SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  14
BAB I
                                  PENDAHULUAN




1.1 Latar Belakang

    Sumber daya alam adalah semua yang terdapat di alam (kekayaan alam) yang
dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi segala kebutuhan hidupnya.
Sumber daya alam terbagi dua yaitu sumber daya alam hayati dan sumber daya alam
non hayati. Sumber daya alam hayati disebut juga sumber daya alam biotik yaitu
semua yang terdapat di alam (kekayaan alam) berupa makhluk hidup. Sedangkan
sumber daya alam non hayati atau sumber daya alam abiotik adalah semua kekayaan
alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia berupa benda mati.

    Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alamnya, baik
sumber daya alam hayati maupun sumber daya alam non hayati. Kekayaan alam
Indonesia terdapat di permukaan bumi, di dalam perut bumi, di laut dan di udara.
Berdasarkan ketersediaanya sumber daya alam terbagi dalam dua kelompok besar
yaitu sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak
dapat diperbarui.

1.2 Rumusan Masalah
       1. Apa pengertian Mangan, Batu gamping, Batu marmer, Belerang, Kaolin, Fosfat,
          dan Pasir Kuarsa?
       2. Bagaimana pengelompokan Mangan, Batu gamping, Batu marmer, Belerang,
          Kaolin, Fosfat, dan Pasir Kuarsa?
       3. apa Pemanfaatannya Mangan, Batu gamping, Batu marmer, Belerang, Kaolin,
          Fosfat, dan Pasir Kuarsa?
       4. Bagaimana Penyebarannya Mangan, Batu gamping, Batu marmer, Belerang,
          Kaolin, Fosfat, dan Pasir Kuarsa?


                                              1
1.3 Tujuan
    Tujuan dari pembuatan makalah ini hanya untuk mengetahui pengertian,pengelompokan,
pemanfaatan, dan persebarannya dari Mangan, Batu gamping, Batu marmer, Belerang,
Kaolin, Fosfat, dan Pasir Kuarsa


1.4 Sistematika Penulisan
    Kata pengantar, Daftar isi, Bab I terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan
juga sistematika penulisan yang terdapat pada makalah ini.Bab II terdiri dari isi yang
membahas mengenai Mangan, Batu gamping, Batu marmer, Belerang, Kaolin, Fosfat, dan
Pasir Kuarsa.Bab III merupakan bab penutup dimana terdapat kesimpulan dan saran dari apa
yang dibahas pada makalah ini, daftar pustaka.




                                             2
BAB II

                                      PEMBAHASAN

2.1 Mangan

     Mangan adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Mn dan
nomor atom 25. Mangan memiliki 25 jumlah proton dalam inti atomnya. Mangan
ditemukan       sebagai     unsur     bebas     dalam      sifat   dasarnya      dan       sering
dicampur dengan besi, seperti mineral -mineral lainnya. Sebagai unsur
bebas.
     Mangan adalah logamyang penting dalam penggunaan dengan campuran
logam-logam industri, terutama di dalam baja-baja anti karat. M a n g a n f o s f a t s e r i n g
digunakan          sebagai         perawatan          dalam         pencegahan             karat
d a n kerusakan di besi. Ion di Mangan mempunyai banyak warna,
tergantung dalam keadaanoksida mereka, dan sering digunakan sebagai zat-zat warna
dalam industri. Dioksida mangan digunakan sebagai materi penangkap elektron dalam
standar dan komponenkimia bersifat alkali yang mempunyai kelembaban uap air
rendah dan bisa dibuang, dan juga baterai-baterai, keramik, gelas, kimia, dan lain-lain.

     2.1.1 Pengelompokan Mangan
           merupakan hasil pengendapan di daerah danau dan pantai yang terjadi pada
           zaman tersier.

     2.1.2 Pemanfaatan Mangan
           Pemanfaatan mangan di dunia sebagian besar digunakan untuk :
          a. Produksi besi-baja
          b. C a m p u r a n A l u m u n i u m
          c. Untuk industri baterai kering
          d. Dalam pembuatan keramik dan gelas




                                                3
e. Mangan       dioksida      (sebagai     pirolusit)    juga   digunakan    sebagai
             pendepolarisasi pada sel k e r i n g b a t e r a i
         f. U n t u k m e n g h i l a n g k a n w a r n a h i j a u p a d a g e l a s ya n g
             d i s e b a b k a n o l e h pengotor besi.
         g. Mangan sendiri bermanfaat memberi warna lembayung pada kaca.
         h. Dioksidanya berguna u n t u k                 pembuatan       oksigen       dan
             klorin, dan dalam pengeringan cat hitam.
         i. Pemanfaatan dalam tubuh manusia. Mangan merupakan unsur
             yang penting untuk penggunaan vitamin B1. Mangan, k a l s i u m , d a n
             fosfor       bersama-sama              membentuk            sistem      tulang
             dan      gigi.       Mangan           bermanfaat       dalam    pembentukan
             hemosianin dalam sistem darah dan enzimatik pada hewan air.

    2.1.3 Persebaran Mangan

          Daerah persebaran magma terdapat di Karangnunggal dan Tasikmalaya
    bagian selatan (Jawa Barat), Kliripan dan Kulon Progo (Yogyakarta) serta di
    sekitar Martapura (Kalimantan).

2.3 Batu Gamping

     Batu gamping adalah batuan fosfat yang sebagian besar tersusun oleh mineral
kalsium karbonat (CaCo3). Bahan tambang ini biasa digunakan untuk bahan baku
terutama dalam pembuatan semen abu/portland (biasa digunakan sebagai perekat
untuk memplester), industri keramik, obat-obatan, dll.

    Batu gamping pada umumnya adalah bukan terbentuk dari batuan sediment
seperti yang kita kira, tidak juga terbentuk dari clay dan sand, terbentuk dari batu-
batuan bahkan juga terbentuk dari kerangka calcite yang berasal dari organisme
microscopic di laut dangkal. Pulau Bahama adalah sebagai contoh dari daerah dimana
proses ini masih terus berlangsung hingga sekarang.




                                               4
Sebagian perlapisan batu gamping hampir murni terdiri dari kalsit, dan pada
perlapisan yang lain terdapat sejumlah kandungan silt atau clay yang membantu
ketahanan dari batu gamping tersebut terhadap cuaca. Lapisan gelap pada bagian atas
mengandung sejumlah besar fraksi dari silika yang terbentuk dari kerangka
mikrofosil, dimana lapisan pada bagian ini lebih tahan terhadap cuaca.

    Batu gamping dapat terlarutkan oleh air hujan lebih mudah dibandingkan dengan
batuan yang lainnya. Air hujan mengandung sejumlah kecil dari karbon dioksida
selama perjalanannya di udara, dan hal tersebut mengubah air hujan tersebut menjadi
nersifat asam. Kalsit adalah sangat reaktif terhadap asam. Hal tersebut menjelaskan
mengapa goa-goa bawah tanah cenderung untuk terbentuk pada daerah yang banyak
mengandung batu gamping, dan juga menjelaskan mengapa bangunan bangunan yang
terbuat dari bahan batugamping rentan terhadap air hujan yang mengandung asam.
Pada daerah daerah tropis , batu gamping terbentuk menjadi batuan yang kuat
membentuk sejumlah pegunungan-pegunungan batu gamping yang indah.




    2.2.1 Pengelompokan Batu Gamping

          Batu kapur (Gamping) merupakan salah satu mineral industri yang banyak
    digunakan oleh sektor industri ataupun konstruksi dan pertanian, antara lain
    untuk bahan bangunan, batu bangunan bahan penstabil jalan raya, pengapuran
    untuk pertanian dl, terbentuk dari pelapukan makhluk hidup laut, seperti karang
    dan sarang binatang laut1

    2.2.2 Manfaat Batu Kapur (Batugamping)

         Adapun pemanfaatan dari kapur diantaranya adalah :

   a. Bahan bangunan
      Bahan bangunan yang dimaksud adalah kapur yang dipergunakan untuk
      plester,adukan pasangan bata, pembuatan semen tras ataupun semen merah.

    b. Bahan penstabilan jalan raya
       Pemaklaian kapur dalam bidang pemantapan fondasi jalan raya termasuk rawa
       yang dilaluinya. Kapur ini berfungsi untuk mengurangi plastisitas,
       mengurangi penyusutan dan pemuaian fondasi jalan raya



                                        5
c. Sebagai pembasmi hama
    Sebagai warangan timbal (PbAsO3) dan warangan kalsium (CaAsO3) atau
    sebagai serbuk belerang untuk disemprotkan.

d. Bahan pupuk dan insektisida dalam pertanian
   Apabila ditaburkan untuk menetralkan tanah asam yang relatife tidak banyak
   air, sebagai pupuk untuk menambah unsur kalsium yang berkurang akibat
   panen, erosi serta untuk menggemburkan tanah. Kapur ini juga dipergunakan
   sebagai disinfektan pada kandang unggas, dalam pembuatan kompos dan
   sebagainya

e. Penjernihan air
    Dalam penjernihan pelunakan air untuk industri , kapur dipergunakan
    bersama-sama dengan soda abu dalam proses yang dinamakan dengan proses
    kapur soda.

f. Batu Gamping (caco3) Sebagai Pupuk Alternatif Penetralisir Keasaman Tanah
    Semua material yang mengandung senyawa Ca dapat digunakan sebagai
    bahan pengkapuran untuk menetralisir keasaman tanah, yaitu meningkatkan
    pH tanah yang pada dasarnya menambahkan Ca dan menurunkan Al.

g. Batugamping keprus sebagai campuran agregat pada lapis pondasi agregat
   kelas b Bertujuan untuk mengkaji kemungkinan pemakaian batugamping
   keprus sebagai bahan campuran agregat pada lapis pondasi agregat kelas B.

h. Batugamping sebagai bahan baku semen
   Batu gamping sebagai salah satu bahan baku pembuatan semen, dengan
   eksplorasi yang tidak bijaksana, lambat laun warisan dunia yang unik dan
   terbentuk ribuan tahun ini akan hilang dan hanya menjadi cerita anak cucu
   kita kelak, jika kita tidak ikut membantu melestarikannya.

2.2.3 Persebaran Batu Gamping

     Saat ini daerah penghasil marmer di Indonesia sudah tersebar luas, antara
lain Lampung, Jawa Tengah, Bandung, Sulawesi, Kalimantan, Bangka, dan
Kupang,namun marmer terbaik terdapat di Sulawesi Selatan




                                    6
2.3 Marmer

    Batu alam adalah batuan hasil dari proses metamorfosa atau malihan dari batu
gamping. Pengaruh dari suhu dan tekanan yang dihasilkan oleh gaya endogen
menyebabkan terjadinya rekristalisasi pd batuan tersebut membentuk foliasi maupun
non foliasi.

    2.3.1 Perkelompokan Batu Marmer

         Marmer atau batu pualam merupakan batuan hasil proses metamorfosa atau
    malihan dari batu gamping. Pengaruh suhu dan tekanan yang dihasilkan oleh
    gaya endogen menyebabkan terjadi rekristalisasi pada batuan tersebut
    membentuk berbagai foliasi mapun non foliasi.

          Akibat rekristalisasi struktur asal batuan membentuk tekstur baru dan
    keteraturan butir. Marmer Indonesia diperkirakan berumur sekitar 30–60 juta
    tahun atau berumur Kuarter hingga Tersier.

    2.3.2 Pemanfaatan Batu Marmer

    Batuan Metamorf

    1. Dapat digunakan untuk alat menulis(batu sabak)

    2. Untuk Lantai (marmer)

    3. Untuk Dekorasi bangunan (marmer)

    4. Untuk Batu Nisan (marmer)

    2.3.3 Persebaran Batu Marmer

         Saat ini daerah penghasil marmer di Indonesia sudah tersebar luas, antara
    lain Lampung, Jawa Tengah, Bandung, Sulawesi, Kalimantan, Bangka, dan
    Kupang,namun      marmer       terbaik   terdapat   di    Sulawesi    Selatan




                                         7
2.4 Belerang

     Belerang atau sulfur (putar / sʌlfər / sul-fər; lihat ejaan bawah) adalah unsur
kimia dengan nomor, atom 16 diwakili oleh S. simbol Ini adalah, berlimpah
multivalen non-logam. Pada kondisi normal, atom belerang membentuk molekul
siklik octatomic dengan rumus kimia S8. Elemen sulfur merupakan padatan kristalin
kuning cerah. Kimia, belerang dapat bereaksi baik sebagai oksidan atau mengurangi
agen. Ini mengoksidasi logam yang paling dan beberapa nonmetals, termasuk karbon,
yang mengarah untuk mengisi negatif dalam senyawa organosulfur kebanyakan,
tetapi mengurangi oksidan yang kuat beberapa, seperti oksigen dan fluor.

     Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni dan sulfida dan mineral
sulfat. Kristal elemen sulfur biasanya dicari oleh kolektor mineral untuk bentuk cerah
mereka polyhedron berwarna. Menjadi berlimpah dalam bentuk asli, belerang dikenal
di zaman dahulu, disebutkan untuk penggunaan di Yunani kuno, Cina dan Mesir.
Asap belerang digunakan sebagai fumigants, dan belerang yang mengandung
campuran obat yang digunakan sebagai balsem dan antiparasitics. Sulfur dirujuk
dalam Alkitab sebagai belerang dalam bahasa Inggris, dengan nama ini masih
digunakan dalam istilah non-ilmiah beberapa [2] Belerang dianggap cukup penting
untuk menerima simbol sendiri alkemis nya.. Hal itu diperlukan untuk membuat
kualitas terbaik dari mesiu hitam, dan bubuk kuning cerah itu dihipotesiskan oleh
para alkimiawan yang mengandung beberapa sifat emas, yang mereka berusaha untuk
mensintesis dari itu. Pada 1777, Antoine Lavoisier membantu meyakinkan
masyarakat ilmiah bahwa belerang unsur dasar, bukan senyawa.


    2.4.1 Pengelompokan Belerang

          Belerang atau sulfur didapatkan dalam 2 bentuk yaitu sebagai senyawa
    sulfide dan sebagai belerang alam. Sebagai senyawa sulfide didapatakan dalam
    bentuk galen-PbS, chalkoporit-CuFeS dan Pirit-FeS. Kesemuanya terbentuk
    akibat proses hydrothermal, kecuali yang yang terakhir dapat pula terjadi karena
    proses sedimentasi dalam kondisi tertentu. Sedang belerang alam unsure tersebut
    berbentuk kristal bercampur lumpur atau merupakan hasil sublimasi. Endapan
    belerang ini terbentuk oleh kegiatan solfatara, fumarola atau sebagai akibat dari
    gas dan larutan yang mengandung belerang keluar dalam bumi melalui rekahan-
    rekahan, serta selalu berkaitan dengan rangkaian gunung api aktif.



                                          8
2.4.2 Pemanfaatan Belerang

        Belerang dapat membunuh kuman-kuman dan bakteri tertentu yang
    menyerang kulit. Belerang dapat menyembuhkan penyakit kulit karena belerang
    mempunyai tingkat keasaman yang cukup tinggi

          Tetapi belerang hanya dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit
    kulit yang ringan-ringan saja, seperti panu, kadas dan jerawat. Penyakit seperti
    tumor tidak bisa disembuhkan dengan menggunakan air belerang. Manfaat lain
    dari air belerang adalah bisa menghilangkan pegal-pegal,rematik dan dapat juga
    digunakan untuk relaksasi.

    2.4.3 Penyebaran belerang

         Belerang ini terdapat di Kab. Aceh Besar, Aceh Tenggara, Sumatera Utara
    (Kab. Taput), Sumatera Barat (Kab. Solok), Jambi (Kab. Kerinci), Jawa Barat
    (G. Papandayan, G. Galunggung, G. Ciremai dan Tangkuban Parahu), Jawa
    Tengah (G. Dieng, Telaga Terus), Maluku, Sulawesi Utara dll.

2.5 Kaolin

    Kaolin yang disebut oleh masyarakat tanah lempung putih atau tanah liat putih
merupakan endapan residual atau dapat pula terjadi sebagai akibat proses pelapukan
dan hydrothermal alterasi pada batuan beku yang banyak mengandung feldspar
dimana mineral potassium alumunium silikat dan feldspar dirubah menjadi kaolin.

    2.5.1 Pengelompokan Kaolin

         kelompok     kaolin   adalah   kaolinit,   nakrit,   dikrit,   dan   halloysit
    (Al2(OH)4SiO5.2H2O), yang mempunyai kandungan air lebih besar dan
    umumnya membentuk endapan tersendiri.




                                         9
2.5.2 Pemanfaatan Kaolin

          manfaat kaolin banyak dipakai sebagai bahan pengisi (filler), pelapis
    (coater), barang-barang tahan api dan isolator. Kegunaan kaolin sangat
    tergantung pada karakteristiknya karena karakteristik berpengaruh terhadap
    kualitasnya.

          Kaolin dipakai di keramik, obat, melapisi kertas, sebagai bahan tambahan
    makanan, odol, sebagai bahan menyebarkan sinar di bola lampu pijar agar putih,
    bahan kosmetik

    2.5.3 Persebaran Kaolin

          Persebarannya terdapat di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Selatan,
    Kalimantan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Maluku.

2.6 Fosfat

     Fosfat adalah unsur dalam suatu batuan beku (apatit) atau sedimen dengan
kandungan fosfor ekonomis. Biasanya, kandungan fosfor dinyatakan sebagai bone
phosphate of lime (BPL) atau triphosphate of lime (TPL), atau berdasarkan
kandungan P2O5. Fosfat apatit termasuk fosfat primer karena gugusan oksida
fosfatnya terdapat dalam mineral apatit (Ca10(PO4)6.F2) yang terbentuk selama
proses pembekuan magma. Kadang kadang, endapan fosfat berasosiasi dengan batuan
beku alkali kompleks, terutama karbonit kompleks dan sienit.

     Fosfat komersil dari mineral apatit adalah kalsium fluo-fosfat dan kloro-fosfat
dan sebagian kecil wavellite, (fosfat aluminium hidros). Sumber lain dalam jumlah
sedikit berasal dari jenis slag, guano, crandallite [CaAl3(PO4)2(OH)5.H2O], dan
millisite (Na,K).CaAl6(PO4)4(OH)9.3H2O. Sifat yang dimiliki adalah warna putih
atau putih kehijauan, hijau, berat jenis 2,81-3,23, dan kekerasan 5 H.

      Fosfat adalah sumber utama unsur kalium dan nitrogen yang tidak larut dalam
air, tetapi dapat diolah untuk memperoleh produk fosfat dengan menambahkan asam.




                                        10
2.6.1 Pengelompokan Fosfat

             Sumber utama pengelompokan fosfor adalah Ca3(PO4)2. Dalam
    prosesnya, Ca3(PO4)2 dicampur dengan karbon dan silika (SiO2) pada
    temperature 1400⁰C - 1500⁰C (dengan bunga api listrik). SiO2 bereaksi dengan
    Ca3(PO4)2 pada temperature tersebut mengahasilkan P4O10 (g).




    2.6.2 Persebaran Fosfat

             Persebarannya terdapat di daerah Aceh yaitu kab. Aceh Besar dan Aceh
    Barat, Sumatera Utara, Jawa Barat ( Kab.Bogor, Kab. Sukabumi, Kab. Ciamis,
    Pangandaran), Jawa tengah (Kab. Tegal, dan Kab. Wonogiri), Blitar, Sumenep,
    Madura, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Irian Jaya dan Sulawesi
    Tenggara.



2.7 Pasir kuarsa

    Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal silika (SiO2) dan
mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama proses pengendapan. Pasir
kuarsa juga dikenal dengan nama pasir putih merupakan hasil pelapukan batuan yang
mengandung mineral utama, seperti kuarsa dan feldspar. Hasil pelapukan kemudian
tercuci dan terbawa oleh air atau angin yang terendapkan di tepi-tepi sungai, danau
atau laut.

    Dalam kegiatan industri, penggunaan pasir kuarsa sudah berkembang meluas,
baik langsung sebagai bahan baku utama maupun bahan ikutan. Sebagai bahan baku
utama, misalnya digunakan dalam industri gelas kaca, semen, tegel, mosaik keramik,
bahan baku fero silikon, silikon carbide bahan abrasit (ampelas dan sand blasting).



                                          11
Sedangkan sebagai bahan ikutan, misal dalam industri cor, industri perminyakan dan
pertambangan, bata tahan api (refraktori), dan lain sebagainya.

    2.7.1 Pengelompokan Pasir Kuarsa

          Pasir kuarsa mempunyai komposisi gabungan dari SiO2 , Fe2O3 , Al2O3,
    TiO2, CaO, MgO, dan K2O. Komposisi yang paling banyak terdapat pada pasir
    kuarsa adalah Silika Dioksida ( SiO2 ) sebanyak 99,08 %. Oleh sebab itu, pasir
    kuarsa sering disebut dengan Silika Dioksida (SiO2). Pasir Kuarsa ( SiO2 )
    mempunyai warna putih bening atau sering disebut dengan pasir putih.

    2.7.2 Pemanfaatan Pasir Kuarsa

          Sebagai bahan baku utama, pasir kuarsa dimanfaatkan oleh industri
    manufaktur untuk menghasilkan produk yang dapat dimanfaatkan oleh konsumen
    terutama untuk bahan bangunan dan bahan utama pada disain interior/eksterior
    serta bahan untuk kebutuhan rumah tangga. Sementara sebagai bahan ikutan,
    pasir kuarsa dimanfaatkan untuk bahan cetakan pada pengecoran logam, bahan
    refraktori dan sebagai bahan pengisi pada industri pertambangan dan
    perminyakan terutama saat melakukan kegiatan pengeboran.

    2.7.3 Persebaran Pasir Kuarsa

          Persebarannya terdapat di Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, Timurdan
    Selatan juga Sulawesi dan Papua.




                                          12
BAB III
                                    PENUTUP

3.1 Kesimpulan

    Berdasarkan pembahasan di atas kami dapat menarik kesimpulan bahwa di bumi
yang kita tempati terdapat berbagai macam sumber daya geologi yaitu terdiri atas
batuan, mineral dan bahan tambang. Dimana terbentuk secara alamiah dengan
berbagai bentuk tekstur, warna, jenis, sifat-sifat, komposisi dan sebagainya.
Sedangkan mineral merupakan padat dgn struktur homogen mempunyai kompisisi
kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yg anorganik. Mineral juga memiliki
berbagai macam jenis dan terbentuk secara alamiah. Kemudian, segala sesuatu yang
berada didalam bumi bias dikatakan sebagai bahan galian atau bahan tambang yang
mempunyai      bermacam-macam     nama     sebagaimana    yang   diuraikan   didalam
pemabahasan.

    Dari semua sumber daya tersebut mempunyai peranan yang sangat penting dan
memiliki manfaat bagi kehidupan manusia.

3.2 Saran

    Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangannya atau masih jauh dari kesempurnaannya seperti yang diharapkan oleh
karena itu kritik dan saran baik itu dari bapak dosen maupun rekan mahasiswa/i yang
bersifat konstruktif sangat diharapkan guna memperbaiki penulisan lebih lanjut.




                                         13
DAFTAR PUSTAKA

http://aghnanisme.blogspot.com/2012/10/fosfor-keberadaan-sifat-fisis-
pembuatan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Marmer
http://tugino230171.wordpress.com/2011/10/29/sumber-daya-alam-dan-
pemanfaatannya/
http://www.imammurtaqi.com/2012/04/pemanfaatan-sumber-daya-alam.html




                                        14

Contenu connexe

Tendances

Degradasi Plastik oleh bakteri
Degradasi Plastik oleh bakteriDegradasi Plastik oleh bakteri
Degradasi Plastik oleh bakteriHasib Habibie
 
Ilmu dan kebudayaan
Ilmu dan kebudayaanIlmu dan kebudayaan
Ilmu dan kebudayaanAdy Setiawan
 
Ulangan harian litosfer (kelas x)
Ulangan harian litosfer (kelas x)Ulangan harian litosfer (kelas x)
Ulangan harian litosfer (kelas x)Rosmalia Eva
 
Lumut daun (Bryophyta)
Lumut daun (Bryophyta)Lumut daun (Bryophyta)
Lumut daun (Bryophyta)SyaRif Damput
 
Alat dan media pembelajaran
Alat dan media pembelajaranAlat dan media pembelajaran
Alat dan media pembelajaranHumairahnia12
 
Struktur dan organisasi bahan genetik
Struktur dan organisasi bahan genetikStruktur dan organisasi bahan genetik
Struktur dan organisasi bahan genetikAbror Abrori
 
konsep dasar ilmu-ilmu sosial
konsep dasar ilmu-ilmu sosialkonsep dasar ilmu-ilmu sosial
konsep dasar ilmu-ilmu sosialridz kika
 
Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversion
Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversionSkripsi Elastik Impedansi dan LMR inversion
Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversionAkbar Dwi Wahyono
 
Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem ppt
Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem pptKeanekaragaman hayati tingkat ekosistem ppt
Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem pptmak55ms
 
Acara Perencanaan Sistem Teras.pdf
Acara Perencanaan Sistem Teras.pdfAcara Perencanaan Sistem Teras.pdf
Acara Perencanaan Sistem Teras.pdfZhafronsyaAlfarijNur
 
Ciri klasifikasi amoeba
Ciri klasifikasi amoebaCiri klasifikasi amoeba
Ciri klasifikasi amoebaFirdika Arini
 
Metode Penambangan Cut and Fill
Metode Penambangan Cut and FillMetode Penambangan Cut and Fill
Metode Penambangan Cut and FillSastra Diharlan
 
Macam-macam Strategi Pembelajaran
Macam-macam Strategi PembelajaranMacam-macam Strategi Pembelajaran
Macam-macam Strategi PembelajaranRiska Daenangsari
 
3. kesehatan lingkungan kerja
3. kesehatan lingkungan kerja3. kesehatan lingkungan kerja
3. kesehatan lingkungan kerjaWinarso Arso
 
Pola pengeboran tamka dan tamda
Pola pengeboran tamka dan tamdaPola pengeboran tamka dan tamda
Pola pengeboran tamka dan tamdaUDIN MUHRUDIN
 

Tendances (20)

Degradasi Plastik oleh bakteri
Degradasi Plastik oleh bakteriDegradasi Plastik oleh bakteri
Degradasi Plastik oleh bakteri
 
Ilmu dan kebudayaan
Ilmu dan kebudayaanIlmu dan kebudayaan
Ilmu dan kebudayaan
 
Ulangan harian litosfer (kelas x)
Ulangan harian litosfer (kelas x)Ulangan harian litosfer (kelas x)
Ulangan harian litosfer (kelas x)
 
Lumut daun (Bryophyta)
Lumut daun (Bryophyta)Lumut daun (Bryophyta)
Lumut daun (Bryophyta)
 
Alat dan media pembelajaran
Alat dan media pembelajaranAlat dan media pembelajaran
Alat dan media pembelajaran
 
Eksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimiaEksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimia
 
Agnatha.pptx1
Agnatha.pptx1Agnatha.pptx1
Agnatha.pptx1
 
Struktur dan organisasi bahan genetik
Struktur dan organisasi bahan genetikStruktur dan organisasi bahan genetik
Struktur dan organisasi bahan genetik
 
konsep dasar ilmu-ilmu sosial
konsep dasar ilmu-ilmu sosialkonsep dasar ilmu-ilmu sosial
konsep dasar ilmu-ilmu sosial
 
Pengertian pidana mati
Pengertian pidana matiPengertian pidana mati
Pengertian pidana mati
 
Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversion
Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversionSkripsi Elastik Impedansi dan LMR inversion
Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversion
 
Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem ppt
Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem pptKeanekaragaman hayati tingkat ekosistem ppt
Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem ppt
 
Perspektif Global
Perspektif GlobalPerspektif Global
Perspektif Global
 
Acara Perencanaan Sistem Teras.pdf
Acara Perencanaan Sistem Teras.pdfAcara Perencanaan Sistem Teras.pdf
Acara Perencanaan Sistem Teras.pdf
 
Ciri klasifikasi amoeba
Ciri klasifikasi amoebaCiri klasifikasi amoeba
Ciri klasifikasi amoeba
 
Pengantar Teknoloi Mineral
Pengantar Teknoloi MineralPengantar Teknoloi Mineral
Pengantar Teknoloi Mineral
 
Metode Penambangan Cut and Fill
Metode Penambangan Cut and FillMetode Penambangan Cut and Fill
Metode Penambangan Cut and Fill
 
Macam-macam Strategi Pembelajaran
Macam-macam Strategi PembelajaranMacam-macam Strategi Pembelajaran
Macam-macam Strategi Pembelajaran
 
3. kesehatan lingkungan kerja
3. kesehatan lingkungan kerja3. kesehatan lingkungan kerja
3. kesehatan lingkungan kerja
 
Pola pengeboran tamka dan tamda
Pola pengeboran tamka dan tamdaPola pengeboran tamka dan tamda
Pola pengeboran tamka dan tamda
 

En vedette

Biografi presiden indonesia
Biografi presiden indonesiaBiografi presiden indonesia
Biografi presiden indonesiaYadhi Muqsith
 
Makalah dampak teknologi
Makalah dampak teknologiMakalah dampak teknologi
Makalah dampak teknologiYadhi Muqsith
 
Type narativ enarativ
Type narativ enarativType narativ enarativ
Type narativ enarativYadhi Muqsith
 
Kebudayaan dari indonesia bagian barat
Kebudayaan dari indonesia bagian baratKebudayaan dari indonesia bagian barat
Kebudayaan dari indonesia bagian baratYadhi Muqsith
 
Makalah pengolahan mineral bentonite
Makalah pengolahan mineral bentoniteMakalah pengolahan mineral bentonite
Makalah pengolahan mineral bentoniteActur Saktianto
 
Kebudayaan dari indonesia bagian tengah
Kebudayaan dari indonesia bagian tengahKebudayaan dari indonesia bagian tengah
Kebudayaan dari indonesia bagian tengahYadhi Muqsith
 
POTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUD
POTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUDPOTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUD
POTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUDYOHANIS SAHABAT
 
Makalah interaksi sosial
Makalah interaksi sosialMakalah interaksi sosial
Makalah interaksi sosialYadhi Muqsith
 
Makalah penanaman modal 2
Makalah penanaman modal 2Makalah penanaman modal 2
Makalah penanaman modal 2Dewi Pramitha
 
KEGUNAAN DAN PEMBUATAN UNSUR-UNSUR LOGAM DAN NON LOGAM
KEGUNAAN DAN PEMBUATAN UNSUR-UNSUR LOGAM DAN NON LOGAMKEGUNAAN DAN PEMBUATAN UNSUR-UNSUR LOGAM DAN NON LOGAM
KEGUNAAN DAN PEMBUATAN UNSUR-UNSUR LOGAM DAN NON LOGAMNur Widdya Kurniati
 
Akuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemen
Akuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemenAkuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemen
Akuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemenSelfia Dewi
 
20 logam dan non logam
20 logam dan non logam20 logam dan non logam
20 logam dan non logamHabibur Rohman
 
Format lopran lengkap kristal & mineral
Format lopran lengkap kristal & mineralFormat lopran lengkap kristal & mineral
Format lopran lengkap kristal & mineralFridolin bin stefanus
 
XI Geografi Bab 2 Persebaran Barang Tambang
XI Geografi Bab 2 Persebaran Barang TambangXI Geografi Bab 2 Persebaran Barang Tambang
XI Geografi Bab 2 Persebaran Barang TambangVallery Tesalonika
 

En vedette (20)

Drama 5 orang1
Drama 5 orang1Drama 5 orang1
Drama 5 orang1
 
Biografi presiden indonesia
Biografi presiden indonesiaBiografi presiden indonesia
Biografi presiden indonesia
 
Makalah dampak teknologi
Makalah dampak teknologiMakalah dampak teknologi
Makalah dampak teknologi
 
Type narativ enarativ
Type narativ enarativType narativ enarativ
Type narativ enarativ
 
Kebudayaan dari indonesia bagian barat
Kebudayaan dari indonesia bagian baratKebudayaan dari indonesia bagian barat
Kebudayaan dari indonesia bagian barat
 
Makalah pengolahan mineral bentonite
Makalah pengolahan mineral bentoniteMakalah pengolahan mineral bentonite
Makalah pengolahan mineral bentonite
 
Kebudayaan dari indonesia bagian tengah
Kebudayaan dari indonesia bagian tengahKebudayaan dari indonesia bagian tengah
Kebudayaan dari indonesia bagian tengah
 
Makalah pendidikan
Makalah pendidikanMakalah pendidikan
Makalah pendidikan
 
POTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUD
POTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUDPOTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUD
POTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUD
 
Drama 6 orang sunda
Drama 6 orang sundaDrama 6 orang sunda
Drama 6 orang sunda
 
Makalah interaksi sosial
Makalah interaksi sosialMakalah interaksi sosial
Makalah interaksi sosial
 
Makalah penanaman modal 2
Makalah penanaman modal 2Makalah penanaman modal 2
Makalah penanaman modal 2
 
Pertambangan bauksit
Pertambangan bauksitPertambangan bauksit
Pertambangan bauksit
 
KEGUNAAN DAN PEMBUATAN UNSUR-UNSUR LOGAM DAN NON LOGAM
KEGUNAAN DAN PEMBUATAN UNSUR-UNSUR LOGAM DAN NON LOGAMKEGUNAAN DAN PEMBUATAN UNSUR-UNSUR LOGAM DAN NON LOGAM
KEGUNAAN DAN PEMBUATAN UNSUR-UNSUR LOGAM DAN NON LOGAM
 
Drama 9 orang
Drama 9 orangDrama 9 orang
Drama 9 orang
 
Akuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemen
Akuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemenAkuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemen
Akuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemen
 
20 logam dan non logam
20 logam dan non logam20 logam dan non logam
20 logam dan non logam
 
Format lopran lengkap kristal & mineral
Format lopran lengkap kristal & mineralFormat lopran lengkap kristal & mineral
Format lopran lengkap kristal & mineral
 
batu Bauksit
batu Bauksitbatu Bauksit
batu Bauksit
 
XI Geografi Bab 2 Persebaran Barang Tambang
XI Geografi Bab 2 Persebaran Barang TambangXI Geografi Bab 2 Persebaran Barang Tambang
XI Geografi Bab 2 Persebaran Barang Tambang
 

Similaire à Sumber Daya Alam Hayati dan Non Hayati

Materi part 5 barang tambang
Materi part 5 barang tambangMateri part 5 barang tambang
Materi part 5 barang tambangjopiwildani
 
MANGAN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
MANGAN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITAMANGAN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
MANGAN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABonita Susimah
 
PPT SUMBER DAYA ALAM INDONESIA.pptx
PPT SUMBER DAYA ALAM INDONESIA.pptxPPT SUMBER DAYA ALAM INDONESIA.pptx
PPT SUMBER DAYA ALAM INDONESIA.pptxkomarah462
 
Paper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapi
Paper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapiPaper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapi
Paper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapiSylvester Saragih
 
Analisis mata pencarian pasca penambangan timah
Analisis mata pencarian pasca penambangan timahAnalisis mata pencarian pasca penambangan timah
Analisis mata pencarian pasca penambangan timahaymazaya
 
Jenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
Jenis jenis dan Persebaran SDA di IndonesiaJenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
Jenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesiagifariwk
 
Geografi XI Sosial (SDA)
Geografi XI Sosial (SDA)Geografi XI Sosial (SDA)
Geografi XI Sosial (SDA)MTR
 
[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Geografi - bahan tambang mineral
[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Geografi - bahan tambang mineral[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Geografi - bahan tambang mineral
[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Geografi - bahan tambang mineralMeileni Nurhayati
 
Bab vii pengendapan gamping travertin
Bab vii pengendapan gamping travertinBab vii pengendapan gamping travertin
Bab vii pengendapan gamping travertinSamuel Semy
 
Tugas geologi minyak dan gas bumi
Tugas geologi minyak dan gas bumiTugas geologi minyak dan gas bumi
Tugas geologi minyak dan gas bumiargastonmahoklory
 

Similaire à Sumber Daya Alam Hayati dan Non Hayati (20)

Proses hidrotermal 2
Proses hidrotermal 2Proses hidrotermal 2
Proses hidrotermal 2
 
Belerang
BelerangBelerang
Belerang
 
Materi part 5 barang tambang
Materi part 5 barang tambangMateri part 5 barang tambang
Materi part 5 barang tambang
 
MANGAN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
MANGAN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITAMANGAN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
MANGAN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
 
PPT SUMBER DAYA ALAM INDONESIA.pptx
PPT SUMBER DAYA ALAM INDONESIA.pptxPPT SUMBER DAYA ALAM INDONESIA.pptx
PPT SUMBER DAYA ALAM INDONESIA.pptx
 
Paper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapi
Paper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapiPaper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapi
Paper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapi
 
fungsi
fungsifungsi
fungsi
 
Mangan
ManganMangan
Mangan
 
batu kapur
batu kapurbatu kapur
batu kapur
 
Analisis mata pencarian pasca penambangan timah
Analisis mata pencarian pasca penambangan timahAnalisis mata pencarian pasca penambangan timah
Analisis mata pencarian pasca penambangan timah
 
Jenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
Jenis jenis dan Persebaran SDA di IndonesiaJenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
Jenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
 
Geografi XI Sosial (SDA)
Geografi XI Sosial (SDA)Geografi XI Sosial (SDA)
Geografi XI Sosial (SDA)
 
[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Geografi - bahan tambang mineral
[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Geografi - bahan tambang mineral[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Geografi - bahan tambang mineral
[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] Geografi - bahan tambang mineral
 
Sumberdaya logam
Sumberdaya  logamSumberdaya  logam
Sumberdaya logam
 
Bab vii pengendapan gamping travertin
Bab vii pengendapan gamping travertinBab vii pengendapan gamping travertin
Bab vii pengendapan gamping travertin
 
Pemanfaatan sumber dayaalam
Pemanfaatan sumber dayaalamPemanfaatan sumber dayaalam
Pemanfaatan sumber dayaalam
 
Batuan Beku
Batuan BekuBatuan Beku
Batuan Beku
 
Presentasi karst
Presentasi karstPresentasi karst
Presentasi karst
 
Tugas geologi minyak dan gas bumi
Tugas geologi minyak dan gas bumiTugas geologi minyak dan gas bumi
Tugas geologi minyak dan gas bumi
 
Batu kapur
Batu kapurBatu kapur
Batu kapur
 

Plus de Yadhi Muqsith

Not balok mengheningkan cipta
Not balok mengheningkan ciptaNot balok mengheningkan cipta
Not balok mengheningkan ciptaYadhi Muqsith
 
Makalah tentang model pembelajaran kooperatif (autosaved)11 daftar isi
Makalah tentang model pembelajaran kooperatif (autosaved)11 daftar isiMakalah tentang model pembelajaran kooperatif (autosaved)11 daftar isi
Makalah tentang model pembelajaran kooperatif (autosaved)11 daftar isiYadhi Muqsith
 
Makalah keuangan mahasiswa deni wijaya
Makalah keuangan mahasiswa deni wijayaMakalah keuangan mahasiswa deni wijaya
Makalah keuangan mahasiswa deni wijayaYadhi Muqsith
 
Kisah tentang burung beo cerdas
Kisah tentang burung beo cerdasKisah tentang burung beo cerdas
Kisah tentang burung beo cerdasYadhi Muqsith
 
Karya ilmiah bahaya merokok
Karya ilmiah bahaya merokokKarya ilmiah bahaya merokok
Karya ilmiah bahaya merokokYadhi Muqsith
 
Dongeng bahasa inggris
Dongeng bahasa inggrisDongeng bahasa inggris
Dongeng bahasa inggrisYadhi Muqsith
 
Biografi presiden ir soekarno
Biografi presiden  ir soekarnoBiografi presiden  ir soekarno
Biografi presiden ir soekarnoYadhi Muqsith
 
Anatomi fisiologi organ reproduksi dan diklus menstruasi
Anatomi fisiologi organ reproduksi dan diklus menstruasiAnatomi fisiologi organ reproduksi dan diklus menstruasi
Anatomi fisiologi organ reproduksi dan diklus menstruasiYadhi Muqsith
 
50 taman nasional di indonesia
50 taman nasional di indonesia50 taman nasional di indonesia
50 taman nasional di indonesiaYadhi Muqsith
 
Sumber pencemaran air
Sumber pencemaran airSumber pencemaran air
Sumber pencemaran airYadhi Muqsith
 
Drama perkenalan 5 orang 3 bahasa
Drama perkenalan 5 orang 3 bahasaDrama perkenalan 5 orang 3 bahasa
Drama perkenalan 5 orang 3 bahasaYadhi Muqsith
 
Story collections3123
Story collections3123Story collections3123
Story collections3123Yadhi Muqsith
 
Pengertian zat adiktiv
Pengertian zat adiktivPengertian zat adiktiv
Pengertian zat adiktivYadhi Muqsith
 
Pengertian zakat fiqih
Pengertian zakat fiqihPengertian zakat fiqih
Pengertian zakat fiqihYadhi Muqsith
 
Naskah drama 2 orang
Naskah drama 2 orangNaskah drama 2 orang
Naskah drama 2 orangYadhi Muqsith
 
Makalah psikotropika
Makalah psikotropikaMakalah psikotropika
Makalah psikotropikaYadhi Muqsith
 

Plus de Yadhi Muqsith (20)

Not balok mengheningkan cipta
Not balok mengheningkan ciptaNot balok mengheningkan cipta
Not balok mengheningkan cipta
 
Makalah tentang model pembelajaran kooperatif (autosaved)11 daftar isi
Makalah tentang model pembelajaran kooperatif (autosaved)11 daftar isiMakalah tentang model pembelajaran kooperatif (autosaved)11 daftar isi
Makalah tentang model pembelajaran kooperatif (autosaved)11 daftar isi
 
Makalah pipisahan
Makalah pipisahanMakalah pipisahan
Makalah pipisahan
 
Makalah keuangan mahasiswa deni wijaya
Makalah keuangan mahasiswa deni wijayaMakalah keuangan mahasiswa deni wijaya
Makalah keuangan mahasiswa deni wijaya
 
Makalah inggris
Makalah inggrisMakalah inggris
Makalah inggris
 
Lamaran kerja
Lamaran kerjaLamaran kerja
Lamaran kerja
 
Kisah tentang burung beo cerdas
Kisah tentang burung beo cerdasKisah tentang burung beo cerdas
Kisah tentang burung beo cerdas
 
Karya ilmiah bahaya merokok
Karya ilmiah bahaya merokokKarya ilmiah bahaya merokok
Karya ilmiah bahaya merokok
 
Dongeng bahasa inggris
Dongeng bahasa inggrisDongeng bahasa inggris
Dongeng bahasa inggris
 
Biografi presiden ir soekarno
Biografi presiden  ir soekarnoBiografi presiden  ir soekarno
Biografi presiden ir soekarno
 
Anatomi fisiologi organ reproduksi dan diklus menstruasi
Anatomi fisiologi organ reproduksi dan diklus menstruasiAnatomi fisiologi organ reproduksi dan diklus menstruasi
Anatomi fisiologi organ reproduksi dan diklus menstruasi
 
50 taman nasional di indonesia
50 taman nasional di indonesia50 taman nasional di indonesia
50 taman nasional di indonesia
 
Sumber pencemaran air
Sumber pencemaran airSumber pencemaran air
Sumber pencemaran air
 
Drama perkenalan 5 orang 3 bahasa
Drama perkenalan 5 orang 3 bahasaDrama perkenalan 5 orang 3 bahasa
Drama perkenalan 5 orang 3 bahasa
 
Story collections3123
Story collections3123Story collections3123
Story collections3123
 
Pengertian zat adiktiv
Pengertian zat adiktivPengertian zat adiktiv
Pengertian zat adiktiv
 
Pengertian zakat fiqih
Pengertian zakat fiqihPengertian zakat fiqih
Pengertian zakat fiqih
 
Naskah drama 2 orang
Naskah drama 2 orangNaskah drama 2 orang
Naskah drama 2 orang
 
Makalah psikotropika
Makalah psikotropikaMakalah psikotropika
Makalah psikotropika
 
Makalah kerajaan 2
Makalah kerajaan 2Makalah kerajaan 2
Makalah kerajaan 2
 

Sumber Daya Alam Hayati dan Non Hayati

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya alam adalah semua yang terdapat di alam (kekayaan alam) yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi segala kebutuhan hidupnya. Sumber daya alam terbagi dua yaitu sumber daya alam hayati dan sumber daya alam non hayati. Sumber daya alam hayati disebut juga sumber daya alam biotik yaitu semua yang terdapat di alam (kekayaan alam) berupa makhluk hidup. Sedangkan sumber daya alam non hayati atau sumber daya alam abiotik adalah semua kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia berupa benda mati. Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alamnya, baik sumber daya alam hayati maupun sumber daya alam non hayati. Kekayaan alam Indonesia terdapat di permukaan bumi, di dalam perut bumi, di laut dan di udara. Berdasarkan ketersediaanya sumber daya alam terbagi dalam dua kelompok besar yaitu sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian Mangan, Batu gamping, Batu marmer, Belerang, Kaolin, Fosfat, dan Pasir Kuarsa? 2. Bagaimana pengelompokan Mangan, Batu gamping, Batu marmer, Belerang, Kaolin, Fosfat, dan Pasir Kuarsa? 3. apa Pemanfaatannya Mangan, Batu gamping, Batu marmer, Belerang, Kaolin, Fosfat, dan Pasir Kuarsa? 4. Bagaimana Penyebarannya Mangan, Batu gamping, Batu marmer, Belerang, Kaolin, Fosfat, dan Pasir Kuarsa? 1
  • 2. 1.3 Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini hanya untuk mengetahui pengertian,pengelompokan, pemanfaatan, dan persebarannya dari Mangan, Batu gamping, Batu marmer, Belerang, Kaolin, Fosfat, dan Pasir Kuarsa 1.4 Sistematika Penulisan Kata pengantar, Daftar isi, Bab I terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan juga sistematika penulisan yang terdapat pada makalah ini.Bab II terdiri dari isi yang membahas mengenai Mangan, Batu gamping, Batu marmer, Belerang, Kaolin, Fosfat, dan Pasir Kuarsa.Bab III merupakan bab penutup dimana terdapat kesimpulan dan saran dari apa yang dibahas pada makalah ini, daftar pustaka. 2
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mangan Mangan adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Mn dan nomor atom 25. Mangan memiliki 25 jumlah proton dalam inti atomnya. Mangan ditemukan sebagai unsur bebas dalam sifat dasarnya dan sering dicampur dengan besi, seperti mineral -mineral lainnya. Sebagai unsur bebas. Mangan adalah logamyang penting dalam penggunaan dengan campuran logam-logam industri, terutama di dalam baja-baja anti karat. M a n g a n f o s f a t s e r i n g digunakan sebagai perawatan dalam pencegahan karat d a n kerusakan di besi. Ion di Mangan mempunyai banyak warna, tergantung dalam keadaanoksida mereka, dan sering digunakan sebagai zat-zat warna dalam industri. Dioksida mangan digunakan sebagai materi penangkap elektron dalam standar dan komponenkimia bersifat alkali yang mempunyai kelembaban uap air rendah dan bisa dibuang, dan juga baterai-baterai, keramik, gelas, kimia, dan lain-lain. 2.1.1 Pengelompokan Mangan merupakan hasil pengendapan di daerah danau dan pantai yang terjadi pada zaman tersier. 2.1.2 Pemanfaatan Mangan Pemanfaatan mangan di dunia sebagian besar digunakan untuk : a. Produksi besi-baja b. C a m p u r a n A l u m u n i u m c. Untuk industri baterai kering d. Dalam pembuatan keramik dan gelas 3
  • 4. e. Mangan dioksida (sebagai pirolusit) juga digunakan sebagai pendepolarisasi pada sel k e r i n g b a t e r a i f. U n t u k m e n g h i l a n g k a n w a r n a h i j a u p a d a g e l a s ya n g d i s e b a b k a n o l e h pengotor besi. g. Mangan sendiri bermanfaat memberi warna lembayung pada kaca. h. Dioksidanya berguna u n t u k pembuatan oksigen dan klorin, dan dalam pengeringan cat hitam. i. Pemanfaatan dalam tubuh manusia. Mangan merupakan unsur yang penting untuk penggunaan vitamin B1. Mangan, k a l s i u m , d a n fosfor bersama-sama membentuk sistem tulang dan gigi. Mangan bermanfaat dalam pembentukan hemosianin dalam sistem darah dan enzimatik pada hewan air. 2.1.3 Persebaran Mangan Daerah persebaran magma terdapat di Karangnunggal dan Tasikmalaya bagian selatan (Jawa Barat), Kliripan dan Kulon Progo (Yogyakarta) serta di sekitar Martapura (Kalimantan). 2.3 Batu Gamping Batu gamping adalah batuan fosfat yang sebagian besar tersusun oleh mineral kalsium karbonat (CaCo3). Bahan tambang ini biasa digunakan untuk bahan baku terutama dalam pembuatan semen abu/portland (biasa digunakan sebagai perekat untuk memplester), industri keramik, obat-obatan, dll. Batu gamping pada umumnya adalah bukan terbentuk dari batuan sediment seperti yang kita kira, tidak juga terbentuk dari clay dan sand, terbentuk dari batu- batuan bahkan juga terbentuk dari kerangka calcite yang berasal dari organisme microscopic di laut dangkal. Pulau Bahama adalah sebagai contoh dari daerah dimana proses ini masih terus berlangsung hingga sekarang. 4
  • 5. Sebagian perlapisan batu gamping hampir murni terdiri dari kalsit, dan pada perlapisan yang lain terdapat sejumlah kandungan silt atau clay yang membantu ketahanan dari batu gamping tersebut terhadap cuaca. Lapisan gelap pada bagian atas mengandung sejumlah besar fraksi dari silika yang terbentuk dari kerangka mikrofosil, dimana lapisan pada bagian ini lebih tahan terhadap cuaca. Batu gamping dapat terlarutkan oleh air hujan lebih mudah dibandingkan dengan batuan yang lainnya. Air hujan mengandung sejumlah kecil dari karbon dioksida selama perjalanannya di udara, dan hal tersebut mengubah air hujan tersebut menjadi nersifat asam. Kalsit adalah sangat reaktif terhadap asam. Hal tersebut menjelaskan mengapa goa-goa bawah tanah cenderung untuk terbentuk pada daerah yang banyak mengandung batu gamping, dan juga menjelaskan mengapa bangunan bangunan yang terbuat dari bahan batugamping rentan terhadap air hujan yang mengandung asam. Pada daerah daerah tropis , batu gamping terbentuk menjadi batuan yang kuat membentuk sejumlah pegunungan-pegunungan batu gamping yang indah. 2.2.1 Pengelompokan Batu Gamping Batu kapur (Gamping) merupakan salah satu mineral industri yang banyak digunakan oleh sektor industri ataupun konstruksi dan pertanian, antara lain untuk bahan bangunan, batu bangunan bahan penstabil jalan raya, pengapuran untuk pertanian dl, terbentuk dari pelapukan makhluk hidup laut, seperti karang dan sarang binatang laut1 2.2.2 Manfaat Batu Kapur (Batugamping) Adapun pemanfaatan dari kapur diantaranya adalah : a. Bahan bangunan Bahan bangunan yang dimaksud adalah kapur yang dipergunakan untuk plester,adukan pasangan bata, pembuatan semen tras ataupun semen merah. b. Bahan penstabilan jalan raya Pemaklaian kapur dalam bidang pemantapan fondasi jalan raya termasuk rawa yang dilaluinya. Kapur ini berfungsi untuk mengurangi plastisitas, mengurangi penyusutan dan pemuaian fondasi jalan raya 5
  • 6. c. Sebagai pembasmi hama Sebagai warangan timbal (PbAsO3) dan warangan kalsium (CaAsO3) atau sebagai serbuk belerang untuk disemprotkan. d. Bahan pupuk dan insektisida dalam pertanian Apabila ditaburkan untuk menetralkan tanah asam yang relatife tidak banyak air, sebagai pupuk untuk menambah unsur kalsium yang berkurang akibat panen, erosi serta untuk menggemburkan tanah. Kapur ini juga dipergunakan sebagai disinfektan pada kandang unggas, dalam pembuatan kompos dan sebagainya e. Penjernihan air Dalam penjernihan pelunakan air untuk industri , kapur dipergunakan bersama-sama dengan soda abu dalam proses yang dinamakan dengan proses kapur soda. f. Batu Gamping (caco3) Sebagai Pupuk Alternatif Penetralisir Keasaman Tanah Semua material yang mengandung senyawa Ca dapat digunakan sebagai bahan pengkapuran untuk menetralisir keasaman tanah, yaitu meningkatkan pH tanah yang pada dasarnya menambahkan Ca dan menurunkan Al. g. Batugamping keprus sebagai campuran agregat pada lapis pondasi agregat kelas b Bertujuan untuk mengkaji kemungkinan pemakaian batugamping keprus sebagai bahan campuran agregat pada lapis pondasi agregat kelas B. h. Batugamping sebagai bahan baku semen Batu gamping sebagai salah satu bahan baku pembuatan semen, dengan eksplorasi yang tidak bijaksana, lambat laun warisan dunia yang unik dan terbentuk ribuan tahun ini akan hilang dan hanya menjadi cerita anak cucu kita kelak, jika kita tidak ikut membantu melestarikannya. 2.2.3 Persebaran Batu Gamping Saat ini daerah penghasil marmer di Indonesia sudah tersebar luas, antara lain Lampung, Jawa Tengah, Bandung, Sulawesi, Kalimantan, Bangka, dan Kupang,namun marmer terbaik terdapat di Sulawesi Selatan 6
  • 7. 2.3 Marmer Batu alam adalah batuan hasil dari proses metamorfosa atau malihan dari batu gamping. Pengaruh dari suhu dan tekanan yang dihasilkan oleh gaya endogen menyebabkan terjadinya rekristalisasi pd batuan tersebut membentuk foliasi maupun non foliasi. 2.3.1 Perkelompokan Batu Marmer Marmer atau batu pualam merupakan batuan hasil proses metamorfosa atau malihan dari batu gamping. Pengaruh suhu dan tekanan yang dihasilkan oleh gaya endogen menyebabkan terjadi rekristalisasi pada batuan tersebut membentuk berbagai foliasi mapun non foliasi. Akibat rekristalisasi struktur asal batuan membentuk tekstur baru dan keteraturan butir. Marmer Indonesia diperkirakan berumur sekitar 30–60 juta tahun atau berumur Kuarter hingga Tersier. 2.3.2 Pemanfaatan Batu Marmer Batuan Metamorf 1. Dapat digunakan untuk alat menulis(batu sabak) 2. Untuk Lantai (marmer) 3. Untuk Dekorasi bangunan (marmer) 4. Untuk Batu Nisan (marmer) 2.3.3 Persebaran Batu Marmer Saat ini daerah penghasil marmer di Indonesia sudah tersebar luas, antara lain Lampung, Jawa Tengah, Bandung, Sulawesi, Kalimantan, Bangka, dan Kupang,namun marmer terbaik terdapat di Sulawesi Selatan 7
  • 8. 2.4 Belerang Belerang atau sulfur (putar / sʌlfər / sul-fər; lihat ejaan bawah) adalah unsur kimia dengan nomor, atom 16 diwakili oleh S. simbol Ini adalah, berlimpah multivalen non-logam. Pada kondisi normal, atom belerang membentuk molekul siklik octatomic dengan rumus kimia S8. Elemen sulfur merupakan padatan kristalin kuning cerah. Kimia, belerang dapat bereaksi baik sebagai oksidan atau mengurangi agen. Ini mengoksidasi logam yang paling dan beberapa nonmetals, termasuk karbon, yang mengarah untuk mengisi negatif dalam senyawa organosulfur kebanyakan, tetapi mengurangi oksidan yang kuat beberapa, seperti oksigen dan fluor. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni dan sulfida dan mineral sulfat. Kristal elemen sulfur biasanya dicari oleh kolektor mineral untuk bentuk cerah mereka polyhedron berwarna. Menjadi berlimpah dalam bentuk asli, belerang dikenal di zaman dahulu, disebutkan untuk penggunaan di Yunani kuno, Cina dan Mesir. Asap belerang digunakan sebagai fumigants, dan belerang yang mengandung campuran obat yang digunakan sebagai balsem dan antiparasitics. Sulfur dirujuk dalam Alkitab sebagai belerang dalam bahasa Inggris, dengan nama ini masih digunakan dalam istilah non-ilmiah beberapa [2] Belerang dianggap cukup penting untuk menerima simbol sendiri alkemis nya.. Hal itu diperlukan untuk membuat kualitas terbaik dari mesiu hitam, dan bubuk kuning cerah itu dihipotesiskan oleh para alkimiawan yang mengandung beberapa sifat emas, yang mereka berusaha untuk mensintesis dari itu. Pada 1777, Antoine Lavoisier membantu meyakinkan masyarakat ilmiah bahwa belerang unsur dasar, bukan senyawa. 2.4.1 Pengelompokan Belerang Belerang atau sulfur didapatkan dalam 2 bentuk yaitu sebagai senyawa sulfide dan sebagai belerang alam. Sebagai senyawa sulfide didapatakan dalam bentuk galen-PbS, chalkoporit-CuFeS dan Pirit-FeS. Kesemuanya terbentuk akibat proses hydrothermal, kecuali yang yang terakhir dapat pula terjadi karena proses sedimentasi dalam kondisi tertentu. Sedang belerang alam unsure tersebut berbentuk kristal bercampur lumpur atau merupakan hasil sublimasi. Endapan belerang ini terbentuk oleh kegiatan solfatara, fumarola atau sebagai akibat dari gas dan larutan yang mengandung belerang keluar dalam bumi melalui rekahan- rekahan, serta selalu berkaitan dengan rangkaian gunung api aktif. 8
  • 9. 2.4.2 Pemanfaatan Belerang Belerang dapat membunuh kuman-kuman dan bakteri tertentu yang menyerang kulit. Belerang dapat menyembuhkan penyakit kulit karena belerang mempunyai tingkat keasaman yang cukup tinggi Tetapi belerang hanya dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit kulit yang ringan-ringan saja, seperti panu, kadas dan jerawat. Penyakit seperti tumor tidak bisa disembuhkan dengan menggunakan air belerang. Manfaat lain dari air belerang adalah bisa menghilangkan pegal-pegal,rematik dan dapat juga digunakan untuk relaksasi. 2.4.3 Penyebaran belerang Belerang ini terdapat di Kab. Aceh Besar, Aceh Tenggara, Sumatera Utara (Kab. Taput), Sumatera Barat (Kab. Solok), Jambi (Kab. Kerinci), Jawa Barat (G. Papandayan, G. Galunggung, G. Ciremai dan Tangkuban Parahu), Jawa Tengah (G. Dieng, Telaga Terus), Maluku, Sulawesi Utara dll. 2.5 Kaolin Kaolin yang disebut oleh masyarakat tanah lempung putih atau tanah liat putih merupakan endapan residual atau dapat pula terjadi sebagai akibat proses pelapukan dan hydrothermal alterasi pada batuan beku yang banyak mengandung feldspar dimana mineral potassium alumunium silikat dan feldspar dirubah menjadi kaolin. 2.5.1 Pengelompokan Kaolin kelompok kaolin adalah kaolinit, nakrit, dikrit, dan halloysit (Al2(OH)4SiO5.2H2O), yang mempunyai kandungan air lebih besar dan umumnya membentuk endapan tersendiri. 9
  • 10. 2.5.2 Pemanfaatan Kaolin manfaat kaolin banyak dipakai sebagai bahan pengisi (filler), pelapis (coater), barang-barang tahan api dan isolator. Kegunaan kaolin sangat tergantung pada karakteristiknya karena karakteristik berpengaruh terhadap kualitasnya. Kaolin dipakai di keramik, obat, melapisi kertas, sebagai bahan tambahan makanan, odol, sebagai bahan menyebarkan sinar di bola lampu pijar agar putih, bahan kosmetik 2.5.3 Persebaran Kaolin Persebarannya terdapat di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Kalimantan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Maluku. 2.6 Fosfat Fosfat adalah unsur dalam suatu batuan beku (apatit) atau sedimen dengan kandungan fosfor ekonomis. Biasanya, kandungan fosfor dinyatakan sebagai bone phosphate of lime (BPL) atau triphosphate of lime (TPL), atau berdasarkan kandungan P2O5. Fosfat apatit termasuk fosfat primer karena gugusan oksida fosfatnya terdapat dalam mineral apatit (Ca10(PO4)6.F2) yang terbentuk selama proses pembekuan magma. Kadang kadang, endapan fosfat berasosiasi dengan batuan beku alkali kompleks, terutama karbonit kompleks dan sienit. Fosfat komersil dari mineral apatit adalah kalsium fluo-fosfat dan kloro-fosfat dan sebagian kecil wavellite, (fosfat aluminium hidros). Sumber lain dalam jumlah sedikit berasal dari jenis slag, guano, crandallite [CaAl3(PO4)2(OH)5.H2O], dan millisite (Na,K).CaAl6(PO4)4(OH)9.3H2O. Sifat yang dimiliki adalah warna putih atau putih kehijauan, hijau, berat jenis 2,81-3,23, dan kekerasan 5 H. Fosfat adalah sumber utama unsur kalium dan nitrogen yang tidak larut dalam air, tetapi dapat diolah untuk memperoleh produk fosfat dengan menambahkan asam. 10
  • 11. 2.6.1 Pengelompokan Fosfat Sumber utama pengelompokan fosfor adalah Ca3(PO4)2. Dalam prosesnya, Ca3(PO4)2 dicampur dengan karbon dan silika (SiO2) pada temperature 1400⁰C - 1500⁰C (dengan bunga api listrik). SiO2 bereaksi dengan Ca3(PO4)2 pada temperature tersebut mengahasilkan P4O10 (g). 2.6.2 Persebaran Fosfat Persebarannya terdapat di daerah Aceh yaitu kab. Aceh Besar dan Aceh Barat, Sumatera Utara, Jawa Barat ( Kab.Bogor, Kab. Sukabumi, Kab. Ciamis, Pangandaran), Jawa tengah (Kab. Tegal, dan Kab. Wonogiri), Blitar, Sumenep, Madura, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Irian Jaya dan Sulawesi Tenggara. 2.7 Pasir kuarsa Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal silika (SiO2) dan mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama proses pengendapan. Pasir kuarsa juga dikenal dengan nama pasir putih merupakan hasil pelapukan batuan yang mengandung mineral utama, seperti kuarsa dan feldspar. Hasil pelapukan kemudian tercuci dan terbawa oleh air atau angin yang terendapkan di tepi-tepi sungai, danau atau laut. Dalam kegiatan industri, penggunaan pasir kuarsa sudah berkembang meluas, baik langsung sebagai bahan baku utama maupun bahan ikutan. Sebagai bahan baku utama, misalnya digunakan dalam industri gelas kaca, semen, tegel, mosaik keramik, bahan baku fero silikon, silikon carbide bahan abrasit (ampelas dan sand blasting). 11
  • 12. Sedangkan sebagai bahan ikutan, misal dalam industri cor, industri perminyakan dan pertambangan, bata tahan api (refraktori), dan lain sebagainya. 2.7.1 Pengelompokan Pasir Kuarsa Pasir kuarsa mempunyai komposisi gabungan dari SiO2 , Fe2O3 , Al2O3, TiO2, CaO, MgO, dan K2O. Komposisi yang paling banyak terdapat pada pasir kuarsa adalah Silika Dioksida ( SiO2 ) sebanyak 99,08 %. Oleh sebab itu, pasir kuarsa sering disebut dengan Silika Dioksida (SiO2). Pasir Kuarsa ( SiO2 ) mempunyai warna putih bening atau sering disebut dengan pasir putih. 2.7.2 Pemanfaatan Pasir Kuarsa Sebagai bahan baku utama, pasir kuarsa dimanfaatkan oleh industri manufaktur untuk menghasilkan produk yang dapat dimanfaatkan oleh konsumen terutama untuk bahan bangunan dan bahan utama pada disain interior/eksterior serta bahan untuk kebutuhan rumah tangga. Sementara sebagai bahan ikutan, pasir kuarsa dimanfaatkan untuk bahan cetakan pada pengecoran logam, bahan refraktori dan sebagai bahan pengisi pada industri pertambangan dan perminyakan terutama saat melakukan kegiatan pengeboran. 2.7.3 Persebaran Pasir Kuarsa Persebarannya terdapat di Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, Timurdan Selatan juga Sulawesi dan Papua. 12
  • 13. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan di atas kami dapat menarik kesimpulan bahwa di bumi yang kita tempati terdapat berbagai macam sumber daya geologi yaitu terdiri atas batuan, mineral dan bahan tambang. Dimana terbentuk secara alamiah dengan berbagai bentuk tekstur, warna, jenis, sifat-sifat, komposisi dan sebagainya. Sedangkan mineral merupakan padat dgn struktur homogen mempunyai kompisisi kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yg anorganik. Mineral juga memiliki berbagai macam jenis dan terbentuk secara alamiah. Kemudian, segala sesuatu yang berada didalam bumi bias dikatakan sebagai bahan galian atau bahan tambang yang mempunyai bermacam-macam nama sebagaimana yang diuraikan didalam pemabahasan. Dari semua sumber daya tersebut mempunyai peranan yang sangat penting dan memiliki manfaat bagi kehidupan manusia. 3.2 Saran Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangannya atau masih jauh dari kesempurnaannya seperti yang diharapkan oleh karena itu kritik dan saran baik itu dari bapak dosen maupun rekan mahasiswa/i yang bersifat konstruktif sangat diharapkan guna memperbaiki penulisan lebih lanjut. 13