SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  21
Pengertian Kurikulum
 Kurikilum adalah semua pengalaman yang telah
direncanakan untuk mempersiapkan peserta didik
mencapai tujuan pendidikan baik yang diperoleh dari
dalam maupun luar lembaga yang telah direncanakan
secara sistematis dan terpadu.
1
Pengertian Pegembangan Kurikulum
 Pengembangan kurikulum adalah sebuah proses yang
merencanakan, menghasilkan suatu alat yang lebih
baik dengan didasarkan pada hasil penilaian terhadap
kurikulum yang telah berlaku, sehingga dapat
memberikan kondisi belajar mengajar yang baik.
Dengan kata lain pengembangan kurikulum adalah
kegiatan untuk menghasilkan kurikulum baru melalui
langkah-langkah penyusunan kurikulum atas dasar
hasil penilaian yang dilakukan selama periode waktu
tertentu.
2
Fungsi Kurikulum
 Sebagai pedoman dalam pelaksanaan pendidikan
disekolah bagi pihak-pihak terkait, baik secara
langsung maupun tidak langsung, seperti guru,
kepala sekolah, pengawas, orang tua, masyarakat
dan pihak siswa itu sendiri.
3
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KURIKULUM
 Perguruan tinggi : yaitu mencetak guru yang memiliki
kompetensi untuk jurusan FKIP dan menciptakan
ahli-ahli sarjana/pakar ilmu pengetahuan.
 Masyarakat : yaitu memberikan sumbangan berupa
tenaga, tempat dan pemikiran dan nantinya
masyarakat yang akan menikmati lulusan dari
perguruan tinggi. Dan isi kurikulum harus sesuai
dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
 System nilai : perkembangan kurikulum harus sesuai
dengan nilai dan norma yang berlaku didalam
masyarakat. Sehingga siswa yang dihasilkan memiliki
moral.
4
Landasan pengembangan kurikulum
Landasan filosofis
Landasan sosial-budaya-agama
Landasan ilmu pengetahuan teknologi dan seni
Landasan kebutuhan masyarakat
Landasan perkembangan masyarakat
5
PENYEMPURNAAN DAN PERUBAHAN KURIKULUM
a. Penyempurnaan kurikulum perlu disesuaikan
dengan standar mutu lulusan yang diharapkan.
b. Penyempurnaan materi pelajar
c. Penyempurnaan tujuan belajar
d. Penyempurnaan perencanaan proses
pembelajaran.
6
7
Kurikulum
Pembelajaran
Tujuan
(Output)
ProsesInput
Hubungan Kurikulum
dan Pembelajaran
Galerysabar.blogspot.com 8
Tujuan
Isi/
Bahan
Cara/Strategi
dan Organisasi
Orientasi
(diagnosis kebutuhan)
Evaluasi
Implementasi
Pengembangan
Ujicoba
Kurikulum
Pengembangan
Kurikulum
Prinsip Pengembangan Kurikulum
 Peningkatan iman dan taqwa
 Peningkatan akhlaq mulia
 Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta
 Keragaman potensi daerah dan lingkungan
 Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
 Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
 Agama
 Dinamika perkembangan global
 persatuan nasional dan nilai-nilai keagamaan
galerysabar.blogspot.com 9
galerysabar.blogspot.com 10
Kewenangan Pengembangan
Kurikulum
Pemerintah
Pusat
Kelompok/Satuan
Pendidikan
Komite
Sekolah
Silabus
Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum
Diknas/Depag
Prop
Diknas/Depag
Kab/Kota
Koordinasi &
Supervisi Dikmen
Koordinasi &
Supervisi Diksar
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
 Perkembangan Kurikulum di Indonesia dapat dibedakan
menjadi kurikulum sebelum tahun 1945 dan setelah tahun 1945.
 Kurikulum sebelum tahun 1945 meliputi Kurikulum pada masa
VOC, Kurikulum Sebelum 1892 (Sebelum Reorganisasi).
Kurikulum Setelah 1892 ( Setelah Reorganisasi), Kurikulum
Sekolah Kelas Dua, Kurikulum VolkSchool, Kurikulum ELS
(Europese Lagere School,), Kurikulum HCS (Holland Chinese
School), Kurikulum HIS (Holland Inlandse School), Kurikulum
MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs), dan Kurikulum HBS
(Hogere Burger School)
 Kurikulum setelah tahun 1945 meliputi : Kurikulum 1947,
Kurikulum 1952, Rentjana Pelajaran Terurai 1952, Kurikulum
1964, Rentjana Pendidikan 1964, Kurikulum 1984, Kurikulum
1994 dan Suplemen Kurikulum 1999, Kurikulum 2004, KBK
(Kurikulum Berbasis Kompetensi), Kurikulum 2006, KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).
11
PENGERTIAN KURIKULUM MUATAN LOKAL
 Muatan Lokal adalah suatu program pendidikan dan
pengajaran yang dimaksudkan untuk menyesuaikan isi dan
penyampaiannya dengan kondisi masyarakat di daerahnya.
Jika ditelaah lebih dalam, pengertian muatan lokal ada dua
yakni isi dan media program pendidikan, isi yang
dimaksud adalah isi materi pembelajarannya sedangkan
media adalah cara penyampaian pembelajarannya
 Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri
khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan
daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke
dalam mata pelajaran yang ada.Muatan lokal merupakan
bagian dari struktur dan muatan kurikulum yang terdapat
pada Standar Isi di dalam kurikulum tingkat satuan
pendidikan.
12
Ruang lingkup muatan lokal
A. Lingkup Keadaan dan Kebutuhan Daerah
Keadaan daerah adalah segala sesuatu yang terdapat
didaerah tertentu yang pada dasarnya berkaitan
dengan lingkungan alam, lingkungan sosial
ekonomi, dan lingkungan sosial budaya. Kebutuhan
daerah adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh
masyarakat di suatu daerah, khususnya untuk
kelangsungan hidup dan peningkatan taraf
kehidupan masyarakat tersebut, yang disesuaikan
dengan arah perkembangan daerah serta potensi
daerah yang bersangkutan.
13
B. Lingkup isi/jenis muatan lokal
Lingkup isi/jenis mauatan local dapat berupa: bahasa
daerah, bahasa Inggris, kesenian daerah, keterampilan
dan kerajinan daerah, adat istiadat, dan pengetahuan
tentang berbagai ciri khas lingkungan alam
sekitar, serta hal-hal yang dianggap perlu oleh daerah
yang bersangkutan.
14
Ada dua pola pengembangan Mata Pelajaran Muatan Lokal dalam rangka
menghadapi pelaksanaan KTSP yaitu:
1. Pengembangan Muatan Lokal Sesuai dengan Kondisi Sekolah Saat Ini.
Langkah dalam pengembangan Mata Pelajaran Muatan Lokal
bagi sekolah yang memang tidak mampu mengembangkannya,
langkah tersebut adalah:
 Analisis Mata Pelajaran Muatan Lokal yang ada di sekolah. Apakah
masih layak dan relevan Mata Pelajaran Muatan Lokal diterapkan di
Sekolah
 Bila Mata Pelajaran Muatan Lokal yang diterapkan di sekolah tersebut
masih layak digunakan maka kegiatan berikutnya adalah merubah
Mata Pelajaran Muatan Lokal tersebut ke dalam SK dan KD
 Bila Mata Pelajaran Muatan Lokal yang ada tidak layak lagi untuk
diterapkan, maka sekolah bisa menggunakan Mata Pelajaran Muatan
Lokal dari sekolah lain atau tetap menggunakan Mata Pelajaran
Muatan Lokal yang ditawarkan oleh Dinas atau mengembangkan
muatan lokal yang lebih sesuai.
15
2. Pengembangan Muatan Lokal dalam KTSP
Proses Pengembangan Mata Pelajaran Muatan lokal
pengembangannya sepenuhnya ditangani oleh sekolah
dan komite sekolah yang membutuhkan penanganan
secara profesional dalam merencanakan, mengelola,
dan melaksanakannya. Dengan demikian di samping
mendukung pembangunan daerah dan pembangunan
nasional, perencanaan, pengelolaan, maupun
pelaksanaan muatan lokal memperhatikan
keseimbangan dengan kurikulum tingkat satuan
pendidikan. Penanganan secara profesional muatan
lokal merupakan tanggung jawab pemangku
kepentingan (stakeholders) yaitu sekolah dan komite
sekolah.
16
Tujuan Muatan Lokal
 Tujuan pendidikan nasional dan tujuan lembaga
pendidikan tetap jadi kerangka acuan bagi
pelaksanaan Muatan Lokal, maka dari itu isinya tidak
tidak mengubah esensi pendidikan nasional. Muatan
lokal merupakan pengaya kurikulum nasional, dengan
demikian tujuannya adalah memperkaya dan
memperluas pendidikan nasional namun tidak boleh
bertentangan dengan tujuan pendidikan nasional.
17
tujuan diadakannya Muatan Lokal :
 Mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan
alam, sosial, dan budayanya,
 Memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta
pengetahuan mengenai daerahnya yang berguna bagi
dirinya maupun lingkungan masyarakat pada
umumnya,
 Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-
nilai/aturanaturan yang berlaku di daerahnya, serta
melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur
budaya setempat dalam rangka menunjang
pembangunan nasional.
18
Mengapa muatan lokal diperlukan?
muatan lokal sangat diperlukan sebagai bentuk
pengembangan kemajuan daerah.
secara nasional muatan lokal diperlukan untuk :
 Pelestarian budaya
 Pengembangan kebudayaan
 Pengubahan sikap lingkungan terhadap lingkungan
19
Dilihat dari kewajiban sekolah muatan lokal harus
diberikan karena:
 Sebagai tanggung jawab sekolah
 Memberikan pendidikan lingkungan
 Memenuhi kebutuhan murid dan pembangunan
masyarakat.
Ditinjau dari sudut murid (peserta didik) muatan
lokal diberikan karena:
 Mengakrabkan murid dengan lingkungan
 Melatih murid berpikir analitis
 Dapat mengembangkan potensi murid
20
SEKIAN PENJELASAN SINGKAT MENGENAI
PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN MULOK
OLEH KELOMPOK 3
TERIMA KASIH
21

Contenu connexe

Tendances

Tendances (18)

Standar isi. muatan standar khusus. 2.2.3
Standar isi. muatan standar khusus. 2.2.3Standar isi. muatan standar khusus. 2.2.3
Standar isi. muatan standar khusus. 2.2.3
 
kurikulum 1994
kurikulum 1994kurikulum 1994
kurikulum 1994
 
Ktsp farmasi
Ktsp farmasiKtsp farmasi
Ktsp farmasi
 
Mulookk
MulookkMulookk
Mulookk
 
Kurikulum 1994 dan suplemen kurikulum 1999
Kurikulum 1994 dan suplemen kurikulum 1999Kurikulum 1994 dan suplemen kurikulum 1999
Kurikulum 1994 dan suplemen kurikulum 1999
 
Buku standar isi smp(1)
Buku standar isi smp(1)Buku standar isi smp(1)
Buku standar isi smp(1)
 
36 silabus-pp kn-versi-110216
36 silabus-pp kn-versi-11021636 silabus-pp kn-versi-110216
36 silabus-pp kn-versi-110216
 
Review ktsp2
Review ktsp2Review ktsp2
Review ktsp2
 
Sistim pendidikan nasional
Sistim pendidikan nasionalSistim pendidikan nasional
Sistim pendidikan nasional
 
Sistem pendidikan nasional
Sistem pendidikan nasionalSistem pendidikan nasional
Sistem pendidikan nasional
 
Ktsp (Standar Isi)
Ktsp (Standar Isi)Ktsp (Standar Isi)
Ktsp (Standar Isi)
 
Undang Undang 2003 (sistem pendidikan nasional)
Undang Undang 2003 (sistem pendidikan nasional)Undang Undang 2003 (sistem pendidikan nasional)
Undang Undang 2003 (sistem pendidikan nasional)
 
Dokumen 1 yogi
Dokumen 1 yogiDokumen 1 yogi
Dokumen 1 yogi
 
Standar isi
Standar isiStandar isi
Standar isi
 
Kurikulum Pendidikan
Kurikulum PendidikanKurikulum Pendidikan
Kurikulum Pendidikan
 
Struktur dan isi kurikulum 2013
Struktur dan isi kurikulum 2013Struktur dan isi kurikulum 2013
Struktur dan isi kurikulum 2013
 
01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
 
Kurikulum
KurikulumKurikulum
Kurikulum
 

Similaire à OPTIMALKAN KURIKULUM DAN MULOK

Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal garuda
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal garudaLampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal garuda
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal garudaNayantaka Husna Hartono
 
Permendikbud 2013 ttg Muatal Lokal
Permendikbud 2013 ttg Muatal LokalPermendikbud 2013 ttg Muatal Lokal
Permendikbud 2013 ttg Muatal LokalAbdul Hafifudin
 
Lampiran ii pedoman pengembangan muatal lokal garuda
Lampiran ii pedoman pengembangan muatal lokal garudaLampiran ii pedoman pengembangan muatal lokal garuda
Lampiran ii pedoman pengembangan muatal lokal garudaAepsaenawa
 
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokalLampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokalAri Tanjung
 
03. lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
03. lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal03. lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
03. lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokalOtto Ono Gallery
 
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokalLampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokalKKGPAI KAB. BANGKALAN
 
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokalLampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokalAmrizal Ahmad
 
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran2
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran2Permen tahun2013 nomor81a_lampiran2
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran2Irma Muthiara Sari
 
Bab i ktsp smp 4 bae 2010-2011
Bab i   ktsp smp 4 bae 2010-2011Bab i   ktsp smp 4 bae 2010-2011
Bab i ktsp smp 4 bae 2010-2011smp 4 bae kudus
 
Pp. dewi ariani bab 6
Pp. dewi ariani bab 6Pp. dewi ariani bab 6
Pp. dewi ariani bab 6dewiarianiaja
 
Pengembangan Model Mata Pelajaran Muatan Lokal
Pengembangan Model Mata Pelajaran Muatan LokalPengembangan Model Mata Pelajaran Muatan Lokal
Pengembangan Model Mata Pelajaran Muatan Lokalsmpbudiagung
 
12 pengemb prog_muatan_lokal
12 pengemb prog_muatan_lokal12 pengemb prog_muatan_lokal
12 pengemb prog_muatan_lokalTeguh Sasmito
 
6. lampiran permen mulok butik.28 30 mei2014-final
6. lampiran permen mulok butik.28 30 mei2014-final6. lampiran permen mulok butik.28 30 mei2014-final
6. lampiran permen mulok butik.28 30 mei2014-finalImuh Aryadi
 
Kurikulum smk farmasi
Kurikulum smk farmasiKurikulum smk farmasi
Kurikulum smk farmasiMuhamad Fauzi
 

Similaire à OPTIMALKAN KURIKULUM DAN MULOK (20)

Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal garuda
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal garudaLampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal garuda
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal garuda
 
Permendikbud 2013 ttg Muatal Lokal
Permendikbud 2013 ttg Muatal LokalPermendikbud 2013 ttg Muatal Lokal
Permendikbud 2013 ttg Muatal Lokal
 
Lampiran ii pedoman pengembangan muatal lokal garuda
Lampiran ii pedoman pengembangan muatal lokal garudaLampiran ii pedoman pengembangan muatal lokal garuda
Lampiran ii pedoman pengembangan muatal lokal garuda
 
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokalLampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
 
03. lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
03. lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal03. lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
03. lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
 
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokalLampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
 
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokalLampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
Lampiran ii-pedoman-pengembangan-muatal-lokal
 
Mulok januari-1
Mulok januari-1Mulok januari-1
Mulok januari-1
 
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran2
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran2Permen tahun2013 nomor81a_lampiran2
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran2
 
PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL
PENGEMBANGAN MUATAN LOKALPENGEMBANGAN MUATAN LOKAL
PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL
 
12.ppt
12.ppt12.ppt
12.ppt
 
Bab i ktsp smp 4 bae 2010-2011
Bab i   ktsp smp 4 bae 2010-2011Bab i   ktsp smp 4 bae 2010-2011
Bab i ktsp smp 4 bae 2010-2011
 
Pp. dewi ariani bab 6
Pp. dewi ariani bab 6Pp. dewi ariani bab 6
Pp. dewi ariani bab 6
 
08 mulok allium
08 mulok  allium08 mulok  allium
08 mulok allium
 
Pengembangan Model Mata Pelajaran Muatan Lokal
Pengembangan Model Mata Pelajaran Muatan LokalPengembangan Model Mata Pelajaran Muatan Lokal
Pengembangan Model Mata Pelajaran Muatan Lokal
 
12 pengemb prog_muatan_lokal
12 pengemb prog_muatan_lokal12 pengemb prog_muatan_lokal
12 pengemb prog_muatan_lokal
 
6. lampiran permen mulok butik.28 30 mei2014-final
6. lampiran permen mulok butik.28 30 mei2014-final6. lampiran permen mulok butik.28 30 mei2014-final
6. lampiran permen mulok butik.28 30 mei2014-final
 
Kurikulum smk farmasi
Kurikulum smk farmasiKurikulum smk farmasi
Kurikulum smk farmasi
 
3324614.ppt
3324614.ppt3324614.ppt
3324614.ppt
 
08 mulok allium
08 mulok  allium08 mulok  allium
08 mulok allium
 

Plus de Titin Rohayati

ASSESSING LANGUAGE USE THROUGH TASKS
ASSESSING LANGUAGE USE THROUGH TASKSASSESSING LANGUAGE USE THROUGH TASKS
ASSESSING LANGUAGE USE THROUGH TASKSTitin Rohayati
 
RELIABILITY IN LANGUAGE TESTING-TITIN'S GROUP
RELIABILITY IN LANGUAGE TESTING-TITIN'S GROUPRELIABILITY IN LANGUAGE TESTING-TITIN'S GROUP
RELIABILITY IN LANGUAGE TESTING-TITIN'S GROUPTitin Rohayati
 
HOW ADULT TALK TO YOUNG CHILDREN
HOW ADULT TALK TO YOUNG CHILDRENHOW ADULT TALK TO YOUNG CHILDREN
HOW ADULT TALK TO YOUNG CHILDRENTitin Rohayati
 
English for specific purpose
English for specific purposeEnglish for specific purpose
English for specific purposeTitin Rohayati
 
The steps of curriculum development new
The steps of curriculum development newThe steps of curriculum development new
The steps of curriculum development newTitin Rohayati
 
Fundamental approaches.ppt
Fundamental approaches.pptFundamental approaches.ppt
Fundamental approaches.pptTitin Rohayati
 
Terms for critical analysis
Terms for critical analysisTerms for critical analysis
Terms for critical analysisTitin Rohayati
 
ADJECTIVE MEANING-SEMANTICS
ADJECTIVE MEANING-SEMANTICSADJECTIVE MEANING-SEMANTICS
ADJECTIVE MEANING-SEMANTICSTitin Rohayati
 
PPT ILMU ALAMIAH DASAR
PPT ILMU ALAMIAH DASARPPT ILMU ALAMIAH DASAR
PPT ILMU ALAMIAH DASARTitin Rohayati
 
PPT PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PPT PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPPT PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PPT PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKTitin Rohayati
 

Plus de Titin Rohayati (17)

ASSESSING LANGUAGE USE THROUGH TASKS
ASSESSING LANGUAGE USE THROUGH TASKSASSESSING LANGUAGE USE THROUGH TASKS
ASSESSING LANGUAGE USE THROUGH TASKS
 
RELIABILITY IN LANGUAGE TESTING-TITIN'S GROUP
RELIABILITY IN LANGUAGE TESTING-TITIN'S GROUPRELIABILITY IN LANGUAGE TESTING-TITIN'S GROUP
RELIABILITY IN LANGUAGE TESTING-TITIN'S GROUP
 
POLITENESS
POLITENESSPOLITENESS
POLITENESS
 
HOW ADULT TALK TO YOUNG CHILDREN
HOW ADULT TALK TO YOUNG CHILDRENHOW ADULT TALK TO YOUNG CHILDREN
HOW ADULT TALK TO YOUNG CHILDREN
 
Text
TextText
Text
 
Learner language
Learner languageLearner language
Learner language
 
English for specific purpose
English for specific purposeEnglish for specific purpose
English for specific purpose
 
Advanced analysis
Advanced analysisAdvanced analysis
Advanced analysis
 
The steps of curriculum development new
The steps of curriculum development newThe steps of curriculum development new
The steps of curriculum development new
 
Fundamental approaches.ppt
Fundamental approaches.pptFundamental approaches.ppt
Fundamental approaches.ppt
 
Terms for critical analysis
Terms for critical analysisTerms for critical analysis
Terms for critical analysis
 
STYLE AND TONE
STYLE AND TONESTYLE AND TONE
STYLE AND TONE
 
Ppt drugs titin.new
Ppt drugs titin.newPpt drugs titin.new
Ppt drugs titin.new
 
kalimat efektif
kalimat efektifkalimat efektif
kalimat efektif
 
ADJECTIVE MEANING-SEMANTICS
ADJECTIVE MEANING-SEMANTICSADJECTIVE MEANING-SEMANTICS
ADJECTIVE MEANING-SEMANTICS
 
PPT ILMU ALAMIAH DASAR
PPT ILMU ALAMIAH DASARPPT ILMU ALAMIAH DASAR
PPT ILMU ALAMIAH DASAR
 
PPT PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PPT PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPPT PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PPT PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 

OPTIMALKAN KURIKULUM DAN MULOK

  • 1. Pengertian Kurikulum  Kurikilum adalah semua pengalaman yang telah direncanakan untuk mempersiapkan peserta didik mencapai tujuan pendidikan baik yang diperoleh dari dalam maupun luar lembaga yang telah direncanakan secara sistematis dan terpadu. 1
  • 2. Pengertian Pegembangan Kurikulum  Pengembangan kurikulum adalah sebuah proses yang merencanakan, menghasilkan suatu alat yang lebih baik dengan didasarkan pada hasil penilaian terhadap kurikulum yang telah berlaku, sehingga dapat memberikan kondisi belajar mengajar yang baik. Dengan kata lain pengembangan kurikulum adalah kegiatan untuk menghasilkan kurikulum baru melalui langkah-langkah penyusunan kurikulum atas dasar hasil penilaian yang dilakukan selama periode waktu tertentu. 2
  • 3. Fungsi Kurikulum  Sebagai pedoman dalam pelaksanaan pendidikan disekolah bagi pihak-pihak terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti guru, kepala sekolah, pengawas, orang tua, masyarakat dan pihak siswa itu sendiri. 3
  • 4. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KURIKULUM  Perguruan tinggi : yaitu mencetak guru yang memiliki kompetensi untuk jurusan FKIP dan menciptakan ahli-ahli sarjana/pakar ilmu pengetahuan.  Masyarakat : yaitu memberikan sumbangan berupa tenaga, tempat dan pemikiran dan nantinya masyarakat yang akan menikmati lulusan dari perguruan tinggi. Dan isi kurikulum harus sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat.  System nilai : perkembangan kurikulum harus sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku didalam masyarakat. Sehingga siswa yang dihasilkan memiliki moral. 4
  • 5. Landasan pengembangan kurikulum Landasan filosofis Landasan sosial-budaya-agama Landasan ilmu pengetahuan teknologi dan seni Landasan kebutuhan masyarakat Landasan perkembangan masyarakat 5
  • 6. PENYEMPURNAAN DAN PERUBAHAN KURIKULUM a. Penyempurnaan kurikulum perlu disesuaikan dengan standar mutu lulusan yang diharapkan. b. Penyempurnaan materi pelajar c. Penyempurnaan tujuan belajar d. Penyempurnaan perencanaan proses pembelajaran. 6
  • 8. Galerysabar.blogspot.com 8 Tujuan Isi/ Bahan Cara/Strategi dan Organisasi Orientasi (diagnosis kebutuhan) Evaluasi Implementasi Pengembangan Ujicoba Kurikulum Pengembangan Kurikulum
  • 9. Prinsip Pengembangan Kurikulum  Peningkatan iman dan taqwa  Peningkatan akhlaq mulia  Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta  Keragaman potensi daerah dan lingkungan  Tuntutan pembangunan daerah dan nasional  Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni  Agama  Dinamika perkembangan global  persatuan nasional dan nilai-nilai keagamaan galerysabar.blogspot.com 9
  • 10. galerysabar.blogspot.com 10 Kewenangan Pengembangan Kurikulum Pemerintah Pusat Kelompok/Satuan Pendidikan Komite Sekolah Silabus Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Diknas/Depag Prop Diknas/Depag Kab/Kota Koordinasi & Supervisi Dikmen Koordinasi & Supervisi Diksar
  • 11. Perkembangan Kurikulum di Indonesia  Perkembangan Kurikulum di Indonesia dapat dibedakan menjadi kurikulum sebelum tahun 1945 dan setelah tahun 1945.  Kurikulum sebelum tahun 1945 meliputi Kurikulum pada masa VOC, Kurikulum Sebelum 1892 (Sebelum Reorganisasi). Kurikulum Setelah 1892 ( Setelah Reorganisasi), Kurikulum Sekolah Kelas Dua, Kurikulum VolkSchool, Kurikulum ELS (Europese Lagere School,), Kurikulum HCS (Holland Chinese School), Kurikulum HIS (Holland Inlandse School), Kurikulum MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs), dan Kurikulum HBS (Hogere Burger School)  Kurikulum setelah tahun 1945 meliputi : Kurikulum 1947, Kurikulum 1952, Rentjana Pelajaran Terurai 1952, Kurikulum 1964, Rentjana Pendidikan 1964, Kurikulum 1984, Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999, Kurikulum 2004, KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi), Kurikulum 2006, KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). 11
  • 12. PENGERTIAN KURIKULUM MUATAN LOKAL  Muatan Lokal adalah suatu program pendidikan dan pengajaran yang dimaksudkan untuk menyesuaikan isi dan penyampaiannya dengan kondisi masyarakat di daerahnya. Jika ditelaah lebih dalam, pengertian muatan lokal ada dua yakni isi dan media program pendidikan, isi yang dimaksud adalah isi materi pembelajarannya sedangkan media adalah cara penyampaian pembelajarannya  Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada.Muatan lokal merupakan bagian dari struktur dan muatan kurikulum yang terdapat pada Standar Isi di dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan. 12
  • 13. Ruang lingkup muatan lokal A. Lingkup Keadaan dan Kebutuhan Daerah Keadaan daerah adalah segala sesuatu yang terdapat didaerah tertentu yang pada dasarnya berkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial ekonomi, dan lingkungan sosial budaya. Kebutuhan daerah adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh masyarakat di suatu daerah, khususnya untuk kelangsungan hidup dan peningkatan taraf kehidupan masyarakat tersebut, yang disesuaikan dengan arah perkembangan daerah serta potensi daerah yang bersangkutan. 13
  • 14. B. Lingkup isi/jenis muatan lokal Lingkup isi/jenis mauatan local dapat berupa: bahasa daerah, bahasa Inggris, kesenian daerah, keterampilan dan kerajinan daerah, adat istiadat, dan pengetahuan tentang berbagai ciri khas lingkungan alam sekitar, serta hal-hal yang dianggap perlu oleh daerah yang bersangkutan. 14
  • 15. Ada dua pola pengembangan Mata Pelajaran Muatan Lokal dalam rangka menghadapi pelaksanaan KTSP yaitu: 1. Pengembangan Muatan Lokal Sesuai dengan Kondisi Sekolah Saat Ini. Langkah dalam pengembangan Mata Pelajaran Muatan Lokal bagi sekolah yang memang tidak mampu mengembangkannya, langkah tersebut adalah:  Analisis Mata Pelajaran Muatan Lokal yang ada di sekolah. Apakah masih layak dan relevan Mata Pelajaran Muatan Lokal diterapkan di Sekolah  Bila Mata Pelajaran Muatan Lokal yang diterapkan di sekolah tersebut masih layak digunakan maka kegiatan berikutnya adalah merubah Mata Pelajaran Muatan Lokal tersebut ke dalam SK dan KD  Bila Mata Pelajaran Muatan Lokal yang ada tidak layak lagi untuk diterapkan, maka sekolah bisa menggunakan Mata Pelajaran Muatan Lokal dari sekolah lain atau tetap menggunakan Mata Pelajaran Muatan Lokal yang ditawarkan oleh Dinas atau mengembangkan muatan lokal yang lebih sesuai. 15
  • 16. 2. Pengembangan Muatan Lokal dalam KTSP Proses Pengembangan Mata Pelajaran Muatan lokal pengembangannya sepenuhnya ditangani oleh sekolah dan komite sekolah yang membutuhkan penanganan secara profesional dalam merencanakan, mengelola, dan melaksanakannya. Dengan demikian di samping mendukung pembangunan daerah dan pembangunan nasional, perencanaan, pengelolaan, maupun pelaksanaan muatan lokal memperhatikan keseimbangan dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Penanganan secara profesional muatan lokal merupakan tanggung jawab pemangku kepentingan (stakeholders) yaitu sekolah dan komite sekolah. 16
  • 17. Tujuan Muatan Lokal  Tujuan pendidikan nasional dan tujuan lembaga pendidikan tetap jadi kerangka acuan bagi pelaksanaan Muatan Lokal, maka dari itu isinya tidak tidak mengubah esensi pendidikan nasional. Muatan lokal merupakan pengaya kurikulum nasional, dengan demikian tujuannya adalah memperkaya dan memperluas pendidikan nasional namun tidak boleh bertentangan dengan tujuan pendidikan nasional. 17
  • 18. tujuan diadakannya Muatan Lokal :  Mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan budayanya,  Memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai daerahnya yang berguna bagi dirinya maupun lingkungan masyarakat pada umumnya,  Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai- nilai/aturanaturan yang berlaku di daerahnya, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya setempat dalam rangka menunjang pembangunan nasional. 18
  • 19. Mengapa muatan lokal diperlukan? muatan lokal sangat diperlukan sebagai bentuk pengembangan kemajuan daerah. secara nasional muatan lokal diperlukan untuk :  Pelestarian budaya  Pengembangan kebudayaan  Pengubahan sikap lingkungan terhadap lingkungan 19
  • 20. Dilihat dari kewajiban sekolah muatan lokal harus diberikan karena:  Sebagai tanggung jawab sekolah  Memberikan pendidikan lingkungan  Memenuhi kebutuhan murid dan pembangunan masyarakat. Ditinjau dari sudut murid (peserta didik) muatan lokal diberikan karena:  Mengakrabkan murid dengan lingkungan  Melatih murid berpikir analitis  Dapat mengembangkan potensi murid 20
  • 21. SEKIAN PENJELASAN SINGKAT MENGENAI PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN MULOK OLEH KELOMPOK 3 TERIMA KASIH 21