SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  15
PRASANGKA SOSIAL
( Hasil pengumpulan dan penyusunan dari berbagai sumber informasi )

MAKALAH
( Diajukan untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Sosial )

Oleh
MUHAMAD YOGI
41032161121007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
BANDUNG
2013
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas Prasangka
Sosial dalam mata kuliah Psikologi Sosial.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,
semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Bandung, 21 September 2013

Penulis

Muhamad Yogi

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A . Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B . Rumusan Masalah ............................................................................ 2
C . Tujuan ............................................................................................... 3
D . Manfaat ............................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 4
A . Pengertian Prasangka Sosial ............................................................. 4
B . Sebab- sebab Timbulnya Prasangka Sosial ....................................... 5
C . Terbentuknya Jarak Sosial ................................................................ 6
D . Usaha Mengurangi Prasangka Sosial .............................................. 7
E . Prasangka, Propaganda, Desas- desus dan Stereotip ....................... 8
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 11
A . Kesimpulan ....................................................................................... 11
B . Saran .................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang sangat

pesat, khususnya teknologi Di

bidang informasi, telah membawa umat manusia ke suatu era yang belum pernah
dialami sebelumnya. Cepatnya harus informasi telah memungkinkan apa yang
terjadi di belahan dunia yang satu dapat segera diketahui, dan hal ini akan
mempengaruhi tindakan dan keputusan - keputusan orang dalam berbagai bidang
yang berada dibelahan dunia yang lain.

Fenomena dimana dunia semakin

mengecil serta adanya interdependensi yang semakin besar diantara bangsabangsa inilah yang sering dinamakan sebagai era globalisasi.
Indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia yang sedang giat-giatnya
membangun, tentu tidak luput dari pengaruh globalisasi ini. Pengaruh globalisasi
terlihat di berbagai aspek pembangunan,baik

pembangunan fisik maupun

pembangunan yang bersifat nonfisik, dimana unsur manusia nya lebih besar
peranannya. Berbicara mengenai pembangunan tentu tidak terlepas dari sumber
daya manusia yang ada. Pembangunan menurut La-Piere, (1981) adalah
merupakan usaha yang secara sistematis

direncanakan dan dilakukan untuk

mengubah situasi dan kondisi masyarakat ke taraf yang lebih sempurna.
Pengertian di atas mengandung makna bahwa pembangunan, sebenarnya
merupakan perubahan tingkah laku manusia sebagai warga negara yang sedang
membangun.
Dalam kaitannya dengan pengertian diatas sumber daya manusia dalam
pembangunan mengandung arti bahwa manusia itu sendiri merupakan instrumen
untuk mencapai perubahan yang direncanakan sekaligus menjadi sasaran
pembangunan. Dengan demikian manusia sebagai instrumen yang berarti alat,
mengindikasikan bahwa manusia berperan sebagai obyek

dan sasaran

pembangunan itu sendiri. Sebagaimana diuraikan dalam GBHN (Garis Besar
Haluan Negara) tahun 1988-1993 secarajelas dinyatakan bahwa manusia
Indonesia merupakan subyek sekaligus obyek dari pembangunan.

1
2

Oleh Karenanya sebagai obyek dan subyek pembangunan, manusia memegang
peranan yang sangat penting.
Masyarakat Indonesia yang terdiri dari banyak suku bangsa dan sedang
berkembang ke era industrialisasi yang diikuti kemajuan yang pesat dibidang
informasi dan transportasi, tidak saja memperkecil jarak antar bangsa tetapi juga
meningkatkan tukar rnenukar informasi, saling mempengaruhi satu sama lain.
Selain itu interaksi sosial dari berbagai kelompok etnis yang tersebar di berbagai
pelosok tanah air yang terdiri dari ribuan pulau juga meningkat. Sebagai
konsekuensi antar kelornpok etnis dan semakin banyak organisasi atau
perusahaan ataupun kelompok kerja lainyang beranggotakan orang dari berbagai
kelornpok etnis, golongan, agarna, ras dan sukubangsa. (Setiadi, 1993).
Masing-masing suku bangsa yang ada di Indonesia menurut Martaniah,
(1984) sudah barang tentu rnemiliki latar belakang kehidupan yang berbeda-beda.
Dengan rnengetahui perbedaan - perbedaan tersebut bukan berarti

bertujuan

untuk memisah – misahkan mereka atau menonjolkan jurang pemisah di antara
suku bangsa yang ada, akan tetapi justru dengan

mengetahui perbedaan-

perbedaan tersebut akan dapat dicarikan jalan keluar untuk lebih mempersatukan.
Namun demikian tidak dipungkiri dengan adanya perbedaan - perbedaan latar
belakang kehidupan suku bangsa tersebut akan dapat memicu terjadinya
prasangka sosial. Mar'at, (1982) mengemukakan bahwa suatu bangsa yang
memiliki heterogenitas dari kelompok - kelompok etnis senantiasa rnenimbulkan
isu-isu yang menjurus kearah prasangka sosial.

B.

Rumusan Masalah

1.

Apa pengertian prasangka sosial ?

2.

Apa sebab – sebab timbulnya prasangka ?

3.

Jelaskan terbentuknya jarak sosial ?

4.

Bagaimana usaha mengurangi prasangka sosial ?

5.

Apa yang dimaksud dengan prasangka, propaganda, desas – desus dan stereotip
?
3

C.

Tujuan

1. Mengetahui pengertian prasangka sosial
2. Mengetahui sebab – sebab timbulnya prasangka
3. Mengetahui terbentuknya jarak sosial
4. Mengetahui usaha mengurangi prasangka sosial
5. Mengetahui apa yang dimaksud dengan prasangka, propaganda, desas – desus dan
stereotip

D.

Manfaat
Makalah ini dibuat dan disusun agar mampu membawa suatu manfaat diantarnya :

1. Menjadi bahan tambahan untuk perkuliahan mahasiswa dan dosen pengajar.
2. Sebagai literatur materi khusus psikologi sosial
3.

Bermanfaat bagi pembaca dan memberi pengetahuan para penikmat pendidikan.

4. Agar bisa menjadi salah satu acuan dalam belajar memahami psikologi sosial
terutama tentang motif sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Prasangka Sosial
Di dalam kehidupan sehari-hari, istilah prasangka (prejudice) adalah sikap
prasaan orang-orang terhadap golongan manusia tertentu, golongan ras atau
kebudayaan yang berbeda dengan golongan orang yang berprasangka itu,
prasangka sosial terdiri atas attitude-attitude sosial yang negatif terhadap
golongan orang lain dan tidak mempengaruhi tingkah lakunya terhadap golongan
manusia lain. Prasangka sosial yang pada awalnya hanya merupakan sikap-sikap
perasaan negatif itu lambat laun menyatakan dirinya dalam tindakan-tindakan
yang diskriminatif terhadap orang-orang yang termasuk golongan yang di
perasangka itu tanpa terdapat alasan-alasan yang objektif. Pada pribadi orang
yang dikenai tindakan-tindakan diskriminatif. Atau perasangka sosial adalah
sebuah sikap terhadap anggota kelompok tertentu, semata-mata berdasarkan
keanggotaan mereka dalam kelompok tersebut, prasangka terhadapa kelompok
lain bisanya cenderung mengevaluasi anggotanya dengan cara yang sama (bisanya
negatif) tingkah laku pribadi mereka memainkan peranyang kecil mereka tidak
disukai. Hanya karena mereka termasuk dalam kelompok tertentu. Sebaliknya
diskriminasi merujuk pada aksi negatif terhadap kelompok yang menjadi sasaran
prasangka. Adorno menyatakan bahwa prasangka adalah merupakan salah satu
tipe kepribadian. Oleh karena itu, kita tidak dapat menyalahkan suatu tindakan
kekerasan yang mengakibatkan timbulnya kerusakan, apalagi kerusakannya hanya
sebatas wilayah di mana kekerasan itu terjadi (rasisme misalnya).
Pengertian prasangka sosial menurut beberapa ahli antara lain :
1. Menurut Kimball Young menyatakan prasangka adalah mempunyai ciri khas
pertentang-an antara kelompok yang ditandai oleh kuatnya im group dan out
group.
2. Menurut Sherif and Sherif menyatakan prasangka sosial adalah sikap negatif para
anggota suatu kelompok,berasal dari norma mereka anut kepada kelompok lain
beserta anggota-nya.

4
5

3. Menurut Mar’at menyatakan bahwa prasangka sosial adalah dugaan-dugaan yang memiliki nilai positif atau negatif,tetapi biasanya lebih negatif.
4. Menurut Brehm dan Kassin memyatakan bahwa prasangka sosial adalah perasaan
negatif terhadap seseorang semata berdasarkan keanggotanya dalam kelompok
tertentu.
5. Menurut Kartono menyatakan bahwa prasangka merupakan pernilaian yang terlalu
tegesa-gesa,berdasarkan generalisai yang terlalu cepat,sifatnya berat sebelah,dan
disertai dengan tindakan menyenderhanakan kenyataan.

B. Sebab-sebab timbulnya prasangka social

Prasangka timbul dari adanya norma sosial, seperti yang terjadi pada anakanak di amerika serikat prasangka terhadap orang negro terlihat pada tahu-tahun
prasekolah anak menyadari bahwa itu telah termasuk dalam kelompoknya yaitu
keluarga nya dan meluas kepada bangsanya.
Orang tidak begitu saja berprasangka terhadap orang lain. Tetapi ada faktor
tertentu yang menyebabkan ia berprasangka, dan prasangka di sini berkisar pada
masalah yang bersifat negatif terhadap orang atau kelompok lain. Ada beberapa
faktor yang menyebabkan timbulnya prasangka.
a) Orang dalam berprasangka dalam rangka mencari kambing hitam. Dalam berusaha
seseorang mengalami kegagalan atau kelemahan, sebab dari kegagalan atau
kelemahantidak di caridirinya sendiri tetapi pada orang lain. Orang lain inilah
yang dijadikan kambing hitam sebagai sebab kegagalannya.
b) Orang berprasangka karena memang ia sudah di persiapkan didalam
lingkungannya atau kelompok untuk berprasangka attitude tidak di bawa oleh
manusia sejak dilahirkan, tetapi bermacam-macam attitude itu di pelajari dan di
bentuk pada manusia selama perkembangannya, seorang anak kecil tidak
mempunyai attitude tetapi ia memprolehnya pertama-tama dari orang tua dan
keluarganya yang merupakan kelompok primer baginya yang pertama-tama
mendidik atau merupakan lingkungan sosial pertama tampak anak itu berkembang
sebagai manusia sosial demikian halnya dengan prasangka sosial yang tidak di
6

bawa sejak lahir tetapi di bentuk selama perkembangannya, baik melalui didikan
maupun dengan cara identifikasi dengan orang lain yang sudah berprasangka.
c) Prasangka timbul karena adanya perbedaan, di mana perbedaan ini menumbulkan
prasaan superior. Perbedaan disini bisa meliputi.
1. Perbedaan fisik /biologis
2. Perbedaan lingkungan / geografis
3. Perbedaan kekayaan
4. Perbedaan status sosial
5. Perbedaan kepercayaan
d) Prasangka timbul karena kesan yang menyakitkan atau pengalaman yang tidak
menyenangkan
e) Prasangka timbul karena adanya anggapan yang sudah menjadi pendapat umum
atau kebiasaan di dalam lingkungan tertentu. Seperti orang berprasangka pada
status ibu tiri.

C. Terbentuknya jarak sosial
Prasangka sosial merupakan gejala psikologi sosial, prasangka sosial ini merupakan
masalah yang penting di bahas di dalam intergruop relation, prasangka sosial atau
juga prasangka klompok yaitu suatu prasangka yang diperlihatkan anggota-anggota
suatu kelompok terhadap kelompok-kelompok lain termasuk para anggotanya satu
kelompok menilai kelompok lain dengan norma atau ukuran yang terdapat di dalam
klompoknya sendiri.
1. Dengan adanya penyelidikan yang cukup lama terlihat bahwa sosial distance di
hembuskan dari group yang dominan sesuai dengan status dan sudut
pandangannya. Agar grup-grup yang lemah atau group minoritas dapat di terima
kedalam gr0up moyoritas mau tidak mau harus mnyesuaikna diri dengan
kelompok mayoritas dan ia harus mnerima status yang diberikan.
2. Disamping itu menurut observasinya Allport berkesimpulan bahawa social
doistance dalam suatu masyarakat hanya terdapat pada masyarakat yang
heterogen yang didalam nya terdapat kelompok- kelompok yang memiliki fungsi
dan interest yang berbeda beda.
7

3.

Adanya rasa superioritas atau keunggulan kelompok atas kelompok yang lain,
rasa superioritas bisa bersumber pada agama, geografis rasa, warna kulit dan
sebagainya, anggota keolompok di sini menganggap bahwa kelompok lain berada
jauh di bawah kelompoknya.
Faktor – Faktor yang dapat menimbulkan prasangka antara lain :
Warna kulit, tingkat hidup, agama dan sebagainya. Pada tahun 1935 dodd
di dalam penelitianya menemukan bahwa social distance yang terbesar ada pada
kelompok keagamaan.
Timbulnya prasangka dapat diperkuat oleh keadaan politik individu atau
kelompok yang diliputi prasangka memiliki sikap serta pandangan yang tidak
obyektif dan wajar.
Hal ini tentu saja merupakan perkembangan kepribadianya. Misalnya
Orang Amerika terhadap Orang Negro.

D. Usaha mengurangi prasangka sosial
Usah-usaha mengurangi prasangka sosial antara golongan itu kiranya jelas
harus di mulai pada didikan, jelasnya bahwa orasangka sosial itu sebenarnya
adalah karena salah sangka, miss informasi, miss interprestasi. Oleh karena itu
usah untuk mengurangi atau menghilangkan prasangka tetap di jalankan , di
kembangkan dan di usahakan perbaikannya. Usaha mengurangi prasangka ini di
bedakan atas atas dua usaha .
1.

Usaha preventif: ini berupa usaha jangan sampai orang atau kelompok terkena
prasangaka. Menciptakan situasi atau susasana yang tentram, damai, jauh dari rasa
permusahan. Melainkan dalam arti lapang dada dalam bergaul dengan sessama
manusia meskipun ada perbedaan, perbedaan bukan berarti pertentangan ,
memperpendek jarak sosial sehingga tidak sempat timbul prasangka. Usaha ini
sebaiknya harus di lakukan oleh orang tua pada anak, guru terhadap anak
didiknya, masyarkat, media dan sebagainya.

2.

Usaha curatif. Usaha ini menyembuhkan orang yang sudah terkena prasangka,
usaha disini berupa usaha menyadarkan. Prasangka adalah hal yang selalu
merugikan tidak ada hal yang bersifat positif bagi kehidupan bersama , justru
8

adanya prasangka itu pihak luar/pihak ketiga melahan dapat menarik kuntungan
dengan jalan memperalat atau menimbulkan suasana panas dan kacau dari
golongan yang diprasangkai demi keuntungan pihak ketiga.

E.

Prasangka, Propaganda, Desas-desus dan Stereotip.
Seperti kita ketahui bahwa orang di dalam hubungannya dengan orang lain
tidak hanya berbuat begitu saja, tetapi juga harus menyadari perbuatan yang
dilakukan dan menyadari situasi yang ada sangkut paut nya dengan perbuatan itu.
Kesadaran ini tidak hanya menegenai tingkah laku yang sudah terjadi, tetapi juga
tingkah laku yang mungkin akan terjadi.
Kesadaran individu – individu yang menentukan perbuatan- perbuatan
yang nyata dan perbuatan perbuatan yang mungkin akan terjadi itulah yang
dinamakan sikap. Jadi sikap adala suatau hala yang menentukan

sifat dan

hakikat, baikperbuatan sekarang maupun perbuatan yang akan dating. Oleh karena
itu ahli Psycology W.J. memeberi batasan sikap itu sebagai suatu kesadaran
individu yangmenentukan perbuatan perbuatan yang nyata atau pun yang
mungkin akan terjadi didalam kegiatan- kegiatan social
Tiap tiap sikap biasanya memepunyai 3 macam aspek
1. Aspek Kognitif : yaitu sikap yang berhubungan dengan gejalamengenal
dalam fikiran, ini terwujud pengolahan pengalaman dan keyakinan serta
harapan –harapan individu tentang sekelompok obyek tertentu.
2. Aspek Efektif : yaitu berwujud proses yang menyangkut perasaanperasaan tertentu seperti ketakutan, kedengkian simpati, antipasti dan
sebagainya yang ditunjukan kepada obyek- obyek tertentu.
3.

Aspek Konatif : yaitu berwujud proses tendensi/ kecenderungan untuk
berbuat sesuatu objek misalnya : kecenderungan memeberi pertolongan
menjauhkan diri dan sebagainya.
9

Kecuali itu perlu dikemukakan bahwa siakap mempunyai hubungan yang erat
dengan 2 macam proses kewajiban yang lain yaitu yang berwujud prasangka dan
kompleks sebenarnya prasangka ini juga sikap, tetapi dalam arti yang khusus.
A. Prasangka
Prasangka Berasal dari kata pra = sebelum; sangka = dugaan, pendapat yang
didasarkan atas perasaan hati, syak, kesangsian, keraguan.
Prasangka : anggapan dan pendapat yang kurang menyenangkan atau
penilaian negatif yang tidak rasional, yang ditujukan pada individu atau suatu
kelompok tertentu (yang menjadi objek prasangka), sebelum mengetahui,
menyaksikan, menyelidiki objek-objek prasangka tersebut.
Prasangka juga dapat dikatakan sebagai attitude-attitude sosial negatif, yang
ditujukan pada individu atau golongan lain dan hal ini mempengaruhi tingkah
laku golongan individu yang berprasangka tersebut.
Prasangka mulanya hanya merupakan sikap-sikap negatif, tapi lama kelamaan
akan memunculkan tindakan-tindakan yang menghambat, merugikan bahkan
mengancam kehidupan pribadi golongan tertentu’
B. Kompleks
Kompleks merupakan aspek jiwa yang terjadi di dalam alam bawah sadar
seseorang yang mendorongnya bersikap.
C. Propaganda
Propaganda

adalah

alat

meyakinkan

seseorang

terhadap

suatu

pandangan/citacita seseorang. Bermacam-macam propaganda antara lain:
Progresif, yaitu mengganti ideologi lama dengan ideologi baru.
Reaksioner, yaitu mencegah perkembangan sosial dan timbulnya ideologi
baru.
Konservatif, yaitu memepertahankan ideologi.
D. Desas-desus
10

Desas –desus adalah suatu gejala sosial psikologis yang menarik perhatian
bagi ahli psikologi, karena : 1. desas – desus itu terjadi dimana saja, didalam tiap
– tiap masyarakat 2. desas – desus mempunyai pengaruh besar bagi kehidupan
masyarakat, dan orang dalam masyarakat.
jadi, desas – desus adalah pemberitahuan lisan/tulisan dari orang perorang
pada orang lain. Macam-macamnya bisa desas-desus yang merembes, berkoar,
dan bertahan.
E. Stereotip
Stereotip merupakan gambaran atau tanggapan tertentu seseorang terhadap
individu/kelompok yang diprasangkai.stereotip oleh mayor polak diartikan
sebagai contoh ejekan
Menurut Johnson & Johnson stereotipe dilestarikan dan di kukuhkan dalam empat
cara,:
1. Stereotipe mempengaruhi apa yang kita rasakan dan kita ingat berkenaan dengan
tin-dakan orang-orang dari kelompok lain.
2. Stereotipe membentuk penyederhanaan gambaran secara berlebihan pada anggota
kelompok lain. Individu cenderung untuk begitu saja menyamakan perilaku
individu-individu kelompok lain sebagi tipikal sama.
3. Stereotipe dapat menimbulkan pengkambing hitaman.
BAB III
PENUTUP

A.

Kesimpulan

Di dalam kehidupan sehari-hari, istilah prasangka (prejudice) adalah sikap
prasaan orang-orang terhadap golongan manusia tertentu, golongan ras atau
kebudayaan yang berbeda dengan golongan orang yang berprasangka itu,
prasangka sosial terdiri atas attitude-attitude sosial yang negatif terhadap
golongan orang lain dan tidak mempengaruhi tingkah lakunya terhadap golongan
manusia lain. Usaha mengurangi prasangka ini di bedakan atas atas dua usaha :
1.

Usaha preventif: ini berupa usaha jangan sampai orang atau kelompok terkena
prasangaka.

2.

Usaha curatif. Usaha ini menyembuhkan orang yang sudah terkena prasangka,
usaha disini berupa usaha menyadarkan.

B.

Saran

Secara umum pendidik, baik guru maupun orang tua dalam mengarahkan
belajar anak hendaklah harus lebih memperhatikan masalah yang terkait dengan
pemenuhan kebutuhan psikologis, perkembangan intelegensi, emosional dan
motivasi, serta mengembangkan kreativitas anak. Supaya peserta didik lebih
mudah dalam memahami semua pelajaran yang ada. Terutama tentang identitas
nasional bangsa indonesia yang kita cintai ini.
Semoga apa yang saya sampaikan ini dapat berguna bagi kita semua,
apabila ada kesalahan dalam penulisan kami mohon maaf. Kepada Allah saya
mohon ampun, saran serta kritikan yang membangun saya sangat harapkan guna
penyempurnaan makalah ini.

11
12

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi ,Abu,. 2007, Psikologi Sosial . Jakarta : Rineka Cipta
Gerungan, 2004. Psikologi Sosial. Bandung : Refika Adi Tama

Contenu connexe

Tendances

Social Exchange Theory
Social Exchange TheorySocial Exchange Theory
Social Exchange Theorymankoma2013
 
Komunikasi antar budaya 1
Komunikasi antar budaya 1Komunikasi antar budaya 1
Komunikasi antar budaya 1maneicon22
 
Makalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi MassaMakalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi MassaAnisa Rochmiana
 
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi BaratPsikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi BaratHaristian Sahroni Putra
 
Diagnostik Kesulitan Belajar
Diagnostik Kesulitan BelajarDiagnostik Kesulitan Belajar
Diagnostik Kesulitan Belajaryunidwinovika
 
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaanMakalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaanSeptian Muna Barakati
 
Kb1 dasar logika
Kb1 dasar logikaKb1 dasar logika
Kb1 dasar logikaPet-pet
 
Kebudayaan dan kepribadian
Kebudayaan dan kepribadianKebudayaan dan kepribadian
Kebudayaan dan kepribadiandaddhy04
 
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1elmakrufi
 
Makalah Psikologi komunikator dan psikologi pesan
Makalah Psikologi komunikator dan psikologi pesanMakalah Psikologi komunikator dan psikologi pesan
Makalah Psikologi komunikator dan psikologi pesanLingga - Universitas Riau
 
Uncertainty Reduction Theory
Uncertainty Reduction TheoryUncertainty Reduction Theory
Uncertainty Reduction Theorymankoma2012
 
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifContoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifStevany Sinaga
 
Konsep, term dan definisi
Konsep, term dan definisiKonsep, term dan definisi
Konsep, term dan definisiSwig WuNafik
 
Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)coryditapratiwi
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungRatih Aini
 

Tendances (20)

PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELINGPETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
 
Social Exchange Theory
Social Exchange TheorySocial Exchange Theory
Social Exchange Theory
 
Komunikasi antar budaya 1
Komunikasi antar budaya 1Komunikasi antar budaya 1
Komunikasi antar budaya 1
 
Makalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi MassaMakalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi Massa
 
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi BaratPsikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
 
Diagnostik Kesulitan Belajar
Diagnostik Kesulitan BelajarDiagnostik Kesulitan Belajar
Diagnostik Kesulitan Belajar
 
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaanMakalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
 
Kb1 dasar logika
Kb1 dasar logikaKb1 dasar logika
Kb1 dasar logika
 
Kebudayaan dan kepribadian
Kebudayaan dan kepribadianKebudayaan dan kepribadian
Kebudayaan dan kepribadian
 
Makalah interaksi sosial
Makalah  interaksi sosialMakalah  interaksi sosial
Makalah interaksi sosial
 
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
 
PENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITAPENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITA
 
AUM PTSDL
AUM PTSDLAUM PTSDL
AUM PTSDL
 
Makalah Psikologi komunikator dan psikologi pesan
Makalah Psikologi komunikator dan psikologi pesanMakalah Psikologi komunikator dan psikologi pesan
Makalah Psikologi komunikator dan psikologi pesan
 
Uncertainty Reduction Theory
Uncertainty Reduction TheoryUncertainty Reduction Theory
Uncertainty Reduction Theory
 
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifContoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
 
Konsep, term dan definisi
Konsep, term dan definisiKonsep, term dan definisi
Konsep, term dan definisi
 
Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)
 
Hubungan Budaya dengan Psikologi
Hubungan Budaya dengan Psikologi Hubungan Budaya dengan Psikologi
Hubungan Budaya dengan Psikologi
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
 

En vedette

PPT Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas Mercubuana
PPT Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas MercubuanaPPT Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas Mercubuana
PPT Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas MercubuanaAndreasFN
 
96367675 makalah-kesetaraan-dan-keadilan-gender
96367675 makalah-kesetaraan-dan-keadilan-gender96367675 makalah-kesetaraan-dan-keadilan-gender
96367675 makalah-kesetaraan-dan-keadilan-genderOperator Warnet Vast Raha
 
Satuan pelayanan bimbingan dan konseling pengenalan bk
Satuan pelayanan bimbingan dan konseling pengenalan bkSatuan pelayanan bimbingan dan konseling pengenalan bk
Satuan pelayanan bimbingan dan konseling pengenalan bksmpn2sleman
 
Satuan layanan bk karir
Satuan layanan bk karirSatuan layanan bk karir
Satuan layanan bk karirsiti rahma
 
Psikologi Sosial: Prasangka dan Diskriminasi
Psikologi Sosial: Prasangka dan DiskriminasiPsikologi Sosial: Prasangka dan Diskriminasi
Psikologi Sosial: Prasangka dan DiskriminasiIqbal Nugraha
 
Diskriminasi Gender
Diskriminasi GenderDiskriminasi Gender
Diskriminasi GenderJesica Grace
 
Makalah Kesehatan Reproduksi Konsep Gender
Makalah Kesehatan Reproduksi Konsep GenderMakalah Kesehatan Reproduksi Konsep Gender
Makalah Kesehatan Reproduksi Konsep GenderShafa Nabilah Eka Puteri
 
MAKALAH GENDER
MAKALAH GENDERMAKALAH GENDER
MAKALAH GENDERAna Sengga
 

En vedette (12)

Prasangka Sosial
Prasangka SosialPrasangka Sosial
Prasangka Sosial
 
PPT Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas Mercubuana
PPT Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas MercubuanaPPT Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas Mercubuana
PPT Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas Mercubuana
 
Pengarusutamaan gernder dalam program pengurangan risiko bencana
Pengarusutamaan gernder dalam program pengurangan risiko bencanaPengarusutamaan gernder dalam program pengurangan risiko bencana
Pengarusutamaan gernder dalam program pengurangan risiko bencana
 
96367675 makalah-kesetaraan-dan-keadilan-gender
96367675 makalah-kesetaraan-dan-keadilan-gender96367675 makalah-kesetaraan-dan-keadilan-gender
96367675 makalah-kesetaraan-dan-keadilan-gender
 
Tugas makalah gender
Tugas makalah genderTugas makalah gender
Tugas makalah gender
 
Satuan pelayanan bimbingan dan konseling pengenalan bk
Satuan pelayanan bimbingan dan konseling pengenalan bkSatuan pelayanan bimbingan dan konseling pengenalan bk
Satuan pelayanan bimbingan dan konseling pengenalan bk
 
Makalah "Kesetaraan Gender"
Makalah "Kesetaraan Gender"Makalah "Kesetaraan Gender"
Makalah "Kesetaraan Gender"
 
Satuan layanan bk karir
Satuan layanan bk karirSatuan layanan bk karir
Satuan layanan bk karir
 
Psikologi Sosial: Prasangka dan Diskriminasi
Psikologi Sosial: Prasangka dan DiskriminasiPsikologi Sosial: Prasangka dan Diskriminasi
Psikologi Sosial: Prasangka dan Diskriminasi
 
Diskriminasi Gender
Diskriminasi GenderDiskriminasi Gender
Diskriminasi Gender
 
Makalah Kesehatan Reproduksi Konsep Gender
Makalah Kesehatan Reproduksi Konsep GenderMakalah Kesehatan Reproduksi Konsep Gender
Makalah Kesehatan Reproduksi Konsep Gender
 
MAKALAH GENDER
MAKALAH GENDERMAKALAH GENDER
MAKALAH GENDER
 

Similaire à PRASANGKA SOSIAL

Makalah pluralisme
Makalah pluralismeMakalah pluralisme
Makalah pluralismeasky M
 
Geo.sosial
Geo.sosialGeo.sosial
Geo.sosialLina Moe
 
Pengertian masyarakat dan kaitannya dengan konseling lintas budaya
Pengertian masyarakat dan kaitannya dengan konseling lintas budayaPengertian masyarakat dan kaitannya dengan konseling lintas budaya
Pengertian masyarakat dan kaitannya dengan konseling lintas budayaNur Arifaizal Basri
 
Antropologi Kesehatan Kelompok 5
Antropologi Kesehatan Kelompok 5Antropologi Kesehatan Kelompok 5
Antropologi Kesehatan Kelompok 5Lia Oktaviani
 
Materi Bab 2. Pengaruh Interaksi Sosial
Materi   Bab 2. Pengaruh Interaksi SosialMateri   Bab 2. Pengaruh Interaksi Sosial
Materi Bab 2. Pengaruh Interaksi SosialAristaFigi
 
Dinamika kelompok
Dinamika kelompokDinamika kelompok
Dinamika kelompokeppy manu
 
MASALAH SOSIAL DAN FAKTOR PEMICU YANG MUNCUL DARI DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL
MASALAH SOSIAL DAN FAKTOR PEMICU YANG MUNCUL DARI DAMPAK PERUBAHAN SOSIALMASALAH SOSIAL DAN FAKTOR PEMICU YANG MUNCUL DARI DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL
MASALAH SOSIAL DAN FAKTOR PEMICU YANG MUNCUL DARI DAMPAK PERUBAHAN SOSIALArmadira Enno
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialMahad Alzaytun
 
Sosiologi perkembangan kelompok dalam masyarakat multikultural
Sosiologi perkembangan kelompok dalam masyarakat multikulturalSosiologi perkembangan kelompok dalam masyarakat multikultural
Sosiologi perkembangan kelompok dalam masyarakat multikulturalMutoharoh Mut
 
Profesi Pengembangan Masyarakat Profesional
Profesi Pengembangan Masyarakat ProfesionalProfesi Pengembangan Masyarakat Profesional
Profesi Pengembangan Masyarakat ProfesionalMunawwarah Nasir
 
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialMakalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialDini Nur Hanifah
 
materi Susbalan Tsalis.pptx
materi Susbalan Tsalis.pptxmateri Susbalan Tsalis.pptx
materi Susbalan Tsalis.pptxssusercb3cee
 
Peranan petugas pengembangan masyarakat
Peranan petugas pengembangan masyarakatPeranan petugas pengembangan masyarakat
Peranan petugas pengembangan masyarakatAnank Clalu Stia
 
Pendidikan Lingkungan Sosial dan budaya - Masyarakat dan Komunitas
Pendidikan Lingkungan Sosial dan budaya - Masyarakat dan KomunitasPendidikan Lingkungan Sosial dan budaya - Masyarakat dan Komunitas
Pendidikan Lingkungan Sosial dan budaya - Masyarakat dan KomunitasMaryam Susana Oktoviawati Sundari
 

Similaire à PRASANGKA SOSIAL (20)

Makalah pluralisme
Makalah pluralismeMakalah pluralisme
Makalah pluralisme
 
Geo.sosial
Geo.sosialGeo.sosial
Geo.sosial
 
Makalah dakwah semeter i
Makalah dakwah semeter iMakalah dakwah semeter i
Makalah dakwah semeter i
 
kelompok sosial
kelompok sosialkelompok sosial
kelompok sosial
 
Pengertian masyarakat dan kaitannya dengan konseling lintas budaya
Pengertian masyarakat dan kaitannya dengan konseling lintas budayaPengertian masyarakat dan kaitannya dengan konseling lintas budaya
Pengertian masyarakat dan kaitannya dengan konseling lintas budaya
 
Antropologi Kesehatan Kelompok 5
Antropologi Kesehatan Kelompok 5Antropologi Kesehatan Kelompok 5
Antropologi Kesehatan Kelompok 5
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Materi Bab 2. Pengaruh Interaksi Sosial
Materi   Bab 2. Pengaruh Interaksi SosialMateri   Bab 2. Pengaruh Interaksi Sosial
Materi Bab 2. Pengaruh Interaksi Sosial
 
Dinamika kelompok
Dinamika kelompokDinamika kelompok
Dinamika kelompok
 
MASALAH SOSIAL DAN FAKTOR PEMICU YANG MUNCUL DARI DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL
MASALAH SOSIAL DAN FAKTOR PEMICU YANG MUNCUL DARI DAMPAK PERUBAHAN SOSIALMASALAH SOSIAL DAN FAKTOR PEMICU YANG MUNCUL DARI DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL
MASALAH SOSIAL DAN FAKTOR PEMICU YANG MUNCUL DARI DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosial
 
Sosiologi perkembangan kelompok dalam masyarakat multikultural
Sosiologi perkembangan kelompok dalam masyarakat multikulturalSosiologi perkembangan kelompok dalam masyarakat multikultural
Sosiologi perkembangan kelompok dalam masyarakat multikultural
 
Profesi Pengembangan Masyarakat Profesional
Profesi Pengembangan Masyarakat ProfesionalProfesi Pengembangan Masyarakat Profesional
Profesi Pengembangan Masyarakat Profesional
 
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialMakalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
 
materi Susbalan Tsalis.pptx
materi Susbalan Tsalis.pptxmateri Susbalan Tsalis.pptx
materi Susbalan Tsalis.pptx
 
Peranan petugas pengembangan masyarakat
Peranan petugas pengembangan masyarakatPeranan petugas pengembangan masyarakat
Peranan petugas pengembangan masyarakat
 
tugas rista utami..pdf
tugas rista utami..pdftugas rista utami..pdf
tugas rista utami..pdf
 
tugas rista utami..pdf
tugas rista utami..pdftugas rista utami..pdf
tugas rista utami..pdf
 
Dinamika Sosial
Dinamika SosialDinamika Sosial
Dinamika Sosial
 
Pendidikan Lingkungan Sosial dan budaya - Masyarakat dan Komunitas
Pendidikan Lingkungan Sosial dan budaya - Masyarakat dan KomunitasPendidikan Lingkungan Sosial dan budaya - Masyarakat dan Komunitas
Pendidikan Lingkungan Sosial dan budaya - Masyarakat dan Komunitas
 

Plus de Muhamad Yogi

Teori Politik Moderen
Teori Politik ModerenTeori Politik Moderen
Teori Politik ModerenMuhamad Yogi
 
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan PerburuhanKetenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan PerburuhanMuhamad Yogi
 
HAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUALHAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUALMuhamad Yogi
 
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANKEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANMuhamad Yogi
 
Keadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan IslamKeadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan IslamMuhamad Yogi
 
Keadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan IslamKeadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan IslamMuhamad Yogi
 
Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen Muhamad Yogi
 
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015Muhamad Yogi
 
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDManusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDMuhamad Yogi
 
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaMuhamad Yogi
 
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...Muhamad Yogi
 
Group Investigation ppt
Group Investigation pptGroup Investigation ppt
Group Investigation pptMuhamad Yogi
 
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014Muhamad Yogi
 
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIAMuhamad Yogi
 
Peran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorPeran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorMuhamad Yogi
 

Plus de Muhamad Yogi (20)

Teori Politik Moderen
Teori Politik ModerenTeori Politik Moderen
Teori Politik Moderen
 
Surat Berharga
Surat BerhargaSurat Berharga
Surat Berharga
 
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan PerburuhanKetenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
 
HAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUALHAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUAL
 
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANKEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
 
Keadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan IslamKeadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan Islam
 
Keadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan IslamKeadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan Islam
 
Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen
 
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
 
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDManusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
 
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi Indonesia
 
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
 
Group Investigation ppt
Group Investigation pptGroup Investigation ppt
Group Investigation ppt
 
BENTUK NEGARA
BENTUK NEGARABENTUK NEGARA
BENTUK NEGARA
 
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
 
Pilar Belajar
Pilar BelajarPilar Belajar
Pilar Belajar
 
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
 
Hukum Keluarga
Hukum Keluarga Hukum Keluarga
Hukum Keluarga
 
Peran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorPeran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai Motivator
 
Hukum Keluarga
Hukum KeluargaHukum Keluarga
Hukum Keluarga
 

PRASANGKA SOSIAL

  • 1. PRASANGKA SOSIAL ( Hasil pengumpulan dan penyusunan dari berbagai sumber informasi ) MAKALAH ( Diajukan untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Sosial ) Oleh MUHAMAD YOGI 41032161121007 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA BANDUNG 2013
  • 2. KATA PENGANTAR Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas Prasangka Sosial dalam mata kuliah Psikologi Sosial. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Bandung, 21 September 2013 Penulis Muhamad Yogi ii
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1 A . Latar Belakang Masalah .................................................................. 1 B . Rumusan Masalah ............................................................................ 2 C . Tujuan ............................................................................................... 3 D . Manfaat ............................................................................................. 3 BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 4 A . Pengertian Prasangka Sosial ............................................................. 4 B . Sebab- sebab Timbulnya Prasangka Sosial ....................................... 5 C . Terbentuknya Jarak Sosial ................................................................ 6 D . Usaha Mengurangi Prasangka Sosial .............................................. 7 E . Prasangka, Propaganda, Desas- desus dan Stereotip ....................... 8 BAB III PENUTUP ......................................................................................... 11 A . Kesimpulan ....................................................................................... 11 B . Saran .................................................................................................. 11 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 12 iii
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat pesat, khususnya teknologi Di bidang informasi, telah membawa umat manusia ke suatu era yang belum pernah dialami sebelumnya. Cepatnya harus informasi telah memungkinkan apa yang terjadi di belahan dunia yang satu dapat segera diketahui, dan hal ini akan mempengaruhi tindakan dan keputusan - keputusan orang dalam berbagai bidang yang berada dibelahan dunia yang lain. Fenomena dimana dunia semakin mengecil serta adanya interdependensi yang semakin besar diantara bangsabangsa inilah yang sering dinamakan sebagai era globalisasi. Indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia yang sedang giat-giatnya membangun, tentu tidak luput dari pengaruh globalisasi ini. Pengaruh globalisasi terlihat di berbagai aspek pembangunan,baik pembangunan fisik maupun pembangunan yang bersifat nonfisik, dimana unsur manusia nya lebih besar peranannya. Berbicara mengenai pembangunan tentu tidak terlepas dari sumber daya manusia yang ada. Pembangunan menurut La-Piere, (1981) adalah merupakan usaha yang secara sistematis direncanakan dan dilakukan untuk mengubah situasi dan kondisi masyarakat ke taraf yang lebih sempurna. Pengertian di atas mengandung makna bahwa pembangunan, sebenarnya merupakan perubahan tingkah laku manusia sebagai warga negara yang sedang membangun. Dalam kaitannya dengan pengertian diatas sumber daya manusia dalam pembangunan mengandung arti bahwa manusia itu sendiri merupakan instrumen untuk mencapai perubahan yang direncanakan sekaligus menjadi sasaran pembangunan. Dengan demikian manusia sebagai instrumen yang berarti alat, mengindikasikan bahwa manusia berperan sebagai obyek dan sasaran pembangunan itu sendiri. Sebagaimana diuraikan dalam GBHN (Garis Besar Haluan Negara) tahun 1988-1993 secarajelas dinyatakan bahwa manusia Indonesia merupakan subyek sekaligus obyek dari pembangunan. 1
  • 5. 2 Oleh Karenanya sebagai obyek dan subyek pembangunan, manusia memegang peranan yang sangat penting. Masyarakat Indonesia yang terdiri dari banyak suku bangsa dan sedang berkembang ke era industrialisasi yang diikuti kemajuan yang pesat dibidang informasi dan transportasi, tidak saja memperkecil jarak antar bangsa tetapi juga meningkatkan tukar rnenukar informasi, saling mempengaruhi satu sama lain. Selain itu interaksi sosial dari berbagai kelompok etnis yang tersebar di berbagai pelosok tanah air yang terdiri dari ribuan pulau juga meningkat. Sebagai konsekuensi antar kelornpok etnis dan semakin banyak organisasi atau perusahaan ataupun kelompok kerja lainyang beranggotakan orang dari berbagai kelornpok etnis, golongan, agarna, ras dan sukubangsa. (Setiadi, 1993). Masing-masing suku bangsa yang ada di Indonesia menurut Martaniah, (1984) sudah barang tentu rnemiliki latar belakang kehidupan yang berbeda-beda. Dengan rnengetahui perbedaan - perbedaan tersebut bukan berarti bertujuan untuk memisah – misahkan mereka atau menonjolkan jurang pemisah di antara suku bangsa yang ada, akan tetapi justru dengan mengetahui perbedaan- perbedaan tersebut akan dapat dicarikan jalan keluar untuk lebih mempersatukan. Namun demikian tidak dipungkiri dengan adanya perbedaan - perbedaan latar belakang kehidupan suku bangsa tersebut akan dapat memicu terjadinya prasangka sosial. Mar'at, (1982) mengemukakan bahwa suatu bangsa yang memiliki heterogenitas dari kelompok - kelompok etnis senantiasa rnenimbulkan isu-isu yang menjurus kearah prasangka sosial. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian prasangka sosial ? 2. Apa sebab – sebab timbulnya prasangka ? 3. Jelaskan terbentuknya jarak sosial ? 4. Bagaimana usaha mengurangi prasangka sosial ? 5. Apa yang dimaksud dengan prasangka, propaganda, desas – desus dan stereotip ?
  • 6. 3 C. Tujuan 1. Mengetahui pengertian prasangka sosial 2. Mengetahui sebab – sebab timbulnya prasangka 3. Mengetahui terbentuknya jarak sosial 4. Mengetahui usaha mengurangi prasangka sosial 5. Mengetahui apa yang dimaksud dengan prasangka, propaganda, desas – desus dan stereotip D. Manfaat Makalah ini dibuat dan disusun agar mampu membawa suatu manfaat diantarnya : 1. Menjadi bahan tambahan untuk perkuliahan mahasiswa dan dosen pengajar. 2. Sebagai literatur materi khusus psikologi sosial 3. Bermanfaat bagi pembaca dan memberi pengetahuan para penikmat pendidikan. 4. Agar bisa menjadi salah satu acuan dalam belajar memahami psikologi sosial terutama tentang motif sosial.
  • 7. BAB II PEMBAHASAN A. Prasangka Sosial Di dalam kehidupan sehari-hari, istilah prasangka (prejudice) adalah sikap prasaan orang-orang terhadap golongan manusia tertentu, golongan ras atau kebudayaan yang berbeda dengan golongan orang yang berprasangka itu, prasangka sosial terdiri atas attitude-attitude sosial yang negatif terhadap golongan orang lain dan tidak mempengaruhi tingkah lakunya terhadap golongan manusia lain. Prasangka sosial yang pada awalnya hanya merupakan sikap-sikap perasaan negatif itu lambat laun menyatakan dirinya dalam tindakan-tindakan yang diskriminatif terhadap orang-orang yang termasuk golongan yang di perasangka itu tanpa terdapat alasan-alasan yang objektif. Pada pribadi orang yang dikenai tindakan-tindakan diskriminatif. Atau perasangka sosial adalah sebuah sikap terhadap anggota kelompok tertentu, semata-mata berdasarkan keanggotaan mereka dalam kelompok tersebut, prasangka terhadapa kelompok lain bisanya cenderung mengevaluasi anggotanya dengan cara yang sama (bisanya negatif) tingkah laku pribadi mereka memainkan peranyang kecil mereka tidak disukai. Hanya karena mereka termasuk dalam kelompok tertentu. Sebaliknya diskriminasi merujuk pada aksi negatif terhadap kelompok yang menjadi sasaran prasangka. Adorno menyatakan bahwa prasangka adalah merupakan salah satu tipe kepribadian. Oleh karena itu, kita tidak dapat menyalahkan suatu tindakan kekerasan yang mengakibatkan timbulnya kerusakan, apalagi kerusakannya hanya sebatas wilayah di mana kekerasan itu terjadi (rasisme misalnya). Pengertian prasangka sosial menurut beberapa ahli antara lain : 1. Menurut Kimball Young menyatakan prasangka adalah mempunyai ciri khas pertentang-an antara kelompok yang ditandai oleh kuatnya im group dan out group. 2. Menurut Sherif and Sherif menyatakan prasangka sosial adalah sikap negatif para anggota suatu kelompok,berasal dari norma mereka anut kepada kelompok lain beserta anggota-nya. 4
  • 8. 5 3. Menurut Mar’at menyatakan bahwa prasangka sosial adalah dugaan-dugaan yang memiliki nilai positif atau negatif,tetapi biasanya lebih negatif. 4. Menurut Brehm dan Kassin memyatakan bahwa prasangka sosial adalah perasaan negatif terhadap seseorang semata berdasarkan keanggotanya dalam kelompok tertentu. 5. Menurut Kartono menyatakan bahwa prasangka merupakan pernilaian yang terlalu tegesa-gesa,berdasarkan generalisai yang terlalu cepat,sifatnya berat sebelah,dan disertai dengan tindakan menyenderhanakan kenyataan. B. Sebab-sebab timbulnya prasangka social Prasangka timbul dari adanya norma sosial, seperti yang terjadi pada anakanak di amerika serikat prasangka terhadap orang negro terlihat pada tahu-tahun prasekolah anak menyadari bahwa itu telah termasuk dalam kelompoknya yaitu keluarga nya dan meluas kepada bangsanya. Orang tidak begitu saja berprasangka terhadap orang lain. Tetapi ada faktor tertentu yang menyebabkan ia berprasangka, dan prasangka di sini berkisar pada masalah yang bersifat negatif terhadap orang atau kelompok lain. Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya prasangka. a) Orang dalam berprasangka dalam rangka mencari kambing hitam. Dalam berusaha seseorang mengalami kegagalan atau kelemahan, sebab dari kegagalan atau kelemahantidak di caridirinya sendiri tetapi pada orang lain. Orang lain inilah yang dijadikan kambing hitam sebagai sebab kegagalannya. b) Orang berprasangka karena memang ia sudah di persiapkan didalam lingkungannya atau kelompok untuk berprasangka attitude tidak di bawa oleh manusia sejak dilahirkan, tetapi bermacam-macam attitude itu di pelajari dan di bentuk pada manusia selama perkembangannya, seorang anak kecil tidak mempunyai attitude tetapi ia memprolehnya pertama-tama dari orang tua dan keluarganya yang merupakan kelompok primer baginya yang pertama-tama mendidik atau merupakan lingkungan sosial pertama tampak anak itu berkembang sebagai manusia sosial demikian halnya dengan prasangka sosial yang tidak di
  • 9. 6 bawa sejak lahir tetapi di bentuk selama perkembangannya, baik melalui didikan maupun dengan cara identifikasi dengan orang lain yang sudah berprasangka. c) Prasangka timbul karena adanya perbedaan, di mana perbedaan ini menumbulkan prasaan superior. Perbedaan disini bisa meliputi. 1. Perbedaan fisik /biologis 2. Perbedaan lingkungan / geografis 3. Perbedaan kekayaan 4. Perbedaan status sosial 5. Perbedaan kepercayaan d) Prasangka timbul karena kesan yang menyakitkan atau pengalaman yang tidak menyenangkan e) Prasangka timbul karena adanya anggapan yang sudah menjadi pendapat umum atau kebiasaan di dalam lingkungan tertentu. Seperti orang berprasangka pada status ibu tiri. C. Terbentuknya jarak sosial Prasangka sosial merupakan gejala psikologi sosial, prasangka sosial ini merupakan masalah yang penting di bahas di dalam intergruop relation, prasangka sosial atau juga prasangka klompok yaitu suatu prasangka yang diperlihatkan anggota-anggota suatu kelompok terhadap kelompok-kelompok lain termasuk para anggotanya satu kelompok menilai kelompok lain dengan norma atau ukuran yang terdapat di dalam klompoknya sendiri. 1. Dengan adanya penyelidikan yang cukup lama terlihat bahwa sosial distance di hembuskan dari group yang dominan sesuai dengan status dan sudut pandangannya. Agar grup-grup yang lemah atau group minoritas dapat di terima kedalam gr0up moyoritas mau tidak mau harus mnyesuaikna diri dengan kelompok mayoritas dan ia harus mnerima status yang diberikan. 2. Disamping itu menurut observasinya Allport berkesimpulan bahawa social doistance dalam suatu masyarakat hanya terdapat pada masyarakat yang heterogen yang didalam nya terdapat kelompok- kelompok yang memiliki fungsi dan interest yang berbeda beda.
  • 10. 7 3. Adanya rasa superioritas atau keunggulan kelompok atas kelompok yang lain, rasa superioritas bisa bersumber pada agama, geografis rasa, warna kulit dan sebagainya, anggota keolompok di sini menganggap bahwa kelompok lain berada jauh di bawah kelompoknya. Faktor – Faktor yang dapat menimbulkan prasangka antara lain : Warna kulit, tingkat hidup, agama dan sebagainya. Pada tahun 1935 dodd di dalam penelitianya menemukan bahwa social distance yang terbesar ada pada kelompok keagamaan. Timbulnya prasangka dapat diperkuat oleh keadaan politik individu atau kelompok yang diliputi prasangka memiliki sikap serta pandangan yang tidak obyektif dan wajar. Hal ini tentu saja merupakan perkembangan kepribadianya. Misalnya Orang Amerika terhadap Orang Negro. D. Usaha mengurangi prasangka sosial Usah-usaha mengurangi prasangka sosial antara golongan itu kiranya jelas harus di mulai pada didikan, jelasnya bahwa orasangka sosial itu sebenarnya adalah karena salah sangka, miss informasi, miss interprestasi. Oleh karena itu usah untuk mengurangi atau menghilangkan prasangka tetap di jalankan , di kembangkan dan di usahakan perbaikannya. Usaha mengurangi prasangka ini di bedakan atas atas dua usaha . 1. Usaha preventif: ini berupa usaha jangan sampai orang atau kelompok terkena prasangaka. Menciptakan situasi atau susasana yang tentram, damai, jauh dari rasa permusahan. Melainkan dalam arti lapang dada dalam bergaul dengan sessama manusia meskipun ada perbedaan, perbedaan bukan berarti pertentangan , memperpendek jarak sosial sehingga tidak sempat timbul prasangka. Usaha ini sebaiknya harus di lakukan oleh orang tua pada anak, guru terhadap anak didiknya, masyarkat, media dan sebagainya. 2. Usaha curatif. Usaha ini menyembuhkan orang yang sudah terkena prasangka, usaha disini berupa usaha menyadarkan. Prasangka adalah hal yang selalu merugikan tidak ada hal yang bersifat positif bagi kehidupan bersama , justru
  • 11. 8 adanya prasangka itu pihak luar/pihak ketiga melahan dapat menarik kuntungan dengan jalan memperalat atau menimbulkan suasana panas dan kacau dari golongan yang diprasangkai demi keuntungan pihak ketiga. E. Prasangka, Propaganda, Desas-desus dan Stereotip. Seperti kita ketahui bahwa orang di dalam hubungannya dengan orang lain tidak hanya berbuat begitu saja, tetapi juga harus menyadari perbuatan yang dilakukan dan menyadari situasi yang ada sangkut paut nya dengan perbuatan itu. Kesadaran ini tidak hanya menegenai tingkah laku yang sudah terjadi, tetapi juga tingkah laku yang mungkin akan terjadi. Kesadaran individu – individu yang menentukan perbuatan- perbuatan yang nyata dan perbuatan perbuatan yang mungkin akan terjadi itulah yang dinamakan sikap. Jadi sikap adala suatau hala yang menentukan sifat dan hakikat, baikperbuatan sekarang maupun perbuatan yang akan dating. Oleh karena itu ahli Psycology W.J. memeberi batasan sikap itu sebagai suatu kesadaran individu yangmenentukan perbuatan perbuatan yang nyata atau pun yang mungkin akan terjadi didalam kegiatan- kegiatan social Tiap tiap sikap biasanya memepunyai 3 macam aspek 1. Aspek Kognitif : yaitu sikap yang berhubungan dengan gejalamengenal dalam fikiran, ini terwujud pengolahan pengalaman dan keyakinan serta harapan –harapan individu tentang sekelompok obyek tertentu. 2. Aspek Efektif : yaitu berwujud proses yang menyangkut perasaanperasaan tertentu seperti ketakutan, kedengkian simpati, antipasti dan sebagainya yang ditunjukan kepada obyek- obyek tertentu. 3. Aspek Konatif : yaitu berwujud proses tendensi/ kecenderungan untuk berbuat sesuatu objek misalnya : kecenderungan memeberi pertolongan menjauhkan diri dan sebagainya.
  • 12. 9 Kecuali itu perlu dikemukakan bahwa siakap mempunyai hubungan yang erat dengan 2 macam proses kewajiban yang lain yaitu yang berwujud prasangka dan kompleks sebenarnya prasangka ini juga sikap, tetapi dalam arti yang khusus. A. Prasangka Prasangka Berasal dari kata pra = sebelum; sangka = dugaan, pendapat yang didasarkan atas perasaan hati, syak, kesangsian, keraguan. Prasangka : anggapan dan pendapat yang kurang menyenangkan atau penilaian negatif yang tidak rasional, yang ditujukan pada individu atau suatu kelompok tertentu (yang menjadi objek prasangka), sebelum mengetahui, menyaksikan, menyelidiki objek-objek prasangka tersebut. Prasangka juga dapat dikatakan sebagai attitude-attitude sosial negatif, yang ditujukan pada individu atau golongan lain dan hal ini mempengaruhi tingkah laku golongan individu yang berprasangka tersebut. Prasangka mulanya hanya merupakan sikap-sikap negatif, tapi lama kelamaan akan memunculkan tindakan-tindakan yang menghambat, merugikan bahkan mengancam kehidupan pribadi golongan tertentu’ B. Kompleks Kompleks merupakan aspek jiwa yang terjadi di dalam alam bawah sadar seseorang yang mendorongnya bersikap. C. Propaganda Propaganda adalah alat meyakinkan seseorang terhadap suatu pandangan/citacita seseorang. Bermacam-macam propaganda antara lain: Progresif, yaitu mengganti ideologi lama dengan ideologi baru. Reaksioner, yaitu mencegah perkembangan sosial dan timbulnya ideologi baru. Konservatif, yaitu memepertahankan ideologi. D. Desas-desus
  • 13. 10 Desas –desus adalah suatu gejala sosial psikologis yang menarik perhatian bagi ahli psikologi, karena : 1. desas – desus itu terjadi dimana saja, didalam tiap – tiap masyarakat 2. desas – desus mempunyai pengaruh besar bagi kehidupan masyarakat, dan orang dalam masyarakat. jadi, desas – desus adalah pemberitahuan lisan/tulisan dari orang perorang pada orang lain. Macam-macamnya bisa desas-desus yang merembes, berkoar, dan bertahan. E. Stereotip Stereotip merupakan gambaran atau tanggapan tertentu seseorang terhadap individu/kelompok yang diprasangkai.stereotip oleh mayor polak diartikan sebagai contoh ejekan Menurut Johnson & Johnson stereotipe dilestarikan dan di kukuhkan dalam empat cara,: 1. Stereotipe mempengaruhi apa yang kita rasakan dan kita ingat berkenaan dengan tin-dakan orang-orang dari kelompok lain. 2. Stereotipe membentuk penyederhanaan gambaran secara berlebihan pada anggota kelompok lain. Individu cenderung untuk begitu saja menyamakan perilaku individu-individu kelompok lain sebagi tipikal sama. 3. Stereotipe dapat menimbulkan pengkambing hitaman.
  • 14. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Di dalam kehidupan sehari-hari, istilah prasangka (prejudice) adalah sikap prasaan orang-orang terhadap golongan manusia tertentu, golongan ras atau kebudayaan yang berbeda dengan golongan orang yang berprasangka itu, prasangka sosial terdiri atas attitude-attitude sosial yang negatif terhadap golongan orang lain dan tidak mempengaruhi tingkah lakunya terhadap golongan manusia lain. Usaha mengurangi prasangka ini di bedakan atas atas dua usaha : 1. Usaha preventif: ini berupa usaha jangan sampai orang atau kelompok terkena prasangaka. 2. Usaha curatif. Usaha ini menyembuhkan orang yang sudah terkena prasangka, usaha disini berupa usaha menyadarkan. B. Saran Secara umum pendidik, baik guru maupun orang tua dalam mengarahkan belajar anak hendaklah harus lebih memperhatikan masalah yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan psikologis, perkembangan intelegensi, emosional dan motivasi, serta mengembangkan kreativitas anak. Supaya peserta didik lebih mudah dalam memahami semua pelajaran yang ada. Terutama tentang identitas nasional bangsa indonesia yang kita cintai ini. Semoga apa yang saya sampaikan ini dapat berguna bagi kita semua, apabila ada kesalahan dalam penulisan kami mohon maaf. Kepada Allah saya mohon ampun, saran serta kritikan yang membangun saya sangat harapkan guna penyempurnaan makalah ini. 11
  • 15. 12 DAFTAR PUSTAKA Ahmadi ,Abu,. 2007, Psikologi Sosial . Jakarta : Rineka Cipta Gerungan, 2004. Psikologi Sosial. Bandung : Refika Adi Tama