SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  50
Télécharger pour lire hors ligne
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
1
LAPORAN PRAKTIKUM
Nama/NPM : Nila Ulya/1206258452
Fak/Progam Studi : MIPA/Fisika
Group : B6
Kawan Kerja :
1. Hesni Adila Shabrany
2. Adirtya Kritianto
3. Rika Anggreini H.
4. Asriza
5. Husein Abdullah
6. Alvia Sindi
7. Edo Guruh Prayogo
No dan Nama Percobaan : OR01 dan Pengukuran Panjang Gelombang Laser
Minggu Percobaan : Pekan 1
Tanggal Percobaan : Senin, 16 September 2013
Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar
(UPP-IPD)
Universitas Indonesia
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
2
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
I. Tujuan
Mengukur panjang gelombang sinar laser dengan menggunakan kisi difraksi
II. Alat
1. Piranti laser dan catu daya
2. Piranti pemilih otomatis kisi difraksi (50 slit/ 1mm)
3. Piranti scaner beserta detektor fotodioda
4. Camcorder
5. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis
III. Teori
Di dalam suatu medium yang sama, gelombang merambat lurus. Oleh
karena itu, gelombang lurus akan merambat ke seluruh medium dalam bentuk
gelombang lurus juga. Hal ini tidak berlaku bila pada medium diberi
penghalang atau rintangan berupa celah. Untuk ukuran celah yang tepat,
gelombang yang datang dapat melentur setelah melalui celah tersebut.
Lenturan gelombang yang disebabkan oleh adanya penghalang berupa celah
dinamakan difraksi gelombang.
Jika penghalang celah yang diberikan oleh lebar, maka difraksi tidak
begitu jelas terlihat. Muka gelombang yang melalui celah hanya melentur di
bagian tepi celah, seperti ditunjukkan pada gambar 1.23. Jika penghalang
celah sempit, yaitu berukuran dekat dengan orde panjang gelombang, maka
difraksi gelombang sangat jelas. Celah bertindak sebagai sumber gelombang
berupa titik, dan muka gelombang yang melalui celah dipancarkan berbentuk
lingkaran-lingkaran dengan celah tersebut sebagai pusatnya seperti
ditunjukkan pada gambar 1.22.
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
3
Gambar 1.22 Pada celah lebar, hanya muka
gelombang pada tepi celah saja melengkung
Gambar 1.23 Pada celah sempit, difraksi
gelombang tampak jelas.
Kisi difraksi atau dapat pula disebut kisi interferensi terdiri dari
banyak kisi paralel yang dapat mentransmisikan berkas cahaya melewati kisi-
kisinya. Kisi seperti ini disebut pula sebagai kisi transmisi. Jika kisi difraksi
disinari dengan berkas cahaya paralel maka sinar-sinar yang ditransmisikan
oleh kisi dapat berinteferensi. Sinar-sinar yang tidak mengalami deviasi ( θ =
0º) berinterferensi konstruktif menghasilkan berkas yang tajam
(maksimum/puncak) pada pusat layar. Interferensi konstruktif juga terjadi
pada sudut θ ketika sinar-sinar mempunyai selisih panjang lintasan Δl = mλ,
dimana m merupakan bilangan bulat. Kisi umumnya mempunyai goresan
mencapai 5000 goresan per centimeter. Sehingga jarak antara dua celah
sangat kecil yaitu sekitar d = 1/5000 = 20000 A. Jadi jika jarak antar kisi
adalah d (Gbr.1.) maka Δl = d sin θ, sehingga:
(1)
dengan m = 1, 2, 3, ...
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
4
Gambar.1. Diagram difraksi pada kisi difraksi
Jika muka gelombang bidang tiba pada suatu celah sempit (lebarnya
lebih kecil dari panjang gelombang), maka gelombang ini akan mengalami
lenturan sehingga terjadi gelombang-gelombang setengah lingkaran yang
melebar di belakang celah tersebut. Peristiwa ini dikenal dengan difraksi.
Difraksi merupakan pembelokan cahaya disekitar suatu penghalang
/suatu celah.
Pola distribusi cahaya oleh kisi
Jika suatu kisi transmisi disinari dari belakang, tiap celah bertindak
sebagai suatu sumber cahaya koheren. Pola cahaya yang diamati pada layar
dihasilkan dari kombinasi efek interferensi dan difraksi. Tiap celah
menghasilkan difraksi, dan berkas difraksi ini berinterferensi dengan yang
lain untuk menghasilkan pola akhir. Kita telah melihat pola dari efek
kombinasi ini untuk kasus 2 celah:
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
5
Perhatikan bagaimana pola difraksi bertindak sebagai suatu “envelop” dan
mengontrol intensitas interferensi maksimum secara teratur.
Pengaruh memperbesar jumlah celah
Diagram menunjukkan pola interferensi yang dibungkus oleh pita
interferensi pusat untuk setiap kasus. Jarak celah sama untuk 5 kasus tersebut.
Hal yang penting adalah:
 Posisi angular dari maksimum utama (primary maxima) untuk N yang
berbeda adalah sama.
 Jumlah maksimum sekunder antara dua maksimum primer meningkat dengan
N dan sama dengan N-2.
 Intensitas maksimum sekunder melemah dibandingkan maksimum primer.
 Lebar maksimum primer berkurang dengan naiknya N
Kondisi untuk maksimum primer dari kisi
Kondisi interferensi konstruksi kisi merupakan beda jalan antara sinar
dari pengatur celah besarnya sama dengan satu panjang gelombang  dari
beberapa integral perkalian  :
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
6
d sinmm = 0, 1, 2, 3 .
Maximum pada = 0 (m = 0) disebut maksimum orde-0 (zero-order
maximum). Maximum pada jarak sudut dengan d·sin= ( m = 1) disebut
maksimum orde pertama. Maksimum orde ke m adalah jarak sudut m
dengan d·sinm = m.
Kondisi minimum untuk kisi
Kisi difraksi yang mempunyai N celah, terdapat N-2 maksimum kedua
dan N-1 minimum antara dua maksimun yang diatur. Kondisi minimum
diperoleh ketika jumlah fasor gelombang cahaya dari N celah = 0, dengan :
m = 1, 2, 3, . . . .
n = 1, 2, 3, . . . . , N – 1
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
7
IV. Cara Kerja
1. Memasang Kisi dengan sempurna
2. Menghidupkan Power Supply
3. Menghidupkan Scanning Intensitas untuk mendapatkan pola difraksi
4. Mencatat data yang telah didapat
V. Data Percobaan
No. Posisi (mm)/x Intensitas/y xy
1 0 0.27 0
2 0.44 0.27 0,0308
3 0.88 0.28 0,0528
4 1.32 0.27 0,0924
5 1.76 0.28 0,1232
6 2.2 0.28 0,154
7 2.64 0.27 0,2112
8 3.08 0.28 0,1848
9 3.52 0.28 0,2464
10 3.96 0.28 0,3168
11 4.4 0.29 0,264
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
8
12 4.84 0.29 0,3872
13 5.28 0.28 0,4224
14 5.72 0.3 0,4004
15 6.16 0.28 0,5544
16 6.6 0.29 0,528
17 7.04 0.3 0,5632
18 7.48 0.29 0,6732
19 7.92 0.31 0,6336
20 8.36 0.32 0,6688
21 8.8 0.34 1,056
22 9.24 0.38 1,1088
23 9.68 0.37 1,6456
24 10.12 0.37 1,8216
25 10.56 0.36 1,7952
26 11 0.33 1,76
27 11.44 0.31 1,6016
28 11.88 0.3 1,3068
29 12.32 0.28 1,1088
30 12.76 0.29 0,8932
31 13.2 0.29 1,056
32 13.64 0.28 1,2276
33 14.08 0.28 0,9856
34 14.52 0.28 1,1616
35 14.96 0.27 1,0472
36 15.4 0.28 0,924
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
9
37 15.84 0.27 1,2672
38 16.28 0.27 1,1396
39 16.72 0.28 1,1704
40 17.16 0.27 1,3728
41 17.6 0.28 1,056
42 18.04 0.28 1,2628
43 18.48 0.27 1,2936
44 18.92 0.28 1,1352
45 19.36 0.28 1,3552
46 19.8 0.27 1,386
47 20.24 0.28 1,2144
48 20.68 0.27 1,6544
49 21.12 0.28 1,4784
50 21.56 0.28 1,5092
51 22 0.27 1,76
52 22.44 0.28 1,3464
53 22.88 0.28 1,6016
54 23.32 0.27 1,6324
55 23.76 0.28 1,4256
56 24.2 0.28 1,694
57 24.64 0.27 1,7248
58 25.08 0.28 1,5048
59 25.52 0.28 2,0416
60 25.96 0.28 1,8172
61 26.4 0.28 1,848
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
10
62 26.84 0.27 2,1472
63 27.28 0.28 1,6368
64 27.72 0.28 1,9404
65 28.16 0.27 1,9712
66 28.6 0.28 1,716
67 29.04 0.28 2,0328
68 29.48 0.27 2,0636
69 29.92 0.28 1,7952
70 30.36 0.28 2,4288
71 30.8 0.28 2,156
72 31.24 0.28 2,1868
73 31.68 0.27 2,5344
74 32.12 0.28 1,9272
75 32.56 0.28 2,2792
76 33 0.27 2,31
77 33.44 0.28 2,0064
78 33.88 0.28 2,3716
79 34.32 0.27 2,4024
80 34.76 0.28 2,0856
81 35.2 0.28 2,816
82 35.64 0.27 2,4948
83 36.08 0.28 2,5256
84 36.52 0.27 2,9216
85 36.96 0.28 2,2176
86 37.4 0.28 2,618
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
11
87 37.84 0.27 2,6488
88 38.28 0.28 2,2968
89 38.72 0.28 2,7104
90 39.16 0.27 2,7412
91 39.6 0.28 2,772
92 40.04 0.28 3,2032
93 40.48 0.28 2,8336
94 40.92 0.29 2,8644
95 41.36 0.27 3,3088
96 41.8 0.28 2,508
97 42.24 0.28 2,9568
98 42.68 0.27 2,9876
99 43.12 0.28 2,5872
100 43.56 0.28 3,4848
101 44 0.28 3,08
102 44.44 0.28 3,1108
103 44.88 0.28 3,5904
104 45.32 0.28 3,1724
105 45.76 0.29 3,2032
106 46.2 0.28 3,696
107 46.64 0.3 3,2648
108 47.08 0.33 4,2372
109 47.52 0.4 4,752
110 47.96 0.37 5,7552
111 48.4 0.45 8,712
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
12
112 48.84 0.45 12,21
113 49.28 0.44 12,8128
114 49.72 0.49 12,43
115 50.16 0.68 14,0448
116 50.6 1.47 20,746
117 51.04 3.1 30,624
118 51.48 4.35 109,1376
119 51.92 4.97 209,7568
120 52.36 4.97 259,7056
121 52.8 4.97 261,888
122 53.24 4.97 264,0704
123 53.68 4.1 266,2528
124 54.12 2.24 268,4352
125 54.56 0.75 133,672
126 55 0.57 30,8
127 55.44 0.45 19,404
128 55.88 0.43 15,0876
129 56.32 0.41 12,9536
130 56.76 0.36 11,9196
131 57.2 0.33 9,152
132 57.64 0.31 7,4932
133 58.08 0.3 6,3888
134 58.52 0.28 4,6816
135 58.96 0.29 4,7168
136 59.4 0.29 5,346
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
13
137 59.84 0.28 4,1888
138 60.28 0.29 4,8224
139 60.72 0.28 4,8576
140 61.16 0.28 3,6696
141 61.6 0.29 4,928
142 62.04 0.28 4,3428
143 62.48 0.28 3,7488
144 62.92 0.28 5,0336
145 63.36 0.27 4,4352
146 63.8 0.28 4,466
147 64.24 0.28 5,1392
148 64.68 0.28 3,8808
149 65.12 0.29 4,5584
150 65.56 0.28 5,2448
151 66 0.28 3,96
152 66.44 0.29 4,6508
153 66.88 0.28 4,6816
154 67.32 0.28 4,0392
155 67.76 0.28 5,4208
156 68.2 0.27 4,774
157 68.64 0.28 4,8048
158 69.08 0.29 5,5264
159 69.52 0.28 4,1712
160 69.96 0.29 4,8972
161 70.4 0.28 5,632
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
14
162 70.84 0.28 4,2504
163 71.28 0.29 5,7024
164 71.72 0.28 5,0204
165 72.16 0.28 4,3296
166 72.6 0.29 5,808
167 73.04 0.27 5,1128
168 73.48 0.28 5,1436
169 73.92 0.28 5,9136
170 74.36 0.27 4,4616
171 74.8 0.28 5,236
172 75.24 0.28 5,2668
173 75.68 0.27 4,5408
174 76.12 0.29 5,3284
175 76.56 0.28 5,3592
176 77 0.28 5,39
177 77.44 0.29 6,1952
178 77.88 0.28 5,4516
179 78.32 0.28 5,4824
180 78.76 0.29 6,3008
181 79.2 0.28 4,752
182 79.64 0.29 5,5748
183 80.08 0.28 5,6056
184 80.52 0.28 4,8312
185 80.96 0.29 6,4768
186 81.4 0.28 5,698
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
15
187 81.84 0.28 5,7288
188 82.28 0.29 6,5824
189 82.72 0.28 5,7904
190 83.16 0.29 5,8212
191 83.6 0.29 6,688
192 84.04 0.28 5,8828
193 84.48 0.29 6,7584
194 84.92 0.29 6,7936
195 85.36 0.28 5,9752
196 85.8 0.29 6,864
197 86.24 0.29 6,8992
198 86.68 0.29 6,0676
199 87.12 0.3 7,8408
200 87.56 0.29 6,1292
201 88 0.3 7,04
202 88.44 0.32 7,9596
203 88.88 0.35 7,1104
204 89.32 0.44 9,8252
205 89.76 0.65 13,464
206 90.2 0.71 24,354
207 90.64 1.05 41,6944
208 91.08 0.96 63,756
209 91.52 1.05 60,4032
210 91.96 1.19 70,8092
211 92.4 2.01 64,68
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
16
212 92.84 4.97 84,4844
213 93.28 4.97 166,9712
214 93.72 4.97 464,8512
215 94.16 4.97 467,0336
216 94.6 4.97 469,216
217 95.04 4.97 471,3984
218 95.48 4.97 473,5808
219 95.92 4.97 475,7632
220 96.36 4.97 476,982
221 96.8 1.87 480,128
222 97.24 1.16 148,7772
223 97.68 0.85 68,376
224 98.12 0.9 57,8908
225 98.56 0.87 65,0496
226 99 0.61 65,34
227 99.44 0.48 38,7816
228 99.88 0.39 26,9676
229 100.32 0.32 18,0576
230 100.76 0.31 10,076
231 101.2 0.3 9,108
232 101.64 0.31 10,164
233 102.08 0.29 8,1664
234 102.52 0.29 8,2016
235 102.96 0.3 9,2664
236 103.4 0.28 7,238
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
17
237 103.84 0.29 8,3072
238 104.28 0.29 8,3424
239 104.72 0.28 7,3304
240 105.16 0.29 8,4128
241 105.6 0.29 7,392
242 106.04 0.28 7,4228
243 106.48 0.3 8,5184
244 106.92 0.29 7,4844
245 107.36 0.28 8,5888
246 107.8 0.29 8,624
247 108.24 0.28 6,4944
248 108.68 0.28 8,6944
249 109.12 0.29 7,6384
250 109.56 0.28 6,5736
251 110 0.29 8,8
252 110.44 0.29 7,7308
253 110.88 0.28 7,7616
254 111.32 0.29 8,9056
255 111.76 0.29 7,8232
256 112.2 0.28 8,976
257 112.64 0.29 9,0112
258 113.08 0.28 7,9156
259 113.52 0.29 9,0816
260 113.96 0.29 9,1168
261 114.4 0.28 8,008
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
18
262 114.84 0.29 9,1872
263 115.28 0.29 8,0696
264 115.72 0.28 8,1004
265 116.16 0.29 9,2928
266 116.6 0.29 8,162
267 117.04 0.29 9,3632
268 117.48 0.29 9,3984
269 117.92 0.28 8,2544
270 118.36 0.29 9,4688
271 118.8 0.3 8,316
272 119.24 0.28 8,3468
273 119.68 0.29 9,5744
274 120.12 0.29 8,4084
275 120.56 0.28 8,4392
276 121 0.29 10,89
277 121.44 0.29 8,5008
278 121.88 0.29 9,7504
279 122.32 0.3 9,7856
280 122.76 0.29 8,5932
281 123.2 0.29 9,856
282 123.64 0.3 9,8912
283 124.08 0.29 9,9264
284 124.52 0.3 11,2068
285 124.96 0.3 9,9968
286 125.4 0.29 11,286
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
19
287 125.84 0.3 11,3256
288 126.28 0.3 8,8396
289 126.72 0.29 11,4048
290 127.16 0.3 11,4444
291 127.6 0.3 10,208
292 128.04 0.3 11,5236
293 128.48 0.31 11,5632
294 128.92 0.3 11,6028
295 129.36 0.32 12,936
296 129.8 0.33 11,682
297 130.24 0.33 13,024
298 130.68 0.39 15,6816
299 131.12 0.54 17,0456
300 131.56 0.88 30,2588
301 132 0.98 95,04
302 132.44 1.62 121,8448
303 132.88 1.58 215,2656
304 133.32 1.67 235,9764
305 133.76 1.82 252,8064
306 134.2 2.72 216,062
307 134.64 4.97 228,888
308 135.08 4.97 491,6912
309 135.52 4.97 670,824
310 135.96 4.97 673,002
311 136.4 4.97 676,544
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
20
312 136.84 4.97 678,7264
313 137.28 4.97 680,9088
314 137.72 4.97 683,0912
315 138.16 4.97 685,2736
316 138.6 3.38 686,07
317 139.04 1.7 287,8128
318 139.48 1.58 170,1656
319 139.92 1.52 216,876
320 140.36 1.67 262,4732
321 140.8 1.13 244,992
322 141.24 0.69 149,7144
323 141.68 0.55 77,924
324 142.12 0.35 48,3208
325 142.56 0.32 18,5328
326 143 0.33 15,73
327 143.44 0.31 15,7784
328 143.88 0.31 15,8268
329 144.32 0.32 12,9888
330 144.76 0.3 14,476
331 145.2 0.31 14,52
332 145.64 0.31 13,1076
333 146.08 0.3 14,608
334 146.52 0.31 13,1868
335 146.96 0.31 11,7568
336 147.4 0.3 14,74
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
21
337 147.84 0.31 13,3056
338 148.28 0.3 13,3452
339 148.72 0.3 14,872
340 149.16 0.32 13,4244
341 149.6 0.3 14,96
342 150.04 0.3 15,004
343 150.48 0.3 12,0384
344 150.92 0.29 13,5828
345 151.36 0.3 13,6224
346 151.8 0.3 12,144
347 152.24 0.3 13,7016
348 152.68 0.3 12,2144
349 153.12 0.3 12,2496
350 153.56 0.3 13,8204
351 154 0.3 10,78
352 154.44 0.29 13,8996
353 154.88 0.3 13,9392
354 155.32 0.3 10,8724
355 155.76 0.29 14,0184
356 156.2 0.3 12,496
357 156.64 0.3 12,5312
358 157.08 0.3 14,1372
359 157.52 0.31 12,6016
360 157.96 0.3 12,6368
361 158.4 0.3 14,256
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
22
362 158.84 0.31 12,7072
363 159.28 0.3 14,3352
364 159.72 0.31 14,3748
365 160.16 0.31 12,8128
366 160.6 0.3 16,06
367 161.04 0.31 14,4936
368 161.48 0.31 14,5332
369 161.92 0.31 16,192
370 162.36 0.32 14,6124
371 162.8 0.32 16,28
372 163.24 0.32 17,9564
373 163.68 0.33 16,368
374 164.12 0.32 18,0532
375 164.56 0.34 19,7472
376 165 0.36 18,15
377 165.44 0.38 21,5072
378 165.88 0.42 23,2232
379 166.32 0.47 31,6008
380 166.76 0.49 45,0252
381 167.2 0.46 45,144
382 167.64 0.44 40,2336
383 168.08 0.45 36,9776
384 168.52 0.47 37,0744
385 168.96 0.48 43,9296
386 169.4 0.5 45,738
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
23
387 169.84 0.53 45,8568
388 170.28 0.56 52,7868
389 170.72 0.63 58,0448
390 171.16 0.71 61,6176
391 171.6 0.79 77,22
392 172.04 1 87,7404
393 172.48 1.93 103,488
394 172.92 4.18 155,628
395 173.36 4.97 416,064
396 173.8 4.97 862,048
397 174.24 4.97 864,2304
398 174.68 4.97 866,4128
399 175.12 4.96 868,5952
400 175.56 4.96 870,7776
401 176 4.95 871,2
402 176.44 4.95 873,378
403 176.88 4.94 872,0184
404 177.32 4.94 874,1876
405 177.76 4.95 876,3568
406 178.2 4.95 880,308
407 178.64 4.95 882,4816
408 179.08 4.94 884,6552
409 179.52 4.95 886,8288
410 179.96 4.95 887,2028
411 180.4 4.95 889,372
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
24
412 180.84 4.96 893,3496
413 181.28 4.97 899,1488
414 181.72 4.97 901,3312
415 182.16 4.97 903,5136
416 182.6 4.97 905,696
417 183.04 4.96 907,8784
418 183.48 2.83 910,0608
419 183.92 0.91 399,1064
420 184.36 0.69 112,4596
421 184.8 0.65 86,856
422 185.24 0.62 77,8008
423 185.68 0.57 64,988
424 186.12 0.55 63,2808
425 186.56 0.56 61,5648
426 187 0.56 69,19
427 187.44 0.54 69,3528
428 187.88 0.52 62,0004
429 188.32 0.46 56,496
430 188.76 0.43 47,19
431 189.2 0.43 39,732
432 189.64 0.42 41,7208
433 190.08 0.45 36,1152
434 190.52 0.46 40,0092
435 190.96 0.44 51,5592
436 191.4 0.46 51,678
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
25
437 191.84 0.35 46,0416
438 192.28 0.31 23,0736
439 192.72 0.32 17,3448
440 193.16 0.31 19,316
441 193.6 0.31 17,424
442 194.04 0.31 17,4636
443 194.48 0.3 19,448
444 194.92 0.3 15,5936
445 195.36 0.31 17,5824
446 195.8 0.29 17,622
447 196.24 0.3 15,6992
448 196.68 0.3 17,7012
449 197.12 0.3 17,7408
450 197.56 0.3 15,8048
451 198 0.29 17,82
452 198.44 0.29 15,8752
453 198.88 0.3 15,9104
454 199.32 0.29 17,9388
455 199.76 0.29 13,9832
456 200.2 0.3 16,016
457 200.64 0.29 18,0576
458 201.08 0.3 14,0756
459 201.52 0.3 18,1368
460 201.96 0.29 16,1568
461 202.4 0.3 16,192
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
26
462 202.84 0.3 18,2556
463 203.28 0.29 16,2624
464 203.72 0.3 16,2976
465 204.16 0.29 18,3744
466 204.6 0.3 14,322
467 205.04 0.31 16,4032
468 205.48 0.29 18,4932
469 205.92 0.3 14,4144
470 206.36 0.3 18,5724
471 206.8 0.29 18,612
472 207.24 0.3 16,5792
473 207.68 0.3 18,6912
474 208.12 0.3 16,6496
475 208.56 0.31 18,7704
476 209 0.3 20,9
477 209.44 0.31 16,7552
478 209.88 0.31 18,8892
479 210.32 0.3 18,9288
480 210.76 0.31 16,8608
481 211.2 0.31 21,12
482 211.64 0.3 19,0476
483 212.08 0.32 19,0872
484 212.52 0.32 23,3772
485 212.96 0.32 21,296
486 213.4 0.34 23,474
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
27
487 213.84 0.36 27,7992
488 214.28 0.44 23,5708
489 214.72 0.63 36,5024
490 215.16 0.77 60,2448
491 215.6 1.2 116,424
492 216.04 1.32 192,2756
493 216.48 1.54 209,9856
494 216.92 1.99 279,8268
495 217.36 2.74 326,04
496 217.8 4.96 333,234
497 218.24 4.96 759,4752
498 218.68 4.96 1084,653
499 219.12 4.96 1086,835
500 219.56 4.96 1089,018
501 220 4.96 1091,2
502 220.44 4.96 1093,382
503 220.88 4.95 1095,565
504 221.32 4.96 1097,747
505 221.76 4.96 1099,93
506 222.2 1.77 822,14
507 222.64 1.44 298,3376
508 223.08 1.38 274,3884
509 223.52 1.22 263,7536
510 223.96 0.9 203,8036
511 224.4 0.76 148,104
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
28
512 224.84 0.6 137,1524
513 225.28 0.4 81,1008
514 225.72 0.33 40,6296
515 226.16 0.31 24,8776
516 226.6 0.32 22,66
517 227.04 0.31 24,9744
518 227.48 0.3 18,1984
519 227.92 0.31 20,5128
520 228.36 0.31 22,836
521 228.8 0.3 18,304
522 229.24 0.32 22,924
523 229.68 0.3 20,6712
524 230.12 0.3 20,7108
525 230.56 0.3 20,7504
526 231 0.29 18,48
527 231.44 0.3 18,5152
528 231.88 0.3 20,8692
529 232.32 0.3 18,5856
530 232.76 0.3 20,9484
531 233.2 0.3 23,32
532 233.64 0.29 18,6912
533 234.08 0.29 18,7264
534 234.52 0.28 18,7616
535 234.96 0.29 16,4472
536 235.4 0.29 18,832
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
29
537 235.84 0.28 16,5088
538 236.28 0.29 18,9024
539 236.72 0.29 18,9376
540 237.16 0.28 16,6012
541 237.6 0.29 19,008
542 238.04 0.29 19,0432
543 238.48 0.28 16,6936
544 238.92 0.29 19,1136
545 239.36 0.28 16,7552
546 239.8 0.29 16,786
547 240.24 0.29 19,2192
548 240.68 0.28 16,8476
549 241.12 0.29 16,8784
550 241.56 0.29 19,3248
551 242 0.28 14,52
552 242.44 0.29 19,3952
553 242.88 0.29 19,4304
554 243.32 0.28 17,0324
555 243.76 0.29 19,5008
556 244.2 0.29 17,094
557 244.64 0.29 17,1248
558 245.08 0.29 19,6064
559 245.52 0.28 17,1864
560 245.96 0.29 17,2172
561 246.4 0.29 19,712
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
30
562 246.84 0.28 14,8104
563 247.28 0.29 19,7824
564 247.72 0.29 19,8176
565 248.16 0.28 17,3712
566 248.6 0.29 19,888
567 249.04 0.29 17,4328
568 249.48 0.29 17,4636
569 249.92 0.3 19,9936
570 250.36 0.29 17,5252
571 250.8 0.3 20,064
572 251.24 0.3 22,6116
573 251.68 0.29 17,6176
574 252.12 0.3 20,1696
575 252.56 0.29 20,2048
576 253 0.29 17,71
577 253.44 0.3 22,8096
578 253.88 0.3 20,3104
579 254.32 0.3 20,3456
580 254.76 0.31 22,9284
581 255.2 0.31 20,416
582 255.64 0.33 25,564
583 256.08 0.41 28,1688
584 256.52 0.47 35,9128
585 256.96 0.61 64,24
586 257.4 0.81 102,96
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
31
587 257.84 0.91 131,4984
588 258.28 1.18 173,0476
589 258.72 1.34 235,4352
590 259.16 1.73 225,4692
591 259.6 4.42 251,812
592 260.04 4.97 585,09
593 260.48 4.97 1291,981
594 260.92 4.97 1294,163
595 261.36 4.97 1296,346
596 261.8 4.97 1298,528
597 262.24 4.97 1300,71
598 262.68 4.97 1302,893
599 263.12 3.66 1305,075
600 263.56 1.64 801,2224
601 264 0.97 277,2
602 264.44 0.93 198,33
603 264.88 0.9 196,0112
604 265.32 0.79 196,3368
605 265.76 0.61 135,5376
606 266.2 0.6 114,466
607 266.64 0.45 98,6568
608 267.08 0.34 58,7576
609 267.52 0.3 29,4272
610 267.96 0.3 26,796
611 268.4 0.29 21,472
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
32
612 268.84 0.29 21,5072
613 269.28 0.3 24,2352
614 269.72 0.29 18,8804
615 270.16 0.29 21,6128
616 270.6 0.3 21,648
617 271.04 0.29 18,9728
618 271.48 0.3 24,4332
619 271.92 0.3 21,7536
620 272.36 0.29 19,0652
621 272.8 0.29 21,824
622 273.24 0.29 19,1268
623 273.68 0.29 21,8944
624 274.12 0.3 21,9296
625 274.56 0.29 19,2192
626 275 0.29 22
627 275.44 0.29 22,0352
628 275.88 0.28 19,3116
629 276.32 0.29 22,1056
630 276.76 0.29 19,3732
631 277.2 0.28 19,404
632 277.64 0.29 22,2112
633 278.08 0.28 16,6848
634 278.52 0.28 19,4964
635 278.96 0.29 22,3168
636 279.4 0.28 16,764
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
33
637 279.84 0.28 19,5888
638 280.28 0.29 19,6196
639 280.72 0.28 16,8432
640 281.16 0.29 22,4928
641 281.6 0.29 19,712
642 282.04 0.28 19,7428
643 282.48 0.29 22,5984
644 282.92 0.28 16,9752
645 283.36 0.28 19,8352
646 283.8 0.29 19,866
647 284.24 0.28 17,0544
648 284.68 0.28 22,7744
649 285.12 0.29 19,9584
650 285.56 0.28 19,9892
651 286 0.29 22,88
652 286.44 0.29 20,0508
653 286.88 0.28 20,0816
654 287.32 0.29 22,9856
655 287.76 0.28 17,2656
656 288.2 0.28 20,174
657 288.64 0.29 20,2048
658 289.08 0.28 17,3448
659 289.52 0.28 23,1616
660 289.96 0.29 20,2972
661 290.4 0.28 20,328
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
34
662 290.84 0.29 23,2672
663 291.28 0.29 20,3896
664 291.72 0.28 20,4204
665 292.16 0.29 23,3728
666 292.6 0.28 17,556
667 293.04 0.28 23,4432
668 293.48 0.29 20,5436
669 293.92 0.28 20,5744
670 294.36 0.29 23,5488
671 294.8 0.29 20,636
672 295.24 0.28 20,6668
673 295.68 0.29 23,6544
674 296.12 0.29 20,7284
675 296.56 0.29 20,7592
676 297 0.3 23,76
677 297.44 0.3 20,8208
678 297.88 0.31 23,8304
679 298.32 0.34 26,8488
680 298.76 0.35 32,8636
681 299.2 0.39 47,872
682 299.64 0.43 50,9388
683 300.08 0.45 63,0168
684 300.52 0.46 72,1248
685 300.96 0.5 66,2112
686 301.4 0.66 66,308
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
35
687 301.84 0.85 99,6072
688 302.28 0.98 151,14
689 302.72 1.07 196,768
690 303.16 1.12 218,2752
691 303.6 1.02 230,736
692 304.04 0.88 228,03
693 304.48 0.68 188,7776
694 304.92 0.52 131,1156
695 305.36 0.45 88,5544
696 305.8 0.43 61,16
697 306.24 0.41 61,248
698 306.68 0.42 67,4696
699 307.12 0.39 61,424
700 307.56 0.36 55,3608
701 308 0.37 49,28
702 308.44 0.32 40,0972
703 308.88 0.3 33,9768
704 309.32 0.3 24,7456
705 309.76 0.28 21,6832
706 310.2 0.29 24,816
707 310.64 0.29 18,6384
708 311.08 0.28 21,7756
709 311.52 0.29 21,8064
710 311.96 0.29 18,7176
711 312.4 0.28 24,992
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
36
712 312.84 0.29 21,8988
713 313.28 0.28 21,9296
714 313.72 0.29 25,0976
715 314.16 0.29 18,8496
716 314.6 0.28 22,022
717 315.04 0.29 25,2032
718 315.48 0.29 18,9288
719 315.92 0.28 22,1144
720 316.36 0.29 22,1452
721 316.8 0.29 19,008
722 317.24 0.28 25,3792
723 317.68 0.29 22,2376
724 318.12 0.28 22,2684
725 318.56 0.29 25,4848
726 319 0.29 19,14
727 319.44 0.28 22,3608
728 319.88 0.29 25,5904
729 320.32 0.29 19,2192
730 320.76 0.28 22,4532
731 321.2 0.29 22,484
732 321.64 0.28 19,2984
733 322.08 0.28 25,7664
734 322.52 0.29 22,5764
735 322.96 0.28 22,6072
736 323.4 0.29 25,872
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
37
737 323.84 0.29 19,4304
738 324.28 0.28 22,6996
739 324.72 0.29 22,7304
740 325.16 0.29 19,5096
741 325.6 0.28 22,792
742 326.04 0.29 22,8228
743 326.48 0.28 19,5888
744 326.92 0.28 26,1536
745 327.36 0.29 22,9152
746 327.8 0.28 22,946
747 328.24 0.29 26,2592
748 328.68 0.29 19,7208
749 329.12 0.28 23,0384
750 329.56 0.29 23,0692
751 330 0.29 19,8
752 330.44 0.28 26,4352
753 330.88 0.29 23,1616
754 331.32 0.29 19,8792
755 331.76 0.28 26,5408
756 332.2 0.29 19,932
757 332.64 0.28 23,2848
758 333.08 0.29 26,6464
759 333.52 0.29 20,0112
760 333.96 0.28 23,3772
761 334.4 0.29 23,408
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
38
762 334.84 0.29 20,0904
763 335.28 0.28 23,4696
764 335.72 0.29 23,5004
765 336.16 0.29 23,5312
766 336.6 0.28 26,928
767 337.04 0.29 20,2224
768 337.48 0.28 23,6236
769 337.92 0.29 23,6544
770 338.36 0.29 20,3016
771 338.8 0.28 23,716
772 339.24 0.29 23,7468
773 339.68 0.29 20,3808
774 340.12 0.28 27,2096
775 340.56 0.29 23,8392
776 341 0.29 23,87
777 341.44 0.29 27,3152
778 341.88 0.3 23,9316
779 342.32 0.29 27,3856
780 342.76 0.3 27,4208
781 343.2 0.3 24,024
782 343.64 0.29 27,4912
783 344.08 0.3 27,5264
784 344.52 0.3 24,1164
785 344.96 0.29 31,0464
786 345.4 0.3 24,178
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
39
787 345.84 0.3 27,6672
788 346.28 0.29 31,1652
789 346.72 0.3 24,2704
790 347.16 0.29 27,7728
791 347.6 0.29 27,808
792 348.04 0.3 24,3628
793 348.48 0.29 27,8784
794 348.92 0.29 24,4244
795 349.36 0.3 24,4552
796 349.8 0.29 27,984
797 350.24 0.3 24,5168
798 350.68 0.29 24,5476
799 351.12 0.29 28,0896
800 351.56 0.3 21,0936
801 352 0.29 24,64
802 352.44 0.29 24,6708
803 352.88 0.29 21,1728
804 353.32 0.28 24,7324
805 353.76 0.29 24,7632
806 354.2 0.29 24,794
807 354.64 0.29 28,3712
808 355.08 0.3 21,3048
809 355.52 0.29 24,8864
810 355.96 0.29 24,9172
811 356.4 0.3 21,384
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
40
812 356.84 0.29 24,9788
813 357.28 0.29 25,0096
814 357.72 0.3 21,4632
815 358.16 0.28 28,6528
816 358.6 0.29 25,102
817 359.04 0.3 25,1328
Jumlah 448,43 75965,23
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
41
VI. Pengolahan Data
1. Membuat grafik intensitas pola difraksi ( I, pada eksperimen dinyatakan
dalam arus sebagai fungsi dari posisi (x), I vs x ).
Dari percobaan yang dilakukan praktikan secara Rlab, maka dapat
direpresentasikan dalam grafik sebagai berikut:
Grafik hubungan antara posisi dengan intensitas :
Grafik 1. Hubugan posisi dengan intensitas
2. Berdasarkan spektrum yang diperoleh, menentukan letak terang pusat (m =
0), intensitas maksimum orde pertama (m = 1) , orde ke-2, orde ke-3 dst.
Kemudian memberikan bilangan orde pada grafik tersebut untuk setiap
intensitas maksimum pola difraksinya.
Dari data yang telah praktikan peroleh, maka dalam menentukan letak
terang pusat pada orde = 0 menggunakan persamaan:
Dimana :
 Y adalah jarak terang n ke terang pusat
 D adalah jarak antar kisi
 L adalah jarak sumber cahaya
 n adalah orde
 adalah panjang gelombang
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
42
Maka berdasarkan data diatas, letak terang pusat pada m = 0 adalah 176,00.
Sedangkan untuk mengetahui interferensi maksimum bisa menggunakan
persamaan sebagai berikut :
Dimana :
 d adalah jarak antar kisi
 n adalah orde
 adalah panjang gelombang
Sehingga dapat diketahui bahwa nilai interferensi maksimum pada orde 1
adalah 132 dan 220
Sedangkan nilai interferensi maksimum pada orde 2 adalah 94.6 dan 261.8
Serta nilai interferensi maksimum pada orde 3 adalah 52.8 dan 303.6
Jadi jika diinterpretasikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:
Grafik 2. Letak Terang
3. Mengukur jarak antara terang pusat dan intensitas maksimum setiap orde
untuk menentukan sudut difraksi θ tiap-tiap orde. Pada eksperimen ini, jarak
antara kisi difraksi dengan detektor sebesar L = (130 ± 1 ) cm
Maka untuk menentukan jaraknya dapat dicari sebagai berikut:
1. Jarak terang pusat dengan terang orde 1:
Jarak 1 = |posisi terang pusat–posisi terang orde 1|
23 1 0 1 2
3
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
43
= |176-132|= 44 mm
Jarak 2 = |posisi terang pusat–posisi terang orde 1|
= |176-220|= 44 mm
Jarak (Y) = (44+44) / 2= 44 mm
 Sin θ = Y / L
Sin θ = 0.044 / 1,3
θ = 1.89°
 Tan θ = Y / L
Tan θ = 0.044 / 1.3
θ = 1.89°
2. Jarak terang pusat dengan terang orde 2:
Jarak1 = |posisi terang pusat–posisi terang orde 2|
= |176-94.6|= 81.4 mm
Jarak2 = |posisi terang pusat–posisi terang orde 2|
= |176–261.8|= 85.8 mm
Jarak (Y) = (81.4+85.8) / 2= 83.6 mm
 Sin θ = Y / L
Sin θ = 0.0836 / 1.3
θ = 4.8°
 Tan θ = Y / L
Tan θ = 0.0836 / 1.3
θ = 4.8°
3. Jarak terang pusat dengan terang orde 3:
Jarak1 = |posisi terang pusat–posisi terang orde 1|
= |176–52.8|= 123.2 mm
Jarak2 = |posisi terang pusat–posisi terang orde 1|
= |176-303.6|= 127.6 mm
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
44
Jarak (Y) = (123.2 + 127.6) / 2= 125.4 mm
 Sin θ = Y / L
Sin θ = 0,1254 / 1,3
θ = 5,5°
 Tan θ = Y / L
Tan θ = 0,1254 / 1,3
θ = 5.5°
m Sin θ/tan θ
1 0.032
2 0.083
3 0.096
4. Membuat grafik sin θ sebagai fungsi orde difraksi (sin θ vs m) dan
menghitung panjang gelombang (λ) sinar laser berdasarkan gradien garis
yang diperoleh.
Dari data di atas jika direpresentasikan dalam bentuk grafik sin θ adalah
sebagai berikut:
Grafik 3 Sin θ vs m
Untuk menghitung panjang gelombang (λ) sinar laser berdasarkan gradien
garis yang diperoleh sebagai berikut:
y = 0,032x + 0,0063
0
0,02
0,04
0,06
0,08
0,1
0,12
0 1 2 3 4
Sin θ
Linear (Sin θ)
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
45
x Y xy
1 0.032 1 0.001024 0.032
2 0.083 4 0.006889 0.166
3 0.096 9 0.009216 0.288
6 0.211 14 0.162074 0.486
y = mx+c
dimana
m (gradien) = 0.032
d (jarak antar celah) = 0.00002 m
maka,
λ = m x d
= 0.032 x 0.00002
= 640 nm
5. Jika sin θ didekati oleh tan θ, hitunglah λ dengan cara yang sama seperti
pada evaluasi no. 4. Berapa penyimpangan relatif λ hasil pendekatan ini
terhadap perhitungan λ yang diperoleh pada evaluasi no.4.
Dengan cara yang sama no 4 maka didapatkan grafik sebagai berikut:
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
46
Grafik 4 Tan θ vs m
Untuk menghitung panjang gelombang (λ) sinar laser berdasarkan gradien
garis yang diperoleh sebagai berikut:
x y xy
1 0.032 1 0.001024 0.032
2 0.083 4 0.006889 0.166
3 0.096 9 0.009216 0.288
6 0.211 14 0.162074 0.486
y = mx+c
dimana
m (gradien) = 0.032
d (jarak antar celah) = 0.00002 m
maka,
λ = m x d
= 0.032 x 0.00002
= 640 nm
y = 0,032x + 0,0063
0
0,02
0,04
0,06
0,08
0,1
0,12
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5
Tan θ
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
47
VII. Analisis
Pada praktikum kali ini, praktikan melakukan praktikum dengan metode R-
lab (remote laboratory) mengenai pengukuran panjang gelombang laser
dengan kisi difraksi. Praktikum kali ini bertujuan untuk mengukur panjang
gelombang, menentukan letak terang pusat dan orde difraksi. Dalam
praktikum kali ini, praktikan tidak melukannya di laboratorium seperti
biasanya namun dengan cara online. Hal yang pertama dilakukan adalah
webcam (video) diaktifkan. Hal ini bertujuan agar dapat melihat proses kerja
alat saat berlangsungnya percobaan. Namun sangat disayangkan, video tidak
dapat ditampilkan. Praktikan masih belum mengetahui penyebab video tidak
bisa dibuka. Selanjutnya dilakukan pemasangan kisi sampai sempurna,
menyalakan power supply dan melakukan scanning untuk mendapatkan
pola difraksi. Dalam hal ini, yang akan dimonitor adalah intensitas
berdasarkan posisinya.
Dari hasil praktikum, praktikan memperoleh data sebanyak 817 dengan nilai
posisi dan intensitas yang bervariasi. Percobaan mengukur panjang
gelombang laser ini dilakukan dengan cara menembakkan sinar laser kepada
sebuah kisi difraksi yang terpasang pada sebuah celah yang terletak sejauh
1300 mm atau 1.3 meter dari sumber cahaya laser. Kisi difraksi sendiri yaitu
sebuah benda yang terdiri dari banyak kisi yang dapat melenturkan
gelombang cahaya sehingga membentuk gelombang setengah lingkaran
yang melebar dan membentuk pola gelap terang. Berdasarkan teori diatas,
jika muka gelombang bidang tiba pada suatu celah sempit (lebarnya lebih
kecil dari panjang gelombang), maka gelombang ini akan mengalami
lenturan sehingga terjadi gelombang-gelombang setengah lingkaran yang
melebar di belakang celah tersebut, atau dapat disebut peristiwa difraksi.
Difraksi merupakan pembelokan cahaya di sekitar suatu penghalang atau
suatu celah. Dengan difraksi tersebut, dihasilkan suatu garis yang sangat
terang dan lainya gelap dengan ukuran yang hampir sama (perbedaan sangat
kecil). Hal tersebut sesuai dengan praktikum kali ini. Sehingga praktikan
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
48
bisa mengetahui hasil data percobaan tersebut telah membuktikan teori
diatas. Dan dapat juga dilahat pada grafik 1. Pada grafik tersebut
menunjukkan bahwa hubungan antara posisi dan intensitasnya. Terlihat
pada grafik 1 seperti gelombang yang mempunyai puncak. Pola ini disebut
dengan pola difraksi.
Kemudian praktikan dapat menentukan letak terang dan gelap dengan cara
perhitungan manual dan juga dapat dilihat dari tabel yang praktikan peroleh.
Sehingga dapat direpresentasikan dalam bentuk grafik 2. Dari grafik 2 dapat
dilihat letak suatu puncak yang sangat tinggi yang di identifikasi sebagai
terang pusat dari difraksi sinar laser di atas. Sedangkan, dengan puncak
kecil kiri dan kanannya yang semakin menjauhi terang pusat (terlihat
semakin landai) adalah pola terang pada difraksi tersebut, dan titik
terendahnya adalah pola gelap difraksi. Sehingga, praktikan dapat
menentukan posisi terang dari setiap orde. Sehingga antara grafik dan
perhitungan secara manual memiliki kesamaan letaknya pada masing-
masing orde.
Setelah praktikan menentukan masing-masing orde, dapat dicari jarak pada
tiap orde tersebut dengan menggunakan sudut difraksi. Jarak tersebut
disubstitusikan ke dalam persamaan sin θ = Y / L untuk mendapatkan besar
sudut θ. Menurut prinsip Huygens, tiap bagian celah berlaku sebagai sebuah
gelombang. Dengan demikian, cahaya dari satu bagian celah dapat
berinterferensi dengan cahaya dari bagian lainnya, dan intensitas
resultannya pada layar bergantung pada arah ϴ. Sehingga dapat dilihat
semakin besar ordo maka semakin besar jarak antara dua minimum ordo
Setelah itu praktikan dapat dengan mudah menetukan masing-masing sudut
pada orde tersebut. Karena merupakan celah yang sangat kecil, maka untuk
sudut yang kecil kita dapat melakukan pendekatan sin ϴ ~ tan ϴ. Hal itu
membuat tidak terdapatnya presentasi kesalahan relatif yang terjadi dalam
percobaan.
Jika direpresentasikan dalam bentuk grafik maka diperolehlah grafik 3 dan 4
yang memperlihatkan hubungan antara besar sin θ dan tan θ dengan besar
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
49
orde ke-n (keduanya sama). Pada grafik 3 dan 4 terdapat persamaan linier
antara ordo (n) dan sin θ/tan θ. Yang menunjukkan semakin besar ordo
maka semakin besar jarak antara dua minimum ordo, semakin besar pula sin
θ/tan θ. Hal ini dikarenakan bahwa semakin besar orde maka jarak antar dua
minimum orde akan semakin besar (y) yang mengakibatkan besar sin θ dan
tanθ semakin besar pula (berbanding lurus). Sudut difraksi (θ) untuk sin θ
lebih besar daripada sudut difraksi (θ) tan θ, tetapi perbedaannya tidak
signifikan Dari grafik 3 dan 4 tersebut, praktikan dapat menentukan lebar
celah yang dihasilkan. Besarnya sudut θ mempengaruhi lebar celah yang
dihasilkan. Semakin sempit celah, maka sudut difraksi yang dihasilkan akan
semakin besar begitu pula sebaliknya, jika celah semakin lebar maka sudut
difraksi yang dihasilkan akan mengecil atau bahkan tidak terjadi difraksi.
Selain itu juga, kedua grafik 3 dan 4 memiliki kesamaan bentuk. Hal ini bisa
terjadi karena sudut yang dibentuk adalah sangat kecil sehingga penggunaan
tan θ dan sin θ tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hasilnya. Dari
hasil pengamatan terdapat fakta yang diperoleh yaitu nilai tan θ dan sin θ
sudut yang terbentuk sebanding dengan ordenya
Kemudian untuk mencari panjang gelombang, praktikan menerapkan teori
dengan menggunakan rumus λ = (sin θ / m) d, dimana sin θ / m adalah
gradien yang terbentuk dari grafik sin θ vs m. Kisi umumnya mempunyai
goresan mencapai 5000 goresan per centimeter. Jarak antara dua celah
sangat kecil yaitu sekitar d=1/5000= 0.00002 m. Sehingga λ akan didapat
dengan mengalikan nilai m dengan d. Panjang gelombang ini berlaku untuk
sin θ dan tan θ karena persamaan garis keduanya sama serta grafik 3 dan 4
mempunyai bentuk yang sama juga. Maka nilai panjang gelombang dua
grafik tersebut adalah sama.
Pengukuran Panjang Gelombang Laser
50
VIII. Kesimpulan
 Pada celah sempit, dapat dihasilkan difraksi yaitu pembelokan cahaya di
sekitar suatu penghalang /suatu celah, sehingga dihasilkan pola gelap dan
terang.
 Semakin besar orde ke-n, maka jarak antar dua minimum orde (y) akan
semakin besar sehingga berpengaruh terhadap sin θ dan tan θ yang
semakin besar pula.
 Panjang gelombang bergantung pada pertambahan orde serta sudut
difraksinya.
 Besar sudut θ berbanding lurus dengan nilai orde
 Nilai sin θ sama dengan tan θ untuk θ kecil
Daftar Pustaka
Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall,
NJ, 2000.
Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended
Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.
http://www.phys.itb.ac.id/~khbasar/arsip/FI1201/Interferensidandifraksi.pdf
http://www.authorstream.com/Presentation/Hiza_Anggia-1581726-difraksi-fisika/
http://www.yohanessurya.com/download/penulis/Teknologi_18.pdf
Link R-Lab
http://sitrampil5.ui.ac.id/or01

Contenu connexe

Tendances

Perc. 2 kesetimbangan dan resultan gaya
Perc. 2 kesetimbangan dan resultan gayaPerc. 2 kesetimbangan dan resultan gaya
Perc. 2 kesetimbangan dan resultan gayaSMA Negeri 9 KERINCI
 
Contoh pembacaan spektrum infra merah
Contoh pembacaan spektrum infra merahContoh pembacaan spektrum infra merah
Contoh pembacaan spektrum infra merahIlham Saputra
 
PPT spektrometer
PPT spektrometerPPT spektrometer
PPT spektrometerAris Widodo
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika IntiFKIP UHO
 
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Annis Kenny
 
Fisika Inti
Fisika Inti Fisika Inti
Fisika Inti FKIP UHO
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR VISKOSITAS FLUIDA
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR VISKOSITAS FLUIDALAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR VISKOSITAS FLUIDA
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR VISKOSITAS FLUIDAMUHAMMAD DESAR EKA SYAPUTRA
 
TEORI DASAR PENGUKURAN
TEORI DASAR PENGUKURANTEORI DASAR PENGUKURAN
TEORI DASAR PENGUKURANRafben Andika
 
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaLaporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaSahrul Sindriana
 
laporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaslaporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaswd_amaliah
 
Soal termodinamika serta pembahsan
Soal termodinamika serta pembahsanSoal termodinamika serta pembahsan
Soal termodinamika serta pembahsanrohmatul ifani
 
Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)
Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)
Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)Rezki Amaliah
 

Tendances (20)

Uv vis
Uv visUv vis
Uv vis
 
PERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLERPERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLER
 
Perc. 2 kesetimbangan dan resultan gaya
Perc. 2 kesetimbangan dan resultan gayaPerc. 2 kesetimbangan dan resultan gaya
Perc. 2 kesetimbangan dan resultan gaya
 
Contoh pembacaan spektrum infra merah
Contoh pembacaan spektrum infra merahContoh pembacaan spektrum infra merah
Contoh pembacaan spektrum infra merah
 
Katalis
KatalisKatalis
Katalis
 
XRD
XRDXRD
XRD
 
PPT spektrometer
PPT spektrometerPPT spektrometer
PPT spektrometer
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
 
Fisika Inti
Fisika Inti Fisika Inti
Fisika Inti
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR VISKOSITAS FLUIDA
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR VISKOSITAS FLUIDALAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR VISKOSITAS FLUIDA
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR VISKOSITAS FLUIDA
 
TEORI DASAR PENGUKURAN
TEORI DASAR PENGUKURANTEORI DASAR PENGUKURAN
TEORI DASAR PENGUKURAN
 
Sifat partikel dan gelombang
Sifat partikel dan gelombangSifat partikel dan gelombang
Sifat partikel dan gelombang
 
Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)
 
Osilasi teredam
Osilasi teredamOsilasi teredam
Osilasi teredam
 
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaLaporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
 
laporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaslaporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositas
 
MODUL FISIKA KUANTUM
MODUL FISIKA KUANTUMMODUL FISIKA KUANTUM
MODUL FISIKA KUANTUM
 
Soal termodinamika serta pembahsan
Soal termodinamika serta pembahsanSoal termodinamika serta pembahsan
Soal termodinamika serta pembahsan
 
Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)
Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)
Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)
 

En vedette

Fisika praktikum kisi difraksi
Fisika praktikum kisi difraksiFisika praktikum kisi difraksi
Fisika praktikum kisi difraksiRidho Pasopati
 
Persilangan monohibrid
Persilangan monohibridPersilangan monohibrid
Persilangan monohibriddefiyandini
 
Laporan praktikum genetika, dengan uji khi kuadrat
Laporan praktikum genetika, dengan uji khi kuadratLaporan praktikum genetika, dengan uji khi kuadrat
Laporan praktikum genetika, dengan uji khi kuadratSiti Jamilah
 
Laporan praktikum lr01 nila ulya (1206258452)
Laporan praktikum lr01 nila ulya (1206258452)Laporan praktikum lr01 nila ulya (1206258452)
Laporan praktikum lr01 nila ulya (1206258452)university of Indonesia
 
Laporan fisika ii. kisi difraksi
Laporan fisika ii. kisi difraksiLaporan fisika ii. kisi difraksi
Laporan fisika ii. kisi difraksiTommy Rumba
 
Laporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalLaporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalimat lisnawati
 
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...f' yagami
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...Feri Chandra
 
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaLaporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaGoogle
 
Makalah interferensi dan difraksi
Makalah interferensi dan difraksiMakalah interferensi dan difraksi
Makalah interferensi dan difraksiAnnis Kenny
 
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)Firda Shabrina
 
pengaruh suhu terhadap laju reaksi
pengaruh suhu terhadap laju reaksipengaruh suhu terhadap laju reaksi
pengaruh suhu terhadap laju reaksiPutri Yusril
 
Presentation of Ag (Silver)
Presentation of Ag (Silver)Presentation of Ag (Silver)
Presentation of Ag (Silver)Rania Fardyani
 
Kelompok 4 (gol asam)
Kelompok 4 (gol asam)Kelompok 4 (gol asam)
Kelompok 4 (gol asam)Eunfie
 
Fisika praktikum plan paralel
Fisika praktikum plan paralelFisika praktikum plan paralel
Fisika praktikum plan paralelRidho Pasopati
 
Identifikasi Senyawa Organik
Identifikasi Senyawa OrganikIdentifikasi Senyawa Organik
Identifikasi Senyawa Organikfitriasusilowati
 
Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori)
Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori)Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori)
Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori)Tillapia
 

En vedette (20)

02 bab1
02 bab102 bab1
02 bab1
 
Fisika praktikum kisi difraksi
Fisika praktikum kisi difraksiFisika praktikum kisi difraksi
Fisika praktikum kisi difraksi
 
Persilangan monohibrid
Persilangan monohibridPersilangan monohibrid
Persilangan monohibrid
 
Laporan praktikum genetika, dengan uji khi kuadrat
Laporan praktikum genetika, dengan uji khi kuadratLaporan praktikum genetika, dengan uji khi kuadrat
Laporan praktikum genetika, dengan uji khi kuadrat
 
Laporan praktikum lr01 nila ulya (1206258452)
Laporan praktikum lr01 nila ulya (1206258452)Laporan praktikum lr01 nila ulya (1206258452)
Laporan praktikum lr01 nila ulya (1206258452)
 
Laporan genetika
Laporan genetika Laporan genetika
Laporan genetika
 
Praktkum ii fenol
Praktkum ii fenolPraktkum ii fenol
Praktkum ii fenol
 
Laporan fisika ii. kisi difraksi
Laporan fisika ii. kisi difraksiLaporan fisika ii. kisi difraksi
Laporan fisika ii. kisi difraksi
 
Laporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalLaporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awal
 
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
 
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaLaporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
 
Makalah interferensi dan difraksi
Makalah interferensi dan difraksiMakalah interferensi dan difraksi
Makalah interferensi dan difraksi
 
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
 
pengaruh suhu terhadap laju reaksi
pengaruh suhu terhadap laju reaksipengaruh suhu terhadap laju reaksi
pengaruh suhu terhadap laju reaksi
 
Presentation of Ag (Silver)
Presentation of Ag (Silver)Presentation of Ag (Silver)
Presentation of Ag (Silver)
 
Kelompok 4 (gol asam)
Kelompok 4 (gol asam)Kelompok 4 (gol asam)
Kelompok 4 (gol asam)
 
Fisika praktikum plan paralel
Fisika praktikum plan paralelFisika praktikum plan paralel
Fisika praktikum plan paralel
 
Identifikasi Senyawa Organik
Identifikasi Senyawa OrganikIdentifikasi Senyawa Organik
Identifikasi Senyawa Organik
 
Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori)
Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori)Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori)
Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori)
 

Similaire à Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)

Similaire à Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452) (20)

O3 difraksi
O3 difraksiO3 difraksi
O3 difraksi
 
Format laporan
Format laporanFormat laporan
Format laporan
 
732 1603-1-sm
732 1603-1-sm732 1603-1-sm
732 1603-1-sm
 
Laporan r lab
Laporan r labLaporan r lab
Laporan r lab
 
Kisi difraksi
Kisi difraksiKisi difraksi
Kisi difraksi
 
Spektrometer
SpektrometerSpektrometer
Spektrometer
 
O1 interferometer michelson
O1 interferometer michelsonO1 interferometer michelson
O1 interferometer michelson
 
Kisi difraksi
Kisi difraksiKisi difraksi
Kisi difraksi
 
Modul Listrik Magnet
Modul Listrik Magnet Modul Listrik Magnet
Modul Listrik Magnet
 
Identifikasi spektrometri
Identifikasi spektrometriIdentifikasi spektrometri
Identifikasi spektrometri
 
Modul praktikum gelombang 2013 (1)
Modul praktikum gelombang 2013 (1)Modul praktikum gelombang 2013 (1)
Modul praktikum gelombang 2013 (1)
 
Laporan cincin newton optik
Laporan cincin newton optik Laporan cincin newton optik
Laporan cincin newton optik
 
Master mr.mawie
Master mr.mawieMaster mr.mawie
Master mr.mawie
 
Laporan praktikum spektrometer atom
Laporan praktikum spektrometer atomLaporan praktikum spektrometer atom
Laporan praktikum spektrometer atom
 
97803387 hukum-melde-laporan-muti
97803387 hukum-melde-laporan-muti97803387 hukum-melde-laporan-muti
97803387 hukum-melde-laporan-muti
 
97803387 hukum-melde-laporan-muti
97803387 hukum-melde-laporan-muti97803387 hukum-melde-laporan-muti
97803387 hukum-melde-laporan-muti
 
Laporan Resmi Percobaan Spektrometer
Laporan Resmi Percobaan SpektrometerLaporan Resmi Percobaan Spektrometer
Laporan Resmi Percobaan Spektrometer
 
97803387 hukum-melde-laporan-muti
97803387 hukum-melde-laporan-muti97803387 hukum-melde-laporan-muti
97803387 hukum-melde-laporan-muti
 
97803387 hukum-melde-laporan-muti
97803387 hukum-melde-laporan-muti97803387 hukum-melde-laporan-muti
97803387 hukum-melde-laporan-muti
 
zat padat fatique
zat padat fatiquezat padat fatique
zat padat fatique
 

Dernier

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10maulitaYuliaS
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfsaptari3
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 

Dernier (20)

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 

Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)

  • 1. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 1 LAPORAN PRAKTIKUM Nama/NPM : Nila Ulya/1206258452 Fak/Progam Studi : MIPA/Fisika Group : B6 Kawan Kerja : 1. Hesni Adila Shabrany 2. Adirtya Kritianto 3. Rika Anggreini H. 4. Asriza 5. Husein Abdullah 6. Alvia Sindi 7. Edo Guruh Prayogo No dan Nama Percobaan : OR01 dan Pengukuran Panjang Gelombang Laser Minggu Percobaan : Pekan 1 Tanggal Percobaan : Senin, 16 September 2013 Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar (UPP-IPD) Universitas Indonesia
  • 2. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 2 Pengukuran Panjang Gelombang Laser I. Tujuan Mengukur panjang gelombang sinar laser dengan menggunakan kisi difraksi II. Alat 1. Piranti laser dan catu daya 2. Piranti pemilih otomatis kisi difraksi (50 slit/ 1mm) 3. Piranti scaner beserta detektor fotodioda 4. Camcorder 5. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis III. Teori Di dalam suatu medium yang sama, gelombang merambat lurus. Oleh karena itu, gelombang lurus akan merambat ke seluruh medium dalam bentuk gelombang lurus juga. Hal ini tidak berlaku bila pada medium diberi penghalang atau rintangan berupa celah. Untuk ukuran celah yang tepat, gelombang yang datang dapat melentur setelah melalui celah tersebut. Lenturan gelombang yang disebabkan oleh adanya penghalang berupa celah dinamakan difraksi gelombang. Jika penghalang celah yang diberikan oleh lebar, maka difraksi tidak begitu jelas terlihat. Muka gelombang yang melalui celah hanya melentur di bagian tepi celah, seperti ditunjukkan pada gambar 1.23. Jika penghalang celah sempit, yaitu berukuran dekat dengan orde panjang gelombang, maka difraksi gelombang sangat jelas. Celah bertindak sebagai sumber gelombang berupa titik, dan muka gelombang yang melalui celah dipancarkan berbentuk lingkaran-lingkaran dengan celah tersebut sebagai pusatnya seperti ditunjukkan pada gambar 1.22.
  • 3. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 3 Gambar 1.22 Pada celah lebar, hanya muka gelombang pada tepi celah saja melengkung Gambar 1.23 Pada celah sempit, difraksi gelombang tampak jelas. Kisi difraksi atau dapat pula disebut kisi interferensi terdiri dari banyak kisi paralel yang dapat mentransmisikan berkas cahaya melewati kisi- kisinya. Kisi seperti ini disebut pula sebagai kisi transmisi. Jika kisi difraksi disinari dengan berkas cahaya paralel maka sinar-sinar yang ditransmisikan oleh kisi dapat berinteferensi. Sinar-sinar yang tidak mengalami deviasi ( θ = 0º) berinterferensi konstruktif menghasilkan berkas yang tajam (maksimum/puncak) pada pusat layar. Interferensi konstruktif juga terjadi pada sudut θ ketika sinar-sinar mempunyai selisih panjang lintasan Δl = mλ, dimana m merupakan bilangan bulat. Kisi umumnya mempunyai goresan mencapai 5000 goresan per centimeter. Sehingga jarak antara dua celah sangat kecil yaitu sekitar d = 1/5000 = 20000 A. Jadi jika jarak antar kisi adalah d (Gbr.1.) maka Δl = d sin θ, sehingga: (1) dengan m = 1, 2, 3, ...
  • 4. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 4 Gambar.1. Diagram difraksi pada kisi difraksi Jika muka gelombang bidang tiba pada suatu celah sempit (lebarnya lebih kecil dari panjang gelombang), maka gelombang ini akan mengalami lenturan sehingga terjadi gelombang-gelombang setengah lingkaran yang melebar di belakang celah tersebut. Peristiwa ini dikenal dengan difraksi. Difraksi merupakan pembelokan cahaya disekitar suatu penghalang /suatu celah. Pola distribusi cahaya oleh kisi Jika suatu kisi transmisi disinari dari belakang, tiap celah bertindak sebagai suatu sumber cahaya koheren. Pola cahaya yang diamati pada layar dihasilkan dari kombinasi efek interferensi dan difraksi. Tiap celah menghasilkan difraksi, dan berkas difraksi ini berinterferensi dengan yang lain untuk menghasilkan pola akhir. Kita telah melihat pola dari efek kombinasi ini untuk kasus 2 celah:
  • 5. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 5 Perhatikan bagaimana pola difraksi bertindak sebagai suatu “envelop” dan mengontrol intensitas interferensi maksimum secara teratur. Pengaruh memperbesar jumlah celah Diagram menunjukkan pola interferensi yang dibungkus oleh pita interferensi pusat untuk setiap kasus. Jarak celah sama untuk 5 kasus tersebut. Hal yang penting adalah:  Posisi angular dari maksimum utama (primary maxima) untuk N yang berbeda adalah sama.  Jumlah maksimum sekunder antara dua maksimum primer meningkat dengan N dan sama dengan N-2.  Intensitas maksimum sekunder melemah dibandingkan maksimum primer.  Lebar maksimum primer berkurang dengan naiknya N Kondisi untuk maksimum primer dari kisi Kondisi interferensi konstruksi kisi merupakan beda jalan antara sinar dari pengatur celah besarnya sama dengan satu panjang gelombang  dari beberapa integral perkalian  :
  • 6. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 6 d sinmm = 0, 1, 2, 3 . Maximum pada = 0 (m = 0) disebut maksimum orde-0 (zero-order maximum). Maximum pada jarak sudut dengan d·sin= ( m = 1) disebut maksimum orde pertama. Maksimum orde ke m adalah jarak sudut m dengan d·sinm = m. Kondisi minimum untuk kisi Kisi difraksi yang mempunyai N celah, terdapat N-2 maksimum kedua dan N-1 minimum antara dua maksimun yang diatur. Kondisi minimum diperoleh ketika jumlah fasor gelombang cahaya dari N celah = 0, dengan : m = 1, 2, 3, . . . . n = 1, 2, 3, . . . . , N – 1
  • 7. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 7 IV. Cara Kerja 1. Memasang Kisi dengan sempurna 2. Menghidupkan Power Supply 3. Menghidupkan Scanning Intensitas untuk mendapatkan pola difraksi 4. Mencatat data yang telah didapat V. Data Percobaan No. Posisi (mm)/x Intensitas/y xy 1 0 0.27 0 2 0.44 0.27 0,0308 3 0.88 0.28 0,0528 4 1.32 0.27 0,0924 5 1.76 0.28 0,1232 6 2.2 0.28 0,154 7 2.64 0.27 0,2112 8 3.08 0.28 0,1848 9 3.52 0.28 0,2464 10 3.96 0.28 0,3168 11 4.4 0.29 0,264
  • 8. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 8 12 4.84 0.29 0,3872 13 5.28 0.28 0,4224 14 5.72 0.3 0,4004 15 6.16 0.28 0,5544 16 6.6 0.29 0,528 17 7.04 0.3 0,5632 18 7.48 0.29 0,6732 19 7.92 0.31 0,6336 20 8.36 0.32 0,6688 21 8.8 0.34 1,056 22 9.24 0.38 1,1088 23 9.68 0.37 1,6456 24 10.12 0.37 1,8216 25 10.56 0.36 1,7952 26 11 0.33 1,76 27 11.44 0.31 1,6016 28 11.88 0.3 1,3068 29 12.32 0.28 1,1088 30 12.76 0.29 0,8932 31 13.2 0.29 1,056 32 13.64 0.28 1,2276 33 14.08 0.28 0,9856 34 14.52 0.28 1,1616 35 14.96 0.27 1,0472 36 15.4 0.28 0,924
  • 9. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 9 37 15.84 0.27 1,2672 38 16.28 0.27 1,1396 39 16.72 0.28 1,1704 40 17.16 0.27 1,3728 41 17.6 0.28 1,056 42 18.04 0.28 1,2628 43 18.48 0.27 1,2936 44 18.92 0.28 1,1352 45 19.36 0.28 1,3552 46 19.8 0.27 1,386 47 20.24 0.28 1,2144 48 20.68 0.27 1,6544 49 21.12 0.28 1,4784 50 21.56 0.28 1,5092 51 22 0.27 1,76 52 22.44 0.28 1,3464 53 22.88 0.28 1,6016 54 23.32 0.27 1,6324 55 23.76 0.28 1,4256 56 24.2 0.28 1,694 57 24.64 0.27 1,7248 58 25.08 0.28 1,5048 59 25.52 0.28 2,0416 60 25.96 0.28 1,8172 61 26.4 0.28 1,848
  • 10. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 10 62 26.84 0.27 2,1472 63 27.28 0.28 1,6368 64 27.72 0.28 1,9404 65 28.16 0.27 1,9712 66 28.6 0.28 1,716 67 29.04 0.28 2,0328 68 29.48 0.27 2,0636 69 29.92 0.28 1,7952 70 30.36 0.28 2,4288 71 30.8 0.28 2,156 72 31.24 0.28 2,1868 73 31.68 0.27 2,5344 74 32.12 0.28 1,9272 75 32.56 0.28 2,2792 76 33 0.27 2,31 77 33.44 0.28 2,0064 78 33.88 0.28 2,3716 79 34.32 0.27 2,4024 80 34.76 0.28 2,0856 81 35.2 0.28 2,816 82 35.64 0.27 2,4948 83 36.08 0.28 2,5256 84 36.52 0.27 2,9216 85 36.96 0.28 2,2176 86 37.4 0.28 2,618
  • 11. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 11 87 37.84 0.27 2,6488 88 38.28 0.28 2,2968 89 38.72 0.28 2,7104 90 39.16 0.27 2,7412 91 39.6 0.28 2,772 92 40.04 0.28 3,2032 93 40.48 0.28 2,8336 94 40.92 0.29 2,8644 95 41.36 0.27 3,3088 96 41.8 0.28 2,508 97 42.24 0.28 2,9568 98 42.68 0.27 2,9876 99 43.12 0.28 2,5872 100 43.56 0.28 3,4848 101 44 0.28 3,08 102 44.44 0.28 3,1108 103 44.88 0.28 3,5904 104 45.32 0.28 3,1724 105 45.76 0.29 3,2032 106 46.2 0.28 3,696 107 46.64 0.3 3,2648 108 47.08 0.33 4,2372 109 47.52 0.4 4,752 110 47.96 0.37 5,7552 111 48.4 0.45 8,712
  • 12. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 12 112 48.84 0.45 12,21 113 49.28 0.44 12,8128 114 49.72 0.49 12,43 115 50.16 0.68 14,0448 116 50.6 1.47 20,746 117 51.04 3.1 30,624 118 51.48 4.35 109,1376 119 51.92 4.97 209,7568 120 52.36 4.97 259,7056 121 52.8 4.97 261,888 122 53.24 4.97 264,0704 123 53.68 4.1 266,2528 124 54.12 2.24 268,4352 125 54.56 0.75 133,672 126 55 0.57 30,8 127 55.44 0.45 19,404 128 55.88 0.43 15,0876 129 56.32 0.41 12,9536 130 56.76 0.36 11,9196 131 57.2 0.33 9,152 132 57.64 0.31 7,4932 133 58.08 0.3 6,3888 134 58.52 0.28 4,6816 135 58.96 0.29 4,7168 136 59.4 0.29 5,346
  • 13. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 13 137 59.84 0.28 4,1888 138 60.28 0.29 4,8224 139 60.72 0.28 4,8576 140 61.16 0.28 3,6696 141 61.6 0.29 4,928 142 62.04 0.28 4,3428 143 62.48 0.28 3,7488 144 62.92 0.28 5,0336 145 63.36 0.27 4,4352 146 63.8 0.28 4,466 147 64.24 0.28 5,1392 148 64.68 0.28 3,8808 149 65.12 0.29 4,5584 150 65.56 0.28 5,2448 151 66 0.28 3,96 152 66.44 0.29 4,6508 153 66.88 0.28 4,6816 154 67.32 0.28 4,0392 155 67.76 0.28 5,4208 156 68.2 0.27 4,774 157 68.64 0.28 4,8048 158 69.08 0.29 5,5264 159 69.52 0.28 4,1712 160 69.96 0.29 4,8972 161 70.4 0.28 5,632
  • 14. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 14 162 70.84 0.28 4,2504 163 71.28 0.29 5,7024 164 71.72 0.28 5,0204 165 72.16 0.28 4,3296 166 72.6 0.29 5,808 167 73.04 0.27 5,1128 168 73.48 0.28 5,1436 169 73.92 0.28 5,9136 170 74.36 0.27 4,4616 171 74.8 0.28 5,236 172 75.24 0.28 5,2668 173 75.68 0.27 4,5408 174 76.12 0.29 5,3284 175 76.56 0.28 5,3592 176 77 0.28 5,39 177 77.44 0.29 6,1952 178 77.88 0.28 5,4516 179 78.32 0.28 5,4824 180 78.76 0.29 6,3008 181 79.2 0.28 4,752 182 79.64 0.29 5,5748 183 80.08 0.28 5,6056 184 80.52 0.28 4,8312 185 80.96 0.29 6,4768 186 81.4 0.28 5,698
  • 15. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 15 187 81.84 0.28 5,7288 188 82.28 0.29 6,5824 189 82.72 0.28 5,7904 190 83.16 0.29 5,8212 191 83.6 0.29 6,688 192 84.04 0.28 5,8828 193 84.48 0.29 6,7584 194 84.92 0.29 6,7936 195 85.36 0.28 5,9752 196 85.8 0.29 6,864 197 86.24 0.29 6,8992 198 86.68 0.29 6,0676 199 87.12 0.3 7,8408 200 87.56 0.29 6,1292 201 88 0.3 7,04 202 88.44 0.32 7,9596 203 88.88 0.35 7,1104 204 89.32 0.44 9,8252 205 89.76 0.65 13,464 206 90.2 0.71 24,354 207 90.64 1.05 41,6944 208 91.08 0.96 63,756 209 91.52 1.05 60,4032 210 91.96 1.19 70,8092 211 92.4 2.01 64,68
  • 16. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 16 212 92.84 4.97 84,4844 213 93.28 4.97 166,9712 214 93.72 4.97 464,8512 215 94.16 4.97 467,0336 216 94.6 4.97 469,216 217 95.04 4.97 471,3984 218 95.48 4.97 473,5808 219 95.92 4.97 475,7632 220 96.36 4.97 476,982 221 96.8 1.87 480,128 222 97.24 1.16 148,7772 223 97.68 0.85 68,376 224 98.12 0.9 57,8908 225 98.56 0.87 65,0496 226 99 0.61 65,34 227 99.44 0.48 38,7816 228 99.88 0.39 26,9676 229 100.32 0.32 18,0576 230 100.76 0.31 10,076 231 101.2 0.3 9,108 232 101.64 0.31 10,164 233 102.08 0.29 8,1664 234 102.52 0.29 8,2016 235 102.96 0.3 9,2664 236 103.4 0.28 7,238
  • 17. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 17 237 103.84 0.29 8,3072 238 104.28 0.29 8,3424 239 104.72 0.28 7,3304 240 105.16 0.29 8,4128 241 105.6 0.29 7,392 242 106.04 0.28 7,4228 243 106.48 0.3 8,5184 244 106.92 0.29 7,4844 245 107.36 0.28 8,5888 246 107.8 0.29 8,624 247 108.24 0.28 6,4944 248 108.68 0.28 8,6944 249 109.12 0.29 7,6384 250 109.56 0.28 6,5736 251 110 0.29 8,8 252 110.44 0.29 7,7308 253 110.88 0.28 7,7616 254 111.32 0.29 8,9056 255 111.76 0.29 7,8232 256 112.2 0.28 8,976 257 112.64 0.29 9,0112 258 113.08 0.28 7,9156 259 113.52 0.29 9,0816 260 113.96 0.29 9,1168 261 114.4 0.28 8,008
  • 18. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 18 262 114.84 0.29 9,1872 263 115.28 0.29 8,0696 264 115.72 0.28 8,1004 265 116.16 0.29 9,2928 266 116.6 0.29 8,162 267 117.04 0.29 9,3632 268 117.48 0.29 9,3984 269 117.92 0.28 8,2544 270 118.36 0.29 9,4688 271 118.8 0.3 8,316 272 119.24 0.28 8,3468 273 119.68 0.29 9,5744 274 120.12 0.29 8,4084 275 120.56 0.28 8,4392 276 121 0.29 10,89 277 121.44 0.29 8,5008 278 121.88 0.29 9,7504 279 122.32 0.3 9,7856 280 122.76 0.29 8,5932 281 123.2 0.29 9,856 282 123.64 0.3 9,8912 283 124.08 0.29 9,9264 284 124.52 0.3 11,2068 285 124.96 0.3 9,9968 286 125.4 0.29 11,286
  • 19. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 19 287 125.84 0.3 11,3256 288 126.28 0.3 8,8396 289 126.72 0.29 11,4048 290 127.16 0.3 11,4444 291 127.6 0.3 10,208 292 128.04 0.3 11,5236 293 128.48 0.31 11,5632 294 128.92 0.3 11,6028 295 129.36 0.32 12,936 296 129.8 0.33 11,682 297 130.24 0.33 13,024 298 130.68 0.39 15,6816 299 131.12 0.54 17,0456 300 131.56 0.88 30,2588 301 132 0.98 95,04 302 132.44 1.62 121,8448 303 132.88 1.58 215,2656 304 133.32 1.67 235,9764 305 133.76 1.82 252,8064 306 134.2 2.72 216,062 307 134.64 4.97 228,888 308 135.08 4.97 491,6912 309 135.52 4.97 670,824 310 135.96 4.97 673,002 311 136.4 4.97 676,544
  • 20. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 20 312 136.84 4.97 678,7264 313 137.28 4.97 680,9088 314 137.72 4.97 683,0912 315 138.16 4.97 685,2736 316 138.6 3.38 686,07 317 139.04 1.7 287,8128 318 139.48 1.58 170,1656 319 139.92 1.52 216,876 320 140.36 1.67 262,4732 321 140.8 1.13 244,992 322 141.24 0.69 149,7144 323 141.68 0.55 77,924 324 142.12 0.35 48,3208 325 142.56 0.32 18,5328 326 143 0.33 15,73 327 143.44 0.31 15,7784 328 143.88 0.31 15,8268 329 144.32 0.32 12,9888 330 144.76 0.3 14,476 331 145.2 0.31 14,52 332 145.64 0.31 13,1076 333 146.08 0.3 14,608 334 146.52 0.31 13,1868 335 146.96 0.31 11,7568 336 147.4 0.3 14,74
  • 21. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 21 337 147.84 0.31 13,3056 338 148.28 0.3 13,3452 339 148.72 0.3 14,872 340 149.16 0.32 13,4244 341 149.6 0.3 14,96 342 150.04 0.3 15,004 343 150.48 0.3 12,0384 344 150.92 0.29 13,5828 345 151.36 0.3 13,6224 346 151.8 0.3 12,144 347 152.24 0.3 13,7016 348 152.68 0.3 12,2144 349 153.12 0.3 12,2496 350 153.56 0.3 13,8204 351 154 0.3 10,78 352 154.44 0.29 13,8996 353 154.88 0.3 13,9392 354 155.32 0.3 10,8724 355 155.76 0.29 14,0184 356 156.2 0.3 12,496 357 156.64 0.3 12,5312 358 157.08 0.3 14,1372 359 157.52 0.31 12,6016 360 157.96 0.3 12,6368 361 158.4 0.3 14,256
  • 22. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 22 362 158.84 0.31 12,7072 363 159.28 0.3 14,3352 364 159.72 0.31 14,3748 365 160.16 0.31 12,8128 366 160.6 0.3 16,06 367 161.04 0.31 14,4936 368 161.48 0.31 14,5332 369 161.92 0.31 16,192 370 162.36 0.32 14,6124 371 162.8 0.32 16,28 372 163.24 0.32 17,9564 373 163.68 0.33 16,368 374 164.12 0.32 18,0532 375 164.56 0.34 19,7472 376 165 0.36 18,15 377 165.44 0.38 21,5072 378 165.88 0.42 23,2232 379 166.32 0.47 31,6008 380 166.76 0.49 45,0252 381 167.2 0.46 45,144 382 167.64 0.44 40,2336 383 168.08 0.45 36,9776 384 168.52 0.47 37,0744 385 168.96 0.48 43,9296 386 169.4 0.5 45,738
  • 23. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 23 387 169.84 0.53 45,8568 388 170.28 0.56 52,7868 389 170.72 0.63 58,0448 390 171.16 0.71 61,6176 391 171.6 0.79 77,22 392 172.04 1 87,7404 393 172.48 1.93 103,488 394 172.92 4.18 155,628 395 173.36 4.97 416,064 396 173.8 4.97 862,048 397 174.24 4.97 864,2304 398 174.68 4.97 866,4128 399 175.12 4.96 868,5952 400 175.56 4.96 870,7776 401 176 4.95 871,2 402 176.44 4.95 873,378 403 176.88 4.94 872,0184 404 177.32 4.94 874,1876 405 177.76 4.95 876,3568 406 178.2 4.95 880,308 407 178.64 4.95 882,4816 408 179.08 4.94 884,6552 409 179.52 4.95 886,8288 410 179.96 4.95 887,2028 411 180.4 4.95 889,372
  • 24. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 24 412 180.84 4.96 893,3496 413 181.28 4.97 899,1488 414 181.72 4.97 901,3312 415 182.16 4.97 903,5136 416 182.6 4.97 905,696 417 183.04 4.96 907,8784 418 183.48 2.83 910,0608 419 183.92 0.91 399,1064 420 184.36 0.69 112,4596 421 184.8 0.65 86,856 422 185.24 0.62 77,8008 423 185.68 0.57 64,988 424 186.12 0.55 63,2808 425 186.56 0.56 61,5648 426 187 0.56 69,19 427 187.44 0.54 69,3528 428 187.88 0.52 62,0004 429 188.32 0.46 56,496 430 188.76 0.43 47,19 431 189.2 0.43 39,732 432 189.64 0.42 41,7208 433 190.08 0.45 36,1152 434 190.52 0.46 40,0092 435 190.96 0.44 51,5592 436 191.4 0.46 51,678
  • 25. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 25 437 191.84 0.35 46,0416 438 192.28 0.31 23,0736 439 192.72 0.32 17,3448 440 193.16 0.31 19,316 441 193.6 0.31 17,424 442 194.04 0.31 17,4636 443 194.48 0.3 19,448 444 194.92 0.3 15,5936 445 195.36 0.31 17,5824 446 195.8 0.29 17,622 447 196.24 0.3 15,6992 448 196.68 0.3 17,7012 449 197.12 0.3 17,7408 450 197.56 0.3 15,8048 451 198 0.29 17,82 452 198.44 0.29 15,8752 453 198.88 0.3 15,9104 454 199.32 0.29 17,9388 455 199.76 0.29 13,9832 456 200.2 0.3 16,016 457 200.64 0.29 18,0576 458 201.08 0.3 14,0756 459 201.52 0.3 18,1368 460 201.96 0.29 16,1568 461 202.4 0.3 16,192
  • 26. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 26 462 202.84 0.3 18,2556 463 203.28 0.29 16,2624 464 203.72 0.3 16,2976 465 204.16 0.29 18,3744 466 204.6 0.3 14,322 467 205.04 0.31 16,4032 468 205.48 0.29 18,4932 469 205.92 0.3 14,4144 470 206.36 0.3 18,5724 471 206.8 0.29 18,612 472 207.24 0.3 16,5792 473 207.68 0.3 18,6912 474 208.12 0.3 16,6496 475 208.56 0.31 18,7704 476 209 0.3 20,9 477 209.44 0.31 16,7552 478 209.88 0.31 18,8892 479 210.32 0.3 18,9288 480 210.76 0.31 16,8608 481 211.2 0.31 21,12 482 211.64 0.3 19,0476 483 212.08 0.32 19,0872 484 212.52 0.32 23,3772 485 212.96 0.32 21,296 486 213.4 0.34 23,474
  • 27. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 27 487 213.84 0.36 27,7992 488 214.28 0.44 23,5708 489 214.72 0.63 36,5024 490 215.16 0.77 60,2448 491 215.6 1.2 116,424 492 216.04 1.32 192,2756 493 216.48 1.54 209,9856 494 216.92 1.99 279,8268 495 217.36 2.74 326,04 496 217.8 4.96 333,234 497 218.24 4.96 759,4752 498 218.68 4.96 1084,653 499 219.12 4.96 1086,835 500 219.56 4.96 1089,018 501 220 4.96 1091,2 502 220.44 4.96 1093,382 503 220.88 4.95 1095,565 504 221.32 4.96 1097,747 505 221.76 4.96 1099,93 506 222.2 1.77 822,14 507 222.64 1.44 298,3376 508 223.08 1.38 274,3884 509 223.52 1.22 263,7536 510 223.96 0.9 203,8036 511 224.4 0.76 148,104
  • 28. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 28 512 224.84 0.6 137,1524 513 225.28 0.4 81,1008 514 225.72 0.33 40,6296 515 226.16 0.31 24,8776 516 226.6 0.32 22,66 517 227.04 0.31 24,9744 518 227.48 0.3 18,1984 519 227.92 0.31 20,5128 520 228.36 0.31 22,836 521 228.8 0.3 18,304 522 229.24 0.32 22,924 523 229.68 0.3 20,6712 524 230.12 0.3 20,7108 525 230.56 0.3 20,7504 526 231 0.29 18,48 527 231.44 0.3 18,5152 528 231.88 0.3 20,8692 529 232.32 0.3 18,5856 530 232.76 0.3 20,9484 531 233.2 0.3 23,32 532 233.64 0.29 18,6912 533 234.08 0.29 18,7264 534 234.52 0.28 18,7616 535 234.96 0.29 16,4472 536 235.4 0.29 18,832
  • 29. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 29 537 235.84 0.28 16,5088 538 236.28 0.29 18,9024 539 236.72 0.29 18,9376 540 237.16 0.28 16,6012 541 237.6 0.29 19,008 542 238.04 0.29 19,0432 543 238.48 0.28 16,6936 544 238.92 0.29 19,1136 545 239.36 0.28 16,7552 546 239.8 0.29 16,786 547 240.24 0.29 19,2192 548 240.68 0.28 16,8476 549 241.12 0.29 16,8784 550 241.56 0.29 19,3248 551 242 0.28 14,52 552 242.44 0.29 19,3952 553 242.88 0.29 19,4304 554 243.32 0.28 17,0324 555 243.76 0.29 19,5008 556 244.2 0.29 17,094 557 244.64 0.29 17,1248 558 245.08 0.29 19,6064 559 245.52 0.28 17,1864 560 245.96 0.29 17,2172 561 246.4 0.29 19,712
  • 30. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 30 562 246.84 0.28 14,8104 563 247.28 0.29 19,7824 564 247.72 0.29 19,8176 565 248.16 0.28 17,3712 566 248.6 0.29 19,888 567 249.04 0.29 17,4328 568 249.48 0.29 17,4636 569 249.92 0.3 19,9936 570 250.36 0.29 17,5252 571 250.8 0.3 20,064 572 251.24 0.3 22,6116 573 251.68 0.29 17,6176 574 252.12 0.3 20,1696 575 252.56 0.29 20,2048 576 253 0.29 17,71 577 253.44 0.3 22,8096 578 253.88 0.3 20,3104 579 254.32 0.3 20,3456 580 254.76 0.31 22,9284 581 255.2 0.31 20,416 582 255.64 0.33 25,564 583 256.08 0.41 28,1688 584 256.52 0.47 35,9128 585 256.96 0.61 64,24 586 257.4 0.81 102,96
  • 31. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 31 587 257.84 0.91 131,4984 588 258.28 1.18 173,0476 589 258.72 1.34 235,4352 590 259.16 1.73 225,4692 591 259.6 4.42 251,812 592 260.04 4.97 585,09 593 260.48 4.97 1291,981 594 260.92 4.97 1294,163 595 261.36 4.97 1296,346 596 261.8 4.97 1298,528 597 262.24 4.97 1300,71 598 262.68 4.97 1302,893 599 263.12 3.66 1305,075 600 263.56 1.64 801,2224 601 264 0.97 277,2 602 264.44 0.93 198,33 603 264.88 0.9 196,0112 604 265.32 0.79 196,3368 605 265.76 0.61 135,5376 606 266.2 0.6 114,466 607 266.64 0.45 98,6568 608 267.08 0.34 58,7576 609 267.52 0.3 29,4272 610 267.96 0.3 26,796 611 268.4 0.29 21,472
  • 32. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 32 612 268.84 0.29 21,5072 613 269.28 0.3 24,2352 614 269.72 0.29 18,8804 615 270.16 0.29 21,6128 616 270.6 0.3 21,648 617 271.04 0.29 18,9728 618 271.48 0.3 24,4332 619 271.92 0.3 21,7536 620 272.36 0.29 19,0652 621 272.8 0.29 21,824 622 273.24 0.29 19,1268 623 273.68 0.29 21,8944 624 274.12 0.3 21,9296 625 274.56 0.29 19,2192 626 275 0.29 22 627 275.44 0.29 22,0352 628 275.88 0.28 19,3116 629 276.32 0.29 22,1056 630 276.76 0.29 19,3732 631 277.2 0.28 19,404 632 277.64 0.29 22,2112 633 278.08 0.28 16,6848 634 278.52 0.28 19,4964 635 278.96 0.29 22,3168 636 279.4 0.28 16,764
  • 33. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 33 637 279.84 0.28 19,5888 638 280.28 0.29 19,6196 639 280.72 0.28 16,8432 640 281.16 0.29 22,4928 641 281.6 0.29 19,712 642 282.04 0.28 19,7428 643 282.48 0.29 22,5984 644 282.92 0.28 16,9752 645 283.36 0.28 19,8352 646 283.8 0.29 19,866 647 284.24 0.28 17,0544 648 284.68 0.28 22,7744 649 285.12 0.29 19,9584 650 285.56 0.28 19,9892 651 286 0.29 22,88 652 286.44 0.29 20,0508 653 286.88 0.28 20,0816 654 287.32 0.29 22,9856 655 287.76 0.28 17,2656 656 288.2 0.28 20,174 657 288.64 0.29 20,2048 658 289.08 0.28 17,3448 659 289.52 0.28 23,1616 660 289.96 0.29 20,2972 661 290.4 0.28 20,328
  • 34. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 34 662 290.84 0.29 23,2672 663 291.28 0.29 20,3896 664 291.72 0.28 20,4204 665 292.16 0.29 23,3728 666 292.6 0.28 17,556 667 293.04 0.28 23,4432 668 293.48 0.29 20,5436 669 293.92 0.28 20,5744 670 294.36 0.29 23,5488 671 294.8 0.29 20,636 672 295.24 0.28 20,6668 673 295.68 0.29 23,6544 674 296.12 0.29 20,7284 675 296.56 0.29 20,7592 676 297 0.3 23,76 677 297.44 0.3 20,8208 678 297.88 0.31 23,8304 679 298.32 0.34 26,8488 680 298.76 0.35 32,8636 681 299.2 0.39 47,872 682 299.64 0.43 50,9388 683 300.08 0.45 63,0168 684 300.52 0.46 72,1248 685 300.96 0.5 66,2112 686 301.4 0.66 66,308
  • 35. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 35 687 301.84 0.85 99,6072 688 302.28 0.98 151,14 689 302.72 1.07 196,768 690 303.16 1.12 218,2752 691 303.6 1.02 230,736 692 304.04 0.88 228,03 693 304.48 0.68 188,7776 694 304.92 0.52 131,1156 695 305.36 0.45 88,5544 696 305.8 0.43 61,16 697 306.24 0.41 61,248 698 306.68 0.42 67,4696 699 307.12 0.39 61,424 700 307.56 0.36 55,3608 701 308 0.37 49,28 702 308.44 0.32 40,0972 703 308.88 0.3 33,9768 704 309.32 0.3 24,7456 705 309.76 0.28 21,6832 706 310.2 0.29 24,816 707 310.64 0.29 18,6384 708 311.08 0.28 21,7756 709 311.52 0.29 21,8064 710 311.96 0.29 18,7176 711 312.4 0.28 24,992
  • 36. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 36 712 312.84 0.29 21,8988 713 313.28 0.28 21,9296 714 313.72 0.29 25,0976 715 314.16 0.29 18,8496 716 314.6 0.28 22,022 717 315.04 0.29 25,2032 718 315.48 0.29 18,9288 719 315.92 0.28 22,1144 720 316.36 0.29 22,1452 721 316.8 0.29 19,008 722 317.24 0.28 25,3792 723 317.68 0.29 22,2376 724 318.12 0.28 22,2684 725 318.56 0.29 25,4848 726 319 0.29 19,14 727 319.44 0.28 22,3608 728 319.88 0.29 25,5904 729 320.32 0.29 19,2192 730 320.76 0.28 22,4532 731 321.2 0.29 22,484 732 321.64 0.28 19,2984 733 322.08 0.28 25,7664 734 322.52 0.29 22,5764 735 322.96 0.28 22,6072 736 323.4 0.29 25,872
  • 37. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 37 737 323.84 0.29 19,4304 738 324.28 0.28 22,6996 739 324.72 0.29 22,7304 740 325.16 0.29 19,5096 741 325.6 0.28 22,792 742 326.04 0.29 22,8228 743 326.48 0.28 19,5888 744 326.92 0.28 26,1536 745 327.36 0.29 22,9152 746 327.8 0.28 22,946 747 328.24 0.29 26,2592 748 328.68 0.29 19,7208 749 329.12 0.28 23,0384 750 329.56 0.29 23,0692 751 330 0.29 19,8 752 330.44 0.28 26,4352 753 330.88 0.29 23,1616 754 331.32 0.29 19,8792 755 331.76 0.28 26,5408 756 332.2 0.29 19,932 757 332.64 0.28 23,2848 758 333.08 0.29 26,6464 759 333.52 0.29 20,0112 760 333.96 0.28 23,3772 761 334.4 0.29 23,408
  • 38. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 38 762 334.84 0.29 20,0904 763 335.28 0.28 23,4696 764 335.72 0.29 23,5004 765 336.16 0.29 23,5312 766 336.6 0.28 26,928 767 337.04 0.29 20,2224 768 337.48 0.28 23,6236 769 337.92 0.29 23,6544 770 338.36 0.29 20,3016 771 338.8 0.28 23,716 772 339.24 0.29 23,7468 773 339.68 0.29 20,3808 774 340.12 0.28 27,2096 775 340.56 0.29 23,8392 776 341 0.29 23,87 777 341.44 0.29 27,3152 778 341.88 0.3 23,9316 779 342.32 0.29 27,3856 780 342.76 0.3 27,4208 781 343.2 0.3 24,024 782 343.64 0.29 27,4912 783 344.08 0.3 27,5264 784 344.52 0.3 24,1164 785 344.96 0.29 31,0464 786 345.4 0.3 24,178
  • 39. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 39 787 345.84 0.3 27,6672 788 346.28 0.29 31,1652 789 346.72 0.3 24,2704 790 347.16 0.29 27,7728 791 347.6 0.29 27,808 792 348.04 0.3 24,3628 793 348.48 0.29 27,8784 794 348.92 0.29 24,4244 795 349.36 0.3 24,4552 796 349.8 0.29 27,984 797 350.24 0.3 24,5168 798 350.68 0.29 24,5476 799 351.12 0.29 28,0896 800 351.56 0.3 21,0936 801 352 0.29 24,64 802 352.44 0.29 24,6708 803 352.88 0.29 21,1728 804 353.32 0.28 24,7324 805 353.76 0.29 24,7632 806 354.2 0.29 24,794 807 354.64 0.29 28,3712 808 355.08 0.3 21,3048 809 355.52 0.29 24,8864 810 355.96 0.29 24,9172 811 356.4 0.3 21,384
  • 40. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 40 812 356.84 0.29 24,9788 813 357.28 0.29 25,0096 814 357.72 0.3 21,4632 815 358.16 0.28 28,6528 816 358.6 0.29 25,102 817 359.04 0.3 25,1328 Jumlah 448,43 75965,23
  • 41. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 41 VI. Pengolahan Data 1. Membuat grafik intensitas pola difraksi ( I, pada eksperimen dinyatakan dalam arus sebagai fungsi dari posisi (x), I vs x ). Dari percobaan yang dilakukan praktikan secara Rlab, maka dapat direpresentasikan dalam grafik sebagai berikut: Grafik hubungan antara posisi dengan intensitas : Grafik 1. Hubugan posisi dengan intensitas 2. Berdasarkan spektrum yang diperoleh, menentukan letak terang pusat (m = 0), intensitas maksimum orde pertama (m = 1) , orde ke-2, orde ke-3 dst. Kemudian memberikan bilangan orde pada grafik tersebut untuk setiap intensitas maksimum pola difraksinya. Dari data yang telah praktikan peroleh, maka dalam menentukan letak terang pusat pada orde = 0 menggunakan persamaan: Dimana :  Y adalah jarak terang n ke terang pusat  D adalah jarak antar kisi  L adalah jarak sumber cahaya  n adalah orde  adalah panjang gelombang
  • 42. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 42 Maka berdasarkan data diatas, letak terang pusat pada m = 0 adalah 176,00. Sedangkan untuk mengetahui interferensi maksimum bisa menggunakan persamaan sebagai berikut : Dimana :  d adalah jarak antar kisi  n adalah orde  adalah panjang gelombang Sehingga dapat diketahui bahwa nilai interferensi maksimum pada orde 1 adalah 132 dan 220 Sedangkan nilai interferensi maksimum pada orde 2 adalah 94.6 dan 261.8 Serta nilai interferensi maksimum pada orde 3 adalah 52.8 dan 303.6 Jadi jika diinterpretasikan dalam bentuk grafik sebagai berikut: Grafik 2. Letak Terang 3. Mengukur jarak antara terang pusat dan intensitas maksimum setiap orde untuk menentukan sudut difraksi θ tiap-tiap orde. Pada eksperimen ini, jarak antara kisi difraksi dengan detektor sebesar L = (130 ± 1 ) cm Maka untuk menentukan jaraknya dapat dicari sebagai berikut: 1. Jarak terang pusat dengan terang orde 1: Jarak 1 = |posisi terang pusat–posisi terang orde 1| 23 1 0 1 2 3
  • 43. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 43 = |176-132|= 44 mm Jarak 2 = |posisi terang pusat–posisi terang orde 1| = |176-220|= 44 mm Jarak (Y) = (44+44) / 2= 44 mm  Sin θ = Y / L Sin θ = 0.044 / 1,3 θ = 1.89°  Tan θ = Y / L Tan θ = 0.044 / 1.3 θ = 1.89° 2. Jarak terang pusat dengan terang orde 2: Jarak1 = |posisi terang pusat–posisi terang orde 2| = |176-94.6|= 81.4 mm Jarak2 = |posisi terang pusat–posisi terang orde 2| = |176–261.8|= 85.8 mm Jarak (Y) = (81.4+85.8) / 2= 83.6 mm  Sin θ = Y / L Sin θ = 0.0836 / 1.3 θ = 4.8°  Tan θ = Y / L Tan θ = 0.0836 / 1.3 θ = 4.8° 3. Jarak terang pusat dengan terang orde 3: Jarak1 = |posisi terang pusat–posisi terang orde 1| = |176–52.8|= 123.2 mm Jarak2 = |posisi terang pusat–posisi terang orde 1| = |176-303.6|= 127.6 mm
  • 44. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 44 Jarak (Y) = (123.2 + 127.6) / 2= 125.4 mm  Sin θ = Y / L Sin θ = 0,1254 / 1,3 θ = 5,5°  Tan θ = Y / L Tan θ = 0,1254 / 1,3 θ = 5.5° m Sin θ/tan θ 1 0.032 2 0.083 3 0.096 4. Membuat grafik sin θ sebagai fungsi orde difraksi (sin θ vs m) dan menghitung panjang gelombang (λ) sinar laser berdasarkan gradien garis yang diperoleh. Dari data di atas jika direpresentasikan dalam bentuk grafik sin θ adalah sebagai berikut: Grafik 3 Sin θ vs m Untuk menghitung panjang gelombang (λ) sinar laser berdasarkan gradien garis yang diperoleh sebagai berikut: y = 0,032x + 0,0063 0 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1 0,12 0 1 2 3 4 Sin θ Linear (Sin θ)
  • 45. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 45 x Y xy 1 0.032 1 0.001024 0.032 2 0.083 4 0.006889 0.166 3 0.096 9 0.009216 0.288 6 0.211 14 0.162074 0.486 y = mx+c dimana m (gradien) = 0.032 d (jarak antar celah) = 0.00002 m maka, λ = m x d = 0.032 x 0.00002 = 640 nm 5. Jika sin θ didekati oleh tan θ, hitunglah λ dengan cara yang sama seperti pada evaluasi no. 4. Berapa penyimpangan relatif λ hasil pendekatan ini terhadap perhitungan λ yang diperoleh pada evaluasi no.4. Dengan cara yang sama no 4 maka didapatkan grafik sebagai berikut:
  • 46. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 46 Grafik 4 Tan θ vs m Untuk menghitung panjang gelombang (λ) sinar laser berdasarkan gradien garis yang diperoleh sebagai berikut: x y xy 1 0.032 1 0.001024 0.032 2 0.083 4 0.006889 0.166 3 0.096 9 0.009216 0.288 6 0.211 14 0.162074 0.486 y = mx+c dimana m (gradien) = 0.032 d (jarak antar celah) = 0.00002 m maka, λ = m x d = 0.032 x 0.00002 = 640 nm y = 0,032x + 0,0063 0 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1 0,12 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 Tan θ
  • 47. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 47 VII. Analisis Pada praktikum kali ini, praktikan melakukan praktikum dengan metode R- lab (remote laboratory) mengenai pengukuran panjang gelombang laser dengan kisi difraksi. Praktikum kali ini bertujuan untuk mengukur panjang gelombang, menentukan letak terang pusat dan orde difraksi. Dalam praktikum kali ini, praktikan tidak melukannya di laboratorium seperti biasanya namun dengan cara online. Hal yang pertama dilakukan adalah webcam (video) diaktifkan. Hal ini bertujuan agar dapat melihat proses kerja alat saat berlangsungnya percobaan. Namun sangat disayangkan, video tidak dapat ditampilkan. Praktikan masih belum mengetahui penyebab video tidak bisa dibuka. Selanjutnya dilakukan pemasangan kisi sampai sempurna, menyalakan power supply dan melakukan scanning untuk mendapatkan pola difraksi. Dalam hal ini, yang akan dimonitor adalah intensitas berdasarkan posisinya. Dari hasil praktikum, praktikan memperoleh data sebanyak 817 dengan nilai posisi dan intensitas yang bervariasi. Percobaan mengukur panjang gelombang laser ini dilakukan dengan cara menembakkan sinar laser kepada sebuah kisi difraksi yang terpasang pada sebuah celah yang terletak sejauh 1300 mm atau 1.3 meter dari sumber cahaya laser. Kisi difraksi sendiri yaitu sebuah benda yang terdiri dari banyak kisi yang dapat melenturkan gelombang cahaya sehingga membentuk gelombang setengah lingkaran yang melebar dan membentuk pola gelap terang. Berdasarkan teori diatas, jika muka gelombang bidang tiba pada suatu celah sempit (lebarnya lebih kecil dari panjang gelombang), maka gelombang ini akan mengalami lenturan sehingga terjadi gelombang-gelombang setengah lingkaran yang melebar di belakang celah tersebut, atau dapat disebut peristiwa difraksi. Difraksi merupakan pembelokan cahaya di sekitar suatu penghalang atau suatu celah. Dengan difraksi tersebut, dihasilkan suatu garis yang sangat terang dan lainya gelap dengan ukuran yang hampir sama (perbedaan sangat kecil). Hal tersebut sesuai dengan praktikum kali ini. Sehingga praktikan
  • 48. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 48 bisa mengetahui hasil data percobaan tersebut telah membuktikan teori diatas. Dan dapat juga dilahat pada grafik 1. Pada grafik tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara posisi dan intensitasnya. Terlihat pada grafik 1 seperti gelombang yang mempunyai puncak. Pola ini disebut dengan pola difraksi. Kemudian praktikan dapat menentukan letak terang dan gelap dengan cara perhitungan manual dan juga dapat dilihat dari tabel yang praktikan peroleh. Sehingga dapat direpresentasikan dalam bentuk grafik 2. Dari grafik 2 dapat dilihat letak suatu puncak yang sangat tinggi yang di identifikasi sebagai terang pusat dari difraksi sinar laser di atas. Sedangkan, dengan puncak kecil kiri dan kanannya yang semakin menjauhi terang pusat (terlihat semakin landai) adalah pola terang pada difraksi tersebut, dan titik terendahnya adalah pola gelap difraksi. Sehingga, praktikan dapat menentukan posisi terang dari setiap orde. Sehingga antara grafik dan perhitungan secara manual memiliki kesamaan letaknya pada masing- masing orde. Setelah praktikan menentukan masing-masing orde, dapat dicari jarak pada tiap orde tersebut dengan menggunakan sudut difraksi. Jarak tersebut disubstitusikan ke dalam persamaan sin θ = Y / L untuk mendapatkan besar sudut θ. Menurut prinsip Huygens, tiap bagian celah berlaku sebagai sebuah gelombang. Dengan demikian, cahaya dari satu bagian celah dapat berinterferensi dengan cahaya dari bagian lainnya, dan intensitas resultannya pada layar bergantung pada arah ϴ. Sehingga dapat dilihat semakin besar ordo maka semakin besar jarak antara dua minimum ordo Setelah itu praktikan dapat dengan mudah menetukan masing-masing sudut pada orde tersebut. Karena merupakan celah yang sangat kecil, maka untuk sudut yang kecil kita dapat melakukan pendekatan sin ϴ ~ tan ϴ. Hal itu membuat tidak terdapatnya presentasi kesalahan relatif yang terjadi dalam percobaan. Jika direpresentasikan dalam bentuk grafik maka diperolehlah grafik 3 dan 4 yang memperlihatkan hubungan antara besar sin θ dan tan θ dengan besar
  • 49. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 49 orde ke-n (keduanya sama). Pada grafik 3 dan 4 terdapat persamaan linier antara ordo (n) dan sin θ/tan θ. Yang menunjukkan semakin besar ordo maka semakin besar jarak antara dua minimum ordo, semakin besar pula sin θ/tan θ. Hal ini dikarenakan bahwa semakin besar orde maka jarak antar dua minimum orde akan semakin besar (y) yang mengakibatkan besar sin θ dan tanθ semakin besar pula (berbanding lurus). Sudut difraksi (θ) untuk sin θ lebih besar daripada sudut difraksi (θ) tan θ, tetapi perbedaannya tidak signifikan Dari grafik 3 dan 4 tersebut, praktikan dapat menentukan lebar celah yang dihasilkan. Besarnya sudut θ mempengaruhi lebar celah yang dihasilkan. Semakin sempit celah, maka sudut difraksi yang dihasilkan akan semakin besar begitu pula sebaliknya, jika celah semakin lebar maka sudut difraksi yang dihasilkan akan mengecil atau bahkan tidak terjadi difraksi. Selain itu juga, kedua grafik 3 dan 4 memiliki kesamaan bentuk. Hal ini bisa terjadi karena sudut yang dibentuk adalah sangat kecil sehingga penggunaan tan θ dan sin θ tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hasilnya. Dari hasil pengamatan terdapat fakta yang diperoleh yaitu nilai tan θ dan sin θ sudut yang terbentuk sebanding dengan ordenya Kemudian untuk mencari panjang gelombang, praktikan menerapkan teori dengan menggunakan rumus λ = (sin θ / m) d, dimana sin θ / m adalah gradien yang terbentuk dari grafik sin θ vs m. Kisi umumnya mempunyai goresan mencapai 5000 goresan per centimeter. Jarak antara dua celah sangat kecil yaitu sekitar d=1/5000= 0.00002 m. Sehingga λ akan didapat dengan mengalikan nilai m dengan d. Panjang gelombang ini berlaku untuk sin θ dan tan θ karena persamaan garis keduanya sama serta grafik 3 dan 4 mempunyai bentuk yang sama juga. Maka nilai panjang gelombang dua grafik tersebut adalah sama.
  • 50. Pengukuran Panjang Gelombang Laser 50 VIII. Kesimpulan  Pada celah sempit, dapat dihasilkan difraksi yaitu pembelokan cahaya di sekitar suatu penghalang /suatu celah, sehingga dihasilkan pola gelap dan terang.  Semakin besar orde ke-n, maka jarak antar dua minimum orde (y) akan semakin besar sehingga berpengaruh terhadap sin θ dan tan θ yang semakin besar pula.  Panjang gelombang bergantung pada pertambahan orde serta sudut difraksinya.  Besar sudut θ berbanding lurus dengan nilai orde  Nilai sin θ sama dengan tan θ untuk θ kecil Daftar Pustaka Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ, 2000. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005. http://www.phys.itb.ac.id/~khbasar/arsip/FI1201/Interferensidandifraksi.pdf http://www.authorstream.com/Presentation/Hiza_Anggia-1581726-difraksi-fisika/ http://www.yohanessurya.com/download/penulis/Teknologi_18.pdf Link R-Lab http://sitrampil5.ui.ac.id/or01