SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  9
Télécharger pour lire hors ligne
DRAMA SEBUAH ALTERNATIF
                     OBJEK PENELITIAN BAHASA

                                 Nani Sunarni
            Abstrak: Dialog dalam drama dapat dijadikan objek
            penelitian bahasa yang dapat dikaji dari segi struktur
            (internal) maupun fungsi (eksternal).
            Penelitian bahasa dengan menggunakan pendekatan
            deskriptif kualitatif meliputi proses pengumpulan data,
            reduksi data, pemaparan data, triangulasi dan penarikan
            simpulan.

            Kata kunci: Drama, struktur, fungsi, bahasa, penelitian.

1. Pendahuluan
        Dewasa ini manusia sebagai pemilik bahasa berkembang secara
cepat. Begitu pula bahasa berkembang secara dinamis sejalan
perkembangan dinamika sosial masyarakat bahasa tersebut. Hal ini
merupakan salah satu penyebab terjadinya masalah yang menyebakan
manusia untuk mencari jawabannya. Untuk mencari jawaban di atas,
diperlukan sebuah penelitian. Dengan demikian, seseorang melakukan
penelitian karena yang bersangkutan memiliki kebutuhan (need).
        Dalam penelitian bahasa, supaya hasil penelitian diakui
keabsahannya, salah satu syaratnya yaitu penggunaan data yang valid
baik dalam tataran langue maupun parole. Data dalam penelitian bahasa
yaitu bahasa itu sendiri, baik bahasa lisan maupun tulisan.
Drama sebagai salah satu genre sastra yang bercerita lewat percakapan
sebagai gambaran penggunaan bahasa sehari-hari dapat dijadikan sebuah
alternatif data yang baik untuk penelitian bahasa (linguistik). Dialog-
dialog dalam drama Jepang merupakan suatu objek yang dapat dijadikan
data penelitian bahasa baik secara struktur maupun secara fungsi.

2. Drama sebagai Sumber Data
        Bahasa dapat diteliti secara struktural atau dengan menggunakan
aliran Formalisme maupun secara pragmatik atau dengan menggunakan
aliran Fungsional atau secara gabungan dengan menggunakan kedua
aliran tersebut. Aliran Fungsional menggunakan data bahasa dalam
Nani Sunarni adalah dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Jepang Universitas Padjadjaran,
Bandung
                                       61
Nani Sunarni, Drama Sebuah Alternatif Objek Penelitian Bahasa            62




tataran sintaksis dengan menganalisis data bahasa secara intrinsik
sedangkan, aliran Fungsional memandang bahasa dari segi linguistik dan
nonlinguistik secara eksternal. Aliran Formalisme menggunakan kalimat
yang merupakan hierarki satuan linguistik terbesar sebagai data. Aliran
Fungsional menggunakan tuturan yang dianggap wacana sebagai data.
Data tersebut salah satunya dapat ditemukan dalam video drama.
        Percakapan-percakapan dalam drama merupakan satuan lingual
yang dapat diteliti secara struktur mulai dari kalimat sebagai kajian
sintaksis. Selain itu kalimat terdiri dari unsur-unsur yang lebih kecil yaitu
kata yang dapat dikaji secara morfologis. Mengingat kedua ilmu ini erat
kaitannya dengan makna, maka muncullah penelitian semantik, yaitu
meneliti makna dari kalimat atau kata yang terdapat dalam percakapan
drama tersebut. Kalimat dan kata tidak terlepas dari aksen dan
intonasinya, maka, kajian fonologi dapat diaplikasikan dalam
mendeskripsikan dan menginterpretasikan kedua unsur tersebut.
        Sumber data dalam penelitian fungsi, mengacu pada pendapat
Maynard (2004:25) yang menjelaskan bahwa semua data berbentuk
danwa (wacana) yang digunakan untuk tujuan komunikasi, seperti media
masa siaran, komunikasi dalam internet, percakapan, novel, berbagai
tulisan atau karangan dapat dijadikan data dalam penelitian wacana.
Selain itu Fraser (dalam Hashiuchi, 1999:38) menambahkan drama
merupakan genre dalam seni yang menggunakan media bahasa dengan
cara dialog. Dialog dalam drama benar-benar mirip dengan dialog alami
atau dalam bahasa Jepang disebut giji shizen danwa dan dapat dijadikan
objek penelitian analisis wacana. Brown dan Yule (1996:20) menjelaskan
pula bahwa data studi mengenai analisis wacana diambil dari teks tertulis
atau pita rekaman. Soekemi (1996:9) menjelaskan pula data yang
digunakan penganalisis wacana dikumpulkan dari teks tertulis atau
dikumpulkan dari hasil perekaman dengan menggunakan tape recorder
atau video recorder.. Berdasarkan pendapat di atas, data sebagai objek
kajian fungsi merupakan wacana potongan yang berupa tuturan-tuturan
pemeran drama yang mengandung tindak tutur tertentu dari suatu episode
atau fragmen yang terdapat dalam wacana dialog suatu video drama atau
Jdorama.



3. Analisis Data
63
                            Volume 8 No. 1, Agustus 2008




       Miles dan Huberman, 1984:20 menjelaskan bahwa analisis bahasa
dengan menggunakan pendekatan kualitatif meliputi kegiatan koleksi
data, kemudian reduksi data, pemaparan data, dan penarikan simpulan
yang dapat digambarkan seperti berikut:

            Koleksi data                    Pemaparan data



            Reduksi data                       Triangulasi


                               Simpulan

    Gambar 1: Analisis Data Menurut Miles dan Huberman (1984)
        Tahapan pada langkah-langkah koleksi dan analisis data di atas
dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Teknik Koleksi Data
       Langkah awal proses koleksi data dilakukan observasi pada
beberapa karya sastra modern atau klasik berupa video drama Jepang.
Observasi dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi dan menemukan
drama yang mengandung peristiwa tutur yang dikehendaki.
       Video drama yang terkumpul diproses menggunakan metode
simak, yaitu dengan menyimak video drama. Penggunaan metode simak
karena cara yang digunakan untuk memperoleh data dilakukan dengan
menyimak penggunaan bahasa (Mahsun, 2005: 90-91), yaitu menyimak
dialog-dialog yang terjadi dalam drama yang dijadikan objek penelitian.
Dalam penyimakan, peneliti berperan sebagai pengamat penggunaan
bahasa yang terdapat dalam dialog. Oleh karena itu, metode simak yang
digunakan yaitu metode simak bebas libat cakap. Teknik dasar dari
metode simak yang digunakan, dalam penelitian ini adalah teknik sadap
dan teknik catat. Teknik sadap dilakukan dengan cara menyimak dan
menyadap pembicaraan atau penggunaan bahasa yang terdapat dalam
dialog drama. Dalam menyimak dan menyadap pembicaraan yang ada
Nani Sunarni, Drama Sebuah Alternatif Objek Penelitian Bahasa         64




dalam segmen-segmen video drama diikuti pula dengan teknik catat,
yaitu mencatat waktu peristiwa tutur yang ada dalam video drama.
        Setelah mendapatkan fragmen dari drama yang mengandung
dialog peristiwa tutur yang dikehendaki, dilakukan pemotongan dengan
menggunakan teknik cutting. Teknik ini digunakan untuk memotong
video drama yang akan dijadikan data. Tata cara pemotongan dilakukan
dengan melakukan segmentasi video drama yang memenuhi kriteria
penelitian. Segmentasi ini dilakukan karena data fragmen video tadi di
dalamnya masih terdapat berbagai dialog yang mendukung fragmen.
Segmentasi yang dilakukan adalah segmentasi untuk mengambil kalimat
dari peristiwa tutur.
        Tuturan-tuturan yang terdapat dalam peristiwa tutur yang terdapat
dalam segmen-segmen video drama yang akan dijadikan data ini lalu
ditranskripsikan. Bahasa yang memiliki huruf khusus seperti bahasa
Jepang, dalam proses penerjemahan untuk memberikan pemahaman yang
lebih baik perlu dilakukan transliterasi aksara, yaitu dengan transkripsi
ortografis atau alih tulis dalam bahasa Jepang disebut mojika. Proses
transkripsi pertama kali menggunakan huruf Jepang yang terdiri dari
kanji, hiragana, dan katakana (kana majiri).
        Setelah melalui pentranskripsian, untuk mendapatkan data yang
sahih dilakukan trianggulasi data. Setelah data ditranskripsi, selanjutnya
dilakukan alih bahasa (transliterasi) dari bahasa Jepang sebagai bahasa
sumber (BSU) ke bahasa sasaran (BSA) bahasa Indonesia. Dalam proses
menerjemahkan data penelitian ini, pertama kali dilakukan penerjemahan
secara harafiah. Terjemahan ini merupakan glos kata masing-masing
yang menjadi pembentuk kalimat atau wacana tersebut. Selanjutnya, data
di atas diterjemahkan secara bebas-terikat konteks yang menitikberatkan
pada bahasa sasaran. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan supaya hasil
terjemahan tersebut komunikatif. Untuk mendapatkan kesahihan hasil
terjemahan, dilakukan triangulasi dengan cara pemeriksaan dan
pengecekan.
        Selanjutnya untuk memudahkan analisis dan mengetahui
hubungan tuturan antara penutur dan petutur, tuturan dalam wacana
dialog dibubuhi pelambangan atau penomoran yang disebut coding
(kigouka 記 号 化 ). Keseluruhan alur proses pengumpulan data yang
bersumber dari video drama dapat divisualkan sebagai berikut.
65
                            Volume 8 No. 1, Agustus 2008



                           DRAMA



                        METODE SIMAK


     TEKNIK SADAP                                TEKNIK CATAT


                       TEKNIK CUTTING




                     TRANSLITERASI ALIH
                    AKSARA HURUF JEPANG
                       (KANA MAJIRI)


                                                 TRIANGULASI 1


                             EDIT


                                                  TRIANGULASI 2


                     TRANSLITERASI ALIH
                     AKSARA HURUF LATIN




                      TRANSLITERASI ALIH
                           BAHASA


                                                 TRIANGULASI 3



                         PENGODEAN




                          DATA



            Gambar 2: Alur Proses Pengumpulan Data
Nani Sunarni, Drama Sebuah Alternatif Objek Penelitian Bahasa         66




2. Triangulasi (Teknik Pemeriksaan dan Keabsahan Data)
       Untuk mendapatkan kesahihan hasil sebuah penelitian, pertama
kali sebelum menentukan dan memutuskan analisis data, dilakukan
pemeriksaan kesahihan untuk mengetahui kebenaran dan keakuratan data
yang diperoleh dalam penelitian ini. Sunarto (2001:50-51) menjelaskan
bahwa triangulasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

    a. Triangulasi sumber, digunakan untuk menguji derajat ketepatan
       dan kelengkapan data.

    b. Triangulasi personal (informan), digunakan untuk menguji atau
       mengecek derajat keakuratan atau kesahihan data.

    c. Triangulasi teori, digunakan untuk menguji atau mengecek derajat
       kepercayaan temuan atau hasil penelitian.

    d. Triangulasi metode digunakan untuk menguji atau mengecek
       derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian.

        Triangulasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah triangulasi
sumber yang dilakukan dengan cara mengecek, mengevaluasi, dan
mendiskusikan data dengan penutur asli dan pembimbing. Dalam
penelitian ini, data sebagai bahan baku sangat penting untuk diakui
derajat ketepatan dan kelengkapannya. Triangulasi data dilakukan sejak
waktu pengumpulan data sampai analisis data dilakukan. Triangulasi
pertama dilakukan setelah transkripsi atau alih tulis ke dalam tulisan
Jepang. Triangulasi tahap pertama ini dilakukan dengan cara mengecek
dan mendiskusikan data hasil transkripsi dengan data mentah berupa
potongan fragmen video drama. Langkah-langkah triangulasi ini pertama
dievaluasi kesesuaian peristiwa tutur dengan tema penelitian. Selanjutnya
dilakukan pengecekan terhadap kesesuaian tuturan sebelum proses
pengeditan.
        Triangulasi data tahap kedua dilakukan seperti tahap pertama.
Triangulasi tahap ketiga dilakukan sebelum proses pengodean. Dan
triangulasi tahap selanjutnya dilakukan pula pada waktu menganalisis
data. Triangulasi pada saat ini, dapat dijadikan tolok ukur kesahihan data
karena mampu menemukan hal-hal yang dapat mencapai kebenaran
hasil. Yang dimaksud hal-hal tersebut, berasal dari ketidaksesuaian data
67
                              Volume 8 No. 1, Agustus 2008




dengan hasil analisis. Pada waktu penganalisisan data selain dilakukan
triangulasi untuk mendapatkan ketepatan peristiwa tutur dan tuturan
penolakan dilakukan pula triangulasi yang berkaitan dengan emosi
petutur pada waktu menyampaikan tuturan. Triangulasi ini dilakukan
dengan cara mengecek tuturan penolakan dengan kondisi petutur dalam
potongan video drama .

3. Reduksi Data
         Reduksi data merupakan proses menyeleksi data yang sudah
terkoleksi. Kegiatan ini bertujuan menajamkan, menggolongkan,
mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data
dengan cara demikian rupa hingga simpulan-simpulan finalnya dapat
ditarik dan diverifikasi.
         Dalam proses ini, data dapat dipilih sesuai tema penelitian.
Misalnya, dibatasi pada data verbal yang memiliki situasi formal atau
situasi nonformal.

4. Pemaparan Data
        Kegiatan pada tahap ini adalah kegiatan-kegiatan analisis dalam
bentuk mengorganisasi dan menyusun data menjadi informasi bermakna
ke arah simpulan penelitian. Dalam pemaparan data Hashiuchi (1999:19)
menjelaskan bahwa teknis analisis wacana dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu: mulai dari struktur ke fungsi atau dari fungsi ke struktur.
        Sebagai alternatif analisis data secara struktur dapat didekati
secara linguistik yang meliputi kajian struktur dan makna. Alternatif ke
dua dengan pendekatan pragmalinguistik, sedangkan alternatif ke tiga
analisis secara fungsi yang didekati secara sosiopragmatik (Leech,
1991:11).
        Pendekatan struktur melihat data sebagai kalimat yang terdiri dari
unsur-unsur pembentuknya yang tersusun secara formal dengan memiliki
makna tertentu. Pendekatan pragmalinguistik memfokuskan pada
penganalisisan penggunaan bahasa yang berhubungan dengan tata
bahasa.
        Kajian sosiopragmatik merupakan penelitian yang difokuskan
pada penggunaan bahasa yang dikaitkan dengan sosiologi khususnya
sosiolinguistik. Penelitian ini diaplikasikan dalam mengkaji data dari segi
Nani Sunarni, Drama Sebuah Alternatif Objek Penelitian Bahasa                             68




nonbahasa. Jadi, bagaimana mekanisme pragmatik yang terdapat dalam
data yang berupa wacana dialog tuturan penolakan.
        Di bawah ini disinggung salah satu alternatif kegiatan analisis
data berdasarkan keterkaitan ilmu dalam penelitian dengan pendekatan
pragmatik. Wacana sebagai satuan linguistik terbesar memiliki struktur.
Struktur dianalisis secara internal linguistik yang berkaitan dengan
sintaksis. Salah satu faktor pembentuk wacana yaitu adanya bahasa yang
digunakan secara fenomena sosial. Hal ini erat kaitannya dengan
sosiolinguistik, yaitu bagaimana bahasa digunakan oleh masyarakat
Jepang. Untuk mengetahui makna dari tuturan-tuturan penolakan dari
wacana dialog ini, dilihat makna berdasarkan konteks. Hal ini erat
kaitannya dengan pragmatik. Keterkaitan antara ilmu-ilmu yang
diaplikasikan dalam penelitian di atas, maka data (wacana) dialog
dianalisis secara pragmalinguistik yaitu analisis wacana yang berkaitan
dengan linguistik dan sosiopragmatik yaitu analisis tentang keteraturan
secara sosial beroperasi dalam masyarakat Jepang. Analisis pragmatik
wacana dialog memerlukan kajian metalinguistik dan psikolinguistik.
        Tuturan dalam sebuah dialog sangat ditentukan oleh kondisi baik
yang berasal dari penutur maupun dari luar. Oleh karena itu, tahapan
untuk mengkaji makna tuturan penolakan dalam wacana dialog ini
didukung oleh psikolinguistik dan neurolinguistik yang akan
mempengaruhi intonasi dari tuturan tersebut. Keterkaitan ilmu ini dapat
digambarkan sebagai berikut:


                                                          WACANA DIALOG     SOSIOLINGUISTIK

                               Pragmalinguistik                  SINTAKSI
                               PRAGMATIK                             S
                               sosiopragmatik




     Psikolinguistik (emosi)                      Fonologi (intonasi)


                           Gambar 3. Teknik Analisis Pragmatik
                                                           (Modifikasi dari Hashiuchi, 1999:4)

5. Simpulan
69
                             Volume 8 No. 1, Agustus 2008




        Setiap kegiatan analisis data menggunakan pendekatan daur ulang
atau cyclical (Sunarto, 1997:13). Hal ini dilakukan guna mendalami,
memahami, memverifikasi analisis data sesuai keperluan. Tujuan
kegiatan ini adalah untuk menemukan inti berbagai informasi yang
berhasil dijaring yang mengarah ke penemuan akhir yang relevan dengan
permasalahan penelitian yang sejak awal dikaji.
        Drama sebagai sebuah gambaran kehidupan masyarakat bahasa
(Jepang) yang bercerita melalui percakapan. Percakapan-percakan
tersebut merupakan bahasa alami yang baik untuk dijadikan data dalam
penelitian bahasa baik secara struktur maupun fungsi.

Daftar Pustaka
Alwasilah, A.Chaedar. 2002. Pokoknya Kualitatif. Jakarta: Pustaka Jaya.
Brown and Yule. 1993. Discourse Analysis. New York: Cambridge Univ.
       Press.
Hashiuchi, Takeshi. 1999. Deisukousu-Danwa no Orinasu Sekai. Tokyo:
       Kuroshio.
Muhadjir,     Noeng.2000.     Metodologi      Penelitian      Kualitatif.
       Yogyakarta:Rake Sarasin.
Wooffitt, Robin. 2005. Conversation Analysis and Discourse Analysis.
       London : SAGE Publications
Yule, George. 1995. Pragmatics. New York : Oxford University Press.

Contenu connexe

Tendances

Unsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaUnsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaAhyaniyani
 
sistemik holliday
 sistemik holliday sistemik holliday
sistemik hollidayRiska sasaka
 
Unsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaUnsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaAhyaniyani
 
Perkembangan studi psikolinguistik
Perkembangan studi psikolinguistikPerkembangan studi psikolinguistik
Perkembangan studi psikolinguistikkholid harras
 
Bunyi bahasa dan tata bunyi
Bunyi bahasa dan tata bunyiBunyi bahasa dan tata bunyi
Bunyi bahasa dan tata bunyiRestu Waras Toto
 
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistikPengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistikkholid harras
 
Keterampilan berbahasa indonesia 1
Keterampilan berbahasa indonesia 1Keterampilan berbahasa indonesia 1
Keterampilan berbahasa indonesia 1fara dillah
 
Jenis jenis menyimak
Jenis jenis menyimakJenis jenis menyimak
Jenis jenis menyimakImam Suwandi
 
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra IndonesiaHakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra IndonesiaHariyatunnisa Ahmad
 
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)Rini Adiani
 
Makalah Fonologi Fonetik dan Fonemik
Makalah Fonologi Fonetik dan FonemikMakalah Fonologi Fonetik dan Fonemik
Makalah Fonologi Fonetik dan FonemikShelaOktavia
 

Tendances (20)

Wacana
WacanaWacana
Wacana
 
Unsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaUnsur unsur wacana
Unsur unsur wacana
 
sistemik holliday
 sistemik holliday sistemik holliday
sistemik holliday
 
TINDAK UJARAN DALAM PSIKOLINGUISTIK
TINDAK UJARAN DALAM PSIKOLINGUISTIKTINDAK UJARAN DALAM PSIKOLINGUISTIK
TINDAK UJARAN DALAM PSIKOLINGUISTIK
 
Kaidah & penerapan ejaan
Kaidah & penerapan ejaanKaidah & penerapan ejaan
Kaidah & penerapan ejaan
 
Pengembangan materi ajar bipa
Pengembangan materi ajar bipaPengembangan materi ajar bipa
Pengembangan materi ajar bipa
 
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa IndonesiaKonsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Unsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaUnsur unsur wacana
Unsur unsur wacana
 
Perkembangan studi psikolinguistik
Perkembangan studi psikolinguistikPerkembangan studi psikolinguistik
Perkembangan studi psikolinguistik
 
Bunyi bahasa dan tata bunyi
Bunyi bahasa dan tata bunyiBunyi bahasa dan tata bunyi
Bunyi bahasa dan tata bunyi
 
Semantik
SemantikSemantik
Semantik
 
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistikPengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
 
Keterampilan berbahasa indonesia 1
Keterampilan berbahasa indonesia 1Keterampilan berbahasa indonesia 1
Keterampilan berbahasa indonesia 1
 
Fonologi
FonologiFonologi
Fonologi
 
Jenis jenis menyimak
Jenis jenis menyimakJenis jenis menyimak
Jenis jenis menyimak
 
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra IndonesiaHakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
 
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksisKesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
 
Modul 4 ragam bahasa.
Modul 4   ragam bahasa.Modul 4   ragam bahasa.
Modul 4 ragam bahasa.
 
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)
 
Makalah Fonologi Fonetik dan Fonemik
Makalah Fonologi Fonetik dan FonemikMakalah Fonologi Fonetik dan Fonemik
Makalah Fonologi Fonetik dan Fonemik
 

Similaire à Analisis Dialog Drama

Intonasi pemarka ketaksaan revised 5 april 2010
Intonasi pemarka ketaksaan revised 5 april 2010Intonasi pemarka ketaksaan revised 5 april 2010
Intonasi pemarka ketaksaan revised 5 april 2010juniato
 
Diamorf dalam bahasa indonesia dan bahasa sunda jatmika nurhadi
Diamorf dalam bahasa indonesia dan bahasa sunda   jatmika nurhadiDiamorf dalam bahasa indonesia dan bahasa sunda   jatmika nurhadi
Diamorf dalam bahasa indonesia dan bahasa sunda jatmika nurhadijatmikanurhadi
 
BAHASA DAN PENELITIAN ILMIAH.pptx
BAHASA DAN PENELITIAN ILMIAH.pptxBAHASA DAN PENELITIAN ILMIAH.pptx
BAHASA DAN PENELITIAN ILMIAH.pptxKuswoyoGumilang
 
Morfologi Dan Morfofonemik Bahasa Sumbawa Dialek Tongo
Morfologi Dan Morfofonemik Bahasa Sumbawa Dialek TongoMorfologi Dan Morfofonemik Bahasa Sumbawa Dialek Tongo
Morfologi Dan Morfofonemik Bahasa Sumbawa Dialek TongoRakatajasa
 
Cover campur kode bahasa pada warga dusun teladan keutapang dua
Cover campur kode bahasa  pada warga dusun teladan keutapang duaCover campur kode bahasa  pada warga dusun teladan keutapang dua
Cover campur kode bahasa pada warga dusun teladan keutapang duaShinta Villa
 
Kajian wacana (Barbara Johnstone)
Kajian wacana (Barbara Johnstone)Kajian wacana (Barbara Johnstone)
Kajian wacana (Barbara Johnstone)Oktari Aneliya
 
Metode dan teknik
Metode dan teknikMetode dan teknik
Metode dan teknikastutyutomo
 
PENGGUNAAN STRUKTUR DAN KEBAHASAAN INFOGRAFIS AKUN INSTAGRAM TEMPODOTCO SEBAG...
PENGGUNAAN STRUKTUR DAN KEBAHASAAN INFOGRAFIS AKUN INSTAGRAM TEMPODOTCO SEBAG...PENGGUNAAN STRUKTUR DAN KEBAHASAAN INFOGRAFIS AKUN INSTAGRAM TEMPODOTCO SEBAG...
PENGGUNAAN STRUKTUR DAN KEBAHASAAN INFOGRAFIS AKUN INSTAGRAM TEMPODOTCO SEBAG...ahmad junaidi
 
Artikel Skripsi - Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Artikel Skripsi - Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaArtikel Skripsi - Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Artikel Skripsi - Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaMARWI ANDARI
 
Qualitative approaches kelompok 14
Qualitative approaches kelompok 14Qualitative approaches kelompok 14
Qualitative approaches kelompok 14iqbalbale09
 
Seminar bahasa via
Seminar bahasa viaSeminar bahasa via
Seminar bahasa viavhivea
 
[PGSD]-[MediaPPT]-[Modul 1 KB 1] (1).pdf
[PGSD]-[MediaPPT]-[Modul 1 KB 1] (1).pdf[PGSD]-[MediaPPT]-[Modul 1 KB 1] (1).pdf
[PGSD]-[MediaPPT]-[Modul 1 KB 1] (1).pdfIwanSetiawan226895
 
[PGSD]-[MediaPPT]-[Modul 1 KB 1].pptx.pdf
[PGSD]-[MediaPPT]-[Modul 1 KB 1].pptx.pdf[PGSD]-[MediaPPT]-[Modul 1 KB 1].pptx.pdf
[PGSD]-[MediaPPT]-[Modul 1 KB 1].pptx.pdfAgungPriambodo15
 
[PGSD]-[MediaPPT]-[Modul 1 KB 1].pptx.pdf
[PGSD]-[MediaPPT]-[Modul 1 KB 1].pptx.pdf[PGSD]-[MediaPPT]-[Modul 1 KB 1].pptx.pdf
[PGSD]-[MediaPPT]-[Modul 1 KB 1].pptx.pdfDwiNurYanti1
 

Similaire à Analisis Dialog Drama (20)

Intonasi pemarka ketaksaan revised 5 april 2010
Intonasi pemarka ketaksaan revised 5 april 2010Intonasi pemarka ketaksaan revised 5 april 2010
Intonasi pemarka ketaksaan revised 5 april 2010
 
Diamorf dalam bahasa indonesia dan bahasa sunda jatmika nurhadi
Diamorf dalam bahasa indonesia dan bahasa sunda   jatmika nurhadiDiamorf dalam bahasa indonesia dan bahasa sunda   jatmika nurhadi
Diamorf dalam bahasa indonesia dan bahasa sunda jatmika nurhadi
 
BAHASA DAN PENELITIAN ILMIAH.pptx
BAHASA DAN PENELITIAN ILMIAH.pptxBAHASA DAN PENELITIAN ILMIAH.pptx
BAHASA DAN PENELITIAN ILMIAH.pptx
 
Morfologi Dan Morfofonemik Bahasa Sumbawa Dialek Tongo
Morfologi Dan Morfofonemik Bahasa Sumbawa Dialek TongoMorfologi Dan Morfofonemik Bahasa Sumbawa Dialek Tongo
Morfologi Dan Morfofonemik Bahasa Sumbawa Dialek Tongo
 
Cover campur kode bahasa pada warga dusun teladan keutapang dua
Cover campur kode bahasa  pada warga dusun teladan keutapang duaCover campur kode bahasa  pada warga dusun teladan keutapang dua
Cover campur kode bahasa pada warga dusun teladan keutapang dua
 
Etnografi 07052014
Etnografi 07052014Etnografi 07052014
Etnografi 07052014
 
Kajian wacana (Barbara Johnstone)
Kajian wacana (Barbara Johnstone)Kajian wacana (Barbara Johnstone)
Kajian wacana (Barbara Johnstone)
 
Metode dan teknik
Metode dan teknikMetode dan teknik
Metode dan teknik
 
PENGGUNAAN STRUKTUR DAN KEBAHASAAN INFOGRAFIS AKUN INSTAGRAM TEMPODOTCO SEBAG...
PENGGUNAAN STRUKTUR DAN KEBAHASAAN INFOGRAFIS AKUN INSTAGRAM TEMPODOTCO SEBAG...PENGGUNAAN STRUKTUR DAN KEBAHASAAN INFOGRAFIS AKUN INSTAGRAM TEMPODOTCO SEBAG...
PENGGUNAAN STRUKTUR DAN KEBAHASAAN INFOGRAFIS AKUN INSTAGRAM TEMPODOTCO SEBAG...
 
2013 1 1_jurnal_bahasa_dan_sastra
2013 1 1_jurnal_bahasa_dan_sastra2013 1 1_jurnal_bahasa_dan_sastra
2013 1 1_jurnal_bahasa_dan_sastra
 
Artikel Skripsi - Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Artikel Skripsi - Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaArtikel Skripsi - Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Artikel Skripsi - Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
 
Artikel
ArtikelArtikel
Artikel
 
Qualitative approaches kelompok 14
Qualitative approaches kelompok 14Qualitative approaches kelompok 14
Qualitative approaches kelompok 14
 
Bab iii esti
Bab iii estiBab iii esti
Bab iii esti
 
Seminar bahasa via
Seminar bahasa viaSeminar bahasa via
Seminar bahasa via
 
Skripsi pak hadi
Skripsi pak hadiSkripsi pak hadi
Skripsi pak hadi
 
[PGSD]-[MediaPPT]-[Modul 1 KB 1] (1).pdf
[PGSD]-[MediaPPT]-[Modul 1 KB 1] (1).pdf[PGSD]-[MediaPPT]-[Modul 1 KB 1] (1).pdf
[PGSD]-[MediaPPT]-[Modul 1 KB 1] (1).pdf
 
Stilistik Linguistik.ppt
Stilistik Linguistik.pptStilistik Linguistik.ppt
Stilistik Linguistik.ppt
 
[PGSD]-[MediaPPT]-[Modul 1 KB 1].pptx.pdf
[PGSD]-[MediaPPT]-[Modul 1 KB 1].pptx.pdf[PGSD]-[MediaPPT]-[Modul 1 KB 1].pptx.pdf
[PGSD]-[MediaPPT]-[Modul 1 KB 1].pptx.pdf
 
[PGSD]-[MediaPPT]-[Modul 1 KB 1].pptx.pdf
[PGSD]-[MediaPPT]-[Modul 1 KB 1].pptx.pdf[PGSD]-[MediaPPT]-[Modul 1 KB 1].pptx.pdf
[PGSD]-[MediaPPT]-[Modul 1 KB 1].pptx.pdf
 

Plus de rsd kol abundjani

Plus de rsd kol abundjani (20)

Rpkps
RpkpsRpkps
Rpkps
 
Modul 7-format-kpt
Modul 7-format-kptModul 7-format-kpt
Modul 7-format-kpt
 
Draft kurikulum-2013-per-tgl-13-november-2012-pukul-14
Draft kurikulum-2013-per-tgl-13-november-2012-pukul-14Draft kurikulum-2013-per-tgl-13-november-2012-pukul-14
Draft kurikulum-2013-per-tgl-13-november-2012-pukul-14
 
Aspek penilaian
Aspek penilaianAspek penilaian
Aspek penilaian
 
8. pengembangan bahan ajar
8. pengembangan bahan ajar8. pengembangan bahan ajar
8. pengembangan bahan ajar
 
Tema tema kkn-ppm1
Tema tema kkn-ppm1Tema tema kkn-ppm1
Tema tema kkn-ppm1
 
Tayang peranan wi dan tantangannya ddn 09-12-09
Tayang peranan wi dan tantangannya ddn 09-12-09Tayang peranan wi dan tantangannya ddn 09-12-09
Tayang peranan wi dan tantangannya ddn 09-12-09
 
Spmpt
SpmptSpmpt
Spmpt
 
Skd
SkdSkd
Skd
 
pengawasan mutu pangan
pengawasan mutu panganpengawasan mutu pangan
pengawasan mutu pangan
 
Rpp opd seminar executive edit
Rpp opd seminar executive editRpp opd seminar executive edit
Rpp opd seminar executive edit
 
Pelatihan applied approach
Pelatihan applied approachPelatihan applied approach
Pelatihan applied approach
 
Matematika bangun-datar
Matematika bangun-datarMatematika bangun-datar
Matematika bangun-datar
 
Kuliah pendahuluan bioo teknologi pertanian
Kuliah pendahuluan bioo teknologi pertanianKuliah pendahuluan bioo teknologi pertanian
Kuliah pendahuluan bioo teknologi pertanian
 
Konsep penulisan modul mata pelajaran
Konsep penulisan modul mata pelajaranKonsep penulisan modul mata pelajaran
Konsep penulisan modul mata pelajaran
 
Kerangka acuan dan laporan
Kerangka acuan dan laporanKerangka acuan dan laporan
Kerangka acuan dan laporan
 
Keindahan matematik dan angka
Keindahan matematik dan angkaKeindahan matematik dan angka
Keindahan matematik dan angka
 
Kebijakan nasional spmi pt
Kebijakan nasional spmi ptKebijakan nasional spmi pt
Kebijakan nasional spmi pt
 
Jurnal pelatihan jafung adminkes
Jurnal pelatihan jafung adminkesJurnal pelatihan jafung adminkes
Jurnal pelatihan jafung adminkes
 
Inventarisasi koleksi perpustakaan
Inventarisasi koleksi perpustakaanInventarisasi koleksi perpustakaan
Inventarisasi koleksi perpustakaan
 

Analisis Dialog Drama

  • 1. DRAMA SEBUAH ALTERNATIF OBJEK PENELITIAN BAHASA Nani Sunarni Abstrak: Dialog dalam drama dapat dijadikan objek penelitian bahasa yang dapat dikaji dari segi struktur (internal) maupun fungsi (eksternal). Penelitian bahasa dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif meliputi proses pengumpulan data, reduksi data, pemaparan data, triangulasi dan penarikan simpulan. Kata kunci: Drama, struktur, fungsi, bahasa, penelitian. 1. Pendahuluan Dewasa ini manusia sebagai pemilik bahasa berkembang secara cepat. Begitu pula bahasa berkembang secara dinamis sejalan perkembangan dinamika sosial masyarakat bahasa tersebut. Hal ini merupakan salah satu penyebab terjadinya masalah yang menyebakan manusia untuk mencari jawabannya. Untuk mencari jawaban di atas, diperlukan sebuah penelitian. Dengan demikian, seseorang melakukan penelitian karena yang bersangkutan memiliki kebutuhan (need). Dalam penelitian bahasa, supaya hasil penelitian diakui keabsahannya, salah satu syaratnya yaitu penggunaan data yang valid baik dalam tataran langue maupun parole. Data dalam penelitian bahasa yaitu bahasa itu sendiri, baik bahasa lisan maupun tulisan. Drama sebagai salah satu genre sastra yang bercerita lewat percakapan sebagai gambaran penggunaan bahasa sehari-hari dapat dijadikan sebuah alternatif data yang baik untuk penelitian bahasa (linguistik). Dialog- dialog dalam drama Jepang merupakan suatu objek yang dapat dijadikan data penelitian bahasa baik secara struktur maupun secara fungsi. 2. Drama sebagai Sumber Data Bahasa dapat diteliti secara struktural atau dengan menggunakan aliran Formalisme maupun secara pragmatik atau dengan menggunakan aliran Fungsional atau secara gabungan dengan menggunakan kedua aliran tersebut. Aliran Fungsional menggunakan data bahasa dalam Nani Sunarni adalah dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Jepang Universitas Padjadjaran, Bandung 61
  • 2. Nani Sunarni, Drama Sebuah Alternatif Objek Penelitian Bahasa 62 tataran sintaksis dengan menganalisis data bahasa secara intrinsik sedangkan, aliran Fungsional memandang bahasa dari segi linguistik dan nonlinguistik secara eksternal. Aliran Formalisme menggunakan kalimat yang merupakan hierarki satuan linguistik terbesar sebagai data. Aliran Fungsional menggunakan tuturan yang dianggap wacana sebagai data. Data tersebut salah satunya dapat ditemukan dalam video drama. Percakapan-percakapan dalam drama merupakan satuan lingual yang dapat diteliti secara struktur mulai dari kalimat sebagai kajian sintaksis. Selain itu kalimat terdiri dari unsur-unsur yang lebih kecil yaitu kata yang dapat dikaji secara morfologis. Mengingat kedua ilmu ini erat kaitannya dengan makna, maka muncullah penelitian semantik, yaitu meneliti makna dari kalimat atau kata yang terdapat dalam percakapan drama tersebut. Kalimat dan kata tidak terlepas dari aksen dan intonasinya, maka, kajian fonologi dapat diaplikasikan dalam mendeskripsikan dan menginterpretasikan kedua unsur tersebut. Sumber data dalam penelitian fungsi, mengacu pada pendapat Maynard (2004:25) yang menjelaskan bahwa semua data berbentuk danwa (wacana) yang digunakan untuk tujuan komunikasi, seperti media masa siaran, komunikasi dalam internet, percakapan, novel, berbagai tulisan atau karangan dapat dijadikan data dalam penelitian wacana. Selain itu Fraser (dalam Hashiuchi, 1999:38) menambahkan drama merupakan genre dalam seni yang menggunakan media bahasa dengan cara dialog. Dialog dalam drama benar-benar mirip dengan dialog alami atau dalam bahasa Jepang disebut giji shizen danwa dan dapat dijadikan objek penelitian analisis wacana. Brown dan Yule (1996:20) menjelaskan pula bahwa data studi mengenai analisis wacana diambil dari teks tertulis atau pita rekaman. Soekemi (1996:9) menjelaskan pula data yang digunakan penganalisis wacana dikumpulkan dari teks tertulis atau dikumpulkan dari hasil perekaman dengan menggunakan tape recorder atau video recorder.. Berdasarkan pendapat di atas, data sebagai objek kajian fungsi merupakan wacana potongan yang berupa tuturan-tuturan pemeran drama yang mengandung tindak tutur tertentu dari suatu episode atau fragmen yang terdapat dalam wacana dialog suatu video drama atau Jdorama. 3. Analisis Data
  • 3. 63 Volume 8 No. 1, Agustus 2008 Miles dan Huberman, 1984:20 menjelaskan bahwa analisis bahasa dengan menggunakan pendekatan kualitatif meliputi kegiatan koleksi data, kemudian reduksi data, pemaparan data, dan penarikan simpulan yang dapat digambarkan seperti berikut: Koleksi data Pemaparan data Reduksi data Triangulasi Simpulan Gambar 1: Analisis Data Menurut Miles dan Huberman (1984) Tahapan pada langkah-langkah koleksi dan analisis data di atas dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Teknik Koleksi Data Langkah awal proses koleksi data dilakukan observasi pada beberapa karya sastra modern atau klasik berupa video drama Jepang. Observasi dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi dan menemukan drama yang mengandung peristiwa tutur yang dikehendaki. Video drama yang terkumpul diproses menggunakan metode simak, yaitu dengan menyimak video drama. Penggunaan metode simak karena cara yang digunakan untuk memperoleh data dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa (Mahsun, 2005: 90-91), yaitu menyimak dialog-dialog yang terjadi dalam drama yang dijadikan objek penelitian. Dalam penyimakan, peneliti berperan sebagai pengamat penggunaan bahasa yang terdapat dalam dialog. Oleh karena itu, metode simak yang digunakan yaitu metode simak bebas libat cakap. Teknik dasar dari metode simak yang digunakan, dalam penelitian ini adalah teknik sadap dan teknik catat. Teknik sadap dilakukan dengan cara menyimak dan menyadap pembicaraan atau penggunaan bahasa yang terdapat dalam dialog drama. Dalam menyimak dan menyadap pembicaraan yang ada
  • 4. Nani Sunarni, Drama Sebuah Alternatif Objek Penelitian Bahasa 64 dalam segmen-segmen video drama diikuti pula dengan teknik catat, yaitu mencatat waktu peristiwa tutur yang ada dalam video drama. Setelah mendapatkan fragmen dari drama yang mengandung dialog peristiwa tutur yang dikehendaki, dilakukan pemotongan dengan menggunakan teknik cutting. Teknik ini digunakan untuk memotong video drama yang akan dijadikan data. Tata cara pemotongan dilakukan dengan melakukan segmentasi video drama yang memenuhi kriteria penelitian. Segmentasi ini dilakukan karena data fragmen video tadi di dalamnya masih terdapat berbagai dialog yang mendukung fragmen. Segmentasi yang dilakukan adalah segmentasi untuk mengambil kalimat dari peristiwa tutur. Tuturan-tuturan yang terdapat dalam peristiwa tutur yang terdapat dalam segmen-segmen video drama yang akan dijadikan data ini lalu ditranskripsikan. Bahasa yang memiliki huruf khusus seperti bahasa Jepang, dalam proses penerjemahan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik perlu dilakukan transliterasi aksara, yaitu dengan transkripsi ortografis atau alih tulis dalam bahasa Jepang disebut mojika. Proses transkripsi pertama kali menggunakan huruf Jepang yang terdiri dari kanji, hiragana, dan katakana (kana majiri). Setelah melalui pentranskripsian, untuk mendapatkan data yang sahih dilakukan trianggulasi data. Setelah data ditranskripsi, selanjutnya dilakukan alih bahasa (transliterasi) dari bahasa Jepang sebagai bahasa sumber (BSU) ke bahasa sasaran (BSA) bahasa Indonesia. Dalam proses menerjemahkan data penelitian ini, pertama kali dilakukan penerjemahan secara harafiah. Terjemahan ini merupakan glos kata masing-masing yang menjadi pembentuk kalimat atau wacana tersebut. Selanjutnya, data di atas diterjemahkan secara bebas-terikat konteks yang menitikberatkan pada bahasa sasaran. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan supaya hasil terjemahan tersebut komunikatif. Untuk mendapatkan kesahihan hasil terjemahan, dilakukan triangulasi dengan cara pemeriksaan dan pengecekan. Selanjutnya untuk memudahkan analisis dan mengetahui hubungan tuturan antara penutur dan petutur, tuturan dalam wacana dialog dibubuhi pelambangan atau penomoran yang disebut coding (kigouka 記 号 化 ). Keseluruhan alur proses pengumpulan data yang bersumber dari video drama dapat divisualkan sebagai berikut.
  • 5. 65 Volume 8 No. 1, Agustus 2008 DRAMA METODE SIMAK TEKNIK SADAP TEKNIK CATAT TEKNIK CUTTING TRANSLITERASI ALIH AKSARA HURUF JEPANG (KANA MAJIRI) TRIANGULASI 1 EDIT TRIANGULASI 2 TRANSLITERASI ALIH AKSARA HURUF LATIN TRANSLITERASI ALIH BAHASA TRIANGULASI 3 PENGODEAN DATA Gambar 2: Alur Proses Pengumpulan Data
  • 6. Nani Sunarni, Drama Sebuah Alternatif Objek Penelitian Bahasa 66 2. Triangulasi (Teknik Pemeriksaan dan Keabsahan Data) Untuk mendapatkan kesahihan hasil sebuah penelitian, pertama kali sebelum menentukan dan memutuskan analisis data, dilakukan pemeriksaan kesahihan untuk mengetahui kebenaran dan keakuratan data yang diperoleh dalam penelitian ini. Sunarto (2001:50-51) menjelaskan bahwa triangulasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Triangulasi sumber, digunakan untuk menguji derajat ketepatan dan kelengkapan data. b. Triangulasi personal (informan), digunakan untuk menguji atau mengecek derajat keakuratan atau kesahihan data. c. Triangulasi teori, digunakan untuk menguji atau mengecek derajat kepercayaan temuan atau hasil penelitian. d. Triangulasi metode digunakan untuk menguji atau mengecek derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian. Triangulasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber yang dilakukan dengan cara mengecek, mengevaluasi, dan mendiskusikan data dengan penutur asli dan pembimbing. Dalam penelitian ini, data sebagai bahan baku sangat penting untuk diakui derajat ketepatan dan kelengkapannya. Triangulasi data dilakukan sejak waktu pengumpulan data sampai analisis data dilakukan. Triangulasi pertama dilakukan setelah transkripsi atau alih tulis ke dalam tulisan Jepang. Triangulasi tahap pertama ini dilakukan dengan cara mengecek dan mendiskusikan data hasil transkripsi dengan data mentah berupa potongan fragmen video drama. Langkah-langkah triangulasi ini pertama dievaluasi kesesuaian peristiwa tutur dengan tema penelitian. Selanjutnya dilakukan pengecekan terhadap kesesuaian tuturan sebelum proses pengeditan. Triangulasi data tahap kedua dilakukan seperti tahap pertama. Triangulasi tahap ketiga dilakukan sebelum proses pengodean. Dan triangulasi tahap selanjutnya dilakukan pula pada waktu menganalisis data. Triangulasi pada saat ini, dapat dijadikan tolok ukur kesahihan data karena mampu menemukan hal-hal yang dapat mencapai kebenaran hasil. Yang dimaksud hal-hal tersebut, berasal dari ketidaksesuaian data
  • 7. 67 Volume 8 No. 1, Agustus 2008 dengan hasil analisis. Pada waktu penganalisisan data selain dilakukan triangulasi untuk mendapatkan ketepatan peristiwa tutur dan tuturan penolakan dilakukan pula triangulasi yang berkaitan dengan emosi petutur pada waktu menyampaikan tuturan. Triangulasi ini dilakukan dengan cara mengecek tuturan penolakan dengan kondisi petutur dalam potongan video drama . 3. Reduksi Data Reduksi data merupakan proses menyeleksi data yang sudah terkoleksi. Kegiatan ini bertujuan menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara demikian rupa hingga simpulan-simpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. Dalam proses ini, data dapat dipilih sesuai tema penelitian. Misalnya, dibatasi pada data verbal yang memiliki situasi formal atau situasi nonformal. 4. Pemaparan Data Kegiatan pada tahap ini adalah kegiatan-kegiatan analisis dalam bentuk mengorganisasi dan menyusun data menjadi informasi bermakna ke arah simpulan penelitian. Dalam pemaparan data Hashiuchi (1999:19) menjelaskan bahwa teknis analisis wacana dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: mulai dari struktur ke fungsi atau dari fungsi ke struktur. Sebagai alternatif analisis data secara struktur dapat didekati secara linguistik yang meliputi kajian struktur dan makna. Alternatif ke dua dengan pendekatan pragmalinguistik, sedangkan alternatif ke tiga analisis secara fungsi yang didekati secara sosiopragmatik (Leech, 1991:11). Pendekatan struktur melihat data sebagai kalimat yang terdiri dari unsur-unsur pembentuknya yang tersusun secara formal dengan memiliki makna tertentu. Pendekatan pragmalinguistik memfokuskan pada penganalisisan penggunaan bahasa yang berhubungan dengan tata bahasa. Kajian sosiopragmatik merupakan penelitian yang difokuskan pada penggunaan bahasa yang dikaitkan dengan sosiologi khususnya sosiolinguistik. Penelitian ini diaplikasikan dalam mengkaji data dari segi
  • 8. Nani Sunarni, Drama Sebuah Alternatif Objek Penelitian Bahasa 68 nonbahasa. Jadi, bagaimana mekanisme pragmatik yang terdapat dalam data yang berupa wacana dialog tuturan penolakan. Di bawah ini disinggung salah satu alternatif kegiatan analisis data berdasarkan keterkaitan ilmu dalam penelitian dengan pendekatan pragmatik. Wacana sebagai satuan linguistik terbesar memiliki struktur. Struktur dianalisis secara internal linguistik yang berkaitan dengan sintaksis. Salah satu faktor pembentuk wacana yaitu adanya bahasa yang digunakan secara fenomena sosial. Hal ini erat kaitannya dengan sosiolinguistik, yaitu bagaimana bahasa digunakan oleh masyarakat Jepang. Untuk mengetahui makna dari tuturan-tuturan penolakan dari wacana dialog ini, dilihat makna berdasarkan konteks. Hal ini erat kaitannya dengan pragmatik. Keterkaitan antara ilmu-ilmu yang diaplikasikan dalam penelitian di atas, maka data (wacana) dialog dianalisis secara pragmalinguistik yaitu analisis wacana yang berkaitan dengan linguistik dan sosiopragmatik yaitu analisis tentang keteraturan secara sosial beroperasi dalam masyarakat Jepang. Analisis pragmatik wacana dialog memerlukan kajian metalinguistik dan psikolinguistik. Tuturan dalam sebuah dialog sangat ditentukan oleh kondisi baik yang berasal dari penutur maupun dari luar. Oleh karena itu, tahapan untuk mengkaji makna tuturan penolakan dalam wacana dialog ini didukung oleh psikolinguistik dan neurolinguistik yang akan mempengaruhi intonasi dari tuturan tersebut. Keterkaitan ilmu ini dapat digambarkan sebagai berikut: WACANA DIALOG SOSIOLINGUISTIK Pragmalinguistik SINTAKSI PRAGMATIK S sosiopragmatik Psikolinguistik (emosi) Fonologi (intonasi) Gambar 3. Teknik Analisis Pragmatik (Modifikasi dari Hashiuchi, 1999:4) 5. Simpulan
  • 9. 69 Volume 8 No. 1, Agustus 2008 Setiap kegiatan analisis data menggunakan pendekatan daur ulang atau cyclical (Sunarto, 1997:13). Hal ini dilakukan guna mendalami, memahami, memverifikasi analisis data sesuai keperluan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menemukan inti berbagai informasi yang berhasil dijaring yang mengarah ke penemuan akhir yang relevan dengan permasalahan penelitian yang sejak awal dikaji. Drama sebagai sebuah gambaran kehidupan masyarakat bahasa (Jepang) yang bercerita melalui percakapan. Percakapan-percakan tersebut merupakan bahasa alami yang baik untuk dijadikan data dalam penelitian bahasa baik secara struktur maupun fungsi. Daftar Pustaka Alwasilah, A.Chaedar. 2002. Pokoknya Kualitatif. Jakarta: Pustaka Jaya. Brown and Yule. 1993. Discourse Analysis. New York: Cambridge Univ. Press. Hashiuchi, Takeshi. 1999. Deisukousu-Danwa no Orinasu Sekai. Tokyo: Kuroshio. Muhadjir, Noeng.2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta:Rake Sarasin. Wooffitt, Robin. 2005. Conversation Analysis and Discourse Analysis. London : SAGE Publications Yule, George. 1995. Pragmatics. New York : Oxford University Press.