SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  21
Rahma Iryanti 
Deputi Bidang Kemiskinan, 
Ketenagakerjaan, dan UKM 
4 Desember 2014
PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA YANG 
BERKUALITAS 
2
ARAH RPJPN ( UU NO. 17/ 2007) 
1. Terciptanya sebanyak-banyaknya lapangan kerja formal 
2. Kesejahteraan pekerja informal meningkat 
3. Perlindungan dan jaminan pekerja yang layak 
4. Proses penyelesaian industrial memuaskan semua pihak 
5. Produktivitas yang tinggi agar dapat bersaing menghasilkan 
nilai tambah yang tinggi 
6. Pengelolaan pelatihan dan pemberian dukungan bagi 
program pelatihan yang strategis 
7. Pembekalan pengakuan kompetensi pekerja sesuai dinamika 
3 
KEBIJAKAN PASAR TENAGA KERJA 
2025 
SASARAN 
Tingkat 
Pengangguran 
Terbuka (TPT) 
mencapai 
pertumbuhan 
alami 5persen
PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA YANG 
BERKUALITAS 
Lingkungan strategis 
(Faktor Internal dalam Pasar Tenaga Kerja) 
1. Pertumbuhan ekonomi tidak menyerap tenaga kerja sebanyak yang 
dibutuhkan 
2. Transformasi struktur pasar tenaga kerja lebih ke arah sektor jasa 
dengan produktivitas rendah 
3. Rendahnya perkembangan sektor tradeable dibandingkan non-tradeable 
dalam menyerap tenaga kerja 
4. Upah Pekerja meningkat tetapi tidak diikuti peningkatan produktivitas 
5. Rendahnya kualitas pekerja menyebabkan produktivitas rendah 
6. Pekerja rentan masih tinggi jumlah dan persentasenya. 
7. Terganggunya kelangsungan usaha yang berkelanjutan karena 
kesepakatan di tempat kerja belum sepenuhnya dicapai
LINGKUNGAN STRATEGIS 
Faktor Eksternal 
Perkembangan Global dan Regional 
•Asean Economy Community (AEC) 2015 
•Perkembangan AFTA, CAFTA, dan liberalisasi perdagangan 
•Free movement of natural person dalam kerangka WTO 
•Post MDGs 2015 
Faktor lainnya 
Adanya peluang Bonus Demografi 
Menghindari jebakan
TANTANGAN 
6 
Dalam rangka menciptakan lapangan kerja yang berkualitas, tantangan yang dihadapi 
adalah: 
1.Meningkatkan produktivitas melalui realokasi tenaga kerja ke arah kegiatan 
ekonomi yang produktivitasnya lebih tinggi 
Tantangan ini terkait dengan transformasi struktural sektor ekonomi ke arah sektor 
yang produktivitas tinggi. Pertumbuhan yang diharapkan adalah pertumbuhan yang 
dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar tetapi tidak menurunkan 
produktivitas. 
2.Meningkatkan standar hidup pekerja, terutama bagi penduduk 40% dengan 
pendapatan terendah (termasuk pekerja miskin), melalui penyediaan kesempatan kerja 
produktif. 
Tantangan ini terkait dengan: (a) Terbukanya lapangan kerja baru menjadi salah satu 
sarana meningkatkan pendapatan penduduk; (b) Terciptanya lapangan kerja baru 
membutuhkan investasi baru, baik yang berupa penanaman modal asing maupun 
penanaman modal dalam negeri;
TANTANGAN 
3. Meningkatkan penyediaan kesempatan kerja bagi angkatan kerja usia 
muda berpendidikan tinggi yang sesuai dengan tingkat pendidikannya. 
 Tantangan ini terkait dengan meningkatnya angka partisipasi angkatan kerja usia 
muda (19-24 tahun) berpendidikan tinggi. Adanya “excess supply” pada kelompok 
berpendidikan tinggi kemungkinan akan terus terjadi jika masalah struktural tidak 
terselesaikan. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya pengangguran 
berpendidikan. 
4. Meningkatkan supply tenaga kerja secara kuantitas dan kualitas untuk 
mendukung aktivitas perekonomian suatu wilayah. 
 Persebaran angkatan kerja antar pulau dan antar provinsi/ kabupaten/kota yang 
tidak merata berimplikasi pada ketimpangan faktor produksi tenaga kerja antar 
daerah, sehingga menyebabkan investasi/perkembangan ekonomi terkonsentrasi 
di daerah berpenduduk besar.
SASARAN PEMBANGUNAN JANGKA 
MENENGAH 2015-2019 
• Menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka 
• Berarti Menciptakan 10 Juta Lapangan Kerja Baru 
 Pekerjaan Yang Bagaimana?
SASARAN 
Arah Kebijakan Pasar Kerja 2025 
(UU No. 17/2007: RPJPN) 
Produktivitas 
pekerja 
meningkat di 
seluruh sektor 
pembangunan 
Mencapai 
Pasar 
Tenaga 
Kerja yang 
Fleksibel 
22002200 --22002244 
SASARAN KUALITATIF 2014-2019 
1 Terciptanya perubahan struktur tenaga kerja secara 
bertahap dari sektor/sub-sektor lapangan usaha yang 
produktivitasnya rendah ke sektor/sub-sektor yang 
produktivitasnya tinggi 
2 Meningkatnya jumlah pekerja yang berpendapatan 
menengah (pendapatan menengah pada tingkatan atas 
) 
3 Meningkatkan jumlah tenaga terampil menghadapi 
keterbukaan pasar 
4 Terciptanya hubungan industrial yang harmonis 
antara serikat pekerja dan pengusaha. 
5 Terlindunginya pekerja yang rentan terhadap 
goncangan lapangan kerja dan upah 
6 Melengkapi pekerja rentan dengan keahlian yang 
diperlukan agar dapat memasuki pasar tenaga kerja 
7 Tersedianya program perlindungan social bagi pekerja 
2025 
-20..... 
9
PROPORSI TENAGA KERJA MENGALAMI 
TRANSFORMASI 
• Terjadi penurunan yang 
tajam proporsi tenaga 
kerja di bidang 
pertanian. 
• Perkembangan kearah 
sektor jasa, namun 
produkstivitasnya 
rendah 
• Smentara, peningkatan 
tenaga kerja di bidang 
industry tidak dapat 
disubstitusi dengan 
mudah. 
• Kualitas SDM belum siap 
dan tingginya keahlian 
yang diperlukan untuk 
sektor industry. 
10 Sumber: Sakernas berbagai tahun, BPS
PENDAPATAN PEKERJA 
11 
Distribusi kemiskinan menurut head count 
index disebabkan tidak bekerja sebesar 
6,18% di daerah kota sementara di daerah 
desa 3,78%. 
Lapangan Pekerjaan Penduduk Miskin di Desa, 
Maret, 2010 
Upah Sektoral tahun 2009-2014 
Sumber: BPS (diolah sendiri)
4 Kelompok Pekerja Rentan 
Empat kelompok rumah tangga yang diperkirakan berada pada 40 persen penduduk 
berpendapatan terbawah adalah 
•Angkatan kerja yang bekerja tidak penuh (underutilized) terdiri dari penduduk yang 
bekerja paruh waktu (part time worker), termasuk di dalamnya adalah rumah tangga 
nelayan, rumah tangga petani berlahan sempit, rumah tangga sektor informal perkotaan, 
dan rumah tangga buruh perkotaan, dan 
•Usaha mikro kecil termasuk rumah tangga yang bekerja sebagai pekerja keluarga 
(unpaid worker), 
•Penduduk miskin yang tidak memiliki aset termasuk pekerjaan. 
Sumber : BPS, 2013 (diolah)
Menjamin perlindungan sosial untuk seluruh 
pekerja 
• Perluasan kesempatan kerja yang baik perlu diciptakan untuk pekerja rentan yang 
umumnya tidak memiliki sumber-sumber alternatif untuk menghidupi ekonomi keluarga. 
Kegiatan ekonomi informal umumnya menjadi salah satu alternatif. 
• Jaminan tempat berusaha, kebutuhan permodalan dan teknologi; agar skala usahanya 
masuk dalam skala ekonomi, 
• Menjamin iklim usaha bagi rumah tangga sektor informal perkotaan. Penataan jenis usaha 
dan skala usaha adalah salah satu intervensi untuk meningkatkan produktivitas kerjanya. 
• Program jaminan kesehatan mulai diperkenalkan ke seluruh pekerja di sektor informal
UPAH MINIMUM DAN PRODUKTIVITAS 
(4) ... upah minimum meningkat pesat namun produktivitas tumbuh lambat 
• Seperti telah disebutkan 
sebelumnya, upah minimum naik 
rata2 12.8 %/tahun. 
• Produktivitas pekerja hanya naik 
3.4%/tahun 
• Akibatnya pesatnya kenaikan 
upah minimum yang tidak 
diimbangi kenaikan 
produktivitas, maka biaya tenaga 
kerja per unit produksi 
meningkat 9.4%/tahun (3.5x 
lipat dalam 10 tahun)
• Hanya 5 persen dari pekerja yang memperoleh pelatihan, menyebabkan sebagian 
besar tenaga kerja memiliki keahlian rendah. Pelambatan keterampilan pekerja, 
menyebabkan produktivitas tenaga kerja secara keseluruhan rendah, termasuk 
dibandingkan negara-negara di ASEAN. 
PernahMemperoleh 
Pelatihan 
5% 
Tidak Pernah 
Memperoleh Pelatihan 
95% 
PENGANGGURAN TERBUKA MENURUT 
PELATIHAN YANG PERNAH DITERIMA, 
AGUSTUS 2010 
15 
KUALITAS PEKERJA DAN PRODUKTIVITAS 
110,8 Juta 
Pekerja 
(2012) 
Low 
skilled 
(%) 
Semi- 
Skilled 
(%) 
Skilled 
(%) 
Total 
(%) 
Pertanian 
Industri 
Jasa ++ 
96,3 
86,5 
55,9 
3,6 
9,7 
30,6 
0,1 
3,8 
13,5 
100,0 
100,0 
100,0
• Cita-cita untuk mewujudkan Hubungan Industrial yang harmonis atau Industrial 
Peace belum terwujud dan memerlukan upaya yang sungguh-sungguh dari 3 
pelaku Hubungan Industrial untuk mewujudkannya. 
• Hubungan industrial yang harmonis telah terbukti dapat meningkatkan 
produktivitas 
The rules of the 
workplace 
Hubungan industrial yang harmonis akan 
memberikan kelangsungan usaha yang 
berkelanjutan: 
 Secara konsisten meningkatkan 
pertumbuhan (sumberdaya modal, 
intelektual dan identitas produk) serta 
mengembalikan semua keuntungan 
untuk pertumbuhan perusahaan, 
 Memelihara praktek etika bisnis yang 
tinggi 
 Mengembalikan untuk pendidikan dan 
pengembangan karyawan yang 
berkesinambungan 
16 
KESEPAKATAN KERJA MELALUI NEGOSIASI
MEMPERBESAR INVESTASI PADAT PEKERJA 
• Tantangan dalam mencari pekerjaan yang baik semakin meningkat, sehingga 
memperlebar kesenjangan antara pekerja dari rumah tangga yang lebih mampu dan 
mereka yang berasal dari rumah tangga yang lebih miskin 
• Membuka lapangan kerja baru menjadi salah satu sarana meningkatkan pendapatan 
Sumber : BPS,Statistik Industri Sedang dan Besar 2007-2012 
penduduk. 
• Terciptanya lapangan kerja baru membutuhkan investasi baru untuk menyerap 
kesempatan kerja seluas-luasnya
Memperluas ekonomi perdesaan dan 
mengembangkan sektor pertanian 
• Memiliki potensi besar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang menghasilkan penyerapan 
tenaga kerja dalam jumlah besar dan pengurangan kemiskinan secara signifikan, 
• Peningkatan sarana dan prasarana perekonomian di daerah pedesaan, 
• Perluasan akses kredit dan sumber permodalan lainnya, 
• Perbaikan iklim usaha di wilayah pedesaan, dan Pengembangan sistem inovasi pertanian 
melalui penelitian dan pengembangan dan diseminasi teknologi pertanian. 
• Keuangan inklusif di daerah yang belum memiliki lembaga keuangan memadai, terutama pada 
daerah yang minim lembaga keuangan dan terpencil dan pengembangan branchless banking 
Nilai Tukar Petani (2007=100)
IKLIM KETENAGAKERJAAN 
PILAR EFISIENSI PASAR KERJA dari 142 negara  Biaya redudansi 
No. Efisiensi Pasar Tenaga Kerja 2012 2011 2010 2009 2008 
1 Biaya redundansi 137 131 127 119 117 
2 Kekakuan lapangan kerja (PHK, 
kontrak kerja, outsourcing) - 104 100 82 87 
3 Praktek penerimaan dan 
pemutusan kerja 52 51 38 34 19 
4 Fleksibilitas penentuan upah 114 113 98 92 79 
5 Kerjasama hubungan karyawan 
pengusaha 61 68 47 42 19 
dan fleksibilitas 
penentuan upah, 
yang selama ini 
sudah sering 
dikeluhkan 
dunia usaha. 
Tahun 2012, dari 
142 negara, 
Indonesia 
menduduki 
ranking 137 dan 
114.
daya saing pasar tenaga kerja Indonesia di 
ASEAN 
Tingkat Kesulitan Mempekerjakan 
dan Memberhentikan Pekerja 
• Indonesia mempunyai index tertinggi dalam 
hal melakukan perekrutan dalam 
mempekerjakan karyawan dan dalam hal 
memberhentikan karyawan 
Perbandingan Tingkat Pesangon 
• Peraturan pemberian pesangon jika 
terjadi PHK di Indonesia (UU 13/2003) 
merupakan yang tertinggi di negara 
ASIA dan juga negara-negara lainnya 
• Sumber: Bank Dunia (doing Businnes, 2009) 20
TERIMA KASIH 
21

Contenu connexe

Tendances

Contoh sederhana manpower planning by daniel doni sundjojo
Contoh sederhana manpower planning by daniel doni sundjojoContoh sederhana manpower planning by daniel doni sundjojo
Contoh sederhana manpower planning by daniel doni sundjojo
Daniel Doni
 
Ppt mutasi jabatan
Ppt mutasi jabatanPpt mutasi jabatan
Ppt mutasi jabatan
giepurwanto
 
Integrasi dalam perusahaan (Psikologi Sumber Daya Manusia)
Integrasi dalam perusahaan (Psikologi Sumber Daya Manusia)Integrasi dalam perusahaan (Psikologi Sumber Daya Manusia)
Integrasi dalam perusahaan (Psikologi Sumber Daya Manusia)
riditata
 

Tendances (20)

Management sdm
Management sdmManagement sdm
Management sdm
 
Bonus Demografi Peluang atau Ancaman
Bonus Demografi  Peluang atau AncamanBonus Demografi  Peluang atau Ancaman
Bonus Demografi Peluang atau Ancaman
 
Kompensasi
KompensasiKompensasi
Kompensasi
 
General Affairs Management Development Program
General Affairs Management Development Program General Affairs Management Development Program
General Affairs Management Development Program
 
Msdm
MsdmMsdm
Msdm
 
Skripsi SDM
Skripsi SDMSkripsi SDM
Skripsi SDM
 
Konsep Perencanaan Pembangunan Daerah berbasis Kinerja
Konsep Perencanaan Pembangunan Daerah  berbasis KinerjaKonsep Perencanaan Pembangunan Daerah  berbasis Kinerja
Konsep Perencanaan Pembangunan Daerah berbasis Kinerja
 
Evaluasi kinerja (18 1-07)
Evaluasi kinerja (18 1-07)Evaluasi kinerja (18 1-07)
Evaluasi kinerja (18 1-07)
 
Laporan Bulanan HRD
Laporan Bulanan HRDLaporan Bulanan HRD
Laporan Bulanan HRD
 
Strategi Inovasi Pengembangan SDM ASN
Strategi Inovasi Pengembangan SDM ASNStrategi Inovasi Pengembangan SDM ASN
Strategi Inovasi Pengembangan SDM ASN
 
Sarana hubungan industrial
Sarana hubungan industrialSarana hubungan industrial
Sarana hubungan industrial
 
Tugas UUK REZA.docx
Tugas UUK REZA.docxTugas UUK REZA.docx
Tugas UUK REZA.docx
 
Annual report 2012
Annual report 2012Annual report 2012
Annual report 2012
 
Contoh sederhana manpower planning by daniel doni sundjojo
Contoh sederhana manpower planning by daniel doni sundjojoContoh sederhana manpower planning by daniel doni sundjojo
Contoh sederhana manpower planning by daniel doni sundjojo
 
Hubungan industrial
Hubungan industrialHubungan industrial
Hubungan industrial
 
Makalah msdm pengembangan pegawai
Makalah msdm pengembangan pegawaiMakalah msdm pengembangan pegawai
Makalah msdm pengembangan pegawai
 
Ppt mutasi jabatan
Ppt mutasi jabatanPpt mutasi jabatan
Ppt mutasi jabatan
 
Employee engagement in indonesia (2016)
Employee engagement in indonesia (2016)Employee engagement in indonesia (2016)
Employee engagement in indonesia (2016)
 
Integrasi dalam perusahaan (Psikologi Sumber Daya Manusia)
Integrasi dalam perusahaan (Psikologi Sumber Daya Manusia)Integrasi dalam perusahaan (Psikologi Sumber Daya Manusia)
Integrasi dalam perusahaan (Psikologi Sumber Daya Manusia)
 
Contoh risalah-surat-perjanjian-kerja-harian-lepas Fenti Anita Sari
Contoh risalah-surat-perjanjian-kerja-harian-lepas Fenti Anita SariContoh risalah-surat-perjanjian-kerja-harian-lepas Fenti Anita Sari
Contoh risalah-surat-perjanjian-kerja-harian-lepas Fenti Anita Sari
 

Similaire à Arah Kebijakan Ketenagakerjaan RPJMN 2015 - 2019

ppt Kelompok Sepi.pptx
ppt Kelompok Sepi.pptxppt Kelompok Sepi.pptx
ppt Kelompok Sepi.pptx
LuckyTv1
 
RUU-Cipta-Kerja-Paparan-Penjelasan-FPG-DPRRI-26-Febr-2020.pdf
RUU-Cipta-Kerja-Paparan-Penjelasan-FPG-DPRRI-26-Febr-2020.pdfRUU-Cipta-Kerja-Paparan-Penjelasan-FPG-DPRRI-26-Febr-2020.pdf
RUU-Cipta-Kerja-Paparan-Penjelasan-FPG-DPRRI-26-Febr-2020.pdf
materikearsipan
 
Pertemuan 13 prospek ukm dalam perdagangan bebas
Pertemuan 13 prospek ukm dalam perdagangan bebasPertemuan 13 prospek ukm dalam perdagangan bebas
Pertemuan 13 prospek ukm dalam perdagangan bebas
mariatul qibtiyah
 
PERAN BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN
PERAN BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAANPERAN BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN
PERAN BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN
EdiWidianto3
 
Konsep dasar ketenagakerjaan dikaitkan dengan Pendidikan Vokasi.pptx
Konsep dasar ketenagakerjaan dikaitkan dengan Pendidikan Vokasi.pptxKonsep dasar ketenagakerjaan dikaitkan dengan Pendidikan Vokasi.pptx
Konsep dasar ketenagakerjaan dikaitkan dengan Pendidikan Vokasi.pptx
RizkyEka22
 
20191014_MK_PTNBH_PP_v04.pptx
20191014_MK_PTNBH_PP_v04.pptx20191014_MK_PTNBH_PP_v04.pptx
20191014_MK_PTNBH_PP_v04.pptx
teamtender
 

Similaire à Arah Kebijakan Ketenagakerjaan RPJMN 2015 - 2019 (20)

ppt Kelompok Sepi.pptx
ppt Kelompok Sepi.pptxppt Kelompok Sepi.pptx
ppt Kelompok Sepi.pptx
 
Tugas globalisasi msdm fix
Tugas globalisasi msdm fixTugas globalisasi msdm fix
Tugas globalisasi msdm fix
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
 
Materi Paparan Ketenagakerjaan di Masa Pandemi - Diskusi Public (online) R...
Materi Paparan Ketenagakerjaan di Masa Pandemi   - Diskusi Public  (online) R...Materi Paparan Ketenagakerjaan di Masa Pandemi   - Diskusi Public  (online) R...
Materi Paparan Ketenagakerjaan di Masa Pandemi - Diskusi Public (online) R...
 
Masalah dan kebijakan sumberdaya manusia
Masalah dan kebijakan sumberdaya manusiaMasalah dan kebijakan sumberdaya manusia
Masalah dan kebijakan sumberdaya manusia
 
Perluasan kesempatan kerja melalui peningkatan produktivitas
Perluasan kesempatan  kerja melalui peningkatan produktivitasPerluasan kesempatan  kerja melalui peningkatan produktivitas
Perluasan kesempatan kerja melalui peningkatan produktivitas
 
RUU-Cipta-Kerja-Paparan-Penjelasan-FPG-DPRRI-26-Febr-2020.pdf
RUU-Cipta-Kerja-Paparan-Penjelasan-FPG-DPRRI-26-Febr-2020.pdfRUU-Cipta-Kerja-Paparan-Penjelasan-FPG-DPRRI-26-Febr-2020.pdf
RUU-Cipta-Kerja-Paparan-Penjelasan-FPG-DPRRI-26-Febr-2020.pdf
 
Dasar peningkatan daya pengeluaran negara
Dasar peningkatan daya pengeluaran negaraDasar peningkatan daya pengeluaran negara
Dasar peningkatan daya pengeluaran negara
 
Ekonomi Pengajian am STPM
Ekonomi Pengajian am STPMEkonomi Pengajian am STPM
Ekonomi Pengajian am STPM
 
Strategi pembangunan dlm rangka meningkatkan daya saing
Strategi pembangunan dlm rangka meningkatkan daya saing Strategi pembangunan dlm rangka meningkatkan daya saing
Strategi pembangunan dlm rangka meningkatkan daya saing
 
Kajian produktiivitas dan perluasan kesempatan kerja
Kajian produktiivitas dan perluasan kesempatan kerjaKajian produktiivitas dan perluasan kesempatan kerja
Kajian produktiivitas dan perluasan kesempatan kerja
 
8 peranan sektor pertanian.pptx
8 peranan sektor pertanian.pptx8 peranan sektor pertanian.pptx
8 peranan sektor pertanian.pptx
 
Pertemuan 13 prospek ukm dalam perdagangan bebas
Pertemuan 13 prospek ukm dalam perdagangan bebasPertemuan 13 prospek ukm dalam perdagangan bebas
Pertemuan 13 prospek ukm dalam perdagangan bebas
 
Presentation pemberdayaan ekonomi desa (u kemendes)
Presentation pemberdayaan ekonomi desa (u kemendes)Presentation pemberdayaan ekonomi desa (u kemendes)
Presentation pemberdayaan ekonomi desa (u kemendes)
 
workshop tantangan dan peluang kerja formal di UAE 2015
workshop tantangan dan peluang kerja formal di UAE 2015workshop tantangan dan peluang kerja formal di UAE 2015
workshop tantangan dan peluang kerja formal di UAE 2015
 
ESEI PENGAJIAN AM: EKONOMI
ESEI PENGAJIAN AM: EKONOMIESEI PENGAJIAN AM: EKONOMI
ESEI PENGAJIAN AM: EKONOMI
 
Pa powerpoint
Pa powerpointPa powerpoint
Pa powerpoint
 
PERAN BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN
PERAN BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAANPERAN BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN
PERAN BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN
 
Konsep dasar ketenagakerjaan dikaitkan dengan Pendidikan Vokasi.pptx
Konsep dasar ketenagakerjaan dikaitkan dengan Pendidikan Vokasi.pptxKonsep dasar ketenagakerjaan dikaitkan dengan Pendidikan Vokasi.pptx
Konsep dasar ketenagakerjaan dikaitkan dengan Pendidikan Vokasi.pptx
 
20191014_MK_PTNBH_PP_v04.pptx
20191014_MK_PTNBH_PP_v04.pptx20191014_MK_PTNBH_PP_v04.pptx
20191014_MK_PTNBH_PP_v04.pptx
 

Dernier

Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
hartonohajar
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
citraislamiah02
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
iman333159
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
NezaPurna
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
Di Prihantony
 

Dernier (13)

Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 

Arah Kebijakan Ketenagakerjaan RPJMN 2015 - 2019

  • 1. Rahma Iryanti Deputi Bidang Kemiskinan, Ketenagakerjaan, dan UKM 4 Desember 2014
  • 2. PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA YANG BERKUALITAS 2
  • 3. ARAH RPJPN ( UU NO. 17/ 2007) 1. Terciptanya sebanyak-banyaknya lapangan kerja formal 2. Kesejahteraan pekerja informal meningkat 3. Perlindungan dan jaminan pekerja yang layak 4. Proses penyelesaian industrial memuaskan semua pihak 5. Produktivitas yang tinggi agar dapat bersaing menghasilkan nilai tambah yang tinggi 6. Pengelolaan pelatihan dan pemberian dukungan bagi program pelatihan yang strategis 7. Pembekalan pengakuan kompetensi pekerja sesuai dinamika 3 KEBIJAKAN PASAR TENAGA KERJA 2025 SASARAN Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mencapai pertumbuhan alami 5persen
  • 4. PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA YANG BERKUALITAS Lingkungan strategis (Faktor Internal dalam Pasar Tenaga Kerja) 1. Pertumbuhan ekonomi tidak menyerap tenaga kerja sebanyak yang dibutuhkan 2. Transformasi struktur pasar tenaga kerja lebih ke arah sektor jasa dengan produktivitas rendah 3. Rendahnya perkembangan sektor tradeable dibandingkan non-tradeable dalam menyerap tenaga kerja 4. Upah Pekerja meningkat tetapi tidak diikuti peningkatan produktivitas 5. Rendahnya kualitas pekerja menyebabkan produktivitas rendah 6. Pekerja rentan masih tinggi jumlah dan persentasenya. 7. Terganggunya kelangsungan usaha yang berkelanjutan karena kesepakatan di tempat kerja belum sepenuhnya dicapai
  • 5. LINGKUNGAN STRATEGIS Faktor Eksternal Perkembangan Global dan Regional •Asean Economy Community (AEC) 2015 •Perkembangan AFTA, CAFTA, dan liberalisasi perdagangan •Free movement of natural person dalam kerangka WTO •Post MDGs 2015 Faktor lainnya Adanya peluang Bonus Demografi Menghindari jebakan
  • 6. TANTANGAN 6 Dalam rangka menciptakan lapangan kerja yang berkualitas, tantangan yang dihadapi adalah: 1.Meningkatkan produktivitas melalui realokasi tenaga kerja ke arah kegiatan ekonomi yang produktivitasnya lebih tinggi Tantangan ini terkait dengan transformasi struktural sektor ekonomi ke arah sektor yang produktivitas tinggi. Pertumbuhan yang diharapkan adalah pertumbuhan yang dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar tetapi tidak menurunkan produktivitas. 2.Meningkatkan standar hidup pekerja, terutama bagi penduduk 40% dengan pendapatan terendah (termasuk pekerja miskin), melalui penyediaan kesempatan kerja produktif. Tantangan ini terkait dengan: (a) Terbukanya lapangan kerja baru menjadi salah satu sarana meningkatkan pendapatan penduduk; (b) Terciptanya lapangan kerja baru membutuhkan investasi baru, baik yang berupa penanaman modal asing maupun penanaman modal dalam negeri;
  • 7. TANTANGAN 3. Meningkatkan penyediaan kesempatan kerja bagi angkatan kerja usia muda berpendidikan tinggi yang sesuai dengan tingkat pendidikannya.  Tantangan ini terkait dengan meningkatnya angka partisipasi angkatan kerja usia muda (19-24 tahun) berpendidikan tinggi. Adanya “excess supply” pada kelompok berpendidikan tinggi kemungkinan akan terus terjadi jika masalah struktural tidak terselesaikan. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya pengangguran berpendidikan. 4. Meningkatkan supply tenaga kerja secara kuantitas dan kualitas untuk mendukung aktivitas perekonomian suatu wilayah.  Persebaran angkatan kerja antar pulau dan antar provinsi/ kabupaten/kota yang tidak merata berimplikasi pada ketimpangan faktor produksi tenaga kerja antar daerah, sehingga menyebabkan investasi/perkembangan ekonomi terkonsentrasi di daerah berpenduduk besar.
  • 8. SASARAN PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2015-2019 • Menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka • Berarti Menciptakan 10 Juta Lapangan Kerja Baru  Pekerjaan Yang Bagaimana?
  • 9. SASARAN Arah Kebijakan Pasar Kerja 2025 (UU No. 17/2007: RPJPN) Produktivitas pekerja meningkat di seluruh sektor pembangunan Mencapai Pasar Tenaga Kerja yang Fleksibel 22002200 --22002244 SASARAN KUALITATIF 2014-2019 1 Terciptanya perubahan struktur tenaga kerja secara bertahap dari sektor/sub-sektor lapangan usaha yang produktivitasnya rendah ke sektor/sub-sektor yang produktivitasnya tinggi 2 Meningkatnya jumlah pekerja yang berpendapatan menengah (pendapatan menengah pada tingkatan atas ) 3 Meningkatkan jumlah tenaga terampil menghadapi keterbukaan pasar 4 Terciptanya hubungan industrial yang harmonis antara serikat pekerja dan pengusaha. 5 Terlindunginya pekerja yang rentan terhadap goncangan lapangan kerja dan upah 6 Melengkapi pekerja rentan dengan keahlian yang diperlukan agar dapat memasuki pasar tenaga kerja 7 Tersedianya program perlindungan social bagi pekerja 2025 -20..... 9
  • 10. PROPORSI TENAGA KERJA MENGALAMI TRANSFORMASI • Terjadi penurunan yang tajam proporsi tenaga kerja di bidang pertanian. • Perkembangan kearah sektor jasa, namun produkstivitasnya rendah • Smentara, peningkatan tenaga kerja di bidang industry tidak dapat disubstitusi dengan mudah. • Kualitas SDM belum siap dan tingginya keahlian yang diperlukan untuk sektor industry. 10 Sumber: Sakernas berbagai tahun, BPS
  • 11. PENDAPATAN PEKERJA 11 Distribusi kemiskinan menurut head count index disebabkan tidak bekerja sebesar 6,18% di daerah kota sementara di daerah desa 3,78%. Lapangan Pekerjaan Penduduk Miskin di Desa, Maret, 2010 Upah Sektoral tahun 2009-2014 Sumber: BPS (diolah sendiri)
  • 12. 4 Kelompok Pekerja Rentan Empat kelompok rumah tangga yang diperkirakan berada pada 40 persen penduduk berpendapatan terbawah adalah •Angkatan kerja yang bekerja tidak penuh (underutilized) terdiri dari penduduk yang bekerja paruh waktu (part time worker), termasuk di dalamnya adalah rumah tangga nelayan, rumah tangga petani berlahan sempit, rumah tangga sektor informal perkotaan, dan rumah tangga buruh perkotaan, dan •Usaha mikro kecil termasuk rumah tangga yang bekerja sebagai pekerja keluarga (unpaid worker), •Penduduk miskin yang tidak memiliki aset termasuk pekerjaan. Sumber : BPS, 2013 (diolah)
  • 13. Menjamin perlindungan sosial untuk seluruh pekerja • Perluasan kesempatan kerja yang baik perlu diciptakan untuk pekerja rentan yang umumnya tidak memiliki sumber-sumber alternatif untuk menghidupi ekonomi keluarga. Kegiatan ekonomi informal umumnya menjadi salah satu alternatif. • Jaminan tempat berusaha, kebutuhan permodalan dan teknologi; agar skala usahanya masuk dalam skala ekonomi, • Menjamin iklim usaha bagi rumah tangga sektor informal perkotaan. Penataan jenis usaha dan skala usaha adalah salah satu intervensi untuk meningkatkan produktivitas kerjanya. • Program jaminan kesehatan mulai diperkenalkan ke seluruh pekerja di sektor informal
  • 14. UPAH MINIMUM DAN PRODUKTIVITAS (4) ... upah minimum meningkat pesat namun produktivitas tumbuh lambat • Seperti telah disebutkan sebelumnya, upah minimum naik rata2 12.8 %/tahun. • Produktivitas pekerja hanya naik 3.4%/tahun • Akibatnya pesatnya kenaikan upah minimum yang tidak diimbangi kenaikan produktivitas, maka biaya tenaga kerja per unit produksi meningkat 9.4%/tahun (3.5x lipat dalam 10 tahun)
  • 15. • Hanya 5 persen dari pekerja yang memperoleh pelatihan, menyebabkan sebagian besar tenaga kerja memiliki keahlian rendah. Pelambatan keterampilan pekerja, menyebabkan produktivitas tenaga kerja secara keseluruhan rendah, termasuk dibandingkan negara-negara di ASEAN. PernahMemperoleh Pelatihan 5% Tidak Pernah Memperoleh Pelatihan 95% PENGANGGURAN TERBUKA MENURUT PELATIHAN YANG PERNAH DITERIMA, AGUSTUS 2010 15 KUALITAS PEKERJA DAN PRODUKTIVITAS 110,8 Juta Pekerja (2012) Low skilled (%) Semi- Skilled (%) Skilled (%) Total (%) Pertanian Industri Jasa ++ 96,3 86,5 55,9 3,6 9,7 30,6 0,1 3,8 13,5 100,0 100,0 100,0
  • 16. • Cita-cita untuk mewujudkan Hubungan Industrial yang harmonis atau Industrial Peace belum terwujud dan memerlukan upaya yang sungguh-sungguh dari 3 pelaku Hubungan Industrial untuk mewujudkannya. • Hubungan industrial yang harmonis telah terbukti dapat meningkatkan produktivitas The rules of the workplace Hubungan industrial yang harmonis akan memberikan kelangsungan usaha yang berkelanjutan:  Secara konsisten meningkatkan pertumbuhan (sumberdaya modal, intelektual dan identitas produk) serta mengembalikan semua keuntungan untuk pertumbuhan perusahaan,  Memelihara praktek etika bisnis yang tinggi  Mengembalikan untuk pendidikan dan pengembangan karyawan yang berkesinambungan 16 KESEPAKATAN KERJA MELALUI NEGOSIASI
  • 17. MEMPERBESAR INVESTASI PADAT PEKERJA • Tantangan dalam mencari pekerjaan yang baik semakin meningkat, sehingga memperlebar kesenjangan antara pekerja dari rumah tangga yang lebih mampu dan mereka yang berasal dari rumah tangga yang lebih miskin • Membuka lapangan kerja baru menjadi salah satu sarana meningkatkan pendapatan Sumber : BPS,Statistik Industri Sedang dan Besar 2007-2012 penduduk. • Terciptanya lapangan kerja baru membutuhkan investasi baru untuk menyerap kesempatan kerja seluas-luasnya
  • 18. Memperluas ekonomi perdesaan dan mengembangkan sektor pertanian • Memiliki potensi besar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang menghasilkan penyerapan tenaga kerja dalam jumlah besar dan pengurangan kemiskinan secara signifikan, • Peningkatan sarana dan prasarana perekonomian di daerah pedesaan, • Perluasan akses kredit dan sumber permodalan lainnya, • Perbaikan iklim usaha di wilayah pedesaan, dan Pengembangan sistem inovasi pertanian melalui penelitian dan pengembangan dan diseminasi teknologi pertanian. • Keuangan inklusif di daerah yang belum memiliki lembaga keuangan memadai, terutama pada daerah yang minim lembaga keuangan dan terpencil dan pengembangan branchless banking Nilai Tukar Petani (2007=100)
  • 19. IKLIM KETENAGAKERJAAN PILAR EFISIENSI PASAR KERJA dari 142 negara  Biaya redudansi No. Efisiensi Pasar Tenaga Kerja 2012 2011 2010 2009 2008 1 Biaya redundansi 137 131 127 119 117 2 Kekakuan lapangan kerja (PHK, kontrak kerja, outsourcing) - 104 100 82 87 3 Praktek penerimaan dan pemutusan kerja 52 51 38 34 19 4 Fleksibilitas penentuan upah 114 113 98 92 79 5 Kerjasama hubungan karyawan pengusaha 61 68 47 42 19 dan fleksibilitas penentuan upah, yang selama ini sudah sering dikeluhkan dunia usaha. Tahun 2012, dari 142 negara, Indonesia menduduki ranking 137 dan 114.
  • 20. daya saing pasar tenaga kerja Indonesia di ASEAN Tingkat Kesulitan Mempekerjakan dan Memberhentikan Pekerja • Indonesia mempunyai index tertinggi dalam hal melakukan perekrutan dalam mempekerjakan karyawan dan dalam hal memberhentikan karyawan Perbandingan Tingkat Pesangon • Peraturan pemberian pesangon jika terjadi PHK di Indonesia (UU 13/2003) merupakan yang tertinggi di negara ASIA dan juga negara-negara lainnya • Sumber: Bank Dunia (doing Businnes, 2009) 20