3. A. DEPOSIT BANKA. DEPOSIT BANK
OVER VIEW
Fungsi utama bank adalah lembaga
intermediary.
Bank membuat produk dan jasa yang
sesuai dengan ke dua belah pihak
tersebut.
Dalam islam, produk dan jasa tersebut
dilandasi dengan sistem syari’ah yang
berlandaskan al-qur’an dan as-sunnah.
4. B. WADI’AHB. WADI’AH
Definisi: Bahasa : ﱢﺀﻲﻭﺩﻉﺍﻟﺷ artinya :
Meninggalkan atau meletakkan.
Istilah : Memberikan kekuasaan kepada
orang lain untuk menjaga hartanya/
barangnya dengan secara terang-
terangan atau dengan isyarat yang
semakna dengan hal tersebut.
5. Secara harfiah, Al-wadi’ah dapat diartikan
sebagai titipan murni dari satu pihak ke
pihak yang lain, baik individu maupun
badan hukum, yang harus dijaga dan
dikembalikan kapan saja si penitip
menghendakinya.
Ulama madzhab hanafi mendefinisikan :
دللة أو صارحا ماله حفظ على الغير تسليط
“ mengikut sertakan orang lain dalam
memelihara harta baik dengan ungkapan
yang jelas maupun isyarat”
6. Madzhab Hambali, Syafi’I dan Maliki
( jumhur ulama ) mendefinisikan wadhi’ah
sebagai berikut :
مخصوص وجه على مملوك حفظ في توكيل
“ mewakilkan orang lain untuk
memelihara harta tertentu dengan cara
tertentu “
7. Rukun Wadi’ah:Rukun Wadi’ah:
Muwaddi’ ( Orang yang menitipkan).
Wadii’ ( Orang yang dititipi barang).
Wadi’ah ( Barang yang dititipkan).
Shighot ( Ijab dan qobul).
8. WADI’AH LANJUTANWADI’AH LANJUTAN
Landasan hukum wadi’ah:
a. Al-Qur’an
Q. S. An-Nisa’: 58
Q. S. Al-Baqaroh : 283
b. As-Sunnah ” Tunaikanlah amanah yang dipercayakan kepadamu
dan janganlah kamu mengkhianati terhadap orang yang telah
mengkhianatimu”. H. R. Abu Dawud dan Tirmidzi.
“Sampaikanlah amanat kepada orang yang memberi amanat
kepadamu.” H. R. Tirmidzi
c. Ijma’
Para ulama dari zaman dulu sampai sekarang telah menyepakati
akad wadiah ini karena manusia memerlukannya dalam
kehidupan muamalah.
9. Jenis- jenis wadi’ah:Jenis- jenis wadi’ah:
Wadiah amanah
bentuk amanah dan tidak ada kewajiban
untuk menanggung kerusakan kecuali
karena kelalaiannya.
Wadiah yad dhomanah
harus menanggung kerusakan atau
kehilangan pada wadiah, sebab-sebab
berikut ini:
10. a. Wadii’ menitipkan barang kepada orang lain
yang tidak biasa dititipi barang.
b. Wadii’ meninggalkan barang titipan sehingga
rusak.
c. Memanfaatkan barang titipan.
d. Bepergian dengan membawa barang titipan.
e. Jika wadii’ tidak mau menyerahkan barang
ketika diminta muwaddi’, maka ia harus
menanggung jika barang itu rusak.
f. mencampur dengan barang lain yang tidak
dapat dipisahkan.
11. C. APLIKASI WADI’AH DALAMC. APLIKASI WADI’AH DALAM
PERBANKAN SYARI’AHPERBANKAN SYARI’AH
1. Giro wadi’ah
fatwa DSN ditetapkan ketentuan
tentang Giro Wadi’ah (fatwa 2006)
sebagai berikut:
a. Bersifat titipan
b. Titipan bisa diambil kapan saja (on call)
c. Tidak ada imbalan yang diisyratkan,
kecuali dalam bentuk pemberian yang
bersifat sukarela dari phak bank.
12. 2. Tabungan wadi’ah2. Tabungan wadi’ah
Menurut fatwa DSN :
a. Bersifat simpanan
b. Simpanan bisa diambil kapan saja (on
call0 atau berdasarkan atas
kesepakatan
c. Tidak ada imbalan yang diisyratkan,
kecuali dalam bentuk pemberian yang
bersukarela dari pihak bank
13. D. MUDHARABAHD. MUDHARABAH
Akad kerjasama usaha antara dua pihak,
dimana pihak pertama menyediakan seluruh
modal (shahibul mal), sedangkan pihak
lainnya menjadi pengelola
(mudharib).Keuntungan usaha dibagi menurut
kesepakatan yang tertuang dalam kontrak.
Biasa disebut persentase (nisbah).
Mudharabah muthlaqah (Unrestricted
Investment Account)
Mudharabah muqayyadah (Restricted
Invesment Account)
Sukuk al-mudharabah
15. MUDHARABAH MUTHLAQAHMUDHARABAH MUTHLAQAH
Dalam URIA tidak ada pembatasan bagi
bank dalam menggunakan dana yang
dihimpun, jadi bank memiliki
kebebasan penuh untuk menyalurkan
dana URIA ini ke bisnis manapun yang
diperkirakan menguntungkan
Penerapannya yaitu produk tabungan
mudharabah dan deposito mudharabah
16. Ketentuan umumKetentuan umum
1. Bankmemberitahukan kepada pemilik dana.
nisbah dan tata cara pembagian
keuntungan
2. Tabungan mudharabah : buku tabungan
serta kartu ATM dan alat penarikan
tabungan lain.
3. Tabungan mudharabah dapat diambil
setiap saat sesuai dengan perjanjian.
4. Deposito mudharabah hanya dapat
dicairkan sesuai dengan jangka waktu yang
disepakati
5. tidak bertentangan dengan prinsip syariah
17. MUDHARABAH MUQAYYADAHMUDHARABAH MUQAYYADAH
Terbagi menjadi 2:
1.Mudharabah muqayyadah on balance sheet
merupakan simpanan khusus dimana
pemilik dana dapat menerapkan syarat-
syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh
bank
2.Mudharabah muqayyadah of balance sheet
Merupakan penyaluran dana mudharabah
langsung kepada pelaksana usahanya, bank
perantara yang mempertemukan antara
pemilik dana dan pelaksana usaha.
18. SUKUK MUDHARABAHSUKUK MUDHARABAH
1. Qs. Al-Maidah ayat: 1
2. Hadis riwayat Al-Thabrani dari Ibn Abbas ra.
Abbas bin Abdul Mutthalib jika
menyerahkan harta sebagai Mudharabah ia
mensyaratkan kepada mudharib nya agar
tidak mengarungi lautan dan tidak
menuruni lembah, serta tidak membeli
hewan ternak. Jika persyaratan itu
dilanggar, ia (mudharib) harus menanggung
risikonya. Ketika persyaratan yang
ditetapkan Abbas itu didengar Rasulullah,
beliau membolehkannya.
19. E. Fatwa DSN MUIE. Fatwa DSN MUI
NO: 01/DSN-MUI/IV/2000 Tntang G I R O
NO: 02/DSN-MUI/IV/2000 Tntang TABUNGAN
NO: 03/DSN-MUI/IV/2000 Tntang DEPOSITO
NO: 07/DSN-MUI/IV/2000 Tentang
PEMBIAYAAN MUDHARABAH (QIRADH)
NO: 19/DSN-MUI/IV/2001 Tntang AL-QARDH
Nomor: 33/DSN-MUI/IX/2002 Tentang
OBLIGASI SYARI’AH MUDHARABAH
Nomor: 42/DSN-MUI/V/2004 Tentang SYARIAH
CHARGE CARD
NO: 50/DSN-MUI/III/2006 Tentang AKAD
MUDHARABAH MUSYTARAKAH
20. ““Mohon maaf atas kekurangnya”Mohon maaf atas kekurangnya”
Assalamualaikumwarohmatullahiwabarakatuh...