2. Sejarah penemuan zat radioaktif diawali dengan
ditemukannya sinar X oleh Wilhelm Conrad Roentgen
pada tahun 1895. Setelah itu, para ilmuwan menyadari
bahwa beberapa unsur dapat memancarkan sinar-
sinar tertentu, meskipun pada waktu itu para ilmuwan
belum memahami hakikat sebenarnya dari sinar-sinar
tersebut serta mengapa unsur-unsur
memancarkannya.
3. Pada tahun 1896, Henri Becquerel, fisikawan Perancis
berusaha mendapatkan sinar X dari suatu batuan yang
mengandung garam uranium. Secara tidak sengaja, batuan
tersebut dibungkus dengan kertas hitam dan diletakkan di
atas plat film itu, ia sangat terkejut karena bagian film pada
tempat garam uranium diletakkan menjadi gelap. Dari
hasil penelitiannya, diketahui bahwa penyebab gelapnya
bagian plat foto adalah radiasi berdaya tembus kuat,
bahkan lebih kuat dari sinar X, yang dipancarkan secara
spontan oleh garam uranium tanpa harus disinari terlebih
dahulu. Radiasi spontan garam uranium terjadi karena
mengandung unsur uranium yang bersifat radioaktif.
Peristiwa radiasi spontan ini kemudian disebut
keradioaktifan, sedangkan zat yang yang bersifat
radioaktif disebut dengan zat radioaktif.
4. Pada tahun 1898, Marie Sklodowska Curie dan oleh
suaminya, Pierre Curie menemukan unsur radiaktof
lainnya dari mineral pitchblende yaitu polonium dan
radium. Nama unsur polonium diambil dari nama negara
asal Marie Sklodowska Curie, yaitu Polandia, sedangkan
nama unsur radium diambil dari bahasa Yunani “radiare”
yang artinya bersinar.
Pada tahun 1903, Ernest Rutherford mengemukakan bahwa
sinar radioaktif dapat dibedakan menjadi dua jenis
berdasarkan muatan mereka. Sinar radioaktif yang
bermuatan positif diberi nama sinar alfa, dan tersusun dari
inti-inti helium. Sinar radioaktif yang bermuatan negatif
diberi nama sinar beta, dan tersusun dari elektron-
elektron. Sementara itu, Paul Ulrich Villard menemukan
jenis sinar radioaktif yang ketiga, yaitu sinar gama yang
tidak bermuatan. Sinar gama adalah suatu bentuk radiasi
elektromagnetik dengan panjang gelombang yang lebih
pendek dari sinar X.
5. Unsur radiaoaktif alam dan buatan menunjukkan aktivitas radiasi yang
sama dengan memancarkan tiga jenis sinar yaitu sinar-α, sinar-ß, dan
sinar-γ.
Karakteristik Sinar Radioaktif
Sinar/Partikel Alfa (α)
Sinar alfa merupakan radiasi partikel bermuatan positif.
Terdiri dari 2 proton dan 2 neutron. Dengan detembus yang rendah-
kita dapat menahannya hanya dengan selembar kertas.
Karena mempunyai muatan relatif besar, maka dapat mengionisasi
secara kuat atom-atom yang dilewatinya.
mikian mempunyai muatan 2+ dan massa 4 sma.
Relatif lambat dan berat.
Daya
6. Sinar/Partikel Beta (β)
Sinar beta merupakan radiasi partikel bermuatan negatif.
Mempunyai muatan –1 dan massa sekitar 1/2000 massa
proton. Dengan demikian partikel ini sama dengan elektron.
Relatif cepat dan ringan
Mempunyai daya tembus menengah-dapat dihentikan dengan
lembaran aluminium atau plastik.
Dapat mengionisasi atom-atom yang dilewatinya, tetapi tidak
sekuat daya ionisasi partikel alfa.
Sinar Gamma (γ)
Sinar gamma adalah suatu gelombang EM bukan partikel.
Dengan demikian tidak mempunyai muatan maupun massa.
Mempunyai daya tembus yang sangat besar-diperlukan
lembaran tipis timbal untuk menguranginya.
Tidak mengionisasi atom-atom yang dilewatinya secara
langsung, meskipun dapat menyebabkan atom memancarkan
partikel lain yang selanjutnya dapat menyebabkan ionisasi. Daya
7. Sinar alfa ( α )
Sinar alfa merupakan radiasi partikel yang bermuatan
positif. Partikel sinar alfa sama dengan inti helium -4,
bermuatan +2e dan bermassa 4 sma. Partikel alfa adalah partikel
terberat yang dihasilkan oleh zat radioaktif. Sinar alfa
dipancarkan dari inti dengan kecepatan sekitar 1/10 kecepatan
cahaya. Karena memiliki massa yang besar daya tembus sinar
alfa paling lemah diantara diantara sinar-sinar radioaktif.
Diudara hanya dapat menembus beberapa cm saja dan tidak
dapat menembus kulit. Sinar alfa dapat dihentikan oleh
selembar kertas biasa. Sinar alfa segera kehilangan energinya
ketika bertabrakan dengan molekul media yang dilaluinya.
Tabrakan itu mengakibatkan media yang dilaluinya mengalami
ionisasi. Akhirnya partikel alfa akan menangkap 2 elektron dan
berubah menjadi atom
8. Sinar beta (β)
Sinar beta merupakan radiasi partikel bermuatan
negatif.Sinar beta merupakan berkas elektron yang berasal
dari inti atom. Partikel beta yang bemuatan -1e dan
bermassa 1/836 sma. Karena sangat kecil, partikel beta
dianggap tidak bermassa sehingga dinyatakan dengan
notasi .Energi sinar beta sangat bervariasi, mempunyai
daya tembus lebih besar dari sinar alfa tetapi daya
pengionnya lebih lemah. Sinar beta paling energetik dapat
menempuh sampai 300 cm dalam udara kering dan dapat
menembus kulit.
Sinar gamma ( γ )
Sinar gamma adalah radiasi elektromagnetek berenergi
tinggi, tidak bermuatan dan tidak bermassa. Sinar γ
dinyatakan dengan notasi . Sinar gamma mempunyai
daya tembus. Selain sinar alfa, beta, gamma, zat radioaktif
buatan juga ada yang memancarkan sinar X dan sinar
Positron. Sinar X adalah radiasi sinar elektromagnetik.
9. 1. Sebagai Perunut
Radioisotop digunakan sebagai perunut karena perpindahannya dapat diikuti berdasarkan radiasi yang
dipancarkannya.
a. Bidang kedokteran
Radioisotop digunakan untuk mendiagnosis berbagai jenis penyakit.
I-131 : mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, terapi kanker kelenjar tiroid
Na-24 : mendeteksi adanya gangguan peredaran darah
Xe-133 : mendeteksi penyakit paru-paru
Fe-59 : mempelajari pembentukan sel darah merah
b. Bidang Industri
Radioisotop digunakan untuk mengetahui kebocoran suatu bendungan/pipa dalam tanah, juga untuk
mempelajari pengaruh oli dan zat aditif pada mesin.
c. Bidang Hidrologi
Radioisotop dipakai untuk mempelajari kecepatan aliran air sungai (Na-24), sertauntuk menyelidiki
kebocoran pipa air di bawah tanah.
Bidang Ilmu Kimia dan Biologi
I-131 : mempelajari kesetimbangan dinamis
O-18 : mempelajari reaksi esterifikasi
C-14 : mempelajari mekanisme reaksi fotositesis
10. 2. Sebagai sumber Radiasi
Radioisotop digunakan sebagai sumber radiasi karena daya
tembus radiasinya serta akibat dari bahan yang dilaluinya.
a. Bidang Kedokteran
Radiasi digunakan untuk sterilisasi makanan/minuman
kaleng dan alat –alat kedokteran.
Co-60 : pemancar gamma untuk terapi tumor/ kanker.
b. Bidang Pertanian
Radiasi dimanfaatkan untuk pembentukan bibit unggul,
pemberantasan hama, menghambat pertumbuhan tunas
pada kentang dan bawang.
P-32 : untuk pemupukan tanaman
c. Bidang Industri
Di bidang industri radiasi digunakan untuk pemeriksaan
benda tanpa merusak, mengontrol ketebalan bahan,
mengawetkan bahan kayu, barang-barang seni, serta
meningkatkan mutu tekstil.
11. Deret radioaktif ialah suatu kumpulan unsur-unsur hasil peluruhan
suatu radioaktif yang berakhir dengan terbentuknya unsur yang stabil.
a. Deret Uranium-Radium
Dimulai dengan 92 238 U dan berakhir dengan 82 206 Pb
b. Deret Thorium
Dimulai oleh peluruhan 90 232 Th dan berakhir dengan 82 208 Pb
c. Deret Aktinium
Dimulai dengan peluruhan 92 235 U dan berakhir dengan 82 207 Pb
d. Deret Neptunium
Dimulai dengan peluruhan 93 237 Np dan berakhir dengan 83 209
Bi
12. Waktu paruh didefinisikan sebagai lamanya zat radioaktif
melakukan peluruhan hingga banyaknya inti sisa adalah
setengah dari banyaknya inti mula-mula:
subsitusikan nilai ini ke persamaan hukum peluruhan zat
radioaktif, diperoleh:
Faktor T½ dinamakan waktu paruh. Waktu paruh dari beberapa
zat radioaktif telah diketahui melalui berbagai percobaan dan
pemodelan.
Contoh :
Waktu paruh dari Au-198 adalah 3 hari, tentukan tetapan
peluruhnya?
λ = 0,693/3 hari
= 0,231 per hari
-7
= 2,7 x 10 per detik