2. Pengertian
Sikap prasaan orang-orang terhadap golongan
manusia tertentu, golongan ras atau kebudayaan
yang berbeda dengan golongan orang yang
berprasangka itu, prasangka sosial terdiri atas
attitude-attitude sosial yang negatif terhadap
golongan orang lain dan tidak mempengaruhi
tingkah lakunya terhadap golongan manusia lain.
3.
Perasangka sosial adalah sebuah sikap terhadap
anggota kelompok tertentu, semata-mata berdasarkan
keanggotaan mereka dalam kelompok tersebut,
prasangka terhadapa kelompok lain bisanya
cenderung mengevaluasi anggotanya dengan cara
yang sama (bisanya negatif) tingkah laku pribadi
mereka memainkan peranyang kecil mereka tidak
disukai. Hanya karena mereka termasuk dalam
kelompok tertentu. Sebaliknya diskriminasi merujuk
pada aksi negatif terhadap kelompok yang menjadi
sasaran prasangka
4. Penyebab Timbulnya Prasangka Sosial
1. Karena Norma Sosial
2 . Orang Berprasangka dalam rangka mencari
kambing hitam
3. Orang berprasangka karena memang ia sudah
di persiapkan didalam lingkungannya atau
kelompok untuk berprasangka attitude tidak di
bawa oleh manusia sejak dilahirkan, tetapi
bermacam-macam attitude itu di pelajari dan di
bentuk pada manusia selama perkembangannya
5. 4. Karena Adanya Perbedaan
5. Prasangka timbul karena kesan yang
menyakitkan atau pengalaman yang tidak
menyenangkan
6. Prasangka timbul karena adanya anggapan yang
sudah menjadi pendapat umum atau kebiasaan di
dalam lingkungan tertentu. Seperti orang
berprasangka pada status ibu tiri
6. Terbentuknya Jarak Sosial
1. Dengan adanya penyelidikan yang cukup lama terlihat bahwa sosial distance di
hembuskan dari group yang dominan sesuai dengan status dan sudut pandangannya.
Agar grup-grup yang lemah atau group minoritas dapat di terima kedalam gr0up
moyoritas mau tidak mau harus mnyesuaikna diri dengan kelompok mayoritas dan ia
harus mnerima status yang diberikan.
2. Menurut observasinya Allport berkesimpulan bahawa social doistance dalam
suatu masyarakat hanya terdapat pada masyarakat yang heterogen yang didalam
nya terdapat kelompok- kelompok yang memiliki fungsi dan interest yang berbeda
beda.
3. Adanya rasa superioritas atau keunggulan kelompok atas kelompok yang lain,
rasa superioritas bisa bersumber pada agama, geografis rasa, warna kulit dan
sebagainya, anggota keolompok di sini menganggap bahwa kelompok lain berada jauh
di bawah kelompoknya.
7. Faktor – Faktor yang dapat menimbulkan
prasangka
Warna kulit, tingkat hidup, agama dan sebagainya.
Pada tahun 1935 dodd di dalam penelitianya
menemukan bahwa social distance yang terbesar ada
pada kelompok keagamaan.
Timbulnya prasangka dapat diperkuat oleh keadaan
politik individu atau kelompok yang diliputi
prasangka memiliki sikap serta pandangan yang
tidak obyektif dan wajar.
Hal ini tentu saja merupakan perkembangan
kepribadianya. Misalnya Orang Amerika terhadap
Orang Negro.
8. Upaya Mengurangi Prasangka
Sosial
1.
Usaha preventif: ini berupa usaha jangan sampai orang atau
kelompok terkena prasangaka. Menciptakan situasi atau susasana yang
tentram, damai, jauh dari rasa permusahan. Melainkan dalam arti lapang
dada dalam bergaul dengan sessama manusia meskipun ada perbedaan,
perbedaan bukan berarti pertentangan , memperpendek jarak sosial
sehingga tidak sempat timbul prasangka. Usaha ini sebaiknya harus di
lakukan oleh orang tua pada anak, guru terhadap anak didiknya,
masyarkat, media dan sebagainya.
2.
Usaha curatif. Usaha ini menyembuhkan orang yang sudah terkena
prasangka, usaha disini berupa usaha menyadarkan. Prasangka adalah
hal yang selalu merugikan tidak ada hal yang bersifat positif bagi
kehidupan bersama , justru adanya prasangka itu pihak luar/pihak ketiga
melahan dapat menarik kuntungan dengan jalan memperalat atau
menimbulkan suasana panas dan kacau dari golongan yang diprasangkai
demi keuntungan pihak ketiga.
9. PRASANGKA
Prasangka Berasal dari kata pra = sebelum; sangka =
dugaan, pendapat yang didasarkan atas perasaan hati, syak,
kesangsian, keraguan.
Prasangka : anggapan dan pendapat yang kurang
menyenangkan atau penilaian negatif yang tidak rasional, yang
ditujukan pada individu atau suatu kelompok tertentu (yang menjadi
objek prasangka), sebelum mengetahui, menyaksikan, menyelidiki
objek-objek prasangka tersebut.
Prasangka juga dapat dikatakan sebagai attitude-attitude sosial
negatif, yang ditujukan pada individu atau golongan lain dan hal ini
mempengaruhi tingkah laku golongan individu yang berprasangka
tersebut
11. PROPAGANDA
Propaganda adalah alat meyakinkan seseorang
terhadap suatu pandangan/citacita seseorang.
Bermacam-macam propaganda antara lain:
Progresif
: yaitu mengganti ideologi lama
dengan ideologi baru.
Reaksioner : yaitu mencegah perkembangan
sosial dan timbulnya ideologi baru.
Konservatif : yaitu memepertahankan ideologi.
12. DESAS- DESUS
Desas –desus adalah suatu gejala sosial psikologis
yang menarik perhatian bagi ahli psikologi, karena :
1. desas – desus itu terjadi dimana saja, didalam tiap
– tiap masyarakat 2. desas – desus mempunyai
pengaruh besar bagi kehidupan masyarakat, dan
orang dalam masyarakat.
jadi,
desas – desus adalah pemberitahuan
lisan/tulisan dari orang perorang pada orang lain.
Macam-macamnya bisa desas-desus yang merembes,
berkoar, dan bertahan.
13. STERREOTIP
Stereotip merupakan gambaran atau tanggapan tertentu seseorang terhadap
individu/kelompok yang diprasangkai.stereotip oleh mayor polak diartikan
sebagai contoh ejekan
Menurut Johnson & Johnson stereotipe dilestarikan dan di kukuhkan dalam
empat cara,:
1. Stereotipe mempengaruhi apa yang kita rasakan dan kita ingat
berkenaan dengan tin-dakan orang-orang dari kelompok lain.
2. Stereotipe membentuk penyederhanaan gambaran secara
berlebihan pada anggota kelompok lain. Individu cenderung untuk
begitu saja menyamakan perilaku individu-individu kelompok lain
sebagi tipikal sama.
3. Stereotipe dapat menimbulkan pengkambing hitaman.
14. KESIMPULAN
Di dalam kehidupan sehari-hari, istilah prasangka
(prejudice) adalah sikap prasaan orang-orang terhadap
golongan manusia tertentu, golongan ras atau kebudayaan
yang berbeda dengan golongan orang yang berprasangka
itu, prasangka sosial terdiri atas attitude-attitude sosial
yang negatif terhadap golongan orang lain dan tidak
mempengaruhi tingkah lakunya terhadap golongan
manusia lain. Usaha mengurangi prasangka ini di bedakan
atas atas dua usaha :
1.
Usaha preventif: ini berupa usaha jangan sampai
orang atau kelompok terkena prasangaka.
2.
Usaha curatif. Usaha ini menyembuhkan orang yang
sudah terkena prasangka, usaha disini berupa usaha
menyadarkan