SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  21
RESPIRASI
(Laporan Praktikum Biologi Umum)

Oleh

Vanna Fitriana
1314131112

JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Percobaan

: Respirasi

Tanggal Percobaan

: 17 Oktober 2013

Tempat Percobaan

: Laboratorium Botani 2 Jurusan Biologi FMIPA
Universitas Lampung

Nama

: Vanna Fitriana

NPM

: 1314131112

Fakultas

: Pertanian

Jurusan

: Agribisnis

Kelompok

: 6 (enam)

Bandar Lampung, 31 Oktober 2013
Mengetahui
Asisten,

Putri
NPM:
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tumbuhan adalah salah satu makluk hidup di bumi ini yang mempunyai suatu
keistimewaan. Tumbuhan dapat membuat makanannya sendiri dengan
memanfaatkan sesuatu yang ada disekitarnya. Proses pembuatan makanan ini
disebut fotosintesis. Oleh karena itu tumbuhan berada pada urutan paling bawah
dalam piramida rantai makanan karena tumbuhan merupakan produsen.

Banyak ciri-ciri yang dapat mendefinisikan satu mahkluk hidup, salah satunya
adalah respirasi. Respirasi adalah suatu proses dilakukan oleh satu mahkluk hidup
dengan melakukan penyerapan udara. Salah satu ciri yang dapat membedakan
tumbuhan hijau dengan mahkluk hidup lainnya adalah kemampuannya memakai
zat karbon untuk dirubah menjadi bahan organik serta dasimilasi dalam tubuh
tumbuhan.

Kegiatan ini merupakan salah satu ciri-ciri dari makluk hidup, namun cara
makhluk hidup satu dengan yang lainnya berbeda. Tumbuhan yang satu dengan
yang lainnya juga mempunyai perbedaan dalam respirasi, ada yang menggunakan
oksigen dan ada pula yang tidak menggunakan oksigen dalam menghasilkan
energi. Namun intinya respirasi adalah menghasilkan energi
B. Tujuan Percobaan

Adapun tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Memahami semua faktor respirasi yang terjadi pada semua sel
organisme makhluk hidup.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Respirasi merupakan proses katabolisme atau penguraian senyawa organik
menjadi senyawa anorganik. Respirasi sebagai proses oksidasi bahan organik
yang terjadi didalam sel dan berlangsung secara aerobik maupun anaerobik.
Dalam respirasi aerob diperlukan oksigen dan dihasilkan karbondioksida serta
energi. Sedangkan dalam respirasi anaerob dimana oksigen tidak atau kurang
tersedia dan dihasilkan senyawa selain karbondiokasida, seperti alkohol,
asetaldehida atau asam asetat dan sedikit energi (Lovelles, 1997).

Proses respirasi merupakan suatu proses mengubah energi kimia yang tersimpan
dalam bentuk karbohidrat untuk digunakan menggerakkan proses-proses
metabolisme. Proses respirasi terdapat pada jaringan baik yang tidak berwarna
hijau maupun yang berwarna hijau, dan juga pada hewan. Respirasi dapat
dibadakan menjadi dua berdasarkan ketersedian udara, yaitu respirasi aerob dan
anaerob. Pada respirasi aerob, ketersedian oksigen sangat dibutuhkan untuk
menghasilkan energi. Sedangkan pada respirasi anaerobi, tidak membutuhkan
oksigen namun dapat menghasilkan senyawa lain seperti karbondioksida. Bahan
baku dalam proses respirasi adalah protein, asam lemak, dan juga karbohidrat.
Proses respirasi dapat menghasilkan CO2, dan energi dalam bentuk ATP. Reaksi
proses ini dapat ditulis sebagai berikut: C6H12O6 + O2
(Campbell, 2009).

6CO2 + H2O + energi
Respirasi atau oksidasi glukosa secara lengkap merupakan sumber energi yang
utama untuk kebanyakan sel. Pada waktu glukosa dipecah dalam suatu rangkaian
reaksi enzimatis, sejumlah energi dibebaskan dan akan disimpan dalam bentuk
ikatan fosfat bertenaga tinggi (ATP) dan sebagian lain akan hilang sebagai panas.
Secara garis besar, respirasi dibedakan atas reaksi aerob yang menggunakan
oksigen sebagai oksidator terakhir dan juga anaerob (Nasir, 1993).

Respirasi berjalan di dalam sel dan berlangsung baik secara aerobi maupun secara
anaerob. Mengenai repirasi aerob, yang dibutuhkan adalah oksigen yang nantinya
dapat menghasilkan energi serta karbon dioksida. Sedangkan untuk repirasi
anaerob, oksigen tidak dibutuhkan sehingga menghasilkan senyawa selain karbon
dioksida, misalnya alkohol, asam asetat serta sedikit energi (Lambers, 2005).

Respirasi merupakan fungsi kumulatif dari tiga tahap matabolik yaitu : glikolisis,
siklus krebs, rantai transpor elektron dan fosforilasi oksidatif. Glikolisis dan siklus
krebs merupakan jalur katabolik yang mengurai glukosa dan bahan bakar organik
lainnya, pada tahapan rantai transpor elektron akan menerima elektron dari
produksi hasil pembakaran pada tahapan glikolisis dan siklus krebs dan
melewatkan elekton ini dari satu molekul ke molekul lain. Pada akhir rantai ini,
elektron akan digabung dengan ion hidrogen dan oksigen molekuler untuk
membentuk air. Energi yang dilepaskan dari setiap langkah dalam rantai tersebut
disimpan dalam suatu bentuk yang digunakan oleh mitikondria untuk membuat
ATP (Kristiyono, 2008).

Proses respirasi, untuk dapat menghasilkan energi, ATP harus melalui beberapa
tahapan. Yang pertama adalah glikolisis. Tahapan ini merupakan proses dimana
glukosa berubah menjadi dua molekul asam. Tahapan ini berjalan di sitosol. Dua
molekul asam tersebut nantinya akan digunakan dalam proses dekarboksilasi
oksidatif. Juga glikosis dapat menghasilkan dua molekul NADPH dan energi
dalam bentuk molekul ATP. (Salisbury, 2009).
Tahapan yang kedua adalah dekarboksilasi oksidatif. Tahapan ini berlangsung di
sitosol juga. Dalam proses ini, asam piruvat yang beratom C3 berubah menjadi
asetil yang beratom C2 dengan melepaskan CO2. Asetil tersebut yang nantinya
akan dugunakan pula dalam siklus asam sitrat. Dan hasil lain dalam bentuk
NADPH digunakan dalam transport electron. (Salisbury, 2009).

Selanjutnya, tahapan yang ke tiga adalah siklus asam sitrat. Tahapan ini
berlangsung pada membran dan matriks dalam mitokondria. Pada tahapan ini,
asetil diolah dengan senyawa asam sitrat. Ada beberapa seyawa yang dapat
dihawilkan pada proses ini, salah satunya adalah 1 molekul ATP, 2 molekul CO2,
serta FADH dan NADPH yang akan diproses dala transfer electron. (Salisbury,
2009).

Tahapan yang keempat dan juga yang terakhir adalah trannsfer elektron. Proses
ini berlangsung pada membran dalam mitkondria dimana electron akan ditransfer
oleh enzim quinon, sitokrom, flavoprotein dan piridoksin. Reaksi ini dapat
menghasilkan H2O. (Salisbury, 2009).
Respirasi anaerob adalah reaksi pemecahan karbohidrat untuk mendapatkan
energi tanpa menggunakan oksigen. Respirasi anaerob disebut fermentasi atau
respirasi intramolekul. Respirasi anaerob dibedakan menjadi obligatif dan
fakultatif, respirasi anaerob obligatif mutlak memerlukan oksigen sedangkan
anaerob fakultatif dapat berlangsung tanpa atau dengan oksigen. Tujuan
fermentasi sama dengan respirasi aerob, yaitu mendapatkan energi. Hanya saja
energi yang dihasilkan jauh lebih sedikit dari respirasi aerob. Respirasi anaerob
dapat berlangsung didalam udara bebas, tetapi proses ini tidak menggunakan O2
yang disediakan di udara. Fermentasi sering pula disebut sebagai peragian alkohol
atau alkoholisasi. Pada respirasi aerob maupun anaerob, asam piruvat hasil proses
glikolisis merupakan substrat ( Loveless, 1991).

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi laju repirasi, yaitu ketersediaan
substrat, ketersedian oksigen, suhu, tipe dan umur tumbuhan. Mengenai
ketersediaan substrat, hal ini sangat penting dalam pelaksanaan respirasi karena
proses ini tergantung pada ketersidiaanya substrat. Apabila pada tumbuhan yang
persediaan substratn yang berupa karbohidrat rendah, maka laju respirasinya juga
akan rendah. Demikian pula, apabila persediaan karbohidrat agak banyak, maka
laju respirasi akan meningkat juga. (Mulyani, 2007).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

A. Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan dalam percobaan kali ini adalah : tabung
respirometer, stopwatch, alat suntik, kapas.
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah : kecambah,
KOH, larutan eosin, faselin.

B. Cara Kerja

1) Masukan KOH kedalam respirometer.
2) Kemudian masukan kecambah kedalam respirometer.
3) Tutup rapat tabung respirometer.
4) Suntikan larutan eosin ke ujung respirometer.
5) Amati setiap 5 menit selama 15 menit
6) Catat setiap perubahan yang terjadi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Pengamatan

Tabel Pengamatan Laju Eosin
Berat

t1 = 5 menit

t2 = 10 menit

t3 = 15 menit

Rata-rata

Kecambah

(300 sekon)

(600 sekon)

(900 sekon)

2 gram

0,07 ml

0,13 ml

0,16 ml

0,12 ml

4 gram

0,07 ml

0,18 ml

0,20 ml

0,15 ml

Tabel Laju Respirasi
Berat

V1

V2

V3

Kecambah

V
Rata-rata

2 gram

0,0002

0,0001

0,00006

0,00012

4 gram

0,000125

0,0000625

0,0000416

0,000076

B. Pembahasan

Pada 17 Oktober 2013 telah dilakukan percobaan tentang proses respirasi yang
dilakukan oleh tumbuhan, tumbuhan yang digunakan kali ini adalah kecambah.
Percobaan dimulai dengan menyiapakan 2 kecambah yang berbeda beratnya, yaitu
kecambah yang memiliki bobot 2 gram dan kecambah yang memiliki bobot 4
gram.
Kedua kecambah diberi perlakuan yang sama. Pertama, masukan kecambah
kedalam tabung respirometer, kemudian memasukan kristal KOH yang dibungkus
dengan kapas kedalam tabung, kristal KOH ini berfungsi untuk mengikat
karbondioksida (CO2) yang ada didalam tabung. Kemudian pipa repirometer dan
tutup tabung diolesi vaselin, pengolesan vaselin ini berfungsi agar tabung kedap
udara sehingga tidak ada udara yang keluar atau masuk ke tabung. Kemudian
disuntikan larutan eosin ke pipa respirometer. Larutan eosin digunakan untuk
mengukur banyaknya oksigen yang dibutuhkan selama proses respirasi.
Kemudian mengamati pergerakan eosin selama 3 x 5 menit.

Pada percobaan kecambah dengan bobot 2 gram pada 3 menit pertama
menunjukan angka 0,07 ml, 0,13 untuk 3 menit kedua, dan 0,16 untuk 3 menit
ketiga, rata-rata penggunaan eosin adalah 0,12 ml. Serta laju respirasi pada 3
menit pertama adalah 0,0002, 0,0001 untuk 3 menit kedua, dan 0,00006 untuk 3
menit ketiga. Rata-rata laju respirasi Hal ini menunjukan adanya penurunan laju
reaksi, karena ketersediaan oksigen semakin berkurang.

Pada percobaan kecambah dengan bobot 4 gram pada 3 menit pertama
menunjukan 0,07 ml, 0,18 ml untuk 3 menit kedua, dan 0,20 ml untuk 3 menit
ketiga. Rata-rata penggunaan eosin adalah 0,15 ml. Serta laju reaksi untuk 3 menit
pertama 0,000125, 0,0000625 pada 3 menit kedua, dan 0,0000416 untuk 3 menit
ketiga. Rata-rata laju respirasi adalah 0,000076. Hal ini menunjukan adanya
penurunan laju reaksi, karena ketersediaan oksigen didalam tabung semakin
berkurang.

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan diperoleh hasil, bahwa kecambah
dengan bobot 4 gram melakukan respirasi lebih cepat dibandingkan dengan
kecambah yang bobotnya 2 gram. Hal ini karena semakin besar bobot suatu
organisme, maka laju respirasi akan semakin cepat.

Laju metabolisme biasanya diperkirakan dengan mengukur banyaknya oksigen
yang dikonsumsi makhluk hidup per satuan waktu. Hal ini memungkinkan karena
oksidasi dari bahan makanan memerlukan oksigen (dalam jumlah yang diketahui)
untuk menghasilkan energi yang dapat diketahui jumlahnya. Akan tetapi, laju
metabolisme biasanya cukup diekspresikan dalam bentuk laju konsumsi oksigen.
Beberapa faktor yang mempengaruhi laju konsumsi oksigen antara lain
ketersediaan substrat, suhu, spesies, ukuran badan dan aktivitas tubuh.

Tersedianya substrat pada tanaman merupakan hal yang penting dalam melakukan
respirasi. Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan
respirasi dengan laju yang rendah pula. Demikian sebliknya bila substrat yang
tersedia cukup banyak maka laju respirasi akan meningkat.

Ketersediaan Oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya
pengaruh tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara
organ pada tumbuhan yang sama. Fluktuasi normal kandungan oksigen di udara
tidak banyak mempengaruhi laju respirasi, karena jumlah oksigen yang
dibutuhkan tumbuhan untuk berespirasi jauh lebih rendah dari oksigen yang
tersedia di udara.

Pengaruh faktor suhu bagi laju respirasi tumbuhan sangat terkait dengan faktor
Q10, dimana umumnya laju reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan
suhu sebesar 10oC, namun hal ini tergantung pada masing-masing spesies.

Tipe dan umur tumbuhan. Masing-masing spesies tumbuhan memiliki perbedaan
metabolisme, dengan demikian kebutuhan tumbuhan untuk berespirasi akan
berbeda pada masing-masing spesies. Tumbuhan muda menunjukkan laju
respirasi yang lebih tinggi dibanding tumbuhan yang tua. Demikian pula pada
organ tumbuhan yang sedang dalam masa pertumbuhan.
BAB V
KESIMPULAN

Setelah melakukan praktikum, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Penggunaan eosin dari waktu ke waktu semakin bertambah, hal ini karena
kurangnya ketersediaan oksigen dalam tabung semakin berkurang.
2. Laju respirasi dari waktu ke waktu semakin menurun.
3. Kecambah yang memiliki bobot lebih berat, laju respirasinya semakin
cepat.
4. Sedangkan, kecambah yang bobotnya lebih ringan, laju respirasinya
semakin lambat.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A. 2009. Biologi Jilid 2 Edisi 5. Erlangga : Jakarta
Kristiyono. 2000. Pendalaman Biologi. Esis : Jakarta
Lambers, Hans. 2005. Plant Respiration: from cell to ecosystem Vol.8.
Springfield :Springer
Lavelles, A.R. 1997. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah
Tropis. Gramedia : Jakarta
Mulyani, Sri. 2008. Anatomi Tumbuhan. Kanisius : Surabaya
Nasir, Muhammad. 1993. Biologi Umum. Universitas Gajah Mada :
Yogyakarta
Salisburg, F.B dan Cleon W. Ross. 2009. Plant Phyciology. Wadswad Pub
: California
Respirasi Kecambah
Respirasi Kecambah
Respirasi Kecambah
Respirasi Kecambah
Respirasi Kecambah
Respirasi Kecambah
Respirasi Kecambah

Contenu connexe

Tendances

Gcms analisis
Gcms analisisGcms analisis
Gcms analisisMan Xp
 
Isolasi dan analisis pigmen dari tumbuhan
Isolasi dan analisis pigmen dari tumbuhanIsolasi dan analisis pigmen dari tumbuhan
Isolasi dan analisis pigmen dari tumbuhanqlp
 
Laporan praktikum kromatografi 1 (autosaved)
Laporan praktikum kromatografi 1 (autosaved)Laporan praktikum kromatografi 1 (autosaved)
Laporan praktikum kromatografi 1 (autosaved)aufia w
 
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumLaporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumRukmana Suharta
 
Laporan kimia praktikum 1
Laporan kimia praktikum 1Laporan kimia praktikum 1
Laporan kimia praktikum 1Ryuzaeky Ika
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaasterias
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul DeLas Rac
 
Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonDwi Atika Atika
 
Struktur Molekul Organik
Struktur Molekul OrganikStruktur Molekul Organik
Struktur Molekul Organikguest3d2fb9
 
Identifikasi asam amino dan protein
Identifikasi asam amino dan proteinIdentifikasi asam amino dan protein
Identifikasi asam amino dan proteinpure chems
 
Final acara 1 pengenalan alat dan bahan
Final acara 1 pengenalan alat dan bahanFinal acara 1 pengenalan alat dan bahan
Final acara 1 pengenalan alat dan bahanAlfian Nopara Saifudin
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisfahmiganteng
 
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambahSofyan Dwi Nugroho
 
Laporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gula
Laporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gulaLaporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gula
Laporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gulaHani Ani
 
Laporan praktikum pembuatan_yoghurt
Laporan praktikum pembuatan_yoghurtLaporan praktikum pembuatan_yoghurt
Laporan praktikum pembuatan_yoghurtSTF YPIB CIREBON
 
VISKOSITAS BROOKFIELD
VISKOSITAS BROOKFIELDVISKOSITAS BROOKFIELD
VISKOSITAS BROOKFIELDSofiaNofianti
 

Tendances (20)

Gcms analisis
Gcms analisisGcms analisis
Gcms analisis
 
Evolusi Sebelum Darwin
Evolusi Sebelum DarwinEvolusi Sebelum Darwin
Evolusi Sebelum Darwin
 
Isolasi dan analisis pigmen dari tumbuhan
Isolasi dan analisis pigmen dari tumbuhanIsolasi dan analisis pigmen dari tumbuhan
Isolasi dan analisis pigmen dari tumbuhan
 
Laporan praktikum kromatografi 1 (autosaved)
Laporan praktikum kromatografi 1 (autosaved)Laporan praktikum kromatografi 1 (autosaved)
Laporan praktikum kromatografi 1 (autosaved)
 
Pengenalan Alat
Pengenalan AlatPengenalan Alat
Pengenalan Alat
 
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumLaporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
 
Laporan kimia praktikum 1
Laporan kimia praktikum 1Laporan kimia praktikum 1
Laporan kimia praktikum 1
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhana
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
 
Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid keton
 
Struktur Molekul Organik
Struktur Molekul OrganikStruktur Molekul Organik
Struktur Molekul Organik
 
Identifikasi asam amino dan protein
Identifikasi asam amino dan proteinIdentifikasi asam amino dan protein
Identifikasi asam amino dan protein
 
Uji Biuret
Uji BiuretUji Biuret
Uji Biuret
 
Final acara 1 pengenalan alat dan bahan
Final acara 1 pengenalan alat dan bahanFinal acara 1 pengenalan alat dan bahan
Final acara 1 pengenalan alat dan bahan
 
Pembuatan amilum
Pembuatan amilumPembuatan amilum
Pembuatan amilum
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
 
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
 
Laporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gula
Laporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gulaLaporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gula
Laporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gula
 
Laporan praktikum pembuatan_yoghurt
Laporan praktikum pembuatan_yoghurtLaporan praktikum pembuatan_yoghurt
Laporan praktikum pembuatan_yoghurt
 
VISKOSITAS BROOKFIELD
VISKOSITAS BROOKFIELDVISKOSITAS BROOKFIELD
VISKOSITAS BROOKFIELD
 

En vedette

Ppt respirasi tumbuhan
Ppt respirasi tumbuhanPpt respirasi tumbuhan
Ppt respirasi tumbuhanmarwahmoniCha
 
Respirasi pada tumbuhan powerpoint
Respirasi pada tumbuhan powerpointRespirasi pada tumbuhan powerpoint
Respirasi pada tumbuhan powerpointIvho Mamonto
 
Laporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasiLaporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasiWaidatin Azizah
 
Pengaruh Perubahan Suhu Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau
Pengaruh Perubahan Suhu Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang HijauPengaruh Perubahan Suhu Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau
Pengaruh Perubahan Suhu Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang HijauM Ikram
 
Ibo 2009 respirasi dan fotosintesis
Ibo 2009   respirasi dan fotosintesisIbo 2009   respirasi dan fotosintesis
Ibo 2009 respirasi dan fotosintesisFarid Rohman
 
Respirasi pada tumbuhan
Respirasi pada tumbuhanRespirasi pada tumbuhan
Respirasi pada tumbuhanElena Yanti
 
Respirasi Pada Tumbuhan
Respirasi Pada TumbuhanRespirasi Pada Tumbuhan
Respirasi Pada TumbuhanRhiza Amalia
 

En vedette (9)

Ppt respirasi tumbuhan
Ppt respirasi tumbuhanPpt respirasi tumbuhan
Ppt respirasi tumbuhan
 
Respirasi pada tumbuhan powerpoint
Respirasi pada tumbuhan powerpointRespirasi pada tumbuhan powerpoint
Respirasi pada tumbuhan powerpoint
 
Laporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasiLaporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasi
 
Pengaruh Perubahan Suhu Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau
Pengaruh Perubahan Suhu Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang HijauPengaruh Perubahan Suhu Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau
Pengaruh Perubahan Suhu Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau
 
Ibo 2009 respirasi dan fotosintesis
Ibo 2009   respirasi dan fotosintesisIbo 2009   respirasi dan fotosintesis
Ibo 2009 respirasi dan fotosintesis
 
Respirasi pada tumbuhan
Respirasi pada tumbuhanRespirasi pada tumbuhan
Respirasi pada tumbuhan
 
ppt respirasi
ppt respirasippt respirasi
ppt respirasi
 
Respirasi Pada Tumbuhan
Respirasi Pada TumbuhanRespirasi Pada Tumbuhan
Respirasi Pada Tumbuhan
 
STEAL THIS PRESENTATION!
STEAL THIS PRESENTATION! STEAL THIS PRESENTATION!
STEAL THIS PRESENTATION!
 

Similaire à Respirasi Kecambah

Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putr...
Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putr...Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putr...
Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putr...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Pengukuran kecepatan respirasi pada organ tumbuhan
Pengukuran kecepatan respirasi pada organ tumbuhanPengukuran kecepatan respirasi pada organ tumbuhan
Pengukuran kecepatan respirasi pada organ tumbuhanEkal Kurniawan
 
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasiLaporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasifahmiganteng
 
Respirasi pada tanaman.pptx
Respirasi pada tanaman.pptxRespirasi pada tanaman.pptx
Respirasi pada tanaman.pptxirhamakbar7
 
Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk Putr...
Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk Putr...Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk Putr...
Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk Putr...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
METABOLISME SEL TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmas...
METABOLISME SEL TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmas...METABOLISME SEL TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmas...
METABOLISME SEL TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmas...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
PROSES FOTOSINTESIS
PROSES FOTOSINTESISPROSES FOTOSINTESIS
PROSES FOTOSINTESISwiro12
 
Ekoligi
EkoligiEkoligi
Ekoligiwiro12
 
Respirasi pada tumbuhan
Respirasi pada tumbuhanRespirasi pada tumbuhan
Respirasi pada tumbuhanElena Yanti
 
PROSES FOTOSINTESIS & RESPIRASI PADA TUMBUHAN FIKS-1.ppt
PROSES FOTOSINTESIS & RESPIRASI PADA TUMBUHAN FIKS-1.pptPROSES FOTOSINTESIS & RESPIRASI PADA TUMBUHAN FIKS-1.ppt
PROSES FOTOSINTESIS & RESPIRASI PADA TUMBUHAN FIKS-1.pptchilonkduppa
 
Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2I | Dosen: Yayuk Putri Raha...
Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2I | Dosen: Yayuk Putri Raha...Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2I | Dosen: Yayuk Putri Raha...
Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2I | Dosen: Yayuk Putri Raha...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
PPT KELOMPOK 6 BIOLOGI UMUM.pptx
PPT KELOMPOK 6 BIOLOGI UMUM.pptxPPT KELOMPOK 6 BIOLOGI UMUM.pptx
PPT KELOMPOK 6 BIOLOGI UMUM.pptxhiskiandraha
 
Daur karbon&nitrogen
Daur karbon&nitrogenDaur karbon&nitrogen
Daur karbon&nitrogenPutri Aisyah
 
Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putri Raha...
Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putri Raha...Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putri Raha...
Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putri Raha...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 

Similaire à Respirasi Kecambah (20)

Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putr...
Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putr...Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putr...
Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putr...
 
Pengukuran kecepatan respirasi pada organ tumbuhan
Pengukuran kecepatan respirasi pada organ tumbuhanPengukuran kecepatan respirasi pada organ tumbuhan
Pengukuran kecepatan respirasi pada organ tumbuhan
 
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasiLaporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
 
Respirasi pada tanaman.pptx
Respirasi pada tanaman.pptxRespirasi pada tanaman.pptx
Respirasi pada tanaman.pptx
 
Respirasi fistum1
Respirasi fistum1Respirasi fistum1
Respirasi fistum1
 
Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk Putr...
Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk Putr...Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk Putr...
Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk Putr...
 
Bio sel
Bio selBio sel
Bio sel
 
PPT RESPIRASI KEL 5 B.pptx
PPT RESPIRASI KEL 5 B.pptxPPT RESPIRASI KEL 5 B.pptx
PPT RESPIRASI KEL 5 B.pptx
 
METABOLISME SEL TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmas...
METABOLISME SEL TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmas...METABOLISME SEL TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmas...
METABOLISME SEL TUMBUHAN| 1I | Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si, M.Si | Farmas...
 
PROSES FOTOSINTESIS
PROSES FOTOSINTESISPROSES FOTOSINTESIS
PROSES FOTOSINTESIS
 
Ekoligi
EkoligiEkoligi
Ekoligi
 
Respirasi pada tumbuhan
Respirasi pada tumbuhanRespirasi pada tumbuhan
Respirasi pada tumbuhan
 
PROSES FOTOSINTESIS & RESPIRASI PADA TUMBUHAN FIKS-1.ppt
PROSES FOTOSINTESIS & RESPIRASI PADA TUMBUHAN FIKS-1.pptPROSES FOTOSINTESIS & RESPIRASI PADA TUMBUHAN FIKS-1.ppt
PROSES FOTOSINTESIS & RESPIRASI PADA TUMBUHAN FIKS-1.ppt
 
Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2I | Dosen: Yayuk Putri Raha...
Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2I | Dosen: Yayuk Putri Raha...Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2I | Dosen: Yayuk Putri Raha...
Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2I | Dosen: Yayuk Putri Raha...
 
Makalah oksidasi biologi
Makalah oksidasi biologiMakalah oksidasi biologi
Makalah oksidasi biologi
 
Enzim dan Fotosintesis
Enzim dan FotosintesisEnzim dan Fotosintesis
Enzim dan Fotosintesis
 
PPT KELOMPOK 6 BIOLOGI UMUM.pptx
PPT KELOMPOK 6 BIOLOGI UMUM.pptxPPT KELOMPOK 6 BIOLOGI UMUM.pptx
PPT KELOMPOK 6 BIOLOGI UMUM.pptx
 
Daur karbon&nitrogen
Daur karbon&nitrogenDaur karbon&nitrogen
Daur karbon&nitrogen
 
Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putri Raha...
Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putri Raha...Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putri Raha...
Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putri Raha...
 
dst thn 2
dst thn 2dst thn 2
dst thn 2
 

Respirasi Kecambah

  • 1. RESPIRASI (Laporan Praktikum Biologi Umum) Oleh Vanna Fitriana 1314131112 JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2013
  • 2. LEMBAR PENGESAHAN Judul Percobaan : Respirasi Tanggal Percobaan : 17 Oktober 2013 Tempat Percobaan : Laboratorium Botani 2 Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung Nama : Vanna Fitriana NPM : 1314131112 Fakultas : Pertanian Jurusan : Agribisnis Kelompok : 6 (enam) Bandar Lampung, 31 Oktober 2013 Mengetahui Asisten, Putri NPM:
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumbuhan adalah salah satu makluk hidup di bumi ini yang mempunyai suatu keistimewaan. Tumbuhan dapat membuat makanannya sendiri dengan memanfaatkan sesuatu yang ada disekitarnya. Proses pembuatan makanan ini disebut fotosintesis. Oleh karena itu tumbuhan berada pada urutan paling bawah dalam piramida rantai makanan karena tumbuhan merupakan produsen. Banyak ciri-ciri yang dapat mendefinisikan satu mahkluk hidup, salah satunya adalah respirasi. Respirasi adalah suatu proses dilakukan oleh satu mahkluk hidup dengan melakukan penyerapan udara. Salah satu ciri yang dapat membedakan tumbuhan hijau dengan mahkluk hidup lainnya adalah kemampuannya memakai zat karbon untuk dirubah menjadi bahan organik serta dasimilasi dalam tubuh tumbuhan. Kegiatan ini merupakan salah satu ciri-ciri dari makluk hidup, namun cara makhluk hidup satu dengan yang lainnya berbeda. Tumbuhan yang satu dengan yang lainnya juga mempunyai perbedaan dalam respirasi, ada yang menggunakan oksigen dan ada pula yang tidak menggunakan oksigen dalam menghasilkan energi. Namun intinya respirasi adalah menghasilkan energi
  • 4. B. Tujuan Percobaan Adapun tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut : 1. Memahami semua faktor respirasi yang terjadi pada semua sel organisme makhluk hidup.
  • 5. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Respirasi merupakan proses katabolisme atau penguraian senyawa organik menjadi senyawa anorganik. Respirasi sebagai proses oksidasi bahan organik yang terjadi didalam sel dan berlangsung secara aerobik maupun anaerobik. Dalam respirasi aerob diperlukan oksigen dan dihasilkan karbondioksida serta energi. Sedangkan dalam respirasi anaerob dimana oksigen tidak atau kurang tersedia dan dihasilkan senyawa selain karbondiokasida, seperti alkohol, asetaldehida atau asam asetat dan sedikit energi (Lovelles, 1997). Proses respirasi merupakan suatu proses mengubah energi kimia yang tersimpan dalam bentuk karbohidrat untuk digunakan menggerakkan proses-proses metabolisme. Proses respirasi terdapat pada jaringan baik yang tidak berwarna hijau maupun yang berwarna hijau, dan juga pada hewan. Respirasi dapat dibadakan menjadi dua berdasarkan ketersedian udara, yaitu respirasi aerob dan anaerob. Pada respirasi aerob, ketersedian oksigen sangat dibutuhkan untuk menghasilkan energi. Sedangkan pada respirasi anaerobi, tidak membutuhkan oksigen namun dapat menghasilkan senyawa lain seperti karbondioksida. Bahan baku dalam proses respirasi adalah protein, asam lemak, dan juga karbohidrat. Proses respirasi dapat menghasilkan CO2, dan energi dalam bentuk ATP. Reaksi proses ini dapat ditulis sebagai berikut: C6H12O6 + O2 (Campbell, 2009). 6CO2 + H2O + energi
  • 6. Respirasi atau oksidasi glukosa secara lengkap merupakan sumber energi yang utama untuk kebanyakan sel. Pada waktu glukosa dipecah dalam suatu rangkaian reaksi enzimatis, sejumlah energi dibebaskan dan akan disimpan dalam bentuk ikatan fosfat bertenaga tinggi (ATP) dan sebagian lain akan hilang sebagai panas. Secara garis besar, respirasi dibedakan atas reaksi aerob yang menggunakan oksigen sebagai oksidator terakhir dan juga anaerob (Nasir, 1993). Respirasi berjalan di dalam sel dan berlangsung baik secara aerobi maupun secara anaerob. Mengenai repirasi aerob, yang dibutuhkan adalah oksigen yang nantinya dapat menghasilkan energi serta karbon dioksida. Sedangkan untuk repirasi anaerob, oksigen tidak dibutuhkan sehingga menghasilkan senyawa selain karbon dioksida, misalnya alkohol, asam asetat serta sedikit energi (Lambers, 2005). Respirasi merupakan fungsi kumulatif dari tiga tahap matabolik yaitu : glikolisis, siklus krebs, rantai transpor elektron dan fosforilasi oksidatif. Glikolisis dan siklus krebs merupakan jalur katabolik yang mengurai glukosa dan bahan bakar organik lainnya, pada tahapan rantai transpor elektron akan menerima elektron dari produksi hasil pembakaran pada tahapan glikolisis dan siklus krebs dan melewatkan elekton ini dari satu molekul ke molekul lain. Pada akhir rantai ini, elektron akan digabung dengan ion hidrogen dan oksigen molekuler untuk membentuk air. Energi yang dilepaskan dari setiap langkah dalam rantai tersebut disimpan dalam suatu bentuk yang digunakan oleh mitikondria untuk membuat ATP (Kristiyono, 2008). Proses respirasi, untuk dapat menghasilkan energi, ATP harus melalui beberapa tahapan. Yang pertama adalah glikolisis. Tahapan ini merupakan proses dimana glukosa berubah menjadi dua molekul asam. Tahapan ini berjalan di sitosol. Dua molekul asam tersebut nantinya akan digunakan dalam proses dekarboksilasi oksidatif. Juga glikosis dapat menghasilkan dua molekul NADPH dan energi dalam bentuk molekul ATP. (Salisbury, 2009).
  • 7. Tahapan yang kedua adalah dekarboksilasi oksidatif. Tahapan ini berlangsung di sitosol juga. Dalam proses ini, asam piruvat yang beratom C3 berubah menjadi asetil yang beratom C2 dengan melepaskan CO2. Asetil tersebut yang nantinya akan dugunakan pula dalam siklus asam sitrat. Dan hasil lain dalam bentuk NADPH digunakan dalam transport electron. (Salisbury, 2009). Selanjutnya, tahapan yang ke tiga adalah siklus asam sitrat. Tahapan ini berlangsung pada membran dan matriks dalam mitokondria. Pada tahapan ini, asetil diolah dengan senyawa asam sitrat. Ada beberapa seyawa yang dapat dihawilkan pada proses ini, salah satunya adalah 1 molekul ATP, 2 molekul CO2, serta FADH dan NADPH yang akan diproses dala transfer electron. (Salisbury, 2009). Tahapan yang keempat dan juga yang terakhir adalah trannsfer elektron. Proses ini berlangsung pada membran dalam mitkondria dimana electron akan ditransfer oleh enzim quinon, sitokrom, flavoprotein dan piridoksin. Reaksi ini dapat menghasilkan H2O. (Salisbury, 2009). Respirasi anaerob adalah reaksi pemecahan karbohidrat untuk mendapatkan energi tanpa menggunakan oksigen. Respirasi anaerob disebut fermentasi atau respirasi intramolekul. Respirasi anaerob dibedakan menjadi obligatif dan fakultatif, respirasi anaerob obligatif mutlak memerlukan oksigen sedangkan anaerob fakultatif dapat berlangsung tanpa atau dengan oksigen. Tujuan fermentasi sama dengan respirasi aerob, yaitu mendapatkan energi. Hanya saja energi yang dihasilkan jauh lebih sedikit dari respirasi aerob. Respirasi anaerob dapat berlangsung didalam udara bebas, tetapi proses ini tidak menggunakan O2 yang disediakan di udara. Fermentasi sering pula disebut sebagai peragian alkohol atau alkoholisasi. Pada respirasi aerob maupun anaerob, asam piruvat hasil proses glikolisis merupakan substrat ( Loveless, 1991). Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi laju repirasi, yaitu ketersediaan substrat, ketersedian oksigen, suhu, tipe dan umur tumbuhan. Mengenai
  • 8. ketersediaan substrat, hal ini sangat penting dalam pelaksanaan respirasi karena proses ini tergantung pada ketersidiaanya substrat. Apabila pada tumbuhan yang persediaan substratn yang berupa karbohidrat rendah, maka laju respirasinya juga akan rendah. Demikian pula, apabila persediaan karbohidrat agak banyak, maka laju respirasi akan meningkat juga. (Mulyani, 2007).
  • 9. BAB III METODOLOGI PERCOBAAN A. Alat dan Bahan Adapun alat yang digunakan dalam percobaan kali ini adalah : tabung respirometer, stopwatch, alat suntik, kapas. Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah : kecambah, KOH, larutan eosin, faselin. B. Cara Kerja 1) Masukan KOH kedalam respirometer. 2) Kemudian masukan kecambah kedalam respirometer. 3) Tutup rapat tabung respirometer. 4) Suntikan larutan eosin ke ujung respirometer. 5) Amati setiap 5 menit selama 15 menit 6) Catat setiap perubahan yang terjadi.
  • 10. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Pengamatan Tabel Pengamatan Laju Eosin Berat t1 = 5 menit t2 = 10 menit t3 = 15 menit Rata-rata Kecambah (300 sekon) (600 sekon) (900 sekon) 2 gram 0,07 ml 0,13 ml 0,16 ml 0,12 ml 4 gram 0,07 ml 0,18 ml 0,20 ml 0,15 ml Tabel Laju Respirasi Berat V1 V2 V3 Kecambah V Rata-rata 2 gram 0,0002 0,0001 0,00006 0,00012 4 gram 0,000125 0,0000625 0,0000416 0,000076 B. Pembahasan Pada 17 Oktober 2013 telah dilakukan percobaan tentang proses respirasi yang dilakukan oleh tumbuhan, tumbuhan yang digunakan kali ini adalah kecambah. Percobaan dimulai dengan menyiapakan 2 kecambah yang berbeda beratnya, yaitu kecambah yang memiliki bobot 2 gram dan kecambah yang memiliki bobot 4 gram.
  • 11. Kedua kecambah diberi perlakuan yang sama. Pertama, masukan kecambah kedalam tabung respirometer, kemudian memasukan kristal KOH yang dibungkus dengan kapas kedalam tabung, kristal KOH ini berfungsi untuk mengikat karbondioksida (CO2) yang ada didalam tabung. Kemudian pipa repirometer dan tutup tabung diolesi vaselin, pengolesan vaselin ini berfungsi agar tabung kedap udara sehingga tidak ada udara yang keluar atau masuk ke tabung. Kemudian disuntikan larutan eosin ke pipa respirometer. Larutan eosin digunakan untuk mengukur banyaknya oksigen yang dibutuhkan selama proses respirasi. Kemudian mengamati pergerakan eosin selama 3 x 5 menit. Pada percobaan kecambah dengan bobot 2 gram pada 3 menit pertama menunjukan angka 0,07 ml, 0,13 untuk 3 menit kedua, dan 0,16 untuk 3 menit ketiga, rata-rata penggunaan eosin adalah 0,12 ml. Serta laju respirasi pada 3 menit pertama adalah 0,0002, 0,0001 untuk 3 menit kedua, dan 0,00006 untuk 3 menit ketiga. Rata-rata laju respirasi Hal ini menunjukan adanya penurunan laju reaksi, karena ketersediaan oksigen semakin berkurang. Pada percobaan kecambah dengan bobot 4 gram pada 3 menit pertama menunjukan 0,07 ml, 0,18 ml untuk 3 menit kedua, dan 0,20 ml untuk 3 menit ketiga. Rata-rata penggunaan eosin adalah 0,15 ml. Serta laju reaksi untuk 3 menit pertama 0,000125, 0,0000625 pada 3 menit kedua, dan 0,0000416 untuk 3 menit ketiga. Rata-rata laju respirasi adalah 0,000076. Hal ini menunjukan adanya penurunan laju reaksi, karena ketersediaan oksigen didalam tabung semakin berkurang. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan diperoleh hasil, bahwa kecambah dengan bobot 4 gram melakukan respirasi lebih cepat dibandingkan dengan kecambah yang bobotnya 2 gram. Hal ini karena semakin besar bobot suatu organisme, maka laju respirasi akan semakin cepat. Laju metabolisme biasanya diperkirakan dengan mengukur banyaknya oksigen yang dikonsumsi makhluk hidup per satuan waktu. Hal ini memungkinkan karena
  • 12. oksidasi dari bahan makanan memerlukan oksigen (dalam jumlah yang diketahui) untuk menghasilkan energi yang dapat diketahui jumlahnya. Akan tetapi, laju metabolisme biasanya cukup diekspresikan dalam bentuk laju konsumsi oksigen. Beberapa faktor yang mempengaruhi laju konsumsi oksigen antara lain ketersediaan substrat, suhu, spesies, ukuran badan dan aktivitas tubuh. Tersedianya substrat pada tanaman merupakan hal yang penting dalam melakukan respirasi. Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi dengan laju yang rendah pula. Demikian sebliknya bila substrat yang tersedia cukup banyak maka laju respirasi akan meningkat. Ketersediaan Oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya pengaruh tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara organ pada tumbuhan yang sama. Fluktuasi normal kandungan oksigen di udara tidak banyak mempengaruhi laju respirasi, karena jumlah oksigen yang dibutuhkan tumbuhan untuk berespirasi jauh lebih rendah dari oksigen yang tersedia di udara. Pengaruh faktor suhu bagi laju respirasi tumbuhan sangat terkait dengan faktor Q10, dimana umumnya laju reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10oC, namun hal ini tergantung pada masing-masing spesies. Tipe dan umur tumbuhan. Masing-masing spesies tumbuhan memiliki perbedaan metabolisme, dengan demikian kebutuhan tumbuhan untuk berespirasi akan berbeda pada masing-masing spesies. Tumbuhan muda menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi dibanding tumbuhan yang tua. Demikian pula pada organ tumbuhan yang sedang dalam masa pertumbuhan.
  • 13. BAB V KESIMPULAN Setelah melakukan praktikum, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Penggunaan eosin dari waktu ke waktu semakin bertambah, hal ini karena kurangnya ketersediaan oksigen dalam tabung semakin berkurang. 2. Laju respirasi dari waktu ke waktu semakin menurun. 3. Kecambah yang memiliki bobot lebih berat, laju respirasinya semakin cepat. 4. Sedangkan, kecambah yang bobotnya lebih ringan, laju respirasinya semakin lambat.
  • 14. DAFTAR PUSTAKA Campbell, Neil A. 2009. Biologi Jilid 2 Edisi 5. Erlangga : Jakarta Kristiyono. 2000. Pendalaman Biologi. Esis : Jakarta Lambers, Hans. 2005. Plant Respiration: from cell to ecosystem Vol.8. Springfield :Springer Lavelles, A.R. 1997. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropis. Gramedia : Jakarta Mulyani, Sri. 2008. Anatomi Tumbuhan. Kanisius : Surabaya Nasir, Muhammad. 1993. Biologi Umum. Universitas Gajah Mada : Yogyakarta Salisburg, F.B dan Cleon W. Ross. 2009. Plant Phyciology. Wadswad Pub : California