SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  13
Télécharger pour lire hors ligne
2014 
User 
MAKALAH 
BIOKIMIA UMUM 
“ASAM AMINO” 
Oleh : 
RUKMANA 
G 301 12 008 
JURUSAN KIMIA 
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU 
PENGETAHUAN ALAM 
UNIVERSITAS TADULAKO 
2014
BAB I 
PENDAHULUAN 
1 
1.1. Latar Belakang 
Biokimia merupakan ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi komponen 
selular, seperti protein, karbohidrat, asam lemak, minyak, dan biomolekul lainnya. 
Sekitar 75% asam amino digunakan untuk sintesis protein. Asam-asam 
amino dapat diperoleh dari protein yang kita makan atau dari hasil degradasi 
protein di dalam tubuh kita. Protein yang terdapat dalam makanan di cerna dalam 
lambung dan usus menjadi asam-asam amino yang diabsorpsi dan di bawa oleh 
darah ke hati. Protein dalam tubuh dibentuk dari asam amino. Bila ada kelebihan 
asam amino akan di ubah menjadi asam ketogkutarat yang dapat masuk kedalam 
siklus asam sitrat. Hati adalah organ tubuh dimana terjadi reaksi Anabolisme dan 
Katabolisme. Proses Metabolik dan katabolik juga terjadi dalam jaringan di luar 
hati. Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber yaitu 
absorpsi melalui dinding usus, hasil penguraian protein dalam sel dan hasil 
sintesis asam amino dalam sel. Hati berfungsi sebagai pengatur konsentrasi asam 
amino dalam darah. 
Asam amino adalah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. 
Asam amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus –NH2 
pada atom karbon α dari posisi gugus –COOH. Jenis-jenis asam amino, urutan 
cara asam amino tersebut terangkai, serta hubungan spasial asam-asam amino 
tersebut asan menentukan struktur 3 dimensi dan sifat-sifat biologis protein 
sederhana. 
Sedangkan Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti 
"yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi 
yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan 
satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, 
hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan 
penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. 
Semua protein terdapat dalam semua makhluk hidup, tanpa memandang 
fungsinya dan aktivitas biologisnya, dibangun oleh susunan dasar yang sama, 
yaitu 20 asam amino baku, yang molekulnya sendiri tidak mempunyai aktivitas
biologis. Lalu apakah yang memberikan suatu protein untuk aktivitas enzimnya, 
protein lain untuk aktivitas hormon, dan yang lain lagi untuk aktivitas antibodi? 
Bagaimana kimiawi protein-protein ini berbeda?. Secara cukup sederhana, protein 
berbeda satu sama lain karena masing-masing mempunyai deret unit asam amino 
sendiri-sendiri. Asam amino merupakan abjad struktur protein karena molekul-molekul 
ini dapat disusun dalam sejumlah deret yang hampir tidak terbatas, untuk 
membuat berbagai protein dalam jumlah yang hampir tidak terbatas pula. 
1.2. Rumusan Masalah 
1. Apakah definisi dari Asam Amino dan Protein? 
2. Bagaimana struktur asam amino? 
3. Bagaimana klasifikasi dari Asam amino? 
4. Bagaimana jalur metabolic asam amino? 
5. Bagaimana proses sintetik asam amino? 
6. Apa peranan asam amino? 
1.3. Tujuan 
1. Mengetahui definisi dari Asam Amino dan Protein. 
2. Mengetahui struktur asam amino. 
3. Mengetahui klasisfikasi asam amino 
4. Mengetahui jalur metabolic asam amino. 
5. Mengetahui proses sintetik asam amino. 
6. Mengetahui peranan asam amino. 
2
BAB II 
PEMBAHASAN 
3 
2.1. Pengertian Asam Amino 
Asam amino yang merupakan monomer (satuan pembentuk) protein adalah suatu 
senyawa yang mempunyai dua gugus fungsi yaitu gugus amino dan gugus karboksil. 
Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu 
atom karbon (C) yang sama Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus 
amina memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik 
yaitu cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam. 
Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam amino 
termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu 
fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai penyusun protein. Pada 
asam amino, gugus amino terikat pada atom karbon yang berdekatan dengan gugus 
karboksil (C-α) atau dapat dikatakan juga bahwa gugus amina dan gugus karboksil 
dalam asam amino terikat pada atom karbon yang sama. 
2.2. Struktur Asam Amino 
Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang 
mengikat empat gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil 
(COOH), atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R, dari 
residue) atau disebut juga gugus atau rantai samping yang 
membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya. 
Atom C pusat tersebut dinamai atom Cα ("C-alfa") sesuai dengan 
penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C yang berikatan langsung dengan 
gugus karboksil. Oleh karena gugus amina juga terikat pada atom Cα ini, senyawa 
tersebut merupakan asam α-amino. Asam amino biasanya diklasifikasikan 
berdasarkan sifat kimia rantai samping tersebut menjadi empat kelompok. Rantai 
samping dapat membuat asam amino bersifat asam lemah, basa lemah, hidrofilik jika 
polar, dan hidrofobik jika nonpolar.
4 
2.3. Klasifikasi Asam amino 
Asam amino yang terdapat dalam protein dapat dibagi menjadi 4 golongan 
berdasarkan relatif gugus R-nya. 
1. Asam amino dengan gugus R non polar (tak mengutup) 
Gugus non polar adalah gugus yang mempunyai sedikit atau tidak mempunyai 
selisih muatan dari daerah yang satu ke daerah yang lain. Golongan ini terdiri dari 
lima asam amino yang mengandung gugus alifatik (Alanin, leusin, isoleusin, 
valin,dan prolin) dua dengan R aromatic (fenilalanin dan triptopan) dan satu 
mengandung atom sulfur (metionin). 
2. Asam amino dengan gugus R mengutub tak bermuatan 
Golongan ini lebih mudah larut dalam air dari golongan yang tak mengutub 
karena gugus R mengutup dapat membentuk ikatan hydrogen dengan molekul air. 
Selain treoinin dan tirosin yang kekutubannya disebabkan oleh adanya gugus 
hidroksil (-OH) merupakan asam amino yang termasuk golongan ini. Selain itu yang 
termasuk dalam golongan ini juga adalah asparagin dan glutamine yang 
kekutubannya disebabkan oleh gugus amida (-CONH2) serta sistein oleh gugus 
sulfidril (-SH). 
Asparagin dan glutamine, masing masing merupakan bentuk senyawa amida dari 
asam aspartat dan asam glutamat dan mudah terhidrolisis oleh asam atau basa. Sistein 
yang mengandung gugus tiol dan tirosin yang mengandung gugus hidroksil fenol 
bersifat paling mengutub dalam golongan asam amino ini. 
3. Asam amino dengan gugus R bermuatan negative (Asam amino asam) 
Golongan asam amino ini bermuatan negative pada pH 6.0-7.0 dan terdiri dari 
asam aspartat dan asam glutamat yang masing-masing mempunyai dua gugus 
karboksil (COOH). 
4. Asam amino dengan gugus R bermuatan positif (Asam amino basa) 
Golongan asam amino ini bermuatan positif pada pH 7.0 terdiri dari lisin, histidin 
dan arginin. 
 Lisin mengandung satu lagi gugus amino pada posisis e dari rantai R alifatik.
 Histidin mengandunga gugus lemah imidazolium pada pH 6.0 lebih dari 50 % 
molekul histidin bermuatan positif sedangkan pada pH 7.0 kurang dari 10 
%bermuatan positif. 
 Arginin mempunyai gugus guanido pada gugus R-nya. 
Berdasarkan biosintesis, Asam Amino diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu 
Asam amino essensial, Asam amino nonessensial dan Asam amino essensial 
bersyarat. 
1. Asam amino esensial, adalah asam amino yang tidak bisa diproduksi sendiri oleh 
tubuh, sehingga harus didapat dari konsumsi makanan. Jenis-jenis Asam amino 
esensial yaitu : Histidin, Isoleusin, Leusin, Lysin, Metionin, Fenilalanin, Treonin, 
Triftofan, Valin. 
2. Asam amino non-esensial adalah asam amino yang bisa diproduksi sendiri oleh 
tubuh, sehingga memiliki prioritas konsumsi yang lebih rendah dibandingkan 
dengan asam amino esensial. 
3. Asam amino esensial bersyarat adalah kelompok asam amino non-esensial, 
namun pada saat tertentu, seperti setelah latihan beban yang keras, produksi 
dalam tubuh tidak secepat dan tidak sebanyak yang diperlukan sehingga harus 
didapat dari makanan maupun suplemen protein. 
2.4. Jalur Metabolik Dari Asam-Asam Amino 
Jalur metabolik utama dari asam-asam amino terdiri atas pertama, produksi asam 
amino dari pembongkaran protein tubuh, digesti protein diet serta sintesis asam 
amino di hati. Kedua, pengambilan nitrogen dari asam amino. Sedangkan ketiga 
adalah katabolisme asam amino menjadi energi melalui siklus asam serta siklus urea 
sebagai proses pengolahan hasil sampingan pemecahan asam amino. Keempat adalah 
sintesis protein dari asam-asam amino. 
5
Asam amino juga mengalami katabolisme, ada 2 tahap pelepasan gugus amin dari 
asam amino, yaitu: 
a. Transaminasi 
Katabolisme asam amino terjadi melalui reaksi transaminasi yang melibatkan 
pemindahan gugus amino secara enzimatik dari satu asam amino ke asam amino 
lainnya. Enzim yang terlibat dalam reaksi ini adalah transaminase atau amino 
transaminase. Enzim ini spesifik bagi ketoglutarat sebagai penerima gugus amino 
namun tidak spesifik bagi asam amino sebagai pemberi gugus amino. 
Transaminase mempunyai gugus prostetik, piridoksal fosfat, pada sisi aktifnya 
yang berfungsi sebagai senyawa antara pembawa gugus amino menuju ketoglutarat. 
Molekul ini mengalami perubahan dapat balik di antara bentuk aldehidanya 
(piridoksal fosfat), yang dapat menerima gugus amino, dan bentuk teraminasinya 
(piridoksamin fosfat). 
Ada sekitar 12 asam amino protein yang mengalami reaksi transaminasi dalam 
proses degradasinya. Beberapa asam amino lain mengalami proses deaminasi dan 
dekarboksilasi. Enzim aminotransferase memindahkan amin kepada α-ketoglutarat 
menghasilkan glutamat atau kepada oksaloasetat menghasilkan aspartat. 
Contoh reaksi transaminasi. Perhatikan alanin mengalami transaminasi menjadi glutamat. Pada reaksi ini 
dibutuhkan enzim alanin aminotransferase. 
b. Pelepasan amin dari glutamat menghasilkan ion ammonium 
6
Ringkasan skematik mengenai reaksi transaminasi dan deaminasi oksidatif 
Setelah mengalami pelepasan gugus amin, asam-asam amino dapat memasuki siklus 
asam sitrat melalui jalur yang beraneka ragam. 
Tempat-tempat masuknya asam amino ke dalam sikulus asam sitrat untuk produksi 
energi 
Gugus-gugus amin dilepaskan menjadi ion amonium (NH4 
+) yang selanjutnya 
masuk ke dalam siklus urea di hati. Dalam siklus ini dihasilkan urea yang selanjutnya 
dibuang melalui ginjal berupa urin. Proses yang terjadi di dalam siklus urea 
digambarkan terdiri atas beberapa tahap yaitu: 
1. Dengan peran enzim karbamoil fosfat sintase I, ion amonium bereaksi dengan 
CO2 menghasilkan karbamoil fosfat. Dalam raksi ini diperlukan energi dari 
ATP. 
2. Dengan peran enzim ornitin transkarbamoilase, karbamoil fosfat bereaksi 
dengan L-ornitin menghasilkan L-sitrulin dan gugus fosfat dilepaskan. 
3. Dengan peran enzim argininosuksinat sintase, L-sitrulin bereaksi dengan L-aspartat 
menghasilkan L-argininosuksinat. Reaksi ini membutuhkan energi 
7 
dari ATP. 
4. Dengan peran enzim argininosuksinat liase, L-argininosuksinat dipecah 
menjadi fumarat dan L-arginin. 
5. Dengan peran enzim arginase, penambahan H2O terhadap L-arginin akan 
menghasilkan L-ornitin dan urea.
Tahapan-tahapan proses yang terjadi di dalam siklus urea 
Semua jaringan memiliki kemampuan untuk men-sintesis asam amino non esensial, 
melakukan remodeling asam amino, serta mengubah rangka karbon non asam amino 
menjadi asam amino dan turunan lain yang mengandung nitrogen. Dalam kondisi 
surplus diet, nitrogen toksik potensial dari asam amino dikeluarkan melalui 
transaminasi, deaminasi dan pembentukan urea. Rangka karbon umumnya diubah 
menjadi karbohidrat melalui jalur glukoneogenesis, atau menjadi asam lemak melalui 
jalur sintesis asam lemak. 
8 
2.6. Sintetik Asam Amino 
Semua jaringan memiliki kemampuan untuk men-sintesis asam amino non 
esensial, melakukan remodeling asam amino, serta mengubah rangka karbon non 
asam amino menjadi asam amino dan turunan lain yang mengandung nitrogen. Jalur 
metabolik utama dari asam-asam amino terdiri atas pertama, produksi asam amino 
dari pembongkaran protein tubuh, digesti protein diet serta sintesis asam amino di 
hati. Kedua, pengambilan nitrogen dari asam amino. Sedangkan ketiga adalah 
katabolisme asam amino menjadi energi melalui siklus asam serta siklus urea sebagai 
proses pengolahan hasil sampingan pemecahan asam amino. Keempat adalah sintesis 
protein dari asam-asam amino.
Asam amino juga mengalami katabolisme, ada 2 tahap pelepasan gugus amin 
dari asam amino, yaitu: Transaminasi dan Pelepasan amin dari glutamat 
menghasilkan ion ammonium. 
Tetapi, hati merupakan tempat utama metabolisme nitrogen. Dalam kondisi 
surplus diet, nitrogen toksik potensial dari asam amino dikeluarkan melalui 
transaminasi, deaminasi dan pembentukan urea. Rangka karbon umumnya diubah 
menjadi karbohidrat melalui jalur glukoneogenesis, atau menjadi asam lemak melalui 
jalur sintesis asam lemak. Berkaitan dengan hal ini, Asam amino dikelompokkan 
menjadi 3 kategori yaitu: 
1. Asam amino glukogenik. 
2. Ketogenik serta glukogenik, dan 
3. Ketogenik. 
Asam amino glukogenik adalah asam-asam amino yang dapat masuk ke jalur 
produksi piruvat atau intermediat siklus asam sitrat seperti α-ketoglutarat atau 
oksaloasetat. Semua asam amino ini merupakan prekursor untuk glukosa melalui 
jalur glukoneogenesis. Semua asam amino kecuali lisin dan leusin mengandung sifat 
glukogenik. Lisin dan leusin adalah asam amino yang semata-mata ketogenik, yang 
hanya dapat masuk ke intermediat asetil KoA atau asetoasetil KoA. 
9 
2.7. Ikatan Peptida 
Asam amino untuk membentuk suatu protein dihubungkan dengan ikatan 
peptida. Dua molekul asam amino dapat diiikat secara kovalen melalui suatu ikatan 
amida subtitusi yang disebut ikatan peptida menghasilkan suatu dipeptida. Ikatan 
seperti ini dibentuk dengan menarik unsur H2O dari gugus karboksil satu asam amino 
dan gugus α-amino dari molekul lain, dengan reaksi kondensasi yang kuat. 3 asam 
amino dapat disatukan oleh dua ikatan peptida dengan cara yang sama untuk 
membentuk suatu tripeptida : tetrapeptida dan pentapeptida. Jika terdapat banyak 
asam amino yang tergabung dengan cara demikian struktur yang demikian dinamakan 
polipeptida. Unit asam amino didalam peptida biasanya disebut residu (rantai ini 
bukan lagi merupakan asam amino karena telah kehilangan atom hidrogen dari gugus
amino dan sebagian gugus karboksilnya). Residu asam amino pada ujung suatu 
peptida yang mempunyai gugus α-amino bebas disebut residu terminal amino (juga 
residu terminal N) : residu pada ujung yang satu lagi, yang mempunyai gugus 
karboksil bebas disebut terminal karboksil atau residu terminal C. Peptida 
dimnamakan dari deret kandungan asam amino, dimulai dari residu termina N. 
10 
2.8. Peran Asam Amino 
Selain berperan menghasilkan energi, Asam amino dalam pembentukan protein 
yang dibutuhkan, pembentuk glukosa, molekul nonprotein (derivat asam amino), 
badan-badan keton, dll 
2.9. Manfaat Protein dan Asam Amino dalam bidang Farmasi 
Kemajuan teknologi DNA rekombinan telah mendorong perkembangan berbagai 
cara produksi protein rekombinan menggunakan inang yang aman dan relatif mudah 
dikultur sehingga protein dapat diproduksi pada skala industri. Protein yang 
digunakan untuk bidang farmasi dan kedokteran (protein terapeutik dan vaksin 
subunit) disyaratkan mempunyai kemurnian yang tinggi. Teknologi DNA 
rekombinan juga telah menyediakan berbagai strategi untuk meningkatkan produksi 
dan mempermudah pemurnian protein. Mutu protein juga sangat penting, oleh karena 
itu telah dikembangkan berbagai metode identifikasi dan karakterisasi protein 
menggunakan metode berbasis protein, diantaranya: sekuensing urutan asam amino, 
elektroforesis dan imunobloting, penentuan pH isoelektrik, dan spektrometri massa 
MALDI-TOF. Dalam bidang farmasi terutama untuk penyakit kanker, protein 
rekombinan termasuk antibodi monoklonal juga digunakan dalam sistem 
penghantaran obat dengan tujuan untuk peningkatan efektivitas dan penurunan efek 
toksik dari obat. Salah satu vaksin manusia dan hewan yang saat ini banyak 
dikembangkan adalah vaksin subunit yang terdiri atas protein rekombinan. Selain di 
bidang farmasi dan kedokteran, protein rekombinan juga telah digunakan di berbagai 
industri lain seperti makanan-minuman, kosmetik (Botox), lingkungan, dan pertanian.
BAB III 
PENUTUP 
Kesimpulan dari pembahasan yang telah diuraikan pada makalah ini adalah : 
 Asam amino ialah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino yang 
terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus –NH2 pada atom karbon α dari posisi 
gugus –COOH. Jenis-jenis asam amino, urutan cara asam amino tersebut terangkai, serta 
hubungan spasial asam-asam amino tersebut asan menentukan struktur 3 dimensi dan sifat-sifat 
11 
biologis protein sederhana. 
 Berdasarkan sifat polar gugus R, maka asam amino terdiri dari 4 golongan yakni : Asam 
amino dengan gugus R yang tidak mengutub, Asam amino dengan gugus R mengutub tidak 
bermuatan, Asam amino dengan gugus R bermuatan negatif/asam amino asam, Asam amino 
dengan gugus R bermuatan positif/asam amino basa. 
 Struktur Asam amino terdiri atas satu atom C yang mengikat empat gugus: gugus amina 
(NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R, dari residue) 
sedangkan struktur Protein terdiri atas struktur primer, struktur sekunder, struktur tertier dan 
struktur kuartener. 
 Manfaat Protein dan Asam amino dalam bidang farmasi yaitu untuk penyakit kanker, protein 
rekombinan termasuk antibodi monoklonal juga digunakan dalam sistem penghantaran obat 
dengan tujuan untuk peningkatan efektivitas dan penurunan efek toksik dari obat.
Daftar Pustaka 
Adnyana, Putu. 2012. Makalah Asam Amino. 
http://www.scribd.com/doc/19875984/XIIIXIV-Asam amino. diakses pada 
tanggal 19 September 2014. 
Ardiyan, Agusta. 2012. Makalah Biokimia : Protein. 
http://www.clickardiyan.blogspot.com/2012/06/makalah-biokimia-protein. 
html . Diakses pada tanggal 19 September 2014. Palu. 
Mayes and V.W, Rodwell. 2007. BIOKIMIA (Review of Biochemistry).Terjemahan 
Penerbit Buku Kedokteran E.G. UK. 
Harold Hart. 1983.”Organic Chemistry” a Short Course, Sixth Edition. Michigan 
State University. Houghton Mifflin Co. 
Lehninger, Albert L. 1982. Dasar-dasar Biokimia Jilid I. Erlangga. Jakarta. 
Ralp J. Fessenden and Joan S. Fessenden. 1986. “ Organic Chemistry,” Third 
Edition, University Of Montana. USA. 
Suharsono. 1988. Biokimia Jilid 1. UGM PRESS : Jogjakarta. 
Unja, of Chemistry. 2011. KLASIFIKASI DAN FUNGSI PROTEIN. 
http://www.kimia-master.blogspot.com/2011/11/klasifikasi-dan-fungsi-protein. 
hmtl/ . diakses pada tanggal 19 September 2014. 
12

Contenu connexe

Tendances

Laporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam aminoLaporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam aminoPujiati Puu
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cqlp
 
Laporan biokimia asam amino protein
Laporan biokimia   asam amino proteinLaporan biokimia   asam amino protein
Laporan biokimia asam amino proteinMifta Rahmat
 
Uji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan LemakUji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan LemakErnalia Rosita
 
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzimPengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzimSantika Dewi
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimFransiska Puteri
 
Laporan biokimia hidrolisis protein
Laporan biokimia   hidrolisis proteinLaporan biokimia   hidrolisis protein
Laporan biokimia hidrolisis proteinMifta Rahmat
 
Laporan uji ninhidrin
Laporan  uji ninhidrinLaporan  uji ninhidrin
Laporan uji ninhidrinAstri Maulida
 
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Pujiati Puu
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsiWd-Amalia Wd-Amalia
 

Tendances (20)

Laporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam aminoLaporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam amino
 
Uji Vitamin B
Uji Vitamin BUji Vitamin B
Uji Vitamin B
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
 
Laporan biokimia asam amino protein
Laporan biokimia   asam amino proteinLaporan biokimia   asam amino protein
Laporan biokimia asam amino protein
 
PPT PROTEIN
PPT PROTEINPPT PROTEIN
PPT PROTEIN
 
Uji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan LemakUji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan Lemak
 
Asam nukleat
Asam nukleatAsam nukleat
Asam nukleat
 
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzimPengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
 
Uji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan LemakUji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan Lemak
 
Metabolisme asam amino
Metabolisme asam aminoMetabolisme asam amino
Metabolisme asam amino
 
Uji Xantoprotein
Uji XantoproteinUji Xantoprotein
Uji Xantoprotein
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
 
Laporan hidrolisis sukrosa
Laporan hidrolisis sukrosaLaporan hidrolisis sukrosa
Laporan hidrolisis sukrosa
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Laporan biokimia hidrolisis protein
Laporan biokimia   hidrolisis proteinLaporan biokimia   hidrolisis protein
Laporan biokimia hidrolisis protein
 
Laporan uji ninhidrin
Laporan  uji ninhidrinLaporan  uji ninhidrin
Laporan uji ninhidrin
 
Uji Ninhydrin
Uji NinhydrinUji Ninhydrin
Uji Ninhydrin
 
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
 
Karbohidrat i
Karbohidrat iKarbohidrat i
Karbohidrat i
 

En vedette (11)

Makalah asam amino
Makalah asam aminoMakalah asam amino
Makalah asam amino
 
makalah peranan hormon , enzim dan asam nukleat pada metabolisme tubuh
makalah peranan hormon , enzim dan asam nukleat pada metabolisme tubuhmakalah peranan hormon , enzim dan asam nukleat pada metabolisme tubuh
makalah peranan hormon , enzim dan asam nukleat pada metabolisme tubuh
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
ASAM AMINO
ASAM AMINOASAM AMINO
ASAM AMINO
 
Bab 04 sintesis polipeptida
Bab 04 sintesis polipeptidaBab 04 sintesis polipeptida
Bab 04 sintesis polipeptida
 
Protein
Protein Protein
Protein
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Aa, peptida, dan protein
Aa, peptida, dan proteinAa, peptida, dan protein
Aa, peptida, dan protein
 
Metabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidrat Metabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidrat
 
Uji Millon
Uji MillonUji Millon
Uji Millon
 
Protein biokimia
Protein biokimiaProtein biokimia
Protein biokimia
 

Similaire à Makalah Biokimia asam amino

BIOKIMIA_ppt.pptx
BIOKIMIA_ppt.pptxBIOKIMIA_ppt.pptx
BIOKIMIA_ppt.pptxArnita4
 
Asam amino-dan-peptida
Asam amino-dan-peptidaAsam amino-dan-peptida
Asam amino-dan-peptidaDesra Sari
 
PROTEIN ROIKHATUL DAN ZENA
PROTEIN ROIKHATUL DAN ZENAPROTEIN ROIKHATUL DAN ZENA
PROTEIN ROIKHATUL DAN ZENApure chems
 
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptxKIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptxMarniati7
 
laporan uji asam amino
laporan uji asam aminolaporan uji asam amino
laporan uji asam aminoElisa Elisa
 
Protein merupakan komponen utama semua sel mahluk hidup
Protein merupakan komponen utama semua sel mahluk hidupProtein merupakan komponen utama semua sel mahluk hidup
Protein merupakan komponen utama semua sel mahluk hidupTiko Utaka
 
asam amino dan protein enzim
asam amino dan protein enzimasam amino dan protein enzim
asam amino dan protein enzimleeeli
 
Asam amino, Peptida, dan Protein (4).pptx
Asam amino, Peptida, dan Protein (4).pptxAsam amino, Peptida, dan Protein (4).pptx
Asam amino, Peptida, dan Protein (4).pptxMutiaraDwiCahyani1
 
Asam_Amino_dan_Protein_Slide_PPT.ppt
Asam_Amino_dan_Protein_Slide_PPT.pptAsam_Amino_dan_Protein_Slide_PPT.ppt
Asam_Amino_dan_Protein_Slide_PPT.pptssuser9848b0
 
Bahan Ajar "Protein"
Bahan Ajar "Protein"Bahan Ajar "Protein"
Bahan Ajar "Protein"Sophiie_UNNES
 
Percobaan III ASAM AMINO DAN PROTEIN
Percobaan III ASAM AMINO DAN PROTEINPercobaan III ASAM AMINO DAN PROTEIN
Percobaan III ASAM AMINO DAN PROTEINFadlian18
 
Modul biokimia protein
Modul biokimia proteinModul biokimia protein
Modul biokimia proteinAfan's BenWadd
 

Similaire à Makalah Biokimia asam amino (20)

BIOKIMIA_ppt.pptx
BIOKIMIA_ppt.pptxBIOKIMIA_ppt.pptx
BIOKIMIA_ppt.pptx
 
Asam amino-dan-peptida
Asam amino-dan-peptidaAsam amino-dan-peptida
Asam amino-dan-peptida
 
PROTEIN ROIKHATUL DAN ZENA
PROTEIN ROIKHATUL DAN ZENAPROTEIN ROIKHATUL DAN ZENA
PROTEIN ROIKHATUL DAN ZENA
 
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptxKIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
 
RPP "Protein"
RPP "Protein"RPP "Protein"
RPP "Protein"
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Tugas 1 Ilgiz.docx
Tugas 1 Ilgiz.docxTugas 1 Ilgiz.docx
Tugas 1 Ilgiz.docx
 
Makalah protein
Makalah proteinMakalah protein
Makalah protein
 
laporan uji asam amino
laporan uji asam aminolaporan uji asam amino
laporan uji asam amino
 
Protein merupakan komponen utama semua sel mahluk hidup
Protein merupakan komponen utama semua sel mahluk hidupProtein merupakan komponen utama semua sel mahluk hidup
Protein merupakan komponen utama semua sel mahluk hidup
 
asam amino dan protein enzim
asam amino dan protein enzimasam amino dan protein enzim
asam amino dan protein enzim
 
Asam amino, Peptida, dan Protein (4).pptx
Asam amino, Peptida, dan Protein (4).pptxAsam amino, Peptida, dan Protein (4).pptx
Asam amino, Peptida, dan Protein (4).pptx
 
6. protein
6. protein6. protein
6. protein
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
3.PROTEIN_.ppt
3.PROTEIN_.ppt3.PROTEIN_.ppt
3.PROTEIN_.ppt
 
Asam_Amino_dan_Protein_Slide_PPT.ppt
Asam_Amino_dan_Protein_Slide_PPT.pptAsam_Amino_dan_Protein_Slide_PPT.ppt
Asam_Amino_dan_Protein_Slide_PPT.ppt
 
Bahan Ajar "Protein"
Bahan Ajar "Protein"Bahan Ajar "Protein"
Bahan Ajar "Protein"
 
Percobaan III ASAM AMINO DAN PROTEIN
Percobaan III ASAM AMINO DAN PROTEINPercobaan III ASAM AMINO DAN PROTEIN
Percobaan III ASAM AMINO DAN PROTEIN
 
Praktikum 1
Praktikum 1Praktikum 1
Praktikum 1
 
Modul biokimia protein
Modul biokimia proteinModul biokimia protein
Modul biokimia protein
 

Plus de Rukmana Suharta

Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti MikrobaRukmana Suharta
 
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi FungiLaporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi FungiRukmana Suharta
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan MikroorganismeRukmana Suharta
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi MikrobaRukmana Suharta
 
Laporan Mikrobiologi - Sanitasi Lingkungan
Laporan Mikrobiologi -  Sanitasi LingkunganLaporan Mikrobiologi -  Sanitasi Lingkungan
Laporan Mikrobiologi - Sanitasi LingkunganRukmana Suharta
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan MediumLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan MediumRukmana Suharta
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik SterilisasiRukmana Suharta
 
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumLaporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumRukmana Suharta
 
Laporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusi
Laporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusiLaporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusi
Laporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusiRukmana Suharta
 
Objek wisata Tolitoli, Sulawesi Tengah Indonesia
Objek wisata Tolitoli, Sulawesi Tengah IndonesiaObjek wisata Tolitoli, Sulawesi Tengah Indonesia
Objek wisata Tolitoli, Sulawesi Tengah IndonesiaRukmana Suharta
 
Bentuk dan cara pemberian obat
Bentuk dan cara pemberian  obatBentuk dan cara pemberian  obat
Bentuk dan cara pemberian obatRukmana Suharta
 
MKROBIOLOGI Kelompok VIII ( Prodi Kimia)
MKROBIOLOGI Kelompok VIII ( Prodi Kimia)MKROBIOLOGI Kelompok VIII ( Prodi Kimia)
MKROBIOLOGI Kelompok VIII ( Prodi Kimia)Rukmana Suharta
 

Plus de Rukmana Suharta (14)

Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
 
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi FungiLaporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
 
Laporan Mikrobiologi - Sanitasi Lingkungan
Laporan Mikrobiologi -  Sanitasi LingkunganLaporan Mikrobiologi -  Sanitasi Lingkungan
Laporan Mikrobiologi - Sanitasi Lingkungan
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan MediumLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
 
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumLaporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
 
Makalah Biokimia Sel
Makalah Biokimia SelMakalah Biokimia Sel
Makalah Biokimia Sel
 
Laporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusi
Laporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusiLaporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusi
Laporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusi
 
Objek wisata Tolitoli, Sulawesi Tengah Indonesia
Objek wisata Tolitoli, Sulawesi Tengah IndonesiaObjek wisata Tolitoli, Sulawesi Tengah Indonesia
Objek wisata Tolitoli, Sulawesi Tengah Indonesia
 
Bentuk dan cara pemberian obat
Bentuk dan cara pemberian  obatBentuk dan cara pemberian  obat
Bentuk dan cara pemberian obat
 
Bahan dasar formulasi
Bahan dasar formulasiBahan dasar formulasi
Bahan dasar formulasi
 
MKROBIOLOGI Kelompok VIII ( Prodi Kimia)
MKROBIOLOGI Kelompok VIII ( Prodi Kimia)MKROBIOLOGI Kelompok VIII ( Prodi Kimia)
MKROBIOLOGI Kelompok VIII ( Prodi Kimia)
 

Makalah Biokimia asam amino

  • 1. 2014 User MAKALAH BIOKIMIA UMUM “ASAM AMINO” Oleh : RUKMANA G 301 12 008 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS TADULAKO 2014
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Biokimia merupakan ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi komponen selular, seperti protein, karbohidrat, asam lemak, minyak, dan biomolekul lainnya. Sekitar 75% asam amino digunakan untuk sintesis protein. Asam-asam amino dapat diperoleh dari protein yang kita makan atau dari hasil degradasi protein di dalam tubuh kita. Protein yang terdapat dalam makanan di cerna dalam lambung dan usus menjadi asam-asam amino yang diabsorpsi dan di bawa oleh darah ke hati. Protein dalam tubuh dibentuk dari asam amino. Bila ada kelebihan asam amino akan di ubah menjadi asam ketogkutarat yang dapat masuk kedalam siklus asam sitrat. Hati adalah organ tubuh dimana terjadi reaksi Anabolisme dan Katabolisme. Proses Metabolik dan katabolik juga terjadi dalam jaringan di luar hati. Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber yaitu absorpsi melalui dinding usus, hasil penguraian protein dalam sel dan hasil sintesis asam amino dalam sel. Hati berfungsi sebagai pengatur konsentrasi asam amino dalam darah. Asam amino adalah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus –NH2 pada atom karbon α dari posisi gugus –COOH. Jenis-jenis asam amino, urutan cara asam amino tersebut terangkai, serta hubungan spasial asam-asam amino tersebut asan menentukan struktur 3 dimensi dan sifat-sifat biologis protein sederhana. Sedangkan Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Semua protein terdapat dalam semua makhluk hidup, tanpa memandang fungsinya dan aktivitas biologisnya, dibangun oleh susunan dasar yang sama, yaitu 20 asam amino baku, yang molekulnya sendiri tidak mempunyai aktivitas
  • 3. biologis. Lalu apakah yang memberikan suatu protein untuk aktivitas enzimnya, protein lain untuk aktivitas hormon, dan yang lain lagi untuk aktivitas antibodi? Bagaimana kimiawi protein-protein ini berbeda?. Secara cukup sederhana, protein berbeda satu sama lain karena masing-masing mempunyai deret unit asam amino sendiri-sendiri. Asam amino merupakan abjad struktur protein karena molekul-molekul ini dapat disusun dalam sejumlah deret yang hampir tidak terbatas, untuk membuat berbagai protein dalam jumlah yang hampir tidak terbatas pula. 1.2. Rumusan Masalah 1. Apakah definisi dari Asam Amino dan Protein? 2. Bagaimana struktur asam amino? 3. Bagaimana klasifikasi dari Asam amino? 4. Bagaimana jalur metabolic asam amino? 5. Bagaimana proses sintetik asam amino? 6. Apa peranan asam amino? 1.3. Tujuan 1. Mengetahui definisi dari Asam Amino dan Protein. 2. Mengetahui struktur asam amino. 3. Mengetahui klasisfikasi asam amino 4. Mengetahui jalur metabolic asam amino. 5. Mengetahui proses sintetik asam amino. 6. Mengetahui peranan asam amino. 2
  • 4. BAB II PEMBAHASAN 3 2.1. Pengertian Asam Amino Asam amino yang merupakan monomer (satuan pembentuk) protein adalah suatu senyawa yang mempunyai dua gugus fungsi yaitu gugus amino dan gugus karboksil. Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik yaitu cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai penyusun protein. Pada asam amino, gugus amino terikat pada atom karbon yang berdekatan dengan gugus karboksil (C-α) atau dapat dikatakan juga bahwa gugus amina dan gugus karboksil dalam asam amino terikat pada atom karbon yang sama. 2.2. Struktur Asam Amino Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat empat gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R, dari residue) atau disebut juga gugus atau rantai samping yang membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya. Atom C pusat tersebut dinamai atom Cα ("C-alfa") sesuai dengan penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C yang berikatan langsung dengan gugus karboksil. Oleh karena gugus amina juga terikat pada atom Cα ini, senyawa tersebut merupakan asam α-amino. Asam amino biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantai samping tersebut menjadi empat kelompok. Rantai samping dapat membuat asam amino bersifat asam lemah, basa lemah, hidrofilik jika polar, dan hidrofobik jika nonpolar.
  • 5. 4 2.3. Klasifikasi Asam amino Asam amino yang terdapat dalam protein dapat dibagi menjadi 4 golongan berdasarkan relatif gugus R-nya. 1. Asam amino dengan gugus R non polar (tak mengutup) Gugus non polar adalah gugus yang mempunyai sedikit atau tidak mempunyai selisih muatan dari daerah yang satu ke daerah yang lain. Golongan ini terdiri dari lima asam amino yang mengandung gugus alifatik (Alanin, leusin, isoleusin, valin,dan prolin) dua dengan R aromatic (fenilalanin dan triptopan) dan satu mengandung atom sulfur (metionin). 2. Asam amino dengan gugus R mengutub tak bermuatan Golongan ini lebih mudah larut dalam air dari golongan yang tak mengutub karena gugus R mengutup dapat membentuk ikatan hydrogen dengan molekul air. Selain treoinin dan tirosin yang kekutubannya disebabkan oleh adanya gugus hidroksil (-OH) merupakan asam amino yang termasuk golongan ini. Selain itu yang termasuk dalam golongan ini juga adalah asparagin dan glutamine yang kekutubannya disebabkan oleh gugus amida (-CONH2) serta sistein oleh gugus sulfidril (-SH). Asparagin dan glutamine, masing masing merupakan bentuk senyawa amida dari asam aspartat dan asam glutamat dan mudah terhidrolisis oleh asam atau basa. Sistein yang mengandung gugus tiol dan tirosin yang mengandung gugus hidroksil fenol bersifat paling mengutub dalam golongan asam amino ini. 3. Asam amino dengan gugus R bermuatan negative (Asam amino asam) Golongan asam amino ini bermuatan negative pada pH 6.0-7.0 dan terdiri dari asam aspartat dan asam glutamat yang masing-masing mempunyai dua gugus karboksil (COOH). 4. Asam amino dengan gugus R bermuatan positif (Asam amino basa) Golongan asam amino ini bermuatan positif pada pH 7.0 terdiri dari lisin, histidin dan arginin.  Lisin mengandung satu lagi gugus amino pada posisis e dari rantai R alifatik.
  • 6.  Histidin mengandunga gugus lemah imidazolium pada pH 6.0 lebih dari 50 % molekul histidin bermuatan positif sedangkan pada pH 7.0 kurang dari 10 %bermuatan positif.  Arginin mempunyai gugus guanido pada gugus R-nya. Berdasarkan biosintesis, Asam Amino diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu Asam amino essensial, Asam amino nonessensial dan Asam amino essensial bersyarat. 1. Asam amino esensial, adalah asam amino yang tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga harus didapat dari konsumsi makanan. Jenis-jenis Asam amino esensial yaitu : Histidin, Isoleusin, Leusin, Lysin, Metionin, Fenilalanin, Treonin, Triftofan, Valin. 2. Asam amino non-esensial adalah asam amino yang bisa diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga memiliki prioritas konsumsi yang lebih rendah dibandingkan dengan asam amino esensial. 3. Asam amino esensial bersyarat adalah kelompok asam amino non-esensial, namun pada saat tertentu, seperti setelah latihan beban yang keras, produksi dalam tubuh tidak secepat dan tidak sebanyak yang diperlukan sehingga harus didapat dari makanan maupun suplemen protein. 2.4. Jalur Metabolik Dari Asam-Asam Amino Jalur metabolik utama dari asam-asam amino terdiri atas pertama, produksi asam amino dari pembongkaran protein tubuh, digesti protein diet serta sintesis asam amino di hati. Kedua, pengambilan nitrogen dari asam amino. Sedangkan ketiga adalah katabolisme asam amino menjadi energi melalui siklus asam serta siklus urea sebagai proses pengolahan hasil sampingan pemecahan asam amino. Keempat adalah sintesis protein dari asam-asam amino. 5
  • 7. Asam amino juga mengalami katabolisme, ada 2 tahap pelepasan gugus amin dari asam amino, yaitu: a. Transaminasi Katabolisme asam amino terjadi melalui reaksi transaminasi yang melibatkan pemindahan gugus amino secara enzimatik dari satu asam amino ke asam amino lainnya. Enzim yang terlibat dalam reaksi ini adalah transaminase atau amino transaminase. Enzim ini spesifik bagi ketoglutarat sebagai penerima gugus amino namun tidak spesifik bagi asam amino sebagai pemberi gugus amino. Transaminase mempunyai gugus prostetik, piridoksal fosfat, pada sisi aktifnya yang berfungsi sebagai senyawa antara pembawa gugus amino menuju ketoglutarat. Molekul ini mengalami perubahan dapat balik di antara bentuk aldehidanya (piridoksal fosfat), yang dapat menerima gugus amino, dan bentuk teraminasinya (piridoksamin fosfat). Ada sekitar 12 asam amino protein yang mengalami reaksi transaminasi dalam proses degradasinya. Beberapa asam amino lain mengalami proses deaminasi dan dekarboksilasi. Enzim aminotransferase memindahkan amin kepada α-ketoglutarat menghasilkan glutamat atau kepada oksaloasetat menghasilkan aspartat. Contoh reaksi transaminasi. Perhatikan alanin mengalami transaminasi menjadi glutamat. Pada reaksi ini dibutuhkan enzim alanin aminotransferase. b. Pelepasan amin dari glutamat menghasilkan ion ammonium 6
  • 8. Ringkasan skematik mengenai reaksi transaminasi dan deaminasi oksidatif Setelah mengalami pelepasan gugus amin, asam-asam amino dapat memasuki siklus asam sitrat melalui jalur yang beraneka ragam. Tempat-tempat masuknya asam amino ke dalam sikulus asam sitrat untuk produksi energi Gugus-gugus amin dilepaskan menjadi ion amonium (NH4 +) yang selanjutnya masuk ke dalam siklus urea di hati. Dalam siklus ini dihasilkan urea yang selanjutnya dibuang melalui ginjal berupa urin. Proses yang terjadi di dalam siklus urea digambarkan terdiri atas beberapa tahap yaitu: 1. Dengan peran enzim karbamoil fosfat sintase I, ion amonium bereaksi dengan CO2 menghasilkan karbamoil fosfat. Dalam raksi ini diperlukan energi dari ATP. 2. Dengan peran enzim ornitin transkarbamoilase, karbamoil fosfat bereaksi dengan L-ornitin menghasilkan L-sitrulin dan gugus fosfat dilepaskan. 3. Dengan peran enzim argininosuksinat sintase, L-sitrulin bereaksi dengan L-aspartat menghasilkan L-argininosuksinat. Reaksi ini membutuhkan energi 7 dari ATP. 4. Dengan peran enzim argininosuksinat liase, L-argininosuksinat dipecah menjadi fumarat dan L-arginin. 5. Dengan peran enzim arginase, penambahan H2O terhadap L-arginin akan menghasilkan L-ornitin dan urea.
  • 9. Tahapan-tahapan proses yang terjadi di dalam siklus urea Semua jaringan memiliki kemampuan untuk men-sintesis asam amino non esensial, melakukan remodeling asam amino, serta mengubah rangka karbon non asam amino menjadi asam amino dan turunan lain yang mengandung nitrogen. Dalam kondisi surplus diet, nitrogen toksik potensial dari asam amino dikeluarkan melalui transaminasi, deaminasi dan pembentukan urea. Rangka karbon umumnya diubah menjadi karbohidrat melalui jalur glukoneogenesis, atau menjadi asam lemak melalui jalur sintesis asam lemak. 8 2.6. Sintetik Asam Amino Semua jaringan memiliki kemampuan untuk men-sintesis asam amino non esensial, melakukan remodeling asam amino, serta mengubah rangka karbon non asam amino menjadi asam amino dan turunan lain yang mengandung nitrogen. Jalur metabolik utama dari asam-asam amino terdiri atas pertama, produksi asam amino dari pembongkaran protein tubuh, digesti protein diet serta sintesis asam amino di hati. Kedua, pengambilan nitrogen dari asam amino. Sedangkan ketiga adalah katabolisme asam amino menjadi energi melalui siklus asam serta siklus urea sebagai proses pengolahan hasil sampingan pemecahan asam amino. Keempat adalah sintesis protein dari asam-asam amino.
  • 10. Asam amino juga mengalami katabolisme, ada 2 tahap pelepasan gugus amin dari asam amino, yaitu: Transaminasi dan Pelepasan amin dari glutamat menghasilkan ion ammonium. Tetapi, hati merupakan tempat utama metabolisme nitrogen. Dalam kondisi surplus diet, nitrogen toksik potensial dari asam amino dikeluarkan melalui transaminasi, deaminasi dan pembentukan urea. Rangka karbon umumnya diubah menjadi karbohidrat melalui jalur glukoneogenesis, atau menjadi asam lemak melalui jalur sintesis asam lemak. Berkaitan dengan hal ini, Asam amino dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu: 1. Asam amino glukogenik. 2. Ketogenik serta glukogenik, dan 3. Ketogenik. Asam amino glukogenik adalah asam-asam amino yang dapat masuk ke jalur produksi piruvat atau intermediat siklus asam sitrat seperti α-ketoglutarat atau oksaloasetat. Semua asam amino ini merupakan prekursor untuk glukosa melalui jalur glukoneogenesis. Semua asam amino kecuali lisin dan leusin mengandung sifat glukogenik. Lisin dan leusin adalah asam amino yang semata-mata ketogenik, yang hanya dapat masuk ke intermediat asetil KoA atau asetoasetil KoA. 9 2.7. Ikatan Peptida Asam amino untuk membentuk suatu protein dihubungkan dengan ikatan peptida. Dua molekul asam amino dapat diiikat secara kovalen melalui suatu ikatan amida subtitusi yang disebut ikatan peptida menghasilkan suatu dipeptida. Ikatan seperti ini dibentuk dengan menarik unsur H2O dari gugus karboksil satu asam amino dan gugus α-amino dari molekul lain, dengan reaksi kondensasi yang kuat. 3 asam amino dapat disatukan oleh dua ikatan peptida dengan cara yang sama untuk membentuk suatu tripeptida : tetrapeptida dan pentapeptida. Jika terdapat banyak asam amino yang tergabung dengan cara demikian struktur yang demikian dinamakan polipeptida. Unit asam amino didalam peptida biasanya disebut residu (rantai ini bukan lagi merupakan asam amino karena telah kehilangan atom hidrogen dari gugus
  • 11. amino dan sebagian gugus karboksilnya). Residu asam amino pada ujung suatu peptida yang mempunyai gugus α-amino bebas disebut residu terminal amino (juga residu terminal N) : residu pada ujung yang satu lagi, yang mempunyai gugus karboksil bebas disebut terminal karboksil atau residu terminal C. Peptida dimnamakan dari deret kandungan asam amino, dimulai dari residu termina N. 10 2.8. Peran Asam Amino Selain berperan menghasilkan energi, Asam amino dalam pembentukan protein yang dibutuhkan, pembentuk glukosa, molekul nonprotein (derivat asam amino), badan-badan keton, dll 2.9. Manfaat Protein dan Asam Amino dalam bidang Farmasi Kemajuan teknologi DNA rekombinan telah mendorong perkembangan berbagai cara produksi protein rekombinan menggunakan inang yang aman dan relatif mudah dikultur sehingga protein dapat diproduksi pada skala industri. Protein yang digunakan untuk bidang farmasi dan kedokteran (protein terapeutik dan vaksin subunit) disyaratkan mempunyai kemurnian yang tinggi. Teknologi DNA rekombinan juga telah menyediakan berbagai strategi untuk meningkatkan produksi dan mempermudah pemurnian protein. Mutu protein juga sangat penting, oleh karena itu telah dikembangkan berbagai metode identifikasi dan karakterisasi protein menggunakan metode berbasis protein, diantaranya: sekuensing urutan asam amino, elektroforesis dan imunobloting, penentuan pH isoelektrik, dan spektrometri massa MALDI-TOF. Dalam bidang farmasi terutama untuk penyakit kanker, protein rekombinan termasuk antibodi monoklonal juga digunakan dalam sistem penghantaran obat dengan tujuan untuk peningkatan efektivitas dan penurunan efek toksik dari obat. Salah satu vaksin manusia dan hewan yang saat ini banyak dikembangkan adalah vaksin subunit yang terdiri atas protein rekombinan. Selain di bidang farmasi dan kedokteran, protein rekombinan juga telah digunakan di berbagai industri lain seperti makanan-minuman, kosmetik (Botox), lingkungan, dan pertanian.
  • 12. BAB III PENUTUP Kesimpulan dari pembahasan yang telah diuraikan pada makalah ini adalah :  Asam amino ialah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus –NH2 pada atom karbon α dari posisi gugus –COOH. Jenis-jenis asam amino, urutan cara asam amino tersebut terangkai, serta hubungan spasial asam-asam amino tersebut asan menentukan struktur 3 dimensi dan sifat-sifat 11 biologis protein sederhana.  Berdasarkan sifat polar gugus R, maka asam amino terdiri dari 4 golongan yakni : Asam amino dengan gugus R yang tidak mengutub, Asam amino dengan gugus R mengutub tidak bermuatan, Asam amino dengan gugus R bermuatan negatif/asam amino asam, Asam amino dengan gugus R bermuatan positif/asam amino basa.  Struktur Asam amino terdiri atas satu atom C yang mengikat empat gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R, dari residue) sedangkan struktur Protein terdiri atas struktur primer, struktur sekunder, struktur tertier dan struktur kuartener.  Manfaat Protein dan Asam amino dalam bidang farmasi yaitu untuk penyakit kanker, protein rekombinan termasuk antibodi monoklonal juga digunakan dalam sistem penghantaran obat dengan tujuan untuk peningkatan efektivitas dan penurunan efek toksik dari obat.
  • 13. Daftar Pustaka Adnyana, Putu. 2012. Makalah Asam Amino. http://www.scribd.com/doc/19875984/XIIIXIV-Asam amino. diakses pada tanggal 19 September 2014. Ardiyan, Agusta. 2012. Makalah Biokimia : Protein. http://www.clickardiyan.blogspot.com/2012/06/makalah-biokimia-protein. html . Diakses pada tanggal 19 September 2014. Palu. Mayes and V.W, Rodwell. 2007. BIOKIMIA (Review of Biochemistry).Terjemahan Penerbit Buku Kedokteran E.G. UK. Harold Hart. 1983.”Organic Chemistry” a Short Course, Sixth Edition. Michigan State University. Houghton Mifflin Co. Lehninger, Albert L. 1982. Dasar-dasar Biokimia Jilid I. Erlangga. Jakarta. Ralp J. Fessenden and Joan S. Fessenden. 1986. “ Organic Chemistry,” Third Edition, University Of Montana. USA. Suharsono. 1988. Biokimia Jilid 1. UGM PRESS : Jogjakarta. Unja, of Chemistry. 2011. KLASIFIKASI DAN FUNGSI PROTEIN. http://www.kimia-master.blogspot.com/2011/11/klasifikasi-dan-fungsi-protein. hmtl/ . diakses pada tanggal 19 September 2014. 12