1. 07/12/13
Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Nafâits Tsamarât: Di Antara Nasihat Emas Ibnu Qayyim rahimahullah
Nafâits Tsamarât: Di Antara Nasihat Emas Ibnu Qayyim
rahimahullah
December 6th, 2013 by kafi
Ibnu Qayyim rahimahullah berkata:
Setiap hamba (manusia) memiliki tabir—yang menutupi hubungan—antara dirinya
dengan Allah, serta memiliki tabir—yang menutupi hubungan—antara dirinya dengan
sesama manusia. Barangsiapa yang telah membuka tabir, yang menutupi hubungan
antara dirinya dengan Allah, maka telah terbuka pula tabir yang menutupi hunungan
antara dirinya dengan sesama manusia.
Setiap hamba (manusia) memiliki Tuhan dimana ia akan menjumpai-Nya, dan
memiliki rumah dimana ia akan tinggal di dalamnya. Untuk itu, ia harus meminta ridha
Tuhannya sebelum menemui-Nya, dan menyiapkan rumahnya sebelum ia pindah ke
sana.
Menyia-nyiakan waktu lebih buruk daripada kematian. Sebab menyia-nyiakan waktu
akan memutus hubungan kamu dengan Allah dan kehidupan akhirat, sementara
kematian akan memutuskan hubungan kamu dengan dunia dan para penghuninya.
Keuntungan terbesar di dunia adalah ketika kamu menyibukkan diri sepanjang waktu
dengan sesuatu yang lebih utama dan lebih bermanfaat terkait hasil yang akan
diperolehnya.
Bagaimana mungkin menjadi orang yang berakal, yaitu orang yang menjual surga
dengan kenikmatan syahwat yang hanya berlangsung sesaat.
Seorang Alim keluar ke dunia, dan ia tidak akan menghabiskan keperluannya—
hingga melupakan—dua hal: menangisi dirinya sendiri, dan memuji Tuhannya.
Jika seorang manusia takut pada manusia, maka ia akan menjauh dan lari darinya.
Sebaliknya, jika seorang manusia takut pada Allah, maka ia menjadi taat dan
mendekat pada-Nya.
Sekiranya ilmu itu bermanfaat tanpa amal, niscaya Allah tidak mencela orang-orang
alim dari kalangan Ahlulkitab. Dan sekiranya amal itu bermanfaat tanpa keikhlasan,
niscaya Allah tidak mencela orang-orang munafik.
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 3/12/2013
m.hizbut-tahrir.or.id/2013/12/06/nafaits-tsamarat-di-antara-nasihat-emas-ibnu-qayyim-rahimahullah/
1/1