SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  9
A. PENDAHULUAN 
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah Yang Maha Indah dan Yang 
Menyukai Keindahan, semoga pagi yang begitu indah ini, segenap umat muslim 
dianugerahi iman yang sempurna serta keyakinan yang benar sebagai bekal 
menghadapi dunia hingga petang nanti. Shalawat dan salam yang senantiasa 
terlimpah kepada junjungan kita nabi agung Muhammad Sholallahu’alaihi 
wasalam. Semoga tsawab barokah-nya meliputi kita semua, keluarga, murabbi 
ruhina, ahlul ma’had, serta jama’ah subuh sedunia, amiin… 
Pembahasan pada paper ini tertuju pada pengetahuan umum tentang teory 
Behaviourisme, khususnya pada Latar Belakang Timbulnya Behaviourisme. 
Behaviourisme adalah suatu paham yang mewajibkan segala sesuatu yang 
dilakukan harus bersifat ilmiah, pasti dan nyata (Material). Behaviorisme atau 
Aliran Perilaku (juga disebut Perspektif Belajar) merupakan filosofi dalam 
psikologis yang berdasar pada proposisi bahwa semua yang dilakukan organisme 
termasuk tindakan, pikiran, atau perasaan yang dapat dan harus dianggap sebagai 
perilaku. Aliran ini berpendapat bahwa perilaku demikian dapat digambarkan 
secara ilmiah tanpa melihat peristiwa fisiologis internal atau konstrak hipotetis 
seperti pikiran. Behaviorisme beranggapan bahwa semua teori harus memiliki 
dasar yang bisa diamati tapi tidak ada perbedaan antara proses yang dapat diamati 
secara publik (seperti tindakan) dengan proses yang diamati secara pribadi (seperti 
pikiran dan perasaan). 
. Dalam teori behaviorisme, ingin menganalisa hanya perilaku yang 
nampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Teori kaum 
behavoris lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena seluruh perilaku 
manusia adalah hasil belajar. Belajar artinya perbahan perilaku organise sebagai 
pengaruh lingkungan. Behaviorisme tidak mau memperoalkan apakah manusia 
baik atau jelek, rasional atau emosional; behaviorisme hanya ingin mengetahui 
bagaimana perilakunya dikendalian oleh faktor-faktor lingkungan. Dalam arti 
teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia. Memandang 
individu sebagai makhluk reaktif yang memberirespon terhadap lingkungan. 
Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka. Dari hal ini, 
timbulah konsep ”manusia mesin” (Homo Mechanicus). Ciri dari teori ini adalah
mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan 
peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan 
pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar,mementingkan 
peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku 
yang diinginkan. Pada teori belajar ini sering disebut S-R psikologis artinya 
bahwa tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran atau reward dan 
penguatan atau reinforcement dari lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah 
laku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi behavioural dengan 
stimulusnya. Guru yang menganut pandangan ini berpandapat bahwa tingkahlaku 
siswa merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkahl laku adalah hasil 
belajar. 
Semoga pemaparan penulis dalgetaham paper yang ringkas ini mampu 
membantu santriwan santriwati Pesantren Luhur sebagai bagian dari cendikiawan 
muslim Indonesia dalam melengkapi kemahirwacanaannya terhadap berbagai 
ilmu pengetahuan, khususnya tentang latar belakang timbulnya bihaviourisme . 
B. PEMBAHASAN 
Behaviourisme adalah suatu pandangan ilmiah tentang tingkah laku 
manusia. Aliran ini pada mulanya tumbuh subur di Amerika dengan tokohnya 
yang terkenal ekstrim, yakni John Broadus Watson, suatu aliran yang 
menitikberatkan peranan lingkungan, peranan dunia luar, sebagai faktor 
penting dimana seseorang dipengaruhi dan seseorang belajar. J.B. Watson 
menekankan pada 
1. Riset 
2. Teori kepribadian dan pengalamannya berdasarkan prinsip belajar 
3. Perilaku sebagai suatu respon terhadap reinforcement 
4. Menolak Medical Model 
Selain menekankan empat hal diatas, J.B.watson juga mengemukakan istilah 
TICS (perilaku berlebihan). Orang yang TISC adalah orang yang berperilaku 
berlebihan walaupun Ia tahu tidak baik akan tetapi kalau tidak dilakukan Ia 
merasa tidak enak. Kaum behavioural tidak menyebut adanya penyakit tapi 
mereka menyebutnya dengan perilaku berlebihan.
Di dalam pendekatan Behaviourisme terdapat dua aliran utama yaitu 
Pengkondisian Klasik dan Pekondisian Operan. 
Pengkondisian Klasik berasal dari karya Pavlov. Inti dari pengkondisian 
Klasik adalah memasangkan dua stimuli. Stimulus yang pertama disebut US 
(Unconditioned Stimulus) atau stimulus tidak bersayarat yaitu stimulus yang 
menimbulkan respon yang sifatnya alami yang disebut UR (Unconditioned 
Respon) atau respon tidak bersyarat. Stimulus yang kedua disebut CS 
(Conditioned Stimulus) atau stimulus bersyarat yaitu stimulus yang 
menimbulkan respon khusus. Respon yang disebabkan oleh Conditioned 
Stimulus disebut CR (Conditioned Respon) atau respon bersyarat. 
Pengkondisian Operan, berlandaskan teori belajar melibatkan pemberian 
ganjaran kepada individu atas pemunculan tingkah lakunya pada saat tingkah 
laku itu muncul. Dalam Pengkondisian Operan pemberian penguatan positif 
bisa memperkuat tingkah laku, sedangkan pemberian penguatan negative bisa 
memperlemah tingkah laku. Pandangan Tentang Manusia 
Pendekatan Behaviouristik tidak menguraikan asumsi – asumsi filosofis 
tertentu tentang manusia secara langsung. Setiap orang dipandang memiliki 
kecenderungan – kecenderungan positif dan negative yang sama. Manusia 
pada dasarnya dibentuk dn ditentukan oleh lingkungan sosial budayanya. 
Segenap tingkah laku manusia itu dipelajari. Meskipun berkeyakinan bahwa 
segenap tingkah laku pada dasarnya merupakan hasil dari kekuatan – kekuatan 
lingkungan dan faktor – faktor genetik, para behaviouris memasukkan 
pembuatan putusan sebagai salah satu bentuk tingkah laku. Behavioutis 
terfokus kepada bagaimana orang – orang belajar dan kondisi – kondisi apa 
saja yang menentukan tingkah laku mereka. 
1. Tokoh-tokoh ini diantaranya 
1.1 Ivan Pavlov 
1.2 Edward Lee Thorndike, 
1.3 John B. Watson, 
1.4 B.F. Skinner
2 . Prinsip-prinsip teori behaviorisme : 
2.1. Obyek psikologi adalah tingkah laku 
2.2. Semua bentuk tingkah laku di kembalikan pada reflek 
2.3. Mementingkan pembentukan kebiasaan 
3. Thorndike menemukan hukum-hukum : 
3.1. Hukum kesiapan (Law of Readiness) 
Jika suatu organisme didukung oleh kesiapan yang kuat 
untuk memperoleh stimulus maka pelaksanaan tingkah laku akan 
menimbulkan kepuasan individu sehingga asosaiasi cenderung 
diperkuat. 
3.2 Hukum latihan 
Semakin sering suatu tingkah laku dilatih atau digunakan 
maka asosiasi tersebut semakin kuat. 
3.3 Hukum akibat 
Hubungan stimulus dan respon cenderung diperkuat bila 
akibat menyenangkan dan cenderung diperlemah jika akibanya 
tidak memuaskan. 
4. Beberapa Teori Dalam Psikologi Behaviorisme. 
4.1 Teori Classical Conditioning (Pavlov dan Watson) 
4.2 Teori Conditioning dari Guthrie 
. 4.3 Teori Operant Conditioning (Skinner) 
4.4 Teori Systematic Behavior (Hull)
4.5 Teori Conectionism (Thorndike) 
4.6 Teori Belajar Sosial (Bandura) 
C. PENUTUP 
Kesimpulan 
Dari latar belakang tersebut disimpulkan behaviourisme disusun atas 3 dasar 
pokok, yaitu : 
1).Ilmu jiwa bukan menyelidiki kesadaran tapi tingkah laku. 
2).Segala tingkah laku tidak lain hanyalah susunan daripada sususan refleks. 
3).Pembawaan dan keturunan tidak mempengaruhi. 
Berdasar pada pembahasan sebelumnya maka pada akhir tulisan ini dapat 
kami simpulkan bebarapa hal yang dianggap penting, antara lain: 
(1) Pendekatan Behaviorisme memusatkan pada pendekatan ilmiah yang 
objektif sehingga dalam pendekatan ini hal-hal yang berbau subjektifitas 
sama sekali diabaikan. Dalam pendekatan yang dilakukan kaum 
behaviorisme menekankan pada kekuatan-kekuatan luar yang berasal dari 
lingkungannya. 
(2) Penganut paham behavior sangat percaya bahwa segala tingkah laku manusia. 
juga tidak lain adalah hasil daripada proses pembelajaran. Yakni hasil 
daripada latihan-latihan atau kebiasaan-kebiasaan bereaksi terhadap 
syarat-syarat atau perangsangan-perangsangan tertentu yang dialaminya di 
dalam kehidupannya. Untuk menjadikan seseorang itu belajar haruslah kita 
memberikan syarat-syarat tertentu. Yang terpenting dalam belajar menurut 
teori conditioning ialah adanya latihan-latihan yang kontinu. Yang diutama-kan 
dalam teori ini ialah hal belajar yang terjadi secara otomatis. 
3) Demikian pula dalam konteks komunikasi baik komunikasi interpersonal, 
kelompok maupun komunikasi massa teori-teori yang dikembangkan tidak 
lepas dari asumsi dasar bahwa manusia belajar dari lingkungannya (S-R)
dengan demikian teori komunikasi menitik beratkan pada kondisi dan situasi 
lingkungan yang mempengaruhi komunikan kita.
DAFTAR PUSTAKA 
Fisher, B.Aubrey. 1990. Teori-Teori Komunikasi Massa. Bandung : Remadja Karya 
Hardy, Malcom, (diterjemahkan Soenardji). 1988. Pengantar Psikologi. Jakarta : 
Erlangga 
Sarwono, Sarlito Wirawan. 1986. Berkenalan dengan Alirah Aliran dan Tokoh-Tokoh 
Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang 
www.bpkb.go.co.id/behaviourisme (online, diakses 23 Juli 2011) 
www.cmm.or.id/cmm.php (online, diakses 23 Juli 2011)
Abstrak 
Behaviourisme banyak menentukan perkembangan psikologi terutama dalam 
ekperimen-eksperimen dan ini diakui secara luas sebagai jasa besar para behavioris 
dalam penelitian tentang prilaku manusia termasuk juga ilmu komunikasi yang mengkaji 
manusia dan prilakunya banyak dipengaruhi oleh konsepsi behavioris 
Lahirnya paham ini merupakan reaksi terhadap introspeksionisme (yang 
menganalisis jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subjektif) dan juga psikoanalisis 
(yang berbicara tentang alam bawah sadar yang tidak tampak) yang sangat sulit diamati, 
diukur dan diramalkan. Kaum Behavioris mencoret dari kamus ilmiah mereka semua 
peristilahan yang bersifat subjektif, seperti sensasi, persepsi, hasrat, tujuan, bahkan 
termasuk berpikir dan emosi sejauh kedua pengertian tersebut dirumuskan secara 
subjektif”.
Belakangan, teori kaum behavioris lebih dikenal dengan nama teori belajar, 
karena menurut mereka seluruh perilaku manusia kecuali instink adalah hasil belajar. 
Belajar artinya perubahan perilaku organisme sebagai pengaruh lingkungan. 
Behaviorisme tidak mau mempersoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau 
emosional; behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalikan 
oleh faktor-faktor lingkungan. Dari sinilah timbul konsep “manusia mesin” (Homo 
Mechanicus).

Contenu connexe

Tendances

02 teori-belajar-behaviorisme-penerapannya-dalam-pembelajaran
02 teori-belajar-behaviorisme-penerapannya-dalam-pembelajaran02 teori-belajar-behaviorisme-penerapannya-dalam-pembelajaran
02 teori-belajar-behaviorisme-penerapannya-dalam-pembelajaranSulaiman Coelay
 
Persentasi ppt psikologi purposive, refleksisme dan behaviorisme (Lasidaniati...
Persentasi ppt psikologi purposive, refleksisme dan behaviorisme (Lasidaniati...Persentasi ppt psikologi purposive, refleksisme dan behaviorisme (Lasidaniati...
Persentasi ppt psikologi purposive, refleksisme dan behaviorisme (Lasidaniati...LeonartMaruli
 
Teori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristikTeori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristikTaufik Maulana
 
Aliran psikologi behavioristik
Aliran psikologi behavioristikAliran psikologi behavioristik
Aliran psikologi behavioristikUzi Ilman
 
Psikologi (Pendekatan behaviouristik)
Psikologi (Pendekatan behaviouristik)Psikologi (Pendekatan behaviouristik)
Psikologi (Pendekatan behaviouristik)Astri Firdasannah
 
Teori Belajar Psikologi
Teori Belajar PsikologiTeori Belajar Psikologi
Teori Belajar Psikologighozalice
 
Psikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
Psikologi Pendidikan- Teori BehavioristikPsikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
Psikologi Pendidikan- Teori BehavioristikAnita Rahman
 
Makalah psikologi kep
Makalah psikologi kepMakalah psikologi kep
Makalah psikologi kepDaya Rahmat
 
Teori tingkah laku shamil 2002
Teori tingkah laku shamil 2002Teori tingkah laku shamil 2002
Teori tingkah laku shamil 2002Shamil Damai
 
Psikologi modul 3 kb 2
Psikologi modul 3 kb 2Psikologi modul 3 kb 2
Psikologi modul 3 kb 2Uwes Chaeruman
 
Teori belajar behavioristik_kelompok _4
Teori belajar behavioristik_kelompok _4Teori belajar behavioristik_kelompok _4
Teori belajar behavioristik_kelompok _4nazar riati
 
Ppt pendekatan psikologi behavior
Ppt pendekatan psikologi behaviorPpt pendekatan psikologi behavior
Ppt pendekatan psikologi behavioradepeniiafiifah
 

Tendances (19)

02 teori-belajar-behaviorisme-penerapannya-dalam-pembelajaran
02 teori-belajar-behaviorisme-penerapannya-dalam-pembelajaran02 teori-belajar-behaviorisme-penerapannya-dalam-pembelajaran
02 teori-belajar-behaviorisme-penerapannya-dalam-pembelajaran
 
Persentasi ppt psikologi purposive, refleksisme dan behaviorisme (Lasidaniati...
Persentasi ppt psikologi purposive, refleksisme dan behaviorisme (Lasidaniati...Persentasi ppt psikologi purposive, refleksisme dan behaviorisme (Lasidaniati...
Persentasi ppt psikologi purposive, refleksisme dan behaviorisme (Lasidaniati...
 
B.F. Skinner
B.F. SkinnerB.F. Skinner
B.F. Skinner
 
Teori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristikTeori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristik
 
Teori pembelajaran
Teori pembelajaranTeori pembelajaran
Teori pembelajaran
 
Teori behavioristik
Teori behavioristikTeori behavioristik
Teori behavioristik
 
ipa modul 1 kb 1
ipa modul 1 kb 1ipa modul 1 kb 1
ipa modul 1 kb 1
 
Aliran psikologi behavioristik
Aliran psikologi behavioristikAliran psikologi behavioristik
Aliran psikologi behavioristik
 
Behavioris
BehaviorisBehavioris
Behavioris
 
Psikologi (Pendekatan behaviouristik)
Psikologi (Pendekatan behaviouristik)Psikologi (Pendekatan behaviouristik)
Psikologi (Pendekatan behaviouristik)
 
Teori Belajar Psikologi
Teori Belajar PsikologiTeori Belajar Psikologi
Teori Belajar Psikologi
 
Psikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
Psikologi Pendidikan- Teori BehavioristikPsikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
Psikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Makalah psikologi kep
Makalah psikologi kepMakalah psikologi kep
Makalah psikologi kep
 
Teori tingkah laku shamil 2002
Teori tingkah laku shamil 2002Teori tingkah laku shamil 2002
Teori tingkah laku shamil 2002
 
Psikologi modul 3 kb 2
Psikologi modul 3 kb 2Psikologi modul 3 kb 2
Psikologi modul 3 kb 2
 
Teori belajar behavioristik_kelompok _4
Teori belajar behavioristik_kelompok _4Teori belajar behavioristik_kelompok _4
Teori belajar behavioristik_kelompok _4
 
Ppt pendekatan psikologi behavior
Ppt pendekatan psikologi behaviorPpt pendekatan psikologi behavior
Ppt pendekatan psikologi behavior
 

En vedette

Pendidikan Dasar Pancasila
Pendidikan Dasar PancasilaPendidikan Dasar Pancasila
Pendidikan Dasar PancasilaBayu Anggara
 
Blues vs hurricanes 13 march 2015 live rugby
Blues vs hurricanes 13 march 2015 live rugbyBlues vs hurricanes 13 march 2015 live rugby
Blues vs hurricanes 13 march 2015 live rugbyigraineimogen
 
Teori belajar sosial
Teori belajar sosialTeori belajar sosial
Teori belajar sosialTamami Kece
 
Tugas isbd 1 (manusia & keadilan)
Tugas isbd 1 (manusia & keadilan)Tugas isbd 1 (manusia & keadilan)
Tugas isbd 1 (manusia & keadilan)Dwi Meilyani
 

En vedette (7)

Pendidikan Dasar Pancasila
Pendidikan Dasar PancasilaPendidikan Dasar Pancasila
Pendidikan Dasar Pancasila
 
Blues vs hurricanes 13 march 2015 live rugby
Blues vs hurricanes 13 march 2015 live rugbyBlues vs hurricanes 13 march 2015 live rugby
Blues vs hurricanes 13 march 2015 live rugby
 
17562 19158-1-pb
17562 19158-1-pb17562 19158-1-pb
17562 19158-1-pb
 
Ofimatica Web
Ofimatica WebOfimatica Web
Ofimatica Web
 
Teori belajar sosial
Teori belajar sosialTeori belajar sosial
Teori belajar sosial
 
Anawa
AnawaAnawa
Anawa
 
Tugas isbd 1 (manusia & keadilan)
Tugas isbd 1 (manusia & keadilan)Tugas isbd 1 (manusia & keadilan)
Tugas isbd 1 (manusia & keadilan)
 

Similaire à Halaqoh 29 juni'11

TEORI TEORI BELAJAR KLASIK.pptx
TEORI TEORI BELAJAR KLASIK.pptxTEORI TEORI BELAJAR KLASIK.pptx
TEORI TEORI BELAJAR KLASIK.pptxelva675670
 
Macam macam teori pembelajaran
Macam macam teori pembelajaranMacam macam teori pembelajaran
Macam macam teori pembelajaranDei Al-faroby
 
kurikulum dan teori belajar
kurikulum dan teori belajarkurikulum dan teori belajar
kurikulum dan teori belajarYuliaLian
 
teori.docx
teori.docxteori.docx
teori.docxRedySun
 
Teori Behavioristik & Humanistik
Teori Behavioristik & HumanistikTeori Behavioristik & Humanistik
Teori Behavioristik & HumanistikLola Nurhidayaty
 
PPT_Teori_Belajar_Behavior Kelompok 3.pptx
PPT_Teori_Belajar_Behavior Kelompok 3.pptxPPT_Teori_Belajar_Behavior Kelompok 3.pptx
PPT_Teori_Belajar_Behavior Kelompok 3.pptxIgra Magistra
 
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam PembelajaranFitri Yusmaniah
 
EN Activity Booklet_ Adjectives, Nouns and Verbs by Slidesgo.pptx
EN Activity Booklet_ Adjectives, Nouns and Verbs by Slidesgo.pptxEN Activity Booklet_ Adjectives, Nouns and Verbs by Slidesgo.pptx
EN Activity Booklet_ Adjectives, Nouns and Verbs by Slidesgo.pptx2022Recap
 
Tugas Kurikulum Dan Pembelajaran
Tugas Kurikulum Dan PembelajaranTugas Kurikulum Dan Pembelajaran
Tugas Kurikulum Dan Pembelajaranirmanrohmansyah
 
Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran
Psikologi Pembelajaran dan PengajaranPsikologi Pembelajaran dan Pengajaran
Psikologi Pembelajaran dan PengajaranFMx Cafe
 
Pandangan ahli teoris behavioris
Pandangan ahli teoris behaviorisPandangan ahli teoris behavioris
Pandangan ahli teoris behaviorisainaasri
 
Teori pembelajaran
Teori pembelajaranTeori pembelajaran
Teori pembelajaranYanbin Lim
 
ANALISIS PERILAKU TERAPAN
ANALISIS PERILAKU TERAPAN ANALISIS PERILAKU TERAPAN
ANALISIS PERILAKU TERAPAN SAFITRI2017
 
Teori behaviorisme
Teori behaviorismeTeori behaviorisme
Teori behaviorismeAHMAD TAHA
 

Similaire à Halaqoh 29 juni'11 (20)

TEORI TEORI BELAJAR KLASIK.pptx
TEORI TEORI BELAJAR KLASIK.pptxTEORI TEORI BELAJAR KLASIK.pptx
TEORI TEORI BELAJAR KLASIK.pptx
 
Macam macam teori pembelajaran
Macam macam teori pembelajaranMacam macam teori pembelajaran
Macam macam teori pembelajaran
 
Konsep Belajar.ppt
Konsep Belajar.pptKonsep Belajar.ppt
Konsep Belajar.ppt
 
kurikulum dan teori belajar
kurikulum dan teori belajarkurikulum dan teori belajar
kurikulum dan teori belajar
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
teori.docx
teori.docxteori.docx
teori.docx
 
Teori Behavioristik & Humanistik
Teori Behavioristik & HumanistikTeori Behavioristik & Humanistik
Teori Behavioristik & Humanistik
 
PPT_Teori_Belajar_Behavior Kelompok 3.pptx
PPT_Teori_Belajar_Behavior Kelompok 3.pptxPPT_Teori_Belajar_Behavior Kelompok 3.pptx
PPT_Teori_Belajar_Behavior Kelompok 3.pptx
 
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
 
EN Activity Booklet_ Adjectives, Nouns and Verbs by Slidesgo.pptx
EN Activity Booklet_ Adjectives, Nouns and Verbs by Slidesgo.pptxEN Activity Booklet_ Adjectives, Nouns and Verbs by Slidesgo.pptx
EN Activity Booklet_ Adjectives, Nouns and Verbs by Slidesgo.pptx
 
Konsep Belajar
Konsep BelajarKonsep Belajar
Konsep Belajar
 
Tugas Kurikulum Dan Pembelajaran
Tugas Kurikulum Dan PembelajaranTugas Kurikulum Dan Pembelajaran
Tugas Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran
Psikologi Pembelajaran dan PengajaranPsikologi Pembelajaran dan Pengajaran
Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran
 
Pandangan ahli teoris behavioris
Pandangan ahli teoris behaviorisPandangan ahli teoris behavioris
Pandangan ahli teoris behavioris
 
4 [pb] 2 tinjauan.teori.belajar
4 [pb] 2 tinjauan.teori.belajar4 [pb] 2 tinjauan.teori.belajar
4 [pb] 2 tinjauan.teori.belajar
 
Teori pembelajaran
Teori pembelajaranTeori pembelajaran
Teori pembelajaran
 
KB1.pdf
KB1.pdfKB1.pdf
KB1.pdf
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
ANALISIS PERILAKU TERAPAN
ANALISIS PERILAKU TERAPAN ANALISIS PERILAKU TERAPAN
ANALISIS PERILAKU TERAPAN
 
Teori behaviorisme
Teori behaviorismeTeori behaviorisme
Teori behaviorisme
 

Halaqoh 29 juni'11

  • 1. A. PENDAHULUAN Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah Yang Maha Indah dan Yang Menyukai Keindahan, semoga pagi yang begitu indah ini, segenap umat muslim dianugerahi iman yang sempurna serta keyakinan yang benar sebagai bekal menghadapi dunia hingga petang nanti. Shalawat dan salam yang senantiasa terlimpah kepada junjungan kita nabi agung Muhammad Sholallahu’alaihi wasalam. Semoga tsawab barokah-nya meliputi kita semua, keluarga, murabbi ruhina, ahlul ma’had, serta jama’ah subuh sedunia, amiin… Pembahasan pada paper ini tertuju pada pengetahuan umum tentang teory Behaviourisme, khususnya pada Latar Belakang Timbulnya Behaviourisme. Behaviourisme adalah suatu paham yang mewajibkan segala sesuatu yang dilakukan harus bersifat ilmiah, pasti dan nyata (Material). Behaviorisme atau Aliran Perilaku (juga disebut Perspektif Belajar) merupakan filosofi dalam psikologis yang berdasar pada proposisi bahwa semua yang dilakukan organisme termasuk tindakan, pikiran, atau perasaan yang dapat dan harus dianggap sebagai perilaku. Aliran ini berpendapat bahwa perilaku demikian dapat digambarkan secara ilmiah tanpa melihat peristiwa fisiologis internal atau konstrak hipotetis seperti pikiran. Behaviorisme beranggapan bahwa semua teori harus memiliki dasar yang bisa diamati tapi tidak ada perbedaan antara proses yang dapat diamati secara publik (seperti tindakan) dengan proses yang diamati secara pribadi (seperti pikiran dan perasaan). . Dalam teori behaviorisme, ingin menganalisa hanya perilaku yang nampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Teori kaum behavoris lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar. Belajar artinya perbahan perilaku organise sebagai pengaruh lingkungan. Behaviorisme tidak mau memperoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional; behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalian oleh faktor-faktor lingkungan. Dalam arti teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia. Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberirespon terhadap lingkungan. Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka. Dari hal ini, timbulah konsep ”manusia mesin” (Homo Mechanicus). Ciri dari teori ini adalah
  • 2. mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar,mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan. Pada teori belajar ini sering disebut S-R psikologis artinya bahwa tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran atau reward dan penguatan atau reinforcement dari lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi behavioural dengan stimulusnya. Guru yang menganut pandangan ini berpandapat bahwa tingkahlaku siswa merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkahl laku adalah hasil belajar. Semoga pemaparan penulis dalgetaham paper yang ringkas ini mampu membantu santriwan santriwati Pesantren Luhur sebagai bagian dari cendikiawan muslim Indonesia dalam melengkapi kemahirwacanaannya terhadap berbagai ilmu pengetahuan, khususnya tentang latar belakang timbulnya bihaviourisme . B. PEMBAHASAN Behaviourisme adalah suatu pandangan ilmiah tentang tingkah laku manusia. Aliran ini pada mulanya tumbuh subur di Amerika dengan tokohnya yang terkenal ekstrim, yakni John Broadus Watson, suatu aliran yang menitikberatkan peranan lingkungan, peranan dunia luar, sebagai faktor penting dimana seseorang dipengaruhi dan seseorang belajar. J.B. Watson menekankan pada 1. Riset 2. Teori kepribadian dan pengalamannya berdasarkan prinsip belajar 3. Perilaku sebagai suatu respon terhadap reinforcement 4. Menolak Medical Model Selain menekankan empat hal diatas, J.B.watson juga mengemukakan istilah TICS (perilaku berlebihan). Orang yang TISC adalah orang yang berperilaku berlebihan walaupun Ia tahu tidak baik akan tetapi kalau tidak dilakukan Ia merasa tidak enak. Kaum behavioural tidak menyebut adanya penyakit tapi mereka menyebutnya dengan perilaku berlebihan.
  • 3. Di dalam pendekatan Behaviourisme terdapat dua aliran utama yaitu Pengkondisian Klasik dan Pekondisian Operan. Pengkondisian Klasik berasal dari karya Pavlov. Inti dari pengkondisian Klasik adalah memasangkan dua stimuli. Stimulus yang pertama disebut US (Unconditioned Stimulus) atau stimulus tidak bersayarat yaitu stimulus yang menimbulkan respon yang sifatnya alami yang disebut UR (Unconditioned Respon) atau respon tidak bersyarat. Stimulus yang kedua disebut CS (Conditioned Stimulus) atau stimulus bersyarat yaitu stimulus yang menimbulkan respon khusus. Respon yang disebabkan oleh Conditioned Stimulus disebut CR (Conditioned Respon) atau respon bersyarat. Pengkondisian Operan, berlandaskan teori belajar melibatkan pemberian ganjaran kepada individu atas pemunculan tingkah lakunya pada saat tingkah laku itu muncul. Dalam Pengkondisian Operan pemberian penguatan positif bisa memperkuat tingkah laku, sedangkan pemberian penguatan negative bisa memperlemah tingkah laku. Pandangan Tentang Manusia Pendekatan Behaviouristik tidak menguraikan asumsi – asumsi filosofis tertentu tentang manusia secara langsung. Setiap orang dipandang memiliki kecenderungan – kecenderungan positif dan negative yang sama. Manusia pada dasarnya dibentuk dn ditentukan oleh lingkungan sosial budayanya. Segenap tingkah laku manusia itu dipelajari. Meskipun berkeyakinan bahwa segenap tingkah laku pada dasarnya merupakan hasil dari kekuatan – kekuatan lingkungan dan faktor – faktor genetik, para behaviouris memasukkan pembuatan putusan sebagai salah satu bentuk tingkah laku. Behavioutis terfokus kepada bagaimana orang – orang belajar dan kondisi – kondisi apa saja yang menentukan tingkah laku mereka. 1. Tokoh-tokoh ini diantaranya 1.1 Ivan Pavlov 1.2 Edward Lee Thorndike, 1.3 John B. Watson, 1.4 B.F. Skinner
  • 4. 2 . Prinsip-prinsip teori behaviorisme : 2.1. Obyek psikologi adalah tingkah laku 2.2. Semua bentuk tingkah laku di kembalikan pada reflek 2.3. Mementingkan pembentukan kebiasaan 3. Thorndike menemukan hukum-hukum : 3.1. Hukum kesiapan (Law of Readiness) Jika suatu organisme didukung oleh kesiapan yang kuat untuk memperoleh stimulus maka pelaksanaan tingkah laku akan menimbulkan kepuasan individu sehingga asosaiasi cenderung diperkuat. 3.2 Hukum latihan Semakin sering suatu tingkah laku dilatih atau digunakan maka asosiasi tersebut semakin kuat. 3.3 Hukum akibat Hubungan stimulus dan respon cenderung diperkuat bila akibat menyenangkan dan cenderung diperlemah jika akibanya tidak memuaskan. 4. Beberapa Teori Dalam Psikologi Behaviorisme. 4.1 Teori Classical Conditioning (Pavlov dan Watson) 4.2 Teori Conditioning dari Guthrie . 4.3 Teori Operant Conditioning (Skinner) 4.4 Teori Systematic Behavior (Hull)
  • 5. 4.5 Teori Conectionism (Thorndike) 4.6 Teori Belajar Sosial (Bandura) C. PENUTUP Kesimpulan Dari latar belakang tersebut disimpulkan behaviourisme disusun atas 3 dasar pokok, yaitu : 1).Ilmu jiwa bukan menyelidiki kesadaran tapi tingkah laku. 2).Segala tingkah laku tidak lain hanyalah susunan daripada sususan refleks. 3).Pembawaan dan keturunan tidak mempengaruhi. Berdasar pada pembahasan sebelumnya maka pada akhir tulisan ini dapat kami simpulkan bebarapa hal yang dianggap penting, antara lain: (1) Pendekatan Behaviorisme memusatkan pada pendekatan ilmiah yang objektif sehingga dalam pendekatan ini hal-hal yang berbau subjektifitas sama sekali diabaikan. Dalam pendekatan yang dilakukan kaum behaviorisme menekankan pada kekuatan-kekuatan luar yang berasal dari lingkungannya. (2) Penganut paham behavior sangat percaya bahwa segala tingkah laku manusia. juga tidak lain adalah hasil daripada proses pembelajaran. Yakni hasil daripada latihan-latihan atau kebiasaan-kebiasaan bereaksi terhadap syarat-syarat atau perangsangan-perangsangan tertentu yang dialaminya di dalam kehidupannya. Untuk menjadikan seseorang itu belajar haruslah kita memberikan syarat-syarat tertentu. Yang terpenting dalam belajar menurut teori conditioning ialah adanya latihan-latihan yang kontinu. Yang diutama-kan dalam teori ini ialah hal belajar yang terjadi secara otomatis. 3) Demikian pula dalam konteks komunikasi baik komunikasi interpersonal, kelompok maupun komunikasi massa teori-teori yang dikembangkan tidak lepas dari asumsi dasar bahwa manusia belajar dari lingkungannya (S-R)
  • 6. dengan demikian teori komunikasi menitik beratkan pada kondisi dan situasi lingkungan yang mempengaruhi komunikan kita.
  • 7. DAFTAR PUSTAKA Fisher, B.Aubrey. 1990. Teori-Teori Komunikasi Massa. Bandung : Remadja Karya Hardy, Malcom, (diterjemahkan Soenardji). 1988. Pengantar Psikologi. Jakarta : Erlangga Sarwono, Sarlito Wirawan. 1986. Berkenalan dengan Alirah Aliran dan Tokoh-Tokoh Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang www.bpkb.go.co.id/behaviourisme (online, diakses 23 Juli 2011) www.cmm.or.id/cmm.php (online, diakses 23 Juli 2011)
  • 8. Abstrak Behaviourisme banyak menentukan perkembangan psikologi terutama dalam ekperimen-eksperimen dan ini diakui secara luas sebagai jasa besar para behavioris dalam penelitian tentang prilaku manusia termasuk juga ilmu komunikasi yang mengkaji manusia dan prilakunya banyak dipengaruhi oleh konsepsi behavioris Lahirnya paham ini merupakan reaksi terhadap introspeksionisme (yang menganalisis jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subjektif) dan juga psikoanalisis (yang berbicara tentang alam bawah sadar yang tidak tampak) yang sangat sulit diamati, diukur dan diramalkan. Kaum Behavioris mencoret dari kamus ilmiah mereka semua peristilahan yang bersifat subjektif, seperti sensasi, persepsi, hasrat, tujuan, bahkan termasuk berpikir dan emosi sejauh kedua pengertian tersebut dirumuskan secara subjektif”.
  • 9. Belakangan, teori kaum behavioris lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena menurut mereka seluruh perilaku manusia kecuali instink adalah hasil belajar. Belajar artinya perubahan perilaku organisme sebagai pengaruh lingkungan. Behaviorisme tidak mau mempersoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional; behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalikan oleh faktor-faktor lingkungan. Dari sinilah timbul konsep “manusia mesin” (Homo Mechanicus).