Makalah ini membahas tujuh sumber daya alam yaitu mangan, batu gamping, batu marmer, belerang, kaolin, fosfat, dan pasir kuarsa. Menguraikan pengertian, pengelompokan, pemanfaatan, dan persebarannya untuk masing-masing sumber daya alam. Tujuannya adalah untuk memahami ketujuh sumber daya alam tersebut.
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber daya alam adalah semua yang terdapat di alam (kekayaan alam) yang
dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi segala kebutuhan hidupnya.
Sumber daya alam terbagi dua yaitu sumber daya alam hayati dan sumber daya alam
non hayati. Sumber daya alam hayati disebut juga sumber daya alam biotik yaitu
semua yang terdapat di alam (kekayaan alam) berupa makhluk hidup. Sedangkan
sumber daya alam non hayati atau sumber daya alam abiotik adalah semua kekayaan
alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia berupa benda mati.
Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alamnya, baik
sumber daya alam hayati maupun sumber daya alam non hayati. Kekayaan alam
Indonesia terdapat di permukaan bumi, di dalam perut bumi, di laut dan di udara.
Berdasarkan ketersediaanya sumber daya alam terbagi dalam dua kelompok besar
yaitu sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak
dapat diperbarui.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Mangan, Batu gamping, Batu marmer, Belerang, Kaolin, Fosfat,
dan Pasir Kuarsa?
2. Bagaimana pengelompokan Mangan, Batu gamping, Batu marmer, Belerang,
Kaolin, Fosfat, dan Pasir Kuarsa?
3. apa Pemanfaatannya Mangan, Batu gamping, Batu marmer, Belerang, Kaolin,
Fosfat, dan Pasir Kuarsa?
4. Bagaimana Penyebarannya Mangan, Batu gamping, Batu marmer, Belerang,
Kaolin, Fosfat, dan Pasir Kuarsa?
1
2. 1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini hanya untuk mengetahui pengertian,pengelompokan,
pemanfaatan, dan persebarannya dari Mangan, Batu gamping, Batu marmer, Belerang,
Kaolin, Fosfat, dan Pasir Kuarsa
1.4 Sistematika Penulisan
Kata pengantar, Daftar isi, Bab I terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan
juga sistematika penulisan yang terdapat pada makalah ini.Bab II terdiri dari isi yang
membahas mengenai Mangan, Batu gamping, Batu marmer, Belerang, Kaolin, Fosfat, dan
Pasir Kuarsa.Bab III merupakan bab penutup dimana terdapat kesimpulan dan saran dari apa
yang dibahas pada makalah ini, daftar pustaka.
2
3. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Mangan
Mangan adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Mn dan
nomor atom 25. Mangan memiliki 25 jumlah proton dalam inti atomnya. Mangan
ditemukan sebagai unsur bebas dalam sifat dasarnya dan sering
dicampur dengan besi, seperti mineral -mineral lainnya. Sebagai unsur
bebas.
Mangan adalah logamyang penting dalam penggunaan dengan campuran
logam-logam industri, terutama di dalam baja-baja anti karat. M a n g a n f o s f a t s e r i n g
digunakan sebagai perawatan dalam pencegahan karat
d a n kerusakan di besi. Ion di Mangan mempunyai banyak warna,
tergantung dalam keadaanoksida mereka, dan sering digunakan sebagai zat-zat warna
dalam industri. Dioksida mangan digunakan sebagai materi penangkap elektron dalam
standar dan komponenkimia bersifat alkali yang mempunyai kelembaban uap air
rendah dan bisa dibuang, dan juga baterai-baterai, keramik, gelas, kimia, dan lain-lain.
2.1.1 Pengelompokan Mangan
merupakan hasil pengendapan di daerah danau dan pantai yang terjadi pada
zaman tersier.
2.1.2 Pemanfaatan Mangan
Pemanfaatan mangan di dunia sebagian besar digunakan untuk :
a. Produksi besi-baja
b. C a m p u r a n A l u m u n i u m
c. Untuk industri baterai kering
d. Dalam pembuatan keramik dan gelas
3
4. e. Mangan dioksida (sebagai pirolusit) juga digunakan sebagai
pendepolarisasi pada sel k e r i n g b a t e r a i
f. U n t u k m e n g h i l a n g k a n w a r n a h i j a u p a d a g e l a s ya n g
d i s e b a b k a n o l e h pengotor besi.
g. Mangan sendiri bermanfaat memberi warna lembayung pada kaca.
h. Dioksidanya berguna u n t u k pembuatan oksigen dan
klorin, dan dalam pengeringan cat hitam.
i. Pemanfaatan dalam tubuh manusia. Mangan merupakan unsur
yang penting untuk penggunaan vitamin B1. Mangan, k a l s i u m , d a n
fosfor bersama-sama membentuk sistem tulang
dan gigi. Mangan bermanfaat dalam pembentukan
hemosianin dalam sistem darah dan enzimatik pada hewan air.
2.1.3 Persebaran Mangan
Daerah persebaran magma terdapat di Karangnunggal dan Tasikmalaya
bagian selatan (Jawa Barat), Kliripan dan Kulon Progo (Yogyakarta) serta di
sekitar Martapura (Kalimantan).
2.3 Batu Gamping
Batu gamping adalah batuan fosfat yang sebagian besar tersusun oleh mineral
kalsium karbonat (CaCo3). Bahan tambang ini biasa digunakan untuk bahan baku
terutama dalam pembuatan semen abu/portland (biasa digunakan sebagai perekat
untuk memplester), industri keramik, obat-obatan, dll.
Batu gamping pada umumnya adalah bukan terbentuk dari batuan sediment
seperti yang kita kira, tidak juga terbentuk dari clay dan sand, terbentuk dari batu-
batuan bahkan juga terbentuk dari kerangka calcite yang berasal dari organisme
microscopic di laut dangkal. Pulau Bahama adalah sebagai contoh dari daerah dimana
proses ini masih terus berlangsung hingga sekarang.
4
5. Sebagian perlapisan batu gamping hampir murni terdiri dari kalsit, dan pada
perlapisan yang lain terdapat sejumlah kandungan silt atau clay yang membantu
ketahanan dari batu gamping tersebut terhadap cuaca. Lapisan gelap pada bagian atas
mengandung sejumlah besar fraksi dari silika yang terbentuk dari kerangka
mikrofosil, dimana lapisan pada bagian ini lebih tahan terhadap cuaca.
Batu gamping dapat terlarutkan oleh air hujan lebih mudah dibandingkan dengan
batuan yang lainnya. Air hujan mengandung sejumlah kecil dari karbon dioksida
selama perjalanannya di udara, dan hal tersebut mengubah air hujan tersebut menjadi
nersifat asam. Kalsit adalah sangat reaktif terhadap asam. Hal tersebut menjelaskan
mengapa goa-goa bawah tanah cenderung untuk terbentuk pada daerah yang banyak
mengandung batu gamping, dan juga menjelaskan mengapa bangunan bangunan yang
terbuat dari bahan batugamping rentan terhadap air hujan yang mengandung asam.
Pada daerah daerah tropis , batu gamping terbentuk menjadi batuan yang kuat
membentuk sejumlah pegunungan-pegunungan batu gamping yang indah.
2.2.1 Pengelompokan Batu Gamping
Batu kapur (Gamping) merupakan salah satu mineral industri yang banyak
digunakan oleh sektor industri ataupun konstruksi dan pertanian, antara lain
untuk bahan bangunan, batu bangunan bahan penstabil jalan raya, pengapuran
untuk pertanian dl, terbentuk dari pelapukan makhluk hidup laut, seperti karang
dan sarang binatang laut1
2.2.2 Manfaat Batu Kapur (Batugamping)
Adapun pemanfaatan dari kapur diantaranya adalah :
a. Bahan bangunan
Bahan bangunan yang dimaksud adalah kapur yang dipergunakan untuk
plester,adukan pasangan bata, pembuatan semen tras ataupun semen merah.
b. Bahan penstabilan jalan raya
Pemaklaian kapur dalam bidang pemantapan fondasi jalan raya termasuk rawa
yang dilaluinya. Kapur ini berfungsi untuk mengurangi plastisitas,
mengurangi penyusutan dan pemuaian fondasi jalan raya
5
6. c. Sebagai pembasmi hama
Sebagai warangan timbal (PbAsO3) dan warangan kalsium (CaAsO3) atau
sebagai serbuk belerang untuk disemprotkan.
d. Bahan pupuk dan insektisida dalam pertanian
Apabila ditaburkan untuk menetralkan tanah asam yang relatife tidak banyak
air, sebagai pupuk untuk menambah unsur kalsium yang berkurang akibat
panen, erosi serta untuk menggemburkan tanah. Kapur ini juga dipergunakan
sebagai disinfektan pada kandang unggas, dalam pembuatan kompos dan
sebagainya
e. Penjernihan air
Dalam penjernihan pelunakan air untuk industri , kapur dipergunakan
bersama-sama dengan soda abu dalam proses yang dinamakan dengan proses
kapur soda.
f. Batu Gamping (caco3) Sebagai Pupuk Alternatif Penetralisir Keasaman Tanah
Semua material yang mengandung senyawa Ca dapat digunakan sebagai
bahan pengkapuran untuk menetralisir keasaman tanah, yaitu meningkatkan
pH tanah yang pada dasarnya menambahkan Ca dan menurunkan Al.
g. Batugamping keprus sebagai campuran agregat pada lapis pondasi agregat
kelas b Bertujuan untuk mengkaji kemungkinan pemakaian batugamping
keprus sebagai bahan campuran agregat pada lapis pondasi agregat kelas B.
h. Batugamping sebagai bahan baku semen
Batu gamping sebagai salah satu bahan baku pembuatan semen, dengan
eksplorasi yang tidak bijaksana, lambat laun warisan dunia yang unik dan
terbentuk ribuan tahun ini akan hilang dan hanya menjadi cerita anak cucu
kita kelak, jika kita tidak ikut membantu melestarikannya.
2.2.3 Persebaran Batu Gamping
Saat ini daerah penghasil marmer di Indonesia sudah tersebar luas, antara
lain Lampung, Jawa Tengah, Bandung, Sulawesi, Kalimantan, Bangka, dan
Kupang,namun marmer terbaik terdapat di Sulawesi Selatan
6
7. 2.3 Marmer
Batu alam adalah batuan hasil dari proses metamorfosa atau malihan dari batu
gamping. Pengaruh dari suhu dan tekanan yang dihasilkan oleh gaya endogen
menyebabkan terjadinya rekristalisasi pd batuan tersebut membentuk foliasi maupun
non foliasi.
2.3.1 Perkelompokan Batu Marmer
Marmer atau batu pualam merupakan batuan hasil proses metamorfosa atau
malihan dari batu gamping. Pengaruh suhu dan tekanan yang dihasilkan oleh
gaya endogen menyebabkan terjadi rekristalisasi pada batuan tersebut
membentuk berbagai foliasi mapun non foliasi.
Akibat rekristalisasi struktur asal batuan membentuk tekstur baru dan
keteraturan butir. Marmer Indonesia diperkirakan berumur sekitar 30–60 juta
tahun atau berumur Kuarter hingga Tersier.
2.3.2 Pemanfaatan Batu Marmer
Batuan Metamorf
1. Dapat digunakan untuk alat menulis(batu sabak)
2. Untuk Lantai (marmer)
3. Untuk Dekorasi bangunan (marmer)
4. Untuk Batu Nisan (marmer)
2.3.3 Persebaran Batu Marmer
Saat ini daerah penghasil marmer di Indonesia sudah tersebar luas, antara
lain Lampung, Jawa Tengah, Bandung, Sulawesi, Kalimantan, Bangka, dan
Kupang,namun marmer terbaik terdapat di Sulawesi Selatan
7
8. 2.4 Belerang
Belerang atau sulfur (putar / sʌlfər / sul-fər; lihat ejaan bawah) adalah unsur
kimia dengan nomor, atom 16 diwakili oleh S. simbol Ini adalah, berlimpah
multivalen non-logam. Pada kondisi normal, atom belerang membentuk molekul
siklik octatomic dengan rumus kimia S8. Elemen sulfur merupakan padatan kristalin
kuning cerah. Kimia, belerang dapat bereaksi baik sebagai oksidan atau mengurangi
agen. Ini mengoksidasi logam yang paling dan beberapa nonmetals, termasuk karbon,
yang mengarah untuk mengisi negatif dalam senyawa organosulfur kebanyakan,
tetapi mengurangi oksidan yang kuat beberapa, seperti oksigen dan fluor.
Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni dan sulfida dan mineral
sulfat. Kristal elemen sulfur biasanya dicari oleh kolektor mineral untuk bentuk cerah
mereka polyhedron berwarna. Menjadi berlimpah dalam bentuk asli, belerang dikenal
di zaman dahulu, disebutkan untuk penggunaan di Yunani kuno, Cina dan Mesir.
Asap belerang digunakan sebagai fumigants, dan belerang yang mengandung
campuran obat yang digunakan sebagai balsem dan antiparasitics. Sulfur dirujuk
dalam Alkitab sebagai belerang dalam bahasa Inggris, dengan nama ini masih
digunakan dalam istilah non-ilmiah beberapa [2] Belerang dianggap cukup penting
untuk menerima simbol sendiri alkemis nya.. Hal itu diperlukan untuk membuat
kualitas terbaik dari mesiu hitam, dan bubuk kuning cerah itu dihipotesiskan oleh
para alkimiawan yang mengandung beberapa sifat emas, yang mereka berusaha untuk
mensintesis dari itu. Pada 1777, Antoine Lavoisier membantu meyakinkan
masyarakat ilmiah bahwa belerang unsur dasar, bukan senyawa.
2.4.1 Pengelompokan Belerang
Belerang atau sulfur didapatkan dalam 2 bentuk yaitu sebagai senyawa
sulfide dan sebagai belerang alam. Sebagai senyawa sulfide didapatakan dalam
bentuk galen-PbS, chalkoporit-CuFeS dan Pirit-FeS. Kesemuanya terbentuk
akibat proses hydrothermal, kecuali yang yang terakhir dapat pula terjadi karena
proses sedimentasi dalam kondisi tertentu. Sedang belerang alam unsure tersebut
berbentuk kristal bercampur lumpur atau merupakan hasil sublimasi. Endapan
belerang ini terbentuk oleh kegiatan solfatara, fumarola atau sebagai akibat dari
gas dan larutan yang mengandung belerang keluar dalam bumi melalui rekahan-
rekahan, serta selalu berkaitan dengan rangkaian gunung api aktif.
8
9. 2.4.2 Pemanfaatan Belerang
Belerang dapat membunuh kuman-kuman dan bakteri tertentu yang
menyerang kulit. Belerang dapat menyembuhkan penyakit kulit karena belerang
mempunyai tingkat keasaman yang cukup tinggi
Tetapi belerang hanya dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit
kulit yang ringan-ringan saja, seperti panu, kadas dan jerawat. Penyakit seperti
tumor tidak bisa disembuhkan dengan menggunakan air belerang. Manfaat lain
dari air belerang adalah bisa menghilangkan pegal-pegal,rematik dan dapat juga
digunakan untuk relaksasi.
2.4.3 Penyebaran belerang
Belerang ini terdapat di Kab. Aceh Besar, Aceh Tenggara, Sumatera Utara
(Kab. Taput), Sumatera Barat (Kab. Solok), Jambi (Kab. Kerinci), Jawa Barat
(G. Papandayan, G. Galunggung, G. Ciremai dan Tangkuban Parahu), Jawa
Tengah (G. Dieng, Telaga Terus), Maluku, Sulawesi Utara dll.
2.5 Kaolin
Kaolin yang disebut oleh masyarakat tanah lempung putih atau tanah liat putih
merupakan endapan residual atau dapat pula terjadi sebagai akibat proses pelapukan
dan hydrothermal alterasi pada batuan beku yang banyak mengandung feldspar
dimana mineral potassium alumunium silikat dan feldspar dirubah menjadi kaolin.
2.5.1 Pengelompokan Kaolin
kelompok kaolin adalah kaolinit, nakrit, dikrit, dan halloysit
(Al2(OH)4SiO5.2H2O), yang mempunyai kandungan air lebih besar dan
umumnya membentuk endapan tersendiri.
9
10. 2.5.2 Pemanfaatan Kaolin
manfaat kaolin banyak dipakai sebagai bahan pengisi (filler), pelapis
(coater), barang-barang tahan api dan isolator. Kegunaan kaolin sangat
tergantung pada karakteristiknya karena karakteristik berpengaruh terhadap
kualitasnya.
Kaolin dipakai di keramik, obat, melapisi kertas, sebagai bahan tambahan
makanan, odol, sebagai bahan menyebarkan sinar di bola lampu pijar agar putih,
bahan kosmetik
2.5.3 Persebaran Kaolin
Persebarannya terdapat di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Selatan,
Kalimantan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Maluku.
2.6 Fosfat
Fosfat adalah unsur dalam suatu batuan beku (apatit) atau sedimen dengan
kandungan fosfor ekonomis. Biasanya, kandungan fosfor dinyatakan sebagai bone
phosphate of lime (BPL) atau triphosphate of lime (TPL), atau berdasarkan
kandungan P2O5. Fosfat apatit termasuk fosfat primer karena gugusan oksida
fosfatnya terdapat dalam mineral apatit (Ca10(PO4)6.F2) yang terbentuk selama
proses pembekuan magma. Kadang kadang, endapan fosfat berasosiasi dengan batuan
beku alkali kompleks, terutama karbonit kompleks dan sienit.
Fosfat komersil dari mineral apatit adalah kalsium fluo-fosfat dan kloro-fosfat
dan sebagian kecil wavellite, (fosfat aluminium hidros). Sumber lain dalam jumlah
sedikit berasal dari jenis slag, guano, crandallite [CaAl3(PO4)2(OH)5.H2O], dan
millisite (Na,K).CaAl6(PO4)4(OH)9.3H2O. Sifat yang dimiliki adalah warna putih
atau putih kehijauan, hijau, berat jenis 2,81-3,23, dan kekerasan 5 H.
Fosfat adalah sumber utama unsur kalium dan nitrogen yang tidak larut dalam
air, tetapi dapat diolah untuk memperoleh produk fosfat dengan menambahkan asam.
10
11. 2.6.1 Pengelompokan Fosfat
Sumber utama pengelompokan fosfor adalah Ca3(PO4)2. Dalam
prosesnya, Ca3(PO4)2 dicampur dengan karbon dan silika (SiO2) pada
temperature 1400⁰C - 1500⁰C (dengan bunga api listrik). SiO2 bereaksi dengan
Ca3(PO4)2 pada temperature tersebut mengahasilkan P4O10 (g).
2.6.2 Persebaran Fosfat
Persebarannya terdapat di daerah Aceh yaitu kab. Aceh Besar dan Aceh
Barat, Sumatera Utara, Jawa Barat ( Kab.Bogor, Kab. Sukabumi, Kab. Ciamis,
Pangandaran), Jawa tengah (Kab. Tegal, dan Kab. Wonogiri), Blitar, Sumenep,
Madura, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Irian Jaya dan Sulawesi
Tenggara.
2.7 Pasir kuarsa
Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal silika (SiO2) dan
mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama proses pengendapan. Pasir
kuarsa juga dikenal dengan nama pasir putih merupakan hasil pelapukan batuan yang
mengandung mineral utama, seperti kuarsa dan feldspar. Hasil pelapukan kemudian
tercuci dan terbawa oleh air atau angin yang terendapkan di tepi-tepi sungai, danau
atau laut.
Dalam kegiatan industri, penggunaan pasir kuarsa sudah berkembang meluas,
baik langsung sebagai bahan baku utama maupun bahan ikutan. Sebagai bahan baku
utama, misalnya digunakan dalam industri gelas kaca, semen, tegel, mosaik keramik,
bahan baku fero silikon, silikon carbide bahan abrasit (ampelas dan sand blasting).
11
12. Sedangkan sebagai bahan ikutan, misal dalam industri cor, industri perminyakan dan
pertambangan, bata tahan api (refraktori), dan lain sebagainya.
2.7.1 Pengelompokan Pasir Kuarsa
Pasir kuarsa mempunyai komposisi gabungan dari SiO2 , Fe2O3 , Al2O3,
TiO2, CaO, MgO, dan K2O. Komposisi yang paling banyak terdapat pada pasir
kuarsa adalah Silika Dioksida ( SiO2 ) sebanyak 99,08 %. Oleh sebab itu, pasir
kuarsa sering disebut dengan Silika Dioksida (SiO2). Pasir Kuarsa ( SiO2 )
mempunyai warna putih bening atau sering disebut dengan pasir putih.
2.7.2 Pemanfaatan Pasir Kuarsa
Sebagai bahan baku utama, pasir kuarsa dimanfaatkan oleh industri
manufaktur untuk menghasilkan produk yang dapat dimanfaatkan oleh konsumen
terutama untuk bahan bangunan dan bahan utama pada disain interior/eksterior
serta bahan untuk kebutuhan rumah tangga. Sementara sebagai bahan ikutan,
pasir kuarsa dimanfaatkan untuk bahan cetakan pada pengecoran logam, bahan
refraktori dan sebagai bahan pengisi pada industri pertambangan dan
perminyakan terutama saat melakukan kegiatan pengeboran.
2.7.3 Persebaran Pasir Kuarsa
Persebarannya terdapat di Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, Timurdan
Selatan juga Sulawesi dan Papua.
12
13. BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas kami dapat menarik kesimpulan bahwa di bumi
yang kita tempati terdapat berbagai macam sumber daya geologi yaitu terdiri atas
batuan, mineral dan bahan tambang. Dimana terbentuk secara alamiah dengan
berbagai bentuk tekstur, warna, jenis, sifat-sifat, komposisi dan sebagainya.
Sedangkan mineral merupakan padat dgn struktur homogen mempunyai kompisisi
kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yg anorganik. Mineral juga memiliki
berbagai macam jenis dan terbentuk secara alamiah. Kemudian, segala sesuatu yang
berada didalam bumi bias dikatakan sebagai bahan galian atau bahan tambang yang
mempunyai bermacam-macam nama sebagaimana yang diuraikan didalam
pemabahasan.
Dari semua sumber daya tersebut mempunyai peranan yang sangat penting dan
memiliki manfaat bagi kehidupan manusia.
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangannya atau masih jauh dari kesempurnaannya seperti yang diharapkan oleh
karena itu kritik dan saran baik itu dari bapak dosen maupun rekan mahasiswa/i yang
bersifat konstruktif sangat diharapkan guna memperbaiki penulisan lebih lanjut.
13