratosfir, pemanasan suhu permukaan dan
peningkatkan global dimaksudkan bahwa penguapan
terjadi dari keberadaan rumah kaca yang memacu
perubahan iklim.
Di tahun 1990an, remote sence data suhu di lapisan bawah
troposfir (700 milibar dengan ketinggian 2,5 km) telah
dianalisa dengan membandingkan gejala dari stasiun
observasi di permukaan. Hal ini membuka perdebatan
berdasarkan kebenaran data dari observasi di permukaan
dengan data remot sence (Christi and Spencer, 1995;
Hurrell and Trenberth, 1997, 1998). Sebagai contoh, Christy
dan Spencer menggunakan data dari alat suara gelombang
mikro (MSU) di lembaga administrasi atmosfir laut
nasional (NOAA) dan menginvestigasi sejak tahun 1979
hingga 1995. Mereka menemukan pendinginan global
minus 0,04 derajat selama waktu tersebut. Berdasarkan
observasi di permukaan, suhu telah meningkat sejak 1979
sebesar 0,14 derajat. Ketidaksesuaian dugaan
dipertanyakan dan didatangkan bukti bahwa pemanasan
global tidak terjadi.

<Ringkasan Buku 2 K.Raja dan Harry F.>
Chapter 2:Perubahan Iklim
Efek rumah kaca


Efek rumah kaca adalah bagian alami dari sistem iklim.
Faktanya, tanpa atmosfir, suhu rata- rata permukaan
bumi akan mencapai 33 derajat celcius lebih dingin dari
saat ini. Bumi atau sistem atmosfir menyerap radiasi
matahari dengan mengeluarkan radiasi gelombang
infrared ke angkasa.



Permukaan bumi menyerap hampir radiasi matahari
dari matahari tapi juga menghilangkan radiasi
gelombang panjang. Energy yang hilang sebelum
mencapai permukaan bumi melalui pantulan dari awan
dan aerosol in di atmosfir. Sedikit yang diserap secara
langsung oleh atmosfir yang rata-rata adalah
gelombang radiasi pendek, selain itu sekitar 30%
dipantulkan kembali di permukaan bumi.



Atmosfir lebih efisien dalam menyerap radiasi
gelombang panjang yang kemudian dikeluarkan ke luar
angkasa dan melalui permukaan bumi. Emisi yang
dikeluarkan melalui permukaan bumi akan
memanaskan bumi lebih tinggi. Pemanasan lebih tinggi
ini dihilangkan oleh radiasi gelombang panjang dari
atmosfir yang dikenal sebagai efek rumah kaca. Jumlah
radiasi gelombang yang diserap dan
<Ringkasan Buku 2 K.Raja dan Harry F.>
Chapter 2:Perubahan Iklim


Kemudian dihilangkan melalu lapisan dalam bumi
adalah fungsi dari unsure – unsure dari atmosfir. Gas –
gas tertentu di dalam atmosfir secara umum memiliki
kemampuan baik dalam menyerap radiasi gelombang
panjang dan dikenal gas rumah kaca. Hal ini terdiri dari
uap air, CO2, methan, CFCs, N2O.



Jika terjadi perubahan pada lapisan atmosfir dan
sebagai hasil dari peningkatan tingkat konsentrasi gas
rumah kaca, maka semakin banyak radiasi gelombang
panjang dari bumi diserap oleh atmosfir dan
dikeluarkan kembali oleh dalam bumi. Hal ini merubah
radiasi sehingga dapat mempengaruhi sistem iklim dan
menghasilkan adanya peningkatan suhu permukaan
bumi.



Gangguan – gangguan di dalam keseimbangan radiasi
planet bumi dikenal sebagai perubahan radioaktif dan
factor yang mempengaruhi keseimbangan ini dikenal
sebagai agen penentu radioaktif (Shine et all., 1990).
Pengaruh gas rumah kaca diketahui dengan
menentukan besarnya tekanan radioaktif. Ini bisa
dipandang sebagai pengukuran kemampuan untuk
mengubah iklim.

<Ringkasan Buku 2 K.Raja dan Harry F.>
Chapter 2:Perubahan Iklim
Perubahan iklim di masa depan
 Penjelasan tentang model iklim, model sirkulasi umum
(GCMs). Tingginya pengetahuan tentang perubahan iklim
di masa depan didapatkan dari uji coba model iklim.
 Model – model iklim adalah bidang tiga dimensi yang
secara matematika menggambarkan proses yang
bertanggung jawab terjadi iklim. Proses ini termasuk
interaksi kompleks antara atmosfir, permukaan tanah, laut
dan bongkahan es.
 Model iklim mensimulasi distribusi global dari variable –
variable seperti suhu, angin, awan dan curah hujan. Proses
iklim utama ini menggambarkan pula model iklim yang
paling detail. Persamaan tersebut menjelaskan keadaan
atmosfir dalam jaringan tiga dimensi, jaringan tiga
dimensi ini akan mewakili permukaan bumi dan ketinggian
atmosfir. Resolusi spasial yang merupakan model dalam
menentukan aspek untuk menghasilkan ulang data iklim
sebenarnya di bumi.
Sejarah pengembangan GCM
 model – model iklim yang dikembangkan selama lebih dari
beberapa decade lalu (Mearns, 1990). Percobaan awal yang
dievaluasi adalah tentang efek gas rumah kaca yang
meningkat pada tahun 1960an dan 1970an.
 Model sirkulasi umum (GCMs) pada waktu itu sangat
sederhana. Model ini digunakan dalam sector geometric
yang belum sempurna dalam memaparkan data lahan dan
lautan. Lautan yang dimaksud adalah permukaan air
dengan kemampuan panas nol dan dikenal sebagai
permukaan penguapan (Manabe and Wetherald, 1975,
1980).

<Ringkasan Buku 2 K.Raja dan Harry F.>
Chapter 2:Perubahan Iklim


Sejak akhir 1980an, model atmosfir telah dilengkapi
dengan model lautan sistem tiga dimensi yang
mempermudah dan memperjelas keragaman data
tahunan dalam jangka waktu yang panjang. Model ini
menghasilkan keakuratan model secara horizontal dan
vertical dari perpindahan panas di dalam lautan
(Stouffer et al.,1989; Washington and Meehl,1989)



Model iklim semakin mutakhir dengan sistem proses
yang akurat beresolusi spasial. Kemampuan dalam
menghasilkan data iklim semakin signifikan. Model –
model ini sekarang dapat menggambarkan iklim daerah
dan Negara dalam skala lebih tinggi. Distribusi tekanan,
suhu, angin, penguapan dan laut juga digambarkan
dalam ruang dan waktu. Meskipun demikian, skala
spasial kurang dari seratus meter, model masih dapat
menghasilkan data error hingga 4 sampai 5 derajat
setiap bulan dan paling besar hingga 150% dalam
penguapan (Risbey and Stone, 1996; Kittel et al., 1998;
Doherty and Mearns, 1999).

<Ringkasan Buku 2 K.Raja dan Harry F.>

Contenu connexe

Tendances

Bahan Kuliah Agroklimatologi Bab Perubahan Iklim Global
Bahan Kuliah Agroklimatologi Bab Perubahan Iklim GlobalBahan Kuliah Agroklimatologi Bab Perubahan Iklim Global
Bahan Kuliah Agroklimatologi Bab Perubahan Iklim GlobalPurwandaru Widyasunu
 
Sekilas tentang perubahan_iklim
Sekilas tentang perubahan_iklimSekilas tentang perubahan_iklim
Sekilas tentang perubahan_iklimAri Adipratomo
 
Dampak Perubahan Iklim terhadap Ekologi Laut
Dampak Perubahan Iklim terhadap Ekologi LautDampak Perubahan Iklim terhadap Ekologi Laut
Dampak Perubahan Iklim terhadap Ekologi LautDadang Setiawan
 
Pengaruh perubahan iklim bagi kehidupan manusia
Pengaruh perubahan iklim bagi kehidupan manusiaPengaruh perubahan iklim bagi kehidupan manusia
Pengaruh perubahan iklim bagi kehidupan manusiaYesica Adicondro
 
Dampak perubahan iklim thdp tanaman
Dampak perubahan iklim thdp tanamanDampak perubahan iklim thdp tanaman
Dampak perubahan iklim thdp tanamanKhairdin Jaya
 
Dampak perubahan-iklim-thd-kesehatan
Dampak perubahan-iklim-thd-kesehatanDampak perubahan-iklim-thd-kesehatan
Dampak perubahan-iklim-thd-kesehatanEko Supriyadi
 
Makalah Pengaruh Pemanasan Global Terhadap Meningkatnya Frekuensi dan Intensi...
Makalah Pengaruh Pemanasan Global Terhadap Meningkatnya Frekuensi dan Intensi...Makalah Pengaruh Pemanasan Global Terhadap Meningkatnya Frekuensi dan Intensi...
Makalah Pengaruh Pemanasan Global Terhadap Meningkatnya Frekuensi dan Intensi...Rimbawan Ank
 
Makalah dampak pemanasan glonalisasi
Makalah dampak pemanasan glonalisasiMakalah dampak pemanasan glonalisasi
Makalah dampak pemanasan glonalisasiSeptian Muna Barakati
 
Faktor pengendali suhu
Faktor pengendali suhuFaktor pengendali suhu
Faktor pengendali suhusavero281
 
Kul model dinamika atmosfer dalam perubahan iklim dan pengaruhnya terhadap pr...
Kul model dinamika atmosfer dalam perubahan iklim dan pengaruhnya terhadap pr...Kul model dinamika atmosfer dalam perubahan iklim dan pengaruhnya terhadap pr...
Kul model dinamika atmosfer dalam perubahan iklim dan pengaruhnya terhadap pr...Ieke Ayu
 
Global warming Kelas IX
Global warming Kelas IXGlobal warming Kelas IX
Global warming Kelas IXDinda Hayyun
 
X 9 29-windy andini ekaputri
X 9 29-windy andini ekaputriX 9 29-windy andini ekaputri
X 9 29-windy andini ekaputriwindy_andini
 

Tendances (18)

Bahan Kuliah Agroklimatologi Bab Perubahan Iklim Global
Bahan Kuliah Agroklimatologi Bab Perubahan Iklim GlobalBahan Kuliah Agroklimatologi Bab Perubahan Iklim Global
Bahan Kuliah Agroklimatologi Bab Perubahan Iklim Global
 
Sekilas tentang perubahan_iklim
Sekilas tentang perubahan_iklimSekilas tentang perubahan_iklim
Sekilas tentang perubahan_iklim
 
Dampak Perubahan Iklim terhadap Ekologi Laut
Dampak Perubahan Iklim terhadap Ekologi LautDampak Perubahan Iklim terhadap Ekologi Laut
Dampak Perubahan Iklim terhadap Ekologi Laut
 
Perubahan iklim
Perubahan iklimPerubahan iklim
Perubahan iklim
 
Pengaruh perubahan iklim bagi kehidupan manusia
Pengaruh perubahan iklim bagi kehidupan manusiaPengaruh perubahan iklim bagi kehidupan manusia
Pengaruh perubahan iklim bagi kehidupan manusia
 
Dampak perubahan iklim thdp tanaman
Dampak perubahan iklim thdp tanamanDampak perubahan iklim thdp tanaman
Dampak perubahan iklim thdp tanaman
 
Bab 4 perubahan iklim
Bab 4 perubahan iklimBab 4 perubahan iklim
Bab 4 perubahan iklim
 
Dampak perubahan-iklim-thd-kesehatan
Dampak perubahan-iklim-thd-kesehatanDampak perubahan-iklim-thd-kesehatan
Dampak perubahan-iklim-thd-kesehatan
 
Makalah Pengaruh Pemanasan Global Terhadap Meningkatnya Frekuensi dan Intensi...
Makalah Pengaruh Pemanasan Global Terhadap Meningkatnya Frekuensi dan Intensi...Makalah Pengaruh Pemanasan Global Terhadap Meningkatnya Frekuensi dan Intensi...
Makalah Pengaruh Pemanasan Global Terhadap Meningkatnya Frekuensi dan Intensi...
 
Makalah dampak pemanasan glonalisasi
Makalah dampak pemanasan glonalisasiMakalah dampak pemanasan glonalisasi
Makalah dampak pemanasan glonalisasi
 
Faktor pengendali suhu
Faktor pengendali suhuFaktor pengendali suhu
Faktor pengendali suhu
 
Kul model dinamika atmosfer dalam perubahan iklim dan pengaruhnya terhadap pr...
Kul model dinamika atmosfer dalam perubahan iklim dan pengaruhnya terhadap pr...Kul model dinamika atmosfer dalam perubahan iklim dan pengaruhnya terhadap pr...
Kul model dinamika atmosfer dalam perubahan iklim dan pengaruhnya terhadap pr...
 
Makalah ipa
Makalah ipaMakalah ipa
Makalah ipa
 
Makalah pemanasan global
Makalah pemanasan globalMakalah pemanasan global
Makalah pemanasan global
 
Makalah pemanasan global
Makalah pemanasan globalMakalah pemanasan global
Makalah pemanasan global
 
global warming
global warmingglobal warming
global warming
 
Global warming Kelas IX
Global warming Kelas IXGlobal warming Kelas IX
Global warming Kelas IX
 
X 9 29-windy andini ekaputri
X 9 29-windy andini ekaputriX 9 29-windy andini ekaputri
X 9 29-windy andini ekaputri
 

En vedette

Ringkasan perkuliahan semester 2 sosiologi pertanian (bagian 14)
Ringkasan perkuliahan semester 2 sosiologi pertanian (bagian 14)Ringkasan perkuliahan semester 2 sosiologi pertanian (bagian 14)
Ringkasan perkuliahan semester 2 sosiologi pertanian (bagian 14)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Sosiologi pertanian
Sosiologi pertanianSosiologi pertanian
Sosiologi pertanianvzub
 

En vedette (6)

Ringkasan perkuliahan semester 2 sosiologi pertanian (bagian 14)
Ringkasan perkuliahan semester 2 sosiologi pertanian (bagian 14)Ringkasan perkuliahan semester 2 sosiologi pertanian (bagian 14)
Ringkasan perkuliahan semester 2 sosiologi pertanian (bagian 14)
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
 
Sosiologi pertanian
Sosiologi pertanianSosiologi pertanian
Sosiologi pertanian
 

Similaire à Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop productivity 1 dan 2

Similaire à Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop productivity 1 dan 2 (20)

Dampak pemanasan global
Dampak pemanasan globalDampak pemanasan global
Dampak pemanasan global
 
globalwarming.ppt
globalwarming.pptglobalwarming.ppt
globalwarming.ppt
 
Makalah pemanasan global
Makalah pemanasan globalMakalah pemanasan global
Makalah pemanasan global
 
Global warming
Global warmingGlobal warming
Global warming
 
Makalah wahid
Makalah wahidMakalah wahid
Makalah wahid
 
Dampak pemanasan global
Dampak pemanasan globalDampak pemanasan global
Dampak pemanasan global
 
Dampak pemanasan global
Dampak pemanasan globalDampak pemanasan global
Dampak pemanasan global
 
Dampak pemanasan global
Dampak pemanasan globalDampak pemanasan global
Dampak pemanasan global
 
Dampak pemanasan global
Dampak pemanasan globalDampak pemanasan global
Dampak pemanasan global
 
Global warming sahaday
Global warming sahadayGlobal warming sahaday
Global warming sahaday
 
Global warming sahaday
Global warming sahadayGlobal warming sahaday
Global warming sahaday
 
Makalah ipa
Makalah ipaMakalah ipa
Makalah ipa
 
Makalah wahid
Makalah wahidMakalah wahid
Makalah wahid
 
Global Warming
Global WarmingGlobal Warming
Global Warming
 
Contoh makalah pemanasan global
Contoh makalah pemanasan globalContoh makalah pemanasan global
Contoh makalah pemanasan global
 
Contoh makalah pemanasan global
Contoh makalah pemanasan globalContoh makalah pemanasan global
Contoh makalah pemanasan global
 
Global warming / Pemanasan Global
Global warming / Pemanasan GlobalGlobal warming / Pemanasan Global
Global warming / Pemanasan Global
 
Hayan
HayanHayan
Hayan
 
Global Warming
Global WarmingGlobal Warming
Global Warming
 
Global warming
Global warmingGlobal warming
Global warming
 

Plus de Bondan the Planter of Palm Oil

Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environmentRingkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environmentBondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian konservasi (bagian 38)
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian konservasi (bagian 38)Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian konservasi (bagian 38)
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian konservasi (bagian 38)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 metode ilmu penelitian (bagian 37)
Ringkasan perkuliahan semester 6 metode ilmu penelitian (bagian 37)Ringkasan perkuliahan semester 6 metode ilmu penelitian (bagian 37)
Ringkasan perkuliahan semester 6 metode ilmu penelitian (bagian 37)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian organik (bagian 36)
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian organik (bagian 36)Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian organik (bagian 36)
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian organik (bagian 36)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 toksikologi (bagian 36)
Ringkasan perkuliahan semester 6 toksikologi (bagian 36)Ringkasan perkuliahan semester 6 toksikologi (bagian 36)
Ringkasan perkuliahan semester 6 toksikologi (bagian 36)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 toksikologi (bagian 35)
Ringkasan perkuliahan semester 6 toksikologi (bagian 35)Ringkasan perkuliahan semester 6 toksikologi (bagian 35)
Ringkasan perkuliahan semester 6 toksikologi (bagian 35)Bondan the Planter of Palm Oil
 

Plus de Bondan the Planter of Palm Oil (20)

Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptxStruktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environmentRingkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian konservasi (bagian 38)
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian konservasi (bagian 38)Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian konservasi (bagian 38)
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian konservasi (bagian 38)
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 metode ilmu penelitian (bagian 37)
Ringkasan perkuliahan semester 6 metode ilmu penelitian (bagian 37)Ringkasan perkuliahan semester 6 metode ilmu penelitian (bagian 37)
Ringkasan perkuliahan semester 6 metode ilmu penelitian (bagian 37)
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian organik (bagian 36)
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian organik (bagian 36)Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian organik (bagian 36)
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian organik (bagian 36)
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 toksikologi (bagian 36)
Ringkasan perkuliahan semester 6 toksikologi (bagian 36)Ringkasan perkuliahan semester 6 toksikologi (bagian 36)
Ringkasan perkuliahan semester 6 toksikologi (bagian 36)
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 toksikologi (bagian 35)
Ringkasan perkuliahan semester 6 toksikologi (bagian 35)Ringkasan perkuliahan semester 6 toksikologi (bagian 35)
Ringkasan perkuliahan semester 6 toksikologi (bagian 35)
 

Dernier

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 

Dernier (20)

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 

Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop productivity 1 dan 2

  • 1. K.RAJA AND HARRY F. 2000.CLIMATE CHANGE AND GLOBAL CROPPRODUCTIVITY Ringkasan Buku 2 Bagian 1 - 2 10 Desember 2013 Bismillah..
  • 2. Chapter 1:Cuaca dan Iklim  Cuaca adalah penyebab utama terjadinya perbedaan hasil produksi dari tahun ke tahun, bahkan dalam produksi tinggi dan lingkungan dengan teknologi tinggi. Terdapat kekwatiran dalam tahun – tahun saat ini tentang kemungkinan perubahan iklim yang disebabkan aktivitas manusia, karena perubahan apapun pada cuaca akan meningkatkan ketidakpastian terhadap produksi pangan.  Sejak permulaan revolusi industry, populasi masyarakat dunia telah meningkat secara drastic bersamaan dengan penggunaan bahan bakar fosil dalam skala besar, pabrik semen dan pengolahan tanah intensif yang tidak dimanfaatkan untuk tanaman atau produksi makanan ternak.  Populasi terbesar dalam sejarah manusia akan muncul selama abad ke 21 dan kemudian menimbulkan kemungkinan perubahan iklim terbesar dan mengakibatkan efek yang besar dan drastic  Terdapat kemungkinan yang tidak pasti berkaitan dengan kejelasan suhu rata – rata bumi dan sejarah suhu adalah hal yang lebih menakutkan. Mendapatkan data secara globa atau rata –rata wilayah sangat sulit, karena kedua hal tersebut memiliki nilai yang berbeda antara satu tempat dengan tempat lain. <Ringkasan Buku 2 K.Raja dan Harry F.>
  • 3. Chapter 1:Cuaca dan Iklim  Karena alasan inilah, kemungkinan perubahan iklim dianggap sesuatu yang kontroversi di mata public. Meskipun, peningkatanan kadar CO2 dan gas radiasi lainnya pada tahun – tahun sebelumnya telah didokumentasi dengan baik dan alasan secara teori untuk konsentrasi gas yang lebih tinggi menyebabkan pemanasan global tidak diperdebatkan.  Dua model iklim telah diterapkan hingga tahun 2100 oleh program prediksi nasional di Amerika Serikat. Satu menunjukkan suhu wilayah meningkat 5 derajat di musim dingin dan 3 derajat di musim panas hingga tahun 2060, sementara praduga lain memprediksi lebih besar.  Model ini tidak sepakat pada perubahan iklim regional tertentu. Sebagai contoh penguapan meningkat dan menurun di belahan Amerika bagian tenggara selama musim panas. Ini menunjukkan hasil yang wajar untuk kesimpulan bahwa sejak konsentrasi gas radioaktif secara jelas meningkat di atmosfir dan alasan yang bersifat teoritis dalam menyebabkan pemanasan tidak diperdebatkan, kondisi – kondisi itu menyebabkan pemanasan di beberapa tempat. Banyak peneliti atmosfir sepakat dengan dugaan ini. <Ringkasan Buku 2 K.Raja dan Harry F.>
  • 4. Chapter 1:Cuaca dan Iklim  Sector pertanian memberikan peran yang tidak sedikit pada gas – gas radioaktif yang muncul dan mengakibatkan perubahan iklim.  Sumber utama gas – gas ini adalah bahan bakar fosil yang digunakan dalam aktivitas pertanian, hilangnya karbon dari tanah karena operasi pengolahan yang berkaitan dengan budidaya tanama, pembakaran sisa tanaman dan residu hutan, peningkatan makanan ternak dan efek pemupukan secara teknik, pabrik dan pemanfaatan pupuk N, dan pertumbuhan padi di areal tergenang.  Produksi padi di area tergenang menyebabkan hasil panen yang mengandung senyawa CH4 yang tinggi, akibat dari pemupukan yang mengakibatkan terlepasnya N2O.  Methan dan N2O dianggap lebih memiliki efek radioaktif (sekitas 21 dan 310 kali lipat per unit massa gas) dibandingkan atmosfir. <Ringkasan Buku 2 K.Raja dan Harry F.>
  • 5. Chapter 1:Cuaca dan Iklim  Produksi gas methan di lahan padi tergenang berhubungan dengan produksi biomassa selama pertumbuhan vegetative, tetapi di area dimana dua tanaman per tahun diterapkan metode management, dapat mengurangi produksi CH4 dan emisi tanpa kehilangan hasil panen. Emisi methan sangat sensitive pada management air, meskipun emisi N2O bisa dihasilkan juga dari metode tersebut. Sebagai tambahan informasi diperlukan metode untuk mengurangi CH4 dan N2O selaman masa produksi padi di lahan tergenang.  Perubahan – perubahan utama di lapisan atmosfir bumi adalah konsentrasi CO2, yang meningkat sekitar 25% sejak awal revolusi industry. Karbondioksida meningkatkan fotosintesis dan menekan respirasi tanaman, efek – efek inilah yang diduga untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman bersamaan proses lainnya. Meskipun begitu, sejumlah proses fisiologi tanaman juga dipengaruhi oleh perubahan suhu, ozon, radiasi ultraviolet, nutrisi dan air, semua itu berbeda berdasarkan hubungannya dengan perubahan iklim. <Ringkasan Buku 2 K.Raja dan Harry F.>
  • 6. Chapter 2:Perubahan Iklim Jutaaan hingga ribuan tahun sebelum masa sekarang  Perubahan iklim terjadi di skala ruang dan waktu. Perubahan terbesar terjadi di waktu yang sama seperti pembagiaan Negara – Negara. Namun, perbedaan besar, seperti masa zaman es yang ditandai dengan data iklim selama kurang lebih 3 juta tahun yang lalu, muncul dalam siklus yang bertahan selaman 10 hingga seratus ribu tahun.  Kemudian perubahan iklim sebagai keadaan normal yang terjadi di sistem atmosfir atau permukaan bumi. Hal ini menjelaskan bahwa pemusatan iklim adalah konsep yang keliru, sementara bahwa perubahan iklim yang tidak terhenti bisa dijadikan model pikiran yang lebih berguna untuk menganalisa iklim bumi dari waktu ke waktu  Iklim pada jutaan tahun yang lalu berkisar 13 derajat di musim panas hingga 5 derajat lebih dingin dibandingkan iklim saat ini (Sneider et al, 1990).  Temperature global selisih sekitar 5 derajat selama siklus zaman es. Beberapa suhu daerah berubah melalui siklus ini hingga 10 sampai 15 derajat di wilayah dengan garis lintang tinggi. Selama proses tersebut, lapisan es menutupi Amerika Utara dan Eropa bagian utara, level ketinggian air laut rata – rata 120 m dibawah keadaan saat ini. <Ringkasan Buku 2 K.Raja dan Harry F.>
  • 7. Chapter 2:Perubahan Iklim  Sebagai sistem biofisikal yang tergantung pada sumber daya iklim, pertanian dapat dipengaruhi dengan perubahan hasil panen dan produksi. Efek pemupukan positif yang meningkatkan kadar CO2 pada tanaman pertanian memiliki dampat menguntungkan di beberapa tanaman, terutaman untuk tanaman jenis C3. Sejak penerapan teknologi (seperti kultivar baru dan pestisida, irigasi, dan aplikasi herbisida) menjadi sector penting pertanian, terdapat banyak diskusi dan perdebatan tentang bagaimana pertanian dengan sukses beradaptas terhadap perubahan iklim yang terjadi (Easterlling, 1996 ; Reillu, 1996; Rosenzweig dan Hillel, 1998) Iklim abad ke 20  Langkah penting telah diperluas untuk menganalisa data sejarah iklim saat ini selama lebih dari 150 tahun untuk menentukan apakah terdapat pengaruh dari pemanasan gas rumah kaca. Sebagai contoh, sejumlah data global diatur mendekati suhu permukaan untuk dianalisa dan diteliti. Data – data inilah yang diuji dengan teliti agar tidak terjadi kesalahan atau dugaan yang bias akibat efek suhu panas pulau, ketidakseragaman dan perubahan alat untuk mengukur suhu permukaan laut. Salah satu data yang dibuat mengindikasikan terdapat kisaran suhu antara 0,3 hingga 0,6 deracat ketika pemanasan permukaan bumi terjadi sejak abad ke 19.  Gejala ini berlanjut hingga tahun 1998. Rata – rata suhu global dari januari hingga December 1998 adalah yang terhangat, sedangkan suhu rata – rata dari januari hingga juni 1998, adalah 0,6 derajat lebih tinggi dibandingkan pada tahun 1961 hingga 1990. Meskipun demikian, perbedaan pemanasan tersebut tidak rata dan sama di berbagai wilayah, karena beberap Negara telah mengalami pendinginan selama abad ke 20. <Ringkasan Buku 2 K.Raja dan Harry F.>
  • 8. Chapter 2:Perubahan Iklim    Terdapat peningkatan kecil dalam penguapan rata – rata di lahan dunia selama abad ke 20 (Dai et al., 1997). Investigasi baru – baru ini mengindikasikan bahwa nilai rata –rata ini meningkat dikarenakan pengaruh utama dari laju penguapan (Groisman et al., 1999). Sejak akhir 1970an, terdapat peningkatan dalam persentase gejal kekeringan di dunia atau kenaikan tingkat kelembapan (Dai et al., 1998). Banyak iklim global yang berubah dianalisa dari sudut pandang sebagai kombinasi perubahan kea rah variable yang disebut fingerprints. Sebagai contoh, kombinasi pendinginan stratosfir, pemanasan suhu permukaan dan peningkatkan global dimaksudkan bahwa penguapan terjadi dari keberadaan rumah kaca yang memacu perubahan iklim. Di tahun 1990an, remote sence data suhu di lapisan bawah troposfir (700 milibar dengan ketinggian 2,5 km) telah dianalisa dengan membandingkan gejala dari stasiun observasi di permukaan. Hal ini membuka perdebatan berdasarkan kebenaran data dari observasi di permukaan dengan data remot sence (Christi and Spencer, 1995; Hurrell and Trenberth, 1997, 1998). Sebagai contoh, Christy dan Spencer menggunakan data dari alat suara gelombang mikro (MSU) di lembaga administrasi atmosfir laut nasional (NOAA) dan menginvestigasi sejak tahun 1979 hingga 1995. Mereka menemukan pendinginan global minus 0,04 derajat selama waktu tersebut. Berdasarkan observasi di permukaan, suhu telah meningkat sejak 1979 sebesar 0,14 derajat. Ketidaksesuaian dugaan dipertanyakan dan didatangkan bukti bahwa pemanasan global tidak terjadi. <Ringkasan Buku 2 K.Raja dan Harry F.>
  • 9. Chapter 2:Perubahan Iklim Efek rumah kaca  Efek rumah kaca adalah bagian alami dari sistem iklim. Faktanya, tanpa atmosfir, suhu rata- rata permukaan bumi akan mencapai 33 derajat celcius lebih dingin dari saat ini. Bumi atau sistem atmosfir menyerap radiasi matahari dengan mengeluarkan radiasi gelombang infrared ke angkasa.  Permukaan bumi menyerap hampir radiasi matahari dari matahari tapi juga menghilangkan radiasi gelombang panjang. Energy yang hilang sebelum mencapai permukaan bumi melalui pantulan dari awan dan aerosol in di atmosfir. Sedikit yang diserap secara langsung oleh atmosfir yang rata-rata adalah gelombang radiasi pendek, selain itu sekitar 30% dipantulkan kembali di permukaan bumi.  Atmosfir lebih efisien dalam menyerap radiasi gelombang panjang yang kemudian dikeluarkan ke luar angkasa dan melalui permukaan bumi. Emisi yang dikeluarkan melalui permukaan bumi akan memanaskan bumi lebih tinggi. Pemanasan lebih tinggi ini dihilangkan oleh radiasi gelombang panjang dari atmosfir yang dikenal sebagai efek rumah kaca. Jumlah radiasi gelombang yang diserap dan <Ringkasan Buku 2 K.Raja dan Harry F.>
  • 10. Chapter 2:Perubahan Iklim  Kemudian dihilangkan melalu lapisan dalam bumi adalah fungsi dari unsure – unsure dari atmosfir. Gas – gas tertentu di dalam atmosfir secara umum memiliki kemampuan baik dalam menyerap radiasi gelombang panjang dan dikenal gas rumah kaca. Hal ini terdiri dari uap air, CO2, methan, CFCs, N2O.  Jika terjadi perubahan pada lapisan atmosfir dan sebagai hasil dari peningkatan tingkat konsentrasi gas rumah kaca, maka semakin banyak radiasi gelombang panjang dari bumi diserap oleh atmosfir dan dikeluarkan kembali oleh dalam bumi. Hal ini merubah radiasi sehingga dapat mempengaruhi sistem iklim dan menghasilkan adanya peningkatan suhu permukaan bumi.  Gangguan – gangguan di dalam keseimbangan radiasi planet bumi dikenal sebagai perubahan radioaktif dan factor yang mempengaruhi keseimbangan ini dikenal sebagai agen penentu radioaktif (Shine et all., 1990). Pengaruh gas rumah kaca diketahui dengan menentukan besarnya tekanan radioaktif. Ini bisa dipandang sebagai pengukuran kemampuan untuk mengubah iklim. <Ringkasan Buku 2 K.Raja dan Harry F.>
  • 11. Chapter 2:Perubahan Iklim Perubahan iklim di masa depan  Penjelasan tentang model iklim, model sirkulasi umum (GCMs). Tingginya pengetahuan tentang perubahan iklim di masa depan didapatkan dari uji coba model iklim.  Model – model iklim adalah bidang tiga dimensi yang secara matematika menggambarkan proses yang bertanggung jawab terjadi iklim. Proses ini termasuk interaksi kompleks antara atmosfir, permukaan tanah, laut dan bongkahan es.  Model iklim mensimulasi distribusi global dari variable – variable seperti suhu, angin, awan dan curah hujan. Proses iklim utama ini menggambarkan pula model iklim yang paling detail. Persamaan tersebut menjelaskan keadaan atmosfir dalam jaringan tiga dimensi, jaringan tiga dimensi ini akan mewakili permukaan bumi dan ketinggian atmosfir. Resolusi spasial yang merupakan model dalam menentukan aspek untuk menghasilkan ulang data iklim sebenarnya di bumi. Sejarah pengembangan GCM  model – model iklim yang dikembangkan selama lebih dari beberapa decade lalu (Mearns, 1990). Percobaan awal yang dievaluasi adalah tentang efek gas rumah kaca yang meningkat pada tahun 1960an dan 1970an.  Model sirkulasi umum (GCMs) pada waktu itu sangat sederhana. Model ini digunakan dalam sector geometric yang belum sempurna dalam memaparkan data lahan dan lautan. Lautan yang dimaksud adalah permukaan air dengan kemampuan panas nol dan dikenal sebagai permukaan penguapan (Manabe and Wetherald, 1975, 1980). <Ringkasan Buku 2 K.Raja dan Harry F.>
  • 12. Chapter 2:Perubahan Iklim  Sejak akhir 1980an, model atmosfir telah dilengkapi dengan model lautan sistem tiga dimensi yang mempermudah dan memperjelas keragaman data tahunan dalam jangka waktu yang panjang. Model ini menghasilkan keakuratan model secara horizontal dan vertical dari perpindahan panas di dalam lautan (Stouffer et al.,1989; Washington and Meehl,1989)  Model iklim semakin mutakhir dengan sistem proses yang akurat beresolusi spasial. Kemampuan dalam menghasilkan data iklim semakin signifikan. Model – model ini sekarang dapat menggambarkan iklim daerah dan Negara dalam skala lebih tinggi. Distribusi tekanan, suhu, angin, penguapan dan laut juga digambarkan dalam ruang dan waktu. Meskipun demikian, skala spasial kurang dari seratus meter, model masih dapat menghasilkan data error hingga 4 sampai 5 derajat setiap bulan dan paling besar hingga 150% dalam penguapan (Risbey and Stone, 1996; Kittel et al., 1998; Doherty and Mearns, 1999). <Ringkasan Buku 2 K.Raja dan Harry F.>