SlideShare a Scribd company logo
1 of 59
Waktu : 6 x 45 Menit
(Keseluruhan KD)

Standar
Kompetensi
:

1. Menganalisis
budaya politik
di Indonesia

Kompetensi Dasar :
1.1. Mendeskripsikan pengertian budaya
politik.
1.2. Menganalisis tipe-tipe budaya politik
yang berkembang dalam masyarakat
Indonesia.
1.3. Mendeskripsikan pentingnya
sosialisasi pengembangan budaya
politik.
1.4. Menampilkan peran serta budaya
politik partisipan
Waktu : 2 x 45 Menit
Standar
Kompetensi :

Menganalisis Budaya Politik Di Indonesia
Kompetensi Dasar :
Mendeskripsikan pengertian budaya
politik.
(Indikator)
Hasil Yang Diharapkan :
 Menguraikan pengertian budaya politik
secara umum dan menurut para ahli.
 Menyimpulkan definisi budaya politik
menurut pendapat para ahli
 Mendeskripsikan komponen-komponen
budaya politik
Variabel sistem politik






1. kekuasaan yaitu cara mencapai hal yang
diinginkan
2. kepentingan yaitu tujuan-tujuan yang dikejar
oleh pelaku/kelompok politik
3. kebijaksanaan yaitu hasil dari interaksi anrata
kekuasaan dan kepentingan (dalam bentuk
perundang-undangan)
4. budaya politik yaitu orientasi subyektif dari
individu terhadap sistem politik
Istilah sistem politik=negara
• Struktur-struktur politik:
• A. suprastruktur politik
– Eksekutif
– Legislatif
– yudikatif
B. Infrastruktur politik
- LSM
- media massa
- Parpol
- tokoh politik
- Kelompok kepentingan/kelompok penekan
A. Pengertian Budaya
Politik
1. Secara umum
Yaitu landasan sistem politik yang memberi jiwa atau
warna pada sistem politik atau yang memberi arah pada
peran-peran politik yang dilakukan oleh struktur politik
2. Menurut tokoh
a. Rusadi Sumintapura
Yaitu: pola tingkah laku individu dan orientasinya
terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh anggota
dalam suatu sistem politik
b. Gabriel A. Almond dan Sidney Verba
Yaitu Sikap orientasi warga negara terhadap
sistem politik dan aneka ragam bagiannya, dan
sikap terhadap peranan warga negara di dalam
sistem itu.
c. Marbun
Yaitu Pandangan politik yang mempengaruhi
sikap, orientasi, dan pilihanpolitik seseorang
d. Larry Diamond
yaitu keyakinan, sikap, nilai, ide-ide, sentimen,
dan evaluasi suatu masyarakat tentang sistem
politik negeri mereka dan peran masing-masing
individu dalam sistem itu
e. Mochtar Masoed dan Colin
MacAndrews
Yaitu Sikap dan orentasi warga suatu negara
terhadap kehidupan pemerintahan negara dan
politiknya
f. Almond dan Powell
Yaitu Suatu konsep yang terdiri dari sikap,
keyakinan, nilai-nilai, dan keterampilan yang
sedang berlaku bagi seluruh anggota
masyarakat, termasuk pola kecenderungankecenderungan khusus serta pola-pola
kebiasaan yang terdapat pada kelompokkelompok dalam masyarakat
B. Komponen-komponen Orientasi
Individu terhadap Sistem Politik
1.

2.

Orientasi Kognitif
yaitu pengetahuan dan keyakinan tentang
sistem politik
contoh: pengetahuan tentang jalannya
sistem politik, simbol dan kebijakan yang
mereka ambil.
Orientasi Afektif
yaitu aspek perasaan atau ikatan
emosional seorang individu terhadap
sistem politik
3. Orientasi Evaluatif
yaitu penilaian moral seseorang terhadap sistem
politik (keputusan dan pendapat tentang obyekobyek politik yang secara tipikal melibatkan
standar nilai dan kriteria dengan informasi
dan perasaan )
C. Obyek Orientasi Politik
1.

2.

Keterlibatan seseorang terhadap sistem politik
secara keseluruhan
meliputi: intensitas pengetahuan, ungkapan perasaan
yang ditandai oleh apresiasi terhadap
sejarah,kekuasaan,karakteristik konstitusi,atau sistem
politiknya
Keterlibatan seseorang terhadap proses input
meliputi:
a. Intensitas pengetahuan dan perbuatan tentang proses
penyaluran segala tuntutan yang diajukan oleh
masyarakat
b. pemrakarsa untuk mengkonversikan tuntutan-
tuntutan sehingga menjadi kebijakan yang otoritatif
c. pengamatan atas parpol, kelompok kepentingan, media
massa sebagai sarana penampung berbagai tuntutan
3. Keterlibatan seseorang terhadap proses output
meliputi: intensitas pengetahuan dan perbuatan tentang proses
aktivitas pemerintah yang berkenaan dengan penerapan atau
pemaksaan keputusan-keputusan otoritatif
4. Keterlibatan seseorang terhadap dirinya sendiri
meliputi:
a. Intensitas pengetahuan dan frekuensi perbuatan
seseorang dalam mengambil peranan di dalam
negara
dengan mempersoalkan apa yang menjadi
hak,
kekuasaan dan kewajibannya
b. Apakah seseorang tersebut dapat memasuki lingkungan
orang atau kelompok yang memiliki pengaruh (penguasa)
c. Cara untuk meningkatkan pengaruhnya sendiri
D. Ciri-ciri Khas Budaya Politik
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Budaya politik menyangkut masalah legitimasi
Pengaturan kekuasaan
Proses pembuatan kebijakan pemerintah
Kegiatan parpol
Perilaku aparat negara
Gejolak masyarakat terhadap kekuasaan yang
memerintah
Kegiatan politik, sosial, ekonomi, keagamaan
Pengalokasian sumber-sumber kepada masyarakat
Dua manfaat jika dapat memahami
pengertian budaya politik :




Adanya sikap warga negara terhadap sistem politik
yang mempengaruhi tuntutan-tuntutan, tanggapan,
dukungan serta orientasinya terhadap sistem politik
yang ada;
Dapat mengerti dan memahami hubungan antara
budaya politik dengan sistem politik atau faktorfaktor apa yang menyebabkan terjadinya pergeseran
politik.
TUGAS KELOMPOK
1. Bentuk kelompok yang masing-masing
kelompok terdiri dari 6 atau 7 orang
2. Bacalah dan pahami kembali pengertian budaya
politik menurut para tokoh
3. Carilah persamaan dan perbedaan mengenai
konsep budaya politik yang di kemukakan para
tokoh tersebut
4. Presentasikan di depan kelas di pandu oleh
guru
Tugas Mandiri
1. Jelaskan pengertian budaya politik menurut Rusadi
2.
3.
4.
5.

Sumintapura!
Sebut dan jelaskan 3 orientasi individu terhadap
sistem politik!
Jelaskan alasan pentingnya warga negara memahami
budaya politik dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara!
Sebut dan jelaskan 3 objek orientasi politik seseorang!
Sebutkan ciri-ciri budaya politik
Waktu: 2 X 45 menit
Standar Kompetensi:
Menganalisis Budaya Politik Di
Indonesia
Kompetensi dasar :
Menganalisis tipe-tipe budaya
politik yang berkembang di
Indonesia
Indikator
(Hasil yang diharapkan):
1. Menyebutkan berbagai tipe budaya
politik
2. Menguraikan pengertian tipe-tipe
budaya politik
3. Menyebutkan ciri-ciri budaya politik
yang mewarnai kehidupan politik
Indonesia
1. Tipe-tipe Budaya Politik
1. Berdasarkan sikap yang ditunjukkan
2. Berdasarkan sikap terhadap tradisi dan
perubahan
3. Berdasarkan Orientasi Politiknya
A.
BERDASARKAN
SIKAP YANG
DITUNJUKKAN

a. Militan (usaha jahat & menentang)

b. Toleransi (berpusat pd masalah)
B.
BERDASARKAN
SIKAP TERHADAP
TRADISI DAN PERUBAHAN

Budaya Politik yang memiliki
Sikap mental absolut

Budaya politik yang memiliki
Sikap mental akomodatif
C.
BERDASARKAN
ORIENTASI
POLITIKNYA

Sangat ideal untuk
tumbuh suburnya
demokrasi

Parokial (partisipasi
sangat rendah)
Subjek/Kaula (relatif
maju tp masih pasif)
Parisipan (kesadaran
sudah tinggi)
2. Sistem
Otoriter
MODEL
KEBUDAYAA
N POLITIK

1.
Demokratis
PraIndustrial

3.
Demokratik
Industrial

Menurut Almond
dan Verba , terdapat
variasi dlm 3 bentuk
budaya politik :
 Partisipan-SubyekParokial,
 Subyek-partisipanparokial,
 Parokial-partisipansubyek.
2. Budaya Politik Indonesia

Pandangan tokoh mengenai
Budaya politik Indonesia

a. Sub budaya politik Indonesia
- Herbert Feith
- Clifford Geertz

b. Budaya politik Indonesia
Nazarudin Sjamsuddin
c. Ciri dominan budaya politik Indonesia
Afan Gaffar
TUGAS KELOMPOK
1.
2.

3.
4.
5.

Bentuklah kelompok yang terdiri dari 5-6 orang
Bacalah materi tentang tipe budaya politik yang didasarkan pada
orientasi politik (sikap, nilai, informasi, dan kecakapan yang
dimiliki warga negara) dan budaya politik di Indonesia
Carilah ciri-ciri dari budaya politik partisipan, budaya politik
subjek, dan budaya politik kaula (buku hal 5-7)
Klasifikasikan ciri-ciri budaya politik yang ada di Indonesia
menurut pendapat masing-masing tokoh (buku halaman 6-11)
Kerjakan dibuku tugasmu dan presentasikan hasil diskusimu di
depan kelas

OK
Tugas mandiri
1. Kerjakan soal berikut ini ke dalam bentuk ringkasan!
2. Berilah judul “ Pentingnya Sosialisasi Politik dalam
Pengembangan Budaya Politik”
3. Kerjakan dibuku tugasmu
4. Cermati dan kerjakan soal berikut ini sesuai petunjuk diatas;
a. Jelaskan pengertian sosialisasi Politik secara umum!
b. Sebut dan jelaskan dua metode penyampaian pesan dalam
sosialisasi politik!
c. Sebutkan arti pentingnya sosialisasi politik menurut Gabriel
A. Almond!
d. Sebut dan jelaskan secara singkat enam macam sarana atau
agen sosialisasi politik!
SEMANGAT
YEESSS….
TUGAS MANDIRI TAK
TERSTRUKTUR
Buatlah artikel tentang contoh negara atau daerah yang memiliki
karakteristik sesuai dengan tipe-tipe budaya politik yang telah
kalian pelajari
2.
Identifikasikan daerah/ negara yang kamu pilih dan deskripsikan
mengenai kehidupan masyarakatnya sesuai dengan materi
budaya politik.
Nama daerah/ negara:
jumlah penduduk:
tipe budaya:
deskripsi kehidupan masyarakatnya:
3. Tugas wajib dikumpulkan 2 minggu setelah pertemuan ini
1.

OK..LAH.. KLO BEGITU…
Waktu : 2 x 45 Menit
Standar
Kompetensi :

Menganalisis Budaya Politik Di Indonesia
Kompetensi Dasar :
1.3. Mendeskripsikan pentingnya
sosialisasi pengembangan budaya
politik.
1.4. Menampilkan peran serta budaya
politik partisipan.
(Indikator)
Hasil Yang Diharapkan :
• Menguraikan pengertian sosialisai politik secara
umum dan menurut para ahli.
• Menganalisis proses sosialisasi politik
• Menganalisis sosialisasi politik dalam masyarakat
berkembang dan komunitas politik.
• Mendeskripsikan pengertian dan konsep partisipasi
politik.
• Menampilkan praktik dan tingkatan partisipasi
politik.
Umum
Pengertian

PENGEMBANGAN
BUDAYA
POLITIK

Pendapat Ahli

1.
2.
3.

G.A. Almond
Irvin L. Child
Denis K., dll

Proses Sosialisasi Politik
Sosialisasi Politik Dlm Masyarakat Berkembang
Sosialisasi Politik Dan Komunikasi Politik
Pengertian & Konsep
Peran Serta Dalam
Budaya Politik
Partisipan

Praktik Partisipasi
Politik
Tingkatan Partisipasi
Politik
1. Sosialisasi Politik
a. Pengertian
Sosialisasi
politik adalah
proses dengan
mana individuindividu dapat
memperoleh
pengetahuan,
nilai-nilai, dan
sikap-sikap
terhadap sistem
politik
masyarakatnya.

Melalui sosialisasi, suatu kebudayaan
dapat diwariskan kpd generasi
berikutnya. Ada 3 sifat dasar mengapa
sosialisasi perlu :
a. Manusia tidak akan bisa hidup
tanpa bantuan orang lain.
b. ” Secara ekstrim” manusia tidak
punya naluri sehingga sebagian
besar perilaku untuk kelangsungan
hidupnya harus dipelajari.
c. Manusia harus belajar mengendalikan hubungan dgn sesamanya,
yaitu hidup menurut nilai-nilai dan
membi-na peranan bersama.
Lanjutan ……………….

b. Menurut Para Ahli

a. Gabriel A. Almond, Sosialisasi politik menunjukkan
pada proses dimana sikap-sikap politik dan polapola tingkah laku politik diperoleh atau dibentuk,
dan juga merupakan sarana bagi suatu generasi
untuk menyampaikan patokan-patokan politik dan
keyakinan-keyakinan politik kepada generasi
berikutnya.
b. Irvin L. Child, Sosialisasi politik adalah segenap
proses dengan mana individu, yang dilahirkan
dengan banyak sekali jajaran potensi tingkah laku,
dituntut untuk mengembangkan tingkah laku
aktualnya yang dibatasi di dalam satu jajaran yang
menjadi kebiasaannya dan bisa diterima olehnya
sesuai dengan standar-standar dari kelompoknya.
Lanjutan ……………….

c. Richard E. Dawson dkk., Sosialisasi politik
dapat dipandang sebagai suatu pewarisan
pengetahuan, nilai-nilai dan pandanganpandangan politik dari orang tua, guru, dan
sarana-sarana sosialisasi yang lainnya kepada
warga negara baru dan mereka yang menginjak
dewasa.
d. Denis Kavanagh, Sosialisasi politik merupakan
suatu proses dimana seseorang mempelajari
dan menumbuhkan pandangannya tentang
politik.
Lanjutan ……………….

Beberapa segi penting sosialisasi politik :
 Secara fundamental merupakan proses hasil belajar,
belajar dari pengalaman/ pola-pola aksi.
 Memberikan indikasi umum hasil belajar tingkah laku
individu dan kelompok dalam batas-batas yang luas, dan
lebih khusus lagi, berkenaan pengetahuan atau informasi,
motif-motif (nilai-nilai) dan sikap-sikap.
 Tidak terbatas pada usia anak-anak dan remaja saja
(walaupun periode ini paling penting), tetapi berlangsung
sepanjang hidup.
 Mrp prakondisi yang diperlukan bagi aktivitas sosial, baik
secara implisit maupun eksplisit memberikan penjelasan
mengenai tingkah laku sosial.
c. Proses
Sosialisasi
Sosialisasi politik adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan proses dengan jalan mana orang belajar
tentang politik dan mengembangkan orientasi pada politik.
Dalam Proses
Sosialisasi
Politik, metode
yang kerap
digunakan adl :
Pendidikan Politik
dan Indoktrinasi
Politik.

Keluarga
Sarana
dalam
sosialisasi
politik

Sekolah
Partai
Politik
d. Sosialisasi Politik Dalam Masyarakat
Berkembang
Robert Le Vine, berpendapat bahwa sosialisasi politik
di negara-negara berkembang cenderung mempunyai
relasi lebih dekat pd sistem-­sistem lokal, kesukuan,
etnis, dan regional daripada dengan sistem-sistem
politik nasional.
Masalah terberat yang dihadapi, yaitu adanya berbagai
macam kelompok dan tradisi di negara itu.
3 (tiga)
faktor
masalah
penting

Pertumbuhan penduduk
Pendidikan dan nilai-nilai
tradisional
Pengaruh urbanisasi
e. Sosialisasi Politik Dan Komunikasi
Politik
Dalam proses sosialisasi politik kaitannya
dengan fungsi komunikasi politik, berhubungan
dengan struktur-struktur yang terlibat dalam
sosialisasi serta gaya sosialisasi itu sendiri.
Pada sistem politik masyarakat
modern, institusi seperti kelompok
sebaya, komuniti, sekolah,
kelompok kerja, perkumpulanperkumpulan sukarela, media
komunikasi , partai-partai politik
dan institusi pemerintah semuanya
dapat berperan dalam sosialisasi
politik.
Lanjutan ……………….

Negara maju seperti Amerika, Inggris, Jerman dan
sebagainya arus informasi yg dimiliki relatif homogen.
Para elite politik pemerintahan mempunyai sumbersumber informasi khusus melalui surat kabar tertentu
yang ditujukan pada kelompok kelas/politik tertentu.
Masyarakat mempunyai akses ke suatu arus informasi
dan media massa sehingga hambatan-hambatan bahasa
atau orientasi kultural sangat minim.
Masyarakat dapat melakukan kontrol terhadap
para elite politik dan sebaliknya kaum elite-pun
dapat segera mengetahui tuntutan masyarakat dan
konsekuensi dari segala macam tindakan
pemerintah.
Penugasan Praktik Kewarganegaraan

3

Setelah mempelajari materi-materi tentang : Sosialisasi
Pengembangan Politik, lakukan Strategi Pembelajaran dgn
Penugasan Cooperative Integrated Reading and
Composition
(CIRC) atau Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis.
Langkah-langkah :
1. Bentuk kelompok dengan anggotanya antara 4 – 5 orang.
2. Diberikan “wacana” atau kliping sesuai topik bahasan.
3. Setiap kelompok bekerja sama saling membacakan dan
menemukan ide pokok serta memberi tanggapan
terhadap wacana/kliping, dan ditulis pada lembar kertas.
4. Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok.
5. Buatlah kesimpulan bersama.
6. Penutup.
2. Peran Serta Dlm Budaya Politik Partisipan
a. Partisipasi
Politik
Partisipasi Politik
adalah kegiatan
seseorang atau
sekelompok orang
untuk ikut serta
secara aktif dalam
kehidupan politik,
seperti memilih
pimpinan negara
atau upaya-upaya
mempengaruhi
kebijakan
pemerintah.

Menurut Myron Weiner,
terdapat 5 penyebab
timbulnya gerakan ke arah
partisipasi politik :
 Modernisasi dalam segala
bidang kehidupan.
 Perubahan-perubahan struktur
kelas sosial.
 Pengaruh kaum intelektual
dan kemunikasi masa modern.
 Konflik antar kelompok
pemimpin politik.
 Keterlibatan pemerintah yg
meluas.
b. Konsep Partisipasi
Politik

Dalam ilmu politik, dikenal adanya konsep partisipasi politik untuk
memberi gambaran apa dan bagaimana tentang partisipasi politik.
Sarjana

Konsep

Indikator

Kevin R.
Hardwick

Partisipasi politik memberi perhatian •
pada cara-cara warga negara berinteraksi dengan pemerintah,
•
menyampaikan kepentingannya thd
pejabat publik agar mampu
mewujudkan kepentingankepentingan tsb.

Miriam
Budiardjo

Partisipasi politik mrp kegiatan seseorang/sekelompok orang untuk ikut
serta secara aktif dalam kehidupan
politik, dng jalan memilih pimpinan
negara, dan secara langsung atau
tidak langsung mempengaruhi
kebijakan pemerintah.

•
•

Terdapat interaksi
antara warga negara
dengan pemerintah
Mempengaruhi
pejabat publik.

Berupa kegiatan
individu atau
kelompok
Bertujuan ikut aktif
dalam kehidupan
politik publik.
Lanjutan ……………….
Ramlan
Surbakti

Michael
Rush dan
Philip
Althoft

Partisipasi politik ialah keikutsertaan warga negara biasa dalam
menentukan segala keputusan
menyangkut atau mempengaruhi
hidupnya.
Partisipasi politik berarti keikutsertaan warga negara biasa (yang
tidak mempunyai kewenangan)
dalam mempengaruhi proses
pembuatan dan pelaksanaan
keputusan politik.

•

Partisipasi politik adalah keterlibatan individu sampai pada
bermacam-macam tingkatan di
dalam sistem politik.

•

•

•

Keikutsertaan warga
negara dalam
pembuatan dan
pelaksanaan kebijakan
publik
Dilakukan oleh warga
negara biasa

Berwujud keterlibatan
individu dalam sistem
politik
Memiliki tingkatantingkatan partisipasi
Lanjutan ……………….
Menurut Ramlan Surbakti, rambu-rambu konsep partisipasi
politik :
• Berupa kegiatan atau perilaku luar individu warga negara biasa
yang dapat diamati (bukan berupa sikap dan orientasi).
• Diarahkan untuk mempengaruhi pemerintah selaku pembuat
dan pelaksana keputusan politik.
• Kegiatan yang berhasil (efektif) maupun yang gagal mempengaruhi pemerintah termasuk dalam konsep partisipasi politik.
• Untuk mempengaruhi pemerintah yang bisa dilakukan secara
langsung ataupun secara tidak langsung.
• Kegiatan mempengaruh pemerintah bisa dilakukan melalui
prosedur wajar (konvensional), non kekerasan (nonviolence),
seperti ikut memilih dalam pemilu dan mengajukan petisi,
maupun dengan cara-cara diluar prosedur (tak konvensional),
dan kekerasan (violence), seperti demonstrasi, pembangkangan
halus, huru-hara, dan gerakan politik seperti kudeta & revolusi.
Penugasan Praktik Kewarganegaraan

4

Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran, majalah,
internet, buletin dan sebagainya, kemudian lakukan hal-hal
berikut :
1. Rumuskan kembali bagaimana suatu bangsa secara
sosiologis maupun politis dapat terbentuk !
2. Berikan penjelasan hubungan antara adanya manusia dgn
terbentuknya bangsa di dalam suatu negara tertentu !
3. Berikan penjelasan kembali mengapa unsur konstitutif,
merupakan unsur mutlak dalam berdirinya suatu negara !
4. Berikan sekurang-kurangnya 2 (dua) contoh persamaan dan
berbedaan antara warga negara dengan bukan warga negara
berdasarkan hak dan kewajibannya !
5. Identifikasikan kembali dalam bentuk apa sajakah batas
suatu negara dengan negara lain !
c. Praktik Partisipasi
Politik
Huntington dan Nelson menemukan 5 bentuk
kegiatan
utama yang dipraktikan dalam partisipasi politik :
Lobbying

Pemilihan

Mencari Koneksi

Praktik
Partisipasi
Politik

Organisasi

Tindakan Kekerasan
Lanjutan ……………….
Milbrarth M.L. Goel mengidentifikasi tujuh bentuk partisipasi
politik individual :
No

Bentuk Partisipasi

Keterangan

1.

Aphatetic Inactuves Tidak beraktifitas yang partisipatif, tidak pernah memilih.

2.

Passive Supporters

Memilih secara reguler/teratur, menghadiri parade patriatik,
membayar seluruh pajak, “mencintai negara”.

3.

Contact Specialist

Pejabat penghubung lokal (daerah), propinsi dan nasional
dalam masalah-masalah tertentu.

4.

Communicators

Mengikuti informasi politik, dan mengirim pesan-pesan
dukungan dan protes terhadap pemimpin politik.

5.

Party and campign
workers

Bekerja untuk partai politik atau kandidat, bergabung dan
mendukung parpol, dan dipilih jadi kandidat partai politik.

6.

Community
activitis

Bekerja dengan orang lain berkaitan dengan masalahlokal,
melakukan kontak kpd pejabat berkenan dgn isu-isu sosial.

7.

Protesters

Bergabung dengan demonstrasi di jalanan, melakukan
protes, menolak mematuhi aturan-aturan.
d. Tingkatan Partisipasi
Politik

Aktivis

Partisipan

Pejabat
Partai sepenuh
Waktu. Pemimpin
partai/kelompok
kepentingan

Petugas kampanye.
Anggota aktif dari partai/kelompok
kepentingan dalam proyek-proyek
sosial

Menghadiri rapat umum anggota partai/
kelompok kepentingan, membicarakan masalah politik,
mengikuti perkembangan politik melalui media massa,
memberikan suara dalam pemilu

Orang-orang yang apolitis
Lanjutan ……………….

Kriteria tingkatan partisipasi politik menurut
Huntington dan Nelson
No
1.

Tingkatan
Partisipasi
Kategori
Pengamat

Keterangan
•
•

2.

Kategori
Aktivis

•

•

Praktik Partisipasi, antara lain : menghadiri rapat umum,
memberikan suara dalam pemilu, dan usaha meyakinkan
orang lain.
Intensitas Partisipasi, tingkat hubungan rendah.
Praktik Partisipasi, jumlahnya terbatas dan hanya bagi sejumlah kecil orang (terutama elite politik). Kegiatan yang
dilakukan, tidak terbatas cara-cara formal-prosedural,
akan tetapi dapat juga dengan tindakan kekerasan.
Intensitas Partisipasi, memiliki tingkat yang tinggi dan penuh waktu. Mereka memiliki akses yang cukup kuat untuk
melakukan hubungan “pribadi” dengan pejabat-pejabat
pemerintah, sehingga upaya-upaya untuk mempengaruhi
pembuatan kebijakan pemerintah menjadi efektif.
Lanjutan ……………….
Tingkatan partisipasi politik menurut Huntington dan Nelson,
Rush dan Althoff .
a. Menduduki jabatan politik atau administratif
b. Mencari jabatan politik atau administratif
c. Keanggotaan aktif suatu organisasi politik
d. Keanggotaan pasif suatu organisasi politik
e. Keanggotaan aktif suatu organisasi semu politik ( quasipolitical )
f. Keanggotaan pasif suatu organisasi semu politik ( quasipolitical )
g. Partisipasi dalam rapat umum, demonstrasi, dan
sebagainya
h. Partisipasi dalam diskusi politik informal minat umum
dalam bidang politik
i. Voting (pemberian suara)
Lanjutan ……………….

Tingkatan partisipasi politik, mencerminkan kapasistas
partisipan dalam berpartisipasi politik. Semakin tinggi
tingkatan yang ditempati, maka semakin tinggi pula
tingkatan partisipasi politiknya. Dalam lingkup
partisipasi politiknya, jika semakin tinggi maka semakin
sedikit (semakin mengerucut pada jumlah tertentu).

Voting mrp tingkatan partisipasi politik
terendah, yang membedakan satu tingkat di atas
orang yang apatis total, sementara di atasnya
terdapat orang atau sekelompok orang yang
sering terlibat dalam diskusi-diskusi politik
informal, yang proporsinya lebih rendah, namun
intensitasnya lebih tinggi.
Penugasan Praktik Kewarganegaraan

5

Setelah mempelajari materi-materi tentang : Peran Serta Budaya Politik
Partisipan, dilanjutkan Penugasan dengan menjawab pertanyaan
1. Berikan ulasan pengertian kembali tentang “Politik Partisipan” sesuai
pendapat anda secara umum ! Bagaimana pendapat anda tentang
budaya politik partisipan ? …………………………………………………….
2. Milbarth M.L. Goel mengidentifikasi ada sebanyak 7 (tujuh) bentuk
partisipasi politik individual, diantaranya adalah aphatetic inactuves,
passive supporters, community activitis, dan lain-lain. Beri penjelasan
singkat pada kolom di bawah ini!
Passive Supporters

Community Activitis

…………………………………

.………….………………………..
Lanjutan ……………….
3. Berikan tanggapan penjelasan, mengapa sebagai warga negara
dirasakan penting untuk memahami “partisipasi politik” dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara! ...............................................................................................
..................................................................................................................
.....................
4. Tuliskan perbedaan dan persamaan mendasar antara tingkatan
partisipasi “aktivis” dengan “pengamat” berkaitan dengan
aktivitas partisipasi politik di masyarakat di bawah ini !
Persamaan

Perbedaan

…………………………………
………………………………...

.………….
………………………..
………………………………….
SOAL ESSAY/URAIAN
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas !
1. Berikan tanggapan penjelasan yang dimaksud budaya politik dan
mengapa budaya politik antara suatu negara dengan negara lain
memiliki perbedaan !
2. Tuliskan, apa sajakah unsur-unsur budaya politik yang menonjol
dalam sistem politik di Indonesia !
3. Jelaskan, bagaimana pengaruh birokrasi terhadap suatu budaya
politik di Indonesia !
4. Jelaskan 4 (empat) tahapan dalam sosialisai politik yang dilakukan
seorang anak menurut Easton dan Dennis !
5. Jelaskan perbedaan budaya politik partisipan dengan budaya politik
toleransi, berikan contoh dari perbedaan tersebut !
Lanjutan ……………….
6. Jelaskan dengan memberi alasan bagaimana metode yang kerap
diterapkan dalam sosialisasi politik di negara-negara berkembang
pada umumnya !
7. Jelaskan bagaimanakah penggolongan budaya politik ditinjau dari
sikap, nilai-nilai, informasi, dan orientasi-orientasi warga negara
terhadap kehidupan politik dan pemerintahannya !
8. Menurut Anda bagaimanakah hubungan sistem politik dengan
Budaya Politik di suatu negara, khususnya di Indonesia ?
9. Jelaskan bagaimana pandangan Hyman tentang hubungan antara
sosialisasi politik dengan komunikasi politik !
10. Jelaskan dengan memberi alasan, mengapa jika pernyataan umum
dari salah satu pimpinan partai politik/tokoh masyarakat yang
bernada militan, dapat men-ciptakan ketegangan dan
menumbuhkan konflik dalam suatu masyarakat luas !
STUDI KASUS
Sentimen Primordial
Salah satu masalah yang seringkali muncul dalam proses
pemilihan kepala daerah adalah menguatnya sentimen primordial
yang lebih terikat pada persamaan etnis, aliran, ikatan darah dan
berbagai bentuk sifat kedaerahan lainnya. Munculnya masalah ini
lebih disebabkan karena karakter masyarakat yang ada di daerah
juga berbeda-beda, yang ternyata dapat mempengaruhi preferensi
(pilihan) politik masyarakat untuk menentukan kepemimpinan
daerah. Beberapa variabel seperti latar belakang etnis, status sosial
ekonomi, dan agama, dapat menciptakan suatu polarisasi pilihan
politik rakyat menjadi apakah itu sifatnya rasional ataukah
emosional.
Sumber : Andi Haris ; Dosen Sosiologi Politik Unhas
http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=2103
Tagihan Tugas :
1. Setelah disimak dan baca baik-baik, jelaskan kembali apa yang
telah ditulis sesuai dengan persepsi yang ada dibenak anda !
2. Berikan beberapa penjelasan indikasi tentang munculnya
“sentimen primordial” dalam banyak pemilihan kepala daerah !
3. Jelaskan dengan memberi alasan, mengapa sentimen primordial
dapat berpengaruh kuat terhadap preferensi (pilihan) politik rakyat !
4. Tentukan langkah-langkah nyata dalam upaya mengurangi
sentimen primordial guna membangun sistem politik yang sehat di
Indonesia !
5. Berikan usulan konkrit, apa yang harus anda lakukan guna
meningkatkan partisipasi politik warga masyarakat :
a. Sebagai ketua organisasi pemuda !
b. Sebagai ketua suatu partai politik !
c. Sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah !
INQUIRI
Carilah referensi dari berbagai sumber untuk mengkaji ulang
tentang rumusan dan penerapan sistem politik demokrasi
Pancasila (berikut gambar-gambar pendukungnya) yang
berkaitan dengan tata cara pengambilan keputusan !
1. Pahami kembali tentang rumusan “Sosialisasi Politik”, dan
buatlah skenario (simulasi atau role play) wujud
implementasinya di sekolah dan masyarakat !
2. Carilah topik-topik dari berbagai sumber (mass media cetak
atau elektronik) sekitar pelaksanaan sosialisasi politik (teknis
pelaksanaan),
3. Kemudian lakukan demonstrasi dalam bentuk simulasi atau
role play di dalam kelas !
JUDUL

More Related Content

What's hot

Pendidikan kewarganegaraan (budaya politik)
Pendidikan kewarganegaraan (budaya politik)Pendidikan kewarganegaraan (budaya politik)
Pendidikan kewarganegaraan (budaya politik)Levana dhea Lumi
 
Budaya Politik Indonesia
Budaya Politik IndonesiaBudaya Politik Indonesia
Budaya Politik IndonesiaMuhamad Yogi
 
Budaya politik partisipan
Budaya politik partisipanBudaya politik partisipan
Budaya politik partisipanpandji57
 
Potret Budaya Politik Masyarakat
Potret Budaya Politik MasyarakatPotret Budaya Politik Masyarakat
Potret Budaya Politik MasyarakatDhimas Ilya'sa
 
Budaya politik
Budaya politikBudaya politik
Budaya politikRochimudin
 
Makalah budaya politik
Makalah budaya politikMakalah budaya politik
Makalah budaya politikMuhammad Agung
 
Pkn budaya politik
Pkn budaya politikPkn budaya politik
Pkn budaya politikwah yuni
 
PKN - Budaya politik di indonesia
PKN - Budaya politik di indonesiaPKN - Budaya politik di indonesia
PKN - Budaya politik di indonesiaMuhammad Maulana
 
pentingnya sosial perkembangan budaya politik indonesia
pentingnya sosial perkembangan budaya politik indonesiapentingnya sosial perkembangan budaya politik indonesia
pentingnya sosial perkembangan budaya politik indonesiaRakha Al
 
Tipe Tipe Budaya Politik - Kelompok 1 - XI IPS C
Tipe Tipe Budaya Politik - Kelompok 1 - XI IPS CTipe Tipe Budaya Politik - Kelompok 1 - XI IPS C
Tipe Tipe Budaya Politik - Kelompok 1 - XI IPS CAisha Mulyasyafitri
 
Budaya Politik di Indonesia Kelas XI SMA
Budaya Politik di Indonesia Kelas XI SMABudaya Politik di Indonesia Kelas XI SMA
Budaya Politik di Indonesia Kelas XI SMAanggaferdian
 
Handout Materi PKn siswa kelas XI semester ganjil untuk SMA/MA/SMK
Handout Materi PKn siswa kelas XI semester ganjil untuk SMA/MA/SMKHandout Materi PKn siswa kelas XI semester ganjil untuk SMA/MA/SMK
Handout Materi PKn siswa kelas XI semester ganjil untuk SMA/MA/SMKAgus Hariyanto
 

What's hot (20)

Budaya politik
Budaya politikBudaya politik
Budaya politik
 
Budaya politik
Budaya politikBudaya politik
Budaya politik
 
Pendidikan kewarganegaraan (budaya politik)
Pendidikan kewarganegaraan (budaya politik)Pendidikan kewarganegaraan (budaya politik)
Pendidikan kewarganegaraan (budaya politik)
 
Budaya Politik Indonesia
Budaya Politik IndonesiaBudaya Politik Indonesia
Budaya Politik Indonesia
 
Budaya politik partisipan
Budaya politik partisipanBudaya politik partisipan
Budaya politik partisipan
 
Potret Budaya Politik Masyarakat
Potret Budaya Politik MasyarakatPotret Budaya Politik Masyarakat
Potret Budaya Politik Masyarakat
 
PKN Budaya Politik
PKN Budaya PolitikPKN Budaya Politik
PKN Budaya Politik
 
Budaya politik
Budaya politikBudaya politik
Budaya politik
 
Budaya Politik
Budaya PolitikBudaya Politik
Budaya Politik
 
Hakikat Budaya Politik
Hakikat Budaya PolitikHakikat Budaya Politik
Hakikat Budaya Politik
 
Makalah budaya politik
Makalah budaya politikMakalah budaya politik
Makalah budaya politik
 
Budaya politik-utk-print
Budaya politik-utk-printBudaya politik-utk-print
Budaya politik-utk-print
 
Tipe budaya politik
Tipe budaya politikTipe budaya politik
Tipe budaya politik
 
Pkn budaya politik
Pkn budaya politikPkn budaya politik
Pkn budaya politik
 
PKN - Budaya politik di indonesia
PKN - Budaya politik di indonesiaPKN - Budaya politik di indonesia
PKN - Budaya politik di indonesia
 
pentingnya sosial perkembangan budaya politik indonesia
pentingnya sosial perkembangan budaya politik indonesiapentingnya sosial perkembangan budaya politik indonesia
pentingnya sosial perkembangan budaya politik indonesia
 
Tipe Tipe Budaya Politik - Kelompok 1 - XI IPS C
Tipe Tipe Budaya Politik - Kelompok 1 - XI IPS CTipe Tipe Budaya Politik - Kelompok 1 - XI IPS C
Tipe Tipe Budaya Politik - Kelompok 1 - XI IPS C
 
Budaya Politik
Budaya PolitikBudaya Politik
Budaya Politik
 
Budaya Politik di Indonesia Kelas XI SMA
Budaya Politik di Indonesia Kelas XI SMABudaya Politik di Indonesia Kelas XI SMA
Budaya Politik di Indonesia Kelas XI SMA
 
Handout Materi PKn siswa kelas XI semester ganjil untuk SMA/MA/SMK
Handout Materi PKn siswa kelas XI semester ganjil untuk SMA/MA/SMKHandout Materi PKn siswa kelas XI semester ganjil untuk SMA/MA/SMK
Handout Materi PKn siswa kelas XI semester ganjil untuk SMA/MA/SMK
 

Similar to JUDUL (20)

Bab i budaya politik
Bab i budaya politik Bab i budaya politik
Bab i budaya politik
 
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 5
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 5Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 5
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 5
 
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 1Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 1
 
Bab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di indBab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di ind
 
Bab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di indBab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di ind
 
Bab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di indBab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di ind
 
Bab i budaya pol di ind copy
Bab i budaya pol di ind   copyBab i budaya pol di ind   copy
Bab i budaya pol di ind copy
 
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 4
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 4Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 4
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 4
 
Budaya
BudayaBudaya
Budaya
 
Political culture (Budaya Politik)
Political culture (Budaya Politik)Political culture (Budaya Politik)
Political culture (Budaya Politik)
 
Bab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di indBab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di ind
 
8.Bab II Materi
8.Bab II Materi8.Bab II Materi
8.Bab II Materi
 
Budaya politik indonesia
Budaya politik indonesiaBudaya politik indonesia
Budaya politik indonesia
 
PKN Kd. 1.1
PKN Kd. 1.1PKN Kd. 1.1
PKN Kd. 1.1
 
Modul p kn kelas xi
Modul p kn kelas xiModul p kn kelas xi
Modul p kn kelas xi
 
Budaya politik
Budaya politikBudaya politik
Budaya politik
 
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 2
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 2Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 2
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 2
 
Budaya pPolitik
Budaya pPolitikBudaya pPolitik
Budaya pPolitik
 
Pkn bab 1 fi xedited
Pkn bab 1 fi xeditedPkn bab 1 fi xedited
Pkn bab 1 fi xedited
 
Budaya politik
Budaya politikBudaya politik
Budaya politik
 

More from Siti Nur Khotimah (20)

Perkembangan kognitif pada penderita autis
Perkembangan kognitif pada penderita autisPerkembangan kognitif pada penderita autis
Perkembangan kognitif pada penderita autis
 
Alkali alkali tanah
Alkali alkali tanahAlkali alkali tanah
Alkali alkali tanah
 
Kti bindo
Kti bindoKti bindo
Kti bindo
 
Kerajaan kalingga power point
Kerajaan kalingga power pointKerajaan kalingga power point
Kerajaan kalingga power point
 
Presentasi pendidikan kewarganegaraan bru
Presentasi pendidikan kewarganegaraan bruPresentasi pendidikan kewarganegaraan bru
Presentasi pendidikan kewarganegaraan bru
 
Presentasi kaa
Presentasi kaaPresentasi kaa
Presentasi kaa
 
Unit circleandtrigequations
Unit circleandtrigequationsUnit circleandtrigequations
Unit circleandtrigequations
 
Tugas trigonomet ry
Tugas trigonomet ryTugas trigonomet ry
Tugas trigonomet ry
 
Tugas trigonometi
Tugas trigonometiTugas trigonometi
Tugas trigonometi
 
Trigonometry 2
Trigonometry 2Trigonometry 2
Trigonometry 2
 
Trigonometry 2
Trigonometry 2Trigonometry 2
Trigonometry 2
 
Trigonometry
TrigonometryTrigonometry
Trigonometry
 
Trigonometri 4
Trigonometri 4Trigonometri 4
Trigonometri 4
 
Verbe irregulier
Verbe irregulierVerbe irregulier
Verbe irregulier
 
Pluriel
PlurielPluriel
Pluriel
 
Les adjectifs interrogatifs
Les adjectifs interrogatifsLes adjectifs interrogatifs
Les adjectifs interrogatifs
 
Les adjectifs démonstratif
Les adjectifs démonstratifLes adjectifs démonstratif
Les adjectifs démonstratif
 
Futur proche
Futur procheFutur proche
Futur proche
 
Exercices
ExercicesExercices
Exercices
 
Compréhension écrite
Compréhension écriteCompréhension écrite
Compréhension écrite
 

JUDUL

  • 1.
  • 2. Waktu : 6 x 45 Menit (Keseluruhan KD) Standar Kompetensi : 1. Menganalisis budaya politik di Indonesia Kompetensi Dasar : 1.1. Mendeskripsikan pengertian budaya politik. 1.2. Menganalisis tipe-tipe budaya politik yang berkembang dalam masyarakat Indonesia. 1.3. Mendeskripsikan pentingnya sosialisasi pengembangan budaya politik. 1.4. Menampilkan peran serta budaya politik partisipan
  • 3. Waktu : 2 x 45 Menit Standar Kompetensi : Menganalisis Budaya Politik Di Indonesia Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan pengertian budaya politik.
  • 4. (Indikator) Hasil Yang Diharapkan :  Menguraikan pengertian budaya politik secara umum dan menurut para ahli.  Menyimpulkan definisi budaya politik menurut pendapat para ahli  Mendeskripsikan komponen-komponen budaya politik
  • 5. Variabel sistem politik     1. kekuasaan yaitu cara mencapai hal yang diinginkan 2. kepentingan yaitu tujuan-tujuan yang dikejar oleh pelaku/kelompok politik 3. kebijaksanaan yaitu hasil dari interaksi anrata kekuasaan dan kepentingan (dalam bentuk perundang-undangan) 4. budaya politik yaitu orientasi subyektif dari individu terhadap sistem politik
  • 6. Istilah sistem politik=negara • Struktur-struktur politik: • A. suprastruktur politik – Eksekutif – Legislatif – yudikatif B. Infrastruktur politik - LSM - media massa - Parpol - tokoh politik - Kelompok kepentingan/kelompok penekan
  • 7. A. Pengertian Budaya Politik 1. Secara umum Yaitu landasan sistem politik yang memberi jiwa atau warna pada sistem politik atau yang memberi arah pada peran-peran politik yang dilakukan oleh struktur politik 2. Menurut tokoh a. Rusadi Sumintapura Yaitu: pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh anggota dalam suatu sistem politik
  • 8. b. Gabriel A. Almond dan Sidney Verba Yaitu Sikap orientasi warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam bagiannya, dan sikap terhadap peranan warga negara di dalam sistem itu. c. Marbun Yaitu Pandangan politik yang mempengaruhi sikap, orientasi, dan pilihanpolitik seseorang d. Larry Diamond yaitu keyakinan, sikap, nilai, ide-ide, sentimen, dan evaluasi suatu masyarakat tentang sistem politik negeri mereka dan peran masing-masing individu dalam sistem itu
  • 9. e. Mochtar Masoed dan Colin MacAndrews Yaitu Sikap dan orentasi warga suatu negara terhadap kehidupan pemerintahan negara dan politiknya f. Almond dan Powell Yaitu Suatu konsep yang terdiri dari sikap, keyakinan, nilai-nilai, dan keterampilan yang sedang berlaku bagi seluruh anggota masyarakat, termasuk pola kecenderungankecenderungan khusus serta pola-pola kebiasaan yang terdapat pada kelompokkelompok dalam masyarakat
  • 10. B. Komponen-komponen Orientasi Individu terhadap Sistem Politik 1. 2. Orientasi Kognitif yaitu pengetahuan dan keyakinan tentang sistem politik contoh: pengetahuan tentang jalannya sistem politik, simbol dan kebijakan yang mereka ambil. Orientasi Afektif yaitu aspek perasaan atau ikatan emosional seorang individu terhadap sistem politik
  • 11. 3. Orientasi Evaluatif yaitu penilaian moral seseorang terhadap sistem politik (keputusan dan pendapat tentang obyekobyek politik yang secara tipikal melibatkan standar nilai dan kriteria dengan informasi dan perasaan )
  • 12. C. Obyek Orientasi Politik 1. 2. Keterlibatan seseorang terhadap sistem politik secara keseluruhan meliputi: intensitas pengetahuan, ungkapan perasaan yang ditandai oleh apresiasi terhadap sejarah,kekuasaan,karakteristik konstitusi,atau sistem politiknya Keterlibatan seseorang terhadap proses input meliputi: a. Intensitas pengetahuan dan perbuatan tentang proses penyaluran segala tuntutan yang diajukan oleh masyarakat b. pemrakarsa untuk mengkonversikan tuntutan-
  • 13. tuntutan sehingga menjadi kebijakan yang otoritatif c. pengamatan atas parpol, kelompok kepentingan, media massa sebagai sarana penampung berbagai tuntutan 3. Keterlibatan seseorang terhadap proses output meliputi: intensitas pengetahuan dan perbuatan tentang proses aktivitas pemerintah yang berkenaan dengan penerapan atau pemaksaan keputusan-keputusan otoritatif 4. Keterlibatan seseorang terhadap dirinya sendiri meliputi: a. Intensitas pengetahuan dan frekuensi perbuatan seseorang dalam mengambil peranan di dalam negara dengan mempersoalkan apa yang menjadi hak, kekuasaan dan kewajibannya b. Apakah seseorang tersebut dapat memasuki lingkungan orang atau kelompok yang memiliki pengaruh (penguasa) c. Cara untuk meningkatkan pengaruhnya sendiri
  • 14. D. Ciri-ciri Khas Budaya Politik 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Budaya politik menyangkut masalah legitimasi Pengaturan kekuasaan Proses pembuatan kebijakan pemerintah Kegiatan parpol Perilaku aparat negara Gejolak masyarakat terhadap kekuasaan yang memerintah Kegiatan politik, sosial, ekonomi, keagamaan Pengalokasian sumber-sumber kepada masyarakat
  • 15. Dua manfaat jika dapat memahami pengertian budaya politik :   Adanya sikap warga negara terhadap sistem politik yang mempengaruhi tuntutan-tuntutan, tanggapan, dukungan serta orientasinya terhadap sistem politik yang ada; Dapat mengerti dan memahami hubungan antara budaya politik dengan sistem politik atau faktorfaktor apa yang menyebabkan terjadinya pergeseran politik.
  • 16. TUGAS KELOMPOK 1. Bentuk kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 6 atau 7 orang 2. Bacalah dan pahami kembali pengertian budaya politik menurut para tokoh 3. Carilah persamaan dan perbedaan mengenai konsep budaya politik yang di kemukakan para tokoh tersebut 4. Presentasikan di depan kelas di pandu oleh guru
  • 17. Tugas Mandiri 1. Jelaskan pengertian budaya politik menurut Rusadi 2. 3. 4. 5. Sumintapura! Sebut dan jelaskan 3 orientasi individu terhadap sistem politik! Jelaskan alasan pentingnya warga negara memahami budaya politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara! Sebut dan jelaskan 3 objek orientasi politik seseorang! Sebutkan ciri-ciri budaya politik
  • 18. Waktu: 2 X 45 menit Standar Kompetensi: Menganalisis Budaya Politik Di Indonesia Kompetensi dasar : Menganalisis tipe-tipe budaya politik yang berkembang di Indonesia
  • 19. Indikator (Hasil yang diharapkan): 1. Menyebutkan berbagai tipe budaya politik 2. Menguraikan pengertian tipe-tipe budaya politik 3. Menyebutkan ciri-ciri budaya politik yang mewarnai kehidupan politik Indonesia
  • 20. 1. Tipe-tipe Budaya Politik 1. Berdasarkan sikap yang ditunjukkan 2. Berdasarkan sikap terhadap tradisi dan perubahan 3. Berdasarkan Orientasi Politiknya
  • 21. A. BERDASARKAN SIKAP YANG DITUNJUKKAN a. Militan (usaha jahat & menentang) b. Toleransi (berpusat pd masalah)
  • 22. B. BERDASARKAN SIKAP TERHADAP TRADISI DAN PERUBAHAN Budaya Politik yang memiliki Sikap mental absolut Budaya politik yang memiliki Sikap mental akomodatif
  • 23. C. BERDASARKAN ORIENTASI POLITIKNYA Sangat ideal untuk tumbuh suburnya demokrasi Parokial (partisipasi sangat rendah) Subjek/Kaula (relatif maju tp masih pasif) Parisipan (kesadaran sudah tinggi)
  • 24. 2. Sistem Otoriter MODEL KEBUDAYAA N POLITIK 1. Demokratis PraIndustrial 3. Demokratik Industrial Menurut Almond dan Verba , terdapat variasi dlm 3 bentuk budaya politik :  Partisipan-SubyekParokial,  Subyek-partisipanparokial,  Parokial-partisipansubyek.
  • 25. 2. Budaya Politik Indonesia Pandangan tokoh mengenai Budaya politik Indonesia a. Sub budaya politik Indonesia - Herbert Feith - Clifford Geertz b. Budaya politik Indonesia Nazarudin Sjamsuddin c. Ciri dominan budaya politik Indonesia Afan Gaffar
  • 26. TUGAS KELOMPOK 1. 2. 3. 4. 5. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 5-6 orang Bacalah materi tentang tipe budaya politik yang didasarkan pada orientasi politik (sikap, nilai, informasi, dan kecakapan yang dimiliki warga negara) dan budaya politik di Indonesia Carilah ciri-ciri dari budaya politik partisipan, budaya politik subjek, dan budaya politik kaula (buku hal 5-7) Klasifikasikan ciri-ciri budaya politik yang ada di Indonesia menurut pendapat masing-masing tokoh (buku halaman 6-11) Kerjakan dibuku tugasmu dan presentasikan hasil diskusimu di depan kelas OK
  • 27. Tugas mandiri 1. Kerjakan soal berikut ini ke dalam bentuk ringkasan! 2. Berilah judul “ Pentingnya Sosialisasi Politik dalam Pengembangan Budaya Politik” 3. Kerjakan dibuku tugasmu 4. Cermati dan kerjakan soal berikut ini sesuai petunjuk diatas; a. Jelaskan pengertian sosialisasi Politik secara umum! b. Sebut dan jelaskan dua metode penyampaian pesan dalam sosialisasi politik! c. Sebutkan arti pentingnya sosialisasi politik menurut Gabriel A. Almond! d. Sebut dan jelaskan secara singkat enam macam sarana atau agen sosialisasi politik! SEMANGAT YEESSS….
  • 28. TUGAS MANDIRI TAK TERSTRUKTUR Buatlah artikel tentang contoh negara atau daerah yang memiliki karakteristik sesuai dengan tipe-tipe budaya politik yang telah kalian pelajari 2. Identifikasikan daerah/ negara yang kamu pilih dan deskripsikan mengenai kehidupan masyarakatnya sesuai dengan materi budaya politik. Nama daerah/ negara: jumlah penduduk: tipe budaya: deskripsi kehidupan masyarakatnya: 3. Tugas wajib dikumpulkan 2 minggu setelah pertemuan ini 1. OK..LAH.. KLO BEGITU…
  • 29. Waktu : 2 x 45 Menit Standar Kompetensi : Menganalisis Budaya Politik Di Indonesia Kompetensi Dasar : 1.3. Mendeskripsikan pentingnya sosialisasi pengembangan budaya politik. 1.4. Menampilkan peran serta budaya politik partisipan.
  • 30. (Indikator) Hasil Yang Diharapkan : • Menguraikan pengertian sosialisai politik secara umum dan menurut para ahli. • Menganalisis proses sosialisasi politik • Menganalisis sosialisasi politik dalam masyarakat berkembang dan komunitas politik. • Mendeskripsikan pengertian dan konsep partisipasi politik. • Menampilkan praktik dan tingkatan partisipasi politik.
  • 31. Umum Pengertian PENGEMBANGAN BUDAYA POLITIK Pendapat Ahli 1. 2. 3. G.A. Almond Irvin L. Child Denis K., dll Proses Sosialisasi Politik Sosialisasi Politik Dlm Masyarakat Berkembang Sosialisasi Politik Dan Komunikasi Politik Pengertian & Konsep Peran Serta Dalam Budaya Politik Partisipan Praktik Partisipasi Politik Tingkatan Partisipasi Politik
  • 32. 1. Sosialisasi Politik a. Pengertian Sosialisasi politik adalah proses dengan mana individuindividu dapat memperoleh pengetahuan, nilai-nilai, dan sikap-sikap terhadap sistem politik masyarakatnya. Melalui sosialisasi, suatu kebudayaan dapat diwariskan kpd generasi berikutnya. Ada 3 sifat dasar mengapa sosialisasi perlu : a. Manusia tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain. b. ” Secara ekstrim” manusia tidak punya naluri sehingga sebagian besar perilaku untuk kelangsungan hidupnya harus dipelajari. c. Manusia harus belajar mengendalikan hubungan dgn sesamanya, yaitu hidup menurut nilai-nilai dan membi-na peranan bersama.
  • 33. Lanjutan ………………. b. Menurut Para Ahli a. Gabriel A. Almond, Sosialisasi politik menunjukkan pada proses dimana sikap-sikap politik dan polapola tingkah laku politik diperoleh atau dibentuk, dan juga merupakan sarana bagi suatu generasi untuk menyampaikan patokan-patokan politik dan keyakinan-keyakinan politik kepada generasi berikutnya. b. Irvin L. Child, Sosialisasi politik adalah segenap proses dengan mana individu, yang dilahirkan dengan banyak sekali jajaran potensi tingkah laku, dituntut untuk mengembangkan tingkah laku aktualnya yang dibatasi di dalam satu jajaran yang menjadi kebiasaannya dan bisa diterima olehnya sesuai dengan standar-standar dari kelompoknya.
  • 34. Lanjutan ………………. c. Richard E. Dawson dkk., Sosialisasi politik dapat dipandang sebagai suatu pewarisan pengetahuan, nilai-nilai dan pandanganpandangan politik dari orang tua, guru, dan sarana-sarana sosialisasi yang lainnya kepada warga negara baru dan mereka yang menginjak dewasa. d. Denis Kavanagh, Sosialisasi politik merupakan suatu proses dimana seseorang mempelajari dan menumbuhkan pandangannya tentang politik.
  • 35. Lanjutan ………………. Beberapa segi penting sosialisasi politik :  Secara fundamental merupakan proses hasil belajar, belajar dari pengalaman/ pola-pola aksi.  Memberikan indikasi umum hasil belajar tingkah laku individu dan kelompok dalam batas-batas yang luas, dan lebih khusus lagi, berkenaan pengetahuan atau informasi, motif-motif (nilai-nilai) dan sikap-sikap.  Tidak terbatas pada usia anak-anak dan remaja saja (walaupun periode ini paling penting), tetapi berlangsung sepanjang hidup.  Mrp prakondisi yang diperlukan bagi aktivitas sosial, baik secara implisit maupun eksplisit memberikan penjelasan mengenai tingkah laku sosial.
  • 36. c. Proses Sosialisasi Sosialisasi politik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses dengan jalan mana orang belajar tentang politik dan mengembangkan orientasi pada politik. Dalam Proses Sosialisasi Politik, metode yang kerap digunakan adl : Pendidikan Politik dan Indoktrinasi Politik. Keluarga Sarana dalam sosialisasi politik Sekolah Partai Politik
  • 37. d. Sosialisasi Politik Dalam Masyarakat Berkembang Robert Le Vine, berpendapat bahwa sosialisasi politik di negara-negara berkembang cenderung mempunyai relasi lebih dekat pd sistem-­sistem lokal, kesukuan, etnis, dan regional daripada dengan sistem-sistem politik nasional. Masalah terberat yang dihadapi, yaitu adanya berbagai macam kelompok dan tradisi di negara itu. 3 (tiga) faktor masalah penting Pertumbuhan penduduk Pendidikan dan nilai-nilai tradisional Pengaruh urbanisasi
  • 38. e. Sosialisasi Politik Dan Komunikasi Politik Dalam proses sosialisasi politik kaitannya dengan fungsi komunikasi politik, berhubungan dengan struktur-struktur yang terlibat dalam sosialisasi serta gaya sosialisasi itu sendiri. Pada sistem politik masyarakat modern, institusi seperti kelompok sebaya, komuniti, sekolah, kelompok kerja, perkumpulanperkumpulan sukarela, media komunikasi , partai-partai politik dan institusi pemerintah semuanya dapat berperan dalam sosialisasi politik.
  • 39. Lanjutan ………………. Negara maju seperti Amerika, Inggris, Jerman dan sebagainya arus informasi yg dimiliki relatif homogen. Para elite politik pemerintahan mempunyai sumbersumber informasi khusus melalui surat kabar tertentu yang ditujukan pada kelompok kelas/politik tertentu. Masyarakat mempunyai akses ke suatu arus informasi dan media massa sehingga hambatan-hambatan bahasa atau orientasi kultural sangat minim. Masyarakat dapat melakukan kontrol terhadap para elite politik dan sebaliknya kaum elite-pun dapat segera mengetahui tuntutan masyarakat dan konsekuensi dari segala macam tindakan pemerintah.
  • 40. Penugasan Praktik Kewarganegaraan 3 Setelah mempelajari materi-materi tentang : Sosialisasi Pengembangan Politik, lakukan Strategi Pembelajaran dgn Penugasan Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) atau Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis. Langkah-langkah : 1. Bentuk kelompok dengan anggotanya antara 4 – 5 orang. 2. Diberikan “wacana” atau kliping sesuai topik bahasan. 3. Setiap kelompok bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok serta memberi tanggapan terhadap wacana/kliping, dan ditulis pada lembar kertas. 4. Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok. 5. Buatlah kesimpulan bersama. 6. Penutup.
  • 41. 2. Peran Serta Dlm Budaya Politik Partisipan a. Partisipasi Politik Partisipasi Politik adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, seperti memilih pimpinan negara atau upaya-upaya mempengaruhi kebijakan pemerintah. Menurut Myron Weiner, terdapat 5 penyebab timbulnya gerakan ke arah partisipasi politik :  Modernisasi dalam segala bidang kehidupan.  Perubahan-perubahan struktur kelas sosial.  Pengaruh kaum intelektual dan kemunikasi masa modern.  Konflik antar kelompok pemimpin politik.  Keterlibatan pemerintah yg meluas.
  • 42. b. Konsep Partisipasi Politik Dalam ilmu politik, dikenal adanya konsep partisipasi politik untuk memberi gambaran apa dan bagaimana tentang partisipasi politik. Sarjana Konsep Indikator Kevin R. Hardwick Partisipasi politik memberi perhatian • pada cara-cara warga negara berinteraksi dengan pemerintah, • menyampaikan kepentingannya thd pejabat publik agar mampu mewujudkan kepentingankepentingan tsb. Miriam Budiardjo Partisipasi politik mrp kegiatan seseorang/sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, dng jalan memilih pimpinan negara, dan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kebijakan pemerintah. • • Terdapat interaksi antara warga negara dengan pemerintah Mempengaruhi pejabat publik. Berupa kegiatan individu atau kelompok Bertujuan ikut aktif dalam kehidupan politik publik.
  • 43. Lanjutan ………………. Ramlan Surbakti Michael Rush dan Philip Althoft Partisipasi politik ialah keikutsertaan warga negara biasa dalam menentukan segala keputusan menyangkut atau mempengaruhi hidupnya. Partisipasi politik berarti keikutsertaan warga negara biasa (yang tidak mempunyai kewenangan) dalam mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik. • Partisipasi politik adalah keterlibatan individu sampai pada bermacam-macam tingkatan di dalam sistem politik. • • • Keikutsertaan warga negara dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik Dilakukan oleh warga negara biasa Berwujud keterlibatan individu dalam sistem politik Memiliki tingkatantingkatan partisipasi
  • 44. Lanjutan ………………. Menurut Ramlan Surbakti, rambu-rambu konsep partisipasi politik : • Berupa kegiatan atau perilaku luar individu warga negara biasa yang dapat diamati (bukan berupa sikap dan orientasi). • Diarahkan untuk mempengaruhi pemerintah selaku pembuat dan pelaksana keputusan politik. • Kegiatan yang berhasil (efektif) maupun yang gagal mempengaruhi pemerintah termasuk dalam konsep partisipasi politik. • Untuk mempengaruhi pemerintah yang bisa dilakukan secara langsung ataupun secara tidak langsung. • Kegiatan mempengaruh pemerintah bisa dilakukan melalui prosedur wajar (konvensional), non kekerasan (nonviolence), seperti ikut memilih dalam pemilu dan mengajukan petisi, maupun dengan cara-cara diluar prosedur (tak konvensional), dan kekerasan (violence), seperti demonstrasi, pembangkangan halus, huru-hara, dan gerakan politik seperti kudeta & revolusi.
  • 45. Penugasan Praktik Kewarganegaraan 4 Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran, majalah, internet, buletin dan sebagainya, kemudian lakukan hal-hal berikut : 1. Rumuskan kembali bagaimana suatu bangsa secara sosiologis maupun politis dapat terbentuk ! 2. Berikan penjelasan hubungan antara adanya manusia dgn terbentuknya bangsa di dalam suatu negara tertentu ! 3. Berikan penjelasan kembali mengapa unsur konstitutif, merupakan unsur mutlak dalam berdirinya suatu negara ! 4. Berikan sekurang-kurangnya 2 (dua) contoh persamaan dan berbedaan antara warga negara dengan bukan warga negara berdasarkan hak dan kewajibannya ! 5. Identifikasikan kembali dalam bentuk apa sajakah batas suatu negara dengan negara lain !
  • 46. c. Praktik Partisipasi Politik Huntington dan Nelson menemukan 5 bentuk kegiatan utama yang dipraktikan dalam partisipasi politik : Lobbying Pemilihan Mencari Koneksi Praktik Partisipasi Politik Organisasi Tindakan Kekerasan
  • 47. Lanjutan ………………. Milbrarth M.L. Goel mengidentifikasi tujuh bentuk partisipasi politik individual : No Bentuk Partisipasi Keterangan 1. Aphatetic Inactuves Tidak beraktifitas yang partisipatif, tidak pernah memilih. 2. Passive Supporters Memilih secara reguler/teratur, menghadiri parade patriatik, membayar seluruh pajak, “mencintai negara”. 3. Contact Specialist Pejabat penghubung lokal (daerah), propinsi dan nasional dalam masalah-masalah tertentu. 4. Communicators Mengikuti informasi politik, dan mengirim pesan-pesan dukungan dan protes terhadap pemimpin politik. 5. Party and campign workers Bekerja untuk partai politik atau kandidat, bergabung dan mendukung parpol, dan dipilih jadi kandidat partai politik. 6. Community activitis Bekerja dengan orang lain berkaitan dengan masalahlokal, melakukan kontak kpd pejabat berkenan dgn isu-isu sosial. 7. Protesters Bergabung dengan demonstrasi di jalanan, melakukan protes, menolak mematuhi aturan-aturan.
  • 48. d. Tingkatan Partisipasi Politik Aktivis Partisipan Pejabat Partai sepenuh Waktu. Pemimpin partai/kelompok kepentingan Petugas kampanye. Anggota aktif dari partai/kelompok kepentingan dalam proyek-proyek sosial Menghadiri rapat umum anggota partai/ kelompok kepentingan, membicarakan masalah politik, mengikuti perkembangan politik melalui media massa, memberikan suara dalam pemilu Orang-orang yang apolitis
  • 49. Lanjutan ………………. Kriteria tingkatan partisipasi politik menurut Huntington dan Nelson No 1. Tingkatan Partisipasi Kategori Pengamat Keterangan • • 2. Kategori Aktivis • • Praktik Partisipasi, antara lain : menghadiri rapat umum, memberikan suara dalam pemilu, dan usaha meyakinkan orang lain. Intensitas Partisipasi, tingkat hubungan rendah. Praktik Partisipasi, jumlahnya terbatas dan hanya bagi sejumlah kecil orang (terutama elite politik). Kegiatan yang dilakukan, tidak terbatas cara-cara formal-prosedural, akan tetapi dapat juga dengan tindakan kekerasan. Intensitas Partisipasi, memiliki tingkat yang tinggi dan penuh waktu. Mereka memiliki akses yang cukup kuat untuk melakukan hubungan “pribadi” dengan pejabat-pejabat pemerintah, sehingga upaya-upaya untuk mempengaruhi pembuatan kebijakan pemerintah menjadi efektif.
  • 50. Lanjutan ………………. Tingkatan partisipasi politik menurut Huntington dan Nelson, Rush dan Althoff . a. Menduduki jabatan politik atau administratif b. Mencari jabatan politik atau administratif c. Keanggotaan aktif suatu organisasi politik d. Keanggotaan pasif suatu organisasi politik e. Keanggotaan aktif suatu organisasi semu politik ( quasipolitical ) f. Keanggotaan pasif suatu organisasi semu politik ( quasipolitical ) g. Partisipasi dalam rapat umum, demonstrasi, dan sebagainya h. Partisipasi dalam diskusi politik informal minat umum dalam bidang politik i. Voting (pemberian suara)
  • 51. Lanjutan ………………. Tingkatan partisipasi politik, mencerminkan kapasistas partisipan dalam berpartisipasi politik. Semakin tinggi tingkatan yang ditempati, maka semakin tinggi pula tingkatan partisipasi politiknya. Dalam lingkup partisipasi politiknya, jika semakin tinggi maka semakin sedikit (semakin mengerucut pada jumlah tertentu). Voting mrp tingkatan partisipasi politik terendah, yang membedakan satu tingkat di atas orang yang apatis total, sementara di atasnya terdapat orang atau sekelompok orang yang sering terlibat dalam diskusi-diskusi politik informal, yang proporsinya lebih rendah, namun intensitasnya lebih tinggi.
  • 52. Penugasan Praktik Kewarganegaraan 5 Setelah mempelajari materi-materi tentang : Peran Serta Budaya Politik Partisipan, dilanjutkan Penugasan dengan menjawab pertanyaan 1. Berikan ulasan pengertian kembali tentang “Politik Partisipan” sesuai pendapat anda secara umum ! Bagaimana pendapat anda tentang budaya politik partisipan ? ……………………………………………………. 2. Milbarth M.L. Goel mengidentifikasi ada sebanyak 7 (tujuh) bentuk partisipasi politik individual, diantaranya adalah aphatetic inactuves, passive supporters, community activitis, dan lain-lain. Beri penjelasan singkat pada kolom di bawah ini! Passive Supporters Community Activitis ………………………………… .………….………………………..
  • 53. Lanjutan ………………. 3. Berikan tanggapan penjelasan, mengapa sebagai warga negara dirasakan penting untuk memahami “partisipasi politik” dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara! ............................................................................................... .................................................................................................................. ..................... 4. Tuliskan perbedaan dan persamaan mendasar antara tingkatan partisipasi “aktivis” dengan “pengamat” berkaitan dengan aktivitas partisipasi politik di masyarakat di bawah ini ! Persamaan Perbedaan ………………………………… ………………………………... .…………. ……………………….. ………………………………….
  • 54. SOAL ESSAY/URAIAN Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas ! 1. Berikan tanggapan penjelasan yang dimaksud budaya politik dan mengapa budaya politik antara suatu negara dengan negara lain memiliki perbedaan ! 2. Tuliskan, apa sajakah unsur-unsur budaya politik yang menonjol dalam sistem politik di Indonesia ! 3. Jelaskan, bagaimana pengaruh birokrasi terhadap suatu budaya politik di Indonesia ! 4. Jelaskan 4 (empat) tahapan dalam sosialisai politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis ! 5. Jelaskan perbedaan budaya politik partisipan dengan budaya politik toleransi, berikan contoh dari perbedaan tersebut !
  • 55. Lanjutan ………………. 6. Jelaskan dengan memberi alasan bagaimana metode yang kerap diterapkan dalam sosialisasi politik di negara-negara berkembang pada umumnya ! 7. Jelaskan bagaimanakah penggolongan budaya politik ditinjau dari sikap, nilai-nilai, informasi, dan orientasi-orientasi warga negara terhadap kehidupan politik dan pemerintahannya ! 8. Menurut Anda bagaimanakah hubungan sistem politik dengan Budaya Politik di suatu negara, khususnya di Indonesia ? 9. Jelaskan bagaimana pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik ! 10. Jelaskan dengan memberi alasan, mengapa jika pernyataan umum dari salah satu pimpinan partai politik/tokoh masyarakat yang bernada militan, dapat men-ciptakan ketegangan dan menumbuhkan konflik dalam suatu masyarakat luas !
  • 56. STUDI KASUS Sentimen Primordial Salah satu masalah yang seringkali muncul dalam proses pemilihan kepala daerah adalah menguatnya sentimen primordial yang lebih terikat pada persamaan etnis, aliran, ikatan darah dan berbagai bentuk sifat kedaerahan lainnya. Munculnya masalah ini lebih disebabkan karena karakter masyarakat yang ada di daerah juga berbeda-beda, yang ternyata dapat mempengaruhi preferensi (pilihan) politik masyarakat untuk menentukan kepemimpinan daerah. Beberapa variabel seperti latar belakang etnis, status sosial ekonomi, dan agama, dapat menciptakan suatu polarisasi pilihan politik rakyat menjadi apakah itu sifatnya rasional ataukah emosional. Sumber : Andi Haris ; Dosen Sosiologi Politik Unhas http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=2103
  • 57. Tagihan Tugas : 1. Setelah disimak dan baca baik-baik, jelaskan kembali apa yang telah ditulis sesuai dengan persepsi yang ada dibenak anda ! 2. Berikan beberapa penjelasan indikasi tentang munculnya “sentimen primordial” dalam banyak pemilihan kepala daerah ! 3. Jelaskan dengan memberi alasan, mengapa sentimen primordial dapat berpengaruh kuat terhadap preferensi (pilihan) politik rakyat ! 4. Tentukan langkah-langkah nyata dalam upaya mengurangi sentimen primordial guna membangun sistem politik yang sehat di Indonesia ! 5. Berikan usulan konkrit, apa yang harus anda lakukan guna meningkatkan partisipasi politik warga masyarakat : a. Sebagai ketua organisasi pemuda ! b. Sebagai ketua suatu partai politik ! c. Sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah !
  • 58. INQUIRI Carilah referensi dari berbagai sumber untuk mengkaji ulang tentang rumusan dan penerapan sistem politik demokrasi Pancasila (berikut gambar-gambar pendukungnya) yang berkaitan dengan tata cara pengambilan keputusan ! 1. Pahami kembali tentang rumusan “Sosialisasi Politik”, dan buatlah skenario (simulasi atau role play) wujud implementasinya di sekolah dan masyarakat ! 2. Carilah topik-topik dari berbagai sumber (mass media cetak atau elektronik) sekitar pelaksanaan sosialisasi politik (teknis pelaksanaan), 3. Kemudian lakukan demonstrasi dalam bentuk simulasi atau role play di dalam kelas !