SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  14
Télécharger pour lire hors ligne
(b)

Aliran data yang terjadi dan perubahan-perubahan data yang ditransfer dari flash disk A
tersebut ke flash disk C adalah :


W – 3 – 2 – 5 – 4 – 1 – 2 – 8 – 7 – 1 – 3 – 12 – 11 – 2 – 3 – 18


(c)

Tentukan aliran data yang terjadi dan perubahan-perubahan data yang ditransfer dari
flash disk tersebut sampai pada akhirnya dapat disimpan di salah satu drive local yang
terdapat
di dalam komputer !


15 – 3 – 2 – 8 – 7 – 1 – 3 – 6
2. a.Metode Akses Memori
Terdapat empat jenis pengaksesan satuan data, sbb :
- Sequential Access
- Memori diorganisasikan menjadi unit-unit data, yang disebut
record.
- Akses dibuat dalam bentuk urutan linier yang spesifik.
- Informasi pengalamatan dipakai untuk memisahkan record-record
dan untuk membantu proses pencarian.
- Mekanisme baca/tulis digunakan secara bersama (shared
read/write mechanism), dengan cara berjalan menuju lokasi yang
diinginkan untuk mengeluarkan record.
- Waktu access record sangat bervariasi.
- Contoh sequential access adalah akses pada pita magnetik.
- Direct Access
- Seperti sequential access, direct access juga menggunaka shared
read/write mechanism, tetapi setiap blok dan record memiliki
alamat yang unik berdasarkan lokasi fisik.
- Akses dilakukan secara langsung terhadap kisaran umum (general
vicinity) untuk mencapai lokasi akhir.
- Waktu aksesnya bervariasi.
- Contoh direct access adalah akses pada disk.

- Random Access
- Setiap lokasi dapat dipilih secara random dan diakses serta
dialamati secara langsung.
- Waktu untuk mengakses lokasi tertentu tidak tergantung pada
urutan akses sebelumnya dan bersifat konstan.
- Contoh random access adalah sistem memori utama.
- Associative Access
- Setiap word dapat dicari berdasarkan pada isinya dan
bukan berdasarkan alamatnya.
- Seperti pada RAM, setiap lokasi memiliki mekanisme
pengalamatannya sendiri.
- Waktu pencariannya tidak bergantung secara konstan
terhadap lokasi atau pola access sebelumnya.
- Contoh associative access adalah memori cache.
B.

struktur eksternal memory beserta komponennya




 Struktur dari sebuah cakram penyimpanan
 data:
 (A) track
 (B) sektor geometris
 (C) track sector
 (D) cluster
Cluster, atau allocation unit (unit alokasi) dalam beberapa sistem berkas (file system)
dan pengorganisasian disk, seperti File Allocation Table dalam sistem operasi MS-DOS
dan NTFS dalam Windows NT merujuk kepada kumpulan sektor media penyimpanan
yang digunakan oleh sistem operasi sebagai sebuah kesatuan, yang dapat digunakan
untuk menyimpan informasi di dalam berkas atau direktori. Cluster dimaksudkan untuk
mengurangi keborosan dalam melakukan manajemen terhadap struktur data di dalam
hard disk, sehingga sistem berkas tidak akan mengalokasikan sektor disk fisik, tetapi
sekumpulan sektor yang saling bedekatan.

Ukuran cluster bervariasi, tergantung format sistem berkas yang digunakan dan juga
kapasitas media penyimpanan (atau kapasitas partisi). Umumnya, sebuah cluster terdiri
dari 1 sektor hingga 128 sektor. Untuk sebuah cakram yang menggunakan sektor dengan
ukuran 512 bytes, sebuah cluster berukuran 512 byte akan memakan satu buah sektor,
sementara cluster 4 kilobyte akan memakan 8 sektor.
Semakin besar ukuran cluster, maka semakin cepat proses transfer data yang
dapat dilakukan, dan berlaku sebaliknya, karena memang sistem operasi
menganggap sektor sebanyak itu sebagai satu kesatuan (daripada
menggunakan sektor-sektor yang kecil). Meskipun demikian, semakin besar
ukuran cluster dapat menyebabkan fragmentasi internal dan banyaknya
ruangan yang terbuang (khususnya jika digunakan untuk menyimpan berkas-
berkas yang kecil dalam jumlah yang besar), jika dibandingkan dengan
ukuran cluster yang kecil; ruangan yang terbuang tersebut dinamakan juga
dengan slack space. Semakin kecil ukuran cluster, maka semakin efisien
penggunaan ruangan media penyimpanan, persentase fragmentasi yang
lebih rendah, meski mengakibatkan dengan kinerja yang kurang begitu
bagus.
Beberapa desain sistem berkas dengan ukuran cluster yang kecil (seperti
halnya NTFS dari keluarga sistem operasi Windows NT) menggunakan
memori cache tambahan yang dapat meningkatkan kinerja sistem berkas
tersebut, dengan tetap mempertahankan ukuran cluster yang relatif kecil.
Sistem berkas NTFS, dengan hanya menggunakan ukuran cluster 4 KB (8
sektor), dapat mengalamati hingga 16 Terabyte; bandingkan dengan FAT32,
yang menggunakan ukuran cluster 32 KB (64 sektor), hanya dapat
mengalamati hingga 2 Terabyte saja.

Penentuan ukuran cluster dapat dilakukan saat pemformatan dilakukan,
meski hal ini kurang disarankan (sistem operasi akan menentukan ukuran
cluster secara otomatis berdasarkan kapasitas media penyimpanan). Dalam
keluarga sistem operasi Windows NT, utilitas command-line format atau
snap-in MMC Disk Management (pada Windows 2000 ke atas) dapat
melakukannya.
C.

pemformatan disk yaitu tepatnya pada sektor fisik ke 26


                                                     Bidang
                                               Gap 1 ID 29       Gap 2 Bidang Gap
                                                                       data 29 3
                                                 17       7        41      515   20

                                                              600 bytes/sektor
D.

Single side dan Double Side


SSDD awalnya disebut Single Sided, Double Density, suatu format
(biasanya 5 ¼ ") floppy disk yang biasanya bisa menampung 35-40
trek dari sembilan 512-byte (atau 18 256-byte) masing-masing sektor.
Hanya satu sisi disk itu digunakan, meskipun beberapa pengguna
tidak menemukan yang melubangi tambahan ke jaket disk akan
memungkinkan penciptaan disk "Flippy" yang bisa secara manual
diserahkan untuk menyimpan data tambahan pada sisi sebaliknya.

Single-sided disk mulai menjadi "usang" segera setelah pengenalan PC
5150 asli IBM pada tahun 1981, yang digunakan 360Kb double-sided
double-density drive. Ironisnya tahun yang sama, Commodore merilis
sebuah sistem floppy disk yang dapat menyimpan data 1MB tetapi
tidak diterima dengan baik di sebagian karena pengguna mereka
merasa bahwa itu berlebihan.
Perbedaan Single Side dan Double side

• pada single side peletakan IC (ato biasa disebut chipset)
  hanya pada salah satu sisi RAM, biasanya ada 8 IC.

• sedangkan pada dual side, IC diletakan pada kedua
  sisinya, biasanya ada 16 IC.
  Misal RAM kingtut 512 MB single side (8 IC) berarti pada
  masing2 IC punya kapasitas 64m
• Double-sided kedua sisi permukaannya dimagnetisasi
• Single-sided hanya satu permukaan yang dimagnetisasi
  (disk bermuka tunggal)
E.

  Penjelasan dan perbedaan Single platters dan Double platters



Single Platter, hanya memiliki satu buah piringan saja untuk tempat
penyimpan yang tersedia
Multiple Platter
Satu head per side
Semua head digabung dan di-align
Track-track yg setiap platter membentuk cylinder
Data dipecah berdasarkan cylinder
- Mengurangi gerakan head
- Meningkatkan kecepatan (transfer rate)

Contenu connexe

Tendances

Bab 6 media penyimpanan data
Bab 6 media penyimpanan dataBab 6 media penyimpanan data
Bab 6 media penyimpanan dataaulia sriwahyuni
 
MANAJEMEN DISK Mata Kuliah Sistem Operasi
MANAJEMEN DISK Mata Kuliah Sistem OperasiMANAJEMEN DISK Mata Kuliah Sistem Operasi
MANAJEMEN DISK Mata Kuliah Sistem OperasiAsep Jaenudin
 
File system di linux
File system di linuxFile system di linux
File system di linuxDhea Dhea
 
Sistem berkas
Sistem berkasSistem berkas
Sistem berkasMr. FM
 
Sistem berkas-ajar-3
Sistem berkas-ajar-3Sistem berkas-ajar-3
Sistem berkas-ajar-3suin01
 
Sistem organisasi dasar
Sistem organisasi dasarSistem organisasi dasar
Sistem organisasi dasarAlvin Setiawan
 
Struktur sistem operasi softwere (kelompok 2)
Struktur sistem operasi softwere (kelompok 2)Struktur sistem operasi softwere (kelompok 2)
Struktur sistem operasi softwere (kelompok 2)Karto_Diansyah
 
Hardisk dan perkembangannya
Hardisk dan perkembangannyaHardisk dan perkembangannya
Hardisk dan perkembangannyaistiqma
 

Tendances (18)

Bab 6 media penyimpanan data
Bab 6 media penyimpanan dataBab 6 media penyimpanan data
Bab 6 media penyimpanan data
 
Power Point \ PPT - Memori Eksternal
Power Point \ PPT - Memori EksternalPower Point \ PPT - Memori Eksternal
Power Point \ PPT - Memori Eksternal
 
Magnetic disk
Magnetic diskMagnetic disk
Magnetic disk
 
MANAJEMEN DISK Mata Kuliah Sistem Operasi
MANAJEMEN DISK Mata Kuliah Sistem OperasiMANAJEMEN DISK Mata Kuliah Sistem Operasi
MANAJEMEN DISK Mata Kuliah Sistem Operasi
 
File system di linux
File system di linuxFile system di linux
File system di linux
 
Secondary storage
Secondary storageSecondary storage
Secondary storage
 
Sistem berkas
Sistem berkasSistem berkas
Sistem berkas
 
Os ppt.12
Os ppt.12Os ppt.12
Os ppt.12
 
Sistem berkas-ajar-3
Sistem berkas-ajar-3Sistem berkas-ajar-3
Sistem berkas-ajar-3
 
Sistem organisasi dasar
Sistem organisasi dasarSistem organisasi dasar
Sistem organisasi dasar
 
Bab 4 storage hardware
Bab 4 storage hardwareBab 4 storage hardware
Bab 4 storage hardware
 
the storage
the storagethe storage
the storage
 
Pertemuan 3
Pertemuan 3Pertemuan 3
Pertemuan 3
 
Sistem Operasi -
Sistem Operasi - Sistem Operasi -
Sistem Operasi -
 
Struktur sistem operasi softwere (kelompok 2)
Struktur sistem operasi softwere (kelompok 2)Struktur sistem operasi softwere (kelompok 2)
Struktur sistem operasi softwere (kelompok 2)
 
MAKALAH HARDISK DAN RAM
MAKALAH HARDISK DAN RAMMAKALAH HARDISK DAN RAM
MAKALAH HARDISK DAN RAM
 
Hardisk dan perkembangannya
Hardisk dan perkembangannyaHardisk dan perkembangannya
Hardisk dan perkembangannya
 
Pertemuan 12 rev 310108_ok
Pertemuan 12 rev 310108_okPertemuan 12 rev 310108_ok
Pertemuan 12 rev 310108_ok
 

Similaire à ALIRAN DATA

Bab 5 peralatan penyimpanan data
Bab 5   peralatan penyimpanan dataBab 5   peralatan penyimpanan data
Bab 5 peralatan penyimpanan dataKhairil Umaro
 
File system di linux
File system di linuxFile system di linux
File system di linuxDhea Dhea
 
EXTERNAL MEMORY ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER.ppt
EXTERNAL MEMORY ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER.pptEXTERNAL MEMORY ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER.ppt
EXTERNAL MEMORY ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER.pptssuser58c832
 
Perakitan komputer media penyimpan
Perakitan komputer media penyimpanPerakitan komputer media penyimpan
Perakitan komputer media penyimpanVictor Tengker
 
Yuliana - Manajemen Memori Sistem Operasi
Yuliana  -  Manajemen Memori Sistem OperasiYuliana  -  Manajemen Memori Sistem Operasi
Yuliana - Manajemen Memori Sistem Operasibelajarkomputer
 
Bab 4 memory internal
Bab 4 memory internalBab 4 memory internal
Bab 4 memory internalzulin zul
 
Media Penyimpanan Berkas
Media Penyimpanan BerkasMedia Penyimpanan Berkas
Media Penyimpanan Berkasformatik
 
Media penyimpanan
Media penyimpananMedia penyimpanan
Media penyimpananLukfilAnam
 
Laporan harddisk
Laporan harddiskLaporan harddisk
Laporan harddiskArmanManalu
 
Laporan harddisk
Laporan harddiskLaporan harddisk
Laporan harddiskArmanManalu
 
Anggun Fatria - Manajemen Proses
Anggun Fatria - Manajemen ProsesAnggun Fatria - Manajemen Proses
Anggun Fatria - Manajemen Prosesbelajarkomputer
 

Similaire à ALIRAN DATA (20)

Eksternal memory
Eksternal memoryEksternal memory
Eksternal memory
 
Arsip akses materi 4
Arsip akses materi 4Arsip akses materi 4
Arsip akses materi 4
 
Bab 5 peralatan penyimpanan data
Bab 5   peralatan penyimpanan dataBab 5   peralatan penyimpanan data
Bab 5 peralatan penyimpanan data
 
File system di linux
File system di linuxFile system di linux
File system di linux
 
Pertemuan8
Pertemuan8Pertemuan8
Pertemuan8
 
Cache memory
Cache memoryCache memory
Cache memory
 
EXTERNAL MEMORY ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER.ppt
EXTERNAL MEMORY ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER.pptEXTERNAL MEMORY ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER.ppt
EXTERNAL MEMORY ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER.ppt
 
Perakitan komputer media penyimpan
Perakitan komputer media penyimpanPerakitan komputer media penyimpan
Perakitan komputer media penyimpan
 
Yuliana - Manajemen Memori Sistem Operasi
Yuliana  -  Manajemen Memori Sistem OperasiYuliana  -  Manajemen Memori Sistem Operasi
Yuliana - Manajemen Memori Sistem Operasi
 
Bab 4 memory internal
Bab 4 memory internalBab 4 memory internal
Bab 4 memory internal
 
Bab 4 memory internal
Bab 4 memory internalBab 4 memory internal
Bab 4 memory internal
 
Bab 4 memory internal
Bab 4 memory internalBab 4 memory internal
Bab 4 memory internal
 
Format harddisk
Format harddiskFormat harddisk
Format harddisk
 
Media Penyimpanan Berkas
Media Penyimpanan BerkasMedia Penyimpanan Berkas
Media Penyimpanan Berkas
 
Media penyimpanan
Media penyimpananMedia penyimpanan
Media penyimpanan
 
Pert.10 manajemen disk
Pert.10 manajemen diskPert.10 manajemen disk
Pert.10 manajemen disk
 
Laporan harddisk
Laporan harddiskLaporan harddisk
Laporan harddisk
 
Laporan harddisk
Laporan harddiskLaporan harddisk
Laporan harddisk
 
Pengantar Sistem Komputer
Pengantar Sistem KomputerPengantar Sistem Komputer
Pengantar Sistem Komputer
 
Anggun Fatria - Manajemen Proses
Anggun Fatria - Manajemen ProsesAnggun Fatria - Manajemen Proses
Anggun Fatria - Manajemen Proses
 

Dernier

Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 

Dernier (20)

Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 

ALIRAN DATA

  • 1.
  • 2.
  • 3. (b) Aliran data yang terjadi dan perubahan-perubahan data yang ditransfer dari flash disk A tersebut ke flash disk C adalah : W – 3 – 2 – 5 – 4 – 1 – 2 – 8 – 7 – 1 – 3 – 12 – 11 – 2 – 3 – 18 (c) Tentukan aliran data yang terjadi dan perubahan-perubahan data yang ditransfer dari flash disk tersebut sampai pada akhirnya dapat disimpan di salah satu drive local yang terdapat di dalam komputer ! 15 – 3 – 2 – 8 – 7 – 1 – 3 – 6
  • 4. 2. a.Metode Akses Memori Terdapat empat jenis pengaksesan satuan data, sbb : - Sequential Access - Memori diorganisasikan menjadi unit-unit data, yang disebut record. - Akses dibuat dalam bentuk urutan linier yang spesifik. - Informasi pengalamatan dipakai untuk memisahkan record-record dan untuk membantu proses pencarian. - Mekanisme baca/tulis digunakan secara bersama (shared read/write mechanism), dengan cara berjalan menuju lokasi yang diinginkan untuk mengeluarkan record. - Waktu access record sangat bervariasi. - Contoh sequential access adalah akses pada pita magnetik.
  • 5. - Direct Access - Seperti sequential access, direct access juga menggunaka shared read/write mechanism, tetapi setiap blok dan record memiliki alamat yang unik berdasarkan lokasi fisik. - Akses dilakukan secara langsung terhadap kisaran umum (general vicinity) untuk mencapai lokasi akhir. - Waktu aksesnya bervariasi. - Contoh direct access adalah akses pada disk. - Random Access - Setiap lokasi dapat dipilih secara random dan diakses serta dialamati secara langsung. - Waktu untuk mengakses lokasi tertentu tidak tergantung pada urutan akses sebelumnya dan bersifat konstan. - Contoh random access adalah sistem memori utama.
  • 6. - Associative Access - Setiap word dapat dicari berdasarkan pada isinya dan bukan berdasarkan alamatnya. - Seperti pada RAM, setiap lokasi memiliki mekanisme pengalamatannya sendiri. - Waktu pencariannya tidak bergantung secara konstan terhadap lokasi atau pola access sebelumnya. - Contoh associative access adalah memori cache.
  • 7. B. struktur eksternal memory beserta komponennya Struktur dari sebuah cakram penyimpanan data: (A) track (B) sektor geometris (C) track sector (D) cluster
  • 8. Cluster, atau allocation unit (unit alokasi) dalam beberapa sistem berkas (file system) dan pengorganisasian disk, seperti File Allocation Table dalam sistem operasi MS-DOS dan NTFS dalam Windows NT merujuk kepada kumpulan sektor media penyimpanan yang digunakan oleh sistem operasi sebagai sebuah kesatuan, yang dapat digunakan untuk menyimpan informasi di dalam berkas atau direktori. Cluster dimaksudkan untuk mengurangi keborosan dalam melakukan manajemen terhadap struktur data di dalam hard disk, sehingga sistem berkas tidak akan mengalokasikan sektor disk fisik, tetapi sekumpulan sektor yang saling bedekatan. Ukuran cluster bervariasi, tergantung format sistem berkas yang digunakan dan juga kapasitas media penyimpanan (atau kapasitas partisi). Umumnya, sebuah cluster terdiri dari 1 sektor hingga 128 sektor. Untuk sebuah cakram yang menggunakan sektor dengan ukuran 512 bytes, sebuah cluster berukuran 512 byte akan memakan satu buah sektor, sementara cluster 4 kilobyte akan memakan 8 sektor.
  • 9. Semakin besar ukuran cluster, maka semakin cepat proses transfer data yang dapat dilakukan, dan berlaku sebaliknya, karena memang sistem operasi menganggap sektor sebanyak itu sebagai satu kesatuan (daripada menggunakan sektor-sektor yang kecil). Meskipun demikian, semakin besar ukuran cluster dapat menyebabkan fragmentasi internal dan banyaknya ruangan yang terbuang (khususnya jika digunakan untuk menyimpan berkas- berkas yang kecil dalam jumlah yang besar), jika dibandingkan dengan ukuran cluster yang kecil; ruangan yang terbuang tersebut dinamakan juga dengan slack space. Semakin kecil ukuran cluster, maka semakin efisien penggunaan ruangan media penyimpanan, persentase fragmentasi yang lebih rendah, meski mengakibatkan dengan kinerja yang kurang begitu bagus.
  • 10. Beberapa desain sistem berkas dengan ukuran cluster yang kecil (seperti halnya NTFS dari keluarga sistem operasi Windows NT) menggunakan memori cache tambahan yang dapat meningkatkan kinerja sistem berkas tersebut, dengan tetap mempertahankan ukuran cluster yang relatif kecil. Sistem berkas NTFS, dengan hanya menggunakan ukuran cluster 4 KB (8 sektor), dapat mengalamati hingga 16 Terabyte; bandingkan dengan FAT32, yang menggunakan ukuran cluster 32 KB (64 sektor), hanya dapat mengalamati hingga 2 Terabyte saja. Penentuan ukuran cluster dapat dilakukan saat pemformatan dilakukan, meski hal ini kurang disarankan (sistem operasi akan menentukan ukuran cluster secara otomatis berdasarkan kapasitas media penyimpanan). Dalam keluarga sistem operasi Windows NT, utilitas command-line format atau snap-in MMC Disk Management (pada Windows 2000 ke atas) dapat melakukannya.
  • 11. C. pemformatan disk yaitu tepatnya pada sektor fisik ke 26 Bidang Gap 1 ID 29 Gap 2 Bidang Gap data 29 3 17 7 41 515 20 600 bytes/sektor
  • 12. D. Single side dan Double Side SSDD awalnya disebut Single Sided, Double Density, suatu format (biasanya 5 ¼ ") floppy disk yang biasanya bisa menampung 35-40 trek dari sembilan 512-byte (atau 18 256-byte) masing-masing sektor. Hanya satu sisi disk itu digunakan, meskipun beberapa pengguna tidak menemukan yang melubangi tambahan ke jaket disk akan memungkinkan penciptaan disk "Flippy" yang bisa secara manual diserahkan untuk menyimpan data tambahan pada sisi sebaliknya. Single-sided disk mulai menjadi "usang" segera setelah pengenalan PC 5150 asli IBM pada tahun 1981, yang digunakan 360Kb double-sided double-density drive. Ironisnya tahun yang sama, Commodore merilis sebuah sistem floppy disk yang dapat menyimpan data 1MB tetapi tidak diterima dengan baik di sebagian karena pengguna mereka merasa bahwa itu berlebihan.
  • 13. Perbedaan Single Side dan Double side • pada single side peletakan IC (ato biasa disebut chipset) hanya pada salah satu sisi RAM, biasanya ada 8 IC. • sedangkan pada dual side, IC diletakan pada kedua sisinya, biasanya ada 16 IC. Misal RAM kingtut 512 MB single side (8 IC) berarti pada masing2 IC punya kapasitas 64m • Double-sided kedua sisi permukaannya dimagnetisasi • Single-sided hanya satu permukaan yang dimagnetisasi (disk bermuka tunggal)
  • 14. E. Penjelasan dan perbedaan Single platters dan Double platters Single Platter, hanya memiliki satu buah piringan saja untuk tempat penyimpan yang tersedia Multiple Platter Satu head per side Semua head digabung dan di-align Track-track yg setiap platter membentuk cylinder Data dipecah berdasarkan cylinder - Mengurangi gerakan head - Meningkatkan kecepatan (transfer rate)