SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  19
Télécharger pour lire hors ligne
BAB I

                                   PENDAHULUAN

1.   Latar Belakang
             Peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia terus diupayakan
     dan dikembangkan seiring dengan perkembangan zaman yang semakin global.
     Peningkatan sumber daya manusia ini juga berpengaruh terhadap dunia
     pendidikan. Pendidikan yang merupakan ujung tombak dalam pengembangan
     sumber daya manusia harus bisa berperan aktif dalam meningkatkan kualitas dan
     juga kuantitas. Upaya pengembangan pendidikan tersebut harus sesuai dengan
     proses pengajaran yang tepat agar anak didik dapat menerima pelajaran dengan
     baik.
             Dalam mencapai tujuan pembelajaran banyak faktor yang mempengaruhi
     ketercapaian dari tujuan tersebut. Faktor –faktor yang mempengaruhi ini satu
     dengan yang lainnya saling berkaitan, sehingga apabila faktor yang satu
     terabaikan maka hasil belajar itu sendiri menjadi tidak optimal. Faktor yang
     berpengaruh terhadap ketercapaian belajar yaitu : 1) faktor guru, 2) faktor siswa,
     3) faktor sarana prasarana, dan 4) faktor lingkungan.
             Dari beberapa faktor diatas, salah satu yang sangat penting dalam belajar
     adalah obyek belajarnya itu sendiri yaitu faktor siswa. Tidak dapat disangkal
     bahwa setiap siswa memiliki kemampuan berbeda yang dapat dikelompokkan
     siswa berkemampuan tinggi, sedang, rendah. Seperti halnya perbedaan yang
     mencolok antara orang yang baru mempelajari sesuatu atau pemula dengan
     pakar ialah bahwa para pakar telah benar-benar menguasai keterampilan-
     keterampilan dasar, sehingga mereka dapat menerapkannya dengan spontan dan
     tanpa difikirkan lagi, walau dalam situasi baru dan penuh tekanan atau beban.
             Perbedaan-perbedaan seperti itu menuntut perlakuan yang berbeda pula.
     Agar proses pengajaran lebih hidup dan menjalin kerjasama diantara siswa,
     maka proses pembelajaran dengan paradigma lama harus diubah dengan
     paradigma baru yang dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam berpikir serta
     arah pembelajaran yang lebih kompleks tidak hanya satu arah sehingga proses
belajar mengajar akan dapat meningkatkan kerjasama diantara siswa dengan
     guru dan siswa dengan siswa.
           Dalam melaksanakan pembelajaran guru harus memiliki pengetahuan
     untuk mengidentifikasi gaya belajar yang dimiliki oleh siswa. Berbagai model
     pengajaran dapat digunakan untuk melaksanakan proses pembelajaran. Pada
     kesempatan ini penulis ingin memperkenalkan salah satu model pengajaran
     yang terfokus pada pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa
     mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan
     selangkah demi selangkah yang disebut       Model Pengajaran Langsung atau
     Direct Instruction.
2.   Batasan Masalah

           Batasan masalah dilakukan agar objek kajian lebih terarah, terfokus, dan
     tidak menyimpang dari sasaran pokok dari isi makalah. Oleh karena itu, penulis
     memfokuskan kepada pembahasan atas masalah-masalah pokok yang dibatasi
     dalam konteks permasalahan yang terdiri dari :
        1. Istilah dan pengertian
        2. Landasan teoritik dan empirik model pengajaran langsung
        3. Sintaks model pengajaran langsung
        4. Lingkungan belajar dan sistem pengelolaan model pengajaran langsung
        5. Pelaksanaan model pengajaran langsung
             Selanjutnya, untuk memperdalam pemahaman mengenai model
     pengajaran langsung maka terlebih dahulu akan dijelaskan istilah dan pengertian
     model pengajaran langsung kemudian sintaks dari pengajaran lansung itu sendiri
     lalu pembahasan mengenai ketiga aspek berikutnya sebagai landasan
     pelaksanaan dan perencanaan model pengajaran langsung.

C. Tujuan Penulisan
             Berdasarkan beberapa rumusan masalah yang diajukan oleh penulis
     dalam bagian sebelumnya, maka dapat diperoleh tujuan penulisan dari makalah
     ini, yakni sebagai berikut:
     1. Istilah dan pengertian
     2. Landasan teoritik dan empirik model pengajaran langsung
3. Sintaks model pengajaran langsung
   4. Lingkungan belajar dan sistem pengelolaan model pengajaran langsung
   5. Pelaksanaan model pengajaran langsung.


D. Manfaat Penulisan
          Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini ialah
   sebagai berikut:
   1. Mahasiswa dapat mengetahui mengenai:
         Istilah dan pengertian
         Landasan teoritik dan empirik model pengajaran langsung
         Sintaks model pengajaran langsung
         Lingkungan belajar dan sistem pengelolaan model pengajaran langsung
         Pelaksanaan model pengajaran langsung
   2. Pembaca dapat mengetahui hal yang serupa dengan mahasiswa guna
      meningkatkan pengetahuan mengenai model pembelajaran khususnya
      pembelajaran langsung.
   3. Sebagai bahan referensi dalam bidang Education untuk mahasiswa lain
     tentang model pembelajaran khususnya pembelajaran langsung.
BAB II
                                     PEMBAHASAN


A. Istilah dan Pengertian Pembelajaran Langsung
          Model Pengajaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar yang
   dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan
   pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan
   baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi
   selangkah (Arends, 1997). Dalam pembahasan serupa, terdapat istilah lain yang
   biasa dipakai untuk menyebutkan model pembelajaran langsung yakni
   diantaranya training model, active teaching model, mastery teaching, dan
   explicit instructions.
          Model pengajaran langsung ini dipilih agar dapat menunjang proses
   belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan prosedural (pengetahuan
   tentang bagaimana melakukan sesuatu) dan pengetahuan deklaratif (pengetahuan
   tentang sesuatu dan dapat diungkapkan dengan kata-kata) yang terstruktur
   dengan baik, yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap,
   selangkah demi selangkah, dan agar guru dapat menggunakannya untuk menilai
   tingkat pengetahuaan siswa. Oleh karenanya, guru dituntut agar dapat menjadi
   seorang model yang menarik bagi siswa.
          Selain   itu,     dengan   model    pembelajaran   langsung   guru   dapat
   memaksimalkan waktu belajar siswa dan mengembangkan kemndirian dalam
   mencapai dan mewujudkan tujuan pendidikan. Tindakan dalam pembelajaran
   langsung dirancang untuk membuat sebuah lingkungan pendidikan yang
   berorientasi akademik dan terstruktur serta mengharuskan siswa untuk terlibat
   aktif saat pembelajaran.
          Adapun gambaran umum atau ciri-ciri dari model Pengajaran Langsung
   (dalam Kardi & Nur, 2005: 3) yang dapat digunakan untuk membedakan model
   pembelajaran langsung dengan model-model pembelajaran lainnya adalah
   sebagai berikut:
     1.   Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa termasuk
          prosedur penilaian hasil belajar.
2.   Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran; dan
    3.   Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar model yang diperlukan agar
         kegiatan pembelajaran tertentu dapat berlangsung dengan berhasil.


B. Landasan Model Pembelajaran Langsung
             Secara historis, beberapa aspek model pembelajaran langsung banyak
   diterapkan dan dikembangkan dalam prosedur pelatihan-pelatihan oleh dunia
   kemiliteran dan industri. Pengembangan model pembelajaran langsung dilandasi
   oleh latar belakang teoritik dan empirik tertentu. Diantaranya adalah ide-ide dari
   bidang analisis sistem, teori pemodelan sosial dan perilaku, serta hasil penelitian
   tentang keefektifan guru dalam melaksanakan fungsinya.
    Analisis Sistem
             Dalam sebuah proses pembelajaran sebagai suatu sistem, analisis sistem
      menekankan pada bagaimana pengorganisasian pengetahuan dan ketrampilan,
      dan bagaimana menguraikan secara sistematik ketrampilan kompleks dan ide-
      ide menjadi komponen-komponen sehingga dapat diajarkan secara berurutan.
      Gagne dan Leslie Briggs (1987) mengemukakan pandangannya tentang hal
      ini:
      “Pembelajaran yang dirancang secara sistematik akan berpengaruh besar
      terhadap      perkembangan      individu.    Beberapa     pakar     pendidikan
      mengemukakan, bahwa pendidikan akan menjadi paling baik jika dirancang
      hanya untuk memberikan kesempatan kepada siswa memperoleh lingkungan
      belajar yang menunjang dan berkembang sesuai dengan kemampuan dan
      aktifitasnya sendiri tanpa adanya paksaan apapun. Kita menganggap hal
      tersebut merupakan pandangan yang keliru. Pembelajaran yang tidak
      diarahkan, menurut mereka, mungkin sekali membawa perkembangan banyak
      individu oleh karena satu dan lain hal menjadi tidak kompeten dalam
      mencapai kepuasan pribadi dan kehidupan masyarakat sekarang atau masa
      yang akan datang”.
 Teori Pemodelan Tingkah Laku.
      Teori belajar yang banyak memberikan sumbangannya pada model
  pembelajaran langsung adalah teori belajar sosial atau belajar melalui
  observasi yang menurut Arend disebut teori pemodelan tingkah laku. Teori
  ini dikembangkan oleh Albert Bandura seorang psikolog pendidikan dari
  Stanford   University,   USA. Teori     belajar   ini   dikembangkan untuk
  menjelaskan bagaimana orang belajar dalam seting yang alami/lingkungan
  sebenarnya. Bandura (1977) menghipotesiskan bahwa baik tingkah laku,
  lingkungan       dan kejadian-kejadian internal pada pembelajar            yang
  mempengaruhi persepsi dan aksi adalah merupakan hubungan yang saling
  berpengaruh (interlocking),
 Hasil penelitian tentang keefektifan guru.
      Landasan penelitian dari model pembelajaran langsung dan berbagai
  komponennya, berasal dari bermacam-macam bidang. Meskipun demikian,
  data penunjang empirik yang palin jelas terhadap model pembelajaran
  langsung berasal dari penelitian tentang keefektifan guru yang dilakukan pada
  tahun 1970-an dan 1980-an.
      Penelitian   Stalling dan   Kazkowitz    (dalam     Trianto,   2007:    32)
  menunjukkan pentingnya waktu yang dialokasikan pada tugas (Time on task).
  Penelitian ini juga menyumbang dukungan empirik penggunaan pembelajaran
  langsung. Beberapa orang guru menggunakan metode-metode yang sangat
  terstruktur dan formal, sedangkan guru-guru yang lain menggunakan metode-
  metode yang informal. Stalling dan koleganya ingin mengungkapkan,
  manakah di antara program-program itu yang dapat berfungsi baik dalam
  meningkatkan hasil belajar siswa. Prilaku guru-guru dalam 166 kelas yang
  diamati, siswa-siswa dites. Banyak hal yang dapat diungkap pada penelitian
  itu, namun ada dua hal yang sangat menonjol, yaitu alokasi waktu dan
  penggunaan tugas (kegiatan yang menggunakan metode pembelajaran
  langsung lebih berhasil dan memperoleh tingkat keterlibatan yang tinggi
  daripada mereka yang menggunakan metode-metode informal dan berpusat
  pada siswa.
Beberapa hasil penelitian tahun 1970-an, misalnya yang dilakukan oleh
      Stalling dan rekan-rekannya menunjukkan bahwa guru yang memiliki kelas
      yang terorganisasikan dengan baik menghasilkan rasio keterlibatan siswa
      (Time task ratios) yang lebih tinggi daripada guru yang menggunakan
      pendekatan yang kurang formal dan kurang terstruktur. Observasi terhadap
      guru-guru   yang    berhasil,   menunjukkan    bahwa    kebanyakan    mereka
      menggunakan prosedur pembelajaran langsung (Kardi dan Nur, 2000: 17)


C. Karakteristik Model Pembelajaran Langsung
   1. Sintaks Model
      Sintaks atau disebut juga pemfasean model merupakan penjelasan
      pengoperasian model (model in action). Sintaks dijelaskan dalam term-term
      deretan aktivitas yang disebut fase (phase). Setiap model pembelajaran
      memiliki sintaks atau fase-fase pengoperasian yang berbeda antara satu
      model pembelajaran dengan model pembelajaran yang lain. Menurut Bruce
      and Weil (1996) model pembelajaran langsung memiliki lima fase yang
      sangat penting, yaitu:
      a. Fase 1: Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
         1) Menjelaskan Tujuan
             Guru mengkomunikasikan tujuan tersebut kepada siswa–siswanya
             melalui rangkuman rencana pembelajaran dengan cara menuliskannya
             di papan tulis atau membacakannya, atau menempelkan informasi
             tertulis pada papan buletin, yang berisi tahap-tahap dan isinya, serta
             alokasi waktu yang disediakan untuk setiap tahap. Dengan demikian
             siswa dapat melihat keseluruhan alur tahap pelajaran dan hubungan
             antar tahap-tahap pelajaran itu. Hal ini dimaksudkan agar siswa
             mengetahui dengan jelas, mengapa mereka berpartisipasi dalam suatu
             pelajaran tertentu, dan mereka perlu mengetahui apa yang harus dapat
             mereka lakukan setelah selesai berperan serta dalam pelajaran itu.
2) Menyiapkan Siswa
      Selain itu, guru berusaha menarik perhatian siswa, memusatkan
      perhatian siswa pada pokok pembicaraan, dan mengingatkan kembali
      pada hasil belajar yang telah dimilikinya yang relevan dengan pokok
      bahasan yang dipelajari.
b. Fase 2: Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan
   Kunci keberhasilan pada fase ini yaitu mendemonstrasikan pengetahuan
   dan keterampilan sejelas mungkin dan mengikuti langkah-langkah
   demonstrasi efektif.
   1) Menyampaikan informasi dengan jelas
              Kejelasan informasi atau presentasi yang diberikan guru
      kepada siswa dapat dicapai melalui perencanaan dan pengorganisasian
      pembelajaran yang baik. Dalam melakukan presentasi guru harus
      menganalisis keterampilan yang kompleks menjadi keterampilan yang
      lebih sederhana dan dipresentasikan dalam langkah-langkah kecil
      selangkah demi selangkah.
              Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam penyampaian
      informasi/presentasi adalah:
         Kejelasan tujuan dan poin-poin utama, yaitu menfokuskan pada
          satu ide (titik, arahan) pada satu waktu tertentu dan menghindari
          penyimpangan dari pokok bahsan/LKS;
         Presentasi selangkah demi selangkah;
         Prosedur spesifik dan kongkret, yaitu berikan siswa contoh-contoh
          kongkrit dan beragam, atau berikan kepada siswa penjelasan rinci
          dan berulang-ulang untuk poin-poin yang sulit;
         Pengecekan untuk pemahaman siswa, yaitu pastikan bahwa siswa
          memahami satu poin sebelum melanjutkan ke poin berikutnya,
          ajukan pertanyaan kepada siswa untuk memonitor pemahaman
          mereka tentang apa yang telah dipresentasikan, mintalah siswa
          mengikhtisarkan poin-poin utama dalam bahasan mereka sendiri,
          dan ajarkan ulang bagian-bagian yang sulit dipahami oleh siswa,
dengan penjelasan guru lebih lanjut atau dengan tutorial sesama
          siswa (Kardi dan Nur, 2000: 32).
   2) Melakukan demonstrasi
              Pembelajaran langsung berpegang teguh pada asumsi bahwa
       sebagian besar yang dipelajari berasal dari pengamatan terhadap
       orang lain. Tingkah laku orang lain yang baik maupun yang buruk
       merupakan acuan siswa, sehingga perlu diingat bahwa belajar melalui
       pemodelan dapat mengakibatkan terbentuknya tingkah laku yang
       kurang sesuai atau tidak benar. Oleh karena itu, agar dapat
       mendemonstrasikan suatu keterampilan atau konsep dengan berhasil,
       guru perlu sepenuhnya menguasai konsep atau keterampilan yang
       akan didemonstrasikan, dan berlatih melakukan demonstrasi untuk
       menguasai komponen-komponennya.
c. Fase 3: Menyediakan latihan terbimbing
   Salah satu tahap penting dalam pembelajaran langsung adalah cara guru
   mempersiapkan dan melaksanakan “pelatihan terbimbing.” Keterlibatan
   siswa secara aktif dalam pelatihan dapat meningkatkan retensi, membuat
   belajar berlangsung dengan lancar, dan memungkinkan siswa menerapkan
   konsep/keterampilan pada situasi yang baru atau yang penuh tekanan.
   Beberapa prinsip yang dapat digunakan sebagai acuan bagi guru dalam
   menerapkan dan melakukan pelatihan adalah seperti berikut (Kardi dan
   Nur,2000:34).
      Tugasi siswa melakukan latihan singkat dan bermakna.
      Berikan       pelatihan       sampai       benar-benar        menguasai
       konsep/keterampilan yang dipelajari.
      Hati-hati terhadap kelebihan dan kelemahan latihan berkelanjutan
       (massed practice) dan latihan terdistribusi (distributed practiced).
      Perhatikan tahap-tahap awal pelatihan.
d. Fase 4: Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
   Pada pembelajaran langsung, fase ini mirip dengan apa yang kadang-
   kadang disebut resitasi atau umpan balik. Hal ini dimaksudkan untuk
menjamin agar siswa akan mengamati tingkah laku yang benar dan bukan
   sebaliknya, guru perlu benar-benar memperhatikan apa yang terjadi pada
   setiap tahap demonstrasi. Guru dapat menggunakan berbagai cara untuk
   memberikan umpan balik kepada siswa. Beberapa pedoman dalam
   memberikan umpan balik efektif yang patut dipertimbangkan oleh guru
   seperti berikut (Kardi dan Nur, 2000: 38).
      Berikan umpan balik sesegera mungkin setelah latihan.
      Upayakan agar umpan balik jelas dan spesifik.
      Konsentrasi pada tingkah laku, dan bukan pada maksud.
      Jaga umpan balik sesuai dengan tingkat perkembangan siswa
      Berikan pujian dan umpan balik pada kinerja yang benar.
      Apabila memberikan umpan balik yang negatif, tunjukkan bagaimana
       melakukannya dengan benar.
      Bantulah siswa memusatkan perhatiannya pada “proses” dan bukan
       pada “hasil.”
      Mengajar cara memberikan umpan balik kepada diri sendiri dan
       bagaimana menilai keberhasilan kinerja sendiri.
   Ajari siswa cara memberi umpan balik kepada dirinya sendiri, dan
   bagaimana menilai kinerjanya sendiri.
e. Fase 5: Memberikan kesempatan latihan mandiri
   Kebanyakan latihan mandiri yang diberikan kepada siswa sebagai fase
   akhir pelajaran pada pembelajaran langsung adalah pekerjaan rumah.
   Pekerjaan rumah atau berlatih secara mandiri, merupakan kesempatan
   bagi siswa untuk menerapkan keterampilan baru yang diperolehnya
   secara mandiri. Kardi dan Nur (2000: 43) memberikan tiga panduan
   umum latihan mandiri yang diberikan sebagai pekerjaan rumah seperti
   berikut.
      Tugas rumah yang diberikan bukan merupakan kelanjutan dari proses
       pembelajaran, tetapi merupakan kelanjutan pelatihan atau persiapan
       untuk pembelajaran berikutnya.
   Guru seyogyanya menginformasikan kepada orang tua siswa, tentang
           tingkat keterlibatan yang diharapkan.
          Guru seharusnya memberikan umpan balik tentang pekerjaan rumah
           tersebut.
   Di lain pihak, Slavin (2003) mengemukakan tujuh langkah dalam sintaks
   pembelajaran langsung, yaitu:
   a. Menginformasikan tujuan pembelajaran dan orientasi pelajaran kepada
      siswa. Dalam tahap ini guru menginformasikan hal-hal yang harus
      dipelajari dan kinerja siswa yang diharapkan.
   b. Me-review pengetahuan dan keterampilan prasyarat. Dalam tahap ini guru
      mengajukan         pertanyaan    untuk     mengungkap       pengetahuan   dan
      keterampilan yang telah dikuasai siswa.
   c. Menyampaikan materi pelajaran. Dalam fase ini, guru menyampaikan
      materi,       menyajikan      informasi,      memberikan       contoh-contoh,
      mendemontrasikan konsep dan sebagainya.
   d. Melaksanakan bimbingan. Bimbingan dilakukan dengan mengajukan
      pertanyaan-pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman siswa dan
      mengoreksi kesalahan konsep.
   e. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih. Dalam tahap ini,
      guru      memberikan       kesempatan      kepada   siswa     untuk   melatih
      keterampilannya atau menggunakan informasi baru secara individu atau
      kelompok.
   f. Menilai kinerja siswa dan memberikan umpan balik. Guru memberikan
      review terhadap hal-hal yang telah dilakukan siswa, memberikan umpan
      balik terhadap respon siswa yang benar dan mengulang keterampilan jika
      diperlukan.
   g. Memberikan latihan mandiri. Dalam tahap ini, guru dapat memberikan
      tugas-tugas mandiri kepada siswa untuk meningkatkan pemahamannya
      terhadap materi yang telah mereka pelajari.
2. Sistem Sosial
   Sistem sosial merupakan penjelasan tentang peranan guru dan peserta didik
   dan keterhubungan serta jenis norma-norma yang didukung. Dalam model
pembelajaran langsung diperlukan perencanaan dan pelaksanaan yang sangat
   hati-hati di pihak guru agar pembelajarannya efektif, pembelajaran langsung
   mensyaratkan tiap detail keterampilan atau isi didefinisikan secara seksama
   dan demonstrasi serta jadwal pelatihan direncanakan dan dilaksanakan secara
   seksama (Kardi dan Nur, 2000: 8).
         Menurut Kardi dan Nur (2000: 8-9), meskipun tujuan pembelajaran
   dapat direncanakan bersama oleh guru dan siswa, model ini terutama berpusat
   pada guru. Sistem pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru harus
   menjamin     terjadinya   keterlibatan   siswa   terutama   melalui   atensi
   (memperhatikan), mendengarkan, dan resitasi (tanya jawab) yang terencana.
   Ini tidak berarti bahwa pembelajaran bersifat otoriter, dingin dan tanpa
   humor. Ini berarti bahwa lingkungan berorientasi pada tugas dan memberi
   harapan tinggi agar siswa mencapai hasil belajar dengan baik.
3. Prinsip Reaksi
   Prinsip-prinsip reaksi menjelaskan bagaimana sebaiknya guru memandang
   peserta didik dan bagaimana merespon hal-hal yang dilakukan peserta didik.
   Dalam model pembelajaran langsung terhadap konsep-konsep yang perlu
   diperhatikan, yakni sebagai berikut:
      Menjelaskan tujuan pembelajaran.
      Memotivasi dan memusatkan perhatian siswa.
      Mendemonstrasikan dan menyajikan informasi setahap demi setahap.
      Merencanakan dan memberikan bimbingan pelatihan awal.
      Mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik dan
       memberikan umpan balik.
      Memberikan latihan mandiri berupa pekerjaan rumah.
      Menyediakan pengetahuan mengenai hasil-hasil.
      Membantu siswa mengandalkan diri mereka sendiri.
      Melakukan penguatan.
   Hal-hal tersebut di atas perlu diperhatikan dengan seksama oleh guru demi
   keberhasilan proses pembelajarannya.
4. Sistem Pendukung
   Sistem pendukung menjelaskan hal-hal yang diperlukan sebagai tambahan
   terhadap model yang berkaitan dengan pendukung keterampilan manusia,
   kapasitas dan fasilitas. Sistem pendukung ini meliputi media dan perangkat
   pembelajaran yang digunakan dalam model pembelajaran langsung. Media
   pembelajaran dimaksudkan untuk mempermudah siswa menerima konsep-
   konsep atau bentuk-bentuk materi yang harus diterimanya selama proses
   pembelajaran berlangsung. Media ini pula akan membantu guru dalam
   menarik perhatian siswa dalam materi ajar yang disampaikan. Contoh media
   yang sering digunakan ialah power point, alat peraga dan lain sebagaianya.
   Perangkat pembelajaran lain yang dapat digunakan oleh guru dalam model
   pembelajaran langsung ialah pemberian tugas kepada siswa baik berupa
   portofolio maupun berupa lembar kerja siswa (LKS).
5. Dampak Instruksional dan Pengiring
   Dampak instruksional dalam model pembelajaran langsung ialah efek atau
   hasil yang diharapkan akan dicapai oleh siswa setelah proses pembelajaran
   berlangsung. Adapun dampak pengiring akan secara otomatis muncul ketika
   tujuan instruksionalnya telah dicapai. Model pembelajaran langsung ini
   diharapkan akan memunculkan efek-efek sebagai berikut:
   Dampak instruksional :
      Meningkatkan keterampilan dasar dan keterampilan akademik siswa.
       Membangun minat dan menimbulkan rasa ingin tahu
      Merangsang siswa untuk berpikir cepat.
   Dampak pengiring :
      Meningkatkan kemampuan berfikir kritis.
      Meningkatkan kreativitas siswa.
      Melalui kesuksesan dan respon balik positif, dapat memperkaya
       penghargaan diri siswa.
D. Pelaksanaan Model Pembelajaran Langsung
         Sebagaimana halnya pelaksanaan pembelajaran pada umumnya, dalam
   pelaksanaan     pembelajaran     langsung   guru   perlu   merencanakan   proses
   pembelajaran secara spesifik, mulai dari penentuan model, pemilihan materi,
   hingga proses evaluasi. Serangkaian kegiatan persiapan ini di awali dengan
   tugas-tugas perencanaan guru dan dilanjutkan dengan pelaksanaan proses
   pembelajaran.
   1. Tugas-tugas perencanaan
      a. Merumuskan Tujuan
         Menurut Mager tujuan yang baik perlu berorientasi pada siswa yang
         spesifik, mengandung uraian yang jelas tentang situasi penilaian (kondisi
         evaluasi), dan mengandung tingkat ketercapaian kinerja yang diharapkan
         (kriteria keberhasilan).
      b. Memilih Isi
         Bagi guru pemula yang masih dalam proses penguasaan sepenuhnya
         materi ajar, disarankan agar dalam memilih materi ajar mengacu pada
         GBPP kurikulum yang berlaku, dan buku ajar tertentu (Kardi &
         Nur,2000:20).
      c. Melakukan Analisis Tugas
         Analisis tugas ini adalah alat yang digunakan oleh guru untuk
         mengidentifikasi dengan presisi yang tinggi hakikat yang setepatnya dari
         suatu keterampilan atau butir pengetahuan yang terstruktur dengan baik,
         yang akan diajarkan oleh guru.
      d. Merencanakan Waktu dan Ruang
         Ada dua hal yang harus diperhatikan oleh guru:
            Memastikan bahwa waktu yang disediakan sepadan dengan bakat dan
             kemampuan siswa.
            Memotivasi siswa agar mereka tetap melakukan tugas-tugasnya
             dengan perhatian yang optimal.
2. Langkah-Langkah Pembelajaran Model Pengajaran langsung
        Langkah-langkah pembelajaran model pengajaran langsung pada
   dasarnya mengikuti pola-pola pembelajaran secara umum. Meliputi tahapan-
   tahapan sebagai berikut:
   1.   Menjelaskan tujuan pembelajaran serta menyiapkan siswa.
        Langkah ini bertujuan untuk menarik dan memusatkan perhatian siwa,
        serta memotivasinya.
        a. Menjelaskan indicator pencapaian hasil belajar.
        b. Menyiapkan siswa. Mereview hasil belajar yang telah dimiliki siswa
           yang relevan dengan pokok bahasan yang akan dipelajari.
   2.   Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan.
        Guru melaksanakan presentasi atau demonstrasi pengetahuan dan
        keterampilan. Kunci keberhasilan kegiatan demonstrasi ialah tingkat
        kejelasan demostrasi informasi yang dilakukan dan mengikuti pola-pola
        demonstrasi yang efektif.
   3.   Menyediakan latihan terbimbing
        Salah satu tahap penting dalam pengajaran langsung ialah cara guru
        mempersiapkan dan melaksanakan “pelatihan terbimbing.” Keterlibatan
        siswa secara aktif dalam pelatihan dapat meningkatkan retensi, membuat
        belajar   berlangsung   dengan   lancar,   dan   memungkinkan     siswa
        menerapkan konsep/keterampilan pada situasi yang baru.
   4.   Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik.
        Untuk menjamin agar siswa akan mengamati tingkah laku yang benar
        dan bukan sebaliknya, guru perlu benar-benar memperhatikan apa yang
        terjadi pada setiap tahap demonstrasi ini berarti, bahwa jika guru perlu
        berupaya agar segala sesuatu yang didemonstrasikan juga benar. Selain
        itu perlu diadakan Tanya jawab terarah untuk mengetahui sejuh mana
        pemahaman siswa terhadap materi yang sedang di ajarkan.
   5. Menyediakan latihan mandiri.
        Agar dapat mendemonstrasikan sesuatu dengan benar diperlukan latihan
        yang intensif, dan memperhatikan aspek-aspek penting dari keterampilan
        atau konsep yang didemonstrasikan.
E. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Langsung
          Secara umum setiap model pembelajaran mempunyai kelebihan-
   kelebihan yang membuat model pembelajaran tersebut lebih baik digunakan
   dibanding dengan model pembelajaran yang lainnya. Namun, selain mempunyai
   kelebihan-kelebihan   pada    setiap    model      pembelajaran   juga     ditemukan
   keterbatasan-keterbatasan    yang      merupakan     kelemahannya        dari   model
   pembelajaran itu sendiri. Berikut diuraikan kelebihan-kelebihan dan kelemahan
   Model pembelajaran langsung mempunyai beberapa kelebihan sebagai berikut:
   1. Dalam model pembelajaran langsung, guru mengendalikan isi materi dan
      urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga dapat mempertahankan
      fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa.
   2. Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan
      keterampilan-keterampilan kepada siswa yang berprestasi rendah sekalipun.
   3. Model ini dapat digunakan untuk membangun model pembelajaran dalam
      bidang studi tertentu. Guru dapat menunjukan bagaimana suatu permasalahan
      dapat didekati, bagaimana informasi dianalisis, bagaimana suatu pengetahuan
      dihasilkan.
   4. Model pembelajaran langsung menekankan kegiatan mendengarkan (melalui
      ceramah) dan kegiatan mengamati (melalui demonstrasi), sehingga
      membantu siswa yang cocok belajar dengan cara-cara ini.
   5. Model    pembelajaran     langsung     dapat    memberikan     tantangan     untuk
      mempertimbangkan kesenjangan antara teori dan fakta.
   6. Model pembelajaran langsung dapat diterapkan secara efektif dalam kelas
      besar maupun kelas yang kecil.
   7. Siswa dapat mengetahui tujuan-tujuan pembelajaran dengan jelas.
   8. Waktu untuk berbagi kegiatan pembelajaran dapat dikontrol dengan ketat.
   9. Dalam model ini terdapat penekanan pada pencapaian akademik.
   10. Kinerja siswa dapat dipantau secara cermat.
   11. Umpan balik bagi siswa berorientasi akademik.
   12. Model pembelajaran langsung dapat digunakan untuk menekankan butir-butir
      penting atau kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi siswa.
13. Model pembelajaran langsung dapat menjadi cara yang efektif untuk
   mengajarkan informasi dan pengetahuan faktual dan terstruktur.
Model pembelajaran langsung mempunyai beberapa kelemahan sebagai berikut:
1) Karena dalam model ini berpusat pada guru, maka kesuksesan pembelajaran
   bergantung pada guru. Jika guru kurang dalam persiapan, pengetahuan,
   kepercayaan diri, antusiasme maka siswa dapat menjadi bosan, teralihkan
   perhatiannya, dan pembelajaran akan terhambat.
2) Model pembelajaran langsung sangat bergantung pada cara komunikasi guru.
   Jika guru tidak dapat berkomunikasi dengan baik maka akan menjadikan
   pembelajaran menjadi kurang baik pula.
3) Jika materi yang disampaikan bersifat kompleks, rinci atau abstrak, model
   pembelajaran langsung tidak dapat memberikan kesempatan pada siswa
   untuk cukup memproses dan memahami informasi yang disampaikan.
4) Jika terlalu sering menggunakan model pembelajaran langsung akan
   membuat beranggapan bahwa guru akan memberitahu siswa semua informasi
   yang perlu diketahui. Hal ini akan menghilangkan rasa tanggung jawab
   mengenai pembelajan siswa itu sendiri.
5) Demonstrasi sangat bergantung pada keterampilan pengamatan siswa.
   Kenyataannya, banyak siswa bukanlah pengamat yang baik sehingga sering
   melewatkan hal-hal penting yang seharusnya diketahui.
BAB III
                                    PENUTUP


A. Kesimpulan
           Model pengajaran langsung ini dirancang khusus untuk menunjang proses
  belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan prosedural dan pengetahuan
  deklaratif yang terstruktur dengan baik, yang dapat diajarkan dengan pola
  kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah.
           Pengembangan model pembelajaran langsung dilandasi oleh latar
  belakang teoritik dan empirik tertentu. Diantaranya adalah ide-ide dari bidang
  analisis sistem, teori pemodelan sosial dan perilaku, serta hasil penelitian tentang
  keefektifan guru dalam melaksanakan fungsinya.
           Model pengajaran langsung memiliki lima fase yang sangat penting, yaitu
  1) Menyampaikan Tujuan dan Mempersiapkan Siswa, 2) Mendemonstrasikan
  Pengetahuan atau Keterampilan, 3) Menyediakan Latihan Terbimbing, 4)
  Mengecek Pemahaman dan Memberikan Umpan Balik, 5) Memberikan
  Kesempatan Latihan Mandiri.
           Pengajaran langsung memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang
  sangat hati-hati di pihak guru agar efektif, pengajaran langsung mensyaratkan
  tiap detail keterampilan atau isi didefinisikan secara seksama dan demonstrasi
  serta jadwal pelatihan direncanakan dan dilaksanakan secara seksama.
           Sebagaimana halnya setiap mengajar, pelaksanaan yang baik model
  pengajaran langsung memerlukan tindakan-tindakan dan keputusan-keputusan
  yang jelas dari guru selama berlangsungnya perencanaan, pada saat
  melaksanakan pembelajaran, dan waktu menilai hasilnya.


B. Saran
     Banyak faktor yang mempengaruhi ketercapaian dari tujuan pembelajaran
      sehingga    dalam    melaksanakan     pembelajaran    guru    harus   memiliki
      pengetahuan untuk mengidentifikasi gaya belajar yang dimiliki oleh siswa.
      Dengan adanya tuntutan tersebut maka pendidik sebaiknya mencari berbagai
referensi untuk memperdalam pemahaman mengenai pelaksanaan proses
    pembelajaran guna tercapainya tujuan optimal yang diharapkan.
   Dalam prakteknya, pendidik harus ingat bahwa tidak ada model pembelajaran
    yang tepat untuk segala situasi dan kondisi. Oleh karena itu, dalam memilih
    model pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan kondisi siswa, sifat
    materi bahan ajar, fasilitas-media yang tersedia, dan kondisi guru itu sendiri.

Contenu connexe

Tendances

Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdfKoneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdfHanyLuvya
 
Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan Dedi Yulianto
 
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajarandhea_nattasha
 
Makalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranMakalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranAli Akbar TA
 
Makalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip FleksibilitasMakalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip FleksibilitasDedy Wiranto
 
Metode pembelajaran individu
Metode pembelajaran individuMetode pembelajaran individu
Metode pembelajaran individuNastiti Rahajeng
 
Model pembelajaran konsep dasar IPS yang kreatif, inovatif dan menyenangkan.
Model pembelajaran konsep dasar IPS yang kreatif, inovatif dan menyenangkan.Model pembelajaran konsep dasar IPS yang kreatif, inovatif dan menyenangkan.
Model pembelajaran konsep dasar IPS yang kreatif, inovatif dan menyenangkan.Yunita Siswanti
 
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarModul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarNaita Novia Sari
 
Ppt. Belajar dan Pembalajaran tentang Pendekatan, Strategi, Metode Dan Model ...
Ppt. Belajar dan Pembalajaran tentang Pendekatan, Strategi, Metode Dan Model ...Ppt. Belajar dan Pembalajaran tentang Pendekatan, Strategi, Metode Dan Model ...
Ppt. Belajar dan Pembalajaran tentang Pendekatan, Strategi, Metode Dan Model ...Rina Rahmawati
 
Konsep Pengembangan Kurikulum
Konsep Pengembangan KurikulumKonsep Pengembangan Kurikulum
Konsep Pengembangan KurikulumAndi Inv
 
Pendekatan Saintifik (Scientific Approach)
Pendekatan Saintifik (Scientific Approach)Pendekatan Saintifik (Scientific Approach)
Pendekatan Saintifik (Scientific Approach)Guss No
 
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisiContoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisiazrin10
 
LK 2.3 Rencana Aksi.docx
LK 2.3 Rencana Aksi.docxLK 2.3 Rencana Aksi.docx
LK 2.3 Rencana Aksi.docxHasanCkp
 
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013Jhon Nahak
 
(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3A
(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3A(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3A
(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3ANastiti Rahajeng
 
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)Dhiekha Nak Minang
 

Tendances (20)

Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdfKoneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
 
Topik 1.pdf
Topik 1.pdfTopik 1.pdf
Topik 1.pdf
 
Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan
 
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
 
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
 
Makalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranMakalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaran
 
Pembelajaran terpadu model connected
Pembelajaran terpadu model connectedPembelajaran terpadu model connected
Pembelajaran terpadu model connected
 
Makalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip FleksibilitasMakalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip Fleksibilitas
 
Metode pembelajaran individu
Metode pembelajaran individuMetode pembelajaran individu
Metode pembelajaran individu
 
Model pembelajaran konsep dasar IPS yang kreatif, inovatif dan menyenangkan.
Model pembelajaran konsep dasar IPS yang kreatif, inovatif dan menyenangkan.Model pembelajaran konsep dasar IPS yang kreatif, inovatif dan menyenangkan.
Model pembelajaran konsep dasar IPS yang kreatif, inovatif dan menyenangkan.
 
Powerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranPowerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaran
 
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarModul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
 
Ppt. Belajar dan Pembalajaran tentang Pendekatan, Strategi, Metode Dan Model ...
Ppt. Belajar dan Pembalajaran tentang Pendekatan, Strategi, Metode Dan Model ...Ppt. Belajar dan Pembalajaran tentang Pendekatan, Strategi, Metode Dan Model ...
Ppt. Belajar dan Pembalajaran tentang Pendekatan, Strategi, Metode Dan Model ...
 
Konsep Pengembangan Kurikulum
Konsep Pengembangan KurikulumKonsep Pengembangan Kurikulum
Konsep Pengembangan Kurikulum
 
Pendekatan Saintifik (Scientific Approach)
Pendekatan Saintifik (Scientific Approach)Pendekatan Saintifik (Scientific Approach)
Pendekatan Saintifik (Scientific Approach)
 
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisiContoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
 
LK 2.3 Rencana Aksi.docx
LK 2.3 Rencana Aksi.docxLK 2.3 Rencana Aksi.docx
LK 2.3 Rencana Aksi.docx
 
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
 
(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3A
(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3A(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3A
(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3A
 
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
 

En vedette

Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...
Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...
Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...Harsidi Side
 
Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbm
Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbmMakalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbm
Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbmRisma Amalia
 
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM...
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM...PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM...
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM...endik baulu
 
power point strategi pembelajaran langsung,inkuiri dan berbasis masalah
power point strategi pembelajaran langsung,inkuiri dan berbasis masalahpower point strategi pembelajaran langsung,inkuiri dan berbasis masalah
power point strategi pembelajaran langsung,inkuiri dan berbasis masalahFeni Prasetiya
 
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUN...
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUN...UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUN...
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUN...Ghian Velina
 
PTK IPA Fisika Kelas 8
PTK IPA Fisika Kelas 8PTK IPA Fisika Kelas 8
PTK IPA Fisika Kelas 8Asep Trie
 
”Meningkatkan Hasil Belajar IPA-Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Dengan Mengg...
”Meningkatkan Hasil Belajar IPA-Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Dengan Mengg...”Meningkatkan Hasil Belajar IPA-Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Dengan Mengg...
”Meningkatkan Hasil Belajar IPA-Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Dengan Mengg...Irma Mustika Sari
 
Proposal PTK Fisika Hukum Newton
Proposal PTK Fisika Hukum NewtonProposal PTK Fisika Hukum Newton
Proposal PTK Fisika Hukum NewtonEko Supriyadi
 
PENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SMP
PENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SMPPENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SMP
PENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SMPArif Sulistiawan
 
Model dan Metode Pembelajaran Abad 21 Untuk KURIKULUM 2013
Model dan Metode Pembelajaran Abad 21 Untuk KURIKULUM 2013Model dan Metode Pembelajaran Abad 21 Untuk KURIKULUM 2013
Model dan Metode Pembelajaran Abad 21 Untuk KURIKULUM 2013Laila Hikmatul Khotimah
 
53 metode pembelajaran (e-book)
53 metode pembelajaran (e-book)53 metode pembelajaran (e-book)
53 metode pembelajaran (e-book)Sifa Siti Mukrimah
 
ppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranrizka_pratiwi
 

En vedette (12)

Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...
Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...
Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...
 
Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbm
Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbmMakalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbm
Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbm
 
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM...
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM...PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM...
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM...
 
power point strategi pembelajaran langsung,inkuiri dan berbasis masalah
power point strategi pembelajaran langsung,inkuiri dan berbasis masalahpower point strategi pembelajaran langsung,inkuiri dan berbasis masalah
power point strategi pembelajaran langsung,inkuiri dan berbasis masalah
 
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUN...
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUN...UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUN...
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUN...
 
PTK IPA Fisika Kelas 8
PTK IPA Fisika Kelas 8PTK IPA Fisika Kelas 8
PTK IPA Fisika Kelas 8
 
”Meningkatkan Hasil Belajar IPA-Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Dengan Mengg...
”Meningkatkan Hasil Belajar IPA-Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Dengan Mengg...”Meningkatkan Hasil Belajar IPA-Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Dengan Mengg...
”Meningkatkan Hasil Belajar IPA-Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Dengan Mengg...
 
Proposal PTK Fisika Hukum Newton
Proposal PTK Fisika Hukum NewtonProposal PTK Fisika Hukum Newton
Proposal PTK Fisika Hukum Newton
 
PENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SMP
PENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SMPPENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SMP
PENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SMP
 
Model dan Metode Pembelajaran Abad 21 Untuk KURIKULUM 2013
Model dan Metode Pembelajaran Abad 21 Untuk KURIKULUM 2013Model dan Metode Pembelajaran Abad 21 Untuk KURIKULUM 2013
Model dan Metode Pembelajaran Abad 21 Untuk KURIKULUM 2013
 
53 metode pembelajaran (e-book)
53 metode pembelajaran (e-book)53 metode pembelajaran (e-book)
53 metode pembelajaran (e-book)
 
ppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaran
 

Similaire à Pembelajaran Langsung

Model-model Pembelajaran Bahasa arab zaman modern dengan teknologi terjini
Model-model Pembelajaran Bahasa arab zaman modern dengan teknologi terjiniModel-model Pembelajaran Bahasa arab zaman modern dengan teknologi terjini
Model-model Pembelajaran Bahasa arab zaman modern dengan teknologi terjiniMuhammadFahri34
 
Portovolio design pembelajaran
Portovolio design pembelajaranPortovolio design pembelajaran
Portovolio design pembelajaranAde Mufti Kholil
 
Tgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulumTgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulumHanie Mutzz
 
MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)
MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)
MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)Anggi Saputra
 
Makalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaranMakalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaranDhiah Febri
 
441-Article Text-1535-1-10-20200330 (1).pdf
441-Article Text-1535-1-10-20200330 (1).pdf441-Article Text-1535-1-10-20200330 (1).pdf
441-Article Text-1535-1-10-20200330 (1).pdfYobelitalastardaBrma
 
Makalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolahMakalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolahDhiah Febri
 
Strategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar MengajarStrategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar MengajarRizal M Suhardi
 
BAHAN_MAKALAH_STRATEGI_BELAJAR_MENGAJAR.docx
BAHAN_MAKALAH_STRATEGI_BELAJAR_MENGAJAR.docxBAHAN_MAKALAH_STRATEGI_BELAJAR_MENGAJAR.docx
BAHAN_MAKALAH_STRATEGI_BELAJAR_MENGAJAR.docxUpiHambuku
 

Similaire à Pembelajaran Langsung (20)

Proposal tesis model assure
Proposal tesis model assureProposal tesis model assure
Proposal tesis model assure
 
Problematika sejarah
Problematika sejarahProblematika sejarah
Problematika sejarah
 
Model pengajaran langsung
Model pengajaran langsungModel pengajaran langsung
Model pengajaran langsung
 
Model-model Pembelajaran Bahasa arab zaman modern dengan teknologi terjini
Model-model Pembelajaran Bahasa arab zaman modern dengan teknologi terjiniModel-model Pembelajaran Bahasa arab zaman modern dengan teknologi terjini
Model-model Pembelajaran Bahasa arab zaman modern dengan teknologi terjini
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaran
 
Bab i ii ptk
Bab i ii ptkBab i ii ptk
Bab i ii ptk
 
Makalah 8
Makalah 8Makalah 8
Makalah 8
 
Portovolio design pembelajaran
Portovolio design pembelajaranPortovolio design pembelajaran
Portovolio design pembelajaran
 
3.konsep dasar desain_pembelajarandffs
3.konsep dasar desain_pembelajarandffs3.konsep dasar desain_pembelajarandffs
3.konsep dasar desain_pembelajarandffs
 
Utama 1
Utama 1Utama 1
Utama 1
 
3.konsep dasar desain_pembelajaranfff
3.konsep dasar desain_pembelajaranfff3.konsep dasar desain_pembelajaranfff
3.konsep dasar desain_pembelajaranfff
 
Tgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulumTgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulum
 
MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)
MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)
MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)
 
Makalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaranMakalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaran
 
441-Article Text-1535-1-10-20200330 (1).pdf
441-Article Text-1535-1-10-20200330 (1).pdf441-Article Text-1535-1-10-20200330 (1).pdf
441-Article Text-1535-1-10-20200330 (1).pdf
 
Makalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolahMakalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolah
 
Strategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar MengajarStrategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar Mengajar
 
Ptk aditya
Ptk adityaPtk aditya
Ptk aditya
 
Proposal PTK
Proposal PTKProposal PTK
Proposal PTK
 
BAHAN_MAKALAH_STRATEGI_BELAJAR_MENGAJAR.docx
BAHAN_MAKALAH_STRATEGI_BELAJAR_MENGAJAR.docxBAHAN_MAKALAH_STRATEGI_BELAJAR_MENGAJAR.docx
BAHAN_MAKALAH_STRATEGI_BELAJAR_MENGAJAR.docx
 

Dernier

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 

Dernier (20)

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 

Pembelajaran Langsung

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia terus diupayakan dan dikembangkan seiring dengan perkembangan zaman yang semakin global. Peningkatan sumber daya manusia ini juga berpengaruh terhadap dunia pendidikan. Pendidikan yang merupakan ujung tombak dalam pengembangan sumber daya manusia harus bisa berperan aktif dalam meningkatkan kualitas dan juga kuantitas. Upaya pengembangan pendidikan tersebut harus sesuai dengan proses pengajaran yang tepat agar anak didik dapat menerima pelajaran dengan baik. Dalam mencapai tujuan pembelajaran banyak faktor yang mempengaruhi ketercapaian dari tujuan tersebut. Faktor –faktor yang mempengaruhi ini satu dengan yang lainnya saling berkaitan, sehingga apabila faktor yang satu terabaikan maka hasil belajar itu sendiri menjadi tidak optimal. Faktor yang berpengaruh terhadap ketercapaian belajar yaitu : 1) faktor guru, 2) faktor siswa, 3) faktor sarana prasarana, dan 4) faktor lingkungan. Dari beberapa faktor diatas, salah satu yang sangat penting dalam belajar adalah obyek belajarnya itu sendiri yaitu faktor siswa. Tidak dapat disangkal bahwa setiap siswa memiliki kemampuan berbeda yang dapat dikelompokkan siswa berkemampuan tinggi, sedang, rendah. Seperti halnya perbedaan yang mencolok antara orang yang baru mempelajari sesuatu atau pemula dengan pakar ialah bahwa para pakar telah benar-benar menguasai keterampilan- keterampilan dasar, sehingga mereka dapat menerapkannya dengan spontan dan tanpa difikirkan lagi, walau dalam situasi baru dan penuh tekanan atau beban. Perbedaan-perbedaan seperti itu menuntut perlakuan yang berbeda pula. Agar proses pengajaran lebih hidup dan menjalin kerjasama diantara siswa, maka proses pembelajaran dengan paradigma lama harus diubah dengan paradigma baru yang dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam berpikir serta arah pembelajaran yang lebih kompleks tidak hanya satu arah sehingga proses
  • 2. belajar mengajar akan dapat meningkatkan kerjasama diantara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa. Dalam melaksanakan pembelajaran guru harus memiliki pengetahuan untuk mengidentifikasi gaya belajar yang dimiliki oleh siswa. Berbagai model pengajaran dapat digunakan untuk melaksanakan proses pembelajaran. Pada kesempatan ini penulis ingin memperkenalkan salah satu model pengajaran yang terfokus pada pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah yang disebut Model Pengajaran Langsung atau Direct Instruction. 2. Batasan Masalah Batasan masalah dilakukan agar objek kajian lebih terarah, terfokus, dan tidak menyimpang dari sasaran pokok dari isi makalah. Oleh karena itu, penulis memfokuskan kepada pembahasan atas masalah-masalah pokok yang dibatasi dalam konteks permasalahan yang terdiri dari : 1. Istilah dan pengertian 2. Landasan teoritik dan empirik model pengajaran langsung 3. Sintaks model pengajaran langsung 4. Lingkungan belajar dan sistem pengelolaan model pengajaran langsung 5. Pelaksanaan model pengajaran langsung Selanjutnya, untuk memperdalam pemahaman mengenai model pengajaran langsung maka terlebih dahulu akan dijelaskan istilah dan pengertian model pengajaran langsung kemudian sintaks dari pengajaran lansung itu sendiri lalu pembahasan mengenai ketiga aspek berikutnya sebagai landasan pelaksanaan dan perencanaan model pengajaran langsung. C. Tujuan Penulisan Berdasarkan beberapa rumusan masalah yang diajukan oleh penulis dalam bagian sebelumnya, maka dapat diperoleh tujuan penulisan dari makalah ini, yakni sebagai berikut: 1. Istilah dan pengertian 2. Landasan teoritik dan empirik model pengajaran langsung
  • 3. 3. Sintaks model pengajaran langsung 4. Lingkungan belajar dan sistem pengelolaan model pengajaran langsung 5. Pelaksanaan model pengajaran langsung. D. Manfaat Penulisan Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini ialah sebagai berikut: 1. Mahasiswa dapat mengetahui mengenai:  Istilah dan pengertian  Landasan teoritik dan empirik model pengajaran langsung  Sintaks model pengajaran langsung  Lingkungan belajar dan sistem pengelolaan model pengajaran langsung  Pelaksanaan model pengajaran langsung 2. Pembaca dapat mengetahui hal yang serupa dengan mahasiswa guna meningkatkan pengetahuan mengenai model pembelajaran khususnya pembelajaran langsung. 3. Sebagai bahan referensi dalam bidang Education untuk mahasiswa lain tentang model pembelajaran khususnya pembelajaran langsung.
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. Istilah dan Pengertian Pembelajaran Langsung Model Pengajaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah (Arends, 1997). Dalam pembahasan serupa, terdapat istilah lain yang biasa dipakai untuk menyebutkan model pembelajaran langsung yakni diantaranya training model, active teaching model, mastery teaching, dan explicit instructions. Model pengajaran langsung ini dipilih agar dapat menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan prosedural (pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu) dan pengetahuan deklaratif (pengetahuan tentang sesuatu dan dapat diungkapkan dengan kata-kata) yang terstruktur dengan baik, yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah, dan agar guru dapat menggunakannya untuk menilai tingkat pengetahuaan siswa. Oleh karenanya, guru dituntut agar dapat menjadi seorang model yang menarik bagi siswa. Selain itu, dengan model pembelajaran langsung guru dapat memaksimalkan waktu belajar siswa dan mengembangkan kemndirian dalam mencapai dan mewujudkan tujuan pendidikan. Tindakan dalam pembelajaran langsung dirancang untuk membuat sebuah lingkungan pendidikan yang berorientasi akademik dan terstruktur serta mengharuskan siswa untuk terlibat aktif saat pembelajaran. Adapun gambaran umum atau ciri-ciri dari model Pengajaran Langsung (dalam Kardi & Nur, 2005: 3) yang dapat digunakan untuk membedakan model pembelajaran langsung dengan model-model pembelajaran lainnya adalah sebagai berikut: 1. Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa termasuk prosedur penilaian hasil belajar.
  • 5. 2. Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran; dan 3. Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar model yang diperlukan agar kegiatan pembelajaran tertentu dapat berlangsung dengan berhasil. B. Landasan Model Pembelajaran Langsung Secara historis, beberapa aspek model pembelajaran langsung banyak diterapkan dan dikembangkan dalam prosedur pelatihan-pelatihan oleh dunia kemiliteran dan industri. Pengembangan model pembelajaran langsung dilandasi oleh latar belakang teoritik dan empirik tertentu. Diantaranya adalah ide-ide dari bidang analisis sistem, teori pemodelan sosial dan perilaku, serta hasil penelitian tentang keefektifan guru dalam melaksanakan fungsinya.  Analisis Sistem Dalam sebuah proses pembelajaran sebagai suatu sistem, analisis sistem menekankan pada bagaimana pengorganisasian pengetahuan dan ketrampilan, dan bagaimana menguraikan secara sistematik ketrampilan kompleks dan ide- ide menjadi komponen-komponen sehingga dapat diajarkan secara berurutan. Gagne dan Leslie Briggs (1987) mengemukakan pandangannya tentang hal ini: “Pembelajaran yang dirancang secara sistematik akan berpengaruh besar terhadap perkembangan individu. Beberapa pakar pendidikan mengemukakan, bahwa pendidikan akan menjadi paling baik jika dirancang hanya untuk memberikan kesempatan kepada siswa memperoleh lingkungan belajar yang menunjang dan berkembang sesuai dengan kemampuan dan aktifitasnya sendiri tanpa adanya paksaan apapun. Kita menganggap hal tersebut merupakan pandangan yang keliru. Pembelajaran yang tidak diarahkan, menurut mereka, mungkin sekali membawa perkembangan banyak individu oleh karena satu dan lain hal menjadi tidak kompeten dalam mencapai kepuasan pribadi dan kehidupan masyarakat sekarang atau masa yang akan datang”.
  • 6.  Teori Pemodelan Tingkah Laku. Teori belajar yang banyak memberikan sumbangannya pada model pembelajaran langsung adalah teori belajar sosial atau belajar melalui observasi yang menurut Arend disebut teori pemodelan tingkah laku. Teori ini dikembangkan oleh Albert Bandura seorang psikolog pendidikan dari Stanford University, USA. Teori belajar ini dikembangkan untuk menjelaskan bagaimana orang belajar dalam seting yang alami/lingkungan sebenarnya. Bandura (1977) menghipotesiskan bahwa baik tingkah laku, lingkungan dan kejadian-kejadian internal pada pembelajar yang mempengaruhi persepsi dan aksi adalah merupakan hubungan yang saling berpengaruh (interlocking),  Hasil penelitian tentang keefektifan guru. Landasan penelitian dari model pembelajaran langsung dan berbagai komponennya, berasal dari bermacam-macam bidang. Meskipun demikian, data penunjang empirik yang palin jelas terhadap model pembelajaran langsung berasal dari penelitian tentang keefektifan guru yang dilakukan pada tahun 1970-an dan 1980-an. Penelitian Stalling dan Kazkowitz (dalam Trianto, 2007: 32) menunjukkan pentingnya waktu yang dialokasikan pada tugas (Time on task). Penelitian ini juga menyumbang dukungan empirik penggunaan pembelajaran langsung. Beberapa orang guru menggunakan metode-metode yang sangat terstruktur dan formal, sedangkan guru-guru yang lain menggunakan metode- metode yang informal. Stalling dan koleganya ingin mengungkapkan, manakah di antara program-program itu yang dapat berfungsi baik dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Prilaku guru-guru dalam 166 kelas yang diamati, siswa-siswa dites. Banyak hal yang dapat diungkap pada penelitian itu, namun ada dua hal yang sangat menonjol, yaitu alokasi waktu dan penggunaan tugas (kegiatan yang menggunakan metode pembelajaran langsung lebih berhasil dan memperoleh tingkat keterlibatan yang tinggi daripada mereka yang menggunakan metode-metode informal dan berpusat pada siswa.
  • 7. Beberapa hasil penelitian tahun 1970-an, misalnya yang dilakukan oleh Stalling dan rekan-rekannya menunjukkan bahwa guru yang memiliki kelas yang terorganisasikan dengan baik menghasilkan rasio keterlibatan siswa (Time task ratios) yang lebih tinggi daripada guru yang menggunakan pendekatan yang kurang formal dan kurang terstruktur. Observasi terhadap guru-guru yang berhasil, menunjukkan bahwa kebanyakan mereka menggunakan prosedur pembelajaran langsung (Kardi dan Nur, 2000: 17) C. Karakteristik Model Pembelajaran Langsung 1. Sintaks Model Sintaks atau disebut juga pemfasean model merupakan penjelasan pengoperasian model (model in action). Sintaks dijelaskan dalam term-term deretan aktivitas yang disebut fase (phase). Setiap model pembelajaran memiliki sintaks atau fase-fase pengoperasian yang berbeda antara satu model pembelajaran dengan model pembelajaran yang lain. Menurut Bruce and Weil (1996) model pembelajaran langsung memiliki lima fase yang sangat penting, yaitu: a. Fase 1: Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa 1) Menjelaskan Tujuan Guru mengkomunikasikan tujuan tersebut kepada siswa–siswanya melalui rangkuman rencana pembelajaran dengan cara menuliskannya di papan tulis atau membacakannya, atau menempelkan informasi tertulis pada papan buletin, yang berisi tahap-tahap dan isinya, serta alokasi waktu yang disediakan untuk setiap tahap. Dengan demikian siswa dapat melihat keseluruhan alur tahap pelajaran dan hubungan antar tahap-tahap pelajaran itu. Hal ini dimaksudkan agar siswa mengetahui dengan jelas, mengapa mereka berpartisipasi dalam suatu pelajaran tertentu, dan mereka perlu mengetahui apa yang harus dapat mereka lakukan setelah selesai berperan serta dalam pelajaran itu.
  • 8. 2) Menyiapkan Siswa Selain itu, guru berusaha menarik perhatian siswa, memusatkan perhatian siswa pada pokok pembicaraan, dan mengingatkan kembali pada hasil belajar yang telah dimilikinya yang relevan dengan pokok bahasan yang dipelajari. b. Fase 2: Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan Kunci keberhasilan pada fase ini yaitu mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan sejelas mungkin dan mengikuti langkah-langkah demonstrasi efektif. 1) Menyampaikan informasi dengan jelas Kejelasan informasi atau presentasi yang diberikan guru kepada siswa dapat dicapai melalui perencanaan dan pengorganisasian pembelajaran yang baik. Dalam melakukan presentasi guru harus menganalisis keterampilan yang kompleks menjadi keterampilan yang lebih sederhana dan dipresentasikan dalam langkah-langkah kecil selangkah demi selangkah. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam penyampaian informasi/presentasi adalah:  Kejelasan tujuan dan poin-poin utama, yaitu menfokuskan pada satu ide (titik, arahan) pada satu waktu tertentu dan menghindari penyimpangan dari pokok bahsan/LKS;  Presentasi selangkah demi selangkah;  Prosedur spesifik dan kongkret, yaitu berikan siswa contoh-contoh kongkrit dan beragam, atau berikan kepada siswa penjelasan rinci dan berulang-ulang untuk poin-poin yang sulit;  Pengecekan untuk pemahaman siswa, yaitu pastikan bahwa siswa memahami satu poin sebelum melanjutkan ke poin berikutnya, ajukan pertanyaan kepada siswa untuk memonitor pemahaman mereka tentang apa yang telah dipresentasikan, mintalah siswa mengikhtisarkan poin-poin utama dalam bahasan mereka sendiri, dan ajarkan ulang bagian-bagian yang sulit dipahami oleh siswa,
  • 9. dengan penjelasan guru lebih lanjut atau dengan tutorial sesama siswa (Kardi dan Nur, 2000: 32). 2) Melakukan demonstrasi Pembelajaran langsung berpegang teguh pada asumsi bahwa sebagian besar yang dipelajari berasal dari pengamatan terhadap orang lain. Tingkah laku orang lain yang baik maupun yang buruk merupakan acuan siswa, sehingga perlu diingat bahwa belajar melalui pemodelan dapat mengakibatkan terbentuknya tingkah laku yang kurang sesuai atau tidak benar. Oleh karena itu, agar dapat mendemonstrasikan suatu keterampilan atau konsep dengan berhasil, guru perlu sepenuhnya menguasai konsep atau keterampilan yang akan didemonstrasikan, dan berlatih melakukan demonstrasi untuk menguasai komponen-komponennya. c. Fase 3: Menyediakan latihan terbimbing Salah satu tahap penting dalam pembelajaran langsung adalah cara guru mempersiapkan dan melaksanakan “pelatihan terbimbing.” Keterlibatan siswa secara aktif dalam pelatihan dapat meningkatkan retensi, membuat belajar berlangsung dengan lancar, dan memungkinkan siswa menerapkan konsep/keterampilan pada situasi yang baru atau yang penuh tekanan. Beberapa prinsip yang dapat digunakan sebagai acuan bagi guru dalam menerapkan dan melakukan pelatihan adalah seperti berikut (Kardi dan Nur,2000:34).  Tugasi siswa melakukan latihan singkat dan bermakna.  Berikan pelatihan sampai benar-benar menguasai konsep/keterampilan yang dipelajari.  Hati-hati terhadap kelebihan dan kelemahan latihan berkelanjutan (massed practice) dan latihan terdistribusi (distributed practiced).  Perhatikan tahap-tahap awal pelatihan. d. Fase 4: Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik Pada pembelajaran langsung, fase ini mirip dengan apa yang kadang- kadang disebut resitasi atau umpan balik. Hal ini dimaksudkan untuk
  • 10. menjamin agar siswa akan mengamati tingkah laku yang benar dan bukan sebaliknya, guru perlu benar-benar memperhatikan apa yang terjadi pada setiap tahap demonstrasi. Guru dapat menggunakan berbagai cara untuk memberikan umpan balik kepada siswa. Beberapa pedoman dalam memberikan umpan balik efektif yang patut dipertimbangkan oleh guru seperti berikut (Kardi dan Nur, 2000: 38).  Berikan umpan balik sesegera mungkin setelah latihan.  Upayakan agar umpan balik jelas dan spesifik.  Konsentrasi pada tingkah laku, dan bukan pada maksud.  Jaga umpan balik sesuai dengan tingkat perkembangan siswa  Berikan pujian dan umpan balik pada kinerja yang benar.  Apabila memberikan umpan balik yang negatif, tunjukkan bagaimana melakukannya dengan benar.  Bantulah siswa memusatkan perhatiannya pada “proses” dan bukan pada “hasil.”  Mengajar cara memberikan umpan balik kepada diri sendiri dan bagaimana menilai keberhasilan kinerja sendiri. Ajari siswa cara memberi umpan balik kepada dirinya sendiri, dan bagaimana menilai kinerjanya sendiri. e. Fase 5: Memberikan kesempatan latihan mandiri Kebanyakan latihan mandiri yang diberikan kepada siswa sebagai fase akhir pelajaran pada pembelajaran langsung adalah pekerjaan rumah. Pekerjaan rumah atau berlatih secara mandiri, merupakan kesempatan bagi siswa untuk menerapkan keterampilan baru yang diperolehnya secara mandiri. Kardi dan Nur (2000: 43) memberikan tiga panduan umum latihan mandiri yang diberikan sebagai pekerjaan rumah seperti berikut.  Tugas rumah yang diberikan bukan merupakan kelanjutan dari proses pembelajaran, tetapi merupakan kelanjutan pelatihan atau persiapan untuk pembelajaran berikutnya.
  • 11. Guru seyogyanya menginformasikan kepada orang tua siswa, tentang tingkat keterlibatan yang diharapkan.  Guru seharusnya memberikan umpan balik tentang pekerjaan rumah tersebut. Di lain pihak, Slavin (2003) mengemukakan tujuh langkah dalam sintaks pembelajaran langsung, yaitu: a. Menginformasikan tujuan pembelajaran dan orientasi pelajaran kepada siswa. Dalam tahap ini guru menginformasikan hal-hal yang harus dipelajari dan kinerja siswa yang diharapkan. b. Me-review pengetahuan dan keterampilan prasyarat. Dalam tahap ini guru mengajukan pertanyaan untuk mengungkap pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai siswa. c. Menyampaikan materi pelajaran. Dalam fase ini, guru menyampaikan materi, menyajikan informasi, memberikan contoh-contoh, mendemontrasikan konsep dan sebagainya. d. Melaksanakan bimbingan. Bimbingan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman siswa dan mengoreksi kesalahan konsep. e. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih. Dalam tahap ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih keterampilannya atau menggunakan informasi baru secara individu atau kelompok. f. Menilai kinerja siswa dan memberikan umpan balik. Guru memberikan review terhadap hal-hal yang telah dilakukan siswa, memberikan umpan balik terhadap respon siswa yang benar dan mengulang keterampilan jika diperlukan. g. Memberikan latihan mandiri. Dalam tahap ini, guru dapat memberikan tugas-tugas mandiri kepada siswa untuk meningkatkan pemahamannya terhadap materi yang telah mereka pelajari. 2. Sistem Sosial Sistem sosial merupakan penjelasan tentang peranan guru dan peserta didik dan keterhubungan serta jenis norma-norma yang didukung. Dalam model
  • 12. pembelajaran langsung diperlukan perencanaan dan pelaksanaan yang sangat hati-hati di pihak guru agar pembelajarannya efektif, pembelajaran langsung mensyaratkan tiap detail keterampilan atau isi didefinisikan secara seksama dan demonstrasi serta jadwal pelatihan direncanakan dan dilaksanakan secara seksama (Kardi dan Nur, 2000: 8). Menurut Kardi dan Nur (2000: 8-9), meskipun tujuan pembelajaran dapat direncanakan bersama oleh guru dan siswa, model ini terutama berpusat pada guru. Sistem pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru harus menjamin terjadinya keterlibatan siswa terutama melalui atensi (memperhatikan), mendengarkan, dan resitasi (tanya jawab) yang terencana. Ini tidak berarti bahwa pembelajaran bersifat otoriter, dingin dan tanpa humor. Ini berarti bahwa lingkungan berorientasi pada tugas dan memberi harapan tinggi agar siswa mencapai hasil belajar dengan baik. 3. Prinsip Reaksi Prinsip-prinsip reaksi menjelaskan bagaimana sebaiknya guru memandang peserta didik dan bagaimana merespon hal-hal yang dilakukan peserta didik. Dalam model pembelajaran langsung terhadap konsep-konsep yang perlu diperhatikan, yakni sebagai berikut:  Menjelaskan tujuan pembelajaran.  Memotivasi dan memusatkan perhatian siswa.  Mendemonstrasikan dan menyajikan informasi setahap demi setahap.  Merencanakan dan memberikan bimbingan pelatihan awal.  Mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik dan memberikan umpan balik.  Memberikan latihan mandiri berupa pekerjaan rumah.  Menyediakan pengetahuan mengenai hasil-hasil.  Membantu siswa mengandalkan diri mereka sendiri.  Melakukan penguatan. Hal-hal tersebut di atas perlu diperhatikan dengan seksama oleh guru demi keberhasilan proses pembelajarannya.
  • 13. 4. Sistem Pendukung Sistem pendukung menjelaskan hal-hal yang diperlukan sebagai tambahan terhadap model yang berkaitan dengan pendukung keterampilan manusia, kapasitas dan fasilitas. Sistem pendukung ini meliputi media dan perangkat pembelajaran yang digunakan dalam model pembelajaran langsung. Media pembelajaran dimaksudkan untuk mempermudah siswa menerima konsep- konsep atau bentuk-bentuk materi yang harus diterimanya selama proses pembelajaran berlangsung. Media ini pula akan membantu guru dalam menarik perhatian siswa dalam materi ajar yang disampaikan. Contoh media yang sering digunakan ialah power point, alat peraga dan lain sebagaianya. Perangkat pembelajaran lain yang dapat digunakan oleh guru dalam model pembelajaran langsung ialah pemberian tugas kepada siswa baik berupa portofolio maupun berupa lembar kerja siswa (LKS). 5. Dampak Instruksional dan Pengiring Dampak instruksional dalam model pembelajaran langsung ialah efek atau hasil yang diharapkan akan dicapai oleh siswa setelah proses pembelajaran berlangsung. Adapun dampak pengiring akan secara otomatis muncul ketika tujuan instruksionalnya telah dicapai. Model pembelajaran langsung ini diharapkan akan memunculkan efek-efek sebagai berikut: Dampak instruksional :  Meningkatkan keterampilan dasar dan keterampilan akademik siswa. Membangun minat dan menimbulkan rasa ingin tahu  Merangsang siswa untuk berpikir cepat. Dampak pengiring :  Meningkatkan kemampuan berfikir kritis.  Meningkatkan kreativitas siswa.  Melalui kesuksesan dan respon balik positif, dapat memperkaya penghargaan diri siswa.
  • 14. D. Pelaksanaan Model Pembelajaran Langsung Sebagaimana halnya pelaksanaan pembelajaran pada umumnya, dalam pelaksanaan pembelajaran langsung guru perlu merencanakan proses pembelajaran secara spesifik, mulai dari penentuan model, pemilihan materi, hingga proses evaluasi. Serangkaian kegiatan persiapan ini di awali dengan tugas-tugas perencanaan guru dan dilanjutkan dengan pelaksanaan proses pembelajaran. 1. Tugas-tugas perencanaan a. Merumuskan Tujuan Menurut Mager tujuan yang baik perlu berorientasi pada siswa yang spesifik, mengandung uraian yang jelas tentang situasi penilaian (kondisi evaluasi), dan mengandung tingkat ketercapaian kinerja yang diharapkan (kriteria keberhasilan). b. Memilih Isi Bagi guru pemula yang masih dalam proses penguasaan sepenuhnya materi ajar, disarankan agar dalam memilih materi ajar mengacu pada GBPP kurikulum yang berlaku, dan buku ajar tertentu (Kardi & Nur,2000:20). c. Melakukan Analisis Tugas Analisis tugas ini adalah alat yang digunakan oleh guru untuk mengidentifikasi dengan presisi yang tinggi hakikat yang setepatnya dari suatu keterampilan atau butir pengetahuan yang terstruktur dengan baik, yang akan diajarkan oleh guru. d. Merencanakan Waktu dan Ruang Ada dua hal yang harus diperhatikan oleh guru:  Memastikan bahwa waktu yang disediakan sepadan dengan bakat dan kemampuan siswa.  Memotivasi siswa agar mereka tetap melakukan tugas-tugasnya dengan perhatian yang optimal.
  • 15. 2. Langkah-Langkah Pembelajaran Model Pengajaran langsung Langkah-langkah pembelajaran model pengajaran langsung pada dasarnya mengikuti pola-pola pembelajaran secara umum. Meliputi tahapan- tahapan sebagai berikut: 1. Menjelaskan tujuan pembelajaran serta menyiapkan siswa. Langkah ini bertujuan untuk menarik dan memusatkan perhatian siwa, serta memotivasinya. a. Menjelaskan indicator pencapaian hasil belajar. b. Menyiapkan siswa. Mereview hasil belajar yang telah dimiliki siswa yang relevan dengan pokok bahasan yang akan dipelajari. 2. Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan. Guru melaksanakan presentasi atau demonstrasi pengetahuan dan keterampilan. Kunci keberhasilan kegiatan demonstrasi ialah tingkat kejelasan demostrasi informasi yang dilakukan dan mengikuti pola-pola demonstrasi yang efektif. 3. Menyediakan latihan terbimbing Salah satu tahap penting dalam pengajaran langsung ialah cara guru mempersiapkan dan melaksanakan “pelatihan terbimbing.” Keterlibatan siswa secara aktif dalam pelatihan dapat meningkatkan retensi, membuat belajar berlangsung dengan lancar, dan memungkinkan siswa menerapkan konsep/keterampilan pada situasi yang baru. 4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik. Untuk menjamin agar siswa akan mengamati tingkah laku yang benar dan bukan sebaliknya, guru perlu benar-benar memperhatikan apa yang terjadi pada setiap tahap demonstrasi ini berarti, bahwa jika guru perlu berupaya agar segala sesuatu yang didemonstrasikan juga benar. Selain itu perlu diadakan Tanya jawab terarah untuk mengetahui sejuh mana pemahaman siswa terhadap materi yang sedang di ajarkan. 5. Menyediakan latihan mandiri. Agar dapat mendemonstrasikan sesuatu dengan benar diperlukan latihan yang intensif, dan memperhatikan aspek-aspek penting dari keterampilan atau konsep yang didemonstrasikan.
  • 16. E. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Langsung Secara umum setiap model pembelajaran mempunyai kelebihan- kelebihan yang membuat model pembelajaran tersebut lebih baik digunakan dibanding dengan model pembelajaran yang lainnya. Namun, selain mempunyai kelebihan-kelebihan pada setiap model pembelajaran juga ditemukan keterbatasan-keterbatasan yang merupakan kelemahannya dari model pembelajaran itu sendiri. Berikut diuraikan kelebihan-kelebihan dan kelemahan Model pembelajaran langsung mempunyai beberapa kelebihan sebagai berikut: 1. Dalam model pembelajaran langsung, guru mengendalikan isi materi dan urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa. 2. Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan-keterampilan kepada siswa yang berprestasi rendah sekalipun. 3. Model ini dapat digunakan untuk membangun model pembelajaran dalam bidang studi tertentu. Guru dapat menunjukan bagaimana suatu permasalahan dapat didekati, bagaimana informasi dianalisis, bagaimana suatu pengetahuan dihasilkan. 4. Model pembelajaran langsung menekankan kegiatan mendengarkan (melalui ceramah) dan kegiatan mengamati (melalui demonstrasi), sehingga membantu siswa yang cocok belajar dengan cara-cara ini. 5. Model pembelajaran langsung dapat memberikan tantangan untuk mempertimbangkan kesenjangan antara teori dan fakta. 6. Model pembelajaran langsung dapat diterapkan secara efektif dalam kelas besar maupun kelas yang kecil. 7. Siswa dapat mengetahui tujuan-tujuan pembelajaran dengan jelas. 8. Waktu untuk berbagi kegiatan pembelajaran dapat dikontrol dengan ketat. 9. Dalam model ini terdapat penekanan pada pencapaian akademik. 10. Kinerja siswa dapat dipantau secara cermat. 11. Umpan balik bagi siswa berorientasi akademik. 12. Model pembelajaran langsung dapat digunakan untuk menekankan butir-butir penting atau kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi siswa.
  • 17. 13. Model pembelajaran langsung dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi dan pengetahuan faktual dan terstruktur. Model pembelajaran langsung mempunyai beberapa kelemahan sebagai berikut: 1) Karena dalam model ini berpusat pada guru, maka kesuksesan pembelajaran bergantung pada guru. Jika guru kurang dalam persiapan, pengetahuan, kepercayaan diri, antusiasme maka siswa dapat menjadi bosan, teralihkan perhatiannya, dan pembelajaran akan terhambat. 2) Model pembelajaran langsung sangat bergantung pada cara komunikasi guru. Jika guru tidak dapat berkomunikasi dengan baik maka akan menjadikan pembelajaran menjadi kurang baik pula. 3) Jika materi yang disampaikan bersifat kompleks, rinci atau abstrak, model pembelajaran langsung tidak dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk cukup memproses dan memahami informasi yang disampaikan. 4) Jika terlalu sering menggunakan model pembelajaran langsung akan membuat beranggapan bahwa guru akan memberitahu siswa semua informasi yang perlu diketahui. Hal ini akan menghilangkan rasa tanggung jawab mengenai pembelajan siswa itu sendiri. 5) Demonstrasi sangat bergantung pada keterampilan pengamatan siswa. Kenyataannya, banyak siswa bukanlah pengamat yang baik sehingga sering melewatkan hal-hal penting yang seharusnya diketahui.
  • 18. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Model pengajaran langsung ini dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik, yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah. Pengembangan model pembelajaran langsung dilandasi oleh latar belakang teoritik dan empirik tertentu. Diantaranya adalah ide-ide dari bidang analisis sistem, teori pemodelan sosial dan perilaku, serta hasil penelitian tentang keefektifan guru dalam melaksanakan fungsinya. Model pengajaran langsung memiliki lima fase yang sangat penting, yaitu 1) Menyampaikan Tujuan dan Mempersiapkan Siswa, 2) Mendemonstrasikan Pengetahuan atau Keterampilan, 3) Menyediakan Latihan Terbimbing, 4) Mengecek Pemahaman dan Memberikan Umpan Balik, 5) Memberikan Kesempatan Latihan Mandiri. Pengajaran langsung memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang sangat hati-hati di pihak guru agar efektif, pengajaran langsung mensyaratkan tiap detail keterampilan atau isi didefinisikan secara seksama dan demonstrasi serta jadwal pelatihan direncanakan dan dilaksanakan secara seksama. Sebagaimana halnya setiap mengajar, pelaksanaan yang baik model pengajaran langsung memerlukan tindakan-tindakan dan keputusan-keputusan yang jelas dari guru selama berlangsungnya perencanaan, pada saat melaksanakan pembelajaran, dan waktu menilai hasilnya. B. Saran  Banyak faktor yang mempengaruhi ketercapaian dari tujuan pembelajaran sehingga dalam melaksanakan pembelajaran guru harus memiliki pengetahuan untuk mengidentifikasi gaya belajar yang dimiliki oleh siswa. Dengan adanya tuntutan tersebut maka pendidik sebaiknya mencari berbagai
  • 19. referensi untuk memperdalam pemahaman mengenai pelaksanaan proses pembelajaran guna tercapainya tujuan optimal yang diharapkan.  Dalam prakteknya, pendidik harus ingat bahwa tidak ada model pembelajaran yang tepat untuk segala situasi dan kondisi. Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas-media yang tersedia, dan kondisi guru itu sendiri.