4. Pengertian Puasa
Puasa merupakan terjemah
dari shoum (bahasa Arab) yang berarti
menahan diri dari sesuatu. Sedangkan
menurut istilah puasa adalah menahan diri
dari segala sesuatu yang membatalkan puasa
dimulai dari terbit fajar (subuh) sampai
terbenam matahari (maghrib).
6. Pengertian Puasa
• Artinya:
• Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa
bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian
bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah
mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu,
karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma'af
kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah
apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan
minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang
hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai
(datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu,
sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah,
Maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka
bertakwa. (Q.S Al-Baqarah [2]: 187)
7. Pengertian Puasa
• Dalam Islam ada beberapa macam puasa,
yang paling kita kenal adalah puasa
Ramadhan. Puasa Ramadhan hukumnya
wajib bagi yang memenuhi syarat wajib.
8. Pengertian Puasa
• Firman Allah
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar
kamu bertakwa (Q.S. Al-Baqarah [2]: 183)
Dalam ayat tersebut terkandung tujuan utama dari ibadah
puasa, yakni supapa kita bertakwa kepada Allah Swt.
10. Rukun Puasa
Puasa merupakan ibadah mahdhah yang pelaksanaannya harus sesuai
dengan apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Oleh karena
itu, kita tidak boleh semaunya sendiri dalam mengerjakan puasa agar
ibadah puasa kita diterima oleh Allah Swt.
Rukun puasa sendiri hanya ada 2, yakni
1. Niat
2. Imsyak
11. Niat
Niat puasa yaitu adanya suatu keinginan di dalam hati untk menjalankan
puasa semata-mata mengharap ridha Allah swt, karena menjalankan
perintah-Nya. Semua puasa, tanpa adanya niat maka tidak bisa dikatakan
sebagai puasa.
Kapankah kita berniat berpuasa?
Untuk puasa wajib, maka kita harus berniat sebelum datang fajar,
sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah saw: Barang siapa tidak berniat
puasa sejak makam, maka ia tidak mempunya puasa (H.R. an-Nasa’i)
Sementara itu untuk puasa sunnah, kita di bolehkan berniat setelah
terbit fajar, dengan syarat kita belum melakukan perbuatan-perbuatan
yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, berhubungan suami
istri, dan lain-lain. Hal ini didasarkan pada Hadist dari Aisyah r.a: “Pada
suatu hari, Rasulullah sa masuk ke rumah, kemudian bersabda, ‘apakah
enkau mempunyai makanan?’ Aku menjawab, ‘Tidak’. Rasulullah saw,
bersabda ‘Kalau begitu, aku puasa.” (H.R. An-Nasa’i)
12. Niat
Sementara itu untuk puasa sunnah, kita di bolehkan berniat
setelah terbit fajar, dengan syarat kita belum melakukan
perbuatan-perbuatan yang membatalkan puasa, seperti makan,
minum, berhubungan suami istri, dan lain-lain. Hal ini didasarkan
pada Hadist dari Aisyah r.a: “Pada suatu hari, Rasulullah sa masuk
ke rumah, kemudian bersabda, ‘apakah enkau mempunyai
makanan?’ Aku enjawab, ‘Tidak’. Rasulullah saw, bersabda ‘Kalau
begitu, aku puasa.” (H.R. An-Nasa’i)
13. Imsyak
Kita sudah terlampau akrab dengan kata imsak, lebih-lebih ketika
bulan Ramadhan. Banyak orang memahami Imsak sebagai waktu
menjelang fajar (subuh) dimana seorang muslim yang akan
berpuasa berhenti makan sahur. Padahal makna dari imsak
tidaklah sesempit itu. Imsak yaitu menahan diri dari hal-hal yang
membatalkan puasa seperti makan, minum, dan lain-lain dari
mulai terbit fajar sampai terbenam matahari. Jadi, waktu
dimulainya puasa bukanlah pada saat sirine atau pengumuman
imsak disuarakan, tetapi dimulai ketika fajar (subuh). Tentang
kenapa diperlukan sirine dan jadwal waktu imsak itu supaya kita
berhati-hati dan bersiap-siap karena sebentar lagi (sekitar 5 menit
lagi) fajar akan tiba.
14.
15. Syarat wajib puasa
Syarat wajib puasa adalah segala sesuatu yang menyebabkan
seseorang diwajibkan melakukan puasa. Muslim yang belum
memenuhi syarat wajib puasa maka dia belum dikenai kewajiban
untuk mengerjakan puasa wajib. Tetapi tetap mendapatkan
pahala apabila mau mengerjakan ibadah puasa. Syarat wajib
puasa adalah sebagai beriktu:
a. Beragama Islam
b. Berakal sehat
c. Baligh
d. Suci dari haid dan nifas (khusus bagi kaum wanita)
e. Bermukim (tidak sedang bepergian jauh)
f. Mampu (tidak sedang sakit)
16. Macam Macam Puasa
Macam – Macam Puasa
Ditinjau dari segi hukum, puasa memiliki empat hukum, yaitu :
1. wajib.
2. sunnah.
3. Makruh.
4. haram.
17. Puasa Wajib
Puasa wajib adalah, puasa jika dikerjakan akan mendapatkan
pahala dan jika
tidak dikerjakan akan berdosa. Puasa wajib antara lain
meliputi:
A. Puasa Ramadhan.
B. Puasa Nazar.
C. Puasa Kafarat.
D. Puasa Qodlo’.
18. Puasa Ramadhan
Macam – Macam Puasa
Ditinjau dari segi hukum, puasa memiliki empat hukum, yaitu :
1. wajib.
2. sunnah.
3. Makruh.
4. haram.
19. Puasa Nadzar
Puasa Nadzar adalah Puasa yang kedua dari puasa wajib yakni
puasa sebab Nadzar.
Kata Nadzar menurut bahasa adalah berjanji tentang sesuatu
hal, baik terpuji atau pun tidak (tercela).
Sedangkan menurut istilah, nadzar adalah kesanggupan untuk
melaksanakan ibadah yang tidak berhukum wajib ‘ain, dengan
menggunakan shighot.
20. Puasa Kafarat
Puasa kafarat adalah puasa yang harus dilakukan sebagai
bentuk denda atas pelanggaran syari’at yang telah dilakukan
(kafarat), baik mengandung dosa maupun tidak..
seperti bersetubuh pada waktu puasa Ramadlan. Dan
membunuh
tanpa ada kesengajaan.
21. Puasa Qodlo’
Puasa qodlo’ adalah puasa yang dilaksanakan pada hari-hari
yang tidak
diwajibkan berpuasa, karena disebabkan tidak bisa
melaksanakan kewajiban
puasa pada waktu yang semestinya.
23. Puasa Enam hari di bulan Syawwal.
Puasa sunnah enam hari pada bulan syawal (setelah
tanggal 1 syawal) setalah
bulan Ramadlan, dalam melaksanakan puasa enam
hari pada bulan syawal
menurut Imam Ahmad dapat dilakukan berturut-
turut atau tidak berturut-turut dan
tidak ada kelebihan antara yang satu dengan yang
lainnya. Sedangkan menurut
golongan Hanafi dan golongan Syafi’i, lebih utama
melakukannya secara berturutturut,
yaitu setelah hari raya.
24. Puasa Enam hari di bulan Syawwal.
Sedangkan dalil disunnahkannya puasa enam hari
tersebut adalah hadits:
25. Puasa hari Arofah
(9 Dzulhijjah)
Puasa Arofah adalah puasa sunnah yang dilakukan pada
tanggal 9 Dzulhijjah.
Puasa tanggal 9 Dzulhijjah ini disunnahkan bagi orang
Islam yang tidak baru
melaksanakan ibadah haji. Sebagaimana Hadist Nabi SAW:
28. Puasa Asyuro’
(tanggal 10 Muharram).
Puasa Asyuro’ adalah puasa yang dilakukan pada tanggal
10 bulan Muharroh.
Dan bulan Muharrom adalah bulan pertama kali tahun
hijriyyah, yakni tahun
perjuangan dan kemenangan dalam sejarah Islam. Barang
siapa berpuasa
sunnah Asyuro’ dengan ikhlash mengharap ridlo Allah
SWT, maka ia akan di
hapus dosa-dosonya setahun.
Nabi SAW
29. Puasa Asyuro’
(tanggal 10 Muharram).
Puasa Asyuro’ adalah puasa yang dilakukan pada tanggal
10 bulan Muharroh.
Dan bulan Muharrom adalah bulan pertama kali tahun
hijriyyah, yakni tahun
perjuangan dan kemenangan dalam sejarah Islam. Barang
siapa berpuasa
sunnah Asyuro’ dengan ikhlash mengharap ridlo Allah
SWT, maka ia akan di
hapus dosa-dosonya setahun.
Nabi SAW