SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  10
BAB 3: MENILAI KONDISI EKONOMI

          Kondisi ekonomi mencerminkan tingkat produksi dan konsumsi untuk suatu negara, wilayah, atau
industri tertentu.Kondisi ekonomi dapat memengaruhi pendapatan atau beban dari suatu bisnis dan oleh karena itu
dapat memengaruhi nilai dari bisnis tersebut.
          Ada empat faktor yang memengaruhi kondisi ekonomi suatu bisnis, yaitu pertumbuhan ekonomi negara,
inflasi, tingkat bunga, dan pengangguran.

1. Pertumbuhan Ekonomi

        Pertumbuhan ekonomi (economic growth) adalah perubahan dalam tingkat aktivitas ekonomi secara
   umum dalam suatu negara. Secara umum, ada dua indikator utama dari pertumbuhan ekonomi yaitu tingkat
   produksi total dari barang dan jasa dalam perekonomian serta jumlah total pengeluaran dalam perekonomian
   (pengeluaran agregat).Tingkat produksi total dan total pengeluaran agregat sangat berkaitan erat sebab tingkat
   pengeluaran konsumen yang tinggi mencerminkan permintaan yang tinggi untuk barang dan jasa. Tingkat
   produksi total bergantung pada total permintaan akan barang dan jasa.
        Pertumbuhan ekonomi pada umumnya diinterpretasikan sebagai persentase perubahan dalam Produk
   Domestik Bruto (Gross Domestic Product—GDP), yaitu total nilai pasar dari seluruh barang jadi dan jasa
   yang dihasilkan dalam suatu negara, dari satu periode ke periode berikutnya. Bisnis cenderung untuk
   memantau perubahan dalam pertumbuhan ekonomi yang dapat menandakan perubahan dalam permintaan
   akan produk dan jasanya.
        Seringkali pertumbuhan ekonomi kuat dan pada saat yang lain melemah. Keadaan ini sangat
   mempengaruhi kinerja bisnis.Ekonomi yang lebih kuat dapat menyebar dengan cepat antarbisnis. Ketika
   pelanggan mulai meningkatkan pengeluarannya, perusahaan mengalami permintaan yang lebih tinggi akan
   produknya sehingga mulai mempekerjakan lebih banyak karyawan serta memperluas operasinya sehingga
   terjadi peningkatan permintaan untuk perlengkapan, jasa konstruksi, dan bahan baku. Sementara itu, ekonomi
   yang lemah mengakibatkan rendahnya permintaan akan barang dan jasa sehingga dapat mengurangi
   pendapatan perusahaan. Bahkan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa kebutuhan pokok pun turut
   dipengaruhi secara negatif oleh perekonomian yang lemah karena pelanggan cenderung untuk mengurangi
   permintaan mereka.Beberapa perusahaan mengambil langkah dengan memberhentikan beberapa karyawannya,
   mengurangi rencana ekspansi, ataupun mengurangi belanjanya.

2. Inflasi

        Inflasi (inflation) adalah kenaikan dalam tingkat harga barang dan jasa secara umum selama periode
   waktu tertentu.Tingkat inflasi dapat diestimasikan dengan mengukur persentase perubahan dalam indeks harga
   konsumen, yang mengindikasikan harga dari sejumlah besar produk konsumen seperti produk kebutuhan
   sehari-hari.Inflasi dapat mempengaruhi beban operasi suatu perusahaan. Tingkat inflasi yang lebih tinggi akan
   menyebabkan peningkatan beban operasi yang lebih besar. Namun, pendapatan perusahaan juga akan tinggi
   selama periode inflasi sebab perusahaan mengenakan harga yang lebih tinggi guna mengompensasikan beban
   yang lebih tinggi.
        Inflasi dapat digolongkan dalam tiga garis besar sebagai berikut.
   a) Berdasarkan tingkat parah tidaknya inflasi:
         Inflasi ringan (< 10% per tahun, single digit inflation).
         Inflasi sedang (10% - 30% per tahun).
Inflasi berat (30% - 100% per tahun).
        Hiperinflasi (>100% per tahun).
  b) Berdasarkan penyebabnya:
        Inflasi tarikan permintaan (Demand-pull inflation), yaitu inflasi yang disebabkan oleh kenaikan
        permintaan masyarakat yang cukup besar terhadap barang-barang.
        Inflasi dorongan biaya (Cost-push Inflation), yaitu inflasi yang timbul ketika perusahaan mengenakan
        harga yang lebih tinggi karena adanya kenaikan biaya produksi.
  c) Berdasarkan asal inflasi:
        Inflasi yang berasal dari dalam negeri (domestic inflation), yaitu inflasi yang timbul karena faktor-faktor
        yang terjadi di dalam negeri (bisa karena demand-pull inflation maupun karena cost-push inflation).
        Inflasi yang berasal dari luar negeri (imported inflation), yaitu inflasi yang terjadi di negara lain dan
        seolah-oleh diimpor ke dalam negeri yang merupakan konsekuensi dari adanya perdagangan
        antarnegara.

       Inflasi yang masih dalam golongan inflasi rendah tidak perlu dikhawatirkan. Tingkat inflasi yang rendah
  justru diperlukan untuk memicu pertumbuhan penawaran agregat sebab kenaikan harga akan mendorong
  produsen untuk meningkatkan outputnya. Namun, inflasi yang tinggi dapat mengakibatkan perekonomian
  tidak berkembang.Berikut dampak-dampak inflasi terhadap perekonomian serta individu dan masyarakat.
  a) Dampak inflasi terhadap perekonomian:
        Mendorong penanaman modal spekulatif.
        Menimbulkan ketidakpastian keadaan ekonomi di masa depan.
        Menyebabkan tingginya tingkat bunga dan menurunkan investasi
        Menimbulkan masalah neraca pembayaran.
  b) Dampak inflasi terhadap individu dan masyarakat:
        Kesenjangan distribusi pendapatan.
        Pendapatan riil merosot.
        Nilai riil tabungan merosot.

3. Tingkat Bunga

       Perubahan dalam tingkat suku bunga di pasar dapat mempengaruhi pengeluaran biaya bunga perusahaan
  karena bunga pinjaman yang diminta oleh bank komersial atau kreditor lain untuk perusahaan adalah
  berdasarkan tingkat suku bunga pasar. Bahkan jika perusahaan sudah meminjam dari bank komersial selama
  beberapa tahun, suku bunga pinjaman tetap disesuaikan secara periodik (setiap enam bulan atau setiap tahun)
  berdasarkan suku bunga yang wajar pada saat itu.Selain itu, tingkat suku bunga juga mempengaruhi
  penerimaan perusahaan dan juga biaya bunga.Misalnya, apabila suku bunga pinjaman naik, biaya pendanaan
  untuk membeli rumah baru naik sehingga permintaan untuk rumah baru pun menurun dan perusahaan yang
  membangun rumah mengalami penurunan bisnis.

4. Pengangguran

       Pengangguran (unemployment) adalah orang-orang yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan
  atau sedang mempersiapkan suatu usaha baru atau orang yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak
  mungkin mendapatkan pekerjaan.
Ada empat tipe pengangguran, yaitu:
  a)   Pengangguran friksional (frictional unemployment) atau pengangguran alamiah yaitu orang-orang yang
       status penganggurannya bersifat temporer yang kemungkinan besar mereka dalam waktu singkat akan
       memperoleh pekerjaan sebab memiliki keahlian yang banyak.
  b)   Pengangguran musiman (seasonal unemployment), yaitu orang-orang yang menganggur karena tidak
       dibutuhkan selama musim tertentu, misalnya instruktur ski tidak dibutuhkan selama musim panas.
  c)   Pengangguran siklis (cyclical unemployment), yaitu orang-orang yang menganggur karena kondisi
       perekonomian yang buruk, misalnya orang-orang yang diberhentikan dari pabrik.
  d)   Pengangguran struktural (structural unemployment), yaitu orang-orang yang menganggur karena mereka
       tidak memiliki keahlian yang memadai.

      Tingkat pengangguran yang tinggi mengindikasikan lemahnya pertumbuhan ekonomi, rendahnya tingkat
  pendidikan dan keterampilan.Selain itu, tingginya tingkat pengangguran berarti menurunnya permintaan
  produk atau jasa perusahaan yang berakibat pada terjadinya stagnansi ataupun kemunduran pada kinerja
  perusahaan.


        Di samping keempat faktor di atas, pemerintah turut berperan dalam mempengaruhi kondisi ekonomi
yaitu dengan menerapkan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal.

1. Kebijakan Moneter

       Kebijakan moneter adalah kebijakan yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh pemerintah, dalam hal ini
  Bank Indonesia selaku bank sentral di Indonesia, untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai uang yang
  dilakukan dengan cara mengendalikan jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter yang bersifat ekspansif
  (easy money policy) akan menambah jumlah uang yang beredar dan yang bersifat konstraktif (tight money
  policy) akanmengurangi jumlah uang yang beredar. Ada dua macam kebijakan moneter yang dilakukan oleh
  pemerintah, yaitu:

  a) Kebijakan moneter kuantitatif
         Operasi Pasar Terbuka (open market operation) adalah kebijakan moneter yang dilakukan dengan cara
         memperjualbelikan surat-surat berharga, seperti Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) dan Sertifikat Bank
         Indonesia (SBI). Untuk mengendalikan inflasi, pemerintah akan menjual surat-surat berharga.
         Kebijakan Tingkat Diskonto (discount rate policy) adalah tingkat bunga yang dikenakan oleh Bank
         Indonesia pada bank-bank umum atas pinjaman dana yang diberikan. Untuk mengendalikan inflasi,
         pemerintah akan menaikkan tingkat diskonto sehingga bank-bank umum akan mengurangi
         pinjamannya.
         Giro Wajib Minimum (reserve requirement ratio) adalah angka perbandingan antara uang tunai yang
         ada di bank dan jumlah uang giral maksimum yang dapat dikeluarkan oleh bank umum tersebut. Untuk
         mengendalikan inflasi, pemerintahakanmenaikkan giro wajib minimum.
  b) Kebijakan moneter kualitatif
         Pengawasan kredit secara selektif, dengan mengawasi dan mengendalikan macam pinjaman dan arah
         investasi dari bidang (sektor) yang dibiayai bank-bank umum.
         Memberi imbauan-imbauan tertentu melalui pertemuan antara Bank Indonesia dengan pimpinan dan
         anggota Perbanas (Persatuan Bank-bank Swasta Nasional) dan Himbara (Himpunan Bank-bank Milik
         Negara).
2. Kebijakan Fiskal

       Kebijakan fiskal adalah kebijakan ekonomi yang dilakukan pemerintah untuk mengelola dan
  mengarahkan perekonomian ke arah kondisi yang lebih baik dengan cara mengubah penerimaan dan
  pengeluaran pemerintah melalui pengaturan APBN. Penerimaan pemerintah berasal dari pajak sementara
  pengeluaran pemerintah berupa belanja barang dan jasa serta pembayaran transfer.Kebijakan fiskal yang
  bersifat ekspansif berarti pemerintah menaikkan pengeluarannya dan mengurangi pajak.Kebijakan fiskal yang
  bersifat konstraktif berarti berarti pemerintah mengurangi pengeluaran dan menaikkan pajak.Untuk
  mengendalikan inflasi, pemerintah melakukan kebijakan fiskal konstraktif.
       Pengaruh kebijakan fiskal terhadap bisnis, meliputi:
  a) Revisi tarif pajak penghasilan orang pribadi. Ketika pemerintah menurunkan tarif pajak penghasilan orang
     pribadi, orang-orang akan memperoleh penghasilan setelah pajak yang lebih tinggi sehingga permintaan
     agregat akan meningkat, yang selanjutnya akan meningkatkan kinerja bisnis. Begitupun yang terjadi
     sebaliknya bila tarif pajak dinaikkan.
  b) Revisi tarif pajak penghasilan badan. Ketika pemerintah menurunkan tarif pajak penghasilan badan, maka
     akan menaikkan laba setelah pajak bagi perusahaan secara langsung.
  c) Revisi atas pajak khusus. Ketika pemerintah menaikkkan pajak khusus sejumlah produk tertentu, produsen
     akan menaikkan harga produknya sehingga konsumen akan menanggung beban pajak itu secara tidak
     langsung dan akan mengurangi konsumsi terhadap produk itu.
  d) Revisi dalam defisit anggaran. Ketika pemerintah membelanjakan lebih dari jumlah pajak yang diterimanya
     maka terjadilah defisit anggaran pemerintah.
BAB 4: MENILAI KONDISI GLOBAL

        Kondisi ekonomi internasional memengaruhi pendapatan dan beban suatu perusahaan.Oleh karena itu,
kondisi ekonomi internasional juga mempengaruhi nilai perusahaan. Ada 5 pertanyaan yang harus dijawab
perusahaan ketika akan menjalankan bisnis internasional, yaitu:

1. Bagaimana bisnis internasional dapat meningkatkan kinerja?

         Bisnis internasional dapat meningkatkan kinerja suatu perusahaan dengan meningkatkan pendapatan atau
   mengurangi bebannya. Ada empat (4) motif, yang lebih umum dari laba yang tinggi, yang dimiliki perusahaan
   dalam menjalankan bisnis internasional, meliputi:
   a) Menarik permintaan asing
   b) Memanfaatkan teknologi
   c) Menggunakan sumber daya yang murah
   d) Melakukan diversifikasi secara internasional
         Perusahaan yang terlibat dalam bisnis internasional umumnya disebut sebagai perusahaan multinasional,
seperti Freeport.

   a) Menarik Permintaan Asing
                Beberapa perusahaan tidak dapat meningkatkan pangsa pasarnya di dalam negeri karena
      persaingan yang ketat di industrinya.Selain itu, permintaan terhadap produk-produk perusahaan dapat turun
      apabila terjadi perubahan selera pelanggan.Dalam salah satu kondisi tersebut, suatu perusahaan dapat
      mempertimbangkan pasar asing dimana terdapat permintaan potensial.
                Perusahaan-perusahaan yang telah berhasil memperluas bisnisnya di banyak negara akan fokus
      pada pertumbuhan masa depan di pasar-pasar luar karena perusahaan telah menjalankan bisnisnya di sana
      dan oleh karena itu namanya cukup dikenal. Perusahaan tersebut yakin bahwa dengan berlanjutnya
      globalisasi, hanya perusahaan yang paling kompetitif yang akan mampu melayani karyawan dan pemegang
      sahamnya dengan efektif dan bertahan dalam persaingan global.

   b) Memanfaatkan Teknologi
                Banyak perusahaan besar yang telah mendirikan bisnis baru di negara-negara yang masih
      berkembang yang memiliki tingkat teknologi relatif rendah.Beberapa perusahaan yang memiliki bisnis
      ekstensif di negara-negara berkembang, telah mendirikan sistem telekomunikasi baru, pembangkit tenaga,
      sistem jalan, dan bentuk-bentuk infrastruktur lainnya untuk mendukung kelancaran bisnisnya.

   c) Menggunakan Sumber Daya yang Murah
              Biaya tenaga kerja dan tanah dapat bervariasi secara signifikan antarnegara.Perusahaan seringkali
      mencoba untuk mendirikan fasilitas produksi di lokasi di mana biaya tenaga kerja dan tanah murah.

   d) Melakukan Diversifikasi secara Internasional
               Ketika semua aktiva dari suatu perusahaan dirancang untuk menghasilkan penjualan dari suatu
      produk tertentu di satu negara, maka laba dari perusahaan tersebut pada umumnya tidak stabil.Hal ini
      disebabkan karena eksposur perusahaan terhadap perubahan dalam industrinya atau dalam perekonomian.
      Kinerja perusahaan bergantung pada permintaan akan produk tunggal ini dan pada kondisi dari satu
ekonomi di mana perusahaan menjalankan bisnisnya. Perusahaan dapat mengurangi risiko semacam itu
     dengan menjual produknya di berbagai negara.

2. Bagaimana metode/cara menjalankan bisnis internasional?

       Suatu perusahaan dapat menggunakan beragam cara atau metode untuk menjalankan bisnis
  internasionalnya. Metode-metode yang lebih umum yang sebaiknya dipertimbangkan oleh perusahaan adalah:

  a) Mengimpor
              Mengimpor (importing) melibatkan pembelian produk atau jasa asing. Misalnya, membeli produk
     jadi (mobil, baju, dsb.) dari luar negeri danmembeli bahan baku atau perlengkapan yang digunakan untuk
     menghasilkan produk yang tidak begitu mahal atau yang mutunya lebih baik daripada di dalam negeri.
              Mengimpor produk asing tidak bisa dilakukan sembarangan. Pemerintah akan membatasi produk-
     produk impor melalui pengenaan tarif atau pajak yang dibayarkan langsung oleh importer dan pembatasan
     kuota produk yang diimpor. Hal ini untuk melindungi industri dalam negeri dari serbuan produk-produk
     asing.

  b) Mengekspor
               Mengekspor (eksporting) adalah produk atau jasa kepada pembeli yang ada di negara lain.
     Banyak perusahaan menggunakan ekspor sebagai alat untuk menjual produknya di pasar-pasar luar
     negeri.Banyak perusahaan menggunakan situs Web untuk mengidentifikasi produk yang dijual perusahaan
     beserta harga produknya. Hal ini memudahkan produsen untuk mengiklankan produknya kepada importir
     potensial di mana saja tanpa harus mengirim brosur ke berbagai negara dan menerima pesanan secara
     online serta memudahkan importir mengetahui informasi terkini dari produk eksportir.

  c) Investasi Asing Langsung
                Investasi asing langsung (direct foreign investment—DFI) adalah alat untuk mengakuisisi atau
     membangun anak perusahaan di satu atau lebih negara asing.Suatu perusahaan dapat membangun anak
     perusahaan di luar negeri atau mengakuisisi perusahaan asing yang sudah ada dan mengubahnya menjadi
     anak perusahaannya.
                DFI juga dapat dilakukan dalam beragam situasi, seperti:
        Suatu perusahaan yang telah berhasil melakukan ekspor ke negara asing ingin mengurangi biaya
        transportasinya sehingga mendirikan anak perusahaan di negara asing itu.
        Suatu perusahaan yang telah mengekspor produk diinformasikan bahwa pemerintah negara asing akan
        mengenakan hambatan perdagangan sehingga perusahaan mendirikan anak perusahaan di negara asing
        itu guna menghasilkan dan menjual produk di negara itu dan terhindar dari hambatan perdagangan.
        Suatu negara asing sangat membutuhkan teknologi maju dan ingin mengurangi tingkat pengangguran di
        negaranya sehingga menawarkan kepada suatu perusahaan insentif, seperti penggunaan tanah secara
        gratis, untuk mendirikan anak perusahaan di negara itu.
        Suatu perusahaan yakin bahwa perusahaan tersebut dapat mengurangi biaya tenaga kerja secara
        substansial dengan memindahkan fasilitas produksinya ke negara berkembang yang biaya tenaga kerja
        dan tanahnya lebih murah.

  d) Outsorcing
              Perusahaan pada umumnya mengatur agar sebagian dari jasanya dilakukan di negara asing
     sebagai cara untuk menggunakan tenaga kerja yang lebih murah. Ketika suatu perusahaan melakukan
outsourcing, karyawan yang pekerjaannya ditransfer ke negara lain, dan terutama orang-orang yang
     kehilangan pekerjaannya karena outsourcing, adalah sangat penting bagi perusahaan. Tetapi, perusahaan
     dapat berargumen bahwa hal itu perlu dilakukan untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain yang
     mengandalkan tenaga asing yang lebih murah atau hal itu sama saja dengan perusahaan lain yang
     mengimpor perlengkapan atau terlibat dalam DFI di negara-negara yang tingkat upahnya rendah.

  e) Aliansi Strategis
               Aliansi strategis (strategic alliance) adalah suatu perjanjian bisnis antarperusahaan di mana
     sumber daya ditanggung bersama guna mengejar kepentingan bersama. Ada dua jenis aliansi strategis yang
     sering digunakan oleh perusahaan, yaitu:
        Joint Venture (usaha patungan) melibatkan perjanjian antara dua perusahaan mengenai proyek tertentu.
        International Licensing Agreement (perjanjian lisensi internasional) di mana suatu perusahaan
        memperbolehkan suatu perusahaan asing sebagai pemegang lisensi untuk menghasilkan produk-
        produknya sesuai dengan instruksi yang spesifik.

3. Apa saja hambatan-hambatan yang akan dihadapi dalam menjalankan bisnis internasional?

      Faktor penting yang memberikan kontribusi bagi peningkatan bisnis internasional adalah berkurangnya
  hambatan perdagangan.Meskipun demikian, hambatan perdagangan itu tetap masih ada.

  a) Pengurangan dalam Hambatan
               Hambatan perdagangan telah berkurang seiring dengan munculnya berbagai perjanjian
     perdagangan bebas dan pembentukan zona perdagangan bebas.
        NAFTA (North American Free Trade Agreement) atau Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara
        menghapus hambatan perdagangan antara AS, Meksiko, dan Kanada.
        GATT (General Agreement on Tariffs and Trade) atau Perjanjian Umum mengenai Tarif dan
        Perdagangan mengimbau pengurangan atau penghapusan hambatan perdagangan atas produk-produk
        impor tertentu di 117 negara.
        Perjanjian perdagangan bebas AS dan Cile untuk menghapuskan tarif atas lebih dari 90% produk yang
        dikirimkan antara kedua negara.

  b) Hambatan yang Tersisa
              Hambatan perdagangan ini ditujukan untuk melindungi perusahaan-perusahaan lokal atau untuk
     menghukum negara-negara tertentu atas tindakannya.
       Kebijakan tarif yaitu pembebanan pajak terhadap barang-barang yang melewati batas suatu negara yaitu
       bea ekspor dan bea impor.
       Kebijakan kuota yaitu pembatasan jumlah fisik terhadap barang yang masuk (kuota impor) guna
       menjaga kestabilan harga barang lokal yang sejenis dan jumlah fisik barang yang keluar (kuota ekspor)
       guna menjamin tersedianya barang di dalam negeri dalam jumlah yang cukup.
       Larangan impor terhadap barang-barang yang merugikan masyarakat (minuman beralkohol) dan
       larangan ekspor barang tertentu ketika kebutuhan akan barang tersebut di dalam negeri belum cukup.
       Dumping yaitu menjual produk di negara asing pada harga di bawah biaya produksi dari produk
       tersebut.
4. Karakteristik seperti apakah yang dapat memengaruhi bisnis internasional?

  a) Budaya
                Budaya di setiap negara berbeda-berbeda. Suatu perusahaan yang ingin berhasil menjalankan
     bisnis internasional harus mempelajari budaya di negara yang dituju sebelum terlibat dalam bisnis di sana
     sehingga dapat menyesuaikan dengan produk yang akan dihasilkan. Keputusan yang buruk dapat
     diakibatkan oleh penilaian yang tidak semestinya atas selera, kebiasaan, dan adat istiadat suatu negara.

  b) Sistem Ekonomi
               Suatu perusahaan harus menyadari jenis sistem ekonomi yang digunakan di negara manapun
     perusahaan mempertimbangkan untuk melakukan bisnis.Sistem ekonomi suatu negara mencerminkan
     tingkat intervensi dan kepemilikan pemerintah dalam bisnis. Meskipun pemerintah tiap negara memiliki
     kebijakan unik mengenai kepemilikian dari bisnis, secara umum diklasifikasikan menjadi tiga yaitu:
        Kapitalisme, memungkinkan kepemilikan swasta atas bisnis yang mendorong para wiraswasta
        memperoleh laba lebih besar dengan menghasilkan produk atau jasa yang memuaskan pelanggan.
        Komunisme, melibatkan kepemilikan publik atas bisnis dimana wiraswasta dibatasi dari pemanfaatan
        apa yang dianggap dibutuhkan masyarakat dan pemerintah menjadi sentral dari perencanaan bisnis.
        Sosialisme, menggabungkan fitur dari kapitalisme dan komunisme yaitu wiraswasta boleh memiliki
        bisnis dan property namun pemerintah sangat terlibat dalam penyediaan berbagai jasa, seperti layanan
        kesehatan dan tunjangan pengangguran.

  c) Kondisi Ekonomi
              Untuk memprediksi permintaan akan produknya di negara asing, suatu perusahaan harus
     mencoba meramalkan pertumbuhan ekonomi dan sensitivitas perusahaan terhadap kondisi di negara itu.
       Pertumbuhan ekonomi.
              Jika perusahaan mengestimasikan pertumbuhan ekonomi negara asing terlalu tinggi, maka
       perusahaan biasanya juga akan mengestimasikan permintaan terhadap produknya tidak terlalu tinggi di
       negara itu sehingga pendapatan mungkin tidak akan memadai untuk menutupi beban ekspansi di negara
       itu.
       Sensitivitas terhadap kondisi ekonomi luar negeri.
              Eksposur suatu perusahaan terhadap perekonomian negara asing bergantung pada proporsi bisnis
       perusahaan yang dijalankan di negara tersebut. Apabila terjadi penurunan permintaan di negara asing X,
       maka perusahaan tidak akan sangat dipengaruhi oleh perekonomian negara asing X apabila terjadi
       kenaikan permintaan di negara asing Y.

  d) Nilai Tukar
              Nilai tukar antara mata uang yang satu dengan yang lainnya berfluktuasi sejalan dengan
     waktu.Akibatnya, jumlah uang yang dibutuhkan untuk mengimpor barang dapat berubah bahkan jika harga
     aktual yang dikenakan produsen asing tidak berubah. Misalnya, ketika rupiah melemah dan mata uang
     asing menguat, maka jumlah rupiah yang dibutuhkan untuk mengimpor barang dari negara asing akan
     bertambah.

  e) Risiko Politik dan Undang-Undang
             Suatu perusahaan harus mempertimbangkan risiko politik dan iklim regulasi dari suatu negara
     sebelum memutuskan untuk menjalankan bisnis di sana. Risiko politik (political risk) adalah risiko bahwa
tindakan politik suatu negara dapat berdampak buruk bagi suatu bisnis, misalnya korupsi.Regulasi
     pemerintah antarnegara juga bervariasi, misalnya pemberlakuan undang-undang mengenai lingkungan
     hidup, hak cipta, dan antisuap.Selain itu, setiap negara juga berbeda dalam memberikan sanksi terhadap
     bisnis yang menghasilkan produk-produk cacat atau melakukan diskriminasi pada karyawan.

5. Bagaimana pergerakan nilai tukar dapat memengaruhi kinerja?

       Transaksi perdagangan internasional biasanya mengharuskan pertukaran satu mata uang dengan mata
  uang lainnya.Pada umumnya, nilai tukar antara suatu mata uang dan mata uang lainnya befluktuasi setiap hari.
  Ketika nilai tukar berubah, perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam perdagangan internasional akan
  terpengaruh. Dampak dari pergerakan nilai tukar terhadap perusahaan dapat menguntungkan atau tidak
  menguntungkan, bergantung pada karakteristik perusahaan.

  a) Dampak dari Rupiah yang lemah terhadap importir Indonesia
               Asumsikan 1$ pada saat tertentu setara dengan Rp 9.500,00. Seorang pengusaha Indonesia yang
     mengimpor perlengkapan senilai 100$ akan membutuhkan Rp 950.000,00. Ketika dolar mengalami
     apresiasi atau penguatan nilai terhadap rupiah di mana 1$ setara dengan Rp 9.650,00 maka pengusaha
     tersebut akan membutuhkan Rp 15.000,00 lebih banyak untuk memperoleh perlengkapan yang
     dibutuhkannya. Hal ini mengilustrasikan bahwa rupiah yang lemah berdampak buruk bagi perusahaan
     Indonesia yang sering mengimpor perlengkapan dari AS.

  b) Dampak dari Rupiah yang kuat terhadap importir Indonesia
               Asumsikan dolar mengalami depresiasi, atau melemah dalam nilai terhadap rupiah, dari yang
     tadinya setara Rp 9.500,00 menjadi Rp 9.250,00 dalam bulan terakhir. Jika pengusaha Indonesia tadinya
     membutuhkan Rp 950.000,00, maka pengusaha itu akan dapat membeli perlengkapan Rp 25.000,00 lebih
     murah dibandingkan sebelum terjadi depresiasi. Hal ini menunjukkan bahwa depresiasi dolar terhadap
     rupiah akan mengurangi beban perusahaan yang sering mengimpor barang dari AS.

  c) Dampak aktual dari pergerakan nilai tukar terhadap importir Indonesia
                Nilai tukar mata uang dari negara-negara berkembang lebih berfluktuasi dibandingkan dengan
     nilai tukar dari mata uang negara-negara maju.Konsekuensinya, perusahaan-perusahaan dari negara maju
     yang menjalankan bisnis di negara berkembang terekspos oleh pergerakan nilai tukar yang sangat
     fluktuatif.

  d) Dampak dari Rupiah yang lemah terhadap eksportir Indonesia
              Jika rupiah melemah terhadap mata uang asing tertentu, perusahaan asing dapat memperoleh
     barang dari Indonesia dengan menukarkan lebih sedikit mata uang asing sehingga jumlah barang yang
     dibeli dari eksportir Indonesia lebih banyak. Konsekuensinya, perusahaan Indonesia yang sering
     mengekspor produknya akan mengalami peningkatan pendapatan dan laba akibat permintaan produk yang
     meningkat.

  e) Dampak dari Rupiah yang kuat terhadap eksportir Indonesia
              Jika rupiah menguat terhadap mata uang asing tertentu, perusahaan asing cenderung mengurangi
     jumlah barang yang diimpornya dari Indonesian sebab harganya menjadi “lebih mahal” dan membutuhkan
     lebih banyak biaya. Konsekuensinya, perusahaan Indonesia yang sering mengekspor barang akan
     mengalami penurunan permintaan sehingga pendapatan dan laba pun berkurang.
f) Lindung nilai terhadap pergerakan nilai tukar
                Perusahaan pada umumnya mencoba melakukan lindung nilai (hedge), melindungi suatu
      perusahaan terhadap pergerakan nilai tukar, ketika perusahaan tersebut mengetahui secara spesifik berapa
      banyak mata uang asing yang dibutuhkan atau yang akan diterima pada tanggal tertentu di masa depan.
         Lindung nilai atas pembayaran masa depan dalam mata uang asing.
                Suatu perusahaan dapat menghubungi bank komersial besar yang menukarkan mata uang asing
         dan minta untuk dibuatkan kontrak berjangka(forward contract), yang menyebutkan bahwa
         pertukaran mata uang akan terjadi pada nilai tukar tertentu pada waktu tertentu di masa depan. Bank
         tersebut akan mengutip nilai tukar berjangka (forward rate) atau nilai tukar yang akan ditawarkan
         oleh bank tersebut untuk waktu tertentu di masa depan. Nilai tukar berjangka biasanya cukup dekat
         dengan nilai tukar spot (spot exchange rate) atau nilai tukar yang dikutip untuk transaksi segera.
         Lindungi nilai atas piutang masa depan dalam mata uang asing.
                Suatu perusahaan dapat menghubungi bank komersial dan menegosiasikan kontrak berjangka di
         mana perusahaan akan menukarkan sejumlah mata uang asing. Dengan menggunakan kontrak
         berjangka, perusahaan ini mengunci nilai tukar di mana perusahaan menukarkan mata uang asing
         tersebut. Dengan cara ini, perusahaan melakukan lindung nilai terhadap kemungkinan mata uang asing
         itu akan mengalami depresiasi selama periode sebelum penukaran terjadi.



TAMBAHAN:
Mata uang asing yang paling mempengaruhi bisnis internasional di antaranya:
1. United Stated Dollar (USD), digunakan dalam 89% transaksi internasional.
2. Euro (EUR), digunakan dalam 37% transaksi internasional.
3. Japanese Yen (JPY), digunakan dalam 20% transaksi internasional.
4. British Pound Sterling (GBP), digunakan dalam 17% transaksi internasional.

Contenu connexe

Tendances

M2. sejarah perekonomian indonesia
M2. sejarah perekonomian indonesiaM2. sejarah perekonomian indonesia
M2. sejarah perekonomian indonesiaerlina na
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasitonyherman87
 
LINGKUNGAN DAN BUDAYA PERUSAHAAN - PENGANTAR MANAJEMEN
LINGKUNGAN DAN BUDAYA PERUSAHAAN - PENGANTAR MANAJEMENLINGKUNGAN DAN BUDAYA PERUSAHAAN - PENGANTAR MANAJEMEN
LINGKUNGAN DAN BUDAYA PERUSAHAAN - PENGANTAR MANAJEMENFalanni Firyal Fawwaz
 
Etika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Etika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial PerusahaanEtika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Etika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial PerusahaanAlvin Tokan
 
Bisnis Internasional, 5, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Ekonomi dan Sosioekon...
Bisnis Internasional, 5, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Ekonomi dan Sosioekon...Bisnis Internasional, 5, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Ekonomi dan Sosioekon...
Bisnis Internasional, 5, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Ekonomi dan Sosioekon...AnissaNurSafitri
 
Biaya produksi
Biaya produksiBiaya produksi
Biaya produksiAhmad Rudi
 
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...Nur Anisa Rachmawati
 
materi uas ,mk ekonomi mikro,biaya produksi
materi uas ,mk ekonomi mikro,biaya produksimateri uas ,mk ekonomi mikro,biaya produksi
materi uas ,mk ekonomi mikro,biaya produksirobbiatul Adawiyah
 
Dasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of tradeDasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of tradeIhsan Amruh
 
Manajemen global
Manajemen globalManajemen global
Manajemen globalZikra Ilham
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsMuhammad Rafi Kambara
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasiSugeng Budiharsono
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaanLambok_siregar
 
perekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorperekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorSucifitria
 

Tendances (20)

M2. sejarah perekonomian indonesia
M2. sejarah perekonomian indonesiaM2. sejarah perekonomian indonesia
M2. sejarah perekonomian indonesia
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 
LINGKUNGAN DAN BUDAYA PERUSAHAAN - PENGANTAR MANAJEMEN
LINGKUNGAN DAN BUDAYA PERUSAHAAN - PENGANTAR MANAJEMENLINGKUNGAN DAN BUDAYA PERUSAHAAN - PENGANTAR MANAJEMEN
LINGKUNGAN DAN BUDAYA PERUSAHAAN - PENGANTAR MANAJEMEN
 
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIAMATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
 
Akuntansi Biaya 2#5
Akuntansi Biaya 2#5Akuntansi Biaya 2#5
Akuntansi Biaya 2#5
 
Etika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Etika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial PerusahaanEtika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Etika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
 
Variabel costing
Variabel costingVariabel costing
Variabel costing
 
Bisnis Internasional, 5, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Ekonomi dan Sosioekon...
Bisnis Internasional, 5, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Ekonomi dan Sosioekon...Bisnis Internasional, 5, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Ekonomi dan Sosioekon...
Bisnis Internasional, 5, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Ekonomi dan Sosioekon...
 
Euro bank dan eurocurrency
Euro bank dan eurocurrencyEuro bank dan eurocurrency
Euro bank dan eurocurrency
 
Biaya produksi
Biaya produksiBiaya produksi
Biaya produksi
 
Ppt pendapatan nasional
Ppt pendapatan nasionalPpt pendapatan nasional
Ppt pendapatan nasional
 
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
materi uas ,mk ekonomi mikro,biaya produksi
materi uas ,mk ekonomi mikro,biaya produksimateri uas ,mk ekonomi mikro,biaya produksi
materi uas ,mk ekonomi mikro,biaya produksi
 
Dasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of tradeDasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of trade
 
Manajemen global
Manajemen globalManajemen global
Manajemen global
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan
 
perekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorperekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektor
 

Similaire à Menilai kondisi ekonomi dan global

Materi Inflasi dan Indeks Harga - Ekonomi Kelas X
Materi Inflasi dan Indeks Harga - Ekonomi Kelas XMateri Inflasi dan Indeks Harga - Ekonomi Kelas X
Materi Inflasi dan Indeks Harga - Ekonomi Kelas XTeuku Ichsan
 
Masalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teori
Masalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teoriMasalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teori
Masalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teorijhosiyosi2
 
Inflasi dan Pengangguran (mine)
Inflasi dan Pengangguran (mine)Inflasi dan Pengangguran (mine)
Inflasi dan Pengangguran (mine)Tri Yani
 
Aplikasi teori inflasi dalam bisnis
Aplikasi teori inflasi dalam bisnisAplikasi teori inflasi dalam bisnis
Aplikasi teori inflasi dalam bisnisWahono Diphayana
 
7_Jesica Indah Natalia Sitorus_4.pptx
7_Jesica Indah Natalia Sitorus_4.pptx7_Jesica Indah Natalia Sitorus_4.pptx
7_Jesica Indah Natalia Sitorus_4.pptxJESICASITORUS
 
Materi-04_Menilai_Kondisi_Ekonomi.pptx
Materi-04_Menilai_Kondisi_Ekonomi.pptxMateri-04_Menilai_Kondisi_Ekonomi.pptx
Materi-04_Menilai_Kondisi_Ekonomi.pptxFauzyAushaf
 
Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Ekonomi Mikro dan Ekonomi MakroEkonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Ekonomi Mikro dan Ekonomi MakroJogo Hera
 
Materi Ajar Inflasi
Materi Ajar InflasiMateri Ajar Inflasi
Materi Ajar InflasiJogo Hera
 
Pengantar Bisnis - Lingkungan bisnis
Pengantar Bisnis - Lingkungan bisnisPengantar Bisnis - Lingkungan bisnis
Pengantar Bisnis - Lingkungan bisnisyunisarosa
 
Resume Introduction to Business 4th edition (BAB 3 - BAB 6) serta Perbedaan ...
Resume Introduction to Business 4th edition (BAB 3 -  BAB 6) serta Perbedaan ...Resume Introduction to Business 4th edition (BAB 3 -  BAB 6) serta Perbedaan ...
Resume Introduction to Business 4th edition (BAB 3 - BAB 6) serta Perbedaan ...Thufailah Mujahidah
 
Sistem Perekonomian dan Analisa Pengaruh Kondisi Perekonomian terhadap Bisnis
Sistem Perekonomian dan Analisa Pengaruh Kondisi Perekonomian terhadap BisnisSistem Perekonomian dan Analisa Pengaruh Kondisi Perekonomian terhadap Bisnis
Sistem Perekonomian dan Analisa Pengaruh Kondisi Perekonomian terhadap BisnisMuhammad Hermawansyah
 
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docxNorma Selestia-43222120010-TM 12.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docxNormaSelestia
 
22777 bab viii.inflasi &amp; pengangguran.doc
22777 bab viii.inflasi &amp;  pengangguran.doc22777 bab viii.inflasi &amp;  pengangguran.doc
22777 bab viii.inflasi &amp; pengangguran.docRezky Ramadhani
 
PERTEMUAN IX.ppt
PERTEMUAN IX.pptPERTEMUAN IX.ppt
PERTEMUAN IX.pptmarajudan
 

Similaire à Menilai kondisi ekonomi dan global (20)

Materi Inflasi dan Indeks Harga - Ekonomi Kelas X
Materi Inflasi dan Indeks Harga - Ekonomi Kelas XMateri Inflasi dan Indeks Harga - Ekonomi Kelas X
Materi Inflasi dan Indeks Harga - Ekonomi Kelas X
 
KONSEP DAN PENGERTIAN INFLASI
KONSEP DAN PENGERTIAN INFLASIKONSEP DAN PENGERTIAN INFLASI
KONSEP DAN PENGERTIAN INFLASI
 
Masalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teori
Masalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teoriMasalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teori
Masalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teori
 
Inflasi dan Pengangguran (mine)
Inflasi dan Pengangguran (mine)Inflasi dan Pengangguran (mine)
Inflasi dan Pengangguran (mine)
 
Aplikasi teori inflasi dalam bisnis
Aplikasi teori inflasi dalam bisnisAplikasi teori inflasi dalam bisnis
Aplikasi teori inflasi dalam bisnis
 
7_Jesica Indah Natalia Sitorus_4.pptx
7_Jesica Indah Natalia Sitorus_4.pptx7_Jesica Indah Natalia Sitorus_4.pptx
7_Jesica Indah Natalia Sitorus_4.pptx
 
Materi-04_Menilai_Kondisi_Ekonomi.pptx
Materi-04_Menilai_Kondisi_Ekonomi.pptxMateri-04_Menilai_Kondisi_Ekonomi.pptx
Materi-04_Menilai_Kondisi_Ekonomi.pptx
 
Inflasi
InflasiInflasi
Inflasi
 
Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Ekonomi Mikro dan Ekonomi MakroEkonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
 
Materi Ajar Inflasi
Materi Ajar InflasiMateri Ajar Inflasi
Materi Ajar Inflasi
 
Pengantar Bisnis - Lingkungan bisnis
Pengantar Bisnis - Lingkungan bisnisPengantar Bisnis - Lingkungan bisnis
Pengantar Bisnis - Lingkungan bisnis
 
Resume Introduction to Business 4th edition (BAB 3 - BAB 6) serta Perbedaan ...
Resume Introduction to Business 4th edition (BAB 3 -  BAB 6) serta Perbedaan ...Resume Introduction to Business 4th edition (BAB 3 -  BAB 6) serta Perbedaan ...
Resume Introduction to Business 4th edition (BAB 3 - BAB 6) serta Perbedaan ...
 
5. inflasi
5. inflasi5. inflasi
5. inflasi
 
Sistem Perekonomian dan Analisa Pengaruh Kondisi Perekonomian terhadap Bisnis
Sistem Perekonomian dan Analisa Pengaruh Kondisi Perekonomian terhadap BisnisSistem Perekonomian dan Analisa Pengaruh Kondisi Perekonomian terhadap Bisnis
Sistem Perekonomian dan Analisa Pengaruh Kondisi Perekonomian terhadap Bisnis
 
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docxNorma Selestia-43222120010-TM 12.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docx
 
Inflasi, Jenis, Sebab dan Solusinya
Inflasi, Jenis, Sebab dan SolusinyaInflasi, Jenis, Sebab dan Solusinya
Inflasi, Jenis, Sebab dan Solusinya
 
proposal moneter
proposal moneterproposal moneter
proposal moneter
 
Inflasi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Inflasi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Inflasi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Inflasi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
22777 bab viii.inflasi &amp; pengangguran.doc
22777 bab viii.inflasi &amp;  pengangguran.doc22777 bab viii.inflasi &amp;  pengangguran.doc
22777 bab viii.inflasi &amp; pengangguran.doc
 
PERTEMUAN IX.ppt
PERTEMUAN IX.pptPERTEMUAN IX.ppt
PERTEMUAN IX.ppt
 

Plus de Sthefanie Parera

Fungsi manajemen perencanaan
Fungsi manajemen   perencanaanFungsi manajemen   perencanaan
Fungsi manajemen perencanaanSthefanie Parera
 
Fungsi manajemen pengorganisasian
Fungsi manajemen   pengorganisasianFungsi manajemen   pengorganisasian
Fungsi manajemen pengorganisasianSthefanie Parera
 
Fungsi manajemen mengarahkan
Fungsi manajemen   mengarahkanFungsi manajemen   mengarahkan
Fungsi manajemen mengarahkanSthefanie Parera
 
Fungsi manajemen kepemimpinan
Fungsi manajemen   kepemimpinanFungsi manajemen   kepemimpinan
Fungsi manajemen kepemimpinanSthefanie Parera
 
Fungsi manajemen mengendalikan
Fungsi manajemen   mengendalikanFungsi manajemen   mengendalikan
Fungsi manajemen mengendalikanSthefanie Parera
 
Function of management planning
Function of management   planningFunction of management   planning
Function of management planningSthefanie Parera
 
Function of management organizing
Function of management   organizingFunction of management   organizing
Function of management organizingSthefanie Parera
 
Function of management staffing
Function of management   staffingFunction of management   staffing
Function of management staffingSthefanie Parera
 
Function of management directing
Function of management   directingFunction of management   directing
Function of management directingSthefanie Parera
 
Function of management controlling
Function of management   controllingFunction of management   controlling
Function of management controllingSthefanie Parera
 
Function of management leadership
Function of management   leadershipFunction of management   leadership
Function of management leadershipSthefanie Parera
 

Plus de Sthefanie Parera (20)

Fungsi manajemen staffing
Fungsi manajemen   staffingFungsi manajemen   staffing
Fungsi manajemen staffing
 
Fungsi manajemen perencanaan
Fungsi manajemen   perencanaanFungsi manajemen   perencanaan
Fungsi manajemen perencanaan
 
Fungsi manajemen pengorganisasian
Fungsi manajemen   pengorganisasianFungsi manajemen   pengorganisasian
Fungsi manajemen pengorganisasian
 
Fungsi manajemen mengarahkan
Fungsi manajemen   mengarahkanFungsi manajemen   mengarahkan
Fungsi manajemen mengarahkan
 
Fungsi manajemen kepemimpinan
Fungsi manajemen   kepemimpinanFungsi manajemen   kepemimpinan
Fungsi manajemen kepemimpinan
 
Fungsi manajemen mengendalikan
Fungsi manajemen   mengendalikanFungsi manajemen   mengendalikan
Fungsi manajemen mengendalikan
 
Function of management planning
Function of management   planningFunction of management   planning
Function of management planning
 
Function of management organizing
Function of management   organizingFunction of management   organizing
Function of management organizing
 
Function of management staffing
Function of management   staffingFunction of management   staffing
Function of management staffing
 
Function of management directing
Function of management   directingFunction of management   directing
Function of management directing
 
Function of management controlling
Function of management   controllingFunction of management   controlling
Function of management controlling
 
Function of management leadership
Function of management   leadershipFunction of management   leadership
Function of management leadership
 
Workplace motivation
Workplace motivationWorkplace motivation
Workplace motivation
 
Team motivation
Team motivationTeam motivation
Team motivation
 
Self motivation at work
Self motivation at workSelf motivation at work
Self motivation at work
 
Staff motivation
Staff motivationStaff motivation
Staff motivation
 
Modern teori motivasi
Modern teori motivasiModern teori motivasi
Modern teori motivasi
 
Motivation incentives
Motivation incentivesMotivation incentives
Motivation incentives
 
Motivation and morale
Motivation and moraleMotivation and morale
Motivation and morale
 
Importance of motivation
Importance of motivationImportance of motivation
Importance of motivation
 

Dernier

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Dernier (20)

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

Menilai kondisi ekonomi dan global

  • 1. BAB 3: MENILAI KONDISI EKONOMI Kondisi ekonomi mencerminkan tingkat produksi dan konsumsi untuk suatu negara, wilayah, atau industri tertentu.Kondisi ekonomi dapat memengaruhi pendapatan atau beban dari suatu bisnis dan oleh karena itu dapat memengaruhi nilai dari bisnis tersebut. Ada empat faktor yang memengaruhi kondisi ekonomi suatu bisnis, yaitu pertumbuhan ekonomi negara, inflasi, tingkat bunga, dan pengangguran. 1. Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi (economic growth) adalah perubahan dalam tingkat aktivitas ekonomi secara umum dalam suatu negara. Secara umum, ada dua indikator utama dari pertumbuhan ekonomi yaitu tingkat produksi total dari barang dan jasa dalam perekonomian serta jumlah total pengeluaran dalam perekonomian (pengeluaran agregat).Tingkat produksi total dan total pengeluaran agregat sangat berkaitan erat sebab tingkat pengeluaran konsumen yang tinggi mencerminkan permintaan yang tinggi untuk barang dan jasa. Tingkat produksi total bergantung pada total permintaan akan barang dan jasa. Pertumbuhan ekonomi pada umumnya diinterpretasikan sebagai persentase perubahan dalam Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product—GDP), yaitu total nilai pasar dari seluruh barang jadi dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara, dari satu periode ke periode berikutnya. Bisnis cenderung untuk memantau perubahan dalam pertumbuhan ekonomi yang dapat menandakan perubahan dalam permintaan akan produk dan jasanya. Seringkali pertumbuhan ekonomi kuat dan pada saat yang lain melemah. Keadaan ini sangat mempengaruhi kinerja bisnis.Ekonomi yang lebih kuat dapat menyebar dengan cepat antarbisnis. Ketika pelanggan mulai meningkatkan pengeluarannya, perusahaan mengalami permintaan yang lebih tinggi akan produknya sehingga mulai mempekerjakan lebih banyak karyawan serta memperluas operasinya sehingga terjadi peningkatan permintaan untuk perlengkapan, jasa konstruksi, dan bahan baku. Sementara itu, ekonomi yang lemah mengakibatkan rendahnya permintaan akan barang dan jasa sehingga dapat mengurangi pendapatan perusahaan. Bahkan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa kebutuhan pokok pun turut dipengaruhi secara negatif oleh perekonomian yang lemah karena pelanggan cenderung untuk mengurangi permintaan mereka.Beberapa perusahaan mengambil langkah dengan memberhentikan beberapa karyawannya, mengurangi rencana ekspansi, ataupun mengurangi belanjanya. 2. Inflasi Inflasi (inflation) adalah kenaikan dalam tingkat harga barang dan jasa secara umum selama periode waktu tertentu.Tingkat inflasi dapat diestimasikan dengan mengukur persentase perubahan dalam indeks harga konsumen, yang mengindikasikan harga dari sejumlah besar produk konsumen seperti produk kebutuhan sehari-hari.Inflasi dapat mempengaruhi beban operasi suatu perusahaan. Tingkat inflasi yang lebih tinggi akan menyebabkan peningkatan beban operasi yang lebih besar. Namun, pendapatan perusahaan juga akan tinggi selama periode inflasi sebab perusahaan mengenakan harga yang lebih tinggi guna mengompensasikan beban yang lebih tinggi. Inflasi dapat digolongkan dalam tiga garis besar sebagai berikut. a) Berdasarkan tingkat parah tidaknya inflasi: Inflasi ringan (< 10% per tahun, single digit inflation). Inflasi sedang (10% - 30% per tahun).
  • 2. Inflasi berat (30% - 100% per tahun). Hiperinflasi (>100% per tahun). b) Berdasarkan penyebabnya: Inflasi tarikan permintaan (Demand-pull inflation), yaitu inflasi yang disebabkan oleh kenaikan permintaan masyarakat yang cukup besar terhadap barang-barang. Inflasi dorongan biaya (Cost-push Inflation), yaitu inflasi yang timbul ketika perusahaan mengenakan harga yang lebih tinggi karena adanya kenaikan biaya produksi. c) Berdasarkan asal inflasi: Inflasi yang berasal dari dalam negeri (domestic inflation), yaitu inflasi yang timbul karena faktor-faktor yang terjadi di dalam negeri (bisa karena demand-pull inflation maupun karena cost-push inflation). Inflasi yang berasal dari luar negeri (imported inflation), yaitu inflasi yang terjadi di negara lain dan seolah-oleh diimpor ke dalam negeri yang merupakan konsekuensi dari adanya perdagangan antarnegara. Inflasi yang masih dalam golongan inflasi rendah tidak perlu dikhawatirkan. Tingkat inflasi yang rendah justru diperlukan untuk memicu pertumbuhan penawaran agregat sebab kenaikan harga akan mendorong produsen untuk meningkatkan outputnya. Namun, inflasi yang tinggi dapat mengakibatkan perekonomian tidak berkembang.Berikut dampak-dampak inflasi terhadap perekonomian serta individu dan masyarakat. a) Dampak inflasi terhadap perekonomian: Mendorong penanaman modal spekulatif. Menimbulkan ketidakpastian keadaan ekonomi di masa depan. Menyebabkan tingginya tingkat bunga dan menurunkan investasi Menimbulkan masalah neraca pembayaran. b) Dampak inflasi terhadap individu dan masyarakat: Kesenjangan distribusi pendapatan. Pendapatan riil merosot. Nilai riil tabungan merosot. 3. Tingkat Bunga Perubahan dalam tingkat suku bunga di pasar dapat mempengaruhi pengeluaran biaya bunga perusahaan karena bunga pinjaman yang diminta oleh bank komersial atau kreditor lain untuk perusahaan adalah berdasarkan tingkat suku bunga pasar. Bahkan jika perusahaan sudah meminjam dari bank komersial selama beberapa tahun, suku bunga pinjaman tetap disesuaikan secara periodik (setiap enam bulan atau setiap tahun) berdasarkan suku bunga yang wajar pada saat itu.Selain itu, tingkat suku bunga juga mempengaruhi penerimaan perusahaan dan juga biaya bunga.Misalnya, apabila suku bunga pinjaman naik, biaya pendanaan untuk membeli rumah baru naik sehingga permintaan untuk rumah baru pun menurun dan perusahaan yang membangun rumah mengalami penurunan bisnis. 4. Pengangguran Pengangguran (unemployment) adalah orang-orang yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan atau sedang mempersiapkan suatu usaha baru atau orang yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan.
  • 3. Ada empat tipe pengangguran, yaitu: a) Pengangguran friksional (frictional unemployment) atau pengangguran alamiah yaitu orang-orang yang status penganggurannya bersifat temporer yang kemungkinan besar mereka dalam waktu singkat akan memperoleh pekerjaan sebab memiliki keahlian yang banyak. b) Pengangguran musiman (seasonal unemployment), yaitu orang-orang yang menganggur karena tidak dibutuhkan selama musim tertentu, misalnya instruktur ski tidak dibutuhkan selama musim panas. c) Pengangguran siklis (cyclical unemployment), yaitu orang-orang yang menganggur karena kondisi perekonomian yang buruk, misalnya orang-orang yang diberhentikan dari pabrik. d) Pengangguran struktural (structural unemployment), yaitu orang-orang yang menganggur karena mereka tidak memiliki keahlian yang memadai. Tingkat pengangguran yang tinggi mengindikasikan lemahnya pertumbuhan ekonomi, rendahnya tingkat pendidikan dan keterampilan.Selain itu, tingginya tingkat pengangguran berarti menurunnya permintaan produk atau jasa perusahaan yang berakibat pada terjadinya stagnansi ataupun kemunduran pada kinerja perusahaan. Di samping keempat faktor di atas, pemerintah turut berperan dalam mempengaruhi kondisi ekonomi yaitu dengan menerapkan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal. 1. Kebijakan Moneter Kebijakan moneter adalah kebijakan yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh pemerintah, dalam hal ini Bank Indonesia selaku bank sentral di Indonesia, untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai uang yang dilakukan dengan cara mengendalikan jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter yang bersifat ekspansif (easy money policy) akan menambah jumlah uang yang beredar dan yang bersifat konstraktif (tight money policy) akanmengurangi jumlah uang yang beredar. Ada dua macam kebijakan moneter yang dilakukan oleh pemerintah, yaitu: a) Kebijakan moneter kuantitatif Operasi Pasar Terbuka (open market operation) adalah kebijakan moneter yang dilakukan dengan cara memperjualbelikan surat-surat berharga, seperti Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Untuk mengendalikan inflasi, pemerintah akan menjual surat-surat berharga. Kebijakan Tingkat Diskonto (discount rate policy) adalah tingkat bunga yang dikenakan oleh Bank Indonesia pada bank-bank umum atas pinjaman dana yang diberikan. Untuk mengendalikan inflasi, pemerintah akan menaikkan tingkat diskonto sehingga bank-bank umum akan mengurangi pinjamannya. Giro Wajib Minimum (reserve requirement ratio) adalah angka perbandingan antara uang tunai yang ada di bank dan jumlah uang giral maksimum yang dapat dikeluarkan oleh bank umum tersebut. Untuk mengendalikan inflasi, pemerintahakanmenaikkan giro wajib minimum. b) Kebijakan moneter kualitatif Pengawasan kredit secara selektif, dengan mengawasi dan mengendalikan macam pinjaman dan arah investasi dari bidang (sektor) yang dibiayai bank-bank umum. Memberi imbauan-imbauan tertentu melalui pertemuan antara Bank Indonesia dengan pimpinan dan anggota Perbanas (Persatuan Bank-bank Swasta Nasional) dan Himbara (Himpunan Bank-bank Milik Negara).
  • 4. 2. Kebijakan Fiskal Kebijakan fiskal adalah kebijakan ekonomi yang dilakukan pemerintah untuk mengelola dan mengarahkan perekonomian ke arah kondisi yang lebih baik dengan cara mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah melalui pengaturan APBN. Penerimaan pemerintah berasal dari pajak sementara pengeluaran pemerintah berupa belanja barang dan jasa serta pembayaran transfer.Kebijakan fiskal yang bersifat ekspansif berarti pemerintah menaikkan pengeluarannya dan mengurangi pajak.Kebijakan fiskal yang bersifat konstraktif berarti berarti pemerintah mengurangi pengeluaran dan menaikkan pajak.Untuk mengendalikan inflasi, pemerintah melakukan kebijakan fiskal konstraktif. Pengaruh kebijakan fiskal terhadap bisnis, meliputi: a) Revisi tarif pajak penghasilan orang pribadi. Ketika pemerintah menurunkan tarif pajak penghasilan orang pribadi, orang-orang akan memperoleh penghasilan setelah pajak yang lebih tinggi sehingga permintaan agregat akan meningkat, yang selanjutnya akan meningkatkan kinerja bisnis. Begitupun yang terjadi sebaliknya bila tarif pajak dinaikkan. b) Revisi tarif pajak penghasilan badan. Ketika pemerintah menurunkan tarif pajak penghasilan badan, maka akan menaikkan laba setelah pajak bagi perusahaan secara langsung. c) Revisi atas pajak khusus. Ketika pemerintah menaikkkan pajak khusus sejumlah produk tertentu, produsen akan menaikkan harga produknya sehingga konsumen akan menanggung beban pajak itu secara tidak langsung dan akan mengurangi konsumsi terhadap produk itu. d) Revisi dalam defisit anggaran. Ketika pemerintah membelanjakan lebih dari jumlah pajak yang diterimanya maka terjadilah defisit anggaran pemerintah.
  • 5. BAB 4: MENILAI KONDISI GLOBAL Kondisi ekonomi internasional memengaruhi pendapatan dan beban suatu perusahaan.Oleh karena itu, kondisi ekonomi internasional juga mempengaruhi nilai perusahaan. Ada 5 pertanyaan yang harus dijawab perusahaan ketika akan menjalankan bisnis internasional, yaitu: 1. Bagaimana bisnis internasional dapat meningkatkan kinerja? Bisnis internasional dapat meningkatkan kinerja suatu perusahaan dengan meningkatkan pendapatan atau mengurangi bebannya. Ada empat (4) motif, yang lebih umum dari laba yang tinggi, yang dimiliki perusahaan dalam menjalankan bisnis internasional, meliputi: a) Menarik permintaan asing b) Memanfaatkan teknologi c) Menggunakan sumber daya yang murah d) Melakukan diversifikasi secara internasional Perusahaan yang terlibat dalam bisnis internasional umumnya disebut sebagai perusahaan multinasional, seperti Freeport. a) Menarik Permintaan Asing Beberapa perusahaan tidak dapat meningkatkan pangsa pasarnya di dalam negeri karena persaingan yang ketat di industrinya.Selain itu, permintaan terhadap produk-produk perusahaan dapat turun apabila terjadi perubahan selera pelanggan.Dalam salah satu kondisi tersebut, suatu perusahaan dapat mempertimbangkan pasar asing dimana terdapat permintaan potensial. Perusahaan-perusahaan yang telah berhasil memperluas bisnisnya di banyak negara akan fokus pada pertumbuhan masa depan di pasar-pasar luar karena perusahaan telah menjalankan bisnisnya di sana dan oleh karena itu namanya cukup dikenal. Perusahaan tersebut yakin bahwa dengan berlanjutnya globalisasi, hanya perusahaan yang paling kompetitif yang akan mampu melayani karyawan dan pemegang sahamnya dengan efektif dan bertahan dalam persaingan global. b) Memanfaatkan Teknologi Banyak perusahaan besar yang telah mendirikan bisnis baru di negara-negara yang masih berkembang yang memiliki tingkat teknologi relatif rendah.Beberapa perusahaan yang memiliki bisnis ekstensif di negara-negara berkembang, telah mendirikan sistem telekomunikasi baru, pembangkit tenaga, sistem jalan, dan bentuk-bentuk infrastruktur lainnya untuk mendukung kelancaran bisnisnya. c) Menggunakan Sumber Daya yang Murah Biaya tenaga kerja dan tanah dapat bervariasi secara signifikan antarnegara.Perusahaan seringkali mencoba untuk mendirikan fasilitas produksi di lokasi di mana biaya tenaga kerja dan tanah murah. d) Melakukan Diversifikasi secara Internasional Ketika semua aktiva dari suatu perusahaan dirancang untuk menghasilkan penjualan dari suatu produk tertentu di satu negara, maka laba dari perusahaan tersebut pada umumnya tidak stabil.Hal ini disebabkan karena eksposur perusahaan terhadap perubahan dalam industrinya atau dalam perekonomian. Kinerja perusahaan bergantung pada permintaan akan produk tunggal ini dan pada kondisi dari satu
  • 6. ekonomi di mana perusahaan menjalankan bisnisnya. Perusahaan dapat mengurangi risiko semacam itu dengan menjual produknya di berbagai negara. 2. Bagaimana metode/cara menjalankan bisnis internasional? Suatu perusahaan dapat menggunakan beragam cara atau metode untuk menjalankan bisnis internasionalnya. Metode-metode yang lebih umum yang sebaiknya dipertimbangkan oleh perusahaan adalah: a) Mengimpor Mengimpor (importing) melibatkan pembelian produk atau jasa asing. Misalnya, membeli produk jadi (mobil, baju, dsb.) dari luar negeri danmembeli bahan baku atau perlengkapan yang digunakan untuk menghasilkan produk yang tidak begitu mahal atau yang mutunya lebih baik daripada di dalam negeri. Mengimpor produk asing tidak bisa dilakukan sembarangan. Pemerintah akan membatasi produk- produk impor melalui pengenaan tarif atau pajak yang dibayarkan langsung oleh importer dan pembatasan kuota produk yang diimpor. Hal ini untuk melindungi industri dalam negeri dari serbuan produk-produk asing. b) Mengekspor Mengekspor (eksporting) adalah produk atau jasa kepada pembeli yang ada di negara lain. Banyak perusahaan menggunakan ekspor sebagai alat untuk menjual produknya di pasar-pasar luar negeri.Banyak perusahaan menggunakan situs Web untuk mengidentifikasi produk yang dijual perusahaan beserta harga produknya. Hal ini memudahkan produsen untuk mengiklankan produknya kepada importir potensial di mana saja tanpa harus mengirim brosur ke berbagai negara dan menerima pesanan secara online serta memudahkan importir mengetahui informasi terkini dari produk eksportir. c) Investasi Asing Langsung Investasi asing langsung (direct foreign investment—DFI) adalah alat untuk mengakuisisi atau membangun anak perusahaan di satu atau lebih negara asing.Suatu perusahaan dapat membangun anak perusahaan di luar negeri atau mengakuisisi perusahaan asing yang sudah ada dan mengubahnya menjadi anak perusahaannya. DFI juga dapat dilakukan dalam beragam situasi, seperti: Suatu perusahaan yang telah berhasil melakukan ekspor ke negara asing ingin mengurangi biaya transportasinya sehingga mendirikan anak perusahaan di negara asing itu. Suatu perusahaan yang telah mengekspor produk diinformasikan bahwa pemerintah negara asing akan mengenakan hambatan perdagangan sehingga perusahaan mendirikan anak perusahaan di negara asing itu guna menghasilkan dan menjual produk di negara itu dan terhindar dari hambatan perdagangan. Suatu negara asing sangat membutuhkan teknologi maju dan ingin mengurangi tingkat pengangguran di negaranya sehingga menawarkan kepada suatu perusahaan insentif, seperti penggunaan tanah secara gratis, untuk mendirikan anak perusahaan di negara itu. Suatu perusahaan yakin bahwa perusahaan tersebut dapat mengurangi biaya tenaga kerja secara substansial dengan memindahkan fasilitas produksinya ke negara berkembang yang biaya tenaga kerja dan tanahnya lebih murah. d) Outsorcing Perusahaan pada umumnya mengatur agar sebagian dari jasanya dilakukan di negara asing sebagai cara untuk menggunakan tenaga kerja yang lebih murah. Ketika suatu perusahaan melakukan
  • 7. outsourcing, karyawan yang pekerjaannya ditransfer ke negara lain, dan terutama orang-orang yang kehilangan pekerjaannya karena outsourcing, adalah sangat penting bagi perusahaan. Tetapi, perusahaan dapat berargumen bahwa hal itu perlu dilakukan untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain yang mengandalkan tenaga asing yang lebih murah atau hal itu sama saja dengan perusahaan lain yang mengimpor perlengkapan atau terlibat dalam DFI di negara-negara yang tingkat upahnya rendah. e) Aliansi Strategis Aliansi strategis (strategic alliance) adalah suatu perjanjian bisnis antarperusahaan di mana sumber daya ditanggung bersama guna mengejar kepentingan bersama. Ada dua jenis aliansi strategis yang sering digunakan oleh perusahaan, yaitu: Joint Venture (usaha patungan) melibatkan perjanjian antara dua perusahaan mengenai proyek tertentu. International Licensing Agreement (perjanjian lisensi internasional) di mana suatu perusahaan memperbolehkan suatu perusahaan asing sebagai pemegang lisensi untuk menghasilkan produk- produknya sesuai dengan instruksi yang spesifik. 3. Apa saja hambatan-hambatan yang akan dihadapi dalam menjalankan bisnis internasional? Faktor penting yang memberikan kontribusi bagi peningkatan bisnis internasional adalah berkurangnya hambatan perdagangan.Meskipun demikian, hambatan perdagangan itu tetap masih ada. a) Pengurangan dalam Hambatan Hambatan perdagangan telah berkurang seiring dengan munculnya berbagai perjanjian perdagangan bebas dan pembentukan zona perdagangan bebas. NAFTA (North American Free Trade Agreement) atau Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara menghapus hambatan perdagangan antara AS, Meksiko, dan Kanada. GATT (General Agreement on Tariffs and Trade) atau Perjanjian Umum mengenai Tarif dan Perdagangan mengimbau pengurangan atau penghapusan hambatan perdagangan atas produk-produk impor tertentu di 117 negara. Perjanjian perdagangan bebas AS dan Cile untuk menghapuskan tarif atas lebih dari 90% produk yang dikirimkan antara kedua negara. b) Hambatan yang Tersisa Hambatan perdagangan ini ditujukan untuk melindungi perusahaan-perusahaan lokal atau untuk menghukum negara-negara tertentu atas tindakannya. Kebijakan tarif yaitu pembebanan pajak terhadap barang-barang yang melewati batas suatu negara yaitu bea ekspor dan bea impor. Kebijakan kuota yaitu pembatasan jumlah fisik terhadap barang yang masuk (kuota impor) guna menjaga kestabilan harga barang lokal yang sejenis dan jumlah fisik barang yang keluar (kuota ekspor) guna menjamin tersedianya barang di dalam negeri dalam jumlah yang cukup. Larangan impor terhadap barang-barang yang merugikan masyarakat (minuman beralkohol) dan larangan ekspor barang tertentu ketika kebutuhan akan barang tersebut di dalam negeri belum cukup. Dumping yaitu menjual produk di negara asing pada harga di bawah biaya produksi dari produk tersebut.
  • 8. 4. Karakteristik seperti apakah yang dapat memengaruhi bisnis internasional? a) Budaya Budaya di setiap negara berbeda-berbeda. Suatu perusahaan yang ingin berhasil menjalankan bisnis internasional harus mempelajari budaya di negara yang dituju sebelum terlibat dalam bisnis di sana sehingga dapat menyesuaikan dengan produk yang akan dihasilkan. Keputusan yang buruk dapat diakibatkan oleh penilaian yang tidak semestinya atas selera, kebiasaan, dan adat istiadat suatu negara. b) Sistem Ekonomi Suatu perusahaan harus menyadari jenis sistem ekonomi yang digunakan di negara manapun perusahaan mempertimbangkan untuk melakukan bisnis.Sistem ekonomi suatu negara mencerminkan tingkat intervensi dan kepemilikan pemerintah dalam bisnis. Meskipun pemerintah tiap negara memiliki kebijakan unik mengenai kepemilikian dari bisnis, secara umum diklasifikasikan menjadi tiga yaitu: Kapitalisme, memungkinkan kepemilikan swasta atas bisnis yang mendorong para wiraswasta memperoleh laba lebih besar dengan menghasilkan produk atau jasa yang memuaskan pelanggan. Komunisme, melibatkan kepemilikan publik atas bisnis dimana wiraswasta dibatasi dari pemanfaatan apa yang dianggap dibutuhkan masyarakat dan pemerintah menjadi sentral dari perencanaan bisnis. Sosialisme, menggabungkan fitur dari kapitalisme dan komunisme yaitu wiraswasta boleh memiliki bisnis dan property namun pemerintah sangat terlibat dalam penyediaan berbagai jasa, seperti layanan kesehatan dan tunjangan pengangguran. c) Kondisi Ekonomi Untuk memprediksi permintaan akan produknya di negara asing, suatu perusahaan harus mencoba meramalkan pertumbuhan ekonomi dan sensitivitas perusahaan terhadap kondisi di negara itu. Pertumbuhan ekonomi. Jika perusahaan mengestimasikan pertumbuhan ekonomi negara asing terlalu tinggi, maka perusahaan biasanya juga akan mengestimasikan permintaan terhadap produknya tidak terlalu tinggi di negara itu sehingga pendapatan mungkin tidak akan memadai untuk menutupi beban ekspansi di negara itu. Sensitivitas terhadap kondisi ekonomi luar negeri. Eksposur suatu perusahaan terhadap perekonomian negara asing bergantung pada proporsi bisnis perusahaan yang dijalankan di negara tersebut. Apabila terjadi penurunan permintaan di negara asing X, maka perusahaan tidak akan sangat dipengaruhi oleh perekonomian negara asing X apabila terjadi kenaikan permintaan di negara asing Y. d) Nilai Tukar Nilai tukar antara mata uang yang satu dengan yang lainnya berfluktuasi sejalan dengan waktu.Akibatnya, jumlah uang yang dibutuhkan untuk mengimpor barang dapat berubah bahkan jika harga aktual yang dikenakan produsen asing tidak berubah. Misalnya, ketika rupiah melemah dan mata uang asing menguat, maka jumlah rupiah yang dibutuhkan untuk mengimpor barang dari negara asing akan bertambah. e) Risiko Politik dan Undang-Undang Suatu perusahaan harus mempertimbangkan risiko politik dan iklim regulasi dari suatu negara sebelum memutuskan untuk menjalankan bisnis di sana. Risiko politik (political risk) adalah risiko bahwa
  • 9. tindakan politik suatu negara dapat berdampak buruk bagi suatu bisnis, misalnya korupsi.Regulasi pemerintah antarnegara juga bervariasi, misalnya pemberlakuan undang-undang mengenai lingkungan hidup, hak cipta, dan antisuap.Selain itu, setiap negara juga berbeda dalam memberikan sanksi terhadap bisnis yang menghasilkan produk-produk cacat atau melakukan diskriminasi pada karyawan. 5. Bagaimana pergerakan nilai tukar dapat memengaruhi kinerja? Transaksi perdagangan internasional biasanya mengharuskan pertukaran satu mata uang dengan mata uang lainnya.Pada umumnya, nilai tukar antara suatu mata uang dan mata uang lainnya befluktuasi setiap hari. Ketika nilai tukar berubah, perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam perdagangan internasional akan terpengaruh. Dampak dari pergerakan nilai tukar terhadap perusahaan dapat menguntungkan atau tidak menguntungkan, bergantung pada karakteristik perusahaan. a) Dampak dari Rupiah yang lemah terhadap importir Indonesia Asumsikan 1$ pada saat tertentu setara dengan Rp 9.500,00. Seorang pengusaha Indonesia yang mengimpor perlengkapan senilai 100$ akan membutuhkan Rp 950.000,00. Ketika dolar mengalami apresiasi atau penguatan nilai terhadap rupiah di mana 1$ setara dengan Rp 9.650,00 maka pengusaha tersebut akan membutuhkan Rp 15.000,00 lebih banyak untuk memperoleh perlengkapan yang dibutuhkannya. Hal ini mengilustrasikan bahwa rupiah yang lemah berdampak buruk bagi perusahaan Indonesia yang sering mengimpor perlengkapan dari AS. b) Dampak dari Rupiah yang kuat terhadap importir Indonesia Asumsikan dolar mengalami depresiasi, atau melemah dalam nilai terhadap rupiah, dari yang tadinya setara Rp 9.500,00 menjadi Rp 9.250,00 dalam bulan terakhir. Jika pengusaha Indonesia tadinya membutuhkan Rp 950.000,00, maka pengusaha itu akan dapat membeli perlengkapan Rp 25.000,00 lebih murah dibandingkan sebelum terjadi depresiasi. Hal ini menunjukkan bahwa depresiasi dolar terhadap rupiah akan mengurangi beban perusahaan yang sering mengimpor barang dari AS. c) Dampak aktual dari pergerakan nilai tukar terhadap importir Indonesia Nilai tukar mata uang dari negara-negara berkembang lebih berfluktuasi dibandingkan dengan nilai tukar dari mata uang negara-negara maju.Konsekuensinya, perusahaan-perusahaan dari negara maju yang menjalankan bisnis di negara berkembang terekspos oleh pergerakan nilai tukar yang sangat fluktuatif. d) Dampak dari Rupiah yang lemah terhadap eksportir Indonesia Jika rupiah melemah terhadap mata uang asing tertentu, perusahaan asing dapat memperoleh barang dari Indonesia dengan menukarkan lebih sedikit mata uang asing sehingga jumlah barang yang dibeli dari eksportir Indonesia lebih banyak. Konsekuensinya, perusahaan Indonesia yang sering mengekspor produknya akan mengalami peningkatan pendapatan dan laba akibat permintaan produk yang meningkat. e) Dampak dari Rupiah yang kuat terhadap eksportir Indonesia Jika rupiah menguat terhadap mata uang asing tertentu, perusahaan asing cenderung mengurangi jumlah barang yang diimpornya dari Indonesian sebab harganya menjadi “lebih mahal” dan membutuhkan lebih banyak biaya. Konsekuensinya, perusahaan Indonesia yang sering mengekspor barang akan mengalami penurunan permintaan sehingga pendapatan dan laba pun berkurang.
  • 10. f) Lindung nilai terhadap pergerakan nilai tukar Perusahaan pada umumnya mencoba melakukan lindung nilai (hedge), melindungi suatu perusahaan terhadap pergerakan nilai tukar, ketika perusahaan tersebut mengetahui secara spesifik berapa banyak mata uang asing yang dibutuhkan atau yang akan diterima pada tanggal tertentu di masa depan. Lindung nilai atas pembayaran masa depan dalam mata uang asing. Suatu perusahaan dapat menghubungi bank komersial besar yang menukarkan mata uang asing dan minta untuk dibuatkan kontrak berjangka(forward contract), yang menyebutkan bahwa pertukaran mata uang akan terjadi pada nilai tukar tertentu pada waktu tertentu di masa depan. Bank tersebut akan mengutip nilai tukar berjangka (forward rate) atau nilai tukar yang akan ditawarkan oleh bank tersebut untuk waktu tertentu di masa depan. Nilai tukar berjangka biasanya cukup dekat dengan nilai tukar spot (spot exchange rate) atau nilai tukar yang dikutip untuk transaksi segera. Lindungi nilai atas piutang masa depan dalam mata uang asing. Suatu perusahaan dapat menghubungi bank komersial dan menegosiasikan kontrak berjangka di mana perusahaan akan menukarkan sejumlah mata uang asing. Dengan menggunakan kontrak berjangka, perusahaan ini mengunci nilai tukar di mana perusahaan menukarkan mata uang asing tersebut. Dengan cara ini, perusahaan melakukan lindung nilai terhadap kemungkinan mata uang asing itu akan mengalami depresiasi selama periode sebelum penukaran terjadi. TAMBAHAN: Mata uang asing yang paling mempengaruhi bisnis internasional di antaranya: 1. United Stated Dollar (USD), digunakan dalam 89% transaksi internasional. 2. Euro (EUR), digunakan dalam 37% transaksi internasional. 3. Japanese Yen (JPY), digunakan dalam 20% transaksi internasional. 4. British Pound Sterling (GBP), digunakan dalam 17% transaksi internasional.