Dokumen tersebut membahas tentang beberapa kerajaan Islam di Maluku pada zaman dahulu, yaitu Kerajaan Bacan, Jailolo, Tidore, dan Ternate. Kerajaan-kerajaan tersebut berpusat di pulau-pulau di Maluku dan memeluk agama Islam sejak abad ke-16. Kerajaan Ternate dan Tidore memiliki pengaruh yang luas di kawasan tersebut.
5. Kerajaan Bacan
Berpusat di Pulau Bacan, Kepulauan Maluku.
Raja Bacan pertama yang memeluk Islam adalah
Raja Zainal Abidin yang bersyahadat pada tahun
1521. Makna dari“ bacan” atau “membaca”
adalah memasukkan sesuatu ke dalam otak,
untuk menjadi pengetahuan. Makna tersebut
tidak bisa dilepaskan dengan tugas Sultan Bacan
dalam Kesultanan Moloku Kie Raha yaitu:
memasok logistik.
6. Pengaruh bangsa Eropa pertama di Pulau
Bacan diawali oleh Portugis yang kemudian
membangun benteng pada tahun 1558.
Bernevald Fort adalah benteng Portugis yang
masih utuh berdiri di Pulau Bacan sampai
sekarang. Pada tahun 1609 benteng ini diambil
alih oleh VOC yang menandai awal
penguasaan Hindia Belanda di Pulau Bacan.
Pada tahun 1889 sistem monarki Kesultanan
Bacan diganti dengan sistem kepemerintahan
di bawah kontrol Hindia Belanda.
9. Kerajaan Tidore
Kerajaan Tidore berdiri di pulau lainnya
dengan Sultan Mansur sebagai raja. Tidore
terdiri dari sembilan satuan negara disebut Uli
Siwa yang terdiri dari Makyan, Jailolo, Tidore,
Soasiu dan daerah antara Halmahera-Irian.
10. Kerajaan Tidore
mengalami puncak
kejayaan pada masa
pemerintahan sultan
Nuku (1797-1805).
Sultan Nuku berhasil
mengadu domba Inggris
dan Belanda yang ingin
menguasai Maluku.
11. Kerajaan Ternate
Ternate merupakan kerajaan Islam di timur
yang berdiri pada abad ke-13 dengan raja Zainal
Abidin (1486-1500). Zainal Abidin adalah murid
dari Sunan Giri di Kerajaan Demak. Kerajaan
Ternate terdiri dari persekutuan lima daerah,
yaitu Ternate, Obi, Bacan, Seram, Ambon,
(disebut Uli Lima) sebagai pimpinannya adalah
Ternate.
12. Daftar Kesultanan Ternate
• Baab Mashur Malamo
(1257 – 1277)
• Jamin Qadrat
(1277 – 1284)
• Komala Abu Said
(1284 – 1298)
• Bakuku (Kalabata)
(1298 – 1304)
• Ngara Malamo (Komala)
(1304 – 1317)
• Patsaranga Malamo
(1317 – 1322)
• Cili Aiya (Sidang Arif Malamo)
(1322 – 1331)
• Panji Malamo
(1331 – 1332)
• Syah Alam
(1332 – 1343)
• Tulu Malamo
(1343 – 1347)
• Kie Mabiji (Abu Hayat I)
(1347 – 1350)
• Ngolo Macahaya
(1350 – 1357)
• Momole
(1357 – 1359)
• Gapi Malamo I
(1359 – 1372)
14. Daftar Kesultanan Ternate
• Mandarsyah
1655 - 1675 (masa kedua)
• Sibori
1675 - 1689
• Said Fatahullah
1689 - 1714
• Amir Iskandar Zulkarnain Syaifuddin
1714 - 1751
• Ayan Syah
1751 - 1754
• Syah Mardan
1755 - 1763
• Jalaluddin
1763 - 1774
• Harunsyah
1774 – 1781
• Achral
1781 - 1796
• Muhammad Yasin
1796 - 1801
• Muhammad Ali
1807 - 1821
• Muhammad Sarmoli
1821 - 1823
• Muhammad Zain
1823 - 1859
• Muhammad Arsyad
1859 - 1876
• Ayanhar
1879 - 1900
• Muhammad Ilham (Kolano Ara
Rimoi)
1900 - 1902
• Haji Muhammad Usman syah
1902 - 1915
• Iskandar Muhammad Jabir syah
1929 - 1975
• Drs. Haji Mudaffar Syah (Mudaffar II)
1975 – sekarang
15. Kehidupan Ekonomi
Tanah di Kepulauan maluku itu
subur, Cengkeh dan pala merupakan
komoditi yang penting. Pesatnya
perkembangan perdagangan keluar
dari maluku mengakibatkan
terbentuknya persekutuan. Selain itu
mata pencaharian perikanan turut
mendukung perekonomian
masyarakat.
16. Kehidupan Sosial
Kedatangan Portugis di Maluku (1512)
tidak hanya untuk berdagang dan
mendapatkan rempah-rempah, Portugis
juga menyebarkan agama katolik. Pada
tahun 1534 missionaris Katolik, Fransiscus
Xaverius telah berhasil menyebarkan agama
katolik Halmahera, Ternate, dan Ambon.
17. Kehidupan Budaya
Jenis-jenis kebudayaan rakyat Maluku
tidak begitu banyak kita ketahui sejak dari
zaman berkembangnya kerajaan-kerajaan
Islam seperti Ternate dan Tidore.