Sella jatuh cinta dengan Mario yang ditemuinya di panti asuhan. Hubungan mereka berjalan bahagia selama dua setengah tahun hingga tiba-tiba Mario menjauh tanpa penjelasan. Sella kemudian menerima surat dari Amerika yang mengungkapkan bahwa Mario menderita kanker dan meninggal setelah pergi ke Amerika untuk pengobatan, meninggalkan Sella dalam kesedihan
1. Surat dari Amerika
Mario. Nama lengkapnya Mario Maurer. Dia adalah pangeran hati
Sella. Tidak ada cowok lain yang mampu mengisi setiap bilik hati Sella
kecuali dia. Tampan, baik hati, suka menolong itulah profil sekilas
tentang Mario. Lesung pipi diwajah putih Sella muncul jika dia sedang
memikirkan kekasihnya itu.
Pertemuan mereka berawal di sebuah Panti asuhan. Setelah
pulang sekolah Sella selalu menyempatkan waktunya pergi ke sebuah
panti asuhan yang berada didekat rumahnya. Sella suka bermain
bersama anak-anak yang kurang beruntung disana, malah sering juga
ia menyisihkan sedikit uang sakunya atau tabungannya untuk
disumbangkan kesana.
Lambat laun Sella dipertemukan dengan anak si pemilik panti
asuhan. Dialah Mario. Kebetulan juga ternyata cowok blasteran Jawa-
Thailand itu bersekolah di SMA yang sama dengan Sella.
Seiring berjalannya sang waktu, Sella dan Mario jatuh cinta.
Awalnya Sella menolak tawaran cinta Mario, mengingat dia hanyalah
anak tukang becak yang miskin dan mampu bersekolah karena
mengandalkan beasiswa. Ia merasa tidak pantas. Sedangkan Mario
adalah seorang cowok yang sangat populer, ia sangat pandai dalam
bermusik terutama gitar. Hal itu semakin menambah kekaguman
setiap cewek disekolahnya, membuat banyak hati cowok yang iri
padanya.
Air mata mulai mengalir dipipi Sella saat ia mengucapkan kata
penolakkan, ia merasa malu, merasa tidak pantas, merasa Mario
2. terlalu perfect untuknya. Tapi dengan sigapnya Mario mengusap
lembut air mata itu. Berulang kali Mario bilang “Itu semua bukan suatu
masalah bagiku. Dengar, aku ingin sekali membuat seluruh cowok
didunia ini iri padaku karena aku telah mempunyai cewek cantik dan
pintar sepertimu. Bantulah aku...aku menyayangimu. Boleh kan aku
jadi pacarmu?” lalu perlahan Sella mengangguk sebagai tanda setuju.
Disekolah mereka berdua menjadi bahan perbincangan. Banyak
cewek sekelas Sella yang memperoloknya. Pantas saja, karena barusan
diacara pentas musik sekolah, Mario menyanyikan sebuah lagu
romantis karya Bruno Mars bertajuk “Just the way you are” dengan
indahnya dan berkata, “this song for my girl, Sella”. Kata singkat,
namun bermakna itu cukup membuat heboh para cewek. Mereka tak
habis pikir, gadis miskin seperti Sella bisa mendapatnya Mario, pujaan
hati mereka.
Sella berusaha tidak memperdulikan semua itu. Bel tanda pulang
berbunyi, dia mempercepat langkahnya menuju parkiran sekolah.
Walaupun berbeda kelas, Mario dengan setia menunggu Sella untuk
mengantarnya pulang. Dilihatnya cowok itu sedang berdiri disamping
mobil jazz biru miliknya. Begitu melihat sosok yang ia tunggu Mario
langsung membukakan pintu mobilnya. Hari ini adalah malam
minggu, seperti biasa Mario dan Sella pergi ke panti asuhan untuk
sekedar berbagi. Mario memesankan pizza untuk anak-anak di panti
asuhan. Sella sedang dengan sabarnya menyuapi salah seorang anak
panti yang buta, anak itu memang sudah terbiasa dengan Sella.
Sedang Mario terlihat masih membagikan kardus pizza itu merata.
Dua setengah tahun sudah hubungan Mario dengan Sella terjalin
dengan bahagia. Sampai suatu ketika Mario terlihat menjauhi Sella.
Entah tidak Jelas apa sebabnya. Hal itu membuat Sella bingung. Di
3. sms berkali-kali, ditelepon tetap saja dia membisu. Disekolah saja
Mario selalu menghindar.
Hari-hari Sella kini seperti pelangi yang telah kehilangan
warnanya. Betapa tidak, cowok yang membuat hari-harinya berwarna,
selama setengah tahun lamanya betah mencampaknya tak jelas.
Sehari setelah pengumuman kelulusan, Sella bertekad pergi
mngunjungi rumah Mario. Ia berusaha mencoba, mencoba sekali lagi
berbicara dengan Mario mencari kejelasan. Bukannya Mario, Sella
malah bertemu dengan pembantunya. Pembantu itu mengatakan
kalau Mario sudah pindah ke Amerika, ia mengurus segala persiapan
untuk kuliah kesana. “Amerika? Mengapa Amerika? bukankah dia dulu
pernah bilang kalau dia ingin bersekolah di Indonesia saja?” pekik
Sella kaget. Pembantu itu menjelaskan lagi kalau Mario di Amerika
bukan hanya untuk menuntut ilmu tetapi juga karena janjinya dengan
tunangannya untuk bertemu disana, dan kuliah bersama. Perih sekali
rasanya hati Sella mendengar ucapan itu, tunangannya? Jadi Mario
sudah tunangan? Itukah alasan dia menjauhiku selama ini? Sella
benar-benar merasa tertipu, ia tidak menyangka, Mario tega
melakukan semua itu.
Hari demi hari yang dilalui Sella seperti dipenuhi dengan duri,
duri yang setiap saat bisa menusuk hatinya, menusuk raganya,
menusuk setiap bagian dari tubuhnya. Minggu-minggu yang
dilaluinya menjadi kelabu. Dia masih enggan untuk mencari pengganti
Mario. Dia sangat mencintainya. Hingga pada suatu hari, datang
sebuah kiriman berupa amplop yang ternyata dari Amerika. Sella
terheran-heran, sekaligus takut. “apakah ini adalah undangan
pernikahan Mario?” tanyanya dalam hati. Dibukanya pelan amplop
berwarna ungu ditangannya, warna kesukaannya, amplop itu berisi
4. selembar kertas yang telah terlipat menjadi 2 bagian, kertas itu sedikit
lecek seperti kertas yang telah kering karena habis terkena air hujan.
Isinya
Dear Sella,
Maaf, maafkan aku
Maafkan aku ya....
Maafkan aku yang selama ini mengabaikanmu
Aku tidak tahu apakah caraku ini benar atau salah
Aku tahu betapa sakitnya dirimu
Begitupun aku sayang. Aku sakit, sakit sekali karena telah bohong kepadamu, menyimpan
semua ini darimu
Aku sakit setiap kali aku menyakitimu
Mencoba menahan semua tangis, tapi aku tak bisa.
aku tahu waktuku sudah tidak akan lama karena kanker ini, kanker ini semakin hari
semakin parah. lalu keluargaku membawaku ke Amerika demi menjalani pengobatan.
Setahun aku menjauh dari kehidupanmu membuatku tersiksa, membuatku mati perlahan,
namun itulah yang terbaik karena kupikir waktu setahun sudah cukup membuatm.u
melupakanku.
Jangan sedih ya pintar, mungkin saat ini aku sudah tidak ada lagi di dunia ini, tapi aku
bahagia, aku sangat bahagia bisa mengenalmu, walau hanya sebentar
Oh iya, biar nggak sedih main gih ke panti asuhan sekarang, aku dengar adek buta itu
sudah bisa melihat lho..
Udah dulu ya, aku lega sekarang. Ingat, aku akan selalu mencintaimu.
Mungkin ragaku sudah tidak ada lagi, tapi tidak untuk cintaku, cintaku padamu
Our love is not end with sad ending or happy ending, because we know that true love is
never ends ♥
With so much love
Mario
5. Tubuh Sella terasa berat, kakinya rasanya lunglai tak bisa seakan tak
bisa melangkah lagi. Pikirannya hanya tertuju pada mario, air matanya
menetes semakin derasnya, ia sedih, ia menyesal kenapa ia bau tahu
keadaan mario sekarang. Sekarang disaat dia tidak ada. Saat
semuanya tak mungkin terulang lagi dan hanya bisa menjadi
kenangan termanis dihidupnya. Tapi ia sadar, ini sudah takdir Illahi,
takdir yang tidak dapat di rubah dengan cara apapun. Sella
menguatkan hatinya, mencoba untuk tegar dan menerima bahwa dia
sudah tidak ada, untuk selamanya.