SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
PERKEMBANG BIAKAN BAKTERI
Ada 3 cara perkembang biakan yang umumnya dapat diamati pada sel bakteri, yaitu
(Sharma, 2005) :
1. Pembelahan biner (binary fission)
Perkembang biakan bakteri dengan pembelahan biner merupakan
medel utama perkembang biakan pada sel bakteri. Pembelahan biner ditandai
dengan invaginasi dari membran plasma dan dinding sel yang membentuk dua
sel baru. Pembelahan biner terjadi pada sel bakteri selama kondisi sel yang
masih menguntungkan/ dalam kondisi baik.
Nukleid atau kromosom bakteri bereplikasi ketika melekat pada
mesosom. Mesosom baru berkembang dan akan melekat pada kromosom
anak. Membran tumbuh diantara dua mesosom untuk mendorong dua
kromosom anak terpisah sehingga terbentuk dua badan inti. Pada divisi
sitoplasma terdapat pembagian tubuh nukleat (inti) yang segera diikuti oleh
pembentukan lempeng penampang di tengah sitoplama. Akhirnya sitoplasma
akan mengalami penyempitan secara sentripetal (memusat) dan membentuk
dua protoplas anak yang masing-masing memiliki tubuh inti. Pada prosesnya,
dua protoplas tersebut akan didepositkan sehingga kedua sel mengalami
tekanan turgor di dinding dan akan terpisah. Saat kondisi menguntungkan, sel
bakteri akan tumbuh dengan baik dan membelah setelah setiap 20 menit. Pada
proses ini, jika terus-menerus akan menghasilkan sekitar 4,7 x 1021 keturunan
dari sel induk setelah 24 jam.
Gambar x.x Pembelahan Biner pada Bakteri
2. Pembentukan spora (sporulation)
Bakteri menghasilkan beberapa jenis spora yang disebut dengan
gonidia, sporangiospora, oidia, conidia, cysts (kista) dan endospora.
Pembentukan endospora adalah ciri khas basil bakteri yang merupakan spora
yang berdinding sangat tebal dan resisten yang dibentuk sebagai respon
terhadap lingkungan yang merugikan atau kehadiran benda asing yang
berbahaya. Endospora terbentuk dalam tubuh bakteri melalui dehidrasi
protoplasma yang disebut dengan primordial endospora. Endospora
dilepaskan setelah kematian sel. Mereka berkecambah dan menghasilkan satu
bakteri. Hal ini berarti endospora diproduksi oleh organisme tunggal yang
mati sehingga menghasilkan organisme tunggal yang baru. Oleh karena itu,
tidak ada peningkatan jumlah dan tidak ada perkembang biakan. Namun,
endospora merupakan struktur yang sangat penting. Bakteri biasanya cukup
sensitif terhadap pengeringan, pendinginan dan berbagai jenis bahan kimia,
endospora masih tahan. Mereka dapat mentolerir suhu 100 oC atau -100 oC.
Sifat tahan endospora dikarenakan dindingnya yang tebal, kadar air rendah
dan adanya bahan kimia antikoagulan yang dikenal sebagai asam dipicolinic.
Hanya ada dua bakteri yang menghasilkan endospora, yaitu tetanus dan
bakteri anhtrax.
Gambar x.x Pembentukan Dan Perkecambahan Endospora
3. Perkembang biakan seksual (sexual reproduction)
Bakteri tidak benar-benar memperlihatkan perkembang biakan secara
seksual, akan tetapi ada fragmentasi/ pemisahan atau pertukaran beberapa
bagian materi genetik pada bakteri. Proses ini disebut sebagai parasexsuality
atau konjugasi. Metode rekombinasi gen lainnya yaitu transformasi dan
transduksi. Konjugasi pertama kali ditemukan oleh Lederberg dan Tatum pada
E. Coli. Terdapat stain beda pada E. Coli yang tumbuh secara bersama dalam
satu kultur sehingga diperoleh beberapa jenis/ tipe baru yang menunjukkan
kombinasi karaketristik dari sel induk. Hal ini menunjukkan bahwa telah
terjadi transfer materi genetik dari satu jenis ke jenis yang lain. Studi
mikroskop elektron juga telah mengkonfirmasi adanya perkembang biakan
seksual pada bakteri. Pada E. Coli, sel jantan menciptakan sex pili yang tidak
ada pada sel betina. Selama perkembang biakan sexual, bakteri jantan
berikatan dengan bakteri betina dengan bantuan sex pili dan jembatan
sitoplasma terbentuk diantaranya membentuk satu titik temu. Melaui jembatan
ini, materi genetik dari sel jantan masuk ke dalam sel betina. Proses ini yang
disebut konjugasi. Dalam proses ini, hanya sebagian kromosom dari sel jantan
yang lolos ke sel betina. DNA yang diperkenalkan akan menggantikan bagian
dari DNA asli dalam sel betina atau hanya menambahkan. Melalui cara ini,
akan terjadi variasi genetik yang diproduksi di keturunan.
Transformasi adalah proses rekombinasi genetik dimana tubuh bakteri
membusuk dan mati kemudian bakteri mendapatkan gen baru dari organisme
hidup disekitarnya melalui absorpsi segmen DNA. Ditemukan oleh Griffith
pada tahun 1928 dalam kasus pneumonia dan non-pneumonia yang
disebabkan oleh bakteri. Transduksi, yaitu transfer materi genetik dari satu
bakteri ke bakteri lain melalui vektor (perantara). Fenomena ini ditemukan
oleh Zinder dan Lederberg pada tahun 1952.
Daftar Pustaka
Sharma, J. P dan Jain, V. K. 2005. Comprehensive Objective Biology (For Medical
Enterance Examination). New Delhi: Golden Bells. 238-239.

More Related Content

What's hot

Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...UNESA
 
Sistem respirasi pada katak
Sistem respirasi pada katakSistem respirasi pada katak
Sistem respirasi pada katakkrisnasuryanti
 
Laporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasiLaporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasiWaidatin Azizah
 
Laporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasiLaporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasiENCIK ROSIANA
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringanEkal Kurniawan
 
Laporan Pengamatan Praktikum Lalat
Laporan Pengamatan Praktikum LalatLaporan Pengamatan Praktikum Lalat
Laporan Pengamatan Praktikum LalatIswi Haniffah
 
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNESLaporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNESdewisetiyana52
 
MODUL AJAR KELAS 11 FIX.docx
MODUL AJAR KELAS 11 FIX.docxMODUL AJAR KELAS 11 FIX.docx
MODUL AJAR KELAS 11 FIX.docxnadia868813
 
Family Moraceae - Botani Tumbuhan Tinggi
Family Moraceae - Botani Tumbuhan TinggiFamily Moraceae - Botani Tumbuhan Tinggi
Family Moraceae - Botani Tumbuhan TinggiMichu OH
 
Lks problem solving dan berpikir kritis pada materi keanekaragaman hayati
Lks problem solving dan berpikir kritis pada materi keanekaragaman hayatiLks problem solving dan berpikir kritis pada materi keanekaragaman hayati
Lks problem solving dan berpikir kritis pada materi keanekaragaman hayatiMaya Iqlima
 
Gymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - AnatomyGymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - Anatomydewisetiyana52
 
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramLaporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramGoogle
 

What's hot (20)

Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...
 
Sistem respirasi pada katak
Sistem respirasi pada katakSistem respirasi pada katak
Sistem respirasi pada katak
 
Laporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasiLaporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasi
 
Laporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasiLaporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasi
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
 
Laporan Pengamatan Praktikum Lalat
Laporan Pengamatan Praktikum LalatLaporan Pengamatan Praktikum Lalat
Laporan Pengamatan Praktikum Lalat
 
Osmosis dan difusi
Osmosis dan difusiOsmosis dan difusi
Osmosis dan difusi
 
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNESLaporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
 
Tumbuhan lumut
Tumbuhan lumutTumbuhan lumut
Tumbuhan lumut
 
MODUL AJAR KELAS 11 FIX.docx
MODUL AJAR KELAS 11 FIX.docxMODUL AJAR KELAS 11 FIX.docx
MODUL AJAR KELAS 11 FIX.docx
 
EKTODERM DAN ENDODERM
EKTODERM DAN ENDODERMEKTODERM DAN ENDODERM
EKTODERM DAN ENDODERM
 
Hubungan Air dan Tanaman
Hubungan Air dan TanamanHubungan Air dan Tanaman
Hubungan Air dan Tanaman
 
Family Moraceae - Botani Tumbuhan Tinggi
Family Moraceae - Botani Tumbuhan TinggiFamily Moraceae - Botani Tumbuhan Tinggi
Family Moraceae - Botani Tumbuhan Tinggi
 
Lks problem solving dan berpikir kritis pada materi keanekaragaman hayati
Lks problem solving dan berpikir kritis pada materi keanekaragaman hayatiLks problem solving dan berpikir kritis pada materi keanekaragaman hayati
Lks problem solving dan berpikir kritis pada materi keanekaragaman hayati
 
morfologi tumbuhan-Batang
morfologi tumbuhan-Batangmorfologi tumbuhan-Batang
morfologi tumbuhan-Batang
 
16.okta.bioteknologi (xiia3)
16.okta.bioteknologi (xiia3)16.okta.bioteknologi (xiia3)
16.okta.bioteknologi (xiia3)
 
Gymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - AnatomyGymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - Anatomy
 
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramLaporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
 
Makalah pembelahan sel
Makalah pembelahan selMakalah pembelahan sel
Makalah pembelahan sel
 
Mp 17-sma rpp biologi
Mp 17-sma rpp biologiMp 17-sma rpp biologi
Mp 17-sma rpp biologi
 

Viewers also liked

Buku ajar mikrobiologi
Buku ajar mikrobiologiBuku ajar mikrobiologi
Buku ajar mikrobiologiYudi Aditya
 
Makalah asam nukleat
Makalah asam nukleatMakalah asam nukleat
Makalah asam nukleatWarnet Raha
 
Ada berbagai cara untuk menghitung jumlah sel bakteri
Ada berbagai cara untuk menghitung jumlah sel bakteriAda berbagai cara untuk menghitung jumlah sel bakteri
Ada berbagai cara untuk menghitung jumlah sel bakterifiolantonius9295
 
Peran mo dlm mknn ferm 2013
Peran mo dlm mknn ferm 2013Peran mo dlm mknn ferm 2013
Peran mo dlm mknn ferm 2013Dhila Faya
 
Melacak filogeni
Melacak filogeni Melacak filogeni
Melacak filogeni Google
 
Presentasi sputum kel 3 ia
Presentasi sputum kel 3 iaPresentasi sputum kel 3 ia
Presentasi sputum kel 3 iaIvan Hardivan
 
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikrobaLaporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikrobaMifta Rahmat
 
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah SeranggaSiklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah SeranggaGoogle
 
Prosedur pengambilan spesimen kultur sputum
Prosedur pengambilan spesimen kultur sputumProsedur pengambilan spesimen kultur sputum
Prosedur pengambilan spesimen kultur sputumBambang Fadhil
 
02 microbial growth and control
02 microbial growth and control02 microbial growth and control
02 microbial growth and controlSvnSony Pratama
 
Taksonomi & klasifikasi mikroorganisme
Taksonomi & klasifikasi mikroorganismeTaksonomi & klasifikasi mikroorganisme
Taksonomi & klasifikasi mikroorganismenkks2619
 
Mikrobiologi - Penggolongan Mikroorganisme
Mikrobiologi - Penggolongan MikroorganismeMikrobiologi - Penggolongan Mikroorganisme
Mikrobiologi - Penggolongan MikroorganismeYusuf Ahmad
 
C14 Mikrobiologi Dasar
C14 Mikrobiologi DasarC14 Mikrobiologi Dasar
C14 Mikrobiologi DasarCatatan Medis
 

Viewers also liked (20)

Cara hidup bakteri
Cara hidup bakteriCara hidup bakteri
Cara hidup bakteri
 
Buku ajar mikrobiologi
Buku ajar mikrobiologiBuku ajar mikrobiologi
Buku ajar mikrobiologi
 
Makalah asam nukleat
Makalah asam nukleatMakalah asam nukleat
Makalah asam nukleat
 
Ada berbagai cara untuk menghitung jumlah sel bakteri
Ada berbagai cara untuk menghitung jumlah sel bakteriAda berbagai cara untuk menghitung jumlah sel bakteri
Ada berbagai cara untuk menghitung jumlah sel bakteri
 
Peran mo dlm mknn ferm 2013
Peran mo dlm mknn ferm 2013Peran mo dlm mknn ferm 2013
Peran mo dlm mknn ferm 2013
 
Perhitungan mikrob
Perhitungan mikrobPerhitungan mikrob
Perhitungan mikrob
 
Melacak filogeni
Melacak filogeni Melacak filogeni
Melacak filogeni
 
Shamm makalah sampel dahak
Shamm makalah sampel dahakShamm makalah sampel dahak
Shamm makalah sampel dahak
 
Presentasi sputum kel 3 ia
Presentasi sputum kel 3 iaPresentasi sputum kel 3 ia
Presentasi sputum kel 3 ia
 
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikrobaLaporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
 
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah SeranggaSiklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
 
Prosedur pengambilan spesimen kultur sputum
Prosedur pengambilan spesimen kultur sputumProsedur pengambilan spesimen kultur sputum
Prosedur pengambilan spesimen kultur sputum
 
02 microbial growth and control
02 microbial growth and control02 microbial growth and control
02 microbial growth and control
 
SPUTUM
SPUTUMSPUTUM
SPUTUM
 
Taksonomi & klasifikasi mikroorganisme
Taksonomi & klasifikasi mikroorganismeTaksonomi & klasifikasi mikroorganisme
Taksonomi & klasifikasi mikroorganisme
 
Pewarnaan BTA/BTTA
Pewarnaan BTA/BTTA Pewarnaan BTA/BTTA
Pewarnaan BTA/BTTA
 
Mikrobiologi - Penggolongan Mikroorganisme
Mikrobiologi - Penggolongan MikroorganismeMikrobiologi - Penggolongan Mikroorganisme
Mikrobiologi - Penggolongan Mikroorganisme
 
C14 Mikrobiologi Dasar
C14 Mikrobiologi DasarC14 Mikrobiologi Dasar
C14 Mikrobiologi Dasar
 
Pemeriksaan bakteri-dengan-pewarnaan
Pemeriksaan bakteri-dengan-pewarnaanPemeriksaan bakteri-dengan-pewarnaan
Pemeriksaan bakteri-dengan-pewarnaan
 
Penanganan sputum
Penanganan sputumPenanganan sputum
Penanganan sputum
 

Similar to Perkembang biakan bakteri

Archaebacteria dan Eubacteria new2.pptx
Archaebacteria dan Eubacteria new2.pptxArchaebacteria dan Eubacteria new2.pptx
Archaebacteria dan Eubacteria new2.pptxLovelyGraceRimba
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptRekhaDP2
 
Remedial biologi kelas x semester 1
Remedial biologi kelas x semester 1Remedial biologi kelas x semester 1
Remedial biologi kelas x semester 1AriNoona
 
Remedial biologi kelas x semester 1
Remedial biologi kelas x semester 1Remedial biologi kelas x semester 1
Remedial biologi kelas x semester 1Ricatitinurkhasanah
 
powerpoint Reproduksi bakteri.pptx
powerpoint Reproduksi bakteri.pptxpowerpoint Reproduksi bakteri.pptx
powerpoint Reproduksi bakteri.pptxAprianMuntiela
 
Mengenal Archaebacteria dan Eubacteria
Mengenal Archaebacteria dan EubacteriaMengenal Archaebacteria dan Eubacteria
Mengenal Archaebacteria dan EubacteriaWelly Rosadi, Mochamad
 
Hakikat Biologi (Materi Biologi)
Hakikat Biologi (Materi Biologi)Hakikat Biologi (Materi Biologi)
Hakikat Biologi (Materi Biologi)Rio Anggala
 
Biologi: Bakteri
Biologi: BakteriBiologi: Bakteri
Biologi: BakteriGian Angelo
 
dececcPengolahan limbah bakteri
dececcPengolahan limbah bakteridececcPengolahan limbah bakteri
dececcPengolahan limbah bakteriWendi Hermawan
 
reproduksi bakteri kelas sepuluh
reproduksi bakteri kelas sepuluhreproduksi bakteri kelas sepuluh
reproduksi bakteri kelas sepuluhRaafiPutri
 
Mona indriani b1 j014126_c
Mona indriani b1 j014126_cMona indriani b1 j014126_c
Mona indriani b1 j014126_c_27
 

Similar to Perkembang biakan bakteri (20)

Biologi bakteri
Biologi bakteriBiologi bakteri
Biologi bakteri
 
Milrobiologi bakteri
Milrobiologi bakteriMilrobiologi bakteri
Milrobiologi bakteri
 
monera.ppt
monera.pptmonera.ppt
monera.ppt
 
Archaebacteria dan Eubacteria new2.pptx
Archaebacteria dan Eubacteria new2.pptxArchaebacteria dan Eubacteria new2.pptx
Archaebacteria dan Eubacteria new2.pptx
 
BAKTERI.ppt
BAKTERI.pptBAKTERI.ppt
BAKTERI.ppt
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
Remedial biologi kelas x semester 1
Remedial biologi kelas x semester 1Remedial biologi kelas x semester 1
Remedial biologi kelas x semester 1
 
Remedial biologi kelas x semester 1
Remedial biologi kelas x semester 1Remedial biologi kelas x semester 1
Remedial biologi kelas x semester 1
 
Biologi gonzaga
Biologi gonzagaBiologi gonzaga
Biologi gonzaga
 
powerpoint Reproduksi bakteri.pptx
powerpoint Reproduksi bakteri.pptxpowerpoint Reproduksi bakteri.pptx
powerpoint Reproduksi bakteri.pptx
 
Mengenal Archaebacteria dan Eubacteria
Mengenal Archaebacteria dan EubacteriaMengenal Archaebacteria dan Eubacteria
Mengenal Archaebacteria dan Eubacteria
 
Bakteri
Bakteri Bakteri
Bakteri
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Hakikat Biologi (Materi Biologi)
Hakikat Biologi (Materi Biologi)Hakikat Biologi (Materi Biologi)
Hakikat Biologi (Materi Biologi)
 
Cyanobacteria
CyanobacteriaCyanobacteria
Cyanobacteria
 
Mikologi
MikologiMikologi
Mikologi
 
Biologi: Bakteri
Biologi: BakteriBiologi: Bakteri
Biologi: Bakteri
 
dececcPengolahan limbah bakteri
dececcPengolahan limbah bakteridececcPengolahan limbah bakteri
dececcPengolahan limbah bakteri
 
reproduksi bakteri kelas sepuluh
reproduksi bakteri kelas sepuluhreproduksi bakteri kelas sepuluh
reproduksi bakteri kelas sepuluh
 
Mona indriani b1 j014126_c
Mona indriani b1 j014126_cMona indriani b1 j014126_c
Mona indriani b1 j014126_c
 

Recently uploaded

LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxZuheri
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RambuIntanKondi
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...nadyahermawan
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxcholiftiara1
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyIkanurzijah2
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxhellokarin81
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaFeraAyuFitriyani
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasariSatya2
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxDwiHmHsb1
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaYosuaNatanael1
 
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...nadyahermawan
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptssuserbb0b09
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAkompilasikuliahd3TLM
 

Recently uploaded (20)

LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 

Perkembang biakan bakteri

  • 1. PERKEMBANG BIAKAN BAKTERI Ada 3 cara perkembang biakan yang umumnya dapat diamati pada sel bakteri, yaitu (Sharma, 2005) : 1. Pembelahan biner (binary fission) Perkembang biakan bakteri dengan pembelahan biner merupakan medel utama perkembang biakan pada sel bakteri. Pembelahan biner ditandai dengan invaginasi dari membran plasma dan dinding sel yang membentuk dua sel baru. Pembelahan biner terjadi pada sel bakteri selama kondisi sel yang masih menguntungkan/ dalam kondisi baik. Nukleid atau kromosom bakteri bereplikasi ketika melekat pada mesosom. Mesosom baru berkembang dan akan melekat pada kromosom anak. Membran tumbuh diantara dua mesosom untuk mendorong dua kromosom anak terpisah sehingga terbentuk dua badan inti. Pada divisi sitoplasma terdapat pembagian tubuh nukleat (inti) yang segera diikuti oleh pembentukan lempeng penampang di tengah sitoplama. Akhirnya sitoplasma akan mengalami penyempitan secara sentripetal (memusat) dan membentuk dua protoplas anak yang masing-masing memiliki tubuh inti. Pada prosesnya, dua protoplas tersebut akan didepositkan sehingga kedua sel mengalami tekanan turgor di dinding dan akan terpisah. Saat kondisi menguntungkan, sel bakteri akan tumbuh dengan baik dan membelah setelah setiap 20 menit. Pada proses ini, jika terus-menerus akan menghasilkan sekitar 4,7 x 1021 keturunan dari sel induk setelah 24 jam.
  • 2. Gambar x.x Pembelahan Biner pada Bakteri 2. Pembentukan spora (sporulation) Bakteri menghasilkan beberapa jenis spora yang disebut dengan gonidia, sporangiospora, oidia, conidia, cysts (kista) dan endospora. Pembentukan endospora adalah ciri khas basil bakteri yang merupakan spora yang berdinding sangat tebal dan resisten yang dibentuk sebagai respon terhadap lingkungan yang merugikan atau kehadiran benda asing yang berbahaya. Endospora terbentuk dalam tubuh bakteri melalui dehidrasi protoplasma yang disebut dengan primordial endospora. Endospora dilepaskan setelah kematian sel. Mereka berkecambah dan menghasilkan satu bakteri. Hal ini berarti endospora diproduksi oleh organisme tunggal yang mati sehingga menghasilkan organisme tunggal yang baru. Oleh karena itu, tidak ada peningkatan jumlah dan tidak ada perkembang biakan. Namun, endospora merupakan struktur yang sangat penting. Bakteri biasanya cukup sensitif terhadap pengeringan, pendinginan dan berbagai jenis bahan kimia, endospora masih tahan. Mereka dapat mentolerir suhu 100 oC atau -100 oC. Sifat tahan endospora dikarenakan dindingnya yang tebal, kadar air rendah dan adanya bahan kimia antikoagulan yang dikenal sebagai asam dipicolinic. Hanya ada dua bakteri yang menghasilkan endospora, yaitu tetanus dan bakteri anhtrax. Gambar x.x Pembentukan Dan Perkecambahan Endospora
  • 3. 3. Perkembang biakan seksual (sexual reproduction) Bakteri tidak benar-benar memperlihatkan perkembang biakan secara seksual, akan tetapi ada fragmentasi/ pemisahan atau pertukaran beberapa bagian materi genetik pada bakteri. Proses ini disebut sebagai parasexsuality atau konjugasi. Metode rekombinasi gen lainnya yaitu transformasi dan transduksi. Konjugasi pertama kali ditemukan oleh Lederberg dan Tatum pada E. Coli. Terdapat stain beda pada E. Coli yang tumbuh secara bersama dalam satu kultur sehingga diperoleh beberapa jenis/ tipe baru yang menunjukkan kombinasi karaketristik dari sel induk. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi transfer materi genetik dari satu jenis ke jenis yang lain. Studi mikroskop elektron juga telah mengkonfirmasi adanya perkembang biakan seksual pada bakteri. Pada E. Coli, sel jantan menciptakan sex pili yang tidak ada pada sel betina. Selama perkembang biakan sexual, bakteri jantan berikatan dengan bakteri betina dengan bantuan sex pili dan jembatan sitoplasma terbentuk diantaranya membentuk satu titik temu. Melaui jembatan ini, materi genetik dari sel jantan masuk ke dalam sel betina. Proses ini yang disebut konjugasi. Dalam proses ini, hanya sebagian kromosom dari sel jantan yang lolos ke sel betina. DNA yang diperkenalkan akan menggantikan bagian dari DNA asli dalam sel betina atau hanya menambahkan. Melalui cara ini, akan terjadi variasi genetik yang diproduksi di keturunan. Transformasi adalah proses rekombinasi genetik dimana tubuh bakteri membusuk dan mati kemudian bakteri mendapatkan gen baru dari organisme hidup disekitarnya melalui absorpsi segmen DNA. Ditemukan oleh Griffith pada tahun 1928 dalam kasus pneumonia dan non-pneumonia yang disebabkan oleh bakteri. Transduksi, yaitu transfer materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain melalui vektor (perantara). Fenomena ini ditemukan oleh Zinder dan Lederberg pada tahun 1952.
  • 4. Daftar Pustaka Sharma, J. P dan Jain, V. K. 2005. Comprehensive Objective Biology (For Medical Enterance Examination). New Delhi: Golden Bells. 238-239.