SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  7
KEARIFAN LOKAL PETANI PENYADAP AREN DI JAWA BARAT 
(JANGJAWOKAN NINGGGUR KAWUNG) 
Oleh : 
Wawan Gunawan 
Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB 
Kelompok Keahlian Manajemen Sumberdaya Hayati 
Petani aren di Jawa Barat memiliki kedekatan dengan alam. Mereka 
merasakan dan mempercayai anugerah Tuhan melalui alam yang diciptakan-Nya. 
Pohon aren yang tumbuh subur pada tempat-tempat berlereng, yang seakan-akan 
tumbuh dengan sendirinya dirasakan petani sebagai adanya peran Sang Pencipta, 
melalui bantuan hewan musang atau careuh (Bahasa Sunda) dalam menyebaran biji 
dan penumbuhan benihnya.
Kesabaran petani menunggu pohon aren tumbuh hingga saat siap disadap dan 
kesadaran petani untuk tidak mengganggu habitatnya memberi ruang tumbuh yang 
baik bagi aren. Begitu pula kedekatan dan pemahaman petani terhadap aren tercermin 
dari pemberian nama-nama terhadap stadia pertumbuhan bunga aren yang menjadi 
indikator waktu tandan bunga aren siap untuk disadap. Sedangkan penghargaan 
petani terhadap tuhan, alam dan aren diutarakan dalam bentuk kearifan lokal melalui 
doa atau “jampe” atau “jangjawokan ninggur kawung”. 
Nama-nama stadia bunga aren 
Aren mulai berbunga pada umur antara 7-10 tahun. Tandan bunga betina 
tumbuhnya lebih awal yang dimulai daripuncak sampai pagkal batang dan biasanya 
berlangsung selama 5 tahun. Bunga pohon aren berumah satu, dimana bunga jantan 
dan bunga terpisah pada masing-masing tandan bunga yang terletak pada pohon yang 
sama. Bunga betina tumbuh pertama kali yang dimulai dari puncak sampai dengan 
tandan ke-4 dan ke-5 dan selanjutnya keluar bunga jantan (yang biasa disadap). Jarak 
waktu keluar tandan bunga betina pertama sampai bunga ke-5 tidak pasti bahkan 
kadang-kadang dalam waktu yang bersamaan. 
Tandan bungan jantan yang siap disadap memiliki ciri-ciri adanya perubahan 
warna bunga dan perubahan lainnya. Kearifan lokal petani tampak dari pemberian 
nama-nama pada stadia pertumbuhan bungan jantan ini. Saudara Nanang Sasmita 
telah mengidentifikasi nama–nama jenis bunga aren yang siap untuk ditinggur 
(Nanang Sasmita, 2009) sebagai berikut : 
1. Langari ngora 
Langari adalah bakal bunga jantan. Bunga ini pertama kali muncul dengan bentuk 
bulat lonjong, warna kulit bunga berwarna hijau muda. Kalau ditekan masih 
terasa lunak. 
Gambar 2. Langari ngora 
Gambar 1. Langari ngora
2. Langari 
Bentuk bunga ini hampir sama dengan bentuk langari ngora, yang 
membedakannya adalah dari warna kulit bunga yang berwarna hijau tua dan 
kalau ditekan akan terasa lebih keras dari langari ngora. 
Gambar 2. Langari 
3. Cumodeng 
Kalau dilihat dari penampakan luar, baik bentuk maupun warna jenis bunga 
ini sama dengan jenis yang kedua. Pada jenis ini tandan bungan banyak 
dikerubungi oleh lebah. Pada bunga ini diperkirakan sudah mengandung 
nectar atau nira. 
Gambar 4. 
Gambar 3. Cumodeng 
4. Lumiket 
Bentuk bunga ini tidak berubah hampir sama dengan jenis sebelumnya. Tapi 
pada warna kulit bunga mengalami perubahan yang tadinya kulit bunga 
berwarna hijau pada jenis ini kulit bunga sebagian berubah menjadi 
kecoklatan. Ciri khas pada jenis ini terletak pada kulit bunga, apabila diraba 
kulit bunga akan terasa lengket.
Gambar 4. Lumiket 
5. Humangit angin 
Pada bunga jenis ini yang mengalami perubahan adalah adalah warna kulit 
bunga yang secara keseluruhan berubah menjdi kecoklatan. Ciri khas dari 
bunga ini adalah apabila dicium wanginya mengeluarkan aroma seperti 
terbakar (Hangit, dalam Bahasa Sunda). 
Gambar 5. Humangit angin 
6. Lumecir 
Ciri khas dari bunga ini yaitu kulit bunga yang berwarna kecoklatan dan 
mengeluarkan cairan seperti berkeringat. 
Gambar 6. Lumecir
7. Beukah/Ngebul 
Jenis bunga ini sudah mengalai perubahan bentuk. Kulit bunga pecah dan 
mekar, dan keluar serbuk-serbuk sari yang berwarna kuning, kemudian 
serbuk-serbuk tersebut jatuh (Ngebul, Bahasa Sunda). Pada saat stadia ini, 
tangan tandan bunga jantan siap untuk ditinggur. 
Gambar 7. Beukah/ngebul 
“Jangjawokan/jampe” pada saat menyadap nira 
. 
Setelah diketahui stadia beukah/bgebul pada bungan jantan aren, maka sebelum 
petani memulai penyadapan, terlebih dahulu dilakukan pembersihan tandan (tongkol) 
bunga. Selanjutnya dilakukan aktivitas memukul tangkai tandan bunga jantan agar 
dapat memperlancar keluarnya nira dan petani mengiringinya dengan ucapan 
jangjawokan. Pemukulan dilakukan berulang-ulang dengan perlahan-lahan dan 
dengan penuh perasaan, selama tiga minggu dengan selang dua hari. Pemukulan 
tersebut dilakukan pada waktu pagi dan sore hari. Kegiatan memukul-mukul tangkai 
tandan bunga ini biasa disebut ninggur. Pada beberapa tempat di Sumedang, ninggur 
dilakukan pula pada bunga betina. 
Menurut petani aren ada larangan yang tidak boleh dilakukan pada saat ninggur 
yaitu, tidak boleh mengatakan “Garing” (kering) menurut kepercayaan mereka, kata 
tersebut dapat menyebabkan tandan bunga tersebut tidak dapat mengeluarka nira. 
Para petani juga mengatakan bahwa dalam melakukan ninggur ada jampe 
(jangjawokan, Bahasa Sunda) yang harus dibacakan selama melakukan ninggur atau 
proses ninggur. Berikut “jampe (jangjawokan) ninggur kawung” oleh petani 
penyadap aren dari kelompok tani Anugerah Desa Cisewu Kabupaten Garut : 
“ Ti luhur sayang tikukur ” 
“ Ti handap sayang kadanca “ 
“ Ti luhur ngucur “ 
“ Ti handap ranca “ 
“ Dug curulung, dug curulung, dug curulung “ 
Berikut terjemahan dalam Bahasa Indonesia : 
(Di atas kandang burung perkutut”
“ Di bawah kandang burung kadanca “ 
“ Di atas mengalir “ 
“ Di bawah rawa“ 
“ Dug mengalir, dug mengalir, dug mengalir“). 
Sedangkan kunjungan penulis kepada petani penyadap nira aren Desa 
Tegalmanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang diperoleh “Jampe 
ngayun kawung” sebagai berikut : 
Bismillahi rohmani rohiim 
Cangkuruluk dina injuk 
Cangkerelek dina nyere 
Randa beser guwar-gawer 
Gedug-gedug da butuh 
Gentrang-gentrang da hayang 
Dug-dug curulung, dug-dug curulung, dug-dug curulung ! 
Budak bengkung pangninggeur keun 
Dug-dug curulung, dug curulung, dug curulung ! 
Prinsip rasa kepercayaan terhadap Tuhannya dan kedekatannya terhadap alam 
digambarkan oleh kebiasaan dan sikap penyadap nira aren pada saat akan menyadap 
(ninggur). Pertemuan penulis dengan Aki Hamim dari Desa Mekarbakti Kecamatan 
Bungbulang Kabupaten Garut dengan arif bijaksana melantunkan jangjawokan 
sebagai berikut : 
Astaghfirullah-al’adziim 3 x, 
Bismillahi-r’rohmani-r’rohiim 
Asyhadu anlaa ilaaha illallah wa asyahadu anna muhammada-r’rasulullah 
(1) 
Duk cengkuk talaga iga 
Betus buku bedah baga 
Pang betuskeun bukuna 
Pang bedahkeun bagana 
Paninggurna bengkang seureuh 
Nyuruluk kana injuk 
Nyerelek kana nyere 
Duk cur, duk cur, duk cur ......! 
(2) 
Prit putih sang kemprit 
Paninggurna cangri putih 
Pangbetuskeun bukuna 
Pangbedahkeun bagana 
Paninggurna bengkang seureuh
Nyuruluk kana ijuk 
Nyelerek kana nyere 
Duk cur, duk cur, duk cur ,...... ! 
Jangjawokan di atas menunjukkan kontemplasi (perenungan/tafakkur) para 
petani penyadap aren kepada Allah Swt. dan menyukuri nikmat karunia-Nya yang 
telah memperoleh manfaat dari tanaman aren. 
Selanjutnya untuk mengetahui apakah bunga jantan yang telah dipukul – pukul 
tersebut sudah dapat mengeluarkan nira atau belum, maka dilakukan penorehan 
(melukai) tandan bunga. Apabila pelukaan tersebut telah mampu menngeluarkan nira, 
maka tandan bunga jantan telah siap disadap. Penyedapan dilakukan dengan 
memotong tandan bunga jantan pada bagian yang dilukai. Penyadapan berikutnya 
dilakukan dengan mengiris tongkol yang telah dipotong tersebut terutama apabila nira 
keluarnya terambat. Selanjutnya pada potongan tongkol dipasang bumbung bambu 
sebagai alat penampung nira yang keluar. Agar nira yang ditampung tidak cepat 
menjadi asam, maka bumbung bambu harus bersih dan steril. Satu bumbung bambu 
yang dipakai, biasanya mampu menampung kurang lebih 4 liter nira dari 1 tongkol 
bunga. Apabila penyadapan dilakukan pagi dan sore, maka akan dihasilkan 8 liter nira 
per pohon per hari. 
Ucapan Terima Kasih 
Kepada Sdr. Nanang Sasmita yang berkontribusi dalam memberikan sebagian bahan 
untuk tulisan ini terutama stadia bunga aren.

Contenu connexe

Similaire à KEARIFAN LOKAL PETANI PENYADAP AREN DI JAWA BARAT by wawam gunawan

Perkembangbiakan.ppt
Perkembangbiakan.pptPerkembangbiakan.ppt
Perkembangbiakan.pptsamsungj5pro1
 
perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif kelas 6 SD
perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif kelas 6 SDperkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif kelas 6 SD
perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif kelas 6 SDChristinaCherina
 
Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhan
Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhanPertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhan
Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhanAhmad Nawawi, S.Kom
 
TEMA I SUBTEMA 4.pptx
TEMA I SUBTEMA 4.pptxTEMA I SUBTEMA 4.pptx
TEMA I SUBTEMA 4.pptxrisna525507
 
Khasiat buah bengkoang
Khasiat buah bengkoangKhasiat buah bengkoang
Khasiat buah bengkoangholilurrahman
 
Makalah argoindustri (duku)
Makalah argoindustri (duku)Makalah argoindustri (duku)
Makalah argoindustri (duku)Norman Syarif
 
Tugas individu ciri ciri tumbuhan biji terbuka dan tertutup
Tugas individu ciri ciri tumbuhan biji terbuka dan tertutupTugas individu ciri ciri tumbuhan biji terbuka dan tertutup
Tugas individu ciri ciri tumbuhan biji terbuka dan tertutupsang ayu agung kusumas pratiwi
 
Generatif dan Vegetatif
Generatif dan VegetatifGeneratif dan Vegetatif
Generatif dan VegetatifDhiva Shahab
 
Budidaya tanaman jabon
Budidaya tanaman jabonBudidaya tanaman jabon
Budidaya tanaman jabonWarnet Raha
 
Makalah ilmu alamiah dasar
Makalah ilmu alamiah dasarMakalah ilmu alamiah dasar
Makalah ilmu alamiah dasarChairun Nisa
 
KARAKTERISASI TANAMAN KEMANG (Mangifera kemangaBlume.) DI KECAMATAN RANCABUNG...
KARAKTERISASI TANAMAN KEMANG (Mangifera kemangaBlume.) DI KECAMATAN RANCABUNG...KARAKTERISASI TANAMAN KEMANG (Mangifera kemangaBlume.) DI KECAMATAN RANCABUNG...
KARAKTERISASI TANAMAN KEMANG (Mangifera kemangaBlume.) DI KECAMATAN RANCABUNG...Repository Ipb
 
perkembangbiakan tumbuhan dan hewan.pptx
perkembangbiakan tumbuhan dan hewan.pptxperkembangbiakan tumbuhan dan hewan.pptx
perkembangbiakan tumbuhan dan hewan.pptxLALERUSMADEWI
 
Jumat 14 agst_20_(tema_1_sub_tema_4)
Jumat 14 agst_20_(tema_1_sub_tema_4)Jumat 14 agst_20_(tema_1_sub_tema_4)
Jumat 14 agst_20_(tema_1_sub_tema_4)AlImamIslamicSchool
 

Similaire à KEARIFAN LOKAL PETANI PENYADAP AREN DI JAWA BARAT by wawam gunawan (20)

Buku spermatophyta
Buku spermatophytaBuku spermatophyta
Buku spermatophyta
 
Perkembangbiakan.ppt
Perkembangbiakan.pptPerkembangbiakan.ppt
Perkembangbiakan.ppt
 
perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif kelas 6 SD
perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif kelas 6 SDperkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif kelas 6 SD
perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif kelas 6 SD
 
Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhan
Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhanPertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhan
Pertemuan 2 sistem reproduksi pada tumbuhan
 
Tugas makalah botani umum yani
Tugas makalah botani umum yaniTugas makalah botani umum yani
Tugas makalah botani umum yani
 
TEMA I SUBTEMA 4.pptx
TEMA I SUBTEMA 4.pptxTEMA I SUBTEMA 4.pptx
TEMA I SUBTEMA 4.pptx
 
Khasiat buah bengkoang
Khasiat buah bengkoangKhasiat buah bengkoang
Khasiat buah bengkoang
 
Makalah argoindustri (duku)
Makalah argoindustri (duku)Makalah argoindustri (duku)
Makalah argoindustri (duku)
 
Budidaya tanman kelapa
Budidaya tanman kelapaBudidaya tanman kelapa
Budidaya tanman kelapa
 
Tugas individu ciri ciri tumbuhan biji terbuka dan tertutup
Tugas individu ciri ciri tumbuhan biji terbuka dan tertutupTugas individu ciri ciri tumbuhan biji terbuka dan tertutup
Tugas individu ciri ciri tumbuhan biji terbuka dan tertutup
 
Generatif dan Vegetatif
Generatif dan VegetatifGeneratif dan Vegetatif
Generatif dan Vegetatif
 
Budidaya tanaman jabon
Budidaya tanaman jabonBudidaya tanaman jabon
Budidaya tanaman jabon
 
Minggu 2 botani
Minggu 2   botaniMinggu 2   botani
Minggu 2 botani
 
Makalah ilmu alamiah dasar
Makalah ilmu alamiah dasarMakalah ilmu alamiah dasar
Makalah ilmu alamiah dasar
 
Projek Tanaman Hiasan
Projek Tanaman HiasanProjek Tanaman Hiasan
Projek Tanaman Hiasan
 
KARAKTERISASI TANAMAN KEMANG (Mangifera kemangaBlume.) DI KECAMATAN RANCABUNG...
KARAKTERISASI TANAMAN KEMANG (Mangifera kemangaBlume.) DI KECAMATAN RANCABUNG...KARAKTERISASI TANAMAN KEMANG (Mangifera kemangaBlume.) DI KECAMATAN RANCABUNG...
KARAKTERISASI TANAMAN KEMANG (Mangifera kemangaBlume.) DI KECAMATAN RANCABUNG...
 
perkembangbiakan tumbuhan dan hewan.pptx
perkembangbiakan tumbuhan dan hewan.pptxperkembangbiakan tumbuhan dan hewan.pptx
perkembangbiakan tumbuhan dan hewan.pptx
 
Jumat 14 agst_20_(tema_1_sub_tema_4)
Jumat 14 agst_20_(tema_1_sub_tema_4)Jumat 14 agst_20_(tema_1_sub_tema_4)
Jumat 14 agst_20_(tema_1_sub_tema_4)
 
sistem reproduksi
sistem reproduksisistem reproduksi
sistem reproduksi
 
Buku Tumbuhan Berbiji
Buku Tumbuhan BerbijiBuku Tumbuhan Berbiji
Buku Tumbuhan Berbiji
 

Dernier

Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 

Dernier (20)

Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 

KEARIFAN LOKAL PETANI PENYADAP AREN DI JAWA BARAT by wawam gunawan

  • 1. KEARIFAN LOKAL PETANI PENYADAP AREN DI JAWA BARAT (JANGJAWOKAN NINGGGUR KAWUNG) Oleh : Wawan Gunawan Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB Kelompok Keahlian Manajemen Sumberdaya Hayati Petani aren di Jawa Barat memiliki kedekatan dengan alam. Mereka merasakan dan mempercayai anugerah Tuhan melalui alam yang diciptakan-Nya. Pohon aren yang tumbuh subur pada tempat-tempat berlereng, yang seakan-akan tumbuh dengan sendirinya dirasakan petani sebagai adanya peran Sang Pencipta, melalui bantuan hewan musang atau careuh (Bahasa Sunda) dalam menyebaran biji dan penumbuhan benihnya.
  • 2. Kesabaran petani menunggu pohon aren tumbuh hingga saat siap disadap dan kesadaran petani untuk tidak mengganggu habitatnya memberi ruang tumbuh yang baik bagi aren. Begitu pula kedekatan dan pemahaman petani terhadap aren tercermin dari pemberian nama-nama terhadap stadia pertumbuhan bunga aren yang menjadi indikator waktu tandan bunga aren siap untuk disadap. Sedangkan penghargaan petani terhadap tuhan, alam dan aren diutarakan dalam bentuk kearifan lokal melalui doa atau “jampe” atau “jangjawokan ninggur kawung”. Nama-nama stadia bunga aren Aren mulai berbunga pada umur antara 7-10 tahun. Tandan bunga betina tumbuhnya lebih awal yang dimulai daripuncak sampai pagkal batang dan biasanya berlangsung selama 5 tahun. Bunga pohon aren berumah satu, dimana bunga jantan dan bunga terpisah pada masing-masing tandan bunga yang terletak pada pohon yang sama. Bunga betina tumbuh pertama kali yang dimulai dari puncak sampai dengan tandan ke-4 dan ke-5 dan selanjutnya keluar bunga jantan (yang biasa disadap). Jarak waktu keluar tandan bunga betina pertama sampai bunga ke-5 tidak pasti bahkan kadang-kadang dalam waktu yang bersamaan. Tandan bungan jantan yang siap disadap memiliki ciri-ciri adanya perubahan warna bunga dan perubahan lainnya. Kearifan lokal petani tampak dari pemberian nama-nama pada stadia pertumbuhan bungan jantan ini. Saudara Nanang Sasmita telah mengidentifikasi nama–nama jenis bunga aren yang siap untuk ditinggur (Nanang Sasmita, 2009) sebagai berikut : 1. Langari ngora Langari adalah bakal bunga jantan. Bunga ini pertama kali muncul dengan bentuk bulat lonjong, warna kulit bunga berwarna hijau muda. Kalau ditekan masih terasa lunak. Gambar 2. Langari ngora Gambar 1. Langari ngora
  • 3. 2. Langari Bentuk bunga ini hampir sama dengan bentuk langari ngora, yang membedakannya adalah dari warna kulit bunga yang berwarna hijau tua dan kalau ditekan akan terasa lebih keras dari langari ngora. Gambar 2. Langari 3. Cumodeng Kalau dilihat dari penampakan luar, baik bentuk maupun warna jenis bunga ini sama dengan jenis yang kedua. Pada jenis ini tandan bungan banyak dikerubungi oleh lebah. Pada bunga ini diperkirakan sudah mengandung nectar atau nira. Gambar 4. Gambar 3. Cumodeng 4. Lumiket Bentuk bunga ini tidak berubah hampir sama dengan jenis sebelumnya. Tapi pada warna kulit bunga mengalami perubahan yang tadinya kulit bunga berwarna hijau pada jenis ini kulit bunga sebagian berubah menjadi kecoklatan. Ciri khas pada jenis ini terletak pada kulit bunga, apabila diraba kulit bunga akan terasa lengket.
  • 4. Gambar 4. Lumiket 5. Humangit angin Pada bunga jenis ini yang mengalami perubahan adalah adalah warna kulit bunga yang secara keseluruhan berubah menjdi kecoklatan. Ciri khas dari bunga ini adalah apabila dicium wanginya mengeluarkan aroma seperti terbakar (Hangit, dalam Bahasa Sunda). Gambar 5. Humangit angin 6. Lumecir Ciri khas dari bunga ini yaitu kulit bunga yang berwarna kecoklatan dan mengeluarkan cairan seperti berkeringat. Gambar 6. Lumecir
  • 5. 7. Beukah/Ngebul Jenis bunga ini sudah mengalai perubahan bentuk. Kulit bunga pecah dan mekar, dan keluar serbuk-serbuk sari yang berwarna kuning, kemudian serbuk-serbuk tersebut jatuh (Ngebul, Bahasa Sunda). Pada saat stadia ini, tangan tandan bunga jantan siap untuk ditinggur. Gambar 7. Beukah/ngebul “Jangjawokan/jampe” pada saat menyadap nira . Setelah diketahui stadia beukah/bgebul pada bungan jantan aren, maka sebelum petani memulai penyadapan, terlebih dahulu dilakukan pembersihan tandan (tongkol) bunga. Selanjutnya dilakukan aktivitas memukul tangkai tandan bunga jantan agar dapat memperlancar keluarnya nira dan petani mengiringinya dengan ucapan jangjawokan. Pemukulan dilakukan berulang-ulang dengan perlahan-lahan dan dengan penuh perasaan, selama tiga minggu dengan selang dua hari. Pemukulan tersebut dilakukan pada waktu pagi dan sore hari. Kegiatan memukul-mukul tangkai tandan bunga ini biasa disebut ninggur. Pada beberapa tempat di Sumedang, ninggur dilakukan pula pada bunga betina. Menurut petani aren ada larangan yang tidak boleh dilakukan pada saat ninggur yaitu, tidak boleh mengatakan “Garing” (kering) menurut kepercayaan mereka, kata tersebut dapat menyebabkan tandan bunga tersebut tidak dapat mengeluarka nira. Para petani juga mengatakan bahwa dalam melakukan ninggur ada jampe (jangjawokan, Bahasa Sunda) yang harus dibacakan selama melakukan ninggur atau proses ninggur. Berikut “jampe (jangjawokan) ninggur kawung” oleh petani penyadap aren dari kelompok tani Anugerah Desa Cisewu Kabupaten Garut : “ Ti luhur sayang tikukur ” “ Ti handap sayang kadanca “ “ Ti luhur ngucur “ “ Ti handap ranca “ “ Dug curulung, dug curulung, dug curulung “ Berikut terjemahan dalam Bahasa Indonesia : (Di atas kandang burung perkutut”
  • 6. “ Di bawah kandang burung kadanca “ “ Di atas mengalir “ “ Di bawah rawa“ “ Dug mengalir, dug mengalir, dug mengalir“). Sedangkan kunjungan penulis kepada petani penyadap nira aren Desa Tegalmanggung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang diperoleh “Jampe ngayun kawung” sebagai berikut : Bismillahi rohmani rohiim Cangkuruluk dina injuk Cangkerelek dina nyere Randa beser guwar-gawer Gedug-gedug da butuh Gentrang-gentrang da hayang Dug-dug curulung, dug-dug curulung, dug-dug curulung ! Budak bengkung pangninggeur keun Dug-dug curulung, dug curulung, dug curulung ! Prinsip rasa kepercayaan terhadap Tuhannya dan kedekatannya terhadap alam digambarkan oleh kebiasaan dan sikap penyadap nira aren pada saat akan menyadap (ninggur). Pertemuan penulis dengan Aki Hamim dari Desa Mekarbakti Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut dengan arif bijaksana melantunkan jangjawokan sebagai berikut : Astaghfirullah-al’adziim 3 x, Bismillahi-r’rohmani-r’rohiim Asyhadu anlaa ilaaha illallah wa asyahadu anna muhammada-r’rasulullah (1) Duk cengkuk talaga iga Betus buku bedah baga Pang betuskeun bukuna Pang bedahkeun bagana Paninggurna bengkang seureuh Nyuruluk kana injuk Nyerelek kana nyere Duk cur, duk cur, duk cur ......! (2) Prit putih sang kemprit Paninggurna cangri putih Pangbetuskeun bukuna Pangbedahkeun bagana Paninggurna bengkang seureuh
  • 7. Nyuruluk kana ijuk Nyelerek kana nyere Duk cur, duk cur, duk cur ,...... ! Jangjawokan di atas menunjukkan kontemplasi (perenungan/tafakkur) para petani penyadap aren kepada Allah Swt. dan menyukuri nikmat karunia-Nya yang telah memperoleh manfaat dari tanaman aren. Selanjutnya untuk mengetahui apakah bunga jantan yang telah dipukul – pukul tersebut sudah dapat mengeluarkan nira atau belum, maka dilakukan penorehan (melukai) tandan bunga. Apabila pelukaan tersebut telah mampu menngeluarkan nira, maka tandan bunga jantan telah siap disadap. Penyedapan dilakukan dengan memotong tandan bunga jantan pada bagian yang dilukai. Penyadapan berikutnya dilakukan dengan mengiris tongkol yang telah dipotong tersebut terutama apabila nira keluarnya terambat. Selanjutnya pada potongan tongkol dipasang bumbung bambu sebagai alat penampung nira yang keluar. Agar nira yang ditampung tidak cepat menjadi asam, maka bumbung bambu harus bersih dan steril. Satu bumbung bambu yang dipakai, biasanya mampu menampung kurang lebih 4 liter nira dari 1 tongkol bunga. Apabila penyadapan dilakukan pagi dan sore, maka akan dihasilkan 8 liter nira per pohon per hari. Ucapan Terima Kasih Kepada Sdr. Nanang Sasmita yang berkontribusi dalam memberikan sebagian bahan untuk tulisan ini terutama stadia bunga aren.