SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  14
LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI
PERCOBAAN VIII
“SENYAWA ANTI MIKROBA”
Disusun Oleh :
NAMA : RUKMANA
STAMBUK : G 301 12 008
KELOMPOK : III (TIGA)
JURUSAN : KIMIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
2013
129
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Antibakteri atau antimikroba adalah bahan yang dapat membunuh
atau menghambat aktivitas mikroorganisme dengan bermacam-macam cara.
Senyawa antimikroba terdiri atas beberapa kelompok berdasarkan
mekanisme daya kerjanya atau tujuan penggunaannya. Bahan antimikroba
dapat secara fisik atau kimia dan berdasarkan peruntukannya dapat berupa
desinfektan, antiseptic, sterilizer, sanitizer dan sebagainya.
Antibiotika pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming pada
tahun 1929, yang secara kebetulan menemukan suatu zat antibakteri yang
sangat efektif yaitu penisilin. Penisilin ini pertama kali dipakai dalam ilmu
kedokteran tahun 1939 oleh Chain dan Florey. antbiotik ialah suatu bahan
kimia yang dikeluarkan oleh jasadrenik/hasil sintetis semi-sintetis yang
mempunyai struktur yang sama dan zat ini dapatmerintangi/memusnahkan
jasad renik lainnya.
Antibiotik yang efektif bagi banyak spesies bakteri, baik kokus, basil
maupun spiril,dikatakan mempunyai spektrum luas. Sebaliknya, suatu
antibotik yang hanya efektif untuk spesies tertentu, disebut antibiotik yang
spektrumnya sempit. Penisilin hanya efektif untuk memberantas terutama
jenis kokus, oleh karena itu penisilin dikatakan mempunyai spektrum yang
sempit. Tetrasiclin efektif bagi kokus, basil dan jenis spiril tertentu. Oleh
karena itutetrasiclin dikatakan mempunyai spectrum.
Oleh karena itu percobaan ini perlu dilakukan agar lebih memahami
senyawa yang bagaimana yang bisa dijadikan agen anti mikroba.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya percobaan ini yaitu :
130
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan anti mikroba.
2. Mengetahui senyawa apa yang dapat dijadikan agen anti mikroba serta
kandungannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Antibiotika adalah senyawa kimia khas yang dihasilkan atau diturunkan
oleh organisme hidup, termasuk struktur analognya yang dibuat secara sintetik,
yang dalam kadar rendah mampu menghambat proses penting dalam kehidupan
satu spesies atau lebih mikroorganisme. Pada awalnya antibiotika diisolasi dari
mikroorganisme, tetapi sekarang beberapa antibiotika telah didapatkan dari
tanaman tinggi atau binatang (Soekardjo, 1995).
Suatu zat antibiotik kemoterapeutik yang idealnya hendaknya memiliki
sifat-sifat sebagai berikut: harus mempunyai kemampuan untuk merusak atau
menghambat mikroorganisme patogen spesifik. Makin besar jumlah dan macam
mikroorganisme yang dipengaruhi makin baik. Tidak mengakibatkan
berkembangnya bentuk-bentuk resiten parasit. Tidak menimbulkan efek
sampingan yang tidak dikehendaki pada inang, seperti reaksi alergis, kerusakan
pada saraf, iritasi pada ginjal atau saluran gastrointestin. Tidak melenyapkan flora
mikroba normal pada inang. Gangguan terhadap flora normal dapat
mengaucaukan „keseimbangan alamiah sehingga memungkinkan microbe yang‟
biasanya nonpatogenik atau bentuk-bentuk patogenik yang semula dikendalikan
oleh flora normal, untuk menimbulkan infeksi baru (Pelczar, 1988).
Antibiotika pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming pada tahun
1929, yang secara kebetulan menemukan suatu zat antibakteri yang sangat efektif
yaitu penisilin. Penisilin ini pertama kali dipakai dalam ilmu kedokteran tahun
1939 oleh Chain dan Florey. Sebagian besar dari antibiotika rumus kimianya telah
diketahui dan beberapa di antaranya dapat dibuat secara sintesis. Definisi dari
antbiotik ialah suatu bahan kiia yang dikeluarkan oleh jasad renik/hasil sintetis
131
semi-sintetis yang mempunyai struktur yang sama dan zat ini dapat
merintangi/memusnahkan jasad renik lainnya (Widjajanti, 1996).
Antibiotik yang efektif bagi banyak spesies bakteri, baik kokus, basil
maupun spiril, dikatakan mempunyai spektrum luas. Sebaliknya, suatu antibotik
yang hanya efektif untuk spesies tertentu, disebut antubiotik yang spektrumnya
sempit. Penisilin hanya efektif untuk memberantas terutama jenis kokus, oleh
karena itu penisilin dikatakan mempunyai spectrum yang sempit. Tetrasiclin
efektif bagi kokus, basil dan jenis spiril tertentu. Oleh karena itu tetrasiclin
dikatakan mempunyai spectrum luas (Dwidjoseputro, 2003).
Jenis bahan kimia pembersih dan sanitiser yang digunakan dalam industri
pangan harus sesuai persyaratan yang ditetapkan. Bahan kimia harus mampu
mengendalikan pertumbuhan bakteri (antimikroba). Senyawa antimikroba adalah
senyawa kimia yang dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroba.
Antimikroba dapat dikelompokkan menjadi antiseptik dan desinfektan. Antiseptik
adalah pembunuh mikroba dengan daya rendah dan biasa digunakan pada kulit,
misalnya alkohol dan deterjen. Desinfektan adalah senyawa kimia yang dapat
membunuh mikroba dan biasa digunakan untuk membersihkan meja, lantai, dan
peralatan. Contoh desinfektan yang digunakan adalah senyawa klorin, hipoklorit,
dan tembaga sulfat (Dwidjoseputro, 2003).
Antimikroba adalah senyawa biologis atau kimia yang dapat mengganggu
pertumbuhan dan aktivitas mikroba, khususnya mikroba perusak dan pembusuk
makanan. Zat antimikroba dapat bersifat bakterisidal (membunuh bakteri),
bakteristatik (menghambat pertumbuhan bakteri), fungisidal (membunuh kapang),
fungistatik (menghambat pertumbuhan kapang), ataupun germisidal (menghambat
germinasi spora bakteri). Keefektifan penghambatan merupakan salah satu kriteria
pemilihan suatu senyawa antimikroba untuk diaplikasikan sebagai bahan
pengawet bahan pangan. Semakin kuat penghambatannya semakin efektif
digunakan. Kerusakan yang ditimbulkan komponen antimikroba dapat bersifat
mikrosidal (kerusakan tetap) atau mikrostatik (kerusakan sementara yang dapat
kembali). Suatu komponen akan bersifat mikrosidal atau mikrostatik tergantung
pada konsentrasi dan kultur yang digunakan. Mekanisme penghambatan
132
mikroorganisme oleh senyawa antimikroba dapat disebabkan oleh beberapa factor
diantaranya gangguan pada senyawa penyusun dinding sel, peningkatan
permeabilitas membran sel yang dapat menyebabkan kehilangan komponen
penyusun sel, menginaktivasi enzim, dan destruksi atau kerusakan fungsi material
genetic (Akhanggit, 2010).
Metode difusi merupakan salah satu metode yang sering digunakan untuk
menguji aktivitas antimikroba, metode difusi dapat dilakukan 3 cara yaitu metode
silinder, lubang dan cakram kertas. Metode silinder yaitu meletakkan beberapa
silinder yang terbuat dari gelas atau besi tahan karat di atas media agar yang telah
diinokulasi dengan bakteri. Tiap silinder ditempatkan sedemikian rupa hingga
berdiri di atas media agar, diisi dengan larutan yang akan diuji dan diinkubasi.
Setelah diinkubasi, pertumbuhan bakteri diamati untuk melihat ada tidaknya
daerah hambatan di sekeliling silinder (Dwidjoseputro, 2003).
133
BAB III
METODOLOGI
3.1. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah:
Hari/ Tanggal : Jum’at, 27 Desember 2013
Pukul : 10.00 WITA - Selesai
Tempat : Laboratorium Biologi Dasar Jurusan Biologi FMIPA
UNTAD
3.2. Alat Dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu :
A. Alat
1. Cawan petri
2. Erlenmeyer 1000 mL
3. Pinset
4. Pipet tetes
5. Jarum ose
6. Bunsen
7. Pipet tetes
8. Tabung reaksi
9. Inkubator
B. Bahan
1. Biakan bakteri Escherichia coli
2. Biakan bakteri Lactobacillus
3. Medium NA (Nutrient Agar)
4. NaCl fisiologi
5. Paper disk
6. Ekstrak daun pare
134
7. Alkohol 70%
8. Spritus
9. Kapas
10.Tissue
3.3. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja yang dilakukan pada percobaan ini
adalah :
1. Pembuatan Suspensi Larutan
1) Mengambil larutan NaCl fisiologi dan memasukkannya ke dalam
dua tabung reaksi masing-masing 5 mL.
2) Mengambil bakteri Lactobacillus dan Escherichia coli
menggunakan jarum ose yang sebelumnya telah disterilkan dengan
cara pemijaran dengan Bunsen dan memasukkan masing-masing
kedalam tabung reaksi.
3) Kemudian dihomogenkan.
2. Pembuatan Senyawa aktif
1) Mengambil ekstrak daun pare lalu doleskan ke cawan petri.
2) Menambahkan NaCl fisiologi ke cawan petri untuk mengencerkan
ekstrak daun pare tersebut.
3) Mengambil paper disk lalu dimasukkan kedalam larutan, hingga
jenuh (paper disk tenggelam).
3. Menyiapkan Cawan petri
1) Mengambil masing-masing 1 mL larutan suspensi bakteri yang
telah dibuat. Dan dicampurkan dengan medium.
2) Dihomogenkan dengan cara menggoyangnya searah angka 8.
3) Menunggu hingga medium setengah padat, lalu mengambil paper
disk yang sudah jenuh lalu di letakkan di masing-masing medium.
4) Didiamkan selama 2 menit lalu dibungkus dengan kertas Koran
5) Diinkubasi dalam incubator selama 24 jam.
6) Diamati perubahan yang terjadi.
135
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
No. Nama Bakteri Medium Hasil Pengamatan
1.
Escherichia coli
NA Terbentuk zona
bening
2.
Lactobacillus
NA Terbentuk zona
bening
136
4.2. Pembahasan
Antibakteri atau antimikroba adalah bahan yang dapat membunuh atau
menghambat aktivitas mikroorganisme dengan bermacam-macam cara.
Senyawa antimikroba terdiri atas beberapa kelompok berdasarkan mekanisme
daya kerjanya atau tujuan penggunaannya. Bahan antimikroba dapat secara
fisik atau kimia dan berdasarkan peruntukannya dapat berupa desinfektan,
antiseptik, sterilizer, sanitizer dan sebagainya. Percobaan ini bertujuan untuk
menentukan apakah senyawa daun pare bisa menghambat pertumbuhan
bakteri atau tidak.
Pengujian aktivitas antibakteri adalah teknik untuk mengukur berapa
besar potensi atau konsentrasi suatu senyawa dapat memberikan efek bagi
mikroorganisme. Untuk metode pengujian antibakteri suatu zat, metode yang
sering digunakan diantaranya metode difusi. Metode ini dapat dilakukan
dengan menggunakan disk atau sumuran yang ke dalamnya dimasukkan
antimikroba dalam gelas tertentu dan ditempatkan dalam media padat yang
telah diinokulasikan dengan bakteri indikator setelah diinkubasi akan terjadi
daerah jenuh di sekitar sumuran atau disk dan diameter hambatan merupakan
ukuran kekuatan hambatan dari substansi antimikrobia terhadap bakteri yang
digunakan. Lebarnya zona yang terbentuk, yang juga ditentukan oleh
konsentrasi senyawa efektif yang digunakan merupakan dasar pengujian
kuantitatif, hal ini mengindikasikan bahwa senyawa tersebut bisa bebas
berdifusi ke seluruh medium. Penghambatan pertumbuhan bakteri melalui
mekanisme penghambatan sintesis dinding sel melibatkan gangguan pada
sintesis peptidoglikan. Padahal peptidoglikan merupakan komponen utama
dinding sel, sehingga bakteri menjadi lisis.
137
Pada praktikum ini, kemampuan suatu antimikroba dalam menghambat
pertumbuhan bakteri akan dibandingkan dengan pertumbuhan bakteri lain, dalam
hal ini bakteri Escherichia coli dan Lactobacillus.
Escherichia coli adalah bakteri Gram negatif berbentuk batang
yang tidak membentuk spora yang merupakan flora normal di usus.
Meskipun demikian, beberapa jenis E. coli dapat bersifat patogen, yaitu
serotipe-serotipe yang masuk dalam golongan E. coli Enteropatogenik,
E.coli Enteroinvasif, E. coli Enterotoksigenik dan E.coli Enterohemoragik .
Klasifikasi
Domain: Bacteria
Filum : Proteobacteria
Kelas : Gammaproteobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Famili : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
Spesies : Escherichia coli
Lactobacillus adalah genus bakteri gram-positif [1]
, anaerobik
fakultatif atau mikroaerofilik. Genus bakteri ini membentuk sebagian besar
dari kelompok bakteri asam laktat, dinamakan demikian karena kebanyakan
anggotanya dapat mengubah laktosa dan gula lainnya menjadi asam laktat.
Kebanyakan dari bakteri ini umum dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Dalam
manusia, bakteri ini dapat ditemukan di dalam vagina dan sistem pencernaan,
dimana mereka bersimbiosis dan merupakan sebagian kecil dari flora usus.
Banyak spesies dari Lactobacillus memiliki kemampuan membusukkan materi
tanaman yang sangat baik. Produksi asam laktatnya membuat lingkungannya
bersifat asam dan mengganggu pertumbuhan beberapa bakteri merugikan.
Beberapa anggota genus ini telah memiliki genom sendiri.
Klasifikasi
Kerajaan : Bacteria
Divisi : Firmicutes
Kelas : Bacilli
138
Ordo : Lactobacillales
Famili : Lactobacillaceae
Genus : Lactobacillus
Pada percobaan ini senyawa anti mikroba yang digunakan zat anti
mikroba alami yaitu ekstrak daun pare.
Taksonomi tanaman pare yaitu :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Momordica
Spesies : Momordica charantia L.
Daun pare mengandung momordisina, momordina, karantina, resin,
asam trikosanik, asam resinat, saponin, vitamin A, dan C serta minyak lemak
yang terdiri dari asam oleat, asam linoleat, asam stearat dan L.oleostearat.
Selain itu juga mengandung saponin, flavonoid, polifenol, alkaloid,
triterpenoid, momordisin, glikosida cucurbitacin, charantin, asam butirat,
asam palmitat, asam linoleat, dan asam stearate.
Daun pare digunakan sebagai senyawa anti mikroba karena
mengandung alkaloid . Alkaloid adalah sebuah golongan senyawa basa
bernitrogen yang kebanyakan heterosiklik dan terdapat di tetumbuhan (tetapi
ini tidak mengecualikan senyawa yang berasal dari hewan) yang memiliki
kemampuan untuk menghambat pertumbuhan mikroba.
Langkah pertama pada percobaan ini adalah pembuatan suspensi dari
bakteri Escherichia coli dan Lactobacillus. Kemudian membuat senyawa
aktif. Senyawa atau zat aktif merupakan zat yang memang terbukti
memberikan efek farmakologis pada tubuh manusia atau hewan dalam dosis
tertentu. Zat aktif juga dikenal sebagai drug, active ingredient, dan active
pharmaceutical ingredient (API). Suatu proses penemuan obat (drug
discovery) dilakukan untuk memperoleh suatu zat aktif yang dibutuhkan, baik
139
dari bahan alam, semisintesis maupun sintesis penuh. Senyawa aktif dibuat
dari ekstrak daun pare yang diencerkan dengan NaCl fisiologi. NaCl
fisiologis adalah larutan NaCl yang menyerupai cairan tubuh, lalu
dimasukkan paper disk hingga jenuh. Setelah itu, larutan suspensi
dicampurkan dengan medium. Medium yang digunakan disini adalah medium
NA (Nutrient Agar) karena pada medium NA terkandung banyak nutrisi yang
diperlukan oleh kedua jenis bakteri untuk pertumbuhannya. Lalu
dihomogenkan dengan mengocok searah angka 8 agar searah. Setelah itu,
diinkubasi selama 24 jam. Setelah di inkubasi diperoleh hasil pada bagian tepi
paper disk terdapat zona bening pada kedua cawan petri yang menandakan
senyawa yang kita gunakan yaitu daun pare memiliki kemampuan zat anti
mikroba.
Zona bening ini terjadi karena antimikroba akan mengakibatkan
pembentukan cincin-cincin hambatan di dalam area pertumbuhan bakteri
yang padat sehingga tak ada bakteri yang tumbuh di dalam cincin tersebut.
Keampuhan suatu antimikroba dapat dilihat dari seberapa besar zona bening
yang terbentuk akibat berdifusinya zat antibiotika tersebut. Antimikroba yang
berbeda memiliki laju difusi yang berbeda pula, karena itu keampuhan
antimikroba satu tidak sama dengan antimikroba yang lain.
Mekanisme daya kerja antimikroba terhadap sel dapat dibedakan
atas beberapa kelompok sebagai berikut: 1. Merusak dinding sel 2.
Mengganggu permeabilitas sel 3. Merusak molekul protein dan asam
nukleat 4. Menghambat aktivitas enzim 5. Menghambat sintesa asam
nukleat Aktivitas anti mikroba yang dapat diamati secara langsung adalah
perkembangbiakannya.
140
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
1. Antibakteri atau antimikroba adalah bahan yang dapat membunuh atau
menghambat aktivitas mikroorganisme dengan bermacam-macam cara.
Senyawa antimikroba terdiri atas beberapa kelompok berdasarkan
mekanisme daya kerjanya atau tujuan penggunaannya. Bahan
antimikroba dapat secara fisik atau kimia dan berdasarkan peruntukannya
dapat berupa desinfektan, antiseptik, sterilizer, sanitizer .
2. Antimikroba adalah senyawa biologis atau kimia yang dapat
mengganggu pertumbuhan dan aktivitas mikroba, khususnya mikroba
perusak dan pembusuk makanan. Zat antimikroba dapat bersifat
bakterisidal (membunuh bakteri), bakteristatik (menghambat
pertumbuhan bakteri), fungisidal (membunuh kapang), fungistatik
(menghambat pertumbuhan kapang), ataupun germisidal (menghambat
germinasi spora bakteri)
3. Zona bening pada medium terjadi karena antimikroba akan
mengakibatkan pembentukan cincin-cincin hambatan di dalam area
pertumbuhan bakteri yang padat sehingga tak ada bakteri yang tumbuh di
dalam cincin tersebut. Keampuhan suatu antimikroba dapat dilihat dari
seberapa besar zona bening yang terbentuk akibat berdifusinya zat
antibiotika tersebut. Antimikroba yang berbeda memiliki laju difusi yang
berbeda.
4. Daun pare dapat digunakan sebagai senyawa anti mikroba karena
mengandung alkaloid.
141
5.2. Saran
Untuk praktikum selanjutnya dalam pengerjaannya dilakukan oleh
semua kelompok agar para praktikan lebih memahami.
Daftar Pustaka
Dwidjoseputro, 2003, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Djambatan, Jakarta.
Pelczar, 1988, Dasar-Dasar Mikrobiologi 2, Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Soekardjo, B., 1995. Kimia Medisinal, Airlangga University Press, Jakarta.
Widjajanti, U, Nuraini., 1996, Obat-obatan, Kanisus, Yogyakarta.
Akhanggit, 2010, Pengujian Aktivitas Antibakteri (http://akhanggit.wordpress.
com/2010/07/05/pengujian-aktivitas-antibakteri/), Diakses pada tanggal 26
Desember 2013, Palu.
142

Contenu connexe

Tendances

Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiLaporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiDian Khairunnisa
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan MikroorganismeRukmana Suharta
 
Pengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhanaPengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhanaTidar University
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...UNESA
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi MikrobaRukmana Suharta
 
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumLaporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumRukmana Suharta
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGIEDIS BLOG
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationwd_amaliah
 
Laporan praktikum bioKIMIA
Laporan praktikum bioKIMIALaporan praktikum bioKIMIA
Laporan praktikum bioKIMIARaden Saputra
 
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairLaporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairMina Audina
 
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteriFaktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteriAditya Rendra
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan MediumLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan MediumRukmana Suharta
 

Tendances (20)

Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiLaporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
 
Laporan biokima bab 4
Laporan biokima bab 4Laporan biokima bab 4
Laporan biokima bab 4
 
Pengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhanaPengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhana
 
Laporan Praktikum Kadar Abu
Laporan Praktikum Kadar AbuLaporan Praktikum Kadar Abu
Laporan Praktikum Kadar Abu
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
 
Uji barfoed
Uji barfoedUji barfoed
Uji barfoed
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
 
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumLaporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kation
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Laporan Utama Pewarnaan Negatif
Laporan Utama Pewarnaan NegatifLaporan Utama Pewarnaan Negatif
Laporan Utama Pewarnaan Negatif
 
Laporan praktikum bioKIMIA
Laporan praktikum bioKIMIALaporan praktikum bioKIMIA
Laporan praktikum bioKIMIA
 
Percobaan III
Percobaan IIIPercobaan III
Percobaan III
 
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairLaporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
 
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteriFaktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
 
Uji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan LemakUji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan Lemak
 
Pengenalan Alat
Pengenalan AlatPengenalan Alat
Pengenalan Alat
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan MediumLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
 

En vedette

Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik SterilisasiRukmana Suharta
 
213941431 mc farland
213941431 mc farland213941431 mc farland
213941431 mc farlandpremaysari
 
Senyawa anti mikroba
Senyawa anti mikrobaSenyawa anti mikroba
Senyawa anti mikrobafikri asyura
 
Laporan mikrobiologi daya kerja antimikroba
Laporan mikrobiologi   daya kerja antimikrobaLaporan mikrobiologi   daya kerja antimikroba
Laporan mikrobiologi daya kerja antimikrobaMifta Rahmat
 
119891062 pengenalan-alat-alat-laboratorium-kimia-beserta-fungsinya
119891062 pengenalan-alat-alat-laboratorium-kimia-beserta-fungsinya119891062 pengenalan-alat-alat-laboratorium-kimia-beserta-fungsinya
119891062 pengenalan-alat-alat-laboratorium-kimia-beserta-fungsinyasayedchairudin
 
Alat lab beserta fungsinya kimia
Alat lab beserta fungsinya kimiaAlat lab beserta fungsinya kimia
Alat lab beserta fungsinya kimiaRada Kusnadi
 
Laporan Praktikum Pengenalan Alat di Laboratorium
Laporan Praktikum Pengenalan Alat di LaboratoriumLaporan Praktikum Pengenalan Alat di Laboratorium
Laporan Praktikum Pengenalan Alat di LaboratoriumErnalia Rosita
 
Kumpulan Soal Seni Budaya SMA/SMK beserta Jawaban
Kumpulan Soal Seni Budaya SMA/SMK beserta JawabanKumpulan Soal Seni Budaya SMA/SMK beserta Jawaban
Kumpulan Soal Seni Budaya SMA/SMK beserta JawabanDavid Adi Nugroho
 
Soal osn-biologi-tingkat-kabupaten-kota-tahun-2015
Soal osn-biologi-tingkat-kabupaten-kota-tahun-2015Soal osn-biologi-tingkat-kabupaten-kota-tahun-2015
Soal osn-biologi-tingkat-kabupaten-kota-tahun-2015rina72
 
Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Pengenalan Alat di Laboratorium
Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Pengenalan Alat di LaboratoriumLaporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Pengenalan Alat di Laboratorium
Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Pengenalan Alat di LaboratoriumTaufik Sukmana
 

En vedette (11)

Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
 
213941431 mc farland
213941431 mc farland213941431 mc farland
213941431 mc farland
 
Senyawa anti mikroba
Senyawa anti mikrobaSenyawa anti mikroba
Senyawa anti mikroba
 
Laporan mikrobiologi daya kerja antimikroba
Laporan mikrobiologi   daya kerja antimikrobaLaporan mikrobiologi   daya kerja antimikroba
Laporan mikrobiologi daya kerja antimikroba
 
119891062 pengenalan-alat-alat-laboratorium-kimia-beserta-fungsinya
119891062 pengenalan-alat-alat-laboratorium-kimia-beserta-fungsinya119891062 pengenalan-alat-alat-laboratorium-kimia-beserta-fungsinya
119891062 pengenalan-alat-alat-laboratorium-kimia-beserta-fungsinya
 
Bab 15 Kelas X Seni Budaya
Bab 15 Kelas X Seni BudayaBab 15 Kelas X Seni Budaya
Bab 15 Kelas X Seni Budaya
 
Alat lab beserta fungsinya kimia
Alat lab beserta fungsinya kimiaAlat lab beserta fungsinya kimia
Alat lab beserta fungsinya kimia
 
Laporan Praktikum Pengenalan Alat di Laboratorium
Laporan Praktikum Pengenalan Alat di LaboratoriumLaporan Praktikum Pengenalan Alat di Laboratorium
Laporan Praktikum Pengenalan Alat di Laboratorium
 
Kumpulan Soal Seni Budaya SMA/SMK beserta Jawaban
Kumpulan Soal Seni Budaya SMA/SMK beserta JawabanKumpulan Soal Seni Budaya SMA/SMK beserta Jawaban
Kumpulan Soal Seni Budaya SMA/SMK beserta Jawaban
 
Soal osn-biologi-tingkat-kabupaten-kota-tahun-2015
Soal osn-biologi-tingkat-kabupaten-kota-tahun-2015Soal osn-biologi-tingkat-kabupaten-kota-tahun-2015
Soal osn-biologi-tingkat-kabupaten-kota-tahun-2015
 
Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Pengenalan Alat di Laboratorium
Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Pengenalan Alat di LaboratoriumLaporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Pengenalan Alat di Laboratorium
Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasar Pengenalan Alat di Laboratorium
 

Similaire à Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba

Percobaan 8 (uji daya hambatt)
Percobaan 8 (uji daya hambatt)Percobaan 8 (uji daya hambatt)
Percobaan 8 (uji daya hambatt)itatriewahyuni
 
Bioteknologi dalam bidang obat-obatan
Bioteknologi dalam bidang obat-obatanBioteknologi dalam bidang obat-obatan
Bioteknologi dalam bidang obat-obatanYunita Sari
 
MATERI FAJRUL_MIKOLOGI.pptx
MATERI FAJRUL_MIKOLOGI.pptxMATERI FAJRUL_MIKOLOGI.pptx
MATERI FAJRUL_MIKOLOGI.pptxAdabiDarban
 
01 biologi 10 a kur 2013 peminatan edisi 2014
01 biologi 10 a kur 2013 peminatan edisi 201401 biologi 10 a kur 2013 peminatan edisi 2014
01 biologi 10 a kur 2013 peminatan edisi 2014Shohib Uddin
 
Penggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan StrilisasiPenggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan Strilisasidinmaul
 
PPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-7.pptx
PPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-7.pptxPPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-7.pptx
PPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-7.pptxHafizmuchti
 
MAKALAH_MIKROBIOLOGI_PANGAN-MAKALAH_MIKROBIOLOGI_PANGAN.pdf.pdf
MAKALAH_MIKROBIOLOGI_PANGAN-MAKALAH_MIKROBIOLOGI_PANGAN.pdf.pdfMAKALAH_MIKROBIOLOGI_PANGAN-MAKALAH_MIKROBIOLOGI_PANGAN.pdf.pdf
MAKALAH_MIKROBIOLOGI_PANGAN-MAKALAH_MIKROBIOLOGI_PANGAN.pdf.pdfAgathaHaselvin
 
Isolasi bakteri
Isolasi bakteriIsolasi bakteri
Isolasi bakterif' yagami
 
Laporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiLaporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiTidar University
 
MAKHLUK HIDUP DAN METODE ILMIAH
MAKHLUK HIDUP DAN METODE ILMIAHMAKHLUK HIDUP DAN METODE ILMIAH
MAKHLUK HIDUP DAN METODE ILMIAHyuanitaandriani
 
..........................Antibiotik.pptx
..........................Antibiotik.pptx..........................Antibiotik.pptx
..........................Antibiotik.pptxfurqanridha
 
Uji aktivitas antibakteri, antijamur, antioksidan dan toksisitas terhadap ekt...
Uji aktivitas antibakteri, antijamur, antioksidan dan toksisitas terhadap ekt...Uji aktivitas antibakteri, antijamur, antioksidan dan toksisitas terhadap ekt...
Uji aktivitas antibakteri, antijamur, antioksidan dan toksisitas terhadap ekt...Ginanjar Puspanegara
 
PPT-UEU-Mikrobiologi-Farmasi-Pertemuan-1 (5).pptx
PPT-UEU-Mikrobiologi-Farmasi-Pertemuan-1 (5).pptxPPT-UEU-Mikrobiologi-Farmasi-Pertemuan-1 (5).pptx
PPT-UEU-Mikrobiologi-Farmasi-Pertemuan-1 (5).pptxssuser018360
 
MATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).ppt
MATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).pptMATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).ppt
MATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).pptAgusSudrajat19
 

Similaire à Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba (20)

Antibiotik
AntibiotikAntibiotik
Antibiotik
 
Percobaan 8 (uji daya hambatt)
Percobaan 8 (uji daya hambatt)Percobaan 8 (uji daya hambatt)
Percobaan 8 (uji daya hambatt)
 
RESISTENSI.pptx
RESISTENSI.pptxRESISTENSI.pptx
RESISTENSI.pptx
 
Bioteknologi dalam bidang obat-obatan
Bioteknologi dalam bidang obat-obatanBioteknologi dalam bidang obat-obatan
Bioteknologi dalam bidang obat-obatan
 
MATERI FAJRUL_MIKOLOGI.pptx
MATERI FAJRUL_MIKOLOGI.pptxMATERI FAJRUL_MIKOLOGI.pptx
MATERI FAJRUL_MIKOLOGI.pptx
 
01 biologi 10 a kur 2013 peminatan edisi 2014
01 biologi 10 a kur 2013 peminatan edisi 201401 biologi 10 a kur 2013 peminatan edisi 2014
01 biologi 10 a kur 2013 peminatan edisi 2014
 
Penggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan StrilisasiPenggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan Strilisasi
 
Uji biokimiawi
Uji biokimiawiUji biokimiawi
Uji biokimiawi
 
PPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-7.pptx
PPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-7.pptxPPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-7.pptx
PPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-7.pptx
 
MAKALAH_MIKROBIOLOGI_PANGAN-MAKALAH_MIKROBIOLOGI_PANGAN.pdf.pdf
MAKALAH_MIKROBIOLOGI_PANGAN-MAKALAH_MIKROBIOLOGI_PANGAN.pdf.pdfMAKALAH_MIKROBIOLOGI_PANGAN-MAKALAH_MIKROBIOLOGI_PANGAN.pdf.pdf
MAKALAH_MIKROBIOLOGI_PANGAN-MAKALAH_MIKROBIOLOGI_PANGAN.pdf.pdf
 
Isolasi bakteri
Isolasi bakteriIsolasi bakteri
Isolasi bakteri
 
Laporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiLaporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasi
 
MAKHLUK HIDUP DAN METODE ILMIAH
MAKHLUK HIDUP DAN METODE ILMIAHMAKHLUK HIDUP DAN METODE ILMIAH
MAKHLUK HIDUP DAN METODE ILMIAH
 
Makalah sterilisasi dalam kebidanan
Makalah sterilisasi dalam kebidananMakalah sterilisasi dalam kebidanan
Makalah sterilisasi dalam kebidanan
 
..........................Antibiotik.pptx
..........................Antibiotik.pptx..........................Antibiotik.pptx
..........................Antibiotik.pptx
 
Uji aktivitas antibakteri, antijamur, antioksidan dan toksisitas terhadap ekt...
Uji aktivitas antibakteri, antijamur, antioksidan dan toksisitas terhadap ekt...Uji aktivitas antibakteri, antijamur, antioksidan dan toksisitas terhadap ekt...
Uji aktivitas antibakteri, antijamur, antioksidan dan toksisitas terhadap ekt...
 
kelompok B bakteri
kelompok B bakterikelompok B bakteri
kelompok B bakteri
 
PPT-UEU-Mikrobiologi-Farmasi-Pertemuan-1 (5).pptx
PPT-UEU-Mikrobiologi-Farmasi-Pertemuan-1 (5).pptxPPT-UEU-Mikrobiologi-Farmasi-Pertemuan-1 (5).pptx
PPT-UEU-Mikrobiologi-Farmasi-Pertemuan-1 (5).pptx
 
MATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).ppt
MATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).pptMATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).ppt
MATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).ppt
 
Laporan isolasi bakteri
Laporan isolasi bakteriLaporan isolasi bakteri
Laporan isolasi bakteri
 

Plus de Rukmana Suharta

Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi FungiLaporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi FungiRukmana Suharta
 
Laporan Mikrobiologi - Sanitasi Lingkungan
Laporan Mikrobiologi -  Sanitasi LingkunganLaporan Mikrobiologi -  Sanitasi Lingkungan
Laporan Mikrobiologi - Sanitasi LingkunganRukmana Suharta
 
Makalah Biokimia asam amino
Makalah Biokimia asam aminoMakalah Biokimia asam amino
Makalah Biokimia asam aminoRukmana Suharta
 
Laporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusi
Laporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusiLaporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusi
Laporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusiRukmana Suharta
 
Objek wisata Tolitoli, Sulawesi Tengah Indonesia
Objek wisata Tolitoli, Sulawesi Tengah IndonesiaObjek wisata Tolitoli, Sulawesi Tengah Indonesia
Objek wisata Tolitoli, Sulawesi Tengah IndonesiaRukmana Suharta
 
Bentuk dan cara pemberian obat
Bentuk dan cara pemberian  obatBentuk dan cara pemberian  obat
Bentuk dan cara pemberian obatRukmana Suharta
 
MKROBIOLOGI Kelompok VIII ( Prodi Kimia)
MKROBIOLOGI Kelompok VIII ( Prodi Kimia)MKROBIOLOGI Kelompok VIII ( Prodi Kimia)
MKROBIOLOGI Kelompok VIII ( Prodi Kimia)Rukmana Suharta
 

Plus de Rukmana Suharta (9)

Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi FungiLaporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
 
Laporan Mikrobiologi - Sanitasi Lingkungan
Laporan Mikrobiologi -  Sanitasi LingkunganLaporan Mikrobiologi -  Sanitasi Lingkungan
Laporan Mikrobiologi - Sanitasi Lingkungan
 
Makalah Biokimia Sel
Makalah Biokimia SelMakalah Biokimia Sel
Makalah Biokimia Sel
 
Makalah Biokimia asam amino
Makalah Biokimia asam aminoMakalah Biokimia asam amino
Makalah Biokimia asam amino
 
Laporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusi
Laporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusiLaporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusi
Laporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusi
 
Objek wisata Tolitoli, Sulawesi Tengah Indonesia
Objek wisata Tolitoli, Sulawesi Tengah IndonesiaObjek wisata Tolitoli, Sulawesi Tengah Indonesia
Objek wisata Tolitoli, Sulawesi Tengah Indonesia
 
Bentuk dan cara pemberian obat
Bentuk dan cara pemberian  obatBentuk dan cara pemberian  obat
Bentuk dan cara pemberian obat
 
Bahan dasar formulasi
Bahan dasar formulasiBahan dasar formulasi
Bahan dasar formulasi
 
MKROBIOLOGI Kelompok VIII ( Prodi Kimia)
MKROBIOLOGI Kelompok VIII ( Prodi Kimia)MKROBIOLOGI Kelompok VIII ( Prodi Kimia)
MKROBIOLOGI Kelompok VIII ( Prodi Kimia)
 

Dernier

rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",Kanaidi ken
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 

Dernier (20)

rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 

Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERCOBAAN VIII “SENYAWA ANTI MIKROBA” Disusun Oleh : NAMA : RUKMANA STAMBUK : G 301 12 008 KELOMPOK : III (TIGA) JURUSAN : KIMIA LABORATORIUM MIKROBIOLOGI JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS TADULAKO 2013 129
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Antibakteri atau antimikroba adalah bahan yang dapat membunuh atau menghambat aktivitas mikroorganisme dengan bermacam-macam cara. Senyawa antimikroba terdiri atas beberapa kelompok berdasarkan mekanisme daya kerjanya atau tujuan penggunaannya. Bahan antimikroba dapat secara fisik atau kimia dan berdasarkan peruntukannya dapat berupa desinfektan, antiseptic, sterilizer, sanitizer dan sebagainya. Antibiotika pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming pada tahun 1929, yang secara kebetulan menemukan suatu zat antibakteri yang sangat efektif yaitu penisilin. Penisilin ini pertama kali dipakai dalam ilmu kedokteran tahun 1939 oleh Chain dan Florey. antbiotik ialah suatu bahan kimia yang dikeluarkan oleh jasadrenik/hasil sintetis semi-sintetis yang mempunyai struktur yang sama dan zat ini dapatmerintangi/memusnahkan jasad renik lainnya. Antibiotik yang efektif bagi banyak spesies bakteri, baik kokus, basil maupun spiril,dikatakan mempunyai spektrum luas. Sebaliknya, suatu antibotik yang hanya efektif untuk spesies tertentu, disebut antibiotik yang spektrumnya sempit. Penisilin hanya efektif untuk memberantas terutama jenis kokus, oleh karena itu penisilin dikatakan mempunyai spektrum yang sempit. Tetrasiclin efektif bagi kokus, basil dan jenis spiril tertentu. Oleh karena itutetrasiclin dikatakan mempunyai spectrum. Oleh karena itu percobaan ini perlu dilakukan agar lebih memahami senyawa yang bagaimana yang bisa dijadikan agen anti mikroba. 1.2. Tujuan Adapun tujuan dilakukannya percobaan ini yaitu : 130
  • 3. 1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan anti mikroba. 2. Mengetahui senyawa apa yang dapat dijadikan agen anti mikroba serta kandungannya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Antibiotika adalah senyawa kimia khas yang dihasilkan atau diturunkan oleh organisme hidup, termasuk struktur analognya yang dibuat secara sintetik, yang dalam kadar rendah mampu menghambat proses penting dalam kehidupan satu spesies atau lebih mikroorganisme. Pada awalnya antibiotika diisolasi dari mikroorganisme, tetapi sekarang beberapa antibiotika telah didapatkan dari tanaman tinggi atau binatang (Soekardjo, 1995). Suatu zat antibiotik kemoterapeutik yang idealnya hendaknya memiliki sifat-sifat sebagai berikut: harus mempunyai kemampuan untuk merusak atau menghambat mikroorganisme patogen spesifik. Makin besar jumlah dan macam mikroorganisme yang dipengaruhi makin baik. Tidak mengakibatkan berkembangnya bentuk-bentuk resiten parasit. Tidak menimbulkan efek sampingan yang tidak dikehendaki pada inang, seperti reaksi alergis, kerusakan pada saraf, iritasi pada ginjal atau saluran gastrointestin. Tidak melenyapkan flora mikroba normal pada inang. Gangguan terhadap flora normal dapat mengaucaukan „keseimbangan alamiah sehingga memungkinkan microbe yang‟ biasanya nonpatogenik atau bentuk-bentuk patogenik yang semula dikendalikan oleh flora normal, untuk menimbulkan infeksi baru (Pelczar, 1988). Antibiotika pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming pada tahun 1929, yang secara kebetulan menemukan suatu zat antibakteri yang sangat efektif yaitu penisilin. Penisilin ini pertama kali dipakai dalam ilmu kedokteran tahun 1939 oleh Chain dan Florey. Sebagian besar dari antibiotika rumus kimianya telah diketahui dan beberapa di antaranya dapat dibuat secara sintesis. Definisi dari antbiotik ialah suatu bahan kiia yang dikeluarkan oleh jasad renik/hasil sintetis 131
  • 4. semi-sintetis yang mempunyai struktur yang sama dan zat ini dapat merintangi/memusnahkan jasad renik lainnya (Widjajanti, 1996). Antibiotik yang efektif bagi banyak spesies bakteri, baik kokus, basil maupun spiril, dikatakan mempunyai spektrum luas. Sebaliknya, suatu antibotik yang hanya efektif untuk spesies tertentu, disebut antubiotik yang spektrumnya sempit. Penisilin hanya efektif untuk memberantas terutama jenis kokus, oleh karena itu penisilin dikatakan mempunyai spectrum yang sempit. Tetrasiclin efektif bagi kokus, basil dan jenis spiril tertentu. Oleh karena itu tetrasiclin dikatakan mempunyai spectrum luas (Dwidjoseputro, 2003). Jenis bahan kimia pembersih dan sanitiser yang digunakan dalam industri pangan harus sesuai persyaratan yang ditetapkan. Bahan kimia harus mampu mengendalikan pertumbuhan bakteri (antimikroba). Senyawa antimikroba adalah senyawa kimia yang dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroba. Antimikroba dapat dikelompokkan menjadi antiseptik dan desinfektan. Antiseptik adalah pembunuh mikroba dengan daya rendah dan biasa digunakan pada kulit, misalnya alkohol dan deterjen. Desinfektan adalah senyawa kimia yang dapat membunuh mikroba dan biasa digunakan untuk membersihkan meja, lantai, dan peralatan. Contoh desinfektan yang digunakan adalah senyawa klorin, hipoklorit, dan tembaga sulfat (Dwidjoseputro, 2003). Antimikroba adalah senyawa biologis atau kimia yang dapat mengganggu pertumbuhan dan aktivitas mikroba, khususnya mikroba perusak dan pembusuk makanan. Zat antimikroba dapat bersifat bakterisidal (membunuh bakteri), bakteristatik (menghambat pertumbuhan bakteri), fungisidal (membunuh kapang), fungistatik (menghambat pertumbuhan kapang), ataupun germisidal (menghambat germinasi spora bakteri). Keefektifan penghambatan merupakan salah satu kriteria pemilihan suatu senyawa antimikroba untuk diaplikasikan sebagai bahan pengawet bahan pangan. Semakin kuat penghambatannya semakin efektif digunakan. Kerusakan yang ditimbulkan komponen antimikroba dapat bersifat mikrosidal (kerusakan tetap) atau mikrostatik (kerusakan sementara yang dapat kembali). Suatu komponen akan bersifat mikrosidal atau mikrostatik tergantung pada konsentrasi dan kultur yang digunakan. Mekanisme penghambatan 132
  • 5. mikroorganisme oleh senyawa antimikroba dapat disebabkan oleh beberapa factor diantaranya gangguan pada senyawa penyusun dinding sel, peningkatan permeabilitas membran sel yang dapat menyebabkan kehilangan komponen penyusun sel, menginaktivasi enzim, dan destruksi atau kerusakan fungsi material genetic (Akhanggit, 2010). Metode difusi merupakan salah satu metode yang sering digunakan untuk menguji aktivitas antimikroba, metode difusi dapat dilakukan 3 cara yaitu metode silinder, lubang dan cakram kertas. Metode silinder yaitu meletakkan beberapa silinder yang terbuat dari gelas atau besi tahan karat di atas media agar yang telah diinokulasi dengan bakteri. Tiap silinder ditempatkan sedemikian rupa hingga berdiri di atas media agar, diisi dengan larutan yang akan diuji dan diinkubasi. Setelah diinkubasi, pertumbuhan bakteri diamati untuk melihat ada tidaknya daerah hambatan di sekeliling silinder (Dwidjoseputro, 2003). 133
  • 6. BAB III METODOLOGI 3.1. Waktu dan Tempat Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah: Hari/ Tanggal : Jum’at, 27 Desember 2013 Pukul : 10.00 WITA - Selesai Tempat : Laboratorium Biologi Dasar Jurusan Biologi FMIPA UNTAD 3.2. Alat Dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu : A. Alat 1. Cawan petri 2. Erlenmeyer 1000 mL 3. Pinset 4. Pipet tetes 5. Jarum ose 6. Bunsen 7. Pipet tetes 8. Tabung reaksi 9. Inkubator B. Bahan 1. Biakan bakteri Escherichia coli 2. Biakan bakteri Lactobacillus 3. Medium NA (Nutrient Agar) 4. NaCl fisiologi 5. Paper disk 6. Ekstrak daun pare 134
  • 7. 7. Alkohol 70% 8. Spritus 9. Kapas 10.Tissue 3.3. Prosedur Kerja Adapun prosedur kerja yang dilakukan pada percobaan ini adalah : 1. Pembuatan Suspensi Larutan 1) Mengambil larutan NaCl fisiologi dan memasukkannya ke dalam dua tabung reaksi masing-masing 5 mL. 2) Mengambil bakteri Lactobacillus dan Escherichia coli menggunakan jarum ose yang sebelumnya telah disterilkan dengan cara pemijaran dengan Bunsen dan memasukkan masing-masing kedalam tabung reaksi. 3) Kemudian dihomogenkan. 2. Pembuatan Senyawa aktif 1) Mengambil ekstrak daun pare lalu doleskan ke cawan petri. 2) Menambahkan NaCl fisiologi ke cawan petri untuk mengencerkan ekstrak daun pare tersebut. 3) Mengambil paper disk lalu dimasukkan kedalam larutan, hingga jenuh (paper disk tenggelam). 3. Menyiapkan Cawan petri 1) Mengambil masing-masing 1 mL larutan suspensi bakteri yang telah dibuat. Dan dicampurkan dengan medium. 2) Dihomogenkan dengan cara menggoyangnya searah angka 8. 3) Menunggu hingga medium setengah padat, lalu mengambil paper disk yang sudah jenuh lalu di letakkan di masing-masing medium. 4) Didiamkan selama 2 menit lalu dibungkus dengan kertas Koran 5) Diinkubasi dalam incubator selama 24 jam. 6) Diamati perubahan yang terjadi. 135
  • 8. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengamatan No. Nama Bakteri Medium Hasil Pengamatan 1. Escherichia coli NA Terbentuk zona bening 2. Lactobacillus NA Terbentuk zona bening 136
  • 9. 4.2. Pembahasan Antibakteri atau antimikroba adalah bahan yang dapat membunuh atau menghambat aktivitas mikroorganisme dengan bermacam-macam cara. Senyawa antimikroba terdiri atas beberapa kelompok berdasarkan mekanisme daya kerjanya atau tujuan penggunaannya. Bahan antimikroba dapat secara fisik atau kimia dan berdasarkan peruntukannya dapat berupa desinfektan, antiseptik, sterilizer, sanitizer dan sebagainya. Percobaan ini bertujuan untuk menentukan apakah senyawa daun pare bisa menghambat pertumbuhan bakteri atau tidak. Pengujian aktivitas antibakteri adalah teknik untuk mengukur berapa besar potensi atau konsentrasi suatu senyawa dapat memberikan efek bagi mikroorganisme. Untuk metode pengujian antibakteri suatu zat, metode yang sering digunakan diantaranya metode difusi. Metode ini dapat dilakukan dengan menggunakan disk atau sumuran yang ke dalamnya dimasukkan antimikroba dalam gelas tertentu dan ditempatkan dalam media padat yang telah diinokulasikan dengan bakteri indikator setelah diinkubasi akan terjadi daerah jenuh di sekitar sumuran atau disk dan diameter hambatan merupakan ukuran kekuatan hambatan dari substansi antimikrobia terhadap bakteri yang digunakan. Lebarnya zona yang terbentuk, yang juga ditentukan oleh konsentrasi senyawa efektif yang digunakan merupakan dasar pengujian kuantitatif, hal ini mengindikasikan bahwa senyawa tersebut bisa bebas berdifusi ke seluruh medium. Penghambatan pertumbuhan bakteri melalui mekanisme penghambatan sintesis dinding sel melibatkan gangguan pada sintesis peptidoglikan. Padahal peptidoglikan merupakan komponen utama dinding sel, sehingga bakteri menjadi lisis. 137
  • 10. Pada praktikum ini, kemampuan suatu antimikroba dalam menghambat pertumbuhan bakteri akan dibandingkan dengan pertumbuhan bakteri lain, dalam hal ini bakteri Escherichia coli dan Lactobacillus. Escherichia coli adalah bakteri Gram negatif berbentuk batang yang tidak membentuk spora yang merupakan flora normal di usus. Meskipun demikian, beberapa jenis E. coli dapat bersifat patogen, yaitu serotipe-serotipe yang masuk dalam golongan E. coli Enteropatogenik, E.coli Enteroinvasif, E. coli Enterotoksigenik dan E.coli Enterohemoragik . Klasifikasi Domain: Bacteria Filum : Proteobacteria Kelas : Gammaproteobacteria Ordo : Enterobacteriales Famili : Enterobacteriaceae Genus : Escherichia Spesies : Escherichia coli Lactobacillus adalah genus bakteri gram-positif [1] , anaerobik fakultatif atau mikroaerofilik. Genus bakteri ini membentuk sebagian besar dari kelompok bakteri asam laktat, dinamakan demikian karena kebanyakan anggotanya dapat mengubah laktosa dan gula lainnya menjadi asam laktat. Kebanyakan dari bakteri ini umum dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Dalam manusia, bakteri ini dapat ditemukan di dalam vagina dan sistem pencernaan, dimana mereka bersimbiosis dan merupakan sebagian kecil dari flora usus. Banyak spesies dari Lactobacillus memiliki kemampuan membusukkan materi tanaman yang sangat baik. Produksi asam laktatnya membuat lingkungannya bersifat asam dan mengganggu pertumbuhan beberapa bakteri merugikan. Beberapa anggota genus ini telah memiliki genom sendiri. Klasifikasi Kerajaan : Bacteria Divisi : Firmicutes Kelas : Bacilli 138
  • 11. Ordo : Lactobacillales Famili : Lactobacillaceae Genus : Lactobacillus Pada percobaan ini senyawa anti mikroba yang digunakan zat anti mikroba alami yaitu ekstrak daun pare. Taksonomi tanaman pare yaitu : Kerajaan : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Cucurbitales Famili : Cucurbitaceae Genus : Momordica Spesies : Momordica charantia L. Daun pare mengandung momordisina, momordina, karantina, resin, asam trikosanik, asam resinat, saponin, vitamin A, dan C serta minyak lemak yang terdiri dari asam oleat, asam linoleat, asam stearat dan L.oleostearat. Selain itu juga mengandung saponin, flavonoid, polifenol, alkaloid, triterpenoid, momordisin, glikosida cucurbitacin, charantin, asam butirat, asam palmitat, asam linoleat, dan asam stearate. Daun pare digunakan sebagai senyawa anti mikroba karena mengandung alkaloid . Alkaloid adalah sebuah golongan senyawa basa bernitrogen yang kebanyakan heterosiklik dan terdapat di tetumbuhan (tetapi ini tidak mengecualikan senyawa yang berasal dari hewan) yang memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan mikroba. Langkah pertama pada percobaan ini adalah pembuatan suspensi dari bakteri Escherichia coli dan Lactobacillus. Kemudian membuat senyawa aktif. Senyawa atau zat aktif merupakan zat yang memang terbukti memberikan efek farmakologis pada tubuh manusia atau hewan dalam dosis tertentu. Zat aktif juga dikenal sebagai drug, active ingredient, dan active pharmaceutical ingredient (API). Suatu proses penemuan obat (drug discovery) dilakukan untuk memperoleh suatu zat aktif yang dibutuhkan, baik 139
  • 12. dari bahan alam, semisintesis maupun sintesis penuh. Senyawa aktif dibuat dari ekstrak daun pare yang diencerkan dengan NaCl fisiologi. NaCl fisiologis adalah larutan NaCl yang menyerupai cairan tubuh, lalu dimasukkan paper disk hingga jenuh. Setelah itu, larutan suspensi dicampurkan dengan medium. Medium yang digunakan disini adalah medium NA (Nutrient Agar) karena pada medium NA terkandung banyak nutrisi yang diperlukan oleh kedua jenis bakteri untuk pertumbuhannya. Lalu dihomogenkan dengan mengocok searah angka 8 agar searah. Setelah itu, diinkubasi selama 24 jam. Setelah di inkubasi diperoleh hasil pada bagian tepi paper disk terdapat zona bening pada kedua cawan petri yang menandakan senyawa yang kita gunakan yaitu daun pare memiliki kemampuan zat anti mikroba. Zona bening ini terjadi karena antimikroba akan mengakibatkan pembentukan cincin-cincin hambatan di dalam area pertumbuhan bakteri yang padat sehingga tak ada bakteri yang tumbuh di dalam cincin tersebut. Keampuhan suatu antimikroba dapat dilihat dari seberapa besar zona bening yang terbentuk akibat berdifusinya zat antibiotika tersebut. Antimikroba yang berbeda memiliki laju difusi yang berbeda pula, karena itu keampuhan antimikroba satu tidak sama dengan antimikroba yang lain. Mekanisme daya kerja antimikroba terhadap sel dapat dibedakan atas beberapa kelompok sebagai berikut: 1. Merusak dinding sel 2. Mengganggu permeabilitas sel 3. Merusak molekul protein dan asam nukleat 4. Menghambat aktivitas enzim 5. Menghambat sintesa asam nukleat Aktivitas anti mikroba yang dapat diamati secara langsung adalah perkembangbiakannya. 140
  • 13. BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan percobaan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa : 1. Antibakteri atau antimikroba adalah bahan yang dapat membunuh atau menghambat aktivitas mikroorganisme dengan bermacam-macam cara. Senyawa antimikroba terdiri atas beberapa kelompok berdasarkan mekanisme daya kerjanya atau tujuan penggunaannya. Bahan antimikroba dapat secara fisik atau kimia dan berdasarkan peruntukannya dapat berupa desinfektan, antiseptik, sterilizer, sanitizer . 2. Antimikroba adalah senyawa biologis atau kimia yang dapat mengganggu pertumbuhan dan aktivitas mikroba, khususnya mikroba perusak dan pembusuk makanan. Zat antimikroba dapat bersifat bakterisidal (membunuh bakteri), bakteristatik (menghambat pertumbuhan bakteri), fungisidal (membunuh kapang), fungistatik (menghambat pertumbuhan kapang), ataupun germisidal (menghambat germinasi spora bakteri) 3. Zona bening pada medium terjadi karena antimikroba akan mengakibatkan pembentukan cincin-cincin hambatan di dalam area pertumbuhan bakteri yang padat sehingga tak ada bakteri yang tumbuh di dalam cincin tersebut. Keampuhan suatu antimikroba dapat dilihat dari seberapa besar zona bening yang terbentuk akibat berdifusinya zat antibiotika tersebut. Antimikroba yang berbeda memiliki laju difusi yang berbeda. 4. Daun pare dapat digunakan sebagai senyawa anti mikroba karena mengandung alkaloid. 141
  • 14. 5.2. Saran Untuk praktikum selanjutnya dalam pengerjaannya dilakukan oleh semua kelompok agar para praktikan lebih memahami. Daftar Pustaka Dwidjoseputro, 2003, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Djambatan, Jakarta. Pelczar, 1988, Dasar-Dasar Mikrobiologi 2, Universitas Indonesia Press, Jakarta. Soekardjo, B., 1995. Kimia Medisinal, Airlangga University Press, Jakarta. Widjajanti, U, Nuraini., 1996, Obat-obatan, Kanisus, Yogyakarta. Akhanggit, 2010, Pengujian Aktivitas Antibakteri (http://akhanggit.wordpress. com/2010/07/05/pengujian-aktivitas-antibakteri/), Diakses pada tanggal 26 Desember 2013, Palu. 142