SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  10
KONDISI KEPENDUDUKAN
DI PROPINSI JAWA TENGAH
Nurin Haq Swarsingkin
10/305049/GE/6960
Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
nurinhaq@gmail.com

Pembangunan Sumberdaya manusia mempunyai tujuan akhir yaitu untuk
meningkatkan

kesejahteraan

(welfare)

masyarakat.

Indikator

kesejahteraan

masyarakat sangat banyak mencakup fisik maupun non-fisik. Kesejahteraan yang
mencakup non-fisik adalah factor lingkungan dan psikis yang bahagia sedangkan
kesejahteraan fisik antara lain hidup lama dan sehat, berpendidikan, serta hidup
diatas garis kemiskinan. Kesejahteraan masyarakat salah satunya dapat dilihat dari
jumlah penduduk baik laki-laki maupun perempuan dan angkatan kerja yang ada di
suatu wilayah.
Rata-Rata Jumlah penduduk Jawa Tengah dari tahun ke tahun semakin
meningkat (Gambar 1). Peningkatan penduduk secara signifikan ada pada setelah
tahun 1994 hingga tahun 1999. Hal ini dikarenakan program KB (Keluarga
Berencana) yang pernah digencarkan oleh presiden Soeharto kurang digalakkan
kembali oleh presiden pada masa selanjutnya. Sehingga pada periode ini program
KB dianggap gagal karena banyak pasangan muda yang menikah dan mempercepat
kehamilannya karena untuk segera memiliki keturunan. Kemudian penduduk yang
telah memiliki anak ingin juga memiliki anak lagi, misal karena tuntutan keluarga
dan sebagainya. Namun pada akhir tahun 2000an program KB kembali aktif dan
digalakkan, dan masyarakat pun kembali berpartisipatif, sehingga jumlah penduduk
dapat kembali terkontrol dengan baik.
Jawa Tengah merupakan daerah pengirim migran terbesar di Indonesia. Pada
tahun 2010 sebanyak 2108 jiwa telah melakukan transmigrasi keluar wilayah Jawa
Tengah. Sehingga fluktuasi Jumlah penduduk salah satunya dapat pula dipengaruhi
oleh arus migrasi. Tingginya migrasi keluar Jawa Tengah menunjukkan bahwa telah
banyak penduduk Jawa Tengah yang berfikir akan lebih sejahtera secara ekonomi
apabila bermigrasi ke lain daerah.
Penduduk Jawa Tengah

Laki-Laki
Peremppuan

1991
1992
1993
1994
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2006
2007
2008
2009
2010

J
u
m
l
a
h

17,000,000
16,500,000
16,000,000
15,500,000
15,000,000
14,500,000
14,000,000
13,500,000
13,000,000
12,500,000

Tahun

Gambar 1. Grafik Jumlah Penduduk Jawa Tengah 1991-2010
Jumlah Angkatan Kerja di propinsi Jawa tengah semakin meningkat searah
dengan peningkatan jumlah penduduk. Tahun 2004 hingga tahun 2010 terjadi
Fluktuasi yang begitu signifikan terhadap jumlah angkatan kerja yang ada di Propinsi
Jawa Tengah (Gambar 2). Fluktuasi angkatan kerja bisa dikarenakan perubahan
demografinya serta ketersediaan lapangan kerja dan persaingan kerja yang ada di
wilayah tersebut. Perubahan demografi memiliki banyak factor seperti migrasi,
kelahiran, dan kematian yang berorientasi kepada kesehatan. Tingginya tingkat
kesehatan masyarakat dapat di ketahui melalui table LOM. Berdasarkan SP 2000
Estimasi Level Mortalitas propinsi Jawa Tengah sebesar 20.17. Semakin tinggi
angka LOM maka semakin tinggi angka harapan hidup seseorang. Kemudian
semakin tinggi angka harapan hidup seseorang maka semakin tinggi jumlah angkatan
kerja yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Untuk memenuhi kebutuhan
hidup, seseorang harus bekerja sehingga apabila angkatan kerja mengalami
penurunan dapat dipastikan terjadi arus migrasi yang tinggi atau terjadi penurunan
jumlah penduduk di wilayah tersebut.
Jumlah penduduk juga mempengaruhi angkatan kerja. Dengan jumlah
penduduk yang secara relatif dari tahun ke tahun menurun, diikuti juga oleh angkatan
kerja yang secara relatif meningkat. Hal ini sangat berkaitan erat, karena jikalau
jumlah penduduk meningkat, maka jumlah angkatan kerja pun ikut meningkat.
Namun pada 2010 jumlah angkatan kerja provinsi Jawa Tengah menurun. Hal ini
disebabkan mungkin karena banyaknya masyarakat Jawa Tengah yang bermigrasi
keluar provinsi Jawa Tengah untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan
layak dan menetap selamanya di daerah tujuan serta menjadi warga di daerah tujuan.

Angkatan Kerja
18,000,000
17,500,000
J
u
m
l
a
h

17,000,000
16,500,000
16,000,000
15,500,000
15,000,000

Angkatan Kerja

14,500,000
14,000,000
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2006
2007
2008
2009
2010

13,500,000

Tahun

Gambar 2. Angkatan Kerja yang bekerja Seminggu yang Lalu
Pekerjaan dan produktivitas seseorang tergantung dari tingginya jam kerja
masyarakat dalam seminggunya. Semakin tinggi rata-rata jam kerja maka
produktivitas seseorang diharapkan semakin tinggi karena orang yang bekerja lebih
lama akan menghasilkan sesuatu yang lebih banyak. Sebagai contohnya seorang
karyawan pengemas teh yang bekerja 15 jam sehari akan lebih banyak
mengehasilkan kemasan-kemasan teh dibandingkan dengan seorang karyawan
pengemas teh yang hanya bekerja 5 jam perhari. Akan tetapi tingginya rata-rata jam
kerja ini belum dapat ditempatkan untuk para Pegawai Negeri yang memiliki sistem
sendiri yaitu berdasarkan lama bekerja (tahun) dan pendidikan terakhir yang
ditamatkan (graduate).
Rata-rata jam kerja di propinsi Jawa Tengah cenderung stabil baik pada LakiLaki maupun perempuan. Rata-rata jam kerja laki-laki lebih tinggi dibandingkan
rata-rata jam kerja pada perempuan. Ketimpangan rata-rata jam kerja dikarenakan
masih tingginya asumsi bahwa laki-laki adalah tulang punggung keluarga sehingga
laki-laki harus bekerja lebih keras dan lebih menghasilkan uang dibandingkan
perempuan. Perbedaan rata-rata jam kerja antara laki-laki dan perempuan tersebut
juga akan memicu timbulnya disparitas upah kerja antara pekerja perempuan dan
pekerja laki-laki.

Rata-Rata Jam Kerja
Seminggu Yang Lalu

J
a
m

50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0

Laki-Laki
Perempuan

2000 2001 2002 2003 2004 2006 2007 2008 2009 2010
Tahun

Gambar 3. Rata-Rata Jam Kerja Seminggu yang lalu
Kemiskinan adalah

keadaan

dimana

terjadi

ketidakmampuan

untuk

memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung,
pendidikan, dan kesehatan. Berdasarkan yang terlihat pada grafik tingkat
kemiskinan, garis kemiskinan mengalami gradual naik untuk beberapa tahun terakhir
dan diiringi semakin sedikitnya jumlah penduduk miskin serta adanya perubahan
jumlah tenaga kerja. Keterkaitan hal tersebut sangat mendukung dalam analisis
tingkat kemiskinan.
Penduduk miskin yang berada di provinsi Jawa Tengah dari tahun ke tahun
menurun jumlahnya. Disebabkan terkait angkatan kerja yang telah bekerja di luar
provinsi Jawa Tengah dan memberi atau membagi pendapatannya untuk keluarganya
yang masih tinggal di provinsi Jawa Tengah untuk kelangsungan hidupnya, sehingga
penduduk miskin dapat berkurang. Beberapa penduduk yang dulunya miskin, kini
menjadi lebih sejahtera, disebabkan beberapa keluarganya yang berani dan berkorban
pergi keluar provinsi Jawa Tengah untuk mendapatkan pekerjaan dengan tujuan
memperbaiki kehidupan kesejahteraan keluarganya. Hal ini nantinya akan
berdampak pada garis kemiskinan.
Berkurangnya penduduk miskin memberikan dampak yang positif terhadap
garis kemiskinan. Disebabkan pendapatan perkapita perbulannya meningkat setiap
tahunnya. Banyak penduduk yang dulunya hanya mengandalkan sektor pertanian
saja sebagai lahan untuk mendapatkan uang, kini mereka tidak lagi hidup di sektor
pertanian saja, namun dengan menambahkan ke sektor lainnya seperti, perdagangan,
industri, jasa, dan sebagainya. Hal ini disebabkan diberikannya modal yang berasal
dari beberapa keluarganya yang telah bekerja di luar provinsi Jawa Tengah.
Dilakukan sebagai penopang kelangsungan hidup keluarga.

Garis Kemiskinan
250,000
R
p
/
K
a
p
i
t
a
/
b
l
n

200,000

150,000

100,000

Batas Kemiskinan

50,000

2005

2008

2009

2010

Tahun

Gambar 4. Garis Kemiskinan
Kaitan antara garis kemiskinan dan jumlah penduduk miskin, karena tahun
terakhir garis kemiskinan naik sedangkan jumlah penduduk miskin makin sedikit
menandakan semakin banyaknya penduduk yang mulai bisa menghidupinya sendiri
sehingga garis kemiskinan dapat naik. Hal ini diupayakan dan lumayan menampilkan
hasil positif, oleh pemerintah diupayakan program desa mandiri sehingga
mengurangi ketergantungan penduduk desa terhadap hal lain di luar desa. Harapan
pemerintah akan hal tersebut menjadi lebih baik saat hasil desa bisa di pasarkan ke
luar desa sehingga menjadikan penduduk desa lebih produktif.
Jumlah Penduduk Miskin
7,000
R
i
b
u
O
r
a
n
g

6,000
5,000
4,000
3,000

Jumlah Penduduk Miskin

2,000
1,000
2005

2008

2009

2010

Tahun

Gambar 5. Jumlah Penduduk Miskin
Semakin meningkatnya garis kemiskinan menunjukkan daya beli masyarakat
semakin tinggi. Peningkatan daya beli masyarakat dapat menandakan bahwa tingkat
ekonomi masyarakat semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat pula pada prosentase
inflasi propinsi Jawa Tengah yang semakin merendah dari tahun 2005 hingga tahun
2010. Selain itu, PDRB (Product Domestic Regional Bruto) juga mengalami
peningkatan.

Inflasi Tahunan
propinsi Jawa Tengah
12
P
e
r
s
e
n

10
8
6
Inflasi Tahunan
propinsi Jawa Tengah

4
2
0
2000 2005 2008 2009 2010 2011
Tahun

Gambar 6. Inflasi Tahunan Propinsi Jawa Tengah
PDRB Atas Dasar Harga Konstan
2000
25000000
20000000
15000000

PDRB Atas Dasar
Harga Konstan
2000

10000000
50000000
0
2000 2005 2008 2009 2010 2011

Gambar 7. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000

Partisipasi Angkatan Kerja paling besar diserap di sektor pertanian dari tahun
2008 menuju 2009 mengalami peningkatan. Peningkatan yang terjadi tidak
berimbang dengan perkembangan pembangunan yang terjadi melainkan karena
bertambahnya pekerja di sektor ini yang tadinya mengelola sepetak sawah sendiri
pada periode ini cenderung dikelola oleh dua orang atau lebih, sehingga menyerap
banyak angkatan kerja. Sedangkan sektor kedua terbanyak adalah perdagangan.
Sektor perdagangan dengan informalitasnya menyebabkan mudahnya setiap orang
untuk masuk dan keluar dari sektor ini, menyebabkan sektor perdagangan diminati
oleh sebagian besar angkatan kerja, walaupun terlihat adanya penurunan partisipasi
angkatan kerja di setiap periode waktunya

Komposisi penganggur terpaksa dan sukarela pada Februari 2009 mempunyai
perbandingan 48,52 % dan 51,48 %, yang berarti setengah penganggur sukarela lebih
besar dari setengah penganggur terpaksa. Komposisi ini hampir sama

bila

dibandingkan Agustus 2008. Namun bila dilihat perkembangan dari Februari 2008,
Agustus 2008 dan Februari 2009 terlihat bahwa setengah penganggur sukarela
semakin menurun sedangkan setengah penganggur terpaksa semakin meningkat.
Trend peningkatan tingkat partisipasi angkatan kerja mencapai lebih dari 70%
dengan tingkat pengangguran terbuka yang semakin menurun hingga tahun 2011.
LAMPIRAN
Tabel 1. Garis Kemiskinan
Garis Kemiskinan
Wilayah

(Rp/Kapita/Bln)
2000

2005

2008

2009

2010

2011

-

130,013

181,877

201,651

217,327

-

JAWA
TENGAH

Tabel 2. Jumlah Penduduk Miskin

2000

2005

-

6,534

Jumlah Penduduk Miskin
(Ribu Orang)
2008
2009
2010
6,123

5,655

5,217

2011
-

Tabel 3. Inflasi
Inflasi Tahunan propinsi Jawa
Tengah
(Persen)
2000 2005 2008 2009 2010 2011
9.55 5.83 6.88 2.68
Tabel 4. PDRB Jawa Tengah
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
(Juta Rupiah)
2000
2005
2008
2009
2010
2011
114701305 234435323 367135955 397903944 444692015 498614636
PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000
(Juta Rupiah)
2000
2005
2008
2009
2010
2011
114701305 143051214 168034483 176673457 186995481 198226349
PDRB per Kapita Atas Dasar Hrg Berlaku
(Rupiah)
2000
2005
2008
2009
2010
2011
3673604
7355190
11406656 12322889 13732413 15376171
PDRB per Kapita Atas Dasar Hrg Konstan 2000
(Rupiah)
2000
2005
2008
2009
2010
2011
3673604
4488099
5220713
5471490
5774556
6112861
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
60000000
50000000
40000000
30000000

PDRB Atas Dasar
Harga Berlaku

20000000
10000000
0
2000 2005 2008 2009 2010 2011

Gambar 8. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

PDRB per Kapita Atas Dasar Hrg
Berlaku
20000000
15000000
PDRB per Kapita
Atas Dasar Hrg
Berlaku

10000000
5000000
0
2000 2005 2008 2009 2010 2011

Gambar 9. PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku

PDRB per Kapita Atas Dasar Hrg
Konstan 2000
7000000
6000000
5000000
4000000
3000000
2000000
1000000
0

PDRB per Kapita
Atas Dasar Hrg
Konstan 2000

2000 2005 2008 2009 2010 2011

Gambar 10. PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Konstan 2000

Contenu connexe

Tendances

PENGARUH PERKEMBANGAN PENDUDUK DALAM TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
PENGARUH PERKEMBANGAN PENDUDUK DALAM TINGKAT  KESEJAHTERAAN MASYARAKATPENGARUH PERKEMBANGAN PENDUDUK DALAM TINGKAT  KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
PENGARUH PERKEMBANGAN PENDUDUK DALAM TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Akadusyifa .
 
Tugas makro ekonomi
Tugas makro ekonomiTugas makro ekonomi
Tugas makro ekonomi
Luh Nurjani
 
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkmPermasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
AzzamKhalidy
 
Permasalahan kependudukan di indonesia, dampak dan upaya ips tugas
Permasalahan kependudukan di indonesia, dampak dan upaya ips tugasPermasalahan kependudukan di indonesia, dampak dan upaya ips tugas
Permasalahan kependudukan di indonesia, dampak dan upaya ips tugas
Anna Puspita
 
Bab 47-bag-11-94-95 -20090130075035__10
Bab 47-bag-11-94-95 -20090130075035__10Bab 47-bag-11-94-95 -20090130075035__10
Bab 47-bag-11-94-95 -20090130075035__10
zahemm
 
kepadatan penduduk di indonesia~versi cn
kepadatan penduduk di indonesia~versi cnkepadatan penduduk di indonesia~versi cn
kepadatan penduduk di indonesia~versi cn
Reedha Williams
 

Tendances (19)

PENGARUH PERKEMBANGAN PENDUDUK DALAM TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
PENGARUH PERKEMBANGAN PENDUDUK DALAM TINGKAT  KESEJAHTERAAN MASYARAKATPENGARUH PERKEMBANGAN PENDUDUK DALAM TINGKAT  KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
PENGARUH PERKEMBANGAN PENDUDUK DALAM TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
 
Ppt ketenagakerjaan
Ppt ketenagakerjaanPpt ketenagakerjaan
Ppt ketenagakerjaan
 
Sosialisasi profil kependudukan kota pekalongan 2015
Sosialisasi profil kependudukan kota pekalongan 2015Sosialisasi profil kependudukan kota pekalongan 2015
Sosialisasi profil kependudukan kota pekalongan 2015
 
Tugas makro ekonomi
Tugas makro ekonomiTugas makro ekonomi
Tugas makro ekonomi
 
Kuantitas penduduk indonesia
Kuantitas penduduk indonesiaKuantitas penduduk indonesia
Kuantitas penduduk indonesia
 
BAB II IPS 8
BAB II IPS 8BAB II IPS 8
BAB II IPS 8
 
perekonomian indonesia penduduk ketenagakerjaan
perekonomian indonesia penduduk ketenagakerjaanperekonomian indonesia penduduk ketenagakerjaan
perekonomian indonesia penduduk ketenagakerjaan
 
Pengaruh pendidikan terhadap perekonomian masyarakat karsos
Pengaruh pendidikan terhadap perekonomian masyarakat   karsosPengaruh pendidikan terhadap perekonomian masyarakat   karsos
Pengaruh pendidikan terhadap perekonomian masyarakat karsos
 
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkmPermasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
 
Jurnal kemiskinan 4
Jurnal kemiskinan 4Jurnal kemiskinan 4
Jurnal kemiskinan 4
 
Bank Payment Obligation sebagai alternatif pembayaran internasional
Bank Payment Obligation sebagai alternatif pembayaran internasionalBank Payment Obligation sebagai alternatif pembayaran internasional
Bank Payment Obligation sebagai alternatif pembayaran internasional
 
Permasalahan kependudukan di indonesia, dampak dan upaya ips tugas
Permasalahan kependudukan di indonesia, dampak dan upaya ips tugasPermasalahan kependudukan di indonesia, dampak dan upaya ips tugas
Permasalahan kependudukan di indonesia, dampak dan upaya ips tugas
 
Prospek ekonomi Indonesia 2014 -IndraYuspiar.file
Prospek ekonomi Indonesia 2014 -IndraYuspiar.fileProspek ekonomi Indonesia 2014 -IndraYuspiar.file
Prospek ekonomi Indonesia 2014 -IndraYuspiar.file
 
"Prospek Ekonomi Indonesia 2014" laporan KEN 2014 - Chairul Tanjung
"Prospek Ekonomi Indonesia 2014" laporan KEN 2014 - Chairul Tanjung"Prospek Ekonomi Indonesia 2014" laporan KEN 2014 - Chairul Tanjung
"Prospek Ekonomi Indonesia 2014" laporan KEN 2014 - Chairul Tanjung
 
Dinamik penduduk
Dinamik pendudukDinamik penduduk
Dinamik penduduk
 
Development evaluation (041115)
Development evaluation (041115)Development evaluation (041115)
Development evaluation (041115)
 
Aplikom ppt febri aryanti
Aplikom ppt febri aryantiAplikom ppt febri aryanti
Aplikom ppt febri aryanti
 
Bab 47-bag-11-94-95 -20090130075035__10
Bab 47-bag-11-94-95 -20090130075035__10Bab 47-bag-11-94-95 -20090130075035__10
Bab 47-bag-11-94-95 -20090130075035__10
 
kepadatan penduduk di indonesia~versi cn
kepadatan penduduk di indonesia~versi cnkepadatan penduduk di indonesia~versi cn
kepadatan penduduk di indonesia~versi cn
 

En vedette

01 21 1-2015 مقدمة عقيدة الإختيار الوالد القس بخيت متى
01  21 1-2015 مقدمة عقيدة الإختيار   الوالد القس بخيت متى01  21 1-2015 مقدمة عقيدة الإختيار   الوالد القس بخيت متى
01 21 1-2015 مقدمة عقيدة الإختيار الوالد القس بخيت متى
Ibrahimia Church Ftriends
 
شرح انجيل مرقص الاب متى المسكين - الاصحاح التاسع (1)
شرح انجيل مرقص   الاب متى المسكين - الاصحاح التاسع (1)شرح انجيل مرقص   الاب متى المسكين - الاصحاح التاسع (1)
شرح انجيل مرقص الاب متى المسكين - الاصحاح التاسع (1)
Ibrahimia Church Ftriends
 
In what ways does your media product use
In what ways does your media product useIn what ways does your media product use
In what ways does your media product use
JackTann93
 
شهود يهوه وهرطقاتهم كتاب لقداسة البابا شنودة الثالث
شهود يهوه وهرطقاتهم كتاب لقداسة البابا شنودة الثالثشهود يهوه وهرطقاتهم كتاب لقداسة البابا شنودة الثالث
شهود يهوه وهرطقاتهم كتاب لقداسة البابا شنودة الثالث
Ibrahimia Church Ftriends
 
تاريخ مختصر لعقيدة الاختيار السابق في كتابات جون كالفن =مارك نيجارد
تاريخ مختصر لعقيدة الاختيار السابق في كتابات جون كالفن =مارك نيجاردتاريخ مختصر لعقيدة الاختيار السابق في كتابات جون كالفن =مارك نيجارد
تاريخ مختصر لعقيدة الاختيار السابق في كتابات جون كالفن =مارك نيجارد
Ibrahimia Church Ftriends
 
Ozel ders-vermek-istiyorum
Ozel ders-vermek-istiyorumOzel ders-vermek-istiyorum
Ozel ders-vermek-istiyorum
zeynep_zyn40
 
Dac presentation april_2012_final
Dac presentation april_2012_finalDac presentation april_2012_final
Dac presentation april_2012_final
CNOServices
 
台灣的公投,民主嗎?
台灣的公投,民主嗎?台灣的公投,民主嗎?
台灣的公投,民主嗎?
Po-Feng Lee
 

En vedette (20)

01 21 1-2015 مقدمة عقيدة الإختيار الوالد القس بخيت متى
01  21 1-2015 مقدمة عقيدة الإختيار   الوالد القس بخيت متى01  21 1-2015 مقدمة عقيدة الإختيار   الوالد القس بخيت متى
01 21 1-2015 مقدمة عقيدة الإختيار الوالد القس بخيت متى
 
شرح انجيل مرقص الاب متى المسكين - الاصحاح التاسع (1)
شرح انجيل مرقص   الاب متى المسكين - الاصحاح التاسع (1)شرح انجيل مرقص   الاب متى المسكين - الاصحاح التاسع (1)
شرح انجيل مرقص الاب متى المسكين - الاصحاح التاسع (1)
 
Lucy in the Sky with Diamonds
Lucy in the Sky with DiamondsLucy in the Sky with Diamonds
Lucy in the Sky with Diamonds
 
In what ways does your media product use
In what ways does your media product useIn what ways does your media product use
In what ways does your media product use
 
Linking words
Linking wordsLinking words
Linking words
 
Ti-TiO2-Complete
Ti-TiO2-CompleteTi-TiO2-Complete
Ti-TiO2-Complete
 
شهود يهوه وهرطقاتهم كتاب لقداسة البابا شنودة الثالث
شهود يهوه وهرطقاتهم كتاب لقداسة البابا شنودة الثالثشهود يهوه وهرطقاتهم كتاب لقداسة البابا شنودة الثالث
شهود يهوه وهرطقاتهم كتاب لقداسة البابا شنودة الثالث
 
Portafolio
PortafolioPortafolio
Portafolio
 
064 و تكونون لي شهوداً القس كرم لامعى
064 و تكونون لي شهوداً  القس كرم لامعى064 و تكونون لي شهوداً  القس كرم لامعى
064 و تكونون لي شهوداً القس كرم لامعى
 
C.V.-IJIC-F
C.V.-IJIC-FC.V.-IJIC-F
C.V.-IJIC-F
 
Fts sunum
Fts sunumFts sunum
Fts sunum
 
تاريخ مختصر لعقيدة الاختيار السابق في كتابات جون كالفن =مارك نيجارد
تاريخ مختصر لعقيدة الاختيار السابق في كتابات جون كالفن =مارك نيجاردتاريخ مختصر لعقيدة الاختيار السابق في كتابات جون كالفن =مارك نيجارد
تاريخ مختصر لعقيدة الاختيار السابق في كتابات جون كالفن =مارك نيجارد
 
Ozel ders-vermek-istiyorum
Ozel ders-vermek-istiyorumOzel ders-vermek-istiyorum
Ozel ders-vermek-istiyorum
 
Dac presentation april_2012_final
Dac presentation april_2012_finalDac presentation april_2012_final
Dac presentation april_2012_final
 
Campeonato 2012 profes
Campeonato 2012 profesCampeonato 2012 profes
Campeonato 2012 profes
 
台灣的公投,民主嗎?
台灣的公投,民主嗎?台灣的公投,民主嗎?
台灣的公投,民主嗎?
 
Orgus 2011
Orgus 2011Orgus 2011
Orgus 2011
 
الكتاب المقدس يتكلم عن الايمان فيقول
الكتاب المقدس يتكلم عن الايمان فيقولالكتاب المقدس يتكلم عن الايمان فيقول
الكتاب المقدس يتكلم عن الايمان فيقول
 
المشيخه الكتابيه BIBLICAL ELDERSHIP
المشيخه الكتابيه BIBLICAL ELDERSHIPالمشيخه الكتابيه BIBLICAL ELDERSHIP
المشيخه الكتابيه BIBLICAL ELDERSHIP
 
OpenREDBAG: accediendo a información sobre la flora amenazada y protegida que...
OpenREDBAG: accediendo a información sobre la flora amenazada y protegida que...OpenREDBAG: accediendo a información sobre la flora amenazada y protegida que...
OpenREDBAG: accediendo a información sobre la flora amenazada y protegida que...
 

Similaire à Kondisi kependudukan

Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di ...
Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di ...Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di ...
Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di ...
Irma Damayanti
 
Grand Strategi Pembangunan Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2005 - 2025
Grand Strategi Pembangunan Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2005 - 2025Grand Strategi Pembangunan Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2005 - 2025
Grand Strategi Pembangunan Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2005 - 2025
Muh Saleh
 
Peran penting penanganan masalah kependudukan
Peran penting penanganan masalah kependudukanPeran penting penanganan masalah kependudukan
Peran penting penanganan masalah kependudukan
Stiunus Esap
 
tifa_persoalanketimpangan_erani_0.pptx
tifa_persoalanketimpangan_erani_0.pptxtifa_persoalanketimpangan_erani_0.pptx
tifa_persoalanketimpangan_erani_0.pptx
Aruel Gtl
 
Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...
Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...
Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...
Vinny Ariva
 

Similaire à Kondisi kependudukan (20)

Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di ...
Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di ...Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di ...
Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di ...
 
Laporan Profil Demografi Wilayah D.I. Yogyakarta Tahun 2021
Laporan Profil Demografi Wilayah D.I. Yogyakarta Tahun 2021Laporan Profil Demografi Wilayah D.I. Yogyakarta Tahun 2021
Laporan Profil Demografi Wilayah D.I. Yogyakarta Tahun 2021
 
Ekonomi SDM Fertilitas dan Moralitas .pptx
Ekonomi SDM Fertilitas dan Moralitas .pptxEkonomi SDM Fertilitas dan Moralitas .pptx
Ekonomi SDM Fertilitas dan Moralitas .pptx
 
Publikasi bps hasil sensus 2020
Publikasi bps hasil sensus 2020Publikasi bps hasil sensus 2020
Publikasi bps hasil sensus 2020
 
5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia
 
Buletin lansia
Buletin lansiaBuletin lansia
Buletin lansia
 
Buletin lansia
Buletin lansiaBuletin lansia
Buletin lansia
 
Buletin lansia
Buletin lansiaBuletin lansia
Buletin lansia
 
Geography
GeographyGeography
Geography
 
Grand Strategi Pembangunan Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2005 - 2025
Grand Strategi Pembangunan Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2005 - 2025Grand Strategi Pembangunan Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2005 - 2025
Grand Strategi Pembangunan Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2005 - 2025
 
Peran penting penanganan masalah kependudukan
Peran penting penanganan masalah kependudukanPeran penting penanganan masalah kependudukan
Peran penting penanganan masalah kependudukan
 
Peran penting penanganan masalah kependudukan
Peran penting penanganan masalah kependudukanPeran penting penanganan masalah kependudukan
Peran penting penanganan masalah kependudukan
 
Profil Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar tahun 2016
Profil Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar tahun 2016Profil Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar tahun 2016
Profil Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar tahun 2016
 
tifa_persoalanketimpangan_erani_0.pptx
tifa_persoalanketimpangan_erani_0.pptxtifa_persoalanketimpangan_erani_0.pptx
tifa_persoalanketimpangan_erani_0.pptx
 
jm_jie,+13772.pdf
jm_jie,+13772.pdfjm_jie,+13772.pdf
jm_jie,+13772.pdf
 
Makalah ekonomi
Makalah ekonomiMakalah ekonomi
Makalah ekonomi
 
Profil Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar, Sulbar 2015
Profil Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar, Sulbar 2015Profil Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar, Sulbar 2015
Profil Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar, Sulbar 2015
 
Profil kabupaten Polewali Mandar 2015
Profil kabupaten Polewali Mandar 2015Profil kabupaten Polewali Mandar 2015
Profil kabupaten Polewali Mandar 2015
 
Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...
Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...
Pengaruh tingkat pengangguran dan tingkat UMP terhadap tingkat kemiskinan Pro...
 
perindo kel 6-1.pptx
perindo kel 6-1.pptxperindo kel 6-1.pptx
perindo kel 6-1.pptx
 

Kondisi kependudukan

  • 1. KONDISI KEPENDUDUKAN DI PROPINSI JAWA TENGAH Nurin Haq Swarsingkin 10/305049/GE/6960 Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada nurinhaq@gmail.com Pembangunan Sumberdaya manusia mempunyai tujuan akhir yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan (welfare) masyarakat. Indikator kesejahteraan masyarakat sangat banyak mencakup fisik maupun non-fisik. Kesejahteraan yang mencakup non-fisik adalah factor lingkungan dan psikis yang bahagia sedangkan kesejahteraan fisik antara lain hidup lama dan sehat, berpendidikan, serta hidup diatas garis kemiskinan. Kesejahteraan masyarakat salah satunya dapat dilihat dari jumlah penduduk baik laki-laki maupun perempuan dan angkatan kerja yang ada di suatu wilayah. Rata-Rata Jumlah penduduk Jawa Tengah dari tahun ke tahun semakin meningkat (Gambar 1). Peningkatan penduduk secara signifikan ada pada setelah tahun 1994 hingga tahun 1999. Hal ini dikarenakan program KB (Keluarga Berencana) yang pernah digencarkan oleh presiden Soeharto kurang digalakkan kembali oleh presiden pada masa selanjutnya. Sehingga pada periode ini program KB dianggap gagal karena banyak pasangan muda yang menikah dan mempercepat kehamilannya karena untuk segera memiliki keturunan. Kemudian penduduk yang telah memiliki anak ingin juga memiliki anak lagi, misal karena tuntutan keluarga dan sebagainya. Namun pada akhir tahun 2000an program KB kembali aktif dan digalakkan, dan masyarakat pun kembali berpartisipatif, sehingga jumlah penduduk dapat kembali terkontrol dengan baik. Jawa Tengah merupakan daerah pengirim migran terbesar di Indonesia. Pada tahun 2010 sebanyak 2108 jiwa telah melakukan transmigrasi keluar wilayah Jawa Tengah. Sehingga fluktuasi Jumlah penduduk salah satunya dapat pula dipengaruhi oleh arus migrasi. Tingginya migrasi keluar Jawa Tengah menunjukkan bahwa telah banyak penduduk Jawa Tengah yang berfikir akan lebih sejahtera secara ekonomi apabila bermigrasi ke lain daerah.
  • 2. Penduduk Jawa Tengah Laki-Laki Peremppuan 1991 1992 1993 1994 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2006 2007 2008 2009 2010 J u m l a h 17,000,000 16,500,000 16,000,000 15,500,000 15,000,000 14,500,000 14,000,000 13,500,000 13,000,000 12,500,000 Tahun Gambar 1. Grafik Jumlah Penduduk Jawa Tengah 1991-2010 Jumlah Angkatan Kerja di propinsi Jawa tengah semakin meningkat searah dengan peningkatan jumlah penduduk. Tahun 2004 hingga tahun 2010 terjadi Fluktuasi yang begitu signifikan terhadap jumlah angkatan kerja yang ada di Propinsi Jawa Tengah (Gambar 2). Fluktuasi angkatan kerja bisa dikarenakan perubahan demografinya serta ketersediaan lapangan kerja dan persaingan kerja yang ada di wilayah tersebut. Perubahan demografi memiliki banyak factor seperti migrasi, kelahiran, dan kematian yang berorientasi kepada kesehatan. Tingginya tingkat kesehatan masyarakat dapat di ketahui melalui table LOM. Berdasarkan SP 2000 Estimasi Level Mortalitas propinsi Jawa Tengah sebesar 20.17. Semakin tinggi angka LOM maka semakin tinggi angka harapan hidup seseorang. Kemudian semakin tinggi angka harapan hidup seseorang maka semakin tinggi jumlah angkatan kerja yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, seseorang harus bekerja sehingga apabila angkatan kerja mengalami penurunan dapat dipastikan terjadi arus migrasi yang tinggi atau terjadi penurunan jumlah penduduk di wilayah tersebut. Jumlah penduduk juga mempengaruhi angkatan kerja. Dengan jumlah penduduk yang secara relatif dari tahun ke tahun menurun, diikuti juga oleh angkatan kerja yang secara relatif meningkat. Hal ini sangat berkaitan erat, karena jikalau jumlah penduduk meningkat, maka jumlah angkatan kerja pun ikut meningkat. Namun pada 2010 jumlah angkatan kerja provinsi Jawa Tengah menurun. Hal ini
  • 3. disebabkan mungkin karena banyaknya masyarakat Jawa Tengah yang bermigrasi keluar provinsi Jawa Tengah untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan layak dan menetap selamanya di daerah tujuan serta menjadi warga di daerah tujuan. Angkatan Kerja 18,000,000 17,500,000 J u m l a h 17,000,000 16,500,000 16,000,000 15,500,000 15,000,000 Angkatan Kerja 14,500,000 14,000,000 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2006 2007 2008 2009 2010 13,500,000 Tahun Gambar 2. Angkatan Kerja yang bekerja Seminggu yang Lalu Pekerjaan dan produktivitas seseorang tergantung dari tingginya jam kerja masyarakat dalam seminggunya. Semakin tinggi rata-rata jam kerja maka produktivitas seseorang diharapkan semakin tinggi karena orang yang bekerja lebih lama akan menghasilkan sesuatu yang lebih banyak. Sebagai contohnya seorang karyawan pengemas teh yang bekerja 15 jam sehari akan lebih banyak mengehasilkan kemasan-kemasan teh dibandingkan dengan seorang karyawan pengemas teh yang hanya bekerja 5 jam perhari. Akan tetapi tingginya rata-rata jam kerja ini belum dapat ditempatkan untuk para Pegawai Negeri yang memiliki sistem sendiri yaitu berdasarkan lama bekerja (tahun) dan pendidikan terakhir yang ditamatkan (graduate). Rata-rata jam kerja di propinsi Jawa Tengah cenderung stabil baik pada LakiLaki maupun perempuan. Rata-rata jam kerja laki-laki lebih tinggi dibandingkan rata-rata jam kerja pada perempuan. Ketimpangan rata-rata jam kerja dikarenakan masih tingginya asumsi bahwa laki-laki adalah tulang punggung keluarga sehingga laki-laki harus bekerja lebih keras dan lebih menghasilkan uang dibandingkan perempuan. Perbedaan rata-rata jam kerja antara laki-laki dan perempuan tersebut
  • 4. juga akan memicu timbulnya disparitas upah kerja antara pekerja perempuan dan pekerja laki-laki. Rata-Rata Jam Kerja Seminggu Yang Lalu J a m 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 Laki-Laki Perempuan 2000 2001 2002 2003 2004 2006 2007 2008 2009 2010 Tahun Gambar 3. Rata-Rata Jam Kerja Seminggu yang lalu Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Berdasarkan yang terlihat pada grafik tingkat kemiskinan, garis kemiskinan mengalami gradual naik untuk beberapa tahun terakhir dan diiringi semakin sedikitnya jumlah penduduk miskin serta adanya perubahan jumlah tenaga kerja. Keterkaitan hal tersebut sangat mendukung dalam analisis tingkat kemiskinan. Penduduk miskin yang berada di provinsi Jawa Tengah dari tahun ke tahun menurun jumlahnya. Disebabkan terkait angkatan kerja yang telah bekerja di luar provinsi Jawa Tengah dan memberi atau membagi pendapatannya untuk keluarganya yang masih tinggal di provinsi Jawa Tengah untuk kelangsungan hidupnya, sehingga penduduk miskin dapat berkurang. Beberapa penduduk yang dulunya miskin, kini menjadi lebih sejahtera, disebabkan beberapa keluarganya yang berani dan berkorban pergi keluar provinsi Jawa Tengah untuk mendapatkan pekerjaan dengan tujuan memperbaiki kehidupan kesejahteraan keluarganya. Hal ini nantinya akan berdampak pada garis kemiskinan.
  • 5. Berkurangnya penduduk miskin memberikan dampak yang positif terhadap garis kemiskinan. Disebabkan pendapatan perkapita perbulannya meningkat setiap tahunnya. Banyak penduduk yang dulunya hanya mengandalkan sektor pertanian saja sebagai lahan untuk mendapatkan uang, kini mereka tidak lagi hidup di sektor pertanian saja, namun dengan menambahkan ke sektor lainnya seperti, perdagangan, industri, jasa, dan sebagainya. Hal ini disebabkan diberikannya modal yang berasal dari beberapa keluarganya yang telah bekerja di luar provinsi Jawa Tengah. Dilakukan sebagai penopang kelangsungan hidup keluarga. Garis Kemiskinan 250,000 R p / K a p i t a / b l n 200,000 150,000 100,000 Batas Kemiskinan 50,000 2005 2008 2009 2010 Tahun Gambar 4. Garis Kemiskinan Kaitan antara garis kemiskinan dan jumlah penduduk miskin, karena tahun terakhir garis kemiskinan naik sedangkan jumlah penduduk miskin makin sedikit menandakan semakin banyaknya penduduk yang mulai bisa menghidupinya sendiri sehingga garis kemiskinan dapat naik. Hal ini diupayakan dan lumayan menampilkan hasil positif, oleh pemerintah diupayakan program desa mandiri sehingga mengurangi ketergantungan penduduk desa terhadap hal lain di luar desa. Harapan pemerintah akan hal tersebut menjadi lebih baik saat hasil desa bisa di pasarkan ke luar desa sehingga menjadikan penduduk desa lebih produktif.
  • 6. Jumlah Penduduk Miskin 7,000 R i b u O r a n g 6,000 5,000 4,000 3,000 Jumlah Penduduk Miskin 2,000 1,000 2005 2008 2009 2010 Tahun Gambar 5. Jumlah Penduduk Miskin Semakin meningkatnya garis kemiskinan menunjukkan daya beli masyarakat semakin tinggi. Peningkatan daya beli masyarakat dapat menandakan bahwa tingkat ekonomi masyarakat semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat pula pada prosentase inflasi propinsi Jawa Tengah yang semakin merendah dari tahun 2005 hingga tahun 2010. Selain itu, PDRB (Product Domestic Regional Bruto) juga mengalami peningkatan. Inflasi Tahunan propinsi Jawa Tengah 12 P e r s e n 10 8 6 Inflasi Tahunan propinsi Jawa Tengah 4 2 0 2000 2005 2008 2009 2010 2011 Tahun Gambar 6. Inflasi Tahunan Propinsi Jawa Tengah
  • 7. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 25000000 20000000 15000000 PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 10000000 50000000 0 2000 2005 2008 2009 2010 2011 Gambar 7. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Partisipasi Angkatan Kerja paling besar diserap di sektor pertanian dari tahun 2008 menuju 2009 mengalami peningkatan. Peningkatan yang terjadi tidak berimbang dengan perkembangan pembangunan yang terjadi melainkan karena bertambahnya pekerja di sektor ini yang tadinya mengelola sepetak sawah sendiri pada periode ini cenderung dikelola oleh dua orang atau lebih, sehingga menyerap banyak angkatan kerja. Sedangkan sektor kedua terbanyak adalah perdagangan. Sektor perdagangan dengan informalitasnya menyebabkan mudahnya setiap orang
  • 8. untuk masuk dan keluar dari sektor ini, menyebabkan sektor perdagangan diminati oleh sebagian besar angkatan kerja, walaupun terlihat adanya penurunan partisipasi angkatan kerja di setiap periode waktunya Komposisi penganggur terpaksa dan sukarela pada Februari 2009 mempunyai perbandingan 48,52 % dan 51,48 %, yang berarti setengah penganggur sukarela lebih besar dari setengah penganggur terpaksa. Komposisi ini hampir sama bila dibandingkan Agustus 2008. Namun bila dilihat perkembangan dari Februari 2008, Agustus 2008 dan Februari 2009 terlihat bahwa setengah penganggur sukarela semakin menurun sedangkan setengah penganggur terpaksa semakin meningkat. Trend peningkatan tingkat partisipasi angkatan kerja mencapai lebih dari 70% dengan tingkat pengangguran terbuka yang semakin menurun hingga tahun 2011.
  • 9. LAMPIRAN Tabel 1. Garis Kemiskinan Garis Kemiskinan Wilayah (Rp/Kapita/Bln) 2000 2005 2008 2009 2010 2011 - 130,013 181,877 201,651 217,327 - JAWA TENGAH Tabel 2. Jumlah Penduduk Miskin 2000 2005 - 6,534 Jumlah Penduduk Miskin (Ribu Orang) 2008 2009 2010 6,123 5,655 5,217 2011 - Tabel 3. Inflasi Inflasi Tahunan propinsi Jawa Tengah (Persen) 2000 2005 2008 2009 2010 2011 9.55 5.83 6.88 2.68 Tabel 4. PDRB Jawa Tengah PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Juta Rupiah) 2000 2005 2008 2009 2010 2011 114701305 234435323 367135955 397903944 444692015 498614636 PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Juta Rupiah) 2000 2005 2008 2009 2010 2011 114701305 143051214 168034483 176673457 186995481 198226349 PDRB per Kapita Atas Dasar Hrg Berlaku (Rupiah) 2000 2005 2008 2009 2010 2011 3673604 7355190 11406656 12322889 13732413 15376171 PDRB per Kapita Atas Dasar Hrg Konstan 2000 (Rupiah) 2000 2005 2008 2009 2010 2011 3673604 4488099 5220713 5471490 5774556 6112861
  • 10. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 60000000 50000000 40000000 30000000 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 20000000 10000000 0 2000 2005 2008 2009 2010 2011 Gambar 8. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku PDRB per Kapita Atas Dasar Hrg Berlaku 20000000 15000000 PDRB per Kapita Atas Dasar Hrg Berlaku 10000000 5000000 0 2000 2005 2008 2009 2010 2011 Gambar 9. PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku PDRB per Kapita Atas Dasar Hrg Konstan 2000 7000000 6000000 5000000 4000000 3000000 2000000 1000000 0 PDRB per Kapita Atas Dasar Hrg Konstan 2000 2000 2005 2008 2009 2010 2011 Gambar 10. PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Konstan 2000