SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  16
RESUME
       METODE PENELITIAN PENDIDIKAN DAN
           PENGAJARAN MATEMATIKA


                 “Telaah Kepustakaan”




                          Oleh:


                       Kelompok II
          1. Arifin Kurniawan (18323)
          2. Fitri Rahmah Ul Hasanah (17440)
          3. Rezfinal Mardhan (17441)
          4. Syafrida Wirma Yenti (18322)


                          Dosen:
                   Drs. H. Yarman, M.Pd




              JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
          UNIVERSITAS NEGERI PADANG
                          2013
STUDI KEPUSTAKAAN


A. Pengertian Studi Kepustakaan
       Yang dimaksud dengan studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh
peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau
sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian,
karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku
tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain.
       Studi kepustakaan merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari suatu
penelitian. Teori-teori yang mendasari masalah dan bidang yang akan diteliti dapat ditemukan
dengan melakukan studi kepustakaan. Selain itu seorang peneliti dapat memperoleh informasi
tentang penelitian-penelitian sejenis atau yang ada kaitannya dengan penelitiannya. Dan
penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan melakukan studi kepustakaan,
peneliti dapat memanfaatkan semua informasi dan pemikiran-pemikiran yang relevan dengan
penelitiannya.
       Untuk melakukan studi kepustakaan, perpustakaan merupakan suatu tempat yang tepat
guna memperoleh bahan-bahan dan informasi yang relevan untuk dikumpulkan, dibaca dan
dikaji, dicatat dan dimanfaatkan (Roth 1986). Seorang peneliti hendaknya mengenal atau tidak
merasa asing dilingkungan perpustakaan sebab dengan mengenal situasi perpustakaan, peneliti
akan dengan mudah menemukan apa yang diperlukan. Untuk mendapatkan informasi yang
diperlukan peneliti mengetahui sumber-sumber informasi tersebut, misalnya kartu katalog,
referensi umum dan khusus, buku-buku pedoman, buku petunjuk, laporan-laporan penelitian,
tesis, disertasi, jurnal, ensiklopedi, dan bahan-bahan khusus lain. Dengan demikian peneliti akan
memperoleh informasi dan sumber yang tepat dalam waktu yang singkat.


B. Perbedaan Tinjauan Pustaka dengan Telaah Pustaka
   •   Tinjauan Pustaka mungkin sama dengan Landasan Teori, peneliti mengumpulkan
       teori/data/informasi yang menjadi dasar identifikasi, penjelasan dan pembahasan masalah
       penelitian
•   Dalam Telaah Pustaka selain mengumpulkan teori, peneliti menambahkan komentar,
       kritik (kelebihan dan atau kekurangan teori dalam pustaka), perbandingan dengan teori
       (pustaka) lain, kaitannya dengan penelitian yang sedang dilakukan.


C. Tujuan Studi Kepustakaan

       Ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut ketika melakukan Telaah Pustaka:
       Apa yang diketahui tentang suatu topik/tema/subyek penelitian?
       Apakah ada perbedaan pendapat/kontroversi antar pakar mengenai subyek penelitian
       tersebut?
       Adakah studi yang oleh para ahli disarankan untuk dilakukan yang kemudian menjadi
       tema penelitian Anda?
       Siapa pakar paling sering dirujuk oleh peneliti di topik penelitian tesebut?
       Adakah konsensus/rumusan untuk topik tersebut?
       Aspek apa yang paling sering diperdebatkan/dibahas dalam topik penelitian tersebut?
       Metode atau masalah apa yang dikemukakan oleh peneliti lain yang mungkin Anda
       gunakan dalam penelitian Anda?
       Dari telaah pustaka, adakah Anda temukan metodologi yang dapat Anda gunakan dalam
       penelitian Anda?
       Sudah sejauh mana penelitian topik tersebut?
       Sumber data atau informasi apa yang Anda dapat dari pustaka tersebut?


       Peneliti akan melakukan studi kepustakaan, baik sebelum maupun selama dia melakukan
penelitian. Studi kepustakaan memuat uraian sitematis tentang kajian literatur dan hasil
penelitian sebelumnya yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan dan
diusahakan menunjukkan kondisi mutakhir dari bidang ilmu tersebut (the state of the art). Studi
kepustakaan yang dilakukan sebelum melakukan penelitian bertujuan untuk:
   1. Menemukan suatu masalah untuk diteliti. Dalam arti bukti-bukti atau pernyataan bahwa
       masalah yang akan diteliti itu belum terjawab atau belum terpecahkan secara memuaskan
       atau belum pernah diteliti orang mengenai tujuan, data dan metode, analisa dan hasil
       untuk waktu dan tempat yang sama.
2. Mencari informasi yang relevan dengan masalah yang akan diteliti.
3. Mengkaji beberapa teori dasar yang relevan dengan masalah yang akan diteliti. Menggali
   teori-teori yang relevan dengan permasalahan penelitian dan melakukan komparasi-
   komparasi dan menemukan konsep-konsep yang relevan dengan pokok masalah yang
   dibahas dalam penelitian.
4. Mencari landasan teori yang merupakan pedoman bagi pendekatan pemecahan masalah
   dan pemikiran untuk perumusan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Sebab dalam
   ilmu pengetahuan pada umumnya teori mempunyai dua fungsi pokok yaitu: a).
   menerangkan generalisasi empiris yang sudah diketahui; dan b). meramalkan generalisasi
   empiris yang belum diketahui. Untuk jenis -penelitian tertentu, misalnya penelitian
   eksploratif, mungkin hipotesis tidak ada, namun demikian tidak akan membebaskan
   peneliti dan menyajikan penelaahan kepustakaan.
5. Untuk membuat uraian teoritik dan empirik yang berkaitan dengan faktor, indikator,
   variable dan parameter penelitian yang tercermin di dalam masalah-masalah yang ingin
   dipecahkan.
6. Memperdalam pengetahuan peneliti tentang masalah dan bidang yang akan diteliti.
7. Agar peneliti dapat pandai-pandai memanfaatkan informasi dari suatu makalah yang
   diperlukan bagi penelitiannya, terutama yang terkait dengan objek dan atau sasaran
   penelitiannya. Sekurang-kurangnya peneliti dapat menyadap tujuan, data dan metode,
   analisis dan hasil utama penelitian.
8. Mengkaji hasil-hasil penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian yang akan
   dilakukan. Artinya hasil penelitian terdahulu mengenai hal yang akan diteliti dan atau
   mengenai hal lain yang berkaitan dengan hal yang akan diteliti.
9. Menelaah basil penelitian sebelumnya diarahkan pada sebagian atau seluruh dari unsur-
   unsur penelitian yaitu: tujuan penelitian, metode, analisis, hasil utama dan kesimpulan.
   Hasilnya berupa ulasan tentang penelitian yang sama atau serupa dengan masalah yang
   akan diteliti yang telah dilakukan di tempat lain atau tempat yang sama dengan daerah
   penelitian. Dan untuk menunjukkan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian
   yang-akan dilakukan
10. Mendapat informasi tentang aspek-aspek mana dari suatu masalah yang sudah pernah
       diteliti untuk menghindari agar tidak meneliti hal yang sama. (Kasihani Kasbalah, 1992 ,
       juga Bintarto, 1992)
       Peranan studi kepustakaan sebelum penelitian sangat penting sebab dengan melalcukan
kegiatan ini hubungan antara masalah, penelitian-penelitian yang relevan dan teori akan menjadi
lebih jelas. Selain itu penelitian akan lebih ditunjang, baik oleh teori-teori yang sudah ada
maupun oleh bukti nyata, yaitu hasil-hasil penelitian, kesimpulan dan saran.
       Sesungguhnya studi kepustakaan adalah tugas yang terus menerus dilakukan selama
kegiatan penelitian. Sebuah penelitian akan menghasilkan suatu karya ilmiah, karena itu haruslah
mampu memberi sumbangan kepada kemajuan ilmu pengetahuan. Pemeriksaan yang teliti perlu
dilakukan, dari mulai memilih judul, agar jangan sampai terjadi duplikasi terhadap masalah yang
sudah diteliti oleh orang lain. Meskipun masalah yang sama sekali baru (original) sangat jarang,
namun studi atau hasil penelitian yang terdahulu tidak harus ditiru seutuhnya, kecuali teknik-
teknik yang dipergunakan terbukti tidak tepat atau hasil penelitian dan kesimpulannya
meragukan, atau telah diketemukan informasi baru yang dapat memberikan pemecahan lain.
       Bila judul telah kita tentukan, maka akan sangat penting meninjau kembali semua materi
yang relevan dengan judul tersebut. Di dalam studi atau tinjauan kepustakaan diperlihatkan
bagaimana permasalahan yang sedang diteliti terkait dengan hasil penelitian atau studi
sebelumnya. Untuk subjek tertentu, diperlukan melihat permasalahannya dan suatu kerangka
teori, sehingga perlu meninjau teori-teori lain yang diperlukan.
       Selama penelitian berlangsung, studi kepustakaan juga perlu dilakukan, tujuannya adalah:
   1. Mengumpulkan informasi-informasi yang lebih khusus tentang masalah yang sedang
       diteliti.
   2. Memanfaatkan informasi yang ada kaitannya dengan teori-teori yang relevan dengan
       penelitian yang sedang dilakukan.
   3. Mengumpulkan dan memanfaatkan informasi-informasi yang berkaitan dengan materi
       dan metodologi dan penelitian tersebut.


D. Sumber Kepustakaan
       Bahan kepustakaan dapat berupa sumber primer (primary source) maupun sekunder
(secondary source). Bahan kepustakaan yang merupakan sumber primer adalah karangan asli
yang ditulis oleh seorang yang melihat, mengalami, atau mengerjakan sendiri. Bahan
kepustakaan semacam ini dapat berupa buku harian (autobiography), tesis, disertasi, laporan
penelitian, dan hasil wawancara. Selain itu sumber primer dapat berupa laporan pandangan mata
suatu pertandingan, statistik sensus penduduk dan lain sebagainya. Sedangkan yang dimaksud
dengan sumber sekunder (secondary source) adalah tulisan tentang penelitian orang lain,
tinjauan, ringkasan, kritikan, dan tulisan-tulisan serupa mengenai hal-hal yang tidak langsung
disaksikan atau dialami sendiri oleh penulis. Bahan kepustakaan sekunder terdapat di
ensiklopedi, kamus, buku pegangan, abstrak, indeks, dan textbooks.
          Dalam melaksanakan kegiatan studi kepustakaan sebaiknya digunakan sumber
kepustakaan primer yang informasinya lebih otentik. Namun bahan kepustakaan primer yang
relevan dengan masalah peneliti tidak selalu ada, atau karena waktu yang terbatas sulit untuk
diperoleh. Bila hal ini terjadi peneliti terpaksa menggunakan bahan kepustakaan sekunder. Untuk
ini perlu dipertimbangkan adanya 'bias' dari penulisnya sebab informasi ini tidak berasal dari
sumber langsung.
          Beberapa sumber kepustakaan yang biasanya ada di perpustakaan perguruan tinggi
adalah:
   1. Ensiklopedi, yang merupakan sumber referensi yang lengkap. Bila akan mencari
          informasi tentang suatu topik tertentu, peneliti dapat membaca ensiklopedi umum
          (general encyclopedia); sedang untuk yang lebih khusus dapat dicari dalam subject
          encyclopedia.
   2. Buku-buku teks dan referensi, yang berisikan pengetahuan tentang berbagai bidang studi.


   3. Direktori dan buku pegangan, yang memuat alamat dan data lainnya serta pedoman untuk
          mengerjakan sesuatu.
   4. Laporan hasil-hasil penelitian, yang merupakan hasil penelitian baru atau merupakan
          kelanjutan penelitian sebelumnya.
   5. Tesis, skripsi dan disertasi, yang merupakan karya tulis yang biasanya berkaitan dengan
          suatu penelitian atau penemuan baru.
   6. Abstrak, yang memuat ringkasan karangan, tesis, dan disertasi.
   7. Majalah, jurnal dan surat kabar, yang memuat artikel-artikel yang relevan dengan
          masalah.
8. Biografi, yang memuat data perorangan antara lain nama, tempat dan tanggal lahir,
        pendidikan, dsb.
    9. Indeks, yang memuat daftar karya tulis yang disusun secara alfabetis.


        Selain informasi yang diperoleh dari berbagai sumber di perpustakaan, peneliti dapat pula
memperoleh bahan kepustakaan dari instansi atau lembaga tertentu, misalnya LIPI dengan
beberapa lembaganya antara lain PDII (Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah), LEKNAS
(Lembaga Ekonomi dan Kemasyarakatan Nasional) dan Biro Pusat Statistik, yang merupakan
pusat informasi statistik nasional.
        Menurut Sutrisno Hadi (1991) ada tiga pedoman untuk pemilihan daftar pustaka yaitu:
relevansi, kemutakhiran dan adekuasi. Yang dimaksud dengan relevansi adalah keterkaitan
atau kegayutan yang erat dengan masalah penelitian. Kemutakhiran adalah sumber-sumber
pustaka yang terbaru untuk menghindari teori-teori atau bahasan yang sudah kadaluwarsa.
(Namun untuk penelitian histories, masih diperlukan sumber bacaan yang sudah "lama").
Sumber bacaan yang telah "lama" mungkin memuat teori-teori atau konsep-konsep yang sudah
tidak berlaku karena kebenarannya telah dibantah oleh teori yang lebih baru atau hasil penelitian
yang lebih mutakhir. Di samping sumber itu harus mutakhir, juga harus relevan bagi masalah
yang sedang digarap. Jadi, hendaklah dipilih sumber-sumber yang berkaitan langsung dengan
masalah yang sedang diteliti, dan inilah yang dimaksud dengan adekuasi.
        Secara garis besar sumber bacaan dapat dibedakan menjadi dua yaitu: a). sumber acuan
umum; dan b). sumber acuan khusus. Kelompok (a) berwujud teori dan konsep, biasanya
terdapat dalam buku-buku teks, ensiklopedia, monografi dan sejenisnya. Kelompok (b) yang
merupakan sumber acuan khusus berupa hasil-hasil penelitian terdahulu yang dapat ditemukan
dalam jurnal, bulletin penelitian, tesis dan disertasi.
        Sebagian besar (lebih dan 50%) kegiatan dalam keseluruhan proses penelitian adalah
membaca, dan membaca itu hampir seluruhnya terjadi pada langkah penelaahan kepustakaan ini.
Menurut Sumadi (1989), membaca merupakan keterampilan yang hams dikembangkan dan
dipupuk. Untuk ini kegemaran membaca harus dibuat membudaya, membaca harus merupakan
kegemaran dan kebutuhan.
        Studi kepustakaan tidak selalu "mulus" pelaksanaannya. Beberapa hambatan umum yang
sering menyebabkan ketidak lancaran kegiatan ini antara lain:
1. Kurangnya buku atau sumber kepustakaan lain, terutama yang bersifat ilmiah. Sampai
       saat ini masih terasa sangat kurang bahan kepustakaan ilmiah di Indonesia. Demikian
       pula bahan kepustakaan ilmiah dari luar negeri juga sulit diperoleh. Hal ini mungkin
       disebabkan belum berkembangnya system dokumentasi, tidak adanya atau kurangnya
       komunikasi ilimiah antara peneliti, atau mahalnya biaya kirim atau perizinan, serta hal-
       hal birokratis lain yang menghambat pemanfaatan informasi ilmiah.
   2. Kelemahan peneliti untuk memahami tulisan-tulisan dalam bahasa asing, terutama bahasa
       Inggris. Ketidakmampuan membaca buku referensi dalam bahasa asing menyebabkan
       peneliti tidak dapat memanfaatkan informasi ilmiah dari luar negeri. Penguasaan bahasa
       asing, terutama bahasa Inggris, akan sangat membantu peneliti untuk mengikuti
       perkembangan informasi ilmiah. Hasil-hasil penelitian dan teori-teori yang sudah
       dikembangkan dan tertulis dalam bahasa Inggris tidak dimanfaatkan oleh peneliti yang
       mau memperdalam pengetahuan yang relevan dengan bidangnya bila dia tidak mampu
       membaca bahasa asing.
   3. Rendahnya minat pada banyak peneliti untuk membaca tulisan ilmiah untuk dapat
       mengikuti perkembangan ilmu di bidangnya masing-masing. Kelihatannya kegemaran
       membaca karya ilmiah masih perlu digalakkan agar peneliti selalu dapat mengikuti
       perkembangan ilmu yang ada. Untuk mengurangi hambatan pertama di atas peneliti dapat
       menghubungi lembaga lain atau koleganya untuk saling menukar informasi dan
       meminjam buku-buku ilmiah yang baru. Selain dari itu, usaha menerjemahkan buku-buku
       berbahasa asing, terutama yang berbahasa Inggris, perlu digalakkan dan ditangani dengan
       sungguh-sungguh.


E. Strategi Studi Kepustakaan
       Peneliti sebaiknya sudah menentukan lebih dahulu sumber informasi apa yang akan
diperiksa. Urutan kegiatan secara efektif dapat dimulai dengan mencari informasi referensi yang
bersifat umum sebelum menuju ke pencarian yang lebih khusus. Untuk melakukan pencarian
informasi diperlukan langkah-langkah berikut ini:
   1. Mendaftar semua variable yang perlu diteliti.
   2. Mencari setiap variable pada "subject encyclopedia".
   3. Memilih deskripsi bahan-bahan yang diperlukan dari sumber-sumber yang tersedia.
4. Memeriksa indeks yang memuat variable-variabel dan topik masalah yang diteliti.
   5. Selanjutnya yang menjadi lebih khusus adalah mencari artikel-artikel, buku-buku, dan
       biografi yang sangat membantu untuk mendapatkan bahan-bahan yang relevan dengan
       masalah yang diteliti.
   6. Setelah informasi yang relevan ditemukan, peneliti kemudian "mereview" dan menyusun
       bahan pustaka sesuai dengan urutan kepentingan dan relevansinya dengan masalah yang
       sedang diteliti.
   7. Bahan-bahan informasi yang diperoleh kemudian dibaca, dicatat, diatur, dan ditulis
       kembali. Untuk keperluan ini biasanya peneliti dapat menggunakan dua macam kartu,
       yaitu kartu bibliografi (bibliography card) dan kartu catatan (content card). Agar dapat
       dibedakan, kedua kartu tersebut dapat berbeda wamanya. Kartu bibliografi dibuat untuk
       mencatat keterangan tentang judul buku, majalah , surat kabar, dan jurnal. Catatan pada
       kartu bibliografi berisikan nama pengarang, judul buku, penerbit, dan tahun
       penerbitannya. Sedangkan pada kartu catatan atau content card, peneliti dapat menulis
       kutipan (quotation) dari tulisan tertentu, saduran, ringkasan, tanggapan atau komentar
       peneliti terhadap apa yang telah dibaca.
   8. Dalam langkah terakhir, peneliti menyusun dan menuliskan kembali informasi-informasi
       tersebut dalam bentuk essay. Tulisan ini nantinya akan dimasukkan di laporan penelitian.


       Dan hasil studi kepustakaan atau telaah kepustakaan kita akan merumuskan kerangka
pemikiran atau landasan teori untuk penelitian. Kerangka pemikiran atau landasan teori
dijabarkan dan tinjauan pustaka dan disusun oleh peneliti sebagai tuntunan untuk memecahkan
permasalahan dan untuk merumuskan hipotesis. (Untuk jenis penelitian non hipotesis misalnya
penelitian historis tidak diperlukan rumusan hipotesis.) Dalam hal ini dijelaskan hubungan antar
variable atas kajian teoritis dan penelitian sebelumnya. Kerangka pemikiran atau landasan teori
sebaiknya juga disajikan dalam bentuk diagram alit- yang berisi persamaan matematis ataupun
model konseptual yang menggambarkan hubungan antar variable. Model atau diagram alir
tersebut disusun berlandaskan teori-teori dan hasil telaah kepustakaan, yang digunakan sebagai
premis atau pernyataan yang telah diterima kebenarannya. Dalam kerangka pemikiran atau
landasan teori lazimnya tidak ada rujukan lagi.
F. Langkah-Langkah melakukan Telaah Pustaka


       Pada dasarnya, Telaah Pustaka dilakukan dalam dua tahap berkut:
1. Penetapan Strategi Pencarian, terdiri dari:
a. Pendefinisian topik pencarian − sebelum memulai Telaah Pustaka definisikan dahulu
    pertanyaan penelitian (masalah penelitian). Apa tujuan penelitian? Apa artinya? Apa kata
    kunci yang digunakan? Sinonim, variasi ejaan kata kunci? Apa yang sudah Anda ketahui
    tentang topik penelitian? Ruang lingkup penelitian? Apa Anda perlu mencari semua
    penelitian yang pernah dilakukan, atau cukup 10 tahun terakhir?
b. Pengumpulan daftar kata kunci – sebelum memulai pencarian informasi, perlu dkembangkan
    strategi pencarian yang akan efektif menemukan informasi yang berguna. Seringkali
    pertanyaan penelitian perlu dipecah menjadi: kata kunci atau frasa; mulai melakukan
    pencarian; dan evaluasi hasil pencarian, apakah perlu dilakukan perluasan, penyempitan,
    atau perubahan cakupan pencarian?


       Pecahlah topik Anda ke dalam kata kunci atau frasa. Termasuk juga konsep dalam topik
penelitian. Kata kunci menjadi dasar pencarian. Berguna juga mencari padanan kata atau
terminologi dalam kamus, ensiklopedia dan thesaurus sehingga dapat memperluas pencarian


Contoh 1:
                           A New Compressive Imaging Camera Architecture
                                   using Optical-Domain Compression
                  Dharmpal Takhar, Jason N. Laska, Michael B. Wakin, Marco F. Duarte,
                   Dror Baron, Shriram Sarvotham, Kevin F. Kelly, Richard G. Baraniuk
                           Department of Electrical and Computer Engineering
                                            Rice University
Keywords: Compressed sensing, sparsity, incoherent projections, random matrices, linear programming,
imaging, camera


Contoh 2:
     Platform independent overall security architecture in multi-processor system-on-chip integrated
                         circuits for use in mobile phones and handheld devices
             a                 b
A. Ashkenazi and D. Akselrod
a
    Freescale Semiconductor Inc., 6501 William Cannon Drive West, Austin, Texas 78735, United States
b
    Electrical and Computer Engineering Department, McMaster University, Hamilton, ON, Canada L8S 4K1
Keywords: Security architecture; Mobile phones; Handheld devices; Wireless security; Platform-
independent security architecture


          Gunakan kata kunci untuk pencarian di halaman glossary dalam buku teks, di internet
(Search Engine: Google, Yahoo, website jurnal-jurnal ilmiah, atau website universitas atau
lembaga penelitian)


2. Identifikasi Sumber Pustaka
          Informasi tersedia dalam berbagai format. Pilihlah sumber pustaka sesuai penelitian
Anda. Sumber pustaka disusun dari yang nilainya paling tinggi adalah:
•      Jurnal Ilmiah
•      Makalah/Prosiding Konferensi/Seminar
•      Working Paper
•      Publikasi Pemerintah
•      Thesis dan Disertasi (tidak dipublikasikan)
•      Buku Teks
•      Bahan Referensi: Ensiklopedia, Kamus
          Nilai pustaka ditentukan oleh sifat kebaruan pustaka dan luasnya publikasi pustaka.
Internet memungkinkan pencarian informasi berkait dengan topik menjadi sangat mudah.
Beberapa makalah dapat diakses dengan gratis.


G. Alat bantu Telaah Pustaka
          Berikut adalah alat bantu mencatat bahan pustaka yang Anda temukan
1. Kartu Indeks Pustaka
          Gunakan kartu (dapat berupa kartu pos) untuk menulis Judul makalah, pengarang,
sumber makalah, tahun penulisan, abstrak, kata kunci dan komentar atau kritik atas makalah
tersebut. Susun Kartu Indeks berdasarkan topik atau secara alfabetis. Usahakan urutan kartu
selalu dapat di-update, demikian juga komentar atas makalah dapat ditambahkan dari waktu ke
waktu.
2. B. EndNote
       EndNote adalah versi elektronik kartu indeks pustaka. Updating makalah (reference)
dapat dilakukan dengan cepat dan sesuai sumber (jurnal, buku, prosiding, dll). Tempat
penyimpanan makalah dapat dituliskan dan dapat di-Link dari EndNote. Hasil penyimpanan di
EndNotes dapat langsung diintegrasikan (di-copy) ke dalam pengolah kata (MS Word), sehingga
dengan mudah dan cepat Anda dapat membuat Daftar Pustaka.
Contoh Endnotes:




H. Penulisan Telaah Pustaka
       Dari pelbagai versi penulisan telaah pustaka, terdapat dua versi penulisan yang paling
umum digunakan, yaitu:
1. Penomoran, Nomor yang kemudian dihubungkan dengan urutan pustaka dalam Daftar
    Pustaka
2. Penggunaan Nama Penulis dan Tahun penulisan diterbitkan


Contoh Penulisan Telaah Pustaka dengan Penomoran
………….. Secure Hash Algorithm (SHA-1) [15] is a hash function that computes a condensed
representation of the code image file. When code image of any length which is less than 264 bits is input,
the SHA-1 produces a 160-bit output called a message digest. The message digest is then signed using
RSA digital signature. Since the target code image size is of the order of 8Mbytes to 64Mbytes, signing
the message digest itself rather than the code image improves the efficiency of the process and
dramatically reduces the boot procedure time. RSA [16] is a public-key cryptosystem that is used by the
HAB to authenticate the code image SHA-1 digest.
Catatan:
[15] dan [16] adalah urutan sumber pustaka dalam Daftar Pustaka. Dengan metode penomoran,
Daftar Pustaka tidak harus disusun secara alfabetis. Nomor urutan diberikan berdasarkan urutan
penyebutan dalam makalah. Lihat Cuplikan Daftar Pustaka di bawah ini
References
………..
[14] Kaspersky Lab, Viruses move to mobile phones, June 14, 2004. http://www.kaspersky.com.
[15] Federal Information Processing Standards Publication (FIPS), Publication 180-1, April 17, 1995.
[16] Rivest R, Shamir A, Adleman L. A method for obtaining digital signatures and public-key
cryptosystems. Commun ACM 1978;21(2):120–6.
[17] Moyer W, Fitzimmons M. Integrated circuit security and method therefore, Patent application No.
10/100,462, Pub. # US 2003/0177373 A1, Publication Date September 18, 2003,
Freescale Semiconductor, Inc.
………..
……………… Since greedy algorithms select the dictionary vector that explains the most energy from the
image, it turns out to be unnecessary to check all possible coefficients at each iteration. Rather, the next
most significant coefficient at each stage is likely to be among the children of the currently selected
coefficients. By limiting the greedy algorithmto search only among these elements of the dictionary, the
computational complexity of the TMP algorithm is significantly reduced compared to the original MP
             21
algorithm.        Additionally, by considering the contribution of all the elements of the chain of coefficients
anchored at the root of the quad-tree, the salient edge features of the signal under consideration can
                                                                           22
reconstructed with higher priority and accuracy by the TMP algorithm.
References
……………..
20. S. Chen, D. Donoho, and M. Saunders, “Atomic decomposition by basis pursuit,” SIAM J. on Sci.
Comp., vol. 20, no. 1, pp. 33–61, 1998.
21. M. F. Duarte, M. B. Wakin, and R. G. Baraniuk, “Fast reconstruction of piecewise smooth signals from
random projections,” in Proc. SPARS05, (Rennes, France), Nov. 2005.
22. C. La and M. N. Do, “Signal reconstruction using sparse tree representation,” in Proc. Wavelets XI at
SPIE Optics and Photonics, (San Diego), Aug. 2005.
23. G. Cormode and S. Muthukrishnan, “Towards an algorithmic theory of compressed sensing,” DIMACS
Tech. Report 2005-25, September 2005
………………..
Contoh Penulisan Telaah Pustaka dengan Nama dan Tahun
The possibility of expressing a common background to study telecommunication and water (and
sewerage) industries has been made explicitly by Grout (2001) for the United Kingdom and I think his
approach can be applied to other countries. I now turn to an illustrative case for this utility industry in
Sicily Italy.
Catatan:
Yang dituliskan hanyalah nama belakang penulis. Dengan metode Nama dan Tahun, Daftar
Pustaka disusun alfabetis. Lihat Cuplikan Daftar Pustaka di bawah ini
References
………….
Clemons E., Santamaria J. (2002), ”Manoeuver Warfare”, Harvard Business Review, April: 46-53.
Drucker P. (1973), Management: Task, Responsibilities and Practices, N. Y. USA: Harper & Row.
Grout P. A. (2001), ”Competition Law in Telecommunications and Its Implications for Common Carriage of
Water”, Utilities Policy, 10: 137- 149.
Keegan J. (2004), Intelligence in War. Knowledge of the Enemy from Napoleon to Al-Qaeda, London UK:
Pimlico.
………....
Catatan:
Jika terdapat dua atau tiga nama pengarang, semua nama belakang dituliskan
           Misalnya: …………………………. menurut (Johnson dan Thomson, 2006)
           atau Bernstein, Druphaka dan Padula (2005) merumuskan………………….


Jika lebih dari tiga nama, maka hanya nama belakangpengarang pertama yang ditulis, lalu
tambahkan kata et al. (singkatan et alli (Yun) = dan teman-teman).
           Jadi jika sebuah makalah ditulis oleh: Dharmpal Takhar, Jason N. Laska, Michael B.
Wakin, Marco F. Duarte, Dror Baron, Shriram Sarvotham, Kevin F. Kelly, Richard G.
Baraniukh, maka nama yang ditulis adalah:
………………………… menurut Takhar,et al. (2007)……….


Jika sebuah pernyataan diambil dari makalah yang sudah dikutip oleh penulis lain, maka
gunakan kata: dalam (atau in). Dan tuliskan nama penulis dan tahun penerbitan makalah asli dan
sumbernya. Cara ini tidak dianjurkan. Sebisa mungkin telaah-lah pustaka dari sumbernya
langsung.
Contoh:
……………….. Persamaan ini merupakan derivatif persamaan lintasan partikel atom yang
dimodifikasi (Nasution, 1995 dalam Makaliwe, 2006)
The concept has been proved to be efficiently apllied to solve the problem of ……… (Baruson,
2000 in Atkinsson, 2007).


I. Kesalahan dalam Melakukan Telaah Pustaka
       Beberapa kesalahan yang mungkin dilakukan saat melakukan Telaah Pustaka
1. Terlalu banyak mengumpulkan Pustaka
Terlalu asyik mencari dan menelusuri malah menyebabkan menyebabkan Anda tidak mulai
menulis telaah Anda bahkan mungkin membuat fokus pada topik penelitian berubah. Kumpulkan
bahan pustaka, baca dan mulailah menelaah.
2. Kecenderungan Menggabungkan terlalu Banyak Penelitian
Anda tidak melakukan telaah, tapi hanya mencantumkan berbagai penelitian. Ini juga berkait
dengan penggunaan istilah Daftar Pustaka (Bibliography) atau Acuan (References). Daftar
Pustaka cenderung mencantumkan semua pustaka yang Anda baca tetapi belum tentu Anda
gunakan dalam penelitian. References (Acuan) di sisi yang lain hanya mencantumkan bahan
pustaka yang benar-benar Anda gunakan.
3. Pastikan Sumber Pustaka Anda adalah Sumber yang Terpercaya
Hal ini terutama sangat penting bila menemukan sumber dari Internet. Seringkali sumber ini
dapat diakses dalam waktu terbatas. Karena itu, catat tanggal Anda mengakses pustaka tersebut.
Pada beberapa kasus, makalah/penelitian yang ditulis dan diterbitkan di internet tidak benar-
benar ada atau dilakukan. Bila ragu, hubungi penulisnya (misalnya dengan e-mail).
DAFTAR PUSTAKA


Purwanto, Wawan. Modul Metodologi Penelitian: Modul Ke 12 Kajian Studi Kepustakaan.
      Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Siregar, Suzanna Lamria. Bahan Kuliah Metodologi Penelitian – Teknik Elektro.
       (http://ssiregar.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/6869/04_lecture_telaah_pustaka.pd
       f)

Contenu connexe

Tendances

Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnyaPerbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Adrian Ekstrada
 
343013441 review-jurnal-filsafat-pendidikan-1
343013441 review-jurnal-filsafat-pendidikan-1343013441 review-jurnal-filsafat-pendidikan-1
343013441 review-jurnal-filsafat-pendidikan-1
Jihan Hidayah Putri
 

Tendances (20)

Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
 
Tanya jawab mpp
Tanya jawab mppTanya jawab mpp
Tanya jawab mpp
 
Etika penelitian
Etika penelitianEtika penelitian
Etika penelitian
 
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnyaPerbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
 
Refleksi Diri
Refleksi DiriRefleksi Diri
Refleksi Diri
 
Metode Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian KualitatifMetode Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian Kualitatif
 
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSSPanduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS
 
343013441 review-jurnal-filsafat-pendidikan-1
343013441 review-jurnal-filsafat-pendidikan-1343013441 review-jurnal-filsafat-pendidikan-1
343013441 review-jurnal-filsafat-pendidikan-1
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatif
 
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis KorelasiMinggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
 
Makalah Tendensi sentral
Makalah Tendensi sentralMakalah Tendensi sentral
Makalah Tendensi sentral
 
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdfContoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
 
Penelitian kualitatif dan kuantitatif
Penelitian kualitatif dan kuantitatifPenelitian kualitatif dan kuantitatif
Penelitian kualitatif dan kuantitatif
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
Kurva Normal
Kurva NormalKurva Normal
Kurva Normal
 
Artikel ilmiah
Artikel ilmiahArtikel ilmiah
Artikel ilmiah
 
Identifikasi Masalah-1.pptx
Identifikasi Masalah-1.pptxIdentifikasi Masalah-1.pptx
Identifikasi Masalah-1.pptx
 
Penyajian Data ppt
Penyajian Data pptPenyajian Data ppt
Penyajian Data ppt
 
Pengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitianPengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitian
 
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamIlmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
 

Similaire à Studi kepustakaan

1 metpen pendahuluan 2020 2021
1 metpen pendahuluan 2020 20211 metpen pendahuluan 2020 2021
1 metpen pendahuluan 2020 2021
RIDHOBARU
 
Tinjau pustaka dan kerangka teori
Tinjau pustaka dan kerangka teoriTinjau pustaka dan kerangka teori
Tinjau pustaka dan kerangka teori
larasati78
 
metedologi penelitian olaharaga.pptx. afrez
metedologi penelitian olaharaga.pptx. afrezmetedologi penelitian olaharaga.pptx. afrez
metedologi penelitian olaharaga.pptx. afrez
Novi394214
 
Landasan teori dan hipotesis mpp
Landasan teori dan hipotesis mppLandasan teori dan hipotesis mpp
Landasan teori dan hipotesis mpp
Dhanar Atmaja
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitian
Awang Deswari
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitian
Awang Deswari
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitian
Awang Deswari
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitian
Awang Deswari
 
Metode riset (hanief)
Metode riset (hanief)Metode riset (hanief)
Metode riset (hanief)
Poe Poengs
 

Similaire à Studi kepustakaan (20)

KAJIAN TEORI.pptx
KAJIAN TEORI.pptxKAJIAN TEORI.pptx
KAJIAN TEORI.pptx
 
P7 kajian teori
P7 kajian teoriP7 kajian teori
P7 kajian teori
 
P7_Kajian Teori.pdf
P7_Kajian Teori.pdfP7_Kajian Teori.pdf
P7_Kajian Teori.pdf
 
1 metpen pendahuluan 2020 2021
1 metpen pendahuluan 2020 20211 metpen pendahuluan 2020 2021
1 metpen pendahuluan 2020 2021
 
Tinjau pustaka dan kerangka teori
Tinjau pustaka dan kerangka teoriTinjau pustaka dan kerangka teori
Tinjau pustaka dan kerangka teori
 
Kajian literatur
Kajian literaturKajian literatur
Kajian literatur
 
Kajian Literatur dan Teori Sosial dalam Penelitian (Astika, Uswa).pdf
Kajian Literatur dan Teori Sosial dalam Penelitian (Astika, Uswa).pdfKajian Literatur dan Teori Sosial dalam Penelitian (Astika, Uswa).pdf
Kajian Literatur dan Teori Sosial dalam Penelitian (Astika, Uswa).pdf
 
Metode penelitian kuantitatif dasar bagi pemula
Metode penelitian kuantitatif dasar bagi pemulaMetode penelitian kuantitatif dasar bagi pemula
Metode penelitian kuantitatif dasar bagi pemula
 
Penelitian Studi Kepustakaan.pdf
Penelitian Studi Kepustakaan.pdfPenelitian Studi Kepustakaan.pdf
Penelitian Studi Kepustakaan.pdf
 
konsep dasar dan sistematika penelitian kebidanan
konsep dasar dan sistematika penelitian kebidanan konsep dasar dan sistematika penelitian kebidanan
konsep dasar dan sistematika penelitian kebidanan
 
metedologi penelitian olaharaga.pptx. afrez
metedologi penelitian olaharaga.pptx. afrezmetedologi penelitian olaharaga.pptx. afrez
metedologi penelitian olaharaga.pptx. afrez
 
Kuliah 1 - Pengantar Metodologi Penelitian.pptx
Kuliah 1 - Pengantar Metodologi Penelitian.pptxKuliah 1 - Pengantar Metodologi Penelitian.pptx
Kuliah 1 - Pengantar Metodologi Penelitian.pptx
 
Landasan teori dan hipotesis mpp
Landasan teori dan hipotesis mppLandasan teori dan hipotesis mpp
Landasan teori dan hipotesis mpp
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitian
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitian
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitian
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitian
 
Metode riset (hanief)
Metode riset (hanief)Metode riset (hanief)
Metode riset (hanief)
 
METODE PENELITIAN.ppt
METODE PENELITIAN.pptMETODE PENELITIAN.ppt
METODE PENELITIAN.ppt
 
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6B | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6B | D...Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6B | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6B | D...
 

Plus de Saddam Sevenfoldism (14)

Distribusi normal 1
Distribusi normal 1Distribusi normal 1
Distribusi normal 1
 
MS. ACCESS (FORM DAN REPORT)
MS. ACCESS (FORM DAN REPORT)MS. ACCESS (FORM DAN REPORT)
MS. ACCESS (FORM DAN REPORT)
 
MS. ACCESS (TABLE DAN RELATIONSHIP)
MS. ACCESS (TABLE DAN RELATIONSHIP)MS. ACCESS (TABLE DAN RELATIONSHIP)
MS. ACCESS (TABLE DAN RELATIONSHIP)
 
mapping er diagram
mapping er diagrammapping er diagram
mapping er diagram
 
Basdat minggu 04 ER Model
Basdat minggu 04   ER ModelBasdat minggu 04   ER Model
Basdat minggu 04 ER Model
 
Basdat minggu 03 database management system (dbms)
Basdat minggu 03   database management system (dbms)Basdat minggu 03   database management system (dbms)
Basdat minggu 03 database management system (dbms)
 
Basdat minggu 02. Basis Data dalam Sistem Informasi Dan Arsitektur Basis Data
Basdat minggu 02. Basis Data dalam Sistem Informasi Dan Arsitektur Basis DataBasdat minggu 02. Basis Data dalam Sistem Informasi Dan Arsitektur Basis Data
Basdat minggu 02. Basis Data dalam Sistem Informasi Dan Arsitektur Basis Data
 
Basdat minggu 01. pengenalan basis data
Basdat minggu 01. pengenalan basis dataBasdat minggu 01. pengenalan basis data
Basdat minggu 01. pengenalan basis data
 
Bab 1. Peluang (Sub Bab 1.1 s/d 1.3)
Bab 1. Peluang (Sub Bab 1.1 s/d 1.3)Bab 1. Peluang (Sub Bab 1.1 s/d 1.3)
Bab 1. Peluang (Sub Bab 1.1 s/d 1.3)
 
Ptp kejadian
Ptp kejadianPtp kejadian
Ptp kejadian
 
Pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan
Pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikanPelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan
Pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan
 
Kota padang
Kota padangKota padang
Kota padang
 
Edaran tunj profesi guru
Edaran tunj profesi guruEdaran tunj profesi guru
Edaran tunj profesi guru
 
V^english course(2)
V^english course(2)V^english course(2)
V^english course(2)
 

Studi kepustakaan

  • 1. RESUME METODE PENELITIAN PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN MATEMATIKA “Telaah Kepustakaan” Oleh: Kelompok II 1. Arifin Kurniawan (18323) 2. Fitri Rahmah Ul Hasanah (17440) 3. Rezfinal Mardhan (17441) 4. Syafrida Wirma Yenti (18322) Dosen: Drs. H. Yarman, M.Pd JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013
  • 2. STUDI KEPUSTAKAAN A. Pengertian Studi Kepustakaan Yang dimaksud dengan studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain. Studi kepustakaan merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Teori-teori yang mendasari masalah dan bidang yang akan diteliti dapat ditemukan dengan melakukan studi kepustakaan. Selain itu seorang peneliti dapat memperoleh informasi tentang penelitian-penelitian sejenis atau yang ada kaitannya dengan penelitiannya. Dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan melakukan studi kepustakaan, peneliti dapat memanfaatkan semua informasi dan pemikiran-pemikiran yang relevan dengan penelitiannya. Untuk melakukan studi kepustakaan, perpustakaan merupakan suatu tempat yang tepat guna memperoleh bahan-bahan dan informasi yang relevan untuk dikumpulkan, dibaca dan dikaji, dicatat dan dimanfaatkan (Roth 1986). Seorang peneliti hendaknya mengenal atau tidak merasa asing dilingkungan perpustakaan sebab dengan mengenal situasi perpustakaan, peneliti akan dengan mudah menemukan apa yang diperlukan. Untuk mendapatkan informasi yang diperlukan peneliti mengetahui sumber-sumber informasi tersebut, misalnya kartu katalog, referensi umum dan khusus, buku-buku pedoman, buku petunjuk, laporan-laporan penelitian, tesis, disertasi, jurnal, ensiklopedi, dan bahan-bahan khusus lain. Dengan demikian peneliti akan memperoleh informasi dan sumber yang tepat dalam waktu yang singkat. B. Perbedaan Tinjauan Pustaka dengan Telaah Pustaka • Tinjauan Pustaka mungkin sama dengan Landasan Teori, peneliti mengumpulkan teori/data/informasi yang menjadi dasar identifikasi, penjelasan dan pembahasan masalah penelitian
  • 3. Dalam Telaah Pustaka selain mengumpulkan teori, peneliti menambahkan komentar, kritik (kelebihan dan atau kekurangan teori dalam pustaka), perbandingan dengan teori (pustaka) lain, kaitannya dengan penelitian yang sedang dilakukan. C. Tujuan Studi Kepustakaan Ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut ketika melakukan Telaah Pustaka: Apa yang diketahui tentang suatu topik/tema/subyek penelitian? Apakah ada perbedaan pendapat/kontroversi antar pakar mengenai subyek penelitian tersebut? Adakah studi yang oleh para ahli disarankan untuk dilakukan yang kemudian menjadi tema penelitian Anda? Siapa pakar paling sering dirujuk oleh peneliti di topik penelitian tesebut? Adakah konsensus/rumusan untuk topik tersebut? Aspek apa yang paling sering diperdebatkan/dibahas dalam topik penelitian tersebut? Metode atau masalah apa yang dikemukakan oleh peneliti lain yang mungkin Anda gunakan dalam penelitian Anda? Dari telaah pustaka, adakah Anda temukan metodologi yang dapat Anda gunakan dalam penelitian Anda? Sudah sejauh mana penelitian topik tersebut? Sumber data atau informasi apa yang Anda dapat dari pustaka tersebut? Peneliti akan melakukan studi kepustakaan, baik sebelum maupun selama dia melakukan penelitian. Studi kepustakaan memuat uraian sitematis tentang kajian literatur dan hasil penelitian sebelumnya yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan dan diusahakan menunjukkan kondisi mutakhir dari bidang ilmu tersebut (the state of the art). Studi kepustakaan yang dilakukan sebelum melakukan penelitian bertujuan untuk: 1. Menemukan suatu masalah untuk diteliti. Dalam arti bukti-bukti atau pernyataan bahwa masalah yang akan diteliti itu belum terjawab atau belum terpecahkan secara memuaskan atau belum pernah diteliti orang mengenai tujuan, data dan metode, analisa dan hasil untuk waktu dan tempat yang sama.
  • 4. 2. Mencari informasi yang relevan dengan masalah yang akan diteliti. 3. Mengkaji beberapa teori dasar yang relevan dengan masalah yang akan diteliti. Menggali teori-teori yang relevan dengan permasalahan penelitian dan melakukan komparasi- komparasi dan menemukan konsep-konsep yang relevan dengan pokok masalah yang dibahas dalam penelitian. 4. Mencari landasan teori yang merupakan pedoman bagi pendekatan pemecahan masalah dan pemikiran untuk perumusan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. Sebab dalam ilmu pengetahuan pada umumnya teori mempunyai dua fungsi pokok yaitu: a). menerangkan generalisasi empiris yang sudah diketahui; dan b). meramalkan generalisasi empiris yang belum diketahui. Untuk jenis -penelitian tertentu, misalnya penelitian eksploratif, mungkin hipotesis tidak ada, namun demikian tidak akan membebaskan peneliti dan menyajikan penelaahan kepustakaan. 5. Untuk membuat uraian teoritik dan empirik yang berkaitan dengan faktor, indikator, variable dan parameter penelitian yang tercermin di dalam masalah-masalah yang ingin dipecahkan. 6. Memperdalam pengetahuan peneliti tentang masalah dan bidang yang akan diteliti. 7. Agar peneliti dapat pandai-pandai memanfaatkan informasi dari suatu makalah yang diperlukan bagi penelitiannya, terutama yang terkait dengan objek dan atau sasaran penelitiannya. Sekurang-kurangnya peneliti dapat menyadap tujuan, data dan metode, analisis dan hasil utama penelitian. 8. Mengkaji hasil-hasil penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Artinya hasil penelitian terdahulu mengenai hal yang akan diteliti dan atau mengenai hal lain yang berkaitan dengan hal yang akan diteliti. 9. Menelaah basil penelitian sebelumnya diarahkan pada sebagian atau seluruh dari unsur- unsur penelitian yaitu: tujuan penelitian, metode, analisis, hasil utama dan kesimpulan. Hasilnya berupa ulasan tentang penelitian yang sama atau serupa dengan masalah yang akan diteliti yang telah dilakukan di tempat lain atau tempat yang sama dengan daerah penelitian. Dan untuk menunjukkan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang-akan dilakukan
  • 5. 10. Mendapat informasi tentang aspek-aspek mana dari suatu masalah yang sudah pernah diteliti untuk menghindari agar tidak meneliti hal yang sama. (Kasihani Kasbalah, 1992 , juga Bintarto, 1992) Peranan studi kepustakaan sebelum penelitian sangat penting sebab dengan melalcukan kegiatan ini hubungan antara masalah, penelitian-penelitian yang relevan dan teori akan menjadi lebih jelas. Selain itu penelitian akan lebih ditunjang, baik oleh teori-teori yang sudah ada maupun oleh bukti nyata, yaitu hasil-hasil penelitian, kesimpulan dan saran. Sesungguhnya studi kepustakaan adalah tugas yang terus menerus dilakukan selama kegiatan penelitian. Sebuah penelitian akan menghasilkan suatu karya ilmiah, karena itu haruslah mampu memberi sumbangan kepada kemajuan ilmu pengetahuan. Pemeriksaan yang teliti perlu dilakukan, dari mulai memilih judul, agar jangan sampai terjadi duplikasi terhadap masalah yang sudah diteliti oleh orang lain. Meskipun masalah yang sama sekali baru (original) sangat jarang, namun studi atau hasil penelitian yang terdahulu tidak harus ditiru seutuhnya, kecuali teknik- teknik yang dipergunakan terbukti tidak tepat atau hasil penelitian dan kesimpulannya meragukan, atau telah diketemukan informasi baru yang dapat memberikan pemecahan lain. Bila judul telah kita tentukan, maka akan sangat penting meninjau kembali semua materi yang relevan dengan judul tersebut. Di dalam studi atau tinjauan kepustakaan diperlihatkan bagaimana permasalahan yang sedang diteliti terkait dengan hasil penelitian atau studi sebelumnya. Untuk subjek tertentu, diperlukan melihat permasalahannya dan suatu kerangka teori, sehingga perlu meninjau teori-teori lain yang diperlukan. Selama penelitian berlangsung, studi kepustakaan juga perlu dilakukan, tujuannya adalah: 1. Mengumpulkan informasi-informasi yang lebih khusus tentang masalah yang sedang diteliti. 2. Memanfaatkan informasi yang ada kaitannya dengan teori-teori yang relevan dengan penelitian yang sedang dilakukan. 3. Mengumpulkan dan memanfaatkan informasi-informasi yang berkaitan dengan materi dan metodologi dan penelitian tersebut. D. Sumber Kepustakaan Bahan kepustakaan dapat berupa sumber primer (primary source) maupun sekunder (secondary source). Bahan kepustakaan yang merupakan sumber primer adalah karangan asli
  • 6. yang ditulis oleh seorang yang melihat, mengalami, atau mengerjakan sendiri. Bahan kepustakaan semacam ini dapat berupa buku harian (autobiography), tesis, disertasi, laporan penelitian, dan hasil wawancara. Selain itu sumber primer dapat berupa laporan pandangan mata suatu pertandingan, statistik sensus penduduk dan lain sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan sumber sekunder (secondary source) adalah tulisan tentang penelitian orang lain, tinjauan, ringkasan, kritikan, dan tulisan-tulisan serupa mengenai hal-hal yang tidak langsung disaksikan atau dialami sendiri oleh penulis. Bahan kepustakaan sekunder terdapat di ensiklopedi, kamus, buku pegangan, abstrak, indeks, dan textbooks. Dalam melaksanakan kegiatan studi kepustakaan sebaiknya digunakan sumber kepustakaan primer yang informasinya lebih otentik. Namun bahan kepustakaan primer yang relevan dengan masalah peneliti tidak selalu ada, atau karena waktu yang terbatas sulit untuk diperoleh. Bila hal ini terjadi peneliti terpaksa menggunakan bahan kepustakaan sekunder. Untuk ini perlu dipertimbangkan adanya 'bias' dari penulisnya sebab informasi ini tidak berasal dari sumber langsung. Beberapa sumber kepustakaan yang biasanya ada di perpustakaan perguruan tinggi adalah: 1. Ensiklopedi, yang merupakan sumber referensi yang lengkap. Bila akan mencari informasi tentang suatu topik tertentu, peneliti dapat membaca ensiklopedi umum (general encyclopedia); sedang untuk yang lebih khusus dapat dicari dalam subject encyclopedia. 2. Buku-buku teks dan referensi, yang berisikan pengetahuan tentang berbagai bidang studi. 3. Direktori dan buku pegangan, yang memuat alamat dan data lainnya serta pedoman untuk mengerjakan sesuatu. 4. Laporan hasil-hasil penelitian, yang merupakan hasil penelitian baru atau merupakan kelanjutan penelitian sebelumnya. 5. Tesis, skripsi dan disertasi, yang merupakan karya tulis yang biasanya berkaitan dengan suatu penelitian atau penemuan baru. 6. Abstrak, yang memuat ringkasan karangan, tesis, dan disertasi. 7. Majalah, jurnal dan surat kabar, yang memuat artikel-artikel yang relevan dengan masalah.
  • 7. 8. Biografi, yang memuat data perorangan antara lain nama, tempat dan tanggal lahir, pendidikan, dsb. 9. Indeks, yang memuat daftar karya tulis yang disusun secara alfabetis. Selain informasi yang diperoleh dari berbagai sumber di perpustakaan, peneliti dapat pula memperoleh bahan kepustakaan dari instansi atau lembaga tertentu, misalnya LIPI dengan beberapa lembaganya antara lain PDII (Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah), LEKNAS (Lembaga Ekonomi dan Kemasyarakatan Nasional) dan Biro Pusat Statistik, yang merupakan pusat informasi statistik nasional. Menurut Sutrisno Hadi (1991) ada tiga pedoman untuk pemilihan daftar pustaka yaitu: relevansi, kemutakhiran dan adekuasi. Yang dimaksud dengan relevansi adalah keterkaitan atau kegayutan yang erat dengan masalah penelitian. Kemutakhiran adalah sumber-sumber pustaka yang terbaru untuk menghindari teori-teori atau bahasan yang sudah kadaluwarsa. (Namun untuk penelitian histories, masih diperlukan sumber bacaan yang sudah "lama"). Sumber bacaan yang telah "lama" mungkin memuat teori-teori atau konsep-konsep yang sudah tidak berlaku karena kebenarannya telah dibantah oleh teori yang lebih baru atau hasil penelitian yang lebih mutakhir. Di samping sumber itu harus mutakhir, juga harus relevan bagi masalah yang sedang digarap. Jadi, hendaklah dipilih sumber-sumber yang berkaitan langsung dengan masalah yang sedang diteliti, dan inilah yang dimaksud dengan adekuasi. Secara garis besar sumber bacaan dapat dibedakan menjadi dua yaitu: a). sumber acuan umum; dan b). sumber acuan khusus. Kelompok (a) berwujud teori dan konsep, biasanya terdapat dalam buku-buku teks, ensiklopedia, monografi dan sejenisnya. Kelompok (b) yang merupakan sumber acuan khusus berupa hasil-hasil penelitian terdahulu yang dapat ditemukan dalam jurnal, bulletin penelitian, tesis dan disertasi. Sebagian besar (lebih dan 50%) kegiatan dalam keseluruhan proses penelitian adalah membaca, dan membaca itu hampir seluruhnya terjadi pada langkah penelaahan kepustakaan ini. Menurut Sumadi (1989), membaca merupakan keterampilan yang hams dikembangkan dan dipupuk. Untuk ini kegemaran membaca harus dibuat membudaya, membaca harus merupakan kegemaran dan kebutuhan. Studi kepustakaan tidak selalu "mulus" pelaksanaannya. Beberapa hambatan umum yang sering menyebabkan ketidak lancaran kegiatan ini antara lain:
  • 8. 1. Kurangnya buku atau sumber kepustakaan lain, terutama yang bersifat ilmiah. Sampai saat ini masih terasa sangat kurang bahan kepustakaan ilmiah di Indonesia. Demikian pula bahan kepustakaan ilmiah dari luar negeri juga sulit diperoleh. Hal ini mungkin disebabkan belum berkembangnya system dokumentasi, tidak adanya atau kurangnya komunikasi ilimiah antara peneliti, atau mahalnya biaya kirim atau perizinan, serta hal- hal birokratis lain yang menghambat pemanfaatan informasi ilmiah. 2. Kelemahan peneliti untuk memahami tulisan-tulisan dalam bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Ketidakmampuan membaca buku referensi dalam bahasa asing menyebabkan peneliti tidak dapat memanfaatkan informasi ilmiah dari luar negeri. Penguasaan bahasa asing, terutama bahasa Inggris, akan sangat membantu peneliti untuk mengikuti perkembangan informasi ilmiah. Hasil-hasil penelitian dan teori-teori yang sudah dikembangkan dan tertulis dalam bahasa Inggris tidak dimanfaatkan oleh peneliti yang mau memperdalam pengetahuan yang relevan dengan bidangnya bila dia tidak mampu membaca bahasa asing. 3. Rendahnya minat pada banyak peneliti untuk membaca tulisan ilmiah untuk dapat mengikuti perkembangan ilmu di bidangnya masing-masing. Kelihatannya kegemaran membaca karya ilmiah masih perlu digalakkan agar peneliti selalu dapat mengikuti perkembangan ilmu yang ada. Untuk mengurangi hambatan pertama di atas peneliti dapat menghubungi lembaga lain atau koleganya untuk saling menukar informasi dan meminjam buku-buku ilmiah yang baru. Selain dari itu, usaha menerjemahkan buku-buku berbahasa asing, terutama yang berbahasa Inggris, perlu digalakkan dan ditangani dengan sungguh-sungguh. E. Strategi Studi Kepustakaan Peneliti sebaiknya sudah menentukan lebih dahulu sumber informasi apa yang akan diperiksa. Urutan kegiatan secara efektif dapat dimulai dengan mencari informasi referensi yang bersifat umum sebelum menuju ke pencarian yang lebih khusus. Untuk melakukan pencarian informasi diperlukan langkah-langkah berikut ini: 1. Mendaftar semua variable yang perlu diteliti. 2. Mencari setiap variable pada "subject encyclopedia". 3. Memilih deskripsi bahan-bahan yang diperlukan dari sumber-sumber yang tersedia.
  • 9. 4. Memeriksa indeks yang memuat variable-variabel dan topik masalah yang diteliti. 5. Selanjutnya yang menjadi lebih khusus adalah mencari artikel-artikel, buku-buku, dan biografi yang sangat membantu untuk mendapatkan bahan-bahan yang relevan dengan masalah yang diteliti. 6. Setelah informasi yang relevan ditemukan, peneliti kemudian "mereview" dan menyusun bahan pustaka sesuai dengan urutan kepentingan dan relevansinya dengan masalah yang sedang diteliti. 7. Bahan-bahan informasi yang diperoleh kemudian dibaca, dicatat, diatur, dan ditulis kembali. Untuk keperluan ini biasanya peneliti dapat menggunakan dua macam kartu, yaitu kartu bibliografi (bibliography card) dan kartu catatan (content card). Agar dapat dibedakan, kedua kartu tersebut dapat berbeda wamanya. Kartu bibliografi dibuat untuk mencatat keterangan tentang judul buku, majalah , surat kabar, dan jurnal. Catatan pada kartu bibliografi berisikan nama pengarang, judul buku, penerbit, dan tahun penerbitannya. Sedangkan pada kartu catatan atau content card, peneliti dapat menulis kutipan (quotation) dari tulisan tertentu, saduran, ringkasan, tanggapan atau komentar peneliti terhadap apa yang telah dibaca. 8. Dalam langkah terakhir, peneliti menyusun dan menuliskan kembali informasi-informasi tersebut dalam bentuk essay. Tulisan ini nantinya akan dimasukkan di laporan penelitian. Dan hasil studi kepustakaan atau telaah kepustakaan kita akan merumuskan kerangka pemikiran atau landasan teori untuk penelitian. Kerangka pemikiran atau landasan teori dijabarkan dan tinjauan pustaka dan disusun oleh peneliti sebagai tuntunan untuk memecahkan permasalahan dan untuk merumuskan hipotesis. (Untuk jenis penelitian non hipotesis misalnya penelitian historis tidak diperlukan rumusan hipotesis.) Dalam hal ini dijelaskan hubungan antar variable atas kajian teoritis dan penelitian sebelumnya. Kerangka pemikiran atau landasan teori sebaiknya juga disajikan dalam bentuk diagram alit- yang berisi persamaan matematis ataupun model konseptual yang menggambarkan hubungan antar variable. Model atau diagram alir tersebut disusun berlandaskan teori-teori dan hasil telaah kepustakaan, yang digunakan sebagai premis atau pernyataan yang telah diterima kebenarannya. Dalam kerangka pemikiran atau landasan teori lazimnya tidak ada rujukan lagi.
  • 10. F. Langkah-Langkah melakukan Telaah Pustaka Pada dasarnya, Telaah Pustaka dilakukan dalam dua tahap berkut: 1. Penetapan Strategi Pencarian, terdiri dari: a. Pendefinisian topik pencarian − sebelum memulai Telaah Pustaka definisikan dahulu pertanyaan penelitian (masalah penelitian). Apa tujuan penelitian? Apa artinya? Apa kata kunci yang digunakan? Sinonim, variasi ejaan kata kunci? Apa yang sudah Anda ketahui tentang topik penelitian? Ruang lingkup penelitian? Apa Anda perlu mencari semua penelitian yang pernah dilakukan, atau cukup 10 tahun terakhir? b. Pengumpulan daftar kata kunci – sebelum memulai pencarian informasi, perlu dkembangkan strategi pencarian yang akan efektif menemukan informasi yang berguna. Seringkali pertanyaan penelitian perlu dipecah menjadi: kata kunci atau frasa; mulai melakukan pencarian; dan evaluasi hasil pencarian, apakah perlu dilakukan perluasan, penyempitan, atau perubahan cakupan pencarian? Pecahlah topik Anda ke dalam kata kunci atau frasa. Termasuk juga konsep dalam topik penelitian. Kata kunci menjadi dasar pencarian. Berguna juga mencari padanan kata atau terminologi dalam kamus, ensiklopedia dan thesaurus sehingga dapat memperluas pencarian Contoh 1: A New Compressive Imaging Camera Architecture using Optical-Domain Compression Dharmpal Takhar, Jason N. Laska, Michael B. Wakin, Marco F. Duarte, Dror Baron, Shriram Sarvotham, Kevin F. Kelly, Richard G. Baraniuk Department of Electrical and Computer Engineering Rice University Keywords: Compressed sensing, sparsity, incoherent projections, random matrices, linear programming, imaging, camera Contoh 2: Platform independent overall security architecture in multi-processor system-on-chip integrated circuits for use in mobile phones and handheld devices a b A. Ashkenazi and D. Akselrod
  • 11. a Freescale Semiconductor Inc., 6501 William Cannon Drive West, Austin, Texas 78735, United States b Electrical and Computer Engineering Department, McMaster University, Hamilton, ON, Canada L8S 4K1 Keywords: Security architecture; Mobile phones; Handheld devices; Wireless security; Platform- independent security architecture Gunakan kata kunci untuk pencarian di halaman glossary dalam buku teks, di internet (Search Engine: Google, Yahoo, website jurnal-jurnal ilmiah, atau website universitas atau lembaga penelitian) 2. Identifikasi Sumber Pustaka Informasi tersedia dalam berbagai format. Pilihlah sumber pustaka sesuai penelitian Anda. Sumber pustaka disusun dari yang nilainya paling tinggi adalah: • Jurnal Ilmiah • Makalah/Prosiding Konferensi/Seminar • Working Paper • Publikasi Pemerintah • Thesis dan Disertasi (tidak dipublikasikan) • Buku Teks • Bahan Referensi: Ensiklopedia, Kamus Nilai pustaka ditentukan oleh sifat kebaruan pustaka dan luasnya publikasi pustaka. Internet memungkinkan pencarian informasi berkait dengan topik menjadi sangat mudah. Beberapa makalah dapat diakses dengan gratis. G. Alat bantu Telaah Pustaka Berikut adalah alat bantu mencatat bahan pustaka yang Anda temukan 1. Kartu Indeks Pustaka Gunakan kartu (dapat berupa kartu pos) untuk menulis Judul makalah, pengarang, sumber makalah, tahun penulisan, abstrak, kata kunci dan komentar atau kritik atas makalah tersebut. Susun Kartu Indeks berdasarkan topik atau secara alfabetis. Usahakan urutan kartu selalu dapat di-update, demikian juga komentar atas makalah dapat ditambahkan dari waktu ke waktu.
  • 12. 2. B. EndNote EndNote adalah versi elektronik kartu indeks pustaka. Updating makalah (reference) dapat dilakukan dengan cepat dan sesuai sumber (jurnal, buku, prosiding, dll). Tempat penyimpanan makalah dapat dituliskan dan dapat di-Link dari EndNote. Hasil penyimpanan di EndNotes dapat langsung diintegrasikan (di-copy) ke dalam pengolah kata (MS Word), sehingga dengan mudah dan cepat Anda dapat membuat Daftar Pustaka. Contoh Endnotes: H. Penulisan Telaah Pustaka Dari pelbagai versi penulisan telaah pustaka, terdapat dua versi penulisan yang paling umum digunakan, yaitu: 1. Penomoran, Nomor yang kemudian dihubungkan dengan urutan pustaka dalam Daftar Pustaka 2. Penggunaan Nama Penulis dan Tahun penulisan diterbitkan Contoh Penulisan Telaah Pustaka dengan Penomoran
  • 13. ………….. Secure Hash Algorithm (SHA-1) [15] is a hash function that computes a condensed representation of the code image file. When code image of any length which is less than 264 bits is input, the SHA-1 produces a 160-bit output called a message digest. The message digest is then signed using RSA digital signature. Since the target code image size is of the order of 8Mbytes to 64Mbytes, signing the message digest itself rather than the code image improves the efficiency of the process and dramatically reduces the boot procedure time. RSA [16] is a public-key cryptosystem that is used by the HAB to authenticate the code image SHA-1 digest. Catatan: [15] dan [16] adalah urutan sumber pustaka dalam Daftar Pustaka. Dengan metode penomoran, Daftar Pustaka tidak harus disusun secara alfabetis. Nomor urutan diberikan berdasarkan urutan penyebutan dalam makalah. Lihat Cuplikan Daftar Pustaka di bawah ini References ……….. [14] Kaspersky Lab, Viruses move to mobile phones, June 14, 2004. http://www.kaspersky.com. [15] Federal Information Processing Standards Publication (FIPS), Publication 180-1, April 17, 1995. [16] Rivest R, Shamir A, Adleman L. A method for obtaining digital signatures and public-key cryptosystems. Commun ACM 1978;21(2):120–6. [17] Moyer W, Fitzimmons M. Integrated circuit security and method therefore, Patent application No. 10/100,462, Pub. # US 2003/0177373 A1, Publication Date September 18, 2003, Freescale Semiconductor, Inc. ……….. ……………… Since greedy algorithms select the dictionary vector that explains the most energy from the image, it turns out to be unnecessary to check all possible coefficients at each iteration. Rather, the next most significant coefficient at each stage is likely to be among the children of the currently selected coefficients. By limiting the greedy algorithmto search only among these elements of the dictionary, the computational complexity of the TMP algorithm is significantly reduced compared to the original MP 21 algorithm. Additionally, by considering the contribution of all the elements of the chain of coefficients anchored at the root of the quad-tree, the salient edge features of the signal under consideration can 22 reconstructed with higher priority and accuracy by the TMP algorithm. References …………….. 20. S. Chen, D. Donoho, and M. Saunders, “Atomic decomposition by basis pursuit,” SIAM J. on Sci. Comp., vol. 20, no. 1, pp. 33–61, 1998. 21. M. F. Duarte, M. B. Wakin, and R. G. Baraniuk, “Fast reconstruction of piecewise smooth signals from random projections,” in Proc. SPARS05, (Rennes, France), Nov. 2005. 22. C. La and M. N. Do, “Signal reconstruction using sparse tree representation,” in Proc. Wavelets XI at SPIE Optics and Photonics, (San Diego), Aug. 2005.
  • 14. 23. G. Cormode and S. Muthukrishnan, “Towards an algorithmic theory of compressed sensing,” DIMACS Tech. Report 2005-25, September 2005 ……………….. Contoh Penulisan Telaah Pustaka dengan Nama dan Tahun The possibility of expressing a common background to study telecommunication and water (and sewerage) industries has been made explicitly by Grout (2001) for the United Kingdom and I think his approach can be applied to other countries. I now turn to an illustrative case for this utility industry in Sicily Italy. Catatan: Yang dituliskan hanyalah nama belakang penulis. Dengan metode Nama dan Tahun, Daftar Pustaka disusun alfabetis. Lihat Cuplikan Daftar Pustaka di bawah ini References …………. Clemons E., Santamaria J. (2002), ”Manoeuver Warfare”, Harvard Business Review, April: 46-53. Drucker P. (1973), Management: Task, Responsibilities and Practices, N. Y. USA: Harper & Row. Grout P. A. (2001), ”Competition Law in Telecommunications and Its Implications for Common Carriage of Water”, Utilities Policy, 10: 137- 149. Keegan J. (2004), Intelligence in War. Knowledge of the Enemy from Napoleon to Al-Qaeda, London UK: Pimlico. ……….... Catatan: Jika terdapat dua atau tiga nama pengarang, semua nama belakang dituliskan Misalnya: …………………………. menurut (Johnson dan Thomson, 2006) atau Bernstein, Druphaka dan Padula (2005) merumuskan…………………. Jika lebih dari tiga nama, maka hanya nama belakangpengarang pertama yang ditulis, lalu tambahkan kata et al. (singkatan et alli (Yun) = dan teman-teman). Jadi jika sebuah makalah ditulis oleh: Dharmpal Takhar, Jason N. Laska, Michael B. Wakin, Marco F. Duarte, Dror Baron, Shriram Sarvotham, Kevin F. Kelly, Richard G. Baraniukh, maka nama yang ditulis adalah: ………………………… menurut Takhar,et al. (2007)………. Jika sebuah pernyataan diambil dari makalah yang sudah dikutip oleh penulis lain, maka gunakan kata: dalam (atau in). Dan tuliskan nama penulis dan tahun penerbitan makalah asli dan
  • 15. sumbernya. Cara ini tidak dianjurkan. Sebisa mungkin telaah-lah pustaka dari sumbernya langsung. Contoh: ……………….. Persamaan ini merupakan derivatif persamaan lintasan partikel atom yang dimodifikasi (Nasution, 1995 dalam Makaliwe, 2006) The concept has been proved to be efficiently apllied to solve the problem of ……… (Baruson, 2000 in Atkinsson, 2007). I. Kesalahan dalam Melakukan Telaah Pustaka Beberapa kesalahan yang mungkin dilakukan saat melakukan Telaah Pustaka 1. Terlalu banyak mengumpulkan Pustaka Terlalu asyik mencari dan menelusuri malah menyebabkan menyebabkan Anda tidak mulai menulis telaah Anda bahkan mungkin membuat fokus pada topik penelitian berubah. Kumpulkan bahan pustaka, baca dan mulailah menelaah. 2. Kecenderungan Menggabungkan terlalu Banyak Penelitian Anda tidak melakukan telaah, tapi hanya mencantumkan berbagai penelitian. Ini juga berkait dengan penggunaan istilah Daftar Pustaka (Bibliography) atau Acuan (References). Daftar Pustaka cenderung mencantumkan semua pustaka yang Anda baca tetapi belum tentu Anda gunakan dalam penelitian. References (Acuan) di sisi yang lain hanya mencantumkan bahan pustaka yang benar-benar Anda gunakan. 3. Pastikan Sumber Pustaka Anda adalah Sumber yang Terpercaya Hal ini terutama sangat penting bila menemukan sumber dari Internet. Seringkali sumber ini dapat diakses dalam waktu terbatas. Karena itu, catat tanggal Anda mengakses pustaka tersebut. Pada beberapa kasus, makalah/penelitian yang ditulis dan diterbitkan di internet tidak benar- benar ada atau dilakukan. Bila ragu, hubungi penulisnya (misalnya dengan e-mail).
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Purwanto, Wawan. Modul Metodologi Penelitian: Modul Ke 12 Kajian Studi Kepustakaan. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana Siregar, Suzanna Lamria. Bahan Kuliah Metodologi Penelitian – Teknik Elektro. (http://ssiregar.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/6869/04_lecture_telaah_pustaka.pd f)