SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  8
Télécharger pour lire hors ligne
1
PERISEAN: Fight, Culture, Tolerance
(Arisko Fathurrahman, Joko Listyanto, Fian Rofi R, Zainal Fadri)
A. Intisari
Tradisi perisean telah berlangsung lama dan telah menjadi rutinitas bagi warga
Sasak di Lombok dalam merayakan hari-hari besar. Pada pelaksanaannya terdapat suatu
babak dimana pertarungan akan berakhir ketika salah satu peserta mengeluarkan darah
(berdarah) atau menyerahkan diri pada lawan. Tetesan darah pada tradisi perisean
merupakan suatu pijakan dan tonggak bagi berlangsungnya perkelahian. Pemaknaan
atas tetesan darah dalam tradisi tersebut merupakan suatu ajaran yang diwariskan secara
turun temurun yang sarat dengan makna filosofis sebagai ajaran bagi kehidupan
masyarakat setempat.
Pemaknaan atas tradisi perisean dapat dikaji dengan menemukan asal-muasal
tradisi tersebut dilaksanakan. Penelusuran tradisi dilaksanakan dengan konsep analisa
ke arah historis dan kultural. Dengan basis historical culture akan mengarahkan pada
pemahaman perkembangan serta perjalanan eksistensi suatu tradisi dari awal
perkembangan hingga zaman kontemporer atau kekinian.
Dalam pemaknaan historis dan kultural diupayakan mampu menggali suatu
nilai-nilai (values) yang tersirat dalam tradisi perisean. Suatu tradisi yang dijadikan
panutan dan way of life bagi kehidupan dalam masyarakat Sasak di Lombok, sehingga
melahirkan bentuk-bentuk toleransi dalam hidup berdampingan. Nilai toleransi inilah
yang dapat dijadikan sebagai suatu gebrakan bagi kehidupan saat ini sebagai cerminan
dalam menjalani hubungan yang tak bisa lepas dari historisitas yang terikat akan nilai
sebagai pribadi bangsa yang berbudaya.
Analisa historical culture dan eksplorasi nilai toleransi pada tradisi perisean
dilakukan dengan cara turun langsung ke lapangan. Turun langsung merupakan suatu
upaya untuk menjalin rasa persaudaraan dan koneksi dengan yang terlibat langsung
dalam tradisi. Hasil yang ingin didapatkan adalah transfer knowledge dari yang terlibat
langsung dalam pelaksanaan serta menggali lebih lanjut atas pengaruh tradisi tersebut
dalam kehidupan, baik secara nilai maupun rasa toleransi yang terbangun.
Kata kunci: tetesan darah, tradisi perisean, historical culture, nilai toleransi
B. Pendahuluan
1. Latar belakang
Indonesia terdiri dari berbagai budaya, suku, bangsa dan agama. Banyak
kekayaan dan keanekaragaman yang perlu dilestarikan. Budaya merupakan
suatu identitas nasional yang mewarnai dan memberikan gambaran yang
berbeda antara satu negara dengan negara lainnya. Indonesia merupakan suatu
2
negara dengan beraneka ragam budaya, baik dari tarian, perjamuan, acara adat,
kuliner, pariwisata dan lain-lain sebagainya, baik yang telah terekspos maupun
yang belum. Salah satu contoh kebudayaan yang belum terekspos adalah tradisi
“perisean” di Lombok Nusa Tenggara Barat.
Perisean berlangsung pada masyarakat Sasak secara terun-temurun, yang
merupakan sebuah seni pertarungan antara dua orang petarung yang disebut
dengan pepadu, dengan menggunakan sebuah rotan sebagai pemukul yang
disebut dengan penjalin yang bulatannya dilapisi dengan bulatan aspal dan
pecahan beling.
Upacara perisean biasanya digelar pada saat-saat tertentu menjelang
perayaan-perayaan khusus seperti pada acara perayaan ulang tahun kemerdekaan
dan acara besar lainnya atau menjelang penyambutan bulan puasa. Hal yang
unik pada upacara ini adalah para petarung atau pepadu hanya diperbolehkan
untuk memukul bagian tubuh lawan yang atas, seperti pundak, punggung dan
kepala. Pertarungan akan segera selesai ketika salah satu pertarung terluka dan
mengeluarkan darah atau petarung melakukan penyerahan. Budaya perisean
termasuk salah satu budaya yang keras dan bahaya, namun banyak sisi positif
yang dapat diambil sebagai pemahaman untuk kehidupan sehari-hari bagi
masyarakat Sasak, maka dari itu hingga saat ini, budaya perisean masih tetap
dilestarikan di Lombok.
Dari latar belakang yang disebutkan, penelitian ini lebih memfokuskan
pada kajian hiostorisitas kebudayaan terhadap upara perisean dan mencoba
melakukan korelasi dengan nilai-nilai toleransi yang terbangun pada kehidupan
masyarakat Sasak di Lombok Nusa Tenggara Barat.
Hasil penelitian mengenai upacara perisean dalam analisa historis dan
kebudayaan yang termaktub sebagai nilai toleransi kehidupan masyarakat Sasak,
diharapkan mampu memberikan inspirasi dan contoh terhadap cara
bermasyarakat ditengah kehidupan modern untuk menjadi lebih baik.
2. Tujuan penelitian
a. Mengetahui sejarah dan perkembangan dari tradisi perisean di Lombok
Nusa Tenggara Barat.
3
b. Mengetahui makna yang terkandung pada tetesan darah tradisi perisean.
c. Mengetahui konsep nilai dan toleransi pada tradisi perisean.
d. mengetahui pengaruh tradisi perisean terhadap nilai-nilai toleransi pada
kehidupan masyarakat Sasak di Lombok.
3. Tinjuan pustaka
Kebudayaan adalah fenomena pilihan hidup, baik pilihan budaya baik
maupun budaya jelek. Karena, pada dasarnya ada kebudayaan positif (baik) dan
budaya jelek (Endraswara, 2006). Kebudayaan merupakan seluruh total pikiran,
karya dan hasil karya manusia yang tidak berakar pada nalurinya melainkan
karena manusia memperolehnya dengan cara belajar (Koentjaraningrat, 1974).
Kearifan lokal dapat disimpulkan sebagai kepribadian, identitas kultural
masyarakat yang berupa nilai, norma, etika, kepercayaan, adat-istiadat dan
aturan khusus yang diterima oleh masyarakat dan teruji kemampuannya
sehingga dapat bertahan secara terus menerus (Sartini, 2009).
Historisitas dapat dimaknai sebagai perjalanan waktu dari masa lampau,
masa kini dan masa yang akan datang. Historis dalam pengertian perlunya
menunjukkan relevansi kesadaran historis dalam pengertian menuntut setiap
kegiatan yang dilangsungkan manusia sebagai manuver perjalanan dan
perkembangan peradaban suatu masyarakat (Bertens, 2005).
Nilai yang dibicarakan pada tradisi bukanlah nilai dalam artian nilai yang
bisa dihitung dengan angka seperti skor, harga, dan tingkatan, melainkan nilai
dalam artian kualitas atau sifat yang membuat apa yang bernilai jadi bernilai
(Magnis-Suseno,2009). Contoh nilai dalam artian tersebut misalnya: bunga itu
indah dan perbuatan itu susila. Indah dan susila adalah sifat atau kualitas (nilai)
yang melekat pada bunga dan perbuatan (Kaelan, 2009). Nilai berupa kualitas,
artinya nilai bukanlah suatu realitas empiris, melainkan a priori (mendahului
pengalaman). Karena berupa kualitas, nilai merupakan ada yang bersifat
parasistis (menempel) yang tidak dapat hidup tanpa didukung oleh objek yang
riel (Frondizi, 2011). Lalu bagaimana memahami nilai? walaupun nilai tidak
dapat disentuh dengan panca indera, nilai dapat dipikirkan oleh manusia. Cara
4
manusia memahami nilai tidaklah menggunakan anlisis-rasional, akan tetapi
melalui intuisi (Mukromin, 2012).
Kehidupan toleransi merupakan suatu keadaan masyarakat dalam
memahami sesama dan menjadikan landasan kepentingan bersama sebagai
acuan dalam tindakan. Pengertian toleransi selalu disandingkan dengan
pengertian empati yang mana lebih pada merasakan apa yang dirasakan orang
lain sebagai pencerminan atas kehidupan pribadi (Sutardi, 1999).
C. Metode Penelitian
1. Lokasi penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan dalam rentang waktu selama 5 bulan
dan akan dilakukan dengan penggalian informasi di lapangan. Wilayah
penelitian ini adalah di daerah Lombok Nusa Tenggara Barat.
2. Pendekatan perspektif penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian ilmiah dengan menggunakan
perpaduan metode kualitatif dan kuantitatif, yang ditinjau melalui konsep
historical culture serta menggali nilai-nilai toleransi yang terkandung dalam
tradisi perisean, baik sebagai hiburan, olahraga dan bidang pendidikan serta
pembelajaran kehidupan.
3. Teknik pengumpulan data
Untuk menemukan informasi tentang makna tetesan darah pada tradisi
perisean dengan menggunakan analisa historical culture dan eksplorasi nilai
toleransi pada kehidupan masyarakat Sasak, peneliti menggunakan teknik
wawancara secara mendalam. Teknik ini digunakan karena teknik ini menuntut
peneliti untuk mampu bertanya sebanyak-banyaknya dengan perolehan jenis
data tertentu sehingga diperoleh data atau informasi yang rinci. Hubungan antara
peneliti dengan para informan harus dibuat akrab, sehingga subjek penelitian
bersikap terbuka dalam menjawab setiap pernyataan (Hamidi,2008).
Teknik lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi
terhadap perilaku atau tindakan baik dalam bentuk verbal, non verbal dan
aktivitas individual mereka dalam masyarakat/kelompok (Hamidi, 2008). Dan
5
teknik ketiga adalah menggunakan teknik informasi dokumentasi, untuk
mengumpulkan informasi tentang pelaksanaan upacara perisean. Sumber
informasi dokumentasi adalah dokumen lembaga di daerah yang berbentuk
sumber pustaka tentang tradisi perisean dan bentuk kehidupan toleransi
masyarakat Sasak.
4. Analsis data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode perbandingan
tetap yaitu suatu analisa data yang secara tetap membandingkan satu datum
dengan datum yang lain, dan kemudian secara tetap membandingkan kategori
dengan kategori lainnya (Moleong, 2010). Proses analisis dalam penelitian ini
mencakup :
a. Reduksi data, yaitu melakukan identifikasi data yang kemudian
memberikan kode pada setiap satuan agar dapat ditelusuri data satuannya
berasal dari sumber mana.
b. Kategorisasi, yaitu memilah-milah setiap satuan ke dalam bagian-bagian
yang memiliki kesamaan. Lalu setiap kategori diberi label.
c. Sintesisasi, yaitu mencari kaitan antara satu ketegori dengan kategori
lainnya.
d. Menyusun hipotesis kerja untuk menemukan teori substantif.
Selain proses analisis yang mencakup 4 tahap tersebut, penelitian ini juga
menggunakan unsur metodis filosofis untuk melakukan peninjauan lebih lanjut
secara mendalam. Unsur metodis tersebut adalah:
1. Verstehen, suatu metode untuk memahami objek penelitian melalui
insight, einfuehlung serta empati dalam mengankap dan memahami
makna kebudayaan manusia, nilai-nilai, simbol-simbol, pemikiran-
pemikiran serta kelakuan manusia yang memiliki sifat ganda (Kaelan,
2005)
2. Interpretasi, metode untuk membuat suatu makna yang terkandung
dalam realitas sebagai objek penelitian yang sulit ditangkap dan
dipahami menjadi dapat ditangkap dan dipahami (Kaelan, 2005)
6
3. Hermeneutika, suatu metode untuk mencari dan menemukan makna yang
terkandung dalam objek penelitian yang berupa fenomena kehidupan
manusia, melalui pemahaman, dan interpretasi (Kaelan, 2005)
D. Pembahasan dan kesimpulan
Perisean adalah budaya asli daerah Nusa Tenggara Barat yang masih
dipertahankan eksistensinya. Perisean lahir dari tradisi turun-temurun yang telah lama
menghiasi kehidupan masyarakat Sasak khususnya di lombok Nusa Tenggara Barat.
Pada awalnya, tradisi perisean merupakan suatu kegiatan yang dilangsungkan dalam
rangka memanjatkan doa pada Yang Maha Kuasa. Ritual ini biasanya dilaksanakan
pada musim kemarau panjang, perisean sendiri bertujuan untuk meminta hujan dan
mendatangkan keberkahan bagi masyarakat setempat.
Hasil yang didapatkan dari perolehan data survai dan tinjuan di lapangan,
masyarakat Sasak di Lombok masih mempertahankan tradisi peresen sebagai khasanah
dan kekayaan budaya yang patut dilestarikan. Pemahaman ritual ini menjadi ciri sebagai
masyarakat yang peduli dan melestarikan warisan nenek moyang yang kaya akan petuah
serta makna yang tersirat sebagai pedoman untuk menjalani kehidupan, baik hidup
secara mandiri maupun hidup di lingkungan masyarakat.
Nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi perisean menimbulkan rasa keyakinan
yang kuat dan teguh dalam menjalani hidup agar selalu berhubungan baik dengan
sesama di lingkungan hidup bermasyarakat. Nilai toleransi sangat terlihat jelas ketika
permainan perisean dilaksanakan. Hal ini terciri pada salah satu peraturan dimana
permainan harus berhenti apabila terdapat petarung mengalami luka atau menyerah
secara terang-terangan. Toleransi yang dibangun merupakan sikap menahan diri untuk
menciderai musuh melebihi yang seharusnya dilakukan. Rasa menahan diri merupakan
bentuk dari pemahaman akan menahan emosi yang mengedepankan hawa nafsu dan
berimbas pada sikap yang jauh dari bijaksana dan bukan merupakan ciri dari masyarakat
Sasak sendiri.
Nilai dan rasa toleransi yang tinggi menunjukkan bahwa eksistensi kebudayaan
dan tradisi perisean pada mayarakat Sasak di Lombok telah menjadi panutan yang tetap
7
dijunjung tinggi oleh masyarakatnya, meskipun dalam pelaksanaannya perisean tak lagi
sesakral dahulu. Saat ini perisean lebih diarahkan pada pertunjukkan kesenian dan
kebudayaan sebagai tempat penyaluran aspirasi dan rasa kekeluargaan sebagai
pembelajaran bagi kehidupan dan nilai dalam memahami hubungan anatara sesama
manusia maupun dengan alam dan Sang Pencipta.
E. Daftar Pustaka
Bertens, K., 2005, Panorama Filsafat Modern, Jakarta: Penerbit Teraju
Endraswara, Suwardi. 2006. Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Frondizi, Risieri. 2011. Pengatar Filsafat Nilai. Diterjemahkan oleh Cuk Ananta
Wijaya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Hamidi. 2008. Metode Penelitian Kualitatif. Malang : UMM Press
Kaelan. 2009. Filsafat Pancasila. Yogyakarta : Paradigma
Koentjaraningrat. 1974. Kebudayaan, Mentalitet dan Pembangunan. Jakarta: P.T.
Gramedia.
Magnis-Suseno, Franz. 2009. 12 Tokoh Etika Abad ke-20. Yogyakarta : Kanisius
Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosda
Mukromin, Ngutsman. 2012. “Aksiologi Sastrajendra Hayuningrat Pangruwating Diyu
Dalam Lakon Alap-Alap Suksi oleh Ki Nartosabdho: Relevansinya terhadap
Perkembangan Moralitas Bangsa Indonesia”. Thesis. Yogyakarta : Universitas
Gadjah Mada
Sartini. 2009. Mutiara Kearifan Lokal NUSANTARA. Yogyakarta: Kepel Press.
Sutardi, Tedi, 1999, Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya, Bandung: PT Setia
Puma Inves.
8
Riwayat Penulis:
1. Arisko Fathurrahman, Mahasiswa Jurusan Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya,
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, angkatan 2013, ariskorobert@gmail.com
2. Joko Listyanto, Mahasiswa Jurusan Elektronika Instrumentasi, Sekolah Vokasi,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, angkatan 2013, jokolistyan@gmail.com
3. Fian Rofi R, Mahasiswa Jurusan Politik dan Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, angkatan 2014,
f.rofiulhaq@gmail.com
4. Zainal Fadri, Mahasiswa Jurusan Ilmu Filsafat, Fakultas Filsafat, Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta, angkatan 2010, fadri.dazazai@gmail.com

Contenu connexe

Dernier

IDMPO : SITUS SLOT MPO KEMENANGAN JACKPOT TERPERCAYA & PASTI WITHDRAW
IDMPO : SITUS SLOT MPO KEMENANGAN JACKPOT TERPERCAYA & PASTI WITHDRAWIDMPO : SITUS SLOT MPO KEMENANGAN JACKPOT TERPERCAYA & PASTI WITHDRAW
IDMPO : SITUS SLOT MPO KEMENANGAN JACKPOT TERPERCAYA & PASTI WITHDRAWNeta
 
Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024
Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024
Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024Sizi99
 
Wa 082211599998, TERLARIS, tas bahan cordura
Wa 082211599998,  TERLARIS,  tas bahan corduraWa 082211599998,  TERLARIS,  tas bahan cordura
Wa 082211599998, TERLARIS, tas bahan corduranicksbag
 
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptxPPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptxMegaFebryanika
 
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teater
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teaterBAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teater
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teaterAgustinus791932
 
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.pptMiaZahir
 
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kamboja
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kambojaIDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kamboja
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kambojaidmpo grup
 
tugas kelompok irsyad aldey.pdf
tugas kelompok irsyad aldey.pdftugas kelompok irsyad aldey.pdf
tugas kelompok irsyad aldey.pdfhobitzz0101
 
SERTIFIKAT GTK 1.pdf terbaru dari pmm...
SERTIFIKAT GTK 1.pdf terbaru dari pmm...SERTIFIKAT GTK 1.pdf terbaru dari pmm...
SERTIFIKAT GTK 1.pdf terbaru dari pmm...BungaranAxello
 
Sakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang Maxwin
Sakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang MaxwinSakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang Maxwin
Sakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang MaxwinSakai99
 

Dernier (10)

IDMPO : SITUS SLOT MPO KEMENANGAN JACKPOT TERPERCAYA & PASTI WITHDRAW
IDMPO : SITUS SLOT MPO KEMENANGAN JACKPOT TERPERCAYA & PASTI WITHDRAWIDMPO : SITUS SLOT MPO KEMENANGAN JACKPOT TERPERCAYA & PASTI WITHDRAW
IDMPO : SITUS SLOT MPO KEMENANGAN JACKPOT TERPERCAYA & PASTI WITHDRAW
 
Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024
Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024
Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024
 
Wa 082211599998, TERLARIS, tas bahan cordura
Wa 082211599998,  TERLARIS,  tas bahan corduraWa 082211599998,  TERLARIS,  tas bahan cordura
Wa 082211599998, TERLARIS, tas bahan cordura
 
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptxPPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
 
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teater
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teaterBAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teater
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teater
 
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt
 
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kamboja
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kambojaIDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kamboja
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kamboja
 
tugas kelompok irsyad aldey.pdf
tugas kelompok irsyad aldey.pdftugas kelompok irsyad aldey.pdf
tugas kelompok irsyad aldey.pdf
 
SERTIFIKAT GTK 1.pdf terbaru dari pmm...
SERTIFIKAT GTK 1.pdf terbaru dari pmm...SERTIFIKAT GTK 1.pdf terbaru dari pmm...
SERTIFIKAT GTK 1.pdf terbaru dari pmm...
 
Sakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang Maxwin
Sakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang MaxwinSakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang Maxwin
Sakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang Maxwin
 

En vedette

Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsKurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summarySpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentLily Ray
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best PracticesVit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementMindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...RachelPearson36
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Applitools
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at WorkGetSmarter
 
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...DevGAMM Conference
 
Barbie - Brand Strategy Presentation
Barbie - Brand Strategy PresentationBarbie - Brand Strategy Presentation
Barbie - Brand Strategy PresentationErica Santiago
 
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them wellGood Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them wellSaba Software
 

En vedette (20)

Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work
 
ChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slidesChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slides
 
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike RoutesMore than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
 
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
 
Barbie - Brand Strategy Presentation
Barbie - Brand Strategy PresentationBarbie - Brand Strategy Presentation
Barbie - Brand Strategy Presentation
 
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them wellGood Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
 

PERISEAN: Fight, Culture, Tolerance

  • 1. 1 PERISEAN: Fight, Culture, Tolerance (Arisko Fathurrahman, Joko Listyanto, Fian Rofi R, Zainal Fadri) A. Intisari Tradisi perisean telah berlangsung lama dan telah menjadi rutinitas bagi warga Sasak di Lombok dalam merayakan hari-hari besar. Pada pelaksanaannya terdapat suatu babak dimana pertarungan akan berakhir ketika salah satu peserta mengeluarkan darah (berdarah) atau menyerahkan diri pada lawan. Tetesan darah pada tradisi perisean merupakan suatu pijakan dan tonggak bagi berlangsungnya perkelahian. Pemaknaan atas tetesan darah dalam tradisi tersebut merupakan suatu ajaran yang diwariskan secara turun temurun yang sarat dengan makna filosofis sebagai ajaran bagi kehidupan masyarakat setempat. Pemaknaan atas tradisi perisean dapat dikaji dengan menemukan asal-muasal tradisi tersebut dilaksanakan. Penelusuran tradisi dilaksanakan dengan konsep analisa ke arah historis dan kultural. Dengan basis historical culture akan mengarahkan pada pemahaman perkembangan serta perjalanan eksistensi suatu tradisi dari awal perkembangan hingga zaman kontemporer atau kekinian. Dalam pemaknaan historis dan kultural diupayakan mampu menggali suatu nilai-nilai (values) yang tersirat dalam tradisi perisean. Suatu tradisi yang dijadikan panutan dan way of life bagi kehidupan dalam masyarakat Sasak di Lombok, sehingga melahirkan bentuk-bentuk toleransi dalam hidup berdampingan. Nilai toleransi inilah yang dapat dijadikan sebagai suatu gebrakan bagi kehidupan saat ini sebagai cerminan dalam menjalani hubungan yang tak bisa lepas dari historisitas yang terikat akan nilai sebagai pribadi bangsa yang berbudaya. Analisa historical culture dan eksplorasi nilai toleransi pada tradisi perisean dilakukan dengan cara turun langsung ke lapangan. Turun langsung merupakan suatu upaya untuk menjalin rasa persaudaraan dan koneksi dengan yang terlibat langsung dalam tradisi. Hasil yang ingin didapatkan adalah transfer knowledge dari yang terlibat langsung dalam pelaksanaan serta menggali lebih lanjut atas pengaruh tradisi tersebut dalam kehidupan, baik secara nilai maupun rasa toleransi yang terbangun. Kata kunci: tetesan darah, tradisi perisean, historical culture, nilai toleransi B. Pendahuluan 1. Latar belakang Indonesia terdiri dari berbagai budaya, suku, bangsa dan agama. Banyak kekayaan dan keanekaragaman yang perlu dilestarikan. Budaya merupakan suatu identitas nasional yang mewarnai dan memberikan gambaran yang berbeda antara satu negara dengan negara lainnya. Indonesia merupakan suatu
  • 2. 2 negara dengan beraneka ragam budaya, baik dari tarian, perjamuan, acara adat, kuliner, pariwisata dan lain-lain sebagainya, baik yang telah terekspos maupun yang belum. Salah satu contoh kebudayaan yang belum terekspos adalah tradisi “perisean” di Lombok Nusa Tenggara Barat. Perisean berlangsung pada masyarakat Sasak secara terun-temurun, yang merupakan sebuah seni pertarungan antara dua orang petarung yang disebut dengan pepadu, dengan menggunakan sebuah rotan sebagai pemukul yang disebut dengan penjalin yang bulatannya dilapisi dengan bulatan aspal dan pecahan beling. Upacara perisean biasanya digelar pada saat-saat tertentu menjelang perayaan-perayaan khusus seperti pada acara perayaan ulang tahun kemerdekaan dan acara besar lainnya atau menjelang penyambutan bulan puasa. Hal yang unik pada upacara ini adalah para petarung atau pepadu hanya diperbolehkan untuk memukul bagian tubuh lawan yang atas, seperti pundak, punggung dan kepala. Pertarungan akan segera selesai ketika salah satu pertarung terluka dan mengeluarkan darah atau petarung melakukan penyerahan. Budaya perisean termasuk salah satu budaya yang keras dan bahaya, namun banyak sisi positif yang dapat diambil sebagai pemahaman untuk kehidupan sehari-hari bagi masyarakat Sasak, maka dari itu hingga saat ini, budaya perisean masih tetap dilestarikan di Lombok. Dari latar belakang yang disebutkan, penelitian ini lebih memfokuskan pada kajian hiostorisitas kebudayaan terhadap upara perisean dan mencoba melakukan korelasi dengan nilai-nilai toleransi yang terbangun pada kehidupan masyarakat Sasak di Lombok Nusa Tenggara Barat. Hasil penelitian mengenai upacara perisean dalam analisa historis dan kebudayaan yang termaktub sebagai nilai toleransi kehidupan masyarakat Sasak, diharapkan mampu memberikan inspirasi dan contoh terhadap cara bermasyarakat ditengah kehidupan modern untuk menjadi lebih baik. 2. Tujuan penelitian a. Mengetahui sejarah dan perkembangan dari tradisi perisean di Lombok Nusa Tenggara Barat.
  • 3. 3 b. Mengetahui makna yang terkandung pada tetesan darah tradisi perisean. c. Mengetahui konsep nilai dan toleransi pada tradisi perisean. d. mengetahui pengaruh tradisi perisean terhadap nilai-nilai toleransi pada kehidupan masyarakat Sasak di Lombok. 3. Tinjuan pustaka Kebudayaan adalah fenomena pilihan hidup, baik pilihan budaya baik maupun budaya jelek. Karena, pada dasarnya ada kebudayaan positif (baik) dan budaya jelek (Endraswara, 2006). Kebudayaan merupakan seluruh total pikiran, karya dan hasil karya manusia yang tidak berakar pada nalurinya melainkan karena manusia memperolehnya dengan cara belajar (Koentjaraningrat, 1974). Kearifan lokal dapat disimpulkan sebagai kepribadian, identitas kultural masyarakat yang berupa nilai, norma, etika, kepercayaan, adat-istiadat dan aturan khusus yang diterima oleh masyarakat dan teruji kemampuannya sehingga dapat bertahan secara terus menerus (Sartini, 2009). Historisitas dapat dimaknai sebagai perjalanan waktu dari masa lampau, masa kini dan masa yang akan datang. Historis dalam pengertian perlunya menunjukkan relevansi kesadaran historis dalam pengertian menuntut setiap kegiatan yang dilangsungkan manusia sebagai manuver perjalanan dan perkembangan peradaban suatu masyarakat (Bertens, 2005). Nilai yang dibicarakan pada tradisi bukanlah nilai dalam artian nilai yang bisa dihitung dengan angka seperti skor, harga, dan tingkatan, melainkan nilai dalam artian kualitas atau sifat yang membuat apa yang bernilai jadi bernilai (Magnis-Suseno,2009). Contoh nilai dalam artian tersebut misalnya: bunga itu indah dan perbuatan itu susila. Indah dan susila adalah sifat atau kualitas (nilai) yang melekat pada bunga dan perbuatan (Kaelan, 2009). Nilai berupa kualitas, artinya nilai bukanlah suatu realitas empiris, melainkan a priori (mendahului pengalaman). Karena berupa kualitas, nilai merupakan ada yang bersifat parasistis (menempel) yang tidak dapat hidup tanpa didukung oleh objek yang riel (Frondizi, 2011). Lalu bagaimana memahami nilai? walaupun nilai tidak dapat disentuh dengan panca indera, nilai dapat dipikirkan oleh manusia. Cara
  • 4. 4 manusia memahami nilai tidaklah menggunakan anlisis-rasional, akan tetapi melalui intuisi (Mukromin, 2012). Kehidupan toleransi merupakan suatu keadaan masyarakat dalam memahami sesama dan menjadikan landasan kepentingan bersama sebagai acuan dalam tindakan. Pengertian toleransi selalu disandingkan dengan pengertian empati yang mana lebih pada merasakan apa yang dirasakan orang lain sebagai pencerminan atas kehidupan pribadi (Sutardi, 1999). C. Metode Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan dalam rentang waktu selama 5 bulan dan akan dilakukan dengan penggalian informasi di lapangan. Wilayah penelitian ini adalah di daerah Lombok Nusa Tenggara Barat. 2. Pendekatan perspektif penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian ilmiah dengan menggunakan perpaduan metode kualitatif dan kuantitatif, yang ditinjau melalui konsep historical culture serta menggali nilai-nilai toleransi yang terkandung dalam tradisi perisean, baik sebagai hiburan, olahraga dan bidang pendidikan serta pembelajaran kehidupan. 3. Teknik pengumpulan data Untuk menemukan informasi tentang makna tetesan darah pada tradisi perisean dengan menggunakan analisa historical culture dan eksplorasi nilai toleransi pada kehidupan masyarakat Sasak, peneliti menggunakan teknik wawancara secara mendalam. Teknik ini digunakan karena teknik ini menuntut peneliti untuk mampu bertanya sebanyak-banyaknya dengan perolehan jenis data tertentu sehingga diperoleh data atau informasi yang rinci. Hubungan antara peneliti dengan para informan harus dibuat akrab, sehingga subjek penelitian bersikap terbuka dalam menjawab setiap pernyataan (Hamidi,2008). Teknik lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi terhadap perilaku atau tindakan baik dalam bentuk verbal, non verbal dan aktivitas individual mereka dalam masyarakat/kelompok (Hamidi, 2008). Dan
  • 5. 5 teknik ketiga adalah menggunakan teknik informasi dokumentasi, untuk mengumpulkan informasi tentang pelaksanaan upacara perisean. Sumber informasi dokumentasi adalah dokumen lembaga di daerah yang berbentuk sumber pustaka tentang tradisi perisean dan bentuk kehidupan toleransi masyarakat Sasak. 4. Analsis data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode perbandingan tetap yaitu suatu analisa data yang secara tetap membandingkan satu datum dengan datum yang lain, dan kemudian secara tetap membandingkan kategori dengan kategori lainnya (Moleong, 2010). Proses analisis dalam penelitian ini mencakup : a. Reduksi data, yaitu melakukan identifikasi data yang kemudian memberikan kode pada setiap satuan agar dapat ditelusuri data satuannya berasal dari sumber mana. b. Kategorisasi, yaitu memilah-milah setiap satuan ke dalam bagian-bagian yang memiliki kesamaan. Lalu setiap kategori diberi label. c. Sintesisasi, yaitu mencari kaitan antara satu ketegori dengan kategori lainnya. d. Menyusun hipotesis kerja untuk menemukan teori substantif. Selain proses analisis yang mencakup 4 tahap tersebut, penelitian ini juga menggunakan unsur metodis filosofis untuk melakukan peninjauan lebih lanjut secara mendalam. Unsur metodis tersebut adalah: 1. Verstehen, suatu metode untuk memahami objek penelitian melalui insight, einfuehlung serta empati dalam mengankap dan memahami makna kebudayaan manusia, nilai-nilai, simbol-simbol, pemikiran- pemikiran serta kelakuan manusia yang memiliki sifat ganda (Kaelan, 2005) 2. Interpretasi, metode untuk membuat suatu makna yang terkandung dalam realitas sebagai objek penelitian yang sulit ditangkap dan dipahami menjadi dapat ditangkap dan dipahami (Kaelan, 2005)
  • 6. 6 3. Hermeneutika, suatu metode untuk mencari dan menemukan makna yang terkandung dalam objek penelitian yang berupa fenomena kehidupan manusia, melalui pemahaman, dan interpretasi (Kaelan, 2005) D. Pembahasan dan kesimpulan Perisean adalah budaya asli daerah Nusa Tenggara Barat yang masih dipertahankan eksistensinya. Perisean lahir dari tradisi turun-temurun yang telah lama menghiasi kehidupan masyarakat Sasak khususnya di lombok Nusa Tenggara Barat. Pada awalnya, tradisi perisean merupakan suatu kegiatan yang dilangsungkan dalam rangka memanjatkan doa pada Yang Maha Kuasa. Ritual ini biasanya dilaksanakan pada musim kemarau panjang, perisean sendiri bertujuan untuk meminta hujan dan mendatangkan keberkahan bagi masyarakat setempat. Hasil yang didapatkan dari perolehan data survai dan tinjuan di lapangan, masyarakat Sasak di Lombok masih mempertahankan tradisi peresen sebagai khasanah dan kekayaan budaya yang patut dilestarikan. Pemahaman ritual ini menjadi ciri sebagai masyarakat yang peduli dan melestarikan warisan nenek moyang yang kaya akan petuah serta makna yang tersirat sebagai pedoman untuk menjalani kehidupan, baik hidup secara mandiri maupun hidup di lingkungan masyarakat. Nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi perisean menimbulkan rasa keyakinan yang kuat dan teguh dalam menjalani hidup agar selalu berhubungan baik dengan sesama di lingkungan hidup bermasyarakat. Nilai toleransi sangat terlihat jelas ketika permainan perisean dilaksanakan. Hal ini terciri pada salah satu peraturan dimana permainan harus berhenti apabila terdapat petarung mengalami luka atau menyerah secara terang-terangan. Toleransi yang dibangun merupakan sikap menahan diri untuk menciderai musuh melebihi yang seharusnya dilakukan. Rasa menahan diri merupakan bentuk dari pemahaman akan menahan emosi yang mengedepankan hawa nafsu dan berimbas pada sikap yang jauh dari bijaksana dan bukan merupakan ciri dari masyarakat Sasak sendiri. Nilai dan rasa toleransi yang tinggi menunjukkan bahwa eksistensi kebudayaan dan tradisi perisean pada mayarakat Sasak di Lombok telah menjadi panutan yang tetap
  • 7. 7 dijunjung tinggi oleh masyarakatnya, meskipun dalam pelaksanaannya perisean tak lagi sesakral dahulu. Saat ini perisean lebih diarahkan pada pertunjukkan kesenian dan kebudayaan sebagai tempat penyaluran aspirasi dan rasa kekeluargaan sebagai pembelajaran bagi kehidupan dan nilai dalam memahami hubungan anatara sesama manusia maupun dengan alam dan Sang Pencipta. E. Daftar Pustaka Bertens, K., 2005, Panorama Filsafat Modern, Jakarta: Penerbit Teraju Endraswara, Suwardi. 2006. Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Frondizi, Risieri. 2011. Pengatar Filsafat Nilai. Diterjemahkan oleh Cuk Ananta Wijaya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Hamidi. 2008. Metode Penelitian Kualitatif. Malang : UMM Press Kaelan. 2009. Filsafat Pancasila. Yogyakarta : Paradigma Koentjaraningrat. 1974. Kebudayaan, Mentalitet dan Pembangunan. Jakarta: P.T. Gramedia. Magnis-Suseno, Franz. 2009. 12 Tokoh Etika Abad ke-20. Yogyakarta : Kanisius Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosda Mukromin, Ngutsman. 2012. “Aksiologi Sastrajendra Hayuningrat Pangruwating Diyu Dalam Lakon Alap-Alap Suksi oleh Ki Nartosabdho: Relevansinya terhadap Perkembangan Moralitas Bangsa Indonesia”. Thesis. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada Sartini. 2009. Mutiara Kearifan Lokal NUSANTARA. Yogyakarta: Kepel Press. Sutardi, Tedi, 1999, Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya, Bandung: PT Setia Puma Inves.
  • 8. 8 Riwayat Penulis: 1. Arisko Fathurrahman, Mahasiswa Jurusan Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, angkatan 2013, ariskorobert@gmail.com 2. Joko Listyanto, Mahasiswa Jurusan Elektronika Instrumentasi, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, angkatan 2013, jokolistyan@gmail.com 3. Fian Rofi R, Mahasiswa Jurusan Politik dan Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, angkatan 2014, f.rofiulhaq@gmail.com 4. Zainal Fadri, Mahasiswa Jurusan Ilmu Filsafat, Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, angkatan 2010, fadri.dazazai@gmail.com