SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  12
Télécharger pour lire hors ligne
BAB I
PENDAHULUAN
Makroekonomi merupakan analisis terhadap keseluruhan kegiatan perekonomian.
Analisisnya bersifat umum dan tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh
unit-unit kecil (konsumen) dalam perekonomian.
Makroekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak rumah tangga
(household), perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis
cara terbaik untuk mempengaruhi target-target kebijakan seperti pertumbuhan ekonomi,
stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.
Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat
(keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain :
1. pendapatan nasional
2. kesempatan kerja dan atau pengangguran
3. jumlah uang beredar
4. laju inflasi
5. pertumbuhan ekonomi
6. neraca pembayaran internasional

Dalam pandangan ekonomi makro terdapat beberapa masalah yang dihadapi.
Masalah tersebut adalah penganguran yang relatif tinggi, inflasi, neraca pembayaran
internasional, kurs atau nilai tukar rupiah yang tidak stabil, pertumbuhan ekonomi, serta
kemiskinan dan ketinpangan distribusi pendapatan.
Ilmu ekonomimakro dari waktu ke waktu mengalami perkembangan. Dalam
perkembangannya, terdapat perbedaan - perbedaan pemikiran dan kebijakan dari ahli – ahli
ekononomi. Berikut akan dibahas pokok pemikiran mulai dari aliran klasik, keynesian,
monetarist, neo-klasik, neo-keynes, new klasik, hingga new keynesian.

Yuca Siahaan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Aliran Klasik
Pemikiran dan Kebijakan
a. Kekayaan sesuatu Negara
“The Wealth of Nation”, berusaha untuk menerangkan bagaimana
kekayaan sesuatu negara bertambah, dan bagaimana kekayaan tersebut
didistribusikan. (Hal tersebut juga merupakan tema dasar dari ekonomi modern).
Masalah-masalah dasar yang dihadapi oleh setiap perekonomian adalah :


Barang-barang dan jasa-jasa apakah akan dihasilkan



Bagaimanakah cara menghasilkan barang-barang serta jasa-jasa tersebut.



Bagaimanakah barang-barang serta jasa-jasa tadi dibagikan.

Jadi secara singkat : masalah alokasi sumber daya ekonomi, masalah
teknologi, dan masalah distribusi Pendapatan Nasional.
Adam Smith berpendapat bahwa sumber tunggal kekayaan, adalah produksi hasil
tenaga kerja serta sumber daya ekonomi. Dalam hal ini Adam Smith sependapat
dengan doktrin merkantilis yang menyatakan bahwa kekayaan suatu negara,
dicapai dari surplus ekspor.
b. Pembagian Kerja
Alat-alat dasar dengan apa produksi diperbesar, menurut Adam Smith adalah :


Pembagian kerja



Penggunaan mesin-mesin

c. Nilai
Seperti diketahui, Aristoteles sudah pernah mengemukakan perbedaan
antara nilai pakai dan nilai tukar. Adam Smith juga menggunakan perbedaan
tersebut. Hal itu menyebabkan timbulnya salah satu paradoks ekonomi yang
terkenal (Proudhon menyatakannya sebagai “Contradiction economique”) yaitu
bahwa : air dan udarayang mempunyai nilai pakai sangat tinggi, mempunyai nilai
tukar yang sangat rendah, sedangkan intan yang hampir tidak mempunyai nilai
pakai, mempunyai nilai tukar yang sangat tinggi.

Yuca Siahaan
d. Ajaran nilai
Tenaga kerja menurut Adam Smith sekaligus merupakan sebab dan
alat pengukur nilai. Menurut David Ricardo guna merupakan syarat mutlak bagi
nilai tukar : terlepas dari bagaimana langka (jarang) sesuatu barang ataupun
berapa banyak biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkannya – bilamana
sesuatu barang tidak akan mempunyai nilai tukar sama sekali.

Menurut Ricardo harus diadakan pembagian barang-barang sebagai berikut :


Barang-barang yang dapat diproduksi begitu saja.



Barang-barang yang tidak dapat diproduksi begitu saja. Dalam kategori
terakhir dapat disebut, misalnya lukisan-lukisan kuno, uang logam kuno,
dan benda-benda antik. Harga benda demikian tergantung dari jumlah
yang suka dibayar oleh para calon pembeli.

Harga alamiah (natuurlijke prijs) menurut Adam Smith adalah harga
yang timbul apabila segala sesuatu berlangsung dengan “sendirinya”, dalam arti
pada suatu masyarakat dimana terdapat kebebasan bertindak, dimana semua
orang bebas untuk menghasilakan apa yang diinginkannya, dan menukar apa
yang disukainya.
Harga pasar dapat menyimpang dari harga alamiah tersebut, karena
pada saat tertentu, penawaran tidak segera dapat menyesuaikan diri dengan
permintaan, atau disebabkan karena sesuatu tindakan pemerintah penyesuaian
demikian dipersulit, atau tidak mungkin dilakukan. Akan tetapi harga-harga
demikian, senantiasa akan merupakan pusat tendensi semua harga-harga pasar.
e.

Konsep Homo Economicus
Adam Smith dalam uraian-urainnya menggunakan tipe manusia yang
dinamakannya Homo Economicus ( manusia ekonomis).
Definisi tradisional untuk manusia Ekonomis adalah : manusia yang
berusaha untuk mencapai pemuaan kebutuhan maksimal dengan pengurbanan
seminimalnya. Pengikut-pengikut Adam Smith menganggap konsep tersebut
sebagai sesuatu yang logis, sedangkan pihak lain menganggapnya sebagai tipe
manusia yang tidak pernah ada. Perokonomian dianggap analog oleh Adam Smith

Yuca Siahaan
dengan tubuh manusia. Tubuh manusia diberi oleh alam kekuatan-kekuatan,
untuk menghadapi “serangan-serangan” dari luar.
Self

intereset

(kepentingan

diri

sendiri),

mengatur

tubuh

perokonomian, dan menyebabakan betambahnya kekeyaan, serta kesejahteraan
suatu Negara.
f.

Perekonomian Laisser – Faire
Adam

Smith

mengharapkan

bahwa

liberalismenya,

karena

kepentingan diri sendiri individu ditonjolkan, bukan saja akan menimbulkan
efisiensi yang lebih besar melainkan pula menyebabkan kegiatan ekonomi yang
lebih meluas. Dalam hal ini Quesnay, Adam Smith mencerminkan kepercayaan
yang berlebih-lebihan dalam proses ekonomi, yang dapat memperbaiki diri
sendiri dan yang dapat mengatur diri sendiri. Mekanisme harga, dianggap Adam
smith (lebih-lebih lagi oleh Jean Baptiste Say) sebagai obat mujarab.
Apabila terdapat penggunaan tenaga kerja dan modal uang, maka
sesuai dengan teori Adam Smith, persaingan antara para pekerja dan kaum
kapitalis, untuk mempekerjakan sumber daya mereka secara efektif, akan
menyebabkan turunnya upah dan bunga modal, hingga dengan demikian bagi
para pengusaha akan menarik lagi, untuk menggunakan tenaga kerja kembali
serta untuk meminjam uang.
Dengan demikian suatu depresi ekonomi hanya timbul, bilamana
upah dan tingkat bunga adalah terlampau tinggi, mekanisme harga akhirnya akan
menyebabkannya menjadi normal kembali.

Kelemahan Pandangan Klasik
 Kekurangyakinannya terhadap keampuhan mekanisme pasar jika tidak
dicampurtangani pemerintah.
 Uang tidak hanya sekedar alat transaksi melainkan juga sebagai alat
penyimpan

nilai

atau

penyimpan

kekayaan.

Fungsi

ininlah

yang

memungkinkan uang dapat digunakan sebagai alat untuk mencari keuntungan
(spekulasi)

Yuca Siahaan
2. Keynesian
Keynes ada pada posisi yang unik dalam sejarah pemikiran ekonomi barat,
karena pada saat-saat krisis ideologi Keynes dapat menawarkan suatu pemecahan
yang merupakan jalan tengah. Dia berpendapat bahwa untuk menolong sistem
perekonomian

negara-negara

tersebut,

orang

harus

bersedia

meninggalkan

ideologi laissez taire yang murni. Tidak bisa tidak, pemerintah harus melakukan
campur tangan lebih banyak dalam mengendalikan perekonomian nasional.
Keynes mengatakan bahwa kegiatan produksi dan pemilikan faktor-faktor
produksi masih tetap bisa dipegang oleh swasta, tetapi pemerintah wajib melakukan
kebijakan-kebijakan yang secara aktif akan mempengaruhi gerak perekonomian.
Sebagai contoh, pada saat terjadi depresi, pemerintah harus bersedia melakukan
program atau kegiatan yang langsung dapat meyerap tenaga kerja (yang tidak
tertampung di sektor swasta), meskipun itu membutuhkan biaya besar.
Inti dari ideologi Keynesianisme adalah Keynes tidak percaya akan
kekuatan hakiki dari sistem laissez faire untuk mengoreksi diri sendiri sehingga
tercapai kondisi efisien (full employment) secara otomatis, tetapi kondisi fullemployment hanya dapat dicapai dengan tindakan-tindakan terencana.


Pandangan Keynisian tentang Pasar
Menurut Keynesian, pasar dalam kenyataannya tidak seperti yang dibayangkan
kaum klasik,dimana struktur pasar cendrung monopolisik,informasi tidak
sempurna dan asimetris. Sementara ouyput dan input yang dipertukarkan juga
heterogen. Kondisi ini menyebabkan harga cendrung kaku(rigrid) dalam arti sulit
berubah dalam seketika. Kekakuan harga( price rigidities) menyebabkan pasar
tidak mampu melakukan keseimbangan.Akibatnya gangguan perekonomian
cendrung untuk memunculkan resesi.



Pandangan Keynisian tentang Uang
Keynesian mewariskan pandangan revolusioner tentang uang. Menurutnya uang
bukan hanya sekedar alat transaksi, tetapi juga sebagai penyimpan nilai.fungsi
penyimpanan nilai inilah yang memungkinkan uang degunakan sebagai alat
memperoleh keuntugan melakukan tindakan spekulasi. Karena itu uang tidak
bersifat netral, dalam artian uang tidak dapat mempengaruhi variabel2 riil.

Yuca Siahaan
Implikasi pandangan keynisian adalah diperlukannya peranan pemerintah dalam
pengelolaan perekonomian, baik melalui kebijakan fiskal maupun moneter

3. Monetarist
Selama tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an, di bawah pimpinan
ekonom terkenal Milton Friedman dari Chicago University (kini hijrah ke Stanford
University) telah berkembang suatu aliran pemikiran (school of thought) di dalam
makroekonomi yang dikenal sebagai aliran moneteris(monetarism). Para ekonom
dari aliran moneteris ini menyerang pandangan dari aliran Keynesian, terutama
menyangkut penentuan pendapatan yang dinilai oleh mereka sebagai tidak benar.
Kaum moneteris menghendaki agar analisis tentang penentuan pendapatan memberi
penekanan pada pentingnya peranan jumlah uang beredar (money supply) di dalam
perekonomian. Perdebatan yang lain menyangkut : efektifitas antara kebijakan fiskal
dan kebijakan moneter, peranan kebijakan pemerintah, dan tentang kurva
Phillips (kurva yang menunjukkan bahwa hubungan antara pengangguran dan inflasi
adalah saling berkebalikan).
Bagi kaum moneteris, jumlah uang beredar merupakan faktor penentu
utama dari tingkat kegiatan ekonomi dan harga-harga di dalam suatu perekonomian.
Dalam jangka pendek (short run), jumlah uang beredar mempengaruhi tingkat output
dan kesempatan kerja; sedangkan dalam jangka panjang (long run) jumlah uang
beredar mempengaruhi tingkat harga atau inflasi. Menurut Milton Friedman “inflasi
ada di mana saja dan selalu merupakan fenomena moneter”. Pertumbuhan moneter
atau uang beredar yang berlebihan dalam hal ini bertanggung jawab atas timbulnya
inflasi, dan pertumbuhan moneter yang tidak stabil bertanggung jawab atas timbulnya
gejolak atau fluktuasi ekonomi. Oleh karena pertumbuhan moneter sangat
berpengaruh terhadap variabilitas, baik variabilitas dalam tingkat harga maupun
pertumbuhan output (GNP), maka kebijakan moneter yang diambil pemerintah
sedapat mungkin haruslah dapat menjamin terciptanya suatu tingkat pertumbuhan
moneter atau jumlah uang beredar yang konstan dan tetap terkendali pada tingkat
yang rendah.

Yuca Siahaan
Adapun gagasan pokok dari aliran moneteris yang dianggap penting di
antaranya adalah :
1. Sektor atau perekonomian swasta pada dasarnya adalah stabil.
2. Kebijakan makroekonomi aktif seperti kebijakan fiskal dan moneter hanya
akan membuat keadaan perekonomian menjadi lebih buruk. Bahkan secara
ekstrim mereka mengatakan bahwa “kebijakan makroekonomi yang aktif
itu lebih merupakan bagian dari masalah, dan bukan bagian dari solusi”.
Dengan perkataan lain, kaum moneteris menghendaki suatu peran atau campur
tangan pemerintah yang seminimum mungkin di dalam perekonomian.
3. Seperti halnya dengan aliran Klasik, kaum moneteris berpendapat bahwa
harga-harga dan upah di dalam perekonomian adalah relatif fleksibel, yang
akan menjamin keadaan keseimbangan di dalam perekonomian selalu bisa
diwujudkan.
4. Jumlah uang beredar merupakan faktor penentu yang sangat penting dari
tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan.

Berbagai pendapat atau gagasan kaum moneteris di atas, memiliki
implikasi kebijakan yang penting , yaitu :
1. Stabilitas di dalam pertumbuhan jumlah uang beredar merupakan kunci dari
stabilitas makroekonomi, dan bukan kebijakan makroekonomi aktif yang
menimbulkan fluktuasi dalam pertumbuhan jumlah uang beredar yang menjadi
penentu kestabilan makroekonomi.
2. Kebijakan fiskal itu sendiri memiliki pengaruh sistematis yang sangat kecil,
baik terhadap pendapatan nasional riil maupun pendapatan nasional nominal;
dan bahwa kebijakan fiskal (fiscal policy) bukanlah suatu sarana atau alat
stabilisasi yang efektif.

Yuca Siahaan
4. Neo Classical (Neo-klasik)
Pemikiran dan Kebijakan
Pada dasarnya munculnya aliran pemikiran ini karena terjadi perubahan
fenomena perekonomian setelah era golden age macroeconomics (1940-1970) mulai
berakhir. Di tahun 70-an (1974-1975) terjadi oil shock dalam perekonomian dunia
dimana harga minyak di pasar dunia meningkat sangat tinggi (oil boom) sehingga
harga-harga meningkat (inflasi) yang sangat mempengaruhi kondisi ekonomi
Amerika.
Aliran pemikiran ini mengkombinasikan pemikiran monetaris dengan
beberapa ide yang dulu telah dikemukakan oleh aliran klasik, yakni : pasar tenaga
kerja dan pasar kapital akan menyesuaikan secara penuh. Untuk itu, berdasarkan
asumsi bahwa individu mampu mengefisienkan penggunaan informasi yang tersedia
dalam membuat peramalan. Dengan menggunakan tiga alat dari monetaris, market
clearing (mekanisme pasar), dan rational expectation (ekspektasi rasional). Pemikiran
ini melumpuhkan pemikiran Keynesian, dengan menekankan lagi pada tidak perlunya
intervensi pemerintah seperti yang dikemukakan aliran klasik sebelumnya (Galbraith
dan Darity, 1994).
Pemikir pada aliran ini yang terkenal adalah Edward Prescott. Ia dan
pengikutnya mengembangkan model yang dikenal dengan model siklus bisnis riil
(Real Business Cycle Model atau Model RBC). Model ini mengasumsikan bahwa
output selalu akan berada pada tingkat natural. Jadi semua fluktuasi output hanyalah
pergerakan dari dan ke tingkat output natural atau dalam kondisi full
employment (tidak ada pengangguran).
Pergerakan output disebabkan karena adanya kemajuan teknologi
(technological progress). Apabila ada penemuan baru, produktivitas akan meningkat
dan menyebabkan output akan meningkat pula. Peningkatan produktivitas akan
meningkatkan upah yang akan membuat tenaga kerja semakin giat bekerja. Dengan
demikian produktivitas akan meningkatkan output dan kesempatan kerja.

Kelebihan mahzab neo-klassik
Mahzab neoklasik mampu merepresentasikan ekonomi secara matematis dan ilmiah
dan juga mampu untuk memberikan indikasi-indikasi akan arah atau tindakan
ekonomi yang harus diambil.

Yuca Siahaan
5. Neo Keynesian
Penganut aliran New Keynesian berpendapat bahwa sintesis yang timbul
sebagai respon terhadap kritik ekspektasi rasional pada dasarnya adalah benar, yakni
asumsi yang menyatakan bahwa nilai-nilai ekspektasi perlu menjadi pertimbangan
dalam menentukan perekonomian nasional, dimana nilai tersebut harus serasional
mungkin berdasarkan informasi yang tersedia. Mereka juga berargumentasi bahwa
masih cukup banyak yang harus dipelajari tentang sifat-sifat dan karakteristik yang
tidak selalu sempurna dalam kondisi pasar yang berbeda, disamping juga tentang
implikasi dari ketidak-sempurnaan tersebut bagi evolusi makroekonomi.
Salah satu kajiannya berfokus pada aspek menentukan tingkat upah
dalam pasar tenaga kerja. Tingkat upah yang efisien muncul dari suatu gagasan yang
apabila upah yang diterima oleh pekerja adalah terlalu rendah mengakibatkan hal-hal
seperti (a) pekerja tidak termotivasi untuk menghasilkan ouput yang optimal
(bermalas-malasan), (b) masalah tentang moral dalam suatu perusahaan, (c) kesulitan
didalam mendapatkan dan mempertahankan pekerja yang berkualitas, dan lain
sebagainya. Salah seorang yang sangat berpengaruh terhadap issue tersebut
adalah George Akerlof dari Berkeley, yang mempunyai gagasan tentang suatu
“norma”, yang mengkaji apa yang sebenarnya disebut dengan “fair” dan “unfair”.
Penelitian ini menggali aspek sosiologi dan psikologi yang selama ini ditinggalkan,
serta menjelaskan implikasinya terhadap dunia makroekonomi.
Hal lain yang juga diteliti oleh aliran New Keynesian adalah peran dari
ketidaksempurnaan dalam pasar kredit. Diasumsikan bahwa dampak dari kebijakan
moneter akan bekerja melalui tingkat suku bunga, dimana perusahaan atau individu
dapat meminjam uang dengan tingkat suku bunga yang telah ditentukan. Didalam
kenyataannya, perusahaan dan individu tersebut meminjam uang dari bank, dimana
bank sering merendahkan potensi yang dimiliki oleh peminjam dibandingkan dengan
keinginan bank untuk memberikan pinjamannya pada tingkat suku bunga yang telah
ditentukan. Mengapa hal ini dapat terjadi, dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi
pandangan kita tentang bekerjanya suatu kebijakan moneter menjadikan subyeksubyek kajian dari berbagai penelitian, utamanya oleh Ben Bernanke dari Princeton.
Hal lain yang juga dikaji adalah tentang kekakuan dari nilai
nominal. Fischer dan Taylor menyatakan bahwa keputusan untuk merubah tingkat
upah atau harga secara tiba-tiba akan mengakibatkan output dapat menyimpang dari
tingkat keseimbangan dalam waktu yang cukup lama. Kesimpulan ini menimbulkan
Yuca Siahaan
berbagai isu, apabila perubahan yang tidak terduga tersebut bertanggungjawab, paling
tidak sebagian, terhadap fluktuasi perekonomian, mengapa penentu tingkat upah atau
penentu tingkat harga tidak dapat mensinkronkan suatu keputusan? Mengapa harga
dan upah tidak disesuaikan lebih sering? Mengapa tidak semua harga dan upah
berubah, katakanlah setiap tanggal 1 setiap bulannya? Didalam menjawab issu-issu
tersebut, Akerlof dan N. Gregory Mankiw (Harvard University) telah menurunkan
suatu hasil yang sangat penting dan menakjubkan, yang sering disebut dengan biaya
menu untuk menerangkan fluktuasi output, yaitu: Setiap penentu harga atau upah
tidak akan sangat jauh berbeda sebagaimana kapan dan seberapa seringnya seseorang
merubah upah atau harganya sendiri (bagi pengecer, merubah harga setiap hari atau
setiap minggu tidak akan memberikan perbedaan yang mencolok terhadap
keuntungan). Oleh karenanya, meskipun biaya yang dipergunakan untuk melakukan
perubahan terhadap harga sangat kecil, seperti misalnya biaya untuk mencetak sebuah
menu, akan mengakibatkan penyesuaian harga yang sangat jarang dan tak terduga.
Hal ini secara umum dapat menyebabkan penyesuaian yang sangat lambat terhadap
tingkat harga, dan pada akhirnya kepada fluktuasi agregat output yang direspon oleh
pergerakan permintaan agregat. Singkatnya, keputusan-keputusan yang tidak banyak
berpengaruh pada tingkat individu (seberapa sering untuk merubah harga atau upah)
akan mengakibatkan dampak yang luas secara agregat (penyesuaian yang lambat dari
tingkat harga, dan karenanya pengaruh yang besar terhadap pergerakan dari
permintaan dan output agregat).
Dapat disimpulkan secara singkat bahwa aliran New Keynesian menggali
lebih dalam kepada isu-isu yang berkaitan dengan peranan dari ketidaksempurnaan
pasar terhadap fluktuasi perekonomian.

Yuca Siahaan
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Aliran klasik berpendapat bahwa tidak perlu campur tangan pemerintah dalam
perekonomian dengan adanya kepercayaan sistem laissez faire untuk mengoreksi
diri sendiri sehingga tercapai kondisi efisien (full employment) secara otomatis,
2. Aliran Keynesian tidak percaya akan kekuatan hakiki dari tetapi kondisi fullemployment hanya dapat dicapai dengan tindakan-tindakan terencana. Sehingga aliran
Keynesian justru berpendapat perlunya campur tangan pemerintah dalam mengatur
perekonomian
3. Jumlah uang beredar (money supply) merupakan faktor penentu yang penting dalam
perekonomian. Efektifitas antara kebijakan fiskal dan kebijakan moneter, peranan
kebijakan pemerintah, dan tentang kurva Phillips (kurva yang menunjukkan bahwa
hubungan antara pengangguran dan inflasi adalah saling berkebalikan).
4. Aliran Neo-klasik bahwa pasar tenaga kerja dan pasar kapital akan menyesuaikan
secara penuh dengan syarat individu mampu mengefisienkan penggunaan informasi
yang tersedia dalam membuat peramalan. Dengan menggunakan tiga alat dari
monetaris, market clearing (mekanisme pasar), dan rational expectation (ekspektasi
rasional).
5. Aliran Neo Keynesian berpendapat tingkat upah yang efisien muncul dari suatu
gagasan yang apabila upah yang diterima oleh pekerja adalah terlalu rendah
mengakibatkan hal-hal seperti (a) pekerja tidak termotivasi untuk menghasilkan ouput
yang optimal (bermalas-malasan), (b) masalah tentang moral dalam suatu perusahaan,
(c) kesulitan didalam mendapatkan dan mempertahankan pekerja yang berkualitas.
6. Aliran Neo klasik dan Neo keynesian sependapat bahwa nilai-nilai ekspektasi perlu
menjadi pertimbangan dalam menentukan perekonomian nasional.

Yuca Siahaan
Daftar Pustaka
Mankiw, Gregory. 2004. “Principles of Macroeconomics.” 3th edition. South Western of
Thomson Learning: AS
Samuelson, Paul and William D. Nordhaus. “Economics.” Eighteenth edition. Mc Graw
Hill: AS
Sadono Sukirno. 1994. “Makroekonomi: Teori Pengantar.” Edisi Ketiga. PT Raja Grafindo
Persada: Jakarta
Winardi, DRM. 1993. “Perkembangan ilmu ekonomi.”

Tarsito: Bandung

Alvin Hansen n Mc Graw Hilla: “a giude to keynes 1953 GEORGE SOUL, ideas of the great
economicst”

Budiono.2001.Ekonomi Makro.Yogyakarta :BPFE Yogyakarta

Warta Warga Gunadarma. 2011. "Rangkuman Ekonomi Makro."
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/02/rangkuman-ekonomi-makro/
Diakses 14 Juni 2012

Hero Eka Putra.2010. "Perkembangan Pemikiran Makroekonomi"
http://heroekaputra.blogspot.com/2010/12/perkembangan-pemikiran-makroekonomi.html
Diakses 14 Juni 2012

Wikipedia. "Ilmu Ekonomi."
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_ekonomi
Diakses 14 Juni 2012

Wikipedia. "Neo klasik."
http://id.wikipedia.org/wiki/Neo_klasik
Diakses 14 Juni 2012

Yuca Siahaan

Contenu connexe

Tendances

Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan PengangguranPenawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan PengangguranMuhammad Rafi Kambara
 
Keseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan NasionalKeseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan NasionalYesica Adicondro
 
5. perubahan struktur ekonomi
5. perubahan struktur ekonomi5. perubahan struktur ekonomi
5. perubahan struktur ekonomiFindi Rifa'i
 
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)pakguruku.site
 
Penentuan Kegiatan Ekonomi: Pandangan Klasik, Keynes dan Pendekatan Masa Kini
Penentuan Kegiatan Ekonomi: Pandangan Klasik, Keynes dan Pendekatan Masa KiniPenentuan Kegiatan Ekonomi: Pandangan Klasik, Keynes dan Pendekatan Masa Kini
Penentuan Kegiatan Ekonomi: Pandangan Klasik, Keynes dan Pendekatan Masa KiniMuhammad Khoirul Fuddin
 
Teori Konsumsi
Teori Konsumsi Teori Konsumsi
Teori Konsumsi Mirza Syah
 
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Mandiri Sekuritas
 
Permintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaranPermintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaranHaidar Bashofi
 
Krisis ekonomi perekonomian Indonesia
Krisis ekonomi perekonomian IndonesiaKrisis ekonomi perekonomian Indonesia
Krisis ekonomi perekonomian IndonesiaMohammad Sugiharto
 
Inflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguranInflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguranGunawan Manalu
 
Konsumsi dan Investasi
Konsumsi dan InvestasiKonsumsi dan Investasi
Konsumsi dan InvestasiAry Efendi
 
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...turah11
 
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi ii
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi iiKeseimbangan umum dan efisiensi ekonomi ii
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi iiQuinta Nursabrina
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneterArief Wibowo
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Bisnis Internasional Bab 7 "Kekuatan Ekonomi dan Sosiokultural"
Bisnis Internasional Bab 7 "Kekuatan Ekonomi dan Sosiokultural"Bisnis Internasional Bab 7 "Kekuatan Ekonomi dan Sosiokultural"
Bisnis Internasional Bab 7 "Kekuatan Ekonomi dan Sosiokultural"Farandi Octorizki
 

Tendances (20)

Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan PengangguranPenawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
 
Keseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan NasionalKeseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan Nasional
 
5. perubahan struktur ekonomi
5. perubahan struktur ekonomi5. perubahan struktur ekonomi
5. perubahan struktur ekonomi
 
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
 
Penentuan Kegiatan Ekonomi: Pandangan Klasik, Keynes dan Pendekatan Masa Kini
Penentuan Kegiatan Ekonomi: Pandangan Klasik, Keynes dan Pendekatan Masa KiniPenentuan Kegiatan Ekonomi: Pandangan Klasik, Keynes dan Pendekatan Masa Kini
Penentuan Kegiatan Ekonomi: Pandangan Klasik, Keynes dan Pendekatan Masa Kini
 
Teori Konsumsi
Teori Konsumsi Teori Konsumsi
Teori Konsumsi
 
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
 
Permintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaranPermintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaran
 
Krisis ekonomi perekonomian Indonesia
Krisis ekonomi perekonomian IndonesiaKrisis ekonomi perekonomian Indonesia
Krisis ekonomi perekonomian Indonesia
 
Inflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguranInflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguran
 
Konsumsi dan Investasi
Konsumsi dan InvestasiKonsumsi dan Investasi
Konsumsi dan Investasi
 
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
 
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiwResume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
 
Pasar oligopoli
Pasar oligopoliPasar oligopoli
Pasar oligopoli
 
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi ii
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi iiKeseimbangan umum dan efisiensi ekonomi ii
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi ii
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
 
Fluktuasi ekonomi
Fluktuasi ekonomiFluktuasi ekonomi
Fluktuasi ekonomi
 
Partisipasi Koperasi Dalam Berbagai Pasar (BAB 7)
Partisipasi Koperasi Dalam Berbagai Pasar (BAB 7)Partisipasi Koperasi Dalam Berbagai Pasar (BAB 7)
Partisipasi Koperasi Dalam Berbagai Pasar (BAB 7)
 
Bisnis Internasional Bab 7 "Kekuatan Ekonomi dan Sosiokultural"
Bisnis Internasional Bab 7 "Kekuatan Ekonomi dan Sosiokultural"Bisnis Internasional Bab 7 "Kekuatan Ekonomi dan Sosiokultural"
Bisnis Internasional Bab 7 "Kekuatan Ekonomi dan Sosiokultural"
 

En vedette

Teori teori aliran klasik
Teori teori aliran klasikTeori teori aliran klasik
Teori teori aliran klasikEly Goro Leba
 
Makalah ekonomi indonesia
Makalah ekonomi indonesiaMakalah ekonomi indonesia
Makalah ekonomi indonesiaDini Sri Rahayu
 
sejarah pemkiran administrasi
sejarah pemkiran administrasisejarah pemkiran administrasi
sejarah pemkiran administrasiafiqcembik
 
Usaha mikro menengah
Usaha mikro menengahUsaha mikro menengah
Usaha mikro menengahifa_talita
 
PENGERTIAN EKONOMI MIKRO MENURUT N.G.MANKIW
PENGERTIAN EKONOMI MIKRO MENURUT N.G.MANKIWPENGERTIAN EKONOMI MIKRO MENURUT N.G.MANKIW
PENGERTIAN EKONOMI MIKRO MENURUT N.G.MANKIWharrypecundang
 
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor lesteMakalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor lesteMarobo United
 
Pengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makroPengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makroImo Priyanto
 
Pengantar ekonomi mikro
Pengantar ekonomi mikroPengantar ekonomi mikro
Pengantar ekonomi mikrojevka
 
Teori ekonomi klasik Adam Smith
Teori ekonomi klasik Adam SmithTeori ekonomi klasik Adam Smith
Teori ekonomi klasik Adam SmithJesika Amanda
 
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)Jogo Hera
 
Teori Ekkonomi Makro dan Ekonomi Mikro
Teori Ekkonomi Makro dan Ekonomi MikroTeori Ekkonomi Makro dan Ekonomi Mikro
Teori Ekkonomi Makro dan Ekonomi MikroDian Kirtley Kristi
 
RESUME PEREKONOMIAN INDONESIA
RESUME PEREKONOMIAN INDONESIARESUME PEREKONOMIAN INDONESIA
RESUME PEREKONOMIAN INDONESIAabdul ajid
 

En vedette (16)

Teori teori aliran klasik
Teori teori aliran klasikTeori teori aliran klasik
Teori teori aliran klasik
 
Teori Ekonomi Makro
Teori Ekonomi MakroTeori Ekonomi Makro
Teori Ekonomi Makro
 
Ekonomi
EkonomiEkonomi
Ekonomi
 
Makalah ekonomi indonesia
Makalah ekonomi indonesiaMakalah ekonomi indonesia
Makalah ekonomi indonesia
 
Pengantar Ekonomi Makro (Bagian II)
Pengantar Ekonomi Makro (Bagian II)Pengantar Ekonomi Makro (Bagian II)
Pengantar Ekonomi Makro (Bagian II)
 
sejarah pemkiran administrasi
sejarah pemkiran administrasisejarah pemkiran administrasi
sejarah pemkiran administrasi
 
Usaha mikro menengah
Usaha mikro menengahUsaha mikro menengah
Usaha mikro menengah
 
PENGERTIAN EKONOMI MIKRO MENURUT N.G.MANKIW
PENGERTIAN EKONOMI MIKRO MENURUT N.G.MANKIWPENGERTIAN EKONOMI MIKRO MENURUT N.G.MANKIW
PENGERTIAN EKONOMI MIKRO MENURUT N.G.MANKIW
 
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor lesteMakalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste
 
Pengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makroPengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makro
 
6 mankiw09
6 mankiw096 mankiw09
6 mankiw09
 
Pengantar ekonomi mikro
Pengantar ekonomi mikroPengantar ekonomi mikro
Pengantar ekonomi mikro
 
Teori ekonomi klasik Adam Smith
Teori ekonomi klasik Adam SmithTeori ekonomi klasik Adam Smith
Teori ekonomi klasik Adam Smith
 
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
 
Teori Ekkonomi Makro dan Ekonomi Mikro
Teori Ekkonomi Makro dan Ekonomi MikroTeori Ekkonomi Makro dan Ekonomi Mikro
Teori Ekkonomi Makro dan Ekonomi Mikro
 
RESUME PEREKONOMIAN INDONESIA
RESUME PEREKONOMIAN INDONESIARESUME PEREKONOMIAN INDONESIA
RESUME PEREKONOMIAN INDONESIA
 

Similaire à Makroekonomi dan Perkembangan Pemikiran Ekonomi

Pengangtar ilmu ekonomi
Pengangtar ilmu ekonomiPengangtar ilmu ekonomi
Pengangtar ilmu ekonomiNeyna Fazadiq
 
Ekonomi islam edited
Ekonomi islam editedEkonomi islam edited
Ekonomi islam editedardimuluk
 
Pertemuan makro 1
Pertemuan makro 1Pertemuan makro 1
Pertemuan makro 1aanjbi
 
Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11
Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11 Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11
Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11 Prisca193620
 
Sejarah ilmu Ekonomi.pptx
Sejarah ilmu Ekonomi.pptxSejarah ilmu Ekonomi.pptx
Sejarah ilmu Ekonomi.pptxWinaPaul
 
Ekonomi l iberal kapitalis
Ekonomi l iberal kapitalisEkonomi l iberal kapitalis
Ekonomi l iberal kapitalisAbdul Razak
 
KELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptx
KELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptxKELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptx
KELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptxIkadekfarrelArvanant
 
Kelompok 6 Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H.pdf
Kelompok 6 Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H.pdfKelompok 6 Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H.pdf
Kelompok 6 Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H.pdffebriyantiar02
 
Tugas mandiri mikro ekonomi
Tugas mandiri mikro ekonomiTugas mandiri mikro ekonomi
Tugas mandiri mikro ekonomiVillia Lokita
 
Teori dan Konsep Pembangunan.pptx
Teori dan Konsep Pembangunan.pptxTeori dan Konsep Pembangunan.pptx
Teori dan Konsep Pembangunan.pptxAdie dwiyanto
 
KELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptx
KELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptxKELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptx
KELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptxSaviraAnjelinGomez
 
93020 1-529345368802
93020 1-52934536880293020 1-529345368802
93020 1-529345368802Rus Pan
 
Mekanisme Pasar Islami - Anto Apriyanto
Mekanisme Pasar Islami - Anto ApriyantoMekanisme Pasar Islami - Anto Apriyanto
Mekanisme Pasar Islami - Anto ApriyantoAnto Apriyanto, M.E.I.
 
Teori E. Klasik.ppt
Teori E. Klasik.pptTeori E. Klasik.ppt
Teori E. Klasik.pptnazariandi
 
Ekonomi - Konsep Ilmu Ekonomi
Ekonomi - Konsep Ilmu EkonomiEkonomi - Konsep Ilmu Ekonomi
Ekonomi - Konsep Ilmu EkonomiSyifaKairunnisa
 
TUGAS PTE MIKRO KEL 12
TUGAS PTE MIKRO KEL 12TUGAS PTE MIKRO KEL 12
TUGAS PTE MIKRO KEL 12Devinaaulia2
 

Similaire à Makroekonomi dan Perkembangan Pemikiran Ekonomi (20)

Ekonomi
EkonomiEkonomi
Ekonomi
 
Pengangtar ilmu ekonomi
Pengangtar ilmu ekonomiPengangtar ilmu ekonomi
Pengangtar ilmu ekonomi
 
Slide 1 (pe)
Slide 1 (pe)Slide 1 (pe)
Slide 1 (pe)
 
Ekonomi islam edited
Ekonomi islam editedEkonomi islam edited
Ekonomi islam edited
 
Pengantar ekonomi
Pengantar ekonomiPengantar ekonomi
Pengantar ekonomi
 
Pertemuan makro 1
Pertemuan makro 1Pertemuan makro 1
Pertemuan makro 1
 
Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11
Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11 Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11
Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11
 
Sejarah ilmu Ekonomi.pptx
Sejarah ilmu Ekonomi.pptxSejarah ilmu Ekonomi.pptx
Sejarah ilmu Ekonomi.pptx
 
Makalah tugas
Makalah tugasMakalah tugas
Makalah tugas
 
Ekonomi l iberal kapitalis
Ekonomi l iberal kapitalisEkonomi l iberal kapitalis
Ekonomi l iberal kapitalis
 
KELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptx
KELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptxKELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptx
KELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptx
 
Kelompok 6 Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H.pdf
Kelompok 6 Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H.pdfKelompok 6 Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H.pdf
Kelompok 6 Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H.pdf
 
Tugas mandiri mikro ekonomi
Tugas mandiri mikro ekonomiTugas mandiri mikro ekonomi
Tugas mandiri mikro ekonomi
 
Teori dan Konsep Pembangunan.pptx
Teori dan Konsep Pembangunan.pptxTeori dan Konsep Pembangunan.pptx
Teori dan Konsep Pembangunan.pptx
 
KELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptx
KELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptxKELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptx
KELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptx
 
93020 1-529345368802
93020 1-52934536880293020 1-529345368802
93020 1-529345368802
 
Mekanisme Pasar Islami - Anto Apriyanto
Mekanisme Pasar Islami - Anto ApriyantoMekanisme Pasar Islami - Anto Apriyanto
Mekanisme Pasar Islami - Anto Apriyanto
 
Teori E. Klasik.ppt
Teori E. Klasik.pptTeori E. Klasik.ppt
Teori E. Klasik.ppt
 
Ekonomi - Konsep Ilmu Ekonomi
Ekonomi - Konsep Ilmu EkonomiEkonomi - Konsep Ilmu Ekonomi
Ekonomi - Konsep Ilmu Ekonomi
 
TUGAS PTE MIKRO KEL 12
TUGAS PTE MIKRO KEL 12TUGAS PTE MIKRO KEL 12
TUGAS PTE MIKRO KEL 12
 

Plus de Yuca Siahaan

Dampak penghapusan tarif bea masuk oleh negara anggota wto terhadap makroekon...
Dampak penghapusan tarif bea masuk oleh negara anggota wto terhadap makroekon...Dampak penghapusan tarif bea masuk oleh negara anggota wto terhadap makroekon...
Dampak penghapusan tarif bea masuk oleh negara anggota wto terhadap makroekon...Yuca Siahaan
 
Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral RI: Sebuah Pengantar"
Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral  RI: Sebuah Pengantar"Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral  RI: Sebuah Pengantar"
Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral RI: Sebuah Pengantar"Yuca Siahaan
 
Contoh Proposal Penelitian
Contoh Proposal PenelitianContoh Proposal Penelitian
Contoh Proposal PenelitianYuca Siahaan
 
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatifBeberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatifYuca Siahaan
 
Analytic hierarchy process
Analytic hierarchy processAnalytic hierarchy process
Analytic hierarchy processYuca Siahaan
 
Indikator makroekonomi indonesia
Indikator makroekonomi indonesiaIndikator makroekonomi indonesia
Indikator makroekonomi indonesiaYuca Siahaan
 
Kasus bima(otonomi daerah vs pembangunan)
Kasus bima(otonomi daerah vs pembangunan)Kasus bima(otonomi daerah vs pembangunan)
Kasus bima(otonomi daerah vs pembangunan)Yuca Siahaan
 
Wawancara Koperasi Mahasiswa UNS
Wawancara Koperasi Mahasiswa UNSWawancara Koperasi Mahasiswa UNS
Wawancara Koperasi Mahasiswa UNSYuca Siahaan
 
Analisis swot koperasi
Analisis swot koperasiAnalisis swot koperasi
Analisis swot koperasiYuca Siahaan
 
Exchange rate dan neraca pembayaran
Exchange rate dan neraca pembayaranExchange rate dan neraca pembayaran
Exchange rate dan neraca pembayaranYuca Siahaan
 
Indeks Demokrasi Indonesia
Indeks Demokrasi IndonesiaIndeks Demokrasi Indonesia
Indeks Demokrasi IndonesiaYuca Siahaan
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanYuca Siahaan
 
Resensi buku utang pemerintah mencekik rakyat
Resensi buku utang pemerintah mencekik rakyatResensi buku utang pemerintah mencekik rakyat
Resensi buku utang pemerintah mencekik rakyatYuca Siahaan
 
Commen currency area analysis kel.11 (2)
Commen currency area analysis kel.11 (2) Commen currency area analysis kel.11 (2)
Commen currency area analysis kel.11 (2) Yuca Siahaan
 
Analisis pasar by kel 11
Analisis pasar by kel 11Analisis pasar by kel 11
Analisis pasar by kel 11Yuca Siahaan
 
kriteria investasi
kriteria investasikriteria investasi
kriteria investasiYuca Siahaan
 
Investasi sdm melalui program magang
Investasi sdm melalui program magangInvestasi sdm melalui program magang
Investasi sdm melalui program magangYuca Siahaan
 
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdm
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdmRuang lingkup dan pentingnya eko sdm
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdmYuca Siahaan
 
Cafta dan perkembangannya di indonesia
Cafta dan perkembangannya di indonesiaCafta dan perkembangannya di indonesia
Cafta dan perkembangannya di indonesiaYuca Siahaan
 

Plus de Yuca Siahaan (20)

Dampak penghapusan tarif bea masuk oleh negara anggota wto terhadap makroekon...
Dampak penghapusan tarif bea masuk oleh negara anggota wto terhadap makroekon...Dampak penghapusan tarif bea masuk oleh negara anggota wto terhadap makroekon...
Dampak penghapusan tarif bea masuk oleh negara anggota wto terhadap makroekon...
 
Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral RI: Sebuah Pengantar"
Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral  RI: Sebuah Pengantar"Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral  RI: Sebuah Pengantar"
Resensi Buku "Bank Indonesia Bank Sentral RI: Sebuah Pengantar"
 
Contoh Proposal Penelitian
Contoh Proposal PenelitianContoh Proposal Penelitian
Contoh Proposal Penelitian
 
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatifBeberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
 
Analytic hierarchy process
Analytic hierarchy processAnalytic hierarchy process
Analytic hierarchy process
 
Indikator makroekonomi indonesia
Indikator makroekonomi indonesiaIndikator makroekonomi indonesia
Indikator makroekonomi indonesia
 
Fenomena pilkada
Fenomena pilkadaFenomena pilkada
Fenomena pilkada
 
Kasus bima(otonomi daerah vs pembangunan)
Kasus bima(otonomi daerah vs pembangunan)Kasus bima(otonomi daerah vs pembangunan)
Kasus bima(otonomi daerah vs pembangunan)
 
Wawancara Koperasi Mahasiswa UNS
Wawancara Koperasi Mahasiswa UNSWawancara Koperasi Mahasiswa UNS
Wawancara Koperasi Mahasiswa UNS
 
Analisis swot koperasi
Analisis swot koperasiAnalisis swot koperasi
Analisis swot koperasi
 
Exchange rate dan neraca pembayaran
Exchange rate dan neraca pembayaranExchange rate dan neraca pembayaran
Exchange rate dan neraca pembayaran
 
Indeks Demokrasi Indonesia
Indeks Demokrasi IndonesiaIndeks Demokrasi Indonesia
Indeks Demokrasi Indonesia
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
 
Resensi buku utang pemerintah mencekik rakyat
Resensi buku utang pemerintah mencekik rakyatResensi buku utang pemerintah mencekik rakyat
Resensi buku utang pemerintah mencekik rakyat
 
Commen currency area analysis kel.11 (2)
Commen currency area analysis kel.11 (2) Commen currency area analysis kel.11 (2)
Commen currency area analysis kel.11 (2)
 
Analisis pasar by kel 11
Analisis pasar by kel 11Analisis pasar by kel 11
Analisis pasar by kel 11
 
kriteria investasi
kriteria investasikriteria investasi
kriteria investasi
 
Investasi sdm melalui program magang
Investasi sdm melalui program magangInvestasi sdm melalui program magang
Investasi sdm melalui program magang
 
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdm
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdmRuang lingkup dan pentingnya eko sdm
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdm
 
Cafta dan perkembangannya di indonesia
Cafta dan perkembangannya di indonesiaCafta dan perkembangannya di indonesia
Cafta dan perkembangannya di indonesia
 

Makroekonomi dan Perkembangan Pemikiran Ekonomi

  • 1. BAB I PENDAHULUAN Makroekonomi merupakan analisis terhadap keseluruhan kegiatan perekonomian. Analisisnya bersifat umum dan tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil (konsumen) dalam perekonomian. Makroekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak rumah tangga (household), perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk mempengaruhi target-target kebijakan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan. Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : 1. pendapatan nasional 2. kesempatan kerja dan atau pengangguran 3. jumlah uang beredar 4. laju inflasi 5. pertumbuhan ekonomi 6. neraca pembayaran internasional Dalam pandangan ekonomi makro terdapat beberapa masalah yang dihadapi. Masalah tersebut adalah penganguran yang relatif tinggi, inflasi, neraca pembayaran internasional, kurs atau nilai tukar rupiah yang tidak stabil, pertumbuhan ekonomi, serta kemiskinan dan ketinpangan distribusi pendapatan. Ilmu ekonomimakro dari waktu ke waktu mengalami perkembangan. Dalam perkembangannya, terdapat perbedaan - perbedaan pemikiran dan kebijakan dari ahli – ahli ekononomi. Berikut akan dibahas pokok pemikiran mulai dari aliran klasik, keynesian, monetarist, neo-klasik, neo-keynes, new klasik, hingga new keynesian. Yuca Siahaan
  • 2. BAB II PEMBAHASAN 1. Aliran Klasik Pemikiran dan Kebijakan a. Kekayaan sesuatu Negara “The Wealth of Nation”, berusaha untuk menerangkan bagaimana kekayaan sesuatu negara bertambah, dan bagaimana kekayaan tersebut didistribusikan. (Hal tersebut juga merupakan tema dasar dari ekonomi modern). Masalah-masalah dasar yang dihadapi oleh setiap perekonomian adalah :  Barang-barang dan jasa-jasa apakah akan dihasilkan  Bagaimanakah cara menghasilkan barang-barang serta jasa-jasa tersebut.  Bagaimanakah barang-barang serta jasa-jasa tadi dibagikan. Jadi secara singkat : masalah alokasi sumber daya ekonomi, masalah teknologi, dan masalah distribusi Pendapatan Nasional. Adam Smith berpendapat bahwa sumber tunggal kekayaan, adalah produksi hasil tenaga kerja serta sumber daya ekonomi. Dalam hal ini Adam Smith sependapat dengan doktrin merkantilis yang menyatakan bahwa kekayaan suatu negara, dicapai dari surplus ekspor. b. Pembagian Kerja Alat-alat dasar dengan apa produksi diperbesar, menurut Adam Smith adalah :  Pembagian kerja  Penggunaan mesin-mesin c. Nilai Seperti diketahui, Aristoteles sudah pernah mengemukakan perbedaan antara nilai pakai dan nilai tukar. Adam Smith juga menggunakan perbedaan tersebut. Hal itu menyebabkan timbulnya salah satu paradoks ekonomi yang terkenal (Proudhon menyatakannya sebagai “Contradiction economique”) yaitu bahwa : air dan udarayang mempunyai nilai pakai sangat tinggi, mempunyai nilai tukar yang sangat rendah, sedangkan intan yang hampir tidak mempunyai nilai pakai, mempunyai nilai tukar yang sangat tinggi. Yuca Siahaan
  • 3. d. Ajaran nilai Tenaga kerja menurut Adam Smith sekaligus merupakan sebab dan alat pengukur nilai. Menurut David Ricardo guna merupakan syarat mutlak bagi nilai tukar : terlepas dari bagaimana langka (jarang) sesuatu barang ataupun berapa banyak biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkannya – bilamana sesuatu barang tidak akan mempunyai nilai tukar sama sekali. Menurut Ricardo harus diadakan pembagian barang-barang sebagai berikut :  Barang-barang yang dapat diproduksi begitu saja.  Barang-barang yang tidak dapat diproduksi begitu saja. Dalam kategori terakhir dapat disebut, misalnya lukisan-lukisan kuno, uang logam kuno, dan benda-benda antik. Harga benda demikian tergantung dari jumlah yang suka dibayar oleh para calon pembeli. Harga alamiah (natuurlijke prijs) menurut Adam Smith adalah harga yang timbul apabila segala sesuatu berlangsung dengan “sendirinya”, dalam arti pada suatu masyarakat dimana terdapat kebebasan bertindak, dimana semua orang bebas untuk menghasilakan apa yang diinginkannya, dan menukar apa yang disukainya. Harga pasar dapat menyimpang dari harga alamiah tersebut, karena pada saat tertentu, penawaran tidak segera dapat menyesuaikan diri dengan permintaan, atau disebabkan karena sesuatu tindakan pemerintah penyesuaian demikian dipersulit, atau tidak mungkin dilakukan. Akan tetapi harga-harga demikian, senantiasa akan merupakan pusat tendensi semua harga-harga pasar. e. Konsep Homo Economicus Adam Smith dalam uraian-urainnya menggunakan tipe manusia yang dinamakannya Homo Economicus ( manusia ekonomis). Definisi tradisional untuk manusia Ekonomis adalah : manusia yang berusaha untuk mencapai pemuaan kebutuhan maksimal dengan pengurbanan seminimalnya. Pengikut-pengikut Adam Smith menganggap konsep tersebut sebagai sesuatu yang logis, sedangkan pihak lain menganggapnya sebagai tipe manusia yang tidak pernah ada. Perokonomian dianggap analog oleh Adam Smith Yuca Siahaan
  • 4. dengan tubuh manusia. Tubuh manusia diberi oleh alam kekuatan-kekuatan, untuk menghadapi “serangan-serangan” dari luar. Self intereset (kepentingan diri sendiri), mengatur tubuh perokonomian, dan menyebabakan betambahnya kekeyaan, serta kesejahteraan suatu Negara. f. Perekonomian Laisser – Faire Adam Smith mengharapkan bahwa liberalismenya, karena kepentingan diri sendiri individu ditonjolkan, bukan saja akan menimbulkan efisiensi yang lebih besar melainkan pula menyebabkan kegiatan ekonomi yang lebih meluas. Dalam hal ini Quesnay, Adam Smith mencerminkan kepercayaan yang berlebih-lebihan dalam proses ekonomi, yang dapat memperbaiki diri sendiri dan yang dapat mengatur diri sendiri. Mekanisme harga, dianggap Adam smith (lebih-lebih lagi oleh Jean Baptiste Say) sebagai obat mujarab. Apabila terdapat penggunaan tenaga kerja dan modal uang, maka sesuai dengan teori Adam Smith, persaingan antara para pekerja dan kaum kapitalis, untuk mempekerjakan sumber daya mereka secara efektif, akan menyebabkan turunnya upah dan bunga modal, hingga dengan demikian bagi para pengusaha akan menarik lagi, untuk menggunakan tenaga kerja kembali serta untuk meminjam uang. Dengan demikian suatu depresi ekonomi hanya timbul, bilamana upah dan tingkat bunga adalah terlampau tinggi, mekanisme harga akhirnya akan menyebabkannya menjadi normal kembali. Kelemahan Pandangan Klasik  Kekurangyakinannya terhadap keampuhan mekanisme pasar jika tidak dicampurtangani pemerintah.  Uang tidak hanya sekedar alat transaksi melainkan juga sebagai alat penyimpan nilai atau penyimpan kekayaan. Fungsi ininlah yang memungkinkan uang dapat digunakan sebagai alat untuk mencari keuntungan (spekulasi) Yuca Siahaan
  • 5. 2. Keynesian Keynes ada pada posisi yang unik dalam sejarah pemikiran ekonomi barat, karena pada saat-saat krisis ideologi Keynes dapat menawarkan suatu pemecahan yang merupakan jalan tengah. Dia berpendapat bahwa untuk menolong sistem perekonomian negara-negara tersebut, orang harus bersedia meninggalkan ideologi laissez taire yang murni. Tidak bisa tidak, pemerintah harus melakukan campur tangan lebih banyak dalam mengendalikan perekonomian nasional. Keynes mengatakan bahwa kegiatan produksi dan pemilikan faktor-faktor produksi masih tetap bisa dipegang oleh swasta, tetapi pemerintah wajib melakukan kebijakan-kebijakan yang secara aktif akan mempengaruhi gerak perekonomian. Sebagai contoh, pada saat terjadi depresi, pemerintah harus bersedia melakukan program atau kegiatan yang langsung dapat meyerap tenaga kerja (yang tidak tertampung di sektor swasta), meskipun itu membutuhkan biaya besar. Inti dari ideologi Keynesianisme adalah Keynes tidak percaya akan kekuatan hakiki dari sistem laissez faire untuk mengoreksi diri sendiri sehingga tercapai kondisi efisien (full employment) secara otomatis, tetapi kondisi fullemployment hanya dapat dicapai dengan tindakan-tindakan terencana.  Pandangan Keynisian tentang Pasar Menurut Keynesian, pasar dalam kenyataannya tidak seperti yang dibayangkan kaum klasik,dimana struktur pasar cendrung monopolisik,informasi tidak sempurna dan asimetris. Sementara ouyput dan input yang dipertukarkan juga heterogen. Kondisi ini menyebabkan harga cendrung kaku(rigrid) dalam arti sulit berubah dalam seketika. Kekakuan harga( price rigidities) menyebabkan pasar tidak mampu melakukan keseimbangan.Akibatnya gangguan perekonomian cendrung untuk memunculkan resesi.  Pandangan Keynisian tentang Uang Keynesian mewariskan pandangan revolusioner tentang uang. Menurutnya uang bukan hanya sekedar alat transaksi, tetapi juga sebagai penyimpan nilai.fungsi penyimpanan nilai inilah yang memungkinkan uang degunakan sebagai alat memperoleh keuntugan melakukan tindakan spekulasi. Karena itu uang tidak bersifat netral, dalam artian uang tidak dapat mempengaruhi variabel2 riil. Yuca Siahaan
  • 6. Implikasi pandangan keynisian adalah diperlukannya peranan pemerintah dalam pengelolaan perekonomian, baik melalui kebijakan fiskal maupun moneter 3. Monetarist Selama tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an, di bawah pimpinan ekonom terkenal Milton Friedman dari Chicago University (kini hijrah ke Stanford University) telah berkembang suatu aliran pemikiran (school of thought) di dalam makroekonomi yang dikenal sebagai aliran moneteris(monetarism). Para ekonom dari aliran moneteris ini menyerang pandangan dari aliran Keynesian, terutama menyangkut penentuan pendapatan yang dinilai oleh mereka sebagai tidak benar. Kaum moneteris menghendaki agar analisis tentang penentuan pendapatan memberi penekanan pada pentingnya peranan jumlah uang beredar (money supply) di dalam perekonomian. Perdebatan yang lain menyangkut : efektifitas antara kebijakan fiskal dan kebijakan moneter, peranan kebijakan pemerintah, dan tentang kurva Phillips (kurva yang menunjukkan bahwa hubungan antara pengangguran dan inflasi adalah saling berkebalikan). Bagi kaum moneteris, jumlah uang beredar merupakan faktor penentu utama dari tingkat kegiatan ekonomi dan harga-harga di dalam suatu perekonomian. Dalam jangka pendek (short run), jumlah uang beredar mempengaruhi tingkat output dan kesempatan kerja; sedangkan dalam jangka panjang (long run) jumlah uang beredar mempengaruhi tingkat harga atau inflasi. Menurut Milton Friedman “inflasi ada di mana saja dan selalu merupakan fenomena moneter”. Pertumbuhan moneter atau uang beredar yang berlebihan dalam hal ini bertanggung jawab atas timbulnya inflasi, dan pertumbuhan moneter yang tidak stabil bertanggung jawab atas timbulnya gejolak atau fluktuasi ekonomi. Oleh karena pertumbuhan moneter sangat berpengaruh terhadap variabilitas, baik variabilitas dalam tingkat harga maupun pertumbuhan output (GNP), maka kebijakan moneter yang diambil pemerintah sedapat mungkin haruslah dapat menjamin terciptanya suatu tingkat pertumbuhan moneter atau jumlah uang beredar yang konstan dan tetap terkendali pada tingkat yang rendah. Yuca Siahaan
  • 7. Adapun gagasan pokok dari aliran moneteris yang dianggap penting di antaranya adalah : 1. Sektor atau perekonomian swasta pada dasarnya adalah stabil. 2. Kebijakan makroekonomi aktif seperti kebijakan fiskal dan moneter hanya akan membuat keadaan perekonomian menjadi lebih buruk. Bahkan secara ekstrim mereka mengatakan bahwa “kebijakan makroekonomi yang aktif itu lebih merupakan bagian dari masalah, dan bukan bagian dari solusi”. Dengan perkataan lain, kaum moneteris menghendaki suatu peran atau campur tangan pemerintah yang seminimum mungkin di dalam perekonomian. 3. Seperti halnya dengan aliran Klasik, kaum moneteris berpendapat bahwa harga-harga dan upah di dalam perekonomian adalah relatif fleksibel, yang akan menjamin keadaan keseimbangan di dalam perekonomian selalu bisa diwujudkan. 4. Jumlah uang beredar merupakan faktor penentu yang sangat penting dari tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Berbagai pendapat atau gagasan kaum moneteris di atas, memiliki implikasi kebijakan yang penting , yaitu : 1. Stabilitas di dalam pertumbuhan jumlah uang beredar merupakan kunci dari stabilitas makroekonomi, dan bukan kebijakan makroekonomi aktif yang menimbulkan fluktuasi dalam pertumbuhan jumlah uang beredar yang menjadi penentu kestabilan makroekonomi. 2. Kebijakan fiskal itu sendiri memiliki pengaruh sistematis yang sangat kecil, baik terhadap pendapatan nasional riil maupun pendapatan nasional nominal; dan bahwa kebijakan fiskal (fiscal policy) bukanlah suatu sarana atau alat stabilisasi yang efektif. Yuca Siahaan
  • 8. 4. Neo Classical (Neo-klasik) Pemikiran dan Kebijakan Pada dasarnya munculnya aliran pemikiran ini karena terjadi perubahan fenomena perekonomian setelah era golden age macroeconomics (1940-1970) mulai berakhir. Di tahun 70-an (1974-1975) terjadi oil shock dalam perekonomian dunia dimana harga minyak di pasar dunia meningkat sangat tinggi (oil boom) sehingga harga-harga meningkat (inflasi) yang sangat mempengaruhi kondisi ekonomi Amerika. Aliran pemikiran ini mengkombinasikan pemikiran monetaris dengan beberapa ide yang dulu telah dikemukakan oleh aliran klasik, yakni : pasar tenaga kerja dan pasar kapital akan menyesuaikan secara penuh. Untuk itu, berdasarkan asumsi bahwa individu mampu mengefisienkan penggunaan informasi yang tersedia dalam membuat peramalan. Dengan menggunakan tiga alat dari monetaris, market clearing (mekanisme pasar), dan rational expectation (ekspektasi rasional). Pemikiran ini melumpuhkan pemikiran Keynesian, dengan menekankan lagi pada tidak perlunya intervensi pemerintah seperti yang dikemukakan aliran klasik sebelumnya (Galbraith dan Darity, 1994). Pemikir pada aliran ini yang terkenal adalah Edward Prescott. Ia dan pengikutnya mengembangkan model yang dikenal dengan model siklus bisnis riil (Real Business Cycle Model atau Model RBC). Model ini mengasumsikan bahwa output selalu akan berada pada tingkat natural. Jadi semua fluktuasi output hanyalah pergerakan dari dan ke tingkat output natural atau dalam kondisi full employment (tidak ada pengangguran). Pergerakan output disebabkan karena adanya kemajuan teknologi (technological progress). Apabila ada penemuan baru, produktivitas akan meningkat dan menyebabkan output akan meningkat pula. Peningkatan produktivitas akan meningkatkan upah yang akan membuat tenaga kerja semakin giat bekerja. Dengan demikian produktivitas akan meningkatkan output dan kesempatan kerja. Kelebihan mahzab neo-klassik Mahzab neoklasik mampu merepresentasikan ekonomi secara matematis dan ilmiah dan juga mampu untuk memberikan indikasi-indikasi akan arah atau tindakan ekonomi yang harus diambil. Yuca Siahaan
  • 9. 5. Neo Keynesian Penganut aliran New Keynesian berpendapat bahwa sintesis yang timbul sebagai respon terhadap kritik ekspektasi rasional pada dasarnya adalah benar, yakni asumsi yang menyatakan bahwa nilai-nilai ekspektasi perlu menjadi pertimbangan dalam menentukan perekonomian nasional, dimana nilai tersebut harus serasional mungkin berdasarkan informasi yang tersedia. Mereka juga berargumentasi bahwa masih cukup banyak yang harus dipelajari tentang sifat-sifat dan karakteristik yang tidak selalu sempurna dalam kondisi pasar yang berbeda, disamping juga tentang implikasi dari ketidak-sempurnaan tersebut bagi evolusi makroekonomi. Salah satu kajiannya berfokus pada aspek menentukan tingkat upah dalam pasar tenaga kerja. Tingkat upah yang efisien muncul dari suatu gagasan yang apabila upah yang diterima oleh pekerja adalah terlalu rendah mengakibatkan hal-hal seperti (a) pekerja tidak termotivasi untuk menghasilkan ouput yang optimal (bermalas-malasan), (b) masalah tentang moral dalam suatu perusahaan, (c) kesulitan didalam mendapatkan dan mempertahankan pekerja yang berkualitas, dan lain sebagainya. Salah seorang yang sangat berpengaruh terhadap issue tersebut adalah George Akerlof dari Berkeley, yang mempunyai gagasan tentang suatu “norma”, yang mengkaji apa yang sebenarnya disebut dengan “fair” dan “unfair”. Penelitian ini menggali aspek sosiologi dan psikologi yang selama ini ditinggalkan, serta menjelaskan implikasinya terhadap dunia makroekonomi. Hal lain yang juga diteliti oleh aliran New Keynesian adalah peran dari ketidaksempurnaan dalam pasar kredit. Diasumsikan bahwa dampak dari kebijakan moneter akan bekerja melalui tingkat suku bunga, dimana perusahaan atau individu dapat meminjam uang dengan tingkat suku bunga yang telah ditentukan. Didalam kenyataannya, perusahaan dan individu tersebut meminjam uang dari bank, dimana bank sering merendahkan potensi yang dimiliki oleh peminjam dibandingkan dengan keinginan bank untuk memberikan pinjamannya pada tingkat suku bunga yang telah ditentukan. Mengapa hal ini dapat terjadi, dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi pandangan kita tentang bekerjanya suatu kebijakan moneter menjadikan subyeksubyek kajian dari berbagai penelitian, utamanya oleh Ben Bernanke dari Princeton. Hal lain yang juga dikaji adalah tentang kekakuan dari nilai nominal. Fischer dan Taylor menyatakan bahwa keputusan untuk merubah tingkat upah atau harga secara tiba-tiba akan mengakibatkan output dapat menyimpang dari tingkat keseimbangan dalam waktu yang cukup lama. Kesimpulan ini menimbulkan Yuca Siahaan
  • 10. berbagai isu, apabila perubahan yang tidak terduga tersebut bertanggungjawab, paling tidak sebagian, terhadap fluktuasi perekonomian, mengapa penentu tingkat upah atau penentu tingkat harga tidak dapat mensinkronkan suatu keputusan? Mengapa harga dan upah tidak disesuaikan lebih sering? Mengapa tidak semua harga dan upah berubah, katakanlah setiap tanggal 1 setiap bulannya? Didalam menjawab issu-issu tersebut, Akerlof dan N. Gregory Mankiw (Harvard University) telah menurunkan suatu hasil yang sangat penting dan menakjubkan, yang sering disebut dengan biaya menu untuk menerangkan fluktuasi output, yaitu: Setiap penentu harga atau upah tidak akan sangat jauh berbeda sebagaimana kapan dan seberapa seringnya seseorang merubah upah atau harganya sendiri (bagi pengecer, merubah harga setiap hari atau setiap minggu tidak akan memberikan perbedaan yang mencolok terhadap keuntungan). Oleh karenanya, meskipun biaya yang dipergunakan untuk melakukan perubahan terhadap harga sangat kecil, seperti misalnya biaya untuk mencetak sebuah menu, akan mengakibatkan penyesuaian harga yang sangat jarang dan tak terduga. Hal ini secara umum dapat menyebabkan penyesuaian yang sangat lambat terhadap tingkat harga, dan pada akhirnya kepada fluktuasi agregat output yang direspon oleh pergerakan permintaan agregat. Singkatnya, keputusan-keputusan yang tidak banyak berpengaruh pada tingkat individu (seberapa sering untuk merubah harga atau upah) akan mengakibatkan dampak yang luas secara agregat (penyesuaian yang lambat dari tingkat harga, dan karenanya pengaruh yang besar terhadap pergerakan dari permintaan dan output agregat). Dapat disimpulkan secara singkat bahwa aliran New Keynesian menggali lebih dalam kepada isu-isu yang berkaitan dengan peranan dari ketidaksempurnaan pasar terhadap fluktuasi perekonomian. Yuca Siahaan
  • 11. BAB III PENUTUP Kesimpulan 1. Aliran klasik berpendapat bahwa tidak perlu campur tangan pemerintah dalam perekonomian dengan adanya kepercayaan sistem laissez faire untuk mengoreksi diri sendiri sehingga tercapai kondisi efisien (full employment) secara otomatis, 2. Aliran Keynesian tidak percaya akan kekuatan hakiki dari tetapi kondisi fullemployment hanya dapat dicapai dengan tindakan-tindakan terencana. Sehingga aliran Keynesian justru berpendapat perlunya campur tangan pemerintah dalam mengatur perekonomian 3. Jumlah uang beredar (money supply) merupakan faktor penentu yang penting dalam perekonomian. Efektifitas antara kebijakan fiskal dan kebijakan moneter, peranan kebijakan pemerintah, dan tentang kurva Phillips (kurva yang menunjukkan bahwa hubungan antara pengangguran dan inflasi adalah saling berkebalikan). 4. Aliran Neo-klasik bahwa pasar tenaga kerja dan pasar kapital akan menyesuaikan secara penuh dengan syarat individu mampu mengefisienkan penggunaan informasi yang tersedia dalam membuat peramalan. Dengan menggunakan tiga alat dari monetaris, market clearing (mekanisme pasar), dan rational expectation (ekspektasi rasional). 5. Aliran Neo Keynesian berpendapat tingkat upah yang efisien muncul dari suatu gagasan yang apabila upah yang diterima oleh pekerja adalah terlalu rendah mengakibatkan hal-hal seperti (a) pekerja tidak termotivasi untuk menghasilkan ouput yang optimal (bermalas-malasan), (b) masalah tentang moral dalam suatu perusahaan, (c) kesulitan didalam mendapatkan dan mempertahankan pekerja yang berkualitas. 6. Aliran Neo klasik dan Neo keynesian sependapat bahwa nilai-nilai ekspektasi perlu menjadi pertimbangan dalam menentukan perekonomian nasional. Yuca Siahaan
  • 12. Daftar Pustaka Mankiw, Gregory. 2004. “Principles of Macroeconomics.” 3th edition. South Western of Thomson Learning: AS Samuelson, Paul and William D. Nordhaus. “Economics.” Eighteenth edition. Mc Graw Hill: AS Sadono Sukirno. 1994. “Makroekonomi: Teori Pengantar.” Edisi Ketiga. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta Winardi, DRM. 1993. “Perkembangan ilmu ekonomi.” Tarsito: Bandung Alvin Hansen n Mc Graw Hilla: “a giude to keynes 1953 GEORGE SOUL, ideas of the great economicst” Budiono.2001.Ekonomi Makro.Yogyakarta :BPFE Yogyakarta Warta Warga Gunadarma. 2011. "Rangkuman Ekonomi Makro." http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/02/rangkuman-ekonomi-makro/ Diakses 14 Juni 2012 Hero Eka Putra.2010. "Perkembangan Pemikiran Makroekonomi" http://heroekaputra.blogspot.com/2010/12/perkembangan-pemikiran-makroekonomi.html Diakses 14 Juni 2012 Wikipedia. "Ilmu Ekonomi." http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_ekonomi Diakses 14 Juni 2012 Wikipedia. "Neo klasik." http://id.wikipedia.org/wiki/Neo_klasik Diakses 14 Juni 2012 Yuca Siahaan