DEFINISI DAN KONTEKS MANAJEMEN ISU DAN KRISIS.pptx
PPT PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
2. Pengertian penyesuaian diri
Proses penyesuaian diri
Karakteristik penyesuaian diri secara positif
Karakteristik penyesuaian diri yang salah
Faktor- faktor yang mempengaruhi proses penyesuaian
diri
Permasalahan- permasalahan penyesuaian diri remaja
Implikasi penyesuaian diri remaja terhadap
penyelenggaraan pendidikan
3. PENYESUAIAN DIRI
Penyesuaian berarti adaptasi
Penyesuaian diri juga dapat diartikan sebagai
konvormitas
Kemampuan untuk membuat rencana dan
mengorganisasi respon- respon sedemikian rupa,
sehingga bisa mengatasi segala macam konflik.
suatu penguasaan dan kematangan emosional.
Back
To
Home
4. PROSES PENYESUAIAN DIRI
Proses bagaimana seorang individu dapat mendapat
keseimbangan diri dalam memenuhi kebutuhan
sesuai dengan lingkungannya.
Penyesuaian diri lebih bersifat suatu proses sepanjang
hayat manusia. Dalam proses penyesuaian diri dapat
saja muncul konflik, takanan, frustasi, yang
menyebabkan individu terdorong untuk meneliti
berbagai kemungkina perilaku untuk membebaskan
dirinya dari kegagalan.
Back
To
Home
5. PENYESUAIAN DIRI POSITIF
Mereka yang tergolong mampu melakukan
penyesuaian diri secara positif ditandai dengan hal-
hal berikut:
Tidak menunjukkan adanya ketegangan emosional
Tidak menunjukkan adanya mekanisme psikologis
Tidak menunjukkan frustasi pribadi
Memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan diri.
Mampu dalam belajar
Menghargai pengalaman
Bersikap realistik dan objektif
6. Dalam melakukan penyesuaian diri secara positif
individu akan melakukannya dalam berbagai bentuk
antara lain: penyesuaian diri dengan menghadapi
masalah secara langsung, penyesuaian diri dengan
melakukan eksplorasi (penjelajahan), penyesuaian diri
dengan trial dan eror atau coba- coba, penyesuaian diri
dengan subsitusi (mencari pengganti), penyesuaian
diri dengan menggali kemampuan diri, penyesuaian
diri dengan belajar, penyesuaian diri dengan
pengendalian diri, penyesuaian diri dengan
pengamatan yang cermat.
Back
To
Home
7. PENYESUAIAN DIRI YANG SALAH
Ada tiga bentuk reaksi yang salah
dalam penyesuaian diri yang salah
yaitu :
REAKSI BERTAHAN
REAKSI MENYERANG
REAKSI MELARIKAN DIRI Back
To
Home
8. REAKSI BERTAHAN
Individu berusaha mempertahankan diri, seolah-
seolah tidak menghadapi kegagalan. Ia selalu
berusaha menunjukkan bahwa dirinya tidak
mengalami kegagalan. Bentuk khusus dari reaksi ini
adalah:
Rasionalisasi
Represi
Proyeksi
“Sourgrapes”(anggur kecut)
Back
9. REAKSI MELARIKAN DIRI
Dalam reaksi ini seseorang akan melakukan hal- hal
seperti berikut: berfantasi yaitu memuaskan
keinginan yang tidak tercapai dalam bentuk angan-
angan, banyak tidur, minum- minuman keras, bunuh
diri, menjadi pecandu narkotika, dan regresi yaitu
kembali kepada tingkah laku yang semodel dengan
tingkat perkembangan yang lebih awal (misalnya
orang dewasa yang bersikap dan berwatak seperti
anak kecil, dan lain- lain)
Back
10. REAKSI MENYERANG
Orang yang mempunyai penyesuaian diri yang salah
menunjukkan tingkah laku menyerang untuk
menutupi kegagalanya. Ia tidak mau menyadari
kegagalanya. Reaksi- reaksinya Nampak dalam tingkah
laku: selalu membenarkan diri nya sendiri, mau
berkuasa dalam setiap situasi, senang mengganggu
orang lain, marah secara sadis, suka membalas
dendam dan sebagainya.
Back
11. PERMASALAHAN-PERMASALAHAN
PENYESUAIAN DIRI REMAJA
Tingkat penyesuaian diri dan pertumbuhan remaja
sangat tergantung pada sikap orang tua, dan suasana
psikologis, sosial dalam keluarga. Contoh, sikap orang
tua yang menolak. Penolakan orang tua terhadap
anaknya dibagi menjadi dua macam:
Penolakan mungkin merupakan dimana orang tua
merasa tidak sayang kepada anakya karena berbagai
bab.
Penolakan juga ada dalam bentuk berpura- pura tidak
tahu keinginan anak.
Back
To
Home
12. FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PENYESUAIAN DIRI
Kondisi Jasmaniah
Perkembangan, Kematangan dan
Penyesuaian Diri
Penentu Psikologis Terhadap Penyesuaian
Diri
Lingkungan Sebagai Penentu Penyesuaian
Diri
Kultur dan Agama Sebagai Penentu
Penyesuaian Diri Back
To
Home
13. Implikasi Proses Penyesuaian
Remaja Terhadap Penyelenggaraan
Pendidikan
Sekolah mempunyai pengaruh yang besar terhadap
perkembangan jiwa remaja. Dalam kaitanya dengan
pendidikan , peranan sekolah pada hakekatnya sama
dengan peranan keluarga,
Back
To
Home
14. Upaya- upaya yang dapat dilakukan untuk
memperlancar proses penyesuaian diri remaja
khsusunya di lingkungan sekolah:
Menciptakan suasana belajar mengajar yang
menyenangkan bagi anak
Menciptakan situasi sekolah yang dapat menimbulkan
rasa betah seperti dirumah baik secara sosial , fisik
maupun akademis
Usaha memahami anak didik secara menyeluruh, baik
prestasi belajar, sosial, maupun seluruh aspek
pribadinya.
15. Kerjasama dan saling pengertian dari guru dalam
melaksanakan kegiatan pendidikan di sekolah.
Pelaksanaan program bimbingan dan penyuluhan yang
sebaik- baiknya.
Situasi kepemimpinan yang penuh saling pengertian
dan tanggung jawab baik pada murid maupun pada
guru.
Hubungan yang baik dan penuh pengertian antara
sekolah dengan orang tua siswa dan masyarakat.
16. Guru dituntut memiliki sifat yang efektif (Ryans dalam
Garrison, 1956), seperti:
Memberi kesempatan, tampak antusias dalam aktivitas
siswa dalam kelas.
Ramah dan optimis .
Mampu mengontrol diri tidak mudah terganggu dan
tindakannya teratur.
Senang kelakar, mempunyai rasa humor.
Mengetahui dan mengakui kesalanhannya sendiri.
Jujur dan obyektif dalam memperlakukan siswa.
Menunjukkan perhatian dan rasa simpati dalam bekerja
dengan siswa- siswanya.