SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  106
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
OLEH :DRS.SUAIDIN
DINAS DIKPORA
DOMPU – NTB
HP. 085239756500
http://www.suaidinmath.wordpress.com
http://www.dikporadompu.net
1
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
KINERJA GURU
Supercisi Akademik
PESRIAPAN PEMBELAJAR (ADMINISTRASI
GURU)
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (KEG.PROSES PEMB)
PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
Supervisi manajerial
KINERJA SEKOLAH
Hambatan terbesar tidak mau mencoba
Tidak berpikir positif
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Mengapa banyak orang gagal?
1. Tidak ada tujuan hidup
2. Tidak pernah mencatat tujuan
3. Tidak bertanggung jawab atas tindakannya
4. Banyak rencana tanpa tindakan
5. Tidak yakin untuk sukses
6. Malas
7. Salah Berteman
8. Manajemen waktu lemah
9. Kurang pengembangan diri
10. Tidak ada komitmen untuk sukses
11. Kurangnya hubungan antar manusia
12. Bodoh dan sombong
Ingat,
‘kegagalan merencanakan = merencanakan kegagalan’
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Mereka yang ‘berdaya
juang’
Sebelum menemukan elemen radium, penelitian Marie
Curie gagal sebanyak 48 kali. “Ses ungguhnya
perl u 100 t ahun l agi unt uk menemukan
el emen i ni , dan s el ama s aya mas i h hi dup
s aya t i dak akan menghent i kan
penyel i di kan i ni ”.
Sylvester Stallone. Untuk memasarkan
Rocky dia ditolak 1855 kali.
Thomas Alfa Edison dalam proses menciptakan
bola lampu gagal 9999 kali. “Aku tidak gagal,
aku berhasil membuktikan bahwa 9.999 jenis
bahan mentah itu tidak bisa dipakai. Aku akan
meneruskan percobaan ini sampai menemukan
bahan yang cocok”.
Walt Disney mengajukan proposal
“Disneyland” kepada bank-bank di Amerika
Serikat ia ditolak sebanyak 302 kali.
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
ADMINISTRASI PERENCANAAN
PEMBELAJARAN
 Program Tahunan
 Program Semester
 Pemetaan SK/KD
 Silabus
 RPP
 Kalender Pendidikan
 Jadwal Tatap Muka
 Agenda Harian
 Daftar Nilai
 KKM
 Absensi Siswa
 Ada Buku Nilai/Daftar Nilai
 Melaksanakan Tes UH,UTS,UAS
 Penugasan Tersetruktur
 K M T T
 Melaksanakan Penilaian Psikomotor
 Melaksanakan Penilaian Afektif
akhlak mulia
 Melaksanakan Penilaian Afektif
Kepribadian.
 Program dan pelaksanaan Remidial
 Analisis Hasil Ulangan
 Bank Soal/Instrumen Tes
5
ADMINISTRASI PENILAIAN
PEMBELAJARAN
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
I. Kegiatan Pendahuluan
II. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
b. Elaborasi
c. Konfirmasi
III. Kegiatan Penutup
6
PENGAWASAN PROSES
PEMBELAJARAN
Pemantauan
Supervisi
Evaluasi
Pelaporan
Tindak lanjut
PENGAWASAN PROSES
PEMBELAJARAN
Pemantauan
Supervisi
Evaluasi
Pelaporan
Tindak lanjut
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
A. Hasil supervisi administrasi guru setiap aspek:
NO.
  KRITERA NILAI (%)
A S P E K
A B C D E
  Jml (%) Jml (%) Jml (%) Jml (%) Jml (%)
1 Program Tahunan 38 64.41 21 35.59 10 16.95 0 0 0 0
2 Program Semester 38 64.41 10 16.95 8 13.56 0 0 0 0
3 Analisis SK/KD 0 0 13 22.03 46 77.97 0 0 0 0
4 Silabus 4 6.78 53 89.83 2 3.39 0 0 0 0
5 RPP 7 11.86 44 74.58 8 13.56 0 0 0 0
6 Dokumen KKM 0 0 45 76.27 15 25.42 0 0 0 0
7 BukuAbsensi Siswa 37 62.71 21 35.59 1 1.69 0 0 0 0
8 Buku Nilai Siswa 37 62.71 21 35.59 1 1.69 0 0 0 0
9 Agenda Guru 0 0 27 45.76 32 54.24 0 0 0 0
10 Kisi-kisi Soal UH,UTS,US
0 0 22 37.29 37 62.71 0 0 0 0
11 Analisis UH 5 8.475 19 32.20 35 59.32 0 0 0 0
12 Program Remdidi /Pengayaan
5 8.475 19 32.20 35 59.32 0 0 0 0
Kinerja Guru  1 1.695 38 64.41 20 33.90
0 0 0 0
7
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
B. Hasil Supervisi KBM
NO. A S P E K
KRITERA NILAI (%)
A B C D E
Jml (%) Jml (%) Jml (%) Jml (%) Jml (%)
1 Keg. Pendahuluan 3 4.05 24 32.43 32 43.24 0 0.00 0 0.00
2 Kegiatan inti 9 12.16 4 5.41 46 62.16 0 0.00 0 0.00
3 Keg. Penutup 2 2.70 27 36.49 30 40.54 0 0.00 0 0.00
Kinerja Guru 
1 1.35 13 17.57 45 60.81 0 0.00 0 0.00
8
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Dalam konteks pembelajaran yang dilakukan guru, maka
guru dituntut untuk dapat mengelola pembelajaran
(learning management)
Mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian pembelajaran (lihat Permendiknas
RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses).
Di sini, guru lebih berperan sebagai agen
pembelajaran (Lihat penjelasan PP 19 tahun
2005), tetapi dalam hal ini saya lebih suka
menggunakan istilah manajer pembelajaran,
dimana guru bertindak sebagai seorang planner,
organizer dan evaluator pembelajaran)
9
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN
DASAR DAN MENENGAH PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 41
TANGGAL 23 NOVEMBER 2007
PERENCANAAN PROSES PEMBELAJARAN
 meliputi silabus dan (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran,
standar kompetensi (SK), kompe­tensi dasar (KD), indikator
pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi
waktu, metode pembela­jaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil
belajar, dan sumber belajar.
 Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata
pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, ma­teri pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pen­capaian kompetensi, penilaian, alokasi
waktu, dan sum­ber belajar.
 Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi
(SI) dan Standar Kompetensi Lu­lusan (SKL), serta panduan
penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
10
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
 silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah sekolah/ madrasah atau beberapa sekolah,
kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat
Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan
 RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar
peserta didik dalam upaya mencapai KD.
 RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap
pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan
pendidikan.
11
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Pengelolaan kelas
guru mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik
peserta didik dan mata pelajaran, serta aktivitas
pembelajaran yang akan dilakukan;
volume dan intonasi suara guru dalam proses
pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh
peserta didik;
tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh peserta
didik;
guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan
dan kemampuan belajar peserta didik;
guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan,
keselamatan, dan kepatuhan pada peraturan dalam
menyelenggarakan proses pembelajar­an;
12
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap
respons dan hasil belajar peserta didik selama proses
pembelajaran berlangsung;
guru menghargai peserta didik tanpa memandang latar
belakang agama, suku, jenis kelamin, dan sta­tus sosial
ekonomi;
guru menghargai pendapat peserta didik;
guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi;
pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus
mata pelajaran yang diampunya; dan
guru memulai dan mengakhiri proses pembela­jaran
sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.
13
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi
dari RPP. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran;
mengajukan pertanyaan­pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari;
menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai;
menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus.
14
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan
dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan
menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari
aneka sumber;
menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar lain;
memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta
antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber
belajar lainnya;
melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran; dan
memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di
laboratorium, studio, atau lapangan. 15
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang
beragam melalui tugas­tugas tertentu yang bermakna;
memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas,
diskusi, dan lain­lain untuk memunculkan gagasan baru
baik secara lisan maupun tertulis;
memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif
dan kolaboratif;
memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar;
16
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi
yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara
individual maupun kelompok;
memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja
individual maupun kelompok;
memfasilitasi peserta didik melakukan pameran,
turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan;
memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang
menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta
didik.
17
LANJUTAN
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam
bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap
keberhasilan peserta didik,
memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan
elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,
memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk
memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh
pengalaman yang bermakna dalam mencapai
kompetensi dasar:
18
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam
menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi
kesulitan, dengar menggunakan bahasa yang baku dan
benar;
membantu menyelesaikan masalah;
memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan
pengecekan hasil eksplorasi;
memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang
atau belum berpartisipasi aktif.
19
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
bersama­sama dengan peserta didik dan/atau sendiri
membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan
terprogram;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas
individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar
peserta didik;
menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
20
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Modifikasi Perencanaan Pembelajaran
(SILABUS dan RPP)
Aspek kegiatan pembelajaran
Aspek indikator pencapaian
Aspek Teknik penilaian
yang dapat mengembangkan dan/atau mengukur
perkembangan karakter
21
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
MODIFIKASI KEG.PEMBELAJARAN
KEGIATAN PENADHULUAN
KEGIATAN INTI
(eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi)
KEGIATAN PENUTUP
Stnadra proseR FASILITATOR
22
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Keg. guru internalisasi nilai /karakter pada tahap
pembelajaran
(disiplin , santun , peduli , religius )
 Guru datang tepat waktu (contoh nilai yang ditanamkan: disiplin)
 Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketika memasuki
ruang kelas (: santun, peduli)
 Berdoa sebelum membuka pelajaran (: religius)
 Mengecek kehadiran siswa (: disiplin, rajin)
 Mendoakan siswa yang tidak hadir karena sakit atau karena halangan lainnya
(: religius, peduli)
 Memastikan bahwa setiap siswa datang tepat waktu (: disiplin)
 Menegur siswa yang terlambat dengan sopan (disiplin, santun, peduli)
 Mengaitkan materi/kompetensi yang akan dipelajari dengan karakter
 Dengan merujuk pada silabus, RPP, dan bahan ajar, menyampaikan butir
karakter yang hendak dikembangkan selain yang terkait dengan SK/KD
23
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
EVALUASI PROSES
 Evaluasi proses pembelajaran : kualitas pembelajaran mencakup tahap
perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan
penilaian hasil pembelajaran
Evaluasi proses pembelajaran cara:
membandingkan proses pembel yang dilak guru dg standar
proses,
mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran
sesuai dengan kompetensi guru.
Evaluasi proses pembelajaran memusatkan pada
keseluruhan kinerja guru dalam proses pembelajaran.
24
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
PELAPORAN :
Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses
pembelajaran dilaporkan
TINDAK LANJUT
Penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang
telah memenuhi standar.
Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru
yang belum memenuhi standar.
Guru diberi kesempatan untuk mengikuti
pelatihan/penataran lebih lanjut.
25
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
TIPS : Guru untuk dapat menjadi
seorang fasilitator yang sukses
1.Bersikap sabar.(aspek utama):. Jika guru kurang sabar melihat
proses yang kurang lancar lalu mengambil alih proses itu, maka
hal ini sama dengan guru telah merampas kesempatan belajar
siswa.
2.Menghargai dan rendah hati. Guru berupaya menghargai
siswa dengan menunjukan minat yang sungguh­sungguh pada
pengetahuan dan pengalaman mereka
3.Mau belajar. Seorang guru tidak akan dapat bekerja sama
dengan siswa apabila dia tidak ingin memahami atau belajar
tentang mereka.
4.Bersikap sederajat. Guru perlu mengembangkan sikap
kesederajatan agar bisa diterima sebagai teman atau mitra kerja
oleh siswanya
26
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
5.Bersikap akrab dan melebur. Hubungan dengan siswa
sebaiknya dilakukan dalam suasana akrab, santai, bersifat
(interpersonal realtionship), sehingga siswa tidak merasa kaku
dan sungkan dalam berhubungan dengan guru.
6.Tidak berusaha menceramahi. Siswa memiliki pengalaman,
pendirian, dan keyakinan tersendiri. Oleh karena itu, guru tidak
perlu menunjukkan diri sebagai orang yang serba tahu, tetapi
berusaha untuk saling berbagai pengalaman dengan siswanya,
sehingga diperoleh pemahaman yang kaya diantara keduanya.
7.Berwibawa. Meskipun pembelajaran harus berlangsung dalam
suasana yang akrab dan santai, seorang fasilitator sebaiknya tetap
dapat menunjukan kesungguhan di dalam bekerja dengan
siswanya, sehingga siswa akan tetap menghargainya.
27
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
8.Tidak memihak dan mengkritik. Di tengah kelompok siswa
seringkali terjadi pertentangan pendapat. Dalam hal ini,
diupayakan guru bersikap netral dan berusaha memfasilitasi
komunikasi di antara pihak-pihak yang berbeda pendapat, untuk
mencari kesepakatan dan jalan keluarnya.
9.Bersikap terbuka. Biasanya siswa akan lebih terbuka apabila
telah tumbuh kepercayaan kepada guru yang bersangkutan. Oleh
karena itu, guru juga jangan segan untuk berterus terang bila
merasa kurang mengetahui sesuatu, agar siswa memahami bahwa
semua orang selalu masih perlu belajar
10.Bersikap positif. Guru mengajak siswa untuk mamahami keadaan
dirinya dengan menonjolkan potensi-potensi yang ada, bukan sebaliknya
mengeluhkan keburukan-keburukannya. Perlu diingat, potensi terbesar setiap
siswa adalah kemauan dari manusianya sendiri untuk merubah keadaan
28
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
29
SIKAP PENGAWAS SEKOLAH
YANG DIHARAPKAN GURU
Bersikap sebagai sahabat
Sebagai partner kerja
Tempat mengadukan permasalahan
Guru dan Kepala sekolah,serta Tenaga
pendidikan lainnya.
SIKAP PENGAWAS SEKOLAH
YANG DIHARAPKAN GURU
Bersikap sebagai sahabat
Sebagai partner kerja
Tempat mengadukan permasalahan
Guru dan Kepala sekolah,serta Tenaga
pendidikan lainnya.
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
7 langkah yang ditempuh untuk mendukung
kualitas profesionalismenya
1) Pemetaan Kompetensi
2) Pembuatan RPP yang baik
3) Pembuatan Lembar Kerja/ Lembar Tugas yang
membantu siswa berpikir kritis
4) Media Pembelajaran yang relevan
5) Rubrik Penilaian yang terukur
6) Pembuatan dan Penilaian karya siswa serta
 7) Jurnal Refleksi Guru.
30
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
PENYAKIT GURU
(1).KUDIS - KUrang DISiplin .
(2). ASMA - ASal Mengisi Absen.
(3).TBC - Tidak Bisa Computer.
(4).KRAM - Kurang teRAMpil.
(5).ASAM URAT - Asal SAMpai sekolh terus Tidur.
(6). GINJAL - Gaji Ingin Naik tapi kerJAnya Lamban.
(7).PUCAT - PUlang CepAT.
Semoga saya dan Anda sekalian tidak termasuk
kategori yang satu ini dan mari belajar !
33
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Fasilitas internet
 Era Teknologi Tnformasi guru dapat mengakses informasi melalui internet
seperti fasilitas pendidikan berupa buku, han ajar,RPP, Silbaus,dll
 blog Pendidikan
34
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
PERTANYAAN MENDASAR
Bagaimanakah formulasi yang tepat untuk
meningkatkan mutu pendidikan?.
Apakah formulasi itu sangat penting sebagai
starting point dinilai sebagai pemutus rantai
dari serangkaian mata rantai masalah yang
sering disebut vicious circle
35
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
KENAPA KURIKULUM
BERUBAH
Kenapa kurikulum harus berubah ?
Demikian pertanyaan yang kerapkali dilontarkan orang,
ketika menanggapi terjadinya perubahan kurikulum
yang terjadi di Indonesia.
Jawabannya pun sangat beragam, bergantung pada
persepsi dan tingkat pemahamannya masing-masing.
Sepanjang sejarahnya, di Indonesia telah mengalami
beberapa kali perubahan hingga ada kesan di
masyarakat bahwa “ganti menteri, ganti kurikulum”.
36
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
KEANEHAN?
 Tidak pernah melakukan perubahan apapun. sekolah yang
demikian, akan stagnan.
Sekolah membetuk TPK tingkat sekolah yang bertugas
untuk memanage kurikulum di sekolah (TPS).
Usaha untuk mendesain, mengimplementasikan, dan
mengevaluasi serta mengembangan kurikulum yang lebih
inovatif tampaknya kurang diperhatikan.
Dengan adanya Tim Pengembang Kurikulum di sekolah
maka kegiatan manajemen kurikulum mungkin akan jauh
lebih terarah, sehingga pada gilirannya pendidikan di
sekolah pun akan jauh lebih efektif dan efisien
37
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
ESENSI PERBEDAANESENSI PERBEDAAN KURIKULUM 2004KURIKULUM 2004
KURIKULUM 2006KURIKULUM 2006
(Sesuai PP No. 19 th 2005)(Sesuai PP No. 19 th 2005)
PENAMAANPENAMAAN Kurikulum 2004 atau KBKKurikulum 2004 atau KBK Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
MANAJEMENMANAJEMEN Ujicoba, pemodelan dan MBSUjicoba, pemodelan dan MBS
dilakukan oleh pusat (Direktioratdilakukan oleh pusat (Direktiorat
dan Balitbang)dan Balitbang)
BSNP sebagai penyusun Standar Isi (Kerangka Dasar,BSNP sebagai penyusun Standar Isi (Kerangka Dasar,
Stuktur kurikulum) sekolah mengembangkan dalamStuktur kurikulum) sekolah mengembangkan dalam
kurikulum tingkat satuan pendidikankurikulum tingkat satuan pendidikan
KERANGKA DASARKERANGKA DASAR
DAN STRUKTURDAN STRUKTUR
KURIKULUMKURIKULUM
memuat :memuat :
a.a.Standar kompetensiStandar kompetensi
b.b.Kompetensi dasarKompetensi dasar
c.c.IndikatorIndikator
d.d.Materi pokokMateri pokok
memuatmemuat
a.a.Kelompok Mata PelajaranKelompok Mata Pelajaran
b.b.Struktur Kurikulum Tiap JenjangStruktur Kurikulum Tiap Jenjang
c.c.Standar kompetensi dan Kompotensi dasarStandar kompetensi dan Kompotensi dasar
PEMBELAJARANPEMBELAJARAN Berbasis kompetensi, guru sebagaiBerbasis kompetensi, guru sebagai
fasilitatorfasilitator
Berorientasi kompetensi, siswa sebagai pusatBerorientasi kompetensi, siswa sebagai pusat
pembelajarpembelajar
PELAKSANAANPELAKSANAAN Diberikan model-model (modelDiberikan model-model (model
silabus, . model pembelajaean,silabus, . model pembelajaean,
model penilaian) dalam dokumenmodel penilaian) dalam dokumen
lengkap yang disusun pusatlengkap yang disusun pusat
sebagai acuan/pedomansebagai acuan/pedoman
Sekolah dan komite sekolah mengembangkanSekolah dan komite sekolah mengembangkan
kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnyakurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya
berdasarkan:berdasarkan:
1.1.Kerangka dasar kurikKerangka dasar kurikulum,ulum,
2.2.Standar kompetensi,Standar kompetensi,
di bawah supervisi dinas kab/kota (SD/MI,di bawah supervisi dinas kab/kota (SD/MI,
SMP/MTs, PAKET A & B), dan/atau dinas provinsiSMP/MTs, PAKET A & B), dan/atau dinas provinsi
(SMA, SMK, PLB, PAKET C)(SMA, SMK, PLB, PAKET C)
PERBEDAAN KURIKULUM 2004 Dan KTSPPERBEDAAN KURIKULUM 2004 Dan KTSP
(Sesuai PP No. 19 th 2005)(Sesuai PP No. 19 th 2005)
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 39
HASIL TEMUAN
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Hasil evaluasi kegiatan Bimtek KTSP tahun 2009 /2010 dan hasil
supervisi Direktorat PembinaanSMP/ SMA ditemukan bahwa :
1. guru telah menyusun RPP akan tetapi masih banyak yang
belum memenuhi ketentuan standar proses
2. banyak guru menggunakan RPP yang belum disesuaikan
dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik pada satuan
pendidikan, bahkan pembuatan RPP belum sesuai dengan
tujuan yang telah dirumuskan dalam silabus
3.Guru Melaksanakan remedial dan pengayaan tetapi tidak
melalui analisis hasil belajar peserta didik
4.Guru Melakukan tes ulang terhadap peserta didik yang tidak
tuntas tanpa melakukan pembelajaran remedial
 5.ditemukan bahwa masih banyak guru yang belum
mampu mengembangkan bahan ajar secara
mandiri.
40
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
BAGAIMANA MENYUSUN SILABUS DAN RRP
YANG MUDAH
Penyusunan Silabus dan RPP diawali dengan
melakukan analisis :
1.Materi apa yang harus diajarkan kepada siswa (materi ajar)
2.Bagaimana cara mengajarkan materi tersebut (metoda)
3.Tujuan apa yang hendak dicapai dari mengajarkan materi
tersebut (Tujuan Pembelajaran)
4.Bagaimana siswa belajar agar tujuan pembelajaran
tercapai (Keg Pembelajaran)
5.Bagaimana cara mengukur apakah TP sudah tercapai
(penilaian)
42
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
KATA KUNCI SILABUS DAN RPP
terletak pada Tujuan pembelajaran
Tujuan pemb. (indikator yang ditulis lengkap)
1.Audien = A (siswa)
2.Behavior = B Perubahan tingkalaku yang ingin dicapai
dan dapat diukur sebagai hasil belajar
3.Condition =C Situasi /lingkungan KBM
4.Degree = D Tingkat kesulitan sesuai kemampuan
siswa
5.Content = E Kedalaman materi sebagai isi Kegiatan
belajar
43
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Contoh Tujuan Pembelajaran :
Setelah tanya jawab siswa dapat menuliskan lima
ciri ciri mahluk hidup
Rumusan
1.Setelah tanya jawab E ( Konten )
2.Siswa A ( Audiens)
3.dapat menuliskan B ( Behavior )
4.lima D ( Degree )
5.ciri ciri mahlk hidup C (Condisi )
44
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Tujuan pembelajaran yang baik didalamnya terdat 5
Aspek
1.Indikator 2.Soal 3.Metoda4. Kegiatan pembelajaran5.
Aspek penilaian
Contoh TP : Setelah diskusi siswa dapat menuliskan 5 ciri ciri
mahluk hidup
1.Indikator :Menuliskan 5 ciriciri mahluk hidup
2.Soal :Tuliskan 5 ciri Mahluk hidup
3.Metoda : diskusi
4.Keg. pembel:Diskusi tentang ciri ciri mahluk hidup
5.Aspek penilaian : Kognitip, Teknik tertulis
45
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
BAGAIMANA CARA MELAKUKAN ANALISIS SILBUS DAN RPP Yang
merupakan gabungan dari silabus dan RPP
KOMPETE
NSI
DASAR
MATERI
POKOK
MATERI AJAR INDIKATOR SOAL METODA
1 2 3 5 4 6
Menyal
in dari
standar
isi
KD
buang
kata
kerja
Uraikan dari
Materi
pokok seluas
mungkin
dengan
mempertim
bangkan
alokasi
waktu,kema
mpuan siswa
dan guru
Tiap soal satu indikator
rumusan indikator yang
paling sederhana memiliki
2 penciri yaitu perubahan
tingka laku dan
pengetahuan (yang
mencerminkan
pengelolaan pengalaman
belajar peserta didik yaitu
kegiatan siswa dan
materi).
Diambil dari
tiap sub
materi ajar
soal yang
baik
mengandung
2 aspek
pengetahuan
dan
perubahan
tingka laku
Untuk
mencapai
iundikator
tsb
Materi ajar
disampai
kan dengan
metoda apa
46
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
TUJUAN
PEMBELAJARA
N
KEGIATAN
PEMBELAJARA
N
JENIS PENILAIAN
9
ALOKASI
WAKTU
SUMBER
BAHAN
7 8 ASPEK TEKNIK K K M 10 11
Tujuan
pembelajaran
adalah indikator
yang ditulis
secara lengkap
yang memiliki
5 aspek yaitu
1 A
2 B
3. C
4 D
5.E
Merupakan
pengalaman
belajar siswa
yang
berhubungan
dengan metoda
pembelajaran
dan memiliki 2
penciri yaitu
kegiatan siswa
dan
pengetahuan
Lihat soal
sesuai
kan dg
aspek pada
raport
Bisa
berupa
tertulis,
lisan,
Unjuk
kerja,
Produk
proyek
Dibuat per
indikator
atau KD
dengan
memper
hatikan
Aspek
komplek
sitas,daya
dukung
dan intake
siswa
Untuk KD
sesuaikan
dengan
program
semester
1 sumber
2 Bahan
3 alat
47
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
BAGAIMANA CARA MELAKUKAN ANALISIS SILBUS DAN RPP ?
Yang merupakan gabungan dari silabus dan RPP
KOM
PETE
NSI
DASA
R
MATE
RI
POKO
K
MATERI AJAR INDIKATOR SOAL METODA
1 2 3 5 4 6
Mengi
dentifi
kasi
strukt
ur dan
fungsi
daun
tumbu
han
Stru
ktur
dan
fung
si
daun
tum
buha
n
a.Struktur daun tumbuhan
1 Tangkai daun
2 Tulang daun
3 Helai daun
b.Fungsi Daun tumbuhan
1 Tangkai daun berfungsi
untuk melekatkan daun
pada batang /Ranting
2 Tulang daun berfungsi
untuk memberikan bentuk
pada daun
3 Helai daun berfungsi
untuk memasak makanan
dan untuk bernapas
1.Menunjukan
mana
tangkai,tulang
dan helai daun
yang diamati
2.Menyebutkan
fungsi tangkai
daun
1.Amati sehelai
daun lalu tunjukkan
Mana
tangkai,tulang dan
helai daun yang
diamati
tersebut
2.Sebutkan fungsi
tangkai daun
1.Observasi/P
engamatan
2.Diskusi
48
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
TUJUAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN
PEMBELAJA
RAN
JENIS PENILAIAN
9
ALOKASI
WAKTU
SUMBER
BAHAN
7 8 ASPEK TEKNIK K K M 10 11
1.Setelah
Mengamati helai
daun siswa dapat
Menunjukkan
Mana
tangkai,tulang
dan helai daun
yang di amati
dengan benar
2.Setelah diskusi
siswa dapat
Menyebutkan
fungsi tangkai daun
dengan tepat
1.Menga
mati
helai
daun
2.Diskusi
tentang
fungsi
tangkai
daun
1.Aspek
Kinerja
ilmiah,
2.Aspek
Penguasaan
konsep,Tek
nik Tertulis,
KKM 78
Teknik
Proses
kerja
konsep,
Teknik
Tertuli
s,
KKM 89
KKM 78
2 jam
Pelajaran
Sumber ;
Buku IPA
Bahan
; Daun
tumbuha
Alat
; -
49
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA September 6, 2013
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
51
PENILAIAN
APA, MENGAPA,
dan
BAGAIMANA?
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
52/29
Perancangan
Penilaian
Perancangan
Penilaian
Pelaksanaan
Penilaian
Pelaksanaan
Penilaian
Analisis Hasil
Penilaian
Analisis Hasil
Penilaian
Tindak lanjut
Hasil Penilaian
Tindak lanjut
Hasil Penilaian
Pelaporan Hasil
Penilaian
Pelaporan Hasil
Penilaian
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
CAKUPAN PENILAIAN
NO. CAKUPAN PERANCANG
1. Ulangan Harian Pendidik
2. Ulangan Tengah Semester Pendidik di bawah
koordinasi satuan
pendidikan3. Ulangan Akhir Semester
4. Ulangan Kenaikan Kelas
5. Ujian Sekolah
6. Ujian Nasional BSNP bekerja sama
dengan instansi
terkait
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
• Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan silabus yang
penjabarannya merupakan bagian dari rencana peiaksanaan pembelajaran (RPP) –
Permendiknas No.20 Tahun 2007, Lampiran D.2
• Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau
proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester,
ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas (PP No.19 Tahun 2005 Pasal 64 ayat 1)
• Penilaian yang didokumentasikan disertai bukti kesahihan, keandalan, dan dievaluasi secara
periodik untuk perbaikan metode penilaian (Permendiknas No.19 – Lampiran B.5 butir d.13).
• Penilaian pendidik digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik; bahan
penyusunan laporan kemajuan hasil belajar; dan memperbaiki proses pembelajaran (PP No.19
Tahun 2005 Pasal 64 ayat 1 dan 2).
Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes,
observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan
karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik (Permendiknas No.20
Tahun 2007 – Lampiran C.1)
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik setelah menyelesaikan satu KD atau lebih (Permendiknas No.20 Tahun
2007 – Lampiran A.4)
Ketuntasan KD ditandai dengan ketuntasan setiap indikator pada KD ybs
Bentuk dan teknik penilaian sesuai dengan penilaian yang direncanakan dalam silabus
Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan KD mengikuti remedial, dan yang sudah
tuntas mendapat pengayaan
N
O
NAMA SISWA
NILAI HARIAN RATA-
RATA
NH
KD-1 KD-2 KD-3 KD-4 KD-5
Catatan : Nilai Harian setiap KD merupakan kumulatif dari hasil ulangan harian dan nilai
penugasan pada KD yang bersangkutan
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
setelah melaksanakan 8 - 9 minggu kegiatan
pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh
indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada
periode tersebut (Permendiknas No.20 Tahun 2007 –
Lampiran A.5)
Pelaksanaannya dikoordinasikan oleh satuan
pendidikan
Pencapaian kompetensi peserta didik untuk
beberapa kompetensi dasar yang diperoleh dari
pelaksanaan ulangan tengah semester menghasilkan
satu Nilai Tengah Semester (NTS)/Rapor UTS
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
• Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan
oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan
meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan
semua KD pada semester tersebut (Permendiknas
No.20 Tahun 2007 – Lamp A.6)
• Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan
oleh pendidik di akhir semester genap untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester
genap pada satuan pendidikan yang menggunakan
sistem paket. Cakupan ulangan meliputi seluruh
indikator yang merepresentasikan KD pada semester
tersebut (Permendiknas No.20 Tahun 2007 – Lampiran
A.7)
• Pencapaian kompetensi peserta didik untuk semua
kompetensi dasar yang diperoleh dari pelaksanaan
ulangan akhir semester/ulangan kenaikan kelas
menghasilkan satu Nilai Akhir Semester (NAS/NKK)
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
• Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dirancang dan dilaksanakan dalam
kerangka manajemen berbasis sekolah
• Pelaporan hasil belajar yang dilakukan oleh guru atas perkembangan
pembelajaran siswa berupa rapor.
• LHB (Rapor) adalah laporan kemajuan belajar peserta didik dalam kurun
waktu satu semester. Laporan prestasi mata pelajaran, berisi informasi
tentang pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum
tingkat satuan pendidikan
• Pelaporan hasil belajar hendaknya merinci hasil belajar peserta didik
berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dan dikaitkan dengan penilaian
yang bermanfaat bagi pengembangan peserta didik
• Laporan kemajuan belajar peserta didik disajikan dalam data kuantitatif
maupun kualitatif. Data kuantitatif disajikan dalam angka (0-100) untuk
setiap mata pelajaran, sedangkan data kualitatif berupa ketercapaian
Kompetensi yang berisi deskripsi yang menggambarkan tingkat
pencapaian kompetensi utuh peserta didik untuk setiap mata pelajaran.
• Penilaian selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan secara
periodik melalui: ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan
akhir semester dan ulangan kenaikan kelas
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
• Nilai pada rapor merupakan gambaran pencapaian kemampuan peserta
didik dalam satu semestar. Nilai tersebut berasal dari nilai Ulangan
Harian, Ulangan Tengah Semester, dan Ulangan Akhir Semester
• Kedudukan atau bobot nilai Ulangan Harian , nilai Ulangan Tengah
Semester, dan Ulangan Akhir Semester/Nilai Ulangan Kenaikan kelas
merupakan kebijakan satuan pendidikan yang dirumuskan bersama
dengan dewan guru
• Hal yang dapat menjadi pertimbangan bagi satuan pendidikan dalam
menentukan kedudukan atau bobot adalah cakupan indikator yang diukur,
konsistensi dan kontinuitas pengukuran pencapaian kompetensi sehingga
kedudukan atau bobot nilai Ulangan Harian sama atau lebih besar nilai
Ulangan Tengah Semester, dan Ulangan Akhir Semester/Nilai Ulangan
Kenaikan kelas
• Nilai Harian (kumulatif dari hasil nilai ulangan harian dan nilai
penugasan)
• Nilai Ulangan Tengah Semester
• Nilai Ulangan Akhir Semester atau Nilai Ulangan
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Keterangan
NH : Nilai Harian
NTS : Nilai Ulangan Tengah Semester
NAS/NKK : Nilai Ulangan Akhir Semester/Nilai Ulangan Kenaikan Kelas
x, y, z : pembobotan masing-masing nilai
Nilai LHB (rapor) = x NH + y NTS + z (NAS/NKK)
Contoh 1
Pembobotan nilai Ulangan Harian lebih besar dari Ulangan Tengah Semester dan
Ulangan Akhir Semester, misal: 50% - 25% - 25%
Mata Pelajaran Sosiologi :
Nilai Ulangan Harian = 75
Nilai Ulangan Tengah Semester = 70
Nilai Ulangan Akhir Semester = 60
Jadi Nilai pada rapor= (50% x 75) + (25% x 70) + (25% x 60)
= 37,5 + 17,5 + 15
= 70
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Contoh 2
Pembobotan nilai Ulangan Harian sama dengan Ulangan Tengah
Semester dan Ulangan Akhir Semester.
Mata Pelajaran Pendidikan Seni:
Nilai Ulangan Harian = 75
Nilai Ulangan Tengah Semester = 70
Nilai Ulangan Akhir Semester = 65
Jadi Nilai pada rapor= (75 + 70 + 65)/3
= 70
CATATAN
Penentuan pembobotan dalam menentukan nilai
LHB (rapor) diserahkan pada satuan pendidikan
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
62/29
Semua hasil penilaian (UH, Tugas, UTS, UAS
dan UKK) dipertimbangkan dalam
menentukan nilai rapor
Contoh format berikut tidak baku, sekolah
dapat mengembangkan sesuai dengan
kebutuhan masing-masing
PENGOLAHAN NILAI
HASIL BELAJAR
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
NO
NAMA
SISWA
NILAI HARIAN
RT-RT
NH
NTS NAS
NILAI
LHB
KD-1 KD-2 KD-3 KD-4 KD-5
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
64/29
Mata Pelajaran : ……………………
Kelas/Semester : ……………………
NoNo
NamaNama
Pes.ddkPes.ddk
Ulangan HarianUlangan Harian TugasTugas
NHNH UTSUTS UASUAS NRNR
11 R-1R-1 22 R-2R-2 33 R-3R-3 11 22 33 RtRt
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
65/29
R
NH
:
:
Nilai hasil remedialNilai hasil remedial
Nilai Harian (gabunganNilai Harian (gabungan dari rata-rata nilai tugas dannilai tugas dan
rata-rata nilai UH setelah remedial, dua desimal, tidakrata-rata nilai UH setelah remedial, dua desimal, tidak
dibulatkan)dibulatkan)
UTS : Nilai Ulangan Tengah Semester (dua desimal, tidakNilai Ulangan Tengah Semester (dua desimal, tidak
dibulatkan)dibulatkan)
UAS :
Nilai Ulangan Akhir SemesterNilai Ulangan Akhir Semester ((dua desimal, tidakdua desimal, tidak
dibulatkan)dibulatkan)
NR : Nilai Rapor (bilangan bulat)Nilai Rapor (bilangan bulat)
Keterangan :
CONTOH FORMAT
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
akuntabelakuntabel objektif
beracuan kriteria
sistematis
menyeluruh dan
berkesinambungan
adil
terpadu
terbuka
PRINSIP PENILAIANPRINSIP PENILAIAN
sahihsahih
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 2
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah kriteria
ketuntasan belajar (KKB) yang ditentukan oleh satuan
pendidikan.
*KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL*
 KKM ditetapkan oleh sekolah pada awal tahun pelajaran dengan
memperhatikan :
1. Intake (kemampuan rata-rata peserta didik)
2. Kompleksitas (mengidentifikasi kerumitan indikator sebagai
penanda tercapainya kompetensi dasar)
3. Kemampuan daya pendukung (berorientasi pada sumber belajar)
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 4
KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran oleh satuan
pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mapel di
satuan pendidikan
*RAMBU - RAMBU*
 Ketuntasan Belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu
kompetensi dasar berkisar antara 0 – 100%.
 Nilai KKM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang 0 – 100
 Sekolah dapat menetapkan KKM di bawah nilai ketuntasan belajar maksimal,
dan berupaya secara bertahap meningkatkan untuk mencapai ketuntasan
maksimal
 Nilai KKM harus dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar Peserta didik
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Tingkat Kompleksitas:
(kesulitan dan kerumitan) setiap KD atau indikator yang harus dicapai oleh peserta
didik
Kompleksitas tinggi, apabila dalam mencapai kompetensi diperlukan :
1. memahami dengan benar kompetensi yang
harus dibelajarkan pada peserta didik;
2. kreatif dan inovatif dengan metode
pembelajaran yang bervariasi;
3. menguasai pengetahuan dan kemampuan
sesuai bidang yang diajarkan;
Pendidik
*KOMPLEKSITAS1
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
1. kemampuan penalaran tinggi;
2. cakap/terampil menerapkan konsep;
3. cermat, kreatif dan inovatif dalam penyelesaian
tugas/pekerjaan;
4. tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan yang tinggi
agar dapat mencapai ketuntasan belajar
Peserta didik
Memerlukan waktu yang cukup lama untuk memahami materi tersebut
sehingga dalam proses pembelajarannya memerlukan pengulangan.
Waktu
*KOMPLEKSITAS1
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
*KOMPLEKSITAS1
Jika suatu indikator hanya meliputi
sebagian dari kondisi tersebut di atas
dapat dinyatakan memiliki kompleksitas
sedang dan apabila tidak memerlukan
kondisi tersebut indikator dapat
dinyatakan memiliki kompleksitas
rendah.
Selanjutnya
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
*DAYA DUKUNG2
* Ketersediaan TenagaKetersediaan Tenaga
*
Sarana dan prasarana pendidikanSarana dan prasarana pendidikan
yang diperlukanyang diperlukan
* Biaya operasional pendidikanBiaya operasional pendidikan
* Manajemen SekolahManajemen Sekolah
* KepedulianKepedulian stakeholdersstakeholders sekolahsekolah
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
intake
Kelas X dapat didasarkan pada
hasil seleksi Penerimaan Peserta
Didik Baru (PPDB), Nilai Ujian
Nasional (NUN), Rapor kelas 3
SMP, tes seleksi masuk, atau
psikotes
Kelas X dapat didasarkan pada
hasil seleksi Penerimaan Peserta
Didik Baru (PPDB), Nilai Ujian
Nasional (NUN), Rapor kelas 3
SMP, tes seleksi masuk, atau
psikotes
Kelas XI dan XII didasarkan pada
tingkat pencapaian KKM peserta didik
pada semester atau kelas sebelumnya
keterkaitan antara indikator dengan
indikator sebelumnya yang telah di
capai oleh peserta didik
Kelas XI dan XII didasarkan pada
tingkat pencapaian KKM peserta didik
pada semester atau kelas sebelumnya
keterkaitan antara indikator dengan
indikator sebelumnya yang telah di
capai oleh peserta didik
*INTAKE
(Tingkat Kemampuan Rata-rata Peserta
Didik)
3
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
NO. KRITERIA
NILAI
Tinggi Sedang Rendah
1 Kompleksitas 1 2 3
2 Daya Dukung 3 2 1
3 Intake 3 2 1
Jika indikator memiliki Kriteria : kompleksitas rendah, daya dukung tinggi dan
intake peserta didik sedang  nilainya adalah
( ) 88,89100x
9
233
=
++
89
A. Dengan memberikan poin :
Menafsirkan Kriteria Menjadi Nilai* *
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
B. Dengan menggunakan rentang nilaiB. Dengan menggunakan rentang nilai :
NO. KRITERIA
NILAI
Tinggi Sedang Rendah
1 Kompleksitas 50 - 64 65 - 80 81 - 100
2 Daya Dukung 81 - 100 65 - 80 50 - 64
3 Intake 81 - 100 65 - 80 50 - 64
Nilai KKM indikator adalah rata-rata dari nilai ketiga kriteria yang ditentukan.
Contoh : kompleksitas sedang (75), daya dukung tinggi (95), dan intake sedang
(70),
maka nilai KKM indikator = (75 + 95 + 70) : 3 = 80
Penentuan rentang nilai dan penetapan nilai dari setiap kriteria merupakan
kesepakatan forum MGMP sekolah, misalnya :
Menafsirkan Kriteria Menjadi Nilai* *
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
KompleksitasKompleksitasKompleksitasKompleksitas Daya DukungDaya Dukung IntakeIntakeIntakeIntake
• Tinggi
• Sedang
• Rendah
• Tinggi
• Sedang
• Rendah
• Tinggi
• Sedang
• Rendah
Contoh :
Jika indikator memiliki kriteria: kompleksitas rendah, daya dukung tinggi
dan intake peserta didik sedang  maka terdapat dua komponen yang
memungkinkan untuk menetapkan nilai KKM 100 yaitu kompleksitas
rendah dan daya dukung tinggi. Karena intake peserta didik sedang,
guru dapat mengurangi nilai KKM, misalnya menjadi antara 80 – 9080 – 90.
Menafsirkan Kriteria Menjadi Nilai* *
C. Dengan memberikan pertimbangan professional judgement pada setiap
kriteria untuk menetapkan nilai
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
* PENETAPAN KKM
Contoh : Dengan Memberi PoinContoh : Dengan Memberi Poin
Kompetensi dasar dan Indikator
Kriteria Ketuntasan Minimal
Kriteria Penetapan Ketuntasan Nilai
KKM
Kompleksitas
Daya
dukung
Intake
1.1. Mendeskripsikan hakikat bangsa
dan unsur-unsur terbentuknya negara
75.25
•Menguraikan pengertian bangsa Rendah
3
Tinggi
3
Sedang
2
89
•Mendeskripsikan unsur terbentuknya
bangsa
Tinggi
1
Sedang
2
Sedang
2
56
•Mendeskripsikan pengertian negara Sedang
2
Tinggi
3
Sedang
2
78
•Mengidentifikasi unsur terbentuknya
Negara
Sedang
2
Tinggi
3
Sedang
2
78
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
* PENETAPAN KKM
Contoh : Dengan Memberi RentangContoh : Dengan Memberi Rentang
Kompetensi dasar dan Indikator
Kriteria Ketuntasan Minimal
Kriteria Penetapan Ketuntasan Nilai
KKM
Kompleksitas
Daya
dukung
Intake
1.1. Mendeskripsikan hakikat bangsa
dan unsur-unsur terbentuknya negara
75.5
•Menguraikan pengertian bangsa Sedang
75
Tinggi
90
Sedang
70
78
•Mendeskripsikan unsur terbentuknya
bangsa
Tinggi
55
Sedang
80
Sedang
70
68
•Mendeskripsikan pengertian negara Sedang
78
Tinggi
85
Sedang
70
78
•Mengidentifikasi unsur terbentuknya
Negara
Sedang
76
Tinggi
90
Sedang
78
78
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Analisis ketuntasan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui
tingkat ketercapaian KKM yang telah ditetapkan
Hasil analisis ditindaklanjuti dengan memberikan perbaikan (remedial)
bagi peserta didik yang belum tuntas dan pengayaan (enrichment) bagi
yang sudah tuntas.
ANALISIS KETUNTASAN* *
Manfaat Analisis:
1. Sebagai dasar untuk menetapkan KKM
pada tahun berikutnya
2. Perbaikan proses pembelajaran
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
DALAM 1 KD
JML INDIKATOR YG TUNTAS LEBIH
DARI 50%:
LANJUT KE KD BERIKUTNYA
JML INDIKATOR BELUM TUNTAS SAMA
ATAU LEBIH DARI 50%:
MENGULANG KD YANG SAMA
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
PELAKSANAAN PROGRAM REMEDIAL
TATAP MUKA DENGAN GURU
BELAJAR SENDIRI → dinilai
KEGIATAN: MENJAWAB PERTANYAAN,
MEMBUAT RANGKUMAN, MENGERJAKAN
TUGAS, MENGUMPULKAN DATA.
PADA ATAU DI LUAR JAM EFEKTIF
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
PROGRAM PENGAYAAN :
SISWA BERPRESTASI BAIK
MEMPERKAYA KOMPETENSI
KEGIATAN :
MEMBERI MATERI TAMBAHAN, LATIHAN
TAMBAHAN TUGAS INDIVIDUAL
HASIL PENILAIAN MENAMBAH NILAI MATA
PELAJARAN BERSANGKUTAN
SETIAP SAAT, PADA ATAU DI LUAR JAM
EFEKTIF.
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
PERBAIKAN PROGRAM & KEGIATAN
Program
Strategi
Bahan
Tidak efektif?
Program
Strategi
Bahan
Tidak efektif?
DievaluasiDievaluasi
DirevisiDirevisi
DigantiDiganti
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
*Alur prosedur kerja*
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
KKM
Indikator
KKM
Kompetensi Dasar
KKM
Standar Kompetensi
11
Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran
dengan mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu
kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik dengan
skema sebagai berikut:
*LANGKAH-LANGKAH PENETAPAN KKM
B
KKM
Mata Pelajaran
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
PROSES PEMBELAJARAN
PENILAIAN / ULANGAN
< KKM
PEMB. REMEDIAL
ULANGAN
LULUS
≥ KKM
PEMB.
PENGAYAAN
FORTOFOLIO
TUNTAS
KD BERIKUTNYA
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 87 - 39
Sistem penilaian menggunakan ulangan
berkelanjutan, yang ciri-cirinya adalah:
UH dilaksanakan untuk melihat ketuntasan setiap
Kompetensi Dasar.
UH dapat dilaksanakan untuk satu atau lebih Kompetensi
Dasar.
Hasil UH dianalisis dan ditindaklanjuti melalui program
remedial, program pengayaan.
UH mencakup aspek kognitif dan psikomotor.
Aspek afektif diukur melalui kegiatan inventori afektif
seperti:pengamatan, kuesioner, dsb.
PENILAIA
N
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
1. Kompetensi yang ingin dicapai peserta didik
dirumuskan dalam urutan yang hirarkis
2. Evalusi yang digunakan adalah penilaian
acuan patokan, dan setiap kompetensi harus
diberikan feedback
3. Pemberian pembelajaran remedial serta
bimbingan yang diperlukan
4. Pemberian program pengayaan bagi peserta
didik yang mencapai ketuntasan belajar lebih
awal
1. Kompetensi yang ingin dicapai peserta didik
dirumuskan dalam urutan yang hirarkis
2. Evalusi yang digunakan adalah penilaian
acuan patokan, dan setiap kompetensi harus
diberikan feedback
3. Pemberian pembelajaran remedial serta
bimbingan yang diperlukan
4. Pemberian program pengayaan bagi peserta
didik yang mencapai ketuntasan belajar lebih
awal
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Memberikan
Perlakuan
(treatment)
Pembelajaran
Remedial
Langkah-langkah
1. Mendiagnosis
Kesulitan
Belajar
• Kesulitan belajar ringan.
• Kesulitan belajar sedang.
• Kesulitan belajar berat.
• Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan
media yang berbeda
• Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan
perorangan
• Pemberian tugas-tugas kelompok
• Pemanfaatan tutorial teman sebaya.
Diakhiri dengan tes ulang dilakukan di luar jam tatap muka
Dilakukan dengan tes prasyarat, tes
diagnostik, wawancara, pengamatan, dsb.
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
PEMBELAJARAN REMEDIAL
Pembelajaran remedial adalah pembelajaran
yang diberikan kepada peserta didik yang
belum mencapai ketuntasan pada KD
tertentu, menggunakan berbagai metode
yang diakhiri dengan penilaian untuk
mengukur kembali tingkat ketuntasan belajar
peserta didik.
Pada hakikatnya semua peserta didik akan
dapat mencapai standar kompetensi yang
ditentukan, hanya waktu pencapaian yang
berbeda. Oleh karenanya perlu adanya
program pembelajaran remedial (perbaikan)
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Penilaian ulang diberikan kepada
peserta didik yang telah mengikuti
program pembelajaran remedial agar
dapat diketahui apakah peserta didik
telah mencapai ketuntasan dalam
penguasaan kompetensi yang telah
ditetapkan.
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 92 - 39
Pembelajaran remedial diberikan
setelah peserta didik mempelajari
satu atau beberapa KD tertentu
yang diuji melalui Ulangan Harian.
Waktu Pelaksanaan
Pembelajaran Remedial
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 93 - 39
PELAKSANAAN REMEDIAL
 Pembelajaran ulang dengan metode
dan media yang berbeda,
 Belajar mandiri atau pemberian
bimbingan secara khusus,
 Pemberian tugas/latihan,
 Belajar kelompok dengan bimbingan
alumni atau tutor sebaya,
 dan lain-lain, yang semuanya diakhiri
dengan ulangan.
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 94 - 39
T
E
S
U
L
A
N
G
Tes ulang diberikan kepada
peserta didik yang telah
mengikuti program
pembelajaran remedial agar
dapat diketahui apakah
peserta didik telah mencapai
ketuntasan dalam
penguasaan kompetensi yang
telah ditetapkan.
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 95 - 39
Nilai Remedial
 Nilai remedi idealnya dapat lebih tinggi dari
KKM. Apabila kebijakan ini diberlakukan, maka
setiap peserta didik (termasuk yang sudah
mencapai KKM) berhak mengikuti
remedi/perbaikan nilai sehingga mencapai nilai
maksimal (100).
 Oleh karena itu, mempertimbangkan
kepraktisan dalam pelaksanaan remedial
sekolah dapat menetapkan nilai remedi sama
dengan nilai KKM. Kebijakan ini harus
disosialisasikan sejak awal tahun pelajaran.
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Guru ;
1.Menentukan jenis program remedial atau pengayaan berdasarkan
pencapaian kompetensi peserta didik dengan analisis ketuntasan KKM.
a. Program remedial jika pencapaian kompetensi peserta didik
kurang dari KKM
b. Program pengayaan jika pencapaian kompetensi peserta didik
lebih atau sama dengan nilai KKM
2.Melaksanakan program remedial dan pengayaan berdasarkan hasil
klasifikasi pencapaian hasil peserta didik
3.Melaksanakan penilaian ulang bagi peserta didik yang remedial dan
hasilnya sebagai nilai pencapaian kompetensi peserta didik
4.Melaksanakan penilaian bagi siswa yang mengikuti program
pengayaan yang hasilnya dimasukkan dalam fortofolio.
Guru ;
1.Menentukan jenis program remedial atau pengayaan berdasarkan
pencapaian kompetensi peserta didik dengan analisis ketuntasan KKM.
a. Program remedial jika pencapaian kompetensi peserta didik
kurang dari KKM
b. Program pengayaan jika pencapaian kompetensi peserta didik
lebih atau sama dengan nilai KKM
2.Melaksanakan program remedial dan pengayaan berdasarkan hasil
klasifikasi pencapaian hasil peserta didik
3.Melaksanakan penilaian ulang bagi peserta didik yang remedial dan
hasilnya sebagai nilai pencapaian kompetensi peserta didik
4.Melaksanakan penilaian bagi siswa yang mengikuti program
pengayaan yang hasilnya dimasukkan dalam fortofolio.
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 97 - 39
Contoh:
Teknik pelaksanaan
penugasan/pembelajaran
remedial
 Penugasan individu diakhiri dengan tes
(lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik yang
mengikuti remedial maksimal 20%.
 Penugasan kelompok diakhiri dengan tes
individual (lisan/tertulis) bila jumlah peserta
didik yang mengikuti remedi lebih dari 20%
tetapi kurang dari 50%.
 Pembelajaran ulang diakhiri dengan tes
individual (tertulis) bila jumlah peserta didik
yang mengikuti remedi lebih dari 50 %.dan
atau lebih dari 50% rata2 pencapaian
Indikator yang diujika lebih dari 50%
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
Bentuk
Pelaksanaan
Pembelajaran
Pengayaan
Langkah-langkah
Identifikasi
Kelebihan
Kemampuan
Belajar
• Siswa yang belajar lebih cepat.
• Siswa yang menyimpan informasi lebih mudah
• Siswa dengan keingintahuan yang tinggi
• Siswa dengan kemampuan berfikir mandiri
• Siswa yang superior berfikir abstrak
• Siswa yang memiliki banyak minat
• Belajar Kelompok
• Belajar Mandiri
• Pembelajaran berbasis Tema
• Pemadatan Kurikulum
Dilakukan dengan ; Tes IQ, Tes Inventori, Wawancara,
Pengamata (Observasi)
Penilaian dilakukan dengan penilaian fortofolio, dan
harus dihargai sebagai nilai tambah (lebih) dari
peserta didik yang normal
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
PEMBELAJARAN
PENGAYAAN
 Peserta didik yang telah mencapai
kompetensi lebih cepat dari peserta didik
lain dapat mengembangkan dan
memperdalam kecakapannya secara
optimal melalui pembelajaran pengayaan.
 Pembelajaran pengayaan dapat diartikan
sebagai suatu pengalaman atau kegiatan
peserta didik yang telah melampaui
persyaratan minimal (KKM) yang
ditentukan oleh Satuan Pendidikan dan
tidak semua peserta didik dapat
melakukannya.
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
PEMBELAJARAN PENGAYAAN
(lanjutan ….)
 Pembelajaran pengayaan memberikan
kesempatan bagi peserta didik yang
memiliki kelebihan sehingga mereka
dapat mengembangkan minat dan bakat
serta mengoptimalkan kecakapannya.
 Pengayaan merupakan penguatan pada
KD tertentu dengan memberi tugas
membaca, tutor sebaya, diskusi, dan lain-
lain
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
101 -
39
Bentuk
Pelaksanaan
Pembelajaran
Pengayaan
1. Belajar Kelompok
2. Belajar mandiri
3. Pembelajaran
berbasis tema
4. Pemadatan
kurikulum
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
102 -
39
Sebagai bagian integral dari kegiatan
pembelajaran, kegiatan pengayaan ini
tidak lepas dengan penilaian.
Penilaian hasil belajar kegiatan
pengayaan tidak sama dengan
kegiatan pembelajaran biasa tetapi
cukup dalam bentuk portofolio dan
harus dihargai sebagai nilai lebih dari
peserta didik yang lainnya
Penilaian
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 105
HALAMAN
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Contenu connexe

Tendances

Tugas pokok guru dan beban mengajar
Tugas pokok guru dan beban mengajarTugas pokok guru dan beban mengajar
Tugas pokok guru dan beban mengajarSMK NEGERI 1 JEJAWI
 
Penelitian tindakan sekolah p pt_oky sudarto
Penelitian  tindakan  sekolah p pt_oky sudartoPenelitian  tindakan  sekolah p pt_oky sudarto
Penelitian tindakan sekolah p pt_oky sudartoOky Sudarto
 
Perancangan pengurusan bilik darjah yang berkesan
Perancangan pengurusan bilik darjah yang berkesanPerancangan pengurusan bilik darjah yang berkesan
Perancangan pengurusan bilik darjah yang berkesanZue Shari
 
Pengurusan bilik darjah
Pengurusan bilik darjahPengurusan bilik darjah
Pengurusan bilik darjahfarah2299
 
SKPM 2010: STANDARD 4 (PENCERAPAN GURU)
SKPM 2010: STANDARD 4 (PENCERAPAN GURU)SKPM 2010: STANDARD 4 (PENCERAPAN GURU)
SKPM 2010: STANDARD 4 (PENCERAPAN GURU)kimoralee
 
Richards arends ppt oleh Sutrisno, S,Kom s=SMKN2 Kalianda
Richards arends ppt oleh Sutrisno, S,Kom s=SMKN2 KaliandaRichards arends ppt oleh Sutrisno, S,Kom s=SMKN2 Kalianda
Richards arends ppt oleh Sutrisno, S,Kom s=SMKN2 Kaliandatrysnokoe
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitianratih azza
 
22. yuniarti (06111404022)
22. yuniarti (06111404022)22. yuniarti (06111404022)
22. yuniarti (06111404022)Dewi_Sejarah
 
Pengurusan Pembelajaran Strategi Mengurus Bilik Darjah
Pengurusan  Pembelajaran    Strategi  Mengurus  Bilik  DarjahPengurusan  Pembelajaran    Strategi  Mengurus  Bilik  Darjah
Pengurusan Pembelajaran Strategi Mengurus Bilik Darjahshockgadof
 
Slot 2 pengenalan mmi
Slot 2 pengenalan mmiSlot 2 pengenalan mmi
Slot 2 pengenalan mmismktsj2
 
Kajian tindakan ladap
Kajian tindakan   ladapKajian tindakan   ladap
Kajian tindakan ladapyvonnepng
 
Pengurusan bilik darjah
Pengurusan bilik darjahPengurusan bilik darjah
Pengurusan bilik darjahNurul Roslan
 
Penyeliaan Instruksional
Penyeliaan InstruksionalPenyeliaan Instruksional
Penyeliaan InstruksionalALSAFII
 
Supervisi Pembelajaran Dan Klinis
Supervisi Pembelajaran Dan KlinisSupervisi Pembelajaran Dan Klinis
Supervisi Pembelajaran Dan KlinisAfdan Rojabi
 

Tendances (18)

Atiqah
AtiqahAtiqah
Atiqah
 
Tugas pokok guru dan beban mengajar
Tugas pokok guru dan beban mengajarTugas pokok guru dan beban mengajar
Tugas pokok guru dan beban mengajar
 
Penelitian tindakan sekolah p pt_oky sudarto
Penelitian  tindakan  sekolah p pt_oky sudartoPenelitian  tindakan  sekolah p pt_oky sudarto
Penelitian tindakan sekolah p pt_oky sudarto
 
Perancangan pengurusan bilik darjah yang berkesan
Perancangan pengurusan bilik darjah yang berkesanPerancangan pengurusan bilik darjah yang berkesan
Perancangan pengurusan bilik darjah yang berkesan
 
Pengurusan bilik darjah
Pengurusan bilik darjahPengurusan bilik darjah
Pengurusan bilik darjah
 
SKPM 2010: STANDARD 4 (PENCERAPAN GURU)
SKPM 2010: STANDARD 4 (PENCERAPAN GURU)SKPM 2010: STANDARD 4 (PENCERAPAN GURU)
SKPM 2010: STANDARD 4 (PENCERAPAN GURU)
 
Richards arends ppt oleh Sutrisno, S,Kom s=SMKN2 Kalianda
Richards arends ppt oleh Sutrisno, S,Kom s=SMKN2 KaliandaRichards arends ppt oleh Sutrisno, S,Kom s=SMKN2 Kalianda
Richards arends ppt oleh Sutrisno, S,Kom s=SMKN2 Kalianda
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
22. yuniarti (06111404022)
22. yuniarti (06111404022)22. yuniarti (06111404022)
22. yuniarti (06111404022)
 
Guru berkesan (pengurusan kelas)
Guru berkesan (pengurusan kelas)Guru berkesan (pengurusan kelas)
Guru berkesan (pengurusan kelas)
 
Pengurusan Pembelajaran Strategi Mengurus Bilik Darjah
Pengurusan  Pembelajaran    Strategi  Mengurus  Bilik  DarjahPengurusan  Pembelajaran    Strategi  Mengurus  Bilik  Darjah
Pengurusan Pembelajaran Strategi Mengurus Bilik Darjah
 
Supervisi akademik
Supervisi akademikSupervisi akademik
Supervisi akademik
 
Slot 2 pengenalan mmi
Slot 2 pengenalan mmiSlot 2 pengenalan mmi
Slot 2 pengenalan mmi
 
Kajian tindakan ladap
Kajian tindakan   ladapKajian tindakan   ladap
Kajian tindakan ladap
 
Pengurusan bilik darjah
Pengurusan bilik darjahPengurusan bilik darjah
Pengurusan bilik darjah
 
Penyeliaan Instruksional
Penyeliaan InstruksionalPenyeliaan Instruksional
Penyeliaan Instruksional
 
Supervisi Pembelajaran Dan Klinis
Supervisi Pembelajaran Dan KlinisSupervisi Pembelajaran Dan Klinis
Supervisi Pembelajaran Dan Klinis
 
PdP Cemerlang
PdP CemerlangPdP Cemerlang
PdP Cemerlang
 

En vedette

[5] program tahunan ski viii 1 &amp; 2
[5] program tahunan ski viii 1 &amp; 2[5] program tahunan ski viii 1 &amp; 2
[5] program tahunan ski viii 1 &amp; 2ikomurrukibah
 
Promes kelas 2 kurikulum 2013
Promes kelas 2 kurikulum 2013Promes kelas 2 kurikulum 2013
Promes kelas 2 kurikulum 2013Masnur .
 
Program semester
Program semesterProgram semester
Program semesterAQib CnuL
 
Prota Prosem Alokasi Waktu Genap 2017 sesuai permen Terbaru
Prota Prosem Alokasi Waktu Genap 2017 sesuai permen TerbaruProta Prosem Alokasi Waktu Genap 2017 sesuai permen Terbaru
Prota Prosem Alokasi Waktu Genap 2017 sesuai permen TerbaruFadht Newcity
 
Program tahunan kurikulum nasional 2013 matematika
Program tahunan kurikulum nasional 2013 matematikaProgram tahunan kurikulum nasional 2013 matematika
Program tahunan kurikulum nasional 2013 matematikaOktavianti Nur Hasanah
 
Prota,rincian minggu efektif&distribusi alokasi waktu
Prota,rincian minggu efektif&distribusi alokasi waktuProta,rincian minggu efektif&distribusi alokasi waktu
Prota,rincian minggu efektif&distribusi alokasi waktuWahyu Andista
 

En vedette (7)

Perhitungan minggu efektif nurhayati sma 3
Perhitungan  minggu  efektif nurhayati sma 3Perhitungan  minggu  efektif nurhayati sma 3
Perhitungan minggu efektif nurhayati sma 3
 
[5] program tahunan ski viii 1 &amp; 2
[5] program tahunan ski viii 1 &amp; 2[5] program tahunan ski viii 1 &amp; 2
[5] program tahunan ski viii 1 &amp; 2
 
Promes kelas 2 kurikulum 2013
Promes kelas 2 kurikulum 2013Promes kelas 2 kurikulum 2013
Promes kelas 2 kurikulum 2013
 
Program semester
Program semesterProgram semester
Program semester
 
Prota Prosem Alokasi Waktu Genap 2017 sesuai permen Terbaru
Prota Prosem Alokasi Waktu Genap 2017 sesuai permen TerbaruProta Prosem Alokasi Waktu Genap 2017 sesuai permen Terbaru
Prota Prosem Alokasi Waktu Genap 2017 sesuai permen Terbaru
 
Program tahunan kurikulum nasional 2013 matematika
Program tahunan kurikulum nasional 2013 matematikaProgram tahunan kurikulum nasional 2013 matematika
Program tahunan kurikulum nasional 2013 matematika
 
Prota,rincian minggu efektif&distribusi alokasi waktu
Prota,rincian minggu efektif&distribusi alokasi waktuProta,rincian minggu efektif&distribusi alokasi waktu
Prota,rincian minggu efektif&distribusi alokasi waktu
 

Similaire à OPTIMALKAN KINERJA GURU

Senarai Semak Dokumen FUFT - ZURAIDI.pptx
Senarai Semak Dokumen FUFT - ZURAIDI.pptxSenarai Semak Dokumen FUFT - ZURAIDI.pptx
Senarai Semak Dokumen FUFT - ZURAIDI.pptxMohd Eddy
 
Tugas 14 hasil laporan rps suyuti
Tugas 14 hasil laporan rps suyutiTugas 14 hasil laporan rps suyuti
Tugas 14 hasil laporan rps suyutiDanajaya Mahmudz
 
Bahan presentasi ojl
Bahan presentasi ojlBahan presentasi ojl
Bahan presentasi ojlsmp_ap10
 
Bahan presentasi ojl
Bahan presentasi ojlBahan presentasi ojl
Bahan presentasi ojlsmp_ap10
 
Penelitian tindakan sekolah
Penelitian tindakan sekolahPenelitian tindakan sekolah
Penelitian tindakan sekolahmalayadewi
 
Contoh sederhana proposal
Contoh sederhana proposalContoh sederhana proposal
Contoh sederhana proposalRobinWAkwan
 
Penelitian tindakan sekolah p pt_oky sudarto
Penelitian  tindakan  sekolah p pt_oky sudartoPenelitian  tindakan  sekolah p pt_oky sudarto
Penelitian tindakan sekolah p pt_oky sudartoOky Sudarto
 
Penelitian tindakan sekolah p pt_oky sudarto
Penelitian  tindakan  sekolah p pt_oky sudartoPenelitian  tindakan  sekolah p pt_oky sudarto
Penelitian tindakan sekolah p pt_oky sudartoOky Sudarto
 
Penelitian tindakan sekolah p pt_oky sudarto
Penelitian  tindakan  sekolah p pt_oky sudartoPenelitian  tindakan  sekolah p pt_oky sudarto
Penelitian tindakan sekolah p pt_oky sudartoOky Sudarto
 

Similaire à OPTIMALKAN KINERJA GURU (20)

PKG dan PKB
PKG dan PKBPKG dan PKB
PKG dan PKB
 
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENELITIAN TINDAKAN KELASPENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
 
MANAJEMEN SEKOLAH.pptx
MANAJEMEN SEKOLAH.pptxMANAJEMEN SEKOLAH.pptx
MANAJEMEN SEKOLAH.pptx
 
Senarai Semak Dokumen FUFT - ZURAIDI.pptx
Senarai Semak Dokumen FUFT - ZURAIDI.pptxSenarai Semak Dokumen FUFT - ZURAIDI.pptx
Senarai Semak Dokumen FUFT - ZURAIDI.pptx
 
Tugas 14 hasil laporan rps suyuti
Tugas 14 hasil laporan rps suyutiTugas 14 hasil laporan rps suyuti
Tugas 14 hasil laporan rps suyuti
 
Pembugaran Kepimpinan Instruksional
Pembugaran Kepimpinan InstruksionalPembugaran Kepimpinan Instruksional
Pembugaran Kepimpinan Instruksional
 
Manajemen Kurikulum 2013 SMP
Manajemen Kurikulum 2013 SMPManajemen Kurikulum 2013 SMP
Manajemen Kurikulum 2013 SMP
 
Program supervisi
Program supervisiProgram supervisi
Program supervisi
 
BEST.pptx
BEST.pptxBEST.pptx
BEST.pptx
 
Bahan presentasi ojl
Bahan presentasi ojlBahan presentasi ojl
Bahan presentasi ojl
 
Bahan presentasi ojl
Bahan presentasi ojlBahan presentasi ojl
Bahan presentasi ojl
 
Laporan
LaporanLaporan
Laporan
 
Laporan pts 3
Laporan pts 3Laporan pts 3
Laporan pts 3
 
Laporan inovatif
Laporan inovatifLaporan inovatif
Laporan inovatif
 
Penelitian tindakan sekolah
Penelitian tindakan sekolahPenelitian tindakan sekolah
Penelitian tindakan sekolah
 
Contoh sederhana proposal
Contoh sederhana proposalContoh sederhana proposal
Contoh sederhana proposal
 
Standard proses permen_41_2007
Standard proses permen_41_2007Standard proses permen_41_2007
Standard proses permen_41_2007
 
Penelitian tindakan sekolah p pt_oky sudarto
Penelitian  tindakan  sekolah p pt_oky sudartoPenelitian  tindakan  sekolah p pt_oky sudarto
Penelitian tindakan sekolah p pt_oky sudarto
 
Penelitian tindakan sekolah p pt_oky sudarto
Penelitian  tindakan  sekolah p pt_oky sudartoPenelitian  tindakan  sekolah p pt_oky sudarto
Penelitian tindakan sekolah p pt_oky sudarto
 
Penelitian tindakan sekolah p pt_oky sudarto
Penelitian  tindakan  sekolah p pt_oky sudartoPenelitian  tindakan  sekolah p pt_oky sudarto
Penelitian tindakan sekolah p pt_oky sudarto
 

Plus de Zaenal Khayat

paparan prosedur pengajuan DUPAK
paparan prosedur pengajuan DUPAKpaparan prosedur pengajuan DUPAK
paparan prosedur pengajuan DUPAKZaenal Khayat
 
Jabatan Fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan Fungsional guru dan angka kreditnya   Jabatan Fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan Fungsional guru dan angka kreditnya Zaenal Khayat
 
butir penilaian kinerja dimensi tugas utama guru
butir penilaian kinerja dimensi tugas utama gurubutir penilaian kinerja dimensi tugas utama guru
butir penilaian kinerja dimensi tugas utama guruZaenal Khayat
 
Penilaian Kinerja Guru
Penilaian Kinerja GuruPenilaian Kinerja Guru
Penilaian Kinerja GuruZaenal Khayat
 
Rumus npk dan konversi Angka kredit
Rumus npk dan konversi Angka kreditRumus npk dan konversi Angka kredit
Rumus npk dan konversi Angka kreditZaenal Khayat
 
6 Standar Kompetensi dasar dan hasilbelajar
6 Standar Kompetensi dasar dan hasilbelajar6 Standar Kompetensi dasar dan hasilbelajar
6 Standar Kompetensi dasar dan hasilbelajarZaenal Khayat
 
Pengembangan Pembelajaran dan Penilaian
Pengembangan Pembelajaran dan PenilaianPengembangan Pembelajaran dan Penilaian
Pengembangan Pembelajaran dan PenilaianZaenal Khayat
 
Pembelajaran tematik dan penentuan KKM
Pembelajaran tematik dan penentuan KKMPembelajaran tematik dan penentuan KKM
Pembelajaran tematik dan penentuan KKMZaenal Khayat
 
Contoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzyContoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzyZaenal Khayat
 

Plus de Zaenal Khayat (12)

paparan prosedur pengajuan DUPAK
paparan prosedur pengajuan DUPAKpaparan prosedur pengajuan DUPAK
paparan prosedur pengajuan DUPAK
 
Jabatan Fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan Fungsional guru dan angka kreditnya   Jabatan Fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan Fungsional guru dan angka kreditnya
 
butir penilaian kinerja dimensi tugas utama guru
butir penilaian kinerja dimensi tugas utama gurubutir penilaian kinerja dimensi tugas utama guru
butir penilaian kinerja dimensi tugas utama guru
 
Penilaian Kinerja Guru
Penilaian Kinerja GuruPenilaian Kinerja Guru
Penilaian Kinerja Guru
 
Rumus npk dan konversi Angka kredit
Rumus npk dan konversi Angka kreditRumus npk dan konversi Angka kredit
Rumus npk dan konversi Angka kredit
 
Standar penilaian
Standar penilaianStandar penilaian
Standar penilaian
 
6 Standar Kompetensi dasar dan hasilbelajar
6 Standar Kompetensi dasar dan hasilbelajar6 Standar Kompetensi dasar dan hasilbelajar
6 Standar Kompetensi dasar dan hasilbelajar
 
Penetapan KKM
Penetapan KKMPenetapan KKM
Penetapan KKM
 
Pengembangan Pembelajaran dan Penilaian
Pengembangan Pembelajaran dan PenilaianPengembangan Pembelajaran dan Penilaian
Pengembangan Pembelajaran dan Penilaian
 
Pembelajaran tematik dan penentuan KKM
Pembelajaran tematik dan penentuan KKMPembelajaran tematik dan penentuan KKM
Pembelajaran tematik dan penentuan KKM
 
Implementasi edm
Implementasi edmImplementasi edm
Implementasi edm
 
Contoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzyContoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzy
 

OPTIMALKAN KINERJA GURU

  • 1. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA OLEH :DRS.SUAIDIN DINAS DIKPORA DOMPU – NTB HP. 085239756500 http://www.suaidinmath.wordpress.com http://www.dikporadompu.net 1
  • 2. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA KINERJA GURU Supercisi Akademik PESRIAPAN PEMBELAJAR (ADMINISTRASI GURU) PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (KEG.PROSES PEMB) PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR Supervisi manajerial KINERJA SEKOLAH Hambatan terbesar tidak mau mencoba Tidak berpikir positif
  • 3. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA Mengapa banyak orang gagal? 1. Tidak ada tujuan hidup 2. Tidak pernah mencatat tujuan 3. Tidak bertanggung jawab atas tindakannya 4. Banyak rencana tanpa tindakan 5. Tidak yakin untuk sukses 6. Malas 7. Salah Berteman 8. Manajemen waktu lemah 9. Kurang pengembangan diri 10. Tidak ada komitmen untuk sukses 11. Kurangnya hubungan antar manusia 12. Bodoh dan sombong Ingat, ‘kegagalan merencanakan = merencanakan kegagalan’
  • 4. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA Mereka yang ‘berdaya juang’ Sebelum menemukan elemen radium, penelitian Marie Curie gagal sebanyak 48 kali. “Ses ungguhnya perl u 100 t ahun l agi unt uk menemukan el emen i ni , dan s el ama s aya mas i h hi dup s aya t i dak akan menghent i kan penyel i di kan i ni ”. Sylvester Stallone. Untuk memasarkan Rocky dia ditolak 1855 kali. Thomas Alfa Edison dalam proses menciptakan bola lampu gagal 9999 kali. “Aku tidak gagal, aku berhasil membuktikan bahwa 9.999 jenis bahan mentah itu tidak bisa dipakai. Aku akan meneruskan percobaan ini sampai menemukan bahan yang cocok”. Walt Disney mengajukan proposal “Disneyland” kepada bank-bank di Amerika Serikat ia ditolak sebanyak 302 kali.
  • 5. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA ADMINISTRASI PERENCANAAN PEMBELAJARAN  Program Tahunan  Program Semester  Pemetaan SK/KD  Silabus  RPP  Kalender Pendidikan  Jadwal Tatap Muka  Agenda Harian  Daftar Nilai  KKM  Absensi Siswa  Ada Buku Nilai/Daftar Nilai  Melaksanakan Tes UH,UTS,UAS  Penugasan Tersetruktur  K M T T  Melaksanakan Penilaian Psikomotor  Melaksanakan Penilaian Afektif akhlak mulia  Melaksanakan Penilaian Afektif Kepribadian.  Program dan pelaksanaan Remidial  Analisis Hasil Ulangan  Bank Soal/Instrumen Tes 5 ADMINISTRASI PENILAIAN PEMBELAJARAN
  • 6. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I. Kegiatan Pendahuluan II. Kegiatan Inti a. Eksplorasi b. Elaborasi c. Konfirmasi III. Kegiatan Penutup 6 PENGAWASAN PROSES PEMBELAJARAN Pemantauan Supervisi Evaluasi Pelaporan Tindak lanjut PENGAWASAN PROSES PEMBELAJARAN Pemantauan Supervisi Evaluasi Pelaporan Tindak lanjut
  • 7. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA A. Hasil supervisi administrasi guru setiap aspek: NO.   KRITERA NILAI (%) A S P E K A B C D E   Jml (%) Jml (%) Jml (%) Jml (%) Jml (%) 1 Program Tahunan 38 64.41 21 35.59 10 16.95 0 0 0 0 2 Program Semester 38 64.41 10 16.95 8 13.56 0 0 0 0 3 Analisis SK/KD 0 0 13 22.03 46 77.97 0 0 0 0 4 Silabus 4 6.78 53 89.83 2 3.39 0 0 0 0 5 RPP 7 11.86 44 74.58 8 13.56 0 0 0 0 6 Dokumen KKM 0 0 45 76.27 15 25.42 0 0 0 0 7 BukuAbsensi Siswa 37 62.71 21 35.59 1 1.69 0 0 0 0 8 Buku Nilai Siswa 37 62.71 21 35.59 1 1.69 0 0 0 0 9 Agenda Guru 0 0 27 45.76 32 54.24 0 0 0 0 10 Kisi-kisi Soal UH,UTS,US 0 0 22 37.29 37 62.71 0 0 0 0 11 Analisis UH 5 8.475 19 32.20 35 59.32 0 0 0 0 12 Program Remdidi /Pengayaan 5 8.475 19 32.20 35 59.32 0 0 0 0 Kinerja Guru  1 1.695 38 64.41 20 33.90 0 0 0 0 7
  • 8. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA B. Hasil Supervisi KBM NO. A S P E K KRITERA NILAI (%) A B C D E Jml (%) Jml (%) Jml (%) Jml (%) Jml (%) 1 Keg. Pendahuluan 3 4.05 24 32.43 32 43.24 0 0.00 0 0.00 2 Kegiatan inti 9 12.16 4 5.41 46 62.16 0 0.00 0 0.00 3 Keg. Penutup 2 2.70 27 36.49 30 40.54 0 0.00 0 0.00 Kinerja Guru  1 1.35 13 17.57 45 60.81 0 0.00 0 0.00 8
  • 9. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA Dalam konteks pembelajaran yang dilakukan guru, maka guru dituntut untuk dapat mengelola pembelajaran (learning management) Mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran (lihat Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses). Di sini, guru lebih berperan sebagai agen pembelajaran (Lihat penjelasan PP 19 tahun 2005), tetapi dalam hal ini saya lebih suka menggunakan istilah manajer pembelajaran, dimana guru bertindak sebagai seorang planner, organizer dan evaluator pembelajaran) 9
  • 10. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 41 TANGGAL 23 NOVEMBER 2007 PERENCANAAN PROSES PEMBELAJARAN  meliputi silabus dan (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK), kompe­tensi dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembela­jaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar.  Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, ma­teri pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pen­capaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sum­ber belajar.  Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lu­lusan (SKL), serta panduan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 10
  • 11. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA  silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah/ madrasah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan  RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD.  RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan. 11
  • 12. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA Pengelolaan kelas guru mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, serta aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan; volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh peserta didik; tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik; guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar peserta didik; guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan kepatuhan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajar­an; 12
  • 13. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung; guru menghargai peserta didik tanpa memandang latar belakang agama, suku, jenis kelamin, dan sta­tus sosial ekonomi; guru menghargai pendapat peserta didik; guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi; pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pelajaran yang diampunya; dan guru memulai dan mengakhiri proses pembela­jaran sesuai dengan waktu yang dijadwalkan. 13
  • 14. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup Dalam kegiatan pendahuluan, guru: menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran; mengajukan pertanyaan­pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari; menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus. 14
  • 15. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA Kegiatan Inti Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber; menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain; memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya; melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan. 15
  • 16. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas­tugas tertentu yang bermakna; memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain­lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis; memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif; memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar; 16
  • 17. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok; memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok; memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan; memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik. 17 LANJUTAN
  • 18. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik, memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber, memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan, memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar: 18
  • 19. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengar menggunakan bahasa yang baku dan benar; membantu menyelesaikan masalah; memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi; memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh; memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif. 19
  • 20. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru: bersama­sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran; melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram; memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. 20
  • 21. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA Modifikasi Perencanaan Pembelajaran (SILABUS dan RPP) Aspek kegiatan pembelajaran Aspek indikator pencapaian Aspek Teknik penilaian yang dapat mengembangkan dan/atau mengukur perkembangan karakter 21
  • 22. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA MODIFIKASI KEG.PEMBELAJARAN KEGIATAN PENADHULUAN KEGIATAN INTI (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi) KEGIATAN PENUTUP Stnadra proseR FASILITATOR 22
  • 23. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA Keg. guru internalisasi nilai /karakter pada tahap pembelajaran (disiplin , santun , peduli , religius )  Guru datang tepat waktu (contoh nilai yang ditanamkan: disiplin)  Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketika memasuki ruang kelas (: santun, peduli)  Berdoa sebelum membuka pelajaran (: religius)  Mengecek kehadiran siswa (: disiplin, rajin)  Mendoakan siswa yang tidak hadir karena sakit atau karena halangan lainnya (: religius, peduli)  Memastikan bahwa setiap siswa datang tepat waktu (: disiplin)  Menegur siswa yang terlambat dengan sopan (disiplin, santun, peduli)  Mengaitkan materi/kompetensi yang akan dipelajari dengan karakter  Dengan merujuk pada silabus, RPP, dan bahan ajar, menyampaikan butir karakter yang hendak dikembangkan selain yang terkait dengan SK/KD 23
  • 24. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA EVALUASI PROSES  Evaluasi proses pembelajaran : kualitas pembelajaran mencakup tahap perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran Evaluasi proses pembelajaran cara: membandingkan proses pembel yang dilak guru dg standar proses, mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi guru. Evaluasi proses pembelajaran memusatkan pada keseluruhan kinerja guru dalam proses pembelajaran. 24
  • 25. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA PELAPORAN : Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran dilaporkan TINDAK LANJUT Penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar. Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum memenuhi standar. Guru diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan/penataran lebih lanjut. 25
  • 26. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA TIPS : Guru untuk dapat menjadi seorang fasilitator yang sukses 1.Bersikap sabar.(aspek utama):. Jika guru kurang sabar melihat proses yang kurang lancar lalu mengambil alih proses itu, maka hal ini sama dengan guru telah merampas kesempatan belajar siswa. 2.Menghargai dan rendah hati. Guru berupaya menghargai siswa dengan menunjukan minat yang sungguh­sungguh pada pengetahuan dan pengalaman mereka 3.Mau belajar. Seorang guru tidak akan dapat bekerja sama dengan siswa apabila dia tidak ingin memahami atau belajar tentang mereka. 4.Bersikap sederajat. Guru perlu mengembangkan sikap kesederajatan agar bisa diterima sebagai teman atau mitra kerja oleh siswanya 26
  • 27. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 5.Bersikap akrab dan melebur. Hubungan dengan siswa sebaiknya dilakukan dalam suasana akrab, santai, bersifat (interpersonal realtionship), sehingga siswa tidak merasa kaku dan sungkan dalam berhubungan dengan guru. 6.Tidak berusaha menceramahi. Siswa memiliki pengalaman, pendirian, dan keyakinan tersendiri. Oleh karena itu, guru tidak perlu menunjukkan diri sebagai orang yang serba tahu, tetapi berusaha untuk saling berbagai pengalaman dengan siswanya, sehingga diperoleh pemahaman yang kaya diantara keduanya. 7.Berwibawa. Meskipun pembelajaran harus berlangsung dalam suasana yang akrab dan santai, seorang fasilitator sebaiknya tetap dapat menunjukan kesungguhan di dalam bekerja dengan siswanya, sehingga siswa akan tetap menghargainya. 27
  • 28. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 8.Tidak memihak dan mengkritik. Di tengah kelompok siswa seringkali terjadi pertentangan pendapat. Dalam hal ini, diupayakan guru bersikap netral dan berusaha memfasilitasi komunikasi di antara pihak-pihak yang berbeda pendapat, untuk mencari kesepakatan dan jalan keluarnya. 9.Bersikap terbuka. Biasanya siswa akan lebih terbuka apabila telah tumbuh kepercayaan kepada guru yang bersangkutan. Oleh karena itu, guru juga jangan segan untuk berterus terang bila merasa kurang mengetahui sesuatu, agar siswa memahami bahwa semua orang selalu masih perlu belajar 10.Bersikap positif. Guru mengajak siswa untuk mamahami keadaan dirinya dengan menonjolkan potensi-potensi yang ada, bukan sebaliknya mengeluhkan keburukan-keburukannya. Perlu diingat, potensi terbesar setiap siswa adalah kemauan dari manusianya sendiri untuk merubah keadaan 28
  • 29. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 29 SIKAP PENGAWAS SEKOLAH YANG DIHARAPKAN GURU Bersikap sebagai sahabat Sebagai partner kerja Tempat mengadukan permasalahan Guru dan Kepala sekolah,serta Tenaga pendidikan lainnya. SIKAP PENGAWAS SEKOLAH YANG DIHARAPKAN GURU Bersikap sebagai sahabat Sebagai partner kerja Tempat mengadukan permasalahan Guru dan Kepala sekolah,serta Tenaga pendidikan lainnya.
  • 30. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 7 langkah yang ditempuh untuk mendukung kualitas profesionalismenya 1) Pemetaan Kompetensi 2) Pembuatan RPP yang baik 3) Pembuatan Lembar Kerja/ Lembar Tugas yang membantu siswa berpikir kritis 4) Media Pembelajaran yang relevan 5) Rubrik Penilaian yang terukur 6) Pembuatan dan Penilaian karya siswa serta  7) Jurnal Refleksi Guru. 30
  • 33. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA PENYAKIT GURU (1).KUDIS - KUrang DISiplin . (2). ASMA - ASal Mengisi Absen. (3).TBC - Tidak Bisa Computer. (4).KRAM - Kurang teRAMpil. (5).ASAM URAT - Asal SAMpai sekolh terus Tidur. (6). GINJAL - Gaji Ingin Naik tapi kerJAnya Lamban. (7).PUCAT - PUlang CepAT. Semoga saya dan Anda sekalian tidak termasuk kategori yang satu ini dan mari belajar ! 33
  • 34. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA Fasilitas internet  Era Teknologi Tnformasi guru dapat mengakses informasi melalui internet seperti fasilitas pendidikan berupa buku, han ajar,RPP, Silbaus,dll  blog Pendidikan 34
  • 35. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA PERTANYAAN MENDASAR Bagaimanakah formulasi yang tepat untuk meningkatkan mutu pendidikan?. Apakah formulasi itu sangat penting sebagai starting point dinilai sebagai pemutus rantai dari serangkaian mata rantai masalah yang sering disebut vicious circle 35
  • 36. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA KENAPA KURIKULUM BERUBAH Kenapa kurikulum harus berubah ? Demikian pertanyaan yang kerapkali dilontarkan orang, ketika menanggapi terjadinya perubahan kurikulum yang terjadi di Indonesia. Jawabannya pun sangat beragam, bergantung pada persepsi dan tingkat pemahamannya masing-masing. Sepanjang sejarahnya, di Indonesia telah mengalami beberapa kali perubahan hingga ada kesan di masyarakat bahwa “ganti menteri, ganti kurikulum”. 36
  • 37. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA KEANEHAN?  Tidak pernah melakukan perubahan apapun. sekolah yang demikian, akan stagnan. Sekolah membetuk TPK tingkat sekolah yang bertugas untuk memanage kurikulum di sekolah (TPS). Usaha untuk mendesain, mengimplementasikan, dan mengevaluasi serta mengembangan kurikulum yang lebih inovatif tampaknya kurang diperhatikan. Dengan adanya Tim Pengembang Kurikulum di sekolah maka kegiatan manajemen kurikulum mungkin akan jauh lebih terarah, sehingga pada gilirannya pendidikan di sekolah pun akan jauh lebih efektif dan efisien 37
  • 38. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA ESENSI PERBEDAANESENSI PERBEDAAN KURIKULUM 2004KURIKULUM 2004 KURIKULUM 2006KURIKULUM 2006 (Sesuai PP No. 19 th 2005)(Sesuai PP No. 19 th 2005) PENAMAANPENAMAAN Kurikulum 2004 atau KBKKurikulum 2004 atau KBK Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MANAJEMENMANAJEMEN Ujicoba, pemodelan dan MBSUjicoba, pemodelan dan MBS dilakukan oleh pusat (Direktioratdilakukan oleh pusat (Direktiorat dan Balitbang)dan Balitbang) BSNP sebagai penyusun Standar Isi (Kerangka Dasar,BSNP sebagai penyusun Standar Isi (Kerangka Dasar, Stuktur kurikulum) sekolah mengembangkan dalamStuktur kurikulum) sekolah mengembangkan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikankurikulum tingkat satuan pendidikan KERANGKA DASARKERANGKA DASAR DAN STRUKTURDAN STRUKTUR KURIKULUMKURIKULUM memuat :memuat : a.a.Standar kompetensiStandar kompetensi b.b.Kompetensi dasarKompetensi dasar c.c.IndikatorIndikator d.d.Materi pokokMateri pokok memuatmemuat a.a.Kelompok Mata PelajaranKelompok Mata Pelajaran b.b.Struktur Kurikulum Tiap JenjangStruktur Kurikulum Tiap Jenjang c.c.Standar kompetensi dan Kompotensi dasarStandar kompetensi dan Kompotensi dasar PEMBELAJARANPEMBELAJARAN Berbasis kompetensi, guru sebagaiBerbasis kompetensi, guru sebagai fasilitatorfasilitator Berorientasi kompetensi, siswa sebagai pusatBerorientasi kompetensi, siswa sebagai pusat pembelajarpembelajar PELAKSANAANPELAKSANAAN Diberikan model-model (modelDiberikan model-model (model silabus, . model pembelajaean,silabus, . model pembelajaean, model penilaian) dalam dokumenmodel penilaian) dalam dokumen lengkap yang disusun pusatlengkap yang disusun pusat sebagai acuan/pedomansebagai acuan/pedoman Sekolah dan komite sekolah mengembangkanSekolah dan komite sekolah mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnyakurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan:berdasarkan: 1.1.Kerangka dasar kurikKerangka dasar kurikulum,ulum, 2.2.Standar kompetensi,Standar kompetensi, di bawah supervisi dinas kab/kota (SD/MI,di bawah supervisi dinas kab/kota (SD/MI, SMP/MTs, PAKET A & B), dan/atau dinas provinsiSMP/MTs, PAKET A & B), dan/atau dinas provinsi (SMA, SMK, PLB, PAKET C)(SMA, SMK, PLB, PAKET C) PERBEDAAN KURIKULUM 2004 Dan KTSPPERBEDAAN KURIKULUM 2004 Dan KTSP (Sesuai PP No. 19 th 2005)(Sesuai PP No. 19 th 2005)
  • 39. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 39 HASIL TEMUAN
  • 40. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA Hasil evaluasi kegiatan Bimtek KTSP tahun 2009 /2010 dan hasil supervisi Direktorat PembinaanSMP/ SMA ditemukan bahwa : 1. guru telah menyusun RPP akan tetapi masih banyak yang belum memenuhi ketentuan standar proses 2. banyak guru menggunakan RPP yang belum disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan, bahkan pembuatan RPP belum sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan dalam silabus 3.Guru Melaksanakan remedial dan pengayaan tetapi tidak melalui analisis hasil belajar peserta didik 4.Guru Melakukan tes ulang terhadap peserta didik yang tidak tuntas tanpa melakukan pembelajaran remedial  5.ditemukan bahwa masih banyak guru yang belum mampu mengembangkan bahan ajar secara mandiri. 40
  • 42. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA BAGAIMANA MENYUSUN SILABUS DAN RRP YANG MUDAH Penyusunan Silabus dan RPP diawali dengan melakukan analisis : 1.Materi apa yang harus diajarkan kepada siswa (materi ajar) 2.Bagaimana cara mengajarkan materi tersebut (metoda) 3.Tujuan apa yang hendak dicapai dari mengajarkan materi tersebut (Tujuan Pembelajaran) 4.Bagaimana siswa belajar agar tujuan pembelajaran tercapai (Keg Pembelajaran) 5.Bagaimana cara mengukur apakah TP sudah tercapai (penilaian) 42
  • 43. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA KATA KUNCI SILABUS DAN RPP terletak pada Tujuan pembelajaran Tujuan pemb. (indikator yang ditulis lengkap) 1.Audien = A (siswa) 2.Behavior = B Perubahan tingkalaku yang ingin dicapai dan dapat diukur sebagai hasil belajar 3.Condition =C Situasi /lingkungan KBM 4.Degree = D Tingkat kesulitan sesuai kemampuan siswa 5.Content = E Kedalaman materi sebagai isi Kegiatan belajar 43
  • 44. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA Contoh Tujuan Pembelajaran : Setelah tanya jawab siswa dapat menuliskan lima ciri ciri mahluk hidup Rumusan 1.Setelah tanya jawab E ( Konten ) 2.Siswa A ( Audiens) 3.dapat menuliskan B ( Behavior ) 4.lima D ( Degree ) 5.ciri ciri mahlk hidup C (Condisi ) 44
  • 45. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA Tujuan pembelajaran yang baik didalamnya terdat 5 Aspek 1.Indikator 2.Soal 3.Metoda4. Kegiatan pembelajaran5. Aspek penilaian Contoh TP : Setelah diskusi siswa dapat menuliskan 5 ciri ciri mahluk hidup 1.Indikator :Menuliskan 5 ciriciri mahluk hidup 2.Soal :Tuliskan 5 ciri Mahluk hidup 3.Metoda : diskusi 4.Keg. pembel:Diskusi tentang ciri ciri mahluk hidup 5.Aspek penilaian : Kognitip, Teknik tertulis 45
  • 46. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA BAGAIMANA CARA MELAKUKAN ANALISIS SILBUS DAN RPP Yang merupakan gabungan dari silabus dan RPP KOMPETE NSI DASAR MATERI POKOK MATERI AJAR INDIKATOR SOAL METODA 1 2 3 5 4 6 Menyal in dari standar isi KD buang kata kerja Uraikan dari Materi pokok seluas mungkin dengan mempertim bangkan alokasi waktu,kema mpuan siswa dan guru Tiap soal satu indikator rumusan indikator yang paling sederhana memiliki 2 penciri yaitu perubahan tingka laku dan pengetahuan (yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta didik yaitu kegiatan siswa dan materi). Diambil dari tiap sub materi ajar soal yang baik mengandung 2 aspek pengetahuan dan perubahan tingka laku Untuk mencapai iundikator tsb Materi ajar disampai kan dengan metoda apa 46
  • 47. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA TUJUAN PEMBELAJARA N KEGIATAN PEMBELAJARA N JENIS PENILAIAN 9 ALOKASI WAKTU SUMBER BAHAN 7 8 ASPEK TEKNIK K K M 10 11 Tujuan pembelajaran adalah indikator yang ditulis secara lengkap yang memiliki 5 aspek yaitu 1 A 2 B 3. C 4 D 5.E Merupakan pengalaman belajar siswa yang berhubungan dengan metoda pembelajaran dan memiliki 2 penciri yaitu kegiatan siswa dan pengetahuan Lihat soal sesuai kan dg aspek pada raport Bisa berupa tertulis, lisan, Unjuk kerja, Produk proyek Dibuat per indikator atau KD dengan memper hatikan Aspek komplek sitas,daya dukung dan intake siswa Untuk KD sesuaikan dengan program semester 1 sumber 2 Bahan 3 alat 47
  • 48. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA BAGAIMANA CARA MELAKUKAN ANALISIS SILBUS DAN RPP ? Yang merupakan gabungan dari silabus dan RPP KOM PETE NSI DASA R MATE RI POKO K MATERI AJAR INDIKATOR SOAL METODA 1 2 3 5 4 6 Mengi dentifi kasi strukt ur dan fungsi daun tumbu han Stru ktur dan fung si daun tum buha n a.Struktur daun tumbuhan 1 Tangkai daun 2 Tulang daun 3 Helai daun b.Fungsi Daun tumbuhan 1 Tangkai daun berfungsi untuk melekatkan daun pada batang /Ranting 2 Tulang daun berfungsi untuk memberikan bentuk pada daun 3 Helai daun berfungsi untuk memasak makanan dan untuk bernapas 1.Menunjukan mana tangkai,tulang dan helai daun yang diamati 2.Menyebutkan fungsi tangkai daun 1.Amati sehelai daun lalu tunjukkan Mana tangkai,tulang dan helai daun yang diamati tersebut 2.Sebutkan fungsi tangkai daun 1.Observasi/P engamatan 2.Diskusi 48
  • 49. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA TUJUAN PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJA RAN JENIS PENILAIAN 9 ALOKASI WAKTU SUMBER BAHAN 7 8 ASPEK TEKNIK K K M 10 11 1.Setelah Mengamati helai daun siswa dapat Menunjukkan Mana tangkai,tulang dan helai daun yang di amati dengan benar 2.Setelah diskusi siswa dapat Menyebutkan fungsi tangkai daun dengan tepat 1.Menga mati helai daun 2.Diskusi tentang fungsi tangkai daun 1.Aspek Kinerja ilmiah, 2.Aspek Penguasaan konsep,Tek nik Tertulis, KKM 78 Teknik Proses kerja konsep, Teknik Tertuli s, KKM 89 KKM 78 2 jam Pelajaran Sumber ; Buku IPA Bahan ; Daun tumbuha Alat ; - 49
  • 50. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA September 6, 2013
  • 51. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 51 PENILAIAN APA, MENGAPA, dan BAGAIMANA?
  • 52. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 52/29 Perancangan Penilaian Perancangan Penilaian Pelaksanaan Penilaian Pelaksanaan Penilaian Analisis Hasil Penilaian Analisis Hasil Penilaian Tindak lanjut Hasil Penilaian Tindak lanjut Hasil Penilaian Pelaporan Hasil Penilaian Pelaporan Hasil Penilaian
  • 53. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA CAKUPAN PENILAIAN NO. CAKUPAN PERANCANG 1. Ulangan Harian Pendidik 2. Ulangan Tengah Semester Pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan3. Ulangan Akhir Semester 4. Ulangan Kenaikan Kelas 5. Ujian Sekolah 6. Ujian Nasional BSNP bekerja sama dengan instansi terkait
  • 54. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA • Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana peiaksanaan pembelajaran (RPP) – Permendiknas No.20 Tahun 2007, Lampiran D.2 • Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas (PP No.19 Tahun 2005 Pasal 64 ayat 1) • Penilaian yang didokumentasikan disertai bukti kesahihan, keandalan, dan dievaluasi secara periodik untuk perbaikan metode penilaian (Permendiknas No.19 – Lampiran B.5 butir d.13). • Penilaian pendidik digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik; bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar; dan memperbaiki proses pembelajaran (PP No.19 Tahun 2005 Pasal 64 ayat 1 dan 2). Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik (Permendiknas No.20 Tahun 2007 – Lampiran C.1)
  • 55. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA Kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu KD atau lebih (Permendiknas No.20 Tahun 2007 – Lampiran A.4) Ketuntasan KD ditandai dengan ketuntasan setiap indikator pada KD ybs Bentuk dan teknik penilaian sesuai dengan penilaian yang direncanakan dalam silabus Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan KD mengikuti remedial, dan yang sudah tuntas mendapat pengayaan N O NAMA SISWA NILAI HARIAN RATA- RATA NH KD-1 KD-2 KD-3 KD-4 KD-5 Catatan : Nilai Harian setiap KD merupakan kumulatif dari hasil ulangan harian dan nilai penugasan pada KD yang bersangkutan
  • 56. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 - 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut (Permendiknas No.20 Tahun 2007 – Lampiran A.5) Pelaksanaannya dikoordinasikan oleh satuan pendidikan Pencapaian kompetensi peserta didik untuk beberapa kompetensi dasar yang diperoleh dari pelaksanaan ulangan tengah semester menghasilkan satu Nilai Tengah Semester (NTS)/Rapor UTS
  • 57. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA • Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut (Permendiknas No.20 Tahun 2007 – Lamp A.6) • Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada semester tersebut (Permendiknas No.20 Tahun 2007 – Lampiran A.7) • Pencapaian kompetensi peserta didik untuk semua kompetensi dasar yang diperoleh dari pelaksanaan ulangan akhir semester/ulangan kenaikan kelas menghasilkan satu Nilai Akhir Semester (NAS/NKK)
  • 58. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA • Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dirancang dan dilaksanakan dalam kerangka manajemen berbasis sekolah • Pelaporan hasil belajar yang dilakukan oleh guru atas perkembangan pembelajaran siswa berupa rapor. • LHB (Rapor) adalah laporan kemajuan belajar peserta didik dalam kurun waktu satu semester. Laporan prestasi mata pelajaran, berisi informasi tentang pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan • Pelaporan hasil belajar hendaknya merinci hasil belajar peserta didik berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dan dikaitkan dengan penilaian yang bermanfaat bagi pengembangan peserta didik • Laporan kemajuan belajar peserta didik disajikan dalam data kuantitatif maupun kualitatif. Data kuantitatif disajikan dalam angka (0-100) untuk setiap mata pelajaran, sedangkan data kualitatif berupa ketercapaian Kompetensi yang berisi deskripsi yang menggambarkan tingkat pencapaian kompetensi utuh peserta didik untuk setiap mata pelajaran. • Penilaian selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan secara periodik melalui: ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas
  • 59. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA • Nilai pada rapor merupakan gambaran pencapaian kemampuan peserta didik dalam satu semestar. Nilai tersebut berasal dari nilai Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, dan Ulangan Akhir Semester • Kedudukan atau bobot nilai Ulangan Harian , nilai Ulangan Tengah Semester, dan Ulangan Akhir Semester/Nilai Ulangan Kenaikan kelas merupakan kebijakan satuan pendidikan yang dirumuskan bersama dengan dewan guru • Hal yang dapat menjadi pertimbangan bagi satuan pendidikan dalam menentukan kedudukan atau bobot adalah cakupan indikator yang diukur, konsistensi dan kontinuitas pengukuran pencapaian kompetensi sehingga kedudukan atau bobot nilai Ulangan Harian sama atau lebih besar nilai Ulangan Tengah Semester, dan Ulangan Akhir Semester/Nilai Ulangan Kenaikan kelas • Nilai Harian (kumulatif dari hasil nilai ulangan harian dan nilai penugasan) • Nilai Ulangan Tengah Semester • Nilai Ulangan Akhir Semester atau Nilai Ulangan
  • 60. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA Keterangan NH : Nilai Harian NTS : Nilai Ulangan Tengah Semester NAS/NKK : Nilai Ulangan Akhir Semester/Nilai Ulangan Kenaikan Kelas x, y, z : pembobotan masing-masing nilai Nilai LHB (rapor) = x NH + y NTS + z (NAS/NKK) Contoh 1 Pembobotan nilai Ulangan Harian lebih besar dari Ulangan Tengah Semester dan Ulangan Akhir Semester, misal: 50% - 25% - 25% Mata Pelajaran Sosiologi : Nilai Ulangan Harian = 75 Nilai Ulangan Tengah Semester = 70 Nilai Ulangan Akhir Semester = 60 Jadi Nilai pada rapor= (50% x 75) + (25% x 70) + (25% x 60) = 37,5 + 17,5 + 15 = 70
  • 61. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA Contoh 2 Pembobotan nilai Ulangan Harian sama dengan Ulangan Tengah Semester dan Ulangan Akhir Semester. Mata Pelajaran Pendidikan Seni: Nilai Ulangan Harian = 75 Nilai Ulangan Tengah Semester = 70 Nilai Ulangan Akhir Semester = 65 Jadi Nilai pada rapor= (75 + 70 + 65)/3 = 70 CATATAN Penentuan pembobotan dalam menentukan nilai LHB (rapor) diserahkan pada satuan pendidikan
  • 62. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 62/29 Semua hasil penilaian (UH, Tugas, UTS, UAS dan UKK) dipertimbangkan dalam menentukan nilai rapor Contoh format berikut tidak baku, sekolah dapat mengembangkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing PENGOLAHAN NILAI HASIL BELAJAR
  • 63. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA NO NAMA SISWA NILAI HARIAN RT-RT NH NTS NAS NILAI LHB KD-1 KD-2 KD-3 KD-4 KD-5
  • 64. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 64/29 Mata Pelajaran : …………………… Kelas/Semester : …………………… NoNo NamaNama Pes.ddkPes.ddk Ulangan HarianUlangan Harian TugasTugas NHNH UTSUTS UASUAS NRNR 11 R-1R-1 22 R-2R-2 33 R-3R-3 11 22 33 RtRt
  • 65. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 65/29 R NH : : Nilai hasil remedialNilai hasil remedial Nilai Harian (gabunganNilai Harian (gabungan dari rata-rata nilai tugas dannilai tugas dan rata-rata nilai UH setelah remedial, dua desimal, tidakrata-rata nilai UH setelah remedial, dua desimal, tidak dibulatkan)dibulatkan) UTS : Nilai Ulangan Tengah Semester (dua desimal, tidakNilai Ulangan Tengah Semester (dua desimal, tidak dibulatkan)dibulatkan) UAS : Nilai Ulangan Akhir SemesterNilai Ulangan Akhir Semester ((dua desimal, tidakdua desimal, tidak dibulatkan)dibulatkan) NR : Nilai Rapor (bilangan bulat)Nilai Rapor (bilangan bulat) Keterangan : CONTOH FORMAT
  • 66. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA akuntabelakuntabel objektif beracuan kriteria sistematis menyeluruh dan berkesinambungan adil terpadu terbuka PRINSIP PENILAIANPRINSIP PENILAIAN sahihsahih
  • 67. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 2 Kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar (KKB) yang ditentukan oleh satuan pendidikan. *KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL*  KKM ditetapkan oleh sekolah pada awal tahun pelajaran dengan memperhatikan : 1. Intake (kemampuan rata-rata peserta didik) 2. Kompleksitas (mengidentifikasi kerumitan indikator sebagai penanda tercapainya kompetensi dasar) 3. Kemampuan daya pendukung (berorientasi pada sumber belajar)
  • 68. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 4 KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mapel di satuan pendidikan *RAMBU - RAMBU*  Ketuntasan Belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0 – 100%.  Nilai KKM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang 0 – 100  Sekolah dapat menetapkan KKM di bawah nilai ketuntasan belajar maksimal, dan berupaya secara bertahap meningkatkan untuk mencapai ketuntasan maksimal  Nilai KKM harus dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar Peserta didik
  • 69. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA Tingkat Kompleksitas: (kesulitan dan kerumitan) setiap KD atau indikator yang harus dicapai oleh peserta didik Kompleksitas tinggi, apabila dalam mencapai kompetensi diperlukan : 1. memahami dengan benar kompetensi yang harus dibelajarkan pada peserta didik; 2. kreatif dan inovatif dengan metode pembelajaran yang bervariasi; 3. menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang yang diajarkan; Pendidik *KOMPLEKSITAS1
  • 70. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 1. kemampuan penalaran tinggi; 2. cakap/terampil menerapkan konsep; 3. cermat, kreatif dan inovatif dalam penyelesaian tugas/pekerjaan; 4. tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan yang tinggi agar dapat mencapai ketuntasan belajar Peserta didik Memerlukan waktu yang cukup lama untuk memahami materi tersebut sehingga dalam proses pembelajarannya memerlukan pengulangan. Waktu *KOMPLEKSITAS1
  • 71. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA *KOMPLEKSITAS1 Jika suatu indikator hanya meliputi sebagian dari kondisi tersebut di atas dapat dinyatakan memiliki kompleksitas sedang dan apabila tidak memerlukan kondisi tersebut indikator dapat dinyatakan memiliki kompleksitas rendah. Selanjutnya
  • 72. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA *DAYA DUKUNG2 * Ketersediaan TenagaKetersediaan Tenaga * Sarana dan prasarana pendidikanSarana dan prasarana pendidikan yang diperlukanyang diperlukan * Biaya operasional pendidikanBiaya operasional pendidikan * Manajemen SekolahManajemen Sekolah * KepedulianKepedulian stakeholdersstakeholders sekolahsekolah
  • 73. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA intake Kelas X dapat didasarkan pada hasil seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Nilai Ujian Nasional (NUN), Rapor kelas 3 SMP, tes seleksi masuk, atau psikotes Kelas X dapat didasarkan pada hasil seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Nilai Ujian Nasional (NUN), Rapor kelas 3 SMP, tes seleksi masuk, atau psikotes Kelas XI dan XII didasarkan pada tingkat pencapaian KKM peserta didik pada semester atau kelas sebelumnya keterkaitan antara indikator dengan indikator sebelumnya yang telah di capai oleh peserta didik Kelas XI dan XII didasarkan pada tingkat pencapaian KKM peserta didik pada semester atau kelas sebelumnya keterkaitan antara indikator dengan indikator sebelumnya yang telah di capai oleh peserta didik *INTAKE (Tingkat Kemampuan Rata-rata Peserta Didik) 3
  • 74. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA NO. KRITERIA NILAI Tinggi Sedang Rendah 1 Kompleksitas 1 2 3 2 Daya Dukung 3 2 1 3 Intake 3 2 1 Jika indikator memiliki Kriteria : kompleksitas rendah, daya dukung tinggi dan intake peserta didik sedang  nilainya adalah ( ) 88,89100x 9 233 = ++ 89 A. Dengan memberikan poin : Menafsirkan Kriteria Menjadi Nilai* *
  • 75. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA B. Dengan menggunakan rentang nilaiB. Dengan menggunakan rentang nilai : NO. KRITERIA NILAI Tinggi Sedang Rendah 1 Kompleksitas 50 - 64 65 - 80 81 - 100 2 Daya Dukung 81 - 100 65 - 80 50 - 64 3 Intake 81 - 100 65 - 80 50 - 64 Nilai KKM indikator adalah rata-rata dari nilai ketiga kriteria yang ditentukan. Contoh : kompleksitas sedang (75), daya dukung tinggi (95), dan intake sedang (70), maka nilai KKM indikator = (75 + 95 + 70) : 3 = 80 Penentuan rentang nilai dan penetapan nilai dari setiap kriteria merupakan kesepakatan forum MGMP sekolah, misalnya : Menafsirkan Kriteria Menjadi Nilai* *
  • 76. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA KompleksitasKompleksitasKompleksitasKompleksitas Daya DukungDaya Dukung IntakeIntakeIntakeIntake • Tinggi • Sedang • Rendah • Tinggi • Sedang • Rendah • Tinggi • Sedang • Rendah Contoh : Jika indikator memiliki kriteria: kompleksitas rendah, daya dukung tinggi dan intake peserta didik sedang  maka terdapat dua komponen yang memungkinkan untuk menetapkan nilai KKM 100 yaitu kompleksitas rendah dan daya dukung tinggi. Karena intake peserta didik sedang, guru dapat mengurangi nilai KKM, misalnya menjadi antara 80 – 9080 – 90. Menafsirkan Kriteria Menjadi Nilai* * C. Dengan memberikan pertimbangan professional judgement pada setiap kriteria untuk menetapkan nilai
  • 77. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA * PENETAPAN KKM Contoh : Dengan Memberi PoinContoh : Dengan Memberi Poin Kompetensi dasar dan Indikator Kriteria Ketuntasan Minimal Kriteria Penetapan Ketuntasan Nilai KKM Kompleksitas Daya dukung Intake 1.1. Mendeskripsikan hakikat bangsa dan unsur-unsur terbentuknya negara 75.25 •Menguraikan pengertian bangsa Rendah 3 Tinggi 3 Sedang 2 89 •Mendeskripsikan unsur terbentuknya bangsa Tinggi 1 Sedang 2 Sedang 2 56 •Mendeskripsikan pengertian negara Sedang 2 Tinggi 3 Sedang 2 78 •Mengidentifikasi unsur terbentuknya Negara Sedang 2 Tinggi 3 Sedang 2 78
  • 78. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA * PENETAPAN KKM Contoh : Dengan Memberi RentangContoh : Dengan Memberi Rentang Kompetensi dasar dan Indikator Kriteria Ketuntasan Minimal Kriteria Penetapan Ketuntasan Nilai KKM Kompleksitas Daya dukung Intake 1.1. Mendeskripsikan hakikat bangsa dan unsur-unsur terbentuknya negara 75.5 •Menguraikan pengertian bangsa Sedang 75 Tinggi 90 Sedang 70 78 •Mendeskripsikan unsur terbentuknya bangsa Tinggi 55 Sedang 80 Sedang 70 68 •Mendeskripsikan pengertian negara Sedang 78 Tinggi 85 Sedang 70 78 •Mengidentifikasi unsur terbentuknya Negara Sedang 76 Tinggi 90 Sedang 78 78
  • 79. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA Analisis ketuntasan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui tingkat ketercapaian KKM yang telah ditetapkan Hasil analisis ditindaklanjuti dengan memberikan perbaikan (remedial) bagi peserta didik yang belum tuntas dan pengayaan (enrichment) bagi yang sudah tuntas. ANALISIS KETUNTASAN* * Manfaat Analisis: 1. Sebagai dasar untuk menetapkan KKM pada tahun berikutnya 2. Perbaikan proses pembelajaran
  • 80. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA DALAM 1 KD JML INDIKATOR YG TUNTAS LEBIH DARI 50%: LANJUT KE KD BERIKUTNYA JML INDIKATOR BELUM TUNTAS SAMA ATAU LEBIH DARI 50%: MENGULANG KD YANG SAMA
  • 81. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA PELAKSANAAN PROGRAM REMEDIAL TATAP MUKA DENGAN GURU BELAJAR SENDIRI → dinilai KEGIATAN: MENJAWAB PERTANYAAN, MEMBUAT RANGKUMAN, MENGERJAKAN TUGAS, MENGUMPULKAN DATA. PADA ATAU DI LUAR JAM EFEKTIF
  • 82. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA PROGRAM PENGAYAAN : SISWA BERPRESTASI BAIK MEMPERKAYA KOMPETENSI KEGIATAN : MEMBERI MATERI TAMBAHAN, LATIHAN TAMBAHAN TUGAS INDIVIDUAL HASIL PENILAIAN MENAMBAH NILAI MATA PELAJARAN BERSANGKUTAN SETIAP SAAT, PADA ATAU DI LUAR JAM EFEKTIF.
  • 83. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA PERBAIKAN PROGRAM & KEGIATAN Program Strategi Bahan Tidak efektif? Program Strategi Bahan Tidak efektif? DievaluasiDievaluasi DirevisiDirevisi DigantiDiganti
  • 84. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA *Alur prosedur kerja*
  • 85. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA KKM Indikator KKM Kompetensi Dasar KKM Standar Kompetensi 11 Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik dengan skema sebagai berikut: *LANGKAH-LANGKAH PENETAPAN KKM B KKM Mata Pelajaran
  • 86. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA PROSES PEMBELAJARAN PENILAIAN / ULANGAN < KKM PEMB. REMEDIAL ULANGAN LULUS ≥ KKM PEMB. PENGAYAAN FORTOFOLIO TUNTAS KD BERIKUTNYA
  • 87. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 87 - 39 Sistem penilaian menggunakan ulangan berkelanjutan, yang ciri-cirinya adalah: UH dilaksanakan untuk melihat ketuntasan setiap Kompetensi Dasar. UH dapat dilaksanakan untuk satu atau lebih Kompetensi Dasar. Hasil UH dianalisis dan ditindaklanjuti melalui program remedial, program pengayaan. UH mencakup aspek kognitif dan psikomotor. Aspek afektif diukur melalui kegiatan inventori afektif seperti:pengamatan, kuesioner, dsb. PENILAIA N
  • 88. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 1. Kompetensi yang ingin dicapai peserta didik dirumuskan dalam urutan yang hirarkis 2. Evalusi yang digunakan adalah penilaian acuan patokan, dan setiap kompetensi harus diberikan feedback 3. Pemberian pembelajaran remedial serta bimbingan yang diperlukan 4. Pemberian program pengayaan bagi peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar lebih awal 1. Kompetensi yang ingin dicapai peserta didik dirumuskan dalam urutan yang hirarkis 2. Evalusi yang digunakan adalah penilaian acuan patokan, dan setiap kompetensi harus diberikan feedback 3. Pemberian pembelajaran remedial serta bimbingan yang diperlukan 4. Pemberian program pengayaan bagi peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar lebih awal
  • 89. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA Memberikan Perlakuan (treatment) Pembelajaran Remedial Langkah-langkah 1. Mendiagnosis Kesulitan Belajar • Kesulitan belajar ringan. • Kesulitan belajar sedang. • Kesulitan belajar berat. • Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda • Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan • Pemberian tugas-tugas kelompok • Pemanfaatan tutorial teman sebaya. Diakhiri dengan tes ulang dilakukan di luar jam tatap muka Dilakukan dengan tes prasyarat, tes diagnostik, wawancara, pengamatan, dsb.
  • 90. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA PEMBELAJARAN REMEDIAL Pembelajaran remedial adalah pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai ketuntasan pada KD tertentu, menggunakan berbagai metode yang diakhiri dengan penilaian untuk mengukur kembali tingkat ketuntasan belajar peserta didik. Pada hakikatnya semua peserta didik akan dapat mencapai standar kompetensi yang ditentukan, hanya waktu pencapaian yang berbeda. Oleh karenanya perlu adanya program pembelajaran remedial (perbaikan)
  • 91. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA Penilaian ulang diberikan kepada peserta didik yang telah mengikuti program pembelajaran remedial agar dapat diketahui apakah peserta didik telah mencapai ketuntasan dalam penguasaan kompetensi yang telah ditetapkan.
  • 92. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 92 - 39 Pembelajaran remedial diberikan setelah peserta didik mempelajari satu atau beberapa KD tertentu yang diuji melalui Ulangan Harian. Waktu Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
  • 93. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 93 - 39 PELAKSANAAN REMEDIAL  Pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda,  Belajar mandiri atau pemberian bimbingan secara khusus,  Pemberian tugas/latihan,  Belajar kelompok dengan bimbingan alumni atau tutor sebaya,  dan lain-lain, yang semuanya diakhiri dengan ulangan.
  • 94. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 94 - 39 T E S U L A N G Tes ulang diberikan kepada peserta didik yang telah mengikuti program pembelajaran remedial agar dapat diketahui apakah peserta didik telah mencapai ketuntasan dalam penguasaan kompetensi yang telah ditetapkan.
  • 95. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 95 - 39 Nilai Remedial  Nilai remedi idealnya dapat lebih tinggi dari KKM. Apabila kebijakan ini diberlakukan, maka setiap peserta didik (termasuk yang sudah mencapai KKM) berhak mengikuti remedi/perbaikan nilai sehingga mencapai nilai maksimal (100).  Oleh karena itu, mempertimbangkan kepraktisan dalam pelaksanaan remedial sekolah dapat menetapkan nilai remedi sama dengan nilai KKM. Kebijakan ini harus disosialisasikan sejak awal tahun pelajaran.
  • 96. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA Guru ; 1.Menentukan jenis program remedial atau pengayaan berdasarkan pencapaian kompetensi peserta didik dengan analisis ketuntasan KKM. a. Program remedial jika pencapaian kompetensi peserta didik kurang dari KKM b. Program pengayaan jika pencapaian kompetensi peserta didik lebih atau sama dengan nilai KKM 2.Melaksanakan program remedial dan pengayaan berdasarkan hasil klasifikasi pencapaian hasil peserta didik 3.Melaksanakan penilaian ulang bagi peserta didik yang remedial dan hasilnya sebagai nilai pencapaian kompetensi peserta didik 4.Melaksanakan penilaian bagi siswa yang mengikuti program pengayaan yang hasilnya dimasukkan dalam fortofolio. Guru ; 1.Menentukan jenis program remedial atau pengayaan berdasarkan pencapaian kompetensi peserta didik dengan analisis ketuntasan KKM. a. Program remedial jika pencapaian kompetensi peserta didik kurang dari KKM b. Program pengayaan jika pencapaian kompetensi peserta didik lebih atau sama dengan nilai KKM 2.Melaksanakan program remedial dan pengayaan berdasarkan hasil klasifikasi pencapaian hasil peserta didik 3.Melaksanakan penilaian ulang bagi peserta didik yang remedial dan hasilnya sebagai nilai pencapaian kompetensi peserta didik 4.Melaksanakan penilaian bagi siswa yang mengikuti program pengayaan yang hasilnya dimasukkan dalam fortofolio.
  • 97. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 97 - 39 Contoh: Teknik pelaksanaan penugasan/pembelajaran remedial  Penugasan individu diakhiri dengan tes (lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti remedial maksimal 20%.  Penugasan kelompok diakhiri dengan tes individual (lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti remedi lebih dari 20% tetapi kurang dari 50%.  Pembelajaran ulang diakhiri dengan tes individual (tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti remedi lebih dari 50 %.dan atau lebih dari 50% rata2 pencapaian Indikator yang diujika lebih dari 50%
  • 98. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan Langkah-langkah Identifikasi Kelebihan Kemampuan Belajar • Siswa yang belajar lebih cepat. • Siswa yang menyimpan informasi lebih mudah • Siswa dengan keingintahuan yang tinggi • Siswa dengan kemampuan berfikir mandiri • Siswa yang superior berfikir abstrak • Siswa yang memiliki banyak minat • Belajar Kelompok • Belajar Mandiri • Pembelajaran berbasis Tema • Pemadatan Kurikulum Dilakukan dengan ; Tes IQ, Tes Inventori, Wawancara, Pengamata (Observasi) Penilaian dilakukan dengan penilaian fortofolio, dan harus dihargai sebagai nilai tambah (lebih) dari peserta didik yang normal
  • 99. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA PEMBELAJARAN PENGAYAAN  Peserta didik yang telah mencapai kompetensi lebih cepat dari peserta didik lain dapat mengembangkan dan memperdalam kecakapannya secara optimal melalui pembelajaran pengayaan.  Pembelajaran pengayaan dapat diartikan sebagai suatu pengalaman atau kegiatan peserta didik yang telah melampaui persyaratan minimal (KKM) yang ditentukan oleh Satuan Pendidikan dan tidak semua peserta didik dapat melakukannya.
  • 100. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA PEMBELAJARAN PENGAYAAN (lanjutan ….)  Pembelajaran pengayaan memberikan kesempatan bagi peserta didik yang memiliki kelebihan sehingga mereka dapat mengembangkan minat dan bakat serta mengoptimalkan kecakapannya.  Pengayaan merupakan penguatan pada KD tertentu dengan memberi tugas membaca, tutor sebaya, diskusi, dan lain- lain
  • 101. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 101 - 39 Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan 1. Belajar Kelompok 2. Belajar mandiri 3. Pembelajaran berbasis tema 4. Pemadatan kurikulum
  • 102. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 102 - 39 Sebagai bagian integral dari kegiatan pembelajaran, kegiatan pengayaan ini tidak lepas dengan penilaian. Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan tidak sama dengan kegiatan pembelajaran biasa tetapi cukup dalam bentuk portofolio dan harus dihargai sebagai nilai lebih dari peserta didik yang lainnya Penilaian
  • 103. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
  • 104. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA
  • 105. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 105
  • 106. HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA