SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  7
Télécharger pour lire hors ligne
KOROSI BESI
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
Disusun untuk melengkapi nilai
Praktikum Kimia Semester I
Oleh:
 Feren Jessica R. XII IPA 3/10
 Jessica XII IPA 3/15
 Niko Hartanto XII IPA 3/24
 Sri Mulyati XII IPA 3/31
 Vina Arisandra XII IPA 3/35
SMA STRADA ST. THOMAS AQUINO
TANGERANG
2012
I. Judul : Korosi Besi
II. Tujuan : Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh pada korosi besi
III. Dasar Teori :
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam
dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang
tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi
yang paling lazim adalah perkaratan besi. Korosi besi memerlukan air dan oksigen. Hal
ini dikarenakan hampir semua jenis logam mudah teroksidasi dengan melepaskan
elektron ke oksigen di udara dan membentuk suatu oksida logam.
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara)
mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat.
Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-
merah. Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari
besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi. Fe(s) <--> Fe2+
(aq) +
2e Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang
bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
O2(g) + 4H+
(aq) + 4e <--> 2H2O(l) atau O2(g) + 2H2O(l) + 4e <--> 4OH-
(aq).
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion
besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi.
Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana
yang bertindak sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat
pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.
Korosi pada besi dapat terjadi di suasana asam maupun basa, walau nantinya,suasana
asam akan menimbulkan reaksi pengkaratan yang lebih cepat dan korosif. Dalam
suasana netral/basa akan terjadi reaksi:
Anode: Fe(s) Fe2+
(aq)+ 2e-
Katode: ½ O2(g)+ H2O(l)+ 2e-2 OH-
(aq)
Dari reaksi ini, akan dihasilkan:
Fe(s)+ ½ O2(g)+ H2O(l)Fe2+
(aq)+ OH-(aq), yang akan membentuk endapan
Fe(OH)3 dari hasil oksidasi lanjutan.
Dari sinilah akan muncul reaksi:
Pada kondisi asam, korosi pada besi lebih besar karena terjadi reaksi reduksi dua tahap.
Berikut ini adalah tahapan reaksi korosi besi pada suasana asam:Anode: Fe
Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam
bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan. Ada definisi lain yang
mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan dari proses ekstraksi logam dari bijih
mineralnya. Contohnya, bijih mineral logam besi di alam bebas ada dalam bentuk
senyawa besi oksida atau besi sulfida, setelah diekstraksi dan diolah, akan dihasilkan
besi yang digunakan untuk pembuatan baja atau baja paduan. Selama pemakaian, baja
tersebut akan bereaksi dengan lingkungan yang menyebabkan korosi (kembali menjadi
senyawa besi oksida). Deret Volta dan hukum Nernst akan membantu untuk dapat
mengetahui kemungkinan terjadinya korosi. Kecepatan korosi sangat tergantung pada
banyak faktor, seperti ada atau tidaknya lapisan oksida, karena lapisan oksida dapat
menghalangi beda potensial.
Setidaknya korosi dipengaruhi oleh 7 faktor lainnya. Zat lain yang dimaksud disini
adalah zat pengotor yang berada dalam lapisan besi. pH tentunya sangat
mempengaruhi reaksi korosi karena, untuk suasana asam,reaksi korosi terjadi lebih
cepat dibandingkan suasana netral maupun basa. Elektrolit juga dapat mempercepat
korosi karena adanya reaksi reduksi tambahan yang mungkin terjadi. Selain itu,
perbedaan suhu akan mempengaruhi keseimbangan dari cepat lambatnya suatu reaksi
terjadi. Lalu apa yang dimaksud dengan galvanic coupling? Galvanic coupling aalah
logam yang terhubung/ menempel pada logam lain yang kurang reaktif dikarenakan
perbedaan potensial sel, sehingga akan menyebabkan aliran elektron dari anode ke
katode. Walaupun korosi bersifat merugikan pada besi, tetapi kita harus
mempertahankan penggunaan besi karena kelimpahannya yang cukup besar,
pengolahannya relatif mudah, dan besi mudah dimodifikasi. Secara garis besar,
pencegahan korosi dapat dilakukan dalam 3 cara, yaitu:
1. Dengan lapisan pelindung yang mencegah kontak langsung dengan oksigenmaupun
air, seperti melalui pelumuran oli dan pembalutan dengan plastik.
2. Menggunakan pelindung Katode, misalnya dengan zink.
3. Menggunakan pelindung Anode, misalnya dengan magnesium, dimanamagnesium
dikorbankan untuk melakukan proses perkaratan yang dapatmelindungi besi dari
berkarat, yang dikarenakan potensial selnya lebihnegatif
IV. Alat dan Bahan :
No Alat Jumlah Bahan Jumlah
1 Tabung reaksi 4 buah Kapas -
2 Paku Besi 4 buah Air suling 5 ml
3 Prop karet 2 buah Air mendidih Sampai tabung reaksi penuh
4 Toples plastik 1 buah Kerosin 10 ml
5 2 gram
V. Langkah Kerja :
Mengambil keempat tabung reaksi dan menamakan tabung reaksi tersebut.
Misalnya “tabung 1”, “tabung 2”, dan seterusnya.
Menambahkan 5 mL air suling ke dalam Tabung 1
Menambahkan air yang sudah di didihkan ke dalam Tabung 3 hingga hampir penuh.
Menambahkan kira – kira 10 mL kerosin ke dalam Tabung 4.
Menambahkan 2 gram kristal kemudian kapas kering ke dalam Tabung 2.
Menyimpan tabung – tabung reaksi tersebut selama dua hari dan mengamati apa
yang terjadi, serta mencatat pengamatannya.
Menutup Tabung 2 dan 3 dengan prop (sumbat) karet sampai rapat.
Mengamplas keempat batang paku besi hingga bersih, kemudian memasukkannya
masing – masing satu ke dalam tabung reaksi pada keempat tabung reaksi tersebut.
VI. Hasil Pengamatan :
Hari 1: kerosin – air mendidih- Kristal-air suling
Air Suling Kristal CaCl2 Air mendidih Kerosin
Hari 2:
Air suling Kristal CaCl2 Air mendidih Kerosin
Hasil Percobaan
1. Terbentuk karat pada tabung nomor 1 dan 3, yang berisi air suling dan air mendidih
2. Tidak terbentuk karat pada tabung nomor 2 dan 4, yang berisi kristal CaCl2 dan
minyak tanah
Pertanyaan
1. Apakah tabung di mana paku berkarat terdapat oksigen dan air? Ya, terdapat oksigen
dan air. Karena tabung dibuka, terjadi perputaran udara dan adanya uap air.
2. Apakah tabung di mana paku tidak berkarat tidak terdapat oksigen dan air? Ya, tidak
terdapat oksigen maupun air. Karena tabung ditutup, udara tidak mengalami
perputaran dan tidak ada uap air.
VII. Analisis Data :
Pada percobaan kali ini, kami akan membahas mengenai Korosi Besi. Kami
akan menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi pada besi. Dalam
percobaan ini terdapat 4 zat yang ingin diketahui pengaruhnya terhadap terjadinya
korosi pada besi, antara lain air suling, kristal CaCl2, air mendidih, dan kerosin.
Pertama-tama, kami melakukan memasukkan terlebih dahulu keempat zat
tersebut (air suling 5 mL, kristal CaCl2 2 gram, air mendidih sampai tabung reaksi
penuh, dan kerosin 10 mL) secara berurutan dan memberinya nama Tabung 1, Tabung
2, Tabung 3, dan Tabung 4. Kemudian kami memasukkan 1 paku besi ke dalam
masing-masing tabung. Tabung ke 2 dan Tabung ke 3 di sumbat prop karet. Pada
Tabung ke 2 penyumbatan dilakukan agar Kristal CaCl2 pada tabung ke 2 dapat
mengikat oksigen yang ada dalam tabung tersebut. Pada penyumbatan dilakukan agar
air pada tabung ke 3 tidak kembali menarik atau berikatan dengan O2.
Pada hari pertama, kami tidak dapat melihat pengaruh dari keempat zat
tersebut sebab proses korosi terjadi relative lama. Maka, pengamatan kami lakukan
pada hari ke 2.
Pada hari kedua sudah dapat terlihat zat yang mempengaruhi terjadinya
korosi:
Tabung 1 yang berisi air suling memperlihatkan bahwa perkaratan terjadi
pada paku besi. Air yang semula bening menjadi sedikit kecoklatan akibat bagian dari
karat besi yang ikut larut dalam air. Selain itu, terlihat juga endapan karat besi yang
berwarna kecoklatan di bagian bawah tabung reaksi. Hal ini menandakan bahwa
percobaan yang kami lakukan sesuai dengan teori dimana terdapat 2 zat yang sangat
mempengaruhi yaitu air (air suling) dan oksigen.
Tabung 2 yang berisi Kristal CaCl2 tidak memperlihatkan adanya karat. Tidak
terjadinya karat dikarenakan sifat Kristal CaCl2 yang mengikat oksigen sehingga
membuat sistem tertutup ini tidak memiliki kadar oksigen, selain itu dalam tabung ini
juga tidak ada kandungan air. Hal ini menyebabkan reaksi pengkaratan tidak dapat
berlangsung. Dapat dikatakan percobaan kami sesuai dengan teori dimana dalam
perkaratan diperlukan oksigen dan air.
Tabung 3 yang berisi air mendidih memperlihatkan adanya sedikit karat dan
sangat sedikit endapan jika dibandingkan dengan tabung 1 yang berisi air suling
dengan suhu kamar. Hal ini diakibatkan air yang mendidih memiliki kadar O2 yang
rendah, sebab temperatur tinggi membuat oksigen di air mudah terlepas. Ketika sistem
ini ditutup, kadar oksigen di dalam air masih rendah sehingga peristiwa korosi
terhambat. Dapat dikatakan bahwa percobaan kami sesuai dengan teori bahwa oksigen
mempengaruhi pengkaratan termasuk jumlah oksigen berbanding lurus dengan karat
yang terbentuk.
Tabung 4 yang berisi kerosin tidak memperlihatkan adanya karat. Hal ini
dikarenakan
kerosin yang merupakan senyawa hidrokarbon tidak memiliki kandungan
oksigen dalam larutan, sehingga kerosin justru membantu melindungi permukaan paku
dari kontak langsung dengan oksigen (seperti prinsip pemberian oli). Dapat dikatakan
bahwa percobaan kami sesuai dengan teori yang ada dimana paku tersebut tidak
bereaksi dengan air atau oksigen sehingga tidak mengalami pengkaratan.
VIII. Simpulan :
Berdasarkan percobaan yang kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi terbentuknya karat pada besi adalah adanya atau jumlah air dan
oksigen dalam suatu zat yang bereaksi dengan besi. Tanpa salah satu senyawa tersebut
proses korosi tidak dapat berlangsung.
IX. Daftar Pustaka
Setiadi, Iskandar. 2010. www.scribd.com/doc/41441147/Iskandar-Setiadi-XII-ipa-2-
19-Laporan-Praktikum-Kimia-Korosi-Besi-Sel-Volta-Elektrolisis
id.wikipedia.org/wiki/Korosi
No. Kriteria Penilaian Skor Perolehan
1 Kerapihan 20
2 Kelengkapan data 20
3 Kreativitas 25
4 Ketepatan waktu 20
5 Ketertiban 10

Contenu connexe

Tendances

Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Ernalia Rosita
 
ppt kimia x bab 1 teori dan struktur atom
ppt kimia x bab 1 teori dan struktur atomppt kimia x bab 1 teori dan struktur atom
ppt kimia x bab 1 teori dan struktur atom
nisa sardj
 
Sel epitel pada permukaan pipi bagian dalam
Sel epitel pada permukaan pipi bagian dalamSel epitel pada permukaan pipi bagian dalam
Sel epitel pada permukaan pipi bagian dalam
Awe Wardani
 
Laporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan JagungLaporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan Jagung
Aisyah Turidho
 
Sel bawang dan sel pipi
Sel bawang dan sel pipiSel bawang dan sel pipi
Sel bawang dan sel pipi
Aminah Rahmat
 
Laporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
Laporan praktikum biologi Percobaan IngenhouszLaporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
Laporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
Klara Tri Meiyana
 

Tendances (20)

Laporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel voltaLaporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel volta
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
 
Kimia unsur golongan 1A & 2A
Kimia unsur golongan 1A & 2AKimia unsur golongan 1A & 2A
Kimia unsur golongan 1A & 2A
 
Contoh sel volta dalam kehidupan seharihari
Contoh sel volta dalam kehidupan seharihariContoh sel volta dalam kehidupan seharihari
Contoh sel volta dalam kehidupan seharihari
 
Ppt sistem koloid
Ppt sistem koloidPpt sistem koloid
Ppt sistem koloid
 
Praktikum Kimia - Laporan Korosi
Praktikum Kimia - Laporan KorosiPraktikum Kimia - Laporan Korosi
Praktikum Kimia - Laporan Korosi
 
laporan praktikum uji korosi pada paku
  laporan praktikum uji korosi pada paku  laporan praktikum uji korosi pada paku
laporan praktikum uji korosi pada paku
 
laporan kimia elektrolisis
laporan kimia elektrolisislaporan kimia elektrolisis
laporan kimia elektrolisis
 
ppt kimia x bab 1 teori dan struktur atom
ppt kimia x bab 1 teori dan struktur atomppt kimia x bab 1 teori dan struktur atom
ppt kimia x bab 1 teori dan struktur atom
 
Sifat Golongan IA
Sifat Golongan IASifat Golongan IA
Sifat Golongan IA
 
Sel epitel pada permukaan pipi bagian dalam
Sel epitel pada permukaan pipi bagian dalamSel epitel pada permukaan pipi bagian dalam
Sel epitel pada permukaan pipi bagian dalam
 
Laporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan JagungLaporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan Jagung
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Sel bawang dan sel pipi
Sel bawang dan sel pipiSel bawang dan sel pipi
Sel bawang dan sel pipi
 
koloid adsorpsi dan koagulasi
koloid adsorpsi dan koagulasikoloid adsorpsi dan koagulasi
koloid adsorpsi dan koagulasi
 
Praktikum Kimia - Laporan Elektrolisis
Praktikum Kimia - Laporan ElektrolisisPraktikum Kimia - Laporan Elektrolisis
Praktikum Kimia - Laporan Elektrolisis
 
Laporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
Laporan praktikum biologi Percobaan IngenhouszLaporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
Laporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
 
Reaksi kimia
Reaksi kimiaReaksi kimia
Reaksi kimia
 
Laporan Praktikum Kimia Larutan Elektrolit
Laporan Praktikum Kimia Larutan ElektrolitLaporan Praktikum Kimia Larutan Elektrolit
Laporan Praktikum Kimia Larutan Elektrolit
 
Alkali dan alkali tanah
Alkali dan alkali tanahAlkali dan alkali tanah
Alkali dan alkali tanah
 

En vedette (6)

Konsep redox reaksi oksidasi reduksi
Konsep redox reaksi oksidasi reduksiKonsep redox reaksi oksidasi reduksi
Konsep redox reaksi oksidasi reduksi
 
Laporan praktikum kimia - materi dan energi
Laporan praktikum kimia - materi dan energiLaporan praktikum kimia - materi dan energi
Laporan praktikum kimia - materi dan energi
 
Laporan tetap pratikum Kimia (Larutan Asam Basa)
Laporan  tetap pratikum  Kimia (Larutan Asam Basa)Laporan  tetap pratikum  Kimia (Larutan Asam Basa)
Laporan tetap pratikum Kimia (Larutan Asam Basa)
 
Microsoft word-teori-asam-basa-garam
Microsoft word-teori-asam-basa-garamMicrosoft word-teori-asam-basa-garam
Microsoft word-teori-asam-basa-garam
 
Reaksi reduksi dan oksidasi
Reaksi reduksi dan oksidasiReaksi reduksi dan oksidasi
Reaksi reduksi dan oksidasi
 
Powerpoint Sejarah Indonesia Kelas X "Penyebaran Islam di Indonesia"
Powerpoint Sejarah Indonesia Kelas X "Penyebaran Islam di Indonesia"Powerpoint Sejarah Indonesia Kelas X "Penyebaran Islam di Indonesia"
Powerpoint Sejarah Indonesia Kelas X "Penyebaran Islam di Indonesia"
 

Similaire à Laporan Kimia_korosi besi

Tugas pra uas kimia anorganik
Tugas pra uas kimia anorganikTugas pra uas kimia anorganik
Tugas pra uas kimia anorganik
UNIMUS
 
Mekanisme Korosi
Mekanisme KorosiMekanisme Korosi
Mekanisme Korosi
randiramlan
 
Material Teknik - Korosi
Material Teknik - KorosiMaterial Teknik - Korosi
Material Teknik - Korosi
Zhafran Anas
 

Similaire à Laporan Kimia_korosi besi (20)

Tugas kimia artikel tentang korosi
Tugas kimia artikel tentang korosiTugas kimia artikel tentang korosi
Tugas kimia artikel tentang korosi
 
K o r o s i
K o r o s iK o r o s i
K o r o s i
 
Rangkuman tugas kimia
Rangkuman tugas kimiaRangkuman tugas kimia
Rangkuman tugas kimia
 
Rangkuman tugas kimia
Rangkuman tugas kimiaRangkuman tugas kimia
Rangkuman tugas kimia
 
Makalah Korosi
Makalah KorosiMakalah Korosi
Makalah Korosi
 
Tugas pra uas kimia anorganik
Tugas pra uas kimia anorganikTugas pra uas kimia anorganik
Tugas pra uas kimia anorganik
 
Korosi ms 21
Korosi ms 21Korosi ms 21
Korosi ms 21
 
KOROSI
KOROSIKOROSI
KOROSI
 
korosi
korosikorosi
korosi
 
Korosi 212
Korosi 212Korosi 212
Korosi 212
 
Bab 8
Bab 8Bab 8
Bab 8
 
Korosi pada besi
Korosi pada besiKorosi pada besi
Korosi pada besi
 
Laporan korosi besi
Laporan korosi besiLaporan korosi besi
Laporan korosi besi
 
Oksigen dkk
Oksigen dkkOksigen dkk
Oksigen dkk
 
korosi.pptx
korosi.pptxkorosi.pptx
korosi.pptx
 
Mekanisme Korosi
Mekanisme KorosiMekanisme Korosi
Mekanisme Korosi
 
Korosi atau Perkaratan
Korosi atau PerkaratanKorosi atau Perkaratan
Korosi atau Perkaratan
 
MAKALAH KIMIA KOROSI
MAKALAH KIMIA KOROSIMAKALAH KIMIA KOROSI
MAKALAH KIMIA KOROSI
 
Material Teknik - Korosi
Material Teknik - KorosiMaterial Teknik - Korosi
Material Teknik - Korosi
 
Korosi
KorosiKorosi
Korosi
 

Plus de Feren Jr

Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna NyalaLaporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Feren Jr
 
Laporan Praktikum Kimia_uji protein
Laporan Praktikum Kimia_uji proteinLaporan Praktikum Kimia_uji protein
Laporan Praktikum Kimia_uji protein
Feren Jr
 
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basaLaporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basa
Feren Jr
 
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaLaporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Feren Jr
 
Laporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
Laporan Praktikum Kimia_Larutan PenyanggaLaporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
Laporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
Feren Jr
 
Laporan Kimia_Hidrolisis Garam
Laporan Kimia_Hidrolisis GaramLaporan Kimia_Hidrolisis Garam
Laporan Kimia_Hidrolisis Garam
Feren Jr
 

Plus de Feren Jr (6)

Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna NyalaLaporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
 
Laporan Praktikum Kimia_uji protein
Laporan Praktikum Kimia_uji proteinLaporan Praktikum Kimia_uji protein
Laporan Praktikum Kimia_uji protein
 
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basaLaporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basa
 
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaLaporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
 
Laporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
Laporan Praktikum Kimia_Larutan PenyanggaLaporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
Laporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
 
Laporan Kimia_Hidrolisis Garam
Laporan Kimia_Hidrolisis GaramLaporan Kimia_Hidrolisis Garam
Laporan Kimia_Hidrolisis Garam
 

Dernier

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Dernier (20)

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 

Laporan Kimia_korosi besi

  • 1. KOROSI BESI LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA Disusun untuk melengkapi nilai Praktikum Kimia Semester I Oleh:  Feren Jessica R. XII IPA 3/10  Jessica XII IPA 3/15  Niko Hartanto XII IPA 3/24  Sri Mulyati XII IPA 3/31  Vina Arisandra XII IPA 3/35 SMA STRADA ST. THOMAS AQUINO TANGERANG 2012
  • 2. I. Judul : Korosi Besi II. Tujuan : Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh pada korosi besi III. Dasar Teori : Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi. Korosi besi memerlukan air dan oksigen. Hal ini dikarenakan hampir semua jenis logam mudah teroksidasi dengan melepaskan elektron ke oksigen di udara dan membentuk suatu oksida logam. Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat- merah. Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi. Fe(s) <--> Fe2+ (aq) + 2e Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi. O2(g) + 4H+ (aq) + 4e <--> 2H2O(l) atau O2(g) + 2H2O(l) + 4e <--> 4OH- (aq). Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu. Korosi pada besi dapat terjadi di suasana asam maupun basa, walau nantinya,suasana asam akan menimbulkan reaksi pengkaratan yang lebih cepat dan korosif. Dalam suasana netral/basa akan terjadi reaksi: Anode: Fe(s) Fe2+ (aq)+ 2e- Katode: ½ O2(g)+ H2O(l)+ 2e-2 OH- (aq) Dari reaksi ini, akan dihasilkan: Fe(s)+ ½ O2(g)+ H2O(l)Fe2+ (aq)+ OH-(aq), yang akan membentuk endapan Fe(OH)3 dari hasil oksidasi lanjutan. Dari sinilah akan muncul reaksi: Pada kondisi asam, korosi pada besi lebih besar karena terjadi reaksi reduksi dua tahap. Berikut ini adalah tahapan reaksi korosi besi pada suasana asam:Anode: Fe Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan. Ada definisi lain yang mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan dari proses ekstraksi logam dari bijih mineralnya. Contohnya, bijih mineral logam besi di alam bebas ada dalam bentuk senyawa besi oksida atau besi sulfida, setelah diekstraksi dan diolah, akan dihasilkan besi yang digunakan untuk pembuatan baja atau baja paduan. Selama pemakaian, baja tersebut akan bereaksi dengan lingkungan yang menyebabkan korosi (kembali menjadi
  • 3. senyawa besi oksida). Deret Volta dan hukum Nernst akan membantu untuk dapat mengetahui kemungkinan terjadinya korosi. Kecepatan korosi sangat tergantung pada banyak faktor, seperti ada atau tidaknya lapisan oksida, karena lapisan oksida dapat menghalangi beda potensial. Setidaknya korosi dipengaruhi oleh 7 faktor lainnya. Zat lain yang dimaksud disini adalah zat pengotor yang berada dalam lapisan besi. pH tentunya sangat mempengaruhi reaksi korosi karena, untuk suasana asam,reaksi korosi terjadi lebih cepat dibandingkan suasana netral maupun basa. Elektrolit juga dapat mempercepat korosi karena adanya reaksi reduksi tambahan yang mungkin terjadi. Selain itu, perbedaan suhu akan mempengaruhi keseimbangan dari cepat lambatnya suatu reaksi terjadi. Lalu apa yang dimaksud dengan galvanic coupling? Galvanic coupling aalah logam yang terhubung/ menempel pada logam lain yang kurang reaktif dikarenakan perbedaan potensial sel, sehingga akan menyebabkan aliran elektron dari anode ke katode. Walaupun korosi bersifat merugikan pada besi, tetapi kita harus mempertahankan penggunaan besi karena kelimpahannya yang cukup besar, pengolahannya relatif mudah, dan besi mudah dimodifikasi. Secara garis besar, pencegahan korosi dapat dilakukan dalam 3 cara, yaitu: 1. Dengan lapisan pelindung yang mencegah kontak langsung dengan oksigenmaupun air, seperti melalui pelumuran oli dan pembalutan dengan plastik. 2. Menggunakan pelindung Katode, misalnya dengan zink. 3. Menggunakan pelindung Anode, misalnya dengan magnesium, dimanamagnesium dikorbankan untuk melakukan proses perkaratan yang dapatmelindungi besi dari berkarat, yang dikarenakan potensial selnya lebihnegatif IV. Alat dan Bahan : No Alat Jumlah Bahan Jumlah 1 Tabung reaksi 4 buah Kapas - 2 Paku Besi 4 buah Air suling 5 ml 3 Prop karet 2 buah Air mendidih Sampai tabung reaksi penuh 4 Toples plastik 1 buah Kerosin 10 ml 5 2 gram V. Langkah Kerja : Mengambil keempat tabung reaksi dan menamakan tabung reaksi tersebut. Misalnya “tabung 1”, “tabung 2”, dan seterusnya. Menambahkan 5 mL air suling ke dalam Tabung 1
  • 4. Menambahkan air yang sudah di didihkan ke dalam Tabung 3 hingga hampir penuh. Menambahkan kira – kira 10 mL kerosin ke dalam Tabung 4. Menambahkan 2 gram kristal kemudian kapas kering ke dalam Tabung 2. Menyimpan tabung – tabung reaksi tersebut selama dua hari dan mengamati apa yang terjadi, serta mencatat pengamatannya. Menutup Tabung 2 dan 3 dengan prop (sumbat) karet sampai rapat. Mengamplas keempat batang paku besi hingga bersih, kemudian memasukkannya masing – masing satu ke dalam tabung reaksi pada keempat tabung reaksi tersebut.
  • 5. VI. Hasil Pengamatan : Hari 1: kerosin – air mendidih- Kristal-air suling Air Suling Kristal CaCl2 Air mendidih Kerosin Hari 2: Air suling Kristal CaCl2 Air mendidih Kerosin
  • 6. Hasil Percobaan 1. Terbentuk karat pada tabung nomor 1 dan 3, yang berisi air suling dan air mendidih 2. Tidak terbentuk karat pada tabung nomor 2 dan 4, yang berisi kristal CaCl2 dan minyak tanah Pertanyaan 1. Apakah tabung di mana paku berkarat terdapat oksigen dan air? Ya, terdapat oksigen dan air. Karena tabung dibuka, terjadi perputaran udara dan adanya uap air. 2. Apakah tabung di mana paku tidak berkarat tidak terdapat oksigen dan air? Ya, tidak terdapat oksigen maupun air. Karena tabung ditutup, udara tidak mengalami perputaran dan tidak ada uap air. VII. Analisis Data : Pada percobaan kali ini, kami akan membahas mengenai Korosi Besi. Kami akan menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi pada besi. Dalam percobaan ini terdapat 4 zat yang ingin diketahui pengaruhnya terhadap terjadinya korosi pada besi, antara lain air suling, kristal CaCl2, air mendidih, dan kerosin. Pertama-tama, kami melakukan memasukkan terlebih dahulu keempat zat tersebut (air suling 5 mL, kristal CaCl2 2 gram, air mendidih sampai tabung reaksi penuh, dan kerosin 10 mL) secara berurutan dan memberinya nama Tabung 1, Tabung 2, Tabung 3, dan Tabung 4. Kemudian kami memasukkan 1 paku besi ke dalam masing-masing tabung. Tabung ke 2 dan Tabung ke 3 di sumbat prop karet. Pada Tabung ke 2 penyumbatan dilakukan agar Kristal CaCl2 pada tabung ke 2 dapat mengikat oksigen yang ada dalam tabung tersebut. Pada penyumbatan dilakukan agar air pada tabung ke 3 tidak kembali menarik atau berikatan dengan O2. Pada hari pertama, kami tidak dapat melihat pengaruh dari keempat zat tersebut sebab proses korosi terjadi relative lama. Maka, pengamatan kami lakukan pada hari ke 2. Pada hari kedua sudah dapat terlihat zat yang mempengaruhi terjadinya korosi: Tabung 1 yang berisi air suling memperlihatkan bahwa perkaratan terjadi pada paku besi. Air yang semula bening menjadi sedikit kecoklatan akibat bagian dari karat besi yang ikut larut dalam air. Selain itu, terlihat juga endapan karat besi yang berwarna kecoklatan di bagian bawah tabung reaksi. Hal ini menandakan bahwa percobaan yang kami lakukan sesuai dengan teori dimana terdapat 2 zat yang sangat mempengaruhi yaitu air (air suling) dan oksigen. Tabung 2 yang berisi Kristal CaCl2 tidak memperlihatkan adanya karat. Tidak terjadinya karat dikarenakan sifat Kristal CaCl2 yang mengikat oksigen sehingga membuat sistem tertutup ini tidak memiliki kadar oksigen, selain itu dalam tabung ini juga tidak ada kandungan air. Hal ini menyebabkan reaksi pengkaratan tidak dapat berlangsung. Dapat dikatakan percobaan kami sesuai dengan teori dimana dalam perkaratan diperlukan oksigen dan air. Tabung 3 yang berisi air mendidih memperlihatkan adanya sedikit karat dan sangat sedikit endapan jika dibandingkan dengan tabung 1 yang berisi air suling dengan suhu kamar. Hal ini diakibatkan air yang mendidih memiliki kadar O2 yang
  • 7. rendah, sebab temperatur tinggi membuat oksigen di air mudah terlepas. Ketika sistem ini ditutup, kadar oksigen di dalam air masih rendah sehingga peristiwa korosi terhambat. Dapat dikatakan bahwa percobaan kami sesuai dengan teori bahwa oksigen mempengaruhi pengkaratan termasuk jumlah oksigen berbanding lurus dengan karat yang terbentuk. Tabung 4 yang berisi kerosin tidak memperlihatkan adanya karat. Hal ini dikarenakan kerosin yang merupakan senyawa hidrokarbon tidak memiliki kandungan oksigen dalam larutan, sehingga kerosin justru membantu melindungi permukaan paku dari kontak langsung dengan oksigen (seperti prinsip pemberian oli). Dapat dikatakan bahwa percobaan kami sesuai dengan teori yang ada dimana paku tersebut tidak bereaksi dengan air atau oksigen sehingga tidak mengalami pengkaratan. VIII. Simpulan : Berdasarkan percobaan yang kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya karat pada besi adalah adanya atau jumlah air dan oksigen dalam suatu zat yang bereaksi dengan besi. Tanpa salah satu senyawa tersebut proses korosi tidak dapat berlangsung. IX. Daftar Pustaka Setiadi, Iskandar. 2010. www.scribd.com/doc/41441147/Iskandar-Setiadi-XII-ipa-2- 19-Laporan-Praktikum-Kimia-Korosi-Besi-Sel-Volta-Elektrolisis id.wikipedia.org/wiki/Korosi No. Kriteria Penilaian Skor Perolehan 1 Kerapihan 20 2 Kelengkapan data 20 3 Kreativitas 25 4 Ketepatan waktu 20 5 Ketertiban 10