Pantun merupakan jenis puisi tradisional yang terdiri atas empat baris dengan rima akhir a-b-a-b. Terdapat berbagai jenis pantun berdasarkan isinya seperti pantun nasihat, pantun agama, pantun adat, dan pantun jenaka. Pantun berperan penting dalam pelestarian bahasa dan budaya tradisional Indonesia.
1. PANTUNDi Susun Oleh :
Rizaldi Toni A
Rochman
Rustam Ajis
Septian Ngabdi A
Shinta Tri O
Slamet Ngimron
2. Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang
sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara.
Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa
minangkabau yang berarti "petuntun".Pantun pada
mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang
dijumpai juga pantun yang tertulis.
Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian:
sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris pertama,
kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya
agraris masyarakat pendukungnya), dan biasanya tak
punya hubungan dengan bagian kedua yang
menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan
rima/sajak. Dua baris terakhir merupakan isi, yang
merupakan tujuan dari pantun tersebut.
3. Ciri-ciri ini tidak boleh diubah. Jika diubah,
pantun tersebut akan menjadi seloka, gurindam,
atau bentuk puisi lama lainnya.
Ciri-ciri pantun adalah sebagai berikut:
Tiap bait terdiri atas empat baris (larik).
Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.
Rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b.
Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.
Baris ketiga dan keempat merupakan isi.
4. Sebagai alat pemelihara bahasa, pantun berperan
sebagai penjaga fungsi kata dan kemampuan menjaga
alur berfikir. Pantun melatih seseorang berfikir tentang
makna kata sebelum berujar. Ia juga melatih orang
berfikir asosiatif, bahwa suatu kata bisa memiliki kaitan
dengan kata yang lain.
Secara sosial pantun memiliki fungsi pergaulan yang
kuat, bahkan hingga sekarang. Di kalangan pemuda
sekarang, kemampuan berpantun biasanya dihargai.
Pantun menunjukkan kecepatan seseorang dalam
berpikir dan bermain-main dengan kata.
Namun, secara umum peran sosial pantun adalah
sebagai alat penguat penyampaian pesan.
5. Menurut Sutan Takdir Alisjahbana fungsi sampiran terutama
menyiapkan rima dan irama untuk mempermudah pendengar
memahami isi pantun. Ini dapat dipahami karena pantun
merupakan sastra lisan.
Meskipun pada umumnya sampiran tak berhubungan dengan
isi kadang-kadang bentuk sampiran membayangkan isi.
Sebagai contoh dalam pantun di bawah ini:
Air dalam bertambah dalam
Hujan di hulu belum lagi teduh
Hati dendam bertambah dendam
Dendam dahulu belum lagi sembuh
Beberapa sarjana Eropa berusaha mencari aturan dalam
pantun maupun puisi lama lainnya. Misalnya satu larik pantun
biasanya terdiri atas 4-6 kata dan 8-12 suku kata. Namun
aturan ini tak selalu berlaku.
6. dapat dikelompokkan berdasarkan isinya. Jenis-jenis
pantun tersebut antara lain sebagai berikut:
Pantun anak-anak, yang terdiri dari pantun bersuka
cita dan pantun berduka cita
Pantun Orang Muda, yang terdiri dari; pantun
berkenalan, pantun berkasih-kasihan, pantun
perceraian, pantun beriba hati, pantun nasib/dagang.
Pantun orangtua, yang terdiri dari; pantun nasihat,
pantun adat, pantun agama.
Pantun Jenaka
Pantun teka-teki.
7. Ekor panjang si ikan pari
Jenur satu di atas pohon
Adik menangis sepanjang hari
Minta ibu belikan balon
Burung belibis dan burung balam
Berkicau merdu di hutan rimba
Adik menangis sepanjang malam
Inginkan sepeda beroda lima
8. Pantun Berkenalan
Jalan-jalan ke pantai lovina
Sempatkan diri menyantap ikan
Cewek cantik yang duduk disana
Bolehkah kita berkenalan ?
9. Pantun Perpisahan
Pantun perpisahan merupakan sebuah jenis-
jenis pantun yang di dalamnya berisi sebuah
pesan perpisahaan yang bisa ditujukan kepada
orang-orang terkasih baik itu keluarga, kekasih,
ataupun sahabat.
Kalau ada sumur di ladang
Bolehlah kita menumpang mandi
Kalau ada umurku panjang
Bolehlah kita bertemu lagi
10. Pantun Nasihat
Kayu cendana di atas batu
Sudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang buruk memang
terbuang
Pantun Agama
Tanam bunga di dalam taman
Hendaknya jangan terlalu rapat
Wahai insan orang beriman
Adzan terdengar segera shalat
11. Pantun Adat
Pantun Adat adalah salah satu dari banyaknya jenis-
jenis pantun yang gaya bahasanya mencirikan
sebuah daerah dan biasanya kental akan unsur
seni dan budaya yang ada di Indonesia . Pantun adat
sendiri karena Indonesia terdiri dari banyak suku dan
adat sudah tentu pantun adat daerah A dan daerah B
berbeda. Berikut contoh pantun adat :
Pohon nangka berbuah lebat
Bilalah masak harum juga
Berumpun pusaka berupa adat
Daerah berluhak alam beraja
12. Pantun Jenaka adalah pantun yang bertujuan untuk
menghibur orang yang mendengar, terkadang
dijadikan sebagai media untuk saling menyindir
dalam suasana yang penuh keakraban, sehingga
tidak menimbulkan rasa tersinggung, dan dengan
pantun jenaka diharapkan suasana akan menjadi
semakin riang. Contoh:
Ambil pisau pemotong daging
Dagingnya liat karena berotot
Melihat nenek bercelana leging
Mata cucu jadi melotot
13. Pantun teka teki yaitu jenis pantun yang
digunakan untuk menyampaikan sebuah
teka-teki . Berikut contoh pantun teka-teki :
Terendak bentan lalu dibeli
Untuk pakaian saya turun ke sawah
Kalaulah tuan bijak bestari
Apa binatang kepala di bawah ?
14. Pantun kepahlawanan adalah pantun
yang isinya berhubungan dengan
semangat kepahlawanan. Berikut
merupakan contoh pantun
kepahlawanan :
Adakah perisai bertali rambut
Rambut dipintal akan cemara
Adakah misai tahu takut
Kamipun muda lagi perkasa
15. Pantun kias yaitu pantun yang memuat
tentang kiasan-kiasan yang memiliki sebuah
makna. Berikut merupakan contoh dari
pantun kias :
Ayam sabung jangan dipaut
Jika ditambat kalah laganya
Asam di gunung ikan di laut
Dalam belanga bertemu juga
16. Pantun budi yaitu jenis pantun yang
didalamnya berisi tentang nilai-nilai budi
pekerti. Berikut adalah contoh pantun budi :
Bunga cina di atas batu
Daunnya lepas ke dalam ruang
Adat budaya tidak berlaku
Sebabnya emas budi terbuang
17. Mawar melati indah ditaman
Indah lagi kembang selasih
Akhir kata kami ucapkan
Cukup sekian dan terima kasih