1. DEPRESI
Oleh Jappy M Pellokila
https://twitter.com/OpaJappy
opa.jappy@gmail.com
*Notes; Silahkan gunakan Slide ini.
Jika anda gunakan Slide ini, maka hub twitter atau e-mail
2. PENGANTAR
Depresi seringkail disebut sebagai penyakit pilek dalam
pikiran”. Depresi dapat bermakna perubahan tampilan
diri -pada seseorang- akibat situasi dan kondisi internal
-kejiwaan dan rohani- dan eksternal yang dialaminya.
Depresi bisa terjadi dalam keadaan krisis maupun tidak.
Semua orang pernah mengalami depresi, dan tidak ada
seorang pun yang kebal terhadapnya. Ia tidak mengenal
kasih. Bisa menimpa anak berusia enam tahun sampai
orang tua berusia tujuh puluh tahun, orang kaya maupun
miskin, merasuk dan menyerang manusia melewati batas
SARA, kedudukan serta jabatan
3. PENYEBAB DAN JENIS. Jika -kita- ingin mengetahui
Depresi pada seseorang, tidak cukup dengan pengamatan yang
sepintas dan percakapan singkat. Kecuali jika anda -kitasudah biasa menangani atau melayani mereka yang depresi.
Secara
umum
depresi
terjadi
karena
:
Perubahan aktivitas yang telah terjadwal atau biasa
dilakukan, misalnya makan dan istirahat tidak memadai,
kurang
olahraga,
Mengalami penyakit terminal atau menahun serta tidak
terobati, termasuk ketidakmampuan membiayai pengobatan
Perubahan spiritualitas -modern maupun tradisionaldalam hidup dan kehidupan, misalnya melanggar tata nilai
moral, dosa, kemarahan yang ditahan-tahan, harapan yang
tidak realistis, pemikiran negatif terhadap orang lain, dan lainlain
4.
Depresi Ringan, adalah situasi dan kondisi serta
perubahan kejiwaan atau spiritual -yang tercermin pada
reaksi dan tindakan yang terlihat- dengan tampilan diri
yang diakibatkan oleh kematian atau kehilangan orang
yang dikasihi atau anggota keluarga
Depresi -reaksi- Akut, yaitu perubahan kejiwaan secara
mendadak, dan tercermin pada tampilan diri yang bertolak
belakang dengan biasanya. Misalnya, biasanya periang
menjadi diam dan pemurung, biasanya sabar menjadi
cepat marah, dan lain-lain. Mempunyai gejala-gejala yang
hebat, berlangsung dalam waktu singkat, dan sering
hilang atau sembuh tanpa pengobatan. Biasanya terjadi
ketika menerima berita dukacita, mendengar atau melihat
gagal tender, nilai ujian yang “hancur”, melihat dan
menemukan kekasih tidak setia, cemburu yang
berlebihan, dan lain-lain
5. Depresi Reaktif, adalah situasi yang terjadi akibat
tanggapan terhadap perubahan situasional yang dialami
seseorang. Misalnya kehilangan dan mendapat pekerjaan,
pindah rumah, menjelang dan masa awal pensiun,
memasuki
perkawinan,
dan
lain-lain
Depresi Kronik, terjadi akibat dari tidak tercapainya
penyelesaian depresi sebelumnya. Depresi Kronik
merupakan puncak dari semua persoalan dan masalah yang
tidak teratasi. Terjadi secara bertahap dengan gejala-gejala
yang beragam. Depresi Kronik berlangsung lama, dan
cenderung bertahun-tahun, serta sulit untuk diobati.
6. GEJALA-GEJALA
Depresi merupakan perubahan tampilan diri akibat situasi
dan kondisi internal -kejiwaan dan rohani- dan eksternal
yang dialami oleh seseorang. Oleh sebab itu, gejala-gejala
atau tanda-tanda serta tindakan orang mengalami depresi
menyangkut banyak hal, antara lain:
1. Kehilangan harapan, putus asa, kesedihan, apatis, murung,
cepat mengalami perubahan. Kehilangan perspektif hidup
dan kehidupan
Kehilangan abstrak, bersifat tidak nyata, misalnya harga
diri, kasih sayang, pengharapan, ambisi, lalu bersifat apatis
terhadap lingkungan sekitar, bahkan tidak mau melalukan
aktivitas yang sebelumnya sering dilakukan
7. Kehilangan konkret, mencakup hal-hal atau objek yang
kelihatan, misalnya benda-benda milik pribadi
Kehilangan yang bersifat khayal, sehingga berpikir
bahwa semua orang tidak menyukainya lagi, dan
beranggapan bahwa semua orang bergunjing tentang
dirinya. Berbicara pada dan dengan diri sendiri dengan
berfokus pada hal-hal negatif dan persepsi yang tidak
berdasarkan fakta
Kehilangan yang masih berupa kemungkinan, tapi menurut penderita depresi- mungkin akan terjadi.
Akibatnya tidak mau berbuat apa-apa selain menunggu saat
kehilangan itu terjadi
8. Bersikap negatif terhadap
Dunia
Menanggapi
semua
yang
didapatkan
secara negatif.
Semua hal di
tanggapi sebagai
keka-lahan dan
kerugian serta
penghinaan
Diri Sendiri
Merasa
diri
kurang
baik,
tidak layak, dan
tidak berharga,
cacat, lalu merasa
tdk diingini dan
tak
berguna
Kemudian
menolak
diri
sendiri
Masa depan
Melihat
bahwa
kesulitan
yang
dialami
akan
berlanjut
pada
masa yang akan
datang.
Kehidupan masa
depan
penuh
kesulitan,
frustrasi, pesimis
rugi, dll
9. Akibat dari pandangan negatif yang demikian
menjadikan
-
suasana hati sedih, murung, takut
-
kehilangan kemauan
-
penghindaran keinginan
-
keinginan bunuh diri
-
ketergantungan pada orang lain
10. 3. Mengalami perubahan dan pengurangan minat pada
kegiatan fisik, misalnya makan, minum -atau bahkan secara
berlebihan-, mandi, gagal seks, tidur terus menerus dan
bahkan bisa tidak bisa tidur,
4. Kehilangan harga diri. Pandangan positif bagi diri sendiri
semakin berkurang, dan mulai meragukan nilai-nilai
moralnya
5. Ada keinginan untuk menjauhkan diri dari orang lain karena takut yang tidak beralasan- serta cenderung anti
sosial. Perubahan sikap terhadap lingkungan sosial dan
orang lain menjadikan penderita depresi juga ditolak oleh
orang yang tidak memahaminya
11. 6. Melarikan diri dari masalah yang dihadapi dengan
jalan meninggalkan rumah, komunitas, dan juga
meninggalkan dunia. Hal ini terjadi karena rasa peka
berlebihan terhadap segala sesuatu yang dikatakan dan
dilakukan oleh orang lain. Menafsirkan secara keliru dan
negatif semua hal yang dikatakan dan dilakukan orang
lain
7. Penurunan daya dan kemampuan berpikir dan
kosentrasi, sukar mengendalikan emosi dan perasaaan
8. Timbul rasa bersalah yang sangat berlebihan, dan
merasa tidak mampu untuk keluar dari semua kemelut
hidup yang dialami
9. Bergantung pada orang lain, karena merasa tak
berdaya untuk melakukan keaktivan hidup dan
kehidupan
12. CARA MEMBANTU ORANG YANG MENGALAMI DEPRESI
Semua orang dapat mengalami depresi, namun tidak semunya mampu
dengan cepat keluar dari cengkeramannya. Oleh sebab itu -kita atau
anda- terpanggil untuk membantu
-minimal- orang sekitar yang
sementara mengalami depresi. Satu hal yang perlu diingat adalah
membantu mereka yang depresi tidak perlu memerlukan keahlian
khusus. Hal ini dilakukan karena jika seseorang mengalami Depresi
Ringan, Depresi -reaksi- Akut Depresi Reaktif,
namun jika tidak
teratasi maka ia akan mengalami atau terjerumus dalam Depresi
Kronik, sehingga sulit untuk dibantu. Penderita Depresi Akut harus
ditangani oleh orang yang lebih ahli, bisa saja psikolog dan psikhiater.
Cara yang relatif mudah membantu orang yang mengalami atau
sementara depresi adalah:
1.
Peka dan mengamati perubahan-perubahan yang terjadi pada orang
sekitar. Temukan penyebab-penyebab Depresi atau model depresi Depresi Ringan, Depresi -reaksi- Akut Depresi Reaktif- yang ada
padanya. Tunjukkan empathi bahwa anda adalah sahabat yang
mau berbagi dengannya. Jangan berbicara kepadanya, tetapi
bicara dengannya.
13. Berbicara kepadanya, percakapan yang satu arah,
anda bicara, ia diam dan hanya mendengar, bersikap
menggurui serta menghukum. Juga dalam arti, bukan
menempatkan ia sebagai orang lemah dan tak berdaya, serta
perlu ditolong. Dan anda sebagai orang lebih pandai serta
kuat.
Hal ini akan menjadikan ia semakin terjerumus kedalam
tahapan depresi yang berikutnya. Ia akan menutup diri serta
menghindar, dan menganggap anda mau mencampuri
urusan pribadinya.
Berbicara dengannya. percakapan dua arah, biarkan
ia lebih banyak berbicara tentang keadaan dan keluhan
dirinya,
kita banyak diam dan hanya mendengar.
Menempatkan dirinya sebagai orang yang kuat, tegar dan
kokoh, serta sanggup mengatasi semua masalahnya. Katakan
padanya, “ada banyak potensi dalam dirinya yang bisa
dipakai untuk menghadapi hidup dan kehidupan”.
14. Biarkan ia berbicara sampai keluar kata-kata, “lalu apa yang saya
harus buat atau lakukan”, atau kalimat, “menurut kamu, saya harus
buat apa?’ Pada saat inilah anda mempunyai kesempatan untuk
berbicara dengannya. Berilah terapi sebatas kemampuan anda.
Tidak menggurui serta menghukum. Menempatkan dirinya sebagai
yang pandai serta kuat, tantangan yang sekarang dialami dan
dihadapi, hanya persoalan dan pencobaan biasa, ada kekuatan dalam
dirinya untuk mendapat dan menemukan jalan keluar.
Jika pendekatan awal gagal, tidak sampai pada percakapan yang
“lalu apa yang harus aku buat?” dan kata-kata yang sejenis dengan
itu, ulangi dalam pertemuan dan percakapan berikut. Jangan
terburu-buru berikan jalan keluar
2.Bangkitkan kembali spritualitasnya, sesuai dengan agama dan
iman yang dianut, anjurkan agar ia bercerita kepada Yang
Maha Kuasa
3.Merubah perspektif dirnya negatif menjadi positif
15. Dunia
Ada sisi postip
dari apa yang
terjadi. Masih ada
kesempatan
menang
pada
masa akan datang,
dan pada sikon
yang lebih luas
dan besar.
Diri Sendiri
Masih
sangat
berharga,
paling
tidak
bagi
keluarga
dan
sahabat. Ada akan
merasa kehilangan
jika ia tidak ada. Ia
masih
begitu
penting bagi orang
lain
Masa depan
Masih ada era baru
yang lebih baik.
Kehidupan
tidak
selamanya penuh
kesulitan,
tapi
variasi yang indah
untuk kita nikmati
sebagai
karunia
Tuhan
16. 4. Anjurkan untuk sedikit olahraga ringan,
mandi dengan air hangat, baca, nonton film,
lakukan hobby.
Bangkitkan semangat
asmara dengan pasangan hidup [ untuk
mereka yang masih mempunyai kemampuan
intim dengan suami atau isteri ] , lakukan
dengan variasi yang berbeda.
5. Ajak untuk mengunjungi keluarga atau
sahabat yang sudah lama tidak bertemu,
bertemu
dengan
orang-orang
yang
kemungkinan besar
tidak mengetahui
bahwa orang yang anda tolong tersebut
sementara mengalami depresi
17. KEPUSTAKAAN TERPILIH
Camping, Harold, Feed My Sheep, New York: Presbyterian and
Reformed public, 1984
Hagin, Kenneth E., Healing Belong To Us, Tulsa:KH Ministries Inc.,
1981
Hurlock, Elizabeth B., Psikologi Perkembangan:Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan Ed 5, Jakarta:Erlangga 1993
Kushner, Harold S., Derita, Kutuk atau Rahmat, Yogyakarta:
Kanisius, 1987
Nasution, Nancy, Kalau Saudara Sakit, Jakarta:BPK-GM, 1981
New Bible Dictionary 2nd Ed., Leicester: Inter Varsity Press, 1982
Tim Prasetia, Pendidikan Pastoral Klinis, Jakarta:PERSETIA, 1991
Wright, H. Norman, Konseling Krisis, Malang:Gandum-Mas, 1996
Jika anda ingin diskusi lebih lanjut
Silahkan kontak ke
E-mail: opa.jappy@gmail.com
https://twitter.com/OpaJappy