SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  32
BAB I

                              PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

      Struktur aljabar merupakan salah satu cabang matematika abstrak, yang
   umumnya akan lebih sulit dibandingkan dengan cabang lain yang lebih
   konkrit. Di dalam makalah ini, kita akan mempelajari mengenai subgrup dan
   subgrup siklik. Pada pembahasan sebelumnya kita telah mempelajari grup
   sebagai dasar dari subgrup dan subgrup siklik begitu pula dengan contohnya
   dengan menggunakan elemen dan operasi yang bermacam-macam. Semua itu
   di tujukan untuk memberikan ilustrasi yang cukup lengkap perihal defenisi
   grup dan kaitannya dengan himpunan dan operasi yang sudah kita kenal
   sebelumnya.

1.2 Rumusan Masalah

      Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1)
   Bagaimana cara untuk membuktikan suatu himpunan bagian dengan operasi
   yang sama merupakan subgrup menggunakan definisi subgrup, 2) Bagaimana
   cara untuk membuktikan suatu himpunan bagian dengan operasi yang sama
   merupakan subgrup       menggunakan teorema         subgrup, 3) Bagaimana
   membuktikan himpunan dengan operasi biner merupakan grup siklik, 4)
   Bagaimana membuktikan teorema subgrup siklik, dan 5) Bagaimana
   membuktikan sifat klasifikasi grup siklik dari suatu grup finit.

1.3 Batasan Masalah

      Dalam penulisan makalah ini,kami hanya membahas masalah tentang
   subgrup dan grup siklik.




                                        1
1.4 Tujuan


      Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memahami cara
   membuktikan suatu himpunan bagian merupakan subgrup




                                  2
BAB II

                      KAJIAN TEORITIS

2.1 Subgrup
   Definisi 2.1.1:
       Suatu subset H tidak kosong dari G disebut subgrup dari grup G jika
   terhadap operasi di G, H sendiri membentuk grup. Dari definisi tersebut,
   pertama harus ditunjukkan bahwa H tidak kosong, H subset dari G, dan
   berikutnya setiap elemen dari H terhadap operasi di G memenuhi
   aksioma grup.


   Contoh 1.
   a. Misalkan H                          Apakah H merupakan subgrup dari
     G?

     Penyelesaian :

     Jelas bahwa H bukan merupakan himpunan kosong, Karena (0,0)        H.
     Akan di tunjukkan bahwa H memenuhi sifat asosiatif. Untuk sebarang
                                dan dengan menggunakan sifat bilangan
     bulat di perhatikan bahwa :




     Jadi terbukti bahwa sifat asosiatif berlaku.

     Jika di pilih elemen (0,0)        H maka untuk setiap            akan
     berlaku :




                                   3
Jadi, (0,0)   H merupakan identitas pada H. Untuk sebarang
               dipilih elemen               , sehingga akan berlaku :




       Jadi, setiap elemen              memiliki elemen invers terhadap
   operasi yaitu                . Karena keempat aksioma berlaku maka H
   merupakan grup terhadap operasi , akibatnya H merupakan subgrup
   atas G.

b. Tentukan subgrup dari Z6 ={0,1,2,3,4,5} dan gambar diagram cayley
   dan selidiki himpunan-himpunan bagian H1 = {0,3} dah H2 = {0,2,4}
   dari operasi dengan operasi penjumlahan modulu 6!
   Penyelesaian :
   Pada Z6 ={0,1,2,3,4,5}


       +6     0       1         2       3       4        5
       0      0       1         2       3       4        5
       1      1       2         3       4       5        0
       2      2       3         4       5       0        1
       3      3       4         5       0       1        2
       4      4       5         0       1       2        3
       5      5       0         1       2       3        4




                                 4
Perhatikan himpunan bagian dari Z6 yaitu H1 = {0,3} dah H2 = {0,2,4}.
Akan dibentuk tabel cayley dari H1 dah H2 terhadap operasi yang sama
pada Z6 yaitu dengan penjumlahan modulo 6,lihat tabel berikut :

Tabel Cayley dari grup H1

                   +6        0        3

                    0        0        3

                    3        3        0



Tabel cayley dari grup H2

           +6       0        2        4

           0        0        2        4

           2        2        4        0

           4        4        2        0




     Untuk memperlihatkan bahwa H1 dan H2 dengan operasi
penjumlahan modulo 6 adalah suatu grup .

Dengan melihat tabel di atas di peroleh :

1.   Aksioma pertama (sifat tertutup) dipenuhi karena seluruh hasil
     operasi ada pada himpunan H1 dan H2.
2.   Aksioma kedua (sifat assosiatif) penjumlahan modulo 6 dipenuhi
     pada Z6, karena pada H1 dan H2 juga dipenuhi.




                                 5
3.    Aksioma ketiga (Unsur identitas) dipenuhi :
                H1 dan H2 sebagai unsur identitas karena          H1 dan H2
       dipenuhi a +6 0 = 0 +6 a = a
 4.    Aksima keempat (unsur invers) dipenuhi yaitu :
       H1       0 inversnya 0, 3 inversnya 3.
       H2       inversnya 0, 2 inversnya 4 dan 4 inversnya 4.


Teorema 2.1.1:
      Suatu subset H yang tidak kosong dari grup <G,*> merupakan
subgrup dari G jika dan hanya jika :
                     maka               (Aksioma pertama dari defenisi grup)
                  maka            (Aksioma keempat dari defenisi grup)

Bukti teorema di atas dapat diperjelas sebagai berikut :

H           G

Akan di tunjukkan :

a.     Jika H subgrup dari G maka dipenuhi 1 dan 2.
b.     Jika dipenuhi 1 dan 2 maka H subgrup dari G.

Bukti a :

Karena H merupakan subgrup dari G maka menurut defenisi subgrup H
memenuhi keempat aksioma grup. Dengan demikian maka H memenuhi
sifat 1 dan 2.

Bukti b :

Untuk menunjukkan bahwa H subgrup dari G, berikut akan di buktikan
aksioma ke 2 dan ke 3




                                    6
Aksioma ke 2 :

G merupakan grup berarti setiap unsur di G memenuhi sifat assosiatif,
sedangkan H        G, maka setiap unsur di H juga unsur di G, sehingga
setiap unsur di H juga memenuhi sifat Assosiatif.

Aksioma ke 3 :

Ambil sembarang a        H,            karena sifat 1 di penuhi pada H maka
                atau          (Terbukti aksioma ketiga dipenuhi).


     Dengan demikian keempat aksioma grup di penuhi dan H             G maka H

     merupakan subgrup dari G.

Teorema 2.1.2:

Suatu subset H yang tidak kosong dari grup <G,*> merupakan subgrup
dari G jika dan hanya jika :             H maka                H.

Bukti teorema di atas juga terdiri dari dua bagian :

H           G

a.      Jika H subgrup dari G maka berlaku                 H           H
b.      Jika           H berlaku            H maka H subgrup dari G

Bukti a :

H subgrup dari G maka H grup berarti memenuhi keempat aksioma grup.
Ambil sembarang               H menurut aksioma keempat b-1 H,selanjutnya
dengan aksioma pertama dipenuhi                   H.

Bukti b :

Ambil sembarang           H diperoleh                  H atau e     H memenuhi
aksioma ketiga.




                                   7
Ambil sembarang e,              H diperoleh              H atau           H
memenuhi aksioma keempat.

Ambil sembarang                H diperoleh                  H atau        H
memenuhi aksioma pertama


      Dengan di penuhi aksioma pertama dan keempat menurut teorema

      2.1.1 maka H merupakan subgrup dari G.

Teorema 2.1.3:

       Suatu himpunan bagian H tidak kosong dari G dikatakan subgrup
 dari <G,*> jika dan hanya jika :

 a.     H tertutup terhadap operasi biner *
 b.     Unsur identitas e     g ada dalam H (e   G maka e     H)
                         -1
 c.              H maka a      H

 Bukti teorema di atas juga juga terdiri dari dua bagian :

 H           G

  1. Jika H subgrup dari <G,*> maka berlaku a,b, dan c
  2. Jika a,b,dan c berlaku maka H subgrup dari <G,*>

 Bukti 1 :

 Jika H subgrup dari <G,*> maka berlaku a,b, dan c

 Jika H subgrup dari <G,*> berarti memenuhi keempat aksioma dari
 grup
 H tertutup terhadap operasi biner * (aksioma pertama grup)
 Unsur identitas e      g ada dalam H (e      G maka e   H ) (aksioma ketiga
 identitas dari grup)
          H maka a-1    H (aksioma keempat dari grup)




                                   8
Dari pernyataan di atas dimana terdapat aksioma 1, aksioma 3, dan
aksioma 4 dapat kita simpulkan bahwa terbukti Jika H subgrup dari
<G,*> maka berlaku a,b, dan c.

Bukti 2 :

Jika a,b,dan c berlaku maka H subgrup dari <G,*>

    Ambil sembarang a,b      G

    a*b = a+b      G ( sifat tertutup terpenuhi atau aksioma pertama di
    penuhi)

    Unsur identitas e    G ada dalam H (e        G maka e   H)

    Pilih e = 0 e G , ambil sembarang a          G maka a*e = a + 0 = adan
    e*a = 0 + a = a

    Sehingga dipenuhi a*e = e*a = a , Artinya e = 0 elemen identitas
    ( aksioma ketiga dipenuhi)

          H maka a-1 H
    Ambil sembarang a H ,pilih a-1 = -a          H sehingga a * a-1 = a + (-
    a) = 0 = e dan a-1 * a = -a + a = 0 = e. Berarti          H maka a-1
    H = -a    H a * a-1 = a-1 * a = e (aksioma keempat dipenuhi)

    Dengan dipenuhi aksioma pertama,ketiga dan keempat dari grup
    maka menurut defenisi A-1 H merupakan subgrup dari <G,*>.


         Dari bukti 1 dan 2 maka dapat di simpulkan bahwa Suatu

    himpunan bagian H tidak kosong dari G dikatakan subgrup dari
    <G,*> jika dan hanya jika :

    a.       H tertutup terhadap operasi biner *
    b.       Unsur identitas e       g ada dalam H (e   G maka e   H)
    c.              H maka a-1        H




                                 9
Teorema 2.1.4:

     H himpunan bagian yang berhingga dan tak kosong dari grup G. H
subgrup dari G jika H memenuhi sifat tertutup.

Bukti :

Dengan menggunakan Teorema A-1, yaitu:
Suatu subset H yang tidak kosong dari grup                        merupakan subgrup
dari G, jika dan hanya jika:
1.                  maka                  (Aksioma pertama dari defenisi grup)
2.               maka                 (Aksioma keempat dari defenisi grup)

Maka tinggal dibuktikan bahwa a-1 H jika a                   H.

Jika a = e maka a-1= a. Lalu jika a                       e       maka ada beberapa
kemungkinan yaitu, a, a2,a3,….

Karena H terbatas dan tertutup di bawah operasi terhadap G untuk
setiap a bilangan positip dalam H, tidak semua anggotanya berbeda.
Kemudian, ai = aj dan i> j maka ai-j = e, dan karena a e , i-j > 1.

ai-j = a . ai-j-1 = e

ai-j-1 = a-1. Tetapi i-j-1       1 mengakibatkan ai-j-1 H. (Terbukti)

Teorema 2.1.5 :

     Jika S dan T masing-masing subgrup dari G maka S                       T subgrup
dari G.

Bukti :

S    T         karena ada e          S dan e   T jadi e   S       T

Ambil sembarang x            S       T maka x      S dan x    T sehingga x      G jadi
S    T     G

Ambil sembarang x,y              S     T maka x,y    S dan x,y        T karena S dan T
subgrup dari G maka xy-1              S dan xy-1    T .Jadi xy-1      S   T.




                                        10
Menurut teorema 2.1.2 S        T subgrup dari G (terbukti).


       Jadi Jika S dan T masing-masing subgrup dari G maka S                  T

       subgrup dari G.(Terbukti)

Teorema 2.1.6 :

       Jika { } suatu koleksi subgrup dari G maka S =              merupakan
subgrup dari G.

Bukti :

Diketahui         suatu koleksi subgrup dari G berarti S1 , S2 , S3 , S4... , Sα
merupakan subgrup-subgrup dari G.

Dengan menggunakan Teorema A-5, jika dua buah subgrup diiriskan
maka irisannya adalah subgrup, dengan demikian untuk S =

                            = S 1 S2 S3      S4 ...   Sα

Karena S1      S2 merupakan subgrup, demikian juga S3           S4 merupakan
subgrup, hingga

Sα-1     Sα juga merupakan grup, maka jika diteruskan irisannya adalah
subgrup dari G.

Contoh 2:

Z = himpunan semua bilangan bulat, operasi * didefenisikan sebagai
penjumlahan biasa. Dari contoh 1 diketahui bahwa        merupakan
grup. H adalah himpunan semua bilangan genap. Tunjukkan bahwa H
merupakan subgrup dari Z.

Penyelesaian :

Dari soal di atas H        Z dan H         karena 4 adalah bilangan genap
maka 4 H.

Selanjutnya akan ditunjukkan bahwa              merupakan grup.




                                 11
Untuk membuktikan soal di atas dapat digunakan defenisi subgrup dan
teorema yang berkaitan yaitu Teorema A-1 ataupun A-2 .

Dengan defenisi grup dapat dilakukan seperti contoh sebelumnya.

Dengan Teorema A-1:

Ambil sebarang a, b        H dari defenisi dapat ditulis a = 2m dan b = 2n;
m,n Z.

a+b          = 2m + 2n

    = 2 (m + n); k = (m + n)      Z

    = 2k     H (sifat pertama dari Teorema A-1 dipenuhi)

Ambil sebarang a      H dari defenisi dapat ditulis a = 2m dengan m Z.

a-1 = -a = -2m

= 2 (-m) , karena m Z maka k = -m Z

= 2k H (sifat kedua dari Teorema A-1 dipenuhi)

Maka terbukti H merupakan subgrup dari Z.



Defenisi 2.2 :

Center dari grup ditulis Z (G) = {a G | a x = x a,    x    G}

Teorema 2.1.7:

Z(G) merupakan subgrup dari G

Bukti :

Dengan menggunaka teorema 2.1.1 :

Z(G)        karena ada e     G yang memenuhi e x = x e ,    x   G, jadi e
Z (G)

Z(G)      G (Defenisi )




                                 12
Ambil sembarang a,b            Z (G) menurut defenisi a x = x a dan b x = x b,
  x     G

Akan di tunjukkan ab           Z(G) artinya akan di tunjukkan ab x = x ab dan
ab     G

Perhatikan : abx = a xb + x ab dan ab           G (berlaku sifat tertutup pada
G). Jadi ab       Z(G) (Terbukti )

Ambil a       Z(G) menurut defenisi a x = x a ,        x    G , karena G grup
maka a-1      G

Perhatikan a x = x a

a-1 (a x) a-1= a-1 (x a) a-1

(a-1 a) x a-1= a-1x (a a-1)

      ex a-1 = a-1 xe

       x a-1 = a-1 x

Terbukti a-1 Z (G)


      Karena kedua sifat dari teorema 2.1 dipenuhi maka terbukti bahwa Z

     (G) merupakan subgrup dari G.

Defenisi 2.1.3 :

Centralizer dari a dalam grup G ditulis C(a) = { g         G |ag = ga}

Teorema 2.1.8 :

C(a) merupakan subgrup dari G.

Bukti :




                                    13
Dengan menggunaka teorema 2.1.1
          C(a)        karena ada e       G yang memenuhi e g = g e,     g   G, jadi e
          C(a)

          C(a)      G (Defenisi )

          Ambil sembarang g,b            C(a) menurut defenisi e g = g e dan b g = g b
          g     G

          Akan di tunjukkan a,b           G artinya akan di tunjukkan ab g = g ab dan
          a,b     G

          Perhatikan : ab g = a gb + g ab dan a,b         G (berlaku sifat tertutup pada
          G ). Jadi a,b    C(a) (Terbukti )

          Ambil a      C(a) menurut defenisi a g = g a ,         g    G , kaena G grup
          maka a-1     G

          Perhatikan a g = g a

          a-1 (a g) a-1= a-1 (g a) a-1

          (a-1 a) g a-1= a-1g (a a-1)

                eg a-1 = a-1 ge

                 g a-1 = a-1 g

          Terbukti a-1 C(a)


                Karena kedua sifat dari teorema 2.1.1 dipenuhi maka terbukti

                 bahwaC(a) merupakan subgrup dari G.

Contoh 5 :

Perhatikan grup G yang didefenisikan dengan tabel Cayley seperti pada tabel 1.1




                                              14
Akan ditentukan center dari G atauZ(G) dan centralizer dari tiap-tiap anggota G
atau C(G).

Bila diperhatikan bagian isi dari tabel 1,1 maka urutan unsur pada baris pertama
sama dengan urutan unsur pada kolom pertama dan urutan unsur pada baris
kelima sama dengan urutan unsur pada kolom kelima. Hal ini berakibat 1*x = x*1
dan 5*x = x*5 untuk semua x G. Sehingga Center dari G atau Z(G) = {1,5}.

  *         1         2         3         4      5        6         7        8
  1         1         2         3         4      5        6         7        8
  2         2         1         8         7      6        5         4        3
  3         3         4         5         6      7        8         1        2
  4         4         3         2         1      8        7         6        5
  5         5         6         7         8      1        2         3        4
  6         6         5         4         3      2        1         8        7
  7         7         8         1         2      3        4         5        6
  8         8         7         6         5      4        3         2        1


                                      Tabel 1

  Sedangkan Centralizer dari Tabel 1 untuk tiap anggota G adalah sebagai
  berikut :

  C(1)          = G = {1,2,3,4,5,6,7,8}

  C(2)          = {1,2,5,6}

  C(3)          = {1,3,5,7}

  C(4)          = {1,4,5,8}

  C(5)          =G

  C(7)          = {1,3,5,7}

  C(8)          = {1,4,5,8}




                                          15
2.2 Subgrup Siklik
   Definisi 2.2.1:

        Misalkan G grup dengan operasi *,

   maka :




   Teorema 2.2.1:
      Misalkan         grup dan     maka                   merupakan sub
   grup terkecil dari G yang memuat a.

   Bukti:

   Kita gunakan teorema C-3 tentang sub grup

   1)

   2)

   3 ) Sifat tertutup

             Ambil sembarang p,q        maka menurut syarat keanggotaan
        dari H maka

        Akan ditunjukkan p*q




   4 ) Sifat Identitas (




                                   16
5 ) Sifat Invers

       Ambil sembarang




Defenisi 2.2.2 :
   Grup H pada Teorema 2.2.1 di atas disebut subgrup siklik dengan
generator a dan dinotasikan < a >.

Defenisi 2.2.3 :
       Suatu grup G dikatakan grup siklik jika terdapat   sehingga

< a >=G.

Contoh 1:
Z5 =               ;*=operasi penjumlahan modulo 5

Apakah < Z5,*> merupakan grup siklik dan jika ya tentukan
generatornya.

Penyelesaian:

  ≠      (Dari defenisi)




                                 17
Karena anggota dari         berhingga maka hasil operasi dapat dilihat pada
tabel Cayley berikut ini:

          +5            0                  1       2           3              4
          0             0                  1       2           3              4
          1             1                  2       3           4              0
          2             2                  3       4           0              1
          3             3                  4       0           1              2
          4             4                  0       1           2              3



Dengan melihat tabel diatas,diperoleh:

1) Aksioma pertama (sifat tertutup) di penuhi karena semua hasil
    operasi ada pada himpunan          .

2) Aksioma kedua (sifat Asosiatif) pada penjumlahan modulo 5
    dipenuhi pada bilangan bulat ,karenanya pada        juga dipenuhi.
3) Aksioma ketiga (unsur Identitas) dipenuhi:
                 sebagai unsur identitas karena                    dipenuhi
    a*0=0*a=a.
4) Aksioma keempat (unsur invers) dipenuhi yaitu 0 inversnya 0 ; 1
    inversnya 4; 2 inversnya 3;dan 3 inversnya 2; 4 inversnya 1
5) Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa                 terhadap operasi
    penjumlahan modulo 5 membentuk grup.

   Kita selidiki unsur-unsur yang merupakan generator:

Unsur 0

01=0

02= 0+0 =0

03 = 0+0+0 =0




                                  18
........................

........................

........................

0-1=(0-1 )1=(0)1=0

0-1=(0-1 )2=(0)2=0+0=0

0-1=(0-1 )3=(0)3=0+0+0=0

............................

............................

............................




Dengan demikian 0 bukan generator

Unsur 1

11 = 1

12 = 1+1 =2

13 = 1+1+1 =3

14 = 1+1+1+1 = 4

15 = 1+1+1+1+1=0

................................

................................

................................




                                   19
1-1=(1-1 )1=(4)1=4

1-2=(1-1 )2=(4)2=4+4=3

1-3=(1-1 )3=(4)3=8+4=2

1-4=(1-1 )4=(4)4=4+4+4+4=1

1-5=(1-1)5=(4)5=4+4+4+4+4=0

............................

............................

............................




Dengan demikian 1 merupakan generator.

Unsur 2

21 = 2

22 = 2+2 = 4

23 = 2+2+2 =1

24=2+2+2+2=3

25=2+2+2+2+2=0

.........................

.........................

........................

2-1=(2-1 )1=(3)1=3

2-2=(2-1 )2=(3)2=3+3=1




                               20
2-3=(2-1 )3=(3)3=3+3+3=4

2-4=(2-1 )4=(3)4=3+3+3+3=2

2-5 = (2-1)5=(3)5=3+3+3+3+3=0

..........................

.........................

.........................




Dengan demikian 2 merupakan generator

Unsur 3

31 = 3

32 = 3+3 = 1

33 = 3+3+3 = 4

34 = 3+3+3+3 = 2

35=3+3+3+3+3=0

..............................

..............................

.............................

3-1=(3-1 )1=(2)1=2

3-2=(3-1 )2=(2)2=2+2=4

3-3=(3-1 )3=(2)3=2+2+2=1

3-4=(3-1 )4=(2)4=2+2+2+2=3




                                 21
3-5=(3-1)5=(2)5=2+2+2+2+2=0

..........................

..........................




Dengan demikian 3 merupakan generator

Unsur 4

41 = 4

42 = 4+4 = 3

43 = 4+4+4 = 2

44 = 4+4+4+4 = 1

45=4+4+4+4+4=0

..............................

..............................

.............................

4-1=(4-1 )1=(1)1=1

4-2=(4-1 )2=(`1)2=1+1=2

4-3=(4-1 )3=(1)3=1+1+1=3

4-4=(4-1 )4=(1)4=1+1+1+1=4

4-5=(4-1)5=(1)5=1+1+1+1+1=0

..........................

..........................




                                 22
Dengan demikian 4 merupakan generator

Sehingga     merupakan grup siklik

Defenisi 2.2.4 :

Algoritma pembagian :

Jika

Contoh 2:

Misalkan m = 5

untuk n=19 dapat dinyatakan sebagai 19=3.5+4

maka q = 3 dan r = 4

untuk n = -3 dapat dinyatakan sebagai -3 = (-1).5+2

maka q = -1 dan r=2

Teorema 2.2.2: (Klasifikasi Subgrup dari Grup Siklik)
Setiap subgrup dari grup siklik adalah siklik.

Bukti:

Subgrup dari grup siklik merupakan siklik.

Misalnya G= < a > merupakan grup siklik, dan H        G (baca H subgrup
dari G).

Akan ditunjukkan bahwa H merupakan grup siklik.

G= < a >, karena H      G maka elemen-elemen dalam H pasti berbentuk
  dengan




                                23
Jika          H maka                H (Ingat H subgrup dari G)

Kasus I: Jika H={e} maka H = < e > grup siklik

Kasus II: Jika H                maka H pasti memuat unsur-unsur yang berbentuk
     dengan p > 0

Andaikan         m        =    bilangan            bulat   positif    terkecil   ϶
H.......................................(A)

Ambil sembarang b               H maka b=             untuk suatu n     Z dengan algoritma
pembagian maka                                              dengan                   sehingga

b=                    dengan                        atau

b=

ar=a n – qm

 =                    H

Jadi,         H dengan

Andaikan r            maka                         berarti ada bilangan bulat positif r < m
sehingga             H atau m bukan bilangan positif terkecil sehingga
H........................(B)

Timbul kontradiksi yaitu antara (A) dan (B)

Jadi,pengandaian salah, yang benar r = 0.

Jika r = 0 ini berarti n=qm sehingga b
   atau

Terbukti H subgrup siklik.

Contoh 3:

Misalkan G = {-1, 1} adalah suatu Grup terhadap operasi perkalian




                                              24
(G, .).Tentukan Grup Siklik dari Grup tersebut.
Penyelesaian:
Generator dari G = {-1, 1} adalah -1 dan 1
<-1> = {(-1)n| n ϵ Z}
     ={ (-1)0 , (-1)1 , (-1)2 ,...}
     ={-1,1}
<1> ={(1)n| n ϵ Z}
     ={ (1)0 , (1)1 , (1)2 ,...}
     ={1}
Generator -1 adalah membangun suatu grup siklik:
<-1> ={-1,1}
Generator 1 adalah membangun subgrup siklik:
<1> ={1}
Terlihat bahwa G merupakan grup siklik dengan generator -1, dapat
dipilih {1} merupakan subgrup dari G dan {1} merupakan subgrup siklik
dengan generator -1.


Klasifikasi dari grup siklik

1.      G grup siklik dengan banyaknya unsur tak terhingga maka pada G
        berlaku sifat:
2.      G grup siklik dengan banyaknya unsur berhingga ( n unsur) maka
        pada G berlaku sifat:              membagi ( k-h).

Bukti 1:

Pernyataan di atas dapat diartikan sebagai:

G =< a> dan          = tak hingga

Bukti:

Dalam logika kita memiliki equivalensi:




                                      25
Andaikan:                       berarti

Misalkan k > h maka               dengan k – h> 0

Misalkan m = bilangan bulat positip terkecil sehingga

Ambil sembarang b                     maka b=   , untuk semua n

Menurut algoritma pembagian maka                                      dengan
0           sehingga diperoleh

b=

Jadi,                             dengan

Sehingga unsur-unsur di G dapat ditulis:

Timbul kontradiksi bahwa G memiliki unsur-unsur tak berhingga.

Jadi, pengandaian salah, yang benar

Contoh 4:

                  , dengan operasi penjumlahan modulo 4. Buktikanlah
bahwa dengan menggunakan tabel Cayley dapat ditunjukkan bahwa
merupakan grup siklik dengan generator 1.


Penyelesaian:
        (dari definisi)
Karena anggota dari Z6 berhingga maka hasil operasi dapat dilihat pada
tabel Cayley berikut:
                 Tabel. Menunjukkan Tabel Cyley dari grup Z4
            +4            0             1           2             3
            0             0             1           2             3
            1             1             2           3             0
            2             2             3           0             1




                                 26
3                    3            0              1             2


Dengan melihat tabel diatas diperoleh :
1.       Aksioma pertama (sifat tertutup) dipenuhi karena semua hasil
         operasi ada pada himpunan Z4
2.       Aksioma kedua (sifat assosiatif) pada penjumlahan modulo 4
         dipenuhi pada bilangan bulat , karenanya pada Z4 juga dipenuhi
3.       Aksioma ketiga (unsur identitas) dipenuhi :                                 sebagai
         unsur identitas karena                         dipenuhi
4.       Aksioma keempat (unsur invers) dipenuhi yaitu :
         0 inversnya 0; 1 inversnya 3; 2 inversnya 2; 3 inversnya 1
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Z4 terhadap operasi
penjumlahan bilangan modulo 4 membentuk grup.
Akan diselidiki bahwa unsur 1 merupakan generator Z4


Unsur 1
11 = 1                                              1-1 = ( 1-1 ) 1 = (3)1 = 3
12 = 1 + 1 = 2                                      1-2 = ( 1-1 ) 2 = (3)2 = 3 + 3 = 6 = 2
13 = 1 + 1 + 1 = 3                                  1-3 = ( 1-1 ) 3 = (3)3 = 3 + 3 + 3 = 9 =
                                                    1
14 = 1 + 1 + 1 + 1 = 0                              1-4 = ( 1-1 ) 4 = (3)4 = 3 + 3 + 3 + 3 =
                                                    12 = 0
...........................................
...........................................
............................................


Dengan demikian terbukti bahwa 1 merupakan generator
Jadi terbukti bahwa Z4 merupakan grup siklik dengan generator 1.
Selanjutnya berdasarkan Klasifikasi dari grup siklik bagian 2 dapat
dilihat bahwa
Maka                               hal ini dikarenakan 4|(8-4) juga 4|(12-8)




                                               27
Akibat Teorema 2.2.2:

Misalkan G grup,           dengan          Jika        maka n membagi
habis k.

Contoh 5:

                  pada contoh 4 merupakan grup siklik dengan generator 1
atau                                           dan

Dengan menggunakan akibat teorema 2.2.2 diperoleh                  maka
4|8.

Teorema 2.2.3:

Misalkan G = <a> sebuah grup siklik berorder n, maka G =            jika
dan hanya jika gcd (k,n) = 1.

Bukti:

Akan dibuktikan:

1.     G= <a> sebuah grup siklik berorder n, jika gcd (k,n) = 1 maka G =


2.     G = < a > sebuah grup siklik berorder n, jika G = <      mak gcd
       (k,n)=1.

Bukti 1:

Gcd (k,n) = 1 dengan menggunakan konsep kombinasi linier dengan
ditulis bahwa ada u,v

Ambil sembarang a         maka a=

Ini menunjukkan bahwa G = <

Bukti 2:




                                28
Andaikan gcd (k,n)       atau gcd (k,n)=d > 1 ini berarti k=td dan n =sd

Perhatikan                                            dengan

Ini menunjukkan bahwa        bukan generator dari G atau G

Akibat Teorema 2.2.3

Suatu bilangan bulat k      merupak generator dari       jika dan hanya jika
gcd (k,n)=1.

Teorema 2.2.4

Jika               maka order sembarang subgrup dari               merupan
faktor dari n dan untuk setiap pembagi positif k dari n, grup < a >

mempunyai tepat satu subgrup yang berorder k dinamakan

Contoh 6:

Misalkan | <a> |=20

Pembagi positif dari 20 adalah 1, 2,4,5,10,20 sehingga menurut teorema
2.2.4 , <a > memiliki subgrup yaitu:

< 1 > ={0,1,2,...,19}                       order 20

< 2 > ={0,2,4,...,18}                       order 10

< 4 > = {0,4,8,...,16}                      order 5

< 5 > ={0,5,10,15}                          order 4

<10 >={0,10 }                               order 2

< 20 >={0}                                  order 1

Secara umum, jika < a > memiliki order n dan k pembagi n maka
adalah subgrup tunggal yang berorder n.




                                29
Akibat Teorema 2.2.4

Untuk tiap-tiap pembagi postif k dari n, himpunan <n/k> adalah subgrup
tunggal dari    yang berorder k.

Contoh 6:

Tentukan subgrup dari Z8 atas penjumlahan kemudian gambarlah
diagram latticenya !

JAWAB:
Z8={0,1,2,3,4,5,6,7}
Ambil a= 2 dimana <2> = {0,2,4,6}. Berdasarkan teorema 2.2.1 maka:
21=2, 22=4, 23=6, 24=0,25=2
Apabila 2 selanjutnya dipangkatkan sampai n, dimana n є Z maka
hasilnya akan berulang. Sehingga <2> tertutup terhadap operasi di
Z8 akibatnya <2> merupakan subgrup dari Z8.
Selanjutnya ambil a=4, dimana <4>={0,4}. Dengan cara serupa kita
dapatkan:
41=4, 42=0, 43=4, 44=0, 45=4
Apabila 4 dipangkatkan sampai n, dimana n є Z maka hasilnya akan
berulang pada order dari <4> sehingga <4> tertutup terhadap operasi di
Z8 akibatnya <4> merupakan subgrup dari Z8.
Ternyata subgrup dari Z8 adalah <2> dan <4> dimana <2>={0,2,4,6} dan
<4>={0,4}. <2> dan <4> merupakan subgrup sejati nontrivial dari Z8.
Sehingga diagram latticenya adalah:




                               30
BAB III

                                 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

   1. Untuk membuktikan suatu himpunan bagian merupakan subgrup dengan
     operasi yang sama dapat digunakan definisi subgrup dan teorema subgrup.

   2. Setiap subgrup dari grup siklik adalah siklik.

   3. Himpunan bagian dari suatu grup dapat dikatakan grup jika memenuhi 4
     aksioma grup.




                                       31
DAFTAR PUSTAKA
Galian,J.A.1998.Contemporary Abstract Algebra.Ed.4.University of
     Minnesota, New York.Boston
Saragih,Prof.Dr.Sahat.2012.Struktur Aljabar I.Medan:Larispa Indonesia
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/mata4321/subgrup.html
     [ diakses 17 Febuari 2013]




                             32

Contenu connexe

Tendances (20)

Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
 
Koset Suatu Grup
Koset Suatu GrupKoset Suatu Grup
Koset Suatu Grup
 
kunci jawaban grup
kunci jawaban grupkunci jawaban grup
kunci jawaban grup
 
Grup Siklik
Grup SiklikGrup Siklik
Grup Siklik
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
 
Semigrup
SemigrupSemigrup
Semigrup
 
Grup permutasi
Grup permutasiGrup permutasi
Grup permutasi
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Grup siklik makalah
Grup siklik makalahGrup siklik makalah
Grup siklik makalah
 
Subgrup normal dan grup faktor
Subgrup normal dan grup faktorSubgrup normal dan grup faktor
Subgrup normal dan grup faktor
 
Exercise 2.3
Exercise 2.3Exercise 2.3
Exercise 2.3
 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
 
Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_I
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Prinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi EksklusiPrinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi Eksklusi
 
Jawaban Soal Latihan
Jawaban Soal LatihanJawaban Soal Latihan
Jawaban Soal Latihan
 
Ring
RingRing
Ring
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaran
 

Grup dan subgrup siklik

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Struktur aljabar merupakan salah satu cabang matematika abstrak, yang umumnya akan lebih sulit dibandingkan dengan cabang lain yang lebih konkrit. Di dalam makalah ini, kita akan mempelajari mengenai subgrup dan subgrup siklik. Pada pembahasan sebelumnya kita telah mempelajari grup sebagai dasar dari subgrup dan subgrup siklik begitu pula dengan contohnya dengan menggunakan elemen dan operasi yang bermacam-macam. Semua itu di tujukan untuk memberikan ilustrasi yang cukup lengkap perihal defenisi grup dan kaitannya dengan himpunan dan operasi yang sudah kita kenal sebelumnya. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1) Bagaimana cara untuk membuktikan suatu himpunan bagian dengan operasi yang sama merupakan subgrup menggunakan definisi subgrup, 2) Bagaimana cara untuk membuktikan suatu himpunan bagian dengan operasi yang sama merupakan subgrup menggunakan teorema subgrup, 3) Bagaimana membuktikan himpunan dengan operasi biner merupakan grup siklik, 4) Bagaimana membuktikan teorema subgrup siklik, dan 5) Bagaimana membuktikan sifat klasifikasi grup siklik dari suatu grup finit. 1.3 Batasan Masalah Dalam penulisan makalah ini,kami hanya membahas masalah tentang subgrup dan grup siklik. 1
  • 2. 1.4 Tujuan Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memahami cara membuktikan suatu himpunan bagian merupakan subgrup 2
  • 3. BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Subgrup Definisi 2.1.1: Suatu subset H tidak kosong dari G disebut subgrup dari grup G jika terhadap operasi di G, H sendiri membentuk grup. Dari definisi tersebut, pertama harus ditunjukkan bahwa H tidak kosong, H subset dari G, dan berikutnya setiap elemen dari H terhadap operasi di G memenuhi aksioma grup. Contoh 1. a. Misalkan H Apakah H merupakan subgrup dari G? Penyelesaian : Jelas bahwa H bukan merupakan himpunan kosong, Karena (0,0) H. Akan di tunjukkan bahwa H memenuhi sifat asosiatif. Untuk sebarang dan dengan menggunakan sifat bilangan bulat di perhatikan bahwa : Jadi terbukti bahwa sifat asosiatif berlaku. Jika di pilih elemen (0,0) H maka untuk setiap akan berlaku : 3
  • 4. Jadi, (0,0) H merupakan identitas pada H. Untuk sebarang dipilih elemen , sehingga akan berlaku : Jadi, setiap elemen memiliki elemen invers terhadap operasi yaitu . Karena keempat aksioma berlaku maka H merupakan grup terhadap operasi , akibatnya H merupakan subgrup atas G. b. Tentukan subgrup dari Z6 ={0,1,2,3,4,5} dan gambar diagram cayley dan selidiki himpunan-himpunan bagian H1 = {0,3} dah H2 = {0,2,4} dari operasi dengan operasi penjumlahan modulu 6! Penyelesaian : Pada Z6 ={0,1,2,3,4,5} +6 0 1 2 3 4 5 0 0 1 2 3 4 5 1 1 2 3 4 5 0 2 2 3 4 5 0 1 3 3 4 5 0 1 2 4 4 5 0 1 2 3 5 5 0 1 2 3 4 4
  • 5. Perhatikan himpunan bagian dari Z6 yaitu H1 = {0,3} dah H2 = {0,2,4}. Akan dibentuk tabel cayley dari H1 dah H2 terhadap operasi yang sama pada Z6 yaitu dengan penjumlahan modulo 6,lihat tabel berikut : Tabel Cayley dari grup H1 +6 0 3 0 0 3 3 3 0 Tabel cayley dari grup H2 +6 0 2 4 0 0 2 4 2 2 4 0 4 4 2 0 Untuk memperlihatkan bahwa H1 dan H2 dengan operasi penjumlahan modulo 6 adalah suatu grup . Dengan melihat tabel di atas di peroleh : 1. Aksioma pertama (sifat tertutup) dipenuhi karena seluruh hasil operasi ada pada himpunan H1 dan H2. 2. Aksioma kedua (sifat assosiatif) penjumlahan modulo 6 dipenuhi pada Z6, karena pada H1 dan H2 juga dipenuhi. 5
  • 6. 3. Aksioma ketiga (Unsur identitas) dipenuhi : H1 dan H2 sebagai unsur identitas karena H1 dan H2 dipenuhi a +6 0 = 0 +6 a = a 4. Aksima keempat (unsur invers) dipenuhi yaitu : H1 0 inversnya 0, 3 inversnya 3. H2 inversnya 0, 2 inversnya 4 dan 4 inversnya 4. Teorema 2.1.1: Suatu subset H yang tidak kosong dari grup <G,*> merupakan subgrup dari G jika dan hanya jika : maka (Aksioma pertama dari defenisi grup) maka (Aksioma keempat dari defenisi grup) Bukti teorema di atas dapat diperjelas sebagai berikut : H G Akan di tunjukkan : a. Jika H subgrup dari G maka dipenuhi 1 dan 2. b. Jika dipenuhi 1 dan 2 maka H subgrup dari G. Bukti a : Karena H merupakan subgrup dari G maka menurut defenisi subgrup H memenuhi keempat aksioma grup. Dengan demikian maka H memenuhi sifat 1 dan 2. Bukti b : Untuk menunjukkan bahwa H subgrup dari G, berikut akan di buktikan aksioma ke 2 dan ke 3 6
  • 7. Aksioma ke 2 : G merupakan grup berarti setiap unsur di G memenuhi sifat assosiatif, sedangkan H G, maka setiap unsur di H juga unsur di G, sehingga setiap unsur di H juga memenuhi sifat Assosiatif. Aksioma ke 3 : Ambil sembarang a H, karena sifat 1 di penuhi pada H maka atau (Terbukti aksioma ketiga dipenuhi). Dengan demikian keempat aksioma grup di penuhi dan H G maka H merupakan subgrup dari G. Teorema 2.1.2: Suatu subset H yang tidak kosong dari grup <G,*> merupakan subgrup dari G jika dan hanya jika : H maka H. Bukti teorema di atas juga terdiri dari dua bagian : H G a. Jika H subgrup dari G maka berlaku H H b. Jika H berlaku H maka H subgrup dari G Bukti a : H subgrup dari G maka H grup berarti memenuhi keempat aksioma grup. Ambil sembarang H menurut aksioma keempat b-1 H,selanjutnya dengan aksioma pertama dipenuhi H. Bukti b : Ambil sembarang H diperoleh H atau e H memenuhi aksioma ketiga. 7
  • 8. Ambil sembarang e, H diperoleh H atau H memenuhi aksioma keempat. Ambil sembarang H diperoleh H atau H memenuhi aksioma pertama Dengan di penuhi aksioma pertama dan keempat menurut teorema 2.1.1 maka H merupakan subgrup dari G. Teorema 2.1.3: Suatu himpunan bagian H tidak kosong dari G dikatakan subgrup dari <G,*> jika dan hanya jika : a. H tertutup terhadap operasi biner * b. Unsur identitas e g ada dalam H (e G maka e H) -1 c. H maka a H Bukti teorema di atas juga juga terdiri dari dua bagian : H G 1. Jika H subgrup dari <G,*> maka berlaku a,b, dan c 2. Jika a,b,dan c berlaku maka H subgrup dari <G,*> Bukti 1 : Jika H subgrup dari <G,*> maka berlaku a,b, dan c Jika H subgrup dari <G,*> berarti memenuhi keempat aksioma dari grup H tertutup terhadap operasi biner * (aksioma pertama grup) Unsur identitas e g ada dalam H (e G maka e H ) (aksioma ketiga identitas dari grup) H maka a-1 H (aksioma keempat dari grup) 8
  • 9. Dari pernyataan di atas dimana terdapat aksioma 1, aksioma 3, dan aksioma 4 dapat kita simpulkan bahwa terbukti Jika H subgrup dari <G,*> maka berlaku a,b, dan c. Bukti 2 : Jika a,b,dan c berlaku maka H subgrup dari <G,*> Ambil sembarang a,b G a*b = a+b G ( sifat tertutup terpenuhi atau aksioma pertama di penuhi) Unsur identitas e G ada dalam H (e G maka e H) Pilih e = 0 e G , ambil sembarang a G maka a*e = a + 0 = adan e*a = 0 + a = a Sehingga dipenuhi a*e = e*a = a , Artinya e = 0 elemen identitas ( aksioma ketiga dipenuhi) H maka a-1 H Ambil sembarang a H ,pilih a-1 = -a H sehingga a * a-1 = a + (- a) = 0 = e dan a-1 * a = -a + a = 0 = e. Berarti H maka a-1 H = -a H a * a-1 = a-1 * a = e (aksioma keempat dipenuhi) Dengan dipenuhi aksioma pertama,ketiga dan keempat dari grup maka menurut defenisi A-1 H merupakan subgrup dari <G,*>. Dari bukti 1 dan 2 maka dapat di simpulkan bahwa Suatu himpunan bagian H tidak kosong dari G dikatakan subgrup dari <G,*> jika dan hanya jika : a. H tertutup terhadap operasi biner * b. Unsur identitas e g ada dalam H (e G maka e H) c. H maka a-1 H 9
  • 10. Teorema 2.1.4: H himpunan bagian yang berhingga dan tak kosong dari grup G. H subgrup dari G jika H memenuhi sifat tertutup. Bukti : Dengan menggunakan Teorema A-1, yaitu: Suatu subset H yang tidak kosong dari grup merupakan subgrup dari G, jika dan hanya jika: 1. maka (Aksioma pertama dari defenisi grup) 2. maka (Aksioma keempat dari defenisi grup) Maka tinggal dibuktikan bahwa a-1 H jika a H. Jika a = e maka a-1= a. Lalu jika a e maka ada beberapa kemungkinan yaitu, a, a2,a3,…. Karena H terbatas dan tertutup di bawah operasi terhadap G untuk setiap a bilangan positip dalam H, tidak semua anggotanya berbeda. Kemudian, ai = aj dan i> j maka ai-j = e, dan karena a e , i-j > 1. ai-j = a . ai-j-1 = e ai-j-1 = a-1. Tetapi i-j-1 1 mengakibatkan ai-j-1 H. (Terbukti) Teorema 2.1.5 : Jika S dan T masing-masing subgrup dari G maka S T subgrup dari G. Bukti : S T karena ada e S dan e T jadi e S T Ambil sembarang x S T maka x S dan x T sehingga x G jadi S T G Ambil sembarang x,y S T maka x,y S dan x,y T karena S dan T subgrup dari G maka xy-1 S dan xy-1 T .Jadi xy-1 S T. 10
  • 11. Menurut teorema 2.1.2 S T subgrup dari G (terbukti). Jadi Jika S dan T masing-masing subgrup dari G maka S T subgrup dari G.(Terbukti) Teorema 2.1.6 : Jika { } suatu koleksi subgrup dari G maka S = merupakan subgrup dari G. Bukti : Diketahui suatu koleksi subgrup dari G berarti S1 , S2 , S3 , S4... , Sα merupakan subgrup-subgrup dari G. Dengan menggunakan Teorema A-5, jika dua buah subgrup diiriskan maka irisannya adalah subgrup, dengan demikian untuk S = = S 1 S2 S3 S4 ... Sα Karena S1 S2 merupakan subgrup, demikian juga S3 S4 merupakan subgrup, hingga Sα-1 Sα juga merupakan grup, maka jika diteruskan irisannya adalah subgrup dari G. Contoh 2: Z = himpunan semua bilangan bulat, operasi * didefenisikan sebagai penjumlahan biasa. Dari contoh 1 diketahui bahwa merupakan grup. H adalah himpunan semua bilangan genap. Tunjukkan bahwa H merupakan subgrup dari Z. Penyelesaian : Dari soal di atas H Z dan H karena 4 adalah bilangan genap maka 4 H. Selanjutnya akan ditunjukkan bahwa merupakan grup. 11
  • 12. Untuk membuktikan soal di atas dapat digunakan defenisi subgrup dan teorema yang berkaitan yaitu Teorema A-1 ataupun A-2 . Dengan defenisi grup dapat dilakukan seperti contoh sebelumnya. Dengan Teorema A-1: Ambil sebarang a, b H dari defenisi dapat ditulis a = 2m dan b = 2n; m,n Z. a+b = 2m + 2n = 2 (m + n); k = (m + n) Z = 2k H (sifat pertama dari Teorema A-1 dipenuhi) Ambil sebarang a H dari defenisi dapat ditulis a = 2m dengan m Z. a-1 = -a = -2m = 2 (-m) , karena m Z maka k = -m Z = 2k H (sifat kedua dari Teorema A-1 dipenuhi) Maka terbukti H merupakan subgrup dari Z. Defenisi 2.2 : Center dari grup ditulis Z (G) = {a G | a x = x a, x G} Teorema 2.1.7: Z(G) merupakan subgrup dari G Bukti : Dengan menggunaka teorema 2.1.1 : Z(G) karena ada e G yang memenuhi e x = x e , x G, jadi e Z (G) Z(G) G (Defenisi ) 12
  • 13. Ambil sembarang a,b Z (G) menurut defenisi a x = x a dan b x = x b, x G Akan di tunjukkan ab Z(G) artinya akan di tunjukkan ab x = x ab dan ab G Perhatikan : abx = a xb + x ab dan ab G (berlaku sifat tertutup pada G). Jadi ab Z(G) (Terbukti ) Ambil a Z(G) menurut defenisi a x = x a , x G , karena G grup maka a-1 G Perhatikan a x = x a a-1 (a x) a-1= a-1 (x a) a-1 (a-1 a) x a-1= a-1x (a a-1) ex a-1 = a-1 xe x a-1 = a-1 x Terbukti a-1 Z (G) Karena kedua sifat dari teorema 2.1 dipenuhi maka terbukti bahwa Z (G) merupakan subgrup dari G. Defenisi 2.1.3 : Centralizer dari a dalam grup G ditulis C(a) = { g G |ag = ga} Teorema 2.1.8 : C(a) merupakan subgrup dari G. Bukti : 13
  • 14. Dengan menggunaka teorema 2.1.1 C(a) karena ada e G yang memenuhi e g = g e, g G, jadi e C(a) C(a) G (Defenisi ) Ambil sembarang g,b C(a) menurut defenisi e g = g e dan b g = g b g G Akan di tunjukkan a,b G artinya akan di tunjukkan ab g = g ab dan a,b G Perhatikan : ab g = a gb + g ab dan a,b G (berlaku sifat tertutup pada G ). Jadi a,b C(a) (Terbukti ) Ambil a C(a) menurut defenisi a g = g a , g G , kaena G grup maka a-1 G Perhatikan a g = g a a-1 (a g) a-1= a-1 (g a) a-1 (a-1 a) g a-1= a-1g (a a-1) eg a-1 = a-1 ge g a-1 = a-1 g Terbukti a-1 C(a) Karena kedua sifat dari teorema 2.1.1 dipenuhi maka terbukti bahwaC(a) merupakan subgrup dari G. Contoh 5 : Perhatikan grup G yang didefenisikan dengan tabel Cayley seperti pada tabel 1.1 14
  • 15. Akan ditentukan center dari G atauZ(G) dan centralizer dari tiap-tiap anggota G atau C(G). Bila diperhatikan bagian isi dari tabel 1,1 maka urutan unsur pada baris pertama sama dengan urutan unsur pada kolom pertama dan urutan unsur pada baris kelima sama dengan urutan unsur pada kolom kelima. Hal ini berakibat 1*x = x*1 dan 5*x = x*5 untuk semua x G. Sehingga Center dari G atau Z(G) = {1,5}. * 1 2 3 4 5 6 7 8 1 1 2 3 4 5 6 7 8 2 2 1 8 7 6 5 4 3 3 3 4 5 6 7 8 1 2 4 4 3 2 1 8 7 6 5 5 5 6 7 8 1 2 3 4 6 6 5 4 3 2 1 8 7 7 7 8 1 2 3 4 5 6 8 8 7 6 5 4 3 2 1 Tabel 1 Sedangkan Centralizer dari Tabel 1 untuk tiap anggota G adalah sebagai berikut : C(1) = G = {1,2,3,4,5,6,7,8} C(2) = {1,2,5,6} C(3) = {1,3,5,7} C(4) = {1,4,5,8} C(5) =G C(7) = {1,3,5,7} C(8) = {1,4,5,8} 15
  • 16. 2.2 Subgrup Siklik Definisi 2.2.1: Misalkan G grup dengan operasi *, maka : Teorema 2.2.1: Misalkan grup dan maka merupakan sub grup terkecil dari G yang memuat a. Bukti: Kita gunakan teorema C-3 tentang sub grup 1) 2) 3 ) Sifat tertutup Ambil sembarang p,q maka menurut syarat keanggotaan dari H maka Akan ditunjukkan p*q 4 ) Sifat Identitas ( 16
  • 17. 5 ) Sifat Invers Ambil sembarang Defenisi 2.2.2 : Grup H pada Teorema 2.2.1 di atas disebut subgrup siklik dengan generator a dan dinotasikan < a >. Defenisi 2.2.3 : Suatu grup G dikatakan grup siklik jika terdapat sehingga < a >=G. Contoh 1: Z5 = ;*=operasi penjumlahan modulo 5 Apakah < Z5,*> merupakan grup siklik dan jika ya tentukan generatornya. Penyelesaian: ≠ (Dari defenisi) 17
  • 18. Karena anggota dari berhingga maka hasil operasi dapat dilihat pada tabel Cayley berikut ini: +5 0 1 2 3 4 0 0 1 2 3 4 1 1 2 3 4 0 2 2 3 4 0 1 3 3 4 0 1 2 4 4 0 1 2 3 Dengan melihat tabel diatas,diperoleh: 1) Aksioma pertama (sifat tertutup) di penuhi karena semua hasil operasi ada pada himpunan . 2) Aksioma kedua (sifat Asosiatif) pada penjumlahan modulo 5 dipenuhi pada bilangan bulat ,karenanya pada juga dipenuhi. 3) Aksioma ketiga (unsur Identitas) dipenuhi: sebagai unsur identitas karena dipenuhi a*0=0*a=a. 4) Aksioma keempat (unsur invers) dipenuhi yaitu 0 inversnya 0 ; 1 inversnya 4; 2 inversnya 3;dan 3 inversnya 2; 4 inversnya 1 5) Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terhadap operasi penjumlahan modulo 5 membentuk grup. Kita selidiki unsur-unsur yang merupakan generator: Unsur 0 01=0 02= 0+0 =0 03 = 0+0+0 =0 18
  • 19. ........................ ........................ ........................ 0-1=(0-1 )1=(0)1=0 0-1=(0-1 )2=(0)2=0+0=0 0-1=(0-1 )3=(0)3=0+0+0=0 ............................ ............................ ............................ Dengan demikian 0 bukan generator Unsur 1 11 = 1 12 = 1+1 =2 13 = 1+1+1 =3 14 = 1+1+1+1 = 4 15 = 1+1+1+1+1=0 ................................ ................................ ................................ 19
  • 20. 1-1=(1-1 )1=(4)1=4 1-2=(1-1 )2=(4)2=4+4=3 1-3=(1-1 )3=(4)3=8+4=2 1-4=(1-1 )4=(4)4=4+4+4+4=1 1-5=(1-1)5=(4)5=4+4+4+4+4=0 ............................ ............................ ............................ Dengan demikian 1 merupakan generator. Unsur 2 21 = 2 22 = 2+2 = 4 23 = 2+2+2 =1 24=2+2+2+2=3 25=2+2+2+2+2=0 ......................... ......................... ........................ 2-1=(2-1 )1=(3)1=3 2-2=(2-1 )2=(3)2=3+3=1 20
  • 21. 2-3=(2-1 )3=(3)3=3+3+3=4 2-4=(2-1 )4=(3)4=3+3+3+3=2 2-5 = (2-1)5=(3)5=3+3+3+3+3=0 .......................... ......................... ......................... Dengan demikian 2 merupakan generator Unsur 3 31 = 3 32 = 3+3 = 1 33 = 3+3+3 = 4 34 = 3+3+3+3 = 2 35=3+3+3+3+3=0 .............................. .............................. ............................. 3-1=(3-1 )1=(2)1=2 3-2=(3-1 )2=(2)2=2+2=4 3-3=(3-1 )3=(2)3=2+2+2=1 3-4=(3-1 )4=(2)4=2+2+2+2=3 21
  • 22. 3-5=(3-1)5=(2)5=2+2+2+2+2=0 .......................... .......................... Dengan demikian 3 merupakan generator Unsur 4 41 = 4 42 = 4+4 = 3 43 = 4+4+4 = 2 44 = 4+4+4+4 = 1 45=4+4+4+4+4=0 .............................. .............................. ............................. 4-1=(4-1 )1=(1)1=1 4-2=(4-1 )2=(`1)2=1+1=2 4-3=(4-1 )3=(1)3=1+1+1=3 4-4=(4-1 )4=(1)4=1+1+1+1=4 4-5=(4-1)5=(1)5=1+1+1+1+1=0 .......................... .......................... 22
  • 23. Dengan demikian 4 merupakan generator Sehingga merupakan grup siklik Defenisi 2.2.4 : Algoritma pembagian : Jika Contoh 2: Misalkan m = 5 untuk n=19 dapat dinyatakan sebagai 19=3.5+4 maka q = 3 dan r = 4 untuk n = -3 dapat dinyatakan sebagai -3 = (-1).5+2 maka q = -1 dan r=2 Teorema 2.2.2: (Klasifikasi Subgrup dari Grup Siklik) Setiap subgrup dari grup siklik adalah siklik. Bukti: Subgrup dari grup siklik merupakan siklik. Misalnya G= < a > merupakan grup siklik, dan H G (baca H subgrup dari G). Akan ditunjukkan bahwa H merupakan grup siklik. G= < a >, karena H G maka elemen-elemen dalam H pasti berbentuk dengan 23
  • 24. Jika H maka H (Ingat H subgrup dari G) Kasus I: Jika H={e} maka H = < e > grup siklik Kasus II: Jika H maka H pasti memuat unsur-unsur yang berbentuk dengan p > 0 Andaikan m = bilangan bulat positif terkecil ϶ H.......................................(A) Ambil sembarang b H maka b= untuk suatu n Z dengan algoritma pembagian maka dengan sehingga b= dengan atau b= ar=a n – qm = H Jadi, H dengan Andaikan r maka berarti ada bilangan bulat positif r < m sehingga H atau m bukan bilangan positif terkecil sehingga H........................(B) Timbul kontradiksi yaitu antara (A) dan (B) Jadi,pengandaian salah, yang benar r = 0. Jika r = 0 ini berarti n=qm sehingga b atau Terbukti H subgrup siklik. Contoh 3: Misalkan G = {-1, 1} adalah suatu Grup terhadap operasi perkalian 24
  • 25. (G, .).Tentukan Grup Siklik dari Grup tersebut. Penyelesaian: Generator dari G = {-1, 1} adalah -1 dan 1 <-1> = {(-1)n| n ϵ Z} ={ (-1)0 , (-1)1 , (-1)2 ,...} ={-1,1} <1> ={(1)n| n ϵ Z} ={ (1)0 , (1)1 , (1)2 ,...} ={1} Generator -1 adalah membangun suatu grup siklik: <-1> ={-1,1} Generator 1 adalah membangun subgrup siklik: <1> ={1} Terlihat bahwa G merupakan grup siklik dengan generator -1, dapat dipilih {1} merupakan subgrup dari G dan {1} merupakan subgrup siklik dengan generator -1. Klasifikasi dari grup siklik 1. G grup siklik dengan banyaknya unsur tak terhingga maka pada G berlaku sifat: 2. G grup siklik dengan banyaknya unsur berhingga ( n unsur) maka pada G berlaku sifat: membagi ( k-h). Bukti 1: Pernyataan di atas dapat diartikan sebagai: G =< a> dan = tak hingga Bukti: Dalam logika kita memiliki equivalensi: 25
  • 26. Andaikan: berarti Misalkan k > h maka dengan k – h> 0 Misalkan m = bilangan bulat positip terkecil sehingga Ambil sembarang b maka b= , untuk semua n Menurut algoritma pembagian maka dengan 0 sehingga diperoleh b= Jadi, dengan Sehingga unsur-unsur di G dapat ditulis: Timbul kontradiksi bahwa G memiliki unsur-unsur tak berhingga. Jadi, pengandaian salah, yang benar Contoh 4: , dengan operasi penjumlahan modulo 4. Buktikanlah bahwa dengan menggunakan tabel Cayley dapat ditunjukkan bahwa merupakan grup siklik dengan generator 1. Penyelesaian: (dari definisi) Karena anggota dari Z6 berhingga maka hasil operasi dapat dilihat pada tabel Cayley berikut: Tabel. Menunjukkan Tabel Cyley dari grup Z4 +4 0 1 2 3 0 0 1 2 3 1 1 2 3 0 2 2 3 0 1 26
  • 27. 3 3 0 1 2 Dengan melihat tabel diatas diperoleh : 1. Aksioma pertama (sifat tertutup) dipenuhi karena semua hasil operasi ada pada himpunan Z4 2. Aksioma kedua (sifat assosiatif) pada penjumlahan modulo 4 dipenuhi pada bilangan bulat , karenanya pada Z4 juga dipenuhi 3. Aksioma ketiga (unsur identitas) dipenuhi : sebagai unsur identitas karena dipenuhi 4. Aksioma keempat (unsur invers) dipenuhi yaitu : 0 inversnya 0; 1 inversnya 3; 2 inversnya 2; 3 inversnya 1 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Z4 terhadap operasi penjumlahan bilangan modulo 4 membentuk grup. Akan diselidiki bahwa unsur 1 merupakan generator Z4 Unsur 1 11 = 1 1-1 = ( 1-1 ) 1 = (3)1 = 3 12 = 1 + 1 = 2 1-2 = ( 1-1 ) 2 = (3)2 = 3 + 3 = 6 = 2 13 = 1 + 1 + 1 = 3 1-3 = ( 1-1 ) 3 = (3)3 = 3 + 3 + 3 = 9 = 1 14 = 1 + 1 + 1 + 1 = 0 1-4 = ( 1-1 ) 4 = (3)4 = 3 + 3 + 3 + 3 = 12 = 0 ........................................... ........................................... ............................................ Dengan demikian terbukti bahwa 1 merupakan generator Jadi terbukti bahwa Z4 merupakan grup siklik dengan generator 1. Selanjutnya berdasarkan Klasifikasi dari grup siklik bagian 2 dapat dilihat bahwa Maka hal ini dikarenakan 4|(8-4) juga 4|(12-8) 27
  • 28. Akibat Teorema 2.2.2: Misalkan G grup, dengan Jika maka n membagi habis k. Contoh 5: pada contoh 4 merupakan grup siklik dengan generator 1 atau dan Dengan menggunakan akibat teorema 2.2.2 diperoleh maka 4|8. Teorema 2.2.3: Misalkan G = <a> sebuah grup siklik berorder n, maka G = jika dan hanya jika gcd (k,n) = 1. Bukti: Akan dibuktikan: 1. G= <a> sebuah grup siklik berorder n, jika gcd (k,n) = 1 maka G = 2. G = < a > sebuah grup siklik berorder n, jika G = < mak gcd (k,n)=1. Bukti 1: Gcd (k,n) = 1 dengan menggunakan konsep kombinasi linier dengan ditulis bahwa ada u,v Ambil sembarang a maka a= Ini menunjukkan bahwa G = < Bukti 2: 28
  • 29. Andaikan gcd (k,n) atau gcd (k,n)=d > 1 ini berarti k=td dan n =sd Perhatikan dengan Ini menunjukkan bahwa bukan generator dari G atau G Akibat Teorema 2.2.3 Suatu bilangan bulat k merupak generator dari jika dan hanya jika gcd (k,n)=1. Teorema 2.2.4 Jika maka order sembarang subgrup dari merupan faktor dari n dan untuk setiap pembagi positif k dari n, grup < a > mempunyai tepat satu subgrup yang berorder k dinamakan Contoh 6: Misalkan | <a> |=20 Pembagi positif dari 20 adalah 1, 2,4,5,10,20 sehingga menurut teorema 2.2.4 , <a > memiliki subgrup yaitu: < 1 > ={0,1,2,...,19} order 20 < 2 > ={0,2,4,...,18} order 10 < 4 > = {0,4,8,...,16} order 5 < 5 > ={0,5,10,15} order 4 <10 >={0,10 } order 2 < 20 >={0} order 1 Secara umum, jika < a > memiliki order n dan k pembagi n maka adalah subgrup tunggal yang berorder n. 29
  • 30. Akibat Teorema 2.2.4 Untuk tiap-tiap pembagi postif k dari n, himpunan <n/k> adalah subgrup tunggal dari yang berorder k. Contoh 6: Tentukan subgrup dari Z8 atas penjumlahan kemudian gambarlah diagram latticenya ! JAWAB: Z8={0,1,2,3,4,5,6,7} Ambil a= 2 dimana <2> = {0,2,4,6}. Berdasarkan teorema 2.2.1 maka: 21=2, 22=4, 23=6, 24=0,25=2 Apabila 2 selanjutnya dipangkatkan sampai n, dimana n є Z maka hasilnya akan berulang. Sehingga <2> tertutup terhadap operasi di Z8 akibatnya <2> merupakan subgrup dari Z8. Selanjutnya ambil a=4, dimana <4>={0,4}. Dengan cara serupa kita dapatkan: 41=4, 42=0, 43=4, 44=0, 45=4 Apabila 4 dipangkatkan sampai n, dimana n є Z maka hasilnya akan berulang pada order dari <4> sehingga <4> tertutup terhadap operasi di Z8 akibatnya <4> merupakan subgrup dari Z8. Ternyata subgrup dari Z8 adalah <2> dan <4> dimana <2>={0,2,4,6} dan <4>={0,4}. <2> dan <4> merupakan subgrup sejati nontrivial dari Z8. Sehingga diagram latticenya adalah: 30
  • 31. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 1. Untuk membuktikan suatu himpunan bagian merupakan subgrup dengan operasi yang sama dapat digunakan definisi subgrup dan teorema subgrup. 2. Setiap subgrup dari grup siklik adalah siklik. 3. Himpunan bagian dari suatu grup dapat dikatakan grup jika memenuhi 4 aksioma grup. 31
  • 32. DAFTAR PUSTAKA Galian,J.A.1998.Contemporary Abstract Algebra.Ed.4.University of Minnesota, New York.Boston Saragih,Prof.Dr.Sahat.2012.Struktur Aljabar I.Medan:Larispa Indonesia http://www.ut.ac.id/html/suplemen/mata4321/subgrup.html [ diakses 17 Febuari 2013] 32