1. Buat Apa Silaturrahim?
Oleh Wiyanto Suud
Silaturrahim tidak sekadar bersentuhan tangan atau memohon maaf belaka. Ada
sesuatu yang lebih hakiki dari itu semua, yaitu aspek mental dan keluasan hati. Hal ini
sesuai dengan asal kata dari silaturrahim itu sendiri, yaitu shilat yang berarti
menyambungkan atau menghimpun, dan ar-rahim yang berarti kasih sayang. Makna
menyambungkan menunjukkan sebuah proses aktif dari sesuatu yang asalnya tidak
tersambung. Menghimpun mengandung makna sesuatu yang tercerai berai dan
berantakan, menjadi sesuatu yang bersatu dan utuh kembali.
Rasulullah Saw. bersabda, "Yang disebut bersilaturrahim itu bukanlah seseorang
yang membalas kunjungan atau pemberian, melainkan bersilaturrahim itu ialah
menyambungkan apa yang telah putus" (HR. Bukhari).
Silaturrahim itu punya kedudukan yang sangat penting dalam Islam, dan
kedudukannya setara dengan bertauhid, shalat, dan zakat. Rasulullah Saw. bersabda,
"Engkau menyembah Allah dan tidak menyekutukan sesuatu pun dengan-Nya,
mendirikan shalat, dan menunaikan zakat, serta menyambung hubungan kekeluargaan"
(HR. Bukhari). Dalam hadits lain, beliau juga bersabda, "Tidak akan masuk surga orang
yang memutuskan silaturrahim (HR. Bukhari)
Melihat pentingnya kedudukan silaturrahim ini, maka para ulama berpendapat
bahwa silaturrahim itu hukumnya wajib dan memutuskannya hukumnya haram. Di
samping itu, dalam silaturrahim juga terdapat sejumlah kebaikan, antara lain, dapat
melapangkan rezeki. Rezeki itu bentuknya banyak, kalau meminjam istilah bisnis, ada
rezeki yang sifatnya tangible (uang, barang atau materi), dan ada yang intangible
(informasi, kabar berita, ilmu, wawasan, dan lain-lain)
Dimuat di Tabloid Assalamu'alaikum, edisi Oktober 2009
2. Apa hubungan antara silaturrahim dan rezeki? Hubungannya sangat kuat dan
masuk akal. Rezeki yang datang kepada kita memang berasal dari Allah, tapi cara yang
digunakan-Nya sering kali melalui tangan orang lain. Karena itu, dalam teori networking
ditemukan bahwa orang yang terlatih menjalin network akan memperoleh tiga
keuntungan, yakni Informasi yang kualitasnya paling tinggi dari seseorang, sumber solusi
yang lebih banyak atas masalah, dan meningkatkan kekuatan (power).
Karena itu, sangat pas kalau Rasulullah pernah bersabda, "Sesungguhnya ketaatan
yang paling disegerakan pahalanya adalah silaturrahim. Bahkan suatu keluarga yang ahli
maksiat pun, harta mereka bisa berkembang dan jumlah mereka bertambah banyak jika
mereka saling bersilaturrahim, Dan tidaklah ada suatu keluarga yang saling
bersilaturrahim lantas mereka kekurangan." (HR. Ibnu Hibban)
Diperkuat lagi dengan hadits dari Abu Hurairah ra, Aku mendengar Rasulullah Saw.
bersabda, "Siapa yang senang untuk dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya
maka hendaklah menyambung silaturrahim." (HR. Bukhari)
Silaturrahim adalah kunci terbukanya rahmat dan pertolongan Allah Swt. Dengan
terhubungnya silaturrahim, maka tali persaudaraan akan terjalin dengan baik.
Bagaimana pun besarnya umat Islam secara kuantitatif, sama sekali tidak ada artinya
bila di dalamnya tidak ada persatuan dan kerja sama untuk taat kepada Allah.
Bagaimana mungkin hidup kita akan tenang kalau di dalam hati masih tersimpan
kebencian dan rasa permusuhan kepada sesama muslim. Perhatikan keluarga kita, kaum
yang paling kecil di masyarakat. Bila di dalamnya ada beberapa orang saja yang sudah
tidak saling tegur sapa, saling menjauhi, apalagi kalau di belakang sudah saling
menohok, menggunjing, dan memfitnah, maka rahmat Allah akan dijauhkan dari rumah
tersebut. Dalam skala yang lebih luas, dalam lingkup sebuah negara, maka
dikhawatirkan bahwa bangsa dan negara tersebut akan terputus dari rahmat dan
pertolongan Allah Swt.
3. Sebaliknya, berbagai kelompok yang ada harus dijadikan sarana berkompetisi
untuk mencapai satu tujuan mulia, tidak saling menghancurkan dan berperang, bahkan
lebih senang berkoalisi dan saling menguatkan. Sebagai umat yang taat, kita
berkewajiban untuk mendukung segala kegiatan yang menyatukan langkah berbagai
kelompok kaum muslim dan mempererat tali persaudaraan di antara kita semua. Amin.