SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  12
PERAN PANCASILA SEBAGAI ETIKA BERPOLITIK MAHASISWA
Oleh :
Yulia Fauzi
13110241012
Kebijakan Pendidikan
e-mail : juliaffa@gmail.com
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta
ABSTRAK
Pancasila sebagai dasar negara, pedoman dan tolok ukur kehidupan
berbangsa dan bernegara di republik Indonesia. Sama halnya dengan kehidupan
berpolitik, etika politik bangsa Indonesia telah tertanam dalam jiwa Pancasila.
Pengambilan keputusan suatu kebijakan politik maupun yang lainnya haruslah
diawali oleh nilai-nilai pancasila. Pancasila memiliki definisi yang sangat
fundamental, yaitu dasar falsafah negara Indonesia sebagaimana tercantum
dalam pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu, setiap warga negara harus
mempelajari, mendalami,dan menghayatinilai-nilai pancasila secara utuh.
Pengenalannya pun dapat dilakukan melalui pengenalan sejarah,
pendidikan pancasila di kelas maupun lingkungan sekitar. Kampus adalah salah
satu tempat yang paling strategis untuk menanamkan nilai-nilaipancasila. Seperti
pada mestinya, mahasiswa tidak dapat dipisahkan dari entitas-entitas politik baik
di luar maupun di dalam kampusnya sendiri. Karna mahasiswa adalah lapisan
masyrakat terdidik dengan intelektual yang mampu berfikir kritis, rasional, dan
ilmiah. Mereka dituntut untuk mewujudkan negara demokratis serta mampu
mengkritisi kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.
Oleh karena itu, tingkat kesadaran mahasiswa akan peran pancasila
sebagai etika berpolitiknya dikampus perlu untuk dikembangkan dengan belajar
secara serius dan bersungguh-sungguh. Mengembangkan potensi pribadi baik
melalui kegiatan kemahasiswaan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler di
lingkungan kampus. Selain itu melalui pembelajaran yang efektif khususnya pada
pendidikan pancasila di dalam kelas secara maksimal, agar mahasiswa tidak
salah arah dalam mengambil keputusan yang menyangkut politik.

Keywords : Pancasila, mahasiswa, poitik

1
PENDAHULUAN

Pancasila disebut sebagaiway of life bangsa Indonesia. Pancasila
dirancang oleh para pemimpin bangsa terdahulu dengan menyesuaikan
kebudayaan yang juga mendasari kehidupan mereka. Karena itulah, dapat
dikatakan bahwa Pancasila sesuai dengan budaya bangsa Indonesia sejak sebelum
menjadi Republik hingga setelah menjadi Repulik Indonesia.
Tak terkecuali di lingkungan akademik dan kemahasiswaan di kampus.
Kampus yang berisikan masyarakat berintelektual, memiliki keberagaman
pemikiran, gagasan dan ide-ide penuh kretif. Mahasiswa tidak hanya dituntut
pandai dan mampu dalam bidang akademik yang ditekuni, akan tetapi mahasiswa
harus menjadi The Agent of Change yaitu Mahasiswa yang mampu menjadi ujung
tombak pembangunan masadepan bangsa.
Kehidupan mahasiswa di kampus tidak dapat terpisahkan dengan
kegiatan politik baik didalam maupun di luar lingkungan kampus. Dalam
mengembangkan politik mahasiswa tentu membawa resiko pada masuknya
gagasan-gagasan politik entitas luar ke dalam kampus. Sehingga mahasiswa suatu
waktu dapat menyatakan dukungannya terhadap satu atau lebih entitas politik.
Banyak dari mahasiswa yang bersikap kritis terhadap problematika
politik bangsa, namun dalam penyampaiannya banyak yang terhalangi ketakutan
dan kurangnya pemahaman terhadap etika berpolitik yang baik di depan publik.
Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa dalam menyampaikan
aspirasinya. Sebab itulah diperlukan adanya Pancasila sebagai landasan yang
mendasari gerak-gerik mahasiswa dalam berpolitik baik di dalam maupun di luar
kampus.
PEMBAHASAN

A.

Pancasila sebagai Etika Politik
A.1.

Etika

Sebagai suatu usaha ilmiah, filsafat dibagimenjadi beberapa cabang
menurut lingkungan masing-masing.Cabang-cabang itu dibagi menjadi dua

2
kelompok bahasan pokok yaitu filsafat teoritis dan filsafat praktis. Filsafat
pertama berisi tentang segala sesuatu yang ada sedangkan kelompok kedua
membahas bagaimana manusia bersikap terhadap apa yang ada tersebut.
Misalnya hakikat manusia, alam, hakikat realitas sebagai suatu keseluruhan,
tentang pengetahuan, tentang apa yang kita ketahui dan tentang yang transenden.(Ayatullah Murtadha Muthahhari, 1919-1979).
Etika termasuk kelompok filsafat praktis dan dibagi menjadi.dua kelompok
yaitu etika umum dan etika khusus. Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan
mendasar

tentang

ajaran-ajaran

danpandangan-pandangan

moraldalam

hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan manusia. Etika adalah suatu ilmu
yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran
moral tertentu, atau bagaimana kita harus menggambil sikap yang bertanggung
jawab berhadapan dengan berbagai ajaran moral (Suseno, 1987). Etika umum
merupakan prinsip- prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan manusia sedangkan
etika

khusus

membahas

prinsip-prinsipEtika

khusus dibagi menjadi etika

individu yang membahas kewajiban manusia terhadap diri sendiri dan etika sosial
yang membahas tentang kewajiban manusia terhadap manusia lain dalam hidup
masyarakat, yang merupakan suatu bagian terbesar dari etika khusus. (Suseno,
1987).
Etika berkaitan dengan berbagai masalah nilai karena etika pada pada
umumnya membicarakan masalah-masalah yang berkaitan dengan predikat nilai
"susila" dan "tidak susila", "baik" dan "buruk". Kualitas-kualitas ini dinamakan
kebajikan yang dilawankan dengan kejahatan yang berarti sifat-sifat yang
menunjukan bahwa orang yang memilikinya dikatakan orang yang tidak susila.
Sebenarnya etika banyak bertangkutan dengan Prinsip-prinsip dasar pembenaran
dalam hubungan dengan, tingkah laku manusia (Kattsoff, 1986). Dapat juga
dikatakan bahwa etika berkaitan dengan dasar-dasar filosofis dalam hubungan
dengan tingkah laku manusia.
A.2.

Pengertian Politik

Politik berasal dari kosakata ‘politics’, yang memiliki makna bermacam –
macam kegiatan dalam suatu sistem politik atau „ negara‟, yang menyangkut

3
proses penentuan tujuan – tujuan dari sistem itu dan diikuti dengan pelaksanaan
tujuan itu pula. Berdasarkan pengertian – pengertian pokok tentang politik maka
secara operasional bidang politik menyangkut konsep – konsep pokok yang
berkaitan dengan negara ( state), kekuasaan ( power), pengambilan keputusan
(decision making), kebijaksanaan ( policy), pembagian ( distribution), serta
alokasi ( allocation). (id.wikipedia.org)
Pengertian politik secara sempit, yaitu bidang politik lebih banyak
berkaitan dengan para pelaksana pemerintahan negara, lembaga – lembaga tinggi
negara, kalangan aktivis politik serta para pejabat serta birokrat dalam
pelaksanaan dan penyelengaraan negara. Pengertian politik yang lebih luas, yaitu
menyangkut seluruh unsur yang membentuk suatu persekutuan hidup yang
disebut masyarakat negara. (diary-mybustanoel.blogspot.com)
A.3.

Pengertian Etika Politik

Etika, atau filsafat moral mempunyai tujuan menerangkan kebaikan dan
kejahatan. Etika politik yang demikian, memiliki tujuan menjelaskan mana
tingkah laku politik yang baik dan mana yang jelek. Standar baik dalam konteks
politik adalah bagaimana politik diarahkan untuk memajukan kepentingan umum.
Jadi, saat politik mengarah pada kepentingan pribadi dan golongan tertentu, itu
etika politik yang buruk. (Lawrence M. Hinman: 1998)
Etika politik bangsa Indonesia dibangun melalui karakteristik masyarakat
yang berdasarkan Pancasila sehingga amat diperlukan untuk menampung
tindakan-tindakan yang tidak diatur dalam aturan secara legal formal. Karena itu,
etika politik lebih bersifat konvensi dan berupa aturan-aturan moral. Akibat
luasnya cakupan etika politik itulah maka seringkali keberadaannya bersifat
sangat longgar, dan mudah diabaikan tanpa rasa malu dan bersalah. Ditunjang
dengan alam kompetisi untuk meraih jabatan (kekuasaan) dan akses ekonomis
(uang) yang begitu kuat, rasa malu dan merasa bersalah bisa dengan mudah
diabaikan. (diary-mybustanoel.blogspot.com)
Akibatnya terjadi dua hal: (a) pudarnya nilai-nilai etis yang sudah ada, dan
(b) tidak berkembangnya nilai-nilai tersebut sesuai dengan moralitas publik.

4
Tanpa disadari, nilai etis politik bangsa Indonesia cenderung mengarah pada
kompetisi yang mengabaikan moral. Buktinya, semua harga jabatan politik setara
dengan sejumlah uang. (diary-mybustanoel.blogspot.com)
Jadi, Pancasila sebagai etika politik berarti bahwa politik harus
diselenggarakan dengan cara yang beretika. Artinya, politik juga harus memiliki
nilai-nilai moral dan hukum sesuai dengan nilai yang terdapat dalam Pancasila.
A.4.

Lima Prinsip Dasar Etika Politik Pancasila

Pancasila sebagai etika politik mempunai lima prinsip. Berikut ini disusun
bukan sekedar sebuah penyesuaian dengan situasi Indonesia, melainkan karena
Pancasila memiliki logika internal yang sesuai dengan tuntutan-tuntutan dasar
etika politik modern.
1.

Pluralisme
Pluralisme adalah kesediaan untuk menerima pluralitas, artinya, untuk

hidup dengan positif, damai, toleran, dan biasa/normal bersama warga masyarakat
yang

berbeda

pandangan

hidup,

agama,

budaya,

adat.

Pluralisme

mengimplikasikan pengakuan terhadap kebebasan beragama, kebebasan berpikir,
kebebasan mencari informasi, toleransi. Pluralisme memerlukan kematangan
kepribadian seseorang dan sekelompok orang. (hizbut-tahrir.or.id)
2. Hak Asasi Manusia
Jaminan hak-hak asasi manusia adalah bukti Kemanusia yang adil dan
beradab. Karena hak-hak asasi manusia menyatakan bagaimana manusia
seharusnya diperlakukan dan yang tidak diperlakukan. Jadi bagaimana manusia
harus diperlakukan agar sesuai dengan martabatnya sebagai manusia. Karena itu,
Hak-hak asasi manusia adalah baik mutlak maupun kontekstual dalam pengertian
sebagai berikut.
a.

Mutlak karena manusia memilikinya bukan karena pemberian

Negara, masyarakat, melainkan karena ia manusia, jadi dari tangan Sang
Pencipta.

5
b.

Kontekstual karena baru mempunyai fungsi dan karena itu mulai

disadari, di ambang modernitas di mana manusia tidak lagi dilindungi
oleh

adat/tradisi,

dan

sebaliknya

diancam

oleh

Negara

modern.(grelovejogja.wordpress.com)

Bila mengkaji hak asasi manusia secara umum, maka dapat dibedakan
dalam bentuk tiga generasi hak-hak asasi manusia:
1) Generasi pertama (abad ke 17 dan 18): hak-hak liberal, demokratis
dan perlakuan wajar di depan hokum.
2) Generasi kedua (abad ke 19/20): hak-hak sosial
3) Generasi ketiga (bagian kedua abad ke 20): hak-hak kolektif,
misalnya minoritas-minoritas etnik.(alkitab.sabda.org)
3. Solidaritas Bangsa
Solidaritas bermakna manusia tidak hanya hidup demi diri sendiri,
melainkan juga demi orang lain, bahwa kita bersatu senasib sepenanggungan.
Manusia hanya hidup menurut harkatnya apabila tidak hanya bagi dirinya sendiri,
melainkan menyumbang sesuatu pada hidup manusia-manusia lain. Sosialitas
manusia berkembang secara melingkar, yakni keluarga, masyarakat, kelompok
etnis, kelompok agama, kebangsaan, solidaritas sebagai manusia. Maka dalam hal
ini termasuk rasa kebangsaan. Manusia menjadi seimbang apabila semua
lingkaran kesosialan itu dihayati dalam kaitan dan keterbatasan masing-masing.
4. Demokrasi
Prinsip “kedaulatan rakyat” menyatakan bahwa tak ada manusia, atau
sebuah elit, atau sekelompok ideologi, atau sekelompok pemangku agama berhak
untuk menentukan dan memaksakan (menuntut dengan pakai ancaman)
bagaimana orang lain harus atau boleh hidup. Demokrasi berdasarkan kesadaran
bahwa mereka yang dipimpin berhak menentukan siapa yang memimpin mereka
dan kemana mereka mau dipimpin. Demokrasi adalah “kedaulatan rakyat serta
prinsip keterwakilan”. (Aim Abdulkarim, 2007:107) . Jadi demokrasi memerlukan
sebuah system penerjemah kehendak masyarakat ke dalam tindakan politik.

6
Demokrasi hanya dapat berjalan baik atas dua dasar:
a. Pengakuan dan jaminan terhadap HAM; perlindungan terhadap
HAM menjadi prinsip mayoritas tidak menjadi kediktatoran
mayoritas.
b. Kekuasaan dijalankan atas dasar, dan dalam ketaatan terhadap
hukum (Negara hukum demokratis). Maka kepastian hukum
merupakan unsur hakiki dalam demokrasi (karena mencegah
pemerintah yang sewenang-wenang).(Aim Abdulkarim, 2007:107)
5. Keadilan Sosial
Keadilan merupakan norma moral paling dasar dalam kehidupan
masyarakat. Saat ini moralitas masyarakat mulai adanya penolakan terhadap
ketidakadilan. Keadilan social mencegah bahwa masyarakat pecah ke dalam dua
bagian, yaitu bagian atas yang maju terus dan bagian bawah yang paling-paling
bisa survive di hari selanjutnya
Tuntutan keadilan social tidak boleh dipahami secara ideologis, sebagai
pelaksanaan ide-ide, ideologi-ideologi, agama-agama tertentu tentulah keadilan
sosial tidak sama dengan sosialisme. Keadilan social adalah keadilan yang
terlaksana. Dalam kenyataan, keadilan sosial diusahakan dengan membongkar
ketidakadilan-ketidakadilan yang ada dalam masyarakat. Di mana perlu
diperhatikan bahwa ketidakadilan-ketidakadilan itu bersifat struktural, bukan
individual. Artinya, ketidakadilan tidak terletak dalam sikap kurang adil orangorang tertentu (misalnya para pemimpin), melainkan dalam struktur-struktur
politik, ekonomi, social, budaya, dan ideologis. Struktur-struktur itu hanya dapat
dibongkar dengan tekanan dari bawah dan tidak hanya dengan kehendak baik dari
atas. Ketidakadilan struktural paling ditakutkan sekarang adalah sebagian besar
kemiskinan. Ketidakadilan struktur lain adalah diskriminasi di semua bidang
terhadap

perempuan,

semua

diskriminasi

budaya.(politik.kompasiana.com)

7

atas

dasar

ras,

suku

dan
Berdasarkan uaraian di atas, tantangan etika politik paling serius di
Indonesia sekarang adalah:
1. Kemiskinan, ketidakpedulian dan kekerasan sosial.
2. Ekstremisme

ideologis

yang

anti

pluralism,

pertama-tama

ekstremisme agama dimana mereka yang merasa tahu kehendak
Tuhan merasa berhak juga memaksakan pendapat mereka pada
masyarakat.
3. Korupsi.(politik.kompasiana.com)
B.

Mahasiswa dan Politik
Mahasiswa sebagai kaum intelektual yang berdasarkan keilmuannya itu

seharusnya dapat melihat segala kemungkinan yang terjadi dari penyelenggaraan
negara di semua bidang. Logis bila mahasiswa menawarkan solusi dan kritisasi
terhadap penyelenggaraan negara berdasarkan kompetensinya sebagai komunitas
intelektual atas dasar kepeduliannya terhadap kondisi.Sebab, dari komunitas ini
muncullahagent of control yang berkompeten dengan jumlah kuantitatif
mahasiswa Indonesia saat ini.
Sebagai Mahasiswa sudah seharusnya ikut serta membangun budaya
politik partisipan agar mampu mewujudkan masyarakat demokratis yang stabil.
Sebagai generasi penerus bangsa, generasi muda perlu memupuk kesadaran untuk
belajar dan berlatih sesuai dengan tingkat dan kemampuan dalam berbagai
kegiatan politik di lingkungan masing-masing, misalnya, peran serta di
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan negara.
Peran serta dalam budaya politik partisipan, tidak dapat muncul secara
instan tetapi melalui proses yang panjang melalui sosialisasi sejak kanak-kanak,
sampai dewasa bahkan sampai tua di lingkungan masyarakat, bangsa, dan negara.
bangsa, dan negara. Dalam lingkungan keluarga, peran serta mahasiswa dalam
budaya politik partisipan dapat dilakukan dengan memahami dan menghormati
kedudukan semua anggota keluarga. Misalnya, menghormati peran ayah sebagai
kepala keluarga sesuai dengan kedudukan, kewenangan, fungsi dan tanggung
jawabnya.

8
Dalam Lingkungan kampus, dapat diwujudkan dengan partisipasi dalam
kegiatan Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Mahasiswa dapat
memberikan masukan, usul, saran atau kritik yang membangun untuk kemajuan
kegiatan BEM dalam rangka penyusunan dan pelaksanaan program-program
BEM di kampus masing-masing. Dalam lingkungan masyarakat, mahasiswa atau
generasi muda dapat ikut aktif dalam kegiatan karang taruna, remaja masjid,
organisasi pemuda, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan organisasi
kemasyarakatan yang lain.
Dalam lingkungan pemerintahan Negara, dapat menerapkan budaya politik
partisipan melalui pengalaman-pengalaman politik dalam kegiatan-kegiatan
politik negara, misalnya menjadi anggota atau simpatisan partai politik,
menyaksikan atau mengikuti debat politik antar elite politik melalui berbagai
media, mengikuti kampanye pemilihan umum, memberikan suara dalam
pemilihan umum untuk pemilihan bupati/walikota, anggota DPRD, DPR RI, dan
presiden

C.

Peran Pancasila Terhadap Politik Mahasiswa
Di era globalisasi ini, masyarakat khususnya kalangan mahasiswa banyak

yang melupakan adanya pancasila sebagai pedoman hidup bermasyarakat. Padahal
peran

mahasiswalah

yang

sangat

diperlukan

oleh

negeri

ini

untuk

mengembangkan bangsanya. Mahasiswa adalah aset, cadangan dan harapan masa
depan. Peran lingkungan organisasi dikampus sangatlah mempengaruhi kualitas
mahasiswa, dengan kaderisasi yang baik dan penanaman nilai yang baik.
Kehidupan mahasiswa di kampus yang telah mengenal politik, haruslah di
imbangi dengan pendidikan politik serta pendidikan yang menjadi pegangannya
dalam berpolitik di kampus. Dalam hal ini, pendidikan pancasila lah yang
dibutuhkan. Karena seperti yang kita tahu, bahwa pancasila mencakup semua
aspek kehidupan bangsa Indonesia.
Dengan berbagai corak masalah yang timbul ataupun warisan masalah dari
pendahulu, kekhawatiran, ketakutan akan problematika politik didalam dan luar

9
kampus tentunya dapat teratasi jika mahasiswa memahami Pancasila secara utuh
serta melaksanakannya secara nyata di kehidupan sehari-hari.
Pancasila berperan sebagai kontrol sosial, memberikan batasan-batasn
tertentu bagaimana seharusnya mahasiswa bertindak di depan publik. Hingga saat
mahasiswa terjun langsung dalam pengambilan keputusan terutama pada
pelaksanaannya tidak merugikan masyarakat dari kebijakan yang telah diambil.
Pada sila ke-1 “ Ketuhanan yang Maha Esa”, sebagai dasar dimana dalam
menjalankan politik kampus, mahasiswa hendaklah tetap mengingat akan agama
yang beragam di Indonesia, hingga saling hormat- menghormati dan bekerjasama
antar pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda
sehingga terbina kerukunan hidup.
Pada sila ke-2 “Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab”, berdasar pada
sila ini mahasiswa dalam etika berpolitiknya hendaklah mengakui persamaan
derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.
Berpolitik dengan tidak semena-mena terhadap orang lain, menjunjung tinggi
nilai kemanusiaan serta berani membela kebenaran dan keadilan.
Pada sila ke-3 “ Persatuan Indonesia”, dalam berpolitik mahasiswa
hendaklah

menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan

bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan. Mahasiswa harus
mampu menempatkan dirinya sebaik mungkin agar tidak menciptakan perpecahan
antar sesama mahasiswa dan lingkungan kampus.
Pada Sila ke-4“Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan
Dalam Permusyawaratan / Perwakilan”, nantinya disaat mahasiswa harus
mengambil keputusan , mahasiswa seharusnya

tidak memaksakan kehendak

kepada orang lain haruslah mengutamakan musyawarah dalam mengambil
keputusan untuk kepentingan bersama dengan itikad baik dan rasa tanggung
jawab menerima dan melaksanakan hasil musyawarah tersebut.
Terakhir pada sila ke-5 “ Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”,
sebagai pelaku politik di lingkungan kampus, mehasiswa harus mengembangkan
perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan gotong-royong sebagaimana mahasiswa yang semestinya.

10
Selalu bersikap adi serta menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban sebagai
mahasiwa tanpa melupakan tujuan utamanya kuliah dan bersama-sama berusaha
mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan social dimulai dari hal kecil
di dalam kampus masing-masing.
KESIMPULAN
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri
dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas.
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara
bagi seluruh rakyat Indonesia.Pancasila sebagai etika politik berarti bahwa politik
harus diselenggarakan dengan cara yang beretika. Artinya, politik juga harus
memiliki nilai-nilai moral dan hukum sesuai dengan nilai yang terdapat dalam
Pancasila.
Peran Pancasila sebagai etika berpolitik mahasiswa yakni memberikan
batasan-batasan tentang bagaimana gerak-gerik mahasiswa dalam melakasanakan
politiknya di dalam dan luar lingkungan kampus yang sesuai dengan tuntutan
norma-norma dalam pancasila. Mahasiswa mampu berpolitik dengan baik dan
mengaspirasikan pendapatnya tanpa melanggar aturan dasar negara yaitu
Pancasila, hingga nantinya mewujudkan hasil keputusan yang demokratis serta
berguna bagi masyarakat dilingkungan kampus dan masyrakat pada umumnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

_______2012. Makalah Pancasila tentang Pancasila sebagai Etika Politik.
Diunduh dari http://diary-mybustanoel.blogspot.com/2012/02/makalahpancasila-tentang-pancasila.html pada hari Jum‟at tanggal 13 Desember
2013 Pukul 13:28 WIB.
_______2013. Politik. Diunduh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Politik pada hari
Selasa tanggal 9 Desember 2013 Pukul 12:08 WIB.
_______2012. Tiga Generasi Hak-hak Asasi Manusia.
Diunduh dari
http://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=828&res=jpz pada hari Selasa
tanggal 9 Desember 2013 Pukul 13:15 WIB.
Aim Abdulkarim.2007:107. Pendidikan Kewarganegaraan: Membangun Warga
Negara yang Demokratis. Bandung :PT Grafindo Media Pratama.
Anggun Gunawan. 2008. Sekitar Etika Politik.
Diunduh dari
http://grelovejogja.wordpress.com/2007/09/19/sekitar-etika-politik/ pada
hari Jum‟at tanggal 13 Desember 2013 Pukul 12:56 WIB.
Ayatullah Murtadha Muhahhari.2010. Pengantar Filsafat Islam: Filsafat Teoritis
dan Filsafat Praktis. Yogyakarta: RausyanFikr.
Dr. Franz Magnis-Suseno. 1987. Etika Politik: Prinsip-prinsip Dasar Kenegaraan
Modern. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama (GPU).
Kattsoff, Louis O. Soemargono, Soejono. 1986. Pengantar Filsafat. Yogyakarta:
Tiara Wacana.
Lawrence M. Hinman.1998.Ethics: A Pluralistic Approach to Moral Theory, 2nd
ed. United States: Harcourt Brace College Publishers.
M. Shiddiq al-Jawi.2005. Menolak Pluralisme. Diunduh darihttp://hizbuttahrir.or.id/tag/pluralisme/pada hari Selasa tanggal 9 Desember 2013
Pukul 12:36 WIB.
Valerian Timothy.2013.Mewujudkan Keadilan Sosial di Indonesia dengan
Melihat Pancasila sebagai Proses Terbalik. Diunduh dari
http://politik.kompasiana.com/2013/11/28/mewujudkan-keadilan-sosial-diindonesia-dengan-melihat-pancasila-sebagai-proses-terbalik-612203.html
pada hari Jum‟at tanggal 13 Desember 2013 Pukul 14:57 WIB.

12

Contenu connexe

Tendances

Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945
Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945
Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945Syaiful Ahdan
 
Makalah penerapan pancasila diera teknologi informasi
Makalah penerapan pancasila diera teknologi informasiMakalah penerapan pancasila diera teknologi informasi
Makalah penerapan pancasila diera teknologi informasiMuhammad Irwan
 
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan KepribadianPKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan KepribadianRisdawati Hutabarat
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatRika Mouri
 
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERA
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERASoal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERA
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERAahmad sururi
 
Essay Nasional, Lomba Essay LPM Paradigma
Essay Nasional, Lomba Essay LPM ParadigmaEssay Nasional, Lomba Essay LPM Paradigma
Essay Nasional, Lomba Essay LPM ParadigmaKhoerul Anwar Abdulloh
 
Pancasila sebagai Sistem Etika
Pancasila sebagai Sistem EtikaPancasila sebagai Sistem Etika
Pancasila sebagai Sistem EtikaDindaAnggita2
 
Pemberdayaan identitas nasional
Pemberdayaan identitas nasionalPemberdayaan identitas nasional
Pemberdayaan identitas nasionalfendi_94
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaSusanti Susanti
 
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Nia Khusnul Chotimah
 
Ppt filsafat realisme
Ppt filsafat realismePpt filsafat realisme
Ppt filsafat realismePamela Natasa
 
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)ahmad sururi
 
Implementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukum
Implementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukumImplementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukum
Implementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukumnatal kristiono
 
Penegakan Hukum yang Berkeadilan
Penegakan Hukum yang BerkeadilanPenegakan Hukum yang Berkeadilan
Penegakan Hukum yang BerkeadilanRatri nia
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuPutriAgilya
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knnatal kristiono
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individutaufiq99
 
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Irvan Berutu
 

Tendances (20)

Tugas makalah wawasan nusantara
Tugas makalah wawasan nusantaraTugas makalah wawasan nusantara
Tugas makalah wawasan nusantara
 
Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945
Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945
Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945
 
Makalah penerapan pancasila diera teknologi informasi
Makalah penerapan pancasila diera teknologi informasiMakalah penerapan pancasila diera teknologi informasi
Makalah penerapan pancasila diera teknologi informasi
 
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan KepribadianPKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
 
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERA
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERASoal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERA
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERA
 
Etika sebagai cabang filsafat
Etika sebagai cabang filsafatEtika sebagai cabang filsafat
Etika sebagai cabang filsafat
 
Essay Nasional, Lomba Essay LPM Paradigma
Essay Nasional, Lomba Essay LPM ParadigmaEssay Nasional, Lomba Essay LPM Paradigma
Essay Nasional, Lomba Essay LPM Paradigma
 
Pancasila sebagai Sistem Etika
Pancasila sebagai Sistem EtikaPancasila sebagai Sistem Etika
Pancasila sebagai Sistem Etika
 
Pemberdayaan identitas nasional
Pemberdayaan identitas nasionalPemberdayaan identitas nasional
Pemberdayaan identitas nasional
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
 
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
 
Ppt filsafat realisme
Ppt filsafat realismePpt filsafat realisme
Ppt filsafat realisme
 
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)
 
Implementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukum
Implementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukumImplementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukum
Implementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukum
 
Penegakan Hukum yang Berkeadilan
Penegakan Hukum yang BerkeadilanPenegakan Hukum yang Berkeadilan
Penegakan Hukum yang Berkeadilan
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
 
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
 

Similaire à Pancasila Politik Mahasiswa

Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasional
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasionalPancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasional
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasionalLucky Maharani Safitri
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politiknorma 28
 
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbukaMakalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbukaSeptian Muna Barakati
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etikanorma 28
 
Pancasila sebagai Sistem Etika dan Etika Politik (Mata Kuliah Pendidikan Panc...
Pancasila sebagai Sistem Etika dan Etika Politik (Mata Kuliah Pendidikan Panc...Pancasila sebagai Sistem Etika dan Etika Politik (Mata Kuliah Pendidikan Panc...
Pancasila sebagai Sistem Etika dan Etika Politik (Mata Kuliah Pendidikan Panc...Rajabul Gufron
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etikanorma 28
 
Ideologi dunia sebagai etika politik
Ideologi dunia sebagai etika politikIdeologi dunia sebagai etika politik
Ideologi dunia sebagai etika politiknorma 28
 
Aktualisasi Pancasila Di Kampus
Aktualisasi Pancasila Di KampusAktualisasi Pancasila Di Kampus
Aktualisasi Pancasila Di KampusAbida Muttaqiena
 
Tugas kewarganegaraan(pancasila)
Tugas kewarganegaraan(pancasila)Tugas kewarganegaraan(pancasila)
Tugas kewarganegaraan(pancasila)nuelsitohang
 
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA,ppt.pptx
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA,ppt.pptxPANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA,ppt.pptx
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA,ppt.pptxtupoen1
 
DINAMIKA PERWUJUDAN PANCASILA SEBAGAI DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA
DINAMIKA PERWUJUDAN PANCASILA SEBAGAI DAN PANDANGAN HIDUP BANGSADINAMIKA PERWUJUDAN PANCASILA SEBAGAI DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA
DINAMIKA PERWUJUDAN PANCASILA SEBAGAI DAN PANDANGAN HIDUP BANGSAfriedskoa
 

Similaire à Pancasila Politik Mahasiswa (20)

Etika politik
Etika politikEtika politik
Etika politik
 
Ppt rancasila
Ppt rancasilaPpt rancasila
Ppt rancasila
 
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasional
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasionalPancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasional
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasional
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
 
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbukaMakalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
 
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbukaMakalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
 
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbukaMakalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
 
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbukaMakalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
 
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbukaMakalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
 
Makalah pendidikan pancasila
Makalah pendidikan pancasilaMakalah pendidikan pancasila
Makalah pendidikan pancasila
 
Pancasila sebagai Sistem Etika dan Etika Politik (Mata Kuliah Pendidikan Panc...
Pancasila sebagai Sistem Etika dan Etika Politik (Mata Kuliah Pendidikan Panc...Pancasila sebagai Sistem Etika dan Etika Politik (Mata Kuliah Pendidikan Panc...
Pancasila sebagai Sistem Etika dan Etika Politik (Mata Kuliah Pendidikan Panc...
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
 
Ideologi dunia sebagai etika politik
Ideologi dunia sebagai etika politikIdeologi dunia sebagai etika politik
Ideologi dunia sebagai etika politik
 
Bab i pkn di pt
Bab i pkn di ptBab i pkn di pt
Bab i pkn di pt
 
Aktualisasi Pancasila Di Kampus
Aktualisasi Pancasila Di KampusAktualisasi Pancasila Di Kampus
Aktualisasi Pancasila Di Kampus
 
Tugas kewarganegaraan(pancasila)
Tugas kewarganegaraan(pancasila)Tugas kewarganegaraan(pancasila)
Tugas kewarganegaraan(pancasila)
 
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA,ppt.pptx
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA,ppt.pptxPANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA,ppt.pptx
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA,ppt.pptx
 
DINAMIKA PERWUJUDAN PANCASILA SEBAGAI DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA
DINAMIKA PERWUJUDAN PANCASILA SEBAGAI DAN PANDANGAN HIDUP BANGSADINAMIKA PERWUJUDAN PANCASILA SEBAGAI DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA
DINAMIKA PERWUJUDAN PANCASILA SEBAGAI DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA
 
16919924.ppt
16919924.ppt16919924.ppt
16919924.ppt
 

Plus de Yulia Fauzi

Jasa Bantu Skripsi
Jasa Bantu SkripsiJasa Bantu Skripsi
Jasa Bantu SkripsiYulia Fauzi
 
Indonesia dan Sosialisme
Indonesia dan Sosialisme Indonesia dan Sosialisme
Indonesia dan Sosialisme Yulia Fauzi
 
Amerika dan kebebasan by Pradipto Cantyo Bagaskoro
Amerika dan kebebasan by Pradipto Cantyo BagaskoroAmerika dan kebebasan by Pradipto Cantyo Bagaskoro
Amerika dan kebebasan by Pradipto Cantyo BagaskoroYulia Fauzi
 
PKM Penelitian Sosial Humaniora
PKM Penelitian Sosial HumanioraPKM Penelitian Sosial Humaniora
PKM Penelitian Sosial HumanioraYulia Fauzi
 
Proposal Bussines Plan Bananas
Proposal Bussines Plan BananasProposal Bussines Plan Bananas
Proposal Bussines Plan BananasYulia Fauzi
 
Contoh Proposal RRA (Rapid Rural Appraisal)
Contoh Proposal RRA (Rapid Rural Appraisal)Contoh Proposal RRA (Rapid Rural Appraisal)
Contoh Proposal RRA (Rapid Rural Appraisal)Yulia Fauzi
 
Usaha Perbaikan Pendidikan Nasional melalui UU SISDIKNAS
Usaha Perbaikan Pendidikan Nasional melalui UU SISDIKNASUsaha Perbaikan Pendidikan Nasional melalui UU SISDIKNAS
Usaha Perbaikan Pendidikan Nasional melalui UU SISDIKNASYulia Fauzi
 
dampak teknologi nano bagi kehidupan manusia
 dampak teknologi nano bagi kehidupan manusia dampak teknologi nano bagi kehidupan manusia
dampak teknologi nano bagi kehidupan manusiaYulia Fauzi
 
Pancasila sebagai sumber nilai
Pancasila sebagai sumber nilaiPancasila sebagai sumber nilai
Pancasila sebagai sumber nilaiYulia Fauzi
 
Ketentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluargaKetentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluargaYulia Fauzi
 
Perkembangan Islam Di Indonesia
Perkembangan Islam Di IndonesiaPerkembangan Islam Di Indonesia
Perkembangan Islam Di IndonesiaYulia Fauzi
 
たべもの のみも Makanan minuman
たべもの   のみも Makanan minumanたべもの   のみも Makanan minuman
たべもの のみも Makanan minumanYulia Fauzi
 
かをん Berbelanja 
かをん Berbelanja かをん Berbelanja 
かをん Berbelanja Yulia Fauzi
 
Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )
Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )
Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )Yulia Fauzi
 
Kelompok penjas lalulintas (3)
Kelompok penjas lalulintas  (3)Kelompok penjas lalulintas  (3)
Kelompok penjas lalulintas (3)Yulia Fauzi
 
Karya ilimah ppt
Karya ilimah pptKarya ilimah ppt
Karya ilimah pptYulia Fauzi
 

Plus de Yulia Fauzi (20)

Jasa Bantu Skripsi
Jasa Bantu SkripsiJasa Bantu Skripsi
Jasa Bantu Skripsi
 
Indonesia dan Sosialisme
Indonesia dan Sosialisme Indonesia dan Sosialisme
Indonesia dan Sosialisme
 
Amerika dan kebebasan by Pradipto Cantyo Bagaskoro
Amerika dan kebebasan by Pradipto Cantyo BagaskoroAmerika dan kebebasan by Pradipto Cantyo Bagaskoro
Amerika dan kebebasan by Pradipto Cantyo Bagaskoro
 
PKM Penelitian Sosial Humaniora
PKM Penelitian Sosial HumanioraPKM Penelitian Sosial Humaniora
PKM Penelitian Sosial Humaniora
 
Proposal Bussines Plan Bananas
Proposal Bussines Plan BananasProposal Bussines Plan Bananas
Proposal Bussines Plan Bananas
 
Contoh Proposal RRA (Rapid Rural Appraisal)
Contoh Proposal RRA (Rapid Rural Appraisal)Contoh Proposal RRA (Rapid Rural Appraisal)
Contoh Proposal RRA (Rapid Rural Appraisal)
 
Usaha Perbaikan Pendidikan Nasional melalui UU SISDIKNAS
Usaha Perbaikan Pendidikan Nasional melalui UU SISDIKNASUsaha Perbaikan Pendidikan Nasional melalui UU SISDIKNAS
Usaha Perbaikan Pendidikan Nasional melalui UU SISDIKNAS
 
dampak teknologi nano bagi kehidupan manusia
 dampak teknologi nano bagi kehidupan manusia dampak teknologi nano bagi kehidupan manusia
dampak teknologi nano bagi kehidupan manusia
 
Pancasila sebagai sumber nilai
Pancasila sebagai sumber nilaiPancasila sebagai sumber nilai
Pancasila sebagai sumber nilai
 
Laba rugi
Laba rugiLaba rugi
Laba rugi
 
Ketentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluargaKetentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluarga
 
Perkembangan Islam Di Indonesia
Perkembangan Islam Di IndonesiaPerkembangan Islam Di Indonesia
Perkembangan Islam Di Indonesia
 
Akomodasi
AkomodasiAkomodasi
Akomodasi
 
たべもの のみも Makanan minuman
たべもの   のみも Makanan minumanたべもの   のみも Makanan minuman
たべもの のみも Makanan minuman
 
かをん Berbelanja 
かをん Berbelanja かをん Berbelanja 
かをん Berbelanja 
 
Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )
Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )
Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )
 
perang korea
perang korea perang korea
perang korea
 
Kelompok penjas lalulintas (3)
Kelompok penjas lalulintas  (3)Kelompok penjas lalulintas  (3)
Kelompok penjas lalulintas (3)
 
Karya ilimah ppt
Karya ilimah pptKarya ilimah ppt
Karya ilimah ppt
 
Himana toki
Himana tokiHimana toki
Himana toki
 

Dernier

Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxdanangpamungkas11
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 

Dernier (20)

Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 

Pancasila Politik Mahasiswa

  • 1. PERAN PANCASILA SEBAGAI ETIKA BERPOLITIK MAHASISWA Oleh : Yulia Fauzi 13110241012 Kebijakan Pendidikan e-mail : juliaffa@gmail.com Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta ABSTRAK Pancasila sebagai dasar negara, pedoman dan tolok ukur kehidupan berbangsa dan bernegara di republik Indonesia. Sama halnya dengan kehidupan berpolitik, etika politik bangsa Indonesia telah tertanam dalam jiwa Pancasila. Pengambilan keputusan suatu kebijakan politik maupun yang lainnya haruslah diawali oleh nilai-nilai pancasila. Pancasila memiliki definisi yang sangat fundamental, yaitu dasar falsafah negara Indonesia sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu, setiap warga negara harus mempelajari, mendalami,dan menghayatinilai-nilai pancasila secara utuh. Pengenalannya pun dapat dilakukan melalui pengenalan sejarah, pendidikan pancasila di kelas maupun lingkungan sekitar. Kampus adalah salah satu tempat yang paling strategis untuk menanamkan nilai-nilaipancasila. Seperti pada mestinya, mahasiswa tidak dapat dipisahkan dari entitas-entitas politik baik di luar maupun di dalam kampusnya sendiri. Karna mahasiswa adalah lapisan masyrakat terdidik dengan intelektual yang mampu berfikir kritis, rasional, dan ilmiah. Mereka dituntut untuk mewujudkan negara demokratis serta mampu mengkritisi kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Oleh karena itu, tingkat kesadaran mahasiswa akan peran pancasila sebagai etika berpolitiknya dikampus perlu untuk dikembangkan dengan belajar secara serius dan bersungguh-sungguh. Mengembangkan potensi pribadi baik melalui kegiatan kemahasiswaan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler di lingkungan kampus. Selain itu melalui pembelajaran yang efektif khususnya pada pendidikan pancasila di dalam kelas secara maksimal, agar mahasiswa tidak salah arah dalam mengambil keputusan yang menyangkut politik. Keywords : Pancasila, mahasiswa, poitik 1
  • 2. PENDAHULUAN Pancasila disebut sebagaiway of life bangsa Indonesia. Pancasila dirancang oleh para pemimpin bangsa terdahulu dengan menyesuaikan kebudayaan yang juga mendasari kehidupan mereka. Karena itulah, dapat dikatakan bahwa Pancasila sesuai dengan budaya bangsa Indonesia sejak sebelum menjadi Republik hingga setelah menjadi Repulik Indonesia. Tak terkecuali di lingkungan akademik dan kemahasiswaan di kampus. Kampus yang berisikan masyarakat berintelektual, memiliki keberagaman pemikiran, gagasan dan ide-ide penuh kretif. Mahasiswa tidak hanya dituntut pandai dan mampu dalam bidang akademik yang ditekuni, akan tetapi mahasiswa harus menjadi The Agent of Change yaitu Mahasiswa yang mampu menjadi ujung tombak pembangunan masadepan bangsa. Kehidupan mahasiswa di kampus tidak dapat terpisahkan dengan kegiatan politik baik didalam maupun di luar lingkungan kampus. Dalam mengembangkan politik mahasiswa tentu membawa resiko pada masuknya gagasan-gagasan politik entitas luar ke dalam kampus. Sehingga mahasiswa suatu waktu dapat menyatakan dukungannya terhadap satu atau lebih entitas politik. Banyak dari mahasiswa yang bersikap kritis terhadap problematika politik bangsa, namun dalam penyampaiannya banyak yang terhalangi ketakutan dan kurangnya pemahaman terhadap etika berpolitik yang baik di depan publik. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa dalam menyampaikan aspirasinya. Sebab itulah diperlukan adanya Pancasila sebagai landasan yang mendasari gerak-gerik mahasiswa dalam berpolitik baik di dalam maupun di luar kampus. PEMBAHASAN A. Pancasila sebagai Etika Politik A.1. Etika Sebagai suatu usaha ilmiah, filsafat dibagimenjadi beberapa cabang menurut lingkungan masing-masing.Cabang-cabang itu dibagi menjadi dua 2
  • 3. kelompok bahasan pokok yaitu filsafat teoritis dan filsafat praktis. Filsafat pertama berisi tentang segala sesuatu yang ada sedangkan kelompok kedua membahas bagaimana manusia bersikap terhadap apa yang ada tersebut. Misalnya hakikat manusia, alam, hakikat realitas sebagai suatu keseluruhan, tentang pengetahuan, tentang apa yang kita ketahui dan tentang yang transenden.(Ayatullah Murtadha Muthahhari, 1919-1979). Etika termasuk kelompok filsafat praktis dan dibagi menjadi.dua kelompok yaitu etika umum dan etika khusus. Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran danpandangan-pandangan moraldalam hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan manusia. Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu, atau bagaimana kita harus menggambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan berbagai ajaran moral (Suseno, 1987). Etika umum merupakan prinsip- prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan manusia sedangkan etika khusus membahas prinsip-prinsipEtika khusus dibagi menjadi etika individu yang membahas kewajiban manusia terhadap diri sendiri dan etika sosial yang membahas tentang kewajiban manusia terhadap manusia lain dalam hidup masyarakat, yang merupakan suatu bagian terbesar dari etika khusus. (Suseno, 1987). Etika berkaitan dengan berbagai masalah nilai karena etika pada pada umumnya membicarakan masalah-masalah yang berkaitan dengan predikat nilai "susila" dan "tidak susila", "baik" dan "buruk". Kualitas-kualitas ini dinamakan kebajikan yang dilawankan dengan kejahatan yang berarti sifat-sifat yang menunjukan bahwa orang yang memilikinya dikatakan orang yang tidak susila. Sebenarnya etika banyak bertangkutan dengan Prinsip-prinsip dasar pembenaran dalam hubungan dengan, tingkah laku manusia (Kattsoff, 1986). Dapat juga dikatakan bahwa etika berkaitan dengan dasar-dasar filosofis dalam hubungan dengan tingkah laku manusia. A.2. Pengertian Politik Politik berasal dari kosakata ‘politics’, yang memiliki makna bermacam – macam kegiatan dalam suatu sistem politik atau „ negara‟, yang menyangkut 3
  • 4. proses penentuan tujuan – tujuan dari sistem itu dan diikuti dengan pelaksanaan tujuan itu pula. Berdasarkan pengertian – pengertian pokok tentang politik maka secara operasional bidang politik menyangkut konsep – konsep pokok yang berkaitan dengan negara ( state), kekuasaan ( power), pengambilan keputusan (decision making), kebijaksanaan ( policy), pembagian ( distribution), serta alokasi ( allocation). (id.wikipedia.org) Pengertian politik secara sempit, yaitu bidang politik lebih banyak berkaitan dengan para pelaksana pemerintahan negara, lembaga – lembaga tinggi negara, kalangan aktivis politik serta para pejabat serta birokrat dalam pelaksanaan dan penyelengaraan negara. Pengertian politik yang lebih luas, yaitu menyangkut seluruh unsur yang membentuk suatu persekutuan hidup yang disebut masyarakat negara. (diary-mybustanoel.blogspot.com) A.3. Pengertian Etika Politik Etika, atau filsafat moral mempunyai tujuan menerangkan kebaikan dan kejahatan. Etika politik yang demikian, memiliki tujuan menjelaskan mana tingkah laku politik yang baik dan mana yang jelek. Standar baik dalam konteks politik adalah bagaimana politik diarahkan untuk memajukan kepentingan umum. Jadi, saat politik mengarah pada kepentingan pribadi dan golongan tertentu, itu etika politik yang buruk. (Lawrence M. Hinman: 1998) Etika politik bangsa Indonesia dibangun melalui karakteristik masyarakat yang berdasarkan Pancasila sehingga amat diperlukan untuk menampung tindakan-tindakan yang tidak diatur dalam aturan secara legal formal. Karena itu, etika politik lebih bersifat konvensi dan berupa aturan-aturan moral. Akibat luasnya cakupan etika politik itulah maka seringkali keberadaannya bersifat sangat longgar, dan mudah diabaikan tanpa rasa malu dan bersalah. Ditunjang dengan alam kompetisi untuk meraih jabatan (kekuasaan) dan akses ekonomis (uang) yang begitu kuat, rasa malu dan merasa bersalah bisa dengan mudah diabaikan. (diary-mybustanoel.blogspot.com) Akibatnya terjadi dua hal: (a) pudarnya nilai-nilai etis yang sudah ada, dan (b) tidak berkembangnya nilai-nilai tersebut sesuai dengan moralitas publik. 4
  • 5. Tanpa disadari, nilai etis politik bangsa Indonesia cenderung mengarah pada kompetisi yang mengabaikan moral. Buktinya, semua harga jabatan politik setara dengan sejumlah uang. (diary-mybustanoel.blogspot.com) Jadi, Pancasila sebagai etika politik berarti bahwa politik harus diselenggarakan dengan cara yang beretika. Artinya, politik juga harus memiliki nilai-nilai moral dan hukum sesuai dengan nilai yang terdapat dalam Pancasila. A.4. Lima Prinsip Dasar Etika Politik Pancasila Pancasila sebagai etika politik mempunai lima prinsip. Berikut ini disusun bukan sekedar sebuah penyesuaian dengan situasi Indonesia, melainkan karena Pancasila memiliki logika internal yang sesuai dengan tuntutan-tuntutan dasar etika politik modern. 1. Pluralisme Pluralisme adalah kesediaan untuk menerima pluralitas, artinya, untuk hidup dengan positif, damai, toleran, dan biasa/normal bersama warga masyarakat yang berbeda pandangan hidup, agama, budaya, adat. Pluralisme mengimplikasikan pengakuan terhadap kebebasan beragama, kebebasan berpikir, kebebasan mencari informasi, toleransi. Pluralisme memerlukan kematangan kepribadian seseorang dan sekelompok orang. (hizbut-tahrir.or.id) 2. Hak Asasi Manusia Jaminan hak-hak asasi manusia adalah bukti Kemanusia yang adil dan beradab. Karena hak-hak asasi manusia menyatakan bagaimana manusia seharusnya diperlakukan dan yang tidak diperlakukan. Jadi bagaimana manusia harus diperlakukan agar sesuai dengan martabatnya sebagai manusia. Karena itu, Hak-hak asasi manusia adalah baik mutlak maupun kontekstual dalam pengertian sebagai berikut. a. Mutlak karena manusia memilikinya bukan karena pemberian Negara, masyarakat, melainkan karena ia manusia, jadi dari tangan Sang Pencipta. 5
  • 6. b. Kontekstual karena baru mempunyai fungsi dan karena itu mulai disadari, di ambang modernitas di mana manusia tidak lagi dilindungi oleh adat/tradisi, dan sebaliknya diancam oleh Negara modern.(grelovejogja.wordpress.com) Bila mengkaji hak asasi manusia secara umum, maka dapat dibedakan dalam bentuk tiga generasi hak-hak asasi manusia: 1) Generasi pertama (abad ke 17 dan 18): hak-hak liberal, demokratis dan perlakuan wajar di depan hokum. 2) Generasi kedua (abad ke 19/20): hak-hak sosial 3) Generasi ketiga (bagian kedua abad ke 20): hak-hak kolektif, misalnya minoritas-minoritas etnik.(alkitab.sabda.org) 3. Solidaritas Bangsa Solidaritas bermakna manusia tidak hanya hidup demi diri sendiri, melainkan juga demi orang lain, bahwa kita bersatu senasib sepenanggungan. Manusia hanya hidup menurut harkatnya apabila tidak hanya bagi dirinya sendiri, melainkan menyumbang sesuatu pada hidup manusia-manusia lain. Sosialitas manusia berkembang secara melingkar, yakni keluarga, masyarakat, kelompok etnis, kelompok agama, kebangsaan, solidaritas sebagai manusia. Maka dalam hal ini termasuk rasa kebangsaan. Manusia menjadi seimbang apabila semua lingkaran kesosialan itu dihayati dalam kaitan dan keterbatasan masing-masing. 4. Demokrasi Prinsip “kedaulatan rakyat” menyatakan bahwa tak ada manusia, atau sebuah elit, atau sekelompok ideologi, atau sekelompok pemangku agama berhak untuk menentukan dan memaksakan (menuntut dengan pakai ancaman) bagaimana orang lain harus atau boleh hidup. Demokrasi berdasarkan kesadaran bahwa mereka yang dipimpin berhak menentukan siapa yang memimpin mereka dan kemana mereka mau dipimpin. Demokrasi adalah “kedaulatan rakyat serta prinsip keterwakilan”. (Aim Abdulkarim, 2007:107) . Jadi demokrasi memerlukan sebuah system penerjemah kehendak masyarakat ke dalam tindakan politik. 6
  • 7. Demokrasi hanya dapat berjalan baik atas dua dasar: a. Pengakuan dan jaminan terhadap HAM; perlindungan terhadap HAM menjadi prinsip mayoritas tidak menjadi kediktatoran mayoritas. b. Kekuasaan dijalankan atas dasar, dan dalam ketaatan terhadap hukum (Negara hukum demokratis). Maka kepastian hukum merupakan unsur hakiki dalam demokrasi (karena mencegah pemerintah yang sewenang-wenang).(Aim Abdulkarim, 2007:107) 5. Keadilan Sosial Keadilan merupakan norma moral paling dasar dalam kehidupan masyarakat. Saat ini moralitas masyarakat mulai adanya penolakan terhadap ketidakadilan. Keadilan social mencegah bahwa masyarakat pecah ke dalam dua bagian, yaitu bagian atas yang maju terus dan bagian bawah yang paling-paling bisa survive di hari selanjutnya Tuntutan keadilan social tidak boleh dipahami secara ideologis, sebagai pelaksanaan ide-ide, ideologi-ideologi, agama-agama tertentu tentulah keadilan sosial tidak sama dengan sosialisme. Keadilan social adalah keadilan yang terlaksana. Dalam kenyataan, keadilan sosial diusahakan dengan membongkar ketidakadilan-ketidakadilan yang ada dalam masyarakat. Di mana perlu diperhatikan bahwa ketidakadilan-ketidakadilan itu bersifat struktural, bukan individual. Artinya, ketidakadilan tidak terletak dalam sikap kurang adil orangorang tertentu (misalnya para pemimpin), melainkan dalam struktur-struktur politik, ekonomi, social, budaya, dan ideologis. Struktur-struktur itu hanya dapat dibongkar dengan tekanan dari bawah dan tidak hanya dengan kehendak baik dari atas. Ketidakadilan struktural paling ditakutkan sekarang adalah sebagian besar kemiskinan. Ketidakadilan struktur lain adalah diskriminasi di semua bidang terhadap perempuan, semua diskriminasi budaya.(politik.kompasiana.com) 7 atas dasar ras, suku dan
  • 8. Berdasarkan uaraian di atas, tantangan etika politik paling serius di Indonesia sekarang adalah: 1. Kemiskinan, ketidakpedulian dan kekerasan sosial. 2. Ekstremisme ideologis yang anti pluralism, pertama-tama ekstremisme agama dimana mereka yang merasa tahu kehendak Tuhan merasa berhak juga memaksakan pendapat mereka pada masyarakat. 3. Korupsi.(politik.kompasiana.com) B. Mahasiswa dan Politik Mahasiswa sebagai kaum intelektual yang berdasarkan keilmuannya itu seharusnya dapat melihat segala kemungkinan yang terjadi dari penyelenggaraan negara di semua bidang. Logis bila mahasiswa menawarkan solusi dan kritisasi terhadap penyelenggaraan negara berdasarkan kompetensinya sebagai komunitas intelektual atas dasar kepeduliannya terhadap kondisi.Sebab, dari komunitas ini muncullahagent of control yang berkompeten dengan jumlah kuantitatif mahasiswa Indonesia saat ini. Sebagai Mahasiswa sudah seharusnya ikut serta membangun budaya politik partisipan agar mampu mewujudkan masyarakat demokratis yang stabil. Sebagai generasi penerus bangsa, generasi muda perlu memupuk kesadaran untuk belajar dan berlatih sesuai dengan tingkat dan kemampuan dalam berbagai kegiatan politik di lingkungan masing-masing, misalnya, peran serta di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan negara. Peran serta dalam budaya politik partisipan, tidak dapat muncul secara instan tetapi melalui proses yang panjang melalui sosialisasi sejak kanak-kanak, sampai dewasa bahkan sampai tua di lingkungan masyarakat, bangsa, dan negara. bangsa, dan negara. Dalam lingkungan keluarga, peran serta mahasiswa dalam budaya politik partisipan dapat dilakukan dengan memahami dan menghormati kedudukan semua anggota keluarga. Misalnya, menghormati peran ayah sebagai kepala keluarga sesuai dengan kedudukan, kewenangan, fungsi dan tanggung jawabnya. 8
  • 9. Dalam Lingkungan kampus, dapat diwujudkan dengan partisipasi dalam kegiatan Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Mahasiswa dapat memberikan masukan, usul, saran atau kritik yang membangun untuk kemajuan kegiatan BEM dalam rangka penyusunan dan pelaksanaan program-program BEM di kampus masing-masing. Dalam lingkungan masyarakat, mahasiswa atau generasi muda dapat ikut aktif dalam kegiatan karang taruna, remaja masjid, organisasi pemuda, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan organisasi kemasyarakatan yang lain. Dalam lingkungan pemerintahan Negara, dapat menerapkan budaya politik partisipan melalui pengalaman-pengalaman politik dalam kegiatan-kegiatan politik negara, misalnya menjadi anggota atau simpatisan partai politik, menyaksikan atau mengikuti debat politik antar elite politik melalui berbagai media, mengikuti kampanye pemilihan umum, memberikan suara dalam pemilihan umum untuk pemilihan bupati/walikota, anggota DPRD, DPR RI, dan presiden C. Peran Pancasila Terhadap Politik Mahasiswa Di era globalisasi ini, masyarakat khususnya kalangan mahasiswa banyak yang melupakan adanya pancasila sebagai pedoman hidup bermasyarakat. Padahal peran mahasiswalah yang sangat diperlukan oleh negeri ini untuk mengembangkan bangsanya. Mahasiswa adalah aset, cadangan dan harapan masa depan. Peran lingkungan organisasi dikampus sangatlah mempengaruhi kualitas mahasiswa, dengan kaderisasi yang baik dan penanaman nilai yang baik. Kehidupan mahasiswa di kampus yang telah mengenal politik, haruslah di imbangi dengan pendidikan politik serta pendidikan yang menjadi pegangannya dalam berpolitik di kampus. Dalam hal ini, pendidikan pancasila lah yang dibutuhkan. Karena seperti yang kita tahu, bahwa pancasila mencakup semua aspek kehidupan bangsa Indonesia. Dengan berbagai corak masalah yang timbul ataupun warisan masalah dari pendahulu, kekhawatiran, ketakutan akan problematika politik didalam dan luar 9
  • 10. kampus tentunya dapat teratasi jika mahasiswa memahami Pancasila secara utuh serta melaksanakannya secara nyata di kehidupan sehari-hari. Pancasila berperan sebagai kontrol sosial, memberikan batasan-batasn tertentu bagaimana seharusnya mahasiswa bertindak di depan publik. Hingga saat mahasiswa terjun langsung dalam pengambilan keputusan terutama pada pelaksanaannya tidak merugikan masyarakat dari kebijakan yang telah diambil. Pada sila ke-1 “ Ketuhanan yang Maha Esa”, sebagai dasar dimana dalam menjalankan politik kampus, mahasiswa hendaklah tetap mengingat akan agama yang beragam di Indonesia, hingga saling hormat- menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup. Pada sila ke-2 “Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab”, berdasar pada sila ini mahasiswa dalam etika berpolitiknya hendaklah mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia. Berpolitik dengan tidak semena-mena terhadap orang lain, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan serta berani membela kebenaran dan keadilan. Pada sila ke-3 “ Persatuan Indonesia”, dalam berpolitik mahasiswa hendaklah menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan. Mahasiswa harus mampu menempatkan dirinya sebaik mungkin agar tidak menciptakan perpecahan antar sesama mahasiswa dan lingkungan kampus. Pada Sila ke-4“Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan / Perwakilan”, nantinya disaat mahasiswa harus mengambil keputusan , mahasiswa seharusnya tidak memaksakan kehendak kepada orang lain haruslah mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil musyawarah tersebut. Terakhir pada sila ke-5 “ Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”, sebagai pelaku politik di lingkungan kampus, mehasiswa harus mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-royong sebagaimana mahasiswa yang semestinya. 10
  • 11. Selalu bersikap adi serta menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban sebagai mahasiwa tanpa melupakan tujuan utamanya kuliah dan bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan social dimulai dari hal kecil di dalam kampus masing-masing. KESIMPULAN Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.Pancasila sebagai etika politik berarti bahwa politik harus diselenggarakan dengan cara yang beretika. Artinya, politik juga harus memiliki nilai-nilai moral dan hukum sesuai dengan nilai yang terdapat dalam Pancasila. Peran Pancasila sebagai etika berpolitik mahasiswa yakni memberikan batasan-batasan tentang bagaimana gerak-gerik mahasiswa dalam melakasanakan politiknya di dalam dan luar lingkungan kampus yang sesuai dengan tuntutan norma-norma dalam pancasila. Mahasiswa mampu berpolitik dengan baik dan mengaspirasikan pendapatnya tanpa melanggar aturan dasar negara yaitu Pancasila, hingga nantinya mewujudkan hasil keputusan yang demokratis serta berguna bagi masyarakat dilingkungan kampus dan masyrakat pada umumnya. 11
  • 12. DAFTAR PUSTAKA _______2012. Makalah Pancasila tentang Pancasila sebagai Etika Politik. Diunduh dari http://diary-mybustanoel.blogspot.com/2012/02/makalahpancasila-tentang-pancasila.html pada hari Jum‟at tanggal 13 Desember 2013 Pukul 13:28 WIB. _______2013. Politik. Diunduh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Politik pada hari Selasa tanggal 9 Desember 2013 Pukul 12:08 WIB. _______2012. Tiga Generasi Hak-hak Asasi Manusia. Diunduh dari http://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=828&res=jpz pada hari Selasa tanggal 9 Desember 2013 Pukul 13:15 WIB. Aim Abdulkarim.2007:107. Pendidikan Kewarganegaraan: Membangun Warga Negara yang Demokratis. Bandung :PT Grafindo Media Pratama. Anggun Gunawan. 2008. Sekitar Etika Politik. Diunduh dari http://grelovejogja.wordpress.com/2007/09/19/sekitar-etika-politik/ pada hari Jum‟at tanggal 13 Desember 2013 Pukul 12:56 WIB. Ayatullah Murtadha Muhahhari.2010. Pengantar Filsafat Islam: Filsafat Teoritis dan Filsafat Praktis. Yogyakarta: RausyanFikr. Dr. Franz Magnis-Suseno. 1987. Etika Politik: Prinsip-prinsip Dasar Kenegaraan Modern. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama (GPU). Kattsoff, Louis O. Soemargono, Soejono. 1986. Pengantar Filsafat. Yogyakarta: Tiara Wacana. Lawrence M. Hinman.1998.Ethics: A Pluralistic Approach to Moral Theory, 2nd ed. United States: Harcourt Brace College Publishers. M. Shiddiq al-Jawi.2005. Menolak Pluralisme. Diunduh darihttp://hizbuttahrir.or.id/tag/pluralisme/pada hari Selasa tanggal 9 Desember 2013 Pukul 12:36 WIB. Valerian Timothy.2013.Mewujudkan Keadilan Sosial di Indonesia dengan Melihat Pancasila sebagai Proses Terbalik. Diunduh dari http://politik.kompasiana.com/2013/11/28/mewujudkan-keadilan-sosial-diindonesia-dengan-melihat-pancasila-sebagai-proses-terbalik-612203.html pada hari Jum‟at tanggal 13 Desember 2013 Pukul 14:57 WIB. 12