Ada 3 cara perkembang biakan bakteri, yaitu pembelahan biner, pembentukan spora, dan perkembang biakan seksual. Pembelahan biner adalah cara utama, dimana sel bakteri membelah menjadi dua sel baru. Bakteri juga dapat membentuk spora seperti endospora untuk bertahan hidup dalam kondisi buruk. Meskipun tidak secara seksual, bakteri dapat melakukan pertukaran materi genetik melalui konjugasi,
1. PERKEMBANG BIAKAN BAKTERI
Ada 3 cara perkembang biakan yang umumnya dapat diamati pada sel bakteri, yaitu
(Sharma, 2005) :
1. Pembelahan biner (binary fission)
Perkembang biakan bakteri dengan pembelahan biner merupakan
medel utama perkembang biakan pada sel bakteri. Pembelahan biner ditandai
dengan invaginasi dari membran plasma dan dinding sel yang membentuk dua
sel baru. Pembelahan biner terjadi pada sel bakteri selama kondisi sel yang
masih menguntungkan/ dalam kondisi baik.
Nukleid atau kromosom bakteri bereplikasi ketika melekat pada
mesosom. Mesosom baru berkembang dan akan melekat pada kromosom
anak. Membran tumbuh diantara dua mesosom untuk mendorong dua
kromosom anak terpisah sehingga terbentuk dua badan inti. Pada divisi
sitoplasma terdapat pembagian tubuh nukleat (inti) yang segera diikuti oleh
pembentukan lempeng penampang di tengah sitoplama. Akhirnya sitoplasma
akan mengalami penyempitan secara sentripetal (memusat) dan membentuk
dua protoplas anak yang masing-masing memiliki tubuh inti. Pada prosesnya,
dua protoplas tersebut akan didepositkan sehingga kedua sel mengalami
tekanan turgor di dinding dan akan terpisah. Saat kondisi menguntungkan, sel
bakteri akan tumbuh dengan baik dan membelah setelah setiap 20 menit. Pada
proses ini, jika terus-menerus akan menghasilkan sekitar 4,7 x 1021 keturunan
dari sel induk setelah 24 jam.
2. Gambar x.x Pembelahan Biner pada Bakteri
2. Pembentukan spora (sporulation)
Bakteri menghasilkan beberapa jenis spora yang disebut dengan
gonidia, sporangiospora, oidia, conidia, cysts (kista) dan endospora.
Pembentukan endospora adalah ciri khas basil bakteri yang merupakan spora
yang berdinding sangat tebal dan resisten yang dibentuk sebagai respon
terhadap lingkungan yang merugikan atau kehadiran benda asing yang
berbahaya. Endospora terbentuk dalam tubuh bakteri melalui dehidrasi
protoplasma yang disebut dengan primordial endospora. Endospora
dilepaskan setelah kematian sel. Mereka berkecambah dan menghasilkan satu
bakteri. Hal ini berarti endospora diproduksi oleh organisme tunggal yang
mati sehingga menghasilkan organisme tunggal yang baru. Oleh karena itu,
tidak ada peningkatan jumlah dan tidak ada perkembang biakan. Namun,
endospora merupakan struktur yang sangat penting. Bakteri biasanya cukup
sensitif terhadap pengeringan, pendinginan dan berbagai jenis bahan kimia,
endospora masih tahan. Mereka dapat mentolerir suhu 100 oC atau -100 oC.
Sifat tahan endospora dikarenakan dindingnya yang tebal, kadar air rendah
dan adanya bahan kimia antikoagulan yang dikenal sebagai asam dipicolinic.
Hanya ada dua bakteri yang menghasilkan endospora, yaitu tetanus dan
bakteri anhtrax.
Gambar x.x Pembentukan Dan Perkecambahan Endospora
3. 3. Perkembang biakan seksual (sexual reproduction)
Bakteri tidak benar-benar memperlihatkan perkembang biakan secara
seksual, akan tetapi ada fragmentasi/ pemisahan atau pertukaran beberapa
bagian materi genetik pada bakteri. Proses ini disebut sebagai parasexsuality
atau konjugasi. Metode rekombinasi gen lainnya yaitu transformasi dan
transduksi. Konjugasi pertama kali ditemukan oleh Lederberg dan Tatum pada
E. Coli. Terdapat stain beda pada E. Coli yang tumbuh secara bersama dalam
satu kultur sehingga diperoleh beberapa jenis/ tipe baru yang menunjukkan
kombinasi karaketristik dari sel induk. Hal ini menunjukkan bahwa telah
terjadi transfer materi genetik dari satu jenis ke jenis yang lain. Studi
mikroskop elektron juga telah mengkonfirmasi adanya perkembang biakan
seksual pada bakteri. Pada E. Coli, sel jantan menciptakan sex pili yang tidak
ada pada sel betina. Selama perkembang biakan sexual, bakteri jantan
berikatan dengan bakteri betina dengan bantuan sex pili dan jembatan
sitoplasma terbentuk diantaranya membentuk satu titik temu. Melaui jembatan
ini, materi genetik dari sel jantan masuk ke dalam sel betina. Proses ini yang
disebut konjugasi. Dalam proses ini, hanya sebagian kromosom dari sel jantan
yang lolos ke sel betina. DNA yang diperkenalkan akan menggantikan bagian
dari DNA asli dalam sel betina atau hanya menambahkan. Melalui cara ini,
akan terjadi variasi genetik yang diproduksi di keturunan.
Transformasi adalah proses rekombinasi genetik dimana tubuh bakteri
membusuk dan mati kemudian bakteri mendapatkan gen baru dari organisme
hidup disekitarnya melalui absorpsi segmen DNA. Ditemukan oleh Griffith
pada tahun 1928 dalam kasus pneumonia dan non-pneumonia yang
disebabkan oleh bakteri. Transduksi, yaitu transfer materi genetik dari satu
bakteri ke bakteri lain melalui vektor (perantara). Fenomena ini ditemukan
oleh Zinder dan Lederberg pada tahun 1952.
4. Daftar Pustaka
Sharma, J. P dan Jain, V. K. 2005. Comprehensive Objective Biology (For Medical
Enterance Examination). New Delhi: Golden Bells. 238-239.