Dokumen tersebut membahas sejarah berbagai kerajaan di Indonesia, termasuk Kerajaan Kutai, Demak, Singosari, Pajajaran, dan Tarumanegara. Dibahas mengenai raja-raja, letak, dan peninggalan bersejarah masing-masing kerajaan.
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kerajaan-kerajaan di Indonesia mengalami prtumbuhan dan perkembangan
menjadi bentuk-bentuk kesatuan besar. Perkembangan dan pertumbuhan tersebut
tidak terlepas dari keberadaan kerajaan-kerajaan di Indonesia seperti hindu,
budha, dan islam. Keberadaan kerajaan-kerajaan tersebut telah mewarnai sejarah
kerajaan di Indonesia. Kerajaan-kerajaan di indonesia sangat banyak memberikan
pengaruh terhadap masyarakat Indonesia pada umumnya.
Pada zaman kerajaan berkembang Agama Hindu lah yang pertama masuk ke
Indonesia dengn diperkirakan pada awal Tarikh Masehi dan terus berkembang
sampai kerajaan-kerajaan Islam bermunculan. Sedangkan kerajaan Islam di
Indonesia diperkirakan kejayaannya berlangsung antara abad ke-13 sampai
dengan abad ke-16. Timbulnya kerajaan-kerajaan tersebut didorong oleh
maraknya lalu lintas perdagangan laut dengan pedagang-pedagang Islam dari
Arab, India, Persia, Tiongkok, dll. Kerajaan tersebut dapat dibagi menjadi
berdasarkan wilayah pusat pemerintahannya, yaitu di Sumatera, Jawa, Maluku,
dan Sulawesi.
1.2 Rumusan Masalah
1. 1 Kerajaan-kerajaan apa saja yang ada di indonesia?
2. Apa saja bukti peninggalan, letak dan raja-raja?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui Kerajaan-kerajaan di Indonesia.
2. Dapat mengetahui bagaimana bukti peninggalan, letak dan raja-raja
Kerajaan-kerajaan di Indonesia.
3. Dapat mengetahui kejadian penting waktu Kerajaan-kerajaan di
Indonesia.
2. 2
1.4 Sistematika Penulisan
Kata pengantar, Daftar isi, Bab I terdiri dari latar belakang, rumusan masalah,
tujuan dan juga sistematika penulisan yang terdapat pada makalah ini.Bab II
terdiri dari isi yang membahas mengenai Kerajaan-kerajaan di indonesia.Bab III
merupakan bab penutup dimana terdapat kesimpulan dan saran dari apa yang
dibahas pada makalah ini, daftar pustaka.
3. 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kerajaan Kutai
Kutai adalah salah satu kerajaan tertua di Indonesia, yang diperkirakan
muncul pada abad 5 M atau ± 400 M , keberadaan kerajaan tersebut diketahui
berdasarkan sumber berita yang ditemukan yaitu berupa prasasti yang berbentuk
Yupa/tiang batu berjumlah 7 buah.
Nama Kutai diberikan oleh para ahli mengambil dari nama tempat
ditemukannya prasasti yang menunjukkan eksistensi kerajaan tersebut. Tidak ada
prasasti yang secara jelas menyebutkan nama kerajaan ini dan memang sangat
sedikit informasi yang dapat diperoleh.
a. Letak Kerajaan Kutai
Kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu
sungai Mahakam yang sekarang bernama Kabupaten Kutai Kartanegara
Provinsi Kalimantan Timur
b. Raja-raja
Raja-raja yang memerintah ialah :
1. Kudungga(raja pertartama).
2. Aswamarman.
3. Mulawarman.’
c. Peninggalan
Beberapa adalah peninggalan kerajaan Kutai:
1. Tujuh buah Yupa yang ditemukan di daerah sekitar Muarakaman
2. Kalung Cina yang terbuat dari emas
3. Satu arca bulus
4. Dua belas arca batu.
d. Peristiwa Penting Yang terjadi
4. 4
Pada masa pemerintahan Mulawarman, Kerajaan Kutai mengalami masa
keemasan. Wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh wilayah
Kalimantan Timur. Rakyat Kutai hidup sejahtera dan makmur.
2.2 Kerajaan Demak
Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa.
Sebelumnya kerajaan Demak merupakan keadipatian vazal dari kerajaan
Majapahit. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1500 hingga tahun
1550 (Soekmono: 1973). Raden patah adalah bangsawan kerajaan Majapahit yang
telah mendapatkan pengukuhan dari Prabu Brawijaya yang secara resmi menetap
di Demak dan mengganti nama Demak menjadi Bintara.(Muljana: 2005). Raden
Patah menjabat sebagai adipati kadipaten Bintara, Demak..Atas bantuan daerah-
daerah lain yang sudah lebih dahulu menganut islam seperti Jepara, Tuban dan
Gresik, ia mendirikan Kerajaan Islam dengan Demak sebagai pusatnya.
a. Raja-raja
Raja-raja yang pernah memerintah kerajaan demak :
1. Raden Patah (1478 - 1518)
2. Pati Unus ( 1518 - 1521 M )
3. Sultan Trenggono ( 1521 - 1546 )
b. Letak Kerajaan
Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Secara
geografis Kerajaan Demak terletak di daerah Jawa Tengah, tetapi pada
awal kemunculannya Kerajaan Demak mendapat bantuan dari para bupati
daerah pesisir Jawa Tengah dan Jawa Timur yang telah menganut agama
Islam.
5. 5
Pada masa sebelumnya, daerah Demak bemama Bintaro yang merupakan
daerah vasalatau bawahan Kerajaan Majapahit. Kekuasaan
pemerintahannya diberikan kepada Raden Patah (dari Kerajaan Majapahit)
yang ibunya menganut agama Islam dan berasal dari Jeumpa (daerah
Pasai).
c. Peninggalan
Beberapa peninggalan Kerajaan Demak adalah sebagai berikut :
1. Masjid Agung Demak yang di bangun oleh Wali songo pada tahun
1478.
2. Piring Campa merupakan pemberian Ibu Raden Patah yang
bernama Putri Campa .
3. Pintu Bledeg / Pintu Petir dibuat oleh Ki Ageng selo .
4. Saka Tatal merupakan saka ( tiang ) Utama Masjid Demak di buat
oleh Wali Songo. Tiang buatan sunan Kalijaga tersebut di buat dari
tatal yang diikat dengan rumput rawadan. Tiang ini mengandung
pelajaran persatuan .
5. Bedug dan kentongan
Bedug ini karya wali Songo berfungsi sebagai tanda umat Islam
menjalankan salat lima waktu.
6. Dampar Kencana digunakan untuk tempat duduk para sultan dan
sekarang di gunakan untuk mimbar khutbah.
2.3 Kerajaan Singosari
Kerajaan Singosari / Singhasari ( 1222 M – 1293 M )
Adalah sebuah Kerajaan di Jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arok pada
tahun 1222. Lokasi Kerajaan ini sekarang diperkirakan berada di daerah
Singosari, Kabupaten Malang. Dan merupakan cikal bakal berdirinya Kerajaan
6. 6
Majapahit ( 1293 M – awalabad ke 6 M ). Nama resmi Kerajaan Singosari sendiri
sesungguhnya ialah Kerajaan Tumapel. Menurut Kitab Nagarakretagama, ketika
pertama kali didirikan tahun 1222, ibu kota Kerajaan Tumapel bernama Kutaraja.
Seperti yang tertulis pula pada Prasasti Kudadu.Menurut Kitab
Pararaton, Tumapel semula hanya sebuah daerah bawahanKerajaan Kadiri /
Kediri. Yang menjabat sebagai akuwu (setara jabatan Camat jaman
sekarang) Tumapel saat itu adalah Tunggul Ametung.
Ia mati dibunuh dengan cara tipu muslihat oleh pengawalnya sendiri yang
bernama Ken Arok, yang kemudian menjadi akuwu baru. Ken Arok juga yang
mengawini istri Tunggul Ametung yang bernama Ken Dedes. Ken
Arok kemudian berniat melepaskan Tumapel dari kekuasaan Kerajaan
Kediri.Pada tahun 1222 terjadi perseteruan antara Kertajaya (Raja Kediri)
melawan kaum brahmana. Para brahmana lalu menggabungkan diri dengan Ken
Arok yang mengangkat dirinya menjadi Raja pertama Tumapel bergelar Sri
Rajasa Sang Amurwabhumi. Perang melawan Kerajaan Kediri meletus di
desa Ganter yang dimenangkan oleh pihak Tumapel di bawah pimpinan Ken
Arok.
a. Raja-raja
Urutan raja-raja Singosari dalam Kitab Pararaton adalah:
1. Ken Arok alias Rajasa Sang Amurwabhumi (1222 – 1247)
2. Anusapati (1247 – 1249)
3. Tohjaya (1249 – 1250)
4. Ranggawuni alias Wisnuwardhana (1250 – 1272)
5. Kertanagara (1272 – 1292)
b. Letak kerajaan singosari
Kerajaan singosari merupakan kerajaan yang dahulunya disebut kerajaan
Tumapel. Sehingga letaknyapun di daerah Tumapel Jawa Timur. Didirikan
7. 7
oleh Ken Arok setelah berhasil mengalahkan Kertajaya, raja Kediri pada
tahun 1222.
c. Peninggalan
1. Kitab Pararaton, menceritakan tentang raja-raja Singasari.
2. Kitab Negara Kertagama, berisi silsilah raja-raja Majapahit yang
memiliki hubungan erat dengan raja-raja Singasari.
3. Prasasti-prasasti sesudah tahun 1248 M.
4. Peninggalan-peninggalan purbakala berupa banguna-bangunan Candi
yang menjadi makam dari raja-raja Singasari seperti Candi Kidal,
Candi Jago, Candi Singasari dan lain-lain.
2.4 Kerajaan Pajajaran
Kerajaan Pajajaran adalah sebuah kerajaan yang berada di wilayah Pasundan,
kerajaan Sunda ini beribukotanya di Pakuan, (sekarang Bogor) Jawa Barat. Dalam
naskah-naskah kuno nusantara, kerajaan ini sering pula disebut dengan nama
Negeri Sunda, Pasundan, atau berdasarkan nama ibukotanya yaitu Pakuan
Pajajaran.
Berdasarkan alur Sejarah Galuh, Kerajaan Pajajaran berdiri setelah Wastu
Kancana wafat tahun 1475. Kenapa demikian? Karena sepeninggal Rahyang
Wastu Kencana kerajaan Galuh dipecah dua diantara Susuktunggal dan Dewa
Niskala dalam kedudukan sederajat. Pajajaran atau Pakuan Pajajaran beribukota di
Pakuan (Bogor) di bawah kekuasan Prabu Susuktunggal (Sang Haliwungan) dan
Kerajaan Galuh yang meliputi Parahyangan tetap berpusat di Kawali di bawah
kekuasaan Dewa Niskala (Ningrat Kancana). Oleh sebab itu pula Prabu Susuk
Tunggal dan Dewa Niskala tidak mendapat gelar “Prabu Siliwangi”, karena
kekuasan keduanya tidak meliputi seluruh tanah Pasundan sebagaimana kekuasan
Prabu Wangi dan Rahyang Wastu Kancana (Prabu Siliwangi I).
8. 8
Sejarah kerajaan ini tidak dapat terlepas dari kerajaan-kerajaan pendahulunya
di daerah Jawa Barat, yaitu Kerajaan Tarumanagara, Kerajaan Sunda dan
Kerajaan Galuh, dan Kawali. Hal ini karena pemerintahan Kerajaan Pajajaran
merupakan kelanjutan dari kerajaan-kerajaan tersebut. Dari catatan-catatan sejarah
yang ada, dapatlah ditelusuri jejak kerajaan ini; antara lain mengenai ibukota
Pajajaran yaitu Pakuan. Mengenai raja-raja Kerajaan Pajajaran, terdapat
perbedaan urutan antara naskah-naskah Babad Pajajaran, Carita Parahiangan, dan
Carita Waruga Guru.
a. Raja Pajajaran
Raja yang pernah memerintah di kerajaan pajajaran :
1. Prabu Susuktunggal (1475-1482)
2. Jaya Dewata / Prabu Siliwangi II (1482 – 1521)
3. Surawisesa (1521 – 1535)
4. Ratu Dewata (1535 – 1543)
5. Ratu Sakti (1543 – 1551)
6. Raga Mulya (1567 – 1579)
b. Peninggalan
Selain naskah-naskah babad, Kerajaan Pajajaran juga meninggalkan
sejumlah jejak peninggalan dari masa lalu, seperti:
1. Prasasti Batu Tulis, Bogor
2. Prasasti Sanghyang Tapak, Sukabumi
3. Prasasti Kawali, Ciamis
4. Tugu Perjanjian Portugis (padraõ), Kampung Tugu, Jakarta
5. Taman perburuan, yang sekarang menjadi Kebun Raya Bogor.
9. 9
c. Letak Kerajaan Pajajaran
Kerajaan Pajajaran adalah sebuah kerajaan yang berada di wilayah
Pasundan, kerajaan Sunda ini beribukotanya di Pakuan, (sekarang Bogor)
Jawa Barat. Dalam naskah-naskah kuno nusantara, kerajaan ini sering pula
disebut dengan nama Negeri Sunda, Pasundan, atau berdasarkan nama
ibukotanya yaitu Pakuan Pajajaran.
2.5 Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara atau Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah
berkuasa di wilayah pulau Jawa bagian barat pada abad ke-4 hingga abad ke-7 m,
yang merupakan salah satu kerajaan tertua di nusantara yang diketahui. Dalam
catatan, kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan hindu beraliran wisnu. Kerajaan
Tarumanegaradidirikan oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358,
yang kemudian digantikan oleh putranya, Dharmayawarman (382-395).
Jayasingawarman dipusarakan di tepi kali gomati, sedangkan putranya di tepi kali
Candrabaga.
Maharaja Purnawarman adalah raja Kerajaan Tarumanegara yang ketiga
(395-434 m). Ia membangun ibukota kerajaan baru pada tahun 397 yang terletak
lebih dekat ke pantai. Kota itu diberi nama Sundapura pertama kalinya nama
Sunda digunakan. Pada tahun 417 ia memerintahkan penggalian Sungai Gomati
dan Candrabaga sepanjang 6112 tombak (sekitar 11 km). Selesai penggalian, sang
prabu mengadakan selamatan dengan menyedekahkan 1.000 ekor sapi kepada
kaum Brahmana.
10. 10
a. Peninggalan
1. Prasasti Ciaruteun
2. Prasasti Jambu
3. Prasasti Kebonkopi
4. Prasasti Muara Cianten
5. Prasasti Cidanghiyang
6. Prasasti Canggal
7. Prasasti Metyasih/Balitung
8. Prasasti Sojomerto
9. Prasasti Kalasan
10. Prasasti Klurak
b. Letak / Wilayah Kekuasaan
Dari sumber – sumber di atas dapat di simpulkan bahwa Tarumanegara
terletak di jawa Barat. Pusatnya belum dapat dipastikan, namun para ahli
menduga kali Chandabagha adalah kali Bekasi, kira – kira antara sungai
Citarum dan sungai Cisadane. Adapun wilayah kekuasaan kerajaan
Tarumanegara meliputi daerah Banten, Jakarta, sampai perbatasan Cirebon
c. Raja Yang Memerintah
Tarumanegara mulai berkembang pada abad ke V M. raja yang sangat
terkenal adalah Purnawarman. Dia penganut Hindu Wisnu ia di kenal
sebagai raja yang gagah berani, tegas, jujur, adil, dan arif di dalam
memerintahnya. Berikut Nama-nama Raja yang pernah memerintah:
1. Jayasingawarman 358-382
2. Dharmayawarman 382-395
3. Purnawarman 395-434
4. Wisnuwarman 434-455
5. Indrawarman 455-515
6. Candrawarman 515-535
11. 11
7. Suryawarman 535-561
8. Kertawarman 561-628
9. Sudhawarman 628-639
10. Hariwangsawarman 639-640
11. Nagajayawarman 640-666
12. Linggawarman 666-669
d. Peristiwa Penting Yang Terjadi
Prasasti Pasir Muara menyebutkan peristiwa pengembalian pemerintahan
kepada Raja Sunda itu dibuat tahun 536 M. Dalam tahun tersebut yang
menjadi penguasa Tarumanagara adalah Suryawarman (535 - 561 M) Raja
Tarumanagara ke-7. Dalam masa pemerintahan Candrawarman (515-535
M), ayah Suryawarman, banyak penguasa daerah yang menerima kembali
kekuasaan pemerintahan atas daerahnya sebagai hadiah atas kesetiaannya
terhadap Tarumanagara. Ditinjau dari segi ini, maka Suryawarman
melakukan hal yang sama sebagai lanjutan politik ayahnya.
2.6 Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya berpusat didaerah yang sekarang dikenal sebagai
Palembang di Sumatera. Kerajaan Sriwijaya banyak dipengaruhi budaya India,
pertama budaya agama Hindu dan kemudian diikuti agama Buddha. Agama
diperkenalkan di Sriwijaya pada tahun 425 Masehi. Sriwijaya merupakan pusat
terpenting agama Buddha Mahayana. Raja-raja Sriwijaya menguasai kepulauan
Melayu melewati perdagangan dan penaklukkan dari kurun abad ke 7 hingga abad
ke 9.
a. Raja-raja
Raja-raja yang memerintah ialah:
a. Sri Jayanaga.
b. Balaputradewa.
c. Sri Sangrawijayatunggawarman.
12. 12
b. Letak Kerajaan Sriwijaya
Dari prasasti dan peninggalan yang ditemukan dapat dirimpulkan bahwa
pusat kerajaan Sriwijaya selalu berpindah-pindah. Mula-mula di
Minangatmwan, sekitar Muara Takus di Riau lalu pindah ke Jambi
kemudian ke Palembang.
c. Bukti-Bukti Adanya Kerajaan Sriwijaya
a. Prasasti
1. Prasasti kedukan bukit ( 683 M )
2. Prasasti Talang Tuo ( 684 M )
3. Prasasti Palas Pasemah
4. Prasasti Kota Kapur
5. Prasasti Rajendracolah
6. Prasasti Karang Berahi
b. Berita-berita
1. Berita Cina
2.Berita Chau-Yu-Kua
13. 13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari kerajaan-kerajaan di Indonesia dapat disimpulkan bahwa keagamaan
yang belum bercorak islam seperti Hindu dan Buddha masih memegang tradisi
penyembahan terhadap berhala berupa arka dan patung-patung dewa. Hal ini
dapat kita lihat dengan masih adanya candi-candi yang masih ada hingga saat ini,
sedangkan kerajaan yang bercorak islam di Indonesia dapat kita lihat dari bentuk-
bentuk masjid yang masih menyerupai kemiripan dengan candi dan dapat kita
lihat juga makam-makam dari peninggalan kerajaan Islam tersebut.
3.2 Saran
Saran untuk siswa agar dapat lebih memahami isi makalah ini. Dan dijadikan
informasi atau ilmu yang sangat bermanfaat terutama dalam pembahasan tentang
kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia.