1. TUGAS : DALIL NAQLI YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEILMUAN TEKNIK INDUSTRI
ERGONOMI
“Katakanlah: ‘Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu (’alaa makaanatikum),
sesungguhnya aku pun bekerja, maka kelak engkau akan mengetahui!.” (Q.S. Az-Zumar :
39)
Dari ayat di atas dapat dipahami sebuah perintah untuk bekerja sesuai keadaan. Keadaan apa?
Keadaan atau kondisi si manusia yang bekerja tersebut. Apa itu keadaan atau kondisi manusia?
Jawabannya adalah semua atribut yang melekat pada manusia. Atribut itu bisa diartikan sebagai /
bisa berupa keadaan, kemampuan, kelebihan, kebolehan, kelemahan, karakteristik, keterbatasan,
kebutuhan, keahlian, bakat dan minat, potensi, trait, fenotip dsb. Atribut itu bisa berupa fisik
(seperti antropometri fisik, fisiologi tubuh dsb) atau non fisik (antroprometri non fisik /
psikometri, psikologi, kecerdasan dsb). Ini artinya pekerjaan yang dilakukan harus sesuai (fit)
dengan keadaan atau atribut manusia. Hal inilah yang menjadi prinsip dasar ergonomi yakni fit
the job to the man yang artinya menyesuaikan kerja dengan manusia yang bekerja itu. Uniknya
saya menemukan beberapa pengulangan makna ayat ini pada ayat-ayat lain.
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya ….” (Q.S. Al-
Baqarah : 286)
2. Setiap manusia diberi suatu misi hidup (salah satunya dalam bekerja) dan Allah tidak
membebankan suatu misi yang diluar kesanggupan manusia atau diluar batas ukuran / atribut
manusia (kelebihan, kelemahan, karakteristik, keterbatasan, kebutuhan, kemampuan, keahlian,
bakat dan minat, potensi, trait, fenotip dsb). Contoh kasarnya (hanya sebatas contoh sederhana
karena pada kehidupan nyata sangat amat lebih kompleks atau rumit) seorang yang cerdas,
kemampuan logika sangat bagus, ahli matematika namun kurang pandai dalam berkomunikasi
maka sebaiknya dia memilih profesi atau pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya seperti
programmer, ilmuwan matematika dsb (fit the job to the man) karena disitulah dia diberi amanah
berupa kelebihan yang dia miliki dan amanah itu harus dijalankan sesuai misi kehidupannya dan
dalam melakukannya dia akan dimudahkan dan hasilnya sangat optimal. Namun jika dia memilih
jalan atau pekerjaan yang diluar kemampuannya misalnya marketing atau sales (membutuhkan
kemampuan komunikasi tinggi) maka dia tidak akan optimal disitu malah bisa-bisa akan timbul
masalah-masalah dalam dirinya atau lingkungannya. Hal seperti ini lah yang mulai banyak
dianut orang. Mereka memilih jalan atau pekerjaan bukan karena dirinya atau karena alasan yang
objektif melainkan karena hal lain misalnya ikut-ikutan, tren, gengsi dsb yang pada intinya
sebatas mengikuti hawa nafsu. Kalau sudah seperti ini si manusianya sendiri yang membebankan
sesuatu pada dirinya yang diluar kemampuannya atau diluar kesanggupannya.
Ergonomi menjamin agar suatu tugas atau pekerjaan disesuaikan dengan manusia yang
melakukan kerja tersebut atau dengan kata lain disesuaikan dengan kesanggupan manusia yang
bekerja tersebut. Kesanggupan tersebut maksudnya adalah ukuran atau atribut dari manusia
tersebut (kelebihan, kelemahan, karakteristik, keterbatasan, kebutuhan, kemampuan, keahlian,
bakat dan minat, potensi, trait, fenotip dsb) baik fisik maupun non fisik. Pekerjaan itu harus
sesuai dengan kesanggupan manusia, jadi tidak kurang dari kesanggupannya dan tidak pula lebih
dari kesanggupannya. Mengapa harus sesuai kesanggupan? Karena akan dimudahkan dan
hasilnya optimal, selengkapnya terdapat di ayat selanjutnya.
3. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
QS. AR RA'DU AYAT 11
لَهُ ل َُعق َُِّقتٌ ٌلنقَْلليْقِل يَ ََقََُِلق ل ٌَُِّْقٌِْلِلق يلْح يظُولُ يلْح َُْ قَل َهُ ٌلنق ٌَنق ََّللقِلُنُ ََق ل َهُ قلاُنَِقْقِل ُهََقِ
ليغْ قلا َهُ لُنُ ٌاأل َهُ لَهٌمقَْلق قٌلانقْيلأقْق ُلقبْلَوٌٍَليَ ََقَُِلٌ يلْحقأْقلقَْلقَُو قلاَهُمُ ٌ َقدَُِلق اْلٌَُِّْقٌِْ
Artinya :
“Bagiل manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, dimuka dan di
belakang, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan
sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan
apabila Allah menghendaki keburukan terhadap kaum maka tidak ada yang dapat menolaknya,
dan sekali-kali tak ada pelindung bagi merekaلselainل Dia“
Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa Allah tidak akan merubah keadaan manusia kecuali mereka
mau merubah keadaan mereka sendiri, hal ini berarti jika ingin maju dan sukses maka manusia
harus mau bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Allah tidak akan memberikan rejeki
secara cuma-cuma, Allah tidak akan memberi kesuksesan tanpa usaha. Kemudian pada kalimat
selanjutnya disebutkan bahwa manusia tidak memiliki pelindung terhadap keburukan yang
dikehendaki Allah, artinya bahwa manusia tidak bisa menghindar dari keburukan yang telah
ditakdirkan oleh Allah untuk terjadi dalam hidup manusia. Tapi manusia berhak untuk menjaga
kesehatan dan keselamatan dirinya dari ancaman yang terjadi dalam pekerjaannya, manusia
harus tetap berusaha untuk menyelamatkan diri dari berbagai bahaya yang mengintai di
lingkungan sekitarnya. Masalah selamat atau tidak, hal itulah yang kemudian menjadi kuasa
Allah untuk menentukan garis hidup manusia. Yang perlu digarisbawahi dari ayat ini adalah
manusia harus mau berusaha untuk merubah keadaannya.
4. Islam sangat menganjurkan umatnya untuk bekerja. Dan bekerja mestilah dilakukan dengan niat
semata-mata karena Allah untuk mendapat kebahagian hidup berupa rezeki di dunia, disamping
tidak melupakan kehidupan hari akhirat. Kerana itu dalam Islam hendaklah menjadikan kerja
sebagai ibadah bagi keberkatan rezeki yang diperolehnya, lebih-lebih lagi sebagai bekal untuk
menghadapi kehidupan di akhirat yang kekal abadi.
QS. AL-QOSHOSH AYAT 77
لَُّللٌِل قُِهُْ َ ٌَُّْْلُ قَِْْ قَلاقَُُّبل قََقسَلٌ يلْح قيْلْْْقلةقْ ُ َََّْلل قِ قلا قتَاقسل قِق َ ُ ق ل قهُ َلقََ مَْْْلل َُه َِقَ قلام
لق ق َْْل ُبل ُ َلق َلْريظُولْلق ي قلح قَِقُّقتلقهق َِقَلٌ يلْحقََِقُْول قِ قلاُ َ قسلقأَ
Artinya:
“Danل carilahل padaل apaل yangل telahل dianugerahkanل Allahل Kepadamuل (kebahagiaan)ل negeriل akherat,ل
dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berbuatلkerusakan“
Dalam ayat tersebut disebutkan bahwa manusia tidak boleh berbuat kerusakan di muka bumi. Ini
berarti bahwa manusia diutus untuk menjaga lingkungan, tidak mencemarinya, berbuat dan
berperilaku sehat. Karena Allah tidak menyukai orang-orang yang merusak alam ciptaannya.
Sama halnya dalam bekerja di perusahaan berarti perlu adanya kesehatan dan keselamatan kerja
agar dapat dipelajari hal-hal apa saja yang dapat merusak lingkungan untuk kemudian dihindari
sehingga tercipta lingkunga yang aman dan pekerja dapat terhindar dari resiko bahaya yang
ditimbulkan.
5. QS AL-BAQARAH AYAT 195
Artinya:“Danل belanjakanlahل (hartaل bendamu)ل diل jalanل Allah,ل danل janganlahل kamuل menjatuhkanل
dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orangل yangل berbuatلbaik”
Melihat firman Allah seperti diatas, kami ingin berbagi. Dengan saling mengingatkan, bahwa
Allah SWT sesungguhnya tidak menghendaki adanya kerusakan dimuka bumi ini. Segala
sesuatunya yang diciptakan Allah swt diberikan kepada manusia untuk dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya. Dan manusia sebagai mahluk yang diberi akal dan kemampuan dari semua
mahluk hidup ciptaan-Nya diberi peringatan untuk tidak melakukan kerusakan dengan
perbuatannya (perilakunya tidak aman) dimana dengan berperilaku tidak aman tersebut akan
menciptakan kondisi yang dapat membahayakan dirinya sendiri maupun terhadap orang lain dan
juga terhadap kelangsungan hidup ciptaan-Nya yang lain (lingkungan hidup).
Hal tersebut semua diawali karena perilaku individu maupun kelompok yang tidak aman hingga
membuat suatu kondisi atau lingkungan menjadi rusak, seperti terjadi longsor, banjir, perubahan
iklim dan cuaca (climate change), penyakit, dan musibah alam lainnya. Bukankah Allah SWT
telah menciptakan semua yang ada dijagad raya ini dengan keseimbangan yang baik. Namun
karena keserakahan, kedzaliman, dan kemaksiatan manusia yang membuat kondisi alam menjadi
tidak seimbang. Bencana yang dirasakan sekarang ini hanya sebagai teguran dan cobaan bagi
umatnya. Teguran, bagi umatnya yang tidak beriman, yang telah melakukan kerusakan, dan
cobaan bagi umatnya yang beriman.
6. QS AL-AN’AM AYAT 17
ل ٌُِْْقَظلُو قلا قَِ ق َُّقِلٌ ِّلْح ِّيٌْإُِلقُقبل قََُِّقتٌلنقْليُِول قٌََظلُو قلاقَِ ق َُّقِل يَََْقُِل قٌَمقبَلقَق
لٌُِّْتلويَ قَّ
Artinya :
“Danل jikaل Allahل mengenakanل (menimpa)ل engkauل denganل bahayaل bencana,ل makaل tidak ada
sesiapapun yang dapat menghapusnya melainkan Dia sendiri dan jika ia mengenakan
(melimpahkan) engkau dengan kebaikan, maka ia adalah Maha Kuasa atas tiap-tiapل sesuatu.”
Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi keselamatan bagi pemeluknya. Islam dalam
Al-Qur’anل danل hadistل melarangل umatل untukل membuatل kerusakanل jangankanل kerusakanل ituل terjadiل
pada lingkungan, terhadap diri sendiri saja Allah melarangnya. Banyak contoh seperti
penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Jelas menganiaya diri sendiri, berperilaku tidak aman dan
sehat serta tidak menjaga lingkungan tetap aman dan sehat, adalah terjemahan dari segala
larangan Allah SWT baik yang termaktup dalam Al-Qur’anل maupunل hadist.ل Denganل berperilakuل
yang aman dan sehat kita akan menjaga lingkungan hidup kita, karena Allah SWT menciptakan
alam semesta ini untuk dijaga demi kemaslahatan seluruh umat manusia.
Hubungannya K3 dengan Islam adalah sama-sama mengingatkan umat manusia agar senantiasa
berperilaku (berpikir dan bertindak) yang aman dan sehat dalam bekerja di tempat kerja (di
kantor, di pabrik, di tambang, dan dimana tempat anda bekerja). Dengan berperilaku aman dan
sehat akan tercipta suatu kondisi atau lingkungan yang aman dan sehat. Dengan bekerja yang
aman ditempat kerja, akan membawa keuntungan bagi diri sendiri maupun perusahaan tempat
kerja. Perusahaan sehat pekerja pun akan tenang dalam bekerja. Karena di situ tempat pekerja
mencari nafkah. Pekerja bekerja untuk mencari nafkah, bukan bekerja untuk mendapat
kecelakaan, penyakit dan masalah. Jadi mari kita mulai sekarang bekerja dengan selamat.
Berpikir sebelum bertindak, utamakan keselamatan dalam bekerja.
Alangkah indahnya hidup ini jika kita berada dalam suatu kondisi atau lingkungan yang aman
dan sehat. Kemana-mana kita tidak merisaukan akan bahaya yang mengancap baik jiwa maupun
7. harta benda. Sebagaimana Allah SWT awalnya menciptakan alam semesta ini dengan kondisi
dan lingkungan yang aman. Namun karena nafsu umatnya membuat semua menjadikan kondisi
menjadi tidak aman dan sehat.
MATERIAL ENGINEERING
Banyak ayat-ayat Al-Qur’anل menunjukkanل faktaلbahwaلbangunanل piramidaل danلbangunanل lainل
dari bangunan yang tinggi, dalam hal ini Allah berfirman:
َي يِل ْدِق ْوَأَف ي ِرْيَغ ٍهَلِإ ْنِم ْمُكَل ُتْمِلَع اَم ُ ََلَمْال اَهُّيَأ اَي ُن ْوَع ْرِف َلاَقَوِينِِّالط ىَلَع ُانَماَه ا
َينِبِذاَكْال َنِم ُهُّنُظَ ََل يِِّنِإ َو ىَسوُم ِهَلِإ ىَلِإ ُعِلَّطَأ يِِّلَعَل اًح ْرَص يِل ْلَعْاجَف
“Danل berkataلFir’aun:ل “Haiل pembesarلkaumku,ل akuلtidakلmengetahuiل Tuhanل bagimuل selainل aku.ل
Maka bakarlah Hai Haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang
Tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan Sesungguhnya aku benar-benar yakin
bahwa Dia Termasuk orang-orangل pendusta”.ل (Al-Qashash:38)
Dalam ayat ini menunjukkan tentang teknologi konstruksi yang digunakan untuk bangunan
tinggiل sebuahل monumenل sepertiل firmanل Allah:ل “buatkanlahل untukkuل bangunanل yangل Tinggi”
dan kata bangunan secara bahasa adalah setiap bangunan tinggi.
Teknik ini didasarkan pada lumpur dan panas seperti dalam ayat:
“Makaلbakarlahل HaiلHamanل untukkuل tanahل liat”
Subhanallah! Ada bukti yang menunjukkan bahwa patung-patung raksasa dan tiang-tiang yang
ditemukan dalam peradaban Rumania dan yang lainnya juga dibangun dari tanah liat! Dapat
dikatakan:ل Bahwaلkeajaibanل AlلQur’anل menunjukkanل bahwa cara untuk membangun bangunan-
bangunan dari tanah liat dan ini yang tidak diketahui pada waktu turunnya Alquran,
Ini berarti menunjukkan bahwa ide bangunan piramida, monumen, patung dan benda-benda antik
lainnya dari tanah liat, tidak datang hanya di akhirل abadلduaلpuluh,ل namunل AlلQur’anلtelahل
8. menyebutkannya sebelum empat belas abad yang lalu! Namun kenapa harus ke Firaun, karena
bangunan terbesar yang dibangun dari tanah liat adalah piramida!
Siapa yang memberitahukan kepada Nabi saw berita ini?
Firaun mungkin bukanlah sosok yang telah membangun piramida ]karena ia meninggal karena
tenggelam, namun ia menggunakan teknik rekayasa bangunan ketika membuat sampai monumen
dan kemudian dihancurkan oleh Tuhan setelah itu, dan karenanya sebagai pintu integritas ilmiah,
Al-Quran adalah kitab pertama yang mengungkapkan rahasia bangunan piramida, bukan
para Ilmuwan Amerika dan Perancis.
Kita tahu bahwa Nabi Muhammad saw tidak pergi ke Mesir dan tidak pernah melihat
piramida, Kisah Firaun terjadi sebelum masa Nabi saw ribuan tahun yang lalu, dan tidak ada
satupun di muka bumi ini pada waktu itu yang mengtahui tentang rahasia piramida dan para
ilmuwan tidak yakin bahwa Firaun menggunakan tanah liat dan panas untuk membangun
monumen tinggi kecuali beberapa tahun belakangan ini, maka dari itu, bagaimana Nabi saw
sebelum 1400 tahun yang lalu memberitahukan bahwa Firaun menggunakan tanah liat dan panas
untuk membangun monumen.
Ayat ini sangat jelas dan kuat membuktikan bahwa nabi Muhammad saw tidaklah membawa
apapun dari padanya tetapi Allah yang menciptakan Firaun dan menenggelamkannya, dan Dia
pula yang menyelamatkan nabi Musa dan Dia pula yang memberitahukan kepada Nabi-Nya akan
hakikat ilmiah ini, dan ayat ini menjadi saksi kebenaran kenabian beliau pada zaman modern ini!
Subhanallah..
9. PERANCANGAN DESAIN
Q.S Al Baqarah ayat 22
Artinya : Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan
Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-
buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi
Allah, padahal kamu mengetahui ( al-baqoroh : 22)
Dalam merancang, aspek vegetasi merupakan menjadi prioritas utama yang harus kita
dipikirkan. Selain mengurangi suhu disekitarnya hingga 1-2◦cلvegetasiل merupakanل viewل naturalisل
yang sangat indah untuk menghiasi sebuah tempat mukim. Yang menjadi pembahasan adalah
bagaimana kita bisa memanfaatkan vegetasi bukan hanya sebagai penyejuk lingkungan, tetapi
bisa juga untuk diambil keuntungan darinya. Oleh karena itu hendaknya kita menanami
pepohonan yang menghasilkan buah dan bisa dinikmati buahnya, sehingga tidak hanya
menjadikan tempat mukim sejuk,tetapi juga bisa memberikan manfaat kesehatan bagi orang yang
bermukim.
Q.S At-Taubah Ayat 110
10. Bangunan-bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi pangkal keraguan dalam hati
mereka, kecuali bila hati mereka itu telah hancur. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana ( At-taubah 110 )
Ayat ketiga yang kami ambil lebih mengarah kepada aspek psikis yang terjadi sekarang. Ayat ini
menjelaskan tentang mereka yang mendirikan bangunan tanpa memikirkan lingkungan
sekitarnya sehingga mereka merasa ragu dan was-was dikarenakan dampak yang terjadi karena
ulah mereka sendiri.
Fenomena yang terjadi sekarang adalah pembangunan yang terlalu mementingkan keuntungan
semata tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi. Sehingga dampak yang kita rasakan adalah
suasana yang kurang bersahabat.
Oleh karena itu kita harus lebih berpikir kedepan dengan keadaan lingkungan sekitar kita.
Sehingga kenyamanan alam dapat dirasakan 100 bahkan sampai 1000 tahun yang akan datang
insyaallah.
OPTIMASI
Optimasi yaitu dalam pengertiannya adalah suatu proses dalam mencapai sesuatu yang ideal
dengan usaha yang sunguh-sunguh. Dan sebagian ayat ini menerangkan tentang kiat dalam
mencapai sesuatu yang ideal.
Anda Pasti Sanggup
Artinya:
“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya Ia mendapat
pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.
(Mereka berdo'a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukumkami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya
Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan
kepada orang-orang sebelumkami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang
11. tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah
Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaumyang kafir.” (Q.S. Al-Baqarah: 286)
JikaلAndaلmengatakan,ل “sayaلtidakلakanلsanggup”,ل sebenarnyaل Andaلsudahلmendahuluiل Allah.ل
Anda sok tahu, bahwa Anda tidak akan mampu. Kata siapa? Itu hanya pemikiran negatif Anda.
Bisa karena malas, manja, atau cengeng.
Padahal jelas, dalam ayat diatas bahwa kita tidak akan dibebani beban apa pun kecuali sesuai
dengan kesanggupan kita. Jika Anda berpikir tidak sanggup, itu hanya anggapan Anda saja.
Anda pasti sanggup jika Anda menyanggupinya. Jangan kalah oleh pikiran negatif Anda yang
dengan mudah mengatakan tidak sanggup.
Kemudahan Bersama Kesulitan
Artinya:
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan
itu ada kemudahan.”(لQ.S. Al-Insyirah: 5-6)
Kebanyakan orang, saat menghadapi kesulitan, dia berhenti alias menyerah. Ada juga yang
mengeluh, berharap orang lain mau membantunya mengatasi kesulitan dia. Padahal, bersama
kesulitan itu adalah kemudahan.
Jika Anda menghindari kesulitan, Anda tidak akan mendapatkan kemudahan. Jika Anda berharap
orang lain yang mengatasi kesulitan, maka kemudahan akan menjadi milik orang lain. Anda
tidak akan mendapatkan kemudahan dari kematangan, keterampilan, dan pengalaman yang
didapatkan.
Perhatikan ayat ke-6,لadaلkata“لsesungguhnya”,ل artinyaل sebuahلpenguatan atau penegasan akan
kalimat sebelumnya.