SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  64
Télécharger pour lire hors ligne
edisi 01 tahun ke 10
          Edisi Bahasa Indonesia
                                         Agustus 2012

                                                                04

                                                                22

                                                                28


Media Informasi Air Minum dan Sanitasi                          37
Hari Cuci Tangan Pakai Sabun, 2012
Agustus 2012 Majalah Percik   01




                                         Dari Editor

                                       Memotret
                                       Semangat STBM
Sidang pembaca yang budiman, kembali majalah           lingkungan yang mendukung demi kesinambungan
kesayangan anda ini hadir di tengah anda. Kali ini,    pembangunan sanitasi.
kami mengusung edisi khusus bertajuk Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM).                            Sementara itu kisah pejuang-pejuang STBM dari Soe,
                                                       Probolinggo, Lumajang serta peranan mitra dan swasta
Sejak diluncurkan melalui Keputusan Menteri            dan inovasi-inovasi dalam meningkatkan permintaan
Kesehatan RI sebagai strategi nasional, STBM telah     serta memperbaikan suplai di tingkat masyarakat
berhasil menjadi platform pembangunan sanitasi         juga diharapkan mengilhami seluruh pelaku STBM di
berbasis masyarakat untuk mendorong perubahan          berbagai lapisan masyarakat.
perilaku hidup bersih dan sehat.
                                                       Kisah-kisah ini menjadi bukti nyata bahwa perubahan
STBM mendorong perubahan tanpa subsidi.                perilaku kesehatan yang didorong STBM bukan hanya
Masyarakat dijadikan guru sekaligus subyek perubahan   angin yang ditiupkan oleh proyek-proyek semata
perilaku kesehatan. Perubahan perilaku yang dimaksud   tapi telah berhasil menjadi daya ungkit, wabah,
meliputi tidak buang air sembarangan, mencuci tangan   menularkan semangat bagi tumbuhnya kesadaran di
pakai sabun, mengelola air minum dan makanan           tingkat masyarakat untuk berkontribusi lebih baik bagi
yang aman, mengelola sampah dengan benardan            lingkungannya.
mengelola limbah air rumah tangga dengan aman.
                                                       Pepatah menyatakan banyak jalan menuju Roma.
Seluruh perilaku ini secara nyata berkontribusi        Begitu pun dengan STBM, banyak jalan untuk
terhadap pencapaian nasional target Pembangunan        menyukseskan program STBM ini. Kuncinya adalah
Milenium (MDGs) dan target pembangunan nasional        jeli untuk mengamati setiap peluang yang ada dan
sektor AMPL yaitu terwujudnya kondisi stop buang air   berusaha cepat untuk mengambilnya. Dengan
besar sembarangan hingga akhir tahun 2014.             demikian, bukan tidak mungkin target-target yang
                                                       menjadi tantangan bagi Negara Indonesia ini dapat
Pada Percik edisi khusus STBM kali ini, para pembaca   tercapai.
dapat memetik pelajaran dan menggali inspirasi dari
berbagai tokoh, champion, pelaku utama STBM. Setiap    Selamat membaca!
rubrik berupaya mengupas STBM dari tiga elemen
pentingnya yaitu peningkatan demand, perbaikan
supply dan lingkungan yang mendukung (enabling
environment). Wawancara dengan Gubernur Jawa           Pemimpin Redaksi
Timur dan Bupati Bima mengisahkan upaya-upaya          Maraita Listyasari
merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan
02   Majalah Percik Agustus 2012

DAFTAR ISI

                                                                                                 GELIAT STBM dalam
                                                                                04               SANITASI INDONESIA
                                                                                                 STBM Membawa perubahan pola
                                                                                                 berpikir dalam pelaksanaan program
                                                                                                 sanitasi. Selain mengedepankan
                                                                                                 pemberdayaan masyarakat, yang
                                                                                                 menjadi sasaran adalah perubahan
                                                                                                 perilaku higiene masyarakat dengan
                                                                                                 meninggalkan ketergantungan pada
                                                                                                 subsidi.




                                                                                                                              28




                                                Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
                                                 Media Informasi Air Minum dan Sanitasi


 Diterbitkan oleh : Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) Nasional Penanggung Jawab : Direktur
 Permukiman dan Perumahan, Bappenas, Direktur Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan, Direktur Pengembangan Air Minum,
 Kementerian Pekerjaan Umum, Direktur Bina Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna, Kementerian Dalam Negeri, Direktur Fasilitasi
 Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup, Kementerian Dalam Negeri, Direktur Penataan Perkotaan, Kementerian Dalam Negeri Pembina
 Nugroho Tri Utomo Pemimpin Redaksi : Maraita Listyasari Redaktur : Eko Wiji Purwanto Editor : Aldy Mardikanto, Nur Aisyah Nasution
 Tim Penyusun : Nissa Cita Adinia, Lisa Imrani, Kelly Ramadhanti , Indriany, Yusmaidy, Hendra Murtidjaja, Eko Budi Harsono Disain : E.
 Sunandar Sirkulasi / Sekretariat : Agus Syuhada, Nur Aini
Agustus 2012 Majalah Percik   03

                                       33                 Menengok Pelaksanaan CLTS
                                                          dari Negeri Tetangga
                                                          Sebagai sebuah pendekatan partisipatif, CLTS juga
                                                          diaplikasikan di beberapa negara tetangga kita. Simak kisah-
                                                          kisah dari Pakistan, Laos dan Vietnam




                                                          Albertus Fay,
                                       40                 Dari kesenian Bonet sampai
                                                          instruksi camat.
                                                          Albertus Fay, tokoh dibalik kesuksesan kecamatan Polen
                                                          kabupaten Timor Tengah Selatan. Albertus menuturkan
                                                          langkah-langkah yang ditempuhnya dalam mengaplikasikan
                                                          STBM




                                                          19 Wawancara Dirjen PP & PL
                                                             Kementerian Kesehatan


5 Pilar STBM
                                                          30 Pilihan strategi mengubah
                                                             perilaku masyarakat
Aplikasi dan
Tantangannya                                              54 Milestone STBM
Kehadiran STBM dengan 5 pilarnya

                                                          58 Apa kata mereka tentang
telah mampu memberikan daya ungkit
yang cukup signifikan dalam perubahan
perilaku.                                                    STBM




                                                  Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
                                                     Media Informasi Air Minum dan Sanitasi


  Alamat Redaksi Majalah Percik : Jl. RP Soeroso 50 Jakarta Pusat, Telp/Fax : 021- 31904113,
  Situs Web : http//www.ampl.or.id, Email: redaksipercik@yahoo.com, redaksi@ampl.or.id

  Redaksi menerima kiriman tulisan/ artikel dari luar. Isi berkaitan dengan air minum dan sanitasi

  Cover : E. Sunandar
  Foto Cover : Nury Sybli (Arisan Jamban / Bangka)
04   Fokus Utama   Majalah Percik Agustus 2012
Agustus 2012 Majalah Percik     05




          GELIAT STBM
                dalam
   SANITASI INDONESIA

 “Demi kelestarian anak cucu kita di masa mendatang, dan
  meningkatnya kesejahteraan penduduk Maradesa Induk,
disaksikan oleh alam pada malam ini, kita harus melakukan
             perubahan perilaku menuju sehat.
Tidak lagi buang air besar di sembarang tempat, cuci tangan
  dengan baik, mengolah air minum yang sehat, mengolah
sampah rumah supaya tidak berceceran dimana-mana, dan
                     limbah di rumah...”



                                                          Dok Foto Plan Indonesia
06   Majalah Percik Agustus 2012



                                                                                               Deklarasi dan
                                                                                            pencanangan 7 desa
                                                                                             ODF di Kabupaten
                                                                                                 Serang.




                                                                                                                 Dok Foto Sekt. STBM
K
Gerak aktif masyarakat                                   anak, tokoh masyarakat setempat, petugas pemerintah,
           utipan di atas adalah sekelumit kalimat       dan lain-lain. Champion bergerak aktif mengupayakan
           dari sumpah adat yang disampaikan             perubahan perilaku masyarakat sekitarnya dengan cara
           tetua-tetua adat di Desa Maradesa Induk,      mereka sendiri.
Sumba Tengah, NTB, pada Desember 2011 lalu. Demi
mendorong perubahan perilaku higiene warganya,           Salah satu champion di Dompu, NTT, Salahudin (13
para tokoh adat lokal berinisiatif menggelar sumpah      tahun) bersama Sanggar Anak Tahira membentuk
adat disaksikan segenap masyarakatnya, bahkan juga       Polisi Tai Desa Adu. Bersama kader desa, anak-
Camat setempat. Upaya seserius sumpah adat ini           anak ini dengan aktif memicu warga di desanya
dilakukan karena mereka telah sadar dan berkomitmen      untuk tidak buang air besar (BAB) sembarangan
untuk melakukan perubahan perilaku higiene.              lagi. Mereka melakukan pengawasan rutin untuk
                                                         memantau kebiasaan BAB warga masyarakat. Ketika
Kondisi “terpicu” ini biasa muncul ketika masyarakat     ditemukan ada yang melakukan buang air besar
telah melalui satu proses yang dinamakan proses          (BAB) sembarangan, mereka meneriaki si pelaku,
pemicuan. Pemicuan adalah sebuah metode yang             meniup peluit agar banyak warga tahu perilakunya
dikenal bertujuan untuk mengubah perilaku higiene        membuatnya malu.
dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat.
Masyarakat dikatakan “terpicu” ketika mereka sadar dan   Lain lagi di Jawa Timur, champion lain bernama
berkomitmen mengubah perilakunya, sehingga segera        Hastatik, seorang petugas sanitasi di Sampang,
melakukan tindak lanjut yang diperlukan.                 “memprovokasi” warganya dengan pesan bahwa
                                                         melakukan BAB sembarangan sama dengan melakukan
Di Indonesia, proses pemicuan telah dilakukan di         maksiat dan membuat derita bagi sesama. Bagi orang
banyak lokasi bahkan sampai ke pelosok-pelosok           Madura, maksiat dan mengakibatkan orang lain
daerah. Sebagian masyarakat yang terpicu akan            menderita adalah suatu tabu dan sangat memalukan.
terdorong untuk ikut memicu warga lainnya. Mereka        Tak ayal, para warga disekitarnya terpicu dan
inilah yang dikenal dengan istilah “champion”. Seorang   berkomitmen mengubah perilakunya menjadi BAB di
champion bisa jadi adalah seorang warga biasa, anak-     jamban. Komitmen tersebut dibuktikan dengan jumlah
Agustus 2012 Majalah Percik   07




investasi warga Kecamatan Sampang Kabupaten              keberlanjutan suatu program,” ujar Imbang
Sampang yang mencapai angka Rp 4.7 miliar untuk          Muryanto dari Dinas PU Makassar saat memaparkan
membangun jamban tanpa subsidi dari pihak luar.          pembelajaran program sanitasi Makassar di Workshop
                                                         STBM Nasional tanggal 7-9 Agustus di Bogor, Jawa
“Semua gerak aktif masyarakat ini adalah hasil suatu     Barat. “Karena sanitasi tanpa pemberdayaan masyarakat
proses pemberdayaan masyarakat. Suatu program            tidak akan berhasil,” tambahnya.
dikatakan melakukan pemberdayaan masyarakat ketika
masyarakat berperan sebagai subyek aktif dan juga        Tidak berhenti pada upaya memberdayakan
sebagai pengambil keputusan dalam semua tahapan          masyarakat saja, yang juga dituju adalah perubahan
program,” ungkap Oswar Mungkasa, mantan Ketua            perilaku higiene masyarakat. “Salah satu penunjang
Pokja AMPL dalam beberapa kesempatan.                    utama keberlanjutan program sanitasi adalah
                                                         perubahan perilaku higiene masyarakat,” ungkap Zainal
Mengubah pola pikir                                      Nampira, Kasubdit Penyehatan Air dan Sanitasi Dasar,
Selama berpuluh tahun Indonesia memiliki program-        Kementerian Kesehatan.
program sanitasi yang berorientasikan pembangunan
sarana fisik. Namun selama berpuluh tahun pula
cakupan sanitasi kita belum menunjukkan perubahan
berarti. Berbagai program datang ke masyarakat             Perubahan pola pikir
dengan dana besar, memberikan bermacam                     dan perilaku higiene
                                                            masyarakat yang
tipe sarana sanitasi. Makin banyak sarana sanitasi               dituju.
terbangun, tidak menambah cakupan, sebaliknya
malah menambahkan jumlah bangunan tak terpakai.
Kondisi ini memperlihatkan perlunya pembenahan
terhadap pola pikir kita.


Beberapa tahun terakhir, perubahan pola pikir ini
mulai tampak dalam program-program sanitasi terkini.
Masyarakat mulai dilibatkan dalam prosesnya, dengan
level pelibatan mulai dari sekedar peserta dalam acara
sosialisasi sampai dengan pelibatan penuh.


“Banyaknya sarana sanitasi terbangun yang
tidak digunakan, maupun yang rusak karena
                                                                                                                       Dok Foto IUWASH




ketidakmampuan masyarakat memeliharanya,
membuat pemerintah mulai memikirkan pentingnya
08   Majalah Percik Agustus 2012




“Komitmen perubahan perilaku mampu mendorong             tempat telah memperlihatkan hasilnya ketika banyak
masyarakat membangun sarana sanitasi sendiri.            desa ODF yang dideklarasikan. Kecamatan-kecamatan
Masyarakat paling miskin pun akan jadi mampu. Ketika     ODF pun mulai bermunculan di seantero negeri seiring
terpicu, ternyata mereka mampu membangun sarana          banyaknya kabupaten yang mencanangkan tujuan
sanitasi mereka sendiri,” jelas Zainal.                  untuk mencapai status Kabupaten ODF. Status ODF kini
                                                         menjadi gengsi yang dikejar banyak pemimpin daerah.
Pernyataaan Zainal didukung oleh sejumlah fakta tak
terbantahkan. Masyarakat yang terpicu, berkomitmen       Di lain sisi, masih banyak pihak bertahan pada pola pikir
pada perubahan perilaku pada akhirnya akan mampu         lama bahwa perubahan perilaku higiene masyarakat
membangun sarana sanitasinya sendiri. Program            membutuhkan proses dengan waktu lama, biaya besar
sanitasi berkelanjutan tidak hanya membutuhkan           dan tidak bisa dipaksakan. Padahal Indonesia sejak



“Masyarakat paling miskin pun akan jadi
mampu. Ketika terpicu, ternyata mereka mampu
membangun sarana sanitasi mereka sendiri.”

pemberdayaan masyarakat, yang terpenting adalah          2005 telah menerapkan satu pendekatan tanpa subsidi
munculnya perubahan perilaku masyarakat. Tanpa itu,      yang membuat perubahan besar pada capaian sanitasi
pembangunan sanitasi kecil kemungkinannya untuk          kita.
bisa bertahan lama.
                                                         Lalu apakah yang dimaksud dengan pendekatan
Membangun sanitasi tanpa subsidi                         tanpa subsidi ini?
Munculnya kesadaran masyarakat untuk perubahan           Pendekatan ini dikenal dengan sebutan Community-
perilaku mengakibatkan banyaknya komunitas yang          Led Total Sanitation (CLTS). Dipelopori oleh Dr. Kamal
kemudian menyatakan dirinya telah Stop Buang air         Kar dari Bangladesh, CLTS memiliki metode inovasi
besar Sembarangan (SBS) – biasa dikenal dengan istilah   yang memobilisasi masyarakat untuk sepenuhnya
Stop BABS atau ODF (open defecation free). Kondisi       menghilangkan perilaku buang air besar di sembarang
ODF dicapai ketika 100% penduduk di satu komunitas/      tempat. CLTS mengakui bahwa menyediakan sarana
dusun/desa telah berhenti BAB sembarangan dan            jamban bagi masyarakat tidak bisa menjamin
membiasakan BAB di jamban sehat.                         penggunaannya, tidak juga menyebabkan perubahan
                                                         perilaku higiene ataupun peningkatan akses sanitasi.
Pemicuan demi pemicuan yang dilakukan di berbagai        Dengan demikian, jika sasarannya adalah perubahan
Agustus 2012 Majalah Percik   09




                                                                         kabupaten di enam provinsi yang berbeda yaitu:
                                                                         Lumajang, Jawa Timur; Sumbawa, NTB; Sambas,
                                                                         Kalimantan Barat; Muara Enim, Sumatera Selatan;
                                                                         Muaro Jambi, Jambi; dan Bogor, Jawa Barat. Tak
Dok Foto IUWASH




                                                                         tanggung-tanggung, Kamal Kar langsung didaulat
                                                       Metode CLTS
                                                                         melatihkan metode ini di orientasi CLTS tingkat
                                                     terus diterapkan
                                                    diberbagai daerah    Nasional yang pertama pada awal Mei 2005 di
                                                       oleh berbagai     Lumajang, Jawa Timur.
                                                      pelaku sanitasi.

                                                                         Evaluasi yang dilakukan sekitar 6 bulan kemudian, pada
                                                                         akhir Nopember 2005, menyatakan bahwa hasil uji
                  perilaku dan akses sanitasi, maka penyediaan sarana    coba penerapan CLTS dinilai sangat baik. “Masyarakat
                  jamban perlu menjadi tanggungjawab masyarakat          Indonesia bisa melakukan pemicuan dengan
                  sendiri.                                               begitu cepat, karena 8 bulan lalu saya datang ke
                                                                         Indonesia belum ada yang tahu tentang CLTS. Setelah
                  Dimulai dari meniru negara lain                        diperkenalkan dalam waktu 6 bulan CLTS, dapat
                  CLTS menyebar cepat di Bangladesh dengan kerjasama     berkembang dengan bagus di Indonesia,” komentar
                  antara Pemerintah Bangladesh dan Lembaga Swadaya       Kamal Kar saat itu.
                  Masyarakat internasional yang ada. WSP (Water and
                  Sanitation Program) dari Bank Dunia memainkan peran    Berkembang di negeri sendiri
                  penting dalam penyebaran pendekatan ini ke India,      Setelah uji coba tersebut, metode CLTS terus diterapkan
                  Indonesia dan sebagian Afrika.                         di berbagai daerah oleh berbagai pelaku sanitasi baik
                                                                         pemerintah maupun nonpemerintah. Berawal dari
                  Bermula dari suksesnya CLTS di Bangladesh dan          keberhasilan uji coba itu, dilakukan pula perumusan
                  India, perwakilan dari beberapa kementerian yang       sebuah konsep strategi nasional untuk perluasan
                  tergabung dalam Kelompok Kerja Air Minum dan           peningkatan akses sanitasi pedesaan yang disesuaikan
                  Sanitasi (Pokja AMPL) dan beberapa pelaku sanitasi     dengan misi dan karakter bangsa Indonesia.
                  Indonesia berangkat ke kedua negara tersebut untuk
                  mempelajari CLTS lebih dalam. Kunjungan tersebut       Percobaan di 6 kabupaten tersebut berhasil
                  dilanjutkan dengan mengundang Kamal Kar ke             membuktikan bahwa CLTS dapat diterapkan di
                  Indonesia, untuk melakukan penilaian apakah metode     Indonesia. Pembelajaran yang didapatkan dari
                  CLTS dapat diterapkan di Indonesia.                    percobaan tersebut didokumentasikan dalam bentuk
                                                                         video yang menjadi alat bantu komunikasi dalam
                  Pemerintah menindaklanjuti kunjungan tersebut          melakukan advokasi ke berbagai pihak. Berbagai
                  dengan melakukan uji coba penerapan CLTS di enam       lembaga baik pemerintah dan nonpemerintah tertarik
10   Majalah Percik Agustus 2012




mereplikasikan pendekatan ini melalui berbagai
program diantaranya WSLIC2 (Water and Sanitation for
Low Income Communities), TSSM dan program yang
dijalankan oleh Plan Indonesia.


WSLIC2 mulai gencar melaksanakan pemicuan di
berbagai wilayah sasaran proyeknya di Indonesia.
TSSM (Total Sanitation – Sanitation Marketing) di Jawa
Timur menambahkan 3 komponen sanitasi total dalam
pelaksanaannya, yaitu:                                                                      Diagram Komponen Sanitasi Total
                                                         Dok Foto Sekt. STBM




                                                                               mengadopsi metode pemicuan di 9 kabupaten
                                                                               binaannya di tahun 2007, dan sejak tahun 2009 telah
                                                                               mengadopsi penuh pendekatan CLTS.


                                                                               Replikasi oleh berbagai pihak ini menghasilkan
                                                                               perubahan luar biasa sehingga pada tahun 2006
                                                                               sebanyak 160 desa telah mencapai ODF dan tahun
                                                                               2007 bertambah menjadi 500 desa. Bahkan Pemerintah
                                   Berbagai kampung
                                    dan desa bangga                            Kabupaten Pandeglang sempat meraih penghargaan
                                    mendeklarasikan                            MURI (Museum Rekor Indonesia) pada 2007 ketika
                                   dirinya bebas dari
                                                                               organisasi masyarakat PCI (Project Concern International)
                                     buang air besar
                                     sembarangan.                              berhasil melakukan pemicuan dan mendorong
                                                                               pebangunan 1.719 buah jamban atas inisiatif masyarakat
                                                                               tanpa subsidi.
•	 peningkatan kebutuhan sanitasi (demand creation),
•	 peningkatan penyediaan sanitasi (supply                                     “Sejak CLTS diluncurkan, luar biasa semangat yang
   improvement), dan                                                           muncul dari berbagai program dan proyek. Daya
•	 penciptaan lingkungan yang kondusif (enabling                               ungkit di tingkat masyarakat juga tinggi,” kata Zainal.
   environment).
                                                                               Penerapan CLTS Tidaklah Cukup
Tiga komponen tersebut menjadi inovasi                                         Di tahun 2007, dunia sanitasi Indonesia mendapatkan
pengembangan dalam replikasi CLTS karena CLTS                                  informasi berharga hasil studi dari WHO (World Health
hanya berfokus di demand creation. Plan Indonesia                              Organization) dan Bank Dunia. Studi dari Bank Dunia
walau belum sepenuhnya menerapkan CLTS, mulai                                  menyatakan bahwa buruknya kondisi sanitasi di
Agustus 2012 Majalah Percik   11




                                                                                                                        Dok Foto Plan Indonesia
Indonesia menimbulkan kerugian ekonomi sebesar
2,3% dari Produk Domestik Bruto atau sebesar Rp 58
triliun per tahunnya.


Buruknya kondisi sanitasi dan perilaku higiene
masyarakat yang tidak aman menimbulkan kejadian
luar biasa diare di banyak provinsi. Penurunan kejadian
diare dianggap penting karena penyakit ini masih
menjadi penyebab utama kematian bayi dan balita di
Indonesia. WHO menyatakan bahwa ada 3 kondisi yang
dapat menurunkan kejadian diare, yaitu:
1.	 Peningkatan akses masyarakat pada sanitasi dasar,
   dapat menurunkan kejadian diare sebesar 32%;
2.	 Perilaku cuci tangan pakai sabun, menurunkan
   sebesar 45%; dan
3.	 Perilaku pengelolaan air minum yang aman di
   rumah tangga, menurunkan sebesar 39%.
                                                             Cuci tangan pakai
Masing-masing kondisi tersebut jika diterapkan berdiri        sabun, terbukti
                                                             menurunkan kasus
sendiri, maka besar penurunan yang dihasilkan tidak           diare hingga 45
sampai setengahnya. Namun apabila ketiga kondisi                   persen.
tersebut diintegrasikan, maka kejadian diare dapat
diturunkan sebanyak 94%.
                                                          pada penurunan kejadian diare melalui perubahan
Bersandar pada hasil studi Bank Dunia dan WHO,            perilaku masyarakat. Hasil upaya tersebut adalah
pemerintah Indonesia melihat bahwa penerapan CLTS         ditetapkannya Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
saja tidaklah cukup. Diperlukan program besar yang        852/Menkes/SK/IX/2008 tentang Strategi Nasional
mengintegrasikan ketiga kondisi di atas jika memang       Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
kita serius untuk memperbaiki kondisi sanitasi dan
menurunkan angka kejadian diare.                          Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) mengadopsi
                                                          pendekatan CLTS untuk mengubah perilaku
Keberhasilan uji coba CLTS, replikasi dan                 masyarakat. Hasil studi WHO tercermin disini sebagai
pengembangan CLTS paska uji coba, serta hasil studi       5 pilar perubahan perilaku, yang kini dikenal sebagai 5
WHO dan Bank Dunia, mendorong pemerintah                  pilar STBM, yaitu:
Indonesia menyusun satu program yang menyasar             1.	 Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS)
12   Majalah Percik Agustus 2012




2.	 Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)                       terlihat, bahkan di wilayah-wilayah yang dianggap
3.	 Pengelolaan Air Minum dan makanan Rumah              sangat tidak mungkin untuk diterapkan program ini.
   Tangga (PAM RT)
4.	 Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (PS RT)              Serangkaian perubahan dan kemajuan mengiringi
5.	 Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga (PLC RT)        pelaksanaan STBM. “Banyak pihak sudah mulai
                                                         menerapkan pemicuan bukan hanya untuk Stop BABS
Pencapaian 5 kondisi di atas dalam satu komunitas        saja. Jadi, memang sudah muncul desa-desa yang
disebut sebagai kondisi sanitasi total.                  mencapai kondisi sanitasi total di 5 pilar STBM,” ungkap
                                                         Zainal.
Munculnya Kepmenkes tentang strategi nasional
STBM selain menjadi pegangan untuk advokasi              Lebih lanjut, STBM yang dari awalnya identik
juga menjadi pemicu bagi lebih banyak pihak untuk        dengan program sanitasi di perdesaan, kini juga
menerapkan CLTS dan mengembangkannya menjadi             mulai diujicobakan di perkotaan. WVI (World Vision
STBM. Diragukan pada awalnya, seperti halnya saat        International) dan USAID (United States Agency for
pertama penerapan CLTS, perlahan tapi pasti STBM         International Development) adalah dua lembaga yang
meraih dukungan-dukungan menjadi program                 menginisiasi uji coba pelaksanaan STBM di masyarakat
sanitasi berbasis masyarakat terbesar tanpa subsidi di   kota.
Indonesia.
                                                         “Yang membanggakan, muncul juga asosiasi
Di bawah koordinasi Kementerian Kesehatan dan            pengusaha sanitasi di tingkat masyarakat. Semua pihak
didukung oleh lembaga interkementerian, Pokja            berkolaborasi, lagi-lagi menambah daya ungkit positif
AMPL Nasional, para pemangku kepentingan STBM            program ini,” tambah Zainal.
dari pemerintah dan non pemerintah memulai upaya
advokasi dan pelaksanaan STBM di berbagai tingkatan,     Pendapat senada diungkapkan Nugroho Tri Utomo,
mulai dari pusat sampai ke daerah. Keberhasilan mulai    Direktur Permukiman dan Perumahan Bappenas.
Agustus 2012 Majalah Percik   13




Menurut Nugroho, STBM telah berevolusi menjadi       Dampaknya, Indonesia mulai menjadi tempat
lebih kompleks dan luar biasa, “STBM ini merupakan   belajar bagi negara tetangga untuk program sanitasi
satu-satunya program atau pendekatan yang            perdesaan. Dalam Lokakarya Regional CLTS se-Asia
intervensinya langsung ke tingkat                    Tenggara dan Pasifik tahun 2009, Indonesia ternyata
rumah tangga yang memang                             merupakan negara dengan pengalaman penerapan
merupakan penentu utama                              CLTS yang sangat komprehensif, bahkan dibandingkan
keberhasilan program sanitasi.”                      dengan India.


                                                     Dikatakan komprehensif karena pelaksanaan CLTS di
                                                     Indonesia sudah mencapai pengembangan konsep
                                                     menjadi STBM. Selain itu, tidak hanya pada penerapan
                                                     5 pilar, kegiatan monitoring STBM yang berbasis sms
                                                     dan website juga sudah dimulai diterapkan. Pelaku
                                                     STBM-pun semakin beragam, mulai dari pemerintah

Peta Persebaran CLTS di antara Negara-Negara Asia 2004-2010
14   Majalah Percik Agustus 2012




daerah, LSM lokal atau internasional, lembaga donor,       yang paling berat, baik di tingkat pemerintah maupun
hingga pihak swasta melalui program-program                di masyarakat. Laos dan Vietnam adalah contoh negara
Corporate Social Responsibility (CSR).                     yang mengirimkan tim-nya ke Indonesia demi bertukar
                                                           pengetahuan mengenai CLTS dan STBM.
Banyak faktor di Indonesia yang mendukung
perkembangan AMPL yaitu keberadaan regulasi,               Pada Lokakarya Regional Exchange Visits on Scalling
komitmen pemerintah dalam RPJMN, keberadaan Pokja          Up Sanitation di Solo (September 2011), Pemerintah
AMPL / Sanitasi di tingkat kabupaten, kota dan provinsi,   Indonesia dianggap cukup berhasil bekerja sama
kemitraan dengan para pemangku kepentingan serta           dengan lembaga donor dan rekan kerjanya untuk
keberadaan para champion di masyarakat sendiri.            mengembangkan sanitasi perdesaan dengan
                                                           penguatan tiga komponen sanitasi totalnya. Kegiatan
Tantangan Berat                                            ini dihadiri lembaga-lembaga donor dan negara-
Di semua negara yang menerapkan CLTS, peralihan            negara Asia Tenggara dan Papua New Guinea.
pendekatan pembangunan sanitasi dari berbasis
subsidi ke non subsidi dirasakan merupakan tantangan




                                                                                            Antusiasme dalam
                                                                                             setiap kegiatan
                                                                                             deklarasi ODF di
                                                                                            berbagai wilayah.
                                                                                                                  Dok Foto Plan Indonesia
Agustus 2012 Majalah Percik   15




   Peningkatan                           Peningkatan                             Penciptaan
   kebutuhan                             penyediaan                              lingkungan
   sanitasi                              sanitasi                                yang kondusif
   (demand creation):                    (supply improvement):                   (enabling environment):

   1.	 Pemicuan STBM pada tingkat        1.	 Penilaian pasar sanitasi            1.	 Menerapkan kebijakan
       komunitas                             di provinsi untuk                       lokal untuk melaksanakan
                                             membandingkan opsi-                     STBM di kabupaten melalui




                                                                                                                         Tabel hal-hal yang dapat dilakukan dalam melaksanakan STBM
   2.	 Penelitian formatif mengenai          opsi sanitasi yang ada,                 sinergi semua sumber dana
       perilaku dan motivasi                 dibandingkan dengan                     program/proyek sanitasi
       higiene masyarakat sebagai            keinginan dan kesediaan                 perdesaan.
       konsumen.                             membayar konsumen.
                                                                                 2.	 Mengembangkan kerangka
   3.	 Kampanye media                    2.	 Mengembangkan kisaran                   pendanaan khusus dalam
       komunikasi berdasarkan                opsi sanitasi yang diinginkan           anggaran pemerintah.
       penelitian formatif, dengan           dan terjangkau konsumen.
       menggunakan motivasi                                                      3.	 Menyediakan dana
       yang ada untuk mengubah           3.	 Pengembangan catalog                    pembangunan dan
       perilaku.                             pilihan sanitasi layak, untuk           peningkatan kapasitas lokal
                                             menolong konsumen                       (untuk demand, supply,
   4.	 Menawarkan opsi-opsi                  memilih.                                pengelolaan pengetahuan,
       bagi konsumen ketika                                                          pemantauan dan hasil
       mereka berkomitmen untuk          4.	 Pembinaan pengusaha                     program sanitasi).
       mengubah perilaku higiene-            lokal dan pelatihan
       nya.                                  tukang bangunan untuk               4.	 Membuat analisa tentang
                                             menyampaikan pilihan                    efektifitas pembiayaan (input,
                                             teknologi dengan jaminan                output, hasil) program sanitasi
                                             kualitas.                               dalam laporan kemajuan
                                                                                     program kabupaten.

                                                                                 5.	 Memformulasi Rencana
Dengan berbagai capaian dan pembelajaran, masih                                      Strategis untuk pelaksanaan
                                                                                     STBM di kabupaten.
begitu banyak tantangan STBM ke depan. Komitmen
Pemerintah Indonesia Stop BABS pada 2014 telah
akankah itu tercapai? Bagaimana menanggulangi
berbagai program/proyek di daerah yang masih                program ini?
melakukan subsidi? Pencapaian MDGs untuk sanitasi
di Indonesia banyak mengandalkan STBM karena                Seperti dikatakan oleh Nugroho Tri Utomo pada
program ini efektif untuk meningkatkan akses sanitasi       Workshop STBM Nasional (7/9),” Sudah diketahui
di perdesaan. Dengan kondisi otonomi daerah,                bagaimana potensi STBM di lapangan. Keberhasilannya
bagaimana membuat pimpinan daerah mengadopsi                sudah cukup teruji. Tantangannya bukan lagi
16   Majalah Percik Agustus 2012




mengadvokasi rumah tangga tetapi mengadvokasi           Soal kreatifitas mencapai target, pelaku STBM dari Jawa
pemerintah daerah agar lebih mendukung kegiatan ini.    Timur mungkin juaranya. Jawa Timur menggunakan
Tantangannya adalah pada komitmen pemda untuk           strategi “1 puskesmas 1 desa ODF”. Dinas Kesehatan
mengalokasikan dana ke STBM.”                           Provinsi Jawa Timur memberikan target pada tiap
                                                        puskesmas untuk meng-ODF-kan minimal 1 desa


“Tiap kecamatan biasanya memiliki 1 puskesmas.
Dengan strategi “1 puskesmas 1 desa ODF”,
target ini termasuk ringan.”
Menuju Pencapaian Target STBM                           di wilayahnya tiap tahun. “Tiap kecamatan biasanya
STBM beranjak dari satu pembelajaran sederhana, dan     memiliki 1 puskesmas, beberapa ada yang lebih dari
makin lama makin berkembang seiring penemuan            1. Dengan strategi “1 puskesmas 1 desa ODF”, target
pembelajaran demi pembelajaran lainnya dari banyak      ini termasuk ringan bagi puskesmas,” kata Edy Basuki,
pihak. Di triwulan pertama tahun 2012, sebanyak 6.457   Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan
desa telah melaksanakan STBM. Hingga akhir tahun        Provinsi Jawa Timur.
2014 ditargetkan 20.000 desa dapat menerapkan STBM.
Akankah kita menggunakan semua pembelajaran yang        Strategi ini bukan mustahil dilakukan, jika dalam
ditemukan sebagai pijakan menuju target yang ingin      sebulan sanitarian melakukan 1 kali pemicuan dan
dicapai?                                                monitoring tiap bulannya, minimal 1 desa ODF bisa
                                                        dicapai dalam 1 tahun. Jika dilihat dari pendanaan
Agustus 2012 Majalah Percik   17




                                                        Perihal terobosan pencapaian target STBM ini Nugroho
                                                        menambahkan bahwa STBM muncul dari begitu
                                                        banyak pembelajaran, hasil-hasil studi, kerja kreatif para
                                                        champion dan dukungan banyak pihak. “STBM juga
                                                        akan hidup dan berkembang dari gairah-gairah seperti
                                                        ini. Dan jangan lupa, STBM bisa kita kembangkan betul,
                                                           ketika dia terintegrasi dengan program-program
yang sudah tersedia, strategi “1 puskesmas 1               lain, seperti PPSP (Percepatan Pembangunan
desa ODF” merupakan strategi mumpuni yang                  Sanitasi Permukiman), RPA (Rencana Pengamanan
selayaknya dapat diterapkan di wilayah-wilayah lain.       Air), atau Sanitasi Sekolah,” ujar Nugroho.


Wilfried H Purba, Direktur Penyehatan Lingkungan,       Bersinergi dengan program lain dan melakukan
Kementerian Kesehatan, menambahkan potensi lain.        terobosan strategi pelaksanaan STBM di wilayah
Menurut Wilfried, saat ini puskesmas mendapatkan        masing-masing. Bayangkan ketika seluruh kecamatan
dana BOK (Bantuan Operasional Kesehatan) dari pusat     di Indonesia, melakukan strategi tersebut. Tidak
dengan rata-rata Rp 100 juta per puskesmas. “Di sini,   mustahil target 20.000 desa yang melaksanakan STBM
menu kesehatan lingkungannya bisa digunakan untuk       di 2014 akan tercapai, bahkan terlampaui. Mari kita
STBM. Sekarang bagaimana teman-teman daerah kita        mulai dari sekarang.
dorong agar tidak melupakan kesehatan lingkungan
(kesling) ini, dengan menggunakan program STBM,”        Indriany, Nissa Cita

tandasnya.
                                                                                                                       Dok Foto Plan Indonesia




                                                                                              Bersinergi bersama
                                                                                                berbagai pihak
                                                                                              melakukan promosi
                                                                                             STBM demi mencapai
                                                                                                    target.
Agustus 2012 Majalah Percik    Wawancara            19




                                         Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama SpP(K)
                                         Wawancara Dirjen PP & PL Kementerian Kesehatan




STBM Mendorong
Perubahan Tanpa Subsidi
P    rogram Sanitasi Total Berbasis
     Masyarakat (STBM) telah
empat tahun bergulir. STBM jelas
                                      prioritas pembangunan kesehatan.
                                      Salah satunya adalah program
                                      pengendalian penyakit dan
                                                                               Jakarta, belum lama ini.


                                                                               Sesungguhnya apa persoalan
merupakan salah satu program          penyehatan lingkungan menular;           mendasar dalam melaksanakan
Nasional di bidang sanitasi yang      dengan salah satu indikator              STBM?
bersifat lintas sektoral. Program     utama pencapaian sasaran pada            Sejumlah program sanitasi
ini telah dicanangkan pada            tahun 2014 adalah jumlah desa            masyarakat memang telah lama
bulan Agustus 2008 oleh Menteri       yang melaksanakan Sanitasi               dilakukan. Persoalannya ada
Kesehatan RI. STBM merupakan          Total Berbasis Masyarakat (STBM)         sejumlah masalah terkait hal ini
pendekatan untuk mengubah             sebanyak 20.000 desa.                    yang harus diperhatikan pertama
perilaku higiene dan sanitasi                                                  yaitu Perilaku hidup bersih dan
melalui pemberdayaan masyarakat       Berikut adalah petikan wawancara         sehat (PHBS) belum menjadi
dengan metode pemicuan.               wartawan majalah Percik,                 kebutuhan bagi sebagian besar
                                      Eko B Harsono dengan Dirjen              masyarakat. Masyarakat secara
Dalam Rencana Strategis (Renstra)     Pengendalian Penyakit dan                umum memiliki pengetahuan
Kementerian Kesehatan 2010 –          Penyehatan Lingkungan, Prof Dr           mengenai pentingnya perilaku
2014 ditetapkan Delapan fokus         Chandara Yoga di ruangannya di           hidup bersih dan sehat serta
20   Majalah Percik Agustus 2012




                                                                                                             Dok Foto Sekt. STBM
                                                                                        Salah satu upaya
                                                                                         kampanye cuci
                                                                                       tangan pakai sabun
                                                                                          yang digiatkan
                                                                                        oleh Kementerian
                                                                                           Kesehatan.



kondisi sanitasi terhadap tingkat   pembangunan sanitasi belum            sebagai program nasional dan
kesehatan. Namun demikian,          menjadi prioritas. Selain itu,        menjadikan program tersebut
prioritas masyarakat masih          fakta bahwa pembangunan               sebagai acuan bagi pelaksana
belum menempatkan sanitasi          sanitasi belum terintegrasikan        berbagai program/proyek sanitasi
pada prioritas utama. Oleh          secara maksimal dan menjadi           yang ada. Namun demikian,
karena itu, seringkali ditemui      tanggungjawab bersama.                program STBM masih perlu
ketidakkonsistenan praktik hidup                                          dikembangkan.
bersih masyarakat.                  Ketiga, belum tersedianya
                                    pendekatan pembangunan sanitasi       Mengapa STBM berprinsip non
Kedua, kurangnya komitmen           yang terpadu dan sinergis. Salah      subsidi?
pemerintah daerah mengenai          satu kendala yang cukup mendasar      Sebelumnya kita menerapkan
pentingnya pembangunan              adalah belum adanya cetak biru        pendekatan tradisional
sanitasi. Fokus pembangunan         maupun pendekatan untuk               untuk program sanitasi,
di daerah masih berkisar pada       menanganani pembangunan               seperti: membangun MCK,
sarana infrastruktur lain seperti   sanitasi. Pemerintah saat ini telah   mendistribusikan jamban
jembatan atau jalan, sementara      mencanangkan program STBM             keluarga secara cuma-cuma atau
Agustus 2012 Majalah Percik   21




dalam bentuk paket material          Bisakah STBM dikatakan                daerah dalam implementasi STBM.
stimulan untuk konstruksi, serta     berhasil? Atau sebaliknya?
mendistribusikan uang pada           Kami belum berani menyatakan          Bagaimana keterlibatan pihak di
masyarakat dalam bentuk jamban       sebagai suatu keberhasilan tetapi     luar Pemerintah dalam program
bergulir.                            kemajuannya menunjukkan               STBM?
                                     hal yang menggembirakan.              Program ini memerlukan
Ketiga kegiatan tersebut             Pendekatan ini terus kita evaluasi    keterlibatan dan sinergi dari
menggunakan pendekatan fisik         dan kita lakukan akselerasi dengan    berbagai pihak (Pemerintah, swasta,
dimana fokus dan tolok ukur sukses   tetap mempertahankan kualitas         LSM, donor dan masyarakat).
selalu pada pendekatan fisik.        proses dan hasil. Selain itu juga     Sinergi yang kita lakukan
Dengan pendekatan fisik tersebut     mulai dikembangkan pilar-pilar lain   dalam bentuk kemitraan dan
tidak memberi daya ungkit yang       dari STBM seperti kampanye Cuci       pengembangan jejaring, seperti
berarti terhadap akses sanitasi      Tangan Pakai Sabun (CTPS) dan         melalui Jejaring AMPL, Kemitraan
karena tidak berkesinambungan        Pengelolaan Air Minum Rumah           Pemerintah-Swasta untuk Cuci
(masyarakat selalu bergantung        Tangga (PAM RT), pengelolaan          Tangan Pakai Sabun, sinergi
pada subsidi).                       limbah dan sampah rumah tangga.       dengan lembaga-lembaga donor
                                                                           dan NGO (Unicef, ESP, Plan) dalam
Dengan tidak adanya                  Kendala apa yang dihadapi             mengadopsi pendekatan STBM
subsidi, seperti apakah peran        dalam pelaksanaan STBM?               untuk pembangunan sanitasi.
pemerintah?                          Kendala utama yang dihadapi
Peran pemerintah adalah              adalah belum semua pemangku
memfasilitasi dalam bentuk           kepentingan memahami dan
penyusunan norma, standar,           mengadopsi pendekatan STBM
pedoman, advokasi dan sosialisasi,   ini dalam pembangunan sanitasi
kampanye, monitoring, evaluasi,      dan masih berorientasi pada
serta pembelajaran. Berkaitan        pedekatan fisik, bukan pada
peran Pemerintah tersebut,           pendekatan perubahan perilaku.
instansi lintas sektor serta         Untuk mengatasi hal ini, langkah
pemangku kepentingan terkait         kita adalah terus melakukan
telah menyusun Strategi Nasional     roadshow dalam rangka advokasi
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat   dan sosialisasi kepada para
(STBM) dan telah ditetapkan          pengambil keputusan serta para
dengan Keputusan Menteri             pemangku kepentingan. Selain itu
Kesehatan Nomor: 852/Menkes/SK/      juga dilakukan kampanye media
IX/2008 tanggal 8 September 2008     dan pembelajaran dari keberhasilan
22      Wawancara           Majalah Percik Agustus 2012




                                                           Soekarwo
                                                           Gubernur Jawa Timur


   Menyebar Pembelajaran
   Dari Jawa Timur
Bagaimana awal mula mengenal            antara peningkatan demand             Kendala apa saja yang mucul
program STBM? Kesan seperti             (masyarakat yang sudah terpicu)       dalam pelaksanaan STBM
apa yang muncul ketika STBM             dan perbaikan supply dan jejaring     hingga saat ini dan upaya apa
mulai dikenalkan di Jawa Timur          bisnis yang melibatkan swasta.        yang telah dilakukan untuk


S    TBM dikenal sejak tahun
     2006, yang diujicobakan
di Kabupaten Lumajang. Pada
                                        Tahun 2008 mulai dianggarkan
                                        untuk kegiatan STBM (Sanitasi Total
                                        Berbasis Masyarakat), demikian juga
                                                                              mengatasinya?
                                                                              Belum semua Pemkab/Kota
                                                                              memahami pendekatan ini,
awalnya dikenalkan metode               dana operasional disediakan oleh      sanitasi masih belum menjadi
Community Led Total Sanitation          Pemerintah Kabupaten (Pemkab)         prioritas dalam kebijakan
(CLTS) sebuah metode                    melalui APBD Kabupaten.               pembangunan dan alokasi APBD
pemberdayaan masyarakat dengan                                                untuk sanitasi masih terbatas.
fokus terhadap upaya perubahan          Kesan pertama tentang STBM,           Untuk mengembangkan program,
perilaku dari Buang Air Besar           ini merupakan kegiatan                Pemprov mendorong untuk
Sembarangan (BABS) menjadi              pemberdayaan dengan                   dapat melakukan akses terhadap
BAB di jamban sehat. Pada tahun         pendekatan baru. Pendekatan           sumber daya seperti CSR, dana BOK
2007 pendekatan Total Sanitation        ini terbukti cukup efektif dalam      (Bantuan Operasional Kesehatan),
and Sanitation Marketing (TSSM)         meningkatkan akses jamban             PNPM atau proyek nasional
diperkenalkan oleh WSP World            dengan cepat.                         lainnya. Selain itu, memberikan
Bank dengan mengkombinasikan                                                  penghargaan terhadap kabupaten
Agustus 2012 Majalah Percik   23




                                                                                     Anak-anak di SD
                                                                                   Tunjung Sekar Malang
                                                                                    menikmati fasilitas
                                                                                        cuci tangan.




                                                                                                                  Dok Foto Sekt. AMPL
yang berhasil juga dapat memicu    lembaga lain. Lembaga tersebut       awal sudah memiliki jamban akan
kabupaten yang lain, misalnya      antara lain seperti swasta melalui   merasa nyaman karena masyarakat
melalui JPIP Otonomi Awards.       CSR (contoh Bank Jatim), Media       di sekitarnya yang awalnya BAB
Upaya lain juga diperlihatkan      (Jawa Pos-Otonomi Award), NGO        sembarangan sudah memiliki
dalam bentuk pameran nasional      (WSP- World Bank, USAID), PKK        jamban.
dalam rangka Hari Kesatuan Gerak   (Lomba Lingkungan Bersih dan
PKK dan Bulan Bakti Gotong         Sehat), proyek nasional ( PNPM,      Seperti apa kondisi daerah
Royong, dimana STBM mampu          Sanimas, PAMSIMAS). Upaya            sebelum dan sesudah program
menggerakkan partisipasi dan       mensinergikan lintas program juga    STBM mulai dilaksanakan?
gotong royong masyarakat untuk     sudah dilakukan seperti dengan       Pendekatan program sanitasi
membangun jamban dalam skala       program Kota Sehat, Desa Siaga,      sebelumnya dengan memberikan
luas.                              Promosi Kesehatan, UKS dan lain-     subsidi untuk konstruksi jamban
                                   lain.                                ternyata sangat terbatas
Bagaimana peran berbagai                                                cakupannya, membutuhkan
pihak (pemerintah, swasta/CSR/     Apa yang dianggap sebagai            biaya yang relatif cukup besar
media, masyarakat, perguruan       manfaat STBM bagi masyarakat?        karena masyarakat mengharapkan
tinggi, donor/NGO/LSM, dll)        Masyarakat dapat menikmati           bantuan dari Pemerintah.
dalam pelaksanaan STBM?            kondisi lingkungan yang lebih        Tambahan akses jamban di
Pemerintah daerah minimal          bersih dan sehat serta menurunkan    masyarakat berjalan sangat
memberikan dukungan kebijakan      resiko penyakit akibat kondisi       lambat. Dengan STBM, program
serta kerja sama dengan lembaga-   lingkungan. Masyarakat yang sejak    sanitasi lebih mengutamakan
24   Majalah Percik Agustus 2012




perubahan perilaku melalui           Tantangan apa sajakah yang         Tenggat waktu MDGs saat
metode pemicuan dan kontrol          masih harus dihadapi dalam         ini sudah semakin dekat,
sosial sehingga mekanisme            pelaksanaan STBM di Jawa           bagaimana prospek STBM dalam
yang terjadi di masyarakat dapat     Timur?                             menjawab tantangan MDGs
berkesinambungan, tambahan           Sejogianya STBM berjalan secepat   tersebut?
akses jamban bertambah lebih         di Bojonegoro, Jombang, Pacitan,   Apabila STBM dilaksanakan oleh
cepat dan cakupannya lebih luas      Lumajang, Magetan, Ngawi, dan      semua pihak dengan maksimal
serta merata di semua lapisan.       Nganjuk. Untuk itu, Pemprov akan   dan tentunya didukung oleh
                                     terus memberikan motivasi dan      semua Bupati/Walikota, maka tidak


”Dalam hal pertukaran pengetahuan, Jawa Timur
telah menyebarluaskan pembelajaran ke berbagai
pihak melalui kunjungan lapangan, mengundang
daerah sukses sebagai narasumber, ataupun
menjadi narasumber di daerah atau Provinsi lain”
Menurut anda, apa faktor sukses      advokasi terhadap seluruh Kab/     menutup kemungkinan target
yang mendorong keberhasilan          Kota dengan memaksimalkan tiga     MDGs goal 7 bisa tercapai. Jadi kata
STBM di Jawa Timur ini?              komponen penting STBM yaitu:       kuncinya adalah dukungan dan
Adanya dukungan kebijakan            1. Terus menciptakan demand        komitmen yang kuat, khususnya
Pemprov di bidang sanitasi,          dengan pemicuan; 2. Memberikan     oleh Bupati/Walikota.
terbangunnya sinergi kerjasama       solusi terhadap masyarakat
stakeholder yang kondusif dan        yang sudah terpicu dengan          Apakah harapan, masukan
menyebarluaskan informasi melalui    memberikan opsi jamban sehat,      maupun evaluasi bagi
berbagai media ke semua pihak        dengan mempermudah akses           peningkatan/percepatan
yang terkait. Dalam hal pertukaran   atau mendekatkan pasar sanitasi    program STBM di tingkat
pengetahuan, Jawa Timur telah        (mendekatkan supply); 3. Pihak     nasional?
menyebarluaskan pembelajaran ke      pemerintah beserta stakeholder     Harus ada dukungan, kesepakatan
berbagai pihak melalui kunjungan     menciptakan lingkungan             dan komitmen yang kuat oleh
lapangan, mengundang daerah          yang mendukung (enabling           semua pihak, mulai dari tingkat atas
sukses sebagai narasumber,           environment), minimal dengan       sampai ke bawah, itu adalah kunci
ataupun menjadi narasumber di        memberikan dukungan kebijakan.     keberhasilan STBM untuk tingkat
daerah atau Provinsi lain.                                              nasional.
Agustus 2012 Majalah Percik   Wawancara             25




                                                         Ferry Zulkarnaen
                                                         Bupati Bima




“Tahun 2015,
Bima akan Jadi Kabupaten ODF”
Bagaimana awal mula mengenai           kita telah berpengalaman sejak          pemicuan. Hasilnya, awal tahun
program Sanitasi Total Berbasis        Pelita Pertama membangun                2012 ada 25 desa dan 1 kecamatan
Masyarakat (STBM)? Kesan               sanitasi dengan berbagai program        telah mendeklarasikan diri sebagai
seperti apa yang muncul ketika         mulai program inpres SAMIJAGA,          desa dan kecamatan ODF (Open
STBM mulai dikenalkan di Bima?         Unicef , RWSS, P3DT, P2DT dll           Defecation Free) atau bebas dari


S      TBM pertama kali dikenalkan
       pada tahap akhir program
WSLIC 2 (Second Water and
                                       dengan investasi yang sangat
                                       besar. Investasi tersebut belum
                                       mampu meningkatkan cakupan
                                                                               buang air besar sembarangan.
                                                                               Dan tahun 2015, Kabupaten
                                                                               Bima merencanakan untuk
Sanitation for Low Income              maupun perubahan perilaku yang          mendeklarasikan Kabupaten ODF.
Communities) tahun 2005 dengan         menunjang pada meningkatnya
nama CLTS (Community Lead              derajat kesehatan masyarakat.           Kendala apa saja yang muncul
Total Sanitation), kemudian secara                                             dalam pelaksanaan STBM
gencar diadopsi oleh program-          Kehadiran STBM dengan lima              hingga saat ini, dan upaya apa
program lain antara lain WES Unicef,   pilarnya telah mampu memberikan         yang telah dilakukan untuk
Program Desa Siaga, BBGRM (Bulan       daya ungkit yang cukup signifikan       mengatasinya?
Bhakti Gotong Royong Masyarakat)       dalam perubahan perilaku dan            Beberapa yang masih menjadi
dll.                                   peningkatan cakupan AMPL.               kendala antara lain pandangan
                                       Yang menarik dari program ini           masyarakat yang masih
Kesan yang muncul ketika STBM          adalah meningkatnya kesadaran           menganggap pembangunan
mulai dikenalkan di Bima adalah        masyarakat lewat strategi               sanitasi adalah tanggungjawab
26   Majalah Percik Agustus 2012




                                                                                        Bersama dalam
                                                                                       aktivitas promosi
                                                                                       kesehatan untuk
                                                                                      anak-anak sekolah
                                                                                             dasar.




pemerintah dan berorientasi          Selain mengeluarkan beberapa        alokasi anggaran dari APBD
subsidi. Selain itu, masih adanya    peraturan tersebut, Pemkab Bima     Kabupaten untuk STBM setiap
kebijakan pemerintah pusat           memberikan peran yang besar         tahunnya. Sementara itu upaya
tentang pembangunan sanitasi         kepada Pokja AMPL – BM untuk        lain yang juga dilakukan adalah
yang tidak selaras dengan            mengkoordinir pelaksanaan           dengan meningkatkan peran
Keputusan Menteri Kesehatan          pembangunan AMPL. Langkah lain      tokoh informal di masyarakat
RI No.852/MENKES/SK IX/2008          yang juga dilakukan adalah dengan   untuk bersama-sama dengan
tentang Strategi Nasional Sanitasi   memfasilitasi dan melakukan         aparat teknis di lapangan dalam
Total Berbasis Masyarakat. Kendala   pembinaan yang berkelanjutan        melakukan pemicuan CLTS
lainnya adalah belum meratanya       untuk masyarakat. Selain itu        (Community Led Total Sanitation).
kapasitas dan pemahaman SKPD         juga menetapkan pada Rencana
terkait STBM.                        Pembangunan Jangka Menengah         Bagaimana peran berbagai
                                     Daerah (RPJMD) sektor AMPL          pihak (pemerintah, swasta CSR,
Upaya yang sudah dilakukan           sebagai prioritas pembangunan.      media, masyarakat, perguruan
Pemerintah Daerah antara                                                 tinggi, donor, INGO, LSM, dll)
lain mengeluarkan beberapa           Pemerintah daerah juga              dalam pelaksanaan STBM ?
kebijakan seperti :                  mengupayakan ada peningkatan        Pemerintah daerah menempatkan
Agustus 2012 Majalah Percik   27




NGO, media, perguruan tinggi,       baik, dimana terjadi kerjasama      Menurut anda, tantangan apa
dan lainnya sebagai mitra di        dan komunikasi yang harmonis,       sajakah yang masih harus
mana pemerintah memberikan          terutama antara eksekutif dan       dihadapi dalam pelaksanaan
seluas-luasnya kesempatan untuk     legislatif dalam merumuskan         STBM di Bima?
berkontribusi sesuai peraturan      kebijakan-kebijakan yang            Tantangan yang masih harus
perundang-undangan yang ada.        mendukung STBM. Selain itu,         dihadapi adalah terkait dengan
Misalnya dalam hal promosi dan      Kepemimpinan Bupati Bima            terbatasnya kemampuan
sosialisasi STBM, peran media       yang senantiasa memperhatikan       pendanaan yang bersumber APBD
massa (khususnya media lokal)       aspirasi masyarakat (terutama       kabupaten. Selain itu, masih perlu
dioptimalkan. Beberapa NGO          masyarakat desa) melalui berbagai   ditingkatkan sinergisitas peran
memberi dukungan pembiayaan         kegiatan seperti momen Bulan        berbagai sektor/stakeholder dalam
                                                                        program STBM. Tantangan lain
” Beberapa NGO memberi                                                  yang juga harus dihadapi adalah

dukungan pembiayaan dalam                                               topografi wilayah kabupaten Bima

perencanaan dan pelaksanaan
                                                                        relatif memerlukan dukungan
                                                                        sarana dan tenaga yang lebih
program pemerintah.”                                                    besar dalam melakukan fasilitasi/
                                                                        pembinaan langsung ke
dalam perencanaan dan               Bakti Gotong Royong Masyarakat      masyarakat.
pelaksanaan program pemerintah.     (BBGRM) di setiap desa, kegiatan
Demikian juga kalangan akademisi    safari ramadhan, kunjungan          Apakah harapan, masukan
(Perguruan Tinggi) aktif sebagai    silaturahmi langsung ke tengah-     maupun evaluasi bagi
mitra pemerintah dalam melakukan    tengah masyarakat dll, juga turut   peningkatan percepatan
pengkajian dan advokasi program.    mendorong keberhasilan STBM.        Program STBM di tingkat
                                                                        nasional?
Apa faktor sukses yang              Dalam rangka pertukaran             Perlu peningkatan dukungan
mendorong keberhasilan STBM         pengetahuan pada daerah lain,       pemerintah pusat, baik alokasi
di Bima ini ? Apa yang telah        beberapa yang telah dilakukan       dana maupun program-program
dilakukan dalam mendukung           seperti memberi fasilitas/sharing   dalam rangka STBM yang berbasis
pertukaran pengetahuan pada         pengalaman pada pokja AMPL          masyarakat. Dari tingkatan
daerah-daerah lain yang ingin       Kabupaten Dompu dan Kota            kebijakan, perlu ditingkatkan
belajar ke Bima?                    Bima tentang Pengelolaan AMPL       sinergisitas kebijakan peningkatan
Faktor sukses yang mendorong        yang berkelanjutan dan berbasis     STBM di tingkat nasional, dalam
keberhasilan STBM di Bima seperti   masyarakat.                         rangka keterpaduan di daerah.
Kepemimpinan daerah yang
28      Wacana         Majalah Percik Agustus 2012




5 PilarTantangannya
             STBM,
                                                                                                                      Dok Foto Plan Indonesia
Aplikasi dan
P    ada saat Indonesia mulai menerapkan variasi
     dari CLTS (Community Total Led Sanitation),
yaitu STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat), situasi
                                                           sehingga tercipta kesadaran terhadap sanitasi baik
                                                           secara sikap maupun gaya hidup. Dengan kata lain,
                                                           pengaruh yang diharapkan adalah perubahan gaya
sanitasi masih lemah di mana kesadaran masyarakat          hidup dari “laisse faire” (membiarkan saja) ke “care and
tentang pentingnya sanitasi masih sangat kurang.           take care” (peduli dan mengurus).


STBM sendiri merupakan suatu strategi dengan 5 pilar       Program Sanitation Higiene and Water atau biasa
yang dikembangkan dan meliputi lima aspek penting          disingkat SHAW, adalah salah satu program konsorsium
yaitu: (1). Terbebas dari buang air besar sembarangan,     yang dikoordinir oleh LSM asal Belanda, yaitu SIMAVI,
(2). Cuci tangan pakai sabun, (3). Pengelolaan air         dalam memperkenalkan kelima pilar STBM. Lima
minum dan makanan rumah tangga, (4). Pengelolaan           pilar STBM tersebut coba diupayakan bersama dalam
sampah rumah tangga, dan (5). Pengelolaan limbah           kolaborasi lima LSM lokal yaitu PLAN Indonesia
rumah tangga. Secara khusus, strategi STBM bukan           (Kabupaten TTS danTTU di NTT), Yayasan Dian Desa
dibuat untuk menyebarluaskan informasi semata,             (Kabupaten Sikka dan Flotim di NTT), Yayasan Rumsram
tetapi dengan dorongan dan dukungan terus menerus,         (Kabupaten Biak Numfor dan Supiori di Papua), CD
Agustus 2012 Majalah Percik   29




Bethesda (Kabupaten Sumba            berbagai kalangan sejak awal. Tak      mendorong perubahan perilaku.
Tengah dan SBD di Sumba)             hanya staf pemerintah daerah,
dan Yayasan Masyarakat Peduli        namun juga sanitarian, bidan           Aplikasi 5 pilar STBM tentu bukan
(Kabupaten Lombok Timur di NTB).     desa, staf dinkes, anggota pokja,      hal yang mudah atau tanpa
                                     kepala desa, kepala dusun, camat,      tantangan sama sekali. Selalu
Kunci untuk STBM adalah              dan tokoh masyarakat. Pihak            terdapat resiko untuk kembali pada
perubahan, bukan jumlah sarana       pemerintah sebagai pemangku            perilaku semula. Dinamika di desa
maupun jumlah aktivitas. Dan         kepentingan bukan sebagai              serta dukungan dari semua pihak
sebagaimana pengalaman di            pelaksana proyek, tetapi sebagai       baik di dalam maupun di luar desa
lapangan, pelaksanaan lima pilar     pendukung organisasi dan               berperan sangat penting. Inisiatif
STBM terbagi dalam 4 tahapan,        masyarakat, serta memberikan           dan upaya bersama akan berhasil
yaitu persiapan, pemicuan, tindak    penghargaan untuk desa dan             apabila semua orang mau ikut
lanjut dukungan, serta pemantauan    orang yang berhasil.                   dan peduli terhadap kondisi yang
dan stimulasi perhatian yang                                                dialami.


Inisiatif dan upaya bersama akan berhasil apabila
semua orang mau ikut dan peduli terhadap
kondisi yang dialami.
dilakukan setelah deklarasi. Dari    Terkait dengan 5 pilar, sampai         Pengetahuan tentang tahapan
segi dinamika, semua mitra Simavi    sekarang masih banyak pihak            untuk mencapai STBM lima pilar
memulai dengan mempersiapkan         yang ingin konsentrasi untuk           serta alternatif-alternatif untuk bisa
diri maupun masyarakat agar pada     Pilar 1 (Stop BABS) saja, karena       mencapai status tersebut adalah
saat pemicuan, dapat menjadi         lebih mudah dan kelihatan secara       hal yang penting untuk didorong
puncak perhatian dan titik awal      fisik. Kenyataannya, pada saat         dalam pilihan-pilihan informasi.
perubahan. Sering pemicuan           roadshow oleh para mitra SHAW,         Pilihan-pilihan yang ada pun masih
tidak bisa dilaksanakan di tingkat   ada kecamatan maupun desa              perlu dikembangkan lebih lanjut
desa karena terlalu banyak orang,    yang sudah mengerti kepentingan        oleh sektor swasta agar mempunyai
sehingga pemicuan dilakukan di       dari keseluruhan 5 pilar, sehingga     nilai ekonomi.
tingkat dusun maupun skala yang      mereka tidak mau hanya untuk Pilar
                                                                            Pam Minnigh, Yusmaidy - Simavi
lebih kecil lagi.                    1 saja. Kebanggaan bisa mencapai
                                     5 pilar adalah hal yang penting bagi
Yang bisa dicatat sejak 2010,        suatu desa, karena 5 pilar dianggap
penting adanya mengikutsertakan      merupakan satu paket yang bisa
30      Wacana         Majalah Percik Agustus 2012




Pilihan Strategi
Mengubah Perilaku Masyarakat

S    ejak tahun 2008, STBM telah menjadi strategi
     nasional untuk percepatan pencapaian MDGs,
untuk sektor air minum dan sanitasi. Awalnya, STBM
                                                          Five mengembangkan strategi pendekatan holistik.
                                                          Strategi pendekatan ini terdiri dari 3 elemen yang
                                                          saling berkaitan, yaitu menumbuhkan rasa kebutuhan
lebih banyak diterapkan di wilayah pedesaan karena        dan rasa kepemilikan terhadap STBM; dialog dan aksi
umumnya warga desa belum memiliki akses yang              partisipasi masyrakat untuk keberlanjutan program;
memadai untuk air dan sanitasi. Pada kenyataannya,        dan kemitraan untuk peningkatan akses dan perilaku
di perkotaan pun yang dipandang sudah mempunyai           sanitasi dan higiene.
sistem air dan sanitasi, masih banyak warganya yang
tidak memiliki akses yang layak dan tidak mempraktekkan   Mekanisme pelaksanaan program High Five
perilaku higiene dan sanitasi yang aman.                  High Five telah melaksanakan programnya di Kota
                                                          Medan, Surabaya dan Makassar dengan menggunakan
Menilik kondisi tersebut pada April 2011, USAID           strategi 3 elemen tersebut. Bagaimana mekanisme
bekerjasama dengan Yayasan Cipta Cara Padu                yang dikembangkan dan dimodifikasi High Five untuk
Indonesia menggulirkan program High Five untuk            implementasi hal ini? Pertama, High Five melakukan
menerapkan STBM di wilayah perkotaan sebagai              formative research dan baseline survey, untuk
upaya peningkatan praktek sanitasi dan higiene.           mendapatkan gambaran umum kondisi masing-
Memahami bahwa pendekatan yang dilakukan                  masing kota dan gambaran kondisi daerah yang
haruslah dapat menyediakan ruang bagi partisipasi         menjadi mitra.
masyarakat, sekaligus juga mengakomodir karakteristik
masyarakat perkotaan yang unik dengan kepadatan           Kedua, High Five melakukan kolaborasi, sinergi
penduduk dan variasi matapencahariannya, High             dengan pemerintah daerah. Berbagai kemitraan dijalin




                                                          1.	 Menumbuhkan rasa kebutuhan dan rasa
                                                              kepemilikan terhadap STBM

                                                          2.	 Mekanisme dialog dan aksi partisipasi
                                                              masyarakat untuk keberlanjutan program

                                                          3.	 Kemitraan untuk peningkatan akses dan perilaku
                                                              sanitasi dan higiene
Agustus 2012 Majalah Percik   31




untuk membangun pemahaman               pada keuntungan pribadi. Di sisi     STBM. Di sini, pengenalan
tentang konsep program High             pemerintahan, masih banyak           pilar-pilar dan pemicuannya
Five dan implementasinya.               individu yang menduduki posisi       dilakukan pada saat yang sama.
Salah satunya dengan Pokja              kunci belum memahami STBM            Dari pengalaman High Five,
AMPL/Sanitasi di daerah. Ketiga,        dan dengan sendirinya tidak          masyarakat diajak melihat secara
pemrograman partisipatif dan            memahami kebutuhan STBM bagi         komprehensif kondisi sanitasi
kemitraan masyarakat digiatkan.         institusinya.                        lingkungannya dan mendiskusikan
Maksudnya, berbagai pemetaan                                                 pilar STBM yang mana yang
kondisi dan situasi difasilitasi High   Alih-alih berkutat dengan            dipandang paling krusial dan
Five (FGD, transect, pemetaan           tantangan yang harus dihadapi,       akan dijadikan jalan masuk (entry
sosial), kapasitas masyarakat           High Five memandang situasi dari     point) untuk penerapan STBM.
juga ditingkatkan. Keempat,             sudut pandang yang berbeda           Sejauh pengalaman yang dimiliki
kemitraan dengan para pemangku          dan membaliknya menjadi              High Five, di daerah perkotaan
kepentingan. Masih perlu dikuatkan      peluang untuk menerapkan             (khususnya Medan, Surabaya dan
berbagai kemitraan dengan               program. Keberagaman latar           Makassar), masyarakat melihat
pemangku kepentingan lain seperti       belakang masyarakat melahirkan       sampah (STBM pilar 4) sebagai
swasta, akademisi, media, LSM dan       inovasi pendekatan yang unik         persoalan yang krusial dan menjadi
organisasi kemasyarakatan lainnya.      dan kurangnya pemahaman              jalan masuk untuk melaksanakan
                                        pemerintah kota mendorong            STBM.



Tantangan yang dihadapi dalam melaksanakan
STBM di perkotaan sangat kompleks.
Peluang dan tantangan                   pengembangan metode                  Kedua, pendekatan dengan
Tantangan yang dihadapi                 pendekatan dan kolaborasi yang       menggunakan perspektif positif
dalam melaksanakan STBM di              berbeda.                             lebih efektif untuk memicu
perkotaan sangat kompleks, mulai                                             masyarakat melakukan aksi nyata.
dari keberagaman daerah asal            Pembelajaran tersebut disarikan      High Five menggunakan VIC action
masyarakat, matapencaharian             dalam beberapa point berikut :       tool (dimodifikasi dari VIC tool yang
yang variatif, kepadatan penduduk,      Pertama, participatory assessment/   dikembangkan oleh JHU-CCP)
kesibukan masyarakat, tidak adanya      pengkajian partisipatif merupakan    untuk memicu masyarakat agar
lahan sampai sikap materialistis dan    alat untuk membangun kesadaran       bergerak dan melaksanakan aksi
egosentris yang menitikberatkan         tentang STBM sekaligus pemicuan      bersama.
32   Majalah Percik Agustus 2012




                                                                   Dok Foto Hi-gh Five
                                                                                         jauh dalam berbagai kegiatan yang
                                                                                         dilakukan.


                                                                                         Menilik pembelajaran dari
                                                                                         implementasi program High
                                                                                         Five selama satu tahun berjalan
                                                                                         menunjukkan bahwa inovasi
                                                    Suciati Lasiman dari
                                                                                            pendekatan dan strategi
                                                   Kelurahan Petemonan
                                                     Surabaya penggiat                       implementasi untuk
                                                       bank sampah                            pelaksanaan STBM sangat
                                                   setempat. Masyarakat
                                                    dapat mencicil utang                     dibutuhkan. Variasi inovasi
                                                      dengan sampah.                        sangat tergantung pada
                                                                                          keunikan masing-masing daerah.
                                                                                         Hal ini tidak hanya berlaku untuk

Dari pengalaman High Five, masyarakat diajak
melihat secara komprehensif kondisi sanitasi
lingkungannya dan mendiskusikan pilar STBM.
Ketiga, memicu masyarakat untuk    Surabaya dan Makassar Dinas                           implementasi STBM di daerah
merubah perilakunya agar sesuai    Kebersihan Kota terlibat aktif dalam                  perkotaan namun juga di daerah
dengan STBM harus dibarengi        kegiatan gotong royong warga                          pedesaan. Mari lebih jeli melihat
dengan memicu pemerintah kota,     dengan mengalokasikan truk                            peluang dan mengembangankan
khususnya SKPD terkait sanitasi    pengangkut sampah.                                    inovasi untuk mendukung
dan higiene untuk melaksanakan                                                           pelaksanaan STBM.
STBM. Pemerintah kota juga         Keempat, melibatkan media dalam
                                                                                         Ika Fransisca, High Five
didorong untuk menghubungkan       kegiatan dan bukan hanya sebagai
sistem kota dengan kegiatan        peliput berita. Dalam kegiatannya
masyarakat. Pengalaman High Five   High Five menempatkan media/
menunjukkan bahwa pendekatan       journalist sebagai partisipan yang
tersebut berhasil mensinergikan    aktif dalam diskusi dan pelaksanaan
program/sistem pemerintah          kegiatan. Ini efektif untuk
dengan kegiatan masyarakat.        menimbulkan keingintahuan dan
Sebagai contoh, di Kota Medan,     mendorong untuk terlibat lebih
Agustus 2012 Majalah Percik    Wacana         33




                                                                                                                      Sumber: www.plan-international.org
Menengok Pembelajaran CLTS
dari Negeri Tetangga
Sebagai sebuah pendekatan partisipatif tanpa subsidi, Community
Led Total Sanitation (CLTS) juga diaplikasikan di beberapa negara
tetangga kita. Plan International adalah satu dari sekian pendukung
implementasi CLTS di sejumlah negara Asia.
Memulai CLTS di Vietnam                                    tetapi diantara etnis minoritas hanya 44.2% rumah


P    enyakit yang diakibatkan oleh kondisi air
     dan sanitasi yang buruk merupakan masalah
kesehatan yang utama di Vietnam. Menurut Survey
                                                           tangga saja yang mempunyai akses terhadap sarana
                                                           sanitasi yang baik. Sebanyak 27,7% etnis minoritas juga
                                                           masih melakukan buang air besar sembarangan.
yang dilakukan secara nasional atau MICS (Multiple
Indicator Cluster Survey), di Vietnam hampir satu orang    Melalui implementasi CLTS di Program WASH PLAN VN
dari setiap 4 orang anak balita (22.7%) kekurangan gizi.   selama 2011 – 2012, didapat beberapa faktor penting
Kekurangan gizi juga berkaitan erat dengan kondisi         untuk mencapai tujuan utama dari CLTS – terbebas dari
sanitasi dan kesehatan yang buruk.                         perilaku buang air besar sembarangan, di antaranya
                                                           adalah : keterlibatan pemerintah lokal sejak dari awal,
Di sisi lain, promosi dan penggunaan kakus sehat           keterlibatan otoritas kesehatan dari pemerintah secara
belum mencapai hasil yang memuaskan jika                   vertikal, keterlibatan individu maupun organisasi
dibandingkan dengan hasil yang dicapai oleh sektor         masyarakat, peningkatan kapasitas dari mitra lokal,
penyediaan air minum dalam rentang waktu 2000 –            tindak lanjut dari implementasi dan pelaporan.
2010. Kesenjangan besar diantara dua sektor tersebut
juga terjadi. Menurut hasil MICS 2010-2011, 73.8%          Pendekatan Sanitasi Total Di Pakistan
rumah tangga di Vietnam menggunakan kakus sehat,           Kebijakan Nasional Pakistan tentang Sanitasi Tahun
34   Majalah Percik Agustus 2012




  Aktivitas pemicuan
   CLTS di Vietnam.




                                                                                                                       Dok Foto Plan Vietnam
2006 menekankan pergerakan               pendekatan PATS menekankan             program dengan menanamkan
sosial sebagai komponen utama            pada pentingnya martabat,              pesan promosi kesehatan kepada
dalam menangani masalah                  harga diri dan rasa bangga. Ini        anak didiknya. Hasilnya, sebanyak
sanitasi di tingkat rumah tangga         juga terlihat pada intervensi dari     3.279 sekolah telah dipicu di daerah
terutama di pedesaan. Kebijakan          sisi suplai melalui penciptaan         target dan 6.950 upaya promosi
Nasional ini memiliki visi untuk         pemasaran sanitasi.                    kesehatan juga telah dilakukan di
menciptakan lingkungan                                                          sekolah yang sama.
yang terbebas dari buang air             Pengembangan sanitasi perdesaan
sembarangan, pembuangan                  di wilayah yang terkena banjir         Strategi pemasaran sanitasi juga
limbah cair dan sampah padat yang        dilaksanakan melalui Community         telah dirancang dan kerangka kerja
aman serta promosi kesehatan             Resource Persons (CRP) atau            yang kuat telah dikembangkan
dan perilaku higienis. Tujuan            penggiat komunitas. Total telah        dengan seksama melalui penelitian
dari kebijakan ini adalah untuk          dilatih sebanyak 2.659 orang           lapangan yang serius. Sebuah
mempromosikan pendekatan CLTS            CRPs di 4 provinsi dan beberapa        panduan yang komprehensif
dan menformalisasikan “Model             wilayah di Pakistan. Selama sesi       juga telah dikembangkan untuk
Sanitasi Total”. Di bulan Maret          pelatihan, ditekankan bahwa            menfasilitasi pelatihan untuk
2011 Pemerintah Pakistan telah           CRPs harus mengetahui kegiatan         para Pengusaha Sanitasi baik di
menyetujui dokumen panduan               proyek, pembuatan rencana aksi         perkotaan maupun pedesaan.
yang bertemakan “Pendekatan              dan implementasi dari strategi
Pakistan Dalam Sanitasi Total (PATS)”.   proyek. Pelatihan ini juga dilakukan   Sampai saat ini, sudah 2.110 desa
                                         kepada guru. Sebanyak 10,000           telah disertifikasi terbebas dari
Selama bulan Maret 2011,                 guru sekolah mengikuti 2 hari          BABS oleh pemerintah, lebih dari
Pemerintah Pakistan melalui              pelatihan terkait kesehatan. Mereka    1.000 desa telah mencapai status
Kementerian Lingkungan                   diberi paparan tentang tujuan          terbebas dari BABS dan sedang
Hidupnya telah menyetujui proses         program, metodologi dan peran          dalam proses sertifikasi.
pendahuluan CLTS untuk Pakistan.         yang dapat mereka mainkan dalam
Sedikit berbeda dengan CLTS,             mempertahankan dampak positif
Agustus 2012 Majalah Percik   35




                                                                         Hand washing with
                                                                           soap, yang juga
                                                                         dikampanyekan di
                                                                         sekolah-sekolah di
                                                                              Vietnam.




                                                                                                     mempromosikan cuci tangan pakai
                                                                                                     sabun, minum air yang direbus dan
                                                                                                     menyimpannya di wadah yang
                                                                                                     tertutup dan  menjaga lingkungan




                                                                             Dok Foto Plan Vietnam
                                                                                                     desa bebas dari sampah dan
                                                                                                     genangan air.


 Merayakan Gaya Hidup Sehat            1.400 siswanya di 3 kabupaten                                 Di sekolah, dimana para warga
di Laos                                juga merayakan sekolah mereka                                 tidak mampu membangun fasilitas
Ditemukan fakta bahwa masih            terbebas dari BABS. Lebih dari 20                             toilet dengan baik, PLAN Laos
banyak orang melakukan BABS di         desa yang lain dan sekolah telah                              menyediakan material konstruksi
desa-desa terpencil di Laos. Kondisi   membuat kemajuan yang signifikan                              untuk fasilitas cuci tangan dan
perilaku sanitasi yang buruk ini       dalam pencapaian terbebas dari                                material konstruksi toilet di
menimbulkan banyak kejadian            BABS dan mereka berharap mereka                               sekolah-sekolah utama. Penduduk
penyakit dan kematian prematur.        akan membuat perayaan juga                                    desa berkontribusi pasir, kayu
Namun demikian ini tidak terjadi       secepatnya.                                                   dan tenaga kerja. Inisiatif bersama
dengan anak-anak dan warga di                                                                        antara PLAN dan para warga ini
Provinsi Bokeo, Laos. Mereka tidak     Baru satu tahun terakhir punya                                telah menciptakan rasa kepemilikan
lagi pergi ke semak-semak, tidak       toilet, warga desa Houay Maisang                              bagi penduduk desa dan murid-
lagi mengejar babi, tidak ada lagi     masih menyimpan kerugian yang                                 murid sekolah sehingga ini akhirnya
banyak gigitan nyamuk, dan mudah-      amat disayangkan yaitu telah                                  menciptakan keberlanjutan dan
mudahan tidak ada lagi penyakit        kehilangan anak-anak mereka                                   pemeliharaan untuk fasilitas ini.
diare karena buruknya kondisi          yang meninggal prematur. Tidak
sanitasi.                              hanya menyebabkan masalah                                     Program WASH di Bokeo akan
                                       kesehatan, menurut studi Bank                                 terus bekerja sama dengan
Dalam sebulan terakhir, lebih dari     Dunia, beban biaya dari penyakit                              pemerintah setempat, sekolah
2.000 warga etnis Leu, Hmong,          yang disebabkan oleh kondisi air                              dan desa dengan dukungan dari
Khamu, and Lamed di 8 desa di          dan sanitasi yang buruk di Laos                               pihak seperti Water and Sanitation
Kabupaten Paktha, Phaoudom and         diperkirakan sebesar 5.6% dari                                Program (WSP) – Bank Dunia, SNV
Meung merayakan capaian mereka         Produk Domestik Bruto (PDB) atau                              dari Belanda dan berbagai mitra
yaitu cakupan 100% toilet di desa      sebesar 193 juta USD per tahun.                               lain di Laos.
mereka. Ini berarti, tak perlu lagi
ada yang pergi ke semak-semak          Untuk meningkatkan dampak                                     Ditulis ulang: Yusmaidy
untuk buang air besar (BAB).           dari terbebas dari BABS, tim WASH
Delapan Sekolah Dasar (SD) dan         pemerintah kabupaten juga
Agustus 2012 Majalah Percik   Pembelajaran          37




  Belajar STBM dari Lumajang
                Ketika Program “Cuci Tangan”
            Bergandengan dengan “Suami Siaga”




U        rusan mengembangkan program STBM, boleh
         jadi Lumajang adalah juaranya. Saat ini saja sudah
hampir 7 Kecamatan yang mencapai ODF, diantaranya
                                                              Kedua, pemanfaatan Dana Bantuan Operasional
                                                              Kesehatan (BOK) untuk menyatukan berbagai program
                                                              yang ada di Puskesmas. Di tahun 2012 ini Puskesmas
adalah : Kecamatan Gucialit, Senduro, Padang,                 Gucialit telah mendapat bantuan dana BOK sebesar
Kedungjajang, Pasrujambe, Pronojiwo, dan                        81 juta dengan pemanfaatan 70% untuk kegiatan
menyusul Kecamatan Klakah.                                            promosi kesehatan atau promkes (termasuk di
                                                                          dalamnya untuk STBM), 20% untuk kegiatan
Berbagai upaya yang cukup                                                   Kesehatan Lingkungan dan sisanya
intensif untuk mencapai ODF                                                  dialokasikan untuk kegiatan kesehatan
serta mengembangkan program                                                  ibu dan anak.
STBM ini, di antaranya dengan
cara berikut :                                                               Yang menarik dalam pemanfaatan dana
                                                                           BOK yang cukup besar, Puskemas Gucialit
Pertama, memberdayakan CSR dalam                                        menginisiasi Program Promotif dan Preventif.
skala kecil. Istilahnya, “kecil-kecil tetapi                       Program ini memfasilitasi dan mengintegrasikan
efektif membantu percepatan capaian target”. Upaya            seluruh kegiatan dan program yang ada di bawah
ini dilakukan melalui supervisi Dinkes Kabupaten,             Puskesmas. Beragam program yang dilibatkan dalam
Camat dan Kepala Desa yang secara intensif                    hal ini mencakup program Kesehatan Ibu dan Anak,
mengajukan proposal bantuan kepada toko-toko besar,           Gizi, Kesehatan Lingkungan, Keluarga Berencana dan
POM bensin, pabrik dan pengusaha setempat. Dana               Desa Siaga. Seluruh kegiatan yang juga tergabung
yang diperoleh akan digunakan untuk membeli bahan             dalam Posyandu Gerbang Mas (Gerakan Membangun
material jamban, terutama jamban komunal, sementara           Masyarakat Sehat).
kekurangan tenaga akan diupayakan melalui kerja
bakti.                                                        Salah satu bentuk dari kegiatan promotif-preventif
                                                              sekaligus inovatif lainnya adalah pelatihan “Suami
38   Majalah Percik Agustus 2012




                                            Salah satu alat bantu
                                            dalam kegiatan Suami
                                              Siaga. Kegiatan ini
                                            juga mempromosikan
                                             upaya-upaya STBM,
                                             seperti kegiatan cuci
                                             tangan pakai sabun.
Siaga”. Disebut inovatif karena                                             para pasangan muda.
pelatihan Suami Siaga berhasil
“dikawinkan” dengan sejumlah fitur                                          Pelatihannya menggunakan
CTPS yang dikampanyekan dalam        tak lain untuk mempersiapkan           metode partisipatif, peran aktif
STBM.                                suami selama masa kehamilan,           baik suami dan istri akan digiring
                                     persalinan sampai kepada masa          agar mendapatkan pemahaman
Bersinergi dengan Suami Siaga        pengasuhan bayi pada awal 2            yang lebih komprehensif serta
Program Suami Siaga mulai            tahun usia tumbuh kembangnya.          mampu mempraktekkan dalam aksi
dilakukan di awal tahun 2012 di      Hal ini meliputi kesadaran untuk       nyata sehari-hari. Diawali dengan
Lumajang. Gucialit, adalah salah     bertanggung jawab dalam                identifikasi pengetahuan suami-
satu kecamatan yang tahun ini        mendampingi istri, termasuk juga       istri tentang resiko kehamilan, dan
mencanangkan Pelatihan Suami         memenuhi sarana/fasilitas gizi,        persalinan, manfaat gizi ibu hamil
Siaga diaplikasikan di seluruh       sanitasi dan higienis keluarga         dan menyusui, manfaat KB dan
desanya. Data menunjukkan            secara berkelanjutan.                  lingkungan sehat bagi ibu hamil
terdapat sekitar 500 ibu hamil                                              dan menyusui, para pasangan
dalam satu tahun di Kecamatan        Setiap tiga bulan dibuka               dituntun oleh kader dan bidan
Gucialit yang perlu penanganan       kesempatan untuk 10 pasangan           yang telah mempersiapkan check-
intensif selama masa kehamilan       muda mendapatkan pelatihan dan         list. Check list menjadi alat bantu
dan persalinannya.                   pengetahuan seputar kehamilan          yang menjadi pegangan kader
                                     dan kelahiran bayi. Peserta melebihi   untuk memantau suami istri sampai
Tujuan Pelatihan Suami Siaga         target karena minat yang tinggi dari   paska melahirkan. Pemahaman
STBM MENDORONG PERUBAHAN
STBM MENDORONG PERUBAHAN
STBM MENDORONG PERUBAHAN
STBM MENDORONG PERUBAHAN
STBM MENDORONG PERUBAHAN
STBM MENDORONG PERUBAHAN
STBM MENDORONG PERUBAHAN
STBM MENDORONG PERUBAHAN
STBM MENDORONG PERUBAHAN
STBM MENDORONG PERUBAHAN
STBM MENDORONG PERUBAHAN
STBM MENDORONG PERUBAHAN
STBM MENDORONG PERUBAHAN
STBM MENDORONG PERUBAHAN
STBM MENDORONG PERUBAHAN
STBM MENDORONG PERUBAHAN
STBM MENDORONG PERUBAHAN
STBM MENDORONG PERUBAHAN
STBM MENDORONG PERUBAHAN
STBM MENDORONG PERUBAHAN
STBM MENDORONG PERUBAHAN
STBM MENDORONG PERUBAHAN
STBM MENDORONG PERUBAHAN
STBM MENDORONG PERUBAHAN

Contenu connexe

Tendances

Ppsp implementation-trough-knowing-the-stbm-pillars1
Ppsp implementation-trough-knowing-the-stbm-pillars1Ppsp implementation-trough-knowing-the-stbm-pillars1
Ppsp implementation-trough-knowing-the-stbm-pillars1Donny Pati
 
Aksi jalin d toba ke dprd sumatera utara
Aksi jalin d toba ke dprd sumatera utaraAksi jalin d toba ke dprd sumatera utara
Aksi jalin d toba ke dprd sumatera utaraDavid Rajagukguk
 
Gerakan jamban sehat
Gerakan jamban sehatGerakan jamban sehat
Gerakan jamban sehatAnisa Rahmah
 
CSR as philanthropic strategy, intervening variable, promotion and tax avoidance
CSR as philanthropic strategy, intervening variable, promotion and tax avoidanceCSR as philanthropic strategy, intervening variable, promotion and tax avoidance
CSR as philanthropic strategy, intervening variable, promotion and tax avoidanceReza Yudhalaksana
 

Tendances (6)

Ppsp implementation-trough-knowing-the-stbm-pillars1
Ppsp implementation-trough-knowing-the-stbm-pillars1Ppsp implementation-trough-knowing-the-stbm-pillars1
Ppsp implementation-trough-knowing-the-stbm-pillars1
 
Aksi jalin d toba ke dprd sumatera utara
Aksi jalin d toba ke dprd sumatera utaraAksi jalin d toba ke dprd sumatera utara
Aksi jalin d toba ke dprd sumatera utara
 
Gerakan jamban sehat
Gerakan jamban sehatGerakan jamban sehat
Gerakan jamban sehat
 
Yayasan Sahabat Kertas
Yayasan Sahabat Kertas Yayasan Sahabat Kertas
Yayasan Sahabat Kertas
 
Buku Glosarium Kesos
Buku Glosarium KesosBuku Glosarium Kesos
Buku Glosarium Kesos
 
CSR as philanthropic strategy, intervening variable, promotion and tax avoidance
CSR as philanthropic strategy, intervening variable, promotion and tax avoidanceCSR as philanthropic strategy, intervening variable, promotion and tax avoidance
CSR as philanthropic strategy, intervening variable, promotion and tax avoidance
 

Similaire à STBM MENDORONG PERUBAHAN

Laporan perkembangan stbm
Laporan perkembangan stbmLaporan perkembangan stbm
Laporan perkembangan stbmyucub
 
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...Adijaya Group
 
Inovasi dan Kreasi untuk Kuatkan Kelembagaan AMPL. PERCIK Edisi 2 Tahun 2012
Inovasi dan Kreasi untuk Kuatkan Kelembagaan AMPL. PERCIK Edisi 2 Tahun 2012Inovasi dan Kreasi untuk Kuatkan Kelembagaan AMPL. PERCIK Edisi 2 Tahun 2012
Inovasi dan Kreasi untuk Kuatkan Kelembagaan AMPL. PERCIK Edisi 2 Tahun 2012Oswar Mungkasa
 
Percik Edisi Khusus Sanitasi November 2010
Percik Edisi Khusus Sanitasi November 2010Percik Edisi Khusus Sanitasi November 2010
Percik Edisi Khusus Sanitasi November 2010oswar mungkasa
 
Percik Edisi Khusus Sanitasi 2010
Percik Edisi Khusus Sanitasi 2010Percik Edisi Khusus Sanitasi 2010
Percik Edisi Khusus Sanitasi 2010Oswar Mungkasa
 
Prosiding edy siswoyo
Prosiding edy siswoyoProsiding edy siswoyo
Prosiding edy siswoyoSTISIPWIDURI
 
Roadshow Stbm Wslic2 Bali 130709
Roadshow Stbm Wslic2 Bali 130709Roadshow Stbm Wslic2 Bali 130709
Roadshow Stbm Wslic2 Bali 130709guest0650b0
 
Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012
Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012
Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012Sekretariat STBM
 
Majalah PERCIK Edisi Kaleidoskop 2012
Majalah PERCIK Edisi Kaleidoskop 2012Majalah PERCIK Edisi Kaleidoskop 2012
Majalah PERCIK Edisi Kaleidoskop 2012Oswar Mungkasa
 
Kurikulum dan modul pelatihan stbm bagi dosen jurusan kesling poltekes di ind...
Kurikulum dan modul pelatihan stbm bagi dosen jurusan kesling poltekes di ind...Kurikulum dan modul pelatihan stbm bagi dosen jurusan kesling poltekes di ind...
Kurikulum dan modul pelatihan stbm bagi dosen jurusan kesling poltekes di ind...Purwowidi Astanto
 
Materi 1 Konsep Dasar STBM KA NIA.pptx
Materi 1 Konsep Dasar STBM KA NIA.pptxMateri 1 Konsep Dasar STBM KA NIA.pptx
Materi 1 Konsep Dasar STBM KA NIA.pptxAkreditasimargareta
 
PENGUATAN ETIKA DAN INTEGRITAS DENGAN BERFIKIR SYSTEMIK DI ERA VUCA.pptx
PENGUATAN ETIKA DAN INTEGRITAS DENGAN BERFIKIR SYSTEMIK DI ERA VUCA.pptxPENGUATAN ETIKA DAN INTEGRITAS DENGAN BERFIKIR SYSTEMIK DI ERA VUCA.pptx
PENGUATAN ETIKA DAN INTEGRITAS DENGAN BERFIKIR SYSTEMIK DI ERA VUCA.pptxSimpegBKDDIY
 
bahan presentasi Rencana Disertasi_Wardi.pdf
bahan presentasi Rencana Disertasi_Wardi.pdfbahan presentasi Rencana Disertasi_Wardi.pdf
bahan presentasi Rencana Disertasi_Wardi.pdfAndiMuhIshakYusma
 
Implementasi stbm fix
Implementasi stbm fixImplementasi stbm fix
Implementasi stbm fixabby ati
 

Similaire à STBM MENDORONG PERUBAHAN (20)

Laporan perkembangan stbm
Laporan perkembangan stbmLaporan perkembangan stbm
Laporan perkembangan stbm
 
Jurnal.
Jurnal.Jurnal.
Jurnal.
 
Jurnal1
Jurnal1Jurnal1
Jurnal1
 
BORDA Blitz
BORDA BlitzBORDA Blitz
BORDA Blitz
 
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
 
Inovasi dan Kreasi untuk Kuatkan Kelembagaan AMPL. PERCIK Edisi 2 Tahun 2012
Inovasi dan Kreasi untuk Kuatkan Kelembagaan AMPL. PERCIK Edisi 2 Tahun 2012Inovasi dan Kreasi untuk Kuatkan Kelembagaan AMPL. PERCIK Edisi 2 Tahun 2012
Inovasi dan Kreasi untuk Kuatkan Kelembagaan AMPL. PERCIK Edisi 2 Tahun 2012
 
Percik Edisi Khusus Sanitasi November 2010
Percik Edisi Khusus Sanitasi November 2010Percik Edisi Khusus Sanitasi November 2010
Percik Edisi Khusus Sanitasi November 2010
 
Percik Edisi Khusus Sanitasi 2010
Percik Edisi Khusus Sanitasi 2010Percik Edisi Khusus Sanitasi 2010
Percik Edisi Khusus Sanitasi 2010
 
Prosiding edy siswoyo
Prosiding edy siswoyoProsiding edy siswoyo
Prosiding edy siswoyo
 
Roadshow Stbm Wslic2 Bali 130709
Roadshow Stbm Wslic2 Bali 130709Roadshow Stbm Wslic2 Bali 130709
Roadshow Stbm Wslic2 Bali 130709
 
Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012
Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012
Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012
 
Majalah PERCIK Edisi Kaleidoskop 2012
Majalah PERCIK Edisi Kaleidoskop 2012Majalah PERCIK Edisi Kaleidoskop 2012
Majalah PERCIK Edisi Kaleidoskop 2012
 
Kurikulum dan modul pelatihan stbm bagi dosen jurusan kesling poltekes di ind...
Kurikulum dan modul pelatihan stbm bagi dosen jurusan kesling poltekes di ind...Kurikulum dan modul pelatihan stbm bagi dosen jurusan kesling poltekes di ind...
Kurikulum dan modul pelatihan stbm bagi dosen jurusan kesling poltekes di ind...
 
Materi 1 Konsep Dasar STBM KA NIA.pptx
Materi 1 Konsep Dasar STBM KA NIA.pptxMateri 1 Konsep Dasar STBM KA NIA.pptx
Materi 1 Konsep Dasar STBM KA NIA.pptx
 
Ppt seminar isu
Ppt seminar isuPpt seminar isu
Ppt seminar isu
 
PENGUATAN ETIKA DAN INTEGRITAS DENGAN BERFIKIR SYSTEMIK DI ERA VUCA.pptx
PENGUATAN ETIKA DAN INTEGRITAS DENGAN BERFIKIR SYSTEMIK DI ERA VUCA.pptxPENGUATAN ETIKA DAN INTEGRITAS DENGAN BERFIKIR SYSTEMIK DI ERA VUCA.pptx
PENGUATAN ETIKA DAN INTEGRITAS DENGAN BERFIKIR SYSTEMIK DI ERA VUCA.pptx
 
Mck
MckMck
Mck
 
Analisis CSR pada PT. Freeport
Analisis CSR pada PT. FreeportAnalisis CSR pada PT. Freeport
Analisis CSR pada PT. Freeport
 
bahan presentasi Rencana Disertasi_Wardi.pdf
bahan presentasi Rencana Disertasi_Wardi.pdfbahan presentasi Rencana Disertasi_Wardi.pdf
bahan presentasi Rencana Disertasi_Wardi.pdf
 
Implementasi stbm fix
Implementasi stbm fixImplementasi stbm fix
Implementasi stbm fix
 

Plus de Sekretariat STBM

Agenda sesi festival di konferensi sanitasi dan air minum ksan 2013
Agenda  sesi festival di konferensi sanitasi dan air minum ksan 2013Agenda  sesi festival di konferensi sanitasi dan air minum ksan 2013
Agenda sesi festival di konferensi sanitasi dan air minum ksan 2013Sekretariat STBM
 
Agenda sesi konferensi sanitasi dan air minum nasional ksan 2013
Agenda sesi konferensi sanitasi dan air minum nasional ksan 2013Agenda sesi konferensi sanitasi dan air minum nasional ksan 2013
Agenda sesi konferensi sanitasi dan air minum nasional ksan 2013Sekretariat STBM
 
Buku Panduan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS) ke - 6 Tahun 2013
Buku Panduan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS) ke - 6 Tahun 2013Buku Panduan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS) ke - 6 Tahun 2013
Buku Panduan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS) ke - 6 Tahun 2013Sekretariat STBM
 
Undangan Peserta Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional KSAN 2013 Jakarta
Undangan Peserta Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional KSAN 2013 JakartaUndangan Peserta Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional KSAN 2013 Jakarta
Undangan Peserta Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional KSAN 2013 JakartaSekretariat STBM
 
Community led total sanitation (clts) community-based total sanitation (stbm)...
Community led total sanitation (clts) community-based total sanitation (stbm)...Community led total sanitation (clts) community-based total sanitation (stbm)...
Community led total sanitation (clts) community-based total sanitation (stbm)...Sekretariat STBM
 
Sk panitia-hari-cuci-tangan-sedunia-2012
Sk panitia-hari-cuci-tangan-sedunia-2012Sk panitia-hari-cuci-tangan-sedunia-2012
Sk panitia-hari-cuci-tangan-sedunia-2012Sekretariat STBM
 
Surat edaran-menkes-tentang-hctps-2012
Surat edaran-menkes-tentang-hctps-2012Surat edaran-menkes-tentang-hctps-2012
Surat edaran-menkes-tentang-hctps-2012Sekretariat STBM
 
Panduan hari-cuci-tangan-pakai-sabun-sedunia-hctps-2012
Panduan hari-cuci-tangan-pakai-sabun-sedunia-hctps-2012Panduan hari-cuci-tangan-pakai-sabun-sedunia-hctps-2012
Panduan hari-cuci-tangan-pakai-sabun-sedunia-hctps-2012Sekretariat STBM
 
Poster anak-hctps-editable
Poster anak-hctps-editablePoster anak-hctps-editable
Poster anak-hctps-editableSekretariat STBM
 
Modul -pelatihan-fasilitator-stbm-pilar-stop-buang-air-besar-sembarangan-dan-...
Modul -pelatihan-fasilitator-stbm-pilar-stop-buang-air-besar-sembarangan-dan-...Modul -pelatihan-fasilitator-stbm-pilar-stop-buang-air-besar-sembarangan-dan-...
Modul -pelatihan-fasilitator-stbm-pilar-stop-buang-air-besar-sembarangan-dan-...Sekretariat STBM
 
Proposal hari-cuci-tangan-pakai-sabun-sedunia-hctps-2012
Proposal hari-cuci-tangan-pakai-sabun-sedunia-hctps-2012Proposal hari-cuci-tangan-pakai-sabun-sedunia-hctps-2012
Proposal hari-cuci-tangan-pakai-sabun-sedunia-hctps-2012Sekretariat STBM
 
Ringkasan penelitian keuntungan ekonomi dari intervensi sanitasi di indonesia...
Ringkasan penelitian keuntungan ekonomi dari intervensi sanitasi di indonesia...Ringkasan penelitian keuntungan ekonomi dari intervensi sanitasi di indonesia...
Ringkasan penelitian keuntungan ekonomi dari intervensi sanitasi di indonesia...Sekretariat STBM
 
Health and hygiene promotion best practices and lessons learned
Health and hygiene promotion best practices and lessons learnedHealth and hygiene promotion best practices and lessons learned
Health and hygiene promotion best practices and lessons learnedSekretariat STBM
 
Flipchart a4-modul-pelatihan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat-lores
Flipchart a4-modul-pelatihan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat-loresFlipchart a4-modul-pelatihan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat-lores
Flipchart a4-modul-pelatihan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat-loresSekretariat STBM
 
Modul pelatihan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat-lores
Modul pelatihan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat-loresModul pelatihan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat-lores
Modul pelatihan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat-loresSekretariat STBM
 
Clts handbook versi bahasa indonesia
Clts handbook versi bahasa indonesiaClts handbook versi bahasa indonesia
Clts handbook versi bahasa indonesiaSekretariat STBM
 

Plus de Sekretariat STBM (20)

Agenda sesi festival di konferensi sanitasi dan air minum ksan 2013
Agenda  sesi festival di konferensi sanitasi dan air minum ksan 2013Agenda  sesi festival di konferensi sanitasi dan air minum ksan 2013
Agenda sesi festival di konferensi sanitasi dan air minum ksan 2013
 
Agenda sesi konferensi sanitasi dan air minum nasional ksan 2013
Agenda sesi konferensi sanitasi dan air minum nasional ksan 2013Agenda sesi konferensi sanitasi dan air minum nasional ksan 2013
Agenda sesi konferensi sanitasi dan air minum nasional ksan 2013
 
Buku Panduan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS) ke - 6 Tahun 2013
Buku Panduan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS) ke - 6 Tahun 2013Buku Panduan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS) ke - 6 Tahun 2013
Buku Panduan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS) ke - 6 Tahun 2013
 
Undangan Peserta Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional KSAN 2013 Jakarta
Undangan Peserta Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional KSAN 2013 JakartaUndangan Peserta Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional KSAN 2013 Jakarta
Undangan Peserta Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional KSAN 2013 Jakarta
 
Community led total sanitation (clts) community-based total sanitation (stbm)...
Community led total sanitation (clts) community-based total sanitation (stbm)...Community led total sanitation (clts) community-based total sanitation (stbm)...
Community led total sanitation (clts) community-based total sanitation (stbm)...
 
Sk panitia-hari-cuci-tangan-sedunia-2012
Sk panitia-hari-cuci-tangan-sedunia-2012Sk panitia-hari-cuci-tangan-sedunia-2012
Sk panitia-hari-cuci-tangan-sedunia-2012
 
Surat edaran-menkes-tentang-hctps-2012
Surat edaran-menkes-tentang-hctps-2012Surat edaran-menkes-tentang-hctps-2012
Surat edaran-menkes-tentang-hctps-2012
 
Panduan hari-cuci-tangan-pakai-sabun-sedunia-hctps-2012
Panduan hari-cuci-tangan-pakai-sabun-sedunia-hctps-2012Panduan hari-cuci-tangan-pakai-sabun-sedunia-hctps-2012
Panduan hari-cuci-tangan-pakai-sabun-sedunia-hctps-2012
 
Sticker hctps-editable
Sticker hctps-editableSticker hctps-editable
Sticker hctps-editable
 
Poster ibu-hctps-editable
Poster ibu-hctps-editablePoster ibu-hctps-editable
Poster ibu-hctps-editable
 
Poster anak-hctps-editable
Poster anak-hctps-editablePoster anak-hctps-editable
Poster anak-hctps-editable
 
Logo hctps ind alt
Logo hctps ind altLogo hctps ind alt
Logo hctps ind alt
 
Modul -pelatihan-fasilitator-stbm-pilar-stop-buang-air-besar-sembarangan-dan-...
Modul -pelatihan-fasilitator-stbm-pilar-stop-buang-air-besar-sembarangan-dan-...Modul -pelatihan-fasilitator-stbm-pilar-stop-buang-air-besar-sembarangan-dan-...
Modul -pelatihan-fasilitator-stbm-pilar-stop-buang-air-besar-sembarangan-dan-...
 
Proposal hari-cuci-tangan-pakai-sabun-sedunia-hctps-2012
Proposal hari-cuci-tangan-pakai-sabun-sedunia-hctps-2012Proposal hari-cuci-tangan-pakai-sabun-sedunia-hctps-2012
Proposal hari-cuci-tangan-pakai-sabun-sedunia-hctps-2012
 
Ringkasan penelitian keuntungan ekonomi dari intervensi sanitasi di indonesia...
Ringkasan penelitian keuntungan ekonomi dari intervensi sanitasi di indonesia...Ringkasan penelitian keuntungan ekonomi dari intervensi sanitasi di indonesia...
Ringkasan penelitian keuntungan ekonomi dari intervensi sanitasi di indonesia...
 
Materi advokasi stbm 2012
Materi advokasi stbm 2012Materi advokasi stbm 2012
Materi advokasi stbm 2012
 
Health and hygiene promotion best practices and lessons learned
Health and hygiene promotion best practices and lessons learnedHealth and hygiene promotion best practices and lessons learned
Health and hygiene promotion best practices and lessons learned
 
Flipchart a4-modul-pelatihan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat-lores
Flipchart a4-modul-pelatihan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat-loresFlipchart a4-modul-pelatihan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat-lores
Flipchart a4-modul-pelatihan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat-lores
 
Modul pelatihan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat-lores
Modul pelatihan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat-loresModul pelatihan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat-lores
Modul pelatihan-pengelolaan-sampah-berbasis-masyarakat-lores
 
Clts handbook versi bahasa indonesia
Clts handbook versi bahasa indonesiaClts handbook versi bahasa indonesia
Clts handbook versi bahasa indonesia
 

STBM MENDORONG PERUBAHAN

  • 1. edisi 01 tahun ke 10 Edisi Bahasa Indonesia Agustus 2012 04 22 28 Media Informasi Air Minum dan Sanitasi 37
  • 2. Hari Cuci Tangan Pakai Sabun, 2012
  • 3. Agustus 2012 Majalah Percik 01 Dari Editor Memotret Semangat STBM Sidang pembaca yang budiman, kembali majalah lingkungan yang mendukung demi kesinambungan kesayangan anda ini hadir di tengah anda. Kali ini, pembangunan sanitasi. kami mengusung edisi khusus bertajuk Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Sementara itu kisah pejuang-pejuang STBM dari Soe, Probolinggo, Lumajang serta peranan mitra dan swasta Sejak diluncurkan melalui Keputusan Menteri dan inovasi-inovasi dalam meningkatkan permintaan Kesehatan RI sebagai strategi nasional, STBM telah serta memperbaikan suplai di tingkat masyarakat berhasil menjadi platform pembangunan sanitasi juga diharapkan mengilhami seluruh pelaku STBM di berbasis masyarakat untuk mendorong perubahan berbagai lapisan masyarakat. perilaku hidup bersih dan sehat. Kisah-kisah ini menjadi bukti nyata bahwa perubahan STBM mendorong perubahan tanpa subsidi. perilaku kesehatan yang didorong STBM bukan hanya Masyarakat dijadikan guru sekaligus subyek perubahan angin yang ditiupkan oleh proyek-proyek semata perilaku kesehatan. Perubahan perilaku yang dimaksud tapi telah berhasil menjadi daya ungkit, wabah, meliputi tidak buang air sembarangan, mencuci tangan menularkan semangat bagi tumbuhnya kesadaran di pakai sabun, mengelola air minum dan makanan tingkat masyarakat untuk berkontribusi lebih baik bagi yang aman, mengelola sampah dengan benardan lingkungannya. mengelola limbah air rumah tangga dengan aman. Pepatah menyatakan banyak jalan menuju Roma. Seluruh perilaku ini secara nyata berkontribusi Begitu pun dengan STBM, banyak jalan untuk terhadap pencapaian nasional target Pembangunan menyukseskan program STBM ini. Kuncinya adalah Milenium (MDGs) dan target pembangunan nasional jeli untuk mengamati setiap peluang yang ada dan sektor AMPL yaitu terwujudnya kondisi stop buang air berusaha cepat untuk mengambilnya. Dengan besar sembarangan hingga akhir tahun 2014. demikian, bukan tidak mungkin target-target yang menjadi tantangan bagi Negara Indonesia ini dapat Pada Percik edisi khusus STBM kali ini, para pembaca tercapai. dapat memetik pelajaran dan menggali inspirasi dari berbagai tokoh, champion, pelaku utama STBM. Setiap Selamat membaca! rubrik berupaya mengupas STBM dari tiga elemen pentingnya yaitu peningkatan demand, perbaikan supply dan lingkungan yang mendukung (enabling environment). Wawancara dengan Gubernur Jawa Pemimpin Redaksi Timur dan Bupati Bima mengisahkan upaya-upaya Maraita Listyasari merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan
  • 4. 02 Majalah Percik Agustus 2012 DAFTAR ISI GELIAT STBM dalam 04 SANITASI INDONESIA STBM Membawa perubahan pola berpikir dalam pelaksanaan program sanitasi. Selain mengedepankan pemberdayaan masyarakat, yang menjadi sasaran adalah perubahan perilaku higiene masyarakat dengan meninggalkan ketergantungan pada subsidi. 28 Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Media Informasi Air Minum dan Sanitasi Diterbitkan oleh : Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) Nasional Penanggung Jawab : Direktur Permukiman dan Perumahan, Bappenas, Direktur Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan, Direktur Pengembangan Air Minum, Kementerian Pekerjaan Umum, Direktur Bina Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna, Kementerian Dalam Negeri, Direktur Fasilitasi Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup, Kementerian Dalam Negeri, Direktur Penataan Perkotaan, Kementerian Dalam Negeri Pembina Nugroho Tri Utomo Pemimpin Redaksi : Maraita Listyasari Redaktur : Eko Wiji Purwanto Editor : Aldy Mardikanto, Nur Aisyah Nasution Tim Penyusun : Nissa Cita Adinia, Lisa Imrani, Kelly Ramadhanti , Indriany, Yusmaidy, Hendra Murtidjaja, Eko Budi Harsono Disain : E. Sunandar Sirkulasi / Sekretariat : Agus Syuhada, Nur Aini
  • 5. Agustus 2012 Majalah Percik 03 33 Menengok Pelaksanaan CLTS dari Negeri Tetangga Sebagai sebuah pendekatan partisipatif, CLTS juga diaplikasikan di beberapa negara tetangga kita. Simak kisah- kisah dari Pakistan, Laos dan Vietnam Albertus Fay, 40 Dari kesenian Bonet sampai instruksi camat. Albertus Fay, tokoh dibalik kesuksesan kecamatan Polen kabupaten Timor Tengah Selatan. Albertus menuturkan langkah-langkah yang ditempuhnya dalam mengaplikasikan STBM 19 Wawancara Dirjen PP & PL Kementerian Kesehatan 5 Pilar STBM 30 Pilihan strategi mengubah perilaku masyarakat Aplikasi dan Tantangannya 54 Milestone STBM Kehadiran STBM dengan 5 pilarnya 58 Apa kata mereka tentang telah mampu memberikan daya ungkit yang cukup signifikan dalam perubahan perilaku. STBM Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Media Informasi Air Minum dan Sanitasi Alamat Redaksi Majalah Percik : Jl. RP Soeroso 50 Jakarta Pusat, Telp/Fax : 021- 31904113, Situs Web : http//www.ampl.or.id, Email: redaksipercik@yahoo.com, redaksi@ampl.or.id Redaksi menerima kiriman tulisan/ artikel dari luar. Isi berkaitan dengan air minum dan sanitasi Cover : E. Sunandar Foto Cover : Nury Sybli (Arisan Jamban / Bangka)
  • 6. 04 Fokus Utama Majalah Percik Agustus 2012
  • 7. Agustus 2012 Majalah Percik 05 GELIAT STBM dalam SANITASI INDONESIA “Demi kelestarian anak cucu kita di masa mendatang, dan meningkatnya kesejahteraan penduduk Maradesa Induk, disaksikan oleh alam pada malam ini, kita harus melakukan perubahan perilaku menuju sehat. Tidak lagi buang air besar di sembarang tempat, cuci tangan dengan baik, mengolah air minum yang sehat, mengolah sampah rumah supaya tidak berceceran dimana-mana, dan limbah di rumah...” Dok Foto Plan Indonesia
  • 8. 06 Majalah Percik Agustus 2012 Deklarasi dan pencanangan 7 desa ODF di Kabupaten Serang. Dok Foto Sekt. STBM K Gerak aktif masyarakat anak, tokoh masyarakat setempat, petugas pemerintah, utipan di atas adalah sekelumit kalimat dan lain-lain. Champion bergerak aktif mengupayakan dari sumpah adat yang disampaikan perubahan perilaku masyarakat sekitarnya dengan cara tetua-tetua adat di Desa Maradesa Induk, mereka sendiri. Sumba Tengah, NTB, pada Desember 2011 lalu. Demi mendorong perubahan perilaku higiene warganya, Salah satu champion di Dompu, NTT, Salahudin (13 para tokoh adat lokal berinisiatif menggelar sumpah tahun) bersama Sanggar Anak Tahira membentuk adat disaksikan segenap masyarakatnya, bahkan juga Polisi Tai Desa Adu. Bersama kader desa, anak- Camat setempat. Upaya seserius sumpah adat ini anak ini dengan aktif memicu warga di desanya dilakukan karena mereka telah sadar dan berkomitmen untuk tidak buang air besar (BAB) sembarangan untuk melakukan perubahan perilaku higiene. lagi. Mereka melakukan pengawasan rutin untuk memantau kebiasaan BAB warga masyarakat. Ketika Kondisi “terpicu” ini biasa muncul ketika masyarakat ditemukan ada yang melakukan buang air besar telah melalui satu proses yang dinamakan proses (BAB) sembarangan, mereka meneriaki si pelaku, pemicuan. Pemicuan adalah sebuah metode yang meniup peluit agar banyak warga tahu perilakunya dikenal bertujuan untuk mengubah perilaku higiene membuatnya malu. dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat. Masyarakat dikatakan “terpicu” ketika mereka sadar dan Lain lagi di Jawa Timur, champion lain bernama berkomitmen mengubah perilakunya, sehingga segera Hastatik, seorang petugas sanitasi di Sampang, melakukan tindak lanjut yang diperlukan. “memprovokasi” warganya dengan pesan bahwa melakukan BAB sembarangan sama dengan melakukan Di Indonesia, proses pemicuan telah dilakukan di maksiat dan membuat derita bagi sesama. Bagi orang banyak lokasi bahkan sampai ke pelosok-pelosok Madura, maksiat dan mengakibatkan orang lain daerah. Sebagian masyarakat yang terpicu akan menderita adalah suatu tabu dan sangat memalukan. terdorong untuk ikut memicu warga lainnya. Mereka Tak ayal, para warga disekitarnya terpicu dan inilah yang dikenal dengan istilah “champion”. Seorang berkomitmen mengubah perilakunya menjadi BAB di champion bisa jadi adalah seorang warga biasa, anak- jamban. Komitmen tersebut dibuktikan dengan jumlah
  • 9. Agustus 2012 Majalah Percik 07 investasi warga Kecamatan Sampang Kabupaten keberlanjutan suatu program,” ujar Imbang Sampang yang mencapai angka Rp 4.7 miliar untuk Muryanto dari Dinas PU Makassar saat memaparkan membangun jamban tanpa subsidi dari pihak luar. pembelajaran program sanitasi Makassar di Workshop STBM Nasional tanggal 7-9 Agustus di Bogor, Jawa “Semua gerak aktif masyarakat ini adalah hasil suatu Barat. “Karena sanitasi tanpa pemberdayaan masyarakat proses pemberdayaan masyarakat. Suatu program tidak akan berhasil,” tambahnya. dikatakan melakukan pemberdayaan masyarakat ketika masyarakat berperan sebagai subyek aktif dan juga Tidak berhenti pada upaya memberdayakan sebagai pengambil keputusan dalam semua tahapan masyarakat saja, yang juga dituju adalah perubahan program,” ungkap Oswar Mungkasa, mantan Ketua perilaku higiene masyarakat. “Salah satu penunjang Pokja AMPL dalam beberapa kesempatan. utama keberlanjutan program sanitasi adalah perubahan perilaku higiene masyarakat,” ungkap Zainal Mengubah pola pikir Nampira, Kasubdit Penyehatan Air dan Sanitasi Dasar, Selama berpuluh tahun Indonesia memiliki program- Kementerian Kesehatan. program sanitasi yang berorientasikan pembangunan sarana fisik. Namun selama berpuluh tahun pula cakupan sanitasi kita belum menunjukkan perubahan berarti. Berbagai program datang ke masyarakat Perubahan pola pikir dengan dana besar, memberikan bermacam dan perilaku higiene masyarakat yang tipe sarana sanitasi. Makin banyak sarana sanitasi dituju. terbangun, tidak menambah cakupan, sebaliknya malah menambahkan jumlah bangunan tak terpakai. Kondisi ini memperlihatkan perlunya pembenahan terhadap pola pikir kita. Beberapa tahun terakhir, perubahan pola pikir ini mulai tampak dalam program-program sanitasi terkini. Masyarakat mulai dilibatkan dalam prosesnya, dengan level pelibatan mulai dari sekedar peserta dalam acara sosialisasi sampai dengan pelibatan penuh. “Banyaknya sarana sanitasi terbangun yang tidak digunakan, maupun yang rusak karena Dok Foto IUWASH ketidakmampuan masyarakat memeliharanya, membuat pemerintah mulai memikirkan pentingnya
  • 10. 08 Majalah Percik Agustus 2012 “Komitmen perubahan perilaku mampu mendorong tempat telah memperlihatkan hasilnya ketika banyak masyarakat membangun sarana sanitasi sendiri. desa ODF yang dideklarasikan. Kecamatan-kecamatan Masyarakat paling miskin pun akan jadi mampu. Ketika ODF pun mulai bermunculan di seantero negeri seiring terpicu, ternyata mereka mampu membangun sarana banyaknya kabupaten yang mencanangkan tujuan sanitasi mereka sendiri,” jelas Zainal. untuk mencapai status Kabupaten ODF. Status ODF kini menjadi gengsi yang dikejar banyak pemimpin daerah. Pernyataaan Zainal didukung oleh sejumlah fakta tak terbantahkan. Masyarakat yang terpicu, berkomitmen Di lain sisi, masih banyak pihak bertahan pada pola pikir pada perubahan perilaku pada akhirnya akan mampu lama bahwa perubahan perilaku higiene masyarakat membangun sarana sanitasinya sendiri. Program membutuhkan proses dengan waktu lama, biaya besar sanitasi berkelanjutan tidak hanya membutuhkan dan tidak bisa dipaksakan. Padahal Indonesia sejak “Masyarakat paling miskin pun akan jadi mampu. Ketika terpicu, ternyata mereka mampu membangun sarana sanitasi mereka sendiri.” pemberdayaan masyarakat, yang terpenting adalah 2005 telah menerapkan satu pendekatan tanpa subsidi munculnya perubahan perilaku masyarakat. Tanpa itu, yang membuat perubahan besar pada capaian sanitasi pembangunan sanitasi kecil kemungkinannya untuk kita. bisa bertahan lama. Lalu apakah yang dimaksud dengan pendekatan Membangun sanitasi tanpa subsidi tanpa subsidi ini? Munculnya kesadaran masyarakat untuk perubahan Pendekatan ini dikenal dengan sebutan Community- perilaku mengakibatkan banyaknya komunitas yang Led Total Sanitation (CLTS). Dipelopori oleh Dr. Kamal kemudian menyatakan dirinya telah Stop Buang air Kar dari Bangladesh, CLTS memiliki metode inovasi besar Sembarangan (SBS) – biasa dikenal dengan istilah yang memobilisasi masyarakat untuk sepenuhnya Stop BABS atau ODF (open defecation free). Kondisi menghilangkan perilaku buang air besar di sembarang ODF dicapai ketika 100% penduduk di satu komunitas/ tempat. CLTS mengakui bahwa menyediakan sarana dusun/desa telah berhenti BAB sembarangan dan jamban bagi masyarakat tidak bisa menjamin membiasakan BAB di jamban sehat. penggunaannya, tidak juga menyebabkan perubahan perilaku higiene ataupun peningkatan akses sanitasi. Pemicuan demi pemicuan yang dilakukan di berbagai Dengan demikian, jika sasarannya adalah perubahan
  • 11. Agustus 2012 Majalah Percik 09 kabupaten di enam provinsi yang berbeda yaitu: Lumajang, Jawa Timur; Sumbawa, NTB; Sambas, Kalimantan Barat; Muara Enim, Sumatera Selatan; Muaro Jambi, Jambi; dan Bogor, Jawa Barat. Tak Dok Foto IUWASH tanggung-tanggung, Kamal Kar langsung didaulat Metode CLTS melatihkan metode ini di orientasi CLTS tingkat terus diterapkan diberbagai daerah Nasional yang pertama pada awal Mei 2005 di oleh berbagai Lumajang, Jawa Timur. pelaku sanitasi. Evaluasi yang dilakukan sekitar 6 bulan kemudian, pada akhir Nopember 2005, menyatakan bahwa hasil uji perilaku dan akses sanitasi, maka penyediaan sarana coba penerapan CLTS dinilai sangat baik. “Masyarakat jamban perlu menjadi tanggungjawab masyarakat Indonesia bisa melakukan pemicuan dengan sendiri. begitu cepat, karena 8 bulan lalu saya datang ke Indonesia belum ada yang tahu tentang CLTS. Setelah Dimulai dari meniru negara lain diperkenalkan dalam waktu 6 bulan CLTS, dapat CLTS menyebar cepat di Bangladesh dengan kerjasama berkembang dengan bagus di Indonesia,” komentar antara Pemerintah Bangladesh dan Lembaga Swadaya Kamal Kar saat itu. Masyarakat internasional yang ada. WSP (Water and Sanitation Program) dari Bank Dunia memainkan peran Berkembang di negeri sendiri penting dalam penyebaran pendekatan ini ke India, Setelah uji coba tersebut, metode CLTS terus diterapkan Indonesia dan sebagian Afrika. di berbagai daerah oleh berbagai pelaku sanitasi baik pemerintah maupun nonpemerintah. Berawal dari Bermula dari suksesnya CLTS di Bangladesh dan keberhasilan uji coba itu, dilakukan pula perumusan India, perwakilan dari beberapa kementerian yang sebuah konsep strategi nasional untuk perluasan tergabung dalam Kelompok Kerja Air Minum dan peningkatan akses sanitasi pedesaan yang disesuaikan Sanitasi (Pokja AMPL) dan beberapa pelaku sanitasi dengan misi dan karakter bangsa Indonesia. Indonesia berangkat ke kedua negara tersebut untuk mempelajari CLTS lebih dalam. Kunjungan tersebut Percobaan di 6 kabupaten tersebut berhasil dilanjutkan dengan mengundang Kamal Kar ke membuktikan bahwa CLTS dapat diterapkan di Indonesia, untuk melakukan penilaian apakah metode Indonesia. Pembelajaran yang didapatkan dari CLTS dapat diterapkan di Indonesia. percobaan tersebut didokumentasikan dalam bentuk video yang menjadi alat bantu komunikasi dalam Pemerintah menindaklanjuti kunjungan tersebut melakukan advokasi ke berbagai pihak. Berbagai dengan melakukan uji coba penerapan CLTS di enam lembaga baik pemerintah dan nonpemerintah tertarik
  • 12. 10 Majalah Percik Agustus 2012 mereplikasikan pendekatan ini melalui berbagai program diantaranya WSLIC2 (Water and Sanitation for Low Income Communities), TSSM dan program yang dijalankan oleh Plan Indonesia. WSLIC2 mulai gencar melaksanakan pemicuan di berbagai wilayah sasaran proyeknya di Indonesia. TSSM (Total Sanitation – Sanitation Marketing) di Jawa Timur menambahkan 3 komponen sanitasi total dalam pelaksanaannya, yaitu: Diagram Komponen Sanitasi Total Dok Foto Sekt. STBM mengadopsi metode pemicuan di 9 kabupaten binaannya di tahun 2007, dan sejak tahun 2009 telah mengadopsi penuh pendekatan CLTS. Replikasi oleh berbagai pihak ini menghasilkan perubahan luar biasa sehingga pada tahun 2006 sebanyak 160 desa telah mencapai ODF dan tahun 2007 bertambah menjadi 500 desa. Bahkan Pemerintah Berbagai kampung dan desa bangga Kabupaten Pandeglang sempat meraih penghargaan mendeklarasikan MURI (Museum Rekor Indonesia) pada 2007 ketika dirinya bebas dari organisasi masyarakat PCI (Project Concern International) buang air besar sembarangan. berhasil melakukan pemicuan dan mendorong pebangunan 1.719 buah jamban atas inisiatif masyarakat tanpa subsidi. • peningkatan kebutuhan sanitasi (demand creation), • peningkatan penyediaan sanitasi (supply “Sejak CLTS diluncurkan, luar biasa semangat yang improvement), dan muncul dari berbagai program dan proyek. Daya • penciptaan lingkungan yang kondusif (enabling ungkit di tingkat masyarakat juga tinggi,” kata Zainal. environment). Penerapan CLTS Tidaklah Cukup Tiga komponen tersebut menjadi inovasi Di tahun 2007, dunia sanitasi Indonesia mendapatkan pengembangan dalam replikasi CLTS karena CLTS informasi berharga hasil studi dari WHO (World Health hanya berfokus di demand creation. Plan Indonesia Organization) dan Bank Dunia. Studi dari Bank Dunia walau belum sepenuhnya menerapkan CLTS, mulai menyatakan bahwa buruknya kondisi sanitasi di
  • 13. Agustus 2012 Majalah Percik 11 Dok Foto Plan Indonesia Indonesia menimbulkan kerugian ekonomi sebesar 2,3% dari Produk Domestik Bruto atau sebesar Rp 58 triliun per tahunnya. Buruknya kondisi sanitasi dan perilaku higiene masyarakat yang tidak aman menimbulkan kejadian luar biasa diare di banyak provinsi. Penurunan kejadian diare dianggap penting karena penyakit ini masih menjadi penyebab utama kematian bayi dan balita di Indonesia. WHO menyatakan bahwa ada 3 kondisi yang dapat menurunkan kejadian diare, yaitu: 1. Peningkatan akses masyarakat pada sanitasi dasar, dapat menurunkan kejadian diare sebesar 32%; 2. Perilaku cuci tangan pakai sabun, menurunkan sebesar 45%; dan 3. Perilaku pengelolaan air minum yang aman di rumah tangga, menurunkan sebesar 39%. Cuci tangan pakai Masing-masing kondisi tersebut jika diterapkan berdiri sabun, terbukti menurunkan kasus sendiri, maka besar penurunan yang dihasilkan tidak diare hingga 45 sampai setengahnya. Namun apabila ketiga kondisi persen. tersebut diintegrasikan, maka kejadian diare dapat diturunkan sebanyak 94%. pada penurunan kejadian diare melalui perubahan Bersandar pada hasil studi Bank Dunia dan WHO, perilaku masyarakat. Hasil upaya tersebut adalah pemerintah Indonesia melihat bahwa penerapan CLTS ditetapkannya Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor saja tidaklah cukup. Diperlukan program besar yang 852/Menkes/SK/IX/2008 tentang Strategi Nasional mengintegrasikan ketiga kondisi di atas jika memang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. kita serius untuk memperbaiki kondisi sanitasi dan menurunkan angka kejadian diare. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) mengadopsi pendekatan CLTS untuk mengubah perilaku Keberhasilan uji coba CLTS, replikasi dan masyarakat. Hasil studi WHO tercermin disini sebagai pengembangan CLTS paska uji coba, serta hasil studi 5 pilar perubahan perilaku, yang kini dikenal sebagai 5 WHO dan Bank Dunia, mendorong pemerintah pilar STBM, yaitu: Indonesia menyusun satu program yang menyasar 1. Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS)
  • 14. 12 Majalah Percik Agustus 2012 2. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) terlihat, bahkan di wilayah-wilayah yang dianggap 3. Pengelolaan Air Minum dan makanan Rumah sangat tidak mungkin untuk diterapkan program ini. Tangga (PAM RT) 4. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (PS RT) Serangkaian perubahan dan kemajuan mengiringi 5. Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga (PLC RT) pelaksanaan STBM. “Banyak pihak sudah mulai menerapkan pemicuan bukan hanya untuk Stop BABS Pencapaian 5 kondisi di atas dalam satu komunitas saja. Jadi, memang sudah muncul desa-desa yang disebut sebagai kondisi sanitasi total. mencapai kondisi sanitasi total di 5 pilar STBM,” ungkap Zainal. Munculnya Kepmenkes tentang strategi nasional STBM selain menjadi pegangan untuk advokasi Lebih lanjut, STBM yang dari awalnya identik juga menjadi pemicu bagi lebih banyak pihak untuk dengan program sanitasi di perdesaan, kini juga menerapkan CLTS dan mengembangkannya menjadi mulai diujicobakan di perkotaan. WVI (World Vision STBM. Diragukan pada awalnya, seperti halnya saat International) dan USAID (United States Agency for pertama penerapan CLTS, perlahan tapi pasti STBM International Development) adalah dua lembaga yang meraih dukungan-dukungan menjadi program menginisiasi uji coba pelaksanaan STBM di masyarakat sanitasi berbasis masyarakat terbesar tanpa subsidi di kota. Indonesia. “Yang membanggakan, muncul juga asosiasi Di bawah koordinasi Kementerian Kesehatan dan pengusaha sanitasi di tingkat masyarakat. Semua pihak didukung oleh lembaga interkementerian, Pokja berkolaborasi, lagi-lagi menambah daya ungkit positif AMPL Nasional, para pemangku kepentingan STBM program ini,” tambah Zainal. dari pemerintah dan non pemerintah memulai upaya advokasi dan pelaksanaan STBM di berbagai tingkatan, Pendapat senada diungkapkan Nugroho Tri Utomo, mulai dari pusat sampai ke daerah. Keberhasilan mulai Direktur Permukiman dan Perumahan Bappenas.
  • 15. Agustus 2012 Majalah Percik 13 Menurut Nugroho, STBM telah berevolusi menjadi Dampaknya, Indonesia mulai menjadi tempat lebih kompleks dan luar biasa, “STBM ini merupakan belajar bagi negara tetangga untuk program sanitasi satu-satunya program atau pendekatan yang perdesaan. Dalam Lokakarya Regional CLTS se-Asia intervensinya langsung ke tingkat Tenggara dan Pasifik tahun 2009, Indonesia ternyata rumah tangga yang memang merupakan negara dengan pengalaman penerapan merupakan penentu utama CLTS yang sangat komprehensif, bahkan dibandingkan keberhasilan program sanitasi.” dengan India. Dikatakan komprehensif karena pelaksanaan CLTS di Indonesia sudah mencapai pengembangan konsep menjadi STBM. Selain itu, tidak hanya pada penerapan 5 pilar, kegiatan monitoring STBM yang berbasis sms dan website juga sudah dimulai diterapkan. Pelaku STBM-pun semakin beragam, mulai dari pemerintah Peta Persebaran CLTS di antara Negara-Negara Asia 2004-2010
  • 16. 14 Majalah Percik Agustus 2012 daerah, LSM lokal atau internasional, lembaga donor, yang paling berat, baik di tingkat pemerintah maupun hingga pihak swasta melalui program-program di masyarakat. Laos dan Vietnam adalah contoh negara Corporate Social Responsibility (CSR). yang mengirimkan tim-nya ke Indonesia demi bertukar pengetahuan mengenai CLTS dan STBM. Banyak faktor di Indonesia yang mendukung perkembangan AMPL yaitu keberadaan regulasi, Pada Lokakarya Regional Exchange Visits on Scalling komitmen pemerintah dalam RPJMN, keberadaan Pokja Up Sanitation di Solo (September 2011), Pemerintah AMPL / Sanitasi di tingkat kabupaten, kota dan provinsi, Indonesia dianggap cukup berhasil bekerja sama kemitraan dengan para pemangku kepentingan serta dengan lembaga donor dan rekan kerjanya untuk keberadaan para champion di masyarakat sendiri. mengembangkan sanitasi perdesaan dengan penguatan tiga komponen sanitasi totalnya. Kegiatan Tantangan Berat ini dihadiri lembaga-lembaga donor dan negara- Di semua negara yang menerapkan CLTS, peralihan negara Asia Tenggara dan Papua New Guinea. pendekatan pembangunan sanitasi dari berbasis subsidi ke non subsidi dirasakan merupakan tantangan Antusiasme dalam setiap kegiatan deklarasi ODF di berbagai wilayah. Dok Foto Plan Indonesia
  • 17. Agustus 2012 Majalah Percik 15 Peningkatan Peningkatan Penciptaan kebutuhan penyediaan lingkungan sanitasi sanitasi yang kondusif (demand creation): (supply improvement): (enabling environment): 1. Pemicuan STBM pada tingkat 1. Penilaian pasar sanitasi 1. Menerapkan kebijakan komunitas di provinsi untuk lokal untuk melaksanakan membandingkan opsi- STBM di kabupaten melalui Tabel hal-hal yang dapat dilakukan dalam melaksanakan STBM 2. Penelitian formatif mengenai opsi sanitasi yang ada, sinergi semua sumber dana perilaku dan motivasi dibandingkan dengan program/proyek sanitasi higiene masyarakat sebagai keinginan dan kesediaan perdesaan. konsumen. membayar konsumen. 2. Mengembangkan kerangka 3. Kampanye media 2. Mengembangkan kisaran pendanaan khusus dalam komunikasi berdasarkan opsi sanitasi yang diinginkan anggaran pemerintah. penelitian formatif, dengan dan terjangkau konsumen. menggunakan motivasi 3. Menyediakan dana yang ada untuk mengubah 3. Pengembangan catalog pembangunan dan perilaku. pilihan sanitasi layak, untuk peningkatan kapasitas lokal menolong konsumen (untuk demand, supply, 4. Menawarkan opsi-opsi memilih. pengelolaan pengetahuan, bagi konsumen ketika pemantauan dan hasil mereka berkomitmen untuk 4. Pembinaan pengusaha program sanitasi). mengubah perilaku higiene- lokal dan pelatihan nya. tukang bangunan untuk 4. Membuat analisa tentang menyampaikan pilihan efektifitas pembiayaan (input, teknologi dengan jaminan output, hasil) program sanitasi kualitas. dalam laporan kemajuan program kabupaten. 5. Memformulasi Rencana Dengan berbagai capaian dan pembelajaran, masih Strategis untuk pelaksanaan STBM di kabupaten. begitu banyak tantangan STBM ke depan. Komitmen Pemerintah Indonesia Stop BABS pada 2014 telah akankah itu tercapai? Bagaimana menanggulangi berbagai program/proyek di daerah yang masih program ini? melakukan subsidi? Pencapaian MDGs untuk sanitasi di Indonesia banyak mengandalkan STBM karena Seperti dikatakan oleh Nugroho Tri Utomo pada program ini efektif untuk meningkatkan akses sanitasi Workshop STBM Nasional (7/9),” Sudah diketahui di perdesaan. Dengan kondisi otonomi daerah, bagaimana potensi STBM di lapangan. Keberhasilannya bagaimana membuat pimpinan daerah mengadopsi sudah cukup teruji. Tantangannya bukan lagi
  • 18. 16 Majalah Percik Agustus 2012 mengadvokasi rumah tangga tetapi mengadvokasi Soal kreatifitas mencapai target, pelaku STBM dari Jawa pemerintah daerah agar lebih mendukung kegiatan ini. Timur mungkin juaranya. Jawa Timur menggunakan Tantangannya adalah pada komitmen pemda untuk strategi “1 puskesmas 1 desa ODF”. Dinas Kesehatan mengalokasikan dana ke STBM.” Provinsi Jawa Timur memberikan target pada tiap puskesmas untuk meng-ODF-kan minimal 1 desa “Tiap kecamatan biasanya memiliki 1 puskesmas. Dengan strategi “1 puskesmas 1 desa ODF”, target ini termasuk ringan.” Menuju Pencapaian Target STBM di wilayahnya tiap tahun. “Tiap kecamatan biasanya STBM beranjak dari satu pembelajaran sederhana, dan memiliki 1 puskesmas, beberapa ada yang lebih dari makin lama makin berkembang seiring penemuan 1. Dengan strategi “1 puskesmas 1 desa ODF”, target pembelajaran demi pembelajaran lainnya dari banyak ini termasuk ringan bagi puskesmas,” kata Edy Basuki, pihak. Di triwulan pertama tahun 2012, sebanyak 6.457 Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan desa telah melaksanakan STBM. Hingga akhir tahun Provinsi Jawa Timur. 2014 ditargetkan 20.000 desa dapat menerapkan STBM. Akankah kita menggunakan semua pembelajaran yang Strategi ini bukan mustahil dilakukan, jika dalam ditemukan sebagai pijakan menuju target yang ingin sebulan sanitarian melakukan 1 kali pemicuan dan dicapai? monitoring tiap bulannya, minimal 1 desa ODF bisa dicapai dalam 1 tahun. Jika dilihat dari pendanaan
  • 19. Agustus 2012 Majalah Percik 17 Perihal terobosan pencapaian target STBM ini Nugroho menambahkan bahwa STBM muncul dari begitu banyak pembelajaran, hasil-hasil studi, kerja kreatif para champion dan dukungan banyak pihak. “STBM juga akan hidup dan berkembang dari gairah-gairah seperti ini. Dan jangan lupa, STBM bisa kita kembangkan betul, ketika dia terintegrasi dengan program-program yang sudah tersedia, strategi “1 puskesmas 1 lain, seperti PPSP (Percepatan Pembangunan desa ODF” merupakan strategi mumpuni yang Sanitasi Permukiman), RPA (Rencana Pengamanan selayaknya dapat diterapkan di wilayah-wilayah lain. Air), atau Sanitasi Sekolah,” ujar Nugroho. Wilfried H Purba, Direktur Penyehatan Lingkungan, Bersinergi dengan program lain dan melakukan Kementerian Kesehatan, menambahkan potensi lain. terobosan strategi pelaksanaan STBM di wilayah Menurut Wilfried, saat ini puskesmas mendapatkan masing-masing. Bayangkan ketika seluruh kecamatan dana BOK (Bantuan Operasional Kesehatan) dari pusat di Indonesia, melakukan strategi tersebut. Tidak dengan rata-rata Rp 100 juta per puskesmas. “Di sini, mustahil target 20.000 desa yang melaksanakan STBM menu kesehatan lingkungannya bisa digunakan untuk di 2014 akan tercapai, bahkan terlampaui. Mari kita STBM. Sekarang bagaimana teman-teman daerah kita mulai dari sekarang. dorong agar tidak melupakan kesehatan lingkungan (kesling) ini, dengan menggunakan program STBM,” Indriany, Nissa Cita tandasnya. Dok Foto Plan Indonesia Bersinergi bersama berbagai pihak melakukan promosi STBM demi mencapai target.
  • 20.
  • 21. Agustus 2012 Majalah Percik Wawancara 19 Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama SpP(K) Wawancara Dirjen PP & PL Kementerian Kesehatan STBM Mendorong Perubahan Tanpa Subsidi P rogram Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) telah empat tahun bergulir. STBM jelas prioritas pembangunan kesehatan. Salah satunya adalah program pengendalian penyakit dan Jakarta, belum lama ini. Sesungguhnya apa persoalan merupakan salah satu program penyehatan lingkungan menular; mendasar dalam melaksanakan Nasional di bidang sanitasi yang dengan salah satu indikator STBM? bersifat lintas sektoral. Program utama pencapaian sasaran pada Sejumlah program sanitasi ini telah dicanangkan pada tahun 2014 adalah jumlah desa masyarakat memang telah lama bulan Agustus 2008 oleh Menteri yang melaksanakan Sanitasi dilakukan. Persoalannya ada Kesehatan RI. STBM merupakan Total Berbasis Masyarakat (STBM) sejumlah masalah terkait hal ini pendekatan untuk mengubah sebanyak 20.000 desa. yang harus diperhatikan pertama perilaku higiene dan sanitasi yaitu Perilaku hidup bersih dan melalui pemberdayaan masyarakat Berikut adalah petikan wawancara sehat (PHBS) belum menjadi dengan metode pemicuan. wartawan majalah Percik, kebutuhan bagi sebagian besar Eko B Harsono dengan Dirjen masyarakat. Masyarakat secara Dalam Rencana Strategis (Renstra) Pengendalian Penyakit dan umum memiliki pengetahuan Kementerian Kesehatan 2010 – Penyehatan Lingkungan, Prof Dr mengenai pentingnya perilaku 2014 ditetapkan Delapan fokus Chandara Yoga di ruangannya di hidup bersih dan sehat serta
  • 22. 20 Majalah Percik Agustus 2012 Dok Foto Sekt. STBM Salah satu upaya kampanye cuci tangan pakai sabun yang digiatkan oleh Kementerian Kesehatan. kondisi sanitasi terhadap tingkat pembangunan sanitasi belum sebagai program nasional dan kesehatan. Namun demikian, menjadi prioritas. Selain itu, menjadikan program tersebut prioritas masyarakat masih fakta bahwa pembangunan sebagai acuan bagi pelaksana belum menempatkan sanitasi sanitasi belum terintegrasikan berbagai program/proyek sanitasi pada prioritas utama. Oleh secara maksimal dan menjadi yang ada. Namun demikian, karena itu, seringkali ditemui tanggungjawab bersama. program STBM masih perlu ketidakkonsistenan praktik hidup dikembangkan. bersih masyarakat. Ketiga, belum tersedianya pendekatan pembangunan sanitasi Mengapa STBM berprinsip non Kedua, kurangnya komitmen yang terpadu dan sinergis. Salah subsidi? pemerintah daerah mengenai satu kendala yang cukup mendasar Sebelumnya kita menerapkan pentingnya pembangunan adalah belum adanya cetak biru pendekatan tradisional sanitasi. Fokus pembangunan maupun pendekatan untuk untuk program sanitasi, di daerah masih berkisar pada menanganani pembangunan seperti: membangun MCK, sarana infrastruktur lain seperti sanitasi. Pemerintah saat ini telah mendistribusikan jamban jembatan atau jalan, sementara mencanangkan program STBM keluarga secara cuma-cuma atau
  • 23. Agustus 2012 Majalah Percik 21 dalam bentuk paket material Bisakah STBM dikatakan daerah dalam implementasi STBM. stimulan untuk konstruksi, serta berhasil? Atau sebaliknya? mendistribusikan uang pada Kami belum berani menyatakan Bagaimana keterlibatan pihak di masyarakat dalam bentuk jamban sebagai suatu keberhasilan tetapi luar Pemerintah dalam program bergulir. kemajuannya menunjukkan STBM? hal yang menggembirakan. Program ini memerlukan Ketiga kegiatan tersebut Pendekatan ini terus kita evaluasi keterlibatan dan sinergi dari menggunakan pendekatan fisik dan kita lakukan akselerasi dengan berbagai pihak (Pemerintah, swasta, dimana fokus dan tolok ukur sukses tetap mempertahankan kualitas LSM, donor dan masyarakat). selalu pada pendekatan fisik. proses dan hasil. Selain itu juga Sinergi yang kita lakukan Dengan pendekatan fisik tersebut mulai dikembangkan pilar-pilar lain dalam bentuk kemitraan dan tidak memberi daya ungkit yang dari STBM seperti kampanye Cuci pengembangan jejaring, seperti berarti terhadap akses sanitasi Tangan Pakai Sabun (CTPS) dan melalui Jejaring AMPL, Kemitraan karena tidak berkesinambungan Pengelolaan Air Minum Rumah Pemerintah-Swasta untuk Cuci (masyarakat selalu bergantung Tangga (PAM RT), pengelolaan Tangan Pakai Sabun, sinergi pada subsidi). limbah dan sampah rumah tangga. dengan lembaga-lembaga donor dan NGO (Unicef, ESP, Plan) dalam Dengan tidak adanya Kendala apa yang dihadapi mengadopsi pendekatan STBM subsidi, seperti apakah peran dalam pelaksanaan STBM? untuk pembangunan sanitasi. pemerintah? Kendala utama yang dihadapi Peran pemerintah adalah adalah belum semua pemangku memfasilitasi dalam bentuk kepentingan memahami dan penyusunan norma, standar, mengadopsi pendekatan STBM pedoman, advokasi dan sosialisasi, ini dalam pembangunan sanitasi kampanye, monitoring, evaluasi, dan masih berorientasi pada serta pembelajaran. Berkaitan pedekatan fisik, bukan pada peran Pemerintah tersebut, pendekatan perubahan perilaku. instansi lintas sektor serta Untuk mengatasi hal ini, langkah pemangku kepentingan terkait kita adalah terus melakukan telah menyusun Strategi Nasional roadshow dalam rangka advokasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dan sosialisasi kepada para (STBM) dan telah ditetapkan pengambil keputusan serta para dengan Keputusan Menteri pemangku kepentingan. Selain itu Kesehatan Nomor: 852/Menkes/SK/ juga dilakukan kampanye media IX/2008 tanggal 8 September 2008 dan pembelajaran dari keberhasilan
  • 24. 22 Wawancara Majalah Percik Agustus 2012 Soekarwo Gubernur Jawa Timur Menyebar Pembelajaran Dari Jawa Timur Bagaimana awal mula mengenal antara peningkatan demand Kendala apa saja yang mucul program STBM? Kesan seperti (masyarakat yang sudah terpicu) dalam pelaksanaan STBM apa yang muncul ketika STBM dan perbaikan supply dan jejaring hingga saat ini dan upaya apa mulai dikenalkan di Jawa Timur bisnis yang melibatkan swasta. yang telah dilakukan untuk S TBM dikenal sejak tahun 2006, yang diujicobakan di Kabupaten Lumajang. Pada Tahun 2008 mulai dianggarkan untuk kegiatan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat), demikian juga mengatasinya? Belum semua Pemkab/Kota memahami pendekatan ini, awalnya dikenalkan metode dana operasional disediakan oleh sanitasi masih belum menjadi Community Led Total Sanitation Pemerintah Kabupaten (Pemkab) prioritas dalam kebijakan (CLTS) sebuah metode melalui APBD Kabupaten. pembangunan dan alokasi APBD pemberdayaan masyarakat dengan untuk sanitasi masih terbatas. fokus terhadap upaya perubahan Kesan pertama tentang STBM, Untuk mengembangkan program, perilaku dari Buang Air Besar ini merupakan kegiatan Pemprov mendorong untuk Sembarangan (BABS) menjadi pemberdayaan dengan dapat melakukan akses terhadap BAB di jamban sehat. Pada tahun pendekatan baru. Pendekatan sumber daya seperti CSR, dana BOK 2007 pendekatan Total Sanitation ini terbukti cukup efektif dalam (Bantuan Operasional Kesehatan), and Sanitation Marketing (TSSM) meningkatkan akses jamban PNPM atau proyek nasional diperkenalkan oleh WSP World dengan cepat. lainnya. Selain itu, memberikan Bank dengan mengkombinasikan penghargaan terhadap kabupaten
  • 25. Agustus 2012 Majalah Percik 23 Anak-anak di SD Tunjung Sekar Malang menikmati fasilitas cuci tangan. Dok Foto Sekt. AMPL yang berhasil juga dapat memicu lembaga lain. Lembaga tersebut awal sudah memiliki jamban akan kabupaten yang lain, misalnya antara lain seperti swasta melalui merasa nyaman karena masyarakat melalui JPIP Otonomi Awards. CSR (contoh Bank Jatim), Media di sekitarnya yang awalnya BAB Upaya lain juga diperlihatkan (Jawa Pos-Otonomi Award), NGO sembarangan sudah memiliki dalam bentuk pameran nasional (WSP- World Bank, USAID), PKK jamban. dalam rangka Hari Kesatuan Gerak (Lomba Lingkungan Bersih dan PKK dan Bulan Bakti Gotong Sehat), proyek nasional ( PNPM, Seperti apa kondisi daerah Royong, dimana STBM mampu Sanimas, PAMSIMAS). Upaya sebelum dan sesudah program menggerakkan partisipasi dan mensinergikan lintas program juga STBM mulai dilaksanakan? gotong royong masyarakat untuk sudah dilakukan seperti dengan Pendekatan program sanitasi membangun jamban dalam skala program Kota Sehat, Desa Siaga, sebelumnya dengan memberikan luas. Promosi Kesehatan, UKS dan lain- subsidi untuk konstruksi jamban lain. ternyata sangat terbatas Bagaimana peran berbagai cakupannya, membutuhkan pihak (pemerintah, swasta/CSR/ Apa yang dianggap sebagai biaya yang relatif cukup besar media, masyarakat, perguruan manfaat STBM bagi masyarakat? karena masyarakat mengharapkan tinggi, donor/NGO/LSM, dll) Masyarakat dapat menikmati bantuan dari Pemerintah. dalam pelaksanaan STBM? kondisi lingkungan yang lebih Tambahan akses jamban di Pemerintah daerah minimal bersih dan sehat serta menurunkan masyarakat berjalan sangat memberikan dukungan kebijakan resiko penyakit akibat kondisi lambat. Dengan STBM, program serta kerja sama dengan lembaga- lingkungan. Masyarakat yang sejak sanitasi lebih mengutamakan
  • 26. 24 Majalah Percik Agustus 2012 perubahan perilaku melalui Tantangan apa sajakah yang Tenggat waktu MDGs saat metode pemicuan dan kontrol masih harus dihadapi dalam ini sudah semakin dekat, sosial sehingga mekanisme pelaksanaan STBM di Jawa bagaimana prospek STBM dalam yang terjadi di masyarakat dapat Timur? menjawab tantangan MDGs berkesinambungan, tambahan Sejogianya STBM berjalan secepat tersebut? akses jamban bertambah lebih di Bojonegoro, Jombang, Pacitan, Apabila STBM dilaksanakan oleh cepat dan cakupannya lebih luas Lumajang, Magetan, Ngawi, dan semua pihak dengan maksimal serta merata di semua lapisan. Nganjuk. Untuk itu, Pemprov akan dan tentunya didukung oleh terus memberikan motivasi dan semua Bupati/Walikota, maka tidak ”Dalam hal pertukaran pengetahuan, Jawa Timur telah menyebarluaskan pembelajaran ke berbagai pihak melalui kunjungan lapangan, mengundang daerah sukses sebagai narasumber, ataupun menjadi narasumber di daerah atau Provinsi lain” Menurut anda, apa faktor sukses advokasi terhadap seluruh Kab/ menutup kemungkinan target yang mendorong keberhasilan Kota dengan memaksimalkan tiga MDGs goal 7 bisa tercapai. Jadi kata STBM di Jawa Timur ini? komponen penting STBM yaitu: kuncinya adalah dukungan dan Adanya dukungan kebijakan 1. Terus menciptakan demand komitmen yang kuat, khususnya Pemprov di bidang sanitasi, dengan pemicuan; 2. Memberikan oleh Bupati/Walikota. terbangunnya sinergi kerjasama solusi terhadap masyarakat stakeholder yang kondusif dan yang sudah terpicu dengan Apakah harapan, masukan menyebarluaskan informasi melalui memberikan opsi jamban sehat, maupun evaluasi bagi berbagai media ke semua pihak dengan mempermudah akses peningkatan/percepatan yang terkait. Dalam hal pertukaran atau mendekatkan pasar sanitasi program STBM di tingkat pengetahuan, Jawa Timur telah (mendekatkan supply); 3. Pihak nasional? menyebarluaskan pembelajaran ke pemerintah beserta stakeholder Harus ada dukungan, kesepakatan berbagai pihak melalui kunjungan menciptakan lingkungan dan komitmen yang kuat oleh lapangan, mengundang daerah yang mendukung (enabling semua pihak, mulai dari tingkat atas sukses sebagai narasumber, environment), minimal dengan sampai ke bawah, itu adalah kunci ataupun menjadi narasumber di memberikan dukungan kebijakan. keberhasilan STBM untuk tingkat daerah atau Provinsi lain. nasional.
  • 27. Agustus 2012 Majalah Percik Wawancara 25 Ferry Zulkarnaen Bupati Bima “Tahun 2015, Bima akan Jadi Kabupaten ODF” Bagaimana awal mula mengenai kita telah berpengalaman sejak pemicuan. Hasilnya, awal tahun program Sanitasi Total Berbasis Pelita Pertama membangun 2012 ada 25 desa dan 1 kecamatan Masyarakat (STBM)? Kesan sanitasi dengan berbagai program telah mendeklarasikan diri sebagai seperti apa yang muncul ketika mulai program inpres SAMIJAGA, desa dan kecamatan ODF (Open STBM mulai dikenalkan di Bima? Unicef , RWSS, P3DT, P2DT dll Defecation Free) atau bebas dari S TBM pertama kali dikenalkan pada tahap akhir program WSLIC 2 (Second Water and dengan investasi yang sangat besar. Investasi tersebut belum mampu meningkatkan cakupan buang air besar sembarangan. Dan tahun 2015, Kabupaten Bima merencanakan untuk Sanitation for Low Income maupun perubahan perilaku yang mendeklarasikan Kabupaten ODF. Communities) tahun 2005 dengan menunjang pada meningkatnya nama CLTS (Community Lead derajat kesehatan masyarakat. Kendala apa saja yang muncul Total Sanitation), kemudian secara dalam pelaksanaan STBM gencar diadopsi oleh program- Kehadiran STBM dengan lima hingga saat ini, dan upaya apa program lain antara lain WES Unicef, pilarnya telah mampu memberikan yang telah dilakukan untuk Program Desa Siaga, BBGRM (Bulan daya ungkit yang cukup signifikan mengatasinya? Bhakti Gotong Royong Masyarakat) dalam perubahan perilaku dan Beberapa yang masih menjadi dll. peningkatan cakupan AMPL. kendala antara lain pandangan Yang menarik dari program ini masyarakat yang masih Kesan yang muncul ketika STBM adalah meningkatnya kesadaran menganggap pembangunan mulai dikenalkan di Bima adalah masyarakat lewat strategi sanitasi adalah tanggungjawab
  • 28. 26 Majalah Percik Agustus 2012 Bersama dalam aktivitas promosi kesehatan untuk anak-anak sekolah dasar. pemerintah dan berorientasi Selain mengeluarkan beberapa alokasi anggaran dari APBD subsidi. Selain itu, masih adanya peraturan tersebut, Pemkab Bima Kabupaten untuk STBM setiap kebijakan pemerintah pusat memberikan peran yang besar tahunnya. Sementara itu upaya tentang pembangunan sanitasi kepada Pokja AMPL – BM untuk lain yang juga dilakukan adalah yang tidak selaras dengan mengkoordinir pelaksanaan dengan meningkatkan peran Keputusan Menteri Kesehatan pembangunan AMPL. Langkah lain tokoh informal di masyarakat RI No.852/MENKES/SK IX/2008 yang juga dilakukan adalah dengan untuk bersama-sama dengan tentang Strategi Nasional Sanitasi memfasilitasi dan melakukan aparat teknis di lapangan dalam Total Berbasis Masyarakat. Kendala pembinaan yang berkelanjutan melakukan pemicuan CLTS lainnya adalah belum meratanya untuk masyarakat. Selain itu (Community Led Total Sanitation). kapasitas dan pemahaman SKPD juga menetapkan pada Rencana terkait STBM. Pembangunan Jangka Menengah Bagaimana peran berbagai Daerah (RPJMD) sektor AMPL pihak (pemerintah, swasta CSR, Upaya yang sudah dilakukan sebagai prioritas pembangunan. media, masyarakat, perguruan Pemerintah Daerah antara tinggi, donor, INGO, LSM, dll) lain mengeluarkan beberapa Pemerintah daerah juga dalam pelaksanaan STBM ? kebijakan seperti : mengupayakan ada peningkatan Pemerintah daerah menempatkan
  • 29. Agustus 2012 Majalah Percik 27 NGO, media, perguruan tinggi, baik, dimana terjadi kerjasama Menurut anda, tantangan apa dan lainnya sebagai mitra di dan komunikasi yang harmonis, sajakah yang masih harus mana pemerintah memberikan terutama antara eksekutif dan dihadapi dalam pelaksanaan seluas-luasnya kesempatan untuk legislatif dalam merumuskan STBM di Bima? berkontribusi sesuai peraturan kebijakan-kebijakan yang Tantangan yang masih harus perundang-undangan yang ada. mendukung STBM. Selain itu, dihadapi adalah terkait dengan Misalnya dalam hal promosi dan Kepemimpinan Bupati Bima terbatasnya kemampuan sosialisasi STBM, peran media yang senantiasa memperhatikan pendanaan yang bersumber APBD massa (khususnya media lokal) aspirasi masyarakat (terutama kabupaten. Selain itu, masih perlu dioptimalkan. Beberapa NGO masyarakat desa) melalui berbagai ditingkatkan sinergisitas peran memberi dukungan pembiayaan kegiatan seperti momen Bulan berbagai sektor/stakeholder dalam program STBM. Tantangan lain ” Beberapa NGO memberi yang juga harus dihadapi adalah dukungan pembiayaan dalam topografi wilayah kabupaten Bima perencanaan dan pelaksanaan relatif memerlukan dukungan sarana dan tenaga yang lebih program pemerintah.” besar dalam melakukan fasilitasi/ pembinaan langsung ke dalam perencanaan dan Bakti Gotong Royong Masyarakat masyarakat. pelaksanaan program pemerintah. (BBGRM) di setiap desa, kegiatan Demikian juga kalangan akademisi safari ramadhan, kunjungan Apakah harapan, masukan (Perguruan Tinggi) aktif sebagai silaturahmi langsung ke tengah- maupun evaluasi bagi mitra pemerintah dalam melakukan tengah masyarakat dll, juga turut peningkatan percepatan pengkajian dan advokasi program. mendorong keberhasilan STBM. Program STBM di tingkat nasional? Apa faktor sukses yang Dalam rangka pertukaran Perlu peningkatan dukungan mendorong keberhasilan STBM pengetahuan pada daerah lain, pemerintah pusat, baik alokasi di Bima ini ? Apa yang telah beberapa yang telah dilakukan dana maupun program-program dilakukan dalam mendukung seperti memberi fasilitas/sharing dalam rangka STBM yang berbasis pertukaran pengetahuan pada pengalaman pada pokja AMPL masyarakat. Dari tingkatan daerah-daerah lain yang ingin Kabupaten Dompu dan Kota kebijakan, perlu ditingkatkan belajar ke Bima? Bima tentang Pengelolaan AMPL sinergisitas kebijakan peningkatan Faktor sukses yang mendorong yang berkelanjutan dan berbasis STBM di tingkat nasional, dalam keberhasilan STBM di Bima seperti masyarakat. rangka keterpaduan di daerah. Kepemimpinan daerah yang
  • 30. 28 Wacana Majalah Percik Agustus 2012 5 PilarTantangannya STBM, Dok Foto Plan Indonesia Aplikasi dan P ada saat Indonesia mulai menerapkan variasi dari CLTS (Community Total Led Sanitation), yaitu STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat), situasi sehingga tercipta kesadaran terhadap sanitasi baik secara sikap maupun gaya hidup. Dengan kata lain, pengaruh yang diharapkan adalah perubahan gaya sanitasi masih lemah di mana kesadaran masyarakat hidup dari “laisse faire” (membiarkan saja) ke “care and tentang pentingnya sanitasi masih sangat kurang. take care” (peduli dan mengurus). STBM sendiri merupakan suatu strategi dengan 5 pilar Program Sanitation Higiene and Water atau biasa yang dikembangkan dan meliputi lima aspek penting disingkat SHAW, adalah salah satu program konsorsium yaitu: (1). Terbebas dari buang air besar sembarangan, yang dikoordinir oleh LSM asal Belanda, yaitu SIMAVI, (2). Cuci tangan pakai sabun, (3). Pengelolaan air dalam memperkenalkan kelima pilar STBM. Lima minum dan makanan rumah tangga, (4). Pengelolaan pilar STBM tersebut coba diupayakan bersama dalam sampah rumah tangga, dan (5). Pengelolaan limbah kolaborasi lima LSM lokal yaitu PLAN Indonesia rumah tangga. Secara khusus, strategi STBM bukan (Kabupaten TTS danTTU di NTT), Yayasan Dian Desa dibuat untuk menyebarluaskan informasi semata, (Kabupaten Sikka dan Flotim di NTT), Yayasan Rumsram tetapi dengan dorongan dan dukungan terus menerus, (Kabupaten Biak Numfor dan Supiori di Papua), CD
  • 31. Agustus 2012 Majalah Percik 29 Bethesda (Kabupaten Sumba berbagai kalangan sejak awal. Tak mendorong perubahan perilaku. Tengah dan SBD di Sumba) hanya staf pemerintah daerah, dan Yayasan Masyarakat Peduli namun juga sanitarian, bidan Aplikasi 5 pilar STBM tentu bukan (Kabupaten Lombok Timur di NTB). desa, staf dinkes, anggota pokja, hal yang mudah atau tanpa kepala desa, kepala dusun, camat, tantangan sama sekali. Selalu Kunci untuk STBM adalah dan tokoh masyarakat. Pihak terdapat resiko untuk kembali pada perubahan, bukan jumlah sarana pemerintah sebagai pemangku perilaku semula. Dinamika di desa maupun jumlah aktivitas. Dan kepentingan bukan sebagai serta dukungan dari semua pihak sebagaimana pengalaman di pelaksana proyek, tetapi sebagai baik di dalam maupun di luar desa lapangan, pelaksanaan lima pilar pendukung organisasi dan berperan sangat penting. Inisiatif STBM terbagi dalam 4 tahapan, masyarakat, serta memberikan dan upaya bersama akan berhasil yaitu persiapan, pemicuan, tindak penghargaan untuk desa dan apabila semua orang mau ikut lanjut dukungan, serta pemantauan orang yang berhasil. dan peduli terhadap kondisi yang dan stimulasi perhatian yang dialami. Inisiatif dan upaya bersama akan berhasil apabila semua orang mau ikut dan peduli terhadap kondisi yang dialami. dilakukan setelah deklarasi. Dari Terkait dengan 5 pilar, sampai Pengetahuan tentang tahapan segi dinamika, semua mitra Simavi sekarang masih banyak pihak untuk mencapai STBM lima pilar memulai dengan mempersiapkan yang ingin konsentrasi untuk serta alternatif-alternatif untuk bisa diri maupun masyarakat agar pada Pilar 1 (Stop BABS) saja, karena mencapai status tersebut adalah saat pemicuan, dapat menjadi lebih mudah dan kelihatan secara hal yang penting untuk didorong puncak perhatian dan titik awal fisik. Kenyataannya, pada saat dalam pilihan-pilihan informasi. perubahan. Sering pemicuan roadshow oleh para mitra SHAW, Pilihan-pilihan yang ada pun masih tidak bisa dilaksanakan di tingkat ada kecamatan maupun desa perlu dikembangkan lebih lanjut desa karena terlalu banyak orang, yang sudah mengerti kepentingan oleh sektor swasta agar mempunyai sehingga pemicuan dilakukan di dari keseluruhan 5 pilar, sehingga nilai ekonomi. tingkat dusun maupun skala yang mereka tidak mau hanya untuk Pilar Pam Minnigh, Yusmaidy - Simavi lebih kecil lagi. 1 saja. Kebanggaan bisa mencapai 5 pilar adalah hal yang penting bagi Yang bisa dicatat sejak 2010, suatu desa, karena 5 pilar dianggap penting adanya mengikutsertakan merupakan satu paket yang bisa
  • 32. 30 Wacana Majalah Percik Agustus 2012 Pilihan Strategi Mengubah Perilaku Masyarakat S ejak tahun 2008, STBM telah menjadi strategi nasional untuk percepatan pencapaian MDGs, untuk sektor air minum dan sanitasi. Awalnya, STBM Five mengembangkan strategi pendekatan holistik. Strategi pendekatan ini terdiri dari 3 elemen yang saling berkaitan, yaitu menumbuhkan rasa kebutuhan lebih banyak diterapkan di wilayah pedesaan karena dan rasa kepemilikan terhadap STBM; dialog dan aksi umumnya warga desa belum memiliki akses yang partisipasi masyrakat untuk keberlanjutan program; memadai untuk air dan sanitasi. Pada kenyataannya, dan kemitraan untuk peningkatan akses dan perilaku di perkotaan pun yang dipandang sudah mempunyai sanitasi dan higiene. sistem air dan sanitasi, masih banyak warganya yang tidak memiliki akses yang layak dan tidak mempraktekkan Mekanisme pelaksanaan program High Five perilaku higiene dan sanitasi yang aman. High Five telah melaksanakan programnya di Kota Medan, Surabaya dan Makassar dengan menggunakan Menilik kondisi tersebut pada April 2011, USAID strategi 3 elemen tersebut. Bagaimana mekanisme bekerjasama dengan Yayasan Cipta Cara Padu yang dikembangkan dan dimodifikasi High Five untuk Indonesia menggulirkan program High Five untuk implementasi hal ini? Pertama, High Five melakukan menerapkan STBM di wilayah perkotaan sebagai formative research dan baseline survey, untuk upaya peningkatan praktek sanitasi dan higiene. mendapatkan gambaran umum kondisi masing- Memahami bahwa pendekatan yang dilakukan masing kota dan gambaran kondisi daerah yang haruslah dapat menyediakan ruang bagi partisipasi menjadi mitra. masyarakat, sekaligus juga mengakomodir karakteristik masyarakat perkotaan yang unik dengan kepadatan Kedua, High Five melakukan kolaborasi, sinergi penduduk dan variasi matapencahariannya, High dengan pemerintah daerah. Berbagai kemitraan dijalin 1. Menumbuhkan rasa kebutuhan dan rasa kepemilikan terhadap STBM 2. Mekanisme dialog dan aksi partisipasi masyarakat untuk keberlanjutan program 3. Kemitraan untuk peningkatan akses dan perilaku sanitasi dan higiene
  • 33. Agustus 2012 Majalah Percik 31 untuk membangun pemahaman pada keuntungan pribadi. Di sisi STBM. Di sini, pengenalan tentang konsep program High pemerintahan, masih banyak pilar-pilar dan pemicuannya Five dan implementasinya. individu yang menduduki posisi dilakukan pada saat yang sama. Salah satunya dengan Pokja kunci belum memahami STBM Dari pengalaman High Five, AMPL/Sanitasi di daerah. Ketiga, dan dengan sendirinya tidak masyarakat diajak melihat secara pemrograman partisipatif dan memahami kebutuhan STBM bagi komprehensif kondisi sanitasi kemitraan masyarakat digiatkan. institusinya. lingkungannya dan mendiskusikan Maksudnya, berbagai pemetaan pilar STBM yang mana yang kondisi dan situasi difasilitasi High Alih-alih berkutat dengan dipandang paling krusial dan Five (FGD, transect, pemetaan tantangan yang harus dihadapi, akan dijadikan jalan masuk (entry sosial), kapasitas masyarakat High Five memandang situasi dari point) untuk penerapan STBM. juga ditingkatkan. Keempat, sudut pandang yang berbeda Sejauh pengalaman yang dimiliki kemitraan dengan para pemangku dan membaliknya menjadi High Five, di daerah perkotaan kepentingan. Masih perlu dikuatkan peluang untuk menerapkan (khususnya Medan, Surabaya dan berbagai kemitraan dengan program. Keberagaman latar Makassar), masyarakat melihat pemangku kepentingan lain seperti belakang masyarakat melahirkan sampah (STBM pilar 4) sebagai swasta, akademisi, media, LSM dan inovasi pendekatan yang unik persoalan yang krusial dan menjadi organisasi kemasyarakatan lainnya. dan kurangnya pemahaman jalan masuk untuk melaksanakan pemerintah kota mendorong STBM. Tantangan yang dihadapi dalam melaksanakan STBM di perkotaan sangat kompleks. Peluang dan tantangan pengembangan metode Kedua, pendekatan dengan Tantangan yang dihadapi pendekatan dan kolaborasi yang menggunakan perspektif positif dalam melaksanakan STBM di berbeda. lebih efektif untuk memicu perkotaan sangat kompleks, mulai masyarakat melakukan aksi nyata. dari keberagaman daerah asal Pembelajaran tersebut disarikan High Five menggunakan VIC action masyarakat, matapencaharian dalam beberapa point berikut : tool (dimodifikasi dari VIC tool yang yang variatif, kepadatan penduduk, Pertama, participatory assessment/ dikembangkan oleh JHU-CCP) kesibukan masyarakat, tidak adanya pengkajian partisipatif merupakan untuk memicu masyarakat agar lahan sampai sikap materialistis dan alat untuk membangun kesadaran bergerak dan melaksanakan aksi egosentris yang menitikberatkan tentang STBM sekaligus pemicuan bersama.
  • 34. 32 Majalah Percik Agustus 2012 Dok Foto Hi-gh Five jauh dalam berbagai kegiatan yang dilakukan. Menilik pembelajaran dari implementasi program High Five selama satu tahun berjalan menunjukkan bahwa inovasi Suciati Lasiman dari pendekatan dan strategi Kelurahan Petemonan Surabaya penggiat implementasi untuk bank sampah pelaksanaan STBM sangat setempat. Masyarakat dapat mencicil utang dibutuhkan. Variasi inovasi dengan sampah. sangat tergantung pada keunikan masing-masing daerah. Hal ini tidak hanya berlaku untuk Dari pengalaman High Five, masyarakat diajak melihat secara komprehensif kondisi sanitasi lingkungannya dan mendiskusikan pilar STBM. Ketiga, memicu masyarakat untuk Surabaya dan Makassar Dinas implementasi STBM di daerah merubah perilakunya agar sesuai Kebersihan Kota terlibat aktif dalam perkotaan namun juga di daerah dengan STBM harus dibarengi kegiatan gotong royong warga pedesaan. Mari lebih jeli melihat dengan memicu pemerintah kota, dengan mengalokasikan truk peluang dan mengembangankan khususnya SKPD terkait sanitasi pengangkut sampah. inovasi untuk mendukung dan higiene untuk melaksanakan pelaksanaan STBM. STBM. Pemerintah kota juga Keempat, melibatkan media dalam Ika Fransisca, High Five didorong untuk menghubungkan kegiatan dan bukan hanya sebagai sistem kota dengan kegiatan peliput berita. Dalam kegiatannya masyarakat. Pengalaman High Five High Five menempatkan media/ menunjukkan bahwa pendekatan journalist sebagai partisipan yang tersebut berhasil mensinergikan aktif dalam diskusi dan pelaksanaan program/sistem pemerintah kegiatan. Ini efektif untuk dengan kegiatan masyarakat. menimbulkan keingintahuan dan Sebagai contoh, di Kota Medan, mendorong untuk terlibat lebih
  • 35. Agustus 2012 Majalah Percik Wacana 33 Sumber: www.plan-international.org Menengok Pembelajaran CLTS dari Negeri Tetangga Sebagai sebuah pendekatan partisipatif tanpa subsidi, Community Led Total Sanitation (CLTS) juga diaplikasikan di beberapa negara tetangga kita. Plan International adalah satu dari sekian pendukung implementasi CLTS di sejumlah negara Asia. Memulai CLTS di Vietnam tetapi diantara etnis minoritas hanya 44.2% rumah P enyakit yang diakibatkan oleh kondisi air dan sanitasi yang buruk merupakan masalah kesehatan yang utama di Vietnam. Menurut Survey tangga saja yang mempunyai akses terhadap sarana sanitasi yang baik. Sebanyak 27,7% etnis minoritas juga masih melakukan buang air besar sembarangan. yang dilakukan secara nasional atau MICS (Multiple Indicator Cluster Survey), di Vietnam hampir satu orang Melalui implementasi CLTS di Program WASH PLAN VN dari setiap 4 orang anak balita (22.7%) kekurangan gizi. selama 2011 – 2012, didapat beberapa faktor penting Kekurangan gizi juga berkaitan erat dengan kondisi untuk mencapai tujuan utama dari CLTS – terbebas dari sanitasi dan kesehatan yang buruk. perilaku buang air besar sembarangan, di antaranya adalah : keterlibatan pemerintah lokal sejak dari awal, Di sisi lain, promosi dan penggunaan kakus sehat keterlibatan otoritas kesehatan dari pemerintah secara belum mencapai hasil yang memuaskan jika vertikal, keterlibatan individu maupun organisasi dibandingkan dengan hasil yang dicapai oleh sektor masyarakat, peningkatan kapasitas dari mitra lokal, penyediaan air minum dalam rentang waktu 2000 – tindak lanjut dari implementasi dan pelaporan. 2010. Kesenjangan besar diantara dua sektor tersebut juga terjadi. Menurut hasil MICS 2010-2011, 73.8% Pendekatan Sanitasi Total Di Pakistan rumah tangga di Vietnam menggunakan kakus sehat, Kebijakan Nasional Pakistan tentang Sanitasi Tahun
  • 36. 34 Majalah Percik Agustus 2012 Aktivitas pemicuan CLTS di Vietnam. Dok Foto Plan Vietnam 2006 menekankan pergerakan pendekatan PATS menekankan program dengan menanamkan sosial sebagai komponen utama pada pentingnya martabat, pesan promosi kesehatan kepada dalam menangani masalah harga diri dan rasa bangga. Ini anak didiknya. Hasilnya, sebanyak sanitasi di tingkat rumah tangga juga terlihat pada intervensi dari 3.279 sekolah telah dipicu di daerah terutama di pedesaan. Kebijakan sisi suplai melalui penciptaan target dan 6.950 upaya promosi Nasional ini memiliki visi untuk pemasaran sanitasi. kesehatan juga telah dilakukan di menciptakan lingkungan sekolah yang sama. yang terbebas dari buang air Pengembangan sanitasi perdesaan sembarangan, pembuangan di wilayah yang terkena banjir Strategi pemasaran sanitasi juga limbah cair dan sampah padat yang dilaksanakan melalui Community telah dirancang dan kerangka kerja aman serta promosi kesehatan Resource Persons (CRP) atau yang kuat telah dikembangkan dan perilaku higienis. Tujuan penggiat komunitas. Total telah dengan seksama melalui penelitian dari kebijakan ini adalah untuk dilatih sebanyak 2.659 orang lapangan yang serius. Sebuah mempromosikan pendekatan CLTS CRPs di 4 provinsi dan beberapa panduan yang komprehensif dan menformalisasikan “Model wilayah di Pakistan. Selama sesi juga telah dikembangkan untuk Sanitasi Total”. Di bulan Maret pelatihan, ditekankan bahwa menfasilitasi pelatihan untuk 2011 Pemerintah Pakistan telah CRPs harus mengetahui kegiatan para Pengusaha Sanitasi baik di menyetujui dokumen panduan proyek, pembuatan rencana aksi perkotaan maupun pedesaan. yang bertemakan “Pendekatan dan implementasi dari strategi Pakistan Dalam Sanitasi Total (PATS)”. proyek. Pelatihan ini juga dilakukan Sampai saat ini, sudah 2.110 desa kepada guru. Sebanyak 10,000 telah disertifikasi terbebas dari Selama bulan Maret 2011, guru sekolah mengikuti 2 hari BABS oleh pemerintah, lebih dari Pemerintah Pakistan melalui pelatihan terkait kesehatan. Mereka 1.000 desa telah mencapai status Kementerian Lingkungan diberi paparan tentang tujuan terbebas dari BABS dan sedang Hidupnya telah menyetujui proses program, metodologi dan peran dalam proses sertifikasi. pendahuluan CLTS untuk Pakistan. yang dapat mereka mainkan dalam Sedikit berbeda dengan CLTS, mempertahankan dampak positif
  • 37. Agustus 2012 Majalah Percik 35 Hand washing with soap, yang juga dikampanyekan di sekolah-sekolah di Vietnam. mempromosikan cuci tangan pakai sabun, minum air yang direbus dan menyimpannya di wadah yang tertutup dan  menjaga lingkungan Dok Foto Plan Vietnam desa bebas dari sampah dan genangan air.  Merayakan Gaya Hidup Sehat 1.400 siswanya di 3 kabupaten Di sekolah, dimana para warga di Laos juga merayakan sekolah mereka tidak mampu membangun fasilitas Ditemukan fakta bahwa masih terbebas dari BABS. Lebih dari 20 toilet dengan baik, PLAN Laos banyak orang melakukan BABS di desa yang lain dan sekolah telah menyediakan material konstruksi desa-desa terpencil di Laos. Kondisi membuat kemajuan yang signifikan untuk fasilitas cuci tangan dan perilaku sanitasi yang buruk ini dalam pencapaian terbebas dari material konstruksi toilet di menimbulkan banyak kejadian BABS dan mereka berharap mereka sekolah-sekolah utama. Penduduk penyakit dan kematian prematur. akan membuat perayaan juga desa berkontribusi pasir, kayu Namun demikian ini tidak terjadi secepatnya. dan tenaga kerja. Inisiatif bersama dengan anak-anak dan warga di antara PLAN dan para warga ini Provinsi Bokeo, Laos. Mereka tidak Baru satu tahun terakhir punya telah menciptakan rasa kepemilikan lagi pergi ke semak-semak, tidak toilet, warga desa Houay Maisang bagi penduduk desa dan murid- lagi mengejar babi, tidak ada lagi masih menyimpan kerugian yang murid sekolah sehingga ini akhirnya banyak gigitan nyamuk, dan mudah- amat disayangkan yaitu telah menciptakan keberlanjutan dan mudahan tidak ada lagi penyakit kehilangan anak-anak mereka pemeliharaan untuk fasilitas ini. diare karena buruknya kondisi yang meninggal prematur. Tidak sanitasi. hanya menyebabkan masalah Program WASH di Bokeo akan kesehatan, menurut studi Bank terus bekerja sama dengan Dalam sebulan terakhir, lebih dari Dunia, beban biaya dari penyakit pemerintah setempat, sekolah 2.000 warga etnis Leu, Hmong, yang disebabkan oleh kondisi air dan desa dengan dukungan dari Khamu, and Lamed di 8 desa di dan sanitasi yang buruk di Laos pihak seperti Water and Sanitation Kabupaten Paktha, Phaoudom and diperkirakan sebesar 5.6% dari Program (WSP) – Bank Dunia, SNV Meung merayakan capaian mereka Produk Domestik Bruto (PDB) atau dari Belanda dan berbagai mitra yaitu cakupan 100% toilet di desa sebesar 193 juta USD per tahun. lain di Laos. mereka. Ini berarti, tak perlu lagi ada yang pergi ke semak-semak Untuk meningkatkan dampak Ditulis ulang: Yusmaidy untuk buang air besar (BAB). dari terbebas dari BABS, tim WASH Delapan Sekolah Dasar (SD) dan pemerintah kabupaten juga
  • 38.
  • 39. Agustus 2012 Majalah Percik Pembelajaran 37 Belajar STBM dari Lumajang Ketika Program “Cuci Tangan” Bergandengan dengan “Suami Siaga” U rusan mengembangkan program STBM, boleh jadi Lumajang adalah juaranya. Saat ini saja sudah hampir 7 Kecamatan yang mencapai ODF, diantaranya Kedua, pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk menyatukan berbagai program yang ada di Puskesmas. Di tahun 2012 ini Puskesmas adalah : Kecamatan Gucialit, Senduro, Padang, Gucialit telah mendapat bantuan dana BOK sebesar Kedungjajang, Pasrujambe, Pronojiwo, dan 81 juta dengan pemanfaatan 70% untuk kegiatan menyusul Kecamatan Klakah. promosi kesehatan atau promkes (termasuk di dalamnya untuk STBM), 20% untuk kegiatan Berbagai upaya yang cukup Kesehatan Lingkungan dan sisanya intensif untuk mencapai ODF dialokasikan untuk kegiatan kesehatan serta mengembangkan program ibu dan anak. STBM ini, di antaranya dengan cara berikut : Yang menarik dalam pemanfaatan dana BOK yang cukup besar, Puskemas Gucialit Pertama, memberdayakan CSR dalam menginisiasi Program Promotif dan Preventif. skala kecil. Istilahnya, “kecil-kecil tetapi Program ini memfasilitasi dan mengintegrasikan efektif membantu percepatan capaian target”. Upaya seluruh kegiatan dan program yang ada di bawah ini dilakukan melalui supervisi Dinkes Kabupaten, Puskesmas. Beragam program yang dilibatkan dalam Camat dan Kepala Desa yang secara intensif hal ini mencakup program Kesehatan Ibu dan Anak, mengajukan proposal bantuan kepada toko-toko besar, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Keluarga Berencana dan POM bensin, pabrik dan pengusaha setempat. Dana Desa Siaga. Seluruh kegiatan yang juga tergabung yang diperoleh akan digunakan untuk membeli bahan dalam Posyandu Gerbang Mas (Gerakan Membangun material jamban, terutama jamban komunal, sementara Masyarakat Sehat). kekurangan tenaga akan diupayakan melalui kerja bakti. Salah satu bentuk dari kegiatan promotif-preventif sekaligus inovatif lainnya adalah pelatihan “Suami
  • 40. 38 Majalah Percik Agustus 2012 Salah satu alat bantu dalam kegiatan Suami Siaga. Kegiatan ini juga mempromosikan upaya-upaya STBM, seperti kegiatan cuci tangan pakai sabun. Siaga”. Disebut inovatif karena para pasangan muda. pelatihan Suami Siaga berhasil “dikawinkan” dengan sejumlah fitur Pelatihannya menggunakan CTPS yang dikampanyekan dalam tak lain untuk mempersiapkan metode partisipatif, peran aktif STBM. suami selama masa kehamilan, baik suami dan istri akan digiring persalinan sampai kepada masa agar mendapatkan pemahaman Bersinergi dengan Suami Siaga pengasuhan bayi pada awal 2 yang lebih komprehensif serta Program Suami Siaga mulai tahun usia tumbuh kembangnya. mampu mempraktekkan dalam aksi dilakukan di awal tahun 2012 di Hal ini meliputi kesadaran untuk nyata sehari-hari. Diawali dengan Lumajang. Gucialit, adalah salah bertanggung jawab dalam identifikasi pengetahuan suami- satu kecamatan yang tahun ini mendampingi istri, termasuk juga istri tentang resiko kehamilan, dan mencanangkan Pelatihan Suami memenuhi sarana/fasilitas gizi, persalinan, manfaat gizi ibu hamil Siaga diaplikasikan di seluruh sanitasi dan higienis keluarga dan menyusui, manfaat KB dan desanya. Data menunjukkan secara berkelanjutan. lingkungan sehat bagi ibu hamil terdapat sekitar 500 ibu hamil dan menyusui, para pasangan dalam satu tahun di Kecamatan Setiap tiga bulan dibuka dituntun oleh kader dan bidan Gucialit yang perlu penanganan kesempatan untuk 10 pasangan yang telah mempersiapkan check- intensif selama masa kehamilan muda mendapatkan pelatihan dan list. Check list menjadi alat bantu dan persalinannya. pengetahuan seputar kehamilan yang menjadi pegangan kader dan kelahiran bayi. Peserta melebihi untuk memantau suami istri sampai Tujuan Pelatihan Suami Siaga target karena minat yang tinggi dari paska melahirkan. Pemahaman