Proposal penelitian ini membahas perkembangan sistem sanitasi di Bandung pada periode 1900-1940. Tujuannya adalah mengetahui perkembangan sistem sanitasi pada masa Hindia Belanda dan merekomendasikan sistem yang diterapkan pada masa lalu untuk diterapkan kembali pada masa sekarang. Penelitian ini akan menggunakan metode sejarah dengan mengumpulkan sumber primer dan sekunder lalu menganalisis dan menuliskan hasilnya.
1. Proposal Penelitian Sejarah
Perkembangan Sistem Sanitasi Di Bandung
1900-1940
Oleh : Fathia Lestari [ 18 031 009 0042 ]
1. Latar Belakang Masalah
Sanitasi, merupakan sebuah topic yang tidak dipandang menarik dalam
penelitian sejarah, dibandingkan dengan topik-topik seperti pergerakan, revolusi
atau mungkin yang berbau patritisme dan kenegaaan. Namun topic ini pun
menjadi menarik ketika msalah-masalah yang diangkat, merupakan masalah yang
langsung bersentuhan dnegan hidup masyarakat. Oleh Karena itu masyarakat pun
tidak semua memikirkan hal-hal yang dianggap berat untuk mereka.
Yang menjadi pertimbangan untuk melakukan penelitian ini ialah
pencarian sebuah topic yang terlihat ringan namun dapat menjadi pengetahuan
yang diharpakan menjadi sebuah pengetahuan yang melengkapi pengetahuan
mengenai topic pergerakan atau revolusi yang sering dibincangkan oleh
sejarawan-sejarawan lainnya.
Bila melihat Sanitasi secara etimologis, sanitasi adalah perilaku disengaja
dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah manusia bersentuhan
langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan
2. usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia. Banyak hal yang
akan dibahas dalam satinasi ini, dan semua topic yang dibhas akan langsung
bersentuhan manusia.
Beberapa hal yang berkaitan langsung dengan sanitasi adalah penyediaan
air dan berhubungan langsung dengan kesehatan, penggunaan air itu sendiri
hingga pembuangan limbah airnya. Dan permasalahn ini, tidak akan menajdi
mudah manakala timbul permasalahan yang terjadi mempengaruhi jalannya
sturtur atau system yang ada.
Pertimbangan spasial atau tempat yang menggunakan Bandung sebagai
objek penelitian, menambah sebuah daya tarik tersendiri. Karena Priangan
merupakan sebuah kota yang tidak bisa ditutupi lagi bahwa Priangan adalah salah
satu kota besar pada masa itu. Perkembangan manusia didalamnya terlihat dan
menjadi sorotan penting bagi perkembangan manusia dari kota-kota lainnya.
Menurut Rudolf Mrazek dalam bukunya mengatakan bahwa ancaman itu,
terutama kota-kota modern bermunculan di Hindia-Belanda, terdapat pada cairan,
dalam semen dan darah yang tak terkendali, sebagaimana ditulisakn Bath Veth
dalam air-yang telah tercemar, menetas dan bocor atau mengalir secara tidak
teratur. (Mrazek:2006, 78)
Pembabakan atau periodisasi dari tahun 1900 yaitu dilihat dari awal
perkembangan penduduk di Bandung khususnya, perkembangan kota serta
dimulainya semua system perkotaan dan juga system sanitasi di Bandung.
3. Diakhiri pada tahun 1940, 10 tahun masa berakhirnya periode Hindia-Belanda di
Priangan, sehingga dapat dilihat perkembangannya setelah 10 tahun berakhirnya.
Selain pada akhir abad 19, masalah air sangat terasa dan pada pokok
permasalahannya karena adanya urbanisasi. Sehingga terjadinya hubungan antara
spasial di Bandung yang terkenal dengan masalah urbannya dan sanitasi sebagai
pokok bahasan dalam penelitian yang akan dilaksanakan ini.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis bermaksud melakuakn
penelitian mengenai system sanitasi yang dilakukan oleh pemerintahan Hindia-
Belanda pad a khususnya, sebelum diadakannya system ini serta setelah adanya
system ini, sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sekarang serta masa
depan, sebagai rencana memperbaiki system kehidupan. Untuk itu penulis akan
memberi judul penelitian ini PERKEMBANGAN SISTEM SANITASI DI
BANDUNG 1900-1940.
2. Tujuan Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (1989) “Tujuan penelitian adalah rumusan
kalimat yang menunjukan adanya suatu hal yang diperoleh setelah penelitian
selesai”. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui perkembangan system sanitasi pada masa Hindia-Belanda
1900-1940
2. Untuk mengetahui penggunaan yang tepat mengenai sanitasi yang baik
4. untuk sekarang dan masa depan Indonesia.
Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah
1. Memberikan informasi mengenai perkembangan sistema sanitasi
2. Merekomendasikan system sanitasi yang dilakukan pada masa Hindia-
Belanda untuk diterapkan pada masa sekarang atau masa depan.
3. Dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.
3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode yang sesuai dengan
sistematika penggunaan sejarah, yaitu Metode Sejarah, yang menggunakan empat
tahap besar dalam penelitiannya, yaitu :
a. Heuristik adalah suatu seni, suatu teknik yang memerlukan
keteerampilan dan sebenarnya memiliki peraturan-peraturan yang
bersifat umum. (Renier, 1997:113). Artinya, dalam proses pertama ini,
penulis akan mengumpulkan sumber-sumber yang dianggap relevan
dan sesuai dengan topik. Pencarian akan di mulai dengan menuliskan
bibliografi buku yang akan dicari, di data untuk memudahkan
pencarian. Dan pencarian akan dilakukan di perpustakaan sekitar
Bandung, di Perpustakaan Daerah, Perpustakaan Sri Baduga, ANRI
Bandung, Perpustakaan Gecung Sate, Perpustakaan Cyscal milik
5. UNPAD, Perpustakaan Sastra milik fakultas, ataupun Perpustakaan-
perpustakaan swasta lainnya si seputar Bandung. Terakhir pencarian
akan bermuara di Perpustakaan Nasional dan ANRI Pusat uuntuk
mendapatkan seumber primer, yang dapat menguatkan setiap fakta
yang akan terbentuk nanti.
b. Kritik dan Analis Sumber atau Verivikasi dibagi dua yaitu meneliti
otentitas sumber sebagai kritik internal atau keaslian sumber, dan kritik
eksernal yang meneliti kredibilitas sumber. (Kuntowidjoyo, 1995:
98-99)
Proses kedua ini akan berlangsung manakala proses pertama sudah
berjalan dengan baik. Dengan adanya sumber-sumber yanG didapat
pada proses heuristic, maka kita bisa menganlisis tiap sumber sehingga
akan terjadi beberapa kelompok sumber. Sumber Primer dan sumber
sekunder.
Sumber Primer adalah sumber atau penulis sumber menyaksikan,
mendengar (eyes witness atau ear witness), atau mengalami sendiri
sendiri (the actor) peristiwa yang dituliskan dalam sumber tersebut.
Jadi sumber sejaman dengan peristiwa tersebut (Herlina, 2008: 10),
serta sumber sekunder adalah bila sumber atau penulis sumber hanya
mendengar peristiwa itu dari orang lain. (Herlina, 2008: 12)
Penggolongan sumber ini tentunya memudahkan penulis utuk
melanjutkan tahap lain yaitu koroborasi, yaitu pendukungan suatu data
6. dari suatu sumber sejarah dengan sumber lainnya (dua atau lebih),
dimana tidak ada hubungan kepentingan diantara sumber-sumber
tersebut, atau sumber itu bersifat merdeka. Hasil dari koroborasi akan
menjadikn sumber yang didapat di heuristik menjadi Fakta Sejarah.
c. Interpretasi, proses yang dilakukan selanjutnya adalah interpretasi,
yaitu penafsiran (Herlina, 2008: 36), yang merupakan biangnya
subjektifitas. Fakta sejarah yang terbentuk oleh koroborasi, akan
diperdalam dan akan mulai ditafsirkan. Sesuai tidak dengan pikiran,
rasionalkah?
d. Historiografi atau Penulisan Sejarah, yang menjadi ujung dari setiap
penelitian apapun. Banyak orang berkata, apa gunanya penelitian jika
tidak dijadikan sebbuah tulisan? Tulisan sejarah akan menjdikan
penelitian yang penulis buat menjadi sumber tersier yang mungkin bisa
dipergunakan bagi siapapun yang jagu membahas lebih mendalam
mengenai sanitasi Priangan dan lebih spesifik.
4. Tinjauan Pustaka
Dalam buku engineers of happy land karya Rudolf Mrazek yang
merupakan sumber sejaman yang bisa dikategorikan sebagai sumber primer
meski lemah, namun berisi pengalaman-pengalaman yang ditunjukan penulis
ketika berada di Hindia-Belanda serta tulisan komentar-komentar orang
Belanda yang berada di Hindia-Belanda pada masa itu, Dan melihat langsung
7. bagaimana Hindia-Belanda ada, mulai dari perkembangannya, hingga apa
saja yang terjadi pada masa ini.
Buku ini dapat dijadikan sumber primer yang menceritakan
pembangunan di Hindia-Belanda. Namun Buku ini menjelaskan secara umum
bagaimana Hindia-Belanda dan penelitian ini, membatasi spasial atau tempat
penelitian dengan Priangan untuk menyempitkan masalah serta focus
terhadap keunikan sebuah pembanguna sebuah kota. Apalagi masalah yang
diangkat hanya sebatas sanitasi, masalah kesehatan air, penanggulangan
limbah dan penampungan air seperi jamban, wc hinggga septic tank yang
menjadikan penelitian ini original dan belum pernah diteliti.
Buku kedua yang merupakan pembahasan mengenai masa ini adalah
buku Dutch culture overseas: praktik kolonial di Hindia Belanda,
1900-1942 Oleh Frances Gouda, membahas mengenai apa saja yang
dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat belanda yang datang di
Hindia-Belanda. Penulis buku ini adalah salah satu anak dari keluarga yang
menikah di Hindia-Belanda pada masa itu. Sehingga penulis buku ini adalah
tokoh sejaman, dan bisa langsung melihat kejadian pemerintah Hindia-
Belanda pada masa itu, membangun kota-kota termasuk sanitasi di kota itu
sendiri.
5. Kerangka Teoritis
Mengangkat teori-teori kesehatan mengenai sanitasi, yaitu :
8. 1. Menurut Dr.Azrul Azwar, MPH, sanitasi adalah cara pengawasan
masyarakat yang menitikberatkan kepada pengawasan terhadap berbagai
faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat.
2. Menurut Ehler & Steel, sanitation is the prevention od diseases by
eliminating or controlling the environmental factor which from links in the
chain of tansmission.
(sanitasi adalah pencegahan penyakit dengan menghilangkan atau
mengendalikan faktor lingkungan yang dari link dalam rantai tansisi.)
3. Menurut Hopkins, sanitasi adalah cara pengawasan terhadap factor-faktor
lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap lingkungan.
6. Sistematika Penulisan
Sistematika historiografi dalam Penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bab I. Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II Setting Hitorys
9. Bab ini memuat latar belakang sejarah yang sudah ada yang telah menjadi fakta
sejarah. Yang akhirnya menguatkan analisis serta pembahasan yang dilakukan
dalam penelitian ini.
Bab III Analisis dan Pembahasan
Bab ini menjelaskan mengenai analisis mngenai system sanitasi pada awal
1900 (Awal abad 20) yang diperkirakan awal perkembangan kota dan
lingkungan hingga Tahun 1940 yang diperkirakan merupakan akhir dari masa
Hindia-Belanda dan mengalami dampak. Kemudian diklasifikasikan serta
dibahas berdasarkan sumber lainnya.
Bab IV Simpulan dan Saran
Bab ini berisi mengenai simpulan dari hasil analisis dari Bab 4. Dan saran dari
penulis bagi penelitian selanjutnya.