SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
PENELITIAN DESKRIPTIF ANALITIS
                     Berorientasi Pemecahan Masalah
                             Oleh : Dr. Sulipan


A. Pendahuluan
     Pada hakekatnya sebuah penelitian adalah pencarian jawaban dari
  pertanyaan yang ingin diketahui jawabannya oleh peneliti. Selanjutnya
  hasil penelitian akan berupa jawaban atas pertanyaan yang diajukan pada saat
  dimulainya penelitian. Untuk menghasilkan jawaban tersebut dilakukan
  pengumpulan, pengolahan dan analisis data dengan menggunakan metode
  tertentu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa satu ciri khas penelitian
  adalah bahwa penelitian merupakan proses yang berjalan secara terus-menerus
  hal tersebut sesuai dengan kata aslinya dalam bahasa inggris yaitu research,
  yang berasal dari kata re dan search yang berarti pencarian kembali.
     Biasanya, begitu seorang peneliti mendapatkan ide adanya masalah atau
  pertanyaan tertentu, maka pada saat itu juga seorang peneliti mungkin sudah
  mempunyai jawaban sementara atas masalah itu. Dengan demikian seorang
  peneliti harus berfikir : Apakah masalah yang sedang terjadi, apakah
  pertanyaan yang ingin dicari jawabnya, atau apakah hipotesis yang akan diuji.
  Dalam melakukan penelitian, berbagai macam metode digunakan seiring
  dengan rancangan penelitian yang digunakan. Beberapa pertanyaan yang perlu
  dijawab dalam menyusun         rancangan penelitian diantaranya adalah:
  Pendekatan apa yang akan digunakan, metode penelitian dan cara
  pengumpulan data apa yang dapat digunakan dan bagaimana cara
  menganalisis data yang diperoleh.
     Yang perlu diperhatikan bahwa sifat masalah akan menentukan cara-cara
  pendekatan yang sesuai, dan akhirnya akan menentukan rancangan
  penelitiannya. Saat ini berbagai macam rancangan penelitian telah
  dikembangkan dan salah satu jenis rancangan penelitian adalah Penelitian
  Deskriptif.   Berbagai macam definisi tentang penelitian deskriptif, di
  antaranya adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel
mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat
perbandingan, atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang
lain (Sugiyono : 2003). Pendapat lain mengatakan bahwa, penelitian deskriptif
merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi
mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa
adanya pada saat penelitian dilakukan (Suharsimi Arikunto : 2005). Jadi
tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat penjelasan secara
sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
atau daerah tertentu. Dalam arti ini pada penelitian deskriptif sebenarnya tidak
perlu mencari atau menerangkan saling hubungan atau komparasi, sehingga
juga tidak memerlukan hipotesis. Namun demikian, dalam perkembangannya
selain menjelaskan tentang situasi atau kejadian yang sudah berlangsung
sebuah penelitian deskriptif juga dirancang untuk membuat komparasi
maupun untuk mengetahui hubungan atas satu variabel kepada variabel lain.
Karena itu pula penelitian komparasi dan korelasi juga dimasukkan dalam
kelompok penelitian deskriptif (Suharsimi Arikunto : 2005). Secara lebih
mendalam tujuan penelitian korelasi adalah untuk mengetahui sejauh mana
hubungan antar variabel yang diteliti. Penelitian jenis ini memungkinkan
pengukuran beberapa variabel dan saling hubungannya. Hasil yang diperoleh
adalah taraf atau tinggi rendahnya saling hubungan dan bukan ada atau tidak
ada saling hubungan tersebut. Dalam penelitian komparatif akan dihasilkan
informasi mengenai sifat-sifat gejala yang dipersoalan, diantaranya apa sejalan
dengan apa, dalam kondisi apa, pada urutan dan pola yang bagaimana, dan
yang sejenis dengan itu.
   Dalam kaitannya dengan tugas mengajar guru maka jenis penelitian yang
diharapkan     adalah      penelitian   yang   memiliki   dampak      terhadap
pengembangan profesi guru dan peningkatan mutu pembelajaran. Untuk
itu walaupun penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif yang
bersifat ex post facto, namun tetap harus mendeskripsikan upaya yang telah
dilakukan guru untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran
(Suhardjono: 2005). Upaya tersebut dapat berupa penggunaan metode
pembelajaran yang baru, metode penilaian atau upaya lain dalam rangka
   memecahkan masalah yang dihadapi guru atau dalam rangka meningkatkan
   mutu pembelajaran. Dilihat dari syarat penelitian deskriptif yang sesuai
   dengan kegiatan pengembangan profesi tersebut (mendeskripsikan upaya yang
   telah dilakukuan), sebenarnya penelitian seperti itu dapat dikategorikan
   sebagai jenis penelitian Pre Experimental Design One Shot Case Study atau
   One-Group Pretest-Posttest Design (Sugiyono: 2003). Namun demikian,
   karena pelaksanaan penelitian dilakukan setelah kejadian berlangsung maka
   tetap dapat dikatakan sebagai penelitian deskriptif. Lebih tepatnya, rancangan
   penelitian seperti itu dapat disebut penelitian deskriptif analitis yang
   berorientasi pemecahan masalah, karena sesuai dengan aplikasi tugas guru
   dalam memecahkan masalah pembelajaran atau dalam upaya meningkatkan
   mutu pembelajaran.


B. Ilustrasi
       Sebagai ilustrasi dapat digambarkan sebagai berikut. Pak Sahid seorang
   guru Fisika SMP kelas IX. Dia mempunyai masalah di kelas IX-A karena
   siswanya sering gaduh dan malas dalam mengikuti pelajaran. Berkali-kali pak
   Sahid sudah memperingatkan siswanya agar mengikuti pelajaran dengan baik,
   tetapi masih belum berhasil juga. Untuk itu dia berfikir untuk menemukan
   cara bagaimana menarik perhatian siswa agar mau mengikuti pelajaran dengan
   baik dan aktif dalam belajar. Untuk itu pak Sahid mencoba menerapkan
   metoda pembelajaran dengan metode penemuan/inkuiri ditambah penggunaan
   berbagai    media    pembelajaran.   Mulailah   dirancang    langkah-langkah
   pembelajaran tersebut dan dituangkannya dalam Rencana Pelaksanaan
   Pembelajaran. Selanjutnya pak Sahid mulai menerapkan metode tersebut yang
   ternyata mampu menarik siswanya sehingga mau mengikuti pelajaran dengan
   baik dan lebih aktif dari sebelumnya. Selama pelajaran berlangsung pak Sahid
   mencatat segala tingkah laku siswa, mana hal-hal yang membuat siswa senang
   dan termotivasi, dan mana yang kurang menarik siswa. Dia juga merekam
   nilai yang diperoleh siswa sebelum dan setelah metode tersebut diterapkan.
Karena keberhasilannya tersebut pak Sahid ingin mengetahui lebih
   mendalam tentang sebab-sebab siswa tidak tertarik dan kemudian menjadi
   tertarik untuk mengikuti pelajaran. Dia mulai menanyai (wawancara)
   siswanya tentang apa yang membuat menarik dan mana yang tidak menarik,
   mana yang perlu dilakukan dan mana yang tidak perlu dan sebagainya. Selain
   itu dia juga membuat angket yang dimaksudkan untuk mengetahui lebih dalam
   pendapat siswa terhadap metode pembelajaran yang diterapkannya. Dari hasil
   wawancara, angket maupun hasil penilaian, kemudian dilakukan analisis dan
   pembahasan tentang penyebab ketidaktertarikan dan penyebab ketertarikan
   siswa, hal-hal yang membuat siswa bergairah dan sebagainya. Selanjutnya pak
   Sahid menuliskan segala pengalamannya dalam bentuk laporan penelitian,
   dituliskannya upaya yang telah dilakukan tersebut secara sistematis mulai dari
   latar belakang mengapa dia menerapkan metode pembelajaran baru, rumusan
   masalahnya, landasan teori dan metode penelitian yang digunakan serta teknik
   analisis/pembahasan     dan    akhirnya     menyusun      kesimpulan     hasil
   penelitiannya.
      Demikian tadi, pak Sahid sudah melakukan penelitian deskriptif analitis
   tentang upaya yang telah dilakukan untuk memecahkan masalah dalam proses
   pembelajaran di kelasnya.


C. Persiapan Penelitian
      Sebuah penelitian beranjak dari masalah yang ditemukan atau dirasakan.
   Yang dimaksud masalah adalah setiap hambatan atau kesulitan yang
   membuat seseorang ingin memecahkannya. Jadi sebuah masalah harus
   dapat dirasakan sebagai satu hambatan yang harus diatasi apabila kita ingin
   melakukan sesuatu. Dalam arti lain sebuah masalah terjadi karena adanya
   kesenjangan (gap) antara kenyataan dengan yang seharusnya. Penelitian
   diharapkan dapat memecahkan masalah itu, atau dengan kata lain dapat
   menutup atau setidak-tidaknya memperkecil kesenjangan itu.
      Setelah masalah diidentifikasi, dipilih, maka lalu perlu dirumuskan.
   Perumusan ini penting, karena berdasarkan rumusan tersebut akan ditentukan
metode pengumpulan data, pengolahan data maupun analisis dan peyimpulan
hasil penelitian. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan
masalah, yaitu: Sebaiknya dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya, padat dan
jelas, memberi petunjuk tentang memungkinkannya pengumpulan data, dan
cara menganalisisnya.
   Setelah masalah dirumuskan, maka langkah selanjutnya adalah mencari
teori-teori, konsep-konsep yang dapat dijadikan landasan teoritis penelitian
yang akan dilakukan itu. Hal lain yang lebih penting makna dari penelaahan
kepustakaan adalah untuk memperluas wawasan keilmuan bagi para calon
peneliti, karena kita sadari bahwa semua informasi yang berkaitan dengan
keilmuan dalam hal ini teori ataupun hasil penelitian para ahli semua sudah
tertuang dalam kepustakaan.
   Secara garis besar, sumber bacaan itu dapat dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu (a) sumber acuan umum, dan (b) sumber acuan khusus.
Teori-teori dan konsep-konsep pada umumnya dapat diketemukan dalam
sumber acuan umum, yaitu kepustakaan yang berwujud buku-buku teks,
ensiklopedia, dan sejenisnya. Generalisasi-generalisasi dapat ditarik dari
laporan hasil-hasil penelitian terdahulu itu pada umumnya seperti jurnal, tesis,
disertasi dan lain-lain sumber bacaan yang memuat laporan hasil penelitian.
Dua kriteria yang biasa digunakan untuk memilih sumber bacaan itu ialah (a)
prinsip kemutakhiran dan (b) prinsip relevansi.
   Setelah peneliti menjelaskan permasalahan secara jelas maka diperkirakan
selanjutnya adalah suatu gagasan tentang letak persoalan atau masalahnya
dalam hubungan yang letak-letak persoalan atau masalahnya dalam hubungan
yang lebih luas. Dalam hal ini peneliti harus dapat memberikan sederetan
asumsi dasar atau anggapan dasar. Anggapan dasar ini merupakan landasan
teori di dalam melaporkan hasil penelitian nanti. Untuk sebuah penelitian
deskriptif yang bertujuan mendeskripsikan gejala yang ada maka setelah
ditetapkan anggapan dasar maka dapat langsung melangkah pada
identifikasi variabel. Namun untuk penelitian deskriptif yang akan
dilanjutkan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel, maka
langkah berikutnya adalah merumuskan hipotesis.
   Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat
sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data
yang terkumpul. Konsep penting lain mengenai hipotesis adalah mengenai
hipotesis nol. Hipotesis nol, yang biasa dilambangkan dengan Ho, adalah
hipotesis yang menyatakan tidak adanya saling hubungan antara dua variabel
atau lebih, atau hipotesis yang menyatakan tidak adanya perbedaan antara
kelompok yang satu dan kelompok yang lainnya. Di dalam analisis statistik,
uji statistik biasanya mempunyai sasaran untuk menolak kebenaran hipotesis
nol itu. Hipotesis lain yang bukan hipotesis nol disebut hipotesis alternatif,
yang biasa dilambangkan dengan Ha, yang menyatakan adanya saling
hubungan antara dua variabel atau lebih, atau menyatakan adanya perbedaan
dalam hal tertentu pada kelompok-kelompok yang berbeda. Pada umumnya,
kesimpulan uji statistik berupa penerimaan hipotesis alternatif sebagai hal
yang benar.
   Selanjutnya perlu dilakukan identifikasi variabel dan variabel-variabel
tersebut perlu didefinisikan secara operasional. Penyusunan definisi
operasional ini perlu, karena definisi operasional itu akan menunjuk alat
pengambil data mana yang cocok untuk digunakan.Variabel dapat dibedakan
atas kuantitatif dan kualitatif. Contoh variabel kuantitatif misalnya banyaknya
siswa dalam kelas, jumlah alat praktikum yang disediakan dan sejenisnya.
Contoh variabel kualitatif misalnya kedisiplinan siswa, keseriusan guru dalam
mengajar, dan sejenisnya. Berkaitan dengan kuantifikasi, data biasa
digolongkan menjadi empat jenis, yaitu (1) data nominal; (2) data ordinal;
(3) data interval; dan (4) data ratio. Demikian pula variabel, kalau dilihat
dari segi ini biasa dibedakan cara yang sama. Variabel nominal, yaitu variabel
yang ditetapkan berdasar atas proses penggolongan, contoh : jenis kelamin,
status perkawinan, dan sejenisnya. Variabel ordinal, yaitu variabel yang
disusun berdasarkan atas jenjang dalam atribut tertentu. Jenjang tertinggi biasa
diberi angka 1, jenjang di bawahnya diberi angka 2, lalu dibawahnya diberi
angka 3, dan dibawahnya lagi diberi angka 4, dan seterusnya. Contoh : hasil
lomba cerdas cermat, peringkat siswa di kelas, dan sejenisnya. Variabel
interval, yaitu variabel yang dihasilkan dari pengukuran, yang di dalam
pengukuran itu diasumsikan terdapat satuan (unit) pengukuran yang sama.
Contoh : variabel interval misalnya prestasi belajar, sikap terhadap metode
pembelajaran, dan sejenisnya. Variabel ratio, adalah variabel yang dalam
kuantifikasinya memiliki angka nol mutlak.
   Dalam hal subyek peneltian, maka peneliti dapat memilih apakah akan
meneliti populasi atau sampel. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen
yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian
populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi
sensus. Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka disebut
penelitian sampel. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
Dinamakan      penelitian   sampel     apabila    kita    bermaksud     untuk
menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Untuk penelitian yang dilakukan
guru di kelasnya, maka yang dilakukan adalah meneliti populasi, karena yang
akan diteliti merupakan keseluruhan siswa di kelasnya dan tidak akan
digunakan untuk generalisasi pada siswa di kelas atau sekolah lain.
   Selanjutnya ditentukan metode pengumpulan data, yang diantaranya
meliputi metode wawancara, angket, pengamatan dan dokumentasi.
Apabila kita katakan bahwa untuk memperoleh data kita gunakan metode
wawancara, maka di dalam melaksanakan pekerjaan wawancara ini,
pewawancara menggunakan alat bantu. Secara minimal alat bantu tersebut
berupa rambu-rambu pertanyaan yang akan ditanyakan dan biasanya disebut
pedoman wawancara. Untuk memperoleh jawaban secara tertulis dari
responden, digunakan angket atau kuesioner. Angket adalah sejumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memproleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.
Istilah angket digunakan untuk menyebutkan metode maupun instrumen. Jadi
dalam menggunakan metode angket berarti instrumen yang digunakan adalah
angket. Selanjutnya data dapat diambil melalui proses pengamatan atau
observasi. Pengamatan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pengamatan
   non sistematis yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan
   instrumen pengamatan dan pengamatan sistematis, yang dilakukan oleh
   pengamatan dengan menggunakan pedoman dalam melakukan pengamatan.
   Saat melakukan penelitian di mana sumber datanya berupa tulisan atau
   dokumen, digunakan metode dokumentasi.
      Dalam sebuah penelitian, instrumen pengumpul data menentukan kualitas
   data yang    dikumpulkan dan kualitas data itu menentukan kualitas
   penelitiannya. Karena itu pembuatan instrumen pengumpul data harus
   dilakukan dengan hati-hati. Agar data penelitian mempunyai kualitas yang
   cukup tinggi, maka instrumen pengumpul datanya harus memenuhi syarat-
   syarat sebagai alat ukur yang baik, yaitu (1) reliabilitas atau
   keterandalan, dan (2) validitas atau kesahihan. Reabilitas sesuatu alat ukur
   menunjukan keajegan hasil pengukuran apabila alat ukur yang sama tersebut
   digunakan oleh orang yang berbeda atau dalam waktu yang berbeda. Secara
   implisit reabilitas juga mengandung obyektifitas, karena hasil pengukuran
   tidak terpengaruhi oleh siapa pengukurnya maupun kapan mengukurnya.
   Validitas atau kesahihan menunjukan sampai sejauh mana kesesuaian atau
   keakuratan alat ukur tersebut untuk mengukur obyek yang dimaksudkan untuk
   diukur.


D. Pelaksanaan Pengumpulan dan Pengolahan Data
      Setelah peneliti melakukan persiapan seperti dijelaskan di atas, maka
   selanjutnya dilakukan pengumpulan data. Untuk seorang guru, pengumpulan
   data dapat dilakukan di kelasnya sendiri. Dalam hal rancangan penelitian
   deskriptif aplikatif, maka pengumpulan data dapat dilakukan dengan
   menggunakan angket (bagi siswa SMP, SMA, SMK) atau wawancara (bagi
   siswa TK atau SD) dan data yang dikumpulkan misalnya tentang tanggapan
   siswa atas metode pembelajaran baru yang telah dilakukan guru atau hasil
   observasi atas sikap siswa pada saat guru menyajikan pembelajaran dengan
   metode baru. Data lain yang perlu dikumpulkan misalnya adalah nilai hasil
belajar siswa, yang diperoleh dari metode dokumentasi, dan keaktifan siswa,
   yang diperoleh dari hasil pengamatan.
      Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, perlu segera
   dilakukan pengolahan data. Pertama-tama data itu diseleksi atas dasar
   reliabilitas dan validitasnya. Data yang rendah reliabilitas dan validitasnya
   serta data yang kurang lengkap digugurkan atau dilengkapi sesuai aturan.
   Selanjutnya data yang lolos seleksi tersebut disajikan dalam bentuk tabel,
   diagram, dan lain-lain agar memudahkan dalam pengolahan serta analisis
   selanjutnya.


E. Analisis dan Penarikan Kesimpulan
      Data hasil olahan tersebut kemudian harus dianalisis, untuk data kuantitatif
   (data dalam bentuk bilangan) dianalisis secara statistik, untuk data yang
   bersifat kualitatif (deskriptif kualitatif) dilakukan analisis non statistik. Data
   deskriptif kualitatif sering hanya dianalisis menurut isinya dan karenanya
   analisis seperti ini juga disebut analisis isi (content analysis). Dalam analisis
   deskriptif, data disajikan dalam bentuk tabel data yang berisi frekuensi, dan
   kemudian dihitung mean, median, modus, persentase, standar deviasi atau
   lainnya. Untuk analisis statistik, model analisis yang digunakan harus sesuai
   dengan rancangan penelitiannya. Apabila penelitian yang dilakukan guru
   hanya berhenti pada penjelasan masalah dan upaya pemecahan masalah yang
   telah dilakukan (untuk meningkatkan mutu pembelajaran), maka setelah
   disajikan data hasil wawancara, angket, pengamatan atau dokumentasi, maka
   selanjutnya dianalisis atau dibahas dan diberi makna atas data yang disajikan
   tersebut. Tetapi apabila penelitian juga dimaksudkan untuk mengetahui
   tingkat hubungan maka harus dilakukan pengujian hipotesis sebagaimana
   hipotesis yang telah ditetapkan untuk diuji. Misalnya uji statistik yang
   dilakukan adalah uji hubungan, maka akan diperoleh hasil uji dalam dua
   kemungkinan, yaitu hubungan antar variabel-variabel penelitian atau
   perbedaan antara sampel-sampel yang diteliti, dengan taraf signifikansi
   tertentu, misalnya 5% atau 10%., atau dapat terjadi hubungan antar variabel
penelitian atau perbedaan antara sampel yang diteliti tidak signifikan. Apabila
   ternyata dari hasil pengujian diketahui bahwa hipotesis alternatif diterima
   (hipotesis nol ditolak) berarti menyatakan bahwa dugaan tentang adanya
   saling hubungan atau adanya perbedaan diterima sebagai hal yang benar,
   karena telah terbukti demikian. Sebaliknya dalam kemungkinan hasil yang
   kedua dinyatakan hipotesis alternatif tidak terbukti kebenarannya, maka berati
   hipotesis nol yang diterima. Dengan telah diambilnya hasil pengujian
   mengenai penerimaan atau penolakan hipotesis maka berati analisis statistik
   telah selesai, tetapi perlu diingat bahwa pelaksanaan penelitian masih belum
   selesai, karena hasil keputusan tersebut masih harus diberi interprestasi atau
   pemaknaan.
      Hasil analisis dari pengujian hipotesis dapat dikatakan masih bersifat
   faktual, untuk itu selanjutnya perlu diberi arti atau makna oleh peneliti. Dalam
   pemaknaan sering kali hasil pengujian hipotesis penelitian didiskusikan atau
   dibahas dan kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian dipastikan
   seorang peneliti mengharapkan hipotesis penelitiannya akan terbukti
   kebenarannya. Jika memang demikian yang terjadi, maka kemungkinan
   pembahasan menjadi tidak terlalu berperan walaupun tetap harus dijelaskan
   arti atau maknanya. Tetapi jika hipotesis penelitian itu ternyata tidak tahan uji,
   yaitu ditolak, maka peranan pembahasan menjadi sangat penting, karena
   peneliti harus mengekplorasi dan mengidentifikasi sumber masalah yang
   mungkin menjadi penyebab tidak terbuktinya hipotesis penelitian. Akhirnya
   dalam kesimpulan harus mencerminkan jawaban dari pertanyaan yang
   diajukan. Jangan sampai antara masalah penelitian, tujuan peneltian,
   landasan teori, data, analisis data dan kesimpulan tidak ada runtutan yang
   jelas. Apabila penelitian mengikuti alur atau sistematika berpikir yang runut
   seperti itu maka penelitian akan dapat dikatakan telah memiliki konsistensi
   dalam alur penelitiannya.


F. Kriteria Karya Ilmiah Dalam Penilaian Angka Kredit Guru
Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa program bimbingan difokuskan
pada tiga jenis karya ilmiah, yaitu penelitian deskriptif, penelitian eksperimen
dan penelitian tindakan kelas. Dalam kaitannya dengan penilaian angka kredit
guru terhadap penulisan karya ilmiah, maka salah satu kriteria karya tulis
ilmiah adalah Asli, Perlu, Ilmiah, dan Konsisten (Suharjono, 2006). Jadi yang
perlu diperhatikan bahwa karya tulis ilmiah tersebut harus asli buatan sendiri
(bukan dibuat orang lain), perlu atau bermanfaat untuk pengembangan profesi
guru, ilmiah dalam arti sesuai kaidah keilmuan dan penulisan ilmiah, serta
konsisten dalam hal bidang yang diteliti, yang diantaranya meliputi
kesesuaian dengan tugas guru yaitu bidang pendidikan khususnya
pembelajaran, dan sesuai dengan latar belakang guru yang bersangkutan.
   Sehubungan dengan kriteria di atas, maka yang berkaitan dengan nilai
kemanfaatan adalah keharusan adanya tindakan yang bermanfaat atau upaya
yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Dengan
demikian, jenis karya tulis ilmiah yang sesuai dengan kriteria tersebut adalah
jenis penelitian tindakan kelas dan penelitian eksperimen. Dengan demikian
meskipun jenis penelitian deskriptif diperbolehkan, namun tetap harus
memiliki nilai manfaat untuk pengembangan profesinya. Jadi tidak boleh
hanya penelitian yang sifatnya mendeskripsikan kejadian yang ”biasa” terjadi,
misalnya (yang banyak ditulis dan ditolak/tidak diberikan angka kredit) :
Hubungan Antara Kondisi Ekonomi Orang Tua dengan Prestasi Belajar
Siswa, Kaitan antara Kurikulum dengan Motivasi Belajar Siswa, Peranan
Perpustakaan Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa, dan sejenisnya.
Penelitian tentang hal itu memang termasuk penelitian yang bersifat ilmiah,
tetapi kurang bermanfaat dalam hal pengembangan profesi guru. Agar
penelitian deskriptif tetap memiliki nilai manfaat yang tinggi maka materi
yang diangkat sebaiknya tetap berupa deskripsi atau telaah tentang tindakan
yang dilakukan atau upaya yang telah dilakukan oleh guru (si penulis sendiri)
untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Supaya lebih jelas di sini dikutip
pendapat Suhardjono (2006) dalam hal karya tulis ilmiah yang tidak
memenuhi persyaratan dalam hal kemanfaatan:
1. Masalah yang dikaji terlalu luas, tidak langsung berhubungan dengan
     permasalahan yang berkaitan dengan upaya pengembangan profesi si
     penulis.
2. Masalah yang ditulis tidak menunjukan adanya kegiatan nyata penulis
     dalam peningkatan/pengembangan profesinya.
3. Masalah yang ditulis sangat mirip dengan KTI yang telah ada
     sebelumnya, telah jelas jawabannya, kurang jelas manfaatnya, dan
     merupakan hal yang mengulang-ulang.”
Selain hal di atas, agar sebuah karya tulis ilmiah benar-benar meyakinkan
bahwa penelitian tersebut benar-benar dilakukan, maka harus dilampirkan
beberapa hal yang berkaitan dengan penelitan seperti instrumen (pedoman
wawancara, pedoman observasi, angket, test hasil relajar dll), contoh hasil
kerja siswa, data hasil penelitian, print-out analisis, daftar hadir, ijin
penelitian, serta bukti lain yang dipandang perlu.
Akhirnya di bawah ini dituliskan sistematika laporan penelitian deskriptif,
dari bagian awal hingga akhir.


BAGIAN AWAL
1.    Halaman judul
2.    Halaman Pengesahan
3.    Abstrak
4.    Kata Pengantar
5.    Daftar Isi dan lampiran-lampiran


BAGIAN ISI:
BAB I :     PENDAHULUAN
A. Latar Belakang: berisi uraian tentang kondisi lapangan disertai deskripsi
     masalahnya, dengan dukungan data awal yang memperjelas adanya
     masalah. Untuk memecahkan masalah diperlukan tindakan tertentu yang
     diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran atau memecahkan
     masalah yang dihadapi.
B. Rumusan      Masalah     (sebaiknya     kalimat     tanya):   misalnya:     (1)
    Bagaimanakah sikap/penerimaan siswa terhadap penggunaan metode
    pembelajaran Diskoveri; (2) Sejauh mana peningkatan keaktifan siswa
    setelah dilakukan pembagian kelompok belajar di kelasnya?; (3) Sejauh
    mana hubungan antara sikap/penerimaan siswa terhadap penggunaan
    metode pembelajaran Diskoveri dengan peningkatan prestasi hasil belajar.
C. Tujuan Penelitian: (sesuaikan dengan rumusan masalah)
D. Manfaat Penelitian: (sesuaikan dengan apa yang direncanakan pada
    proposal, namun peneliti dapat mengembangkan)


BAB II : LANDASAN TEORI
Kemukakan teori dan pustaka yang relevan dengan permasalahan dan
pemecahan masalah/tindakan yang dilakukan. Dengan demikian diperlukan
teori yang mendukung argumentasi teoritis yang menunjukkan bahwa dengan
pemecahan     masalah/tindakan      yang   diberikan     dimungkinkan        dapat
berpengaruh positif terhadap hasil/mutu proses pembelajaran pada mata ajaran
tertentu. Bila diperlukan pada akhir bab 2 ini dapat dikemukakan hipotesis
yang akan diuji melalui penelitian ini.


BAB III : METODE PENELITIAN
Deskripsikan upaya pemecahan masalah atau tindakan yang yang telah
dilakukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran dalam rangka
penelitian, yang memuat: Subyek penelitian, langkah-langkah atau prosedur
penelitian, metode pengumpulan data dan jenis instrumen penelitian yang
akan digunakan dan syarat validitas dan reliabilitasnya, serta teknik analisis
datanya. Untuk penelitian deskriptif yang dikaitkan dengan tingkat hubungan
antar variabel maka juga harus disesuaikan teknik pengujian hipotesis dan
analisis datanya.


BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berikan gambaran tentang subyek penelitian dengan disertai kondisi nyata
pada kelas tempat penelitian berlangsung. Kemukakan adanya perubahan
yang terjadi pada diri siswa, lingkungan kelas, guru sendiri, motivasi/minat
belajar, dan hasil belajar atas tindakan atau upaya yang dilakukan untuk
memecahkan masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran. Data dapat
disajikan dalam bentuk narasi/uraian, tabel atau bagan Sajikan data hasil
penelitian untuk setiap kelompok sebagai dasar analisis dengan beberapa
keterangan yang relevan. Kemukakan hasil pengolahan atau analisis data hasil
penelitian. Tunjukkan bahwa dengan upaya pemecahan masalah atau tindakan
tersebut terjadi perubahan yang diharapkan. Pada kesimpulan untuk análisis
yang dilakukan secara statistik, apabila telah membuktikan kebenaran
hipotesis atau adanya hubungan maka dilanjutkan dengan pemaknaan atas
hasil yang diperoleh tersebut. Pada pembahasan berikan kejelasan yang
memperkuat dari hasil analisisnya, dengan memberikan berbagai argumentasi
logis yang mendukung.


BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Sajikan kesimpulan hasil penelitian sesuai dengan tujuan/masalah penelitian
yang telah disampaikan sebelumnya serta dengan mendasarkan hasil analisis
yang diperoleh.pada bab IV. Berikan saran dan tindak lanjut berdasarkan
kesimpulan yang diperoleh baik yang menyangkut segi positif maupun
negatifnya.


DAFTAR PUSTAKA
Memuat semua sumber pustaka yang digunakan dalam penelitian dengan
menggunakan sistem yang telah dibakukan secara konsisten.


Lampiran-lampiran :
Lampiran berisi semua instrumen yang digunakan (pedoman wawancara,
pedoman observasi, angket, test hasil belajar dll), contoh hasil kerja siswa,
data hasil penelitian, print-out analisis, daftar hadir, ijin penelitian, serta bukti
   lain yang dipandang perlu.


Last modified: Sabtu, 5 Mei 2007, 15:27

More Related Content

What's hot

2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalanahmad fuadi
 
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan Pengukuran Kecepatan Rembesan
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan  Pengukuran Kecepatan RembesanMenentukan Koefisien Permeabilitas Dengan  Pengukuran Kecepatan Rembesan
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan Pengukuran Kecepatan RembesanYahya M Aji
 
Contoh surat permohonan mahasiswa teknik
Contoh surat permohonan mahasiswa teknikContoh surat permohonan mahasiswa teknik
Contoh surat permohonan mahasiswa teknikAneuk Meutuah
 
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesPerkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesrakesword
 
Operasi dan pemeliharaan
Operasi dan pemeliharaanOperasi dan pemeliharaan
Operasi dan pemeliharaanIsti Ana
 
Analisa struktur bangunan air
Analisa struktur bangunan airAnalisa struktur bangunan air
Analisa struktur bangunan airinfosanitasi
 
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
11   sistem jaringan dan bangunan irigasi11   sistem jaringan dan bangunan irigasi
11 sistem jaringan dan bangunan irigasiKharistya Amaru
 
99160197 kendali-mutu-beton
99160197 kendali-mutu-beton99160197 kendali-mutu-beton
99160197 kendali-mutu-betonmarolop007
 
Karakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintasKarakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintasbangkit bayu
 
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahLaboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahReski Aprilia
 
masterplan Purbalingga
masterplan Purbalinggamasterplan Purbalingga
masterplan PurbalinggaGilang Rupaka
 
Produktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat DozerProduktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat DozerElis Wahyuni
 
87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainaseMiftakhul Yaqin
 
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaana_agung_kartika
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangMira Pemayun
 
Penanganan persimpangan
Penanganan persimpanganPenanganan persimpangan
Penanganan persimpanganReDy DeLano
 

What's hot (20)

2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
 
Arti asmaul husna
Arti   asmaul husna Arti   asmaul husna
Arti asmaul husna
 
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan Pengukuran Kecepatan Rembesan
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan  Pengukuran Kecepatan RembesanMenentukan Koefisien Permeabilitas Dengan  Pengukuran Kecepatan Rembesan
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan Pengukuran Kecepatan Rembesan
 
Lampiran 2 konsultasi
Lampiran 2 konsultasiLampiran 2 konsultasi
Lampiran 2 konsultasi
 
Contoh surat permohonan mahasiswa teknik
Contoh surat permohonan mahasiswa teknikContoh surat permohonan mahasiswa teknik
Contoh surat permohonan mahasiswa teknik
 
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesPerkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
 
Operasi dan pemeliharaan
Operasi dan pemeliharaanOperasi dan pemeliharaan
Operasi dan pemeliharaan
 
Tugas Besar Geometrik Jalan
Tugas Besar Geometrik JalanTugas Besar Geometrik Jalan
Tugas Besar Geometrik Jalan
 
Analisa struktur bangunan air
Analisa struktur bangunan airAnalisa struktur bangunan air
Analisa struktur bangunan air
 
Surat kuasa pengurusan pembuatan paspor
Surat kuasa pengurusan pembuatan pasporSurat kuasa pengurusan pembuatan paspor
Surat kuasa pengurusan pembuatan paspor
 
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
11   sistem jaringan dan bangunan irigasi11   sistem jaringan dan bangunan irigasi
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
 
99160197 kendali-mutu-beton
99160197 kendali-mutu-beton99160197 kendali-mutu-beton
99160197 kendali-mutu-beton
 
Karakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintasKarakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintas
 
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahLaboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
 
masterplan Purbalingga
masterplan Purbalinggamasterplan Purbalingga
masterplan Purbalingga
 
Produktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat DozerProduktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat Dozer
 
87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase
 
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang
 
Penanganan persimpangan
Penanganan persimpanganPenanganan persimpangan
Penanganan persimpangan
 

Viewers also liked

ppt perbedaan penelitian deskriptif dan eksperimen
ppt perbedaan penelitian deskriptif dan eksperimenppt perbedaan penelitian deskriptif dan eksperimen
ppt perbedaan penelitian deskriptif dan eksperimenmulawarman university
 
METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)
METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)
METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)Tuti Rina Lestari
 
Peran strategis-manajer-dalam-manajemen-sdm
Peran strategis-manajer-dalam-manajemen-sdmPeran strategis-manajer-dalam-manajemen-sdm
Peran strategis-manajer-dalam-manajemen-sdmAgus Witono
 
Teori dan Metode dalam Kajian Sastra Bandingan
Teori dan Metode dalam Kajian Sastra BandinganTeori dan Metode dalam Kajian Sastra Bandingan
Teori dan Metode dalam Kajian Sastra BandinganSyukrina Rahmawati
 
Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptifPenelitian deskriptif
Penelitian deskriptifajiset
 
Lampiran 1.rencana palaksanaan pembelajaran
Lampiran 1.rencana palaksanaan pembelajaranLampiran 1.rencana palaksanaan pembelajaran
Lampiran 1.rencana palaksanaan pembelajaransablahhh
 
Epidemiologi Deskriptif Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Keraton M...
Epidemiologi Deskriptif Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Keraton M...Epidemiologi Deskriptif Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Keraton M...
Epidemiologi Deskriptif Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Keraton M...sofian.alfarisi
 
Beberapa model analisis data
Beberapa model analisis dataBeberapa model analisis data
Beberapa model analisis dataIr. Zakaria, M.M
 
Analisis sistem
Analisis sistemAnalisis sistem
Analisis sistemrobbiazie
 
Contoh Lampiran Karya Ilmiah Mahasiswa Peternakan UNDIP
Contoh Lampiran Karya Ilmiah Mahasiswa Peternakan UNDIPContoh Lampiran Karya Ilmiah Mahasiswa Peternakan UNDIP
Contoh Lampiran Karya Ilmiah Mahasiswa Peternakan UNDIPUniversitas Diponegoro
 
Daftar isi dan lampiran
Daftar isi dan lampiranDaftar isi dan lampiran
Daftar isi dan lampiranRezza Adzmi
 
Contoh Laporan pertanggungjawaban kegiatan kerja bakti
Contoh Laporan pertanggungjawaban kegiatan kerja baktiContoh Laporan pertanggungjawaban kegiatan kerja bakti
Contoh Laporan pertanggungjawaban kegiatan kerja baktiRaynaldsantika
 
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapContoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapGiyanti Gie
 

Viewers also liked (17)

Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif
 
ppt perbedaan penelitian deskriptif dan eksperimen
ppt perbedaan penelitian deskriptif dan eksperimenppt perbedaan penelitian deskriptif dan eksperimen
ppt perbedaan penelitian deskriptif dan eksperimen
 
METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)
METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)
METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)
 
7 ipa buku siswa
7 ipa buku siswa7 ipa buku siswa
7 ipa buku siswa
 
Peran strategis-manajer-dalam-manajemen-sdm
Peran strategis-manajer-dalam-manajemen-sdmPeran strategis-manajer-dalam-manajemen-sdm
Peran strategis-manajer-dalam-manajemen-sdm
 
metode penelitian
metode penelitianmetode penelitian
metode penelitian
 
Teori dan Metode dalam Kajian Sastra Bandingan
Teori dan Metode dalam Kajian Sastra BandinganTeori dan Metode dalam Kajian Sastra Bandingan
Teori dan Metode dalam Kajian Sastra Bandingan
 
Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptifPenelitian deskriptif
Penelitian deskriptif
 
Lampiran 1.rencana palaksanaan pembelajaran
Lampiran 1.rencana palaksanaan pembelajaranLampiran 1.rencana palaksanaan pembelajaran
Lampiran 1.rencana palaksanaan pembelajaran
 
Epidemiologi Deskriptif Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Keraton M...
Epidemiologi Deskriptif Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Keraton M...Epidemiologi Deskriptif Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Keraton M...
Epidemiologi Deskriptif Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Keraton M...
 
Beberapa model analisis data
Beberapa model analisis dataBeberapa model analisis data
Beberapa model analisis data
 
Analisis sistem
Analisis sistemAnalisis sistem
Analisis sistem
 
Contoh Lampiran Karya Ilmiah Mahasiswa Peternakan UNDIP
Contoh Lampiran Karya Ilmiah Mahasiswa Peternakan UNDIPContoh Lampiran Karya Ilmiah Mahasiswa Peternakan UNDIP
Contoh Lampiran Karya Ilmiah Mahasiswa Peternakan UNDIP
 
Daftar isi dan lampiran
Daftar isi dan lampiranDaftar isi dan lampiran
Daftar isi dan lampiran
 
Contoh Laporan pertanggungjawaban kegiatan kerja bakti
Contoh Laporan pertanggungjawaban kegiatan kerja baktiContoh Laporan pertanggungjawaban kegiatan kerja bakti
Contoh Laporan pertanggungjawaban kegiatan kerja bakti
 
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapContoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
 
11 teknik analisis deskriptif
11 teknik analisis deskriptif11 teknik analisis deskriptif
11 teknik analisis deskriptif
 

Similar to Penelitian deskriptif analitis (sulipan)

Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitian
Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma PenelitianProses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitian
Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitianshilvia putri
 
Metode penelitian pendidikan
Metode penelitian pendidikanMetode penelitian pendidikan
Metode penelitian pendidikanDedi Yulianto
 
HAKIKAT DAN MASALAH PENELITIAN.docx
HAKIKAT DAN MASALAH PENELITIAN.docxHAKIKAT DAN MASALAH PENELITIAN.docx
HAKIKAT DAN MASALAH PENELITIAN.docxResniMawarni
 
Makalah Rancangan penelitian (research design)
Makalah Rancangan penelitian (research design)Makalah Rancangan penelitian (research design)
Makalah Rancangan penelitian (research design)Krisna Indah Puspitasari
 
Ulasan Buku
Ulasan BukuUlasan Buku
Ulasan Bukurusbiah
 
Makalah pendidikan metodologi
Makalah pendidikan metodologiMakalah pendidikan metodologi
Makalah pendidikan metodologiFrendiUtama
 
psikologi pendidikan tentang Metode, Tujuan, dan Peranan Psikologi Pendidikan
psikologi pendidikan tentang Metode, Tujuan, dan Peranan Psikologi Pendidikanpsikologi pendidikan tentang Metode, Tujuan, dan Peranan Psikologi Pendidikan
psikologi pendidikan tentang Metode, Tujuan, dan Peranan Psikologi PendidikanNadya Ayunisa
 
Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptifPenelitian deskriptif
Penelitian deskriptifRauza Tunnur
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah PenelitianMateri Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah PenelitianLia Rusdyana Dewi
 
Makalah tentang Metode Penelitian (masbabal.com).pdf
Makalah tentang Metode Penelitian (masbabal.com).pdfMakalah tentang Metode Penelitian (masbabal.com).pdf
Makalah tentang Metode Penelitian (masbabal.com).pdfMuhammad Iqbal
 
Cara membuat dan menyusun proposal penelitian ok
Cara membuat dan menyusun proposal penelitian okCara membuat dan menyusun proposal penelitian ok
Cara membuat dan menyusun proposal penelitian okArifuddin Ali.
 
1 - Apa Itu Penelitian
1 - Apa Itu Penelitian1 - Apa Itu Penelitian
1 - Apa Itu PenelitianRatzman III
 
RANCANGAN_DAN_SIKLUS_PELAKSANAAN_PENELIT.docx
RANCANGAN_DAN_SIKLUS_PELAKSANAAN_PENELIT.docxRANCANGAN_DAN_SIKLUS_PELAKSANAAN_PENELIT.docx
RANCANGAN_DAN_SIKLUS_PELAKSANAAN_PENELIT.docxsarwani sarwani
 
Jenis-jenis penelitian.pptx
Jenis-jenis penelitian.pptxJenis-jenis penelitian.pptx
Jenis-jenis penelitian.pptxOchaMardhinaEdu
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitianaldyz123456
 

Similar to Penelitian deskriptif analitis (sulipan) (20)

Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitian
Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma PenelitianProses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitian
Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitian
 
Metode penelitian pendidikan
Metode penelitian pendidikanMetode penelitian pendidikan
Metode penelitian pendidikan
 
Penelitian eksperimen
Penelitian eksperimenPenelitian eksperimen
Penelitian eksperimen
 
HAKIKAT DAN MASALAH PENELITIAN.docx
HAKIKAT DAN MASALAH PENELITIAN.docxHAKIKAT DAN MASALAH PENELITIAN.docx
HAKIKAT DAN MASALAH PENELITIAN.docx
 
Penelitian Bahasa Arab -1
Penelitian Bahasa Arab -1Penelitian Bahasa Arab -1
Penelitian Bahasa Arab -1
 
Makalah Rancangan penelitian (research design)
Makalah Rancangan penelitian (research design)Makalah Rancangan penelitian (research design)
Makalah Rancangan penelitian (research design)
 
Ulasan Buku
Ulasan BukuUlasan Buku
Ulasan Buku
 
Makalah pendidikan metodologi
Makalah pendidikan metodologiMakalah pendidikan metodologi
Makalah pendidikan metodologi
 
Mak 1
Mak 1Mak 1
Mak 1
 
psikologi pendidikan tentang Metode, Tujuan, dan Peranan Psikologi Pendidikan
psikologi pendidikan tentang Metode, Tujuan, dan Peranan Psikologi Pendidikanpsikologi pendidikan tentang Metode, Tujuan, dan Peranan Psikologi Pendidikan
psikologi pendidikan tentang Metode, Tujuan, dan Peranan Psikologi Pendidikan
 
Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptifPenelitian deskriptif
Penelitian deskriptif
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah PenelitianMateri Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
 
Makalah tentang Metode Penelitian (masbabal.com).pdf
Makalah tentang Metode Penelitian (masbabal.com).pdfMakalah tentang Metode Penelitian (masbabal.com).pdf
Makalah tentang Metode Penelitian (masbabal.com).pdf
 
Cara membuat dan menyusun proposal penelitian ok
Cara membuat dan menyusun proposal penelitian okCara membuat dan menyusun proposal penelitian ok
Cara membuat dan menyusun proposal penelitian ok
 
4 modelnl
4 modelnl4 modelnl
4 modelnl
 
1 - Apa Itu Penelitian
1 - Apa Itu Penelitian1 - Apa Itu Penelitian
1 - Apa Itu Penelitian
 
RANCANGAN_DAN_SIKLUS_PELAKSANAAN_PENELIT.docx
RANCANGAN_DAN_SIKLUS_PELAKSANAAN_PENELIT.docxRANCANGAN_DAN_SIKLUS_PELAKSANAAN_PENELIT.docx
RANCANGAN_DAN_SIKLUS_PELAKSANAAN_PENELIT.docx
 
Kuliah13
Kuliah13Kuliah13
Kuliah13
 
Jenis-jenis penelitian.pptx
Jenis-jenis penelitian.pptxJenis-jenis penelitian.pptx
Jenis-jenis penelitian.pptx
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 

More from rsd kol abundjani

More from rsd kol abundjani (20)

Rpkps
RpkpsRpkps
Rpkps
 
Modul 7-format-kpt
Modul 7-format-kptModul 7-format-kpt
Modul 7-format-kpt
 
Draft kurikulum-2013-per-tgl-13-november-2012-pukul-14
Draft kurikulum-2013-per-tgl-13-november-2012-pukul-14Draft kurikulum-2013-per-tgl-13-november-2012-pukul-14
Draft kurikulum-2013-per-tgl-13-november-2012-pukul-14
 
Aspek penilaian
Aspek penilaianAspek penilaian
Aspek penilaian
 
8. pengembangan bahan ajar
8. pengembangan bahan ajar8. pengembangan bahan ajar
8. pengembangan bahan ajar
 
Tema tema kkn-ppm1
Tema tema kkn-ppm1Tema tema kkn-ppm1
Tema tema kkn-ppm1
 
Tayang peranan wi dan tantangannya ddn 09-12-09
Tayang peranan wi dan tantangannya ddn 09-12-09Tayang peranan wi dan tantangannya ddn 09-12-09
Tayang peranan wi dan tantangannya ddn 09-12-09
 
Spmpt
SpmptSpmpt
Spmpt
 
Skd
SkdSkd
Skd
 
pengawasan mutu pangan
pengawasan mutu panganpengawasan mutu pangan
pengawasan mutu pangan
 
Rpp opd seminar executive edit
Rpp opd seminar executive editRpp opd seminar executive edit
Rpp opd seminar executive edit
 
Pelatihan applied approach
Pelatihan applied approachPelatihan applied approach
Pelatihan applied approach
 
Matematika bangun-datar
Matematika bangun-datarMatematika bangun-datar
Matematika bangun-datar
 
Kuliah pendahuluan bioo teknologi pertanian
Kuliah pendahuluan bioo teknologi pertanianKuliah pendahuluan bioo teknologi pertanian
Kuliah pendahuluan bioo teknologi pertanian
 
Konsep penulisan modul mata pelajaran
Konsep penulisan modul mata pelajaranKonsep penulisan modul mata pelajaran
Konsep penulisan modul mata pelajaran
 
Kerangka acuan dan laporan
Kerangka acuan dan laporanKerangka acuan dan laporan
Kerangka acuan dan laporan
 
Keindahan matematik dan angka
Keindahan matematik dan angkaKeindahan matematik dan angka
Keindahan matematik dan angka
 
Kebijakan nasional spmi pt
Kebijakan nasional spmi ptKebijakan nasional spmi pt
Kebijakan nasional spmi pt
 
Jurnal pelatihan jafung adminkes
Jurnal pelatihan jafung adminkesJurnal pelatihan jafung adminkes
Jurnal pelatihan jafung adminkes
 
Inventarisasi koleksi perpustakaan
Inventarisasi koleksi perpustakaanInventarisasi koleksi perpustakaan
Inventarisasi koleksi perpustakaan
 

Penelitian deskriptif analitis (sulipan)

  • 1. PENELITIAN DESKRIPTIF ANALITIS Berorientasi Pemecahan Masalah Oleh : Dr. Sulipan A. Pendahuluan Pada hakekatnya sebuah penelitian adalah pencarian jawaban dari pertanyaan yang ingin diketahui jawabannya oleh peneliti. Selanjutnya hasil penelitian akan berupa jawaban atas pertanyaan yang diajukan pada saat dimulainya penelitian. Untuk menghasilkan jawaban tersebut dilakukan pengumpulan, pengolahan dan analisis data dengan menggunakan metode tertentu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa satu ciri khas penelitian adalah bahwa penelitian merupakan proses yang berjalan secara terus-menerus hal tersebut sesuai dengan kata aslinya dalam bahasa inggris yaitu research, yang berasal dari kata re dan search yang berarti pencarian kembali. Biasanya, begitu seorang peneliti mendapatkan ide adanya masalah atau pertanyaan tertentu, maka pada saat itu juga seorang peneliti mungkin sudah mempunyai jawaban sementara atas masalah itu. Dengan demikian seorang peneliti harus berfikir : Apakah masalah yang sedang terjadi, apakah pertanyaan yang ingin dicari jawabnya, atau apakah hipotesis yang akan diuji. Dalam melakukan penelitian, berbagai macam metode digunakan seiring dengan rancangan penelitian yang digunakan. Beberapa pertanyaan yang perlu dijawab dalam menyusun rancangan penelitian diantaranya adalah: Pendekatan apa yang akan digunakan, metode penelitian dan cara pengumpulan data apa yang dapat digunakan dan bagaimana cara menganalisis data yang diperoleh. Yang perlu diperhatikan bahwa sifat masalah akan menentukan cara-cara pendekatan yang sesuai, dan akhirnya akan menentukan rancangan penelitiannya. Saat ini berbagai macam rancangan penelitian telah dikembangkan dan salah satu jenis rancangan penelitian adalah Penelitian Deskriptif. Berbagai macam definisi tentang penelitian deskriptif, di antaranya adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel
  • 2. mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain (Sugiyono : 2003). Pendapat lain mengatakan bahwa, penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Suharsimi Arikunto : 2005). Jadi tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat penjelasan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam arti ini pada penelitian deskriptif sebenarnya tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan atau komparasi, sehingga juga tidak memerlukan hipotesis. Namun demikian, dalam perkembangannya selain menjelaskan tentang situasi atau kejadian yang sudah berlangsung sebuah penelitian deskriptif juga dirancang untuk membuat komparasi maupun untuk mengetahui hubungan atas satu variabel kepada variabel lain. Karena itu pula penelitian komparasi dan korelasi juga dimasukkan dalam kelompok penelitian deskriptif (Suharsimi Arikunto : 2005). Secara lebih mendalam tujuan penelitian korelasi adalah untuk mengetahui sejauh mana hubungan antar variabel yang diteliti. Penelitian jenis ini memungkinkan pengukuran beberapa variabel dan saling hubungannya. Hasil yang diperoleh adalah taraf atau tinggi rendahnya saling hubungan dan bukan ada atau tidak ada saling hubungan tersebut. Dalam penelitian komparatif akan dihasilkan informasi mengenai sifat-sifat gejala yang dipersoalan, diantaranya apa sejalan dengan apa, dalam kondisi apa, pada urutan dan pola yang bagaimana, dan yang sejenis dengan itu. Dalam kaitannya dengan tugas mengajar guru maka jenis penelitian yang diharapkan adalah penelitian yang memiliki dampak terhadap pengembangan profesi guru dan peningkatan mutu pembelajaran. Untuk itu walaupun penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif yang bersifat ex post facto, namun tetap harus mendeskripsikan upaya yang telah dilakukan guru untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran (Suhardjono: 2005). Upaya tersebut dapat berupa penggunaan metode
  • 3. pembelajaran yang baru, metode penilaian atau upaya lain dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi guru atau dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran. Dilihat dari syarat penelitian deskriptif yang sesuai dengan kegiatan pengembangan profesi tersebut (mendeskripsikan upaya yang telah dilakukuan), sebenarnya penelitian seperti itu dapat dikategorikan sebagai jenis penelitian Pre Experimental Design One Shot Case Study atau One-Group Pretest-Posttest Design (Sugiyono: 2003). Namun demikian, karena pelaksanaan penelitian dilakukan setelah kejadian berlangsung maka tetap dapat dikatakan sebagai penelitian deskriptif. Lebih tepatnya, rancangan penelitian seperti itu dapat disebut penelitian deskriptif analitis yang berorientasi pemecahan masalah, karena sesuai dengan aplikasi tugas guru dalam memecahkan masalah pembelajaran atau dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran. B. Ilustrasi Sebagai ilustrasi dapat digambarkan sebagai berikut. Pak Sahid seorang guru Fisika SMP kelas IX. Dia mempunyai masalah di kelas IX-A karena siswanya sering gaduh dan malas dalam mengikuti pelajaran. Berkali-kali pak Sahid sudah memperingatkan siswanya agar mengikuti pelajaran dengan baik, tetapi masih belum berhasil juga. Untuk itu dia berfikir untuk menemukan cara bagaimana menarik perhatian siswa agar mau mengikuti pelajaran dengan baik dan aktif dalam belajar. Untuk itu pak Sahid mencoba menerapkan metoda pembelajaran dengan metode penemuan/inkuiri ditambah penggunaan berbagai media pembelajaran. Mulailah dirancang langkah-langkah pembelajaran tersebut dan dituangkannya dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Selanjutnya pak Sahid mulai menerapkan metode tersebut yang ternyata mampu menarik siswanya sehingga mau mengikuti pelajaran dengan baik dan lebih aktif dari sebelumnya. Selama pelajaran berlangsung pak Sahid mencatat segala tingkah laku siswa, mana hal-hal yang membuat siswa senang dan termotivasi, dan mana yang kurang menarik siswa. Dia juga merekam nilai yang diperoleh siswa sebelum dan setelah metode tersebut diterapkan.
  • 4. Karena keberhasilannya tersebut pak Sahid ingin mengetahui lebih mendalam tentang sebab-sebab siswa tidak tertarik dan kemudian menjadi tertarik untuk mengikuti pelajaran. Dia mulai menanyai (wawancara) siswanya tentang apa yang membuat menarik dan mana yang tidak menarik, mana yang perlu dilakukan dan mana yang tidak perlu dan sebagainya. Selain itu dia juga membuat angket yang dimaksudkan untuk mengetahui lebih dalam pendapat siswa terhadap metode pembelajaran yang diterapkannya. Dari hasil wawancara, angket maupun hasil penilaian, kemudian dilakukan analisis dan pembahasan tentang penyebab ketidaktertarikan dan penyebab ketertarikan siswa, hal-hal yang membuat siswa bergairah dan sebagainya. Selanjutnya pak Sahid menuliskan segala pengalamannya dalam bentuk laporan penelitian, dituliskannya upaya yang telah dilakukan tersebut secara sistematis mulai dari latar belakang mengapa dia menerapkan metode pembelajaran baru, rumusan masalahnya, landasan teori dan metode penelitian yang digunakan serta teknik analisis/pembahasan dan akhirnya menyusun kesimpulan hasil penelitiannya. Demikian tadi, pak Sahid sudah melakukan penelitian deskriptif analitis tentang upaya yang telah dilakukan untuk memecahkan masalah dalam proses pembelajaran di kelasnya. C. Persiapan Penelitian Sebuah penelitian beranjak dari masalah yang ditemukan atau dirasakan. Yang dimaksud masalah adalah setiap hambatan atau kesulitan yang membuat seseorang ingin memecahkannya. Jadi sebuah masalah harus dapat dirasakan sebagai satu hambatan yang harus diatasi apabila kita ingin melakukan sesuatu. Dalam arti lain sebuah masalah terjadi karena adanya kesenjangan (gap) antara kenyataan dengan yang seharusnya. Penelitian diharapkan dapat memecahkan masalah itu, atau dengan kata lain dapat menutup atau setidak-tidaknya memperkecil kesenjangan itu. Setelah masalah diidentifikasi, dipilih, maka lalu perlu dirumuskan. Perumusan ini penting, karena berdasarkan rumusan tersebut akan ditentukan
  • 5. metode pengumpulan data, pengolahan data maupun analisis dan peyimpulan hasil penelitian. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan masalah, yaitu: Sebaiknya dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya, padat dan jelas, memberi petunjuk tentang memungkinkannya pengumpulan data, dan cara menganalisisnya. Setelah masalah dirumuskan, maka langkah selanjutnya adalah mencari teori-teori, konsep-konsep yang dapat dijadikan landasan teoritis penelitian yang akan dilakukan itu. Hal lain yang lebih penting makna dari penelaahan kepustakaan adalah untuk memperluas wawasan keilmuan bagi para calon peneliti, karena kita sadari bahwa semua informasi yang berkaitan dengan keilmuan dalam hal ini teori ataupun hasil penelitian para ahli semua sudah tertuang dalam kepustakaan. Secara garis besar, sumber bacaan itu dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu (a) sumber acuan umum, dan (b) sumber acuan khusus. Teori-teori dan konsep-konsep pada umumnya dapat diketemukan dalam sumber acuan umum, yaitu kepustakaan yang berwujud buku-buku teks, ensiklopedia, dan sejenisnya. Generalisasi-generalisasi dapat ditarik dari laporan hasil-hasil penelitian terdahulu itu pada umumnya seperti jurnal, tesis, disertasi dan lain-lain sumber bacaan yang memuat laporan hasil penelitian. Dua kriteria yang biasa digunakan untuk memilih sumber bacaan itu ialah (a) prinsip kemutakhiran dan (b) prinsip relevansi. Setelah peneliti menjelaskan permasalahan secara jelas maka diperkirakan selanjutnya adalah suatu gagasan tentang letak persoalan atau masalahnya dalam hubungan yang letak-letak persoalan atau masalahnya dalam hubungan yang lebih luas. Dalam hal ini peneliti harus dapat memberikan sederetan asumsi dasar atau anggapan dasar. Anggapan dasar ini merupakan landasan teori di dalam melaporkan hasil penelitian nanti. Untuk sebuah penelitian deskriptif yang bertujuan mendeskripsikan gejala yang ada maka setelah ditetapkan anggapan dasar maka dapat langsung melangkah pada identifikasi variabel. Namun untuk penelitian deskriptif yang akan
  • 6. dilanjutkan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel, maka langkah berikutnya adalah merumuskan hipotesis. Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Konsep penting lain mengenai hipotesis adalah mengenai hipotesis nol. Hipotesis nol, yang biasa dilambangkan dengan Ho, adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya saling hubungan antara dua variabel atau lebih, atau hipotesis yang menyatakan tidak adanya perbedaan antara kelompok yang satu dan kelompok yang lainnya. Di dalam analisis statistik, uji statistik biasanya mempunyai sasaran untuk menolak kebenaran hipotesis nol itu. Hipotesis lain yang bukan hipotesis nol disebut hipotesis alternatif, yang biasa dilambangkan dengan Ha, yang menyatakan adanya saling hubungan antara dua variabel atau lebih, atau menyatakan adanya perbedaan dalam hal tertentu pada kelompok-kelompok yang berbeda. Pada umumnya, kesimpulan uji statistik berupa penerimaan hipotesis alternatif sebagai hal yang benar. Selanjutnya perlu dilakukan identifikasi variabel dan variabel-variabel tersebut perlu didefinisikan secara operasional. Penyusunan definisi operasional ini perlu, karena definisi operasional itu akan menunjuk alat pengambil data mana yang cocok untuk digunakan.Variabel dapat dibedakan atas kuantitatif dan kualitatif. Contoh variabel kuantitatif misalnya banyaknya siswa dalam kelas, jumlah alat praktikum yang disediakan dan sejenisnya. Contoh variabel kualitatif misalnya kedisiplinan siswa, keseriusan guru dalam mengajar, dan sejenisnya. Berkaitan dengan kuantifikasi, data biasa digolongkan menjadi empat jenis, yaitu (1) data nominal; (2) data ordinal; (3) data interval; dan (4) data ratio. Demikian pula variabel, kalau dilihat dari segi ini biasa dibedakan cara yang sama. Variabel nominal, yaitu variabel yang ditetapkan berdasar atas proses penggolongan, contoh : jenis kelamin, status perkawinan, dan sejenisnya. Variabel ordinal, yaitu variabel yang disusun berdasarkan atas jenjang dalam atribut tertentu. Jenjang tertinggi biasa diberi angka 1, jenjang di bawahnya diberi angka 2, lalu dibawahnya diberi
  • 7. angka 3, dan dibawahnya lagi diberi angka 4, dan seterusnya. Contoh : hasil lomba cerdas cermat, peringkat siswa di kelas, dan sejenisnya. Variabel interval, yaitu variabel yang dihasilkan dari pengukuran, yang di dalam pengukuran itu diasumsikan terdapat satuan (unit) pengukuran yang sama. Contoh : variabel interval misalnya prestasi belajar, sikap terhadap metode pembelajaran, dan sejenisnya. Variabel ratio, adalah variabel yang dalam kuantifikasinya memiliki angka nol mutlak. Dalam hal subyek peneltian, maka peneliti dapat memilih apakah akan meneliti populasi atau sampel. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus. Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka disebut penelitian sampel. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Untuk penelitian yang dilakukan guru di kelasnya, maka yang dilakukan adalah meneliti populasi, karena yang akan diteliti merupakan keseluruhan siswa di kelasnya dan tidak akan digunakan untuk generalisasi pada siswa di kelas atau sekolah lain. Selanjutnya ditentukan metode pengumpulan data, yang diantaranya meliputi metode wawancara, angket, pengamatan dan dokumentasi. Apabila kita katakan bahwa untuk memperoleh data kita gunakan metode wawancara, maka di dalam melaksanakan pekerjaan wawancara ini, pewawancara menggunakan alat bantu. Secara minimal alat bantu tersebut berupa rambu-rambu pertanyaan yang akan ditanyakan dan biasanya disebut pedoman wawancara. Untuk memperoleh jawaban secara tertulis dari responden, digunakan angket atau kuesioner. Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memproleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Istilah angket digunakan untuk menyebutkan metode maupun instrumen. Jadi dalam menggunakan metode angket berarti instrumen yang digunakan adalah angket. Selanjutnya data dapat diambil melalui proses pengamatan atau
  • 8. observasi. Pengamatan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pengamatan non sistematis yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan dan pengamatan sistematis, yang dilakukan oleh pengamatan dengan menggunakan pedoman dalam melakukan pengamatan. Saat melakukan penelitian di mana sumber datanya berupa tulisan atau dokumen, digunakan metode dokumentasi. Dalam sebuah penelitian, instrumen pengumpul data menentukan kualitas data yang dikumpulkan dan kualitas data itu menentukan kualitas penelitiannya. Karena itu pembuatan instrumen pengumpul data harus dilakukan dengan hati-hati. Agar data penelitian mempunyai kualitas yang cukup tinggi, maka instrumen pengumpul datanya harus memenuhi syarat- syarat sebagai alat ukur yang baik, yaitu (1) reliabilitas atau keterandalan, dan (2) validitas atau kesahihan. Reabilitas sesuatu alat ukur menunjukan keajegan hasil pengukuran apabila alat ukur yang sama tersebut digunakan oleh orang yang berbeda atau dalam waktu yang berbeda. Secara implisit reabilitas juga mengandung obyektifitas, karena hasil pengukuran tidak terpengaruhi oleh siapa pengukurnya maupun kapan mengukurnya. Validitas atau kesahihan menunjukan sampai sejauh mana kesesuaian atau keakuratan alat ukur tersebut untuk mengukur obyek yang dimaksudkan untuk diukur. D. Pelaksanaan Pengumpulan dan Pengolahan Data Setelah peneliti melakukan persiapan seperti dijelaskan di atas, maka selanjutnya dilakukan pengumpulan data. Untuk seorang guru, pengumpulan data dapat dilakukan di kelasnya sendiri. Dalam hal rancangan penelitian deskriptif aplikatif, maka pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan angket (bagi siswa SMP, SMA, SMK) atau wawancara (bagi siswa TK atau SD) dan data yang dikumpulkan misalnya tentang tanggapan siswa atas metode pembelajaran baru yang telah dilakukan guru atau hasil observasi atas sikap siswa pada saat guru menyajikan pembelajaran dengan metode baru. Data lain yang perlu dikumpulkan misalnya adalah nilai hasil
  • 9. belajar siswa, yang diperoleh dari metode dokumentasi, dan keaktifan siswa, yang diperoleh dari hasil pengamatan. Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, perlu segera dilakukan pengolahan data. Pertama-tama data itu diseleksi atas dasar reliabilitas dan validitasnya. Data yang rendah reliabilitas dan validitasnya serta data yang kurang lengkap digugurkan atau dilengkapi sesuai aturan. Selanjutnya data yang lolos seleksi tersebut disajikan dalam bentuk tabel, diagram, dan lain-lain agar memudahkan dalam pengolahan serta analisis selanjutnya. E. Analisis dan Penarikan Kesimpulan Data hasil olahan tersebut kemudian harus dianalisis, untuk data kuantitatif (data dalam bentuk bilangan) dianalisis secara statistik, untuk data yang bersifat kualitatif (deskriptif kualitatif) dilakukan analisis non statistik. Data deskriptif kualitatif sering hanya dianalisis menurut isinya dan karenanya analisis seperti ini juga disebut analisis isi (content analysis). Dalam analisis deskriptif, data disajikan dalam bentuk tabel data yang berisi frekuensi, dan kemudian dihitung mean, median, modus, persentase, standar deviasi atau lainnya. Untuk analisis statistik, model analisis yang digunakan harus sesuai dengan rancangan penelitiannya. Apabila penelitian yang dilakukan guru hanya berhenti pada penjelasan masalah dan upaya pemecahan masalah yang telah dilakukan (untuk meningkatkan mutu pembelajaran), maka setelah disajikan data hasil wawancara, angket, pengamatan atau dokumentasi, maka selanjutnya dianalisis atau dibahas dan diberi makna atas data yang disajikan tersebut. Tetapi apabila penelitian juga dimaksudkan untuk mengetahui tingkat hubungan maka harus dilakukan pengujian hipotesis sebagaimana hipotesis yang telah ditetapkan untuk diuji. Misalnya uji statistik yang dilakukan adalah uji hubungan, maka akan diperoleh hasil uji dalam dua kemungkinan, yaitu hubungan antar variabel-variabel penelitian atau perbedaan antara sampel-sampel yang diteliti, dengan taraf signifikansi tertentu, misalnya 5% atau 10%., atau dapat terjadi hubungan antar variabel
  • 10. penelitian atau perbedaan antara sampel yang diteliti tidak signifikan. Apabila ternyata dari hasil pengujian diketahui bahwa hipotesis alternatif diterima (hipotesis nol ditolak) berarti menyatakan bahwa dugaan tentang adanya saling hubungan atau adanya perbedaan diterima sebagai hal yang benar, karena telah terbukti demikian. Sebaliknya dalam kemungkinan hasil yang kedua dinyatakan hipotesis alternatif tidak terbukti kebenarannya, maka berati hipotesis nol yang diterima. Dengan telah diambilnya hasil pengujian mengenai penerimaan atau penolakan hipotesis maka berati analisis statistik telah selesai, tetapi perlu diingat bahwa pelaksanaan penelitian masih belum selesai, karena hasil keputusan tersebut masih harus diberi interprestasi atau pemaknaan. Hasil analisis dari pengujian hipotesis dapat dikatakan masih bersifat faktual, untuk itu selanjutnya perlu diberi arti atau makna oleh peneliti. Dalam pemaknaan sering kali hasil pengujian hipotesis penelitian didiskusikan atau dibahas dan kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian dipastikan seorang peneliti mengharapkan hipotesis penelitiannya akan terbukti kebenarannya. Jika memang demikian yang terjadi, maka kemungkinan pembahasan menjadi tidak terlalu berperan walaupun tetap harus dijelaskan arti atau maknanya. Tetapi jika hipotesis penelitian itu ternyata tidak tahan uji, yaitu ditolak, maka peranan pembahasan menjadi sangat penting, karena peneliti harus mengekplorasi dan mengidentifikasi sumber masalah yang mungkin menjadi penyebab tidak terbuktinya hipotesis penelitian. Akhirnya dalam kesimpulan harus mencerminkan jawaban dari pertanyaan yang diajukan. Jangan sampai antara masalah penelitian, tujuan peneltian, landasan teori, data, analisis data dan kesimpulan tidak ada runtutan yang jelas. Apabila penelitian mengikuti alur atau sistematika berpikir yang runut seperti itu maka penelitian akan dapat dikatakan telah memiliki konsistensi dalam alur penelitiannya. F. Kriteria Karya Ilmiah Dalam Penilaian Angka Kredit Guru
  • 11. Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa program bimbingan difokuskan pada tiga jenis karya ilmiah, yaitu penelitian deskriptif, penelitian eksperimen dan penelitian tindakan kelas. Dalam kaitannya dengan penilaian angka kredit guru terhadap penulisan karya ilmiah, maka salah satu kriteria karya tulis ilmiah adalah Asli, Perlu, Ilmiah, dan Konsisten (Suharjono, 2006). Jadi yang perlu diperhatikan bahwa karya tulis ilmiah tersebut harus asli buatan sendiri (bukan dibuat orang lain), perlu atau bermanfaat untuk pengembangan profesi guru, ilmiah dalam arti sesuai kaidah keilmuan dan penulisan ilmiah, serta konsisten dalam hal bidang yang diteliti, yang diantaranya meliputi kesesuaian dengan tugas guru yaitu bidang pendidikan khususnya pembelajaran, dan sesuai dengan latar belakang guru yang bersangkutan. Sehubungan dengan kriteria di atas, maka yang berkaitan dengan nilai kemanfaatan adalah keharusan adanya tindakan yang bermanfaat atau upaya yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Dengan demikian, jenis karya tulis ilmiah yang sesuai dengan kriteria tersebut adalah jenis penelitian tindakan kelas dan penelitian eksperimen. Dengan demikian meskipun jenis penelitian deskriptif diperbolehkan, namun tetap harus memiliki nilai manfaat untuk pengembangan profesinya. Jadi tidak boleh hanya penelitian yang sifatnya mendeskripsikan kejadian yang ”biasa” terjadi, misalnya (yang banyak ditulis dan ditolak/tidak diberikan angka kredit) : Hubungan Antara Kondisi Ekonomi Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa, Kaitan antara Kurikulum dengan Motivasi Belajar Siswa, Peranan Perpustakaan Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa, dan sejenisnya. Penelitian tentang hal itu memang termasuk penelitian yang bersifat ilmiah, tetapi kurang bermanfaat dalam hal pengembangan profesi guru. Agar penelitian deskriptif tetap memiliki nilai manfaat yang tinggi maka materi yang diangkat sebaiknya tetap berupa deskripsi atau telaah tentang tindakan yang dilakukan atau upaya yang telah dilakukan oleh guru (si penulis sendiri) untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Supaya lebih jelas di sini dikutip pendapat Suhardjono (2006) dalam hal karya tulis ilmiah yang tidak memenuhi persyaratan dalam hal kemanfaatan:
  • 12. 1. Masalah yang dikaji terlalu luas, tidak langsung berhubungan dengan permasalahan yang berkaitan dengan upaya pengembangan profesi si penulis. 2. Masalah yang ditulis tidak menunjukan adanya kegiatan nyata penulis dalam peningkatan/pengembangan profesinya. 3. Masalah yang ditulis sangat mirip dengan KTI yang telah ada sebelumnya, telah jelas jawabannya, kurang jelas manfaatnya, dan merupakan hal yang mengulang-ulang.” Selain hal di atas, agar sebuah karya tulis ilmiah benar-benar meyakinkan bahwa penelitian tersebut benar-benar dilakukan, maka harus dilampirkan beberapa hal yang berkaitan dengan penelitan seperti instrumen (pedoman wawancara, pedoman observasi, angket, test hasil relajar dll), contoh hasil kerja siswa, data hasil penelitian, print-out analisis, daftar hadir, ijin penelitian, serta bukti lain yang dipandang perlu. Akhirnya di bawah ini dituliskan sistematika laporan penelitian deskriptif, dari bagian awal hingga akhir. BAGIAN AWAL 1. Halaman judul 2. Halaman Pengesahan 3. Abstrak 4. Kata Pengantar 5. Daftar Isi dan lampiran-lampiran BAGIAN ISI: BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang: berisi uraian tentang kondisi lapangan disertai deskripsi masalahnya, dengan dukungan data awal yang memperjelas adanya masalah. Untuk memecahkan masalah diperlukan tindakan tertentu yang diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran atau memecahkan masalah yang dihadapi.
  • 13. B. Rumusan Masalah (sebaiknya kalimat tanya): misalnya: (1) Bagaimanakah sikap/penerimaan siswa terhadap penggunaan metode pembelajaran Diskoveri; (2) Sejauh mana peningkatan keaktifan siswa setelah dilakukan pembagian kelompok belajar di kelasnya?; (3) Sejauh mana hubungan antara sikap/penerimaan siswa terhadap penggunaan metode pembelajaran Diskoveri dengan peningkatan prestasi hasil belajar. C. Tujuan Penelitian: (sesuaikan dengan rumusan masalah) D. Manfaat Penelitian: (sesuaikan dengan apa yang direncanakan pada proposal, namun peneliti dapat mengembangkan) BAB II : LANDASAN TEORI Kemukakan teori dan pustaka yang relevan dengan permasalahan dan pemecahan masalah/tindakan yang dilakukan. Dengan demikian diperlukan teori yang mendukung argumentasi teoritis yang menunjukkan bahwa dengan pemecahan masalah/tindakan yang diberikan dimungkinkan dapat berpengaruh positif terhadap hasil/mutu proses pembelajaran pada mata ajaran tertentu. Bila diperlukan pada akhir bab 2 ini dapat dikemukakan hipotesis yang akan diuji melalui penelitian ini. BAB III : METODE PENELITIAN Deskripsikan upaya pemecahan masalah atau tindakan yang yang telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran dalam rangka penelitian, yang memuat: Subyek penelitian, langkah-langkah atau prosedur penelitian, metode pengumpulan data dan jenis instrumen penelitian yang akan digunakan dan syarat validitas dan reliabilitasnya, serta teknik analisis datanya. Untuk penelitian deskriptif yang dikaitkan dengan tingkat hubungan antar variabel maka juga harus disesuaikan teknik pengujian hipotesis dan analisis datanya. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
  • 14. Berikan gambaran tentang subyek penelitian dengan disertai kondisi nyata pada kelas tempat penelitian berlangsung. Kemukakan adanya perubahan yang terjadi pada diri siswa, lingkungan kelas, guru sendiri, motivasi/minat belajar, dan hasil belajar atas tindakan atau upaya yang dilakukan untuk memecahkan masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran. Data dapat disajikan dalam bentuk narasi/uraian, tabel atau bagan Sajikan data hasil penelitian untuk setiap kelompok sebagai dasar analisis dengan beberapa keterangan yang relevan. Kemukakan hasil pengolahan atau analisis data hasil penelitian. Tunjukkan bahwa dengan upaya pemecahan masalah atau tindakan tersebut terjadi perubahan yang diharapkan. Pada kesimpulan untuk análisis yang dilakukan secara statistik, apabila telah membuktikan kebenaran hipotesis atau adanya hubungan maka dilanjutkan dengan pemaknaan atas hasil yang diperoleh tersebut. Pada pembahasan berikan kejelasan yang memperkuat dari hasil analisisnya, dengan memberikan berbagai argumentasi logis yang mendukung. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Sajikan kesimpulan hasil penelitian sesuai dengan tujuan/masalah penelitian yang telah disampaikan sebelumnya serta dengan mendasarkan hasil analisis yang diperoleh.pada bab IV. Berikan saran dan tindak lanjut berdasarkan kesimpulan yang diperoleh baik yang menyangkut segi positif maupun negatifnya. DAFTAR PUSTAKA Memuat semua sumber pustaka yang digunakan dalam penelitian dengan menggunakan sistem yang telah dibakukan secara konsisten. Lampiran-lampiran : Lampiran berisi semua instrumen yang digunakan (pedoman wawancara, pedoman observasi, angket, test hasil belajar dll), contoh hasil kerja siswa,
  • 15. data hasil penelitian, print-out analisis, daftar hadir, ijin penelitian, serta bukti lain yang dipandang perlu. Last modified: Sabtu, 5 Mei 2007, 15:27