Makalah ini membahas tentang pengaruh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terhadap aktivitas pendidikan. Teknologi informasi dan komunikasi memiliki dampak positif seperti memperluas akses informasi, meningkatkan kualitas pembelajaran, namun juga berpotensi negatif seperti kecanduan internet dan konten tidak sehat. Makalah ini menyarankan peran orang tua, sekolah, dan pemerintah dalam memaksimalkan manfaat serta meminimalk
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan teknologi yang mengglobal telah terpengaruh dalam
segala aspek kehidupan baik di bidang ekonomi, politik, kebudayaan, seni dan bahkan
di dunia pendidikan. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari
dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan
kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat
positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara
baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi informasi
sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah
dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya
diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga memungkinkan
digunakan untuk hal negatif.
B. Rumusan Masalah
Dari permasalahan yang penulis angkat, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut
1. Bagaimana pengaruh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terhadap
aktivitas pendidikan?
2. Bagaimana cara mengatasi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
terhadap aktivitas pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah ICT dan untuk
meningkatkatkan pengetahuan penulis dalam memahami dampak teknologi informasi
dan komunikasi terhadap aktivitas pendidikan.
D. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode penjabaran materi,
adapun teknik yang digunakan yaitu studi pustaka dengan mempelajari buku-buku,
browsing internet dan sumber lain untuk mendapatkan data untuk pembuatan makalah
ini.
2. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Teknologi Menurut Para Ahli
Nana Syaodih S. (1997: 67) menyatakan bahwa sebenarnya sejak dahulu
teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Kalau manusia pada
zaman dulu memecahkan kemiri dengan batu atau memetik buah dengan galah,
sesungguhnya mereka sudah menggunakan teknologi, yaitu teknologi sederhana.
Terkait dengan teknologi, Anglin mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-
ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem untuk
memecahkan masalah. Ahli lain, Kast & Rosenweig menyatakan Technology is the art
of utilizing scientific knowledge. Sedangkan Iskandar Alisyahbana (1980:1)
merumuskan lebih jelas dan lengkap tentang definisi teknologi yaitu cara melakukan
sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga
seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota tubuh,
panca indera, dan otak manusia.
B. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Di era globalisasi peranan TIK menjadi semakin penting digunakan untuk
mengungkapkan data dan fakta menjadi sebuah informasi yang bisa dimanfaatkan.
Kontribusi TIK tidak terlepas dari suatu tanggung jawab agar data dan fakta
pendidikan dapat dikumpulkan, dikelola, disimpan, diteliti, dibuktikan dan disebarkan
agar masyarakat mendapatkan informasi penting dengan benar secara efektif dan
efisien. TIK pada hakikatnya adalah alat untuk mendapatkan nilai tambah dalam
menghasilkan suatu informasi yang cepat, lengkap, akurat, transfaran dan mutakhir.
Salah satu manfaat yang dapat dirasakan dalam kontribusi TIK adalah teknologi
internet. Internet sebagai media informasi telah memberikan peluang bagi setiap
orang.
Pengenalan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), diharapkan dapat
membuat perubahan pesat dalam kehidupan yang mengalami penambahan dan
perubahan dalam penggunaan beragam produk TIK. Melalui perangkat Teknologi
Informasi dan Komunikasi, kita bisa mencari, mengeksplorasi, menganalisis, dan
saling tukar informasi secara efisien dan efektif. TIK akan memudahkan kita,
3. 3
mendapatkan ide dengan cepat dan bertukar pengalaman dari berbagai
kalangan. Dengan demikian, diharapkan dapat mengembangkan sikap inisiatif dan
kemampuan belajar mandiri, sehingga kita dapat memutuskan dan mempertimbangkan
sendiri kapan dan dimana penggunaan TIK secara tepat dan optimal, termasuk
implikasinya saat ini dan dimasa yang akan datang.
Teknologi Informasi dan Komunikasi mencakup dua aspek, yaitu Teknologi
Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi segala hal yang
berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan
informasi. Sedangkan Teknologi Komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan
dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat
yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, Teknologi Informasi dan Teknologi
Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung
pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi,
pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media.
Secara khusus, tujuan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah:
Menyadarkan kita akan potensi perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang terus berubah sehingga termotivasi untuk mengevaluasi dan
mempelajari teknologi ini sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat.
Memotivasi kemampuan kita agar bisa beradaptasi dan mengantisipasi
perkembangan TIK, sehingga bisa melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan
sehari hari secara mandiri dan lebih percaya diri.
Mengembangkan kompetensi kita dalam menggunakan Teknologi Informasi dan
Komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam
kehidupan sehari hari.
Mengembangkan kemampuan belajar berbasis TIK, sehingga proses
pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan mendorong kita lebih terampil dalam
berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa bekerjasama.
Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan
bertanggung jawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk
pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah sehari hari.
4. 4
C. Implementasi TIK (ICT) dalam dunia pendidikan
Tidak bisa dipungkiri, keberadaan komputer saat ini bukan lagi merupakan
barang mewah, Alat ini sudah digunakan di berbagai bidang pekerjaan, termasuk
dalam dunia pendidikan.
Saat ini jumlah guru yang ada adalah 2.692.217, dari jumlah trsebut yang
memenuhi syarat sertifikasi 727.381 orang atau sekitar 27%, sehingga diperlukan
sekitar 1.964.836 atau 73% guru yang harus itingkatkan kualifikasi pendidikan dan
profesionalismenya. Dan yang juga menjadi masalah adalah rendahnya tingkat
pemanfaatan ICT di sekolah (Digital Divide) ICT dapat menunjang optimalisasi
sekolah, karena potensi ICT cukup besar, diantaranya (1).Memperluas kesempatan
belajar, (2) Meningkatkan efisiensi, (3) Meningkatkan kualitas belajar, (4)
Meningkatkan kualitas mengajar, (5) Memfasilitasi pembentukan keterampilan, (6)
Mendorong belajar sepanjang hayat berkelanjutan, (7) Meningkatkan perencanaan
kebijakan dan manajemen, (8) Mengurangi kesenjangan digital. Begitu besar peran
ICT dalam pendidkan sehingga secara khusus pemerintah dalam Pustekkom Diknas
membagi peran ICT di sekolah modern menjadi 7 peran sekaligus sebagi pilar
pendidikan. Ke-7 peran ICT tersebut yaitu
1. ICT sebagai gudang ilmu pengetahuan. Artinya dengan ICT sumber ilmu
pengetahuan menjadi begitu kaya bahkan melimpah, baik ilmu pengetahuan inti
(core content) dalam pelajaran sekolah maupun sebagai materi pengaya
pembelajaran (content suplement).Pada fungsi ini internet memiliki peran besar
sebagai sumber ilmu pengetahuan yang dapat diakses secara luas yang
didalamnya telah terkoneksi dengan ribuan perpustakaan digital, jutaan
artikel/jurnal, jutaan e-book, dan lan-lain.
2. ICT sebagai alat bantu pembelajaran. Artinya bahwa pembelajaran saat ini lebih
mudah dengan bantuan ICT, untuk menghadirkan dunia di kelas dan dapat
disajikan kepada seluruh siswa melalui peralatan ICT seperti multimedia dan
media pembelajaran hasil olahan komputer seperi poster, grafik, foto, gambar,
display, dan media grafis yang lainnya. Pemanfaatan CD Interaktif, Video
Pembelajaran, Multimedia presentasi, e-learning termasuk pada bagian ini.
3. ICT sebagai fasilitas pendidikan. Dalam hal ini ICT sebagai saran yang
melengkapi fungsi sekolah sebagai lembaga pendidikan, terutama fasilitasfasilitas
5. 5
yang bernuansa elektronik seperti labolatorium komputer, peralatan di
laboratorium bahasa, raung multimedia, studio rekaman suara, studio musik,
studio produksi video dan editing.
4. ICT sebagai standar kompetensi. Artinya ICT sebagai mata pelajaran yang kita
kenal Mata Pelajaran TIK. Mata pelajaran ini berisi standar kompetensi.
Uraian di atas lebih berfokus pada tahapan-tahapan yang diharapakan dilakukan
Depdiknas dalam kurung waktu tahun 2005-2009 dalam rangka pengembangan TIK
dalam pendidikan. Dalam merealisasikan rencana ini, Depdiknas membangun ICT
Center Kabupaten/Kota melalui Program Jardiknas yang terdiri atas jaringan
komputer, internet, dan TV Edukasi. ICT Center ini akan terkoneksi dengan sekolah-
sekolah dan kantor dinas pendidikan. Selain itu, guru perlu juga diperlengkapi dengan
pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk menggunakan perangkat TIK. Untuk
itu, manajemen sekolah perlu mengetahui kesiapan dan pelatihan TIK yang
dibutuhkan guru.
D. Dampak TIK terhadap aktivitas pendidikan
Tahukah kita selain membawa manfaat yang besar Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) juga mempunyai pengaruh buruk yang besar pula pada
perkembangan generasi anak bangsa. Saat ini perangkat yang paling mempengaruhi
anak pelajar Indonesia saat ini antara lain :
Komputer
Handphone
MP4 player
Game Console
Media tontonan seperti Televisi dan Film
Namun kali ini kita akan membahas salah satu diantaranya yaitu pengaruh buruk
Teknologi Komputer. Pengaruh positif atau negatif yang bisa muncul dari alat ini
tentu saja lebih banyak tergantung dari pemanfaatannya. Bila anak-anak dibiarkan
menggunakan komputer secara sembarangan, pengaruhnya bisa jadi negatif.
6. 6
Sebaliknya, komputer akan memberikan pengaruh positif bila digunakan dengan
bijaksana, yaitu membantu pengembangan intelektual dan motorik anak.
Pengaruh buruk lewat internet
Mampu mengakses internet sesungguhnya merupakan suatu awal yang baik bagi
pengembangan wawasan anak. Sayangnya, anak juga terancam dengan banyaknya
informasi buruk yang membanjiri internet. Melalui internetlah berbagai materi
bermuatan seks, kekerasan, dan lain-lain dijajakan secara terbuka dan tanpa
penghalang. Sebuah studi yang menunjukkan bahwa satu dari 12 anak di Canada
sering menerima pesan yang berisi muatan seks, tawaran seks, saat tengah berselancar
di internet.
Pengaruh Buruk Terlalu Sering Bermain Komputer
Kecanduan bermain komputer ditengarai memicu anak menjadi malas menulis,
menggambar atau pun melakukan aktivitas sosial. Kecanduan bermain komputer bisa
terjadi terutama karena sejak awal orangtua tidak membuat aturan bermain komputer.
Seharusnya, menurut Rizal, orangtua perlu membuat kesepakatan dengan anak soal
waktu bermain komputer. Misalnya, anak boleh bermain komputer sepulang sekolah
setelah selesai mengerjakan PR hanya selama satu jam. Waktu yang lebih longgar
dapat diberikan pada hari libur.
waktu ini perlu dilakukan agar anak tidak berpikir bahwa bermain komputer
adalah satu-satunya kegiatan yang menarik bagi anak. Pengaturan ini perlu
diperhatikan secara ketat oleh orangtua, setidaknya sampai anak berusia 12 tahun.
Pada usia yang lebih besar, diharapkan anak sudah dapat lebih mampu mengatur
waktu dengan baik.
Menimbang untung ruginya mengenalkan komputer pada anak, pada akhirnya
memang amat tergantung pada kesiapan orangtua dalam mengenalkan dan
mengawasi anak saat bermain komputer.
Selain itu juga pihak sekolah harus ikut andil dalam memberikan pengarahan
terbaik agar siswa/siswi dapat mempergunakan Teknologi Informasi dan
Komunikasi ke arah yang positif.
7. 7
Pemerintah sebagai pengendali semua sistem penyedia Informasi harusnya lebih
aktif dalam mengontrol penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk
Generasi Anak Bangsa.
Sadar atau tidak sadar Teknologi Informasi dan Komunikasi telah membawa
perubahan besar terhadap Generasi Penerus Bangsa, hanya tinggal kita yang bisa
atau tidak membawa perubahan itu ke arah yang positif atau negatif.
E. Permasalahan dan Solusi internet dalam dunia Pendidikan
Kendala bidang pendidikan ini dapat diatasi dengan adanya internet yang bisa
diakses oleh peserta didik di perguruan tinggi. Berbagai macam informasi seperti
perpustakaan online, jurnal online, majalah, dan bahkan buku-buku teks yang dapat di-
download gratis dari berbagai situs yang ada dalam dunia internet. Mahasiswa bisa
mencari apapun yang berkaitan dengan materi perkuliahan disampaikan dosen di
kelas, untuk memperbandingkan, memperkaya pengetahuan, dan mencari sesuatu
yang memerlukan kejelasan dan pemahaman mendalam.
Permasalahan selalu timbul dalam dunia pendidikan adalah kekurangan informasi
dan referensi akibat terbatasnya jumlah sarana belajar. Ketersediaan buku – buku di
perpustakaan terutama pada lembaga pendidikan swasta cukup memprihatinkan dan
sangat jauh dari harapan jika yang menjadi tujuan adalah melahirkan sarjana-sarjana
berkualitas dari universitas.
Namun pada praktiknya, sosialisasi internet bagi dunia pendidikan tidak semudah
yang dibayangkan dan diharapkan banyak pihak, menurut Rahardjo (2001),
terbatasnya pemanfaatan teknologi informasi ini dipengaruhi oleh beberapa hal,
diantaranya kurangnya penguasaan bahasa Inggris, kurangnya sumber informasi
dalam bahasa Indonesia, mahalnya biaya akses internet, dan ketidaksiapan tenaga
pendidik.
Faktor pertama, merupakan permasalahan utama dalam memanfaatkan segala
teknologi hasil karya masyarakat Barat. Produk-produk teknologi yang sampai ke
tangan masyarakat dunia umumnya menggunakan komunikasi berbahasa Inggris
sehingga menyulitkan bagi para pengguna seperti mahasiswa Indonesia yang Jurnal
Ilmiah umumnya masih memiliki kemampuan rendah dalam bahasa asing, sedangkan
8. 8
banyak informasi-informasi dan ilmu pengetahuan direkayasa dalam bahasa
internasional tersebut.
Faktor kedua, keterbatasan informasi dan ilmu pengetahuan dalam bahasa
Indonesia, menjadi salah satu penyebab rendahnya penggunaan internet dalam negeri.
Kesadaran masyarakat Indonesia untuk berbagi ilmu pengetahuan masih sangat rendah
dibanding di luar negeri. Informasi masih dianggap suatu hal pribadi dan berharga
mahal yang tidak dapat diakses oleh seluruh orang, menjadikan pengetahuan hanya
berkembang untuk diri pribadi dan komunitas tertentu saja.
Faktor ketiga, adalah kendala mahalnya biaya untuk menggunakan internet di
dalam negeri. Untuk mengakses internet pribadi dengan menggunakan jaringan
telepon milik pemerintah seseorang harus mengeluarkan biaya hampir sepuluh ribu
rupiah per jam sehingga membatasi pemanfaatan internet tersebut. Solusi ini dapat
dipecahkan dengan menggunakan internet pada warung-warung internet dengan biaya
yang lebih murah antara dua ribu sampai tiga ribu rupiah per jam. Namun masih saja
terlalu mahal untuk seorang mahasiswa apabila harus menggunakan dalam frekuensi
tinggi (selalu mengakses).
Faktor terakhir, permasalahan dari tenaga pendidik itu sendiri yang masih belum
siap menggunakan teknologi internet dalam proses pengajarannya akibat kurangnya
kemampuan dosen dalam bidang ini. Seorang dosen tidak akan pernah menyarankan
kepada mahasiswa memperkaya wawasan dengan fasilitas internet akibat
kekurangmampuannya sendiri. Dampak akhir yang terjadi mahasiswa tidak akan
termotivasi untuk mengembangkan diri jika dosen tidak pernah menyarankan
pemanfaatan sumber ilmu non formal tersebut.
Masalah terpenting dari sekian faktor penghambat di atas terletak pada faktor
ketiga dan keempat yakni mahalnya biaya akses dan keterbatasan dosen. Jika kendala
bahasa tidak menjadi masalah, lambat laun mahasiswa akan terus belajar dengan
sendirinya dengan tingginya frekuensi penggunaan internet, sehingga mereka akan
lebih memahami penguasaan istilah-istilah asing dari internet tersebut. Sumber
motivator utama dari dosen adalah faktor terpenting dalam mensosialisasikan kegiatan
penunjang pembelajaran. Misalnya untuk melengkapi informasi tentang sebuah kajian
masalah di dalam kelas, mahasiswa dianjurkan untuk membuka homepage milik
dosen, atau mengakses situs-situs lain yang disarankan dosen.
9. 9
Dari segi mahalnya biaya kendala ini dapat diatasi dengan berperan penting
lembaga pendidikan/universitas untuk mengembangkan sistem pembelajaran internet
dengan membangun sebuah jaringan internet di lembaga pendidikan, menyediakan
sarana penyewaan dengan biaya yang lebih murah dibanding warung internet milik
penguasaha bisnis.
10. 10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terhadap
aktivitas pendidikan
2. Mengetahui cara mengatasi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
terhadap aktivitas pendidikan.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian sederhana dilaksanakan pada bulan Januari 2011 di lingkungan
pendidikan SMP Negeri 11 Jakarta.
C. Metode Penelitian
Studi ini berbentuk studi kepustakaan berupa menggali informasi tentang ilmu
pengetahuan dan Teknologi dalam kaitannya untuk mengembangkan teknologi
informasi dan komunikasi terhadap aktivitas pendidikan.
11. 11
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang terus, bahkan dewasa ini
berlangsung dengan pesat. Perkembangan itu bukan hanya dalam hitungan tahun, bulan,
atau hari, melainkan jam, bahkan menit atau detik, terutama berkaitan dengan teknologi
informasi dan komunikasi yang ditunjang dengan teknologi elektronika. Pengaruhnya
meluas ke berbagai bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan. Pengaruh
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat ini memberikan
dampak positif dan dampak negatif. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
berdampak positif dengan semakin terbuka dan tersebarnya informasi dan pengetahuan
dari dan ke seluruh dunia menembus batas ruang dan waktu. Dampak negatifnya yaitu
terjadinya perubahan nilai, norma, aturan, atau moral kehidupan yang bertentangan
dengan nilai, norma, aturan, dan moral kehidupan yang dianut masyarakat. Menyikapi
keadaan ini, maka peran pendidikan sangat penting untuk mengembangkan dampak
positif dan memperbaiki dampak negatifnya. Pendidikan tidak antipati atau alergi dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, namun sebaliknya menjadi subyek atau
pelopor dalam pengembangannya.
12. 12
DAFTAR PUSTAKA
Gairola, C. M. (2004). Information and Communications Technology for
Development. New Delhi: Elsevier.
S.P.Hariningsih. 2005. Teknologi Informasi. Penerbit Graha Ilmu.
Yuhetty, H. (n.d.). ICT and Education in Indonesia. Retrieved 11 20, 2008,
fromhttp://www.lib.itb.ac.id/: http://www.lib.itb.ac.id/~mahmudin/e-list/Indonesia-ICT-
paper.pdf
Munir. (2009). Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Bandung, Penerbit:Alfabeta.
Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung,
Penerbit:Alfabeta.
http://www.depdiknas.go.id
http://www.wikipedia.org
http://www.google.co.id